PENGARUH PELATIHAN INTERVAL TERHADAP KECEPATAN RENANG GAYA BEBAS 25 METER MAHASISWA SEMESTER III A JURUSAN PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO (Julian Palar, Ruskin, Zulkifli Lamusu)
[email protected] Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Dan Keolahragaan Universitas Negeri Gorontalo Abstrak : Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui secara ilmiah tentang pengaruh pelatihan interval terhadap kecepatan renang gaya bebas 25 meter mahasiswa semester III A jurusan pendidikan kepelatihan olahraga Universitas Negeri Gorontalo tahun ajaran 2013-2014. Hipotesa dalam penelitian ini : Terdapat pengaruh pelatihan interval terhadap kecepatan renang gaya bebas 25 meter mahasiswa semester III A jurusan pendidikan kepelatihan olahraga Universitas Negeri Gorontalo. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen, dengan memberikan perlakuan pelatihan interval renang gaya bebas dengan jarak 25 meter dan terprogram selama 2 bulan dengan frekuensi latihan tiga kali seminggu. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah One goup pre test and post test desing dengan sampel sebanyak 20 orang mahasiswa semester III A. kemudian latihan diberikan selama dua bulan dan diambil tes akhir dengan menggunakan tes kecepatan renang.Teknik analisa data adalah dengan menggunakan rumus Uji t pada taraf signifikan α = 0,05 dalam analisa data pengujian hipotesa, diperoleh ttabel senilai 1.729 sesuai kriteria pengujian bahwa terima H0 jika thitung sama atau lebih kecil dari ttabel. Sedangkan tolak H0 jika thitung lebih besar dari ttabel. Oleh karena itu thitung (8,02) lebih besar dari ttabel (1.729), maka hasil analisis menunjukan tolak H0 yang berarti terima Ha atau terima hipotesis penelitian Dengan demikian kesimpulan analisa adalah terdapat pengaruh pelatihan interval renang gaya bebas terhadap kecepatan renang gaya bebas 25 meter mahasiswa semester IIIA jurusan pendidikan kepelatihan olahraga Universitas Negeri Gorontalo Kata Kunci : Pelatihan Interval, Kecepatan Renang Gaya Bebas 25 Meter
Drs. Ruskin, M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIKK UNG; Zulkifli Lamusu, S.pd M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK UNG; Nurhayati Liputo Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIKK UNG
Cabang olahraga renang merupakan salah satu cabang olahraga yang berkembang dengan pesat di Gorontalo, akhir-akhir ini makin maju dan dikenal oleh masyarakat. Berkembangnya olahraga ini akan menimbulkan persaingan yang semakin ketat dan menuntut perhatian yang ekstra serius dari pembina di Gorontalo terutama mengembangkan kemampuan seorang atlet melalui media pendidikan. Sebagai gambaran di kejuaraan nasional antar Mahasiswa. Di Provinsi Gorontalo khususnya di Universitas Negeri Gorontalo Renang telah populer dan menjadi salah-satu cabang olahraga yang sangat diminati oleh Mahasiswa sehingga tak mengherankan jika Universitas Negeri Gorontalo menjadi salah satu Universitas pemasok atlet yang akan dibina untuk mengikuti Event Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional atau yang kita kenal dengan sebutan POMNAS. Banyak atlet asal Universitas Negeri Gorontalo yang telah berprestasi di tingkat Regional, bahkan sampai Nasional. Ini membuktikan bahwa Universitas Negeri Gorontalo dapat juga berperan aktif dalam pengembangan minat dan bakat di bidang olahraga terutama Renang. Pemilihan bentuk latihan memegang peranan penting terhadap perkembangan prestasi Mahasiswa. Apabila bentuk latihan yang digunakan tepat maka mahasiswa akan berkembang lebih cepat pula akan tetapi bila bentuk latihan yang digunakan salah maka perkembangan prestasi Mahasiswa-pun akan mengalami hambatan. Berdasarkan hasil pengamatan penulis pada saat mahasiswa kelas IIIA Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Universitas Negeri Gorontalo sedang melakukan latihan / pembelajaran, banyak ditemukan berbagai macam ketidak sempurnaan dalam tehnik renang terutama kecepatan renang gaya bebas. Ketika mahasiswa melakukan renang gaya bebas sering terjadi masalah dalam hal kecepatan renang yang secara otomatis berimplikasi pada prestasi seorang mahasiswa. Seperti kita ketahui bersama bahwa kecepatan renang merupakan salah satu hal yang sangat berperan penting dalam menentukan prestasi seorang mahasiswa. Maka peran Drs. Ruskin, M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIKK UNG; Zulkifli Lamusu, S.pd M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK UNG; Nurhayati Liputo Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIKK UNG
seorang pelatih sangat penting dalam menunjang penampilan seorang perenang dimana seorang pelatih harus memberikan bentuk latihan yang tepat dan akurat terhadap peningkatan kecepatan renang gaya bebas. Namun pada kenyataannya yang terjadi pada Mahasiswa kelas III A jurusan pendidikan kepelatihan olahraga Universitas Negeri Gorontalo, belum dapat menjalankan perannya dengan baik, hal ini disebabkan oleh kurangnya keterampilan yang dimiliki oleh pelatih. Padahal sudah banyak bentuk latihan yang sudah diterapkan oleh Pelatih seperti model latihan cepat kemudian lambat atau sebaliknya dalam renang gaya bebas untuk meminimalisir penghabat kecepatan, namun .bentuk-bentuk latihan ini belum dapat meningkatkan kecepatan renang dalam melakukan renang gaya bebas sehingga perlu dicarikan bentuk latihan yang lain yang dapat meningkatkan kecepatan ranang gaya bebas dalam Olahraga Renang. Berdasarkan pandangan tersebut di atas penulis mencari bentuk latihan lain untuk bisa mengembangkan kecepatan renang gaya bebas, yaitu dengan mengguna kan bentuk pelatihan Interval. bentuk latihan ini diharapkan dapat meningkatkan kecepatan seorang mahasiswa dalam hal kecepatan renang gaya bebas. dari sinilah penulis berinisiatif memformulasikan sebuah judul penelitian yaitu Pengaruh Pelatihan Interval Terhadap Kecepatan Renang Gaya Bebas Mahasiswa Semester III A Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Universitas Negeri Gorontalo. Untuk menguji efektifitas bentuk latihan ini dirasa perlu mengkaji lebih jauh tentang pengaruh mahasiswa melakukan latihan interval terhadap kecepatan renang 25 meter dalam olahraga Renang. Latihan Dalam kegiatan olahraga, latihan atau training dapat diartikan sebagai suatu proses penyesuaian tubuh terhadap tuntutan kerja yang lebih berat dalam mempersiapkan diri dalam menghadapi situasi pertandingan dan meningkatkan ketrampilan, skill atlet untuk nomor-nomor tertentu atau cabang olahraga tertentu Drs. Ruskin, M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIKK UNG; Zulkifli Lamusu, S.pd M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK UNG; Nurhayati Liputo Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIKK UNG
(Basuki.2003 : 13) mengatakan bahwa fungsi utama dari latihan adalah agar tubuh mampu menggerakkan tenaga untuk mencapai hasil yang maksimal dengan latihanlatihan, organ-organ ital seperti ; otot-otot, jantung, paru-paru, serta pusat susunan syaraf akan mengalami perkembangan prestasi akan meningkat. Latihan bukan merupakan sesuatu yang baru atau ditemukan pada zaman sekarang ini. Latihan sudah ada sejak zaman dahulu dimana orang-orang secara sistematis dalam usaha pencapaian tujuan. Baik sekarang ini maupun pada zaman dahulu, melalui latihan seseorang berlatih mempersiapkan diri dan melatih kemampuan yang dimilikinya. Menurut Noer (1995: 90) latihan adalah suatu proses yang sistematis dan berlatih atau bekerja yang dilakukan dengan berulang-ulang secara kontinyu dengan kian hari menambah jumlah beban latihan untuk mencapai tujuan. Harsono dan Hartono, (1992 : 2) latihan atau training adalah proses yang sistematis dari berlatih yang dilakukan secara berulang-ulang dengan kian hari kian menambah jumlah beban latihan serta intensitas latihannya. Latihan Interval Menurut Holoubrk dalam Noer (1995 : 163) latihan interval adalah bentuk atau rentetan latihan yang diberi selingan interval atauistirahat tertentu. Latihan interval adalah latihan yang efektif untuk meningkatkan stamina. Stamina adalah tingkatan daya tahan tubuh yang lebih tinggi dari pada daya tahan. Oleh karena itu, sebelum latihan untuk stamina,seorang atlet harus berlatih terlebih dahulu dalam meningkatkan daya tahan tertentu atau telah memiliki suatu tingkatan daya tahan tertentu. Kerja stamina adalah kerja dalam tingkat aerobik, dimana pemasukan oksigen tidak cukup untuk meladeni kebutuhan pekerjaan yang dilakukan otot. Oleh karena pemasukan oksigen tidak cukup,maka kerja anaerobik akan selalu mengakibatkan atlet berhutang oksigen (oxygen debt). Hutang ini akan mudah dilunasi pada waktu istirahat. Anaerobik adalah system yang tidak memerlukan Drs. Ruskin, M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIKK UNG; Zulkifli Lamusu, S.pd M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK UNG; Nurhayati Liputo Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIKK UNG
oksygen oleh karena itu pembakaran lemak tidak lengkap dan system anaerobik ini menggunakan karbohidrat. Ada beberapa faktor yang harus dipenuhi dalam menyusun pelatihan interval, yaitu : a. Lamanya latihan b. Beban (integritas) latihan c. Jumlah ulangan (repetition) melakukan latihan d. Masa istirahat (recovery) antar latihan. Lima prinsip yang dilakukan untuk latihan interval
dijelaskan oleh Fox,
Bowers, dan Foss (1994) sebagai berikut: a. Ukuran dan jarak interval b. Jumlah ulangan dalam setiap kegiatan c. Interval istirahat atau waktu diantara interval kerja d. Jenis kegiatan selama interval sela e. Frekuensi latihan per minggu. Langkah-langkah yang ditempuh dalam pelaksanaan latihan lari sprint 100 meter. Aktivitas persiapan lari 100 meter dapat dimulai dengan semua bentuk latihan daya tahan diantaranya seperti latihan interval. Latihan interval merupakan salah satu jenis latihan fisik yang efektif untuk mengembangkan stamina, untuk latihan pada hari pertama, siswa diharuskan menempuh jarak 100 meter dengan waktu tempuh 15 detik, kemudian istirahat/istirahat aktif selama 90 detik (waktu recovery), ini dilakukan 4-5 kali ulangan sesuai dengan program yang telah ditentukan. Hal ini dilakukan 4-5 kali ulangan sesuai dengan program yang telah ditentukan. Hal ini karena mengingat perlunya penyesuaian tubuh terhadap pembebanan latihan. Kemudian minggu berikutnya jumlah latihannya diitngkatkan menjadi 2 seri (set) dengan jumlah pengulangan (repetition) tetap 5 kali antar set, dan istirahat antar set selama 3 menit, Drs. Ruskin, M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIKK UNG; Zulkifli Lamusu, S.pd M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK UNG; Nurhayati Liputo Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIKK UNG
sedangkan untuk tiap pengulangan tetap 90 detik untuk masa istirahatnya (waktu recovery). Kecepatan Menurut Harsono, (dalam Ruskin, 2009: 15) kecepatan (speed) adalah kemampuan untuk melakukan gerakan-gerakan yang sejenis secara berturut-turut dalam waktu yang sesingkat-singkatnya atau kemampuan untuk menempuh suatu jarak dalam waktu yang cepat. Metode latihannya ialah revetisi sprint 10 x 25 meter dengan interval atau waktu istirahat setiap satu revitisi adalah . Sedangkan tujaun daripada latihan tersebut yaitu: (1) mempertehankan daya tahan atlet selama 10 revetisi;
(2)
mempertahankan
kecepatan
maksimal
selama10
revetisi;
(3)
memperthankan waktu renangan atau limit waktu saat revetisi satu dengan limit waktu pada akhir renangan yaitu revetisi kesepuluh. Subtansi daripada latihan interpal dengan kecepatan renangan adalah renangan jarak 25 meter. Evaluasi yang digunakan untk mencapai tujuan dari prinsip latihan tersebut yakni pencapaian waktu yang sesingkat-singkatnya atau paling kurang mempertahankan limit waktu pertama sampai dengan revitisi ke sepuluh. Gaya Bebas 25 meter Menurut David, (2008: 34) mengatakan renang gaya bebas adalah gaya renang yang tercepat dan dilakukan dalam posisi tertelungkup. Renang gaya bebas merupakan gambaran kesuksesan seorang perenang dalam menampilkan keindahan olahraga renang. Karna itu, untuk dapat berenang gaya bebas harus meguasai ketrampilan dasar yaitu: (1) start; (2) meluncur; (3) gerakan kaki; (4) gerakan lengan; (5) gerakan pengambilan napas; dan (6) gerakan koordinasi. Penelitian ini bertujuan untuk : 1. Untuk mengetahui informasi tentang nilai Pengaruh pelatihan interval terhadap kecepatan renang gaya bebas 25 meter mahasiswa Kelas III A Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Universitas Negeri Gorontalo. Drs. Ruskin, M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIKK UNG; Zulkifli Lamusu, S.pd M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK UNG; Nurhayati Liputo Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIKK UNG
2. Untuk mengetahui informasi tentang perlunya pelatihan interval terhadap peningkatan kecepatan perenang secara umum.
METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan melakukan tes awal, kemudian memberikan perlakuan latihan dan melakukan tes akhir yang kemudian menganalisis data tes awal dan tes akhir. Untuk memperoleh hasil penelitian yang valid tentang pengaruh antara variabel tentang pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat, dengan pola one group pretest dan post-test yang dapat digambarkan sebagai berikut :
Tabel 3.2 Desain Penelitian Kelompok
Pre-Test
Perlakuan
Post-Test
O
X1
T
X2
Keterangan : O
: kelompok eksperimen yang diberikan pelatihan interval jarak 25m
X
: Kecepatan Renang 25 meter
T
: Interval
HASIL Hasil perhitungan diperoleh thitung = 8.02, sedangkan dari tabel nilai t atau ttabel pada alfa α = 0.05; dk = n-1 (20-1 =19) diperoleh harga ttebel = 1.729. Dengan demikian thitung lebih besar dari pada ttebel (8.02 > 1.729). Selanjutnya, mengacu pada kriteria pengujian yang menyatakan bahwa tolak Ho jika thitung (t0) > ttebel (tt), maka Drs. Ruskin, M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIKK UNG; Zulkifli Lamusu, S.pd M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK UNG; Nurhayati Liputo Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIKK UNG
dalam hal ini H0 ditolak dan Ha diterima. Atau dengan kata lain, terdapat pengaruh latihan interval terhadap kecepatan renang gaya bebas 25 meter mahasiswa kelas III A Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga. Adapun hasil perhitungan uji t yang dimaksud, selanjutnya dapat mempertegas kurva penerimaan dan penolakan hipotesis seperti yang tampak di bawah ini:
H0
Ha
Ha -1.729
1.729
8.02
Gambar Kurva Penerimaan dan Penolakan Hipotesis (X1 dan X2) PEMBAHASAN Proses pembelajaran dengan menerapkan latihan interval terhadap kecepatan renang gaya bebas 25 meter mahasiswa kelas III A Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga ini diawali dengan pemberian suatu penjelasan tentang latihan interval itu sendiri serta penjelasan tentang teknik renang gaya bebas 25 meter. Selanjutnya peneliti mempraktikkan teknik melakukan renang gaya bebas 25 meter dengan baik dan benar, setelah itu sampel diberikan tugas gerak untuk melakukan renang gaya bebas yang baik dan benar sebagaimana yang telah dicontohkan.
Drs. Ruskin, M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIKK UNG; Zulkifli Lamusu, S.pd M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK UNG; Nurhayati Liputo Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIKK UNG
Berdasarkan hasil penelitian, data pretest menunjukkan skor tertinggi 20.91 dan skor yang terendah 14.53. Setelah dilakukan analisis diperoleh nilai rata-rata 17.57 dan nilai standar deviasi 2.02. Sedangkan pada data post test menunjukkan skor tertinggi 20.30 dan skor terendah 14.10. Setelah dilakukan analisis diperoleh nilai rata-rata 16.80 dan standar deviasi 2.03. Hal ini menunjukkan bahwa responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini memperoleh peningkatan hasil rata-rata dari tes awal sampai dengan tes akhir. Selain itu juga, berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan dapat diketahui pula bahwa seluruh variabel memiliki varians populasi yang homogen serta memiliki populasi yang berdistribusi normal. Untuk keperluan pengujian hipotesis dalam penelitian ini, maka dalam pengujian hipotesis digunakan uji t. Dari hasil pengujian hasil pretest dan posttest
menunjukkan harga thitung
sebesar 8.02. Sedangkan dari daftar distribusi diperoleh harga tdaftar 1.729. Ternyata harga thitung telah berada di dalam daerah penerimaan HA. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan tidak dapat menerima H0. Jadi dapat disimpulkan bahwa latihan interval
memiliki pengaruh yang signifikan (penting dan patut
diperhatikan) terhadap kecepatan renang gaya bebas 25 meter mahasiswa kelas III A Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga. Sehingganya hipotesis penelitian yang berbunyi terdapat pengaruh latihan interval terhadap kecepatan renang gaya bebas 25 meter mahasiswa kelas III A Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga dapat diterima.
KESIMPULAN Berdasarkan hasil pembahasan dan analisis data yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis penulis yang berbunyi “terdapat pengaruh latihan interval terhadap kecepatan renang gaya bebas 25 meter mahasiswa kelas III A Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga” dapat diterima. Drs. Ruskin, M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIKK UNG; Zulkifli Lamusu, S.pd M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK UNG; Nurhayati Liputo Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIKK UNG
Hal ini terbukti dengan menerapkan latihan interval memberikan dampak yang positif dan baik terhadap kecepatan renang gaya bebas 25 meter mahasiswa kelas III A Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga serta dapat dibuktikan dengan hipotesis statistik dimana latihan interval memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecepatan renang gaya bebas 25 meter. Dalam pengujian data normalitas yang diperoleh bahwa data variabel hasil kecepatan renang gaya bebas 25 meter merupakan data yang berdistribusi normal. Serta dalam pengujian homogenistas data variabel hasil dari kecepatan renang gaya bebas 25 meter berasal dari data populasi yang homogen (sama).
SARAN Dengan memperhatikan hasil pembahasan dan simpulan di atas, maka dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut: 1.
Bahwa peningkatan kecepatan renang gaya bebas 25 meter harus memperhatikan bentuk-bentuk latihan khususnya latihan interval .
2.
Diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi para pecinta olahraga renang untuk dapat menerapkan latihan interval
yang dapat menghasilkan
kecepatan renang gaya bebas 25 meter.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 1991. Menejemen Penelitian, Jakarta : Rineka Cipta David. 2008. Climbing The Step To Swimming Succsess Sport Struction Series. Third Edition. Emmets, Hines. 1999. Fitness Swimming Fitness Speed Run Series. Green Zone and Blue Zone Hadjarati, Hartono. 2009. Bahan Ajar Ilmu Kepelatihan Dasar. Gorontalo : UNG Press.
Drs. Ruskin, M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIKK UNG; Zulkifli Lamusu, S.pd M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK UNG; Nurhayati Liputo Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIKK UNG
Harsono, 1988. Coaching dan Aspek-Aspek Psikologis Dalam Coaching. Jakatra : Depdikbud. Nurhasan. 2001. Tes Dan Pengukuran Dalam Pendidikan Jasmani Prinsip-Prinsip Dan Penerapannya. Jakarta : Diknas Ditjen Olaharaga. Robbor, Jene. 2000. Dasar-Dasar Renang. Bandung : Angkasa Ruskin. 2009. Meningkatkan Hasil Belajar Renang Gaya Bebas Melalui Pendekatan Deduktif Dalam Program Pendidikan Jasmani. Gorontalo : UNG Press. Simamora, Bilson. 2006. Riset Pemasaran. Jakarta : Gramedia Pustaka Umum Sugiyono. 2006. Statistik Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta Tohat. (2002). Strategi Pemanfaatan Bidang Keahlian Ilmu Keolahragaan. Bandung : UPI Press.
Drs. Ruskin, M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIKK UNG; Zulkifli Lamusu, S.pd M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK UNG; Nurhayati Liputo Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIKK UNG
Drs. Ruskin, M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIKK UNG; Zulkifli Lamusu, S.pd M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Keolahragaan FIKK UNG; Nurhayati Liputo Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga FIKK UNG