PENGARUH LATIHAN BACK UP (OTOT TRAPEZIUS) TERHADAP KEMAMPUAN MELEMPAR BOLA PADA PERMAINAN SEPAK BOLA PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 LIMBOTO KABUPATEN GORONTALO (Aryanto M. Rahman, Ruskin, Marsa Lie Tumbal)
[email protected] Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Dan Keolahragaan Universitas Negeri Gorontalo
Abstrak : Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: Pengaruh latihan back-up terhadap kemampuan melempar bola pada permainan sepak bola siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Limboto Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan rancangan one group pre test postest designs. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Limboto, dengan jumlah sampel 20 orang, dengan teknik pengambilan sampel menggunakan sampling kuota. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan tes melempar bola ke dalam sejauh mungkin. Teknik analisis data dengan uji t-test dengan taraf signifikansi 5%. Penelitian ini menghasilkan simpulan sebagai berikut: Ada pengaruh yang signifikan latihan back-up terhadap kemampuan melempar bola ke dalam pada permainan sepak bola siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Limboto dengan thitung = 4,359> ttabel =.2,093. Latihan back-up baik pengaruhnya terhadap kemampuan melempar bola ke dalam pada pada permainan sepak bola siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Limboto dengan persentase peningkatannya adalah pada tes awal jarak lemparan terjauh 11,30 meter pada tes akhir 11,95 meter dengan persentase peningkatan 5,44% sedangkan jarak lemparan terdekat pada tes awal 7,60 meter pada tes alhir 9,10 meter dengan persentase peningkatan 16,48%. PENDAHULUAN Melempar ke dalam sebagai salah satu teknik dasar dalam sepak bola juga harus dikembangkan dan dikuasai oleh seorang pemain dengan baik.Dari pengamatan penelitian ternyata banyak pelatih yang kurang memperhatikan Melempar ke dalam
sebagai salah satu teknik dasar bermain bola untuk dimasukkan ke dalam sebagai salah satu teknik yang menguntungkan dalam penyerangan ke daerah lawan dan juga untuk pertahanan. Melempar bola ke dalam (throw-in) merupakan salah satu aspek penting dalam permainan sepakbola hal ini tercermin dari terciptanya banyak gol kegawang lawan diawali dari melempar ke dalam tepatnya di daerah pertahanan lawan yang dapat diselesaikan oleh pemain lain dalam hal ini lemparan ke dalam yang jauh dan terarah di daerah kemelut gawang lawan yang menyerupai tendangan sudut oleh karena itu, perlunya lempara jauh dan terah. sedangkan untuk pemain belakang keterampilan melempar bola ke dalam sangat dibutuhkan dalam upaya membuang bola atau menjauhkan bola dari daerah pertahanan, oleh karena itu para pemain bola baik pemain belakang, tengah, depan bahkan penjaga gawang harus mampu melakukan melempar ke dalam dengan baik sesuai dengan kebutuhan. Latihan back up tujuannya untuk meningkatkan kekuatan otot punggung. Dalam pelaksanaan Back Up dapat dilakukan dengan dua cara yaitu secara statis dan secara
dinamis.
Pada bentuk latihan peningkatan kekuatan otot punggung
menggunakan latihan Back Up statis mengacu pada peningkatan kekuatan dengan kontraksi otot secara isometris. Sedangkan pada bentuk latihan peningkatan kekuatan otot punggung menggunakan latihan Back Up mengacu pada peningkatan kekuatan dengan kontraksi otot secara isotonis. Latihan Latihan adalah suatu proses yang harus dilalui oleh seorang atlet untuk mencapai suatu prestasi. Salah satu upaya untuk mencapai dan meningkatkan prestasi olahraga adalah melalui latihan. Banyak pendapat yang telah dikemukakan oleh para ahli mengenai pengertian atau definisi dari latihan. Berkaitan dengan proses dan jangka
waktu
latihan,
Nossek,
Josef
(1982:10
dalam
Muhammad
Syafarudin,2011:11). menyatakan bahwa, “Latihan adalah suatu proses atau dengan kata lain periode waktu yang berlangsung selama beberapa tahun sampai atlet tersebut mencapai standar penampilan yang tinggi”. Menurut Harsono (1988:10
dalam Muhammad Syafarudin,2011:11) latihan adalah “Proses yang sistematis, berulang-ulang dengan kian hari kian menambah jumlah beban latihan atau pekerjaan”. Menurut Bompa (1994 dalam Hartono Hadjarati,2010:34) latihan adalah sebagai kegiatan yang dilakukan dalam jangka waktu lama, sistematik dan progresif sesuai dengan tingkat kemampuan individu, dengan tujuan untuk membentuk fungsi fisiologi dan psikologis yang memenuhi syarat untuk tugas-tugas kegiatan olahraga (Hartono Hadjarati,2010:34). Disamping itu, Latihan olahraga adalah suatu aktivitas olahraga yang dilakukan secara berulang-ulang, secara kontinyu dengan peningkatan beban latihan secara periodik dan berkelanjutan dan dilakukan berdasar jadwal, pola dan sistem serta metodik tertentu untuk mencapai tujuan yaitu meningkatkan prestasi olahraga. (Pedut Hananta Putra,2011:16). Otot Punggung Otot punggung (bagian belakang tubuh), otot ini dibagi menjadi 3 bagian yaitu a) Otot yang ikut menggerakkan lengan terdiri : (1) Trapezius (otot kerudung). Terdapat di semua ruas-ruas tulang punggung. Berpangkal di tulang kepala belakang. Fungsinya: mengangkat dan menarik sendi bahu. Bagian atas menarik skapula ke bagian medial dan yang bawah menarik ke bagian lateral; (2) Muskulus latisimus dorsi (otot pungung lebar), berpangkal pada ruas tulang punggung yang kelima dari bawah fasia lumboid, tepi tulang punggung dan iga III di bawah, gunanya menutupi ketiak bagian belakang, menengahkan dan memutar tulang pangkal lengan ke dalam; (3) Muskulus rumboid (otot belah ketupat), berpangkal dari taju duri, dari tulang leher V, ruas tulang punggung V, di sisni menuju ke pinggir tengah tulang belikat. Gunanya menggerakkan tulang belikat ke atas dan ke tengah; b) Otot antara ruas tulang belakang dan iga Otot yang bekerja menggerakkan tulang iga atau otot bantu pernapasan, terdir dari dua otot yaitu: (1) Muskulus seratus posterior inferior (otot gergaji belakang bawah). Terletak di bawah otot pungung lebar, berpangkal di fasia lumbodorsalis dan menuju ke iga V dari bawah. Gunanya menarik tulang iga ke
bawah pada waktu bernapas; (2) Muskulus seratus posterior superior, terletak di bawah otot belah ketupat dan berpangkal di ruas tulang leher keenam dan ketujuh dari ruas tulang punggung yang kedua. Gunanya menarik tulang iga ke atas waktu inspirasi; c) Otot punggung sejati yaitu : (1) Muskulus interspinalis transversi dan muskulus semispinalis, terdapat di antara kiri-kanan prosesus transversus dan prosesus spina. Fungsinya untuk sikap dan pergerakan tulang belakang. (2) Muskulus sakrospinalis (muskulus eraktor spina) terletak di samping ruas tulang belakang kiri dan kanan. Fungsinya memelihara dan menjaga kedudukan kolumna vertebra dan pergerakan dari ruas tulang belakang (3) Mukulus quadratus lumborum, terletak antara krista iliaka dan os kosta, terdiri dari 2 lapisan; fleksi dari vertebra lumbalis dan di samping itu juga merupakan dinding bagian belakang rongga perut. (Icha Kurnia Wati, dkk. www. BingkaiKejujuran.htm). Menurut Nosek (1982 dalam Hartono Hadjarati,2010:5)
mengatakan bahwa kekuatan statis yaitu kemampuan
konstraksi otot dalam memegang, menarik, mendorong, dengan tidak terjadi pemanjangan otot (isometric). Latihan Kekuatan Otot Punggung Dalam latihan kekeuatan otot punggung dapat melakukan gerakan latihan back-up hal ini senada dengan pendapat Sri Wahyuni, Sutarmin & Pramono, 2010) yang mengemukakan bahawa Latihan back-up tujuannya adalah melatih kekuatan dan daya tahan otot punggung. Cara melakukannya sebagai berikut : 1) Sikap awal: tidur telungkup, kedua kaki rapat lurus ke belakang, kedua tangan dengan jari-jari berkaitan diletakkan di belakang kepala (pergelangan kaki dapat dipegangi teman, 2) Angkat badan ke atas sampai posisi dada dan perut tidak lagi menyentuh lantai, kedua tangan tetap berada di belakang kepala, 3) Badan diturunkan kembali ke sikap awal, 4) Gerakan ini dilakukan berulang-ulang sebanyak mungkin. secara bertahap dimulai 10 kali, 15 kali, 20 kali, dan seterusnya, serta diselingi istirahat ± 30 menit. (Sri Wahyuni, Sutarmin & Pramono,2010:82-83). Sedangkan Sujarwadi dan Dwi Sarjiyanto, (2010:53) latihan kekuatan otot punggung dilakukan dengan misalnya
back-up dan lying kick back (berbaring menendang kembali). Gerakan back-up dilakukan dengan badan telungkup lalu mengangkat bagian dada sampai pinggang tegak dari atas lantai. Back-up Berfungsi untuk melatih kekuatan otot punggung dengan cara telungkup, kedua tangan di belakang badan lalu lentingkan badan ke atasdan kembali.(Aan Sunjata Wisahati dan Teguh Santosa,2010:73). Sedangkan menurut Sodikin Chandra (2010:104) latihan kekuatan dan daya tahan
otot Punggung
umumnya dilakukan dengan back-up, yaitu (1) Sikap awal: (a) Badan telungkup (b) Tangan di belakang kepala.(2) Gerakan: Badan diangkat ke atas, ke kiri, dan ke kanan dan (3) Sikap akhir: Badan kembali ke sikap semula (Sodikin Chandra,2010:104)
Kemampuan Melempar ke Dalam pada Permainan Sepakbola Melempar bola ke dalam (throw in) biasanya terjadi apabila bola keluar dari garis permainan, jika di garis gawang maka disebut bola gawang, jika di garis samping lapangan disebut bola keluar (out ball). Dalam hal ini Sodiki Chandra mengemukakan pelaksanaan lemparan ke dalam yaitu (1) Bola dipegang dengan dua tangan di atas kepala. (b) Kedua kaki lurus berdiri tegap (3) Badan agak ditekuk ke belakang, (4) Bola dilepas di atas kepala, tanpa dibanting, (5) Kaki tidak boleh diangkat, (6) Saat melempar, kaki tidak boleh menginjak garis lapangan.(Sodiki Chandra,2010:8-9) Lemparan bola ke dalam (throw in) dapat dipraktekan dengan cara sebagai beriktu : a) Tahap Persiapan yaitu : (1) berdiri dengan kedua kaki rapat atau kedua kaki kangkang ke belakang atau kedua kaki kangkang kesamping kiri kanan dengan lutut kaki sedikit ditekuk; (2) kedua tangan memegang bola dengan jari-jari direnggangkan, b) Tahap Pelaksanaan yaitu : (1) kedua tangan dengan bola diangkat di atas belakang kepala, pandangan mata kearah teman yang akan diberi operan. (2) saat akan melemparkan bola, badan ditarik ke belakang hingga badan melengkung pada perut, (3) bola dilemparkan dengan kekuatan otot-otot perut, panggul, bahu dan
kedua tangan diayunkan ke depan, dibantu dengan kedua lutut yang diluruskan, badan digerakan seolah-olah dijatuhkan ke depan bersamaan bola dilepaskan. c) Akhir gerakan yaitu : (1) setelah bola dilemparkan, gerak lanjutannya adalah tetap berdiri di atas kedua kaki dengan ujung-ujung jari kaki tetap di atas tanah; (2) selanjutnya diteruskan dengan gerakan kaki untuk mencari posisi.
Permainan Sepakbola Sepak bola adalah olahraga yang dimainkan secara beregu/berkelompok. Tiap-tiap regu terdiri atas 11 pemain. Tujuan utama dari permainan sepak bola adalah memasukkan bola ke gawang lawan. Berdasarkan uraian singkat di atas maka Mohammad Ali Mashar dan Dwinarhayu mengemukakan bahwa dalam permainan sepak bola diperlukan teknik permainan yang tinggi dengan kontrol bola yang prima, kerja sama yang terjalin rapi, serta
semangat
yang
Dwinarhayu,2010:3).
tinggi
dari
Sedangkan
pemain
Sri
(Mohammad
Wahyuni,
Ali
Sutarmin
Mashar dan
dan
Pramono
mengemukakan bahwa Sepak bola merupakan salah satu jenis permainan bola besar yang dimainkan secara beregu. Pemain dalam sepak bola berjumlah sebelas orang tiap tim. Oleh karena itu, setiap regu pemain sepak bola disebut kesebelasan. Dalam sepak bola, setiap pemain memainkan bola dengan menggunakan seluruh anggota badan, kecuali tangan tidak diperbolehkan. Hanya pemain sepak bola yang menempati posisi sebagai penjaga gawang (kiper) yang diperbolehkan menggunakan semua anggota badan selama dalam batas garis 16 meter. Permainan sepak bola bertujuan untuk memasukkan bola ke gawang lawan sebanyak mungkin dan menahan/menghalangi bola lawan tidak masuk ke gawang. Permainan ini dipimpin oleh seorang wasit dan dibantu dua orang penjaga garis sehingga pelaksanaan permainan ini dapat berjalan baik (Sri Wahyuni, Sutarmin dan Pramono,2010:3).
HASIL
Hasil Sebelum dilakukan perlakuan Sebelum dilakukan uji perbedaan atau pengaruh dengan t-test telah diadakan yaitu tes awal yang mempunyai kemampuan melempar bola ke dalam pada permainan sepak bola, hal ini dilakukan untuk menguji pengaruh latihan back-up terhadap jauhnya melampar bola ke dalam pada permainan sepak bola siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Limboto. Hasil t-tes untuk tes awal dapat dilihat pada tabe berikut : Tabel 4. 1. Hasil Tes Awal N
Mean
Nilai Max
Nilai Min
S
20
9,10
11,30
7,60
0,995
Hasil diatas diambil pada tes awal set pertama hal ini dengan alasan bahwa sampel penelitian masih diperlakukan intensitas rendah, dimana hasil capaian tersebut yang akan menjadi dasar analisis terhadap hasil tes akhir setelah diterapkan latihan backup. Hasil Setelah dilakukan perlakuan Setelah melakukan latihan (treatment) selama 4 minggu, kemudian diadakan tes akhir, dan untuk membuktikan apakah latihan yang diberikan telah menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap melempar bola ke dalam pada permainan sepak bola, maka dicari dengan uji t-test antara tes awal dan tes akhir pada masing-masing Adapun hasil t-test untuk mengetahui peningkatan prestasi tes awal ke tes akhir dapat dilihat dalam tabel berikut ini:
Tabel 4. 2. Rekapitulasi hasil tes awal dan tes akhir HASIL CAPAIAN (m) NO.
NAMA SISWA
PRE TEST
POST
(D1)
TEST (D2)
D
D2
[D2 – D1]
[D2 – D1]
1.
ROLLY BASRI
8,20
10,20
2,00
4,00
2.
ALFANDI TAHAR
9,20
10,30
1,10
1,21
3.
RIVALDO LALIONU
11,30
11,95
0,65
0,42
4.
ALDIANSAYAH JAMALUDIN
9,10
11,80
2,70
7,29
5.
RENALDI W
8,80
10,55
1,75
3,06
6.
ALFRET TILOME
8,30
10,90
2,60
6,76
7.
ARIF IRAWAN
9,75
10,25
0,50
0,25
8.
FAISAL BULA
7,60
10,30
2,70
7,29
9.
SOLIHIN AKBAR PAKAYA
8,85
10,20
1,35
1,82
10.
ASPIAN ASRAD
9,85
10,20
0,35
0,12
11.
ICHAN HAMZAH
10,11
11,11
0,995
0,995
12.
MAULANA B. MARSIDI
8,90
10,80
1,90
3,61
13.
MOH. INDRA HARUN
9,10
11,25
2,15
4,62
14.
DONI DOWI RAHMAN
10,50
11,91
1,41
1,99
15.
ZULFIKAR MANSYUR
8,50
9,10
0,60
0,36
16.
RIO DAUD
8,85
10,25
1,40
1,96
17.
FEBRIAN SMANJUNTAK
9,50
11,10
1,60
2,56
18.
GUNAWAN PUTRA
11,25
11,95
0,70
0,49
19.
MUH. FIKRI RAMADHAN
9,60
11,15
1,55
2,40
20.
REZA RUNTUWENE
10,65
11,16
0,51
0,26
28,52
51,48
JUMLAH
Jumlah rata-rata selisih pretest dan posttest :
Jumlah kuadrat simpangan baku (sum of squart)
Simpangan Baku :
sedangkan standar error-nya :
Dengan demikian t hitung adalah :
Tabel 4. 3. Hasil Uji Perbedaan Tes Awal dan Tes Akhir TES
n
Mean
Awal
20
9,40
Akhir
20
10,82
Selisih rata-rata D1-D2 1,43
t0
t tabel 5%
4,359
2,093
Dari rangkuman hasil t-test di atas, diketahui bahwa pada tes awal memiliki nilai rata-rata sebesar 9,40 dan tes akhir sebesar 10,82 untuk Mean deviasi sebesar 1,43. Dengan df (N - 1 = 20 – 1 = 19) pada taraf signifikansi 5% ternyata nilai ttabel sebesar 2,093. Sedangkan nilai thitung sebesar 4,359 berarti thitung lebih besar dari ttabel. Dengan demikian antara tes awal dan tes akhir ada perbedaan yang signifikan. Sedangkan Perbedaan persentase peningkatan : Setelah diberikan perlakuan latihan dengan latihan back-up pada pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Limboto kemudian dilakukan perhitungan presentase peningkatan latihan. Untuk mengetahui presentase peningkatan latihan yang lebih baik, diadakan perhitungan perbedaan presentase peningkatan. Adapun nilai perbedaan peningkatan latihan back-up antara tes awal dan test akhir adalah sebagai berikut. Tabel 4. 4. Nilai perbedaan peningkatan tas awal dan tes akhir Tes
Selisih
9,40
10,82
1,426
13,18%
11,30
11,95
0,650
5,44%
7,60
9,10
1,500
16,48%
Awal rata-rata Jarak Lemparan terjauh Jarak Lemparan terdekat
%
Tes Akhir
Peningkatan
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa setelah dilakukan metode latihan back-up memiliki peningkatan rata-rata lemparan sebesar 13,18%, sedangkan peningkatan jarak lemparan terjauh 5,44% dan jarak lemparan terdekat 16,48%.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa latihan back-up dapat berpengaruh teradap peningkatan jarak lemparan bola ke dalam pada permaianan sepak bola. PEMBAHASAN Dari hasil analisis data yang dilakukan sebelum diberi perlakuan diperoleh nilai rata-rata jarak lemparan 9,40 meter, lemparan terjauh 11,30 meter dan lemparan terdekat 7,60 meter dengan simpangan baku 0,995. Oleh karena itu, dalam penelitian eksperiment ini peneliti ingin melakukan peningkatan lemparan bola ke dalam pada permainan sepak bola yaitu dengan memperlakukan atau menerapakan metode latihan back-up dengan durasi latihan selama 4 minggu dimana setiap minggu di adakan 3 kali latihan termasuk evaluasi latihan dengan melakukan pengukuran jarak lemparan. Kemudian data yang diperoleh di adakan analisis dan evaluasi serta perbaikanperbaikan yang perlu dibenahi dalam hal ini durasi latihan setiap kali pertemuan. Setelah perlakukan treatment/latihan buck-up selama 4 minggu untuk mengetahui pengaruh latihan back-up terhadap kemampuan melempar bola ke dalam maka dilakukan tes akhir sehingga diperoleh rata-rata jarak lemparan yaitu 10,82 meter, lemparan terjauh 11,95 meter dan lemparan terdekat 9,10 meter. Untuk mengetahui pengaruh latihan back-up terhadap kemampuan melempar bola ke dalam pada permainan sepak bola peneliti melakukan uji perbedaan dengan menggunakan Uji t-test yaitu diperoleh diperoleh nilai t sebesar 4,359, sedangkan ttabel 2,093 Ternyata thitung yang diperoleh lebih besar dari ttabel yang berarti hipotesis diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa setelah diberikan perlakuan latihan selama 4 minggu, terdapat peningkatan kemampuan melempar bola ke dalam yang signifikan antara hasil akhir karena sebelum diberi perlakuan setiap siswa berangkat dari titik tolak yang sama. Dengan demikian, hipotesis yang menyatakan bahwa ada pengaruh latihan back-up terhadap kemampuan melempar bola ke dalam pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Limboto dapat diterima kebenarannya.
KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan pada Bab VI, maka diperoleh simpulan sebagai berikut : 1. Ada pengaruh yang signifikan latihan back-up terhadap kemampuan melempar bola ke dalam pada permainan sepak bola siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Limboto dengan thitung = 4,359> ttabel =.2,093 2. Latihan back-up baik pengaruhnya terhadap kemampuan melempar bola ke dalam pada pada permainan sepak bola siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Limboto dengan persentase peningkatannya adalah pada tes awal jarak lemparan terjauh 11,30 meter pada tes akhir 11,95 meter dengan persentase peningkatan 5,44% sedangkan jarak lemparan terdekat pada tes awal 7,60 meter pada tes alhir 9,10 meter dengan persentase peningkatan 16,48%. DAFTAR PUSTAKA Aan Sunjata Wisahati dan Teguh Santosa,2010. Pendidikan Jasmani Olahraga dan kesehatan untuk kelas VIII SMP dan MTs. Jakarta:Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional Aan Sunjata Wisahati dan Teguh Santosa,2010. Pendidikan Jasmani Olahraga dan kesehatan untuk kelas IX SMP dan MTs. Jakarta:Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional Atmaja Budi Sarjana dan Bambang Trijono Joko Sunarto,2010. Pendidikan Jasmani Olahraga dan kesehatan untuk kelas VIII SMP dan MTs. Jakarta:Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional Budi Sutrisno dan Muhammad Bazin Khafadi,2010. Pendidikan Jasmani Olahraga dan kesehatan 2 untuk kelas VIII SMP dan MTs. Jakarta:Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional Dirman,2012.http://dirmanbutur.blogspot.com/2012/01/latihan-kekuatan-dan kelentukan_29.html Hartono Hadjarati,2010. Metodik Melatih Anggar. Gorontalo : FIKK Universitas Negeri Gorontalo
H. Agus Irianto,2010. Satatistik Konsep Dasar, Aplikasi dan pengembangannya. Jakarta : Kencana Prenada Media Group I Kayan Agus Widia Ambara,2011. Perbandingan Pengaruh Metode Latihan Acceleration Sprints, Hollow Sprints, Dan Repetition Sprints Terhadap Peningkatan Prestasi Lari 100 Meter Ditinjau Dari Kekuatan Otot Tungkai (Studi Eksperimen pada Mahasiswa Putra Jurusan IKOR,FOK-Undiksha Singaraja Muhammad Syafaruddin,2011. Perbedaan pengaruh metode latihan hollow sprints Dan repetition sprints terhadap peningkatan Kecepatan lari 100 meter ditinjau Dari power otot tungkai. Program Studi Ilmu Keolahragaan Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta. Mohammad Ali Mashar dan Dwinarhayu,2010. Pendidikan Jasmani Olahraga dan kesehatan untuk sekolah menengah pertama. Jakarta:Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional Noviasanti A,2011, repository.upi.edu/1322/4/s_d0251_0601883_chapter3.pdf Pedut Hananta Putra,2011. Perbedaan pengaruh latihan acceleration sprint dan repetition sprint terhadap kecepatan lari 100 meter pada siswa putra kelas VIII SMP N 25 surakarta.. Universitas Sebelas Maret Surakarta. Shodikin Chandra,2010. Pendidikan Jasmani Olahraga dan kesehatan 1 untuk kelas VII SMP dan MTs. Jakarta:Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional Sri Wahyuni, Sutarmin dan Pramono,2010. Pendidikan Jasmani Olahraga dan kesehatan 1 untuk kelas VII SMP dan MTs. Jakarta:Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional Sri Wahyuni, Sutarmin dan Pramono,2010. Pendidikan Jasmani Olahraga dan kesehatan 2 untuk kelas VII SMP dan MTs. Jakarta:Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional Sugiyono,2013. Statistika untuk penelitian.Bandung : Alfabeta Sujarwadi dan Dwi Sarjiyanto,2010. Pendidikan Jasmani Olahraga dan kesehatan 1 untuk kelas VII SMP dan MTs. Jakarta:Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional