EFEKTIVITAS PELAKSANAAN TUGAS LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPM) DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DI DESA BITUNURIS KECAMATAN SALIBABU KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD
YOYO BULELE M. S. Pangkey W. Y. Rompas ABSTRACT
Community Empowerment is essentially a process of growth and development of the power of the community to be involved in various aspects of development in an area so the end goal is the community's independence, enable and develop the ability to advance themselves toward a better life in a balanced way.Thus in doing further research on the effectiveness of the execution of tasks in Planning Development LPM Bitunuris Village District of Salibabu Talaud Islands. This research is qualitative, then according to this study data analysis techniques are qualitative descriptive analysis. Based on the results it can be concluded that the effectiveness of the implementation of the LPM tasks in development planning in the Village BitunurissubdistrictSalibabu Talaud Islands is already good; in other words, the task of the LPM in rural development planning in the Village District of SalibabuBitunuris Talaud Islands can be implemented quite effectively. However, further increase the available resources both human and natural semberdaya that can be carried out in their development planning with better. Key words :Effectiviness, Task LPM, Planning Development. istiadat setempat yang diakui dan/atau
PENDAHULUAN Dalam Undang-Undang Nomor
dibentuk
dalam Sistem Pemerintahan
32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Negara
Daerah sebagaimana telah dirubah dengan
kabupaten/kota, sebagaimana dimaksud
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005
dalam
tentang Perubahan Atas UU No. 32 Tahun
tentang Pemerintahan Daerah tersebut
2004, menyebutkan bahwa Desa atau
mengakui adanya otonomi yang dimiliki
yang disebut dengan nama lain adalah
oleh Desa dan kepada kepala desa dapat
kesatuan
diberikan
penugasan
memiliki batas-batas wilayah yuridiksi,
pendelegasian
dari
berwewenang
dan
pemerintah daerah untuk melaksanakan
masyarakat
urusan pemerintahan tertentu. Landasan
setempat berdasarkan asal usul dan adat
pemikiran pengaturan mengenai Desa
mengurus
masyarakat
untuk
hukum
mengatur
kepentingan
yang
1
Nasional
UUD
1945.
dan
berada
di
Undang-Undang
ataupun
pemerintah
atau
adalah
keanekaragaman,
otonomi
asli,
pemberdayaan Pemerintah tentang
demokratisasi masyarakat.
Nomor
Desa
pemikiran
partisipasi,
72
bahwa penyenggaraan pemerintahan dan
dan
pelaksanaan pembangunan di desa harus
Peraturan
mengakomodasi aspirasi masyarakat yang
Tahun
menjelaskan
mengaturmengenai
2005
diartikulasikan dan diagregasi melalui
landasan
Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan
desa
Lembaga Kemasyarakatan sebagai mitra
tersebut yaitu :(1)Keanekaragaman, yang
Pemerintah
memiliki makna bahwa istilah Desa dapat
Masyarakat, yang memiliki makna bahwa
disesuaikan dengan asal-usul dan kondisi
penyelenggaraan pemerintahan desa dan
sosial
pelaksanaan
budaya
masyarakat
setempat,
Desa;
(5)
Pemberdayaan
pembangunan
di
desa
sehingga penyelenggaraan pemerintahan
ditujukan untuk meningkatkan taraf hidup
serta pelaksanaan pembangunan di desa
dan kesejahteraan masyarakat melalui
harus menghormati sistem nilai yang
penetapan
berlaku pada masyarakat setempat namun
kegiatan yang sesuai dengan esensi
harus tetap mengindahkan sistem nilai
masalah
bersama dalam kehidupan berbangsa dan
masyarakat.
bernegara; (2) Partisipasi, yang memiliki makna
bahwa
kebijakan,
dan
program
dan
prioritas
kebutuhan
umum
dalam
Secara
penyelenggaraan
melaksanakan tugasnya yaitu membantu
pemerintahan dan pembangunan desa
Pemerintah Desa dan sebagai mitra dalam
harus mewujudkan peran aktif masyarakat
memberdayakan masyarakat desa, tugas
agar masyarakat senantiasa memiliki dan
lembaga
turut serta bertanggung jawab terhadap
menyusun rencana pembangunan secara
perkembangan
partisipatif;
melaksanakan,
sebagai sesama warga desa; (3) Otonomi
mengendalikan,
memanfaatkan,
Asli,
memelihara
yang
kehidupan
memiliki
bersama
makna
bahwa
kemasyarakatan
kewenangan pemerintahan desa dalam
pembangunan
mengatur
menggerakkan
dan
mengurus
masyarakat
dan
mengembangkan
secara dan
meliputi
partisipatif;
mengembangkan
setempat didasarkan pada hak asal usul
partisipasi, gotong royong dan swadaya
dan nilai-nilai sosial budaya yang terdapat
masyarakat;
pada masyarakat setempat namun harus
kondisi dinamis masyarakat dalam rangka
diselenggarakan
perspektif
pemberdayaan
administrasi pemerintahan Negara yang
pembangunan
selalu mengikuti perkembangan zaman;
menantang di masa depan dengan kondisi
(4) Demokratisasi, yang memiliki makna
perekonomian
dalam
2
menumbuhkembangkan
masyarakat. desa
daerah
akan
yang
Dalam semakin
semakin
terbuka dan kehidupan berpolitik yang
partisipatif. Muara akhir dari upaya
lebih demokratis. Akan tetapi desa sampai
tersebut adalah terakomodirnya aspirasi
kini, masih belum beranjak dari profil
dan
lama, yakni terbelakang dan miskin.
dalam
Meskipun banyak pihak mengakui bahwa
penganggaran pembangunan.
desa mempunyai peranan yang besar bagi
kebutuhan berbagai stakeholders penyusunan
Hal
inipun
perencanaan
terjadi
dan
di
Desa
kota, namun tetap saja desa masih
BitunurisKecamatan Salibabu Kabupaten
dipandang rendah dalam hal ekonomi
Kepulauan
ataupun yang lainnya. Oleh karena itu,
efektivitas pelaksanaan dari Lembaga
sudah
Pemberdayaan Masyarakat harus di lihat
sewajarnya
bila
pembangunan
pedesaan harus menjadi prioritas utama
Talaud.
Oleh
sebab
itu
kembali dan di perjelas.
dalam segenap rencana strategi dan ebijakan pembangunan di Indonesia. Jika
Perumusan Masalah
tidak, maka jurang pemisah antara kota Berdasarkan
dan desa akan semakin tinggi terutama
latar
belakang
masalah tersebut maka masalah penelitian
dalam hal perekonomian.
ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
Pembangunan Masyarakat Desa
“Bagaimana efektivitas pelaksanaan tugas
pada dasarnya adalah bertujuan untuk
LPM dalam perencanaan pembangunan
mencapai suatu keadaan pertumbuhan dan
di Desa Bitunuris ?
peningkatan untuk jangka panjang dan sifat peningkatan akan lebih bersifat
Tujuan dan Manfaat Penelitian
kualitatif terhadap pola hidup warga masyarakat,
yaitu
dapat
Berdasarakan perumusan masalah
aspek
diatas maka tujuan penelitian ini ialah
mental (jiwa), fisik (raga), intelegensia
untuk mengetahui bagaimana efektivitas
(kecerdasan)
kesadaran
pelaksanaan
tugas
bermasyarakat dan bernegara. Salah satu
perencanaan
pembangunan
misi yang diusung oleh Undang-Undang
Bitunuris. Dengan mengetahui bagaimana
Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistim
efektivitas
Perencanaan
Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Dalam
mempengaruhi
pola
yang
perkembangan
dan
Pembangunan
Nasional
LPM
pelaksanaan
dalam di
Desa
Lembaga
adalah membangun harmonisasi antara
Perencanaan
berbagai kutub perencanaan yang ada,
Bitunuris Kecamatan Salibabu Kabupaten
yaitu
Kepulauan Talaud, maka di harapkan
perencanaan
perencanaan
politis,
teknokratis, perencanaan
3
Pembanguna
di
Desa
dapat
memperoleh
manfaat
sebagai
yaitu : (1) Kriteria efektivitas organisasi
berikut :
harus menggambarkan seluruh siklus
1) Secara praktisi, hasil penelitian
input – proses – output, tidak hanya
ini di harapkan dapat menjadi
output saja; dan (2) Kriteria efektivitas
bahan masukan berharga bagi
organisasi
Lembaga
Pemberdayaan
hubungan timbal-balik antara organisasi
Masyarakat di Desa Bitunuris
dengan lingkungan yang lebih luas yaitu
Kecamatan Salibabu Kabupaten
tempat hidupnya organisasi. Gibson dkk
Kepulauan Talaud.
(1998) mengemukakan kriteria
harus
menggambarkan
untuk
menilai/mengukur efektiivitas organisasi 2) Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan
dapat
yaitu :
memberi
konstribusi
kepada
pengembangan ilmu administrasi
produksi (production), efisiensi
(efficiency),
kepuasan
(satisfaction),
adaptasi
(adaptiveness),
dan
perkembangan (development). Produksi,
publik.
menggambarkan
tingkat
kemampuan
TINJAUAN PUSTAKA
organisasi untuk menghasilkan jumlah
Konsep Efektivitas
dan
mutu
output
yang
dibutuhkan
Chester Barnard (dalam Gibson
lingkungan, misalnya : perbandingan
dkk, 1998) mendefinisikan efektivitas
antara hasil kerja dengan biaya atau
adalah tingkat pencapaian tujuan/sasaran
dengan waktu yang dipergunakan untuk
yang
menghasilkan hasil itu. Kepuasan, ialah
telah
ditentukan
sebelumnya;
dengan kata lain tingkat pencapaiantujuan
tingkat
atau sasaran itulah menunjukkan tingkat
memenuhi
efektivitas.
Adaptasi, menggambarkan tingkat sejauh
Gie,
dkk
(Ensiklopedi
seberapa
kebutuhan
Administrasi, 1990) mengartikan sebagai
mana
terjadinya sesuatu efek atau akibat yang
perubahan
dikehendaki.
Berelson
Perkembangan,
Handayaningrat,
1992)
(dalam
organisasi
kemampuan
mengartikan
jauh
pegawainya.
dapat
internal
organisasi
dan
menanggapi eksternal.
menggambarkan organisasi
untuk
sebagai
meningkatkan kapasitasnya menghadapi
pengukuran dalam arti tercapainya tujuan
tuntutan lingkungan; atau tanggung jawab
yang telah ditentukan sebelumnya.
organisasi memperbesar kapasitasnya dan
effectivity atau
effectiveness
Menurut Gibson dkk (1998), ada
potensinya untuk berkembang atau hidup
dua kesimpulan pokok dari teori sistem
terus. Menurut Steers (1980) kriteria
tentang kriteria efektiivitas organisasi,
4
umum
efektivitas
ialah
:
adaptasi
berkepentingan dalam rangka mencapai
fleksibilitas, produksi, dan kepuasan.
suatu tujuan tertentu. Pembangunan pertanian dalam arti luas dalam rangka
Konsep Lembaga Pemberdayaan
meningkatkan ketersediaan pangan dan
Masyarakat Menurut
Soedjono
Soekanto
meningkatkan pendapatan petani, nelayan
(1997), lembaga kemasyarakatan adalah himpunan
segala
1. Pengembangan
dan
tindakan yang berdasarkan pada suatu
pemberdayaan
koperasi
kebutuhan pokok manusia, himpunan
serta pengusaha mikro kecil
norma tersebut ada dalam segala tindakan
dan
serta mengatur manusia untuk memenuhi
pembinaan pengusaha kecil,
kebutuhan
pengembangan
(1964),
norma-norma
hidupnya.
mengatakan
atau
dan peternak.
Koentjaraningrat bahwa
lembaga
menengah
kecil
dan
prasarana
norma
ekonomi desa.
yang
menata
suatu
industri
pembangunan
kemasyarakatan merupakan suatu sistem khusus
melalui
dan
sarana
rangkaian tindakan yang berpola guna 2. Pengembangan potensi dan
memenuhi kebutuhan manusia dalam
pemanfaatan
kehidupan bersama, dimana lembaga
tepat guna dalam rangka
kemasyarakatan harus mempunyai sistem
menunjang industri kecil
norma yang mengatur tindakan yang
perdesaan.
terpolakan serta tindakannya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Konsep
Perencanaan
teknologi
Pembangunan
Pembangunan
infrastruktur
diharapkan mampu mendukung prioritas
Desa
pembangunan Perencanaan menurut Abe (2001)
lainnya,
khususnya
pengembangan ekonomi kerakayatan dan
dalam Ovalhanif (2009) adalah susunan
peningkatan
(rumusan) sistematik mengenai langkah-
pembangunan infrastruktur pada dasarnya
langkah mengenai langkah (tindakan-
adalah
tindakan) yang akan dilakukan di masa
prasarana
depan,
pada
pelayanan guna mendukung kegiatan
yang
ekonomi produktif, pelayanan sosial,
dengan
didasarkan
pertimbangan-pertimbangan seksama eksternal
atas dan
potensi,
faktor-faktor
pihak-pihak
kegiatan
yang
kualitas
pembangunan yang
sosial
meningkatkan
5
SDM.
mampu
Program
sarana
dan
memberikan
kemasyarakatan aksesibilitas
dan untuk
menciptakan keterkaitan ekonomi antar
menjelaskan makna dibalik realita. Dalam
wilayah. Beberapa program yang dapat
penelitian kualitatif, peneliti berpijak dari
dikembangkan
realitas atau peristiwa yang berlangsung
dalam
membangunan
infrastruktur pedesaan adalah:
di lapangan.
1. Membuka isolasi daerahdaerah
yang
dengan
Penelitian
terisolasi
penelitian
pembangunan
yang
kualitatif
adalah
bermaksud
untuk
memahami fenomena tentang apa yang
jalan-jalan perdesaan.
dialami oleh subyek penelitian (misalnya perilaku, persepsi, tindakan, dan lainnya),
2.
Pembangunan prasarana perekonomian
secara holistic, dan dengan cara deskripsi
dan
dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada
pertanian
suatu konteks khusus yang alamiah dan
Pembangunan prasarana
dengan memanfaatkan berbagai metode
pemerintahan
alamiah
(Moleong
desa/kelurahan.
penelitian
kualitatif,
3.
2006). data
Dalam
dituangkan
secara deskriptif dalam bentuk laporan dan uraian (Nasution, 2001). METODOLOGI PENELITIAN Jenis Penelitian
Berdasarkan
Menurut Sugiono (2009), Jenis
dalam
tujuan, pendekatan, tingkat eksplanasi,
dimana
sesuai dengan pendapat para ahli di bidang
ini,
jenis
kualitatif,
dengan
umumnya
fokus
Fokus mengatakan
preposisi
Penelitian
Operasional
bahwa penelitian bertujuan menggali dan suatu
merupakan
penelitian
atau menguji hipotesis (Arikunto, 2002).
pembangunan desa.
membangun
bahwa
penelitiannya tidak perlu merumuskan
lembaga pemberdayaan masyarakat dalam
(2010)
penelitian
nonhipotesis, sehingga dalam langkah
penelitian ialah efektivitas pelaksanaan
Bungin
metodologi
penelitian yang bersifat kualitatif pada
penelitian yang di gunakan yaitu jenis penelitian
peneliti
melakukan pengujian suatu hipotesis. Ini
sesuai konsep objek alamiah. penelitian
ini
fakta dan menganalisis data, tetapi tidak
peneliti
merupakan instrumen kunci, dan meneliti
Dalam
penelitian
mengembangkan konsep, menghimpun
dan jenis data. Sesuai dengan metode kualitatif
atau
makna penelitian kualitatif tersebut, maka
penelitian dapat dikelompokkan menurut
penelitian
pengertian
atau
6
dan
Definisi
Fokus
penelitian
ialah
masyarakat. Berdasarkan definisi tersebut
Lembaga
maka efektivitas pelaksanaan LPM dalam
Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Dalam
perencanaan pembangunan desa dapat
Perencanaan
diamati dari beberapa indikator sebagai
efektivitas
ini
pelaksana
Pembangunan
di
Desa
Bitunuris Kecamatan Salibabu Kabupaten
berikut :
Kepulauan Talaud. Yang di maksud dengan
Lembaga
a. Komunikasi dan kerjasama antara
pemerintah
Masyarakat (LPM) Menurut PP No 72
dengan
LPM
Tahun
perencanaan dan pelaksanaan
2005
Pemberdayaan
adalah
lembaga
yang
dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan
program
kebutuhan
desa.
dan
merupakan
mitra
di
desa dalam
pembangunan
di
pemerintah desa dalam memberdayakan b. Keterpaduan
masyarakat.
program pembangunan yang
Secara umum fungsi LPM dalam
direncanakankan
melaksanakan tugasnya yaitu membantu
pemerintah
memberdayakan masyarakat desa, tugas kemasyarakatan
dan
dilaksanakan oleh LPM serta
Pemerintah Desa dan sebagai mitra dalam
lembaga
program-
desa
dan
masyarakat.
meliputi
menyusun rencana pembangunan secara
c. Kejelasan
rencana/program
partisipatif;
melaksanakan,
pembangunan
mengendalikan,
memanfaatkan,
ditetapkanataudilaksanakan
memelihara
dan
pembangunan menggerakkan
mengembangkan
secara
baik dari aspek tujuan dan
partisipatif;
sasarannya
maupun
mengembangkan
kemanfaatannya
partisipasi, gotong royong dan swadaya
masyarakat desa.
masyarakat;
dan
yang
aspek bagi
menumbuhkembangkan d. Tingkat
kondisi dinamis masyarakat dalam rangka
keberhasilan(ketertiban,ketera
pemberdayaan masyarakat yang memiliki
turan,kelancaran)pelaksanaan
makna bahwa pelaksanaan pembangunan
program pembangunan yang
di desa ditujukan untuk meningkatkan
ditetapkan.
taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat melalui penetapan kebijakan, program dan
e. Tingkat dukungan partisipasi
kegiatan yang sesuai dengan esensi
masyarakat
masalah
pelaksanaan
dan
prioritas
kebutuhan
7
desa
dalam program-
program pembangunan yang
Instrumen dan Teknik Pengumpulan
ditetapkan.
Data Teknik pengumpulan data yang
Responden/Instrumen Penelitian
digunakan dalam penelitian ini ialah
Sifat dari penelitian kualitatif
sebagai berikut :
ialah tidak terlalu mementingkan jumlah informan/responden,
tetapi
1. Wawancara
lebih
benar-benar
informasi,
baik
dapat
memperoleh data primer
memberikan
mengenai
dilakukan dengan dua cara yaitu wawancara dengan menggunakan
pengambilan responden/informan yang
pedoman (interview guide), dan
digunakan dalam penelitian ini ialah purposive
sampling
dari
responden/informan. Wawancara
orang,
peristiwa, atau hal. Oleh karena itu teknik
teknik
Teknik
wawancara ini digunakan untuk
mementingkan content, relevansi, sumber yang
(Interview).
wawancara
atau
secara
mendalam
(indepth interview).
pengambilan sampel bertujuan. Yang
menjadi
2. Dokumentasi. Teknik dokumentasi
responden/instrumen dalam penelitian ini
ini digunakan untuk memperoleh
ialah pejabat daerah dan masyarakat Desa
data sekunder yaitu data yang
Bitunuris Kecamatan Salibabu Kabupaten
telah terolah atau tersedia di
Kepulauan Talaud sebanyak 13 orang,
BKDD
dengan rincian sebagai berikut:
Talaud.
Kabupaten
Kepulauan
1. Unsur Pemerintah Desa 3. Observasi. Teknik observasi ini
: 3 orang
digunakan 2. LPM
secara : 3 orang
3. Unsur
untuk
langsung
peristiwa/fenomena yang diteliti.
organisasi
sosial/kemasyarakatan
mengamati
Teknik Analisis Data
:
Sesuai dengan jenis penelitian ini
2 orang
yang merupakan penelitian kualitatif, maka teknik analisis data yang digunakan
4. Unsur
Tokoh
ialah analisis kualitatif. Dalam hal ini
Masyarakat/Agama/Adat :
metode atau teknik analisis data yang
2 orang
digunakan ialah model analisis interaktif (Miles dan Hubermann dalam Rohidi dan
5. Warga masyarakat desa
Mulyarto, 2002).
: 3 orang
8
Penelitian ini merupakan penelitian
Responden dalam penelitian ini sebanyak
kualitatif, maka sesuai dengan penelitian
13 orang yang diambil dari berbagai unsur
ini teknik analisis data ialah analisis
yang terkait dengan pelakanaan tugas
deskriptif kualitatif.
LPM dalam pembangunan desa yaitu Pemerintah
Desa,
LPM,
dan
unsur
HASIL PENELITIAN DAN
masyarakat (organisasi/kelompok sosial
PEMBAHASAN
kemasyarakatan,
tokoh-tokoh
masyarakat). Hasil Penelitian Sebagaimana telah dikemukakan dalam
uraian
pada
bab
metodologi
bahwa
efektivitas
penelitian di
atas
pelaksanaan
tugas
perencanaan
pembangunan
LPM
Pembahasan Hasil Penelitian
Prijono dan Pranarka, (1996)
dalam
menyatakan
bahwa
desa
mempunyai
dua
pemberdayakan makna,
yakni
Bitunuris dilihat/diamati dalam 5 (lima)
mengembangkan,
indikator yaitu : (1) Komunikasi dan
menswadayakan dan memperkuat posisi
kerjasama antara pemerintah desa dengan
tawar menawar masyarakat lapisan bawah
LPM
dan
terhadap kekuatan-kekuatan penekan di
pelaksanaan program pembangunan di
segala bidang dan sektor kehidupan.
desa; (2) Keterpaduan program-program
Sebagai wadah aspirasi masyarakat, LPM
pembangunan yang direncanakankan dan
harus
dilaksanakan oleh LPM serta pemerintah
ketimpangan-ketimbangan
desa dan masyarakat; (3) Kejelasan
kebutuhan-kebutuhan yang ada di dalam
rencana/program
yang
masyarakat. Apalagi sistem pembangunan
ditetapkan/dilaksanakan baik dari aspek
yang ada di desa dan negara yang
tujuan dan sasarannya maupun aspek
bernafaskan dari rakyatoleh rakyat dan
kemanfaatannya bagi masyarakat desa;
untuk rakyat menjadi roh tersendiri dalam
(4)
pelaksanaan tugasdan fungsi LPM.
di
dalam
Tingkat
perencanaan
pembangunan
keberhasilan
keteraturan,
kelancaran)
(ketertiban,
Tingkat
masyarakat
dukungan
desa
program-program
dalam
terhadap
berbagai dan
pelaksanaan
program pembangunan yang ditetapkan; (5)
peka
memandirikan,
Penelitian ini menemukan bahwa
partisipasi
efektivitas pelaksanaan tugas LPM dalam
pelaksanaan
pembangunan
perencanaan
yang
pembangunan
desa
ditunjukkan oleh beberapa indikator yaitu
ditetapkan.
:
9
a) Adanya komunikasi antara LPM
manfaat program pembangunan
dengan Badan Permusyawaratan
desa
yang
ditetapkan
bagi
Desa (BPD) dan serta dengan
masyarakat desa selalu jelas.
organisasi-organisasi masyarakat d) Adanya keberhasilan (ketertiban,
yang ada di desa di dalam perencanaan program
dan
keteraturan
pelaksanaan
pembangunan
Walaupun
belum
maksimal,
komunikasi
pelaksanaan
desa.
dan
program-program
pembangunan
sepenuhnya
kelancaran)
desa
secara
partisipatif yang ditetapkan
LPM
dengan pemerintah desa bahkan
e) Adanya
dukungan
partisipasi
unsur-unsur terkait yang terkait
masyarakat
yang
dengan
pelaksanaan
program-program
perencanaan
pelaksanaan
dan program
pembangunan
pembangunan desa sudah dapat
terhadap
desa
yang
ditetapkan.
diwujudkan dengan cukup baik. Hasil penelitian tersebut secara b) Adanya
keterpaduan
program-
keseluruhan
menunjukkan
bahwa
program pembangunan desa yang
efektivitas pelaksanaan tugas LPM dalam
ditetapkan
perencanaan pembangunan desa Bitunuris
dan
dilaksanakan.
Program-program pembangunan
Kecamatan
desa
sudah
kepulauan Talaud adalah cukup baik;
saling berhubungan dan saling
dengan kata lain bahwa tugas LPM dalam
mendukung satu dengan yang
mengkoordinasikan pembangunan di desa
lainnya. Pelaksanaan program-
sudah dilaksanakan dengan cukup efektif
program
dilihat
yang
ditetapkan
pembangunan
desa
sudah cukup terpadu atau tidak
indikator
yang
Sumber Daya merupakan unsur
yang lainnya.
lingkungan hidup yang terdiri atas sumber daya manusia, sumber daya alam hayati,
c) Adanya kejelasan tujuan/sasaran manfaat
lima
Kabupaten
dipergunakan dalam penelitian ini.
saling tumpang tindih satu dengan
dan
dari
Salibabu
sumber daya alam nonhayati, dan sumber
program-program
pembangunan
desa
ditetapkan.
Tujuan/sasaran
daya buatan (Undang-undang Republik
yang
Indonesia Nomor 4 Tahun 1982). Dengan demikian, semua sumber daya
program pembangunan desa yang
baik
manusia, materi maupun energi yang
ditetapkan jelas. Demikian pula
secara
10
nyata
dan
potensial
dapat
digunakan
untuk
meningkatkan
4. Tingkat keberhasilan (ketertiban,
kesejahteraan manusia.
keteraturan, kelancaran)pelaksanaan programprogram
KESIMPULAN DAN SARAN
pembangunan
desa
adalah sudah cukup baik. Kesimpulan
5. Dukungan partisipasi masyarakat
Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui
bagaimana
pelaksanaan
tugas
perencanaan
terhadap pelaksanaan program-
efektivitas
LPM
pembangunan
program
dalam di
Talaud.
Sesuai
desa
adalah cukup baik.
desa
Bitunuris Kecamatan Salibabu Kabupaten Kepulauan
pembangunan
Saran
dengan
Bertolak dari kesimpulan hasil
indikator pengamatan dan pengukuran
penelitian
yang digunakan diperoleh hasil penelitian
direkomendasikan saran sebagai berikut :
sebagai berikut :
tersebut
1. Untuk
1. Komunikasi
maka
perlu
meningkatkan
mengoptimalkan
dan
efektivitas
LPMdenganpemerintah
LPM
desasertaunsur-unsur lain dalam
pembangunan
masyarakat (organisasi-organisasi
forum
sosial/kemasyarakatan)yang
pembangunan di tingkat desa
terkait
harus berfungsi dengan baik
dengan
pembangunan
di
perencanaan desa adalah
dalam
perencanaan desa,
maka
koordinasi
dan efektif.
cukup baik. 2. Lebih 2. Keterpaduan
meningkatkan
program-program
sumberdaya yang ada baik
perencanaan pembangunan yang
sumberdaya manusia maupun
dilaksanakan
semberdaya
alam
perencanaan
pembangunan
di
desa
adalah
cukup baik; 3. Kejelasan
tujuan/sasaran
kemanfaatan pembangunan
dapat
dan
lebih baik lagi.
program desa
partisipatif ditetapkan/dilaksanakan
dilaksankan
secara yang adalah
cukup tinggi/baik;
11
agar
dengan
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto
Suharsimi,
2002,
Prosedur
Penelitian : Suatu Pendekatan Praktif, Jakarta, Rineka Cipta. Bungin, B.M., 2010, Penelitian Kualitatif, Jakarta, PT. Kencana. Moleong,
L.
Penelitian
J.,
2006,
Kualitatif,
Metodologi
Bandung,
PT.
Remaja Rosdakarya. Nasution,
2001,
Metode
Penelitian
Naturalistik Kualitatif, Bandung, Tarsito. Steers, R. 1980, Efektivitas Organisasi, Alumni, Bandung. Singarimbun,M. Dan Sofian Effendy, 1992, Metode Penelitian Survei, Jakarta, LP3ES. Westra
Pariata,
1982,
Manajemen
Pembangunan Daerah, Ghalia Indonesia, Jakarta. Sumber Lain Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa. UU. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Undang-undangNomor 4 Tahun 1982 tentangKetentuanketentuanPokokPengelolaanLingkunganH idup.
12