PENERAPAN PEMBELAJARAN LEMPAR CAKRAM GAYA MENYAMPING MENGGUNAKAN METODE SITEKTIF DALAM RANGKA MENUMBUHKAN MINAT DAN KREATIVITAS GERAK SISWA KELAS XI AKUNTANSI 1 SMK NEGERI 1 NANGA PINOH Yeni Andriyani1, M. Rifa’at Hamdy2, Wakidi3 1 Mahasiswa Lulusan Program Studi PENJASKESREK Tahun 2014 2 Dosen Universitas Tanjungpura Pontianak 3 Dosen STKIP Melawi Abstrak: Tujuan Penelitian ini menumbuhkan minat dan kreativitas gerak siswa kelas XI Akuntansi 1 melalui penerapan pembelajaran lempar cakram gaya menyamping menggunakan metode Sitektif. Metode yang digunakan ialah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Hasil penelitian kriteria 74.08% dan 94%, pada aspek psikomotorik siswa yang mencakup cara memegang cakram, awalan, ayunan dan akhiran dalam proses pembelajaran atletik lempar cakram gaya menyamping dengan kriteria 71.32% dan 87.86% dengan peningkatan 35.29%, sehingga disimpulkan bahwa : (1) terdapat peningkatan pada minat dan kreativitas gerak siswa setelah diadakan tindakan dengan menggunakan media piring plastik dan menerapkan metode Simulasi, Praktek dan Aktif (SITEKTIF), (2) terdapat peningkatan pada kemampuan psikomotorik siswa setelah diadakan tindakan dengan metode Simulasi, Praktek dan Aktif (SITEKTIF). Kata Kunci: Lempar Cakram, Sitektif, Minat dan Kreativitas. Pengalaman
peneliti
selama
banyak siswa yang belum memahami
mengajar kelas XI Akuntansi 1, XI
teknik
Akuntansi 3, XII Akuntansi 1 dan XII
informasi yang peneliti dapat dari guru
Akuntansi 2 terutama pada mata
pamong selama mengajar olahraga
pelajaran
lempar
kelas XI Akuntansi 1, masih banyak
cakram, masih banyak siswa yang
siswa yang sulit melakukan teknik
kurang memahami. Sebagian siswa
lempar cakram gaya menyamping
sulit melakukan teknik lempar cakram
pada mata pelajaran atletik. Dalam
baik
proses pembelajaran lempar cakram
olahraga
teknik
atletik
memegang,
awalan,
ini.
ayunan lengan saat melempar dan
gaya
gerakan
disekolah
akhir
setelah
melempar.
Teknik dasar lempar cakram gaya
Selain
menyamping yang
itu
media
belajar
digunakan
kurang
tepat.
menyamping cukup sulit dan masih 47 | J u r n a l P e n d i d i k a n J a s m a n i K e s e h a t a n d a n R e k r e a s i I S S N : 2252-8148
menurut
Selain faktor diatas, faktor metode
dan menggali kemampuan dasar pada
yang digunakan oleh guru kurang tepat
diri siswa dan menciptakan hal baru
sehingga
penguasaan
misalnya dengan mensimulasikan alat
keterampilan cabang olahraga atletik
yang sebenarnya dengan benda yang
khususnya
menyerupai.
dalam
lempar
menyamping
cakram
kurang
gaya
tersampaikan
Lempar cakram (discus throw)
dengan baik kepada siswa, sehingga
adalah salah satu bagian dari cabang
dalam
cabang
atletik nomor lempar. Lempar cakram
olahraga atletik lempar cakram gaya
ini merupakan cabang olahraga atletik
menyamping terkesan asal-asalan dan
yang menggunakan sebuah benda kayu
tidak sesuai dengan
yang berbentuk piring bersabuk besi,
mempraktekkan
aturan
yang
sebenarnya.
atau bahan lain yang bundar pipih
Dalam
meningkatkan
yang
cakram
dan
Olimpiade sejak 708 Sebelum Masehi,
memperoleh teknik lemparan yang
lempar cakram merupakan bagian
baik, maka peneliti mencoba untuk
dalam pancalomba (penthatlon).
pembelajaran
menerapkan
lempar
pembelajaran
lempar
dilemparkan.
Materi
Pada
pembelajaran
acara
lempar
cakram gaya menyamping pada siswa
cakram disetiap jenjang pendidikan
menggunakan
selalu muncul, mulai dari Sekolah
metode
simulasi,
praktek, aktif (sitektif) supaya dapat
Dasar
meningkatkan keterampilan melempar
Pertama (SMP), Sekolah Menengah
dan
Atas (SMA). Materi yang diberikan
menumbuhkan
minat
dan
kreativitas gerak siswa.
(SD),
Sekolah
Menengah
disetiap jenjang pendidikan berbeda, di
Bicara tentang olahraga atletik
tingkat Sekolah Menengah Kejuruan
lempar cakram gaya menyamping
(SMK)
merupakan suatu pembelajaran yang
khususnya kelas XI Akuntansi 1
kurang di sukai oleh kebanyakan siswa
diajarkan materi lempar cakram. Hal
karena bukan cabang olahraga yang
tersebut berlaku pada SMK Negeri 1
menyenangkan,
Nanga Pinoh.
sehingga
untuk
Negeri
1
Nanga
Pinoh
menerapkan pembelajaran ini perlu
Lempar cakram merupakan teknik
menumbuhkan minat dan kreativitas
lempar yang memerlukan rotasi badan
siswa terlebih dahulu berupa rasa ingin
dan kaki. Olahraga lempar cakram
tahu, tingkah laku, kepercayaan diri
adalah olahraga yang menggunakan
48 | J u r n a l P e n d i d i k a n J a s m a n i K e s e h a t a n d a n R e k r e a s i I S S N : 2252-8148
suatu
alat
cakram.
Unsur kognisi maksudnya adalah
Cakram terbuat dari bahan kayu atau
minat itu didahului oleh pengetahuan
bahan lain yang sesuai, pinggiran atau
dan informasi mengenai objek yang
tepi cakram dilindungi metal atau besi
dituju oleh minat tersebut, ada unsur
yang dibuat
emosi karena dalam partisipasi atau
2001:245).
yang
disebut
melingkar (Suherman Lempar
cakram
gaya
pengalaman itu disertai oleh perasaan
menyamping merupakan suatau gaya
tertentu,
yang dimulai dengan sikap permulaan
sedangkan unsur konasi merupakan
berdiri
kearah
kelanjutan dari unsur kognisi. Dari
sasaran, sesaat akan memulai berputar
ketiga unsur ini lah yang diwujudkan
lengan kanan diayun jauh kebelakang,
dalam bentuk kemauan dan hasrat
sumbu putaran pada kaki kiri (telapak
untuk
kaki bagian depan atau ujung) selama
termasuk kegiatan yang ada disekolah
berputar
seperti belajar.
miring/menyamping
lengan
kanan
selalu
dibelakang, pada posisi melempar badan
merendah
lengan
kanan
seperti
melakukan
rasa
senang,
suatu
kegiatan,
Kreativitas berasal dari kata dasar kreatif
yang
memiliki
dibelakang pandangan ke arah sasaran,
“Memiliki
setelah cakram lepas dari tangan kaki
kemampuan untuk menciptakan hal-
kanan melangkah kedepan berpijak
hal
dibekas telapak kaki kiri yang saat itu
kreativitas adalah kemampuan untuk
telah berayun kebelakang.
menciptakan daya cipta baru. Menurut
Minat
adalah
kecenderungan
baru.
daya
pengertian
cipta;
Sehingga
memiliki
pengertian
Rhodes (dalam Munandar :1987) yang
seseorang terhadap obyek atau sesuatu
mengemukakan
kegiatan yang digemari yang disertai
kemampuan 4P yaitu person, process,
dengan
adanya
press, dan product. Menurut Rhodes,
berbuat.
kreativitas harus ditinjau dari segi
kognisi
pribadi (person) yang kreatif, proses
(mengenal), emosi (perasaan), dan
yang kreatif, pendorong kreatif dan
konasi (kehendak). Oleh sebab itu,
hasil kreativitas.
perasaan
perhatian, Minat
dan
senang, keaktifan
mengandung
unsur
kreativitas
sebagai
minat dianggap sebagai respon yang
Individu dengan potensi kreatif
sadar, sebab jika tidak demikian, minat
dapat dikenal melalui pengamatan ciri-
tidak akan mempunyai arti apa-apa.
ciri dari kreativitas adalah: (1) Rasa ingin tahu yang luas dan mendalam.
49 | J u r n a l P e n d i d i k a n J a s m a n i K e s e h a t a n d a n R e k r e a s i I S S N : 2252-8148
(2)
Bersikap
terbuka
terhadap
pengalaman baru. (3) Keinginan untuk menemukan
dan
yang sebenarnya kepada siswa.
(4)
Metode simulasi ini adalah bentuk
Cenderung lebih menyukai tugas yang
metode praktek yang sifatnya untuk
berat dan sulit. (5) Cenderung mencari
mengembangkan keterampilan peserta
jawaban yang luas dan memuaskan.
belajar (keterampilan mental maupun
(6)
fisik atau teknis), pentingnya simulasi
Berfikir
meneliti
memberikan pemahaman atau contoh
fleksibel
memiliki
semangat bertanya serta meneliti.
terutama pembinaan proses belajar
Dalam proses pembelajaran dalam rangka
menumbuhkan
minat
dan
mengajar
adalah:
(a)
Simulasi
merupakan salah satu metode yang
kreativitas gerak siswa maka dalam
secara
menerapkan
pelaksanaan program pembelajaran,
pembelajaran
atltetik
operasional
menunjang
lempar cakram gaya menyamping
terutama
menggunakan media piring plastik dan
lapangan atau praktek. (b) Simulasi
menerapkan metode Simulasi, Praktek
merupakan salah satu metode yang
dan
memungkinkan siswa aktif belajar
Aktif
(SITEKTIF).
Simulasi
program
pengalaman
berasal dari kata simulate yang artinya
mengahayati,
“berpura-pura atau berbuat seakan-
memperoleh
akan “. Di dalam Kamus Bahasa
yang merupakan tujuan pengajaran,
Inggris-Indonesia dinyatakan bahwa
tanpa memerlukan objek atau situasi
simulate adalah “pekerjaan tiruan atau
atau alat yang sebenarnya. (c) Metode
meniru, pura-pura atau berbuat seolah-
simulasi memungkinkan terpadunya
olah”.
teori dan praktek, konten dan metode,
simulasi
Sebagai dapat
metode
mengajar,
diartikan
memahami
dan
keterampilan
tertentu
“cara
sebab metode ini dapat digunakan
penyajian pengalaman belajar dengan
setelah sesuatu teori atau konten
menggunakan
diberikan.
situasi tiruan untuk
Dengan
memahami tentang konsep, prinsip,
pemahaman
atau keterampilan tertentu”.
keterampilan
DEPDIKNAS
(2001:1068)
yang yang
demikian
diperoleh
dan
dimiliki
akan
sangat kuat dalam diri siswa yang
Simulasi adalah “metode latihan yang
belajar.
(d)
Metode
memperagakan sesuatu dalam bentuk
memungkinkan siswa belajar dengan
tiruan yang hampir sama dengan
pemahamann, bukan belajar sacara
keadaan sebenarnya, dengan kata lain,
mekanis. (e) Dengan metode simulasi,
50 | J u r n a l P e n d i d i k a n J a s m a n i K e s e h a t a n d a n R e k r e a s i I S S N : 2252-8148
simulasi
memungkinkan pelibatan alat – alat
perilaku
indra siswa secara maksimal, sehingga
keterampilan, dan terutama sikap atau
diharapkan
tujuan
afektif terkait dengan profesi yang sulit
pembelajaran aan lebih efektif dan
diperoleh ketika belajar praktek dalam
bermakna.
lingkungan
pencapaian
Praktek lapangan bertujuan untuk melatih
meningkatkan
peserta
dalam
kemampuan
mengaplikasikan
pada
ranah
pengetahuan,
simulasi.
(3)
Terjadi
penularan profesionalisme dari kata pelaksanaan tugas dilapangan kepada pembelajaran.
pengetahuan dan keterampilan yang
Menurut Silberman, M. (1996)
diperolehnya. Keunggulan dari metode
belajar aktif siswa melakukan sebagian
ini adalah pengalaman nyata yang
besar
diperoleh bisa langsung dirasakan oleh
mengunakan
peserta,
mempelajari
sehingga
kemampuan
dapat
peserta
mengembangkan Sifat
memicu
metode
pekerjaan.
Siswa
otaknya
untuk
gagasan,
memecahkan
dalam
masalah-masalah, dan menerapkan apa
kemampuannya.
yang siswa pelajari. Belajar aktif
praktek
adalah
pengembangan keterampilan.
(2001:892)
berjalan dengan cepat, menyenangkan, memberikan
Menurut Kamus Bahasa Indonesia DEPDIKNAS
dari
“Praktek
dukungan,
dan
melibatkan diri. Yang terutama siswa perlu
“melakukannya”
adalah cara pelaksanaan teori secara
memahaminya
nyata”. Tujuan utama yang diharapkan
contoh-contoh, mencoba menerapkan
oleh
keterampilan-keterampilan,
pembelajaran
melalui
sendiri,
berusaha
dan
pembelajaran dilapangan adalah: (1)
melakukan
Siswa
bergantung pada pengetahuan yang
memperoleh gambaran dan
suasana
nyata
profesinya
dari dan
kekurangannya menumbuhkan
pekerjaan menyadari sehingga
yang
sudah dimiliki atau harus dimiliki. Pembelajaran bentuk
aktif
adalah
pembelajaran
segala yang
setidaknya
memungkinkan siswa berperan secara
memotivasi ekstrinsik dan peningkatan
aktif dalam proses pembelajaran itu
gairah
siswa
sendiri baik dalam bentuk interaksi
sehingga ia akan lebih giat dalam
antara siswa maupun siswa dengan
proses
pengajar dalam proses pembelajaran
belajar
motivasi
tugas-tugas
mencari
dalam
pembelajaran
diri
dilembanga
pendidikan. (2) Terjadi perubahan
tersebut.
51 | J u r n a l P e n d i d i k a n J a s m a n i K e s e h a t a n d a n R e k r e a s i I S S N : 2252-8148
Untuk menerapkan pembelajaran aktif
beberapa
hal
yang
harus
lempar cakram gaya menyamping dan menumbuhkan
kreativitas
gerak
diperhatikan agar tujuan pembelajaran
dengan metode sitektif pada siswa
dapat dicapai sebagaimana mestinya.
kelas XI Akuntansi 1.
Hal-hal
METODE PENELITIAN
ini
dapat
saja
membuat
pembelajaran aktif tidak berhasil dan
Penelitian
ini
menggunakan
mengakibatkan tujuan pembelajaran
bentuk
tidak
dalam
(Classroom Action Resech), dimana
pembelajaran aktif perlu diperhatikan
peneliti bertindak langsung dalam
sebagai
Tujuan
penelitian.
pembelajaran aktif harus ditegaskan
digunakan
dengan
harus
siswa yang menjadi subjek yang
diberitahu apa yang akan dilakukan.
diteliti agar siswa dapat mencapai
(3) Memberikan pengarahan yang jelas
ketuntasan belajar. Dalam penelitian
dalam
ini
tehnik
tercapai.
Maka
berikut:
jelas.
diskusi.
(1)
(2)
Siswa
(4)
Pertimbangkan
pembelajaran
aktif
yang
penelitian Tindakan
Penelitian untuk
akan
beratkan
partisipatif
memberdayakan
membahas atau
Kelas
dan
menitik
memfokuskan
pada
dipergunakan. (5) Penciptaan iklim
peningkatan aspek psikomotor dan
pembelajaran aktif.
afektif.
Berdasarkan
diatas,
Pelaksanaan penelitian tindakan
dapat
kelas ini melalui beberapa tahapan
dirumuskan sebagai berikut, “Apakah
siklus I dan siklus II, tahapan tersebut
dengan
terdiri
masalah
dapat
uraian
penelitian
penerapan
ini
metode
meningkatkan
sitektif
pembelajaran
dari
pelaksanaan
perencanaan tindakan,
tindakan,
pengamatan
lempar cakram gaya menyamping dan
tindakan, dan refleksi melalui tes dan
menumbuhkan minat dan kreativitas
observasi
gerak pada siswa kelas XI Akuntansi 1
pendekatan
SMK Negeri Nanga Pinoh?”. Adapun
menentukan
tujuan
(1)
adalah 75% dari jumlah siswa yang
Meningkatkan hasil belajar Pendidikan
mengikuti pembelajaran memiliki nilai
Jasmani
dalam
dibawah 75 dengan kriteria sedang
cakram
atau cukup sesuai dengan KKM yang
penelitian
dan
keterampilan
adalah:
Kesehatan lempar
siswa/siswi SMK Negeri 1 Nanga
dengan
menggunakan
analisis. kriteria
Dalam keberhasilan
telah ditentukan.
Pinoh. (2) Meningkatkan keterampilan 52 | J u r n a l P e n d i d i k a n J a s m a n i K e s e h a t a n d a n R e k r e a s i I S S N : 2252-8148
Desain
penelitian
yang
digunakan dalam hal ini adalah analisis data
dengan
variable
menggunakan
metode
SITEKTIF.
(1)
Pengamatan kemampuan afektif
memperbaiki proses pembelajaran (2)
siswa dalam proses belajar mengajar
hasil
mata
siklus I yang mengacu pada (lembar
pelajaran penjaskes khususnya atletik
observasi hasil pengamatan afektif
lempar cakram gaya menyamping, dan
siswa dengan 2 indikator dan jumlah
subyek dalam penelitian ini adalah
skor ideal 6) dalam 1 kali pertemuan,
siswa kelas XI Akuntansi 1 SMK
rata-rata
Negeri 1 Nanga Pinoh tahun pelajaran
siswa
2013/2014 dengan jumlah keseluruhan
58.83%.
siswa kelas XI Akuntansi 1 34 orang
tersebut dapat dikalkulasikan bahwa
siswa dengan rincian 14 siswa laki –
siswa
laki dan 20 siswa perempuan dan
berminat dan aktif sebanyak (58.83%)
objek penelitian ini adalah penerapan
atau 20 siswa,
metode sitektif dalam pembelajaran
kreativitas
teknik dasar lempar cakram gaya
sebanyak (38.24%) atau 13 siswa dan
menyamping.
siswa
belajar
siswa
yaitu:
dengan
dalam
Karena
metode
ini
nilai
kemampuan
74.08
dan
Dari
yang
dipresentasikan
hasil
pengamatan
kurang
rendah
yang
geraknya
yang
afektif
(R)
minat
dan
sedang
(S)
memiliki
minat
dan
sangat efektif untuk meningkatkan
kreativitas tinggi (T) sebanyak (2.93)
keterampilan dan kreatifitas dalam
sebanyak 1 siswa.
olahraga atletik lempar cakram gaya
Data
pengamatan
menyamping.
psikomotorik
PEMBAHASAN
belajar
Hasil penelitian ini dideskripsikan dalam
berupa
mengajar
dalam siklus
proses I
yang
mengacu pada (lembar observasi hasil
yaitu
pengamatan afektif siswa dengan 4
pembelajaran
indikator dan jumlah skor ideal 8)
lempar cakram gaya menyamping
dalam 1 kali pertemuan, rata-rata nilai
menggunakan metode SITEKTIF dan
keaktifan siswa berjumlah 71.32 dan
digunkaan
dipresentasikan 55.89%. Dari hasil
tentang
penerapan
peningkatan gerak
pembahasan,
siswa
kemampuan
siswa
untuk minat
mengetahui dan kreativitas
dalam
pembelajaran
lempar cakram gaya menyamping
pengamatan
tersebut
dikalkulasikan dinyatakan
bahwa
tuntan
dapat
siswa
(T)
yang
sebanyak
(44.11%) atau 15 siswa, dan siswa 53 | J u r n a l P e n d i d i k a n J a s m a n i K e s e h a t a n d a n R e k r e a s i I S S N : 2252-8148
yang tidak tuntas (TT) sebanyak
pada aspek afektif yang mencakup
55.89%) atau sebanyak 19 siswa.
minat dan kreativitas gerak siswa dan
Aktivitas Guru dalam melaksanakan
55.89% nilai yang diperoleh siswa
kegiatan belajar mengajar (KBM),
kurang dari 75 dikategorikan tidak
dalam
mengajar
tuntas (TT). Maka dapat disimpulkan
pengamatan yang digunakan untuk
pembelajaran melalui media piring
mengamati
yaitu
plastik dan menerapkan metode sitektif
proses
akan diperbaiki dan dilanjutkan pada
pembelajaran terlaksana dengan 15
siklus II, pada materi atletik lempar
indikator dan jumlah skor ideal 45,
cakram
skor yang diberikan pengamat pada
dilaksanakan dalam 1 kali pertemuan.
siklus I pada materi lempar cakram
Hasil Tindakan Siklus II
proses
belajar
aktivitas
menggunakan
guru
kegiatan
gaya menyamping berjumlah 38 atau dipresentasekan menjadi 84.44%. Data
pengamatan
gaya
menyamping
yang
Data hasil pengamatan afektif berdasarkan lembar observasi kegiatan
kemampuan
belajar siswa dalam proses belajar
afektif dan psikomotorik siswa diatas
mengajar pada siklus II yang dilakukan
menunjukkan bahwa skor siswa yang
1 kali pertemuan, nilai kemampuan
paling tinggi adalah 8 dengan nilai 100
afektif siswa mengalami peningkatan
dan skor terendah adalah 5 dengan
dibandingkan nilai pada siklus I, siswa
nilai
siswa
yang memiliki minat dan kreativitas
keseluruhannya adalah 2425 dengan
gerak memiliki nilai rata – rata 94
nilai rata-rata siswa adalah 71.32.
dengan
Dengan
dikalkulasikan
62.5,
jumlah
demikian
nilai
nilai
rata-rata
presentase
100%,
35.29%
dapat
berkriteria
kemampuan afektif siswa 74.08 dan
sedang (S) atau 12 siswa, dan 64.71%
kemampuan psikomotorik siswa 71.32
berkriteria tinggi (T) atau 22 siswa.
pada penilaian teknik dasar lempar
Data
hasil
pengamatan
cakram gaya menyamping siklus I
kemampuan
dikategorikan masih kurang.
berdasarkan lembar observasi kegiatan
psokomotoorik
siswa
Sajian data diatas pembelajaran
belajar siswa dalam proses belajar
pada siklus I mengacu pada kriteria
mengajar pada siklus II yang dilakukan
keberhasilan minimal (KKM) dalam
1 kali pertemuan, nilai kemampuan
penelitian
psikomotorik
ini 58.83%
nilai yang
diperoleh siswa dikategorikan rendah
siswa
mengalami
peningkatan dibandingkan nilai pada
54 | J u r n a l P e n d i d i k a n J a s m a n i K e s e h a t a n d a n R e k r e a s i I S S N : 2252-8148
siklus I, nilai rata – rata siswa dalam
Simulasi, Praktek, Aktif (SITEKTIF)
melakukan
lempar
dapat
adalah
kreativitas gerak siswa pada Mata
87.86 dengan presentase 100% siswa
Pelajaran Pendidikan Jasmani dan
dinyatakan tuntas (T).
Kesehatan pada kelas XI Akuntantasi
cakram
teknik
gaya
menyamping
Aktivitas melaksanakan mengajar
dasar
meningkatkan
minat
dan
Guru
dalam
1 semester genap SMK Negeri 1
kegiatan
belajar
Nanga Pinoh.
proses
Peningkatan kemampuan siswa,
belajar mengajar pengamatan yang
minat dan kreativitas gerak siswa
digunakan untuk mengamati aktivitas
dalam proses pembelajaran pendidikan
guru yaitu menggunakan kegiatan
jasmani, kesehatan dan rekreasi ini
proses pembelajaran terlaksana dengan
terlihat dari hal – hal sebagai berikut :
15 indikator dan jumlah skor ideal 45,
Minat dan kreativitas gerak siswa
skor yang diberikan pengamat pada
meningkat dalam proses pembelajaran
siklus I pada materi lempar cakram
atletik
gaya menyamping berjumlah 38 atau
menyamping, karena dari tiap siklus
dipresentasekan
84.44%.
telah mencapai kriteria. Siklus I pada
Sajian data diatas pembelajaran pada
pengamatan Afektif nilai rata-rata
siklus
kriteria
siswa adalah 74.08 dengan presentase
keberhasilan 100% atau 34 siswa yang
41.17% tuntas, pengamatan afektif
mengikuti proses pembelajaran melalui
pada siklus II nilai rata-rata siswa
media piring plastik dan menerapkan
meningkat
metode simulasi, praktek dan aktif
presentase 100%, yang berarti telah
(SITEKTIF) memperoleh nilai rata –
mencapai
rata 87.86 diatas kriteria ketuntasan
ditetapkan.
II
(KBM).
Dalam
menjadi
mengacu
pada
lempar
menjadi
kriteria
cakram
94
yang
gaya
dengan
telah
minimal (KKM) yang telah ditentukan
Kemampuan pengetahuan siswa
yaitu 75, maka dapat disimpulkan
dalam melakukan teknik dasar lempar
penelitian tindakan kelas ini diakhiri
cakram gaya menyamping meningkat,
pada siklus II.
karena dari tiap siklus ada perubahan
SIMPULAN
yang signifikan. Pengamatan pada
Berdasarkan analisis terhadap data
siklus I nilai rata-rata siswa adalah
hasil penelitian tindakan ini, dapat
71.32 dengan presentase 44.11% dan
disimpulkan bahwa penerapan metode
pada siklus II nilai rata-rata siswa
55 | J u r n a l P e n d i d i k a n J a s m a n i K e s e h a t a n d a n R e k r e a s i I S S N : 2252-8148
meningkat
menjadi
87.86
dengan
cpm/2012/11penggunakaan-
presentase 100% yang berarti telah
metode-simulasi-dalam.html
mencapai kriteria yang telah ditetapkan
(Dibuka 13 Maret 2014).
dan peningkatan dalam penelitian ini sebanyak 35.29%.
Learning. 101 Cara Belajar
Bardasarkan uraian tersebut diatas, dapat
disimpulkan
metode
Simulasi,
(SITEKTIF)
dapat
kemampuan
siswa
Melvin. L. Siberman.2004. Aktif
bahwa Praktek,
dengan Aktif
meningkatkan dan
dapat
Siswa Aktif: Nusa Media dan Nuansa, Bandung. Rhodes, 1987.Munandar. Pengertian Kreativitas Belajar Menurut Para Ahli (Online)
meningkatkan minat dan kreativitas
http://totoyulianto.wordpress.co
gerak siswa pada Mata Pelajaran
m/2013/3/09/pengertian-
Pendidikan Jasmani, dan Kesehatan
kreativitas-belajar-menurut-para-
pada siswa kelas XI Akuntansi 1 SMK
ahli/ (Dibuka 12 Maret 2014).
Negeri 1 Nanga Pinoh.
Suherman.2001. Lempar Cakram
DAFTAR PUSTAKA
(Online).
Depdiknas.2001. Pengertian Simulasi
http://ilmukeolahragaan18.blogs
(Online).
pot.com/2012/11/lemparcakram.
http://charlesmalinkayo.blogspot.
html. (Dibuka 11 Maret 2014).
56 | J u r n a l P e n d i d i k a n J a s m a n i K e s e h a t a n d a n R e k r e a s i I S S N : 2252-8148