Menyejukan Relung Hati
TIPS PRAKTIS
6 Pertanyaan Sehat Ada 6 pertanyaan mendasar yang dapat Anda tanyakan kepada diri Anda sendiri untuk menggambarkan sehatkah gaya hidup yang Anda jalani selama ini. 1. Apakah saya makan 5 porsi buah dan sayuran setiap hari? Tubuh manusia membutuhkan asupan vitamin dan mineral yang cukup. Dengan 5 porsi buah dan sayuran perharinya, kebutuhan itu dapat terpenuhi. Sayuran dan buah adalah sumber terbaik antioksidan yang dapat mencegah seseorang dari serangan jantung dan kanker. Serat yang terkandung di dalamnya juga penting untuk pencernaan. 2. Apakah saya bergerak aktif minimal 30 menit setiap hari? Tubuh perlu bergerak dengan aktif, dalam hal ini berolahraga atau aktifitas fisik lain. Dengan berolahraga minimal 30 menit perhari dalam 5 hari, peredaran darah lancar dan badan menjadi tidak kaku. Pastikan aktifitas yang Anda lakukan adalah sesuatu yang Anda sukai agar dapat dilakukan secara kontinu. 3. Apakah saya minum 8 gelas perhari? Begitu banyak alasan mengapa tubuh perlu minum. Antara lain untuk kekebalan tubuh, untuk pencernaan, untuk kesehatan kulit dan membuang racun. Karena itulah, sebenarnya jauh lebih baik jika ia minum
lebih dari hanya 8 gelas. Yang dimaksud jelas air putih, bukan soft drink atau kopi. Jika air putih serasa membosankan, jus buah dapat menjadi selingan yang menyegarkan. 4. Apakah saya sering makan makanan manis berlemak? Makanan manis berlemak dapat merusak gigi, menimbun lemak dalam tubuh hingga menyebabkan obesitas dan penyebab penyakit jantung serta diabetes. Karena itu jangan jadi kecanduan makanan yang terlalu manis dan berlemak. Makanlah sebagai selingan yang nikmat, bukan sebagai kebutuhan yang sangat sering dikonsumsi. 5. Apakah saya cukup tidur? Tubuh perlu tidur untuk kembali membangun tenaga. Yang baik ialah tidur selama 7 jam dengan kualitas yang baik perhari. Tubuh yang lelah akan mempengaruhi daya kerja otak dan kegiatan normal harian. Karena itu usahakan untuk mendapat tidur yang cukup. Kalau perlu biasakan untuk tidur dan bangun di jam yang sama setiap harinya. 6. Apakah saya merokok? Merokok punya lebih dari 50 cara untuk memberi pengaruh negatif pada tubuh dan punya 20 cara untuk membunuh tubuh itu sendiri. 1 dari 2 perokok sangat rentan terhadap penyakit yang berhubungan dengan paru-paru. Belum lagi jika resiko kanker, impotensi, stroke dan penyakit lain ikut disebutkan.
INFO SASETA
Tetap Salam, Senyum, Tanya Kita tidak pernah bisa menduga apa yang akan terjadi di akhir hari. Mengawali hari dengan hati riang dan semangat menjulang, kadang bisa diakhiri dengan bersungut-sungut atau marah oleh sebab berbagai macam hal. Semangat dan keriangan yang tadinya dirasakan penuh, seolah-olah terkikis habis oleh satu atau dua kejadian yang dialami. Rasanya, keseluruhan hari itu menjadi begitu buruk oleh sebab peristiwa yang dialami di ujung hari.Namun kita harus senantiasa sadar dan
ingat, bahwa kita memiliki tugas yang mulia. Pelayanan maksimal yang kita berikan kepada pasien akan memberi dorongan motivasi mereka untuk sembuh. Kekuatan motivasi ini mampu merubah yang pesimis jadi optimis. Senantiasa kita mengingatkan bahwa SASETA (Salam, Senyum, Tanya) bertujuan menjembatani komunikasi antara petugas dan penderita. Jangan sampai perasaan kesal kita menjadikan keikhlasan kita menguap begitu saja. Lakukan SASETA untuk mencapai Layanan Sepenuh Hati (LSH).
BULETIN BINROH ISLAM RSUD DR. SOETOMO Jumat, 7 Desember 2012 / 23 Muharram 1433
Yahudi Zionis, Biang Kerusakan Dunia
Y
ahudi Zionis, semoga Allah melaknat mereka, menggunakan tipu daya dan makar untuk mencapai tujuan dan mengembangkan sayap kekuasaan di dunia. Untuk mencapai apa yang mereka inginkan, mereka menjalankan dua macam taktik: Pertama, memecah-belah bangsabangsa bumi ini, menciptakan suasana saling bermusuhan, dan mengobarkan api peperangan di antara mereka, Kedua, merusak akidah, menghancurkan paham, etika, dan peraturan mereka, serta menjauhkan mereka dari jalan Allah. Cara ini dimaksudkan agar bangsa-bangsa kehilangan kekuatan dan keagungannya. Dengan demikian mereka selamanya akan berada di bawah kekuasaan lain selain kekuatan Yahudi. Usaha mereka untuk memecah-belah bangsa adalah dengan mendirikan perkumpulan-perkumpulan rahasia. Dan yang paling penting dari perkumpulan ini adalah Freemasonry. Ustaz Abdurrahman Habanakah, dalam bukunya, Makaa-id Yahudiyah (Tipu Daya Yahudi), halaman 219, mengatakan, ”Sejarah perkumpulan ini-yang tujuantujuan pokoknya tertutup rahasia yang luar biasa-telah menetapkan bahwa perkumpulan ini adalah perkumpulan rahasia internasional paling berbahaya yang memegang peranan penting dalam perkembangan
sejarah umat manusia. Disamping itu, secara langsung memberikan pengaruh terhadap kelangsungan kebanyakan bangsabangsa. Dengan kuat organisasinya telah menerobos dunia politikus kebanyakan Negara. Negara-negara itu tidak menyadari bahwa dirinya telah menjadi mangsa tipu daya Yahudi. Mereka masuk ke perangkap itu lewat perkumpulan-perkumpulan Freemasonry yang dikendalikan oleh tangantangan keji Yahudi, yang bekerja secara tersembunyi. Mereka juga pengendali utama praktik-praktik pemikiran, politik, ekonomi, sosial, urusan perang, dan lainnya di negara-negara yang dimasuki perkumpulan Freemasonry. Jika di Negara ini Yahudi tidak mempunyai antek-antek dalam jumlah besar , mereka tidak dapat berbuat apa-apa untuk kepentingan Yahudi Internasional. Di puncak pimpinannya duduk tokoh-tokoh penting dan para cendekiawan Yahudi. Mereka memperalat antek-anteknya tanpa mengetahui akan dibawa kemana dan untuk siapa mereka bekerja.” Para ahli peneliti sangat terkejut ketika mengetahui bahwa perang dunia yang memporakporandakan bumi ini ternyata diledakkan oleh orang-orang Yahudi lewat perkumpulan Freemasonry dengan berbagai sistem kelembagaan yang dikoordinasi dan tersebar di seluruh dunia. Amat
KISAH TELADAN
Sa'd bin Rabi' RA
disayangkan bahwa Freemasonry telah memasuki masyarakat Arab dan Islam. Prinsip-prinsipnya dianut oleh orang-orang kaya, orang-orang terhormat, orang-orang berwibawa dan mempunyai kekuasaan. Kita tidak mengetahui bahwa apa yang tersingkap di hari-hari yang akan datang tentang peranan yang akan dimainkan Fremasonry Internasional di bawah tangan para penganutnya yang terdiri atas orangorang kaya dan penguasa dalam memberikan pengakuan terhadap Israel, dan tunduk kepada perdamaian yang diserukan oleh Negara-negara besar pada masa sekarang ini untuk menyelesaikan masalah Palestina. Jika pada masa yang akan datang, pengakuan terhadap Israel telah tercapai – seperti sekarang telah tampak gejala-
gejalanya – kita akan berada di balik kejadian yang penting ini dalam menyelesaikan masalah Palestina. Sebagai pelaksana perencanaan ini adalah penguasapenguasa durhaka yang menjual harga dirinya kepada setan, menghianati perjanjian dan tanggung jawab. Mereka telah membuktikan perbuatannya yang jahat itu, bahwa mereka mempunyai hubungan yang erat dengan Freemasonry Internasional. Atau mereka adalah antek-anteknya, baik disadari maupun tidak. Yang penting, sejarah akan mencap mereka sebagai pengkhianatan besar. Kutukan Allah akan turun kepada mereka. Generasi muslim tidak akan pernah melupakan pengkhianatan ini hingga tiba hari dibangkitkan manusia dari kubur.
BULETIN EMBUN Diterbitkan oleh Binroh Islam RSUD Dr. Soetomo Penasehat : 1. Direktur - Dr. Dodo Anondo MPH. 2. Dekan FK UNAIR - Prof. Dr. Agung Pranoto, dr. M.Kes, Sp.PD KEMD FINASIM Penanggung Jawab : Dr. H. Imam. Susilo, dr. Sp. PA. Pimpinan Redaksi : dr. H. Wijoto, Sp.S (K) Dewan Redaksi : Tim Kreatif Alamat : Jl. Prof. Moestopo 6-8 Surabaya telp. (031) 5501173
“Aku telah mencium baunya Jannah”
S
a'd bin Rabi' adalah seorang sahabat Anshar, pada masa awal hijrah ke Madinah, oleh Nabi SAW ia dipersaudarakan dengan Abdurrahman bin Auf. Mendengar keputusan Nabi SAW itu, segera saja ia berkata kepada Ibnu Auf, "Aku adalah orang Anshar yang paling kaya, aku bagi dua hartaku dan separuhnya untukmu. Lihatlah istri-istriku, mana yang engkau sukai akan aku ceraikan. Setelah usai iddahnya, engkau bisa menikahinya…" Abdurrahman bin Auf berterima kasih atas tawarannya tersebut, tetapi ia tidak mau menerimanya. Ia minta ditunjukkan pasar dan keesokan harinya ia berdagang di Pasar Qainuqa. Pada perang Uhud, Sa'd bin Rabi' mengalami sekitar tujuh puluh luka, baik karena pedang, tombak ataupun anak panah. Dalam keadaan sekarat dimana nafasnya tinggal satu-satu, datanglah Zaid bin Tsabit yang memang diperintahkan Rasulullah untuk mencarinya. Zaid berkata, "Wahai Sa'd, sungguh aku diperintah Rasulullah SAW mencarimu, dan beliau mengirim salam untukmu. Dan beliau bertanya kepadamu, bagaimana keadaanmu?" Dengan sisa-sisa kekuatannya, Sa'd berkata, "Kesejahteraan bagi Rasulullah dan bagimu juga. Katakan pada beliau, 'Wahai Rasulullah, aku telah mencium baunya jannah.' Dan katakan kepada kaumku,
orang-orang Anshar, 'Kalian tidak mempunyai alasan apapun untuk melepaskan diri dari Rasulullah, walaupun kalian hanya bisa menggerakkan alis kalian…'." Setelah itu, Sa'd meninggal sebagai syahid dalam perang Uhud tersebut. Sa'd wafat dengan meninggalkan dua anak perempuan. Seperti kebiasaan jahiliah, saudara dari Sa'd mengambil seluruh harta peninggalan Sa'd. Istri Sa'd, Amrah binti Hizam datang kepada Nabi SAW dengan membawa putrinya, dan berkata, "Ya Rasulullah, dua anak wanita ini adalah putri Sa'd bin Rabi, yang menyertai tuan dalam perang Uhud dan syahid disana. Paman kedua anak ini mengambil harta bendanya tanpa meninggalkan sedikitpun bagi keduanya. Padahal akan sulit mendapatkan jodohnya jika tidak memiliki harta." Atas pernyataan Amrah ini, Nabi SAW bersabda, "Allah akan memutuskan hukumNya." Tidak lama berselang, turunlah ayat tentang hukum waris, yakni Surah an Nisa ayat 11-12, dimana salah satunya mengatur hak anak perempuan atas warisan yang ditinggalkan oleh ayahnya. Inilah salah satu wujud penghargaan Islam kepada wanita dan menghapuskan kebiasaan jahiliah yang “menafikan” seorang anak wanita dalam hal harta warisan.
Menyejukan Relung Hati
TIPS PRAKTIS
Jangan Campurkan Susu Pada Teh Anda Mengonsumsi teh dapat menekan risiko terjadinya penyakit jantung dan stroke, namun hal itu tidak berlaku apabila pada teh tersebut dicampurkan susu. Mengapa hal itu dapat terjadi? Hasil penelitian tersebut menjelaskan bahwa teh dapat meningkatkan aliran darah dan kemampuan dari arteri untuk berelaksasi, namun selanjutnya para peneliti yang berasal dari Charite Hospital, University of Berlin menyebutkan bahwa susu dapat menghambat efek perlindungan yang dimiliki oleh teh dalam menghambat terjadinya penyakit jantung. Para peneliti menyatakan kepada Reuters bahwa jika ingin mengambil manfaat dari minuman teh untuk kesehatan jantung, sebaiknya jangan
menambahkan susu dalam minuman tersebut. Teh merupakan jenis minuman kedua yang banyak dikonsumsi oleh semua orang di seluruh dunia. mereka mengkonsumsi minuman tersebut karena yakin terhadap khasiat dari teh. Namun hingga kini tidak diketahui apakah penambahan susu pada minuman tersebut dapat mempengaruhi khasiatnya. Para peneliti menyebutkan bahwa protein kasein yang terdapat pada susu dapat menurunkan sejumlah komponen yang terdapat pada teh, yaitu catechin, yang memiliki kemampuan melawan penyakit jantung. Para peneliti sangat yakin dengan hasil temuan tersebut, yang juga pernah dilaporkan dalam European Heart Journal, dijelaskan bagaimana negara seperti Inggris yang memiliki kebiasaan mencampurkan teh dengan susu ternyata tidak menunjukkan penurunan angka risiko penyakit jantung dan stroke. Teh hitam sangat bermakna meningkatkan aliran darah bila dibandingkan dengan cairan lainnya. Namun saat dicampur dengan susu, maka efek tersebut akan hilang. Uji coba juga dilakukan terhadap hewan tikus. Saat tikus tersebut diberikan teh hitam, maka produksi natrium oksidanya akan meningkat sehingga meningkatkan dilatasi pembuluh darah. Namun dengan pemberian susu, maka efek tersebut akan terham
INFO SASETA
Sebarkan Salam Nabi Muhammad SAW bersabda, ''Kalian tak akan masuk surga sampai kalian beriman dan saling mencintai. Maukah kalian aku tunjukkan satu amalan bila dilakukan akan membuat kalian saling mencintai? Yaitu, sebarkanlah salam di antara kalian.'' (HR Muslim dari Abi Hurairah). Menyebarkan salam berarti menyebarkan kedamaian. Sebab, kata salam mengandung makna kedamaian, keselamatan, dan keamanan. Karena itu, orang yang mengucapkan salam pada hakikatnya mengucapkan
doa terhadap orang yang diberi salam agar senantiasa mendapat kedamaian, kasih sayang, dan berkah dari Allah SWT. Usahakanlah setiap bertemu dengan para pasien ucapkanlah salam. Salam yang kita ucapkan akan menghilangkan jarak antara petugas dengan penderita yang pada akhirnya mampu memberikan motivasi sembuh kepada pasien. Maka sebarkanlah salam berikanlah kedamaian kepada para penderita dengan melaksanakan SASETA (Salam, Senyum, Tanya)
BULETIN BINROH ISLAM RSUD DR. SOETOMO Jumat, 14 Desember 2012 / 30 Muharram 1433
Merindukan Mati Syahid
S
alah satu fenomena menonjol yang terlihat pada kebanyakan warga Gaza ialah kecintaan mereka akan mati syahid. Setiap kali seorang anggota keluarga diwawancarai mengenai nasib keluarganya, maka ia otomatis menjawab: ”Abang saya telah syahid ketika kena mortir Yahudi.” Istilah syahid untuk mengungkapkan kematian anggota keluarga tampaknya sudah menjadi kebiasaan di kalangan warga Gaza. Entah ini merupakan keberhasilan Hamas dalam mempersiapkan warga Gaza menghadapi keadaan seperti yang mereka alami dewasa ini atau memang ini sudah menjadi pemahaman mendarah daging bangsa Palestina. Apapun, yang jelas ini merupakan nilai mulia menurut ajaran Islam. Dalam banyak hadits Nabi shollallahu 'alaih wa sallam sering menyebut-nyebut
tentang orang-orang Syam. Wilayah Syam adalah suatu kawasan yang dewasa ini meliputi empat negeri yakni Palestina, Jordania, Suriah dan Lebanon. Nabi shollallahu 'alaih wa sallam menyatakan bahwa pasukan yang terkonsolidasi dengan baik di akhir zaman keberadaannya bakal ada di wilayah Syam. Seorang Muslim akan memiliki kesiapan apalagi kecintaan untuk mati syahid bilamana ia memahami kewajiban jihad di jalan Allah. Hanya mereka yang memuliakan kewajiban jihad-lah yang dapat memiliki kerinduan untuk mati syahid. Itulah sebabnya dalam sebuah hadits Nabi shollallahu 'alaih wa sallam menggambarkan betapa pentingnya setiap lelaki Mukmin bercita-cita untuk terlibat dalam perang di jalan Allah. Dan betapa besarnya bahaya bagi seorang Mukimin yang tidak pernah berperang di jalan Allah dalam hidupnya atau sekurangnya memancangkan cita-cita untuk berperang di jalan Allah dalam hidupnya. Dari Abu Hurairah ia berkata: bersabda Rasulullah shollallahu 'alaih wa sallam: “Barangsiapa mati dan tidak pernah berperang (di jalan Allah) dan tidak pernah bercita-cita untuknya, maka ia mati dalam salah satu cabang kemunafikan.” (HR Muslim 3533)
Suatu penyakit yang menjangkiti kebanyakan manusia modern dewasa ini. Sebagaimana disabdakan oleh Nabi Muhammad shollallahu 'alaih wa sallam: “Hampir tiba masanya kalian diperebutkan seperti sekumpulan pemangsa yang memperebutkan makanannya.” Maka seseorang bertanya: ”Apakah karena sedikitnya jumlah kita?” ”Bahkan kalian banyak, namun kalian seperti buih mengapung. Dan Allah telah mencabut rasa gentar dari dada musuh kalian terhadap kalian. Dan Allah telah menanamkan dalam hati kalian penyakit Al-Wahan.” Seseorang bertanya: ”Ya Rasulullah, apakah AlWahan itu?” Nabi shollallahu 'alaih wa sallam bersabda: ”Cinta dunia dan takut akan kematian.” (HR Abu Dawud 3745) Saudaraku, kita sungguh berhutang budi kepada bangsa Palestina warga Gaza. Melalui pengorbanan mereka menghadapi kebrutalan mesin pembunuh massal pasukan Yahudi Zionis Israel. Kita semua, secara langsung maupun tidak langsung, memperoleh pendidikan mengenai pentingnya memelihara kecintaan berjihad dan kerinduan untuk mati syahid. Ya Allah, peliharalah iman dan pengorbanan saudara-saudara kami di Gaza. Jadikanlah kami seperti mereka dalam hal kesiapan untuk berkorban di jalanMu. Ya Allah, jadikanlah kami mencintai jihad di jalanMu dan merindukan mati syahid sebagaimana bangsa Palestina warga Gaza.
BULETIN EMBUN Diterbitkan oleh Binroh Islam RSUD Dr. Soetomo Penasehat : 1. Direktur - Dr. Dodo Anondo MPH. 2. Dekan FK UNAIR - Prof. Dr. Agung Pranoto, dr. M.Kes, Sp.PD KEMD FINASIM Penanggung Jawab : Dr. H. Imam. Susilo, dr. Sp. PA. Pimpinan Redaksi : dr. H. Wijoto, Sp.S (K) Dewan Redaksi : Tim Kreatif Alamat : Jl. Prof. Moestopo 6-8 Surabaya telp. (031) 5501173
KISAH TELADAN
Hadits di atas bukan berarti Islam menganjurkan ummatnya untuk bermental haus darah. Tetapi hadits tersebut mengarahkan seorang Muslim untuk menghayati betapa mahalnya ni'mat Iman dan Islam sehingga ia diharapkan siap mengorbankan segalanya demi menegakkan Islam hingga nyawanya, bilamana tuntutannya demikian. Mengapa kebanyakan warga Gaza memperlihatkan kemantapan jiwa dalam situasi perang yang telah menelan korban hingga lebih 1200 nyawa dan lebih 5000 terluka? Tampaknya hal ini disebabkan karena nilai-nilai jihad di jalan Allah sudah cukup hebat tersosialisasi di antara kebanyakan warganya. Kesadaran bahwa upaya membebaskan diri dan tanah-airnya dari cengkeraman penjajahan Israel telah menyatu dengan panggilan jihad di jalan Allah. Kesadaran inilah yang sepatutnya kita teladani dari bangsa Palestina. Suatu bangsa yang telah mengajarkan dunia betapa mulianya hubbul-jihad wasy-syahadah (cinta jihad dan mati syahid). Saudaraku, inilah di antara pelajaran berharga di balik peristiwa mengenaskan yang terjadi di salah satu jengkal tanah suci, yakni Gaza. Tampaknya kebanyakan warga Gaza telah memahami bahwa kematian hanya akan datang sekali bagi setiap orang. Maka mereka berusaha untuk menjemputnya dengan seni kematian, yaitu mati mulia alias mati syahid. Artinya, bangsa ini telah lama meninggalkan penyakit wahan.
Empat Orang Suaminya Menjadi Syuhada
N
amanya Atika binti Zaid bin Amar bin Nufail. Merupakan keturunan Quraisy yang baik nasabnya. Perangainya lembut, parasnya cantik, akhlaknya mulia, hatinya bersih. Wajar, jika kemudian, dalam perjalanan hidupnya, beliau tercatat bersuami para mujahid. Tidak tanggung-tanggung, beliau menikah dengan empat generasi terbaik umat ini dimana keempatnya syahid di jalan Allah. Pertama kali beliau dinikahi oleh Abdullah putra Abu Bakar ash-Shidiq. Siapa yang tidak kenal dengan keluarga Robbani ini? Sang Abu Bakar adalah yang terdepan dalam jihad, ia infaqkan semua hartanya di Jalan Allah dan RasulNya. Sayangnya, lantaran kecantikan dan kepiawaian Atikah dalam berinteraksi, ia bercerai dengan Abdullah lantaran titah Abu B a k a r. A p a p a s a l ? K a r e n a a s y i k bercengkerama dengan Atikah, Abdullah lalai dari shalat berjama’ah. Dua pasangan ini asyik bercanda dari sebelum adzan hingga shalat usai didirikan. Maka, sang Ayah yang sholih itu segera memanggil buah hatinya, “Wahai Abdullah, ceraikanlah istrimu.” Selepas cerai, Abdullah jatuh sakit. Sang ayah yang faham itu tahu penyebab sakitnya. Maka diperintahkanlah Abdullah rujuk dengan Atikah dengan satu syarat, “Jangan sampai cintamu kepada wanita itu mengalahkan cintamu kepada Allah dan RasulNya.” Kedua sejoli inipun akhirnya menikah untuk kedua kalinya. Waktu berjalan, keduanya tumbuh dalam rangka saling mencintai karena Allah. Hingga akhirnya, Perang Thaif berkecamuk. Atikah berangkat sebagai penyemangat para mujahid dengan syair-syairnya. Sedangkan Abdullah maju dengan gagah perkasa hingga
akhirnya menjadi syuhada’. Atikah-pun menjanda. Janda Syuhada’. Selesai masa ‘iddah, Atikah yang sholihah itu disunting oleh Umar bin Khaththab. Cinta keduanya tumbuh subur, menjulang ke langit batangnya, akarnya menancap kuat di bumiNya dan buah nya bertebaran di seantero masyarakat sekelilingnya. Hingga akhirnya Sang Umar ditikam oleh seorang rusak akhlaknya. Kembali, Atikah menjadi Janda Syuhada’ untuk kedua kalinya. Tak berselang lama, Sang Janda Syuhada’ itupun dipersunting oleh Zubair bin Awwam. Seorang sahabat nabi yang tak diragukan lagi kesholihan dan komitmennya dalam dakwah. Waktu berlalu, hingga akhirnya Sang Zubair syahid di medan Jamal. Ya, kembali untuk ketiga kalinya, Atikah menjadi Janda Syuhada’. Selepas itu, Atikah hendak dipersunting oleh Ali bin Abi Thalib. Tapi Ali urung melaksanakan maksudnya karena Atikah mengajukan syarat agar suaminya kelak tidak terjun dalam kancah jihad bil qital. Maka akhirnya, Husein bin Ali-lah yang menyunting Janda Syuhada’ itu. Ketika itu, usia Atikah sudah berkepala lima. Namun kasih sayangnya utuh, hingga keluarga Husein-Atikah senantiasa harmonis dalam kerangka saling mencintai karena Allah. Takdirpun berlaku. Husein bin Ali syahid dalam medan Karbala. Untuk keempat kalinya, Atikah yang mempesona itu menjadi janda Syuhada’. Hingga akhirnya Atikah tidak dinikahi lagi oleh siapapun dan wafat pada tahun 40H. Allahu Akbar Walillahil Hamd … Semoga kisah ini menginspirasi kita semua. Bahwa orang baik, tidaklah dipasangkan kecuali dengan orang baik pula.
Menyejukan Relung Hati
TIPS PRAKTIS
Coklat Bisa Tingkatkan Fungsi Otak Para pencinta coklat boleh bergembira karena hasil penelitian terkini mengindikasikan menikmati batangan coklat susu akan meningkatkan fungsi otak. Coklat mengandung banyak unsur yang menjadi stimulant antara lain theobromine, phenethylamine, dan kaffeine," kata Bryan Raudenbush dari Universitas Wheeling Jesuit di West Virginia mengatakan pendapatnya kepada pers. "Senyawa-senyawa itu telah ditemukan sebelumnya bersifat meningkatkan tingkat kesadaran dan kemampuan berkonsentrasi dan apa yang telah kita ketahui bahwa de ngan mengkonsumsi coklat kita dapat mem peroleh efek stimulasi tersebut yang akan membuat peningkatan performa mental." Raudenbush dan rekan-rekannya mengatakan penelitian pengaruh efek coklat terhadap kemampuan otak pada sejumlah relawan yang mengkonsumsi coklat dalam beberapa jenis coklat dalam empat kejadian terpisah yaitu kelompok pertama mengkonsumsi 85 gram batangan coklat susu, 85 gram coklat hitam, 85 gram carob, dan kelompok keempat tidak mengkonsumsi apapun.
Setelah 15 menit berselang maka para relawan dalam penelitian ini menjalani beberapa tes neuropsikologis yang didesain untuk melihat perfoma kognitif , termasuk daya ingat, daya konsentrasi, kemampuan bereaksi dan kemampuan memecahkan masalah. "Nilai bagi daya ingat verbal maupun visual tertinggi bagi mereka yang masuk kelompok mengkonsumsi batangan coklat susu dibandingkan dengan ketiga kelompok lainnya," kata Raudenbush kepada pers. Peningkatan daya ingat baik verbal dan visual juga terjadi di kelompok yang mengkonsumsi jenis coklat lainnya namun hasilnya berada dibawah kelompok pertama. Dari penelitian sebelumnya telah diketahui beberapa nutrisi dalam makanan tambahan melepas glukose yang menambah aliran darah yang dapat berpengaruh bagi kemampuan kognitif. Hasil penemuan terkini mendukung pendapat sebelumnya bahkan memperjelas bahwa mengkonsumsi coklat dapat meningkatkan kinerja daya kerja otak. Namun harus diingat bahwa dalam coklat juga terkandung kadar kolesterol yang tinggi.
INFO SASETA
Belajar Senyum dari Rasulullah Rasulullah, amat pemurah akan senyum. Seorang sahabat mengatakan bahwa tak pernah Rasulullah memandang atau mendatanginya, melainkan senantiasa dengan tersenyum. Bibir tipisnya senantiasa menyungging indah, lahir dari keinginan tulus membahagiakan orang lain. mengenal Rosululloh, adalah kekayaan yang tak ternilai harganya bagi kita. Rosululloh sungguh-sungguh dicipta oleh Allah untuk menjadi tauladan. Diamnya, pem-
bicaraannya pula tindakan-tindakannya, dari ujung rambut sampai pangkal kakinya, semuanya pelajaran, seluruhnya adalah referensi berharga pembawa jalan keselamatan bagi yang mengikutinya. Program SASETA yang digulirkan adalah untuk meneladani apa yang rosul contohkan. Dengan SASETA (Salam Senyum Tanya) diharapkan pengabdian di RSUD Dr. Soetomo bisa memberikan warna yang ceriah, yaitu warna kebahagiaan. Senyumlah untuk mereka.
BULETIN BINROH ISLAM RSUD DR. SOETOMO Jumat, 21 Desember 2012 / 7 Shafar 1433
Sikap Muslim Saat Dizalimi
S
aat seseorang dizalimi atau disakiti orang lain ada tiga macam sikap dalam meresponnya. Pertama, membalasnya secara berlebihan. Kedua, membalas sekadar dengan kezaliman tersebut. Ketiga, bersabar, memaafkan dan membuat perbaikan. Siapa yang membalas secara berlebihan maka ia telah berbuat dosa dari sikap berlebihannya tersebut. Siapa yang membalas sesuai dengan kadar kezaliman yang menimpanya maka ia tidak mendapat dosa dan tidak mendapat pahala. Sedangkan siapa yang bersabar, memaafkan, dan membuat perbaikan maka ialah yang mendapat pahala besar di sisi Allah Subhanahu wa Ta'ala. Allah Ta'ala berfirman, "Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa, maka Barang siapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas (tanggungan) Allah. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang zalim." (QS. Al-Syura: 40) Dalam ayat ini disebutkan tiga tingkatan dalam merespon tindak kezaliman. Yaitu adil, utama, dan zalim. Pertama, tingkatan adil ditunjukkan oleh kalimat, "Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa." Tindakan kejahatan dibalas dengan kejahatan serupa tidak melebihi dan tidak menguranginya. Ini dinilai lebih
adil dan memuaskan jiwa orang yang dizalimi. Karenanya Islam menyariatkan qishahs. Yaitu membunuh dibalas bunuh, melukai dibalas melukai yang serupa, dan selainnya. Ini seperti firman Allah yang lain, "Oleh sebab itu barang siapa yang menyerang kamu, maka seranglah ia, seimbang dengan serangannya terhadapmu." (QS. AlBaqarah: 194) "Dan jika kamu memberikan balasan, maka balaslah dengan balasan yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu. Akan tetapi jika kamu bersabar, sesungguhnya itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang sabar." (QS. AlNahl: 126)
afkan tersebut menimbulkan perbaikan. Maka jika orang yang berbuat jahat dimaafkan ia tetap pada kejahatannya atau akan berbuat jahat kepada selainnya atau akan lebih banyak lagi membuat kerusakan maka syariat memerintahkan untuk menghukumnya. Orang seperti ini tidak layak mendapat dimaafkan. Karenanya tidak disyariatkan memberikan maaf kepadanya. Ketiga, tingkatan zalim disebutkan dalam firman-Nya, "Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang zalim.” Yaitu orang yang memulai berbuat buruk kepada orang lain atau membalas keburukan orang lain dengan yang lebih banyak daripada keburukannya. Maka kelebihan tersebut dinilai sebagai perbuatan zalim. Pembagian tiga tingkatan dari ayat di atas sesuai dengan tingkatan orang Islam dalam QS. Fathir: 32. Yakni Zhalimun Linafsihi (menganiaya diri sendiri), Muqtashid (pertengahan), dan Sabiqum Bil Khairat bi Idznillah (lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah). Maka Muqtashid adalah "Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa." Sedangkan Sabiqum Bil Khairat bi Idznillah adalah, "Maka Barang siapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas (tanggungan) Allah." sementara zalimun Linafsih adalah "Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang zalim.” Maka Allah memerintahkan berbuat adil, lalu menganjurkan berbuat yang lebih utama, dan melarang dari berbuat zalim. Wallahu Ta'ala A'lam.
BULETIN EMBUN Diterbitkan oleh Binroh Islam RSUD Dr. Soetomo Penasehat : 1. Direktur - Dr. Dodo Anondo MPH. 2. Dekan FK UNAIR - Prof. Dr. Agung Pranoto, dr. M.Kes, Sp.PD KEMD FINASIM Penanggung Jawab : Dr. H. Imam. Susilo, dr. Sp. PA. Pimpinan Redaksi : dr. H. Wijoto, Sp.S (K) Dewan Redaksi : Tim Kreatif Alamat : Jl. Prof. Moestopo 6-8 Surabaya telp. (031) 5501173
KISAH TELADAN
"Bahwasanya jiwa (dibalas) dengan jiwa, mata dengan mata, hidung dengan hidung, telinga dengan telinga, gigi dengan gigi, dan luka-luka (pun) ada qishashnya. Barang siapa yang melepaskan (hak kisas) nya, maka melepaskan hak itu (menjadi) penebus dosa baginya." (QS. Al-Maidah: 45) Namun perlu diingat, siapa yang membalas kejahatan dengan yang serupa ia tidak mendapat dosa dan tidak pula mendapat pahala. Kedua, tingkatan utama, memaafkan dan berbuat baik kepada orang yang telah berbuat buruk kepadanya. Ini ditunjukkan oleh kalimat, "Maka Barang siapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas (tanggungan) Allah." Artinya, Allah akan memberikan ganjaran yang besar dan pahala yang banyak kepadanya. Ibnu Katsir berkata: "Maksudnya: Allah tidak akan menyia-nyiakan sikapnya itu di sisi-Nya. Tetapi Allah akan memberikan pahala yang besar dan balasan baik yang setimpal. Disebutkan dalam hadits shahih, "Tidaklah Allah menambah kepada hamba melalui maaf yang ia berikan kecuali kemuliaan"." (HR. Muslim) Allah menyiapkan pahala besar kepada orang yang memaafkan karena ia memperlakukan hamba dengan sesuatu yang ia suka jika Allah memperlakukan dirinya dengan hal itu. Ia suka kalau Allah memaafkan kesalahannya, karenanya ia memaafkan orang yang telah berbuat salah kepada dirinya. Karena balasan sesuai dengan jenis amal. Namun di sini ada syaratnya, mema-
Teguran Ummu Salamah kepada pembantunya
I
slam sangat mencintai kaum fakir miskin. Allah SWT memerintahkan kepada hambanya senantiasa menyantuni orang-orang miskin, dan melarang mereka untuk berperilaku boros atau menghamburkan harta. “Dan berikanlah kepada keluargakeluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros,” firman Allah SWT dalam surrah Al-israa’ ayat 26. Dalam banyak hadits, Rasulullah SAW banyak membe rikan tauladan sikap kepada kaum fakir mis kin. Bahkan istri-istri nabi seakan berlom balomba mengamalkan anjuran nabi untuk menyantuni kaum miskin dengan bersedekah, seperti Ummu Salamah. Suatu hari, beberapa orang fakir datang secara bergerombolan mengetuk rumah Ummu Salamah untuk meminta. Mereka memakai pakaian yang compang-camping, tangannya selalu menengadah mengharap
uluran tangan dari orang-orang kaya. Namun bukannya mendapat pemberian, mereka yang mengetok pintu rumah Ummu Salamah justru mendapat makian dari pembantu Ummu Salamah bernama Ummu Husain. Sambil memaki, Ummu Husain juga mengusir gerombolan orang fakir. “Keluarlah,” kata Ummu Husain yang berdiri di depan pintu sambil mengarahkan telunjuknya ke luar rumah. Dengan berat hati, orang-orang fakir itu pergi sampai menghilang dari pandangan mata. Karena perkataan Ummu Husain kencang, Ummu Salamah yang di dalam kamarnya mendengar dan segera melihat apa yang sedang terjadi. Setelah mengetahui permasalahannya, kemudian Ummu Salamah dengan sabar dan kasih sayang menjelaskan dan meluruskan pemahaman pembantunya itu. “Hai pembantu, bukan begitu yang seharusnya kita lakukan. Berilah masingmasing mereka meski hanya satu butir kurma, dan kamu letakkan di tangan mereka masing-masing,” kata Ummu Salamah
Menyejukan Relung Hati
TIPS PRAKTIS
Waspada! Junk Food Bisa Turunkan IQ Anak Kesibukan orangtua menyebabkan mereka tidak mampu menyiapkan makanan berkualitas. Sebagai gantinya sering diberikan makanan siap saji alias junk food. Hasil penelitian terbaru yang dilakukan para peneliti dari Universitas Adelaide, menemukan bahwa anak yang diberi asupan junk food akan tumbuh menjadi anak yang kurang cerdas. Pada usia delapan tahun, anak-anak yang sering mengonsumsi junk food memiliki IQ dua poin lebih rendah dari rekan-rekan mereka yang mengonsumsi makanan sehat. “Perbedaan IQ memang tidak besar, tapi studi ini memberikan bukti kuat yang menyatakan bahwa pola makan anak usia 6-24 bulan memiliki dampak yang signifikan terhadap IQ pada usia 8 tahun,” kata Dr Lisa Smithers, kepala penelitian tersebut. Tim peneliti melihat adanya hubungan antara kebiasaan makan anak usia 6 bulan, 15 bulan, dan dua tahun dengan IQ pada usia 8 tahun. Untuk itu, para peneliti termasuk 7.000 anak dengan berbagai pola makan, termasuk tradisional dan kontemporer buatan sendiri makanan bayi, makanan bayi instan, susu dan junk food.
BULETIN BINROH ISLAM RSUD DR. SOETOMO Jumat, 28 Desember 2012 / 14 Shafar 1433
Sedekah Tidak Akan Mengurangi Rizki
“Makanan menyediakan nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan jaringan otak dalam dua tahun pertama kehidupan, dan tujuan penelitian ini adalah untuk melihat dampak diet pada IQ anak-anak,” katanya dikutip Daily Mail. Studi ini menemukan, bahwa anak yang mengonsumsi junk food secara teratur dan makan permen, cokelat dan minuman ringan dalam dua tahun pertama kehidupan mereka akan memiliki IQ hingga dua poin lebih rendah pada usia delapan tahun. Studi yang dipublikasikan di European Journal of Epidemiology akan memperkuat gagasan, bahwa kebutuhan diet sehat untuk anak sangat penting. “Sangat penting bagi kita untuk mempertimbangkan dampak jangka panjang junk food terhadap anak-anak,” katanya.
INFO SASETA
Shodaqoh Lisan Shodaqoh tidaklah harus dengan uang/harta. Kita bisa shodaqoh dengan lisan kita. Lisan adalah perangkat tubuh kita yang sangat sulit dikendalikan. Lisan bisa menjadi sangat manis semanis madu tapi bisa juga tajam setajam sembilu. Lisan bisa mendekatkan orang yang baru kenal tetapi juga bisa mencerai beraikan dua orang yang bersaudara. Ketika kita bertanya kepada penderita yang kita layani
tentang kabarnya atau masalahnya hari ini, itu sudah shodaqoh. Walaupun kita tahu hari ini mereka masih sakit. Pertanyaan dengan senyum lembut akan menyambung hubungan kekrabatan dan keakraban, itulah pelaksanaan SASETA. Tujuan utama SASETA (Salam, Senyum, Tanya) untuk menjalin komunikasi antara petugas dan penderita sehingga tercapainya Layanan Sepenuh Hati.
S
yetan akan menghalangi manusia dari beramal shalih. Di antaranya sedekah. Syetan akan menakutnakuti orang yang bersedekah dengan kemiskinan dan berkurangnya harta. Allah sendiri yang mengabarkannya, "Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui." (QS. Al-Baqarah: 168) Ibnu Katsir berkata tentang firman Allah Ta'ala, "Syetan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan", maksudnya: ia menakut-nakuti kalian dengan kefakiran supaya kalian tetap menggenggam tangan kalian, sehingga tidak menginfakkanya dalam keridhaan Allah. Syaikh Ibnu Utsaimin berkata, "Apabila seseorang bersedekah maka syetan berkata kepadanya: 'Apabila kamu sedekah hartamu pasti berkurang. Kamu punya 100 riyal, apabila kamu sedekahkan 10 riyal, maka hartamu tinggal 90 riyal. Jika hartamu berkurang, jangan bersedekah. Setiap engkau
sedekah hartamu berkurang." Perkataan beliau di atas terdapat dalam syarah Riyadhush Shalihin saat beliau menjelaskan hadits Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam, "Sedekah tidaklah mengurangi harta. Tidaklah Allah menambahkan kepada seorang hamba sifat pemaaf melainkan akan semakin memuliakan dirinya. Dan juga tidaklah seseorang memiliki sifat tawadhu' (rendah diri) karena Allah melainkan Allah akan meninggikannya." (HR. Muslim dari hadits Abu Hurairah)
Nabi kita Shallallahu 'Alaihi Wasallam memberitahukan hakikat, sebenarnya sedekah tidak mengurangi harta kita. Secara perhitungan, saat kita keluarkan memang berkurang. Tapi setelah itu sedekah akan menambah hartanya, baik jumlah maupun berkah. Sedekah akan menjadi kunci pintu rizki dan sebab bertambahnya. Maka apakah masih disebut, sedekah mengurangi rizki? Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman, "Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia lah Pemberi rezeki yang sebaikbaiknya." (QS. Saba': 39) Yakni Allah akan memberikan ganti kepadamu dengan lebih baik berupa harta yang disegerakan atau pahala di akhirat. Ibnu katsir berkata dalam menafsirkan ayat di atas, "Apapun yang kamu infakkan dalam apa yang diperintahkan kepadamu atau yang dimubahkan, maka Dia akan memberikan gantinya untukmu di dunia, dan di akhirat dengan ganjaran dan pahala." Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadits Qudsi, "Allah Ta'ala berfirman, "Berinfaklah, Aku akan berinfak untuk kalian." (Muttafaq 'Alaih dari Abu Hurairah)
BULETIN EMBUN Diterbitkan oleh Binroh Islam RSUD Dr. Soetomo Penasehat : 1. Direktur - Dr. Dodo Anondo MPH. 2. Dekan FK UNAIR - Prof. Dr. Agung Pranoto, dr. M.Kes, Sp.PD KEMD FINASIM Penanggung Jawab : Dr. H. Imam. Susilo, dr. Sp. PA. Pimpinan Redaksi : dr. H. Wijoto, Sp.S (K) Dewan Redaksi : Tim Kreatif Alamat : Jl. Prof. Moestopo 6-8 Surabaya telp. (031) 5501173
KISAH TELADAN
Dalam hadits lain, "Tiada hari melainkan pada pagi harinya ada dua malaikat yang turun. Lalu salah satunya berucap (berdoa): Ya Allah, berilah ganti untuk orang yang berinfaq. Sedangkan yang lain berdoa: Ya Allah timpakanlah kehancuran kepada orang yang kikir (tidak berinfaq)." (Muttafaqun 'alaih) Maksudnya orang yang didoakan untuk dihancurkan hartanya adalah orang yang menahan harta dari apa yang Allah wajibkan untuk mengeluarkannya. Karena tidak setiap orang yang menahan harta didoakan seperti itu. Tetapi orang yang menahan harta dari infak yang Allah wajibkan, itulah yang didoakan oleh malaikat bahwa Allah akan menghancurkannya dan menghancurkan hartanya. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam pernah bersabda kepada Bilal bin Rabbah Radhiyallahu 'Anhu, "Berinfaklah wahai Bilal! Dan janganlah kamu takut berkurang harta (fakir) dari Sang Pemilik Arsy (Allah)." (HR. Al-Baihaqi dalam Syu'abul Iman dan Al-Thabrani dalam al-Kabir, dishahihkan Syaikh Al-Albani dalam AlMisykat, no. 1885) Dari ulasan di atas, sedekah yang dikeluarkan tepat sasaran tidak akan mengurangi rizki dan membuat fakir berdasarkan sabda Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam di atas. Ini diperkuat oleh banyak kesaksiankesaksian orang yang bersedekah. Terlebih ia akan mendapatkan pahala besar dan kemuliaan di sisi Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Tiga Hari Bersama Penghuni Syurga
D
alam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad dan AnNasa’i, Anas bin Malik bercerita tentang kejadian bersama Rasulullah SAW. Anas bercerita, “Pada suatu hari kami duduk bersama Rasulullah SAW, kemudian beliau bersabda, ‘Sebentar lagi akan muncul di hadapan kalian seorang laki-laki penghuni surga.’ Tiba-tiba muncullah laki-laki Anshar yang janggutnya basah dengan air wudhunya. Dia mengikat sandalnya pada tangan sebelah kiri.” Esok harinya, Rasulullah SAW bersabda begitu juga, “Akan datang seorang lelaki penghuni surga.” Dan muncullah laki-laki yang sama. Begitulah, nabi mengulang sampai tiga kali. Ketika majlis Rasulullah selesai, Abdullah bin Amr bin Ash ra. mencoba mengikuti seorang laki-laki yang disebut oleh nabi sebagai penghuni surga ini. Kemudian dia berkata kepadanya, “Saya ini bertengkar dengan ayah saya, dan saya berjanji pada ayah saya bahwa selama tiga hari saya tidak akan pulang ke rumah menemuinya. Maukah kamu memberi tempat pondokan buat saya selama hari-hari itu?” Abdullah mengikuti orang itu ke rumahnya, dan tidurlah ia di rumah orang itu selama tiga malam. Selama itu Abdullah ingin menyaksikan ibadah apa gerangan yang dilakukan orang itu yang disebut Rasulullah
sebagai penghuni surga. Tetapi selama tiga hari itu pula dia tidak menyaksikan sesuatu yang istimewa di dalam ibadahnya. Kata Abdullah, “Setelah tiga hari aku tidak melihat amalannya sampai-sampai aku meremehkan amalannya, lalu aku berkata, ‘Hai hamba Allah, sebenarnya aku tidak sedang bertengkar dengan ayahku, dan tidak juga aku menjauhinya. Tetapi aku mendengar Rasulullah SAW berkata tentang dirimu sampai tiga kali. “Akan datang seorang darimu sebagai penghuni surga.” Aku ingin memperhatikan amalanmu supaya aku dapat menirunya. Mudah-mudahan dengan amal yang sama aku mencapai kedudukanmu.” Lalu laki-laki itu berkata, “Yang aku amalkan tidak lebih dari yang kau saksikan.” Ketika aku mau berpaling, kata Abdullah, lelaki itu memanggil lagi, kemudian berkata, “Demi Allah, amalku tidak lebih dari yang engkau saksikan itu. Hanya saja aku tidak pernah menyimpan pada diriku niat yang buruk terhadap kaum Muslim, dan aku tak pernah menyimpan rasa dengki kepada mereka atas kebaikan yang diberikan Allah pada mereka.” Lalu Abdullah berkata, “Begini bersih hatimu dari perasaan jelek terhadap kaum Muslim, dan alangkah bersih hatimu dari perasaan dengki. Inilah tampaknya yang menyebabkan engkau sampai ke tingkat yang terpuji itu. Inilah justru yang tidak pernah bisa kami lakukan.”ba dengan kesenangan di akhirat, Surga!