JADWAL MISA Misa Harian: Senin s/d Jumat 06.00 wib Hari Sabtu : 17.00 wib Hari Minggu : 06.30 - 09.00 - 17.00 wib
25 Januari 2015
Tahun VI – No. 04
“Yang Kecil Jadikan Bintang” Hari Anak Misioner (HAM) dirayakan setiap tahun di Gereja Katolik seluruh dunia tiap minggu pertama bulan Januari, tepatnya saat Hari Raya Penampakan Tuhan (Epifani). Hari Anak Misioner Sedunia ditetapkan oleh Paus Pius XII tahun 1950.
Misa Jumat Pertama : 06.00 - 12.00 - 19.30 wib Adorasi Ekaristi : Setiap hari Senin 15.00 s/d 22.00 di Kapel ditutup pukul 22.00 dengan ibadat penutup (completorium) PENYELIDIKAN KANONIK (dengan perjanjian) Hari Senin, 17.00 – 18.30 wib Romo A.S. Gunawan, Pr. Hari Kamis, 17.00 – 18.30 wib Romo Anton Baur, Pr. PELAYANAN MISA REQUIEM Dapat dilaksanakan setiap hari di luar hari Sabtu dan Minggu. Hubungi Sekretariat Paroki. Website: www.parokisanmare.or.id Mailing-list:
[email protected] Facebook Group: SanMaRe Kontribusi artikel, pengumuman, iklan:
[email protected]
Tahun 2015 ini HAM Sedunia ke-172 jatuh pada tanggal 4 Januari 2015. “Yang Kecil Jadikan Bintang”, tema HAM Sedunia ke-172. Pada Hari Raya Epifani diperingati orangorang Majus yang mengikuti bintang Timur untuk menemukan bayi Yesus Sang Terang Dunia. Anak-anak mendapat tempat istimewa di hati Gereja dan di hati Allah. Dalam injil Matius juga tertulis,”Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga.” Jadi, anak-anak laksana Bintang Timur yang menuntun siapa saja kepada Yesus Kristus. Khusus memperingati Hari Anak Misioner Sedunia ke-172 Paus Fransiskus mempersembahkan misa kudus di Lapangan Santo Petrus, Roma, tanggal 6 Januari silam. Dalam homilinya, Paus Fransiskus mengatakan,” … orang-orang Majus mengikuti dengan senang terang itu, yang menuntun mereka untuk menjumpai Tuhan.” (…bersambung ke hal.3) -1-
Kolom ini diasuh oleh SEKSI LITURGI Ingin kontribusi artikel berbagai hal tentang liturgi? Silahkan email ke
[email protected]
POJOK LITURGI
EKARISTI : Perayaan Sakramen yang Mempersatukan Ekaristi sebagai perayaan yang mempersatukan umat beriman dengan Tuhan dan sesama perlu disadari secara penuh melalui pemahaman dan penghayatan iman akan makna Ekaristi. 1. KESATUAN IMAN BERDASARKAN SABDA TUHAN Ekaristi sebagai perayaan yang menjadi sarana kesatuan mengandaikan adanya iman yang menjadi dasar dan titik tolak kesatuan itu. Dalam Gereja, kesatuan iman itu dimungkinkan karena Sabda Tuhan yang diterima dan dihayati dalam hidup. Berdasarkan Sabda Tuhan yang dihayati sehari-hari, pengikut Yesus menampakkan identitas mereka. Dari identitas itulah, kita bisa menegaskan bahwa imanlah yang menjadi dasar kesatuan tersebut. Perayaan Ekaristi memiliki asal-usul dan akarnya dari Perjamuan Malam Terakhir Yesus. Dalam perjamuan tersebut Yesus menyampaikan sabda-Nya seperti diceritakan St. Matius (Mat 26:26-28). Dalam perkembangan selanjutnya, St. Paulus menangkap sabda itu dan menerapkannya untuk jemaat-jemaat yang ia dirikan di banyak tempat. Salah satu isi suratnya menegaskan soal kesatuan itu dengan dasar roti perjamuan yang mempresentasikan Tubuh Kristus. “Karena roti adalah satu, maka kita, sekalipun banyak, adalah satu tubuh, karena kita semua mendapat bagian dalam roti yang satu itu.” Makna perjamuan yang diteruskan dalam tradisi para rasul sebagai pemecahan roti dan selanjutnya dalam Gereja menjadi Perayaan Ekaristi tak terpisahkan dengan kesatuan seluruh jemaat. Kesatuan berdasarkan Sabda Tuhan yang menyangkut Ekaristi menentukan identitas kelompok umat secara sangat mendalam. Unsur pemersatu ini disatu pihak bersifat rohani, mengikat pengikut Kristus melalui baptisan; dilain pihak, bersifat sosial-kemasyarakatan juga, yaitu membedakan mereka dengan kelompok umat lainnya. 2. KESATUAN SAKRAMENTAL Sebagai sakramen kesatuan, Ekaristi disebut sebagai sumber, puncak dan pusat hidup iman umat. Hal ini mau menjelaskan bahwa sakramen-sakramen lain mengarah kepada Ekaristi, dan dari Ekaristi sakramen-sakramen terhubungkan dengan sangat erat. Kesatuan sakramental berarti bersatunya manusia dengan Tuhan dan sesama, menjadi tanda sekaligus sarana untuk keselamatan umat beriman. Hakikat Ekaristi sendiri menegaskan bahwa dalam sakramen Ekaristi, Kristus mengadakan kurban Ekaristi Tubuh dan Darah-Nya. Tubuh dan Darah Kristus menjadi jaminan kehidupan yang akan datang, berupa kemuliaan yang akan diterima oleh siapa saja yang beriman kepadaNya. Perayaan Ekaristi menjadi bermakna bagi kehidupan karena dikaitkan dengan wafat dan kebangkitan Kristus, yang menjadi sakramen cinta kasih serta melambangkan kesatuan umat beriman. Kesatuan sakramental yang dihayati secara nyata akan menjadikan umat beriman hidup bergembira, bersemangat dan penuh pengharapan akan keselamatan dan kehidupan kekal. 3. KESATUAN DENGAN TUHAN DAN SESAMA Persatuan dengan Kristus sekaligus adalah persatuan dengan sesama lainnya, yang dianugerahi diri-Nya. Komuni mencabut aku dari diriku kepada-Nya dan sekaligus kepada persatuan dengan semua orang kristiani. Kalau makna Ekaristi seperti dijelaskan dalam ajaran Gereja ini disadari sepenuhnya, maka tentulah umat akan semakin bisa mengkonkritkan makna kesatuan itu dalam kehidupan sehari-hari. sumber: Mgr. A.M. Sutrisnaatmaka, MSF - Majalah Liturgi, Volume 23 No. 1 -2-
“Yang Kecil Jadikan Bintang”
Remaja dan OMK Wilayah 5 mewakili BIR SanMaRe dalam acara Hari Anak Misioner Sedunia ke-172 di Gereja Strefanus Cilandak, 18/01/2015.
(sambungan dari halaman pertama) Peringatan HAM Sedunia ke-172 dirayakan di Gereja SanMaRe pada misa jam 9.00 hari Minggu, 11 Januari 2015 lalu. Juga dirayakan Bina Iman Remaja se-Keuskupan Agung Jakarta pada hari Minggu tanggal 18 Januari 2015 di Gereja Santo Stefanus Cilandak, Jakarta Selatan. BIR SanMaRe diwakili oleh 25 orang remaja dan OMK Wilayah 5. Kami menjadi satu dengan 428 remaja lainnya dan 52 pendamping dari 32 paroki yang turut mengirimkan wakil-wakilnya.
Perayaan HAM KAJ di Gereja Stefanus diawali misa kudus yang dilaksanakan secara konselebrasi : RD Samuel Pangestu (Vikaris Jendral KAJ), RD Yohanes R. Wisnu Wicaksono (Direktur Diosesan Karya Kepausan Indonesia/Dirdios KKI), Romo Antonius Sumardi SCJ (Ketua Dekenat Selatan dan Pastor Paroki Stefanus Cilandak), dan RD Pramono (Pastor Rekan Paroki Nikodemus Ciputat). Dalam homilinya Romo Samuel mengatakan para remaja harus bisa melakukan 3 hal agar bisa menjadi bintang: out of the box, be know, great love. Samuel AFI mengisi Out Of The Box, agar para remaja tidak terkungkung dengan kebiasaan acara. sehari-hari yang sulit dirubah seperti selalu sibuk dangan “gadget”nya, sibuk bermain game di komputer yang bahkan saat ini sudah ada remaja yang mencelakai dirinya sampai bunuh diri karena terpengaruh game. “Remaja harus mau ke luar, berkumpul bersama teman-teman sebaya seperti sekarang,” ujar Romo Samuel. Be Know, agar para remaja mengetahui apa yang diinginkan sejak sekarang. “Kalian harus berusaha mengetahui apa cita-cita kalian, kejar dan terus berusaha mencari tahu. Mulai sekarang!”. Great Love, mencintai Yesus tidak apa adanya. “Cintai Yesus dengan cinta yang besar, bukan cinta apa adanya seperti yang kita dengar di laguRomo Vikjen, RD Samuel Pangestu, menyanyikan lagu Edelweis lagu.” (C.Hesti P.) dalam acara kebersamaan setelah misa.
Pendaftaran Tunggal Hati Seminari – Tunggal Hati Maria (THS – THM) SanMaRe Tunggal Hati Seminari/Tunggal Hati Maria (THS/THM) Ranting SanMaRe membuka pendaftaran calon anggota baru bagi remaja dan OMK SanMaRe yang sudah dibaptis Katolik atau sedang mengikuti pelajaran (Katekumen). Usia minimal 10 tahun. THS/THM adalah olah raga pencak silat berbasis iman Katolik. Kegiatan ini merupakan satu dari kegiatan Bina Iman Remaja. Pendaftaran langsung di depan gereja usai misa atau menghubungi: Mas Felix (0878-7173-8449) atau Ibu Hesti (0811-1884-323). -3-
Makna Logo Lustrum I Paroki Santa Maria Regina, Bintaro Jaya Kedua tangan terbuka menyiratkan dua makna mendalam. Pertama, tangan terbuka menjadi ungkapan syukur atas kemurahan hati dan penyertaan Tuhan bagi kita, segenap umat Paroki Santa Maria Regina, Bintaro Jaya. Kedua, tangan terbuka menjadi lambang kesediaan kita semua untuk menerima rahmat dari Allah yang nyata dalam kehadiran Roh Kudus. Burung merpati merupakan lambang dari Roh Kudus seperti yang dihadirkan dalam kisah pembaptisan Yesus (Mat 2:13-17). Burung merpati juga melambangkan ketulusan (Mat 10:16). Roh Kudus itulah yang menggerakkan kita untuk senantiasa bersyukur dan membangun paroki kita tercinta ini dengan gembira dan tulus hati. Angka lima (5) dalam aksara Romawi menjadi ungkapan paling jelas bahwa Paroki Santa Maria Regina memasuki tahun kelima dalam peziarahannya sebagai paroki ke-61 di Gereja Keuskupan Agung Jakarta. Tulisan Makin beriman, Makin bersaudara, Makin berbelarasa merupakan frase kunci yang menjadi roh penggerak dalam Keuskupan Agung Jakarta. Semangat inilah yang menjadi dasar dan pilar kita untuk bertindak sebagai umat paroki Santa Maria Regina, Bintaro Jaya, yang merupakan bagian dari Gereja Katolik Keuskupan Agung Jakarta. Penempatan tulisan ini di bagian atas lingkaran menegaskan bahwa semangat dasar ini dijunjung tinggi oleh kita, umat paroki Santa Maria Regina, Bintaro Jaya, dalam syukur Lustrum Pertama. Tulisan Lustrum I – 2015 menegaskan syukur perjalanan lima (5) tahun paroki Santa Maria Regina dirayakan pada tahun 2015 ini. Tulisan Paroki Santa Maria Regina, Bintaro Jaya menegaskan identitas kita sebagai umat paroki Santa Maria Regina, Bintaro Jaya yang bersyukur dan memohon rahmat Allah di Lustrum I ini. Warna merah, dalam liturgi Gereja, menjadi penanda perayaan liturgi Minggu Palma, Jumat Suci, Pentakosta, peringatan, dan pesta para martir. Warna merah sendiri merupakan simbol dari Roh Kudus yang membara—dan selalu dimohonkan—dalam diri kita semua, umat Paroki Santa Maria Regina, BIntaro Jaya. Kehadiran Roh Kudus yang membara itu menggerakkan kita untuk berani bersaksi dan mewartakan kemurahan hati Allah. Warna Biru merupakan warna khas dalam Gereja Katolik untuk melambangkan Bunda Maria. Kita, umat paroki Santa Maria Regina, Bintaro Jaya, selalu mengimani serta memohon doa dan penyertaan Bunda Maria, Sang Ratu, dalam peziarahan kita di tahun syukur kini dan juga di tahun-tahun yang akan datang. Selain itu, warna biru menjadi tanda kebijaksanan Ilahi, yang dihembuskan senantiasa oleh Roh Kudus (Yoh 3:8). Roh inilah yang menggerakkan kita untuk membangun kebijaksanaan hidup dalam membangun paroki kita tercinta ini. Bentuk lingkaran menjadi lambang keutuhan dan kesatuan; kita semua, seluruh umat, bersatu padu untuk bersyukur dan membangun Gereja Paroki Santa Maria Regina, Bintaro Jaya dengan semangat Makin Beriman, Makin Bersaudara, Makin Berbelarasa di tahun syukur Lustrum I ini. ** -4-
-5-
Catatan Kebersamaan, Aksi Nyata dan Ungkapan Syukur Umat SanMaRe
KABAR UMAT
Lingkungan Yosephone Bakhita (YB) - Wilayah VI
Syukur dan Hidup Bakti Kami di Gua Maria Bukit Kanada Mengawali kegiatan di tahun 2015 yang merupakan Tahun Syukur, serta merayakan Tahun Hidup Bakti 2015, Bina Iman Anak (BIA) lingkungan Yosephine Bakhita, Wilayah VI, pada 3 Januari 2015 mengadakan ziarah ke Gua Maria Bukit Kanada dan kunjungan ke Susteran St.Fransiskus, Rangkasbitung. Rombongan yang terdiri dari 10 anak, pendamping BIA, dan 3 orangtua ini berangkat menggunakan kereta. Setiba di stasiun Rangkasbitung kami menuju Pastoran Paroki St.Perawan Maria Tak Bernoda. Kami disambut oleh Suster Maria Letizia, SFS., para pendamping BIA dan anak-anak BIA Stella Matutina yang mewakili BIA paroki. Sambil menikmati suguhan yang disediakan, Suster Leti sharing mengenai awal ketertarikannya untuk hidup membiara. Diceritakan pula masa-masa sulit yang harus dilalui hingga bisa mengucapkan Kaul Kekal 24 tahun yang lalu. Semoga dengan menjalani panggilan suci ini, suster mengalami kebahagiaan sejati dan menjadi daya tarik bagi benih panggilan di antara anak-anak kami. Dari susteran, kami kembali ke pastoran untuk menyerahkan bingkisan berupa alatalat sekolah dan hasil kolekte yang kami kumpulkan setiap pertemuan BIA di lingkungan, berikut titipan tanda kasih dari warga lingkungan YB kepada teman-teman BIA Stella Matutina. Woow…mereka senang sekali! Menurut Sr.Leti, ini adalah kali pertama susteran dan BIA paroki mendapat kunjungan. Puji Tuhan! Perjalanan kami lanjutkan ke Gua Maria Bukit Kanada. Tiba di sana kami langsung santap siang di aula, kemudian bersiapsiap doa rosario. Satu per satu anak-anak menyalakan lilin dan meletakkan setangkai mawar merah segar di vas yang sudah kami siapkan sebagai persembahan untuk Bunda Maria, sambil mengungkapkan ujud masing-masing. Selesai Doa Rosario bersama, kami lanjutkan dengan Jalan Salib dan doa pribadi.
Terimakasih Tuhan Yesus. Terimakasih Bunda Maria untuk kebersamaan dan pengalaman iman yang indah ini. Semoga bisa menjadi berkat tidak saja untuk kami, tetapi juga bagi setiap orang yang kami jumpai. (Monica). -6-
JADWAL LITURGI MINGGU BIASA IV – 31 Jan & 01 Feb
Bacaan: Ul. 18:15-20; Mzm. 95:1-2,6-7,8-9; Ul:8; 1Kor. 7:3235; Mrk. 1:21-28 Saran Lagu: PS 331,382, 540,544,546,585, 600, 691, 854, 961
MINGGU BIASA V – 07 & 08 Februari 2015 Bacaan: Ayb. 7:1-4,6-7; Mzm. 147:1-2,3-4,5-6; Ul.lh, 3a; 1 Kor. 9:16-19,22-23; Mrk. 1:29-39 Saran Lagu: PS 328, 423, 424, 546, 562, 699, 817, 958
Sabtu, 31 Januari, pukul 17.00 Koor dan Tatib: Sta. Monika – III
Sabtu, 07 Februari, pukul 17.00 Koor dan Tatib: St. Damian - III
Petugas Lektor : Boyke Indrasakti Aveanti & Maria F. Kristiono Putra/i Altar: Michael Rama Aviandri Santoso, Margaretha Velicia, Aurelia Anindita Herputri, Katarina Sari Kusuma Dewi Mursito, Kristina Irmadani DarwinDavianna Inez Halim, Robertus Darren Radyan, Theresia Prabandari Ayu Prodiakon: Veronika Kani, Yohannes Pudjiastoto, Agustinus Darmawan, Marcus B. Samosir, Stephanus Soetyoso, Didi Hartanto, Yasinta Fatmawati, Yosep Yendi
Petugas Lektor : Alp. R. Seto Adi W & F. Wulandari Putra/i Altar: Santos Ferdinand Tambunan, Thomas Lasmono Wibowo, Aurelia Yashodara Nareswari, Paulus Winton Fernandes Tambunan, Kristina Irmadani Darwin, Jonathan Stevandhy , Kevin Stevandhy, Gabriel Nathaniel Orion, Dylan Alexander Christanto, Joety Johannes Aaron Bongku, Maria Ajeng Cipta Wening, Michael David Christopher Prodiakon: Tjhong Vincentius, Hendrawan Thiodorus, Bambang Koes Rudiyanto, Petrus Lazarus Mardjono, Yoseph Martahan Sitorus, Yuliana Yelly, Agnes A. Sayan Rampisela, George Pangemanan
Minggu, 01 Februari, pukul 06.30 Koor dan Tatib: Sta. Theresia - IV
Minggu, 08 Februari, pukul 06.30 Koor dan Tatib: St. Frans. Xaverius – V
Petugas Lektor : Margaretha Petrina & Elisabeth Ratih Putra/i Altar: Gabriela Liviana, Stevanus Winata, Christofer Aldy S.U, Laurentius Melvin Pratama, Theresia Aurora Rosarian Adliana, Gabriella Putri, Gabriel Randall W, Adrian Alfa Sebastian kullit Prodiakon: Bambang Tedjo Nugroho, Irwan Wijaya, Josz Juswanto, Agnes Bertha Tabarani, Agustinus Fadjar AS, Saras Damai Susetyo
Petugas Lektor : Marcellina Kullit & Dewi Rajasa Putra/i Altar: Florentina Harly Kusnadi, DeBritto Maurizt Angara Sitorus, Anselmus Abimayung Prayudi, Antonius Rangga Hapsoro W, Laurentius Melvin Pratama, Maria Lilian Dharmahutama, Theresia Aurora Rosarian Adliana, Elisabeth Anggitasari Hartawan, Gabriela Liviana, Mikael Josafat Prodiakon: Gregorius Suyanto Utomo, Heribertus Darno, Heru Santosa, Franciscus Xaverius Andri, Hartawan Makmur, I. Y. Supriyanto
Minggu, 01 Februari, pukul 09.00 Koor dan Tatib : St. Yakobus – II
Minggu, 08 Februari, pukul 09.00 Koor dan Tatib : Ricci II
Petugas Lektor : Carin Faradina & Yasinta Dhyaning Putra/i Altar : Shannon Wijaya, Catherine Inez Maharani P., Caroline Susan Mahadewi Gadis Amara, Agata Anjani Cita Permata Kusuma, Maria Fransiska Chelsea Novelia Prodigma Gunawan, Seraphine Archangela Girlani Oktafandi, Yohanes Purba Sangga Becik, Theresia Avilla Revabelle Maharani, Kevin Bagas K., Irenne Yudia Hagaina Tarigan Prodiakon: Y. T. Mudjihardjo, Bayu Rajasa, Gunawan Gunarso, Agung Wahyu Wibowo, F. A. Soedjarno, Georgino Godong, Maria Yoke Edna, Prima Widi Hatmi, Fransiskus P. Narendra, Daniel Bala Batti, Florentina Ratna Supeni H., Maryono Suwargo, Willem Dagi, Ferry Kodrat, Columbanus Marianto, Floribertus Rismantoro, Lucas Hanifa Natahusada, Ronald C. Sampayan, Ping Julianto Widjaja, Yohanes Soeryanto Santoso
Petugas Lektor : Immanuella Talenta & Mahendra Putra/i Altar : Gregorius Bryan Yasadiputra, Christopher Samuel Yasadiputra, Maria Cathelia elisabeth Yasadipura, Clara Lourdessa Oryza Emmanuella, Jeanne Atlanta Andieani Ati Puspita, Efrem Kriste Prana Pangasta Mukti, Fransisca Vannia Rahmadi, Ivana Permata Ariesta, Felicia Safira Rahardjo, Laurentia Judith Vannessa Rahmadi Prodiakon: Noegroho Tjiptorahardjo, Anna Retno Hapsari, Johanes Sumardi, Haryono Widarta, Joannes Suharno, Kamilus Arifin, Rinto Setiono, Paul August Liqui, Dwi Respati, Yadi Djuhandi, Royandi Ernestus DP, Yohanes Budi Purwanto, Rudyanto Gunawan, Albertus Sugianto Supriadi, Arden Andreas Barus, Didik Wiryawan AP, Lily Irene Tantra, Helfina M. Tisnakusuma, Esther Meinelsa Manurung, Soetojo Dharmadi -7-
Minggu, 01 Februari, pukul 17.00 Koor dan Tatib: St. Timoteus – I
Minggu, 08 Februari, pukul 17.00 Koor dan Tatib: Sta. Ursula – II
Petugas Lektor : Mariska Vergina & Benedicta Gita Adinda Putra/i Altar: G Ignathius Rahardianto Patiung, Vincentius Kevin Anggoro Redak Muda, Maria Kiara Anindita, Josephine Marie Yohana, Patricia Dias Riandari, Jonathan Mark, Andreas Widiatmoko Prabowo, Ignatius Prayogo Prodiakon: A Ingewati Kusuma, Heru Yuniriyanto, Gunawan Wibowo, Yustinus F. Irjayanto, Alfonsus Haryanto , Felicianus Purnawan Solihin, Grace Theresia Supit, Cynthia Catharina
Petugas Lektor : Vinsensia Arindita & Maria Stella K Putra/i Altar: Shannon Wijaya, Catherine Inez Maharani P., Caroline Susan Mahadewi Gadis Amara, Agata Anjani Cita Permata Kusuma, Maria Fransiska Chelsea Novelia Prodigma G., Seraphine Archangela Girlani Oktafandi, Yohanes Purba Sangga Becik, Theresia Avilla Revabelle Maharani, Kevin Bagas K., Irenne Yudia Hagaina Tarigan. Prodiakon: Donanta Octaviardi, Probel Gultom, Indri Prijatmodjo, Gatot Kusumo Atmojo, Metty Suprapti, Wahid Gunawan, Agustono Widjaja, Agus Munandar
Misa Jumat Pertama, 06 Februari 2015 Pukul 06.00
Pukul 12.00 Koor & Tatib : DEXAN/ TITAN Lektor : Maria Kristiono Prodiakon : Temmy Royani, Irwan Wijaya, Hadi Susanto, Veronika Kani
Pukul 19.30 Tatib : St. Emmanuel – VI Lektor : Theresia Wahyunita Prodiakon : Johanes Pudjiastoto, Joachim Sulistyo, Romualdus Ponidjan, Heru Yuniriyanto
1. Adorasi kepada Hati Kudus Yesus Perayaan ekaristi Jumat Pertama pada 06 Februari 2015 pukul 19:30 (misa malam) akan disertai dengan Adorasi kepada Hati Kudus Yesus. Marilah kita datang dan berdoa bersama kepada Hati Kudus Yesus. 2. Kursus Kitab Suci Injil Markus Kursus kitab suci Injil Markus oleh Romo Gunawan diadakan hari Senin, 26 Januari 2015, kelas pagi jam 09.30 – 11.30 dan kelas malam jam 19.30 – 21.00, bertempat di R 301. 3. Ekaristi, Adorasi dan Doa Penyembuhan Mengundang Bp./ Ibu/ Sdri. untuk Ekaristi, Adorasi dan Doa Penyembuhan pada hari Kamis 29 Januari 2015 pukul 19.30 di Aula SanMaRe yang dipimpin oleh P. Felix Supranto, SS.CC dengan tema : “Oleh Bilur – BilurNya kamu telah sembuh. Diharapkan kehadiran semua Umat. 4. Film “Nada dan Asa” Film Nada Untuk Asa adalah sebuah film layar lebar Indonesia yang terinspirasi dari kisah nyata dan ingin mengangkat consern berbagai persoalan masyarakat modern yang sudah tidak lagi menghargai manusia. Film ini akan ditayangkan serentak di seluruh bioskop indonesia mulai kamis, 5 Februari. Semoga seluruh umat Keuskupan Agung Jakarta dapat menonton dan mendapatkan inspirasi moral yang berguna dalam hidup sehari – hari. 5. Ulang Tahun Perkawinan Perayaan ekaristi ulang tahun perkawinan bulan Januari diadakan pada hari Sabtu, 31 Januari, pukul 17:00 di Gereja SanMaRe. Bapak-ibu yang merayakan ulang tahun perkawinan dapat mendaftarkan diri di Sekretariat Paroki dan Bu Ninuk Djono Wardjoko di nomor HP. 0812 9527 060. 6. Akan saling menerimakan Sakramen Pernikahan : a. Catarina Labora Mury Ika Aprillia dengan Leonardus Edy Suparjo keduanya dari Lingk. Theresia – Pengumuman II b. Ranny Margareth Gonibala dari lingk. Emanuel dengan Andreas Anjar Pradhibta Nikodemus – Ciputat, Pengumuman ke II
dari Paroki
Akan dilaksanakan Pemberkatan Pernikahan a. Antonius Otto Erdiantoko dari Lingk. Timotius dengan Resti Widyawati dari Pondok Aren – Pengumuman II Barangsiapa mengetahui adanya halangan untuk perkawinan tersebut. Wajib memberitahu Pastor Kepala Paroki. -8-