3M Health Care Business
Wound Care Overview & SSI Prevention Moist Wound Healing Management
Dudung Jafar Sidik, CWCC Professional Service, Skin & Wound Care Division
© 3M 2011. All Rights Reserved.
Pengertian Luka: Suatu gangguan dari kondisi normal pada kulit (Taylor, 1997). A break in the skin or other body tissues caused by injury or surgical incision/cut (National Cancer Institute) Kerusakan kontinyuitas kulit, mukosa membran dan tulang atau organ tubuh lain (Kozier, 1995).
Luka adalah terputusnya kontinuitas suatu jaringan oleh karena adanya cedera / pembedahan 2 © 3M 2011. All Rights Reserved.
Menurut waktu penyembuhan : Luka Akut: Masa penyembuhan sesuai dengan konsep penyembuhan yang telah disepakati. Misalnya: luka Trauma, operasi (bersih)
Luka kronis: Mengalami kegagalan dalam proses penyembuhan, dapat karena faktor eksogen dan endogen (vascular compromise, chronic inflammation, or repetitive insults to the tissue) Tidak sembuh lebih dari 3 bulan Decubitus, Gangren dan Vena ulcer (Mustoe:2006, Moreo:2005)
3 © 3M 2011. All Rights Reserved.
Luka Bakar???
4 © 3M 2011. All Rights Reserved.
Penanganan Luka Bakar Pemberian Cairan:
Total cairan = 4cc x berat badan x luas luka bakar
Rumus Baxter: Berikan 50% dari total cairan dalam 8 jam pertama, dan sisanya dalam 16 jam berikutnya
Penanganan Luka
5 © 3M 2011. All Rights Reserved.
Wound Care Outcome ILO/SSI Tidak terjadi
Luka Akut Post operasi Kecelakaan Safety (Produk&SOP)
Luka Kronik Decubitus Vascular Ulcer Diabetic Ulcer
6 © 3M 2011. All Rights Reserved.
Moist wound healing
Cost Effectiveness Meminimalkan efek samping # amputasi
Mekanisme Terjadinya Luka :
Luka insisi (Incised wounds) Terjadi karena teriris oleh instrumen yang tajam/pembedahan. Luka memar (Contusion Wound) Terjadi akibat benturan oleh suatu tekanan dan dikarakteristikkan oleh cedera pada jaringan lunak, perdarahan dan bengkak. Luka lecet (Abraded Wound), Terjadi akibat kulit bergesekan dengan benda lain yang biasanya dengan benda yang tidak tajam. Luka tusuk (Punctured Wound) Terjadi akibat adanya benda, seperti peluru atau pisau yang masuk kedalam kulit dengan diameter yang kecil. Luka tembus (Penetrating Wound) Luka yang menembus organ tubuh biasanya pada bagian awal luka masuk diameternya kecil tetapi pada bagian ujung biasanya lukanya akan melebar. Luka gores (Lacerated Wound) Terjadi akibat benda yang tajam seperti oleh kaca atau oleh kawat. Luka Bakar (Combustio)
7 © 3M 2011. All Rights Reserved.
Skin: Structure
Epidermis
Dermis
Water and fat storage Insulator and mechanical shock absorber
Muscle
Complex network of connective tissue Structural support Vascular, nerve and lymphatic supply Sebum (lipids), sweat (thermoregulation)
Subcutaneous tissue
Multilayered squamous epithelium (five layers) Thin, avascular and waterproof Resident skin flora
Composed of contractile cells or fibers which results to movement of an organ or part of the body
Peritoneum
Membrane covering the internal organs and lining the abdominal cavity
8 © 3M 2011. All Rights Reserved.
Epidermis Dermis Subcutaneous Muscle
Prinsip Perawatan Luka LUKA BASAH
MOIST
Slough, Kuning Hijau
Granulasi, Epitelisasi
Autolysis agent + Transparent semi permeable
Transparent Dressing with or without adherent Pad
9 © 3M 2011. All Rights Reserved.
LUKA KERING Nekrotik Hitam
Autolysis agent + Transparent semi permeable
Perawatan Luka Acute Post Operasi Mempertahankan aseptic technique Antiseptic?? Chronic Manajemen Cairan / exudate Manajement jaringan necrotik Supporting new tissue growth
10 © 3M 2011. All Rights Reserved.
Luka Kronik
Pencucian Sabun cair dan air rebusan daun jambu (kesat)
Asesment/pengkajian menentukan kpn penyembuhan Persentasi jaringan (merah, kuning, hitam), kedalaman, posisi goa dan exudate
Tentukan regimen dressing melindungi Hydrogel, hydrocoloid, spon, antimicrobial (silver), transparan dressing 11 © 3M 2011. All Rights Reserved.
Nekrotomi pertumbuhan jaringan baru a. Banyak: metode tajam b. Autolisis agent
Menutup luka
Chronic Wound Care Overview Pressure Ulcer Diabetic Ulcer Vascular Ulcer
12 © 3M 2011. All Rights Reserved.
Pressure Ulcer Etilogi: Tekanan pada pembuluh darah > tekanan alirah darah dlm pembuluh shear friction forces Moisture duration of pressure. intensity of pressure. ability of tissue to tolerate pressure (tissue tolerance)
13 © 3M 2011. All Rights Reserved.
Comonly body parts presured
14 © 3M 2011. All Rights Reserved.
Berdasarkan kedalaman: 1. Stadium I (Superfisial /Non-Blanching Erithema) :
Lapisan epidermis kulit 2. Stadium II (Partial Thickness): Lapisan epidermis + bagian atas dari dermis. Seperti abrasi, blister atau lubang yang dangkal. 3. Stadium III (Full Thickness): Lapisan epidermis + dermis (tidak mengenai otot). 4. Stadium IV (Full Thickness) Telah mencapai lapisan otot, tendon dan tulang dengan adanya destruksi/kerusakan yang luas.
15 © 3M 2011. All Rights Reserved.
Wound Stage Lapisan Epidermis
16 © 3M 2011. All Rights Reserved.
Lapisan Epidermis + Dermis atas
Lapisan Epidermis + Dermis
Lapisan Epidermis + Dermis+otot+tulang
Contoh Kasus
Goa, lokasi? Kedalaman? 17 © 3M 2011. All Rights Reserved.
Contoh kasus Cuci Luka Sabun Cair + air rebusan jambu biji (kesat)
Tentukan Prosentase Merah = ± 25% Kuning = ± 70% Hitam = 5%
Dressing yang diperlukan Primer: Nekrotomi = Hydrogel Penyerap exudate = alginate / alginate with silver Secondary Transparent Dressing
18 © 3M 2011. All Rights Reserved.
Tentukan jenis dressing
19 © 3M 2011. All Rights Reserved.
Vascular / Leg Ulcer Venous Ulcer: vein valvular incompetence and causing reflux (reverse flow) of blood.
Arterial ulcers are the result of reduced blood flow to the legs. The most common cause of this is atherosclerosis. Mix
20 © 3M 2011. All Rights Reserved.
Venous Ulcer Perawatan Luka – Dressing Kompresi: 4 layers bandages Score Index
< 0.5
Type of wound
Arterial Ulcer
Bandage layer
No Bandage
0.5 – 0.7
> 0.9
> 1.2
MixedArterial Venous Ulcer
Venous Ulcer
Possible Calcified Vessel
3 Layers Bandages
4 Layers Bandages
False
3M Cast padding or orthopedic wool
Crepe bandage,
Elastic bandage and
Coban or Cohesive bandage.
21 © 3M 2011. All Rights Reserved.
0.7 – 0.8
Pengukuran score Index
Pengukuran tek di dorsalis pedis
22 © 3M 2011. All Rights Reserved.
Pemasangan lapisan terakhir: adhesive bandage 3MCoban
Cancer Wound???
• Tujuan: Palliative Therapy Manajemen Exudate Dapat menjalankan aktivitas (Maj. Bau) 23 © 3M 2011. All Rights Reserved.
24 © 3M 2011. All Rights Reserved.
Impact of Surgical Site Infections/SSI Frequent
An Estimated 2.6 Percent of Nearly 30 Million Operations Are Complicated by Surgical Site Infections (SSI’s) Each Year. Infection Rates, up to 11 Percent, Are Reported for Certain Types of Operations.
Costly
SSI’s Cost U.S. Hospitals in Excess of $1.5 Billion Annually
Potentially Deadly Direct Cause of 20,000 Deaths Annually
Contribute to Additional 70,000 Death
Preventable 40 percent to 60 percent of SSI’s are preventable
Compiled From: SHEA, APIC, CDC Recommendations Guidelines, 1999 25 © 3M 2011. All Rights Reserved.
Impact of SSI SSIs occur in 2%-5% of patients undergoing inpatient surgery in the US. Approximately 500,000 SSIs occur each year. Each SSI is associated to ~7-10 additional post-operative hospital days. Patients with an SSI have a 2-11 times higher risk of death, compared with operative patients without an SSI. 2001, CDC: 500.000 kasus SSI dan meninggal langsung dihubungkan dengan SSI sebanyak 10. 000 SSI are believed to account for up to $10 billion annually in healthcare expenditures.
26
SHEA/IDSA Practice Recommendation. Strategies to Prevent SSI in Acute Care Hospitals, Oct. 2008 © 3M 2011. All Rights Reserved.
HAIs in Indonesia IADP / CR-BSI 26,4 % ISK
15,1 %
VAP
24,5 %
SSI/ILO 32,1%
27
Perdalin Jaya dan RS Sulianti Saroso di 11 rumah sakit di Jakarta pada 2003, Suara Karya On Line, 2009. © 3M 2011. All Rights Reserved.
Konsep Pelayanan Kesehatan Terdiri dari 6 aspek Safety Effectiveness Timeliness Efficiency Equity Patient awareness.
IOM (1999) dan National Health Service 28 © 3M 2011. All Rights Reserved.
Job Analysis ICP (Infection Control Professional) 5.Management and communication Mengkoordinasikan dengan bagian manajemen resiko dalam investigasi pasien yang klaim dengan infeksi nosokomial. Sebagai penghubung antara staf keperawatan, dokter dan petugas kesehatan lainnya yang berhubungan dengan pengendalian infeksi Mengajukan kebutuhan peralatan dalam usaha pengendalian infeksi nosokomial kepada bagian administrasi dan komite pengendalian infeksi nosokomial.
29 © 3M 2011. All Rights Reserved.
Definisi dan Klasifikasi SSI Denifinisi: a. infeksi pada luka operasi / organ/ruang yang terjadi dalam 30 hari paska operasi b. Apabila terdapat implant Dalam kurun 1 tahun. Sumber bakteri pada ILO dapat berasal dari: a. Pasien b. Dokter & Team c. Lingkungan (termasuk instrumentasi).
The National Nosocomial Surveillance Infection (NNIS) 30 © 3M 2011. All Rights Reserved.
Faktor Resiko SSI
Usia
Lamanya Operasi 31 © 3M 2011. All Rights Reserved.
Perokok
Penyakit / infeksi
Obesitas
Diabetes
Klasifikasi Surgical Site Infection (SSI)
SKIN SUBCUTANEOUS TISSUE
32 © 3M 2011. All Rights Reserved.
Superficial Incisional SSI Superficial Incisional SSI
DEEP SOFT TISSUE (FASCIA &MUSCLE)
Deep Incisional SSI
ORGAN
Organ /Space SSI
Klasifikasi SSI/ILO Superficial
Ditemukan kuman dari cairan atau tanda dari jaringan superfisial Terdapat minimal satu dari tandatanda inflammasi
33
Deep
Dehidensi dari fasia atau dibebaskan oleh ahli bedah karena ada tanda inflammasi. Ditemukannya adanya abses pada reoperasi, PA atau radiologis.
Space/organ
Keluar cairan purulen dari drain organ dalam Ditemukan abses Didapat isolasi bakteri dari organ dalam
Dinyatakan oleh dokter yang merawat
© 3M 2011. All Rights Reserved.
Prinsip Pencegahan ILO: Dilakukan pada tahap pra, intra dan post operatif : 1. Mengurangi resiko infeksi dari pasien. 2. Mencegah transmisi mo (petugas, lingkungan, instrument & pasien)
34 © 3M 2011. All Rights Reserved.
Faktor terjadinya SSI Pre operasi: a. Persiapan pasien (infeksi,diabet, merokok, etc) b. Mandi/Cukur c. AB profilaksis 30 menit sebelum insisi d. Surgical Scrub e. Skin antiseptic dan incise drape Intra Operasi a. Persyaratan kamar bedah, instrument b. Lamanya Operasi
Post Operasi: Perawatan luka (aseptik) 35 © 3M 2011. All Rights Reserved.
BAGAIMANA MELAKUKAN PERAWATAN LUKA UNTUK MENCEGAHAN SSI ?
36 © 3M 2011. All Rights Reserved.
Sumber Kontaminasi Luka Adjacent area
Floor
Ventilation
Theater air
Theater personnel
Clothing
Mouth hands
Masks
Patient’s skin Gloves
Body, incision and wound drapes
Instruments Wound Care
37 © 3Mof 2011. Rights Reserved. Courtesy Dr.AllPatrick Parks, 3M St. Paul
Wound
Body
Watertight clothing
Mandi & Kebersihan Daerah Operasi Mandikan pasien dengan zat antiseptik malam hari sebelum hari operasi (Kategori II) Cuci dan bersihkan lokasi pembedahan dan sekitarnya untuk menghilangkan kontaminasi sebelum mengadakan persiapan kulit dengan anti septik (Kategori II)
Pencegahan Infeksi Luka Operasi ( Rekomendasi CDC 1999) 38 © 3M 2011. All Rights Reserved.
Wound Closure: Metode Penutupan Luka Suture dan staples Invasive – increased physical and tissue trauma during placement and removal High probability of infection Causes undesirable cosmetic pattern on the skin
39 © 3M 2011. All Rights Reserved.
Benefits Lower potential for infection
Non-invasive ( does not produce pathway for pathogens to follow after in place) Decrease incidence of tissue inflammatory response • Skin Closure tape are made from hypoallergenic latex-free material • Non-invasive placement (surrounding tissue is not punctured) • No foreign body under the skin • No tissue trauma on removal (sutures and staples may disrupt or tear the healing tissue of the wound) • Can be removed, reapplied during healing process without causing tissue trauma Four days later, taped wounds displayed the least infection followed by stapled wounds and the sutured wounds. (Lennihan R. and Mackereth M. “A comparison of staples and nylon slosure in varicose vein surgery” Vascular Surgery 9:200, 1975).
40 © 3M 2011. All Rights Reserved.
Plester pengganti benang jahitan Penutupan luka bersih, misalnya luka post op. Penutupan luka dengan infeksi dimana keadaan infeksi sudah teratasi Luka tanpa disertai edema (bengkak)/tarikan Setelah penggunaan jahitan di bagian dalam Dapat juga digunakan bersama benang jahitan
41 © 3M 2011. All Rights Reserved.
42 © 3M 2011. All Rights Reserved.
Dressing
KERUSAKAN JARINGAN / KULIT
43 © 3M 2011. All Rights Reserved.
DRESSING
Perawatan Insisi Setelah Operasi :
Lindungi dengan dressing steril selama 24-48 jam pasca operasi Cuci tangan sebelum dan Setelah mengganti dressing dan gunakan teknik steril Pertahankan kelembaban luka: pilih dressing yang tepat Tidak ada rekomendasi mengenai perlunya menutup luka operasi yang sudah dijahit lebih dari 48 jam ataupun kapan waktu yang tepat untuk mulai di perbolehkan mandi dengan luka tanpa tutup
CDC Guidelines for Prevention of SSI, 1999. 44 © 3M 2011. All Rights Reserved.
6 LANGKAH MELAKUKAN HAND RUB
45 © 3M 2011. All Rights Reserved.
Syarat Dressing Ideal
Dapat mencegah masuknya mikroorganisme
46
Tidak merusak jaringan yang baru tumbuh dan menimbukan rasa sakit pada saat dilepas.
Dapat mempertahankan kondisi moist lembab
Bryant R. and Nix D. Acute and Chronic Wound Current Management Concepts, 3rd Edition, 2007 © 3M 2011. All Rights Reserved.
1. Mencegah Masuknya MO: Gunakan Semi-occlusive dressings a. Reduce wound infections by more than 50% compared gauze
Joseph Lister (1827-1912) mengemukakan teori mengenai infeksi yang disebabkan oleh adanya kontaminan pada luka terbuka. b. Cost-effective if used appropriately. Tujuan Program PPI
*Hutchinson J. Prevalence of wound infection under occlusive dressings, a collective survey of reported research, Wounds 1:123, 1989) 47 © 3M 2011. All Rights Reserved.
2. Tidak merusak sel jaringan baru Type of Cells involved
Hemostasis Phase
Platelets
Inflammation Phase
Neutrophils Macrophages
Proliferation Phase
Macrophages Keratinocytes Endothelial cells Fibroblasts
Remodeling Phase
Fibroblasts
Injury
48 © 3M 2011. All Rights Reserved.
Hours
Days
Weeks
Years
Fibers stick on the wound
Kasa menyebabkan rekat pada permukaan luka Pasien sakit dan mengganggu penyembuhan 49 © 3M 2011. All Rights Reserved.
3. Mempertahankan Kelembaban Luka G. Winter’s publication – 1962
Desiccation
50
Moist Wound Healing
Maceration
Hinman C. and Maibach H. Efect of air exposure and cclusion on experimental human skin wounds. Nature 200, 377-378 (Oct. 26, 1963) © 3M 2011. All Rights Reserved.
Dry vs. Moist Wound Healing
Kasa dan Plester
Semi Occlusive Dressing
DRY WOUND HEALING
MOIST WOUND HEALING
Cells move below the wound bed to find a moist area Formation of a dry, firmly adhering scab Repair process takes place under a protective scab. Firm crust of coagulated blood is the body’s own wound cover protecting the wound against external contaminants.
51 © 3M 2011. All Rights Reserved.
Cell can grow, divide and migrate at an increased rate to optimize the formation of new tissue
Epithelial cells require moisture to move from the wound edges to re-epithelialize or close the wound
Wound exudate serves as a transport medium for:
Enzymes, growth factors and hormones
Dressing harus mempunyai sifat Semipermeable 1. Dapat menahan masuknya MO 2. Memungkinkan O2 masuk Klasifikasi Dressing
Transparent Adhesive Film
Kain Plester lebar dengan bantalan
Transparan Adhesive Film dengan bantalan
52 © 3M 2011. All Rights Reserved.
O2
Terapi Hyperbaric
53 © 3M 2011. All Rights Reserved.
Dressing Selection for Wound Solution Luka Bersih / post op tanpa exudate/cairan
Transparan tanpa pad 54 © 3M 2011. All Rights Reserved.
Luka Bersih / post op dengan sedikit sisa cairan
Luka kotor / post op banyak exudat / cairan
Transparan dengan pad
Kain lebar dg Pad
Plester kain lebar Untuk luka yang panjang Terbuat dari kain (polyester), pada: a. Daerah banyak pergerakannya b. Daerah lekukan c. Daerah Kepala d. Perdarahan
55 © 3M 2011. All Rights Reserved.
Prosedur perawatan luka post operasi Prinsip: mempertahankan aseptik teknik a. Hand rub b. Sarung tangan Bersihkan dengan NaCl keringkan Iodine? Sofratule? a. Tidak lengket: tidak perlu b. Anti microbial: sesuaikan dg SOP rumah sakit Tutup dengan dressing a. Exudate banyak, mis kasus acute: Soft cloth with pad b. Tidak ada cairan/exudate: Semi occlusive Tegaderm pad 56 © 3M 2011. All Rights Reserved.
Cost Analisa: Kasa+Plester VS Transparent Dressing Persiapan Memotong, mengemas dan pengemas Mengantarkan dan mengambil ke CSSD Pengemasan Tempat kasa Pengemas Proses Sterilisasi; Air dan Listrik Paramater jaminan sterilisasi External,internal dan BI Penggantian Dressing 57
Kasa diganti tiap 2 hari sekali © 3M 2011. All Rights Reserved.
Penggunaan Plester Kain Lebar Plester kain lebar tidak direkomendasikan untuk dipotong-potong menjadi ukuran seperti plester untuk fiksasi selang infus/alat kesehatan yang lain Penggunaannya untuk merawat luka agar optimal dalam memfiksasi kasa sehingga dibuat ukurannya lebar. 58 © 3M 2011. All Rights Reserved.
Kesimpulan: Faktor ILO/SSI Hand Hygiene Teknik Perawatan Luka Jenis Transparant Dressing dapat mendukung penyebuhan luka dengan mempertahankan kondisi MOIST
Pertanyaan:
[email protected] 08119003405 59 © 3M 2011. All Rights Reserved.
60 © 3M 2011. All Rights Reserved.