WORKING PAPER ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN (STUDI KASUS PADA PT MEDCO AGRO) Nicola Julina Anadya Binus University, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, (021)53696969,
[email protected]
Rudy, S.Kom., MM Binus University, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, (021)53696969 dan
Heri Sukendar W., Drs., Ak., MM, BKP Binus University, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, (021)53696969
ABSTRAK
Human Resources or Employee is one of the most important resource in a company because the employee is using and managing other resources to run the company. Companies must be able to ensure the welfare of the employees, giving pride for their performance and increase their motivation by providing benefits in the form of salaries, allowances, and bonuses according to each employee. It is used to show loyalty and concern for the company to its employees so that employees continue to work well and improve productivity in the work. Good payroll system can assist users in gathering, storing, processing the data well and can simplify the payroll process. Therefore, to simplify the payroll process in order to prevent fraud, abuse or mistake, it is necessary the existence of internal controls over payroll processing. Enterprise requires an integrated computerized system and reliable in order to help the company to process data quickly, easily, and can support internal control with the permissions system validation. Timely and informative also help the company in taking the right decision. PT Medco Agro is a growing company, so it can not be denied that the company needed an integrated computerized system in which there is also a function of the internal control in each process. Process payroll in PT Medco Agro been supported by the computerized system but not integrated. Consequently the lack of internal controls in the company's payroll processing and the lack of reports on payroll. The purposes of this thesis is to analyze the process payroll in the company, identify problems and provide recommendations for improvements to the problems that are found. The methodology used in building the information system accounting payroll is a method of Object Oriented Analysis and Design of John W. Satzinger et al and the methods of Object Oriented Analysis and Design of Mathiassen which is Rich Picture. Information system accounting
payroll that has been designed to support the internal controls over payroll processing, facilitate the calculation of salary and produces reports related to process payroll. Keywords information systems, accounting, payroll, employees, head, site Sumber Daya Manusia atau Karyawan merupakan salah satu sumber daya yang sangat penting di dalam suatu perusahaan karena Karyawan inilah yang menggunakan dan mengelola sumber daya lainnya untuk menjalankan perusahaan. Perusahaan harus dapat menjamin kesejahteraan para karyawan, memberikan kebanggaan atas kinerja mereka serta meningkatkan motivasi mereka dengan cara memberikan imbalan berupa gaji, tunjangan, dan bonus yang sesuai kepada setiap pegawai. Hal ini digunakan untuk menunjukan loyalitas dan kepedulian perusahaan terhadap karyawannya agar karyawan tetap bekerja dengan baik dan meningkatkan produktifitasnya dalam bekerja. Sistem penggajian yang baik dapat membantu user dalam mengumpulkan, menyimpan, mengolah data dengan baik dan dapat mempermudah proses penggajian tersebut. Oleh karena itu, untuk mempermudah proses penggajian agar terhindar dari kecurangan, penyalahgunaan atau kesalahan, maka sangat perlu adanya pengendalian internal terhadap proses penggajian. Perusahaan memerlukan suatu sistem komputerisasi yang terintegrasi dan handal agar dapat membantu perusahaan dalam memproses data dengan cepat, mudah dan dapat mendukung pengendalian internal dengan adanya hak akses validasi sistem. Informasi yang tepat waktu dan informatif juga sangat membantu perusahaan dalam mengambil keputusan yang tepat. PT Medco Agro adalah perusahaan yang sedang berkembang, sehingga tidak dapat dipungkiri bahwa perusahaan tersebut membutuhkan suatu sistem terkomputerisasi yang terintegrasi yang di dalamnya juga terdapat fungsi pengendalian internal dalam setiap prosesnya. Proses penggajian pada PT Medco Agro yang berjalan sudah didukung oleh sistem yang terkomputerisasi namum tidak saling berhubungan. Akibatnya kurang pengendalian internal dalam proses penggajian di perusahaan dan kurangnya sajian laporan mengenai penggajian. Tujuan yang akan dicapai dari penulisan skripsi ini adalah untuk menganalisis proses penggajian yang sedang berjalan dalam perusahaan, mengidentifikasi masalah dan memberikan rekomendasi perbaikan terhadap masalah-masalah yang ditemukan. Metodologi yang digunakan dalam membangun sistem informasi akuntansi penggajian ini adalah metode Object Oriented Analysis and Design dari John W. Satzinger et al serta metode Object Oriented Analysis and Design dari Mathiassen yaitu Rich Picture. Sistem informasi akuntansi penggajian yang telah dirancang dapat mendukung pengendalian internal terhadap proses penggajian, memudahkan dalam perhitungan gaji dan menghasilkan laporan yang terkait dengan proses penggajian. Kata Kunci sistem informasi, akuntansi, penggajian, karyawan, pusat, site
Pendahuluan Hal yang cukup penting dalam suatu perusahaan salah satunya adalah sumber daya manusia. Sumber daya manusia merupakan elemen penting dalam meningkatkan kinerja suatu perusahaan dan juga sebagai penyangga utama dalam penggerak organisasi dalam usaha tujuan perusahaan, sehingga salah satu cara untuk meningkatkan kinerja karyawan adalah dengan memberikan gaji yang sesuai kepada setiap karyawan. Untuk mendukung proses penggajian agar terhindar dari kecurangan atau penyalahgunaan maka sangat perlu adanya pengendalian internal terhadap proses penggajian. Sistem penggajian yang telah terkomputerisasi dapat membantu perusahaan dalam memproses data dengan cepat, mudah dan dapat mendukung pengendalian internal dengan adanya hak akses validasi sistem. Perumusan masalah yang akan dibahas yaitu proses penggajian yang sedang berjalan dalam perusahaan, masalah yang terjadi di dalam sistem yang sedang berjalan, rekomendasi perbaikan terhadap masalah-masalah yang ada pada proses penggajian yang sudah dan sedang berjalan dan sistem informasi yang dapat membantu mempermudah proses penggajian.
Tujuan yang ingin dicapai adalah menganalisis proses penggajian yang sedang berjalan dalam perusahaan, mengidentifikasi masalah yang terjadi di dalam sistem yang sedang berjalan, memberikan rekomendasi perbaikan terhadap masalah-masalah yang ada pada proses penggajian yang sudah dan sedang berjalan, merancang sistem informasi yang dapat membantu mempermudah proses penggajian yang dapat memberikan manfaat kepada perusahaan agar dapat memiliki sistem informasi terkomputerisasi dalam proses penggajian.
Metode Penelitian Metodologi yang digunakan dalam membangun sistem informasi akuntansi penggajian ini adalah metode pengumpulan data dengan melakukan survei langsung ke perusahaan untuk memperoleh data primer perusahaan seperti struktur organisasi, gambaran sistem yang sedang berjalan dan unsurunsur yang terkait dalam perusahaan dengan cara observation, interview dan documentation. Metode analisa dengan menggunakan metode object oriented analysis and design dari Mathiassen yaitu rich picture untuk menggambarkan sistem yang sedang berjalan dalam perusahaan. Metode perancangan dengan menggunakan metode object oriented analysis dan design dari John W. Satzinger et al.
Hasil dan Bahasan Analisis Masalah pada Sistem yang Berjalan Permasalahan yang saat ini terjadi pada perusahaan adalah adanya permasalahan pada absensi karyawan pusat. Data absensi yang dikirim dari mesin absensi tidak lengkap. Setiap karyawan yang melakukan ijin atau pun cuti, terhitung bolos atau mangkir tidak dapat dilihat pada mesin absensi sehingga proses penghitungan absensi dilakukan manual oleh bagian HRD. Akibatnya bagian HRD mengalami kesulitan dalam menghitung absensi karena harus membuat data absensi secara manual pada karyawan yang melakukan ijin atau cuti kerja. Hal ini juga berdampak pada keterlambatan dalam penyerahan data absensi kepada bagian Payroll dalam proses penghitungan gaji. Penyebabnya adalah sistem absensi yang digunakan tidak kompleks dengan sistem absensi manual bagian ijin atau cuti. Sehingga tidak dapat menghitung absensi karyawan yang melakukan ijin atau cuti. Proses penyaluran informasi yang berhubungan dengan proses penggajian sering mengalami keterlambatan sehingga proses penggajiannya menjadi kurang efektif. Proses perhitungan gaji untuk karyawan yang melakukan absensi secara manual juga dihitung secara manual. Akibatnya proses penggajian terhadap para karyawan menjadi kurang efektif dan sering terjadi kesalahan dalam penghitungan gaji karyawan. Penyebabnya adalah penghitungan gaji untuk sebagian karyawan dilakukan secara manual dan proses penyaluran informasi juga sering mengalami keterlambatan. Saat ini, pengabsenan karyawan site kurang pengendalian internal karena pengabsenan masih dilakukan dengan cara memasukkan kartu absensi secara manual ke dalam mesin checklock dan yang membuat rekapitulasinya adalah bagian HRD secara manual. Akibatnya bagian HRD bisa saja terjadi kesalahan dalam melakukan input data ke rekapitulasi absen, atau bisa saja adanya kecurangan oleh pihak yang merekapitulasi laporan absen dengan karyawan lain. Penyebabnya adalah pengabsenan masih dilakukan dengan cara memasukkan kartu absensi secara manual ke dalam mesin checklock dan yang membuat rekapitulasinya adalah bagian HRD secara manual. Sistem perhitungan gaji yang ada di kantor pusat saat ini tidak bisa mengakomodir keseluruhan pekerjaan bagian HRD, seperti sistem untuk perhitungan gaji dengan perhitungan pajak terpisah. Sehingga bagian HRD harus melakukan input hasil perhitungan pajak ke perhitungan gaji secara manual. Penyebabnya adalah sistem untuk perhitungan gaji dengan perhitungan pajak terpisah. Tunjangan masa kerja karyawan yang diberikan tidak sesuai dengan masa kerja karyawan yang bersangkutan, misalnya karyawan yang sedang ulang tahun masa kerja tidak mendapatkan tunjangan masa kerja sedangkan karyawan yang masa kerjanya belum 1 tahun atau tidak sedang ulang tahun malah mendapatkan tunjangan masa kerja. Akibatnya bagian HRD bisa saja terjadi kesalahan dalam melakukan input tunjangan masa kerja karyawan yang diberikan tidak sesuai dengan masa kerja karyawan yang bersangkutan. Penyebabnya adalah bagian HRD harus melihat data karyawan terlebih dahulu untuk melihat tanggal karyawan masuk. Jika sudah 1 tahun atau sedang ulang tahun masa kerja, maka karyawan yang bersangkutan berhak mendapatkan tunjangan masa kerja.
Solusi Permasalahan Masalah tersebut dapat diatasi dengan sistem berbasis desktop application yang menyediakan fitur seperti form absensi, form permohonan cuti, form permohonan lembur, form hutang karyawan, form permohonan penggantian rawat jalan, dan form gaji serta sistem tersebut dapat menghasilkan output berupa laporan dalam proses penggajian yang dihasilkan setiap periode. Solusinya adalah perusahaan membutuhkan sistem absensi yang kompleks dengan sistem ijin meninggalkan pekerjaan agar proses ijin atau cuti dapat langsung terhitung di dalam sistem. Sistem yang dapat melakukan update ijin atau cuti, sangat membantu kinerja HRD karena tidak memerlukan absensi secara manual lagi. Sistem absensi pada perusahaan juga akan menjadi lebih efektif dengan adanya sistem absensi yang baru. Solusi yang ditawarkan selain itu adalah merancang dan memperbaharui sistem penggajian yang dapat menyimpan dan menyalurkan seluruh data yang berhubungan dengan proses penggajian secara cepat dan dapat menghitung gaji karyawan secara keseluruhan, dapat menggabungkan perhitungan gaji dan perhitungan pajak dalam satu sistem sehingga bagian HRD dapat langsung melakukan update perhitungan gaji dengan perhitungan pajaknya dan dapat melakukan input otomatis tunjangan masa kerja karyawan sesuai dengan data pada master karyawan. Dan yang terakhir, solusi yang ditawarkan selain itu adalah karyawan site melakukan absensi dengan sistem yang terkomputerisasi berbasis desktop application, sehingga dalam setiap harinya karyawan site melakukan absen, dan dengan sistem tersebut juga dapat memberikan output mengenai laporan absensi dan tambahan uang lembur kepada karyawan site setiap bulannya.
Rekomendasi Sistem Informasi yang Diusulkan Sistem ini akan digunakan untuk membantu proses penggajian beserta laporan-laporannya yang bertujuan untuk mempermudah kegiatan penggajian di perusahaan yang dilakukan setiap akhir bulan. Sistem ini juga dapat mendukung pengendalian internal dari sistem terkomputerisasi maupun pengendalian internal secara manual. Sistem ini bermula dengan pihak HRD pusat dan site akan melakukan pengaturan sistem dengan jumlah gaji para karyawan pusat dan site yang telah ditentukan, melakukan input jumlah gaji dan tunjangan ke dalam database pusat dan site yang digunakan dalam perhitungan gaji karyawan pusat dan site. Pada akhir bulan, staff HRD pusat dan site akan menyiapkan perhitungan gaji dari seluruh karyawan pusat dan site berdasarkan dari database sistem. History gaji bersih seluruh karyawan pusat dan site akan didapat meliputi absensi, cuti, bonus lembur, tunjangan, pinjaman dan akan didapatkan gaji bersihnya. Setelah didapat gaji bersih setiap bulannya, maka akan dikurangi dengan pajak sesuai perhitungan PPh pasal 21. Perhitungan PPh pasal 21 akan secara otomatis dihitung oleh sistem. Setelah perhitungan selesai, maka bagian HRD pusat akan menyimpan data perhitungan gaji karyawan pusat ke dalam database dan akan langsung dapat dibuka oleh bagian Finance pusat, sedangkan bagian HRD site dapat langsung mencetak form gaji dari perhitungan tersebut yang akan dikirimkan ke bagian Finance pusat. Setelah itu, bagian Finance pusat akan mentransfer dan melakukan update status transfernya untuk mempermudah bagian Accounting dalam membuat laporan absensi, pinjaman, gaji dan pajak setiap bulannya. Aktifitas sistem informasi akuntansi penggajian dimulai dari pencatatan aktifitas absensi karyawan pusat dan site. Setiap karyawan pusat dan site yang masuk diharuskan untuk melakukan pencatatan absensi ke dalam sistem setiap baru datang dan akan pulang yang secara otomatis sistem tersebut mencatat kehadiran dan waktu pulang kerja karyawan yang bersangkutan. Langkahnya adalah pertama karyawan pusat dan site melakukan log in dan sistem akan langsung menampilkan form absensi yang harus diisi oleh karyawan yang bersangkutan. Setelah disimpan, seluruh proses kegiatan absensi akan tersimpan di dalam database penggajian pusat dan site untuk setiap akhir bulan menghitung potongan yang didapat karyawan dari absensinya selama satu bulan. Karyawan pusat dan site yang akan melakukan pekerjaan lembur diharuskan untuk mengisi form permohonan lembur (FPL) dalam sistem dengan melakukan log in terlebih dahulu lalu membuka FPL dan mengisi form tersebut, dimana setelah karyawan yang bersangkutan menyimpan FPL tersebut maka FPL akan berstatus pending. FPL akan tersimpan dalam database yang nantinya FPL tersebut akan dibuka oleh manajer bagiannya melalui form otorisasi lembur. Setelah karyawan pusat dan site mengajukan FPL, manajer bagian diharuskan untuk melakukan pengecekan FPL tersebut. Pertama, manajer bagian akan membuka form otorisasi lembur dan membuka FPL yang telah dibuat oleh karyawan yang bersangkutan, lalu manajer bagian mengecek FPL tersebut dan
jika manajer bagian yang bersangkutan menyetujui FPL, manajer bagian akan melakukan otorisasi approve dan jika manajer bagian tidak setuju akan melakukan otorisasi reject. Jika form otorisasi approved, maka secara otomatis lembur tersebut masuk ke dalam database yang nantinya akan diperlukan dalam menghitung bonus lembur karyawan yang bersangkutan setiap bulannya. Dan jika form otorisasi rejected, maka secara otomatis FPL karyawan yang bersangkutan tidak akan masuk ke dalam database dan akan dinonaktifkan datanya. Selanjutnya, untuk karyawan tetap pusat dan site yang akan mengambil cuti juga diharuskan untuk mengisi form permohonan cuti (FPC) terlebih dahulu. Dalam FPC tersebut dengan karyawan pusat dan site mengisi NIKnya, maka langsung secara otomatis akan terlihat sisa hak cuti karyawan tersebut. Karyawan yang bersangkutan dapat mengisi waktu cutinya sendiri, dimana setelah karyawan yang bersangkutan menyimpan FPC tersebut, FPC akan berstatus pending dan akan tersimpan ke dalam database yang nantinya FPC tersebut akan dibuka manajer bagiannya melalui form otorisasi cuti. Setelah karyawan pusat dan site mengajukan FPC, manajer bagian diharuskan untuk melakukan pengecekan FPC tersebut. Pertama, manajer bagian akan melakukan log in lalu membuka form otorisasi cuti dan membuka FPC yang telah dibuat oleh karyawan yang bersangkutan, lalu manajer bagian mengecek FPC tersebut dan jika manajer bagian yang bersangkutan menyetujui FPC, maka manajer bagian akan melakukan otorisasi approve dan jika manajer bagian tidak setuju akan melakukan otorisasi reject. Jika form otorisasi approved, maka secara otomatis cuti tersebut masuk ke dalam database, dan jika form otorisasi rejected, maka secara otomatis FPC karyawan yang bersangkutan tidak akan masuk ke dalam database dan akan dinonaktifkan datanya. Seluruh karyawan perusahaan pusat dan site dapat mengajukan pinjaman dengan ketentuan karyawan tetap maksimal Rp 4.200.000,00 dengan cicilan maksimal 12 bulan, sedangkan karyawan kontrak maksimal Rp 3.000.000,00 dengan cicilan maksimal 12 bulan. Untuk mendapat pinjaman, pertama karyawan yang bersangkutan menyampaikan ke manajer HRD. Jika manajer HRD menyetujui pinjaman tersebut, maka ia akan melakukan input data ke form hutang karyawan (FHK). Setelah itu, form tersebut akan langsung tersimpan dalam database. FHK dapat langsung dikonfirmasi oleh manajer HRD pusat ke bagian Finance pusat, sedangkan manajer HRD site dapat langsung mencetak FHK berdasarkan data yang telah dilakukan input ke sistem lalu FHK tersebut dikirim ke bagian Finance pusat. Setelah itu, bagian Finance pusat melakukan transfer. Pada saat perhitungan gaji, hutang tersebut akan secara otomatis mengurangi gaji bulanan karyawan yang bersangkutan. Sistem yang digunakan dalam perusahaan ini dalam pemberian tunjangan kesehatan adalah reimburse yaitu perusahaan mengganti uang pembayaran rumah sakit yang telah terlebih dahulu dibayarkan oleh karyawan pusat atau site. Untuk mendapatkan tunjangan kesehatan ini, pertama karyawan pusat atau site diharuskan untuk mengisi form permintaan penggantian rawat jalan (FPPRJ), lalu form tersebut akan tersimpan ke dalam database. Setelah itu, staff HRD pusat atau site akan membuka FPPRJ yang telah dibuat karyawan yang bersangkutan, lalu staff HRD pusat atau site akan melakukan input tunjangan kesehatan berdasarkan jumlah yang terdapat pada FPPRJ ke dalam form gaji karyawan yang bersangkutan. Rekomendasi solusi tersebut dapat digambarkan dengan domain class diagram sebagai berikut
Gambar 1 Domain Class Diagram Sistem Informasi Akuntansi Penggajian
Simpulan dan Saran Simpulan Dari hasil analisa sistem informasi akuntansi penggajian yang berjalan pada PT Medco Agro sudah cukup baik, namun masih terdapat beberapa kelemahan. Oleh karena itu, penulis mengusulkan perancangan sistem informasi akuntansi penggajian yang baru pada PT Medco Agro. Perancangan yang penulis buat dengan maksud untuk pengembangan perusahaan di masa depan yang membutuhkan sistem informasi akuntansi penggajian baru yang lebih fleksibel dengan pengembangan yang dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Pencatatan waktu absensi karyawan menjadi lebih handal karena setiap karyawan yang melakukan ijin atau cuti langsung update pada sistem absensi. Karyawan mengisi form permohonan cuti dan dapat langsung dilihat oleh manajer bagiannya. Jika form tersebut
2.
3.
4.
5. 6.
7.
8.
disetujui, maka manajer bagian membuat form otorisasi cuti yang langsung terhubung dengan sistem absensi. Sistem absensi langsung update secara otomatis sehingga permasalahan absensi pada karyawan yang melakukan ijin atau cuti dapat teratasi. Proses penyaluran informasi yang berhubungan dengan proses penggajian menjadi lebih real time dan reliable karena sistem informasi akuntansi penggajian yang dirancang telah diintegrasikan dengan berbagai aktivitas yang berhubungan dengan proses penggajian seperti absensi, lembur, cuti, hutang karyawan, pajak dan tunjangan. Sistem informasi akuntansi penggajian yang telah dirancang dapat mendukung pengendalian internal terhadap proses penggajian di perusahaan, sehingga dapat meminimalisir kecurangan yang akan merugikan pihak perusahaan atau karyawan. Sistem informasi akuntansi penggajian yang telah dirancang membuat perhitungan gaji lebih efektif dan mengurangi human error. Sistem informasi akuntansi penggajian tersebut juga menghasilkan laporan yang terkait dengan proses penggajian seperti laporan pajak untuk mengetahui jumlah PPh 21 seluruh karyawan, laporan absensi untuk mengetahui jumlah hari masuk setiap karyawan, laporan gaji untuk mengetahui jumlah gaji seluruh karyawan, laporan hutang untuk mengetahui jumlah hutang dan pembayaran hutang karyawan dan laporan karyawan untuk melihat data seluruh karyawan. Sistem informasi akuntansi penggajian yang telah dirancang menyajikan laporan yang dibutuhkan bagian Accounting untuk selanjutnya dibuat sebagai bahan jurnal. Sistem informasi akuntansi penggajian yang telah dirancang memiliki hak akses bagi setiap user yang bertujuan untuk meningkatkan pengendalian internal dan bertujuan mencegah adanya penyalahgunaan pihak yang tidak berwenang dalam mengakses data. Sistem informasi akuntansi penggajian yang dirancang menerapkan struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas dalam rangka mencegah terjadinya perangkapan tugas, mencegah kecurangan-kecurangan dan penyalahgunaan aset untuk gaji karyawan. Sistem informasi akuntansi penggajian yang dirancang adalah sistem gaji tetap dengan variasi. Karyawan pusat dan karyawan site mendapat gaji tertentu, tetapi bila lembur akan mendapat uang lembur, sebaliknya bila tidak masuk kerja makan tidak mendapatkan uang transportasi pada hari tersebut. Pihak-pihak yang terkait dalam sistem informasi akuntansi penggajian yaitu karyawan, bagian HRD, manajer bagian dan bagian Accounting.
Saran 1.
2. 3.
4. 5.
Beberapa saran yang diberikan adalah sebagai berikut: Perusahaan harus menyediakan infrastruktur sistem dengan baik dan memberikan bimbingan serta pelatihan kepada karyawan sebelum sistem yang baru diterapkan dalam perusahaan agar memudahkan penggunaannya. Memberikan pelatihan kepada karyawan pada saat uji coba sistem untuk mengantisipasi adanya resistensi karyawan pada saat penggunaan sistem informasi akuntansi penggajian ini. Perusahaan melakukan evaluasi sistem secara berkala untuk menilai kinerja sistem dan mengembangkan sistem agar sistem dapat berjalan sesuai dengan kebutuhan dan tantangan bisnis yang dihadapi oleh perusahaan. Melakukan back up data perusahaan untuk mengantisipasi terhadap hal-hal yang tidak diinginkan seperti terkena virus, kerusakan pada server, dll. Sistem informasi akuntansi penggajian ini dapat dikembangkan menjadi sistem informasi sumber daya manusia yang dapat membantu seluruh kegiatan personalia perusahaan.
Referensi Graves, Lynn. (2012). How Can Auto Enrolment Be Integrated With Our Existing HR and Payroll Systems?. Director. Retrieved September 2013 from http://search.proquest.com/docview/1112267589/1405541B8F343A7544B/3?accountid=31532 Hall, James A. (2008). Accounting Information System. (6th edition). USA : South-Western. Ladjamudin, Al-Bahra bin. (2005). Analisis dan Desain Sistem Informasi. Graha Ilmu. Malthis, Robert L. and Jackson, John H. (2006). Human Resource Management. Jakarta : Salemba Empat.
Mathiassen, Lars. , et. al. (2000). Object Oriented Analysis & Design. (1st edition). Denmark : Marko Publishing ApS, Aslborg. O’Brien, James A. (2005). Introduction to Information Systems. (12th edition). New York : McGraw-Hill. O’Connel, Sandra E. (1991). Payroll and HRIS on a PC?. HRMagazine. Retrieved September 2013 from http://search.proquest.com/docview/205021520/14056BDBC4A5965C2B/7?accountid=31532 Priantara, Diaz. (2012). Perpajakan Indonesia. Jakarta : Mitra Wacana Media. Rahmanto, Vania Putri. (2013). Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penggajian pada PT Sinar Besi. Jurnal Analisis Sistem Akuntansi Penggajian. Diperoleh September 2013 dari http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2013/06/tulisan-softskill-akuntansi-internasional-jurnalsistem-akuntansi-penggajian/ Rama, Dasaratha V., Jones, Frederick L. (2006). Accounting Information System. USA : South Western Cengage Learning. Riris, Ariesta. (2013). Sistem Informasi Akuntansi Penggajian pada PT Pamindo Tiga T. Jurnal Analisis Sistem Akuntansi Penggajian. Diperoleh September 2013 dari http://ariestariris.blogspot.com/2013/06/jurnal-1.html Satzinger, Jackson, Burd. (2009). Object-Oriented Analysis & Design with the Unified Process. USA : South Western Cengage Learning. Sitohang, Fernando. (2013). Sistem Akuntansi Penggajian pada PT Boma Internusa. Jurnal Akuntansi Internasional. Diperoleh September 2013 dari http://fernandositohang.blogspot.com/2013/06/jurnal-akuntansi-internasional.html Siwicki, Bill. (1992). Automated Payroll Systems a Must for Outmoded Hospitals. Healthcare Financial Management. Retrieved September 2013 from http://search.proquest.com/docview/196359290/fulltext/1405541B8F343A7544B/2?accountid=3 1532 Shneiderman, Ben, C. Plaisant. (2010). Designing the User Interface : Strategies for Effective HumanComputer Interaction. (5th edition). Addison-Wesley Publ. Co. Sugiyarso, G., Winarni, F. (2005). Manajemen Keuangan. Yogyakarta : Media Pressindo. Wahyono, Teguh. (2004). Sistem Informasi (Konsep Dasar, Analisis Desain dan Implementasi). Graha Ilmu.
Riwayat Penulis Nicola Julina Anadya lahir di kota Jakarta pada 1 Juli 1990. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Sistem Informasi dan Akuntansi pada tahun 2013. Penulis aktif di Gerakan Pemuda GPIB Pilar Asih Bekasi sebagai Bendahara Inti.