ANALISIS KUNJUNGAN
WIS MAN
ATAWAN CANEGARA PADA KAWASAN 3 GREAT
TRIWULAN III-2015
ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN Gedung Sapta Pesona Lt. 21 Jalan Medan Merdeka Barat No. 17 Jakarta Pusat 10110
KATA PENGANTAR Analisis Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Indonesia ini merupakan suatu analisis terhadap perkembangan kedatangan wisatawan asing yang masuk ke Indonesia dengan melihat berbagai faktor yang turut mempengaruhinya. Analisis Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Indonesia disusun dengan format laporan secara periodik setiap tiga bulan (Triwulan) yang akan diterapkan oleh ASDEP Puslitbang Kebijakan Kepariwisataan pada tahun 2015. Analisis
Kunjungan
menggambarkan
Wisatawan
tingkat
Mancanegara
perkembangan
ke
wisman,
Indonesia pola
antara
kunjungan,
lain
target,
pencapaian dan realisasi. Selain itu, kajian ini mengulas tentang analisis lingkungan strategik yang turut mempengaruhi tingkat kunjungan wisman baik yang bersifat internal maupun eksternal, dan juga skenario pencapaian target optimis kunjungan wisman pada tahun 2015. Analisis kunjungan wisatawan mancanegara di 3 Great ini diharapkan dapat menjawab setiap pertanyaan yang timbul terkait fluktuasi kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia. Analisis ini juga diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi pengembangan kepariwisataan Indonesia, khususnya menjadi acuan
dalam pengambilan keputusan di lingkungan internal Kementerian Pariwisata maupun pemangku kepentingan kepariwisataan lainnya. Oleh karena itu, sumbang saran dan masukan yang konstruktif untuk kesempurnan kajian ini sangat kami harapkan. Akhirnya, kami mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga kepada pihak-pihak yang telah turut membantu menyelesaikan analisis ini hingga menjadi suatu laporan yang komprehensif. Jakarta, November 2015 ASDEP Puslitbang Kebijakan Kepariwisataan
Abdul Kadir, SH., MMT. NIP 19560421.198603.1.001
ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015
i
ISI KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.2 MAKSUD DAN TUJUAN 1.3 RUANG LINGKUP KEGIATAN 1.4 METODOLOGI KAJIAN
1 2 4 4 5
BAB II KUNJUNGAN WISMAN PADA TRIWULAN III-2015 2.1 PROYEKSI VS AKTUAL KUNJUNGAN WISMAN TRIWULAN III-2015 2.2 AKTUAL TRIWULAN II-2014 VS AKTUAL TRIWULAN III-2015 2.2.1 PERFORMANSI TRIWULAN III-2015 MONTH ON MONTH (MoM) 2.2.2 PERFORMANSI TRIWULAN III-2015 YEAR ON YEAR (YoY) 2.3 TARGET TRIWULAN II-2015 VS AKTUAL TRIWULAN III-2015 2.3.1 PENCAPAIAN TRIWULAN III-2015 MONTH ON MONTH (MoM) 2.3.2 PENCAPAIAN TRIWULAN III-2015 YEAR ON YEAR (YoY)
8 9 10 10 11 12 12 13
BAB III ISU-ISU STRATEJIK INTERNAL DAN EKSTERNAL TRIWULAN III-2015 3.1 KAWASAN ASIA PASIFIK 3.2 KAWASAN TIMUR TENGAH 3.3 KAWASAN EROPA 3.4 KAWASAN LAINNYA 3.5 INDONESIA 3.6 BERITA PENERBANGAN DOMESTIK DAN INTERNASIONAL
14 15 15 16 16 16 19
BAB IV KUNJUNGAN WISMAN BERDASARKAN ORIGINASI TRIWULAN III-2015 4.1 PASAR PARIWISATA SINGAPURA 4.2 PASAR PARIWISATA MALAYSIA 4.3 PASAR PARIWISATA AUSTRALIA 4.4 PASAR PARIWISATA TIONGKOK 4.5 PASAR PARIWISATA JEPANG 4.6 PASAR PARIWISATA LAINNYA
22 23 24 25 26 27 28
BAB V ANALISIS WISMAN BERDASARKAN DESTINASI TRIWULAN II-2015 5.1 GREAT BALI 5.2 GREAT JAKARTA 5.3 GREAT BATAM
31 32 40 48
BAB VI SKENARIO PENCAPAIAN TARGET 10 JUTA KUNJUNGAN WISMAN 6.1 RATA-RATA SHARE (SAHAM) KUNJUNGAN WISMAN 5 TAHUN TERAKHIR 6.2 SKENARIO PENCAPAIAN TARGET 10 JUTA KUNJUNGAN WISMAN 2015
56 57 58
BAB VII
59
PENUTUP
ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015
ii
BAB I
PENDAHULUAN
ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015
1
1.1 LATAR BELAKANG Kunjungan
Wisatawan
Mancanegara
merupakan
salah
satu
indikator
keberhasilan kinerja Kementerian Pariwisata. Target kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia pada tahun 2015 adalah 10 juta kunjungan. Kementerian Pariwisata memfokuskan strategi pengembangan destinasi pada 3 kawasan Great yaitu: Great Bali, Great Jakarta, dan Great Batam.
Kementerian
Pariwisata
memfokuskan
strategi
pengembangan
pasar
pariwisata pada 5 pasar utama, yaitu: Singapura, Malaysia, Australia, Tiongkok, dan Jepang. Kajian ini dibuat karena adanya kebutuhan untuk menjawab pertanyaan seputar fluktuasi kunjungan wisatawan mancanegara melalui 3 great, terutama yang berhubungan dengan 5 fokus pasar utama, sehingga pemerintah dapat dengan mudah melakukan pengawasan dan evaluasi (bila perlu) terhadap setiap
program
terkait
pengembangan
destinasi
maupun
pemasaran
pariwisata, guna mencapai target 10 juta kunjungan wisatawan mancanegara pada tahun 2015. Kajian
Kunjungan
Wisatawan
Mancanegara
ke
Indonesia
antara
lain
menggambarkan tingkat perkembangan wisman, prediksi kunjungan wisman, serta target dan realisasi. Selain itu, kajian ini mengulas
tentang analisis
lingkungan strategik yang turut mempengaruhi tingkat kunjungan wisman baik yang bersifat internal maupun eksternal, dan juga skenario pencapaian target optimis kunjungan wisman pada tahun 2015.
ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015
2
Target kunjungan wisatawan mancanegara pada tahun 2015 adalah sebesar 10 juta kunjungan, dengan distribusi bahwa pada Triwulan 1 pencapaiannya sebesar 22% atau 2,2 juta kunjungan, Triwulan 2 dengan pencapaian 23% atau sebesar 2,3 juta, Triwulan 3 dengan pencapaian 25% atau sebesar 2,5 juta, dan Triwulan 4 dengan pencapaian 30% atau sebesar 3 juta. Apabila dilihat pada periode semester, maka pada Semester 1 ditargetkan kunjungan sebesar 4,5 juta atau dengan besaran 45% dari target, dan Semester 2 dengan target 5,5 juta atau sebesar 55% dari target. Target pada Semester 2 lebih besar dari Semester 1, hal ini dilihat dari historis kunjungan wisman tahuntahun sebelumnya serta pemberlakuan Bebas Visa Kunjungan yang berlaku efektif pada Semester tersebut. 1.200.000 1.000.000 800.000 600.000 400.000 200.000 Target 2015
TRIWULAN I
TRIWULAN II
TRIWULAN III
TRIWULAN IV
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
700.000
750.000
750.000
725.000
775.000
800.000
800.000
850.000
850.000
900.000
1.000.000
1.100.000
22%
23%
25%
30%
2.200.000
2.300.000
2.500.000
3.000.000
45%
55%
4.500.000
5.500.000
1. 2.
Efektif Pemberlakuan BVK Efektif APBN
ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015
3
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN Maksud dari kegiatan ini adalah untuk melakukan kajian terhadap jumlah kunjungan wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia pada tahun 2015.Adapun tujuan yang akan dicapai dari pelaksanaan kegiatan ini adalah: 1. Teridentifikasinya perkembangan jumlah kunjungan wisman ke Indonesia menurut pintu masuk dan fokus pasar dalam setiap tiga bulan (triwulan) selama tahun 2015; 2. Teridentifikasinya faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan jumlah
kunjungan wisman ke Indonesia dalam tahun 2015; 3. Terlaksananya suatu kajian perkembangan jumlah kunjungan wisman ke Indonesia setiap tiga bulan (triwulan) selama tahun 2015.
1.3 RUANG LINGKUP KEGIATAN Ruang lingkup kajian kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia adalah sebagai berikut: 1. Pengumpulan
data
sekunder
berupa
statistik
kunjungan
wisatawan
mancanegara ke Indonesia dari berbagai sumber yaitu: Badan Pusat
Statistik (BPS), dan Pusat Data dan Informasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Data sekunder lainnya adalah data terkait isu-isu stratejik internal dan eksternal kepariwisataan Indonesia yang diambil dari Internet, WTTC, Media massa, serta sumber-sumber lainnya. 2. Melakukan sosialisasi hasil kajian kepada para pemangku kepentingan terkait baik secara langsung maupun tidak langsung dengan hasil kajian kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia.
ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015
4
1.3 METODOLOGI KAJIAN Dalam kajian kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia tahun 2015, maka akan dilakukan dengan metode-metode sebagai berikut: Dalam melakukan pengumpulan data, maka data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dengan teknik: 1. Studi Kepustakaan, sumber dari litelatur berasal dari buku, internet, ataupun laporan-laporan terdahulu. 2. Desk Research, merupakan metode penelitian / pegkajian dengan tidak melakukan observasi lapangan langsung dikarenakan keseluruhan data yang digunakan merupakan data sekunder yang diperoleh dari literature yang ada. 3. Focus Group Discussion, melakukan diskusi yang terfokus pada setiap isu yang muncul terkait kunjungan wisman periode tahun 2015 dengan mengundang stakeholders/pihak-pihak yang terkait. Dalam kajian kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia, konsep yang digunakan adalah kedatangan pengunjung ke Indonesia (visitor arrivals to Indonesia). Hal ini berarti di dalamnya termasuk pelancong (excursionist), namun dalam penyajiannya saat ini belum dapat dipisahkan antara wisman (tourist) dengan pelancong (excursionist). Kategori wisatawan mancanegara telah disepakati antara BPS dan Imigrasi, sehingga tidak semua orang asing yang masuk ke Indonesia bisa dikategorikan sebagai wisatawan mancanegara. Beberapa kategori yang telah ditetapkan oleh pihak-pihak terkait tersebut menjadi dasar penentuan pencatatan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia. ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015
5
Berdasarkan kesepakatan dengan BPS dan Imigrasi, maka yang dikategorikan sebagai pengunjung (visitor) yang datang ke Indonesia menurut jenis dokumen
perjalanan yang digunakan adalah : a. Warga
Negara
Asing
yang
memasuki
wilayah
Indonesia
yang
menggunakan salah satu jenis dari dokumen perjalanan di bawah ini : 1. Visa Kunjungan Usaha (VKU); 2. Visa Kunjungan Sosial Budaya (VKSB); 3. Visa Kunjungan Wisata (VKW); 4. Visa Kunjungan Pemerintahan; 5. Visa Singgah (crew dan non crew);
6. Visa Tinggal Terbatas ((courtesy dan Visa Berdiam Sementara); 7. Diplomatik; 8. Dinas; 9. Bebas Visa Kunjungan Singkat (BVKS); 10. Visa Saat Kedatangan/Visa on Arrival (VSK(VOA); 11. Visa Singgah Saat Kedatangan /Khusus (VSSK); 12. Smard Card; 13. Saphire (pelayan khusus di Bandara Sukarno-Hatta); 14. Transit;
15. Crew (awak kapal udara/laut). b. Warga Negara Indonesia yang memilki dokumen perjalanan dan disepakati persentase besarannya sebagai berikut : 1. Paspor Diplomatik (50%) 2. Paspor Dinas (10%) 3. Tenaga Kerja Indonesia (10%) 4. Penduduk Luar Negeri/Pendul (100%)
ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015
6
Metode pengolahan data yang akan dilakukan untuk meramalkan / memprediksi tingkat kunjungan wisman adalah dengan tekhnik Moving
Average Unweight, dimana data-data dari periode tahun 1990 hingga 2014 akan diuji dengan tingkat n=3, sehingga akan diperoleh perkiraan kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia di tahun 2015. Moving Average (MA) memiliki formula sebagai berikut:
t N 1
Ft 1
X i 1
N
i
X t X t 1 ...... X t N 1 N
dimana : Xt = data observasi periode t N = panjang serial waktu yg digunakan Ft+1 = nilai prakiraan periode t+1
ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015
7
BAB II
KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA PADA PERIODE TRIWULAN III-2015
ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015
8
2.1 PROYEKSI VS AKTUAL KUNJUNGAN WISMAN TRIWULAN II-2015 Kunjungan wisaman ke Indonesia pada periode tahun 2015, diperkirakan akan bertumbuh sebesar 7,52% menjadi 10,144,913 dari periode tahun 2014 yang berada pada 9.435.411 kunjungan wisman. Pada tahun 2015, kunjungan wisman tertinggi / periode high season diperkirakan akan terjadi pada bulan Juni, Agustus, dan Desember. PROYEKSI VS AKTUALISASI KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA TAHUN 2015 AVG error= 6,3% Mar Margin -41,868 (5,30%)
Apr Margin -21.417 (2,86%)
Mei Margin -17.730 (2,23%)
Jun Margin -105.847 (12,99%)
815.148
793.499
749.882
786.653
723.039
600.000
789.596
800.000
Jul Margin 24.826 (3,05%)
Ags Margin -61.504 (7,23%)
Sep Margin 23.616 (2,72%)
869.179
Feb Margin 31.573 (4,01%)
850.542
1.000.000
Jan Margin -119.491 (16,53%)
814.233
1.200.000
400.000
989.855
807.747
867.694
845.563
912.046
789.407
920.995
811.229
771.299
831.464
755.080
842.530
200.000
-
Proyeksi 2015
Aktualisasi 2015
Dengan tingkat rata-rata error selama periode Jan-Sep 2015 sebesar 6,3%,
maka kunjungan wisman ke Indonesia diprediksi akan berada pada rentang: 9.503.357 ≤ Wisman 2015 ≤ 10.786.461 ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015
9
2.2 AKTUAL TRIWULAN III-2014 VS AKTUAL TRIWULAN III-2015 2.2.1 PERFORMANSI TRIWULAN III-2015 MoM Pada periode Juli 2015 berada pada 814.233 kunjungan atau meningkat sebesar +37.023 kunjungan dengan besaran +4,76% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Pada periode Agustus 2015 berada pada 850.542 kunjungan atau meningkat sebesar +23.721 kunjungan dengan besaran +2,87% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Pada periode September 2015 berada pada 869.179 kunjungan atau meningkat sebesar +77.883 kunjungan dengan besaran +9,84% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Selama triwulan ketiga tahun 2015 perbandingan setiap bulannya (MoM), kunjungan wisman ke Indonesia menunjukan performa positif setiap bulannya dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
PERFORMANSI TRIWULAN KE-3 2015 MoM 880.000
Margin +37.023
Margin +23.721
Margin +77.883
860.000
10,00
840.000
8,00
820.000 800.000
6,00
780.000
4,00
760.000
2,00
740.000 720.000
Juli
Agustus
September
4,76
2,87
9,84
Aktual 2014
777.210
826.821
791.296
Aktual 2015
814.233
850.542
869.179
Growth MoM (%)
12,00
0,00
ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015
10
2.2.2 PERFORMANSI TRIWULAN III-2015 YoY Hingga periode Juli 2015 berada pada 5.472.050 kunjungan atau meningkat
sebesar +143.318 kunjungan dengan besaran +2,69% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Hingga periode Agustus 2015 berada pada 6.322.592 kunjungan atau meningkat sebesar +167.039 kunjungan dengan besaran +2,71% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Hingga periode September 2015 berada pada 7.191.771 kunjungan atau meningkat sebesar +244.922 kunjungan dengan besaran +3,53% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Hingga triwulan ketiga tahun 2015 perbandingan setiap bulannya (YoY),
kunjungan wisman ke Indonesia menunjukan performa yang positif setiap bulannya dibandingka dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
PERFORMANSI TRIWULAN KE-3 2015 YoY Margin +143.318
Margin +167.039
Margin +244.922
8.000.000
4,00
7.000.000
3,50
6.000.000
3,00
5.000.000
2,50
4.000.000
2,00
3.000.000
1,50
2.000.000
1,00
1.000.000
0,50
0
Juli
Agustus
September
2,69
2,71
3,53
Aktual 2014
5.328.732
6.155.553
6.946.849
Aktual 2015
5.472.050
6.322.592
7.191.771
Growth YoY(%)
0,00
ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015
11
2.3 TARGET TRIWULAN III-2015 VS AKTUAL TRIWULAN III-2015 2.3.1 PENCAPAIAN TRIWULAN III-2015 MoM Pada periode Juli 2015 kunjungan wisman berada pada 814.233 kunjungan atau berada +14.233 kunjungan diatas target dengan besaran pencapaian +1,78%. Pada periode Agustus 2015 kunjungan wisman berada pada 850.542
kunjungan atau berada +542 kunjungan diatas target dengan besaran pencapaian +0,06%. Pada periode September 2015 kunjungan wisman berada pada 869.179 kunjungan atau berada +19.179 kunjungan diatas target dengan besaran pencapaian +2,26%. Selama triwulan kedua tahun 2015 perbandingan setiap bulannya (MoM), kunjungan wisman ke Indonesia mencapai target pada setiap bulannya.
PENCAPAIAN TRIWULAN KE-3 2015 MoM Margin +24.882
Margin +18.499
Margin +15.148
880.000
2,50
860.000
2,00
840.000
1,50
820.000 1,00
800.000
0,50
780.000 760.000 Achv. MoM (%)
Juli
Agustus
September
1,78
0,06
2,26
Target 2015
800.000
850.000
850.000
Aktual 2015
814.233
850.542
869.179
0,00
ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015
11
2.3.2 PENCAPAIAN TRIWULAN III-2015 YoY Hingga periode Juli 2015 kunjungan wisman berada pada 5.472.050 kunjungan atau berada +172.050 kunjungan diatas target dengan besaran pencapaian +3,25%. Hingga periode Agustus 2015 kunjungan wisman berada pada 6.322.592 kunjungan atau berada +172.592 kunjungan diatas target dengan besaran pencapaian +2,81%. Hingga periode September 2015 kunjungan wisman berada pada 7.191.771 kunjungan atau berada +191.171 kunjungan diatas target dengan besaran pencapaian +2,74%. Hingga triwulan kedua tahun 2015 perbandingan setiap bulannya (YoY), kunjungan wisman ke Indonesia mencapai target pada setiap bulannya.
PENCAPAIAN TRIWULAN KE-3 2015 YoY Margin +172.050
Margin +172.592
Margin +191.771
8.000.000
3,30
7.000.000
3,20
6.000.000
3,10 3,00
5.000.000
2,90
4.000.000
2,80
3.000.000
2,70
2.000.000
2,60
1.000.000 0 Achv. YoY(%)
2,50 Juli
Agustus
September
3,25
2,81
2,74
Target 2015
5.300.000
6.150.000
7.000.000
Aktual 2015
5.472.050
6.322.592
7.191.771
2,40
ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015
13
BAB III
ISU-ISU STRATEJIK INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA PERIODE TRIWULAN III-2015
ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015
14
3.1 KAWASAN ASIA PASIFIK Juli 1. Bandara baru Pyongyang resmi beroperasi 2. Penerbangan Australia ke Bali terganggu asap Gn. Raung 3. Taksi di Malaysia dinobatkan sebagai taksi terburuk di dunia 4. Korea Selatan bekerja keras pulihkan citranya pasca isu virus MERS, reservasi wisata di Korea Selatan meningkat 200% 5. Presiden Indonesia mengajak Singapura untuk menanam investasi di Batam, Bintan dan Karimun Agustus 1. Dubes Australia menghimbau warganya agar tidak perlu takut untuk ke Indonesia 2. Menlu Indonesia dan Australia bertemu untuk pertama kalinya setelah eksekusi Bali Nine, Hubungan diplomatic kedua Negara pasca eksekusi mati kian menunjukan titik terang 3. Ulang tahun kemerdekaan Singapura dirayakan dengan meriah di Negara tersebut
4. Bom meledak di kota Bangkok, Beberapa Negara mengeluarkan himbauan menghindari Bangkok pasca ledakan 5. Unjuk rasa di Kuala Lumpur, endesak mundurnya PM Najib September 1. Pelaku pengeboman Bangkok tertangkap 2. China mengadakan parade militer terbesar untuk merayakan kekalahan Jepang pada PD II 3. Lengserkan Tony Abbott, Malcolm Turnbull menjadi PM Australia 4. Banjir besar melanda Jepang, 90 ribu warga mengungsi
3.2 KAWASAN TIMUR TENGAH 1. Teror ISIS masih terus berlanjut
Juli
2. Konflik beberapa negara di Timur Tengah masih terus memanas Agustus 1. ISIS dan Boko Haram menjadi isu yang sangat kencang di kawasan ini ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015
15
September 1. Konflik Timur Tengah belum juga mereda terutama di kawasan Pakistan, Suriah, termasuk terkait jaringan teroris dunia Al-Qaeda dan ISIS. 2. Bencana robohnya Crane di Mekah yang menewaskan ratusan jemaah haji.
3.3 KAWASAN EROPA Juli 1. Yunani dinyatakan bangkrut setelah gagal membayar hutang IMF sebesar Rp. 22 Triliun 2. Nilai Euro jatuh akibat refrendum Yunani, Eropa segera melakukan konsolidasi 3. Bom mengguncang pusat kebudayaan Turki menewaskan 28 wisatawan Agustus 1. Krisis ekonomi masih melanda beberapa negara di Eropa September 1. Imigran Suriah mencari suaka ke beberapa negara Eropa seperti Jerman dan Austria
3.4 KAWASAN LAINNYA Juli 1. Amerika serikat berdamai dengan Kuba Agustus 1. Jurnalis TV AS tewas ditembak saat siaran langsung 2. Mata uang USD menguat terhadap mata uang dunia
3.4 INDONESIA 1. Bencana Erupsu Gunung Raung
Juli
2. 1000 Delegasi dari 60 negara menghadiri PATA Travel Mart 2016 di Jakarta Agustus 1. Bencana asap akibat kebakaran hutan, menutup sejumlah bandara di kalimantan dan sumatera. Dampak kabut asap juga berimbas ke negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia
2. Hingga awal Agustus, dampak erupsi gunung Raung masih menyebabkan buka dan tutupnya penerbangan dari/ke Indonesia melalui pintu masuk Bandara Internasional Ngurah Rai ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015
16
September 1. Bursa pariwisata dunia diadakan di Jakarta 2. Indonesia dinobatkan sebagai destinasoi Favorit ASEAN dalam ajang pameran internasional «Matta Fair 2015» di Kuala Lumpur, malaysia
3. Dampak bencana kabut asap akibat kebakaran hutan masih terus berlajut di periode ini, termasuk ke negara-negara tetangga 4. Indonesia menambah negara-negara yang memperoleh fasilitas bebas visa kunjungan bagi wisatawan 5. Tercatat sejumlah 127 orang dan 10 perusahaan menjadi tersangka kasus kebakaran hutan 6. Rupiah terus melemah terhadap mata uang USD
Triwulan III-2015 Ekonomi Indonesia Pada Juli 2015 terjadi inflasi sebesar 0,93 persen Pada Juli 2015 terjadi inflasi sebesar 0,93 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 121,26. Dari 82 kota, tercatat 80 kota mengalami inflasi dan 2 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Pangkalpinang sebesar 3,18 persen dengan IHK 121,65 dan terendah terjadi di Pematangsiantar sebesar 0,06 persen dengan IHK 123,59 sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Merauke sebesar 0,65 persen dengan IHK 122,44 dan terendah terjadi di Tanjung Pandan sebesar 0,48 persen dengan IHK 125,30. Inflasi Juli 2015 sebesar 0,93 persen adalah sama dibanding kondisi Juli 2014 yang juga mengalami inflasi 0,93 persen. Inflasi tahun kalender 2015 sebesar 1,90 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Juli 2015 terhadap Juli 2014) sebesar 7,26 persen. Pada Agustus 2015 terjadi inflasi sebesar 0,39 persen Pada Agustus 2015 terjadi inflasi sebesar 0,39 persen. Dari 82 kota, tercatat 59 kota mengalami inflasi dan 23 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan sebesar 2,29 persen dengan IHK 128,17 dan terendah terjadi di Sumenep, Kediri, dan Probolinggo sebesar 0,02 persen dengan IHK masingmasing sebesar 118,76, 119,65, dan 120,36, sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Ambon sebesar 1,77 persen dengan IHK 119,95 dan terendah terjadi di Singkawang sebesar 0,01 persen dengan IHK 120,88. Inflasi Agustus 2015 sebesar 0,39 persen adalah lebih rendah dibanding kondisi Agustus 2014 yang mengalami inflasi 0,47 persen. Inflasi tahun kalender 2015 sebesar 2,29 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Agustus 2015 terhadap Agustus 2014) sebesar 7,18 persen. ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015
17
Pada September 2015 terjadi deflasi sebesar 0,05 persen Pada September 2015 terjadi deflasi sebesar 0,05 persen. Dari 82 kota, tercatat 36 kota mengalami deflasi dan 46 kota mengalami inflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Sibolga sebesar 1,85 persen dengan IHK 120,15 dan terendah terjadi di Bandung sebesar 0,01 persen dengan IHK 120,61, sedangkan inflasi tertinggi terjadi di Merauke sebesar 1,33 persen dengan IHK 123,20 dan terendah terjadi di Jakarta sebesar 0,01 persen dengan IHK 122,38. Deflasi September 2015 sebesar 0,05 persen adalah lebih rendah dibanding kondisi September 2014 yang mengalami inflasi 0,27 persen. Inflasi tahun kalender 2015 sebesar 2,24 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (September 2015 terhadap September 2014) sebesar 6,83 persen.
Triwulan III-2015 Ekonomi Indonesia
Ekonomi Indonesia triwulan III-2015 terhadap triwulan III-2014 (y-on-y) tumbuh 4,73 persen meningkat dibanding triwulan II-2015 yang tumbuh 4,67 persen, namun melambat dibanding capaian triwulan III-2014 yang tumbuh 4,92 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan didorong oleh hampir semua lapangan usaha, dimana pertumbuhan tertinggi dicapai Informasi dan Komunikasi yang tumbuh 10,83 persen. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan didukung oleh komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah, komponen Pengeluaran Konsumsi LNPRT, komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga, dan Pembentukan Modal Tetap Bruto. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah sebesar 6,56 persen dan komponen Pengeluaran Konsumsi LNPRT sebesar 6,39 persen. Ekonomi Indonesia triwulan III-2015 terhadap triwulan sebelumnya tumbuh 3,21 persen (q-to-q). Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan Usaha Jasa Keuangan dan Asuransi sebesar 7,03 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi triwulan III-2015 didorong oleh komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah, komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga, Pengeluaran Konsumsi LNPRT, dan Pembentukan Modal Tetap Bruto. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah sebesar 9,27 persen.
ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015
18
3.6 BERITA PENERBANGAN DOMESTIK DAN INTERNASIONAL Juli 1. Indonesia AirAsia X (XT) berhasil memperoleh izin terbang ke Jeddah dari otoritas penerbangan sipil Arab Saudi atau General Authority of Civil Aviation (GACA) pada 1 Juni 2015. Indonesia AirAsia X ikut meluncurkan layanan penerbangan antara Jakarta dan Jeddah dengan pesawat Airbus A330-300 berkapasitas 377 kursi yang terbagi dalam 12 kursi kelas premium dan 365 kursi kelas ekonomi. 2. Lion Group mengubah rencananya dengan menunda pembukaan rute penerbangan ke Australia pada tahun 2015 3. AirAsia Indonesia mengumumkan penambahan frekuensi di 3 rute internasional yaitu Bandung – Singapura p.p, Surabaya – Johor Bahru p.p, Surabaya – Kuala Lumpur p.p mulai 9 Juli 2015. 4. AirAsia Indonesia menawarkan 21x penerbangan seminggu di rute Bandung – Singapura dari sebelumnya 19x seminggu, dan juga 7x penerbangan seminggu di rute Surabaya – Johor Bahru dari sebelumnya hanya 4x seminggu. 5. Sesuai dengan NOTAM “Notice to Airman” nomor A1450/15 mengenai perpanjangan penutupan Bandara Internasional Juanda Surabaya akibat aktivitas Gunung Raung menjadi hingga Jumat, 17 Juli 2015 pukul 06.00 WIB, dari sebelumnya ditutup mulai Kamis, 16 Juli 2015 pukul 13.30 WIB hingga pukul 20.30 WIB, maka seluruh penerbangan Garuda Indonesia dari dan menuju Surabaya pada periode waktu tersebut tidak dapat dioperasikan 6. AirAsia Indonesia secara resmi meluncurkan rute internasional terbaru dari Surabaya menuju Bangkok. Rute Surabaya – Bangkok pulang-pergi ini akan dioperasikan setiap hari Senin, Rabu, Jumat, Minggu atau empat kali per minggu mulai 4 September mendatang menggunakan armada Airbus A-320 dengan kapasitas 180 kursi. 7. Sriwijaya Air menutup sementara rute penerbangan Denpasar-Jakarta, Denpasar-Dili, dan beberapa rute penerbangan dari Denpasar menuju kotakota di China. Sementara itu, NAM Air menutup rute penerbangan SurabayaDenpasar-Maumere-Kupang. 8. Indonesia AirAsia akan meluncurkan rute penerbangan baru yang menghubungkan antara Padang dan Singapore mulai Agustus 2015.
ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015
19
3.6 BERITA PENERBANGAN DOMESTIK DAN INTERNASIONAL Agustus 1. Sesuai dengan NOTAM “Notice to Airman” No A1635/15 yang dikeluarkan oleh Briefing Office Kementerian Perhubungan RI terkait peningkatan aktivitas Gunung Raung, maka Bandara Internasional Ngurah Rai, Denpasar, pada hari Kamis (06/08) pada pukul 12.00 hingga 18.00 WITA dinyatakan resmi ditutup. 2. Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali kembali ditutup akibat erupsi Gunung Raung sekitar pukul 11.00 WIB, Kamis (06/08), sejumlah maskapai penerbangan di Bandara Adisutjipto di Yogyakarta menjadwalkan ulang keberangkatan calon penumpang dengan destinasi Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali. 3. Bandara Ngurah Rai kembali ditutup pada tanggal 8 Agustus 2015. Penutupan tersebut terkait dengan abu vulkanik Gunung Raung yang kembali mengarah ke bandara tersebut yang dapat membahayakan penerbangan. Otoritas Bandara Ngurah Rai menyatakan akan menutup bandara tersebut selama paling tidak enam jam terhitung mulai pukul 06.30 Wita hingga pukul 12.00 Wita atau ketika kawasan udara Ngurah Rai telah aman untuk penerbangan. 4. Indonesia AirAsia telah menyatakan komitmennya untuk terus mengoperasikan rute penerbangan internasional yang menghubungkan antara Bandara Adi Sumarmo Solo dan Bandara Changi Singapore 5. Indonesia AirAsia pada bulan Oktober akan meluncurkan rute baru yang menghubungkan antara Denpasar dan Sydney dengan frekuensi sebanyak lima kali dalam seminggu menggunakan pesawat Airbus A330-300 dengan kapasitas sebanyak 377 tempat duduk yang terdiri dari 12 kursi kelas bisnis dan 365 kursi kelas ekonomi. 6. Pada periode 7 Desember 2015 hingga 10 Januari 2016, Qantas akan mengoperasikan rute penerbangan Sydney-Jakarta dengan frekuensi sebanyak lima kali dalam seminggu 7. Batik Air mulai 15 Agustus 2015 terbang perdana antara Bandara SoekarnoHatta Jakarta dan Bandara Changi Singapore dengan frekuensi dua kali dalam seminggu 8. Citilink Indonesia akan membuka layanan penerbangan Tanjungpandan dengan China mulai Januari 2016.
ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015
20
3.6 BERITA PENERBANGAN DOMESTIK DAN INTERNASIONAL September 1. Sriwijaya Air akan mendatangkan pesawat-pesawat baru untuk melakukan ekspansi ke rute penerbangan domestik maupun internasional khusus utamanya penerbangan ke China 2. Citilink Indonesia telah mengoperasikan rute penerbangan dari Denpasar menuju Dili dan sebaliknya dengan pola charter berjadwal melalui kerja sama dengan maskapai penerbangan Air Timor 3. Garuda Indonesia dikabarkan akan membuka rute penerbangan internasional baru yang akan menghubungkan Bandara Kuala Namu Medan dengan Beijing 4. Garuda Indonesia akan membuka rute internasional baru untuk mendatangkan devisa bagi negara yaitu Denpasar-Shanghai
ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015
21
BAB IV KUNJUNGAN WISMAN BERDASARKAN ORIGINASI
PADA PERIODE TRIWULAN III-2015
ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015
22
4.1 PASAR PARIWISATA SINGAPURA Performansi Triwulan III-2015 MoM Pada periode Juni, kunjungan wisman asal Singapura turun sebesar -2,58% (2.458) dari periode yang sama pada tahun sebelumnya. Pada periode Agustus, kunjungan wisman asal Singapura meningkat sebesar +23,28% (+24.122) dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Pada bulan September, kunjungan wisman asal Singapura meningkat sebesar +2,97%
(+3.558) dibandingkan pada periode yang sama pada tahun sebelumnya.
PASAR PARIWISATA SINGAPURA 140.000
25,00%
120.000
20,00%
100.000
15,00%
80.000
10,00%
60.000
5,00%
40.000
0,00%
20.000 -
Jul
Aug
Sep
Pertumbuhan
-2,58%
23,28%
2,97%
2014
95.125
103.639
119.718
2015
92.667
127.761
123.276
-5,00%
Performansi Triwulan III-2015 YoY Secara kumulatif (Jan-Sep), kunjungan wisman asal Singapura berada pada 1.080.212 kunjungan atau meningkat sebesar +0,78% (+8.373) dari periode yang sama pada tahun sebelumnya.
ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015
23
4.2 PASAR PARIWISATA MALAYSIA Performansi Triwulan III-2015 MoM Pada periode Juli, kunjungan wisman asal Malaysia meningkat sebesar +1,49% (+1.080) dari periode yang sama pada tahun sebelumnya. Pada periode Agustus, kunjungan wisman asal Malaysia meningkat sebesar +4,48% (+3.797) dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Pada bulan September, kunjungan wisman asal Malaysia mengalami penurunan sebesar -
1,68%
(-1.661)
dibandingkan
pada
periode
yang
sama
pada
tahun
sebelumnya.
PASAR PARIWISATA MALAYSIA 120.000
5,00%
100.000
4,00% 3,00%
80.000
2,00%
60.000
1,00%
40.000
0,00%
20.000 -
-1,00% Jul
Aug
Sep
Pertumbuhan
1,49%
4,48%
-1,68%
2014
72.678
84.711
99.054
2015
73.758
88.508
97.393
-2,00%
Performansi Triwulan III-2015 YoY Secara kumulatif (Jan-Sep), kunjungan wisman asal Malaysia berada pada 866.137 kunjungan atau menurun sebesar -4,23% (-38.263) dari periode yang sama pada tahun sebelumnya.
ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015
24
4.3 PASAR PARIWISATA AUSTRALIA Performansi Trwulan III-2015 MoM Pada periode Juli, kunjungan wisman asal Australia mengalami penurunan sebesar -14,20% (-14.813) dari periode yang sama pada tahun sebelumnya. Pada periode Agustus, kunjungan wisman asal Australia mengalami penurunan sebesar -29,31% (-27.722) dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Pada bulan September, kunjungan wisman asal Australia turun
sebesar -1,93% (-2.047) dibandingkan pada periode yang sama pada tahun sebelumnya.
PASAR PARIWISATA AUSTRALIA 120.000
0,00%
100.000
-5,00% -10,00%
80.000
-15,00%
60.000
-20,00%
40.000
-25,00%
20.000 -
-30,00% Jul
Aug
Sep
Pertumbuhan
-14,20%
-29,31%
-1,93%
2014
104.335
94.585
106.097
2015
89.522
66.863
104.050
-35,00%
Performansi Triwulan III-2015 YoY Secara kumulatif (Jan-Sep), kunjungan wisman asal Australia berada pada 799.010 kunjungan atau turun sebesar -3,91% (-31.659) dari periode yang sama pada tahun sebelumnya.
ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015
25
4.4 PASAR PARIWISATA TIONGKOK Performansi Triwulan III-2015 MoM Pada periode Juli, kunjungan wisman asal Tiongkok meningkat sebesar +20,60% (+20.008) dari periode yang sama pada tahun sebelumnya. Pada periode Agustus, kunjungan wisman asal Tiongkok meningkat sebesar +24,97% (+24.108) dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Pada bulan September, kunjungan wisman asal Tiongkok meningkat sebesar +14,58%
(+12.030) dibandingkan pada periode yang sama pada tahun sebelumnya.
PASAR PARIWISATA TIONGKOK 140.000
30,00%
120.000
25,00%
100.000
20,00%
80.000
15,00%
60.000
10,00%
40.000
5,00%
20.000 -
Jul
Aug
Sep
Pertumbuhan
20,60%
24,97%
14,58%
2014
97.131
96.550
82.519
2015
117.139
120.658
94.549
0,00%
Performansi Triwulan III-2015 YoY Secara kumulatif (Jan-Sep), kunjungan wisman asal Tiongkok berada pada 873.897 kunjungan atau meningkat sebesar +20,04% (+145.895) dari periode yang sama pada tahun sebelumnya.
ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015
26
4.5 PASAR PARIWISATA JEPANG Performansi Triwulan III-2015 MoM Pada periode April, kunjungan wisman asal Jepang mengalami penurunan sebesar -3,94% (-1.478) dari periode yang sama pada tahun sebelumnya. Pada periode Agustus, kunjungan wisman asal Jepang turun sebesar -3,36% (-1.694) dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Pada bulan September, kunjungan wisman asal Jepang meningkat sebesar +18,33%
(+8.283) dibandingkan pada periode yang sama pada tahun sebelumnya.
PASAR PARIWISATA JEPANG 60.000
20,00%
50.000
15,00%
40.000
10,00%
30.000
5,00%
20.000
0,00%
10.000
-5,00%
-
Jul
Aug
Sep
Pertumbuhan
-3,94%
-3,36%
18,33%
2014
37.521
50.355
45.200
2015
36.043
48.661
53.483
-10,00%
Performansi Triwulan III-2015 YoY Secara kumulatif (Jan-Sep), kunjungan wisman asal Jepang berada pada 366.144kunjungan atau meningkat sebesar +3,23% (+11.453) dari periode yang sama pada tahun sebelumnya.
ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015
27
4.6 PASAR PARIWISATA LAINNYA ASIA PASIFIK selain 5 focus pasar utama yang telah di bahas pada halaman sebelumnya, di kawasan ini Indonesia masih memiliki focus pasar lain yaitu: Korea Selatan, India, Taiwan, Thailand, Filipina, dan Hongkong.
Fokus Pasar ASIA PASIFIK Korea Selatan India Taiwan Thailand Filipina Hongkong
Jumlah Kunjungan Wisman Januari – September 2014 2015 244.616 175.958 156.024 70.807 98.288 64.945
248.261 195.214 160.030 67.381 98.141 65.799
Pertumbuhan YoY 1,49% 10,94% 2,57% -4,84% -0,15% 1,31%
Selama periode Januari hingga September 2015, pasar wisman asal Korea Selatan berada pada jumlah 248.261 kunjungan wisman atau mengalami pertumbuhan meningkat sebesar +1,49%. Pasar wisman asal India berada pada jumlah 195.214 kunjungan wisman atau mengalami pertumbuhan meningkat sebesar +10,94%. Pasar wisman asal Taiwan berada pada jumlah 160.030 kunjungan wisman atau mengalami pertumbuhan meningkat sebesar
+2,57% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Pasar wisman asal Thailand berada pada jumlah 67.381 kunjungan wisman atau mengalami penurunan sebesar -4,84%. Pasar wisman asal Filipina berada pada jumlah 98.141 kunjungan wisman atau mengalami penurunan sebesar 0,15%. Pasar wisman asal Hong Kong berada pada jumlah 65.799 kunjungan wisman atau meningkat sebesar +1,31% dari periode yang sama tahun sebelumnya. ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015
28
4.6 PASAR PARIWISATA LAINNYA EROPA Selain kawasan Asia Pasifik, Indonesia juga memiliki focus pasar pariwisata yang berasal dari Eropa. Dari berbagai Negara Eropa, berikut ini adalah focus pasar pariwisata Indonesia, yaitu: Belanda, Inggris, Perancis, Jerman, dan Rusia.
Fokus Pasar EROPA Belanda Inggris Perancis Jerman Rusia
Jumlah Kunjungan Wisman Januari – September 2014 2015 128.229 173.835 161.715 136.379 67.761
126.211 197.858 155.089 144.915 46.122
Pertumbuhan YoY -1,57% 13,82% -4,10% 6,26% -31,93%
Selama periode Januari hingga Juni 2015, pasar wisman asal Belanda berada pada jumlah 126.211 kunjungan wisman atau mengalami penurunan sebesar 1,57%. Pasar wisman asal Inggris berada pada jumlah 197.585 kunjungan wisman atau mengalami pertumbuhan meningkat sebesar +13,82% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Pasar wisman asal Perancis berada pada jumlah 155.089 kunjungan wisman atau mengalami penurunan sebesar -4,10%. Pasar wisman asal Jerman berada pada jumlah 144.915 kunjungan wisman atau meningkat sebesar +6,26%. Pasar wisman asal Rusia berada pada jumlah 46.122 kunjungan wisman atau mengalami penurunan sebesar -31,93% dari periode yang sama tahun sebelumnya.
ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015
29
TIMUR TENGAH DAN AMERIKA Pasar pariwisata Indonesia untuk kawasan Amerika dan Timur tengah, yaitu: Amerika Serikat, Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab, dan Bahrain.
Fokus Pasar AMERIKA Amerika Serikat TIMUR TENGAH Arab Saudi Mesir Uni Emirat Arab Bahrain
Jumlah Kunjungan Wisman Januari – September 2014 2015
Pertumbuhan YoY
176.074
184.276
4,66%
123.533 5.907 8.682 1.245
129.297 7.056 7.459 1.200
4,67% 19,45% -14,09% -3,61%
Selama periode Januari hingga Juni 2015, pasar wisman asal Amerika Serikat berada pada jumlah 184.276 kunjungan wisman atau mengalami peningkatan sebesar +4,66%%. Pasar wisman asal Arab Saudi berada pada jumlah 129.297
kunjungan wisman atau meningkat sebesar +4,67% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Pasar wisman asal Mesir berada pada jumlah 7.056 kunjungan wisman atau mengalami peningkatan sebesar +19,45%. Pasar wisman asal Uni Emirat Arab berada pada jumlah 7.459 kunjungan wisman atau mengalami penurunan sebesar -14,09%. Pasar wisman asal Bahrain berada pada jumlah 1.200 kunjungan wisman atau mengalami penurunan sebesar -3,61% dari periode yang sama tahun sebelumnya.
ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015
30
BAB V
ANALISIS WISMAN BERDASARKAN DESTINASI PADA PERIODE TRIWULAN III-2015
BAB
V
ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015
31
5.1 GREAT BALI (PINTU MASUK BANDARA NGURAH RAI) Performansi Triwulan III-2015 MoM Pada periode Juli 2015 berada pada 381.890 kunjungan atau meningkat sebesar +22.983 kunjungan dengan besaran +6,40% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Pada periode Agustus 2015 berada pada 298.638 kunjungan atau turun sebesar -37.990 kunjungan dengan besaran 11,29% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Pada periode September 2015 berada pada 379.397 kunjungan atau meningkat
sebesar +27.380 kunjungan dengan besaran +7,78% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
PERFORMANSI TRIWULAN KE-3 2015 MoM Margin +22.983
Margin -37.990
Margin +27.380
450.000
10,00%
400.000 5,00%
350.000 300.000
0,00%
250.000 200.000
-5,00%
150.000 100.000
-10,00%
50.000 0 Pertumbuhan
Juli
Agustus
September
6,40%
-11,29%
7,78%
2014
358.907
336.628
352.017
2015
381.890
298.638
379.397
-15,00%
Kunjungan wisman yang melalui pintu masuk Bandara Ngurah Rai (Great Bali) selama triwulan III-2015, menunjukan peningkatan pada bulan Juli dan
September, dan menunjukan penurunan pada bulan Agustus. ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015
32
Performansi Triwulan III-2015 YoY Hingga periode Juli 2015 berada pada 2.253.216 kunjungan atau meningkat sebesar +184.295 kunjungan dengan besaran +8,91% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Hingga periode Agustus 2015 berada pada 2.551.854 kunjungan atau meningkat sebesar +146.305 kunjungan dengan besaran +6,08% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Hingga periode September 2015 berada pada 2.931.251 kunjungan atau meningkat sebesar +173.685 kunjungan dengan besaran +6,30% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
PERFORMANSI TRIWULAN KE-3 YoY Margin +184.295
Margin +146.305
Margin +173.685
3.500.000 3.000.000 2.500.000 2.000.000 1.500.000 1.000.000 500.000 0
Juli
Pertumbuhan
Agustus
September
8,91%
6,08%
6,30%
2014
2.068.921
2.405.549
2.757.566
2015
2.253.216
2.551.854
2.931.251
10,00% 9,00% 8,00% 7,00% 6,00% 5,00% 4,00% 3,00% 2,00% 1,00% 0,00%
Kunjungan wisman yang melalui pintu masuk Bandara Ngurah Rai (Great Bali) hingga
triwulan
III-2015
secara
kumulatif
mengalami
peningkatan
dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015
33
Performansi Great Bali Pada Triwulan III-2015 Berdasarkan Fokus Pasar Pada periode Triwulan III-2015, Australia menjadi penyumbang wisman terbesar Great ini dengan kontribusi sebesar 21,70% dan diikuti oleh Tiongkok yang memberikan kontribusi sebesar 19,12% dari keseluruhan total kunjungan wisman periode ini ke Great Bali. Pasar penyumbang wisman terbesar lainnya ke Great ini pada Periode Triwulan III-2015 adalah Jepang dengan 6,17%, Inggris dengan 4,74%, dan Perancis dengan 4,39%. Secara pertumbuhan pada Triwulan III-2015, pasar dengan pertumbuhan tertinggi antara lain: Uni Emirat Arab dengan 184,02%, Arab Saudi dengan 91,82%, Bahrain dengan 85,93%, Mesir dengan 79,06%, dan Inggris dengan 30,11% dibandingkan dengan periode Triwulan III-2014. Kunjungan wisatawan mancanegara berdasarkan kebangsaan / fokus pasar yang melalui pintu masuk Bandara Ngurah Rai Bali, secara lengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini. KUNJUNGAN WISMAN BERDASARKAN KEBANGSAAN YANG MELALUI BANDARA NGURAH RAI BALI PERIODE TRIWULAN III-2015 Juli Agustus September 2014 2015 2014 2015 2014 2015 Australia 12,506 7,929 8,520 7,331 13,547 13,076 Tiongkok 15,876 12,296 11,887 8,425 19,215 18,657 Malaysia 18,215 19,660 20,178 19,014 22,288 26,741 Jepang 13,613 12,947 12,743 8,164 12,246 10,709 Singapura 12,446 13,271 8,196 9,641 10,471 10,895 Inggris 65,308 80,697 59,450 66,311 56,052 55,693 Korea Selatan 8,138 7,611 5,213 5,554 6,977 8,361 Amerika Serikat 2,197 2,594 1,966 1,542 2,903 3,093 India 3,170 3,213 2,042 1,711 3,566 4,271 Taiwan 2,472 1,527 1,611 1,486 2,576 2,201 Perancis 92,869 79,776 83,789 56,784 95,312 93,423 Jerman 10,077 11,754 7,623 8,261 9,504 12,489 Belanda 13,037 16,942 13,210 14,134 12,330 19,115 Rusia 10,601 13,063 6,164 7,493 7,993 7,240 Hongkong 10,696 12,382 11,399 12,190 12,305 17,595 Philipina 15,009 16,815 19,687 16,497 12,342 13,269 Thailand 4,320 4,023 6,847 2,892 4,593 4,178 Arab Saudi 294 1,197 732 736 490 975 Mesir 133 365 296 365 297 570 Uni Emirat Arab 56 232 106 150 32 169 Bahrain 26 83 67 102 42 66 Lainnya 47,848 63,513 54,902 49,855 46,936 56,611 TOTAL 358,907 381,890 336,628 298,638 352,017 379,397 KEBANGSAAN
Triwulan III-2015 2014 2015 Pertmb. Ranking 34,573 28,336 -18.04% 11 46,978 39,378 -16.18% 7 60,681 65,415 7.80% 3 38,602 31,820 -17.57% 10 31,113 33,807 8.66% 8 180,810 202,701 12.11% 2 20,328 21,526 5.89% 13 7,066 7,229 2.31% 16 8,778 9,195 4.75% 15 6,659 5,214 -21.70% 17 271,970 229,983 -15.44% 1 27,204 32,504 19.48% 9 38,577 50,191 30.11% 4 24,758 27,796 12.27% 12 34,400 42,167 22.58% 6 47,038 46,581 -0.97% 5 15,760 11,093 -29.61% 14 1,516 2,908 91.82% 18 726 1,300 79.06% 19 194 551 184.02% 20 135 251 85.93% 21 149,686 169,979 13.56% 1,047,552 1,059,925 1.18%
Saham 2.67% 3.72% 6.17% 3.00% 3.19% 19.12% 2.03% 0.68% 0.87% 0.49% 21.70% 3.07% 4.74% 2.62% 3.98% 4.39% 1.05% 0.27% 0.12% 0.05% 0.02%
ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015
34
Performansi 5 Pasar Penyumbang Wisman Terbesar Pada Great Bali Pada triwulan III-2015, wisatawan mancanegara yang masuk melalui pintu masuk Jakarta di dominasi oleh mereka yang berasal dari Australia, Tiongkok, Jepang, Inggris dan Perancis sebagai 5 negara penyumbang kunjungan wisman terbesar pada Great ini.
Pertumbuhan Wisman melalui Pintu Masuk Ngurah Rai Periode Jul-Sep 300.000 250.000 200.000 150.000 100.000 50.000 -
Australia
Tiongkok
Jepang
Inggris
Perancis
2014
271.970
180.810
60.681
38.577
47.038
2015
229.983
202.701
65.415
50.191
46.581
Pertumbuhan
-15,44%
12,11%
7,80%
30,11%
-0,97%
Pada periode Triwulan III-2015 saja, kunjungan wisman asal Australia tercatat sejumlah 229.983, diikuti oleh Tiongkok dengan 202.701, Jepang dengan 65.415, Inggris dengan 50.191, dan Perancis dengan 46.581. Kunjungan wisman asal Australia mengalami penurunan sebesar -15,44%, Tiongkok meningkat sebesar +12,11%, Jepang meningkat sebesar +7,80%, Inggris meningkat sebesar +30,118%, dan Perancis turun sebesar -0,97%. Performansi 5 pasar diatas pada Great Bali untuk periode setiap bulannya selama Triwulan III-2015, tersaji pada grafik berikut ini.
ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015
35
JULI
Pertumbuhan Batam 5 Pasar Terbesar Wisman Yang Melalui bandara Ngurah Rai Pada Triwulan III-2015 100.000 90.000 80.000 70.000 60.000 50.000 40.000 30.000 20.000 10.000 -
2014
Australia
Tiongkok
Jepang
Inggris
Perancis
92.869
65.308
18.215
13.037
15.009
2015
79.776
80.697
19.660
16.942
16.815
Pertumbuhan
-14,10%
23,56%
7,93%
29,95%
12,03%
Australia
Tiongkok
Jepang
Inggris
Perancis
83.789
59.450
20.178
13.210
19.687
AGUSTUS
90.000 80.000 70.000 60.000 50.000 40.000 30.000 20.000 10.000 -
2014 2015
56.784
66.311
19.014
14.134
16.497
Pertumbuhan
-32,23%
11,54%
-5,77%
6,99%
-16,20%
Australia
Tiongkok
Jepang
Inggris
Perancis
2014
95.312
56.052
22.288
12.330
12.342
2015
93.423
55.693
26.741
19.115
13.269
Pertumbuhan
-1,98%
-0,64%
19,98%
55,03%
7,51%
SEPTEMBER
120.000 100.000 80.000 60.000 40.000 20.000 -
ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015
36
Performansi Great Bali Pada YoY September 2015 Berdasarkan Fokus Pasar Pada periode Januari hingga September 2015, Australia menjadi penyumbang wisman terbesar Great ini dengan kontribusi sebesar 23,70% dan diikuti oleh Tiongkok yang memberikan kontribusi sebesar 18,48% dari keseluruhan total kunjungan wisman periode ini ke Great Bali. Pasar penyumbang wisman terbesar lainnya ke Great ini pada Periode Januari hingga September adalah Jepang dengan 5,77%, Malaysia dengan 4,65%, dan Singapura dengan 3,94%. Secara pertumbuhan pada periode Januari hingga Juni 2015, pasar dengan pertumbuhan tertinggi antara lain: Uni Emirat Arab dengan 123,13%, Arab Saudi dengan 61,76%, Mesir dengan 49,35%, India dengan 26,50%, dan Bahrain dengan 25,07% dibandingkan dengan periode yang sama pada 2014. Kunjungan wisatawan mancanegara berdasarkan kebangsaan / fokus pasar yang melalui pintu masuk Bandara Ngurah Rai Bali, secara lengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini. KUNJUNGAN WISMAN BERDASARKAN KEBANGSAAN YANG MELALUI BANDARA NGURAH RAI BALI PERIODE JANUARI – SEPTEMBER 2015 TRIWULAN I-2015 TRIWULAN II-2015 TRIWULAN III-2015 YoY September 2015 KEBANGSAAN 2014 2015 % 2014 2015 % 2014 2015 % 2014 2015 % Singapura Malaysia Jepang Korea Selatan Taiwan Tiongkok India Philipina Hongkong Thailand Australia Amerika Serikat Inggris Belanda Jerman Perancis Rusia Arab Saudi Mesir Uni Emirat Arab Bahrain Lainnya TOTAL
38,762 46,580 45,727 34,123 27,519 151,043 17,924 7,589 6,472 6,862 200,735 24,905 23,316 15,741 17,999 21,741 24,071 964 572 86 127 103,612 816,470
30,967 43,574 58,933 38,577 28,678 191,422 24,946 7,904 7,788 6,994 227,363 24,982 26,435 17,528 18,043 21,590 13,097 1,479 800 127 94 125,264 916,585
-20.11% -6.45% 28.88% 13.05% 4.21% 26.73% 39.18% 4.15% 20.33% 1.92% 13.27% 0.31% 13.38% 11.35% 0.24% -0.69% -45.59% 53.42% 39.86% 47.67% -25.98% 20.90% 12.26%
53,645 62,707 47,342 34,045 29,539 113,778 25,513 9,162 9,927 9,031 237,269 27,872 31,055 17,195 26,160 31,918 15,699 912 688 135 97 109,855 893,544
43,264 53,299 44,702 35,359 32,970 147,540 34,192 8,673 9,701 7,937 237,492 34,370 38,895 16,078 28,173 31,153 11,821 1,100 866 248 104 136,804 954,741
-19.35% -15.00% -5.58% 3.86% 11.62% 29.67% 34.02% -5.34% -2.28% -12.11% 0.09% 23.31% 25.25% -6.50% 7.69% -2.40% -24.70% 20.61% 25.87% 83.70% 7.22% 24.53% 6.85%
34,573 46,978 60,681 38,602 31,113 180,810 20,328 7,066 8,778 6,659 271,970 27,204 38,577 24,758 34,400 47,038 15,760 1,516 726 194 135 149,686 1,047,552
28,336 39,378 65,415 31,820 33,807 202,701 21,526 7,229 9,195 5,214 229,983 32,504 50,191 27,796 42,167 46,581 11,093 2,908 1,300 551 251 169,979 1,059,925
-18.04% -16.18% 7.80% -17.57% 8.66% 12.11% 5.89% 2.31% 4.75% -21.70% -15.44% 19.48% 30.11% 12.27% 22.58% -0.97% -29.61% 91.82% 79.06% 184.02% 85.93% 13.56% 1.18%
126,980 102,567 156,265 136,251 153,750 169,050 106,770 105,756 88,171 95,455 445,631 541,663 63,765 80,664 23,817 23,806 25,177 26,684 22,552 20,145 709,974 694,838 79,981 91,856 92,948 115,521 57,694 61,402 78,559 88,383 100,697 99,324 55,530 36,011 3,392 5,487 1,986 2,966 415 926 359 449 363,153 432,047 2,757,566 2,931,251
-19.23% -12.81% 9.95% -0.95% 8.26% 21.55% 26.50% -0.05% 5.99% -10.67% -2.13% 14.85% 24.29% 6.43% 12.51% -1.36% -35.15% 61.76% 49.35% 123.13% 25.07% 18.97% 6.30%
ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015
37
Analisis Wisman Yang Melalui Pintu Masuk Great Bali Pada Triwulan III-2015 pada bulan Juli, mayoritas umat muslim di Indonesia sedang menjalani ibadah puasa ramadhan, yang berlangsung sejak 18 Juni hingga 17 Juli 2015. Walaupun Bali mayoritas agama Hindu, sehingga tidak menjalankan ibadah puasa, namun terdapat keterangan resmi yang diberikan oleh pemerintah Australia dalam hal ini Australian Department of Foreign Affairs and Trade melalui situs smartraveller.gov.au. Situs tersebut menyebutkan bahwa selama bulan ramadhan umat muslim akan berpuasa dari fajar hingga matahari terbenam. Restoran juga banyak yang ditutup selama ramadhan, kalaupun buka akan dilayani dengan jumlah staf yang terbatas. Wisman asal Australia juga diperingatkan agar lebih peka dengan aturanaturan keagamaan yang berlaku, seperti tidak makan dan minum disekitar orang yang berpuasa. Pada malam hari di bulan ramadhan biasanya suasana lebih ramai karena mereka berbuka puasa bersama kerabat dan pergi berbondong-bondong
melaksanakan
ibadah
solat
tarawih.
Hal
ini
menyebabkan kepadatan di beberapa spot publik seperti mall dan restoran, bahkan jalan raya.
Wisman asal Australia diingatkan untuk benar-benar
mengatur rencana perjalanan secara matang, karena pada bulan July, sebagai akhir dari bulan ramadhan akan dirayakan dengan Hari Raya Idul Fitri. Hari Idul Fitri ditetapkan sebagai hari libur nasional, dimana mayoritas sektor perdagangan dan jasa ditutup.
Hal ini tentunya akan sedikit menggangu
keleluasaan dalam memenuhi kebutuhan saat berlibur di Bali.
Dengan
keterangan yang diberikan oleh Pemerintah Australia kepada para pelancong dari negaranya yang akan pergi ke Indonesia, maka tentunya mempengaruhi preferensi wisatawan asal Autralia untuk datang ke Bali.
ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015
38
Wisman asal Tiongkok meningkat karena biaya hidup dan wisata di Bali relatif lebih murah tarif murah dengan lengkapnya destinasi pariwisata menjadi magnet bagi wisman Tiongkok.
Ketertarikan wisman asal Tiongkok paling
dominan pada wisata kuliner, handicraft, dan shopping.
Namun, jumlah
pemandu wisata yang ahli berbahasa Mandarin masih sangat kurang. Untuk tujuan Pulau Dewata, turis Cina menjadi wisman terbanyak kedua dari data pengguna jasa penerbangan Garuda Indonesia.
Bahkan, penerbangan
Garuda Indonesia dari Bandara Internasional Beijing ke Bali, 70 persen penumpang merupakan wisman Cina. Pada bulan September, di Jepang terdapat libur nasional pada tanggal 21 (senin) sebagai Hari Menghormati Lanjut Usia dan 23 (rabu) sebagai Autumn Equinox. Kemungkinan besar hari libur tersebut dimanfaatkan oleh wisman asal Jepang untuk melakukan perjalanan wisata. Wisatawan mancanegara asal Inggris bertambah banyak berlibur ke Bali, salah
satunya berkat promosi pariwisata yang digelar pemerintah bersama pelaku bisnis yang mampu memberikan dampak cukup bagus. Indonesia dapat dikatakan rutin mengikuti pameran promosi pariwisata di Perancis.
Diantaranya adalah Salon Mondial du Tourisme (SMT) yang
merupakan salah satu pameran pariwisata terbesar di Perancis yang diikuti oleh beberapa negara dan tour agent/operator masing-masing. Keikutsertaan Indonesia pada Salon Mondial du Tourisme sangat penting dalam rangka mempromosikan potensi pariwisata Indonesia khususnya kepada publik dan
tour agent/operator Perancis dan tour agent/operator lainnya yang mengikuti pameran
tersebut.
Kegiatan
tersebut
diikuti
pula
beberapa
tour
agent/operator Indonesia. ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015
39
5.2 GREAT JAKARTA (PINTU MASUK BANDARA SOEKARNO-HATTA) Performansi Triwulan III-2015 MoM Pada periode Juli 2015 berada pada 175.347 kunjungan atau meningkat sebesar +6.212 kunjungan dengan besaran +3,67% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Pada periode Agustus 2015 berada pada 252.914 kunjungan atau meningkat sebesar +34.011 kunjungan dengan besaran +15,54% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Pada periode September 2015 berada pada 212.706 kunjungan atau
meningkat sebesar +38.537 kunjungan dengan besaran +22,13% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
PERFORMANSI TRIWULAN KE-3 MoM Margin +6.212
Margin +34.011
Margin +38.537
300.000
25,00%
250.000
20,00%
200.000
15,00%
150.000 10,00%
100.000
5,00%
50.000 0 Pertumbuhan
Juli
Agustus
September
3,67%
15,54%
22,13%
2014
169.135
218.903
174.169
2015
175.347
252.914
212.706
0,00%
Kunjungan wisman yang melalui pintu masuk Bandara Soekarno-Hatta (Great Jakarta) selama triwulan III-2015 pada periode Juli, Agustus dan September setiap bulannya mengalami peningkatan dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya. ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015
40
Performansi Triwulan III-2015 YoY Hingga periode Juli 2015 berada pada 1.238.352 kunjungan atau turun sebesar -66.933 kunjungan dengan besaran -5,13% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Hingga periode Agustus 2015 berada pada 1.491.266 kunjungan atau turun sebesar -32.922 kunjungan dengan besaran -2,16% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Hingga periode September 2015 berada pada 1.703.972 kunjungan atau meningkat sebesar +5.615 kunjungan dengan besaran +0,33% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
PERFORMANSI TRIWULAN KE-3 2015 YoY Margin -66.933
Margin -32.922
Margin +5.615
1.800.000
1,00%
1.600.000
0,00%
1.400.000
-1,00%
1.200.000 1.000.000
-2,00%
800.000
-3,00%
600.000
-4,00%
400.000
-5,00%
200.000 0 Pertumbuhan
-6,00%
-5,13%
-2,16%
0,33%
2014
1.305.285
1.524.188
1.698.357
2015
1.238.352
1.491.266
1.703.972
Kunjungan wisman yang melalui pintu masuk Bandara Soekarno-Hatta (Great
Jakarta) hingga triwulan III-2015 secara kumulatif hingga bulan Juli dan Agustus mengalami penurunan, namun hingga periode September mengalami peningkatan
dibandingkan
dengan
periode
yang
sama
pada
tahun
sebelumnya. ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015
41
Performansi Great Jakarta Pada Triwulan III-2015 Berdasarkan Fokus Pasar Pada periode Triwulan III-2015, Tiongkok menjadi penyumbang wisman terbesar Great ini dengan kontribusi sebesar 12,99% dan diikuti oleh Malaysia yang memberikan kontribusi sebesar 9,33% dari keseluruhan total kunjungan wisman periode ini ke Great Jakarta. Pasar penyumbang wisman terbesar lainnya ke Great ini pada Periode Triwulan III-2015 adalah Arab Saudi dengan 9,27%, Jepang dengan 8,87%, dan Singapura dengan 7,09%. Secara pertumbuhan pada Triwulan III-2015, pasar dengan pertumbuhan tertinggi antara lain: Tiongkok dengan 48,47%, Mesir dengan +46,24%, Thailand dengan 33,75%, Arab Saudi dengan 28,25%, dan Australia dengan 22,48% dibandingkan dengan periode Triwulan III-2014. Kunjungan wisatawan mancanegara berdasarkan kebangsaan / fokus pasar yang melalui pintu masuk Bandara Soekarno-Hatta, secara lengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini. KUNJUNGAN WISMAN BERDASARKAN KEBANGSAAN YANG MELALUI BANDARA SOEKARNO-HATTA PERIODE TRIWULAN III-2015 April Mei Juni TRIWULAN II-2015 2014 2015 2014 2015 2014 2015 2014 2015 Pertmb. Ranking Singapura 10,087 9,980 14,500 18,110 15,191 17,359 39,778 45,449 14.26% 5 Malaysia 13,276 12,707 22,619 24,429 24,357 22,646 60,252 59,782 -0.78% 2 Jepang 14,455 12,237 22,782 22,871 17,941 21,773 55,178 56,881 3.09% 4 Korea Selatan 6,484 7,208 7,283 11,217 6,217 8,304 19,984 26,729 33.75% 7 Taiwan 5,869 5,041 5,676 6,537 4,340 5,184 15,885 16,762 5.52% 14 Tiongkok 17,179 20,601 21,162 33,991 17,745 28,678 56,086 83,270 48.47% 1 India 5,053 4,481 7,118 7,371 5,719 7,038 17,890 18,890 5.59% 10 Philipina 2,863 2,367 3,773 4,080 3,167 3,340 9,803 9,787 -0.16% 16 Hongkong 2,466 2,190 2,813 3,580 2,450 3,036 7,729 8,806 13.93% 17 Thailand 2,693 2,737 4,304 4,693 3,745 3,571 10,742 11,001 2.41% 15 Australia 5,033 5,639 5,329 6,604 5,188 6,802 15,550 19,045 22.48% 9 Amerika Serikat 7,207 7,280 7,888 9,412 6,038 7,635 21,133 24,327 15.11% 8 Inggris 5,690 5,764 5,760 6,976 4,427 5,650 15,877 18,390 15.83% 11 Belanda 12,598 11,262 7,218 7,847 5,336 7,801 25,152 26,910 6.99% 6 Jerman 4,451 3,886 6,161 7,597 4,385 6,227 14,997 17,710 18.09% 13 Perancis 7,036 5,798 7,391 7,350 4,142 4,782 18,569 17,930 -3.44% 12 Rusia 1,055 699 811 1,019 807 879 2,673 2,597 -2.84% 19 Arab Saudi 9,244 20,654 24,823 21,626 12,261 17,137 46,328 59,417 28.25% 3 Mesir 292 359 434 610 351 606 1,077 1,575 46.24% 20 Uni Emirat Arab 874 1,195 2,134 1,681 462 528 3,470 3,404 -1.90% 18 Bahrain 65 71 215 171 94 91 374 333 -10.96% 21 Lainnya 35,165 33,191 38,709 45,142 29,806 33,639 103,680 111,972 8.00% TOTAL 169,135 175,347 218,903 252,914 174,169 212,706 562,207 640,967 KEBANGSAAN
Saham 7.09% 9.33% 8.87% 4.17% 2.62% 12.99% 2.95% 1.53% 1.37% 1.72% 2.97% 3.80% 2.87% 4.20% 2.76% 2.80% 0.41% 9.27% 0.25% 0.53%
ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015
42
Performansi 5 Pasar Penyumbang Wisman Terbesar Pada Great Jakarta Pada triwulan III-2015, wisatawan mancanegara yang masuk melalui pintu masuk Jakarta di dominasi oleh mereka yang berasal dari Tiongkok, Malaysia, Arab Saudi, Jepang, dan Singapura sebagai 5 negara penyumbang kunjungan wisman terbesar pada Great ini.
Pertumbuhan Wisman melalui Pintu Masuk Batam Periode Jul-Sep 90.000 80.000 70.000 60.000 50.000 40.000 30.000 20.000 10.000 -
Tiongkok
Malaysia
Arab Saudi
Jepang
Singapura
56.086
60.252
46.328
55.178
39.778
2015
83.270
59.782
59.417
56.881
45.449
Pertumbuhan
48,47%
-0,78%
28,25%
3,09%
14,26%
2014
Pada periode Triwulan III-2015 saja, kunjungan wisman asal Tiongkok tercatat sejumlah 83.270, diikuti oleh Malaysia dengan 59.782, Arab Saudi dengan 59.417, Jepang dengan 56.881, dan Singapura dengan 45.449. Kunjungan wisman asal Tiongkok meningkat sebesar 48,47%, Malaysia turun sebesar 0,78%, Arab Saudi meningkat sebesar 28,25%, Jepang meningkat sebesar 3,09%, dan Singapura meningkat sebesar 14,26%. Performansi 5 pasar diatas pada Great Jakarta untuk periode setiap bulannya selama Triwulan III-2015, tersaji pada grafik berikut ini.
ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015
43
Pertumbuhan Batam 5 Pasar Terbesar Wisman Yang Melalui Bandara Soekarno-Hatta Pada Triwulan III-2015 25.000
JULI
20.000 15.000 10.000 5.000 0
Tiongkok
Malaysia
Arab Saudi
Jepang
Singapura
17.179
13.276
9.244
14.455
10.087
2015
20.601
12.707
20.654
12.237
9.980
Pertumbuhan
19,92%
-4,29%
123,43%
-15,34%
-1,06%
Tiongkok
Malaysia
Arab Saudi
Jepang
Singapura
2014
21.162
22.619
24.823
22.782
14.500
2015
33.991
24.429
21.626
22.871
18.110
Pertumbuhan
60,62%
8,00%
-12,88%
0,39%
24,90%
Tiongkok
Malaysia
Arab Saudi
Jepang
Singapura
17.745
24.357
12.261
17.941
15.191
2015
28.678
22.646
17.137
21.773
17.359
Pertumbuhan
61,61%
-7,02%
39,77%
21,36%
14,27%
2014
AGUSTUS
40.000 35.000 30.000 25.000 20.000 15.000 10.000 5.000 0
SEPTEMBER
35.000 30.000 25.000 20.000 15.000 10.000 5.000 0 2014
ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015
44
Performansi Great Jakarta Pada YoY September 2015 Berdasarkan Fokus Pasar Pada periode Januari hingga September 2015, Tiongkok menjadi penyumbang wisman terbesar Great ini dengan kontribusi sebesar 12,71% dan diikuti oleh Malaysia yang memberikan kontribusi sebesar 12,56% dari keseluruhan total kunjungan wisman periode ini ke Great Jakarta. Pasar penyumbang wisman terbesar lainnya ke Great ini pada Periode Januari hingga September adalah Jepang dengan 9,20%, Singapura dengan 8,17%, dan Arab Saudi dengan 7,19%. Secara pertumbuhan pada periode Januari hingga September 2015, pasar dengan pertumbuhan tertinggi antara lain: Tiongkok dengan 21,09%, Korea Selatan dengan 7,61%, Mesir dengan 6,82%, Arab Saudi dengan 3,02%, dan Singapura dengan 2,29% dibandingkan dengan periode yang sama 2014. Kunjungan wisatawan mancanegara berdasarkan kebangsaan / fokus pasar yang melalui pintu masuk Bandara Soekarno-Hatta, secara lengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini. KUNJUNGAN WISMAN BERDASARKAN KEBANGSAAN YANG MELALUI BANDARA SOEKARNO-HATTA PERIODE JANUARI – SEPTEMBER 2015 KEBANGSAAN
TRIWULAN I-2015 2014 2015 %
Singapura 46,857 Malaysia 84,119 Jepang 50,069 Korea Selatan 27,175 Taiwan 18,196 Tiongkok 67,496 India 17,712 Philipina 9,695 Hongkong 9,578 Thailand 10,198 Australia 18,641 Amerika Serikat 20,562 Inggris 14,514 Belanda 12,644 Jerman 10,844 Perancis 8,388 Rusia 2,965 Arab Saudi 36,794 Mesir 860 Uni Emirat Arab 1,951 Bahrain 201 Lainnya 92,746 TOTAL 562,205
44,400 73,876 53,916 27,207 16,679 66,839 17,364 9,564 9,253 10,806 17,504 19,919 14,335 11,486 10,607 8,575 2,212 38,013 1,044 1,569 198 84,140 539,506
-5.24% -12.18% 7.68% 0.12% -8.34% -0.97% -1.96% -1.35% -3.39% 5.96% -6.10% -3.13% -1.23% -9.16% -2.19% 2.23% -25.40% 3.31% 21.40% -19.58% -1.49% -9.28% -4.04%
TRIWULAN II-2015 2014 2015 % 49,433 88,942 49,805 23,000 17,199 55,320 20,936 11,197 8,494 13,446 18,128 24,071 15,119 15,850 11,183 11,005 2,455 35,772 1,478 2,754 275 98,083 573,945
49,340 80,367 46,017 21,563 14,049 66,516 18,392 10,718 8,103 12,985 16,642 21,167 13,456 12,244 9,433 9,408 1,933 25,059 1,029 1,344 177 83,557 523,499
-0.19% -9.64% -7.61% -6.25% -18.32% 20.24% -12.15% -4.28% -4.60% -3.43% -8.20% -12.06% -11.00% -22.75% -15.65% -14.51% -21.26% -29.95% -30.38% -51.20% -35.64% -14.81% -8.79%
TRIWULAN III-2015 2014 2015 % 39,778 60,252 55,178 19,984 15,885 56,086 17,890 9,803 7,729 10,742 15,550 21,133 15,877 25,152 14,997 18,569 2,673 46,328 1,077 3,470 374 103,680 562,207
45,449 59,782 56,881 26,729 16,762 83,270 18,890 9,787 8,806 11,001 19,045 24,327 18,390 26,910 17,710 17,930 2,597 59,417 1,575 3,404 333 111,972 640,967
14.26% -0.78% 3.09% 33.75% 5.52% 48.47% 5.59% -0.16% 13.93% 2.41% 22.48% 15.11% 15.83% 6.99% 18.09% -3.44% -2.84% 28.25% 46.24% -1.90% -10.96% 8.00% 14.01%
YoY September 2015 2014 2015 % 136,068 139,189 233,313 214,025 155,052 156,814 70,159 75,499 51,280 47,490 178,902 216,625 56,538 54,646 30,695 30,069 25,801 26,162 34,386 34,792 52,319 53,191 65,766 65,413 45,510 46,181 53,646 50,640 37,024 37,750 37,962 35,913 8,093 6,742 118,894 122,489 3,415 3,648 8,175 6,317 850 708 294,509 279,669 1,698,357 1,703,972
2.29% -8.27% 1.14% 7.61% -7.39% 21.09% -3.35% -2.04% 1.40% 1.18% 1.67% -0.54% 1.47% -5.60% 1.96% -5.40% -16.69% 3.02% 6.82% -22.73% -16.71% -5.04% 0.33%
ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015
45
Analisis Wisman Yang Melalui Pintu Masuk Great Jakarta Pada Triwulan III-2015 Pada triwulan III (Juli-September) kunjungan Wisman melalui pintu masuk Great Jakarta mengalami pertumbuhan yang positif. Ini dikarenakan semakin baiknya perekonomian Indonesia dan Jakarta pada khususnya. Berdasarkan analisis BI Pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta pada triwulan III 2015 tumbuh meningkat menjadi 5,96% (yoy), melanjutkan peningkatan yang dicapai pada triwulan sebelumnya sebesar 5,15% (yoy). Angka pertumbuhan tersebut meningkat cukup signifikan dan berada di atas prakiraan sebelumnya. Peningkatan belanja baik dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah DKI Jakarta, peningkatan
ekspor
jasa
berupa
peningkatan
kunjungan
wisatawan
mancanegara (wisman), dan peningkatan kinerja perdagangan antardaerah adalah faktor-faktor utama yang mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi Jakarta pada triwulan ini. Sebaliknya, kinerja ekspor barang mengalami pelemahan sejalan dengan masih lemahnya pertumbuhan ekonomi dunia. Di sisi perkembangan harga-harga, tekanan inflasi Jakarta pada triwulan III 2015 menurun dibandingkan dengan periode triwulan II 2015 dan lebih rendah dari perkiraan sebelumnya. Realisasi inflasi Jakarta pada triwulan laporan tercatat sebesar 7,24% (yoy), menurun dari triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 7,59% (yoy). Di tengah masih lemahnya daya beli, penurunan inflasi turut dipengaruhi oleh turunnya harga komoditas global, terutama harga minyak dunia, yang
berdampak pada penyesuaian
harga BBM
dan
transportasi di dalam negeri. Sementara itu, tekanan inflasi volatile food cenderung meningkat sehubungan dengan berkurangnya pasokan beberapa komoditas strategis akibat faktor cuaca El-Nino.
ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015
46
Beberapa faktor yang dapat menjadi pertimbangan mengapa DKI Jakarta pertumbuhan jumlah kunjungan Wisman membaik pada triwulan III adalah faktor cuaca, faktor ekonomi, faktor event dan promosi. Faktor cuaca terutama musim hujan dapat memengaruhi kunjungan Wisman di Jakarta. Triwulan III biasanya mulai musim hujan, hujan deras dapat menjadikan Jakarta banjir dan macet ini akan mengurangi kenyamanan untuk berwisata di Jakarta. Triwulan III pada tahun ini Jakarta masih dalam posisi kemarau sehingga masalah banjir tidak terlalu menggangu kunjungan Wisman. Faktor ekonomi
telah
dijabarkan
diatas,
pertumbuhan
ekonomi
yang
positif
berkorelasi terhadap jumlah kunjungan Wisman di Jakarta ini dikarenakan sebagian besar Wisman motivasi berkunjung karena bisnis. Beberapa event yang diselenggarakan di Jakarta pada triwulan III: Jakarta Great Sale (JuniJuli), pada bulan Agustus terdapat perayaaan hari kemerdekaan Indonesia, pada bulan September terdapat Jakarta International Performing Arts.
ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015
47
5.3 GREAT BATAM (PINTU MASUK LAUT & UDARA BATAM) Performansi Triwulan III-2015 MoM Pada periode Juli 2015 berada pada 109.931 kunjungan atau meningkat sebesar +7.935 kunjungan dengan besaran +7,78% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Pada periode Agustus 2015 berada pada 134.540 kunjungan atau meningkat sebesar +23.085 kunjungan dengan besaran +20,71% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Pada periode September 2015 berada pada 117.089 kunjungan atau
meningkat sebesar +3.999 kunjungan dengan besaran +3,54% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
PERFORMANSI TRIWULAN KE-3 2015 MoM Margin +7.935
Margin +23.085
Margin +3.999
160.000
25,00%
140.000
20,00%
120.000 100.000
15,00%
80.000 10,00%
60.000 40.000
5,00%
20.000 0 Pertumbuhan
Juli
Agustus
September
7,78%
20,71%
3,54%
2014
101.996
111.455
113.090
2015
109.931
134.540
117.089
0,00%
Kunjungan wisman yang melalui pintu Batam (Great Batam) selama triwulan III2015 setiap bulannya mengalami peningkatan dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015
48
Performansi Triwulan III-2015 YoY Hingga periode Juli 2015 berada pada 875.375 kunjungan atau meningkat sebesar +67.391 kunjungan dengan besaran +8,4% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Hingga periode Agustus 2015 berada pada 1.009.915 kunjungan atau meningkat sebesar +90.476 kunjungan dengan besaran +9,84% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Hingga periode September 2015 berada pada 1.127.004 kunjungan atau meningkat sebesar +94.475 kunjungan dengan besaran +9,15% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
PERFORMANSI TRIWULAN KE-3 2015 YoY 1.200.000
Margin +67.391
Margin +90.476
Margin +94.475
1.000.000
10,00% 9,50%
800.000
9,00%
600.000 8,50%
400.000
8,00%
200.000 0 Pertumbuhan
Juli
Agustus
September
8,34%
9,84%
9,15%
2014
807.984
919.439
1.032.529
2015
875.375
1.009.915
1.127.004
7,50%
Kunjungan wisman yang melalui pintu masuk Batam (Great Batam) hingga triwulan II-2015 secara kumulatif mengalami peningkatan dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015
49
Performansi Great Batam Pada Triwulan II-2015 Berdasarkan Fokus Pasar Pada periode Triwulan III-2015, Singapura menjadi penyumbang wisman terbesar Great ini dengan kontribusi sebesar 57,52% dan diikuti oleh Malaysia yang memberikan kontribusi sebesar 13,16% dari keseluruhan total kunjungan wisman periode ini ke Great Batam. Pasar penyumbang wisman terbesar lainnya ke Great ini pada Periode Triwulan III-2015 adalah India dengan 3,23% , Korea Selatan dengan 3,17%, dan Tiongkok dengan 2,97%. Secara pertumbuhan pada Triwulan III-2015, pasar dengan pertumbuhan tertinggi antara lain: Rusia dengan 48,99%, Hongkong dengan 38,89%, Taiwan dengan 30,66%, Perancis dengan 28,18%, dan Mesir dengan 23,53% dibandingkan dengan periode Triwulan III-2014. Kunjungan wisatawan mancanegara berdasarkan kebangsaan / fokus pasar yang melalui pintu masuk Batam, secara lengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini. KUNJUNGAN WISMAN BERDASARKAN KEBANGSAAN YANG MELALUI PINTU MASUK BATAM PERIODE TRIWULAN III-2015 KEBANGSAAN
Singapura Malaysia India Korea Selatan Tiongkok Philipina Jepang Inggris Australia Amerika Serikat Taiwan Perancis Hongkong Jerman Belanda Thailand Rusia Mesir Arab Saudi Uni Emirat Arab Bahrain Lainnya TOTAL
Juli Agustus September TRIWULAN II-2015 2014 2015 2014 2015 2014 2015 2014 2015 Pertmb. Ranking 54,778 57,492 61,435 79,459 67,196 71,012 183,409 207,963 13.39% 1 13,763 15,366 14,437 16,770 14,670 15,428 42,870 47,564 10.95% 2 3,242 3,544 3,331 4,530 3,342 3,595 9,915 11,669 17.69% 3 3,698 3,492 4,949 4,551 4,244 3,418 12,891 11,461 -11.09% 4 3,472 3,425 3,353 4,736 2,504 2,595 9,329 10,756 15.30% 5 2,994 3,022 3,327 3,746 3,071 3,320 9,392 10,088 7.41% 6 1,732 1,951 1,951 2,164 1,726 1,668 5,409 5,783 6.91% 7 1,371 1,739 1,503 1,890 1,344 1,368 4,218 4,997 18.47% 8 1,007 1,247 898 1,111 1,069 1,046 2,974 3,404 14.46% 9 1,025 1,153 1,291 1,164 982 815 3,298 3,132 -5.03% 10 511 597 388 560 360 488 1,259 1,645 30.66% 11 377 535 389 540 366 376 1,132 1,451 28.18% 12 320 390 300 390 280 470 900 1,250 38.89% 13 341 371 371 417 352 352 1,064 1,140 7.14% 14 279 424 356 327 330 265 965 1,016 5.28% 15 359 287 344 354 258 328 961 969 0.83% 16 32 82 61 83 56 57 149 222 48.99% 17 6 12 9 14 19 16 34 42 23.53% 18 14 1 40 8 16 28 70 37 -47.14% 19 2 12 5 4 12 16 19 18.75% 20 4 1 6 6 10 7 -30.00% 21 12,671 14,798 12,704 11,715 10,901 10,432 36,276 36,945 1.84% 101,996 109,931 111,455 134,540 113,090 117,089 326,541 361,560 10.72%
Saham 57.52% 13.16% 3.23% 3.17% 2.97% 2.79% 1.60% 1.38% 0.94% 0.87% 0.45% 0.40% 0.35% 0.32% 0.28% 0.27% 0.06% 0.01% 0.01% 0.01% 0.00%
ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015
50
Performansi 5 Pasar Penyumbang Wisman Terbesar Pada Great Batam Pada triwulan III-2015, wisatawan mancanegara yang masuk melalui pintu masuk Batam di dominasi oleh mereka yang berasal dari Singapura, Malaysia, India, Korea Selatan, dan Tiongkok sebagai 5 negara penyumbang kunjungan wisman terbesar pada Great ini.
Pertumbuhan Wisman melalui Pintu Masuk Batam Periode Jul-Sep 250.000 200.000 150.000 100.000 50.000 (50.000)
Singapura
Malaysia
India
Korea Selatan
Tiongkok
2014
183.409
42.870
9.915
12.891
9.329
2015
207.963
47.564
11.669
11.461
10.756
Pertumbuhan
13,39%
10,95%
17,69%
-11,09%
15,30%
Pada periode Triwulan III-2015 saja, kunjungan wisman asal Singapura tercatat sejumlah 207.963, diikuti oleh Malaysia dengan 47.564, India dengan 11.669, Korea Selatan dengan 11.461, dan Tiongkok dengan 10.756. Kunjungan wisman asal Singapura meningkat sebesar +13,39%, Malaysia meningkat sebesar 10,95%, India meningkat sebesar 17,69%, India turun sebesar -11,09%, dan Tiongkok meningkat sebesar +15,30%. Performansi 5 pasar diatas pada Great Batam untuk periode setiap bulannya selama Triwulan III-2015, tersaji pada grafik berikut ini.
ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015
51
Pertumbuhan Batam 5 Pasar Terbesar Wisman Yang Melalui Pintu Masuk Batam Pada Triwulan II-2015 70.000
JULI
60.000 50.000 40.000 30.000 20.000 10.000 -
Malaysia
India
Korea Selatan
Tiongkok
2014
54.778
13.763
3.242
3.698
3.472
2015
57.492
15.366
3.544
3.492
3.425
Pertumbuhan
4,95%
11,65%
9,32%
-5,57%
-1,35%
Singapura
Malaysia
India
Korea Selatan
Tiongkok
2014
61.435
14.437
3.331
4.949
3.353
2015
79.459
16.770
4.530
4.551
4.736
Pertumbuhan
29,34%
16,16%
36,00%
-8,04%
41,25%
AGUSTUS
Singapura
90.000 80.000 70.000 60.000 50.000 40.000 30.000 20.000 10.000 -
SEPTEMBER
80.000 70.000 60.000 50.000 40.000 30.000 20.000 10.000 -
Singapura
Malaysia
India
Korea Selatan
Tiongkok
2014
67.196
14.670
3.342
4.244
2.504
2015
71.012
15.428
3.595
3.418
2.595
Pertumbuhan
5,68%
5,17%
7,57%
-19,46%
3,63%
ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015
52
Performansi Great Batam Pada YoY Juni 2015 Berdasarkan Fokus Pasar Pada periode Januari hingga Juni 2015, Singapura menjadi penyumbang wisman terbesar Great ini dengan kontribusi sebesar 58,17% dan diikuti oleh Malaysia yang memberikan kontribusi sebesar 12,51% dari keseluruhan total kunjungan wisman periode ini ke Great Batam. Pasar penyumbang wisman terbesar lainnya ke Great ini pada Periode Januari hingga Juni adalah Korea Selatan dengan 4,62%, India dengan 2,88%, dan Filipina dengan 2,78%. Secara pertumbuhan pada periode Januari hingga Juni 2015, pasar dengan pertumbuhan tertinggi antara lain: Uni Emirat Arab dengan 50,00%, Bahrain dengan 50,00%, Jepang dengan 3,30%, Amerika Serikat dengan -0,74%, dan Belanda dengan -1,23% dibandingkan dengan periode Januari hingga Juni 2014. Kunjungan wisatawan mancanegara berdasarkan kebangsaan / fokus pasar yang melalui pintu masuk Batam, secara lengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini. KUNJUNGAN WISMAN BERDASARKAN KEBANGSAAN YANG MELALUI PINTU MASUK BATAM PERIODE JANUARI – SEPTEMBER 2015 KEBANGSAAN Singapura Malaysia Jepang Korea Selatan Taiwan Tiongkok India Philipina Hongkong Thailand Australia Amerika Serikat Inggris Belanda Jerman Perancis Rusia Arab Saudi Mesir Uni Emirat Arab Bahrain Lainnya TOTAL
TRIWULAN I-2015 2014 2015 %
TRIWULAN II-2015 2014 2015 %
TRIWULAN III-2015 2014 2015 %
YoY September 2015 2014 2015 %
192,487
192,552
0.03%
218,162
241,054
10.49%
183,409
207,963
13.39%
594,058
641,569
8.00%
41,048
43,342
5.59%
47,296
52,520
11.05%
42,870
47,564
10.95%
131,214
143,426
9.31%
5,648
5,667
0.34%
5,712
5,330
-6.69%
5,409
5,783
6.91%
16,769
16,780
0.07%
20,087
20,742
3.26%
12,561
15,509
23.47%
12,891
11,461
-11.09%
45,539
47,712
4.77%
1,332
1,177
-11.64%
1,080
1,614
49.44%
1,259
1,645
30.66%
3,671
4,436
20.84%
8,560
9,224
7.76%
7,860
8,704
10.74%
9,329
10,756
15.30%
25,749
28,684
11.40%
9,907
10,785
8.86%
10,413
12,449
19.55%
9,915
11,669
17.69%
30,235
34,903
15.44%
9,082
8,989
-1.02%
10,515
10,886
3.53%
9,392
10,088
7.41%
28,989
29,963
3.36%
663
598
-9.80%
578
958
65.74%
900
1,250
38.89%
2,141
2,806
31.06%
808
1,188
47.03%
972
1,118
15.02%
961
969
0.83%
2,741
3,275
19.48%
2,989
3,198
6.99%
3,163
3,637
14.99%
2,974
3,404
14.46%
9,126
10,239
12.20%
3,237
3,175
-1.92%
3,170
3,280
3.47%
3,298
3,132
-5.03%
9,705
9,587
-1.22%
3,921
4,602
17.37%
4,159
5,159
24.04%
4,218
4,997
18.47%
12,298
14,758
20.00%
1,114
1,125
0.99%
1,048
1,064
1.53%
965
1,016
5.28%
3,127
3,205
2.49%
1,049
1,260
20.11%
1,075
1,151
7.07%
1,064
1,140
7.14%
3,188
3,551
11.39%
1,012
1,388
37.15%
1,158
1,826
57.69%
1,132
1,451
28.18%
3,302
4,665
41.28%
203
212
4.43%
129
195
51.16%
149
222
48.99%
481
629
30.77%
60
61
1.67%
130
23
-82.31%
70
37
-47.14%
260
121
-53.46%
35
46
31.43%
38
32
-15.79%
34
42
23.53%
107
120
12.15%
4
8
100.00%
14
4
-71.43%
16
19
18.75%
34
31
-8.82%
2
1
-50.00%
1
1
0.00%
10
7
-30.00%
13
9
-30.77%
35,270 338,518
48,799 358,139
38.36% 5.80%
38,236 367,470
40,791 407,305
6.68% 10.84%
36,276 326,541
36,945 361,560
1.84% 10.72%
109,782 1,032,529
126,535 1,127,004
15.26% 9.15%
ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015
53
Analisis Wisman Yang Melalui Pintu Masuk Great Batam Pada Triwulan II-2015 Secara umum kunjungan wisman melalui pintu masuk Batam pada periode Triwulan III atau bulan Juli s.s September 2015 mengalami peningkatan dibanding periode yang sama tahun 2014. Hal ini dapat dilihat baik secara performansi Month on Month (MoM) maupun Year on Year (YoY). Meski demikian, tetap terjadi fluktuasi kunjungan jika dilakukan analisis masing-masing bulan pada kuartal III. Pada bulan, Juli kunjungan wisman sebesar 109.931. Pada bulan September naik mencapai
134.540 dan turun lagi pada bulan
ketiga triwulan III atau September. Kenaikan
kunjungan
bulan
Juli
2015 sedikit banyak
dipengaruhi
oleh
penambahan negara yang mendapat fasilitas Bebas Visa Kunjungan (BVK) sebanyak 30 negara yang meliputi: RRT (Tiongkok), Rusia, Korsel, Jepang, Amerika Serikat, Kanada, Selandia Baru, Meksiko, Inggris, Jerman, Perancis, Belanda, Italia, Spanyol, Swiss, Belgia, Swedia, Austria, Denmark, Norwegia, Finlandia, Polandia, Hungaria, Ceko, Qatar, UEA, Kuwait, Bahrain, Oman, dan Afrika Selatan, sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) No. 69 tahun 2015. Batam termasuk kawasan yang memperoleh fasilitas BVK untuk 3 pintu masuk yaitu melalui Bandara Internasional Hang Nadim, Pelabuhan Laut Batam Center dan Pelabuhan Laut Sekupang. Bebas Visa Kunjungan tersebut ditetapkan bulan Juni 2015 dan mulai berlaku efektif pada Juli 2015. Fasilitas bebas visa merupakan strategi pemerintah untuk menarik minat wisman karena memberi kemudahan dengan tidak lagi dibebani biaya visa atau visa on arrival bagi wisman yang ingin masuk ke Indonesia. Kenaikan pada bulan Juli belum terlalu tinggi karena informasi mengenai bebas visa tersebut lambat diketahui wisatawan, dan kebanyakan wisatawan terutama yang bersifat long haul telah merencanakan tujuan wisatanya jauh-jauh hari sebelum adanya pemberlakuan BVK di Indonesia. ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015
54
Bebas
visa
hanya
merupakan
salah
satu
strategi
pendukung.
Untuk
meningkatkan jumlah kunjungan peningkatan kualitas pariwisata seperti promosi yang bagus, peningkatan aksesibilitas, amenitas dan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) sangat diperlukan. Kenaikan kunjungan di Bulan Agustus menandakan sudah mulai terjadi peningkatan penetrasi wisman dengan menggunakan fasilitas BVK. Meski masih memerlukan
penelitian yang lebih komprehensif, indikator
awal
peningkatan penetrasi dapat dilihat dari pertumbuhan kunjungan beberapa negara yang baru saja mendapat fasilitas BVK seperti Rusia, UEA dan Tiongkok, yang mengalami pertumbuhan tinggi masing-masing sebesar 48,99% untuk Rusia, UEA dengan 18,75%, dan Tiongkok 15,30%. Bulan September 2015 kunjungan wisman melalaui pintu masuk Batam turun dibanding bulan Agustus, meski masih lebih tinggi dari bulan Juli 2015. Batam merupakan
salah
satu
daerah
yang
terdampak
kabut
asap
akibat
pembakaran lahan yang terjadi di Provinsi Riau. Kabut asap dari Riau mulai masuk ke Batam sekitar awal bulan September. Dampak dari kabut asap tersebut sejumlah jadwal penerbangan pesawat udara maskapai lokal seperti Citilink, Lion Air, dan Sriwijaya dari dan menuju Bandara Hang Nadim dibatalkan. Demikian pula dengan beberapa jadwal penyeberangan Kapal Ferry dari Malaysia dan Singapura ke Batam maupun sebaliknya pada bulan September juga dibatalkan.
ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015
55
BAB VI
SKENARIO PENCAPAIAN TARGET 10 JUTA KUNJUNGAN WISMAN
ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015
56
6.1 RATA-RATA SHARE (SAHAM) KUNJUNGAN WISMAN 5 TAHUN
TERAKHIR Share (saham) rata-rata untuk setiap kuartal selama 5 tahun kebelakang menunjukkan bahwa Kuartal ke IV selalu memberikan share yang lebih besar pada kunjungan wisman. Dalam kurun waktu 5 tahun, rata-rata share pada Kuartal I adalah 23,11%, Kuartal II sebesar 24,67%, Kuartal III sebesar 25,66%, dan Kuartal IV sebesar 26,56% dari total keseluruhan kunjungan wisman ke Indonesia. 1.000.000
KUNJUNGAN WISMAN
900.000 800.000 700.000 600.000 500.000 400.000
Rata-Rata Share Kuartal I
300.000 200.000
Rata-Rata Share Kuartal II
23,11%
Rata-Rata Share Kuartal III
24,67%
Rata-Rata Share Kuartal IV
25,66%
26,56%
100.000 -
JANUARI
2010
JIKA 2015
FEBRUARI
MARET
APRIL
2011
MEI
JUNI
JULI
2012
AGUSTUS
SEPTEMBER
OKTOBER
2013
NOVEMBER
DESEMBER
2014
P1
P2 74,34%
P3
P4* 26.56%
TOTAL
2.299.288
2.358.529
2.533.954
2.568.976*
9.760.747 *) Asumsi
Dengan asumsi tersebut, maka keseluruhan pada periode Januari-September (Triwulan I, II, dan III) 2015 pencapaian kunjungan wisman mencapai 7.191.771 yang diasumsikan merupakan 74,34% dari total kunjungan wisman tahunan. Maka pada akhir tahun 2015 ini, diasumsikan kunjungan wisman akan berada pada kisaran 9,7 juta kunjungan. ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015
57
6.2 SKENARIO PENCAPAIAN TARGET 10 JUTA KUNJUNGAN WISMAN
PADA TAHUN 2015 Hingga bulan September 2015, kunjungan wisman ke Indonesia baru mencapai 7.191.771 kunjungan. Untuk mencapai 10 juta kunjungan wisman dengan 3 bulan periode tersisa, maka diperlukan sisa kunjungan wisman sejumlah 2.808.229 kunjungan.
SKENARIO PENCAPAIAN TARGET 10 JUTA KUNJUNGAN WISMAN PADA TAHUN 2015 1200000
0,25
1000000
0,2
800000
0,15
600000
0
% Skenario #2
Skenario #2
Target 2015
14,48%
20,48%
200000
2,81%
0,1
400000
0,05 0
REALISASI 2015
SKENARIO #1 Dengan sisa periode 3 bulan menuju akhir tahun 2015, maka maka diperlukan
rata-rata kunjungan perbulan selama 3 bulan tersisa sejumlah 936.076 kunjungan wisman. SKENARIO #2 Dengan
menggunakan
probabilitas,
maka
didapatkan
hasil
rata-rata
pertumbuhan sebesar 8,1314436% dari tahun sebelumnya. ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015
58
BAB VII PENUTUP
BAB
VII ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015
59
PENUTUP 1. Kunjungan wisman pada Triwulan III-2015 secara YoY berada +2,74% diatas target yang ditetapkan dan berada +3,53% diatas realisasi pada periode yang sama pada tahun sebelumnya. Untuk mencapai target 10 Juta kunjungan wisman pada tahun 2015 dengan 3 bulan tersisa, maka diperlukan jumlah kunjungan rata-rata per bulan sebesar 936.076 kunjungan.
2. Diantara 5 fokus utama pasar pariwisata Indonesia, Tiongkok menjadi pasar dengan performansi terbaik hingga Triwulan III-2015 dengan mencatat pertumbuhan
YoY
sebesar
+20,04%,
diikuti
oleh
Jepang
dengan
pertumbuhan YoY sebesar +3,23%, dan Singapura degan pertumbuhan YoY sebesar +0,78%. Sementara 2 pasar utama lainnya yaitu Australia dan Malaysia, masing-masing memiliki performansi negatif dengan masingmasing pertumbuhan YoY sebesar -3,91% dan -4,23%. 3. Pada periode Kuartal III-2015 Great Jakarta dan Batam menunjukan
performansi yang positif setiap bulannya. Pada Great Bali, performansi positif terjadi pada bulan Juli dan September, sementara pada bulan Agustus menunjukan performansi yang negative untuk yang pertama kalinya sejak bulan januari 2015. Secara pertumbuhan performansi YoY, maka Great Batam
memiliki
pertumbuhan
tertinggi
dengan
9,15%,
Great
Bali
menunjukan performansi yang positif dengan 6,30%, sedangkan Great Jakarta menunjukan performansi positif dengan 0,33% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015
60
4. Pada Great Bali, jika pada triwulan I-2015 lalu 5 pasar pariwisata yang memberikan kontribusi terbesar terhadap kunjungan wismanya adalah Australia, Tiongkok, Jepang, Malaysia, dan Korea Selatan. Maka pada triwulan II-2015, susunan pasar pariwisata penyumbang kunjungan terbesar berubah dimana Korea Selatan digantikan oleh Singapura dan Malaysia melewati Jepang pada posisi 3 sebagai penyumbang terbesar kunjungan wisman ke Great ini. Dan pada Triwulan III-2015 ini susunan penyumbang kunjungan terbesar berubah dimana Korea Singapura dan Malaysia digeser oleh pasar asal Inggris dan Perancis 5. Pada Great Jakarta, jika pada triwulan I-2015 lalu 5 pasar pariwisata yang memberikan kontribusi terbesar terhadap kunjungan wismanya adalah
Malaysia, Tiongkok, Jepang, Singapura, dan Arab Saudi. Maka pada triwulan II-2015, susunan pasar pariwisata penyumbang kunjungan terbesar berubah dimana Singapura menggeser Jepang pada posisi ke 3. Dan pada Triwulan III-2015 ini susunan penyumbang kunjungan terbesar berubah dimana Tiongkok menggeser Malaysia, Arab Saudi menggeser Jepang dan Singapura, dan menempatkan Singapura pada urutan terakhir. 6. Pada great Batam jika pada triwulan I-2015 lalu 5 pasar pariwisata yang memberikan kontribusi terbesar terhadap kunjungan wismanya adalah Singapura, Malaysia, Korea Selatan, India dan Tiongkok. Maka pada triwulan II-2015, susunan pasar pariwisata penyumbang kunjungan terbesar berubah dimana Tiongkok tidak lagi masuk kedalam 5 besar, sementara Korea Selatan di posisi 3 digeser oleh Filipina dan India turun menjadi posisi ke 5. Dan pada Triwulan III-2015 ini susunan penyumbang kunjungan terbesar berubah dimana India menggeser Korea Selatan. ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015
61
7. Fluktuasi kunjungan wisman ke Indonesia yang melalui 3 Great utama ditentukan oleh karakteristik wisman yang pada umumnya berkunjungan ke
Indonesia melalui pintu masuk Great tersebut. Pada Great Jakarta, umunya wisman berkunjung untuk bisnis sehingga kondisi ekonomi baik di negara asal maupun di Indonesia dapat mempengaruhi naik/turunnya kunjungan wisman melalui pintu di Great Jakarta. Pada Great Bali, umumnya wisman berkunjung untuk tujuan berlibur sehingga wisman cenderung sensitif terhadap isu-isu keamanan, preferensi kunjungan dari berbagai sumber, serta pengalaman kunjungan sebelumnya. Berbeda dengan Great Jakarta dan Bali, Great Batam memiliki karakteristik khusus, dimana Great ini
adalahsumber terbesar kunjungan wisman dari Singapura dan Malaysia yang melakukan perjalanan Cross Border melalui jalur laut. 8. Batam yang tidak memiliki konektivitas langsung ke Korea Selatan, India, Filipina, Jepang, ataupun Tiongkok, ternyata diminati oleh wisatawan asal negara-negara tersebut. Hal ini tercermin dari tingkat kunjungan wisman yang berasal dari negara-negara tersebut. Wisman pada umumnya masuk ke Indonesia melalui Singapura ataupun Malaysia melalui jalur laut.
9. Penurunan wisman asal Australia yang berkunjung ke Great Bali terutama disebabkan oleh bencana alam yang berdampak pada penutupan akses masuk (Bandara Ngurah Rai) untuk beberapa waktu yang lalu. Performansi negative wisman asal Malaysia juga sangat dipengaruhi oleh konflik dan krisis ekonomi yang sedang melanda Negara tersebut.
ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN │ 2015
62
ASDEP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN KEPARIWISATAAN Gedung Sapta Pesona Lt. 21 Jalan Medan Merdeka Barat No. 17 Jakarta Pusat 10110