Komitmen APP dalam Roadmap menuju Webinar kepatuhan terhadap Kebijakan Asosiasi FSC 20 April 2016 | FSC Interna?onal, Quality Assurance Unit FSC Indonesia
FSC® F000100 FSC® A.C. All rights reserved
Tujuan Webinar! Peserta akan memahami:
• Proses penyusunan Roadmap • Konsep Roadmap dan perannya dalam kemungkinan mengakhiri disasosiasi • Alasan dan makna dari berbagai komitmen yang ada dalam draf roadmap.
FSC akan • •
Menjawab pertanyaan para pemangku kepen?ngan yang belum terjawab dalam roadmap atau daMar FAQ Memper?mbangkan komentar yang diterima dalam finalisasi roadmap
50 menit : pengarahan singkat tentang Roadmap 40 menit : sesi tanya jawab 1
Forest Stewardship Council • Organisasi independen, non-‐pemerintah, ?dak untuk keuntungan dan diarahkan oleh keanggotaan mul?-‐stakeholder • Didirikan tahun 1993 setelah konferensi PBB tentang Pembangunan Berkelanjutan tahun 1992, oleh para penggiat lingkungan, kelompok sosial dan perwakilan dunia usaha untuk mempromosikan:
2
Visi Hutan dunia memenuhi hak dan kebutuhan sosial, ekologi dan ekonomi bagi generasi sekarang tanpa melupakan generasi mendatang
Taking Care of the World’s Forests for Future Generations 3
Apa yang dilakukan FSC • Menyusun standar pengelolaan hutan yang bertanggungjawab • Sistem akreditasi/ser?fikasi untuk memantau ketaatan terhadap standar FSC • Sistem pelabelan produk sebagai penghargaan bagi pengelola hutan yang bertanggungjawab 4
Apa yang dilakukan FSC Kehutanan yang Bertanggungjawab bagi Konsumen Pelabelan
SerBfikasi Pengelolaan Hutan/Forest Management (FM)
Retailer Forest
Processor
SerBfikasi Lacak Balak/Chain of Custody (COC)
5
Apa yang dilakukan FSC Label produk FSC • Ditambahkan oleh pemegang ser?fikat pada produk untuk menggambarkan status FSC dari bahan baku hutannya • Memungkin konsumen akhir untuk membedakan produk yang bertanggungjawab
FSC 100%
FSC MIX
FSC Recycled
Kebijakan Asosiasi FSC (PfA)
nilai-‐nilai yang dipegang oleh semua organisasi yang berasosiasi dengan FSC
6 kegiatan yang ?dak dapat diterima, yang ?dak boleh dilakukan oleh organisasi di area operasional mereka, baik yang terser?fikasi maupun yang ?dak: a) Pembalakan liar atau perdagangan kayu atau produk hutan ilegal lainnya. b) Pelanggaran tradisi dan hak asasi manusia di area operasional hutan. c) Perusakan area yang memiliki nilai konservasi ?nggi di area operasional hutan. d) Konversi yang signifikan dari hutan menjadi Hutan Tanaman Industri (HTI) atau untuk penggunaan bukan-‐hutan yang lain. e) Menggunakan organisme hasil rekayasa gene?ka dalam operasional hutan. f) Pelanggaran terhadap Konvensi In? Organisasi Buruh Internasional (ILO)
Bagaimana awalnya APP dikenakan disasosiasi dari FSC dan bagaimana proses penyusunan roadmap dimulai!
2007: FSC melakukan disasosiasi dari APP • Karena adanya informasi publik yang substansial tentang praktek pengelolaan hutan yang ?dak lestari (?dak ada penyampaian keluhan resmi) • Ruang lingkup disasosiasi diperluas ke seluruh en?tas yang dikontrol APP • Kasus APP adalah pemicu utama FSC menciptakan Kebijakan Asosiasi FSC
2012: APP melakukan pendekatan kepada FSC
• Mengajukan permintaan untuk memulai dialog konstruk?f akan potensi mengakhiri disasosiasi dengan FSC • APP mengumumkan Forest ConservaBon Policy di tahun 2013, yang mengadopsi kerangka kerja HCV FSC dan secara keseluruhan sesuai dengan kriteria FSC Controlled Wood 8
Menuju berakhirnya diasosiasi:
gambaran konsepsual ! 2013 2015 Dialog 2016
Roadmap
Asosiasi
• FSC: Tinjauan awal secara informal terhadap kemajuan implementasi FCP dan pemeriksaan bahwa ?dak ada lagi ke?dakpatuhan yang sistema?s terhadap Kebijakan Asosiasi FSC • Dewan FSC : memutuskan untuk memulai fase roadmap ada Agustus 2015
• FSC dan APP: menyusun roadmap secara formal (SAAT INI) • APP: Merencanakan, menerapkan, dan menyelesaikan komitmen-‐komitmen dalam roadmap • Dewan FSC : menentukan apakah APP berhak untuk diakhiri disasosiasi-‐nya
• APP: Memas?kan kepatuhan terhadap standar FSC • Dengan diterbitkannya ser?fikasi pengelolaan hutan, Controlled Wood atau CoC, APP secara resmi berasosiasi kembali dengan FSC
9
Definisi Konsep dan Peran Roadmap!
Sebuah Roadmap adalah rencana kegiatan dan pelaporan,
yang disepaka? bersama oleh FSC dan organisasi yang dikenakan disasosiasi, berdasarkan pada ketentuan cara untuk memperbaiki, kompensasi, dan mencegah terulangnya hal-‐hal yang sebelumnya teridenBfikasi melanggar Kebijakan Asosiasi. Roadmap tersebut bisa, tetapi ?dak harus terikat waktu karena biasanya kurang relevan kapan ?ndakan tertentu akan dilaksanakan. Hanya setelah penyelesaian dari Roadmap tersebut, berakhirnya status disosiasi dilaksanakan dalam sebuah prospek.
10
Tujuan Roadmap bagi Para Pemangku Kepentingan! • Memberikan klarifikasi dan mengkomunikasikan persyaratan, /meline, proses dan metodologi untuk mengakhiri status disasosiasi. • Sebagai tolak ukur untuk kinerja dari organisasi yang disasosiasi dan hal yang perlu dilakukan untuk melakukan perbaikan lebih lanjut • Membangun kepercayaan bahwa ada proses yang kuat yang menjadi panduan untuk mencapai keputusan untuk mengakhiri disasosiasi.
11
5 Komitmen dalam Roadmap APP! Memperbaiki operasional pengelolaan hutan
Transparansi dan pelaporan
1! 5!
2!
4!
Uji tuntas pengadaan bahan baku yang berasal dari hutan
Memberikan kompensasi yang cukup bagi hutan alam yang telah dikonversi
3! Definisi hutan alam yang selaras dengan FSC
12
1
Komitmen 1: ! Kepatuhan kepada standar FSC Controlled Wood!
9 2
Konsesi Milik APP
+
Contoh sampel konsesi pemasok
29 Konsesi Pemasok APP
38
Seluruh konsesi
Kepatuhan penuh terhadap persyaratan FSC CW • Rencana Kerja menuju kepatuhan penuh CW • Verifikasi independen oleh FSC CB (termasuk konsultasi pemangku kepen?ngan) • Laporan Kuartal Kemajuan(ref. 5.2)
Kepatuhan terhadap elemen FSC CW • Rencana kerja CW/FCP • Verifikasi independen, analisa kesenjangan (gap analysis) • Laporan Kuartal Pencapaian Kemajuan (ref. 5.2) <Setelah semua dilakukan dan diverifikasi> • Target kepatuhan penuh terhadap FSC CW dalam waktu 24 bulan
Menetapkan pelaksanaan komitmen FCP terkait keterlibatan sosial dan masyarakat • Rencana kerja kegiatan sosial dan keterlibatan masyarakat
13
1
Apa yang akan dicapai dengan mendapatkan FSC Controlled Wood untuk operasional pengelolaan hutan?!
Konsesi mengambil langkah – langkah untuk menghindari: 1. Pembalakan liar dan perdagangan kayu ilegal 2. Pelanggaran tradisi dan hak asasi manusia 3. Kegiatan yang mengacam area denganNilai Konservasi Ada potensi tumpang ?ndih Tinggi dengan 4. Konversi signifikan dari hutan menjadi HTI atau elemen FCP penggunaan hutan yang lain 5. Menggunakan organisme hasil rekayasa geneBka Catatan: Kepatuhan terhadap standar CW selama periode Roadmap TIDAK berar? langsung mendapatkan ser?fikat
14
2
Komitmen 2:
Kompensasi terhadap area hutan alam yang telah dikonversi! Dalam skala proporsional
Konversi yang telah dilakukan
Konsultasi Stakeholder dan dukungan
Restorasi Konservasi
Rencana kerja restorasi/konservasi • Pengukuran kompensasi • Menentukan pelaksanaan komitmen FCP dalam keterlibatan sosial dan masyarakat • Laporan kemajuan triwulan (ref 5.4)
• Melakukan sebuah studi percontohan Model restorasi/ • Se?daknya 10% dari target kawasan restorasi konservasi dan konservasi secara keseluruhan dalam periode roadmap
15
1
Keterlibatan Sosial dan Masyarakat:
Prinsip-prinsip dalam FCP APP(2013) !
2 • Persetujuan Tanpa Paksaan atas dasar Informasi Awal (padiatapa / FPIC) kepada masyarakat adat dan komunitas lokal • Penanganan keluhan yang bertanggungjawab • Resolusi konflik yang bertanggungjawab • Dialog yang terbuka dan konstruk?f dengan pemangku kepen?ngan lokal, nasional dan internasional • Memberdayakan program pengembangan masyarakat • Menghorma? hak asasi manusia • Mengakui dan penghorma? hak-‐hak pekerja • Sesuai dengan hukum yang relevan dan prinsip serta kriteria ser?fikasi yang diterima secara Internasional 16
3
Komitmen 3:
Menyelaraskan konsep untuk mendirikan hutan tanaman! ! KLARIFIKASI “Stok karbon rendah”
• Penyebab dan yang bertanggungjawab terjadinya degradasi di masa lalu • Potensi untuk restorasi
Saat standar FSC Indonesia ditentukan: PENYELARASAN HCS dengan definisi “hutan alam” FSC dan pembatasan yang relevan 17
4
Komitmen 4:
Melaksanakan Due Diligence kepada sumber! Kebijakan Pengadaan dan Pengolahan Serat yang Bertanggungjawab APP pada tahun 2012 Sumber yang diterima sebagian besar sejalan dengan CW dengan 1 pengecualian ü Verifikasi legalitas asal kayu and CoC ü Tidak ada pelanggaran terhadap hak adat dan masyarakat ü Perlindungan HCV ü FMU bebas dari pohon yang dimodifikasi secara gene?k ü Sesuai dengan ILO Core ConvenBons o Residu sampah dan kayu ?dak terdaMar di bawah CR IUCN & CITES App. 1 selain konversi yang signifikan û Tidak ada ketentuan menangani kayu dari konversi (atau hutan stok karbon ?nggi) -‐ Mengelola sistem dan prosedur untuk diimplementasi -‐ Proses pengkajian lingkungan dengan beberapa tahap, dan penilaian HCVF è Membutuhkan spesifikasi proses dan langkah-‐langkah verifikasi 18
5
Komitmen 5: ! Laporan dan Transparansi! Dokumen Publik Komitmen 1 Kepatuhan terhadap CW Komitmen 2 Kompensasi
• Konsesi 9+2: Rencana kegiatan, Laporan Audit CW • Konsesi Pemasok: Rencana Kegiatan, Laporan implementasi FCP dengan informasi tambahan, /meline untuk kepatuhan penuh terhadap CW (<24 bulan) • Seluruh konsesi: Rencana aksi keterlibatan sosial dan masyarakat Rencana Final kegiatan Restorasi/ Konservasi • DraM konsultasi rencana aksi • Analisa pemangku kepen?ngan • Hasil konsultasi
19
Laporan Kemajuan Rencana Kegiatan Triwulan Konsesi 9+2: Dengan quan?ta?f indikator Konsesi Pemasok: Sosial dan masyarakat: Dengan pencapaian (milestone) yang telah disepaka?
Sesuai dengan pencapaian (milestone) yang telah disepaka?
Garis besar implementasi: 3 tahapan!
2
Restorasi
1
Praktek MH1
Proses
Dewan FSC
Dewan FSC
Persetujuan roadmap
Action plan menuju kepatuhan penuh terhadap CW2
+2 konsesi pemasok 9 konsesi milik APP
Menetapkan implementasi komitmen FCP terkait keterlibatan sosial dan masyarakat Action plan untuk elemen CW dlm FCP3
29 konsesi pemasok
Konsep
4
Pengadaan
Keputusan mengakhiri dis-asosiasi
PENILAIAN CW Konsultasi Verifikasi Stakeholder Lapangan
Implementasi CW Action Plan
Verifikasi lapangan
Implementasi elemen CW dalam FCP
Analisa gap
Action plan menuju kepatuhan penuh thd CW
+24 bulan
Menetapkan implementasi komitmen FCP tentang keterlibatan sosial dan masyarakat Action plan konservasi/restorasi
Analisa Stakeholder
Studi & implementasi pilot
Konsultasi Stakeholder
3
Fase 3: Verifikasi
Fase 2: Implementasi
Fase 1: Perencanaan Stakeholder Konsultasi
Pendekatan HCS
Klarifikasi konseptual
terkait • Penyebab degradasi • Potensi untuk restorasi
Kebijakan Pembelian yang Bertanggung jawab
Roll out lanjutan dari model pilot Pada ≥ 10% dari keseluruhan area konservasi/restorasi yang ditargetkan
Konfirmasi kesesuaian dengan peraturan FSC
Penyesuaian dengan definisi hutan dalam standar nasional FSC
Spesifikasi proses dan tindakan verifikasi.
5
Pelaporan
Se?ap 3 bulan Draf Rencana Action plan CW +2 Konsesi pemasok 9 konsesi milik APP
Rencana Final
Indikator kemajuan CW
Laporan audit CW Pencapaian restorasi/ konservasi
Laporan Roadmap
29 konsesi pemasok Action plan CW / FCP Analisa Stakeholder
Hasil Konsultasi
Pencapaian CW / FCP
Laporan CW / FCP
Action Plan CW
Langkah Selanjutnya!
Webinars
Pertemuan konsultasi lokal
Pekanbaru: 20 APR, 9:00-‐13:00 Jambi: 21 APR, 13:00-‐17:00
Konsultasi | 4 Minggu + 30 Hari
Dibuka 4 APRIL
Ditutup 31 MEI
REVIEW | 30 Hari + 1. Meninjau masukan 2. Membuat Laporan 3. Dicerminkan dalam revisi Roadmap 4. Persetujuan Internal 5. Persetujuan dengan APP 6. Menginformasikan kepada Dewan FSC 7. Persetujuan akhir
21
Target Tanggal Finalisasi: 1 JULI
Forest Stewardship Council® FSC Interna?onal Global Development Charles-‐de-‐Gaulle-‐Str. 5 53113 Bonn, Germany T +49 (0) 228 367 66-‐0 F +49 (0) 228 367 66-‐30 FSC® F000100 -‐ FSC® A.C. All rights reserved
ic.fsc.org
KONTAK: Shizuka Yasui (Ms) Quality Assurance Coordinator FSC Asia Pacific Email:
[email protected] Skype: shizuka.yasui Hartono Prabowo (Mr) FSC Indonesia RepresentaBve Email:
[email protected] Skype: happrabowo
22 FSC® F000100 FSC® A.C. All rights reserved