Volume 6, Nomor 3, I)esember 2014
ISSN 2087-6394
$tK
Sanitarian Jurnal Kesehatan ISSN z 2087-6394 Volume 6, Nomor 3, Desember 2014, hlm. 261-398
DAFTAR ISI Efektivitas Variasi Dosis Ekstrak Biji Kelor (Maringa oleifera lamk) dalan Menurunkan Warna dan KekeruhanAir Gambut Rafizah, (P oltekke s P ont ianak), Aryanto Purnomo (P o lt ekke s P ontianak) Pemeriksaan Formalin terhadap Ikan Tongkol Segar di PasarNipah Kuning (Tempat Pelelangan lkan)
Asep Mingga Sutrisnq Korah (Poltekkes Pontianak),
TPI
261-264
265-270
Hajimi (Poltekkes Pontianak)
Absnak: Uji Coba Saringan Pasir Lambat untuk Menurunkan WamaAir Gambut Menjadi Air Benih Tahun 2013 Yanti Sari (Poltekkes Pontianak), Bambang Prayitno (Poltekkes Pontianak)
271-273
Interaksi 13 Faktor Risiko Leptospirosis di Kota Semarang Bambang Supraptono (Universitas Gadjah Mada)
274-283
Efektivitas Daya Tolak (Repellent) Ekstrak Daun Jeruk Purut (Cr'rrru ltystrix D.C.) dengan Ekstrak Daun Pandan Wangi (Pandanus amaryllifulitu Roxb) Terhadap Daya Hinggap Nyamuk Aedes aegtpti Al Ghazaly Rasid (Poltekkes Pontianak), Susilmtati (Poltekkes Pontianak)
284-289
Uji Instalasi Pengolahan Air Gambut dalam Menurunkan Warnq Kekeruhan, dan Kadar Fe padaAir Gambut di Parit Sungai Raya Dalam Roisa lTidya Putri (Poltekkes Pontianak), Asmadi (Poltekkes Pontianak)
290-298
Pengetahuarq Sikap dan Partisipasi Masyarakat dalam Pemilahan Sampah di Kota Pontianak Tahun 2014
Plastik
299-305
Hadowi (Poltekkes Pontianak), Zainal Akhmadi (Poltekkes Pontianak) Evaluasi Faktor Lingkungan Fisik Home Industri Konveksi di Kota
Singkawang
306-3 I I
Ibhun20l4 Dina Nursya (Poltekkes Banten), Sunarsieh (Poltekkes Banten)
Pekerja
312-317
Studi Evaluasi terhadap Sistem Pengelolaalr Limbah Padat Medis dan Non Medis di Rumah Sakit Umum YARSI Pontianak 2014 Jariatul Khoiroh (Poltekkes Pontianak), Suharno (Poltekkes Pontianak)
318-323
Faktor yang Berhubungan dengan Penggunaan Alat Pelindung Diri oleh PT. Hok Tong di Pontianak Agus
tino
(P ol t ekke
s P ontianak), Khayon
(P
oltekkes
P ontianak)
Gambaran Higiene Sanitasi Pengolahan Makanan dan JumlahAngka Kuman
Makanan Sate di Pasar Tradisional Kota Pontianak 2014 Nur Kharida (Poltekkes Pontianak), Yulia (Poltekkes Pontianak)
pada
324-336
EAKTOR YANG BERHUBUNGAN DBNGAI\ PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI OLEH PEKERJA PT. HOK TONG DI PONTIANAK Agustina, Khayan Poltekkes Kemenkes Pontianak, Jurusan Kesehatan Lingkungan Jl. 28 Oktober-Siantan Hulu, Pontianak e-mai I : Agustina93 8
[email protected]
Abstrak: Faktor yang Berhubungan dengan Penggunaan Alat Pelindung Diri oleh Pekerja PT. Hok Tong di Pontianak Penelitian bertujuan untuk mangetahui fal:tor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan alat pelindung diri (APD) oleh pekerja PT. Hok Tong di
Pontianak. Penelitian bersifat analitik deskriptif cross sectional, yaitu menggambarkan hubungan antara sebab dan akibat suatu peristiwa atau kejadian pada saat yang bersamaan. Jumlah populasi dalam penelitian adalah 140 orang sehingga sampel yang diambil adalahT2 orang. Data yang diambil adalah pangetahuarS masa kerja, kebijakan dan pengawasan manjemen, dan ketersediaan APD terhadap penggunaan APD. Pengambilan data ini dilakukan dengan wawancara dan observasi menggunakan kuesioner dan checklisr. Uji yang dilakukan untuk mendapatkan hasil penelitian adalah uJi Chi-Square dengan tingkat kepercayaan95o/o (6= 5%\. Hasil analisis menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan (0,317), masa kerja (0,821), kebijakan dan pengawasan manajemen (0,754), dan ada hubungan antara ketersediaan APD (0,000) dengan penggunaan alat pelindung diri (APD) oleh pekerja PT. Hok Tong di Pontianak.
Kata kunci : alat pelindung diri (APD), pengetahuan, masa kerja, kebijakan dan pengawasan manajemen, dan ketersediaan APD
Abstract: Factors Associated with the use Personal Protective Equipment by Employees PT. Hok Tong in Pontianak. Research purposed know the factors that relate to use personal protective equipment by employees of PT. Hok Tong in Pontianak. The kind of research is a Analytic descriptive cross sectional, which describe the relation between causes and effects an event or occurrence at the same time. The population in the research is 140 employees so sample was taken is 72 employees. The data was taken knowledge, time of work, management and supervision policy, and the availability personal protective equipment against use personal protective equipment. Data retrieval is with interviews and observations using questionnaire and checklist . The test is performed to obtain the results ofresearch are the test of Chi-Square with confidence level of 95% (6: 5%). The Results of analysis conducted no relation between knowledge (0,3 I 7), time of work (0,821), management and supervision policy (0,754'), and there is a relation between the availability personal protective equipment (0.000) with use personal protective equipment (APD) by employees of PT. Hok Tong in Pontianak
Keywords : personal protective equipment, knowledge, time of work, management and supervision policy, and availability personal protective equipment
Indonesia sehat adalah suatu kondisi yang merupakan gambaran masyarakat Indonesia di masa depan. Masyarakat harus mempunyai suatu pemikiran dan upaya untuk menj amin keutuhan dan kesempumaan baik secara jasmani maupun rohani, misalnya pada tenaga kerja pada khususnya dan manusiapada umumnya.
Penerapan keselamatan dan kesehatan kerja sangat penting unhrk dilakukan, sehingga semua ini dapat terwujud (Syafrudin dan Hamidah 2009). "
Keselamatan kerja adalah kondisi keselamatan yang bebas dari risiko kecelakaan dan kerusakan dari pekerjaan yang berkaitan dengan
kondisi bangunan, mesin, peralatan, dan pekerja. Pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja
Agustina, dkk, Falaoryang Berhabungan dengan... 313
bertujuan untuk memberikan rasa aman, tenteram, nyaman, dan sehat bagtr tenaga kerja (Sapberiady, 2010). Keselamatan dan kesehatan kerja pada dasamya bertujuan untuk menciptakan tenaga kerja yang sehat dan produktif dalam meraih tingkat produktivitas kerja yang optimal. Produktivitas kerja yang optimal diharapkan dapat menghindarkan diri dari kecelakaan kerja dan puryakit akibat kerja
(Suma'mur, 2009). Cara yang terbaik untuk mencegah kecelakaan yang tidak terduga adalah
menghilangkan bahaya atau mengendalikannya dengan menutup sumber bahaya tersebut. Namun, jika dengan cara pengendalian ini belum berhasil, maka perlu penyediaan alat pelindung diri (APD) bagi setiap tanaga kerja.
Pengertian APD berdasarkan Permenaker dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor
NlV20l0 tentang Alat Pelindung adalah suatu alat yang mempunyai
PER.08A4EN
Diri
kemampuan untuk melindungi seseonng yang fungsinya mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh
dari potensi bahaya di tempat kerja. APD digunakan sebagai upaya terakhir dalam usaha melindungi tenaga kerja apabila usaha rekayasa (teknis) dan administratif tidak dapat dilakukan dengan baik. PT. Hok Tong merupakan industri karet di Pontianak yang mempunyai potensi bahaya kerja yang dapat menyebabkan gangguan fisik seperti gangguan pendangaran yaitu tuli, apabila pada saat bekerja tidak menggunakan APD. Hasil obsevasi awal pengukuran kebisingan bulan Januari tahun 2Ol4pada bagian grling, press,IPAL, dan genset, menyatakan bahwa nilai kebisingannya yaitu bagian giling sebesar 92 dB, bagian press sebesar 87 dB,
bagian IPAL sebesar 99 dB, dan bagian genset sebesar I00 dB. Hal inimembuktikan bahwatinglat kebisingannya zudah melebihi Nilai Ambang Batas
(NAB). Hasil observasi pada bagian laboratorium menyatakan bahwa pada saat melakukan pemeriksaan pada air limbah yang telah diolah, pekerja jarang menggunakan sarung tangan, karena mereka merasa tidak nyaman pada saat memegang
wadah yang berisi sampel. Hal tersebut menimbulkan percikan atau tumpahan bahan kimia pada tangan pekerja, sehingga dapat menyebabkan terj ad inya kecelakaan kerj a.
METODE PENELITIAN Penelitian
ini
adalah bersifat analitik
deskriptif cros s sectional, yaitu menggambarkan
hubungan antara sebab dan akibat suatu peristiwa atau kejadian pada saat yang bersamaan (Wibowo, 2010). Tujuannya adalah mengetahui faktor yang berhubungan dengan penggunaan alat pelindung diri oleh pekerja PT. Hok Tong di Pontianak.
Data primer yaitu data mengenai pengetahuan, masa kerja, kebijakan dan
pangawasan manajemen, dan ketersediaan APD yang diperoleh dengan melakukan wawancara dan observasi menggunakan kuesioner dan checklist. Data sekunder yaitu data yang digunakan untuk melengkapi data primerpada hasil penelitian yang dapat diperoleh melalui PT.Hok Tong. Waktu penelitian ini dimulai dari bulan Maret sampai Juni tahun 2014. Penelitiannya dilaksanakan
di lokasi industri karet PT. HokTong di Pontianak. Populasi dalam penelitian ini adalah pekerja di PT. Hok Tong di bagian Gilling, Press, IPAL, Genset, Laboratorium, dan Bengkel yang berjumlah
140 orang. Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan rumus, maka sampel yang diambil dari penelitian ini adalah 72 orang dangan komposisi bagian gilling 30 orang, bagian press 30 orang, bagian IPAL 2 orang bagian genset I orang, bagian laboratorium 5 orang, dan bagian bengkel 4 orang.
HASIL
Hasil wawancara dan
observasi
menggunakan kuesioner dan che cklisl, diperoleh
data yaitu persentase terbanyak variabel pengetahuan pekerja adalah pengetahuan baik 80,6yo, persentase terbanyak variabel masa kerja adalah masa kerja lama 91,7o/o, persentase terbanyak variabel kebijakan dan pengawasan manajemen adalah tidak ada 95,8yo, persentase terbanyak variabel ketersediaan APD adalah tidak tersedia 7 6,40lo, dan persentase terbanyak variabel penggunaan APD adalah tidak menggunakan 76,4o/".
Hubungan Pengetahuan Pekerja dengan Penggunaan APD Berdasarkan hasil
uji statistik dengan
menggunakan Uji Chi-Square (95%) didapat nilai p (p-value= 0,3 l7). Hal ini berarti nilai p (p-value
> o= 0,05) menyatakan bahwa Ho diterima yaitu tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan penggunaan APD, dimana nilai OR : 1,160 yang berarti responden yang mempunyai pengetahuan kurang baik adakecenderungan 1,160 kali untuk tidak menggunakan APD dibandingkan dengan responden yang mempunyai pengetahuan
baik
314 Sarttarian, Volume
6
Nomor 3, Desember
2 0I
4, hlm.
Tabel 1. Hubungan pengetahuan dengan penggunaan APD oleh Pekerja PT. Hok Tong No
NYo baik 14 100 2 Baik 50 86.2 Total 64 88,9
7
Pengawasan ManaJemen dengan Penggunaan APD oleh Pekerja PT.
0 8
YoNoh
0
Hok Tong
Berdasarkan hasil
13.8 58
100
8 r1.l 72 tW
:
menggunakan APD dibandingkan dengan responden yang mempunyai tingkat masa kerja lama.
Tabel 2. Hubungan Masa Kerja dengan Penggunaan APD Oleh Pekerjr PT.
Hok Tong
dan
pcrrgrlva$art Baru
2 Lama
Ke.biJakan
:'dfn
pengawsslr[
I
Tidak ada Ada Total
2
penssunlan APD
Tidak Menggqna Judsh mengglrnakrn, l*an' NY"NYoNYo 62 gg,g 7 l0,l 69 t00 2 66,7 I 33,3 3 100 ,
64 88.9 8 ll.l
72 rO0
Hubungan Ketersediaan APD Pekerja dengan Penggunaan APD
uji statistik dengan
menggunakan Uji Chi-Square (95%) didapat nilai p (p-value:0,821). Hal ini berarti nilaip (p-value > o = 0,05) menyatakan bahwa Ho diterima yaitu tidak ada hubungan antara masa kerja dengan penggunaan APD, dimana nilai OR I , 140 yang berarti responden yang mempunyai tingkat masa kerja baru ada kecanderungan l, 140 kali untuk tidak
Kebijnken
No
14100
Hubungan Masa Kerja Pekerja dengan Penggunaan APD
I
I
3
Kebijakan penggunaan APD Jumlsh dan Tidak Mengguna
Kurang
No
I 2-
Tabel3. Hubungan Kebijakan dan
pengawasanmenggunakan kan
I
3
Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan Uji Chi-Square (95%) didapat nilai p (p-value:0,000). Hal ini berarti nilzip (p-value > 0,05) menyatakan bahwa Ho ditolak yaitu ada hubungan antara tingkat ketersediaan APD
c:
dengan penggunaan APD, dimana nilai OR : I ,8 89 yang berarti responden yang menyatakan tidak tersediaAPD ada kecenderungan 1,889 kali untuk tidak menggunakan APD dibandingkan dengan responden yang menyatakan tersedia APD.
Tabel 4. Hubungan Ketersediaan APD dengan Penggunaan APD oleh Pekerja PT. Hok Tong
penggunaan API)
tidrk mongguna Jnmlah menggunakrn kan N"NYoN" 6 100 0 0 6100 58 87,7 8 12,3 66 100 64 88.9 8 ll.l 72 tM
Hubungan Kebijakan dan Pengawasan Manajemen dengan Penggunaan APD Berdasarkan hasil uji statistik dengan manggunakan Uji Chi-Square (95%) didapat nilai p (p-volue= 0,754). Hal ini berarti nilai p (p-value > a: 0,05) menyatakan bahwa Ho diterima yaitu tidak ada hubungan antara tingkat kebijakan dan pengawasan manaj emen dengan penggunaan APD,
dimana nilai OR : 4,429 yang berarti responden yang menyatakan tidak ada kebijakan dan pengawasan manajemen ada kecenderungan 4,429 kali untuk tidak menggunakan APD dibandingkan dargan responden yang menyatakan ada kebijakan
dan pengawasan manajemen.
No
Pengg[nran APD Mengguna Jumlah
Iftbiia**n
don
l
pengawasan
Tidak :
menEgunekm
I
Tidaktersedia
2
Tersedia
NY"
55 9 64
100 52,9
88.9
kin
,
oN"
0 8
8
0 55100 47,t 17 100 r1-l 72 rO0
PEMBAHASAN Hubungan Pengetahuan Pekerja dengan Penggunaan APD Berdasarkan hasil uji statistik dengan manggunakan Uji Chi-Squore didapatnilai p (pvalue 0,317) yang menyatakan tidak ada
:
hubungan antara pengetahuan dengan penggunaan
APD. Hal ini menunjukkan baik atau kurang baiknya pengetahuan pekerj a tidak mempengaruhi pekerja dalam hal menggunakan APD. Responden yang memiliki pengetahuan baik disebabkan karena
responden dapat menyebutkan jenis APD yang diperlukan. Namun pada saat bekerja di lapangan,
Agustina, dkk, Fahoryang Berhubungan dengan... 315
responden tidak menggunakan APD, karena pengetahuan mereka hanya sekedar tahu (lvtow). Pengetahuan tentang APD pada responden
tidakcukup hanya mengenal dan mengetahuiAPD saja, tetapi harus mulai tertanam kesadaran yang tinggi untuk mengetahui manfaat penggunaan APD dan dampak yang akan ditimbulkan apabila tidak menggunakan APD. Hal ini sama dengan hasil penelitian Dorny (2008) yang berdasarkan hasil uji statistik menggun akan Uj i Chi- Square menyat*an tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan
penggunaan
APD. Berdasarkan hasil dari
wawancaradengan pimpinan PT. HokTong, belum
pernah diadakan pelatihan terhadap pekerja mengenai sistem keselamatan dan kesehatan ke{a (K3) untuk menjaga keselamatann dan kesehatan
bahwa pekerja yang mempunyai tingkat masa kerja lama akan lebih terampil dan berpengalaman dalam Hal ini menunjukkan lama atau barunya masa kerja
tidak mempengaruhi pekerja dalam hal menggunakan APD. PT. Hok Tong sudah pemah membentuk
organisasi Panitia Penyelenggara Keselamatan dan Kesehatan Kerj a (P2K3), tetapi organisasi tersebut tidakberjalan secara aktif, sehingga pada akhirnya organisasi ini dibubarkan. Seharusnya, PT. HokTong dapat membuat kembali organisasi P2K3, mangingatjumlah tanaga
kerja bagian produksi di PT. HokTong lebih dari 100 orang yaitu 140 orang. PinrpinanPT. HokTong juga mempunyai peranan penting dalam hal ini,
sehingga tingkat kecelakaan kerja dapat
diri
pada saat bekerja. PT. Hok Tong perlu mengadakan pelatihan pada pekerja yang tidak
diminimalisir.
menggunakan APD, sehingga dengan pelatihan tersebut akan meningkatkan kedisiplinan pekerj a dalam penggunaan APD pada saat bekerja.
Hubungan Kebijakan dan Pengawasan Manajemen dengan Penggunaan APD
Menurut Hariandja (2002), pelatihan merupakan salah satu faktor yang mempangaruhi pekerja dalam menggunakan APD. Oleh karena
Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan Uji Chi-Square (95%) didapat nilai p (p value = 0,754) yang menyatakan tidak ada
itu, pelatihan merupakan suatu kegiatan yang sangat
hubungan antara kebijakan dan pengawasan
penting dalam upaya meningkatkan efektivitas tenaga kerja dalam penggunaan APD yang harus
menunjukkan pemyataan pekerj
dilakukan melalui langkah yang sistematis untuk mendapatkan hasil kerja yang baik.
ada atau tidaknya kebijakan dan pengawasan manajemen di perusahaan tidak mempengaruhi
manajemen dengan penggunaan APD. Hal ini a
yang menyatakan
pekerja dalam hal menggunakan APD.
Ilubungan Masa Kerja dengan Penggunaan APD Berdasarkan hasil
uji statistik
dengan
menggunakan Uji Chi-Square didapal nilai p (pvalue 0,821) yang menyatakan tidak ada hubungan antara masa kerja dengan penggunaan
:
APD. Hal ini menunjukkan lama atau baru masa keda bagi pekerja tidak mempengaruhi pekerja
Pengawasan dan kebijakan manajemen yang diberikan kepada pekerja diharapkan dapat meningkatkan kedisplinan dalam menggunakan APD, karena hal ini merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pekerja dalam penggunaan APD. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian
Denny (2008) yang menyatakan kebijakan dan pengawasan manajemen tidak ada hubungan dengan penggunaan APD. Menurut Pearce (2008), pemberdayaan
dalam menggunakan APD. Berdasarkan teori yang ada menyatakan bahwa semakin lama masa kerja seseorang, maka sanakin banyak pengalaman kerj a
terhadap pekerja dapat dilakukan untuk
sehingga pekerja semakin patuh dan timbul
penggunaan APD. Salah satu cara dimana
kebiasaan dalam manggunakan APD.
pemberdayaan ini berhasil adalah dengan membuat kebijakan manajemen di PT. HokTong. Kebijakan
Masa kerja dapat dikatakan sebagai loyalitas karyawan kepada perusahaan.. Waktu bisa membentuk pengalaman seseorang, sehingga masa kerja dapat diartikan sebagai waktu yang telah dijalani seorang teknisi selama menjadi tenagakerja atau karyawan di perusahaan. Namun, hasiluji ChiSquare menunjukkan bahwa karyawan yang masa
kerjanya lama tidak menggunakan APD lebih banyak dibandingkan dengan karyawan yang masa kerj anya baru. Berdasarkan teorinya menyatakan
menerapkan kebijakan dan pengawasan terhadap
dan pengawasan menajemen dapat diterapkan secara sistemastis apabila organisasi P2K3 segera dibentuk kembali. Tenaga sanitasi merupakan para ahli kesehatan lingkungan yang dapat membuat kebij akan serta melaksanakannya secara teratur. Harapannya dengan adanya tenaga sanitasi yang menjalankan tugas dan fungsi keda bidang K3 di PT. Hok Tong dapat meningkatkan pengendalian terhadap sumber bahaya, serta dapat membuat
316 Sanitarian, Yolume 6 Nomor 3, Desember 201 4, hlm.3 t 2-3 I 7
pekerja patuh terhadap peraturan
akan
penggunaannAPD pada saat bekerja.
ada hubungan antara masa kerja dengan penggunaan alat pelindung diri oleh pekerja PT. Hok Tong dan Ho diterima (0,821 > 0,05), tidak ada
Hubungan Ketersediaan APD dengan Penggunaan APD
hubungan antara kebijakan dan pengawasan
Berdasarkan hasil uji statistik dengan manggunakan Uji Chi-Square diperoleh nilai p (p
value:0,000) yang menyatakan ada hubungan antara ketersediaan APD dengan penggunaan APD. Berdasarkan hasil menunjukkan bahwa semakin tidak lengkap ketersediaan APD, maka
semakin besar juga responden yang tidak menggunakan APD. Hal ini menunjukkan loantitas
ketersediaan
APD bagi pekerja
PT. HokTong dan Ho diterima(0,3t7 > 0,05), tidak
sangat
mempengaruhi pekerja dalam panggunaan APD. Hasil porelitian ini sesuai dengan penelitian Hinggeramimi (2008) yang menyatakan ada
hubungan antara ketersediaan APD dengan penggunaan APD. PT. Hok Tong telah menyediakan APD, tetapi jumlahnya belum memadai dan mencukupi. Perusahaan hanya menyediakanAPD telinga yaitu ear muffsebanyak 8 buah, topeng las sebanyak 4 buah, sarung tangan dan masker I kotak. Seharusnya, perusahaan menyediakan APD dalam jumlah yang cukup yaitu ear muff l22buah, sarung tangan dan masker l0
manajemen dengan penggunaan alat pelindung diri oleh pekerj a PT. Hok Tong dan Ho diteri ma (0,7 54
> 0,05), ada hubungan antara ketersediaan APD dengan penggunaan alat pelindung diri (APD) oleh pekerja PT HokTong dan Ho ditolak (0,000 < 0,05). Disarankan Perusahaan perlu menyediakan APD yang sesuai, nyaman, dan culrup untukpekerja yaitu ear mufl22buah,sarung tangan dan masker l0 buah setiap hari. Perusahaan perlu mengadakan kebijakan dan memberikan pengaw:rsan pada pekerja yang
tidak menggunakan APD pada saat bekerja. Pengawasan merupakan salah. Perusahaan perlu menyediakan organisasi
Panitia Penyelenggara Keselamatan
dan
Kesehatan Kerj a (P2K3) berdasarkan Permenaker
RI Nomor PER.04/MEN/1987 tentang Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta
buah setiap hari. APD ini harus sesuai denganjenis
Tata Cara Penunjukan Ahli Keselamatan Kerja pasal 2 (dua'1 "bahwa tempot kerja dimano pengusaha/pengurus memperkerjakan 100 (seratus) orang atau lebih, atau tempat kerja dimana pengusaha/p engurus memperkerj akan
potensi bahaya danjumlah pekerja sesuai dengan UU No. 8 tahun 2011 tentang Alat Pelindung Diri
menggunakon bahan, proses dan instalasi yang
2 ayat I yang menyatakan bahwa "pengusaha wajib menyediakan APD bagi pekerja/buruh di tempat kerja secara cumacrona " , sehingga pekerj a dapat menggunakan APD dengan lengkap untuk menghindari kecelakaan pasal
kerj a yang terj adi di tempat kerj a . APD yang telah disediakan oleh perusahaan wajib digunakan oleh pekerja, walaupun pekerja mer:rsa tidak nyaman dalam menggunakanAPD, sehingga pekerja dapat terlindung dari bahaya kecelakaan kerja yang bisa saja terjadi jika pekerja tidak menggunakanAPD.
SIMPULAN Tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan penggrmaan alat pelindung diri oleh pekerja
kurang dari 100 (seratus) tenaga kerja yang
memiliki resiko besar akan terjadinya peledakan, kebakaran, keracunan don penyinaran radioaktif pengusaha/pengurus wajib membentuk P2K3", sehingga kebijakan manajemen di perusahaan dapat dilaksanakan secara sistematis.
Perusahaan perlu mempekerjakan sanitarian (tenaga sanitasi) di PT. Hok Tong dengan tujuan agar penanganan program keselamatan dan kesehatan kerja dapat dilaksanakan secara sistematis dan sesuai dengan ilmu keselamatan dan kesehatan ke{a. Pekerja dapat mengadakan pertemuan atau tatap muka dalam waktu tertentu yang bertujuan
untuk melahirkan pemahaman atau informasi tentang pentingnya penggunaan APD.
DAFTAR PUSTAKA Derury, 2008. Faktor-Falctor yang Berhubungan
Hariandja, Marihot Tua Efendi, 2002. Manaj emen
dengan Penggunaan APD pada Pekerja
Sumber Daya Manusia. Badan Penerbit PT. Grasindo. Jakatrta.
Seng
di PT. Kalisco Ponianak KTI
Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Pontianak
Hinggeramimi, 2008. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku
Agastina, dlrk, Fakor yang Berhubungan dengan... 317
Penggunaan AIat Pelindung Diri (APD) pada Tenaga Kerjo Perusahaan Karct di
Kots Pontianak. KTI
Poltekkes
Kemenkes Pontianak Pearce, John A & Robinson, Richard
B, 2008.
Manajemen Strategis Formulasi, Implementasi don Pengendalian. Badan Penerbit Salemba Empat. Jakarta.
Peraturan Menteri Tenaga
Kerja Dan
Transmigrasirepublik Indonesia Nomor PER.08/MEN/VIV20 I 0. Tentang Alat PelindungDiri. Sapberiady, 2OlO. Hubungan Antara Pendidilmn
Pengetahuan Lama Kerja dan Masa Kerja dengan Penggunaan APD dan Gangguan Kesehaton pada Pekerja PT. Shinam Jaya Abadi Desa Wajok Hulu Kabupaten Pontionak. KTI Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Pontianak.
Suma'mur, 2009. Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja (HIPERKES). Badan Penerbit Sagung S*io. Jakarta. Syafrudin & Hamidah, 2009. Kebidanon komunitas. Badan Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
Wibowo, 2010. Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Penggunaan AIat Pelindung Diri di Areal Pertambangan PT. ANTAMTBK Unit Bisnis Pertambangan Emas Pongkor Kabupaten Bogor. Skripsi Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.