VIRUS
Virus structure, classification and replication
Topics
•What is a virus?
– Definition – Structure and replication
•Human,Animal, plant and Bacteria virus infections •Treatment – Antivirals – Vaccines
Definition of a Virus Obligate
Intracellular Parasite
Sebelum abad 19, semua penyakit disebabkan oleh virus (virus = racun).
Tahun 1892 DJ Ivanowsky menemukan fakta virus adalah mikroorganise terkecil (filterable viruses)
Virus ditemukan pertama oleh Adolf Meyer pada tahun 1885
Virus pertama yang ditemukan adalah virus tanaman dan hewan bacteria fungi
tumbuhan manusia hewan
Virus sangat kecil, tidak dapat dilihat dengan mikroskop cahaya, hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektronik
Virus dapat menyerang semua makhluk
MIKROSKOP ELEKTRONIK transmission
scanning
Virus Influenza
Viruses have genetic material, nucleid acid, which can be either RNA or DNA and Protein
MATERI VIRUS
RNA
DNA
or
+
Protein
UKURAN VIRUS
Ukuran virus 1000 x lebih kecil dari bakteri
The size of viruses can range from 17300 nm very small, for example the Poliovirus at 30 nanometer to quite large, for example the Poxvirus at 300 nanometer.
Virus bukan organisme hidup karena tidak melakukan metabolisme, artinya virus tidak makan ataupun memerlukan medium nutrisi dan tidak memerlukan udara karena tidak melakukan pernafasan Karena virus tidak memiliki material seluler, seperti membran, sitoplasma dan .................. membran
sitoplasma
mesin untuk sintesis makromolekul, maka virus tidak dapat hidup sendirian, tetapi membutuhkan organisme hidup untuk melanjutkan eksistensinya dan reproduksi Karena itu virus disebut dengan Parasit Intraseluler Obligat
Virus bisa menginfeksi sel pada bakteri, tanaman, hewan dan manusia. Virus yang menginfeksi bakteri Bacteriophage, atau sering disebut phage (faga) saja. Virus yang menyerang sel hewan asam nukleat berada dlm bungkus (envelope) membraner. Penetrasi Virus Sel bakteri dan tanaman memiliki dinding sel virus yang menginfeksinya hrs dpt menembus dinding sel. Virus bakteri, cangkang proteinnya tetap berada di luar sel bakteri, yg masuk hanya material genetik. Virus tanaman dan hewan cangkang virus (capsid/nucleocapsid) dapat mencapai sitoplasma. Virus pada hewan adsorbsi langsung pada membran sel inang.
To enable viruses to enter a cell.....
they have a special molecule called a receptor to attach to the cellular surface.
After attachment the virus may enter the cell by a process called Endocytosis and then be released into the cytoplasm.
Here the genetic information of the virus is transcribed and translated ...
so that new viral particles can be formed, released from the cell in order to infect new cells.
SIFAT-SIFAT UMUM VIRUS Siklus hidup virus mengalami 2 fase ekstraseluler dan intraseluler. Fase ekstraseluler virus berada dalam bentuk inersia (tidak berdaya), yang berperan sebagai partikel penyakit disebut virion. Virion terdiri dari 1). Asam nucleat 2). Capsid (membungkus asam nucleat) dan 3). Envelope (membungkus capsid), tdk semua virus memiliki. Fase intraseluler virus berada dalam bentuk asam nukleat yang sedang bereplikasi (DNA maupun RNA). Selama fase intraseluler, material genetika virus bereplikasi dan berperan menjadi genetic determinat (penguasaan genetik) sel inang untuk mensintesis protein spesifik virus. Protein yang disintesis meliputi subunit dari cangkang disebut capsomer. Capsomer ini akan membentuk capsid saat partikel virus mulai terbentuk.
HIV
Virus penyakit Mulut dan Kuku pada sapi
Virus Influenza
Bentuk Virus
DNA or RNA
+
Capsid protein
Nucleocapsid
+
Nucleocapsid
Lipid membrane, glycoproteins
=
Naked capsid virus
Enveloped virus
Virion Structure Lipid Envelope
Nucleic Acid
Protein Capsid Virion Associated Polymerase
Spike Projections
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/ICTVdb/Images/Ackerman/Animalvi/Adenovi r/799-16.htm
Adenovirus Electron micrograph http://virology.wisc.edu/virusworld/ICTV8/fmd-foot-andmouth-ictv8.jpg
Foot and mouth disease virus Crystallographic model
STRUKTUR NUCLEOCAPSID Helical dan Polihedral
HELICAL
POLIHEDRAL
Struktur dasar dari capsid ini dapat mengalami berbagai modifikasi. Misalnya pada bakterofaga satu kepala polyhedral disambungkan pada ekor yang helical. Pada virus hewan nucleocapsid dibungkus oleh satu bungkus membraner
KOMPLEKS
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/ICTVdb/ICTVdB/e m_tmv.gif
RNA
Tobacco mosaic virus Electron micrograph Tobacco mosaic virus Model
Caspar and Klug, Adv Virus Res. 1960;7:225-325
Protein
KLASIFIKASI VIRUS
1. Penggolongan virus bergenom RNA 2. Penggolongan virus bergenom DNA 3. Unclassified virus Sampai saat ini > 61 famili virus Contoh virus RNA : Rhabdoviridae (Rabies), Togaviridae (chikungunya), Flaviviridae (Demam berdarah), Coronaviridae (SARS) Contoh virus DNA : Paramyxoviridae (influenza), Herpesviridae (Herpes), Retroviridae (HIV), Poxviridae (cacar) Contoh unclassified virus : Virus enterik, virus pernafasan, virus tumorigenik, virus dermatotropik Berdasarkan Hospes
Virus menyerang Bakteri Virus menyerang Tanaman Virus menyerang Hewan/Manusia
In the process of viral replication, the morphology of the infected cells are changed.
ABNORMAL CELL
NORMAL CELL
The cells become round and enlarge and may eventually die when the new viral particles are released.
VIRUS PARASIT BAKTERI/BAKTERIOFAGA/FAGA/Φ Virus adalah parasit sel Hidupnya hanya bereproduksi Tidak perlu makan (tidak bermetabolisme) artinya tidak memerlukan energi, tidak memerlukan udara untuk bernafas karena ia hanya merupakan partikel
GEJALA YANG DITIMBULKAN OLEH VIRUS TANAMAN
Virus ND pada Ayam
Virus Influenza
HIV
Struktur Skematis Virus HIV (H5N1)
Virus Herpes Simplex Dilihat Dengan Mikroskop Elektronik Transmission
Tipe yang menye rang bagian muka
Tipe yang menyerang Infeksi genital
CARA REPRODUKSI VIRUS
1.
Lytic cycle
2.
Lysogenic cycle
Lytic Cycle Proses Repoduksi Virus 1.Pelekatan (Adsorpsi) 2.Penetrasi (Injeksi) virion ke dalam sel inang. 3.Sintesis enzim untuk replikasi DNA/RNA viral. 4. Sintesis konstituen viral. 5. Penggabungan konstituen membentuk virion. 6. Pelepasan virion dari sel inang.
REPRODUKSI VIRUS
REPRODUKSI VIRUS
REPRODUKSI VIRUS
Siklus Lisogenik
Replikasi virus tidak terjadi langsung setelah infeksi Virus akan menyisipkan asam nukleatnya kepada material genetik sel hospes Virus akan mengikuti proses pembelahan sel normal dalam kurun waktu tertentu (bisa bertahun-tahun) Bila kondisi tubuh menurun, stress/depresi atau berhenti berobat maka virus tsb akan aktif dan mulai merusak sel (lisis) Contoh : pada kasus HIV dan herpes
Virus Infection
[ ] Uninfected Cell
?
Uncontrolled cell growth and tumour formation
Normal cells
Transformed cells
PELEPASAN (RELEASE) VIRUS DARI SEL INANG
Virus pada hewan dilepas dari sel inangnya dengan cara extrussion (pengusiran) artinya nucleocapsid atau cangkang dikeluarkan dari sel dengan bungkus membran sel inang.
Jalan Masuknya Penyakit
Saluran pernapasan, influensa, parainfluensa, rubella, rubeolla, parotitis, varicella, variola Saluran pencernaan, hepatitis A dan B, poliomielitis, rotavirus, coronavirus Kulit dan mukosa genitalia, demam berdarah, cikungunya (gigitan nyamuk); rabies (gigitan anjing), hepatitis A,B (jarum), HIV (hub. Sex, jarum, tranfusi) Plasenta, dari ibu ke janin (rubella, cytomegalovirus, varicella)
Penyakit Virus Penting
Flu burung, disebabkan oleh virus H5N1 (untuk Asia),
ditularkan oleh burung liar, burung peliharaan, unggas air. Penyakit ini ditularkan dari bangsa unggas ke manusia
SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome), penyakit yang mematikan dalam waktu singkat dengan gejala mirip flu disertai gangguan pada paru-paru AIDS (Acquiret Immune Deficiency Syndrome), disebabkan oleh virus HIV. Virus ini menyerang Sel T pada manusia (sel yang bertanggung jawab pada sistem kekebalan tubuh)
Poliovirus
Properties of the virus Enterovirus. Possesses a RNA genome. Transmitted by the faecal oral route. Cause of gastrointestinal illness and poliomyelitis.
Properties of the virus Myxovirus Enveloped virus with a segmented RNA genome Infects a wide range of animals other than humans Undergoes extensive antigenic variation Major cause of respiratory infections
Spread by respiratory route Virus infects cells of the respiratory tract Destruction of respiratory epithelium
Secondary bacterial infections
• Altered cytokine expression leading to fever e.g interleukin-1 and interferon
Cara Mengisolasi Virus
lamda
M13
Virus invertebrata khusus yang menyerang sel serangga dapat digunakan sebagai insektisida hayati Untuk membuat vaksin
Virus bakteri dan virus tanaman telah dijadikan alat untuk keperluan rekayasa genetika dalam pencipataan tanaman transgenik maupun bakteri pembawa gen asing yang diekpresikan olehnya
Treatment and Prevention of Virus Infections Antivirals Vaccines and immunisation
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/ICTVdb/Images/Ackerman/Animalvi/Adenovi r/799-16.htm
THANK YOU........