PERSEPSI ORANG TUA TERHADAP GURU DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SDN 185/VII KECAMATAN MANDIANGIN KABUPATEN SAROLANGUN
SKRIPSI
OLEH
YULIANTI NIM A1D109234
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2014
ARTIKEL ILMIAH PERSEPSI ORANG TUA TERHADAP GURU DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SDN 185/VII KECAMATAN MANDIANGIN KABUPATEN SAROLANGUN OLEH : YULIANTI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI
ABSTRAK Persepsi orang tua tentang pendidikan pada penelitian ini adalah pengalaman dari orang tua tentang objek, peristiwa atau hubungan-hubungan yang diperoleh. Persepsi ini adalah proses dimana peneliti menafsirkan sesuatu. Indikatornya antara lain latar belakang pendidikan, wawasan, motivasi atau dorongan untuk berprestasi, sikap kepedulian/perhatian terhadap anak, menerapkan disiplin pada anak agar anak berhasil dalam belajarnya serta membantu mempersiapkan segala kebutuhannya. Penelitian ini bertujuan Untuk mengungkap tingkat persepsi orang tua terhadap guru dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas V di SD Negeri 185/VII Kecamatan Mandiangin Kabupaten Sarolangun. Sedangkan untuk mengungkapkan hasil penelitian ini disebarkanangket kepada orang tua siswa kelas V di SD Negeri 185/VII Kecamatan Mandiangin Kabupaten Sarolangun Jenis penelitian ini deskriptif dengan jumlah populasi 40 maka diambil sebanyak 100% sebagai sampel. Sampel penelitian ini adalah orang tua siswa kelas V di SD Negeri 185/VII Kecamatan Mandiangin Kabupaten Sarolangun. Alat pengumpul data yang digunakan adalah angket yang berjumlah 35 item pertanyaan yang disebarkan kepada 40 responden dengan option jawaban (ya-tidak). Sedangkan untuk pengolahan data penelitian menggunakan teknik persentase data kelompok pada tingkatan. Hasil penelitian tentang Persepsi Orang Tua Terhadap Guru Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V di SD Negeri 185/VII Kecamatan Mandiangin Kabupaten Sarolangun secara keseluruhan dengan kriteria penafsiran berada pada tingkatan tinggi (75.07%). Pada indikator tanggapan orangtua kegiatan belajar membaca anak berada pada tingkatan tinggi (69 %), Pada indikator tanggapan orangtua kegiatan belajar berhitung anak berada pada tingkatan tinggi (63.5%), Pada indikator tanggapan orangtua kegiatan bermain sosial anak berada pada tingkatan tinggi (74.5%), Pada indikator tanggapan orangtua kegiatan bermain dengan alat peraga berada pada tingkatan tinggi (76.5%), Pada indikator tanggapan orangtua kegiatan memotivasi anak memecahkan masalah belajar berada pada tingkatan tinggi (77%), Pada indikator tanggapan orangtua kegiatan Memotivasi anak untuk mendapatkan keseimbangan berada pada tingkatan tinggi (76%), Pada indikator tanggapan orangtua kegiatan Memotivasi anak untuk mendapatkan keseimbangan berada pada tingkatan tinggi (Pada indikator tanggapan orangtua kegiatan Memotivasi anak untuk mendapatkan keseimbangan berada pada tingkatan tinggi (89 %). Dari hasil kesimpulan penelitian tentang Persepsi Orang Tua terhadap Guru Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V di SD Negeri 185/VII Kecamatan Mandiangin Kabupaten Sarolangun maka guru dan orang tua diharapkan untuk mendukung segala kegiatan belajar anak, karena tanpa ada dukungan dari orang tua kegiatan guru yang diajarkan pada siswa tidak akan mendukung siswa untuk meningkatkan kegiatan belajarnya.
Kata kunci : Persepsi Orang Tua, Guru, Hasil Belajar
I.
PENDAHULUAN
Persepsi orang tua tentang pendidikan pada penelitian ini adalah pengalaman dari orang tua tentang objek, peristiwa atau hubungan-hubungan yang diperoleh. Persepsi ini adalah proses dimana peneliti menafsirkan sesuatu. Indikatornya antara lain latar belakang pendidikan, wawasan, motivasi atau dorongan untuk berprestasi, sikap kepedulian/perhatian terhadap anak, menerapkan disiplin pada anak agar anak berhasil dalam belajarnya serta membantu mempersiapkan segala kebutuhannya. Sarlito Wirawan dalam Indrosiswoyo (2002:94) “menyebutkan bahwa persepsi adalah proses informasi untuk dipahami”. Alat untuk memperoleh informasi tersebut adalah penginderaan (penglihatan, pendengaran, peraba, dan sebagainya). Menurut Rakhmat dalam Fadhillah (2000:39), “persepsi adalah proses memberi makna pada sensori sehingga manusia memperoleh pengertian”. Menurut Kartini Kartono dan Dali Gulo dalam Fadhillah (2000:39), “persepsi adalah seseorang menjadi sadar akan segala sesuatu dalam lingkungannya”. Krech,. (Sugiharto 2001:19) mengemukakan bahwa “persepsi seseorang ditentukan oleh dua faktor utama, yakni pengalaman masa lalu dan faktor pribadi”. Maka fenomena yang terjadi dilapangan di SD Negeri 185/VII Kecamatan Mandiangin Kabupaten Sarolangun bahwa persepsi orang tua pada guru dalam meningkatkan hasil belajar disekolah amatlah berpengaruh karena dengan adanya perhatian guru terhadap siswa akan hasil belajar anak didik, membuat orang tua ingin tetap menyekolahkan anaknya supaya pintar, terkadang karena kurangnya perhatian guru terhadap hasil anak didiknya sehingga orang tua enggan menyekolahkan anaknya kejenjang yang lebih tinggi sehingga anak merasa dirinya tidak mampu untuk menjadi lebih pintar. Orang tua beranggapan dengan adanya kerjasama antara orang tua dan guru dapat merubah anak menjadi lebih baik dan para orang tua bisa merasakan perubahan yang terjadi pada anak setelah anak bersekolah. Guru dianggap sebagai pihak yang bisa dipercaya orang tua dalam menanamkan budi pekerti dan pengetahuan bagi anak-anak. Berdasarkan latar belakang tersebut penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “ Persepsi Orang Tua Terhadap GuruDalam-Meningkatkan Hasil-Belajar-Siswa-Kelas-V di SD Negeri 185/VII Kecamatan Mandiangin Kabupaten Sarolangun. . II. TINJAUAN PUSTAKA Persepsi Manusia sebagai makhluk sosial yang sekaligus juga makhluk individu, maka terdapat perbedaan antara individu yang satu dengan yang lainnya. Adanya perbedaan inilah yang antara lain menyebabkna mengapa seseorang menyenangi suatu obyek, sedangkan orang lain tidak senang bahkan membenci obyek tersebut. Hal ini sangat tergantung bagaimana individu menanggapi obyek tersebut dengan persepsinya. Pada kenyataannya sebagian besar sikap, tingkah laku dan penyesuaian ditentukan oleh persepsinya.
Persepsi pada hakekatnya adalah merupakan proses penilaian seseorang terhadap obyek tertentu. Rakhmat (2007:12), persepsi adalah pengalaman tentang obyek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Sensasisensasi dari lingkungan akan diolah bersama-sama dengan hal-hal yang telah dipelajari sebelumnya baik hal itu berupa harapan-harapan nilai-nilai, sikap, ingatan dan lain-lain. Menurut Walgito (2010:24) menyatakan persepsi merupakan proses psikologis dan hasil dari penginderaan serta proses terakhir dari kesadaran, sehingga membentuk proses berfikir. Orang Tua Orang tua adalah orang yang dituakan, dalam hal ini ayah dan ibu yang telah memberi perawatan, membesarkan, mendidik dan mencukupi kebutuhan, baik yang bersifat lahiriah maupun yang bersifat batiniah. Sujanto dan Kasmiati (2006:13) mengemukakan “ Orang tua adalah orang yang pertama–tama memberikan pendidikan pada anak–anaknya”. Berdasarkan hal tersebut, “ maka orang tua merupakan orang yang menerapkan prinsip–prinsip dasar bagi anak dalam kehidupannya, demikian juga didalam belajarnya. “Siswa pertama kali menerima pelajaran dari orang tuanya, sebelum ia menerima materi pelajaran dari guru yang lebih luas “(Sumanti, 2007 :9). Hasil Belajar “Hasil belajar adalah hasil yang telah dicapai oleh siswa dalam belajar “(Saifudin Azwar,2005:48). Hasil belajar juga merupakan berbagai kapasitas yang diperoleh siswa sehubungan dengan keikutsertaannya dalam proses pembelajaran. “Disatu sisi hasil belajar merupakan pencapaian tujuan pengajaran, disisi lain hasil belajar merupakan penggal dan puncak belajar sisw” (Dimyati dan Mudjiono, 2006:76). Hasil belajar dipengaruhi oleh faktor intern dan faktor ekstern yang dialami dan dihayati siswa yang berpengaruh terhadap proses belajar adalah (1) sikap siswa terhadap belajar, (2) motivasi belajar, (3) konsentrasi belajar, (4) kemampuan mengolah bahan belajar, (5) kemampuan yang telah tersimpan, (6) kemampuan berprestasi atau unjuk hasil belajar, (7) rasa percaya diri siswa, intelegensia dan keberhasilan belajar dan kebiasaan belajar. “Sedangkan faktor-faktor ekstern yang mempengaruhi hasil belajar antara lain : (1) guru sebagai pembimbing belajar siswa, (2) sarana dan prasarana belajar, (3) kondisi pembelajaran, (4) kebijakan penilaian, (5) kurikulum yang diterapkan dan lingkungan sosial siswa” (Dimyati dan Mudjiono, 2006:54). III. METODELOGI PENELITIAN Racangan penelitian ini bersifat deskriptif dengan melakukan pengamatan langsung. “Metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk meneliti status kelompok manusia, suatu obyek, suatu kondisi dan suatu sistem pemikiran serta peristiwa yang akan terjadi “(Antara, 2008). Tujuan dari suatu penelitian deskriptif adalah untuk membuat eksploratif gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara berbagai gejala yang akan diteliti. Rencana penelitian ini adalah untuk mendapatkan keterkaitan dan Persepsi Orang Tua Terhadap Guru Dalam Meningkatkan hasil Belajar Siswa Di SD Negeri
185/VII Kecamatan Mandiangin Kabupaten Sarolangun sehingga akan mendapatkan hasil yang maksimal sesuai dengan tujuan yang diharapkan
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil pengolahan data yang dihitung dengan menggunakan rumus presentase (%) maka persepsi orang tua terhadap guru dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas V di SD Negeri 185/VII Kecamatan Mandiangin Kabupaten Sarolangun dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.2 : Deskripsi Hasil Penelitian Persepsi Orang Tua Terhadap Guru Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V di SD Negeri 185/VII Kecamatan Mandiangin Kabupaten Sarolangun Penilaian
Penilaian Tidak
Ya
Tidak
Ya
F
%
F
%
No
F
%
F
%
1
32
80
8
20
21
36
90
4
10
2
25
62.5
15
37.5
22
35
87.5
5
12.5
3
29
72.5
11
27.5
23
28
70
12
30
4
25
62.5
15
37.5
24
29
72.5
11
27.5
5
27
67.5
13
32.5
25
26
65
14
35
6
26
65
14
35
26
32
80
8
20
7
24
60
16
40
27
31
77.5
9
22.5
8
23
57.5
17
42.5
28
30
75
10
25
9
28
70
12
30
29
26
65
14
35
10
26
65
14
35
30
33
82.5
7
17.5
11
27
67.5
13
32.5
31
30
75
10
25
12
29
72.5
11
27.5
32
35
87.5
5
12.5
13
30
75
10
25
33
38
95
2
5
14
31
77.5
9
22.5
34
39
97.5
1
2.5
15
32
80
8
20
35
90
4
10
16
35
87.5
5
12.5
36 105 1
17
34
85
6
15
18
29
72.5
11
27.5
19
28
70
12
30
20
27
67.5
13
32.5
No
jumlah ratarata
2627.5 75.07
349
872.5 24.92
Berdasarkan tabel 4.2 diatas hasil pengolahan data yang telah dihitung menurut rumus presentase (%) yang dirujuk dari pendapat Arikunto (2002:112) pada Bab III, maka dapat disimpulkan bahwa Persepsi orang tua terhadap guru dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas V di SD Negeri 185/VII Kecamatan Mandiangin Kabupaten Sarolangun berdasarkan hasil penelitian akhir secara umum dilihat pada deskripsi data adalah “ tinggi “. Ini terbukti hasil rata – rata jawaban
responden sebanyak 40 orang tua siswa yang 75.07% yang menyatakan Ya dan 24.92% yang menyatakan tidak.
V. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian tentang Persepsi orang tua terhadap guru dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas V di SD Negeri 185/VII Kecamatan Mandiangin Kabupaten Sarolangun, dapat disimpulkan sebagai berikut : Tanggapan orang tua pada kegiatan belajar siswa kelas V di SD Negeri 185/VII Kecamatan Mandiangin Kabupaten Sarolangun maka guru dan orang tua diharapkan untuk mendukung segala kegiatan belajar anak, karena tanpa ada dukungan dari orang tua maka kegiatan guru yang diajarkan pada siswa tidak akan mendukung siswa untuk meningkatkan kegiatan belajarnya. Dalam melansungkan kegitan bermain yang dilakukan guru telah baik. Oleh karena itu orang tua dapat membantu anak terutama pada kegiatan bermain yang belum dipahami anak berkaitan dengan meningkatkan kreatifitas anak. Maka guru dan orang tua diharapkan untuk dapat meningkatkan tugasnya masing-masing, guru memotivasi disekolah dan orang tua mendukung segala kegiatan siswa dirumah karena tanpa ada dukungan dari orang tua maka kegitan guru yang diajarkan pada siswa tidak akan mendukung siswa untuk meninggalkan siswa untuk meningkatkan motivasi belajarnya.
DAFTAR PUSTAKA Andriani Purwastuti dkk (2005: 76) https://www.google./guru/com Arikunto, Suharsimi (1998), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, PT. Rineka Cipta, Jakarta Agus Sujanto dan kasmiati (2006) Psikologi Perkembangan, Jakarta Aksara Baru Asmawati (2008) persepsi orang tua siswa terhadap aktivitas anak di TK.Negri Pembina 1 Kota Jambi, skripsi Bimbingan Konseling unja Jambi Balai Pustaka, (2002) Kamus Besar Indonesia : Jakarta Balai Pustaka Novia. (2009). Pengaruh Prestasi Sekolah dan Tingkat Pendapatan Keluarga Terhadap Motivasi Berwiraswasta Siswa SMK Bakti Oetama Gondangrejo Karanganyar. Skripsi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Tidak diterbitkan Dimyati dan Mujiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rieneke Cipta Darsono, Azhari. 2000. Pedoman Praktis Memahami Laporan Andi. Yogyakarta Departemen Pendidikan Nasional (2003), Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta: Depdiknas