Market Brief - KDEI Taiwan Peluang Ekspor Plywood / Veneer, kayu lapis dan turunannya ke Pasar Taiwan
Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia di Taiwan Http://www.kdei-taipei.org/ Taipei, October 2015
Kata Pengantar
Penulisan Market Brief ini merupakan salah satu tugas pokok dan fungsi Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei, Taiwan, bertujuan untuk memberikan informasi pasar Taiwan tentang tingginya permintaan plywood / kayu triplek / veneer di Taiwan kepada para pengusaha dan pejabat terkait di Indonesia. Market Brief ini menyajikan informasi mengenai pasar Taiwan serta peluang dan hambatan yang mungkin dihadapi oleh para pelaku usaha industri kayu lapis / plywood. Selain itu, design yang banyak dipengaruhi oleh “Back to nature” yang merupakan trend bagi masyarakat Taiwan, strategi penetrasi pasar dan rekomendasi pengembangan nilai ekspor produk plywood asal Indonesia ke Taiwan juga disajikan dalam tulisan ini. Informasi yang disajikan diupayakan secara ringkas, padat dan jelas sehingga diharapkan mudah dipahami dan dapat meningkatkan pengetahuan serta kemampuan para eksportir Indonesia untuk meningkatkan nilai ekspor plywood Indonesia ke Taiwan. Kami menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna sehingga kritik dan saran untuk perbaikan kedepan sangat kami harapkan. Semoga Market Brief kali ini dapat menambah informasi bagi dunia usaha di Indonesia.
Terima Kasih Kepala Bidang Perdagangan, Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia di Taipei
Ikhwan Aman i
Daftar Isi Kata Pengantar ................................................................................................. i Daftar Isi .......................................................................................................... ii Peta Taiwan......................................................................................................iii I. Pendahuluan................................................................................................. 1 II. Potensi kayu plywood dan laminated wood di Pasar Taiwan ....................... 4 2.1. Data Perdagangan dan Potensi Pasar .................................................. 4 2.1.1. HS 4412 (plywood, kayu lapis dan triplek)....................................... 5 2.1.2. HS 441231(plywood/ kayu lapis dari pohon tropis).......................... 7 2.1.3. HS 441232 (plywood/ kayu lapis dari pohon non konifer)................ 9 2.2. Analisis Persaingan kayu lapis / plywood dan turunannya .................. 10 2.3. Standard dan Regulasi ........................................................................ 15 2.3.1. Dokumentasi.................................................................................. 15 2.3.2. Peraturan Label ............................................................................ 17 2.3.3. Peraturan Pengiriman ................................................................... 17 2.3.4. Bea masuk, tarif dan pajak ............................................................ 18 2.4. Saluran distribusi plywood atau kayu lapis di Taiwan .......................... 19 III.Peluang dan Strategi ................................................................................. 22 3.1. Tren Penggunaan Plywood di Taiwan ................................................. 22 3.2. Analisis SWOT .................................................................................... 22 3.3. Strategi Pengembangan Industri dan ekspor plywood / kayu lapis...... 25 3.3.1. Strategi Industri plywood / kayu lapis dalam negeri ...................... 26 3.3.2. Strategi Pengembangan Ekspor plywood Indonesia ke Taiwan.... 27 IV. Informasi-informasi penting ...................................................................... 29 4.1. Perwakilan Taiwan di Indonesia .......................................................... 29 4.2. Kamar dagang Taiwan di Indonesia .................................................... 29 4.3. Perwakilan Indonesia di Taiwan ......................................................... .30 4.4. Asosiasi produk bambu dan rotan serta hasil hutan lainnya ................ 30 4.5. Daftar Importir kayu lapis di Taiwan..................................................... 30 REFERENSI ................................................................................................... 32
ii
Sekilas Taiwan Ibukota
Taipei
Mata uang
Taiwanese Dollar (NTD or TWD)
Luas area
36.000 km2
Populasi
23 juta
Temperatur
summer 30OC & winter 13OC
Kode negara
886
Waktu
GMT + 8.00
Bahasa resmi Bahasa lainnnya Agama
Chinese Mandarin
Partai politik Listrik Jam kerja
Taiwanese , Hakka Buddhism, Taoism, Christianity Kuo mintang (KMT), Democratic Progressive Party (DPP) 110 volts, 60 Hz Administratif : Senin-Jumat (9.00-17.00) Toko : Senin-Minggu (11.00-21.30) Toko convinience : 24/7
iii
I. Pendahuluan Taiwan, dengan populasi 23 juta jiwa meskipun memiliki sumber daya alam yang terbatas, telah menjadi kekuatan baru perekonomian dunia, salah satu yang tertinggi di Asia mengalahkan Jepang dan Korea Selatan. Taiwan merupakan sebuah pasar produk konsumen yang menarik meskipun memiliki penduduk relatif kecil. GDP per kapita Taiwan senilai US$ 45,900* (2014) mengalami kenaikan US$ 1,700 dibanding periode 2013 (US$ 44,200)* dikarenakan pesatnya pertumbuhan ekonomi global. (* sumber berasal dari The World Factbook). Taiwan merupakan salah satu negara importir terbesar di dunia, dengan nilai impor sebesar USD 268.5 milyar pada tahun 2013. Sedangkan nilai ekspor Taiwan mencapai US$ 305.8 milyar, mengalami kenaikan sebesar US$ 6 milyar dibandingkan tahun sebelumnya. Hutan di Taiwan dengan luas 2,102,400 ha mencakup 58% dari luas total keseluruhan pulau Taiwan dan memiliki lima jenis hutan alam. Berdasarkan letak geografisnya Taiwan memiliki keterbatasan lahan hutan dan dikarenakan tingginya permintaan akan produk kayu, sekitar 72,7% hutan di Taiwan tercancam mengalami kerusakan. Oleh karena itu sejak tahun 1991, penebangan hutan untuk keperluan industri telah dilarang. Dari gambar dibawah dapat dilihat pembagian jenis hutan di Taiwan.
1
Hanya sekitar 500 hektar hutan di Taiwan yang dipergunakan dalam proses produksi kayu komersial seperti plywood, laminated wood, dan jenis yang biasa dibudidayakan ialah Pinus Merak (Cryptomeria japonica), Cemara Cina (Cuninghamia laceolata), dan Akasia (Akasia confuse). Kebanyakan hutan di Taiwan digunakan untuk pasokan air, hutan lindung, keperluan konservasi, dan rekreasi. Untuk mengatasi hal tersebut maka Taiwan membuat perkebunan buatan sekedar untuk dapat memenuhi permintaan pasar domestik. Kebijakan lain yang telah dilakukan Taiwan antara lain mengimpor kayu untuk memproduksi produk olahan dengan bahan baku kayu seperti plywood / panel dari kayu yang dilaminating atau dilapisi . Berdasarkan data yang diperoleh, kelompok industri pengolahan kayu dibagi menjadi industri hulu yang mengolah kayu primer untuk menjadi bentuk tertentu dan industri hilir yang mengolah hasil dari industri hulu. Untuk industri pengolahan kayu hulu terdiri dari : 1. Penggergajian kayu yang nantinya akan menghasilkan berbagai bentuk kayu. 2. Industri kayu lapis yang menghasilkan panel kayu lapis dan juga papan dengan berbagai ukuran. 3. Industri papan partikel yang menghasilkan panel kayu serpihan yang dicampur dengan lem yang dimampatkan 4. Industri Medium Density Fibre-board yang menghasilkan panel kayu yang merupakan campuran serat kayu dengan bahan-bahan kimia atau biasa disebut dengan kayu hasil industri. Di Indonesia sendiri, hutan tropis Indonesia adalah hutan terluas di Asia Tenggara, namun mengingat pesatnya pertumbuhan industri pengolahan kayu 2
seperti mebel, plywood dan produk kayu komposit maka diperkirakan impor kehutanan dan peralatan pertukangan akan tumbuh rata-rata 4% per tahun dalam kurun waktu 3 tahun kedepan. Kayu merupakan sumber devisa negara kedua untuk produk ekspor non migas Indonesia. Total luas hutan di Indonesia adalah 144 juta hektar dimana 49 juta hektar diindungi, 30 juta hektar ditentukan untuk perkebunan kayu dan 65 juta hektar adalah untuk konsesi hutan perusahaan kayu. Jenis produk yang akan dikaji dalam market brief kali ini meliputi plywood [HS Code 4412], plywood dari kayu hutan tropis [HS Code 441231], dan plywood dari kayu konifers [HS Code 441232]. Plywood atau laminated wood jenis ini memiliki peluang memasuki pasar taiwan karena tingginya permintaan dari taiwan untuk bahan tersebut, dapat dilihat pada Tabel 1 dibawah ini. Tabel 1. Jenis Plywood / kayu lapis berdasarkan kode HS HS Code
Spesifikasi produk Plywood, Veneered Panels and Similar Laminated Wood
4412
Plywood, Veneer panel dan laminated wood -- Triplek
Plywood with at least one outer ply of tropical wood specified in subheading Note 2 such as Abura, 441231
acajou, ako, alan, meranti bakau,jongkong etc. Plywood / Triplek, dengan menggunakan kayu dari pohon tropis seperti dari jenis Abura, acajou, ako, alan, meranti bakau,jongkong etc
3
Plywood with at least one outer ply of non-coniferus wood 441232
Plywood / Triplek, dengan menggunakan kayu dari pohon golongan non koniferus
II. Potensi kayu plywood dan laminated wood di pasar Taiwan 2.1. Data Perdagangan dan Potensi Pasar Indonesia merupakan negara agraris yang penduduknya hidup dari usaha pertanian dan kehutanan, salah satu peluang usaha di sektor pertanian dan kehutanan yang berkembang pesat saat ini adalah industri produk-produk hasil kehutanan. Saat ini plywood asal Indonesia banyak diminati oleh dunia, sehingga menyebabkan Indonesia memiliki peluang untuk mengekspor plywood dan turunannya ke Taiwan akibat tuntutan dan permintaan dari Taiwan untuk menunjang permintaan pasar tersebut. Dari data yang diperoleh permintaan plywood asal Indonesia sangatlah tinggi dapat dilihat dari Gambar 1 berikut,
Gambar 1. Tingkat konsumsi dan permintaan terhadap plywood asal Indonesia 4
2.1.1. HS 4412 (plywood / kayu lapis dan triplek) Menurut biro perdagangan Taiwan, untuk produk plywood / kayu lapis dan triplek yang masuk dalam HS 4412 pada periode 2002-2014 negara pemasok utama plywood / kayu lapis ke Taiwan ialah Malaysia dengan pangsa pasar sebesar 46.18% dengan nilai ekspor sebesar 1,536,887,296 USD, diikuti oleh RRT dengan pangsa pasar 1,028,995,397 sedangkan Indonesia sendiri berada di posisi ke tiga dengan pangsa pasar sebesar 20.083% senilai 1,160,344,156 USD, diikuti oleh Russia 1.339 % senilai 44,551,145 USD. (Tabel 2). Tabel 2. Negara Eksportir kayu lapis (HS 4412) ke Taiwan (2002-2014) Rank
Country Global Country
Amount (US$)
Share (%)
Weight (mix)
Avg Price (US$/mix)
3,328,051,506
100
5,753,841,777
0.578
1
MALAYSIA
1,536,887,296
46.18
2,647,591,330
0.58
2
RRT
1,028,995,397
30.919
1,841,208,345
0.559
3
INDONESIA
668,366,414
20.083
1,160,344,156
0.576
4
RUSSIA
44,551,145
1.339
54,986,963
0.81
5
JAPAN
8,752,823
0.263
4,188,025
2.09
6
ITALY
4,846,952
0.146
1,820,771
2.662
7
VIET NAM
4,453,776
0.134
7,028,032
0.634
8
CHILE
3,971,251
0.119
5,221,056
0.761
9
NEW ZEALAND
3,581,599
0.108
5,790,272
0.619
10
FINLAND
3,527,102
0.106
2,074,210
1.7
Pada Gambar 2 dapat dilihat fluktuasi jumlah impor kayu lapis Taiwan terus mengalami kenaikan dari tahun 2006 hingga tahun 2014 dikarenakan tingginya permintaan pasar. Kisaran harga dan jumlah kayu lapis di Taiwan dipengaruhi langsung oleh tingginya permintaan akan konsumen, trend ruangan rumah dengan tema kayu akan mengakibatkan tingginya permintaan akan kayu lapis atau kayu laminating. 5
Gambar 2. Nilai Impor kayu lapis (HS 4412) Taiwan periode 2006-2014
Gambar 3. Fluktuasi nilai impor kayu lapis (HS 4412) Taiwan dari Indonesia Dari Gambar 3 diatas, dapat dilihat fluktuasi impor kayu lapis Taiwan dari Indonesia yang tidak menentu dari tahun ke tahun dan baru pada tahun 2009 mengalami penurunan dan mengalami kenaikan kembalipada tahun 2013. Kisaran harga dan jumlah bahan mentah (dalam hal ini adalah kayu) di 6
Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti konsumsi kayu dalam negeri dan tingkat curah hujan serta kebijakan pemerintah beberapa negara pengekspor kayu / produk kayu dunia.. 2.1.2. HS 441231 (plywood / kayu lapis dan triplek dari pohon tropis) Pada Tabel 3, berdasarkan data departemen perdagangan Taiwan, untuk produk plywood dari kayu tropis yang termasuk dalam HS 441231 pada periode tahun 2002-2014 Malaysia menjadi negara pemasok plywood dari kayu tropis utama ke Taiwan dengan pangsa pasar sebesar 77.988 % senilai USD 582,301,645 diikuti oleh Indonesia (16.399 %) senilai 122,442,017 sedangkan RRT berada di posisi tiga, dengan pangsa 4.876 % sebesar USD 36,405,120. (Tabel 3) Tabel 3 . Negara eksportir plywood dari kayu tropis (HS 441231), ke Taiwan periode 2002-2014 Rank
Share (%)
Quantity (mix)
Avg Price (US$/mix)
100 1,054,145,311
0.708
Country
Amount (US$)
Global Country
746,651,004
1
MALAYSIA
582,301,645
77.988
852,595,893
0.683
2
INDONESIA
122,442,017
16.399
143,681,597
0.852
3
RRT
36,405,120
4.876
52,964,764
0.687
4
RUSSIA
2,034,924
0.273
2,685,103
0.758
5
VIET NAM
1,058,186
0.142
706,962
1.497
6
GHANA
554,198
0.074
469,500
1.18
7
JAPAN
524,021
0.07
58,538
8.952
8
FINLAND
412,636
0.055
148,758
2.774
9
UNITED STATES PAPUA NEW GUINEA
329,424
0.044
173,964
1.894
294,187
0.039
411,809
0.714
10
Dari Gambar 4. Dapat dilihat bahwa data yang diperoleh hanya berasal dari tahun 2009 hingga tahun 2014. Pada tahun 2010 impor kayu lapis dari pohon tropis di Taiwan hampir bernilai 150,000,000 USD. Plywood atau kayu lapis 7
jenis ini merupakan kayu yang digemari karena memiliki struktur kayu yang padat dan tahan lama.
Gambar 4. Nilai impor kayu lapis dari pohon tropis (HS 441231) Taiwan
Gambar 5. Fluktuasi nilai impor kayu lapis dari pohon tropis (HS 441231) Indonesia ke Taiwan
8
2.1.3. HS 441232 (plywood / kayu lapis dan triplek dari pohon non konifer) Pada Tabel 4, berdasarkan data departemen perdagangan Taiwan, untuk produk Plywood dari kayu non-konifer yang termasuk dalam HS 441232 pada periode tahun 2002-2014 malaysia menjadi negara pemasok plywood dari kayu non-konifer utama ke Taiwan dengan pangsa pasar sebesar 55.139 % senilai USD 188,687,165 diikuti oleh Indonesia (24.816 %)senilai 84,919,140 USD sedangkan RRT berada di posisi tiga, dengan pangsa pasar 11.449 % sebesar USD 39,178,044. Untuk Jepang dan India masing-masing berada pada urutan ke 5 dan 6 Tabel 4 . Negara eksportir plywood dari kayu non-konifer (HS 441232), ke Taiwan periode 2002-2014 Rank
Share (%)
Quantity (mix)
Avg Price (US$/mix)
Country
Amount (US$)
Global Country
342,200,591
100
501,777,166
0.682
1
MALAYSIA
188,687,165
55.139
294,295,853
0.641
2
INDONESIA
84,919,140
24.816
104,609,407
0.812
3
RRT
39,178,044
11.449
72,230,437
0.542
4
RUSSIA
23,462,924
6.856
26,716,000
0.878
5
JAPAN
1,747,041
0.511
623,561
2.802
6
INDIA PAPUA NEW GUINEA
1,541,951
0.451
691,432
2.23
1,229,497
0.359
1,805,015
0.681
7 8
FINLAND
660,867
0.193
255,331
2.588
9
VIET NAM
213,199
0.062
244,941
0.87
10
ITALY
183,474
0.054
49,247
3.726
Sejak diberlakukannya larangan untuk menebang hutan pada tahun 2005, banyak masyarakat Taiwan lebih mengutamakan produk kayu lapis yang ramah lingkungan dan tidak mengakibatkan kerusakan hutan. Oleh sebab itu, banyak masyarakat Taiwan yang memilih produk kayu lapis yang terbuat dari 9
bahan alternatif selain dari kayu yakni seperti: bamboo, rotan, dan material lain yang lebih cepat tumbuh
Gambar 6. Nilai impor plywood dari kayu non-konifer (HS 441232) Taiwan
Gambar 7. Fluktuasi nilai impor plywood dari kayu non-konifer (HS 441232) dari Indonesia ke Taiwan
2.2. Analisis Persaingan kayu lapis dan turunannya di Pasar Taiwan Pada bagian ini dilakukan perbandingan dan analisis persaingan terhadap 4 negara pengekspor kayu lapis, termasuk didalamnya plywood / 10
kayu lapis (HS 4412), kayu lapis dari pohon topis (HS 441231) dan kayu lapis dari pohon non-koniferus (HS 441232) yaitu (RRT, Malaysia, Vietnam dan Rusia) yang berperan cukup besar terhadap pasar kayu lapis di Dunia pada umumnya dan Taiwan khususnya. RRT Tiongkok adalah negara terpadat dan terbesar keempat di dunia dengan kebudayaan yang sangat bersejarah selama 5000 tahun terakhir. Sejarah Industri kayu di RRT mencapai puncaknya pada jaman Dinasti Ming (13691644 AD) dan awal Dinasti Qing (1644-1911 AD). Selama periode ini jenis produk olahan
dari
kayu
yang
dihasilkan
sangatlah
sederhana
dan
menggunakan kayu keras tropis yang di kirim dari negara Tenggara. Sejarah industri kayu modern RRT dimulai pada awal tahun 1980 an, setelah kebijakan reformasi diadopsi oleh pemerintah RRT dan selama periode dua dekade kedepan, industri mebel di RRT mengambil 10% dari pasar global. Menurut data yang diperoleh, nilai industri kayu lapis RRT terus mengalami peningkatan seperti terlihat pada Tabel 5. Tabel 5. Nilai ekspor kayu lapis dan turunannya asal RRT Period 2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012
Reporter China China China China China China China China China China China China China
HS Code 4412 4412 4412 4412 4412 441231 441231 441231 441231 441231 441232 441232 441232
Qty
360 981 1247 2795 1499 52604 116475 109340 11
Netweight (kg) 101,871,730 115,942,873 112,463,989 151,485,390 179,094,608 206,192 624,280 696,732 1,545,039 1,918,552 27,021,013 58,409,633 55,279,370
Trade Value (US$) 61,564,240.00 79,065,029.00 77,900,695.00 106,201,117.00 124,523,248.00 274,710.00 774,414.00 418,376.00 1,010,760.00 1,373,902.00 18,852,236.00 40,998,637.00 39,555,803.00
2013 2014
China China
441232 441232
123299 75291
64,146,378 70,075,832
45,949,153.00 50,701,622.00
Dari Tabel 5 tersebut dapat dilihat bahwa pada tahun 2014 total kayu lapis yang diekspor RRT mencapai 179,094,608. Berbagai bahan baku digunakan dalam proses produksi kayu lapis di RRT termasuk kayu dari pohon tropis / non-konifer akan tetapi kayu lapis dari pohon tropis tetap menjadi produksi dan menjadi produk ekspor utama RRT. Terdapat lima besar propinsi di RRT yang berperan cukup besar dalam memproduksi kayu ; ZheJiang (187,430,000 buah), GuangDong (193,930,000 buah), Fujian (107,010,000 buah), ShanDong (74,180,000 buah) dan ShangHai (62,680,000 buah) Secara total, produksi kayu oleh 5 propinsi ini telah menghasilkan 81,16 % dari produksi nasional. Untuk daerah GuangDong itu sendiri telah menjadi daerah nomor satu dalam pembuatan kayu lapis beserta produk turunnanya selama beberapa dekade terakhir.
Malaysia Industri produk olahan kayu Malaysia memiliki peran penting pada sektor manufaktur negara tersebut, dan menyumbang 3 persen dari ekspor manufaktur total, industri ini memiliki landasan yang kuat. Landasan tersebut ialah sedikitnya terdapat 750 usaha kecil dan menengah (UKM) dengan 1,500 unit usaha lain yang lebih kecil. Terlebih lagi sektor ini adalah salah satu dari beberapa industri yang sukses dalam periode 1996-2005. Saat ini, Malaysia menjadi salah satu eksportir terbesar produk kayu seperti kayu lapis dan mebel
12
dengan lebih dari 60 negara tujuan ekspor, dan sekitar 80% dari bahan bakunya dihasilkan sendiri di dalam negeri. Bermula dari Industri perumahan berbasis tradisional dan pada tahun 1980 hanya memiliki nilai ekspor sebesar 25 juta ringgit Malaysia. Produksi produk olahan kayu Malaysia saat ini tumbuh menjadi industri yang menguntungkan dan menghasilkan 7,62 milliar ringgit Malaysia, dari Tabel 6 dapat dilihat nilai ekspor produk olahan kayu asal malaysia Tabel 6. Nilai ekspor kayu lapis dan turunannya asal Malaysia Period
Reporter
HS Code
2010
Malaysia
2011
Qty
Netweight (kg)
Trade Value (US$)
4412
122,513,107
159,260,142.00
Malaysia
4412
100,739,322
143,525,861.00
2012
Malaysia
4412
81,984,098
132,442,805.00
2013
Malaysia
4412
98,310,425
140,690,059.00
2014
Malaysia
4412
72,126,884
120,719,338.00
2010
Malaysia
441231
240407
48,806,269
97,138,888.00
2011
Malaysia
441231
209773
50,438,534
90,814,655.00
2012
Malaysia
441231
205618
51,645,599
98,353,795.00
2013
Malaysia
441231
230358
69,130,144
111,347,219.00
2014
Malaysia
441231
198717
47,467,859
92,484,796.00
2010
Malaysia
441232
4556
1,693,472
1,913,261.00
2011
Malaysia
441232
3703
1,319,652
1,381,582.00
2012
Malaysia
441232
3343
1,054,022
1,242,641.00
2013
Malaysia
441232
2410
1,089,057
1,162,677.00
2014
Malaysia
441232
4066
1,257,668
1,452,099.00
Sektor industri pengolahan kayu Malaysia mengalami kesuksesan dikarenakan beberapa faktor diantaranya: 1. Bahan baku kayu yang melimpah dan Tenaga kerja yang trampil dan berdedikasi
13
2. Sumber daya alam yang dikelola dengan benar sehingga sangat produktif sehingga tidak menggandalkan impor kayu dari luar Malaysia 3. Investasi dalam penelitian dan pengembangan teknik produksi dan peralatan modern, serta Kebijakan pemerintah yang tepat dan insentif Vietnam Vietnam telah mengalami 20 tahun pembangunan ekonomi yang sangat pesat sejak dibukanya pintu ke pasar internasional. Secara khusus, industri pengolahan kayu telah membuat kemajuan yang besar dan signifikan. Sektor ini telah menjadi kontributor yang signifikan terhadap Produk Domestik Bruto negara itu. Dari Tabel 7 berikut dapat terlihat nilai industri kayu lapis Vietnam Tabel 7. Industri kayu lapis Vietnam periode 2010-2013 Period
Reporter
HS Code
Netweight (kg)
Trade Value (US$)
2010 2011 2012 2013
Viet Nam Viet Nam Viet Nam Viet Nam
4412 4412 4412 4412
401,861 383,860
441,237.00 451,770.00 687,828.00 1,147,492.00
1,206,356
Industri pengolahan kayu Vietnam berkembang mulai dari industri kecil sampai
besar,
diantar
perusahaan
itu
banyak
terdapat
perusahaan
independent dengan perusahaan yang didanai oleh investor asing. Dengan karakterisitik yang beragam untuk setiap daerah, Vietnam selatan dan Vietnam tengah sekitar kota Ho Chi Minh menjadi pusat industri sekitar 70% (600 produsen) terbesar di Vietnam
Rusia Hutan Rusia merupakan hutan terbesar di dunia yang mencakup 22%, hampir ¼ bagian dari hutan dunia. Di Rusia, spesies tanaman yang paling 14
utama ialah birch yang mendominasi 13% dari luas hutan di rusia. Industri produk kehutanan seperti kayu, pulp dan kertas memainkan peranan yang penting baik untuk ekonomi Rusia itu sendiri serta negara tetangga yang membutuhkan kayu. Rusia adalah salah satu produsen terbesar dunia dan eksportir kayu bulat untuk keperluan industri. Sektor kehutanan Rusia memiliki potensi masa depan dan peluang. Saat ini sektor kehutanan berfokus pada kayu bulat dan kayu gergajian dengan sebagian besar hasil olahan hutan dipakai untuk pembuatan plywood / triplek / kayu lapis Tabel 8. Industri kayu lapis Rusia periode 2010-2013 Period 2010 2011 2012 2013 2014 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014
Reporter Rusia Rusia Rusia Rusia Rusia Rusia Rusia Rusia Rusia Rusia Rusia Rusia
HS Code 4412 4412 4412 4412 4412 441231 441231 441232 441232 441232 441232 441232
Qty
42 58 1409838 1488493 2361682 1698653 1915667
Netweight (kg) 1,005,770,832 1,038,347,416 1,093,556,586 1,185,659,367 1,333,804,595 26,939 39,885 958,333,917 1,010,300,633 1,047,568,996 1,154,075,224 1,304,379,360
Trade Value (US$) 684,181,111.00 878,917,720.00 890,693,085.00 995,528,840.00 1,173,526,354.00 33,650.00 31,763.00 654,222,273.00 857,190,907.00 856,993,064.00 969,423,272.00 1,148,575,692.00
2.3. Standard dan Regulasi 2.3.1. Dokumentasi Dokumen yang diperlukan untuk pengiriman ke / dari Taiwan termasuk faktur komersial (commercial invoice), bill pendaratan (airway bill), daftar packing (packing list), dan sertifikat asal (certificate of origin). Tagihan komersial harus menunjukkan nilai F.O.B, C & F, atau C.I.F.; asuransi; faktur pengangkutan. Selain informasi yang umumnya termasuk dalam standar bill of 15
lading / airway bill, semua kode barang dan tanda pengiriman pada paket harus ditunjukkan. Bea Cukai di Taiwan tidak memungkinkan kode barang atau kelompok tanda pada pengiriman komoditi campuran. Secara ringkas produk yang diimport ke Taiwan harus memiliki summary declaration yang ditujukan kepada petugas kepabeaan di tempat produk diturunkan. Produk kemudian berada dalam temporary storage procedure (tidak lebih dari 20 hari atau 45 hari jika dikirim lewat laut). Produk tersebut berada dalam custom supervision sampai dikeluarkannya customs approved treatment or use. Customs approved tersebut terdiri dari: 1) release for free circulation, 2) transits procedure, 3) customs warehousing, 4) inward processing, 5) temporary admission, 6). Entry into a free zone or warehouse. Di Taiwan tidak terdapat a free zone. Pengemasan perlu diberi perhatian khusus karena harus memenuhi beberapa persyaratan yang telah ditentukan terutama untuk produk pertanian. Hal yang harus diperhatikan antara lain jenis kemasan dan ukuran kemasan. Barang yang masuk ke customs (bea cukai) harus dilakukan pemeriksaan. Pemeriksaan barang tersebut diperlukan untuk menentukan: Nilai barang untuk tujuan Kepabeanan dan penentuan besaran bea masuk. Apakah barang-barang yang diimpor tersebut sudah sesuai dengan negara asal barangnya. Tanda khusus atau labelling mungkin dapat diterapkan. Apakah barang-barang tesebut sudah sesuai dengan invoice nya. Apakah pengapalannya berisi artikel-artikel yang dilarang. Apakah jumlah dari barang yang terdapat dalam daftar pada invoice sudah sesuai, dan tidak kurang ataupun berlebihan dari daftar yang ada.
16
2.3.2. Peraturan Label Informasi pada label produk harus menggunakan bahasa setempat dalam hal ini bahasa Mandarin / Chinese disamping bahasa internasional lainnya (Indonesia atau English). Produk olahan kayu sebagai contoh, informasi yang diperlukan termasuk nama dan alamat produsen atau importir, tanggal produksi, dll. Selain itu, label bahasa Cina dan instruksi (penggunaan atau pemasangan) lainnya adalah mengenai jenis bahan / material yang digunakan (contoh: plastik, kayu, rotan, bamboo, kombinasi, dll), warna, dan kemampuan berat maksimum, sebagai contoh.
2.3.3. Peraturan Pengiriman Dalam pengiriman barang, beberapa resiko yang biasanya timbul khususnya bila menggunakan kontainer. Resiko tersebut antara lain rusaknya produk yang dikirim akibat sirkulasi udara yang tidak baik. Sehingga untuk mengantisipasi resiko pengiriman dengan kontainer, perlu diperhatikan persyaratan sebagai berikut: (a) harus bersih, tidak lembab dan tidak berbau, tidak ada serangga, dan pengerat lainnya. (b) memiliki sirkulasi udara. jika terdapat ventilasi, bukaan ventilasi tersebut harus dibuat sedemikian rupa sehingga hujan, percikan air laut tidak dapat masuk. Ventilasi tersebut harus terbuat dari bahan yang tidak dapat berkarat; Jika ventilasi yang ada menggunakan sumber energi dari luar kontainer seperti aliran listrik dari kapal, maka harus diperhatikan bahwa supplai listrik tersebut tidak terganggu selama pengiriman.
17
Bagian dalam kontainer harus dilapisi kertas kraft atau kertas sejenisnya yang dapat menghisap cairan. Jika di dalam kontainer terdapat serangga hidup maka container tersebut harus terlebih dahulu difumigai sebelum produk yang akan dikirim dimasukkan. Bantalan harus dilapisi dengan tumpukan kraft atau kayu. Jika yang digunakan kayu maka harus diperhatikan persyaratan berikut: (a) kayu tersebut harus bebas serangga atau pengerat atau kotoran lain dari muatan sebelumnya. (b) tidak pernah digunakan untuk membawa produk kimia atau produk berbau lain seperti karet, pupuk, dll. (c) harus sesuia dengan persyaratan Plywood / kayu lapis atau residu lainnya. (d) harus kering. Disamping beberapa peraturan wajib diatas, kemasan yang terbuat dari bahwa harus melalui sertifikasi phytosanitary. Informasi pada label produk harus menggunakan bahasa setempat dalam hal ini bahasa Mandarin / Chinese disamping bahasa internasional lainnya. Taiwan memperketat peraturan tentang Chinese labeling untuk semua barang dari negara pengekspor, yang harus ditempelkan sebelum bea cukai.
2.3.4. Bea masuk, tarif dan pajak Tarif nominal rata-rata di Taiwan saat adalah 8,2% ; the trade-weighted adalah 2,5%, keduanya turun sedikit mulai 1998. Banyak negara-negara pengekspor telah menyatakan keprihatinan tentang bea masuk yang dikenakan pada pengiriman ekspres tertentu memasuki Taiwan meskipun mereka akan merupakan jasa yang gratis jika dikirim melalui jasa pos. Pajak impor bervariasi, saat ini bea masuk untuk produk plywood / kayu lapis berkisar antara 8.5%. Untuk info lebih lengkap mengenai tarif dan bea masuk produk Plywood / kayu lapis dan turunannya, dapat dilihat di website Directorate 18
General of Costum Taiwan, dengan memasukan 4412 (yang merupakan HS CODE untuk kayu lapis dan turunannyai) pada Tariff database search system, (http://www.customs.gov.tw/RatewebEn/Search1Detail.aspx?HS=44123110005&type =1&date=20151005). Selain bea masuk, importir dari semua negara-negara pengekspor juga harus membayar biaya 0,3% biaya pelabuhan dan pajak nilai tambah 5%. Barang yang masuk Taiwan oleh pengiriman barang atau paket pos dibebaskan dari biaya pelabuhan. Informasi biaya di atas adalah untuk referensi saja. Untuk informasi rinci tentang bea masuk, tarif, pajak, dan biaya lainnya yang berkaitan dengan proses bea cukai, kami sarankan agar berkomunikasi dengan importir anda atau freight forwarders di Indonesia.
2.4. Saluran distribusi plywood atau kayu lapis di Taiwan Jalur distribusi Plywood / kayu lapis di Taiwan menjadi hal yang sangat penting dalam kelancaran pasokan, mulai dari kayu gelondongan hingga diterima oleh pengguna di tingkat eceran atau besar. Secara umum jalur distribusi yang ada pada produsen Plywood / kayu lapis bermulai dari pabrik atau produsen diikuti oleh importir hingga pengguna akhir . a. Produsen Produsen berperan untuk memproduksi atau mengimpor Plywood / kayu lapis. Proses yang dilakukan produsen dapat dilihat pada diagram berikut
19
Gambar 8. Diagram alir pembuatan plywood b. Importir Importir merupakan, bentuk umum dari produsen yang mengimpor produk dari luar negeri dan dijual atau digunakan di dalam negeri. Produk ini bisa menjadi produk siap guna, produk yang memerlukan pengemasan ulang atau relabelling. c. Distributor Distributor
merupakan
perantara
yang
mendistribusikan,
menjual,
menawarkan produk Plywood / kayu lapis dan turunannya. Distributor ini juga sering
membeli
Plywood
/
kayu
lapis
dalam
jumlah
besar
dan
mendistribusikannya ke dealer atau pengecer d. Penggudangan / penyimpanan Orang atau lembaga yang menyimpan produk Plywood / kayu lapis untuk produsen atau distributor. Beberapa distributor (seperti rantai –toko) memiliki gudang sendiri untuk menyimpan produk Plywood / kayu lapis beserta produk lainnya. Untuk taiwan sendiri toko-toko yang menjual plywood seperti IKEA dan pengecer lainnya e. Pengecer Dealer atau pengecer yang menjual produk Plywood / kayu lapis kepada pengguna akhir. Di Taiwan penggunaan plywood umunya untuk keperluan 20
pembangunan (construction), Pembuatan kisi atau lantai (manufacturing) dan lainnya seperti pelapis furniture / toilet dan untuk keperluan rumah tangga lainnya.
Gambar 9. Penggunaan plywood atau kayu lapis Pada
umumnya
para
eksportir
dari
Indonesia
dapat
langsung
berhubungan dengan para importir dari Taiwan melalui kegiatan pameran atau melakukan kontak pendahuluan dengan Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei. Daftar para importir untuk setiap produk impor telah tersusun rapi di KDEI Taipei termasuk untuk Plywood / kayu lapis dan produk turunannya. Para eksportir dari Indonesia dapat pula melakukan kontak dengan agen yang merupakan general trading company. Agen ini bertindak sebagai perantara yang akan menghubungkan dengan para importir. Satu hal yang perlu diperhatikan adalah perlunya informasi yang akurat terhadap profil dari importir yang akan kita hubungi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti penipuan, KDEI Taipei dalam hal ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi awal. 21
III. Peluang dan Strategi 3.1. Trend penggunaan plywood di Taiwan Bagi masyarakat Taiwan, penggunaan plywood dibagi menjadi beberapa kelas diantaranya penggunaan plywood untuk keperluan design, untuk konstruksi, dan pelapis furniture. 1. penggunaan plywood untuk keperluan design , sebagai pelapis perabotan rumah tangga, dapur dan kamar mandi
2. untuk konstruksi, pilar atau dinding, serta langit-langit atau lantai dan juga partisi
3.2. Analisis SWOT Strenght / Kekuatan
Kondisi internal Sumberdaya yang dimiliki Indonesia yang bisa digunakan untuk mengembangkan klaster industri Plywood / kayu lapis dan produk olahannya seperti contohnya: tenaga kerja yang terampil, lembaga penelitian dan pengembangan, atau asosiasi petani
22
Taiwan merupakan jembatan awal untuk masuk ke dalam pasar RRT
Pasar domestik yang berkembang pesat meningkatkan daya produksi Plywood / kayu lapis di Indonesia
Tersedianya lahan yang luas untuk keperluan pabrik dan tenaga kerja yang terampil
Industri furniture yang cukup menjanjikan di Taiwan menyebabkan permintaan plywood yang tinggi dari Taiwan untuk memenuhi kebutuhan produksi
Terdapat banyak investor asing yang tertarik untuk terlibat dalam produksi Plywood / kayu lapis lokal
Adanya kemampuan memproduksi / mengkustomisasi berbagai jenis Plywood / kayu lapis yang sesuai dengan kualitas permintaan dunia dan Taiwan pada khususnya
Weakness / Kelemahan
Meskipun plywood memiliki daya tahan yang kuat, namun masih terdapat beberapa masyarakat Taiwan yang memandang plywood atau triplek sebagai kayu untuk rakyat miskin. Beberapa golongan masih menganggap marmer sebagai bahan pelapis untuk lantai dibandingkan veneer atau plywood
Ketatnya isu akan proses pemanenan, umur pohon yang dipanen dan kelestarian pohon.
Faktor
bahasa
yang
akan
menjadi
berkomunikasi dengan importir di Taiwan.
23
masalah
berarti
dalam
Lemahnya hubungan dengan para importir di Taiwan. Campur tangan pemerintah yang belum maksimal dalam membangun hubungan berkepanjangan.
Belum berkembangnya kerjasama antar pelaku bisnis industri dalam penerapan kemitraan. Serta kurangnya motivasi dari pengusaha yg salah
satunya
diakibatkan
kurangnya
modal. Termasuk biaya
marketing dan biaya penetrasi pasar luar negeri.
Kurangnya informasi terhadap kondisi pasar dan permintaan pasar luar negeri.
Struktur industri yang terfragmentasi sehingga terjadi kompetisi yang mempengaruhi kualitas akhir produk dan biaya produksi
Kualitas dan ketersediaan bahan kimia pendukung dalam proses pembuatan Plywood / kayu lapis
Ketatnya isu akan bahan baku kimia yang digunakan dalam produksi Plywood / kayu lapis dan limbah buangan yang dihasilkan dari proses produksi
Rendahnya tingkat standarisasi produk Plywood / kayu lapis
Kurangnya sarana infrastruktur dan transportasi
Lemahnya kemampuan ekspor secara langsung
Rendahnya inovasi produk
Opportunities / Peluang
24
Reputasi Indonesia sebagai negara penghasil produk olahan kayu sudah dikenal oleh Taiwan sehingga dengan reputasi ini akan memudahkan ekspor plywood dari Indonesia
Jumlah permintaan yang lebih cepat dari pada ketersediaan bahan baku di semua sektor akan mempermudah akses masuk Plywood / kayu lapis untuk memenuhi permintaan pasar
Potensi permintaan negara asia seperti Taiwan / RRT yang besar karena Plywood / kayu lapis merupakan salah satu bahan utama dalam industri furniture atau mebel
Partisipasi asing akan mempercepat proses restrukturisasi
Produsen plywood dan produk olahan kayu dapat menambah nilai barang dengan berbagai macam varietas kayu yang lebih kuat dan lebih tahan lama serta memiliki ketersediaan jumlah yang lebih banyak
Threat / Ancaman
Banyaknya Plywood / kayu lapis dan produk turunannya yang impor dari RRT, Thailand, dan Vietnam serta negara - negara di Eropa dan Amerika yang terkenal dengan teknologi modernnya
Defisit bahan baku walaupun beberapa daerah sangat memiliki potensi untuk menghasilkan bahan baku Plywood / kayu lapis dan produk penyusun lainnya
Melemahnya daya saing industri dalam negeri karena kekurangan biaya dasar input
Rendahnya tingkat kepercayaan konsumen terhadap kualitas produk Indonesia karena kurangnya standardisasi mutu 25
3.3. Strategi Pengembangan Industri dan Ekspor Plywood / kayu lapis 3.3.1. Strategi industri Plywood / kayu lapis di Indonesia
Menetapkan Standard Nasional Indonesia untuk mempertahankan konsistensi produk sehingga dapat meningkatkan nilai jual ekspor.
Penyusunan standar kompetensi kerja industri penebangan kayu untuk menjamin mutu dan kualitas produk
Peran
pemerintah
dalam
membuat
undang-undang
mencegah
penebangan kayu illegal serta ekspor-impor kayu illegal
Memperbaiki sarana dan prasarana penunjang industri pengolahan kayu. Restrukturisasi dan optimasi lahan tanam.
Berusaha mengoptimalisasi seluruh bagian dari pohon mulai dari batang, daun hingga kulit pohon
Menggalakan prinsip “harvesting” to “consumption” memanen untuk mengkonsumsi demi menjaga kelestarian hutan
Bekerja
sama
dengan
lembaga
penelitian
Indonesia
dalam
pengembangan teknik pengawetan kayu
Pemanfaatan informasi pasar Plywood / kayu lapis di Indonesia yang tersedia semaksimal mungkin agar dapat meningkatkan jumlah produksi
Melaksanakan kerjasama dan koordinasi yang tersediaantara petani dan produsen Plywood / kayu lapis. Informasi dari petani juga sangat penting untuk dapat mengetahui tingkat resistensi hama tanaman terhadap Plywood / kayu lapis jenis tertentu
26
Mengusahakan peningkatan sumber daya manusia yang terampil dan tepat guna
Melaksanakan evaluasi penelitian dan pengembangan secara periodik
Memperbaiki sarana dan prasarana penunjang industri Plywood / kayu lapis, khususnya untuk sirkulasi udara dan penanganan limbah hasil buangan produksi Plywood / kayu lapis.
Pemerintah bersama dengan LITBANG harus berupaya menjaga kualitas dan keamanan Plywood / kayu lapis sehingga dapat bersaing di pasar internasional
Adanya dukungan lembaga penelitian, lembaga keuangan dalam peningkatan investasi industri Plywood / kayu lapis dan produksi Plywood / kayu lapis
Mengembangkan efektifitas jaringan logistik
Mengembangkan pasar dalam negeri dan meningkatkan kemitraan antara pemasok kayu mentah dengan produsen penghasil Plywood / kayu lapis
3.3.2. Strategi pengembangan ekspor Plywood / kayu lapis Indonesia ke Taiwan
Melakukan market intelligence. Melakukan evaluasi dan analisis terhadap perubahan persaingan, trend pasar, tuntutan konsumen dan perubahan regulasi internasional sehingga mengurangi tarif dan non tarif yang dihadapi dan dapat meningkatkan kemampuan berkompetisi di pasar global, regional dan spesifik. Strategi market intelligence dapat diterapkan untuk mengatasi ancaman negara pesaing ekspor Plywood / 27
kayu lapis dan produk turunan. Regulasi di tiap negara juga harus dipelajari agar dapat mengikuti perkembangan terbaru dibidang keamanan dan penggunaan Plywood / kayu lapis
Menggalakan riset terhadap kayu lapis sehingga dapat memperoleh jenis kayu unggul yang lebih tahan terhadap hama dan lingkungan yang ekstrim
Manajemen kelompok dengan tujuan meningkatkan efisiensi usaha, mempermudah akses pembinaan, akses memperoleh informasi bagi produsen plywood serta memperkuat posisi tawar Plywood / kayu lapis dengan mitra usahanya
Pembangunan sistem informasi. Pemasaran Informasi pasar berguna untuk membuka peluang pasar dan menghindari distorsi pasar. Penguatan kerjasama dengan penjaringan pemasaran baik yang berada di pusat-pusat perdagangan komoditi maupun di negara tujuan, termasuk Taiwan
Membangun dan mempromosikan merk lokal dipasar Internasional. Serta Perluasan ekspor ke pasar potensial baru. Menggencarkan promosi produk Indonesia ke Taiwan. Aktif mengikuti berbagai pameran dagang yang secara berkala diadakan di Taiwan. Detail pameran yang berlangsung di Taiwan dapat dilihat pada Bagian 4
Peningkatan efisiensi pelayanan ekspor-impor, pelabuhan, kepabean dan administrasi (verifikasi dan retribusi) perpajakan. Untuk mencegah maraknya impor ilegal maka pemerintah perlu menetapkan pengenaan verifikasi terhadap impor Plywood / kayu lapis dari negara asal barang.
28
Meningkatkan ketersediaan pelayanan jasa termasuk jasa profesional (keuangan,
akuntasi, konsultasi, pemasaran, notariat, pengujian,
sertifikasi, konsultan hukum, dll) dan jasa publik (perizinan, dll).
IV. Informasi – Informasi Penting 4.1. Perwakilan Taiwan di Indonesia Taipei Economic and Trade Office Jakarta, Indonesia (TETO) Address: Gedung Artha Graha, Lt. 17. Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190, Indonesia Telephone: General/Economic/Information/Overseas Compatriot Enquiries: (021) 5153939 Email: Public Affairs Division/General Enquiries:
[email protected] Economic Division:
[email protected]
Taiwan External Trade Development Council (TAITRA) Taiwan Trade Centre, Jakarta Address: Wisma G.K.B.I., 17th floor, Suite 1717, Jl. Jend. Sudirman No. 28, Jakarta 10210, Indonesia Tel. : +62 (21) 5741102
Fax : +62 (21) 5741082
E-mail :
[email protected]
http://jakarta.taiwantrade.com.tw/
4.2. Kamar Dagang Taiwan di Indonesia Chinese International Economic Cooperation Association (CIECA) Address: 7F, 85 Ba De Road, Sec. 4, Taipei 105, Taiwan, R.O.C. Tel: 886-2-2528-8833 Fax: 886-2-2742-5342 / 2747-0611 / 2747-0626
29
E-mail:
[email protected]
4.3. Perwakilan Indonesia di Taiwan Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia di Taipei (KDEI) Address: 6F, No. 550, Rui Guang Road, Neihu District, Taipei, Taiwan 114 email :
[email protected] Tel : (886-2) 8752-6170 Fax : (886-2) 8752-3706
4.4. Asosiasi Produk bambu dan rotan serta produk kayu hasil hutan lainnya di Taiwan Taiwan Woodworking Machinery Association Address: 7F-2, No. 155, Hsin Yi St., Feng Yuan Taichung, 42043, Taiwan Tel: +886-4-25250229 Fax: +886-4-25250240 Email:
[email protected]
Website: www.twma.org.tw
4.5. Daftar Importir kayu lapis di Taiwan Taiwan plywood industrial co.ltd 2F, 88 Hwai Ning St., Taipei 886-02-23711160 886-02-8110475
[email protected]
WELLWOOD DECORATIVE PLYWOOD MFG. CO., LTD. 3 Lu Kung N. 2Nd Rd., Lukang Chen, Changhua Hsien 886-4-7810018 886-4-7810017
[email protected] ASIA PLYWOOD CORPORATION 5F-1, 301 Sung Chiang Rd., Taipei 886-2-25030262 886-2-25030264 30
[email protected]
KAAI SHENG FANCY PLYWOOD CO., LTD. NO.9, JHUGONG 1ST LANE, RENWU DIST., KAOHSIUNG CITY 814, 07-3711177
07-3727028
YI SHU PLYWOOD CO., LTD. No.17, Dongfeng Ln., Zhongzheng Rd., Niaosong Dist., Kaohsiung City 833, Taiwan (R.O.C.) 07-7336789
[email protected] CHYUAN SHENG PLYWOOD CO., LTD. NO.636, ERKAN RD., WAIPU DIST., TAICHUNG CITY 438, TAIWAN 04-26860900 04-26882499
[email protected]
CHUAN HSING PLYWOOD & LUMBER CO., LTD. 82, Li Hsing Rd., Kaohsiung 886-7-3216622 886-7-3216624
[email protected]
TAIWAN PLYWOOD MFRS & EXPORTERS ASSOCIATION 9F, No.805, Jiou Ru 1st Rd. Kaohsiung 807, Taiwan 886-7-3927356 886-7-3879109
[email protected]
REFERENSI 31
Bureau of Foreign Trade (BOFT), www.trade.gov.tw The Agriculture Department, (COA) Council of Agriculture, www.coa.gov.tw Department of Health (DOH), www.doh.gov.tw The Government Information Office (GIO) www.gio.gov.tw
32