Values for Success Integrity • Caring • Professional • Innovation • Teamwork
Laporan Tahunan 2012 Annual Report
Table of Contents Daftar Isi
Integrity • Caring • Professional • Innovation • Teamwork
Financial Highlights
2
Ikhtisar Keuangan
Vision and Mission
Peristiwa Penting
3
Visi dan Misi
Message from President Commissioner
4
60 Corporate Social Responsibility Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
6
Sambutan dari Presiden Direktur
Profile of Chinatrust Commercial Bank
58 Good Corporate Governance Tata Kelola Perusahaan
Sambutan dari Presiden Komisaris
Message from President Director
56 Events Highlight
62 Products and Services Produk dan Layanan
8
Profil Chinatrust Commercial Bank
Profile of Bank Chinatrust Indonesia 10 Profil Bank Chinatrust Indonesia
Business Strategy 11 Strategi Bisnis
Financial Review 18 Tinjauan Keuangan
Capital Exposure 21 Struktur Permodalan
Risk Management 22 Manajemen Risiko
Human Resources Management 53 Manajemen Sumber Daya Manusia
63 Office Network Jaringan Kantor
64 Organizational Structure Struktur Organisasi
65 Profile of Board Commissioners Profil Dewan Komisaris
68 Profile of Board Directors Profil Direksi
71 Executive Officers Pejabat Eksekutif
72 Responsibility of Financial Reporting Tanggung Jawab Pelaporan Keuangan
73 Audited Financial Statement Laporan Keuangan yang Telah Diaudit
Information Technology 55 Teknologi Informasi
l a p o r a n t a h u n a n 2 0 1 2 a n n u a l r e p o r t • P T. B a n k C h i n a t r u s t I n d o n e s i a
1
Financial Highlights Ikhtisar Keuangan
In billions of Rupiahs STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION Total Assets Loans receivable (Gross) Allowance for impairment losses Deposits from customers & other banks Total Liabilitites Equity STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME Net Interest Income Other Operating Revenue (Non Interest) Operating Revenue Operating Expenses Profit (Loss) Before Tax Profit (Loss) After Tax KEY FINANCIAL RATIOS Capital CAR including credit risk CAR including credit risk, market risk and Operational Risk Fixed Assets to Capital Earning Assets Non-Performing Productive Assets Impairment loss reserves (CKPN) of financial assets to productive assets Compliance of Allowance for Productive Assets Compliance of Allowance for Non Productive Assets NPL Gross NPL Net Rentability ROA ROE NIM Operating Expenses to Operating Revenues Liquidity LDR Compliance Percentage Violation of Legal Lending Limit (LLL) Percentage Lending in Excess of LLL Reserve Requirement (Rupiahs) Net Open Position (NOP)
2
2012
2011
6.679,55 4.786,46 100,49 4.075,78 4.756,46 1.923,09
5.986,86 4.154,63 95,71 3.675,98 4.222,70 1.764,16
Dalam milyaran Rupiah LAPORAN POSISI KEUANGAN Jumlah Aset Kredit yang Diberikan (Bruto) Cadangan kerugian penurunan nilai Simpanan dari nasabah dan bank-bank lain Jumlah Liabilitas Ekuitas
354,47 120,53 474,99 246,71 227,95 158,94
331,83 134,50 466,33 225,13 241,09 177,57
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF Pendapatan Bunga - Bersih Pendapatan Operasional lainnya (Selain Bunga) Pendapatan Operasional Beban Operasional Laba (Rugi) Sebelum Pajak Laba (Rugi) Setelah Pajak
44,40%
42,53%
RASIO KEUANGAN UTAMA Permodalan KPMM (risiko kredit)
36,15% 4,54%
34,19% 4,68%
2,02%
2,19%
1,75% 103,76% 0,00% 2,46% 0,86%
1,87% 65,73% 0,00% 2,78% 1,17%
3,75% 8,89% 6,62% 83,78%
4,37% 11,07% 7,32% 86,62%
122,69%
127,85%
nil nil 8,98% 3,56%
nil nil 8,15% 6,53%
KPMM (risiko kredit + risiko pasar+risiko operasional) Aktiva tetap terhadap modal Kualitas Aktiva Aktiva produktif bermasalah Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) aset keuangan terhadap aset produktif Pemenuhan PPA produktif Pemenuhan PPA non produktif NPL bruto NPL bersih Rentabilitas ROA ROE NIM Beban Operasi terhadap Pendapatan Operasi (BOPO) Likuiditas LDR Kepatuhan Persentase Pelanggaran Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) Persentase Pelampauan BMPK Giro Wajib Minimum (Rupiah) Posisi Devisa Neto (PDN)
l a p o r a n t a h u n a n 2 0 1 2 a n n u a l r e p o r t • P T. B a n k C h i n a t r u s t I n d o n e s i a
Vision and Mission Visi dan Misi
Vision To become one of the leading focus banks and commit to serve selected target market in Indonesia.
Mission We will focus to provide financial solution to Corporate, IOW and Retail Middle Segment clients through professional, caring, trustworthy, integrity, and innovative services.
Core Values Integrity Caring Professional Innovation Teamwork
Visi Menjadi salah satu bank fokus terkemuka dan berkomitmen untuk melayani target pasar yang dipilih di Indonesia
Misi Bank akan fokus untuk menyediakan solusi keuangan kepada klien Corporate, IOW, dan Segmen Menengah Ritel melalui jasa-jasa yang profesional, peduli, terpercaya, berintegritas dan inovatif.
Nilai Nilai Perusahaan Integritas Peduli Profesional Inovasi Kerjasama tim
l a p o r a n t a h u n a n 2 0 1 2 a n n u a l r e p o r t • P T. B a n k C h i n a t r u s t I n d o n e s i a
3
Message from President Commissioner Sambutan dari Presiden Komisaris
Jack Lee President Commissioner Presiden Komisaris
Dear Stakeholders, The Indonesian economy recorded a robust growth of 6.3% in 2012 amidst uncertain conditions in the global economy. The economic resilience has been supported by the overall macroeconomic and financial system stability as well as the strength of domestic demand. Rupiah exchange rate depreciated throughout 2012 with low volatility. Para pemangku kepentingan yang terhormat, Di tahun 2012 perekonomian Indonesia mencatat pertumbuhan yang cukup tinggi sebesar 6,3% di tengah kondisi ketidakpastian dalam ekonomi global. Ketahanan ekonomi telah didukung oleh stabilitas makroekonomi dan sistem finansial serta kuatnya permintaan domestik. Nilai tukar rupiah terdepresiasi sepanjang 2012 dengan volatilitas yang rendah.
4
l a p o r a n t a h u n a n 2 0 1 2 a n n u a l r e p o r t • P T. B a n k C h i n a t r u s t I n d o n e s i a
In line with these strong performances, PT Bank Chinatrust Indonesia (Bank Chinatrust Indonesia) achieved positive performances which are reflected through increases in assets and loans by 11.57% and 15.46% respectively. This achievement is closely linked to the implementation of business strategy, loan expansion, risk management and optimal service to customers.
Sejalan dengan performa kerja yang mengesankan diatas, PT Bank Chinatrust Indonesia (Bank Chinatrust Indonesia) mencapai kinerja positif yang tercermin melalui pertumbuhan aset dan kredit yang diberikan masing-masing sebesar 11,57% dan 15,46%. Pencapaian ini berhubungan erat dengan pelaksanaan strategi bisnis, ekspansi kredit, manajemen risiko dan pelayanan yang optimal kepada nasabah.
Bank Chinatrust Indonesia is fully aware of the importance of good corporate governance and compliance in its daily business operation. We will make continuous efforts to better implement good corporate governance and compliance practices.
Bank Chinatrust Indonesia sangat menyadari akan pentingnya tata kelola perusahaan yang baik dan kepatuhan dalam operasional bisnis sehari-hari. Kami akan terus berusaha untuk menerapkan tata kelola perusahaan serta kepatuhan dengan lebih baik.
We also continuously strive to ensure Bank Chinatrust Indonesia always implement risk management effectively by examining the various existing risks. The effectiveness of monitoring conducted by Internal Audit also be our focus to mitigate and minimize the errors that might occur.
Kami juga terus berupaya untuk memastikan Bank Chinatrust Indonesia selalu menerapkan manajemen risiko secara efektif dengan memeriksa berbagai risiko yang ada. Efektivitas pengawasan yang dilakukan oleh Internal Audit juga menjadi fokus kami untuk mengurangi dan meminimalisir kesalahan yang mungkin terjadi.
With a projected economic growth rate between 6.0% and 6.5% and inflation rate at 4.8% (±1%) for Indonesia in 2013, and the continuous support of our stakeholders, we are confident that, despite the challenges ahead, Bank Chinatrust Indonesia will be able to further improve financial performances under prudent management and maximize overall value for all stakeholders.
Dengan proyeksi tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia antara 6,0% dan 6,5% dan tingkat inflasi sebesar 4,8% (±1%) di tahun 2013, dan dukungan terus menerus dari para pemangku kepentingan, kami yakin bahwa, meskipun tantangan di depan, Bank Chinatrust Indonesia akan dapat lebih meningkatkan kinerja keuangan di bawah pimpinan para manajemen yang bijaksana dan memaksimalkan seluruh nilai-nilai bagi para pemangku kepentingan.
On behalf of the Board of Commissioners, I wish to express our gratitude to the Board of Directors and employees for their dedication, and to the stakeholders including shareholders, customers, and the public at large, for their trust and support given to the Bank.
Atas nama Dewan Komisaris, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada para Direksi dan karyawan atas dedikasi, dan kepada para pemangku kepentingan termasuk pemegang saham, nasabah, dan masyarakat pada umumnya, atas kepercayaan dan dukungan yang diberikan kepada Bank.
Jack Lee President Commissioner Presiden Komisaris
l a p o r a n t a h u n a n 2 0 1 2 a n n u a l r e p o r t • P T. B a n k C h i n a t r u s t I n d o n e s i a
5
Message from President Director Sambutan dari Presiden Direktur
Joseph Shih President Director Presiden Direktur
In a year of global financial uncertainty initiated by the prolonged debt crisis in Euro area and economic growth issue in the United States of America, Indonesia continued to post positive GDP growth figures at 6.3%. The government and Bank Indonesia has taken effective measures to control inflation and to set benchmark interest rates toward economic growth, which have created a stable and positive condition for investment in the real sector.
Meskipun tahun 2012 masih dibayangi dengan ketidakpastian pasar global sebagai akibat dari krisis ekonomi yang berkepanjangan di Eropa dan Amerika, ekonomi Indonesia terus tumbuh dengan PDB meningkat sebesar 6,3%. Pemerintah dan Bank Indonesia telah mengambil langkah-langkah efektif untuk mengendalikan inflasi dan menetapkan suku bungan acuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, yang telah menciptakan kondisi yang stabil dan positif untuk investasi di sektor riil.
6
l a p o r a n t a h u n a n 2 0 1 2 a n n u a l r e p o r t • P T. B a n k C h i n a t r u s t I n d o n e s i a
On this positive foundation, PT Bank Chinatrust Indonesia (Bank Chinatrust Indonesia) recorded a 15.46% loan growth to IDR 4.75 trillion in December 2012, with the net non-performing loan ratio further reduced to 0.86%. In 2012, BCI’s Capital Adequacy Ratio (CAR) continued to stand above Bank of Indonesia’s requirement of 8% at 36.15%.
Dengan keadaan yang positif tersebut, PT Bank Chinatrust Indonesia (Bank Chinatrust Indonesia) mencatat pertumbuhan pinjaman sebesar 15,46% menjadi Rp 4,75 triliun pada Desember 2012, dengan rasio NPL bersih sebesar 0,86%. Pada tahun 2012, rasio kecukupan modal bank (CAR) berada di atas ketentuan Bank Indonesia sebesar 8% yaitu pada level 36,15%.
With a strong capital base, efforts continued in 2012, to enhance infrastructures to build a solid foundation for further expansions. An important milestones that was registered in April 2012, Bank Chinatrust Indonesia has launched its ATM/Debit Card in cooperation with PRIMA ATM/Debit networks. A new functional office in Semarang has opened in March 2012 to service migrant worker loans.
Dengan basis modal yang kuat, upaya berkesinambungan yang dilakukan pada tahun 2011, peningkatan infrastruktur, semua ditujukan untuk membangun dasar yang lebih kuat dan ekspansi lebih lanjut. Tonggak yang penting yang tercatat di tahun 2012 adalah Bank Chinatrust Indonesia telah meluncurkan Kartu ATM/Debit Chinatrust bekerja sama dengan jaringan Prima ATM/Debit serta dibukanya kantor fungsional di Semarang pada bulan Maret 2012 untuk melayani pinjaman para pekerja migran.
As Bank Chinatrust Indonesia realizes the importance of the implementation of good corporate governance in supporting business growth, management has also focused on implementing development program to ensure that Bank Chinatrust Indonesia has been laid out with good governance and will always be refined to obtain better results.
Bank Chinatrust Indonesia menyadari pentingnya pelaksanaan good corporate governance dalam mendukung pertumbuhan bisnis, oleh karena itu manajemen juga fokus dalam program pengembangan untuk memastikan bahwa Bank Chinatrust Indonesia telah ditata dengan good governance dan akan selalu disempurnakan untuk memperoleh hasil yang lebih baik.
Going forward into 2013, the Bank will continue to invest and grow its business in Indonesia, and the Board of Directors are confident to grow the Bank’s intermediary function and to contribute to the Indonesian economy. We also look forward to extend our services to a wider customer base, while prudent principles will also continue to be exercised to ensure safe and sound business growth.
Menyongsong tahun 2013, Bank akan terus melakukan investasi dan mengembangkan bisnis di Indonesia, dan Direksi yakin bahwa fungsi intermediasi Bank akan meningkat dan memberikan kontribusi pada perekonomian Indonesia. Kami juga berharap dapat memperluas layanan kami kepada para nasabah, sementara prinsip-prinsip kehati-hatian juga akan terus dilakukan untuk memastikan pertumbuhan bisnis yang sehat.
On behalf of the Board of Directors, I would like to thank the shareholders for their confidence in the Board of Directors’s ongoing management of the Bank; to the Board of Commissioners and Bank Indonesia for their continuous supervision, guidance and direction throughout the year. We also highly appreciate the employees of Bank Chinatrust Indonesia for their teamwork, commitment and professionalism in delivering the best services and values. Finally to our customers and all of our business partners for your continuous support to Bank Chinatrust Indonesia.
Atas nama Direksi, saya mengucapkan terima kasih kepada para pemegang saham atas kepercayaan mereka berikan kepada para Direksi; kepada Dewan Komisaris dan Bank Indonesia atas pengawasan, bimbingan, dan pengarahan yang diberikan selama ini. Kami juga sangat menghargai segenap karyawan Bank Chinatrust Indonesia untuk kerja sama tim, komitmen dan profesionalisme mereka dalam memberikan pelayanan yang terbaik. Akhirnya kepada nasabah dan seluruh mitra usaha atas dukungan yang tiada henti kepada Bank Chinatrust Indonesia.
Joseph Shih President Director Presiden Direktur
l a p o r a n t a h u n a n 2 0 1 2 a n n u a l r e p o r t • P T. B a n k C h i n a t r u s t I n d o n e s i a
7
Profile of Chinatrust Commercial Bank Profil Chinatrust Commercial Bank
8
Chinatrust Commercial Bank Co., Ltd (Chinatrust Commercial Bank) was established in 1966 and has grown into the largest private bank in Taiwan. The Bank’s predecessor, China Securities Investment Corporation, was transformed to China Trust Company, Ltd., which business scope included trust banking, development banking and investment banking. In 1992, it became the first trust company in Taiwan to obtain a commercial bank license and later on changed its name to Chinatrust Commercial Bank Co., Ltd.
Chinatrust Commercial Bank Co., Ltd (Chinatrust Commercial Bank) didirikan pada tahun 1966 dan telah berkembang menjadi bank swasta terbesar di Taiwan. Cikal bakal Bank, Bank China Securities Investment Corporation, telah berganti nama menjadi Chinatrust Company, Ltd., dimana lingkup usahanya termasuk trust banking, development banking dan investment banking. Pada tahun 1992, merupakan perusahaan yang pertama di Taiwan yang memperoleh lisensi menjadi bank komersil dan selanjutnya berganti nama menjadi Chinatrust Commercial Bank Co., Ltd.
Chinatrust Commercial Bank’s outstanding performances, product innovation, profitability and other excellent achievements have accredited the Bank with numerous awards from reputable economic institutions, finance magazines and government agencies. In 2012 The Banker, Euromoney and FinanceAsia magazines recognized Chinatrust Commercial Bank as the “Best Bank in Taiwan”. Other awards include “Best Cash Management Bank in Taiwan”, by The Asian Banker; “Best Foreign Exchange Bank in Taiwan” by FinanceAsia and Global Finance; “Best Domestic Custodian Bank in Taiwan” by The Asset; ,and “Best Retail Bank in Taiwan” by The Asian Banker.
Dengan performa kerjanya yang luar biasa, produk yang innovatif, profitabilitas dan berbagai prestasi yang diraihnya, Chinatrust Commercial Bank di akreditasi dengan banyak penghargaan dari berbagai lembaga keuangan, majalah keuangan dan institusi pemerintah. Pada tahun 2012, majalah The Banker, Euromoney dan FinanceAsia menganugrahi Chinatrust Commercial Bank sebagai “Best Bank in Taiwan”. Penghargaan lain yang diterima termasuk “Best Cash Management Bank in Taiwan” dari The Asian Banker ; “Best Foreign Exchange Bank in Taiwan” dari FinanceAsia dan Global Finance; “Best Domestic Custodian Bank in Taiwan” dari The Asset; dan “Best Retail Bank in Taiwan” dari The Asian Banker.
With total assets of more than NT$1.87 trillion, 147 offices in Taiwan and an international network of 67 offices (branches, representative offices, subsidiaries, and subsidiary branches) in Hong Kong, Japan, India, Vietnam, Singapore, Philippines, Indonesia, Thailand, China, U.S.A, and Canada.
Dengan total aset lebih dari NT$ 1,87 triliun, 147 kantor di Taiwan dan memiliki jaringan sebanyak 67 kantor (cabang, kantor perwakilan, anak perusahaan, dan cabang anak perusahaan) di Hong Kong, Jepang, India, Vietnam, Singapura, Filipina, Indonesia, Thailand, Cina, Amerika Serikat, dan Kanada..
Chinatrust Commercial Bank is fully owned by Chinatrust Financial Holding Company Co., Ltd (Chinatrust Financial Holding). As of 31 December 2012, the major shareholders of Chinatrust Financial Holding are Dr. Jeffrey L.S. Koo, Morgan Stanley Formosa Holdings (Cayman) Limited, Yi Kao Investment Co., Ltd., Nan Shan Life Insurance Co., Ltd., Cathay Life Insurance Co., Ltd., Government of Singapore, JPMorgan Chase Bank N.A Taipei Branch in custody for Saudi Arabian Monetary Agency, Vanguard Emerging Markets Stock Index Fund, Chinatrust Commercial Bank Trust Account for Chinatrust Financial Holding Employee Welfare Savings Committee, Fubon Life Insurance Co., Ltd
Chinatrust Commercial Bank dimiliki sepenuhnya oleh Chinatrust Financial Holding Company Co., Ltd (Chinatrust Financial Holding). Per tanggal 31 Desember 2012, pemegang saham utama dari Chinatrust Financial Holding adalah Dr. Jeffrey L.S. Koo, Morgan Stanley Formosa Holdings (Cayman) Limited, Yi Kao Investment Co., Ltd. Nan Shan Life Insurance Co., Ltd., Cathay Life Insurance Co., Ltd., Government of Singapore, JPMorgan Chase Bank N.A Taipei Branch in custody for Saudi Arabian Monetary Agency, Vanguard Emerging Markets Stock Index Fund, Chinatrust Commercial Trust Account for Chinatrust Financial Holding Employee Welfare Savings Committee, Fubon Life Insurance Co., Ltd.
l a p o r a n t a h u n a n 2 0 1 2 a n n u a l r e p o r t • P T. B a n k C h i n a t r u s t I n d o n e s i a
Besides Chinatrust Commercial Bank, other subsidiaries of Chinatrust Financial Holding include Chinatrust Securities Company, Chinatrust Insurance Brokers Co., Ltd., Chinatrust Asset Management Co., Ltd., Chinatrust Venture Capital Corp., Chinatrust Security Co., Ltd., Taiwan Lottery Corp., and Chinatrust Life Insurance Co., Ltd..
Selain Chinatrust Commercial Bank, anak perusahaan dari Chinatrust Financial Holding adalah Chinatrust Securities Company, Chinatrust Insurance Brokers Co., Ltd., Chinatrust Asset Management Co., Ltd., Chinatrust Venture Capital Corp., Chinatrust Security Co., Ltd., Taiwan Lottery Corp., dan Chinatrust Life Insurance Co.,Ltd.
l a p o r a n t a h u n a n 2 0 1 2 a n n u a l r e p o r t • P T. B a n k C h i n a t r u s t I n d o n e s i a
9
Profile of Bank Chinatrust Indonesia Profil Bank Chinatrust Indonesia PT Bank Chinatrust Indonesia (Bank Chinatrust Indonesia) is 99% owned by Chinatrust Commercial Bank Co., Ltd. (Chinatrust Commercial Bank), one of the leading banks in Taiwan. The remaining 1% is owned by PT Bank Danamon Indonesia Tbk., one of the premier Indonesian banks. Bank Chinatrust Indonesia started its operation in Indonesia in mid 1997, mainly to serve the Indo-Taiwanese trade, under the name of PT Bank Chinatrust Tamara with shareholding of 85% by Chinatrust Commercial Bank and 15% by Bank Tamara. In year 2001 Chinatrust Commercial Bank increased its ownership to 99% and changed the Bank’s name to PT Bank Chinatrust Indonesia.
PT Bank Chinatrust Indonesia (“BCI”) dimiliki 99% oleh Chinatrust Commercial Bank Co., Ltd. (Chinatrust Commercial Bank), yang merupakan salah satu bank terkemuka di Taiwan. 1% dimiliki oleh PT Bank Danamon Indonesia Tbk., salah satu bank terkemuka di Indonesia. Bank Chinatrust Indonesia mulai beroperasi di Indonesia pada pertengahan tahun 1997 terutama untuk melayani perdagangan Indo-Taiwan, dengan nama PT Bank Chinatrust Tamara, yang dimiliki 85% oleh Chinatrust Commercial Bank dan 15% oleh Bank Tamara. Pada tahun 2001 Chinatrust Commercial Bank meningkatkan kepemilikannya menjadi 99% dan merubah nama PT Bank Chinatrust Tamara menjadi PT Bank Chinatrust Indonesia.
With a strong capital base and consistent performance since its establishment, BCI has been recognized as one of the leading banks in Indonesia.
Dengan modal dasar yang kuat dan kinerja yang konsisten sejak didirikan, Bank Chinatrust Indonesia diakui sebagai salah satu bank terkemuka di Indonesia.
Bank Chinatrust Indonesia provides a full range of corporate and consumer services in Indonesia and is committed to become a bank that can be relied upon and trusted. With assets totaling IDR 6.68 trillion, and 13 (thirteen) offices in Indonesia (including 2 Functional Office), we strive to develop long-term partnerships and lifelong relationships with our customers.
Bank Chinatrust Indonesia menyediakan ruang lingkup yang lengkap untuk jasa perbankan korporasi dan individu di seluruh Indonesia dengan komitmen untuk menjadi bank yang dapat diandalkan dan dipercaya. Dengan total asset sebesar IDR 6,68 triliun dan 13 (tiga belas) kantornya di Indonesia (termasuk 2 kantor fungsional), berjuang untuk mengembangkan kerjasama dan hubungan jangka panjang dengan para nasabah.
Shareholders Composition Komposisi Pemegang Saham
Dr. Koo & Family 4.34%
Public 95.66%
Chinatrust Financial Holding Co., Ltd. 100%
PT. Bank Danamon Indonesia Tbk. 1%
Chinatrust Commercial Bank Co., Ltd. 99%
PT. Bank Chinatrust Indonesia
10
l a p o r a n t a h u n a n 2 0 1 2 a n n u a l r e p o r t • P T. B a n k C h i n a t r u s t I n d o n e s i a
Business Strategy Strategi Bisnis Treasury Business
Bisnis Treasury
The year 2012 was a tough year for Treasury business. On the IDR foreign exchange business the lack of USD currency supply dominated the whole interbank market. As Indonesia’s economic growth significantly, the import driven by the domestic consumption caused the demand for USD currency to increase significantly. The decrease in Indonesia’s export also dried up the USD currency supply in the foreign exchange market. By the end of 2012 the once dynamic spot foreign exchange market turned one direction into a USD currency demand market with heavy support by the central bank.
Tahun 2012 merupakan tahun yang cukup sulit untuk bisnis tresuri. Pada bisnis pertukaran valuta asing terhadap rupiah kekurangan pasukan mata uang US dollar mendominasi pasar uang antar bank. Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang signifikan, pertumbuhan impor yang didorong oleh konsumsi domestic menyebabkan permintaan akan mata uang US dollar meningkat secara signifikan. Penurunan ekspor Indonesia juga memberikan dampak terhadap pasokan mata uang US dollar. Pada akhir tahun 2012, pasar uang spot valuta asing yang semula dinamis berubah satu arah menjadi pasar permintaan mata uang US dollar meskipun telah mendapat dukungan penuh dari bank Sentral.
Investment instruments experienced lower interest rate environment while debt instrument also weaken due to impact from global market condition.
Instrumen investasi mengalami kondisi suku bunga rendah sementara instrument surat utang juga melemah sebagai imbas dari kondisi pasar global.
For the final full year of 2012, Treasury division made IDR 14.7 billion from its foreign exchange trading business.
Secara keseluruhan pada akhir tahun 2012, Divisi Tresuri membukukan pendapatan sebesar Rp.14,7 miliar dari usaha perdagangan valuta asing.
On treasury sales business, we managed to increase our sales profit by around 16 percent compared to last year and managed to book our first cross currency swap (CCS) derivative transaction with a large local corporate client.
Unit Tresuri Sales berhasil meningkatkan keuntungan perdagangan valuta asing sebesar lebih kurang 16 (enam belas) persen dibanding tahun sebelumnya dan berhasil membukukan transaksi derivatif cross currency swap pertama dengan nasabah perusahaan besar lokal.
From the volume perspective, our sales volume also impacted by revised central bank regulation related to underlying documentation whereby deposit will not be eligible as a valid underlying documentation.
Dari perspektif volume, Unit Tresuri Sales juga terpengaruh oleh perubahan peraturan Bank Sentral terkait dokumen pendukung dimana simpanan tidak lagi diperkenankan untuk dijadikan dokumentasi untuk transaksi yang mendasari.
We have maintained our team, and with the right people we will continue to yield high productivity and efficiency in face of fierce competition in the years ahead. We have made a point to recruit and nurture young and talented staff in preparation to undertake future challenges.
Divisi Tresuri mempertahankan tim yang ada dan dengan orang yang tepat kami akan terus menghasilkan produktivitas yang tinggi dan efisiensi dalam menghadapi persaingan di tahun yang akan datang. Kami telah merekrut dan membina staf muda berbakat sebagai persiapan dalam mengatasi tantangan di masa yang akan datang.
l a p o r a n t a h u n a n 2 0 1 2 a n n u a l r e p o r t • P T. B a n k C h i n a t r u s t I n d o n e s i a
11
Business Strategy Strategi Bisnis
12
In 2013, Bank Chinatrust Indonesia Treasury will continue its efforts to broaden our product range and provide better service to our clients. We are excited to explore and launch our derivative portfolios in FX and interest rate based on the requirements of our clients. Equipped with the right talents and supported by strong systems within the bank, the business is expected to expand with new products to suit our large client base.
Divisi Tresuri Bank Chinatrust Indonesia akan terus berupaya untuk memperluas cakupan produk dan memberikan layanan yang lebih baik kepada nasabah di tahun 2013. Kami sangat antusias untuk mengeksplorasi dan meluncurkan portfolio transaksi derivatif dalam valas (FX) dan suku bunga (interest rate) berdasarkan permintaan dari nasabah. Dilengkapi dengan personil yang handal dan sistem yang menunjang, bisnis kami akan berkembang melalui produk produk baru sesuai dengan basis nasabah kami yang cukup besar.
We welcome challenges in 2013 with high spirits and optimism. Armed by the worthy experience we had in tough year of 2012, we are ready to embrace the new year and to mark it with a success story.
Kami menyambut tantangan di tahun 2013 dengan semangat dan optimisme yang tinggi. Berbekal pengalaman yang kami dapat dari tahun 2012 yang cukup sulit, kami siap untuk menghadapi tahun yang baru dan mencatatkan keberhasilan.
Corporate Lending
Pinjaman Korporasi
In overall, Corporate Banking Group (CBG) has improve its revenues by increase 24% compare to 2011. From balances point of view, both Loans and Deposit in 2012 grew 17% and 22% compared to 2011.
Secara keseluruhan, Grup Perbankan Korporasi (CBG) telah meningkatkan pendapatan dengan kenaikan 24% dibandingkan dengan 2011. Per posisi akhir tahun 2012, baik Kredit dan Deposito masing masing tumbuh 17% dan 22% dibandingkan dengan 2011.
In 2013 CBG will focus on several strategies : 1. Continue delivery of loan related products to Taiwanese, Middle Market as well as Corporate. Pursuing excellent in serving our existing customer and potential customer. 2. Raising the penetration through increase trade finance transactions and other transaction products by concentrate in cross sell opportunity 3. Responsible for increase revenue growth and further development of loan, deposit as well as trade finance related products and structure. 4. Maintaining the existing relationship and continue to build customer base by acquiring new customers and assisting the arrangement of its cash management needs especially of new Taiwanese investor.
Di tahun 2013 CBG akan fokus pada beberapa strategi: 1. Terus menyediakan produk terkait pinjaman untuk pasar Taiwanese, lokal menengah serta korporasi, memberikan pelayanan yang prima kepada nasabah maupun nasabah potensial. 2. Meningkatkan penetrasi melalui peningkatan transaksi trade finance dan transaksi lainnya dengan berkonsentrasi dalam peluang cross sell. 3. Bertanggung jawab untuk meningkatkan pertumbuhan pendapatan dan pengembangan lebih lanjut dari pinjaman, deposito serta produk dan struktur yang berkaitan dengan trade finance. 4. Mempertahankan hubungan yang ada dan terus membangun basis nasabah dengan mengakuisisi nasabah baru dan membantu akomodasi kebutuhan cash management terutama kepada investor baru dari Taiwan.
l a p o r a n t a h u n a n 2 0 1 2 a n n u a l r e p o r t • P T. B a n k C h i n a t r u s t I n d o n e s i a
Bank Chinatrust Indonesia through its Financial Institution Department constantly maintains good relationship and strives to develop its business with correspondent banks both locally and overseas. The main activities include ensuring availability of interbank lines for treasury activities; trade lines to support corporate customers; and funding for any Bank liquidity needs as they arise. As of 2012, we have developed over 500 correspondent banks and also supported by our shareholders presence in the global network. This is to ensure smooth completion of transactions to serve our customers better. We will continue to explore any new cooperations with correspondent banks for promising business opportunities in 2013 as part of our effort to increase fee-based income for the Bank. In addition, we provide lending to Financial companies under Bank group, and will further expand lending portfolio of Finance companies in 2013. Other new initiative in 2013 includes developing products and services in the area of remittance with leveraging our presence in Indonesia being the only Taiwanese Bank and strong expertise of our shareholders in Taiwan, enhancing cash management products to serve institutional banking customers better, as well as expanding funding portfolio into some institutional clients.
Bank Chinatrust Indonesia terus mempertahankan hubungan baik dan berusaha untuk mengembangkan bisnis dengan bank koresponden baik lokal maupun luar negeri. Kegiatan utama kami antara lain memastikan ketersediaan fasilitas antar bank untuk kegiatan treasury; fasilitas perdagangan untuk mendukung nasabah korporasi, serta memperoleh pendanaan untuk kebutuhan likuiditas Bank. Pada 2012, kami telah mengembangkan lebih dari 500 bank koresponden dan juga didukung oleh pemegang saham kami di jaringan global. Hal ini untuk memastikan kelancaran transaksi untuk melayani nasabah kami dengan lebih baik. Kami akan terus menjajaki kerjasama baru dengan bank koresponden untuk peluang bisnis di tahun 2013 sebagai bagian dari upaya kami untuk meningkatkan fee-based income bagi Bank. Selain itu, kami menyalurkan pinjaman ke financial companies dalam grup Bank sejak pertengahan tahun 2012, dan selanjutnya akan memperluas portofolio pinjaman kepada financial companies pada tahun 2013. Inisiatif baru lainnya pada 2013 meliputi pengembangan produk dan service di area remittance dengan memanfaatkan kehadiran kami di Indonesia sebagai satu-satunya Bank Taiwan serta pengalaman dari shareholders kami di Taiwan, meningkatkan produk cash management untuk melayani nasabah korporasi yang lebih baik, serta memperluas portofolio pendanaan dari beberapa nasabah institusi.
Indonesia Overseas Worker Lending
Pinjaman Tenaga Kerja Indonesia
IOW presented an encouraging performance in 2012. Total revenue and Net Income before Tax had grew 23% and 30% respectfully than previous Year of 2011. Loan growth momentum became stronger while overall loan disbursement had surged up to 36,960 accounts, which is 7,110 more than in 2011.
IOW Business Group menunjukkan performa yang optimis di tahun 2012. Total pendapatan dan laba bersih sebelum pajak mengalami peningkatan masing-masing sebesar 23% dan 30% apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya (2011). Tingkat pertumbuhan kredit Tenaga Kerja Indonesia (TKI) berkembang dengan pesat dan jumlah pencairan dana TKI mencapai 36.960 kredit pinjaman, yaitu 7.110 kredit pinjaman lebih banyak dibandingkan dengan tahun 2011.
l a p o r a n t a h u n a n 2 0 1 2 a n n u a l r e p o r t • P T. B a n k C h i n a t r u s t I n d o n e s i a
13
Business Strategy Strategi Bisnis
14
In 2013, Loan Growth is still our main strategy to maintain our leading edge in IOW Financing. Extending our service scope to Singapore and expanding our market share on Formal Sector and Hong Kong as well, are the major engines driving us stronger in competitions. Keeping the image of being the biggest IOW Product Department Store among peers, will be the most proper mitigation to cope with the trend of descending profitability due to inevitable emerging of Migrant Worker Protectionism.
Di tahun 2013, peningkatan pertumbuhan kredit TKI tetap menjadi strategi utama untuk mengukuhkan posisi Bank Chinatrust Indonesia dalam hal pendanaan kredit TKI. Dengan memperluas lingkup layanan kredit ke negaranegara tetangga seperti Singapura dan Hong Kong, serta mengembangkan kredit sektor TKI Formal, dapat memperkuat posisi Bank Chinatrust Indonesia dalam menghadapi pasar yang semakin kompetitif. Peran Bank Chinatrust Indonesia sebagai pemberi kredit TKI terbesar diharapkan dapat meminimalisasi resiko penurunan laba usaha yang diakibatkan oleh munculnya permasalahan perlindungan TKI yang sulit dihindari.
Retail Banking
Perbankan Ritel
In the last 3 (three) years Bank Chinatrust Indonesia focuses on retail customers banking needs. This is reflected in Bank Chinatrust Indonesia commitment to provide the best financial solutions for customers through the best products and services.
Dalam kurun 3 tahun terakhir Bank Chinatrust Indonesia memberikan perhatian yang besar pada kebutuhan nasabah perbankan ritel. Hal ini tercermin pada komitmen untuk terus melakukan pengembangan produk dan jasa dalam rangka menyediakan solusi keuangan yang memadai kepada nasabah.
Retail Banking serves customers’ with various and growing needs. To better identify their needs, Retail Banking segmented its customers into Affluent and Mass segments based on the size of their total deposits holding being managed. This segmentation enables bank to design and implement the appropriate marketing and sales program of products and services for its customers.
Perbankan ritel terus melayani nasabah seiring dengan berbagai kebutuhan yang terus berkembang. Perbankan ritel melakukan segmentasi nasabah ke dalam kategori nasabah affluent dan mass yang didasarkan pada besarnya dana kelolaan nasabah. Segmentasi ini dilakukan untuk menyelaraskan program pemasaran dan penjualan produk dan layanan yang tepat bagi setiap segmen nasabah.
Deposit champion products that meet with customer current and future needs/ expectations continuously launched. Beside deposit products, Retail Banking also provides wealth management (Bancassurance) services to individual customers with needs to maximize growth of their assets in order to gain most through a combination of optimization in protection, liquidity, return and risk. As of today, Retail Banking has launched 4 (four) Bancassurance products and will continue to develop both traditional and unit link products which are distributed by reliable insurance companies in Indonesia.
Produk-produk tabungan dan deposito unggulan terus diluncurkan yang tentunya disesuaikan dengan kebutuhan saat ini dan yang akan datang. Selain produkproduk tabungan, Perbankan Ritel juga terus mengembangkan layanan Wealth Management dalam hal ini Bancassurance kepada nasabah perorangan yang memiiliki kebutuhan mengoptimalkan pertumbuhan aset dalam rangka mencapai kombinasi yang optimum dalam hal proteksi, likuiditas, imbal hasil dan resiko. Saat ini Perbankan Ritel telah meluncurkan 4 (empat) produk Bancassurance dan akan terus mengembangkan produk tersebut baik untuk jenis produk tradisional maupun unit link melalui kerjasama perusahaan asuransi terkemuka di Indonesia.
l a p o r a n t a h u n a n 2 0 1 2 a n n u a l r e p o r t • P T. B a n k C h i n a t r u s t I n d o n e s i a
Proper distribution network of branch and non-branch is one of Retail Banking's key successes. In 2012 Bank Chinatrust Indonesia launched ATM and Debit network distribution cooperation with Prima Network to support non-branch distribution. Today, customers could do an easy and convenience transactions at all ATM Bank Chinatrust, ATM/Debit Prima networks.
Jaringan distribusi yang memadai dalam hal ini berupa jaringan cabang dan non cabang merupakan salah satu kunci keberhasilan perbankan ritel. Pada tahun 2012 Bank Chinatrust Indonesia meluncurkan jaringan ATM dan Debit yang bekerjasama dengan jaringan Prima untuk mendukung jaringan distribusi non cabang. Saat ini nasabah dapat dengan mudah melakukan transaksi di seluruh jaringan ATM berlogo ATM Bank Chinatrust, ATM dan Debit Prima.
In addition to existing differentiated services which include Safe Deposit Box (SDB) and advisory service of dedicated sales, Bank Chinatrust Indonesia will continue to offer numerous effective and convenient financial services to meet customer’s needs.
Sebagai tambahan dari layanan yang telah ada, termasuk menyediakan fasilitas layanan lainnya seperti kotak simpan aman (SDB) dan juga layanan konsultatif dari tenaga pemasaran yang handal, Bank Chinatrust Indonesia akan terus menerus memberikan pelayanan keuangan yang efektif dan nyaman untuk memenuhi kebutuhan nasabah.
In 2012, Consumer Lending Group (CLG) has enhanced its product features and strategy focusing on segments i.e. Employee and Self-Employed. We continue offering Public Loan and Salary Loan in the service areas, which covers Jakarta, Bandung, Surabaya, and its surroundings. In addition to that, we also launched several program such as Card for Loan and Company Benefit Program to strengthen our product proposition and build our Sales force to support our strategy and growth.
Pada tahun 2012, Consumer Lending Group (CLG) telah mengembangkan strategi dan fitur-fitur produk yang mengacu pada ruas konsumen wiraswasta dan karyawan. Kami senantiasa memberikan penawaran produk Kredit Tanpa Agunan (KTA) untuk daerah Jakarta, Bandung, Surabaya dan sekitarnya. Selain itu, kami meluncurkan beberapa program seperti Card for Loan dan Company Benefit Program untuk meningkatkan kualitas produk guna membangun mutu tenaga penjual kami demi mendukung strategi dan perkembangan CLG.
Facing up 2013, Consumer Lending Group will be further enhancing its product lines by focusing on bundling product of Unsecured Public Loan and Secured Loan, cross selling, top up as well as launching new product variant in order to enrich our product offerings to target potential customers. Moreover, Public Loan is planning to target and attract more premium segment customers while for the Salary Loan, payroll services will become our additional value added services to the current offerings that we believe will help us to improve our services and portfolio quality.
Untuk menghadapi tantangan di tahun 2013, CLG akan terus mengembangkan fitur-fitur produk lainnya yang mengacu pada bundling produk KTA dan kredit dengan agunan, Top-Up, cross-selling, dan peluncuran produk baru lainnya guna memperkaya penawaran produk kami untuk melayani pelanggan potensial. Saat ini, Public Loan Unit sedang mempersiapkan strategi untuk membuat produk yang dapat menarik ruas konsumen premium. Sedangkan Salary Loan Unit lebih mengembangkan jasa peminjaman dengan pemotongan gaji yang akan menjadi nilai tambah kami saat ini yang kami percaya akan membantu kami untuk meningkatkan pelayananan dan kualitas portofolio kami.
l a p o r a n t a h u n a n 2 0 1 2 a n n u a l r e p o r t • P T. B a n k C h i n a t r u s t I n d o n e s i a
15
Business Strategy Strategi Bisnis
16
Operations
Operasional
As a supporting group, Operation Group will keep continue support to all Business Unit to achieve the targets and give the excellence service to customers by improving efficiency as well as keep control on transactions executed by ensuring good quality of work, accuracy and comply with the Policy and Procedure / Standard Operating Procedure, Bank Indonesia Regulation and any other regulations.
Sebagai grup pendukung, Grup Operasi akan tetap selalu mendukung semua Unit Bisnis dalam mencapai target serta memberikan pelayanan yang memuaskan kepada nasabah dengan meningkatkan efisiensi kerja dan tetap melakukan pengawasan terhadap semua transaksi yang dilakukan dengan selalu memastikan kualitas kerja, tingkat keakurasian dan sesuai dengan Kebijakan dan Prosedur standar kerja, serta memenuhi Peraturan Bank Indonesia dan peraturan lainnya yang berlaku.
Increase efficiency, mitigate risk and develop monitoring system, which are became the focus of attention of Operation Group, and the planned key activities in year 2013 :
Meningkatkan efisiensi kerja, mengurangi resiko dan mengembangkan sistem pengawasan, akan menjadi fokus perhatian Grup Operasi. Berikut adalah rencana aktivitas yang akan dilakukan di tahun 2013 :
1. Integrate Operation Group Functions to maximize management efficiency.
1. Mengintegrasikan fungsi grup operasi untuk memaksimalkan efisiensi kerja.
2. Seek improvements in Operation Group efficiency to maximize overall cost efficiency by operation expense control and analysis.
2. P e n i n g k a t a n e f i s i e n s i g r u p o p e r a s i u n t u k memaksimalkan efisiensi biaya secara keseluruhan dengan melakukan analisa serta pengawasan atas biaya operasi yang dibebankan.
3. Operation Group will contribute actively in supporting Bank Chinatrust Indonesia Project Plan to change the current core banking systems to be One Core Banking System.
3. Grup Operasi akan berkontribusi secara aktif dalam mendukung Rencana Kerja Bank Chinatrust Indonesia untuk mengubah sistem yang ada saat ini menjadi Single Core Banking System.
4. Also support the implementation of retail payment system which was launched by the Bank of Indonesia, through the enhancement of BI-RTGS, BI-SSSS, SKNBI.
4. Juga mendukung pelaksanaan sistem pembayaran ritel yang diluncurkan oleh Bank Indonesia, melalui pengembangan BI-RTGS, BI-SSSS, SKNBI.
5. Coordination with Tax Office (KPPN) and IT in upgrade of the current tax payment into 2nd Generation of Tax Payment to support Tax Regulator plan in 2013.
5. Bekerja sama dengan Kantor Pajak (KPPN) dan Departemen IT dalam mengembangkan sistem pembayaran pajak yang ada saat ini melalui Sistem Pembayaran Pajak Generasi ke 2 guna mendukung Rencana Kerja dari Badan/Kantor Pajak pada tahun 2013.
l a p o r a n t a h u n a n 2 0 1 2 a n n u a l r e p o r t • P T. B a n k C h i n a t r u s t I n d o n e s i a
6. Operation Group and IT will support Bank Indonesia plan to integrate the reporting system referred to international standard of business reporting by implementing reporting system based on XBLR (extensible Business Reporting Language) methodology.
6. Grup Operasi, bersama IT akan mendukung Rencana Bank Indonesia untuk mengintegrasikan sistem pelaporan yang mengacu pada standar internasional pelaporan dengan mengembangkan sistem pelaporan berdasarkan metoda XBLR (extensible Business Reporting Language)
7. Co work with IT and AML-CFT Dept. in AML - CFT Project Implementation to have a better AML System to perform KYC process in real time alert and perform checking of all customers and applicants automatically by customer filtering based on Black List Table.
7. Bekerja sama dengan IT dan Departemen APU&PPT dalam pelaksanaan pengembangan sistem APU & PPT dimana proses KYC tersebut akan didukung oleh sistem, sehingga pengawasan dan proses penyaringan terhadap semua nasabah dan pemohon dilakukan secara otomasi berdasarkan Tabel Daftar Hitam Nasabah dan Daftar OFAC dan Terorrist.
8. Co work with IT and related Business Unit in enhancement of Business Product features.
8. Bekerja sama dengan Departemen IT dan Unit Bisnis terkait dalam peningkatan fitur Produk Bisnis.
9. Co work with IT in enhancement of automation Bank Indonesia Reporting to reduce human error and increase the efficiency and accuracy.
9. Bekerja sama dengan Departemen IT dalam pengembangan pelaporan Bank Indonesia secara otomasi untuk mengurangi kesalahan (human error) dan meningkatkan efisiensi dan tingkat akurasi.
10. Encourage individual and team performance by enhance staff skill and knowledge through internal and external training to develop their capability and operational risk awareness.
10. Mendorong kinerja individu dan tim dengan meningkatkan keterampilan dan pengetahuan karyawan melalui pelatihan internal dan eksternal untuk mengembangkan kemampuan karyawan dan kesadaran risiko operasional.
l a p o r a n t a h u n a n 2 0 1 2 a n n u a l r e p o r t • P T. B a n k C h i n a t r u s t I n d o n e s i a
17
Financial Review Tinjauan Keuangan Net Income
Laba Bersih
The Indonesian economy recorded a robust growth of 6.3% in 2012 and is forecasted to even higher in 2013 and 2014. The economic resilience has been supported by the overall macroeconomic and financial system stability as well as the strength of domestic demand. Rupiah exchange rate depreciated throughout 2012 with low volatility. Under these economic conditions, the Bank recorded profits before tax at IDR 227.95 billion. Net income stood at IDR 158.94 billion, decreased by 10.49% over the previous year.
Selama tahun 2012, Perekonomian Indonesia tumbuh cukup tinggi dan diperkirakan akan meningkat pada 2013 dan 2014. Daya tahan perekonomian selama ini didukung oleh stabilitas makro dan sistem keuangan yang terjaga sehingga mampu memperkuat basis permintaan domestik. Nilai tukar mengalami depresiasi dengan volatilitas yang cukup rendah. Dalam kondisi perekonomian tersebut, Bank membukukan laba sebelum pajak penghasilan sebesar IDR 227,95 miliar. Laba bersih tercatat sebesar IDR 158,94 miliar, turun sebesar 10,49% dibandingkan tahun sebelumnya.
Net Interest Income
Pendapatan Bunga Bersih
Interest income reached IDR 471.20 billion in 2012, an increase of 5.10% over the previous year’s achievement.
Pendapatan bunga mencapai IDR 471,20 miliar pada tahun 2012, meningkat sebesar 5,10% dibandingkan perolehan tahun sebelumnya.
The main contribution of interest income was from loans. Interest income from loans reached IDR 429.60 billion or 91.17% of total interest income.
Kontribusi utama pendapatan bunga berasal dari kredit yang diberikan. Pendapatan bunga dari kredit yang diberikan mencapai IDR 429,60 miliar atau 91,17% dari total pendapatan bunga.
Interest expense, including interest expenses on time deposits, savings, current accounts, deposits from other banks and other interest expenses, reached IDR 116.73 billion in 2012, an increase of 0.19% from the previous year.
Beban bunga mencakup beban bunga atas deposito berjangka, tabungan, giro, simpanan dari bank lain serta beban bunga lainnya. Beban bunga tahun 2012 mencapai IDR 116,73 miliar, meningkat sebesar 0,19% dari tahun sebelumnya.
Net interest income reached IDR 354.47 billion, increased by 6.82% from previous year.
Pendapatan bunga bersih mencapai IDR 354,47 miliar, meningkat 6,82% dari tahun sebelumnya.
Other Operating Revenue
Pendapatan Operasional Lainnya
Other operating income stood at IDR 120.53 billion in 2012, decreased by 10.39% from previous year.
Pendapatan operasional lainnya tercatat sebesar IDR 120,53 miliar pada tahun 2012, turun sebesar 10,39% dari tahun sebelumnya.
Other operating income includes net fees and commissions of IDR 59.46 billion in 2012.
18
Pendapatan operasional lainnya meliputi provisi dan komisi bersih sebesar IDR 59,46 miliar pada tahun 2012.
Operating Expenses
Beban Operasional
Operating expenses in 2012 reached IDR 246.71 billion, increased by 9.59% from the previous year.
Beban operasional tahun 2012 mencapai IDR 246,71 miliar, meningkat 9,59% dari tahun sebelumnya.
Operating expenses include personnel expenses amounting to IDR 118.26 billion and general and administrative expenses amounting to IDR 105.36
Beban operasional terutama meliputi beban karyawan sebesar IDR 118,26 milyar dan beban umum dan administrasi sebesar IDR 105,36 milyar. Beban karyawan
l a p o r a n t a h u n a n 2 0 1 2 a n n u a l r e p o r t • P T. B a n k C h i n a t r u s t I n d o n e s i a
billion. Personnel costs increased by 5.60% over the previous year. This is in line with the Bank's strategy to improve the quality of human resources by offering competitive salaries and benefits to attract and retain professional banking staff.
meningkat sebesar 5,60% dibanding tahun sebelumnya. Hal ini sejalan dengan strategi Bank untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan menawarkan gaji serta tunjangan yang kompetitif untuk menarik dan mempertahankan tenaga perbankan yang profesional.
Assets
Aset
Bank assets grew by 11.57% from IDR 5.99 trillion at the end of 2011, to IDR 6.68 trillion at the end of 2012.
Jumlah aset Bank tumbuh sebesar 11,57% dari IDR 5,99 triliun pada akhir tahun 2011, menjadi IDR 6,68 triliun pada akhir tahun 2012.
The growth was mainly supported by the increase in the number of loans amounting to IDR 627.05 billion.
Pertumbuhan aset Bank terutama didukung oleh kenaikan jumlah kredit yang diberikan sebesar IDR 627,05 miliar.
Reserve for impairment losses on loans increased from IDR 95.71 billion at year end 2011 to IDR 100.49 billion at the end of 2012.
Cadangan kerugian penurunan nilai atas kredit yang diberikan naik dari IDR 95,71 miliar pada akhir tahun 2011 menjadi IDR 100,49 miliar pada akhir tahun 2012.
The majority of loans were of working capital loans which represented 62% and 55.28% of total loans granted in 2012 and 2011 respectively.
Mayoritas kredit yang diberikan untuk tujuan modal kerja mencakup masing-masing 62% dan 55,28% terhadap total kredit yang diberikan pada tahun 2012 dan 2011.
Loan in Manufacturing sector is still the dominant sector with loans amounting to IDR 2.59 trillion at the end of 2012. This number increased by 22.81% from the previous year-end.
Sektor ekonomi manufaktur masih merupakan sektor yang dominan dengan jumlah kredit yang diberikan sebesar IDR 2,59 triliun pada akhir tahun 2012. Jumlah ini meningkat 22,81% dari akhir tahun sebelumnya.
The Bank has fulfilled the requirements of the Legal Lending Limit (LLL). The ratios of non-performing loan (NPL), calculated in accordance with the applicable regulations of Bank Indonesia, have shown improvements in both the gross NPL from 2.78% in 2011 to 2.46% in 2012 and net NPL from 1.17% in 2011 to 0.86% in 2012.
Bank telah memenuhi ketentuan tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK). Rasio nonperforming loan (NPL) yang dihitung sesuai dengan peraturan Bank Indonesia yang berlaku juga mengalami perbaikan baik untuk NPL bruto dari 2,78% pada tahun 2011 menjadi 2,46% pada tahun 2012 dan NPL neto dari 1,17% pada tahun 2011 menjadi 0,86% pada tahun 2012.
Loan composition by economic sector 2012 Komposisi kredit berdasarkan sektor ekonomi
Total Assets & Loan Receivable Jumlah Aset & Kredit yang Diberikan
Construction Konstruksi 20.032,76 0,43% Transportation Transportasi 219.381,18 4,68% Trading 633.056,00 13,51%
7.000
Manufacture Manufaktur 2.594.518,05 55,37%
in IDR Bio / dalam Miliar Rp
Others Lainnya 859.322,56 18,34%
Business Services Jasa Bisnis 359.663,82 7,68%
6.680 5.987
6.000 5.000
5.365 4.682
4.154
4.000 3.000
3.110
4.686
3.457
2.000 1.000 2009
2010 Total Assets Jumlah Aset
2011
2012
Loan Receivable Kredit yang Diberikan
l a p o r a n t a h u n a n 2 0 1 2 a n n u a l r e p o r t • P T. B a n k C h i n a t r u s t I n d o n e s i a
19
Financial Review Tinjauan Keuangan Liabilities
Liabilitas
Bank liabilities grew from IDR 4.22 trillion at the end of 2011, to IDR 4.76 trillion at the end of 2012. The growth was mainly supported by increase in the amount of deposits from other banks and loans received. Meanwhile, deposits from customers decreased from IDR 3.26 trillion in 2011 to IDR 3.90 trillion in 2012.
Jumlah liabilitas bank tumbuh IDR 4,22 triliun pada akhir tahun 2011, menjadi IDR 4,76 triliun pada akhir tahun 2012. Pertumbuhan dalam jumlah liabilitas terutama didukung oleh kenaikan jumlah simpanan dari nasabah. Hal ini terlihat dari kenaikan jumlah simpanan dari nasabah dari IDR 3,26 triliun pada tahun 2011 menjadi IDR 3,90 triliun pada tahun 2012.
Time deposits increased from IDR 1.82 trillion at the end of 2011 to IDR 2.40 trillion at the end of 2012. Current deposits increased from IDR 937.35 billion at year end 2011 to IDR 1.08 trillion at the end of 2012.
Simpanan dari nasabah dalam bentuk deposito berjangka naik dari IDR 1,82 triliun pada akhir tahun 2011 menjadi IDR 2,40 triliun pada akhir tahun 2012. Simpanan dalam bentuk giro meningkat dari IDR 937,35 miliar pada akhir tahun 2011 menjadi IDR 1.08 triliun pada akhir tahun 2012.
Equity
Ekuitas
Bank's equity amounted to IDR 1.92 trillion at the end of 2012. An increase compared to previous year’s number of IDR 1.76 trillion. Bank equity growth is driven solely by the net income reinvested.
Ekuitas Bank sebesar IDR 1,92 triliun pada akhir tahun 2012. Jumlah ini meningkat bila dibandingkan tahun sebelumnya sebesar IDR 1,76 triliun. Pertumbuhan ekuitas Bank semata-mata didorong oleh laba bersih yang diinvestasikan kembali.
The Bank’s capital adequacy ratio (CAR) was 36.15% at the end of 2012. This provides a significant opportunity for the Bank to expand its business in the future.
Bank memiliki rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 36,15% pada akhir tahun 2012. Dengan rasio kecukupan modal tersebut tersedia peluang yang sangat besar bagi Bank untuk mengembangkan usahanya di masa mendatang.
Net Open Position (NOP)
Posisi Devisa Neto (PDN)
During 2012, the Bank has managed NOP very well and ratio was within the regulation of Bank Indonesia which is below 20% . NOP percentage to capital as of the end of 2012 decreased to 3.56% from 6.53% at the end of 2011.
Selama tahun 2012, Bank mengelola PDN dengan baik, pencapaian PDN terhadap modal bank (KPMM) masih dalam batas ketentuan Bank Indonesia yaitu di bawah 20%. Prosentase PDN terhadap modal per akhir tahun 2012 turun menjadi 3,56% dibandingkan 6,53% pada akhir tahun 2011.
Deposits from Customer Simpanan dari Nasabah
Equity Ekuitas
4.000
80%
2.000
3.000
60%
1.500
2.000
40%
1.000
1.000
20%
500
2009
2010
2011
2012
in IDR Bio / dalam Miliar Rp
20
Deposits Composition Komposisi Simpanan
2009 Time Deposit Deposito
2010 Saving Tabungan
2011
2012
Demand Deposit Giro
l a p o r a n t a h u n a n 2 0 1 2 a n n u a l r e p o r t • P T. B a n k C h i n a t r u s t I n d o n e s i a
1.436
2009
1.764
1.923
2011
2012
1.587
2010
in IDR Bio / dalam Miliar Rp
l a p o r a n t a h u n a n 2 0 1 2 a n n u a l r e p o r t • P T. B a n k C h i n a t r u s t I n d o n e s i a
21
*) After deducting the RWA for credit risk on all securities in Trading Book which has included Market Risk calculation Setelah dikurangi ATMR untuk Risiko Kredit atas seluruh surat berharga dalam Trading Book yang telah diperhitungkan Risiko Pasar For further disclosure of capital structure can be found in the Note 30 of Financial Statements Untuk pengungkapan lebih lanjut tentang struktur permodalan dapat ditemukan pada Catatan 30 atas laporan keuangan
1.873.436 4.219.906 804.164 157.901 157.901 37,29% 36,15%
4.219.906 804.164 157.901 157.901 37,29% 36,15%
-
1.873.436
-
E. Additional Supplementary Capital allocated to anticipate market risk / Modal Pelengkap Tambahan yang Dialokasikan untuk Mengantisipasi Risiko Pasar
-
1.873.436
-
D. Eligible Additional Supplementary Capital (Tier 3) / Modal Pelengkap Tambahan Yang Memenuhi Persyaratan (Tier 3)
-
45.527 45.527 -
1.827.909 150.000 1.677.909 -
1.873.436
-
45.527 45.527 -
1.827.909 150.000 1.677.909 -
31 December 2012 31 Desember 2012 Bank Consolidation Bank Konsolidasi
C. Deduction Factor for Supplementary and Core Capital / Faktor Pengurang Modal Inti dan Modal Pelengkap Exposure of Securitization/ Eskposur Sekuritisasi
B. Suplementary Capital / Modal Pelengkap 1. Upper Level (Upper Tier 2) / Level Atas (Upper Tier 2) 2. Lower Level (Lower Tier 2) max 50% of Core Capital / Level Bawah (Lower Tier 2) maksimum 50% Modal Inti 3. Deduction Factor of Supplementary Capital / Faktor Pengurang Modal Pelengkap
CAPITAL COMPONENT / KOMPONEN MODAL A. Core Capital / Modal Inti 1. Paid in capital / Modal disetor 2. Additional Capital Reserves / Cadangan Tambahan Modal 3. Innovative Capital / Modal Inovatif 4. Deduction Factor of Core Capital/ Faktor Pengurang Modal Inti 5. Minority interest / Kepentingan Non Pengendali
TOTAL OF CORE CAPITAL AND SUPPLEMENTARY CAPITAL (A+B+C) TOTAL MODAL INTI DAN MODAL PELENGKAP (A+B-C) III. TOTAL OF CORE CAPITAL, SUPPLEMENTARY CAPITAL, AND ADDITIONAL SUPPLEMENTARY CAPITAL ALLOCATED TO ANTICIPATE MARKET RISK (A+B+C+E) TOTAL MODAL INTI, MODAL PELENGKAP, DAN MODAL PELENGKAP TAMBAHAN YANG DIALOKASIKAN UNTUK MENGANTISIPASI RISIKO PASAR (A+B-C+E) IV. RISK WEIGHTED ASSET (RWA) FOR CREDIT RISK *) ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO KREDIT *) V. RISK WEIGHTED ASSET (RWA) FOR OPERATIONAL RISK ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO OPERASIONAL VI. RISK WEIGHTED ASSET (RWA) FOR MARKET RISK ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO PASAR A. Standard Methods / Metode Standar B. Internal Methods / Metode Internal VII. CAPITAL ADEQUACY RATIO FOR CREDIT AND OPERATIONAL RISK (II:(IV+V)) RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM UNTUK RISIKO KREDIT DAN RISIKO OPERASIONAL (II: (IV+V)] VIII. CAPITAL ADEQUACY RATIO FOR CREDIT, OPERATIONAL AND MARKET RISK (III:IV+V+VI)) RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM UNTUK RISIKO KREDIT, RISIKO OPERASIONAL DAN RISIKO PASAR (III: (IV+V+VI))
II.
I.
Capital Component Komponen Modal
Capital Exposure / Struktur Permodalan
34,19%
35,32%
156.843 156.843 -
799.717
3.922.320
1.668.021
1.668.021
-
-
-
46.888 46.888 -
1.621.133 150.000 1.471.133 -
34,19%
35,32%
156.843 156.843 -
799.717
3.922.320
1.668.021
1.668.021
-
-
-
46.888 46.888 -
1.621.133 150.000 1.471.133 -
31 December 2011 31 Desember 2011 Bank Consolidation Bank Konsolidasi
In millions of rupiah / Dalam jutaan rupiah
Risk Management Manajemen Risiko
22
Implementation of risk management for banks can increase shareholder value, provide an overview to the bank management about the possibility of future bank losses, improve method and systematic decision-making process based on the availability of information, be used as the basis for more accurate measurement of the performance of the Bank, be used to assess the inherent risks in the instrument or the Bank's business activities which are relatively complex and create a solid risk management infrastructure in order to enhance the competitiveness of the Bank.
Penerapan manajemen risiko bagi Bank dapat meningkatkan shareholder value, memberikan gambaran kepada pengelola Bank mengenai kemungkinan kerugian Bank di masa datang, meningkatkan metode dan proses pengambilan keputusan yang sistematis yang didasarkan atas ketersediaan informasi, digunakan sebagai dasar pengukuran yang lebih akurat mengenai kinerja Bank, digunakan untuk menilai risiko yang melekat pada instrumen atau kegiatan usaha Bank yang relatif kompleks serta menciptakan infrastruktur manajemen risiko yang kokoh dalam rangka meningkatkan daya saing Bank.
Therefore, BCI continues to strengthen the implementation of risk management throughout the organization. Risk Management Organization in BCI generally consists of:
Karena itu, BCI terus memperkokoh pelaksanaan manajemen risiko di seluruh jajaran organisasi. Organisasi Manajemen Risiko di BCI secara umum terdiri atas:
Risk Monitoring Committee (RMoC) This committee is chaired by Independent Commissioner and has the following tasks/responsibilities: ? Review and evaluate implementation of Bank’s policies. ? Review and monitor accountability of Risk Management Committee and Risk Management Department in implementation of Bank’s policies.
Komite Pemantauan Risiko (RMoC) Komite ini diketuai oleh Komisaris Independen, dan mempunyai tanggung-jawab/tugas-tugas sebagai berikut: • Mengkaji/menelaah dan menilai pelaksanaan kebijakan-kebijakan Bank. • Menelaah dan memantau pertanggung-jawaban Komite Manajemen Risiko dan Departemen Manajemen Risiko dalam pelaksanaan kebijakankebijakan Bank.
Risk Management Committee (RMC) The RMC tasks are to ensure appropriate management of risk and capital, acceptable Bank risk profile, and the integrity of the risk governance process and to: ? Supervise and guide the management of risk. ? Ensure that processes and procedures in place for the monitoring and control of risk meet the standards set in Bank’s procedures or external regulations. ? Evaluate and give recommendation to President Director regarding risk management which at least covers: - Establishment of risk management policy and its amendment, included risk management strategy, risk appetite and risk limits, risk management framework and contingency plan to anticipate abnormal condition. - Completion of risk management process periodically or incidentally as the result of the change of external and internal condition of the Bank that impact to Bank’s adequacy, Bank’s risk profile and effectiveness of risk management based on evaluation results.
Komite Manajemen Risiko (RMC) Tugas-tugas Komite Manajemen Risiko ialah memastikan adanya pengelolaan risiko dan modal yang semestinya, profil risiko Bank yang dapat diterima, serta integritas (keutuhan dan kebenaran) dari proses tata-kelola risiko, dan: • Mengawasi dan mengarahkan pengelolaan risiko. • Memastikan bahwa proses dan prosedur yang telah ada untuk memantau dan mengawasi risiko sudah memenuhi standar yang ditentukan dalam prosedurprosedur Bank maupun peraturan-peraturan dari luar Bank. • Melakukan evaluasi dan memberikan rekomendasi kepada Direktur Utama terkait manajemen risiko yang paling kurang meliputi: - Penyusunan kebijakan manajemen risiko serta perubahannya, termasuk strategi manajemen risiko, risk appetite dan limit risiko, kerangka manajemen risiko serta rencana kontinjensi untuk mengantisipasi terjadinya kondisi tidak normal. - Penyempurnaan proses manajemen risiko secara berkala maupun bersifat insidentil sebagai akibat
l a p o r a n t a h u n a n 2 0 1 2 a n n u a l r e p o r t • P T. B a n k C h i n a t r u s t I n d o n e s i a
-
Determination of policy and/or business decision that deviates from normal procedure such as violation of significant business expansion compared with the Bank’s business plan or taking position/risk exposure that exceeds the limit which has been determined before.
Risk Management Department Risk Management Department (RMD) is an independent unit from the business and functional unit, with the responsibilities: ? Provide recommendation to BOD in establishing policy, strategy and risk management framework. ? Develop procedure and tools to identify, measure, monitor and control the risk. ? Design and implement devices that are needed in risk management implementation. ? Monitor the implementation of policy, strategy and risk management framework that recommended by RMC and approved by BOD. ? Monitor the position/risk exposure either for overall or by risk type, including the monitoring of the compliance to the risk limits. ? Carry out stress testing to know the impact of the implementation of risk management policy and strategy to overall Bank’s portfolio or performance. ? Review new product and/or activity proposed by certain unit in the bank. Review is focused to the aspect of Bank’s capability to manage the risk arised by new product and or activity including the completeness of system and procedure that are used also with the impact to the overall Bank’s risk exposure. ? Provide recommendation to business unit and/or RMC related to the risk management implementation such as the amount or the maximum risk exposure that can be managed by the Bank. ? Establish and report risk profile to BOD and RMC periodically or at least quarterly. The frequency of the report will be increased if market condition is changed rapidly. ? Carry out periodically review based on the Bank’s need, to ensure: - Adequacy of risk management framework. - Accuracy of risk assessment methodology. - Adequacy of risk management information system.
-
dari suatu perubahan kondisi eksternal dan internal Bank yang mempengaruhi kecukupan permodalan, profil risiko Bank, dan tidak efektifnya penerapan manajemen risiko berdasarkan hasil evaluasi. Penetapan kebijakan dan/atau keputusan bisnis yang menyimpang dari prosedur normal, seperti pelampauan ekspansi usaha yang signifikan dibandingkan dengan rencana bisnis Bank yang telah ditetapkan sebelumnya atau pengambilan posisi/eksposur risiko yang melampaui limit yang telah ditetapkan.
Departemen Manajemen Risiko Departemen Manajemen Risiko adalah suatu unit kerja yang independen dari unit usaha/kerja dan fungsional yang tugasnya ialah: • Memberikan masukan kepada Direksi dalam penyusunan kebijakan, strategi, dan kerangka manajemen risiko. • Mengembangkan prosedur dan alat untuk identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko. • Mendesain dan menerapkan perangkat yang dibutuhkan dalam penerapan manajemen risiko. • Memantau implementasi kebijakan, strategi, dan kerangka manajemen risiko yang direkomendasikan oleh Komite Manajemen Risiko dan yang telah disetujui oleh Direksi. • Memantau posisi/eksposur risiko secara keseluruhan, maupun per risiko termasuk pemantauan kepatuhan terhadap limit risiko yang ditetapkan. • Melakukan stress testing guna mengetahui dampak dari implementasi kebijakan dan strategi manajemen risiko terhadap portofolio atau kinerja Bank secara keseluruhan. • Mengkaji usulan aktivitas dan/atau produk baru yang dikembangkan oleh suatu unit tertentu Bank. Pengkajian difokuskan terutama pada aspek kemampuan Bank untuk mengelola aktivitas dan atau produk baru termasuk kelengkapan sistem dan prosedur yang digunakan serta dampaknya terhadap eksposur risiko Bank secara keseluruhan. • Memberikan rekomendasi kepada satuan kerja bisnis dan/atau kepada Komite Manajemen Risiko terkait penerapan manajemen risiko antara lain mengenai besaran atau maksimum eksposur risiko yang dapat dipelihara Bank. • Menyusun dan menyampaikan laporan profil risiko kepada Direktur dan Komite Manajemen Risiko secara berkala atau paling kurang secara triwulanan. Frekuensi laporan akan ditingkatkan apabila kondisi pasar berubah dengan cepat.
l a p o r a n t a h u n a n 2 0 1 2 a n n u a l r e p o r t • P T. B a n k C h i n a t r u s t I n d o n e s i a
23
Risk Management Manajemen Risiko • Melaksanakan kaji ulang secara berkala dengan frekuensi yang disesuaikan kebutuhan Bank, untuk memastikan: - Kecukupan kerangka manajemen risiko. - Keakuratan metodologi penilaian Risiko. - Kecukupan sistem informasi manajemen risiko.
24
Business and Supporting Units ? Ensuring compliance with the Risk Management Policies, Guidelines and Procedures/Working Manuals approved by BOC or related BOD. ? Ensuring that risks are identified, assessed, reported and managed in a manner consistent with defined procedures. ? Business and Supporting units are obliged to submit a report or information related to risk exposure that managed by related unit to RMD periodically.
Unit Bisnis dan Unit Pendukung • Memastikan kepatuhan terhadap KebijakanKebijakan, Pedoman, dan Prosedur/Pedoman Kerja Manajemen Risiko yang telah disetujui oleh Dewan Komisaris atau Direksi terkait. • Memastikan bahwa risiko-risiko telah dikenali, dinilai/diukur, dilaporkan dan dikelola dalam cara yang sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. • Unit bisnis dan Unit Pendukung wajib menyampaikan laporan atau informasi mengenai eksposur risiko yang dikelola satuan kerja yang bersangkutan kepada Departemen Manajemen Risiko secara berkala.
Board of Commissioner (BOC) and Board of Directors (BOD) are responsible for the effective implementation of Risk Management at the Bank. To this end BOC and BOD understands Risks faced by the Bank and provide clear direction, supervision, and actively mitigate and develop a culture of risk management in the Bank. In addition, the BOC and BOD also ensure an adequate organizational structure, assign tasks and responsibilities are clear on each unit, as well as ensure sufficient quantity and quality of human resources to support the effective implementation of Risk Management.
Dewan Komisaris dan Direksi bertanggungjawab atas efektivitas penerapan Manajemen Risiko di Bank. Untuk itu Dewan Komisaris dan Direksi memahami Risiko-Risiko yang dihadapi Bank dan memberikan arahan yang jelas, melakukan pengawasan dan mitigasi secara aktif serta mengembangkan budaya Manajemen Risiko di Bank. Selain itu Dewan Komisaris dan Direksi juga memastikan struktur organisasi yang memadai, menetapkan tugas dan tanggung jawab yang jelas pada masing-masing unit, serta memastikan kecukupan kuantitas dan kualitas SDM untuk mendukung penerapan Manajemen Risiko secara efektif.
Effective Risk Management in banks has been supported by a framework that includes policies and procedures for risk management and risk limits which are defined clearly in line with the vision, mission, and business strategy of the Bank and taking into account the type, complexity of business, risk profile, and the level of risk to be taken as well as the rules set forth the authority and / or sound banking practices. In addition, the implementation of risk management policies and procedures supported by the Bank capital adequacy and quality of adequate human resources.
Penerapan Manajemen Risiko yang efektif di bank telah didukung dengan kerangka yang mencakup kebijakan dan prosedur Manajemen Risiko serta limit Risiko yang ditetapkan secara jelas sejalan dengan visi, misi, dan strategi bisnis Bank serta dengan mempertimbangkan jenis, kompleksitas kegiatan usaha, profil Risiko, dan tingkat Risiko yang akan diambil serta peraturan yang ditetapkan otoritas dan/atau praktek perbankan yang sehat. Selain itu, penerapan kebijakan dan prosedur Manajemen Risiko yang dimiliki Bank didukung oleh kecukupan permodalan dan kualitas SDM yang memadai.
In order to control risk effectively, policies and procedures of the Bank are based on the Risk Management strategy and equiped with risk limits. The risk limits setting done by considering the level of risk to be taken and the overall strategy of the Bank.
Dalam rangka pengendalian Risiko secara efektif, kebijakan dan prosedur yang dimiliki Bank didasarkan pada strategi Manajemen Risiko dan dilengkapi dengan limit Risiko. Penetapan limit Risiko dilakukan dengan memperhatikan tingkat Risiko yang akan diambil dan strategi Bank secara keseluruhan.
l a p o r a n t a h u n a n 2 0 1 2 a n n u a l r e p o r t • P T. B a n k C h i n a t r u s t I n d o n e s i a
Identification, measurement, monitoring, and controlling risk are major parts of the Risk Management implementation process.
Identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian Risiko merupakan bagian utama dari proses penerapan Manajemen Risiko.
Risk identification is proactive, covering all activities of the Bank's business and conducted in order to analyze the sources and the potential risks and impacts. Bank also measures the Risk in accordance with the characteristics and complexity of business activities. In the monitoring of risk measurement result, the Bank has established a Risk Management Department as an independent unit of the transactional units to monitor the level and direction of risk trends and analyzes. In addition, the effectiveness of the Risk Management implementation is supported by considering the results of measuring and monitoring risk. In order to support the process of identification, measurement, monitoring, and controlling the risk, the Bank is also developing a management information system that is tailored to the characteristics, activities and complexity of the Bank's business activities.
Identifikasi Risiko bersifat proaktif, mencakup seluruh aktivitas bisnis Bank dan dilakukan dalam rangka menganalisa sumber dan kemungkinan timbulnya Risiko serta dampaknya. Bank jiga melakukan pengukuran Risiko sesuai dengan karakteristik dan kompleksitas kegiatan usaha. Dalam pemantauan terhadap hasil pengukuran Risiko, Bank menetapkan Departemen Manajemen Risiko sebagai unit yang independen dari pihak yang melakukan transaksi untuk memantau tingkat dan tren serta menganalisis arah Risiko. Selain itu, efektivitas penerapan Manajemen Risiko didukung oleh pengendalian Risiko dengan mempertimbangkan hasil pengukuran dan pemantauan Risiko. Dalam rangka mendukung proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian Risiko, Bank juga mengembangkan sistem informasi manajemen yang disesuaikan dengan karakteristik, kegiatan dan kompleksitas kegiatan usaha Bank.
Risk Management implementation process has been equipped with a reliable internal control system. Implementation of effective internal control system can help Bank Management to maintain Bank assets, ensure financial reporting and trustworthy management, improve Bank compliance to existing rules and regulations, as well as reducing the risk of losses, irregularities and violations of prudential aspects. The implementation of the Bank's reliable and effective internal control systems are the responsibility of the entire operating unit and support unit and the Internal Audit Unit.
Proses penerapan Manajemen Risiko telah dilengkapi dengan sistem pengendalian intern yang handal. Penerapan sistem pengendalian intern secara efektif dapat membantu pengurus Bank menjaga aset Bank, menjamin tersedianya pelaporan keuangan dan manajerial yang dapat dipercaya, meningkatkan kepatuhan Bank terhadap ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta mengurangi Risiko terjadinya kerugian, penyimpangan dan pelanggaran aspek kehati-hatian. Terselenggaranya sistem pengendalian intern Bank yang handal dan efektif menjadi tanggung jawab dari seluruh satuan kerja operasional dan satuan kerja pendukung serta Satuan Kerja Audit Intern.
In the process, BCI has implemented eight (8) types of risk management as below:
Dalam prosesnya, BCI telah menerapkan 8 (delapan) jenis manajemen risiko seperti di bawah ini:
1. Credit Risk Credit risk is the risk arises from the failure of a borrower; counterparty or issuer to honor its obligations on time and in full as agreed or contracted, that will resulting in a financial loss to the Bank.
1. Risiko Kredit Risiko kredit juga timbul dari gagalnya peminjam, pihak lawan/peserta, atau penerbit dalam memenuhi kewajiban-kewajibannya sepenuhnya tepat pada waktunya, sebagaimana yang telah disepakati atau yang diperjanjikan dalam kontrak, sehingga mengakibatkan kerugian keuangan pada Bank.
l a p o r a n t a h u n a n 2 0 1 2 a n n u a l r e p o r t • P T. B a n k C h i n a t r u s t I n d o n e s i a
25
Risk Management Manajemen Risiko
26
The main purpose of risk management for credit risk is to ensure that the activities of financing in Bank are not exposed to credit risk which can result in losses to the Bank.
Tujuan utama manajemen risiko untuk risiko kredit adalah untuk memastikan bahwa aktivitas penyediaan dana Bank tidak terekspos pada risiko kredit yang dapat menimbulkan kerugian pada Bank.
BCI Credit Risk Management Organization consists of: • Risk Monitoring Committee (RMoC) • Risk Management Committee (RMC) • Credit Risk Management Unit • All Credit Related Departments • Business Unit
Organisasi Manajemen Risiko Kredit BCI terdiri dari: • Komite Pemantauan Risiko (RMoC) • Komite Manajemen Risiko (RMC) • Unit Manajemen Risiko Kredit • Semua Departemen Kredit yang Terkait • Business Unit
BCI Credit Risk Management applies to all credit activities undertaken by the Bank.
Manajemen Risiko Kredit berlaku terhadap semua kegiatan kredit yang dilakukan oleh Bank.
Credit risk management strategy is covering the credit risk activities that may have significant credit risk exposures. The strategy shall be clearly stipulated the financing to be carried out. The credit risk management strategy for credit risk shall be in line with the Bank’s goal in maintaining strong credit quality, earnings, and business growth. The strategy shall also be in line according to the Bank’s policy, procedure and other prevailing laws and regulation.
Strategi manajemen risiko untuk risiko kredit mencakup strategi untuk seluruh aktivitas yang memiliki eksposur risiko kredit yang signifikan. Strategi tersebut wajib memuat secara jelas arah penyediaan dana yang akan dilakukan Strategi manajemen risiko untuk risiko kredit wajib dilakukan sesuai dengan tujuan Bank untuk menjaga kualitas kredit yang kuat, laba, dan pertumbuhan usaha. Strategi juga wajib dibuat sesuai menurut kebijakan, prosedur bank serta hukum dan regulasi yang berlaku.
The Bank has policies and procedures to identify any concentrations of credit risk. Bank develop and implement appropriate policies and procedures to: • Support sound financing. • Monitor and control credit risk, including concentrations of credit risk. • Prudently evaluate new business opportunities. • Strengthen the management of non-performing assets.
Bank memiliki kebijakan dan prosedur untuk mengidentifikasi adanya risiko konsentrasi kredit. Bank mengembangkan dan mengimplementasikan kebijakan dan prosedur secara tepat sehingga dapat: • Mendukung penyediaan dana yang sehat. • Memantau dan mengendalikan risiko kredit, termasuk risiko konsentrasi kredit. • Melakukan evaluasi secara benar dalam memanfaatkan peluang usaha yang baru. • Membuat lebih efektif pengelolaan atas kredit bermasalah.
Bank diversifies the credit risk exposure to avoid the concentration credit risk to a certain borrower or group of borrower or industry. Along with that, Bank also setting up the maximum limit of financing to each borrower or group of borrower or industry. Limitation that shall at least but not limited to the limit of overall financing for overall Bank’s business activity which has credit risk both for related or non-related party and also both for individual or group of borrower. Credit risk limit determination shall be well documented in order for the purpose of audit trail.
Bank membagikan exposure risiko kredit untuk menghindari konsentrasi kredit pada peminjam tunggal maupun kelompok, atau pada industri tertentu. Selain itu juga Bank menetapkan batas maksimum pembiayaan terhadap tiap-tiap peminjam atau kelompok peminjam atau industri. Pembatasan yang harus ditetapkan meliputi namun tidak terbatas pada limit pemberian kredit secara keseluruhan untuk seluruh aktivitas bisnis Bank yang terdapat risiko kredit baik untuk pihak terkait maupun tidak terkait, serta untuk individual maupun kelompok debitur. Penetapan limit risiko kredit selalu didokumentasikan secara tertulis untuk memudahkan jejak audit.
l a p o r a n t a h u n a n 2 0 1 2 a n n u a l r e p o r t • P T. B a n k C h i n a t r u s t I n d o n e s i a
Bank has a system and procedure in written to perform risk measurement. The Bank uses internal rating approach as the technique to measure credit risk and conduct periodical update. Bank develops and uses internal rating system in managing the credit risk, and adjusts the system based on the portfolio characteristic, amount and Bank’s complexity and business activity.
Bank memiliki sistem dan prosedur tertulis untuk melakukan pengukuran risiko. Bank menggunakan teknik pengukuran risiko kredit dengan pendekatan pemeringkatan internal (internal rating) dan melakukan pengkinian data secara berkala. Bank mengembangkan dan mengunakan sistem pemeringkatan internal dalam pengelolaan risiko kreditnya, dan menyesuaikan sistem tersebut dengan karakteristik portofolio, besaran, dan kompleksitas dari aktivitas bisnis Bank.
Bank ensures that credit risk working unit and operational credit risk working unit has adequate function and credit risk exposure is maintained consistently within the limit and fulfilled prudential principle. Credit risk controlling is performed by several ways such as risk mitigation, active management of position and risk portfolio, determination of concentration risk limit in Bank business plan, determination of authority level in financing approval and concentration analysis that periodically reviewed at least annually.
Bank memastikan bahwa satuan kerja perkreditan dan satuan kerja lainnya yang melakukan transaksi telah berfungsi secara memadai dan exposure risiko kredit dijaga tetap konsisten dengan limit yang ditetapkan serta memenuhi standar kehati-hatian. Pengendalian risiko kredit dilakukan melalui beberapa cara, antara lain mitigasi risiko, pengelolaan posisi dan risiko portofolio secara aktif, penetapan target batasan risiko konsentrasi dalam rencana tahunan Bank, penetapan tingkat kewenangan dalam proses persetujuan penyediaan dana, dan analisis konsentrasi secara berkala paling kurang 1 (satu) kali dalam setahun.
Definition of loan and receivables that are due is loan and receivables that is reaching at the date set as the last day for payment obligation.
Definisi tagihan yang telah jatuh tempo adalah tagihan pada tanggal yang ditetapkan sebagai batas akhir pembayaran.
Financial assets are considered impaired if, and only if, there is an objective evidence of impairment as a result of one or more events that occurred after initial recognition (a “Loss Event”).
Aset keuangan akan dipertimbangkan untuk penurunan nilai, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan tersebut (“Peristiwa yang Merugikan”).
The definition of “loss events” for Corporate Bussines Loans and Receivables shall be when the account has been classified as EW3 (Special Mention Watch-List Accounts), D1 (Default 1), and D2 (Default 2). The descriptions of objective evidence of impairment are as follows: • Maturity date of principal repayment is extended, whereby the obligor’s financial condition deteriorated and it is possible that the principal can not be repaid on schedule. Although the obligor makes its interest payment on schedule, but Relationship Manager or Institutional Credit Control Officer disagrees to renew the facility and only agree on temporary extension of the principal maturity date. • Principal repayment or Interest payment overdue for more than 30 days.
Definisi dari “Peristiwa yang Merugikan” dijabarkan dimana ketika rekening tersebut telah diklasifikasikan ke dalam EW3 (Rekening dalam Perhatian Khusus), D1 (Default 1), dan D2 (default 2). Penjelasan dari bukti objektif pada penurunan nilai adalah sebagai berikut: • Tanggal jatuh tempo dari pembayaran kembali pokok diperpanjang dimana kondisi keuangan debitur memburuk dan terdapat kemungkinan bahwa pokok pinjaman tidak bisa dibayarkan kembali sesuai jadwal. Meskipun debitur membayar bunga sesuai jadwal, tetapi RM atau pejabat Institutional Credit Control Departemen tidak setuju untuk memperbaharui fasilitas dan hanya setuju dengan perpanjangan sementara dari tanggal jatuh tempo pokok pinjaman. • Pelunasan utang pokok atau pembayaran bunga yang telah jatuh tempo selama lebih dari 30 hari.
l a p o r a n t a h u n a n 2 0 1 2 a n n u a l r e p o r t • P T. B a n k C h i n a t r u s t I n d o n e s i a
27
Risk Management Manajemen Risiko The definitions of “Loss Event” for Financial Institution Bussiness Loans and Receivables, HTM and AFS, are as following: • First indication of default on its payment obligation at maturity to any of their counter-parties. The first indication of default refers to the warning signals stipulated under the “BCI Financial Institution Policy and Procedure”. • The bank’s individual Capital Adequacy Ratio (CAR) is less then the minimum level of Bank Indonesia Regulation on Capital Adequacy Ratio (CAR). • The bank’s individual Net Non-Performing Loan (NPL) ratio is more than the maximum level of Bank Indonesia Regulation on Net Non-Performing Loan (NPL) ratio.
Untuk pinjaman yang diberikan dan Piutang kepada Lembaga Keuangan, definisi penurunan nilai aset keuangan adalah sebagai berikut ini terjadi: • Indikasi Pertama pada ketidaksanggupan memenuhi kewajiban pada saat jatuh tempo pembayaran pada Pihak Lawan. Indikasi pertama pada ketidaksanggupan membayar mengacu pada isyarat peringatan yang telah ditetapkan di dalam “BCI Financial Institution Policy and Procedure”. • Ratio Kecukupan Modal Bank (CAR) kurang dari tingkat minimum yang telah ditetapkan sesuai Peraturan Bank Indonesia tentang Ratio Kecukupan Modal Bank (CAR). • Tingkat Rasio Netto Non-Performing Loan (NPL) melebihi dari tingkat maksimum yang telah ditetapkan sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia mengenai Rasio Netto Non-Performing Loan (NPL).
The definition of “Loss Events” for Retail and IOW Business Loans and Receivables shall be when the Days Past Dues (DPD) is more than 90 days. For IOW Business, the definition of “Loss Events” shall also include when there is occurrence of runaway or repatriated of specific IOW.
Definisi penurunan nilai aset keuangan pada pinjaman yang diberikan dan Piutang kepada Ritel dan IOW Business adalah ketika rekening yang sudah jatuh tempo (DPD) melewati lebih dari 90 hari. Untuk pinjaman yang Diberikan dan Piutang Kepada IOW Business, definisi penurunan nilai juga meliputi bila terjadi IOW yang melarikan diri atau dipulangkan kembali.
The bank uses approach to set the criteria to constitute the Loans and Receivables as significant or insignificant to the Banks is determined based upon the market segmentations of the Loan and Receivables.
Bank melakukan pendekatan untuk mengatur kriteria pada Pinjaman yang Diberikan dan Piutang sebagai signifikan atau tidak signifikan pada Bank ditentukan berdasarkan segmentasi pasar dari Pinjaman yang Diberikan dan Piutang.
1. All Loans and Receivables shall be treated as Significant to the Banks if they are classified under the following criteria of market segmentations: a. Small Medium Enterprises is Corporate borrower with total annual sales below USD15 Mio (x
USD 150 Mio); d. Borrower that are classified as Financial Institutions.
1. Semua Pinjaman yang Diberikan dan Piutang wajib diperlakukan sebagai Signifikan terhadap Bank jika mereka diklasifikasikan ke dalam kriteria segmentasi pasar berikut ini: a. Usaha Kecil Menengah adalah nasabah korporasi dengan total penjualan tahunan di bawah USD 15 Juta (XUSD 150 Juta); d. Nasabah yang dikategorikan ke dalam Lembaga Keuangan. 2. Semua Pinjaman yang Diberikan dan Piutang yang tidak masuk ke dalam kategori segmentasi pasar tersebut diatas maka wajib diperlakukan sebagai Tidak Signifikan terhadap Bank.
2. All Loans and Receivables that do not fall into the above criteria of market segmentations shall then be treated as Insignificant to the Banks.
28
l a p o r a n t a h u n a n 2 0 1 2 a n n u a l r e p o r t • P T. B a n k C h i n a t r u s t I n d o n e s i a
Individual Impairment All of the Corporate Loans and Receivables, which have been classified under EW3 (Special-Mentioned WatchList Account) or worst, shall be assess individually by using the Individual Assessment Analysis Template.
Penurunan Nilai Individu Semua Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Korporasi yang sudah di kelompokan ke dalam EW3 (Rekening dalam Perhatian Khusus), atau yang lebih buruk, wajib di tetapkan secara individu dengan menggunakan Format Analisa Penilaian Individu.
The impairment for Corporate Loans and Receivables that are individually impaired is calculated based on the difference between the carrying amount and the present value of the future cash flows. The discount rate used for calculating the present value is the Effective Interest Rate (EIR).
Penurunan nilai untuk Pinjaman yang Diberikan dan Piutang kepada Korporasi yang mengalami kerugian secara individu wajib dinilai berdasarkan perbedaan jumlah antara nilai aset tercatat dan Present Value (PV) dari perkiraan arus kas. Tingkat suku bunga diskonto yang akan digunakan untuk menghitung nilai Present Value (PV) adalah suku bunga yang efektif.
Collective Impairment Corporate Loans and Receivables shall be assessed by considering the LIP, which is calculated based on the formula“Impairment = Exposure at Default (Outstanding Balance) x PD x LGD x Loss Identification Period (LIP)”.
Penurunan Nilai Kolektif Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Korporasi yang secara individu tidak mengalami penurunan nilai wajib ditetapkan dengan mempertimbangkan Periode Identifikasi Kerugian (LIP), yang dihitung berdasarkan rumus “Penurunan nilai Aktiva = Saldo Tagihan (OS) x Probability of Default (PD) x Loss Given Default (LGD) x Periode Identifikasi Kerugian (LIP).
Retail and IOW Business Loans and Receivables shall be calculated based on the formula “Impairment = Exposure at Default (Outstanding Balance) x PD x LGD”. Whereby, the Probability of Default (PD) is calculated based on the probability of each IOW migrating from one bucket of DPD to longer bucket of DPD after 1 month of observation.
Penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan Piutang kepada IOW Business dan Ritel dihitung berdasarkan rumus “Penurunan Nilai = Exposure at Default (Neraca saldo) x PD x LGD”. Dimana Probability of Default (PD) untuk IOW dihitung berdasarkan probabilitas dari setiap migrasi IOW dari satu bucket DPD ke bucket DPD lain dengan waktu yang lebih panjang setelah 1 bulan observasi.
All Derivatives Instruments is to be measured at fair value by taking into consideration of the credit risk adjustment with changes in profit or loss.
Semua instrumen derivatif harus diukur pada nilai wajar dengan memperhatikan Credit Risk Adjusment dengan perubahan dalam laba atau rugi.
The bank’s credit risk standardized approach shall refer to Bank Indonesia SE No.13/6/DPNP dated 18 February 2011 regarding guidelines for the calculation of riskweighted assets (ATMR) for credit risk using the standardized approach.
Risiko Kredit dengan pendekatan standar Bank mengacu kepada SE Bank Indonesia No.13/6/DPNP tanggal 18 Februari 2011 mengenai pedoman perhitungan aset tertimbang menurut risiko (ATMR) untuk risiko Kredit dengan menggunakan pendekatan standar.
Collateral accepted by the bank shall be legally allowed to the Bank and shall not be against the law. The approval and appraisal of collateral shall be with prudence, and fair market value, depreciable life, and marketability of the collateral shall be taken into consideration.
Agunan yang dapat diterima oleh Bank adalah yang diperbolehkan secara hukum bagi Bank dan tidak melanggar ketentuan hokum. Persetujuan dan penilaian agunan wajib dilakukan secara hati-hati dan mempertimbangkan nilai pasar yang seimbang, umur depresiasi, dan nilai pasar agunan.
l a p o r a n t a h u n a n 2 0 1 2 a n n u a l r e p o r t • P T. B a n k C h i n a t r u s t I n d o n e s i a
29
Risk Management Manajemen Risiko Maximum secured facility amount (Net appraisal value) shall also consider the credit risk and the maximum recovery, the secured amount shall be calculated based on the following formula: (appraised value times LTV ratio) minus (rent deposit and any other senior rights).
30
Jumlah maksimum fasilitas yang terjamin penuh (Net Appraisal Value): Dengan mempertimbangkan risiko kredit dan pemulihan maksimum, jumlah fasilitas yang terjamin penuh wajib dihitung berdasarkan formula sebagai berikut: (harga penilaian x rasio LTV) – (Deposit penyewaan, dan hak – hak senior lainnya).
Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah - Bank secara Individual
(dalam jutaan rupiah)
Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak - Bank secara Individual
(dalam jutaan rupiah)
l a p o r a n t a h u n a n 2 0 1 2 a n n u a l r e p o r t • P T. B a n k C h i n a t r u s t I n d o n e s i a
Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara Individual
(dalam jutaan rupiah)
Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Wilayah - Bank secara Individual
(dalam jutaan rupiah)
l a p o r a n t a h u n a n 2 0 1 2 a n n u a l r e p o r t • P T. B a n k C h i n a t r u s t I n d o n e s i a
31
Risk Management Manajemen Risiko Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara Individual No.
Sektor Ekonomi
Tagihan
(1)
(2) Posisi Tanggal Laporan Pertanian, perburuan dan Kehutanan Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri pengolahan Listrik, Gas dan Air Konstruksi Perdagangan besar dan eceran Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum Transportasi, pergudangan dan komunikasi Perantara keuangan Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib Jasa pendidikan Jasa kesehatan dan kegiatan sosial Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan, dan perorangan lainnya Jasa perorangan yang melayani rumah tangga Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya Kegiatan yang belum jelas batasannya Bukan Lapangan Usaha Lainnya Total Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya Pertanian, perburuan dan Kehutanan Perikanan Pertambangan dan Penggalian Industri pengolahan Listrik, Gas dan Air Konstruksi Perdagangan besar dan eceran Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum Transportasi, pergudangan dan komunikasi Perantara keuangan Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib Jasa pendidikan Jasa kesehatan dan kegiatan sosial Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan, dan perorangan lainnya Jasa perorangan yang melayani rumah tangga Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya Kegiatan yang belum jelas batasannya Bukan Lapangan Usaha Lainnya Total
(3)
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.
32
Tagihan yang Mengalami Penurunan Nilai Belum Jatuh Telah Jatuh Tempo Tempo
(4)
(5)
(dalam jutaan rupiah)
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) Individual (6)
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) Kolektif (7)
Tagihan yang dihapus buku (8)
23.868 80.640 2.594.518 70.749 530 625.259
-
-
6.866 28.410 34.152
71 10.603 299 9 2.575
-
17.840 219.381 279.536
-
-
-
297 1.435 949
-
71.390
-
-
-
540
-
-
-
-
-
-
-
10.930 -
-
-
-
48 -
-
135.135 2.522.201 6.651.976
-
-
69.428
393 13.762 30.980
-
l a p o r a n t a h u n a n 2 0 1 2 a n n u a l r e p o r t • P T. B a n k C h i n a t r u s t I n d o n e s i a
Pengungkapan Rincian Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai - Bank secara Individual
(dalam jutaan rupiah)
Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan: Transaksi Derivatif
(dalam jutaan rupiah)
Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan: Transaksi Reverse Repo - Bank secara Individual
(dalam jutaan rupiah)
l a p o r a n t a h u n a n 2 0 1 2 a n n u a l r e p o r t • P T. B a n k C h i n a t r u s t I n d o n e s i a
33
Risk Management
Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Kategori Portofolio dan Skala Peringkat - Bank secara Individual
(dalam jutaan rupiah)
Manajemen Risiko
34
l a p o r a n t a h u n a n 2 0 1 2 a n n u a l r e p o r t • P T. B a n k C h i n a t r u s t I n d o n e s i a
l a p o r a n t a h u n a n 2 0 1 2 a n n u a l r e p o r t • P T. B a n k C h i n a t r u s t I n d o n e s i a
35
Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara Individual (dalam jutaan rupiah)
Risk Management Manajemen Risiko
36
Pengungkapan Rincian Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai - Bank secara Individual
(dalam jutaan rupiah)
Pengungkapan Eksposur Aset di Neraca
(dalam jutaan rupiah)
l a p o r a n t a h u n a n 2 0 1 2 a n n u a l r e p o r t • P T. B a n k C h i n a t r u s t I n d o n e s i a
Pengungkapan Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi Rekening Administratif
(dalam jutaan rupiah)
Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk)
(dalam jutaan rupiah)
Pengungkapan Total Pengukuran Risiko Kredit Posisi Tanggal Laporan TOTAL ATMR RISIKO KREDIT TOTAL FAKTOR PENGURANG MODAL
Explanation on Other Table Apart from the existing table we have stated above, the Bank has no exposure to other related disclosures.
(dalam jutaan rupiah) Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya
4.219.906 -
Penjalasan Tabel lainnya Untuk Tabel selain dari yang ada diatas tersebut, Bank tidak memiliki eksposur pada pengungkapan terkait.
l a p o r a n t a h u n a n 2 0 1 2 a n n u a l r e p o r t • P T. B a n k C h i n a t r u s t I n d o n e s i a
37
Risk Management Manajemen Risiko
38
2. Market Risk Market Risk is the Risk in on and off balance sheet positions, including derivative transactions, a consequence of the overall change of market condition, including the Risk of the option price change. Market risk consists of interest rate risk and foreign exchange risk.
2. Risiko Pasar Risiko Pasar adalah risiko pada posisi neraca dan rekening administrative termasuk derivatif, akibat perubahan secara keseluruhan dari kondisi pasar, termasuk risiko perubahan harga option. Risiko pasar meliputi risiko suku bunga dan risiko nilai tukar.
The main purpose of Market risk management is to minimize potency of negative impact resulting from changes of market conditions to the Bank’s assets and capital.
Tujuan utama manajemen Risiko Pasar adalah untuk meminimalisir kemungkinan dari dampak negative akibat perubahan kondisi pasar terhadap aktiva dan modal Bank.
BCI Market Risk Management Organization consists of: • Risk Monitoring Committee (RMoC) • Risk Management Committee (RMC) • Asset and Liability Management Committee (ALCO) • Risk Management Department - Market & Liquidity Risk Unit • Treasury Department
Organisasi Manajemen Risiko Pasar BCI terdiri dari: • Komite Pemantauan Risiko (RMoC) • Komite Manajemen Risiko (RMC) • Komite Manajemen Aset dan Kewajiban (ALCO) • Departemen Manajemen Risiko – Unit Market & Liquidity Risk Unit • Departemen Treasury
Organizational structure, tools determination and units / functions completeness which related to the implementation of Risk Management for Market Risk has been adjusted to the characteristics and complexity of the Bank's business activities.
Penetapan struktur organisasi, perangkat dan kelengkapan unit/fungsi yang terkait dengan penerapan Manajemen Risiko untuk Risiko Pasar telah disesuaikan dengan karakteristik dan kompleksitas kegiatan usaha Bank.
BCI Market Risk Management applies to all positions and market risk activities undertaken by the Bank include: • Trading Book, applicable to products held for trading purposes as a principal or held as part of a business whose main business strategy is to trade or make markets; • Banking Book, applicable to products held for investment purposes which may expose Bank to market risk.
Manajemen Risiko Pasar BCI berlaku terhadap semua posisi dan kegiatan risiko pasar yang dilakukan oleh Bank yang meliputi: • Trading Book, berlaku terhadap produk-produk yang dimiliki untuk tujuan diperdagangkan sebagai suatu usaha utama atau sebagai bagian dari suatu usaha yang strategi usaha utamanya adalah perdagangan atau menciptakan pasar; • Banking Book, berlaku terhadap produk-produk yang dimiliki untuk tujuan investasi yang dapat membuat Bank mengalami risiko pasar.
Market risk measurement should consider the impact of changes in market prices and rates on short-term earnings and long-term economic value of the Bank.
Pengukuran risiko pasar harus mempertimbangkan dampak dari perubahan harga dan rate pasar terhadap pendapatan jangka pendek maupun nilai ekonomis jangka panjang Bank.
Measurement of market risk in the Trading Book is through: • Risk sensitivities These ones comprise limits on the change in the value of the portfolio due to a change in a given market factor, while holding all other factors constant. Measurement of risk sensitivity includes NOP, FX Delta, Vega and PVBP FX.
Pengukuran risiko pasar pada Trading Book adalah melalui: • Kepekaan faktor risiko Kepekaan faktor risiko ini meliputi limit-limit perubahan nilai portofolio yang disebabkan oleh perubahan suatu faktor pasar tertentu, sementara faktor-faktor lain dijaga agar tetap konstan. Pengukuran kepekaan faktor risiko meliputi Posisi Devisa Neto, FX Delta, FX Vega dan PVBP.
l a p o r a n t a h u n a n 2 0 1 2 a n n u a l r e p o r t • P T. B a n k C h i n a t r u s t I n d o n e s i a
Measurement of market risk in the Banking Book is through: 1. Repricing Gap Report: This report measures the repricing gap between asset and liability by various time buckets in order to understand interest rate mismatch; 2. Risk sensitivity: This measures the impact of 1 basis point change in interest rate on net interest income (NII) and that on economic value of equity (EVE). The analysis of such impact on NII (1bpbpNII) focuses on changes in interest income and expense within a year, hence, a short-term perspective. The analysis of such impact on EVE (1bp bpEVE) is of a long-term perspective as it focuses on changes of economic value which will become net interest income received every year later on;
Pengukuran risiko pasar pada Banking Book adalah melalui: 1. Laporan Repricing Gap: Laporan ini mengukur gap dari repricing antara Aset dan Kewajiban dengan berbagai time bucket untuk memahami mismatch suku bunga; 2. Sensitivitas Risiko: mengukur dampak dari perubahan 1 basis poin suku bunga pada pendapatan bunga bersih (NII) dan pada nilai ekonomis dari ekuitas (EVE). Analisis dampak tersebut pada NII (1bp bpNII) berfokus pada perubahan pendapatan dan beban bunga dalam waktu satu tahun atau perspektif jangka pendek. Analisis dampak tersebut pada EVE (1bpbob EVE) adalah perspektif jangka panjang karena berfokus pada perubahan nilai ekonomi yang akan menjadi pendapatan bunga bersih yang diterima setiap tahun setelahnya;
Portfolio coverage (trading and banking book) which is accounted in the Capital Adequacy Ratio (CAR) for Market Risk are included: • Securities Exposure in Trading Book: the position of the Government Securities. • Interest Rate Exposure (Trading Book): Interest Rate Derivatives position • Exchange Rate Exposure (Banking Book and Trading Book): foreign currency positions
Cakupan portofolio (trading dan banking book) yang diperhitungkan dalam Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) untuk Risiko Pasar adalah meliputi : • Eksposur Surat Berharga di Trading Book: posisi Surat Berharga Pemerintah. • Eksposur Suku Bunga (Trading Book): posisi Interest Rate Derivatives • Eksposur Nilai Tukar (Banking Book dan Trading Book): posisi mata uang asing
Anticipation of Market Risk is done through daily monitoring on the compliance of limits, and follow-up to address any excess case, which subsequently reported on a daily basis as well to interested parties.
Antisipasi Risiko Pasar dilakukan melalui pemantauan terhadap kepatuhan limit yang dilakukan secara harian, dan tindak lanjut untuk mengatasi apabila terjadi pelampauan, yang selanjutnya dilaporkan secara harian juga kepada pihak yang berkepentingan.
It is the Bank's principle that there should be no limit excess at any time. • All new limit excesses and ‘aged’ limit excesses (beyond their resolution date) are reported to BOD on a daily basis. The Head of RMD has the discretion to notify Board members more frequently, as appropriate to the materiality of the limit excess. • All the limit excesses and corrective action will be reviewed and approved by the authorized parties based on the Delegation of Authority (DOA). • Treasury Department is responsible for implementing the corrective action that has been approved by the authorized parties. • RMD is responsible for the ongoing monitoring of the excess to ensure the corrective action is carried out. RMD is responsible for maintaining all documentation of the excess, exceptions, and trigger breaks, including the agreed-upon corrective action and the resolution date.
Sudah merupakan prinsip Bank bahwa tidak boleh ada ekses limit pada saat kapanpun. • Semua ekses limit yang baru maupun yang “lama” (lewat dari tanggal resolusinya) harus dilaporkan kepada Direksi secara harian. Kepala Departemen Manajemen Risiko mempunyai kebebasan untuk memberitahu anggota-anggota Direksi lebih sering, sesuai dengan besarnya ekses limit yang bersangkutan. • Semua ekses limit dan tindakan korektif akan direview dan disetujui oleh pihak yang berwenang berdasarkan Delegasi Kewenangan (DOA) • Departemen Treasury berkewajiban melaksanakan tindakan korektif yang telah disetujui oleh pihak yang berwenang; • RMD berkewajiban melakukan pemantauan secara terus-menerus terhadap ekses limit, untuk memastikan bahwa tindakan korektif telah dilakukan;
l a p o r a n t a h u n a n 2 0 1 2 a n n u a l r e p o r t • P T. B a n k C h i n a t r u s t I n d o n e s i a
39
Risk Management Manajemen Risiko Disclosure of Market Risk Using Standard Methods No.
Risk Type
(1) 1.
Bank Capital Charge (3) 7.313 0 7.313 5.319
(in million IDR)
31 December 2012 Consolidated RWA Capital Charge RWA (4) (5) (6) 91.411 0 91.411 66.490 0 157.901 -
(2) Interest Rate Risk a. Specific Risk b. General Risk 2. Foreign Exchange Risk 3. Equity Risk *) 4. Commodity Risk *) 0 5. Option Risk 12.632 Total *) For banks that have subsidiaries with defined risk exposure
-
Bank Capital Charge (7) 3.828 0 3.828 8.719
0 12.547
31 December 2011 Consolidated RWA Capital Charge RWA (8) (9) (10) 47.855 0 47.855 108.988 0 156.843
Pengungkapan Risiko Pasar Dengan Menggunakan Metode Standar
(dalam jutaan rupiah)
31 Desember 2012 No. (1) 1.
Jenis Risiko
Bank Beban Modal (3) 7.313 0 7.313 5.319
ATMR (4) 91.411 0 91.411 66.490
31 Desember 2011
Konsolidasi Beban Modal ATMR (5) (6) -
(2) Risiko Suku Bunga a. Risiko Spesifik b. Risiko Umum 2. Risiko Nilai Tukar 3. Risiko Ekuitas *) 4. Risiko Komoditas *) 0 0 5. Risiko Option 12.632 157.901 Total *) Untuk bank yang memiliki perusahaan anak yang memiliki eksposur risiko dimaksud
40
-
-
Bank Beban Modal (7) 3.828 0 3.828 8.719
0 12.547
ATMR (8) 47.855 0 47.855 108.988
0 156.843
Konsolidasi Beban Modal ATMR (9) (10) -
-
3. Liquidity Risk Liquidity risk is the risk of loss associated with the failure to meet obligations as they fall due. These risks are divided into two categories, namely: market liquidity risk and funding risk.
3. Risiko Likuiditas Risiko Likuiditas adalah risiko kerugian yang berhubungan dengan kegagalan untuk memenuhi kewajiban pada saat jatuh tempo. Risiko ini dibagi menjadi dua kategori yaitu; risiko likuiditas pasar dan risiko pendanaan.
Market liquidity risk arises when a specific asset cannot be sold for cash at a reasonable price within a reasonable timeframe. Funding liquidity risk refers to the risk of inability to obtain funds at a reasonable cost within a reasonable timeframe to meet the financial obligations.
Risiko likuiditas pasar muncul ketika aset tertentu tidak dapat dijual pada harga yang wajar dalam jangka waktu yang wajar. Risiko likuiditas pendanaan mengacu pada risiko ketidakmampuan untuk mendapatkan dana dengan biaya yang wajar dalam jangka waktu yang wajar untuk memenuhi kewajiban keuangan.
BCI Liquidity Risk Management Organization consists of: • Risk Monitoring Committee (RMoC) • Risk Management Committee (RMC) • Asset and Liability Management Committee (ALCO) • Risk Management Department - Market & Liquidity Risk Unit • All Business Units
Organisasi Manajemen Risiko Likuiditas BCI terdiri dari: • Komite Pemantauan Risiko (RMoC) • Komite Manajemen Risiko (RMC) • Komite Manajemen Aset dan Kewajiban (ALCO) • Departemen Manajemen Risiko – Unit Market & Liquidity Risk • Seluruh Unit Bisnis
Organizational structure, tools determination and units / functions completeness which related to the implementation of Risk Management for Liquidity Risk has been adjusted to the characteristics and complexity of the Bank's business activities.
Penetapan struktur organisasi, perangkat dan kelengkapan unit/fungsi yang terkait dengan penerapan Manajemen Risiko untuk Risiko Likuiditas telah disesuaikan dengan karakteristik dan kompleksitas kegiatan usaha Bank.
l a p o r a n t a h u n a n 2 0 1 2 a n n u a l r e p o r t • P T. B a n k C h i n a t r u s t I n d o n e s i a
Liquidity risk is the risk caused by other factors and is often measured by a combination of early warning indicators. The most common indicators include: 1. Loan to deposit ratio: This ratio indicates fund shortage or surplus; 2. Maturity gap: Analyzing maturity mismatch will help understand cash flow gap by time bucket. Liquidity risk could be measured by the maturity gap together with an assessment of the Bank’s funding capacity. The parameters/assumptions shall be periodically reviewed and approved by the Head of Risk Management Department; 3. Liquidity buffer: This measures the Bank’s liquidity asset in hand compare to the deposit; 4. Concentration of liabilities: This measures the Bank’s dependence over a specific funding tool, product type, and counterparty, such as the interbank borrowing. Higher dependence means higher liquidity risk; 5. Stress test: The test assesses the liquidity impact from extreme scenarios. Although the likelihood of a stressed scenario may be low, liquidity problems must be prevented. The stress test will allow management to take precautionary measures in anticipation of potential liquidity problems. Scenarios for the test will include bank specific and general market situation. The assumptions and results shall be reviewed by ALCO.
Risiko likuiditas merupakan risiko yang diakibatkan faktor lain dan sering diukur oleh kombinasi berbagai indikator peringatan dini. Indikator yang paling umum termasuk: 1. Loan to deposit ratio: Rasio ini menunjukkan kekurangan atau surplus dana; 2. Maturity gap: menganalisis maturity mismatch akan membantu memahami gap arus kas berdasarkan time bucket. Risiko likuiditas dapat diukur dengan maturity gap bersama-sama dengan penilaian kapasitas pendanaan Bank. Parameter / asumsi harus secara berkala ditinjau dan disetujui oleh Kepala Departemen Manajemen Risiko; 3. Liquidity buffer: mengukur aktiva likuiditas Bank yang tersedia dibandingkan dengan deposito; 4. Konsentrasi kewajiban: mengukur ketergantungan Bank atas pendanaan tertentu, jenis produk, dan counterparty, seperti pinjaman antar bank. Ketergantungan yang lebih tinggi berarti risiko likuiditas yang lebih tinggi; 5. Stress test: menilai dampak likuiditas dari skenario ekstrim. Meskipun kemungkinan skenario stres mungkin rendah, masalah likuiditas harus dicegah. Stress test akan memungkinkan manajemen untuk mengambil tindakan pencegahan untuk mengantisipasi masalah likuiditas yang potensial. Skenario untuk diuji akan mencakup situasi khusus bank dan situasi umum pasar. Asumsi dan hasil akan ditinjau oleh ALCO.
Liquidity risk control aims to keep liquidity risk within the Bank’s risk appetite through the establishment and monitoring of risk limits. The risk limits reflect the Bank’s risk appetite. The most often seen limits are: 1. Short-term borrowing: This limit prevents overdependence on low-cost but unstable funds from other financial institutions. Such limit is established by taking into account external liquidity conditions, the Bank’s asset and liability structure, credit facilities granted and peer banks’ liquidity status; 2. Maximum cumulated outflow (MCO): Limits are set on short-term cash flow gaps in order to prevent overdependence on short-term funds to finance longterm assets, which will heighten liquidity risk. The establishment of MCO limits should factor in gap structure, deposit stability, and the Bank’s borrowing flexibility; 3. The Bank’s proportion of funding source to usage, such as the adjusted loan to deposit ratio.
Pengendalian risiko likuiditas bertujuan untuk menjaga risiko likuiditas sesuai risk appetite Bank melalui pembentukan dan monitoring limit risiko. Limit risiko mencerminkan toleransi risiko Bank. Limit yang paling sering terlihat adalah: 1. Pinjaman jangka pendek: Limit ini mencegah ketergantungan berlebihan pada dana murah tapi tidak stabil dari lembaga keuangan lainnya. Limit tersebut ditetapkan dengan memperhatikan kondisi likuiditas eksternal, struktur Aset dan Kewajiban Bank, fasilitas kredit yang diberikan dan status likuiditas peer bank; 2. Maximum cumulated outflow (MCO): Limit ditetapkan gap arus kas jangka pendek untuk mencegah ketergantungan berlebihan pada dana jangka pendek untuk membiayai aktiva jangka panjang, yang akan meningkatkan risiko likuiditas. Pembentukan limit MCO harus memperhitungkan struktur gap, stabilitas deposito, dan fleksibilitas pinjaman Bank; 3. Proporsi sumber pendanaan Bank terhadap penggunaan, seperti rasio pinjaman disesuaikan terhadap deposit.
l a p o r a n t a h u n a n 2 0 1 2 a n n u a l r e p o r t • P T. B a n k C h i n a t r u s t I n d o n e s i a
41
Risk Management
Disclosure of IDR Maturity Profile - Bank Individually
(in million IDR)
Manajemen Risiko
42
l a p o r a n t a h u n a n 2 0 1 2 a n n u a l r e p o r t • P T. B a n k C h i n a t r u s t I n d o n e s i a
(in million IDR)
Disclosure of FCY Maturity Profile - Bank Individually
l a p o r a n t a h u n a n 2 0 1 2 a n n u a l r e p o r t • P T. B a n k C h i n a t r u s t I n d o n e s i a
43
Risk Management
Pengungkapan Profil Maturitas Rupiah - Bank Secara Individual
(dalam jutaan rupiah)
Manajemen Risiko
44
l a p o r a n t a h u n a n 2 0 1 2 a n n u a l r e p o r t • P T. B a n k C h i n a t r u s t I n d o n e s i a
(dalam jutaan rupiah)
Pengungkapan Profil Maturitas Valas - Bank Secara Individual
l a p o r a n t a h u n a n 2 0 1 2 a n n u a l r e p o r t • P T. B a n k C h i n a t r u s t I n d o n e s i a
45
Risk Management Manajemen Risiko
46
4. Operational Risk Operational Risk is defined as the risk of loss resulting from inadequate or failed internal processes, people and system or from external events. This definition includes legal risk but excludes strategic and reputational risk.
4. Risiko Operasional Risiko Operasional didefinisikan sebagai risiko kerugian akitbat dari proses internal yang tidak memadai atau yang gagal, orang dan system atau dari peristiwa eksternal. Definisi ini mencakup risiko hukum, tapi tidak termasuk risiko strategis dan reputasi.
Operational Risk Management is a part of day to day responsibilities at all levels. Operational Risk Management framework includes qualitative and quantitative methodologies and tools to assist management in identifying, assessing and monitoring operational risk as well as provide information to management to determine the appropriate control and mitigations measures.
Manajemen Risiko Operasional merupakan bagian tanggung jawab sehari-hari di semua tingkatan. Kerangka Manajemen Risiko Operasional meliputi metodologi kualitatif dan kuantitatif dan alat untuk membantu manajemen dalam mengidentifikasi, mengkaji dan memantau Risiko Operasional serta memberikan informasi kepada Manajemen untuk menentukan control yang tepat dan langkah-langkah mitigasi.
BCI Operational Risk Management Organization consists of: • Risk Monitoring Committee (RMoC) • Risk Management Committee (RMC) • Risk Management Department - Operational Risk Unit • All Business Units and Supporting Units
Organisasi Manajemen Risiko Operasional BCI terdiri dari: • Komite Pemantauan Risiko (RMoC) • Komite Manajemen Risiko (RMC) • Departemen Manajemen Risiko – Unit Operational Risk • Seluruh Unit Bisnis dan Unit Pendukung
Organizational structure, tools determination and units / functions completeness which related to the implementation of Risk Management for Operational Risk has been adjusted to the characteristics and complexity of the Bank's business activities.
Penetapan struktur organisasi, perangkat dan kelengkapan unit/fungsi yang terkait dengan penerapan Manajemen Risiko untuk Risiko Operasional telah disesuaikan dengan karakteristik dan kompleksitas kegiatan usaha Bank.
Operational Risk Management Unit is an independent unit from the business / support group analysis, monitoring and reporting of Operational Risk inherent in both the Bank’s activities or in the branch office or division / unit / group in Headquarters. Operational Risk Unit in collaboration with the business/support group to improve the framework and procedures within its business or function unit. Their role is to identify, measure and report risk and make improvements in accordance with the Operational Risk Management Policies, Standard Operating Procedure or their Working Manual.
Unit Manajemen Risiko Operasional merupakan unit yang independen dari grup bisnis / pendukung yang melakukan analisa, pemantauan dan pelaporan risiko operasional yang melekat dalam kegiatan Bank baik di kantor cabang maupun divisi/unit/grup di Kantor Pusat. Unit Manajemen Risiko Operasional bekerja sama dengan grup bisnis/support untuk meningkatkan kerangka kerja dan prosedur manajemen Risiko Operasional di dalam grup bisnis/pendukung. Peran mereka adalah untuk mengidentifikasi, mengukur dan melaporkan risiko dan melakukan perbaikan sesuai dengan Kebijakan Manajemen Risiko Operasional, Standar Operasional Prosedur ataupun manual kerja mereka.
Identification and assessment of Operational Risk were conducted by BCI using: • Database Operational Risk events should be established to verify the result of risk assessment and provide quantitative measurement and risk analysis; • A Risk and Control Self Assessment (RCSA) to identify the risks in the business with operational risk; • KRI (Key Risk Indicator)
Identifikasi dan penilaian Risiko Operasional dilakukan oleh BCI dengan menggunakan metode : • Database kejadian Risiko Operasional harus ditetapkan untuk memverifikasi hasil penilaian risiko dan memberikan pengukuran kuantitatif dan analisis risiko; • Proses Risk and Control Self Assessment (RCSA) untuk mengidentifikasi risiko di dalam bisnis dengan Risiko
l a p o r a n t a h u n a n 2 0 1 2 a n n u a l r e p o r t • P T. B a n k C h i n a t r u s t I n d o n e s i a
Operasional; • KRI (Key Risk Indikator) Dalam rangka mencapai sasaran Manajemen Risiko Operasional, Unit Manajemen Risiko Operasional dan unit yang bertanggung jawab harus menetapkan control dan mitigasi untuk Risiko yang teridentifikasi dan mempertahankan serta memastikan efektifitas mereka. Hal ini mencakup, tetapi tidak terbatas pada hal berikut: 1. Pengendalian Risiko dilakukan secara konsisten sesuai dengan tingkat risiko yang akan diambil, hasil identifikasi dan pengukuran Risiko Operasional; 2. BCI memiliki sistem pendukung yang mencakup setidaknya : • Identifikasi kesalahan secara dini; • Pemrosesan dan penyelesaian seluruh transaksi secara efisien, akurat dan tepat waktu; dan • Kerahasiaan, kebenaran serta keamanan transaksi 3. Terus memantau kepatuhan dengan batas risiko tertentu dan pemeriksaan atas kejadian kelebihan limit; 4. Memperkuat budaya risiko dan kode etik karyawan serta kode perilaku; 5. Penyediaan pelatihan dan pengetahuan professional bagi karyawan.
In order to achieve the objectives of Operational Risk Management, Operational Risk Management Unit and the unit responsible must establish control and mitigation for identified risks and maintain and ensure their effectiveness. This includes, but is not limited to the following: 1. Risk Control conducted in a manner consistent with the level of risk to be taken, the result of the identification and measurement of Operational Risk; 2. BCI have a support system that includes at least: • Early identification errors, • Processing and settlement for all transactions in an efficient, accurate, and timely, and • Confidentiality, integrity and security of transaction 3. Close monitoring of the compliance with specific risk limits and investigation of over limit events; 4. Reinforcement of the risk culture and employee code of ethics and code of conduct; 5. Providing employee training and professional knowledge for employees.
Quantitative Disclosure Operational Risk - Bank Individual
(in million IDR)
Position Date Report No.
Approach Used
(1) 1.
(2) Basic Indicator Approach
Gross Revenue (average last 3 years) (3) 428.887,632,612
Capital Charges
The Position Report Date In Previous Years Risk Weighted Assets (5) 5.181.971
(4) 64.333.144.892
Gross Revenue (average last 3 years) (6) 426.515.945.641
Capital Charges
Risk Weighted Assets
(7) 63.977.391.846
Quantitative Disclosure Operational Risk - Consolidated Bank Subsidiary
(in million IDR)
Position Date Report No.
Approach Used
(1) 1.
(2) Basic Indicator Approach
Gross Revenue (average last 3 years) (3) NIL
The Position Report Date In Previous Years
Capital Charges
Risk Weighted Assets
(4)
(5)
Gross Revenue (average last 3 years) (6)
Capital Charges
Risk Weighted Assets
(7)
(8)
Pengungkapan Kuantitatif Risiko Operasional - Bank secara Individual
(dalam jutaan rupiah)
Posisi Tanggal Laporan No.
Pendekatan Yang Digunakan
(1) (2) 1. Pendekatan Indikator Dasar
Pendapatan Bruto (Rata-rata 3 tahun terakhir) (3) 428.887.632.612
Beban Modal
(4) 64.333.144.892
Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya ATMR
(5) 5.181.971
Pendapatan Bruto (Rata-rata 3 tahun terakhir) (6) 426.515.945.641
Beban Modal
Posisi Tanggal Laporan Pendekatan Yang Digunakan
(1) (2) 1. Pendekatan Indikator Dasar
Pendapatan Bruto (Rata-rata 3 tahun terakhir) (3) NIL
ATMR
(7) 63.977.391.846
Pengungkapan Kuantitatif Risiko Operasional - Bank secara Konsolidasi Perusahaan Anak No.
(8) 4.878.880
(8) 4.878.880
(dalam jutaan rupiah) Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya
Beban Modal
ATMR
(4)
(5)
Pendapatan Bruto (Rata-rata 3 tahun terakhir) (6)
Beban Modal
ATMR
(7)
(8)
l a p o r a n t a h u n a n 2 0 1 2 a n n u a l r e p o r t • P T. B a n k C h i n a t r u s t I n d o n e s i a
47
Risk Management Manajemen Risiko
48
5. Legal Risk Legal Risk is the Risk arising from legal claims and/or weakness of juridical aspects. This risk may also arise among other resulting from the absence of legal framework or contractual weakness, such as failure to meet the required qualification for the validity of an agreement or improper collateral agreement.
5. Risiko Hukum Risiko Hukum adalah Risiko yang timbul akibat tuntutan hokum dan/atau kelemahan aspek yuridis. Risiko ini juga dapat timbul antara lain karena ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendasari atau kelemahan perikatan, seperti tidak dipenuhinya syarat syahnya kontrak atau agunan yang tidak memadai.
BCI Legal Risk Management Organization consists of: • Risk Monitoring Committee (RMoC) • Risk Management Committee (RMC) • Risk Management Department - Operational Risk Unit • Legal Department
Organisasi Manajemen Risiko Hukum BCI terdiri dari: • Komite Pemantauan Risiko (RMoC) • Komite Manajemen Risiko (RMC) • Departemen Manajemen Risiko – Unit Operational Risk • Departement Hukum
Organizational structure, tools determination and units / functions completeness which related to the implementation of Risk Management for Legal Risk has been adjusted to the characteristics and complexity of the Bank's business activities.
Penetapan struktur organisasi, perangkat dan kelengkapan unit/fungsi yang terkait dengan penerapan Manajemen Risiko untuk Risiko Hukum telah disesuaikan dengan karakteristik dan kompleksitas kegiatan usaha Bank.
Legal Department BCI acts as a ‘legal watch’ which provides analytical / legal advice to all employees at every level of organization.
Departement Hukum BCI berperan sebagai ‘legal watch’ yang menyediakan analysis/advis hukum kepada seluruh karyawan pada setiap jenjang organisasi.
Risk Management Department continually assesses and monitors the implementation of Risk Management to Legal Risk. Legal Department, Risk Management Department and operational unit jointly assess the impact of changes in conditions or specific rules against legal risk exposure.
Departemen Manajemen Risiko menilai dan memantau secara kontinyu implementasi Manajemen Risiko untuk Risiko Hukum. Departemen Hukum, Departemen Manajemen Risiko dan satuan kerja operasional bekerja sama menilai dampak perubahan ketentuan atau peraturan tertentu terhadap eksposur Risiko Hukum.
Legal Risk Control: • Legal Department conduct periodic review of contract and agreements between Bank and other parties; • All business transactions require proper documentation. Any transactions conducted via verbal communication be documented afterwards for confirmation purpose.
Pengendalian Risiko Hukum: • Departemen Hukum BCI selalu melakukan review secara berkala terhadap kontrak dan perjanjian antara Bank dengan pihak lain; • Semua transaksi bisnis memerlukan dokumentasi yang lengkap. Setiap transaksi yang dilakukan melalui komunikasi verbal didokumentasikan kemudian untuk tujuan konfirmasi.
6. Strategic Risk Strategic Risk is the Risk on current or prospective impact on earnings or capital arising from adverse business decisions and/or improper implementation of strategic decisions and a failure to anticipate changes in business environment.
6. Risiko Stratejik Risiko Stratejik adalah Risiko terhadap dampak saat ini atau dampak prospektif terhadap pendapatan atau modal yang timbul dari keputusan bisnis yang merugikan dan/atau pelaksanaan yang tidak tepat dari keputusan strategis dan kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis.
l a p o r a n t a h u n a n 2 0 1 2 a n n u a l r e p o r t • P T. B a n k C h i n a t r u s t I n d o n e s i a
BCI Strategic Risk Management Organization consists of: • Risk Monitoring Committee (RMoC) • Risk Management Committee (RMC) • Risk Management Department - Operational Risk Unit • All Business Units and Supporting Units
Organisasi Manajemen Risiko Stratejik BCI terdiri dari: • Komite Pemantauan Risiko (RMoC) • Komite Manajemen Risiko (RMC) • Risk Management Department – Operational Risk Unit • Seluruh Unit Bisnis dan Unit Pendukung
Organizational structure, tools determination and units / functions completeness which related to the implementation of Risk Management for Strategic Risk has been adjusted to the characteristics and complexity of the Bank's business activities. • All business units and supporting units are responsible to assist the Directors to prepare strategic plan and implement it effectively and efficiently; • Risk Management Department is responsible for Strategic Risk management process especially in the following aspects: - Monitor and evaluate the implementation of strategic plan development, as well as providing input on the opportunities and option available for the development and continuous improvements on strategies; - Ensure that all strategic issues and their effects on the achievement of strategic objectives are followed up in a timely manner.
Penetapan struktur organisasi, perangkat dan kelengkapan unit/fungsi yang terkait dengan penerapan Manajemen Risiko untuk Risiko Stratejik telah disesuaikan dengan karakteristik dan kompleksitas kegiatan usaha Bank. • Seluruh unit bisnis dan unit pendukung BCI bertanggung jawab membantu Direksi menyusun perencanaan stratejik, dan mengimplementasikan strategi secara efektif dan efisien; • Departemen Manajemen Risiko bertanggung jawab dalam proses Manajemen Risiko Stratejik khususnya pada aspek-aspek berikut: - Memantau dan mengevaluasi perkembangan implementasi rencana stratejik, serta memberikan masukan mengenai peluang dan pilihan yang tersedia untuk pengembangan perbaikan strategi secara berkelanjutan; - Memastikan bahwa seluruh isu stratejik tepat waktu.
In measuring the Strategic Risk, BCI uses indicators such as deviation from the established strategic plan, the growth rate of assets and liabilities, changing dynamics into the competition, regulatory changes and changes of macroeconomic in the achievement plans.
Dalam mengukur Risiko Stratejik, BCI menggunakan indikator seperti penyimpangan dari rencana strategis yang telah ditetapkan, yaitu laju pertumbuhan aset dan kewajiban, mengubah dinamika ke dalam persaingan, perubahan peraturan dan perubahan ekonomi makro dalam pencapaian rencana.
Strategic Risk Identification: • BCI identifies the deviation of unrealized or ineffective business strategy implementation or business plan which has significant impact to the Bank’s capital; • Implementation of business strategies that have not been realized or are ineffective or business plan that possess significant impact on the Bank's capital; • BCI carries out risk analysis of the strategy which need more resources and/or has high risk level, such as entry strategies into new market, acquisition strategy, or diversification strategy in terms of product and services.
Identifikasi Risiko Stratejik: • BCI mengidentifikasi penyimpangan dan pengaruhnya terhadap pencapaian tujuan stratejik telah ditindaklanjuti secara • pelaksanaan strategi bisnis yang belum direalisasi atau tidak efektif atau rencana bisnis yang memliki dampak yang signifikan terhadap modal Bank; • BCI melakukan analisa Risiko dari strategi yang membutuhkan lebih banyak sumber daya dan/atau memiliki tingkat risiko tinggi, seperti strategi masuk ke dalam pasar baru, strategi akuisisi, atau strategi diversifikasi dalam hal produk dan jasa.
l a p o r a n t a h u n a n 2 0 1 2 a n n u a l r e p o r t • P T. B a n k C h i n a t r u s t I n d o n e s i a
49
Risk Management Manajemen Risiko
50
7. Compliance Risk Compliance Risk is the Risk due to the Bank did not comply and/or implement the laws and regulations.
7. Risiko Kepatuhan Risiko Kepatuhan adalah Risiko akibat Bank tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku.
BCI Compliance Risk Management Organization consists of: • Risk Monitoring Committee (RMoC) • Risk Management Committee (RMC) • Risk Management Department - Operational Risk Unit • Compliance Department
Organisasi Manajemen Risiko Kepatuhan BCI terdiri dari: • Komite Pemantauan Risiko (RMoC) • Komite Manajemen Risiko (RMC) • Departemen Manajemen Risiko – Unit Operational Risk • Departemen Kepatuhan
Organizational structure, tools determination and units / functions completeness which related to the implementation of Risk Management for Compliance Risk has been adjusted to the characteristics and complexity of the Bank's business activities.
Penetapan struktur organisasi, perangkat dan kelengkapan unit/fungsi yang terkait dengan penerapan Manajemen Risiko untuk Risiko Kepatuhan telah disesuaikan dengan karakteristik dan kompleksitas kegiatan usaha Bank.
BCI has the function of Risk Management for Compliance Risk with adequate authority and clear responsibility for each unit/wok units that perform the functions of Risk Management for Compliance Risk.
BCI memiliki fungsi Manajemen Risiko untuk Risiko Kepatuhan yang memadai dengan wewenang dan tanggung jawab yang jelas untuk masing-masing satuan/unit kerja yang melaksanakan fungsi Manajemen Risiko untuk Risiko Kepatuhan.
BCI has an independent Compliance Unit which has the duty, authority and responsibility at least as stipulated in the regulations on the implementation of the compliance function Banks, among other: • Prepare the steps to support Compliance Risk culture in all Banks business activity and Bank’s hierarchy; • Establish written work program and do identification, measurement, monitoring and control related Compliance Risk Management; • Assess and evaluate the effectiveness, adequacy and suitability of policy, systems and procedures owned by the Bank with the prevailing laws and regulation; • Conduct a review and/or recommend updating and improvement of policies, rules, systems and procedures which are owned by the Bank to comply with Bank Indonesia regulation and prevailing laws and regulation; • Conduct efforts to ensure that policy, rules, systems and procedures which are owned by the Bank to comply with Bank Indonesia regulation and prevailing laws and regulation; • Conduct other tasks related to the compliance function;
BCI memiliki satuan kerja kepatuhan yang independen yang memiliki tugas, kewenangan dan tanggung jawab paling kurang sebagaimana diatur dalam ketentuan yang berlaku mengenai pelaksanaan fungsi kepatuhan Bank Umum antara lain: • Membuat langkah-langkah dalam rangka mendukung terciptanya budaya kepatuhan pada seluruh kegiatan usaha Bank pada setiap jenjang organisasi; • Memiliki program kerja tertulis dan melakukan id e ntifik asi, pe nguk uran, monitoring, d an pengendalian terkait dengan manajemen Risiko Kepatuhan; • Menilai dan mengevaluasi efektivitas, kecukupan dan kesesuaian kebijakan system dan prosedur yang dimiliki Bank dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; • Melakukan review dan/atau merekomendasi pengkinian dan penyempurnaan kebijakan, ketentuan, system, maupun prosedur yang dimiliki oleh Bank agar sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku; • Melakukan upaya-upaya untuk memastikan bahwa kebijakan, ketentuan, system, prosedur dan kegiatan usaha Bank telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesiadan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
l a p o r a n t a h u n a n 2 0 1 2 a n n u a l r e p o r t • P T. B a n k C h i n a t r u s t I n d o n e s i a
• Melakukan tugas-tugas lainnya yang terkait dengan fungsi kepatuhan. Business Unit is the primary responsibility and is responsible for Compliance Risk. Business Units comply with and/or implement the prevailing laws and regulations: • Ensuring compliance with the Compliance Risk standards, policies and procedures issued by Risk Management Department / Compliance Department; • Ensure that the risk has been known, assessed, reported and managed accordingly to laws and regulations and established procedures.
Unit Bisnis merupakan penanggung jawab utama dan bertanggung jawab atas Risiko Kepatuhan. Unit bisnis mematuhi dan/atau melaksanakan peraturan perundangundangan dan ketentuan yang berlaku : • Memastikan dipatuhinya standar-standar, kebijakan dan prosedur risiko Kepatuhan yang dikeluarkan oleh Departemen Kepatuhan; • Memastikan bahwa risiko-risiko telah diketahui, dinilai, dilaporkan dan dikelola dalam cara yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku serta prosedur yang telah ditetapkan.
Risk Management Department and Compliance Department monitoring and reporting Compliance Risk to Directors at any time the Compliance Risk happens and on a quarterly basis.
Departemen Manajemen Risiko dan Departemen Kepatuhan memantau dan melaporkan Risiko Kepatuhan yang terjadi kepada Direksi Bank baik sewaktu-waktu pada saat terjadinya Risiko Kepatuhan maupun secara triwulanan.
Compliance Risk Control in BCI is done by comparing limit that has been set with the actual result on the quarterly risk profile report position to ensure that the risks taken are within the limits of tolerance.
Pengendalian Risiko Kepatuhan di BCI dilakukan dengan membandingkan limit yang telah ditetapkan dengan hasil actual pada posisi laporan profil risiko triwulanan untuk memastikan bahwa risiko yang diambil masih dalam batas toleransi.
8. Reputation Risk Reputation Risk is the Risk that a Bank will lose potential business as the impact of trustworthy crisis for its character and quality which will bring financial or nonfinancial loss in business activity.
8. Risiko Reputasi Risiko Reputasi adalah Risiko sebuah Bank akan kehilangan bisnis penting akibat krisis kepercayaan terhadap karakter dan kualitas Bank sehingga akan menyebabkan kerugian dalam aktivitas bisnis baik secara financial maupun non financial.
BCI Reputation Risk Management Organization consists of: • Risk Monitoring Committee (RMoC) • Risk Management Committee (RMC) • Risk Management Department - Operational Risk Unit • All Business Units and Supporting Units
Organisasi Manajemen Risiko Reputasi BCI terdiri dari: • Komite Pemantauan Risiko (RMoC) • Komite Manajemen Risiko (RMC) • Departemen Manajemen Risiko – Unit Operational Risk • Seluruh Unit Bisnis dan Unit Pendukung
Organizational structure, tools determination and units / functions completeness which related to the implementation of Risk Management for Reputation Risk has been adjusted to the characteristics and complexity of the Bank's business activities.
Penetapan struktur organisasi, perangkat dan kelengkapan unit/fungsi yang terkait dengan penerapan Manajemen Risiko untuk Risiko Reputasi telah disesuaikan dengan karakteristik dan kompleksitas kegiatan usaha Bank.
l a p o r a n t a h u n a n 2 0 1 2 a n n u a l r e p o r t • P T. B a n k C h i n a t r u s t I n d o n e s i a
51
Risk Management Manajemen Risiko
52
All employees of BCI include business / support unit management should be part of the structure for implementing Risk Management for Reputation Risk, considering the reputation is the result of all business activities of the Bank.
Seluruh pegawai BCI termasuk manajemen unit bisnis / pendukung harus menjadi bagian dari struktur pelaksana Manajemen Risiko untuk Risiko Reputasi, mengingat reputasi merupakan hasil dari seluruh aktivitas bisnis Bank.
Mechanisms conducted by BCI in performing Reputation Risk control measures effectively are: • Should immediately follow up and resolve Customer Complaints and litigation that can increase the exposure of Reputation Risk; • Prevention of the occurrence of the event giving rise Reputation Risk, which is generally done through the activity of Corporate Social Responsibility (CSR), and; • Communication/education on a regular basis to stakeholders in order to establish a positive reputation of stakeholders.
Mekanisme yang dilakukan BCI dalam melakukan tindakan pengendalian Risiko Reputasi yang efektif adalah : • Segera menindaklanjuti dan mengatasi adanya Keluhan Nasabah dan gugatan hukum yang dapat meningkatkan eksposur Risiko Reputasi; • Pencegahan terjadinya kejadian yang menimbulkan Risiko Reputasi yang secara umum dilakukan melalui aktifitas Corporate Social Repsonsibility (CSR), dan • Komunikasi/edukasi secara rutin kepada pemangku kepentingan dalam rangka membentuk reputasi positif dari pemangku kepentingan.
In order to control a greater Reputation Risk in the future, prevention and recovery Reputation Risk has done needs to be followed by improvements in procedures and control weakness that trigger the occurrence of Reputation Risk.
Dalam rangka pengendalian Risiko Reputasi yang lebih besar di masa depan, tindakan pencegahan dan pemulihan Risiko Reputasi yang telah dilakukan perlu diikuti dengan perbaikan pada kelemahan pengendalian dan prosedur yang memicu terjadinya Risiko Reputasi.
l a p o r a n t a h u n a n 2 0 1 2 a n n u a l r e p o r t • P T. B a n k C h i n a t r u s t I n d o n e s i a
Human Resources Management Manajemen Sumber Daya Manusia Recruitment
Rekruitmen
Total permanent employees by end of year 2012 were 420 people. The Bank recruited 84 new employees in 2012 to support business growth, particularly in the Retail Banking and Institutional Banking / Corporate Banking Groups. This included recruitment of Management Associates (MAs) Program as part of a young talent development effort which will continue in the following years, by providing MAs with opportunities to take part in major projects including but not limited to strategic development and organizational change.
Jumlah karyawan tetap di akhir tahun 2012 adalah 420 orang. Bank merekrut 84 karyawan baru di 2012 untuk mendukung pertumbuhan bisnis, terutama di Bagian Ritel dan Insitutional Banking / Corporate Banking. Termasuk perekrutan untuk Management Assosicate (MA) Program sebagai bagian dari upaya pengembangan bakat muda yang akan terus dilakukan pada tahun mendatang dengan memberikan MA kesempatan untuk mengambil bagian dalam proyek-proyek besar termasuk namum tidak terbatas pada pengembangan strategis dan perubahan organisasi.
Training And Development
Pelatihan dan Pengembangan
In year 2012, Bank Chinatrust Indonesia has conducted a variety of local and overseas training, both internally and externally. The total investment of the training program reached IDR 7.21 billion, an increase of 26% compared to last year’s investment.
Pada tahun 2012, Bank Chinatrust Indonesia telah melaksanakan berbagai macam pelatihan secara internal dan eksternal baik dalam negeri maupun program luar negeri. Total investasi yang telah dicapai untuk pelatihan dan pengembangan adalah sebesar IDR 7.21 miliar, naik sebanyak 26% dibandingkan dengan investasi tahun lalu.
In 2012, total training expenses reached 5.43% of total employee expenses, which is in line with the Decree of Director of Bank Indonesia No 31/310/KEP/DIR which requires every bank to allocate its training budget minimum of 5% from total staff expenses.
Pada tahun 2012, total biaya pelatihan mencapai 5.43% dari total biaya tenaga kerja, sesuai dengan surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No 31/310/KEP/DIR yang mewajibkan Bank menyediakan dana pendidikan sekurang-kurangnya 5% dari total biaya tenaga kerja.
The bank continues a series of Behavioral training programs which consist of “Services Excellence” and “Leadership” training for middle-up management. Mandatory training such as AML-CFT and Risk Management training were conducted for new employees and has been offered as refreshment training for existing employees. The Bank has also conducted several technical training sessions, such as: Banking Knowledge, Product Knowledge, Professional Selling Skills, and Presentation Skills to bank employees in the sales and marketing areas.
Bank secara berkesinambungan terus melakukan pelatihan Behavioral, terdiri dari: “Service Excellence” dan pelatihan “Leadership” bagi manajemen menengah keatas untuk pengembangan mereka. Pelatihan wajib lainnya adalah pelatihan APU-PPT dan Manajemen Resiko yang diberikan bagi karyawan baru dan juga sebagai pelatihan penyegaran bagi karyawan yang sudah ada. Bank juga melaksanakan pelatihan peningkatan ketrampilan untuk meningkatkan kemampuan kerja karyawan antara lain: Banking Knowledge, Product Knowledge, Professional Selling Skills, dan Presentation Skills kepada karyawan bank di area penjualan serta area pemasaran.
A total of 31 employees obtained the Risk Management Certification in 2012. So, the total employees who went through the Risk Management certification was 180 employees (43,3%) from total employee of Bank Chinatrust Indonesia.
Jumlah karyawan yang telah mengikuti ujian Sertifikat Manajemen Resiko selama tahun 2012 adalah sebanyak 31 karyawan. Sehingga total karyawan yang sudah mempunyai sertifikat adalah sebanyak 180 orang (43,3%) dari total keseluruhan karyawan Bank Chinatrust Indonesia.
l a p o r a n t a h u n a n 2 0 1 2 a n n u a l r e p o r t • P T. B a n k C h i n a t r u s t I n d o n e s i a
53
Human Resources Management Manajemen Sumber Daya Manusia
54
In addition to the Risk Management Certification, other certifications such as AAJI, Bancassurance and WAPERD have been completed by employees who are required to obtain the certification according to be inline with the Bank’s strategic plan to have a wide range of products.
Selain sertifikasi Manajemen Resiko, sertifikasi lainnya seperti AAJI, Bankassurance dan WAPERD sudah dipenuhi oleh karyawan yang diwajibkan seiring dengan rencana strategis Bank untuk memiliki berbagai macam produk.
Remuneration
Remunerasi
The overall Bank Chinatrust Indonesia remuneration philosophy remains to, • Support the business strategy and goals; • Encourage individual and team performance; • Retain good performing employees; • Stay in line with market practice.
Filosofi remunerasi Bank Chinatrust Indonesia keseluruhan adalah sebagai berikut: • Mendukung strategi bisnis dan tujuannya; • Mendorong kinerja individu dan team; • Mempertahankan karyawan dengan kinerja yang baik; • Tetap sejalan dengan praktek pasar
In order to align our salary structure with the market and to be more competitive within our peer group, Bank Chinatrust Indonesia has referred to salary surveys in the banking industry in implementing the Bank’s salary adjustment and other employee’s benefits.
Dalam upaya penyetaraan gaji karyawan terhadap market dan agar lebih kompetitif terhadap bank sejenis, Bank Chinatrust Indonesia telah mengikuti salary survey di dalam kelompok industri perbankan. Hasil survey tersebut dapat dimanfaatkan Bank dalam melaksanakan penyesuaian gaji dan fasilitas karyawan lainnya.
Performance Appraisal
Penilaian Kinerja
Bank has conducted performance appraisal consistently as an important tool in determining salary adjustments, bonus payments and promotions. Aside from the performance appraisal which is based on yearly target achievement and competencies, the Bank also assesses capabilities and integrity in the promotion process.
Bank telah melakukan penilaian kinerja secara konsisten sebagai alat penting dalam menentukan penyesuaian gaji, pembayaran bonus dan promosi. Selain dari penilaian kinerja yang didasarkan pada pencapaian target tahunan dan kompetensi, Bank juga menilai kemampuan dan integritas dalam proses promosi.
In order to ensure sound operations, and to help secure and develop our talent pool, Band Chinatrust Indonesia has also implemented succession plans to identify high performers with growth potentials to participate in development programs including professional growth, and structural growth within similar or cross functions.
Untuk memastikan berjalannya operasional bank secara baik, dan untuk membantu mengamankan dan mengembangkan bakat-bakat karyawan, Bank Chinatrust Indonesia juga telah menerapkan succession plan untuk mengidentifikasi karyawan dengan kinerja tinggi dengan potensi pertumbuhan untuk berpartisipasi dalam program pengembangan termasuk pertumbuhan profesional, dan pertumbuhan struktural dalam fungsi yang sama atau berbeda.
l a p o r a n t a h u n a n 2 0 1 2 a n n u a l r e p o r t • P T. B a n k C h i n a t r u s t I n d o n e s i a
Information Technology Teknologi Informasi As we have planned and developed during 2011, in April 2012 Bank Chinatrust Indonesia has successfully launched ATM/Debit Card Chinatrust for our retail customers. By having the ATM/Debit Card Chinatrust, cardholders can enjoy the ATM transaction service in both Bank Chinatrust Indonesia ATM network as well as in thousand of other bank’s ATMs member of PRIMA network. In addition, the cardholders can also enjoy the benefits by using the card in thousand of merchants with PRIMA Debit logo. At the other side, our ATMs that located in all of our branches can be used by other banks cardholders’ member of PRIMA network.
Sesuai yang telah direncanakan dan dikembangkan di 2011, pada April 2012 Bank Chinatrust Indonesia telah sukses meluncurkan kartu ATM/Debit Chinatrust untuk customer ritel. Dengan memiliki kartu ATM/Debit Chinatrust, pemegang kartu dapat bertransaksi di jaringan ATM Bank Chinatrust Indonesia maupun di ribuan ATM bank lain yang merupakan anggota jaringan PRIMA. Sebagai tambahan, pemegang kartu juga dapat mendapatkan keuntungan untuk dapat menggunakan kartu tersebut di ribuan merchant dengan logo Debit PRIMA. Sebaliknya, ATM kami yang tersebar di semua cabang kami dapat digunakan oleh pemilik kartu ATM dari Bank lain yang merupakan anggota jaringan PRIMA.
For corporate customers, we have enhanced the existing web service transaction (called E-BCI) with bulk transfer transactions service. It allows the corporate customers to perform transaction in a bulk (instead of one by one) through E-BCI.
Untuk nasabah korporasi, kami telah meningkatkan layanan transaksi web yang ada (yang disebut E-BCI) dengan layanan transaksi bulk transfer. Hal ini memungkinkan nasabah korporasi untuk melakukan transaksi dalam satu bulk (bukan satu per satu) melalui EBCI.
In business support area, we enhanced some utility tools that can expedite our service to customers and yet more precise: - Scorecard enhancement in LOS application. It gives the consistent view in rating application; fasten the application process and risk-based pricing. - Treasury Internal Deal System to support Treasury in communication and coordination with branches to process the transaction, automate the treasury operation reporting to BI and providing the treasury reports for other business units as well as internal treasury group. - Enhance the IOW system to cater Singapore market.
Di area business support, kami meningkatkan beberapa utility tools yang dapat mempercepat layanan kami kepada nasabah: - Peningkatan scorecard dalam aplikasi LOS. Hal ini memberikan tampilan yang konsisten dalam aplikasi penilaian; mempercepat proses aplikasi serta riskbased pricing. - Treasury Internal Deal System untuk mendukung bisnis Treasury dalam komunikasi dan koordinasi dengan cabang untuk memproses transaksi, mengotomatisasi pelaporan operasional treasury ke Bank Indonesia serta menyediakan laporan treasury untuk unit bisnis lain maupun untuk internal grup treasury. - Meningkatkan system IOW untuk memenuhi kebutuhan pasar Singapur.
Data Integrity and Data Warehousing is our main focus during the year. We enhanced the existing ODS system by integrating all of our core banking data into the ODS and implemented Business Intelligence to facilitate the users in producing the report and analyze it.
Data Integrity dan Data Warehousing adalah fokus utama kami sepanjang tahun. Kami meningkatkan sistem ODS yang ada dengan mengintegrasikan semua data core banking kami ke dalam ODS dan mengimplementasikan Business Intelligence untuk memudahkan pengguna dalam memproduksi laporan dan menganalisanya.
l a p o r a n t a h u n a n 2 0 1 2 a n n u a l r e p o r t • P T. B a n k C h i n a t r u s t I n d o n e s i a
55
Events Highlight Peristiwa Penting Award from InfoBank Magazine for the “Very Good” performance in 2011. Penghargaan dari majalah InfoBank atas kinerja Bank yang “Sangat Bagus” di tahun 2011.
12 July 2012
26 April 2012
18 July 2012
BCI officially launched ATM/Debit Card Chinatrust.
BCI signed an MoU “The utilization of Commercial Bank service for IOW placement and protection and also IOW empowerment” with Ministry of Manpower and Transmigration of Republic of Indonesia.
ATM/Debit Card Chinatrust resmi diluncurkan.
BCI menandatangani nota kesepahaman dengan Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia mengenai "Penggunaan Jasa Perbankan Dalam Rangka Penyelenggaraan Program Penempatan dan Perlindungan serta Pemberdayaan Tenaga Kerja Indonesia dan Pengelolaan Dana Kompensasi Penggunaan Tenaga Kerja Asing”.
56
l a p o r a n t a h u n a n 2 0 1 2 a n n u a l r e p o r t • P T. B a n k C h i n a t r u s t I n d o n e s i a
Celebration of 15th Anniversary of PT Bank Chinatrust Indonesia and appreciation to loyal customer.
Kompetisi Bowling bagi karyawan di Jakarta.
Perayaan 15 tahun PT Bank Chinatrust Indonesia serta apresiasi kepada nasabah loyal.
5 September 2012
14 September 2012
Employee Bowling Competition.
14 September 2012
8-9 December 2012
Customer Golf Tournament as part of celebration of Bank Chinatrust Indonesia’s 15th Anniversary.
Employee Team Building, Gathering, Annual Dinner.
Turnamen Golf antara nasabah BCI sebagai salah satu perayaan 15 tahun Bank Chinatrust Indonesia.
Team Building, Gathering, Annual Dinner karyawan.
l a p o r a n t a h u n a n 2 0 1 2 a n n u a l r e p o r t • P T. B a n k C h i n a t r u s t I n d o n e s i a
57
Good Corporate Governance Tata Kelola Perusahaan
58
Good Corporate Governance (GCG) implementation is vital to business integrity, therefore members of the Bank Chinatrust Indonesia’s Board of Commissioners, Board of Directors, and employees are committed to practice ethical and moral principles, as well as transparency and compliance with regulations applicable to the bank. The commitment is indispensable in building a competitive organization which can uphold values of integrity, professionalism, and leadership and enhance stakeholders’ trust.
Penerapan Tata Kelola Perusahaan (GCG) merupakan hal yang sangat penting bagi integritas bisnis, oleh karenanya segenap jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan karyawan Bank Chinatrust Indonesia berkomitmen untuk menerapkan praktek-praktek GCG yang mengedepankan prinsip moral dan etika serta praktek-praktek transparansi yang dijalankan sesuai dengan ketentuan yang berlaku bagi Bank. Komitmen yang tinggi mutlak diperlukan dalam upaya membangun organisasi yang kompetitif yang dapat menjunjung tinggi nilai-nilai integritas, profesionalisme dan kepemimpinan serta meningkatkan kepercayaan para pemangku kepentingan.
In 2012, Bank Chinatrust Indonesia improves its organizational structure according to the Bank’s needs and business scale. The structural change is meant to increase efficiency and effectiveness in every department in taking on their duties. The perfection of that organizational structure also aims to increase monitoring system and minimizing risks face by the Bank.
Pada tahun 2012, Bank Chinatrust Indonesia menyempurnakan struktur organisasi sesuai dengan kebutuhan dan skala bisnis Bank. Perubahan struktur itu dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas setiap departemen dalam melaksanakan tugasnya. Penyempurnaan struktur organisasi itu juga bertujuan untuk meningkatkan sistem pengawasan dan meminimalisir risiko yang dihadapi Bank.
By referring to Bank Indonesia Regulation No. 8/4/PBI/2006 dated 30 January 2006 regarding Implementation of GCG for Commercial Banks, Bank Indonesia regulation No. 8/14/PBI/2006 dated 05 October 2006 concerning Amendment to Regulation of Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 and Bank Indonesia Circular Letter No. 9/12/DPNP dated 30 May 2007 regarding Implementation of GCG for Commercial Banks, Bank Chinatrust Indonesia implements GCG based on 5 (five) basic principles of GCG that consist of transparency, accountability, responsibility, independency, and fairness.
Dengan berpedoman pada Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang Pelaksanaan GCG bagi Bank Umum, Peraturan Bank Indonesia No. 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 9/12/DPNP tanggal 30 Mei 2007 tentang Pelaksanaan GCG bagi Bank Umum, Bank Chinatrust Indonesia melaksanakan GCG dengan berlandaskan pada 5 (lima) prinsip dasar GCG yaitu keterbukaan, akuntabilitas, pertanggungjawaban, independensi dan kewajaran.
l a p o r a n t a h u n a n 2 0 1 2 a n n u a l r e p o r t • P T. B a n k C h i n a t r u s t I n d o n e s i a
Corporate Governance Self Assestment
Penilaian Tata Kelola Perusahaan Secara Mandiri
To assess Bank Chinatrust Indonesia’s governance practices and to comply with Bank Indonesia’s guideline concerning GCG implementation by Commercial Banks, in 2012 Bank Chinatrust Indonesia conducted a Corporate Governance self assessment on 11 (eleven) different aspects as follows: 1. The implementation of the duties and responsibilities of the Board of Commissioners 2. The implementation of the duties and responsibilities of the Board of Directors 3. The completion and implementation of the duties of the Committees 4. The handling of conflict of interest 5. The implementation of compliance function 6. The implementation of internal audit function 7. The implementation of external audit function 8. The implementation of risk management including the internal control system 9. The facilities to related parties and large exposures 10. The transparency of financial and non-financial conditions of the Bank, the reports on the implementation of GCG and the internal reporting 11. The Bank’s strategic plan
Untuk menilai pelaksanaan tata kelola Bank Chinatrust Indonesia dan kepatuhan terhadap ketentuan Bank Indonesia dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik oleh Bank Umum, pada tahun 2012 Bank Chinatrust Indonesia mengadakan self assessment tentang praktek Tata Kelola Perusahannya dengan melakukan penilaian terhadap 11 (sebelas) aspek sebagai berikut: 1. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris 2. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi 3. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite 4. Penanganan benturan kepentingan 5. Penerapan fungsi kepatuhan Bank 6. Penerapan fungsi audit intern 7. Penerapan fungsi audit ekstern 8. Penerapan manajemen risiko termasuk sistem pengendalian intern 9. Penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar 10. Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan, laporan pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan dan pelaporan internal 11. Rencana strategis Bank
Ratings for these aspects will be based on the performance of GCG implementation versus the minimum criteria set up by Bank Indonesia. The self assessment results revealed that GCG implementation in Bank Chinatrust Indonesia has reached the “Good” rating with an overall composite score of 2.24 (scale of the highest composite score is <1.5)
Pemeringkat dari seluruh aspek di atas dilakukan dengan membandingkan antara kinerja pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan dan kriteria minimum yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Penilaian secara mandiri tersebut menyimpulkan bahwa pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan di dalam Bank Chinatrust Indonesia mendapatkan peringkat “Baik” dengan total nilai komposit mencapai 2.24 (skala nilai komposit tertinggi adalah <1.5).
Report and comprehensive explanation on the implementation of good corporate governance are separately detailed in the “Bank Chinatrust Indonesia Report of Good Corporate Governance Year 2012”.
Laporan dan penjelasan lengkap mengenai penerapan tata kelola perusahaan yang baik disajikan terpisah dalam Laporan Tata Kelola Perusahaan Bank Chinatrust Indonesia Tahun 2012”.
l a p o r a n t a h u n a n 2 0 1 2 a n n u a l r e p o r t • P T. B a n k C h i n a t r u s t I n d o n e s i a
59
Corporate Social Responsibilities Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
60
The implementation of Corporate Social Responsibility is Bank Chinatrust Indonesia commitment to the society and as the reflection of one of our company’s Core Values “Caring”.
Implementasi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan adalah komitmen Bank Chinatrust Indonesia kepada masyarakat dan sebagai perwujudan dari salah satu Core Values Bank kami yaitu “Caring”.
The philosophy of our Corporate Social Responsibility is to give a prevalent welfare to the community. In the beginning of year 2012, celebrating Chinese New Year 2563, Bank Chinatrust Indonesia shared to the less fortunate Chinese Community in Tangerang. With the help of Kedaung Monastery caretaker, 150 basic need packages and 50 children packages were given.
Filosofi dari Tanggung Jawab Sosial Bank adalah untuk memberikan kesejahteraan yang menyeluruh kepada masyarakat. Di awal tahun 2012, merayakan Chinese New Year 2563, Bank Chinatrust Indonesia berbagi dengan komunitas Tionghoa yang kurang beruntung di Tangerang. Dengan bantuan pengurus Wihara Kedaung, 150 paket sembako dan 50 paket anak-anak dibagikan.
As a routine agenda of the Bank for several years and as part of Bank Chinatrust Indonesia 15th anniversary activity, we held a blood donation activity in the middle of May 2012. We had successfully gathered more than 150 bags blood at Bandung Branch and Sub-Branch offices.
Sebagai agenda rutin Bank dari tahun ke tahun dan sebagai bagian dari ulang tahun Bank Chinatrust Indonesia ke-15, Bank menyelenggarakan kegiatan donor darah di pertengahan Mei 2012. Bank dengan sukses mengumpulkan lebih dari 150 kantung darah di Kantor Cabang Bandung dan Kantor Cabang Pembantu Bandung.
As in the previous years, in celebration of religious holiday, Bank Chinatrust Indonesia management and staffs once again showing their caring by conducting fundraising activities to help the less fortunate. The realization is carried out in the month of Ramadhan in August and in December to share the Christmas happiness.
Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, dalam rangka menyambut hari raya keagamaan, manajemen dan karyawan Bank Chinatrust Indonesia sekali lagi menunjukkan rasa kepedulian dengan kegiatan mengumpulkan dana untuk membantu yang kurang beruntung. Realisasinya dilakukan pada bulan Ramadhan di Agustus dan pada bulan Desember untuk berbagi kebahagiaan Natal.
We also believe that to improve the social and economic welfare of the community is through the education. In line with the above statement, we participated in school establishment in Jakarta and in Cikarang. Furthermore, Bank gave donation in the form of education tools to Elsafan blind foundation. Going forward, Bank Chinatrust Indonesia will continue to educate the public and customers through financial management program and saving education for children.
Kami juga percaya bahwa untuk meningkatkan kesejahteraan sosial dan ekonomi masyarakat adalah melalui pendidikan. Sejalan dengan pernyataan tersebut, Bank berpartisipasi dalam pembangunan sekolah di Jakarta dan Cikarang. Selain itu, Bank memberikan bantuan berupa alat bantu belajar kepada yayasan tuna netra Elsafan. Ke depannya, Bank Chinatrust Indonesia terus memberikan pendidikan kepada masyarakat dan nasabah melalui program manajemen keuangan dan pendidikan menabung untuk anak-anak.
In the upcoming years, Bank Chinatrust Indonesia will continue to expand its social activities according to the needs of the surrounding communities and in line with one of our company Core Values “Caring”.
Di tahun-tahun mendatang, Bank Chinatrust Indonesia akan terus mengembangkan kegiatan sosial Bank sesuai dengan kebutuhan masyarakat sekitar dan sejalan dengan salah satu Core Values Bank yaitu “Caring”.
l a p o r a n t a h u n a n 2 0 1 2 a n n u a l r e p o r t • P T. B a n k C h i n a t r u s t I n d o n e s i a
1-2
7-8
Blood Donation Activity May 13 - 14, 2012 Aksi Donor Darah 13 – 14 Mei 2012
A visit to Santa Anna Eldery House December, 2012 Kunjungan ke Panti Jompo Santa Anna Desember 2012
3-6
9-10
A Visit to Underprivileged Families at Kedaung Monastery January 18, 2012 Kunjungan ke Keluarga Kurang Mampu di Kuil Kedaung 18 Januari 2012
Participate for “Panti Rahmatul Ummah” School Establishment Berpartisipasi Untuk Pembangunan Sekolah “Panti Rahmatul Ummah”
l a p o r a n t a h u n a n 2 0 1 2 a n n u a l r e p o r t • P T. B a n k C h i n a t r u s t I n d o n e s i a
61
Products and Services Produk dan Layanan
62
DEPOSIT PRODUCTS
PRODUK SIMPANAN
-
-
Current Account Saving Account Time Deposit Deposit on Call
Rekening Giro RekeningTabungan Deposito Berjangka Deposito On Call
BANCASSURANCE PRODUCTS
PRODUK BANCASSURANCE
-
-
Family Trust Family Estate Protection ProLife Plus Prosiswa Platinum Select Invest Protector Protect Invest Plus Golden Protector
Family Trust Family Estate Protection ProLife Plus Prosiswa Platinum Select Invest Protector Protect Invest Plus Golden Protector
TREASURY PRODUCTS
PRODUK TREASURY
-
-
Foreign Exchange Forward Interest Rate Swap (IRS) Cross Currency Swap (CCS) FX Option
Transaksi Valuta Asing Forward Interest Rate Swap (IRS) Cross Currency Swap (CCS) FX Option
LOAN PRODUCTS
PRODUK PINJAMAN
-
-
Short Term Loan Demand Loan Pre-Export Loan Account Receivable Financing Medium Term Loan Long Term Loan Syndication Loan IOW Financing Personal Loan Mortgage
Pinjaman Jangka Pendek Pinjaman Modal Kerja Pre-Export Loan Pembiayaan Piutang Usaha Pinjaman Jangka Menengah Pinjaman Jangka Panjang Pinjaman Sindikasi Pembiayaan Pinjaman TKI Kredit Tanpa Agunan Kredit Pemilikan Rumah
TRADE FINANCE
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
-
-
Export Bills Import Bills Bank Guarantee
Ekspor Impor Bank Garansi
OTHER SERVICES
JASA LAINNYA
-
-
Safe Deposit Box International Remittance Domestic Remittance Cash, Overbooking and PDC ATM/Debit Card Chinatrust
Safe Deposit Box Transfer Internasional Transfer Domestik Tunai, Pemindahbukuan dan Titipan Cek/Bilyet Giro Kartu ATM/Debit Chinatrust
l a p o r a n t a h u n a n 2 0 1 2 a n n u a l r e p o r t • P T. B a n k C h i n a t r u s t I n d o n e s i a
Office Network Jaringan Kantor HEAD OFFICE Wisma Tamara, 15th - 17th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 24 Jakarta 12920, Indonesia
Tel Fax
: (62-21) 2557 8787 (Hunting) : (62-21) 520 63 78 (General) (62-21) 520 67 67 (Marketing) i-Telex : 760266 CTCB IA SWIFT : CTCBIDJA E-mail : [email protected] Website : www.chinatrust.co.id
JAKARTA Cikarang Sub Branch Komplek Ruko Union, Blok A No. 2 Jl. M.H. Thamrin, Lippo Cikarang, Bek asi 17550, Indonesia
Tel Fax
: (62-21) 8990 6688 : (62-21) 8990 6868
Karawaci Sub Branch Karawaci Office Park Ruko Pinangsia Blok M No. 19 Lippo Karawaci 1200, Tangerang 15811, Indonesia
Tel Fax
: (62-21) 5576 4558 : (62-21) 5576 4556
Kelapa Gading Sub Branch Jl. Boulevard Barat Raya Blok XC.09 No. 1-2 Kelapa Gading, Jakarta 14240, Indonesia
Tel Fax
: (62-21) 4587 7078 : (62-21) 4587 7077
Mangga Dua Sub Branch Komplek Ruko Textile Blok E4 No. 2 Jl. Mangga Dua Raya, Jakarta 14230, Indonesia
Tel Fax
: (62-21) 612 5058 : (62-21) 612 5056
Pluit Sub Branch Ruko CBD Pluit Blok S / 11 Jl. Pluit Selatan Raya, Jakarta 14450, Indonesia
Tel Fax
: (62-21) 6667 3100 : (62-21) 6667 3411
Puri Sub Branch Grand Puri Niaga Blok K6 Unit 1A - 1B Jl. Puri Kencana, Jakarta 11610, Indonesia
Tel Fax
: (62-21) 5835 0565 : (62-21) 5835 1501
Tel
: (62-21) 8370 4031
Tel Fax SWIFT
: (62-22) 730 5900 (Hunting) : (62-22) 730 8878 (General) (62-22) 731 6888 (Marketing) : CTCBIDJABDG
Dago Sub Branch Jl. Ir. H. Juanda (Jl. Dago) No. 56, Bandung 40115, Indonesia
Tel Fax
: (62-22) 421 8708 : (62-22) 426 5101
SURABAYA Surabaya Branch Wisma Intiland (ex Wisma Dharmala), 6th Floor Jl. Panglima Sudirman 101-103, Surabaya 60271, Indonesia
Tel Fax SWIFT
: (62-31) 534 8008 (Hunting) : (62-31) 534 8007 : CTCBIDJASBY
Darmo Sub Branch Ruko Bukit Darmo Golf B2 No. 20-21, Bukit Darmo Boulevard Surabaya 60226, Indonesia
Tel Fax
: (62-31) 732 2277 : (62-31) 732 2266
Tel
: (62-24) 672 2193
Functional Office Gedung Plaza Kaha, Room 201-202 Jl. KH Abdullah Syafe’I No. 20, Casablanca, Jakarta 12840, Indonesia BANDUNG Bandung Branch Jl. Jend. Gatot Subroto No. 17, Bandung 40262, Indonesia
SEMARANG Functional Office Jl. Purwomukti Raya No. 1 RT04/RW07 Kelurahan Pedurungan Lor, Kecamatan Pedurungan Semarang 50192, Indonesia
l a p o r a n t a h u n a n 2 0 1 2 a n n u a l r e p o r t • P T. B a n k C h i n a t r u s t I n d o n e s i a
63
64
l a p o r a n t a h u n a n 2 0 1 2 a n n u a l r e p o r t • P T. B a n k C h i n a t r u s t I n d o n e s i a Call Center
Middle Market 3 & BDG
Middle Market SBY 1
Middle Market SBY 2
Public Loan Dept.
Bandung Branch
Surabaya Branch
Business Planning & Product Dev. Dept.
* Unit level
Product Team
Middle Market 2
Salary / Corporate Loan Sales Dept.
IT Help Desk
IT Operation
HR Services
Training & Planning
Channel Implementation & Maintenance
Security
HR Account Officer
Core Implementation & Maintenance
Institutional Risk Policy & Management Dept.
Institutional Risk Monitoring Dept.
Institutional Credit Control Dept.
Corporate Credit Risk Management Group
Credit Controller Dept.
Credit Planner Dept.
Retail Credit Risk Management Group
Management Accounting
Financial Accounting
Internal Audit Dept.
Risk Management Dept.
Legal Dept.
AML & CFT Dept.
Compliance Dept.
Director of Compliance
Operation Support Dept.
Operation Support
International Banking Dept.
Credit Processing Dept.
Cash Management Dept.
Operation Group
Surabaya Operation
General Affairs
HR Group
IT Group
Director of Financial Control
Corporate Banking
Trading Desk Dept.
Corp. Affairs
Administration Group
Credit Risk Officer (Director)
Bandung Operation Dept.
Marketing Int. & Support
Sales Desk Dept.
Treasury Group
President Director
Board Of Director
Financial Institution
Cikarang Sub Branch*
Marketing Team
Cluster - Jakarta Area Dept.
Surabaya Branch
Taiwanese Market Team Leader
Middle Market 1
Product & Marketing Dept.
IOW Business
Channel & Segment Dept.
Taiwanese Market Group
Taiwanese Market Group
Consumer Lending Group
Corporate Banking Director
WM & Branch Banking Group
Retail Banking Director
Remuneration & Nomination Committee
Risk Monitoring Committee
Audit Committee
Board Of Commissioner
Organizational Structure / Struktur Organisasi
Department Head
Group Head
BOD
Profile of Board of Commissioners Profil Dewan Komisaris
JACK LEE President Commissioner Presiden Komisaris President Commissioner of PT Bank Chinatrust Indonesia (Bank Chinatrust Indonesia) since December 2011. Concurrently, he is the member of both Audit Committee and Remuneration and Nomination Committee of Bank Chinatrust Indonesia. He received his MBA in Finance from California State University in 1979. He also attended various international banking and management courses. He began his career at Sumitomo Bank of California in 1980 before joining Chinatrust in 1983. To date, he has been working in Chinatrust for 30 years with profound experience in various positions. He has held numerous positions with Chinatrust Commercial Bank including Senior Vice President & General Manager of the International Banking Department, Senior Vice President & General Manager of the Credit Department, and Executive Vice President & General Auditor. He also served as Vice Chairman of Chinatrust Securities, Chairman of Chinatrust Venture Capital Corporation as well as Chairman of Chinatrust Assets Management Company. Since 2007, he has also been teaching a graduate school course in “Commercial Bank Management” in the Economics Department of Soochow University,Taipei as an Assistant Professor.
Presiden Komisaris PT Bank Chinatrust Indonesia (Bank Chinatrust Indonesia) sejak bulan Desember 2011. Saat ini beliau juga menjabat sebagai anggota Komite Audit serta Komite Remunerasi dan Nominasi BCI. Mendapat gelar MBA di bidang Keuangan dari California State University pada tahun 1979. Beliau juga menghadiri berbagai macam kursus international dan manajemen perbankan. Mengawali karir dengan bergabung di Sumitomo Bank of California pada tahun 1980 sebelum bergabung dengan Chinatrust pada tahun 1983. Sampai saat ini, beliau telah bekerja di Chinatrust selama 30 tahun dengan pengalaman yang mendalam dalam berbagai posisi. Beliau telah memegang berbagai posisi di Chinatrust Commercial Bank termasuk Senior Vice President & General Manager dari International Banking Department, Senior Vice President & General Manager dari Credit Department, dan Executive Vice President & General Auditor. Beliau juga menjabat sebagai Vice Chairman dari Chinatrust Securities, Chairman dari Chinatrust Venture Capital Corporation serta sebagai Chairman dari Chinatrust Assets Management Company. Sejak tahun 2007, beliau menjabat sebagai asisten profesor di Fakultas Ekonomi Universitas Soochow di Taipei, mengajar Program Pascasarjana di bidang manajemen bank umum.
PETER WEI Commissioner Komisaris Commissioner of PT Bank Chinatrust Indonesia (Bank Chinatrust Indonesia) since 27 September 2012. Concurrently, he is a member of Risk Monitoring Committee of Bank Chinatrust Indonesia. He earned his Master of Business Administration degree from National
Komisaris PT Bank Chinatrust Indonesia (Bank Chinatrust Indoensia) sejak tanggal 27 September 2012. Saat ini beliau juga menjabat sebagai anggota Komite Pemantau Risiko Bank Chinatrust Indonesia. Memperoleh gelar Master of Business Administration dari National Taiwan
l a p o r a n t a h u n a n 2 0 1 2 a n n u a l r e p o r t • P T. B a n k C h i n a t r u s t I n d o n e s i a
65
Profile of Board of Commissioners Profil Dewan Komisaris Taiwan University in 1994. He also attended various international banking and management courses. He started his career in banking industry working at ABN Amro (Taiwan) in 1997. Prior to joining Chinatrust Commercial Bank, he took the post as Senior Vice President at ABN Amro (Taiwan). His current position is the Executive Vice President of Chinatrust Commercial Bank.
University pada tahun 1994. Beliau juga menghadiri berbagai macam kursus international dan manajemen perbankan. Beliau memulai karirnya di industri perbankan dengan bekerja di ABN Amro (Taiwan) pada tahun 1997. Sebelum bergabung dengan Chinatrust Commercial Bank, jabatan terakhirnya adalah Senior Vice President di ABN Amro (Taiwan). Posisi beliau saat ini adalah sebagai Senior Vice President di Chinatrust Commercial Bank.
IMBANG JAYA MANGKUTO Independent Commissioner Komisaris Independen Independent Commissioner of PT Bank Chinatrust Indonesia (Bank Chinatrust Indonesia) since December 2008. Concurrently, he serves as the Chairman of Risk Monitoring Committee of Bank Chinatrust Indonesia. He received his MBA degree in Finance from University of Oregon in 1989 and MSc in Syariah Economic and Finance from University of Indonesia in 2004. He attended several short domestic and international courses. He joined Bank Umum Nasional in 1984 serving as Foreign Exchange Trader. He then joined Citibank NA (Indonesia Branch) in 1989 and subsequently served as Treasury Manager at the Consumer Banking Group and was assigned to Citibank Asia Pacific Treasury Office in 1990 in Singapore. In 1995, he moved to Bakrie Finance Corporation Tbk., and served in several capacities, including Vice President Business Planning and Development, Finance and Compliance Director. His latest position at Bakrie Finance Corporation Tbk. was President Director. He joined Muamalat Institute in 2002 as Senior Advisor. From 2006 through 2008, he was the Dean of the Bakrie School of Management. He is currently a partner at Mitra Interjasa Consulting, a full time Lecturer at Bakrie University, and a member of Madani Professional Society.
66
Komisaris Independen PT Bank Chinatrust Indonesia (Bank Chinatrust Indoensia) sejak bulan Desember 2008. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Ketua Komite Pemantau Risiko BCI. Mendapat gelar MBA di bidang Keuangan dari University of Oregon pada tahun 1989, dan Magister Sains di bidang Ekonomi dan Keuangan Syariah dari Universitas Indonesia pada tahun 2004. Beliau mengikuti pelatihan dan kursus-kursus di dalam dan luar negeri. Bekerja di Bank Umum Nasional sebagai FX Trader pada tahun 1984-1987. Selanjutnya bekerja pada Citibank NA cabang Indonesia pada tahun 1989 sebagai Treasury Manager untuk Consumer Banking Group dan ditugaskan ke Citibank Asia Pacific Treasury Office di Singapore pada tahun 1990. Tahun 1995 beliau bergabung dengan Bakrie Finance Corporation Tbk., dan menduduki berbagai posisi diantaranya Vice President Business Planning and Development, Direktur Keuangan dan Kepatuhan, dengan jabatan terakhir sebagai Presiden Direktur. Selanjutnya beliau bergabung dengan Muamalat Institute pada tahun 2002 sebagai Senior Advisor. Tahun 2006 – 2008 beliau menjabat sebagai Dekan di Bakrie School of Management. Saat ini beliau menjadi partner Mitra Interjasa Consulting, Dosen Tetap di Universitas Bakrie dan anggota Masyarakat Profesional Madani.
l a p o r a n t a h u n a n 2 0 1 2 a n n u a l r e p o r t • P T. B a n k C h i n a t r u s t I n d o n e s i a
ZAIRYANTO POEDJIATY Independent Commissioner Komisaris Independen Independent Commissioner of PT Bank Chinatrust Indonesia (Bank Chinatrust Indonesia) since 30 July 2012. Concurrently, he serves as Chairman of the Audit Committee and also of the Remuneration and Nomination Committee of Bank Chinatrust Indonesia. He holds an MBA in Accounting and Finance from Maastricht School of Management, Netherlands, and a Doctoral degree in Management Science from the University of Indonesia where he is currently a lecturer in the Management Graduate Program at its Faculty of Economics. Having over thirty years of experience in banking and financial industry, he joined Bank Chinatrust Indoensia in 2001 and served as a Commissioner until 2006. Thereafter, he remained as an independent party with its Audit Committee as well as its Risk Monitoring Committee up to July 2012 when he was appointed as an independent commissioner of Bank Chinatrust Indonesia.
Komisaris Independen PT Bank Chinatrust Indonesia (Bank Chinatrust Indonesia) sejak 30 Juli 2012. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Ketua Komite Audit serta Ketua Komite Remunerasi dan Nominasi Bank Chinatrust Indonesia. Beliau memperoleh gelar MBA bidang akuntansi dan keuangan dari Maastricht School of Management di Belanda, dan gelar Doktor bidang ilmu manajemen dari Universitas Indonesia, dimana beliau sekarang adalah Staf Pengajar pada Program Pascasarjana Ilmu Manajemen di Fakultas Ekonomi Universitas tersebut. Dengan pengalaman lebih dari 30 tahun di dunia perbankan dan keuangan Indonesia, beliau bergabung dengan BCI pada tahun 2001 dan menjabat sebagai Komisaris Bank Chinatrust Indonesia sampai tahun 2006. Terakhir menjabat sebagai Pihak Independen di Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko, sebelum diangkat sebagai Komisaris Independen Bank Chinatrust Indonesia pada bulan Juli 2012.
l a p o r a n t a h u n a n 2 0 1 2 a n n u a l r e p o r t • P T. B a n k C h i n a t r u s t I n d o n e s i a
67
Profile of Board of Directors Profil Direksi
JOSEPH SHIH President Director Presiden Direktur President Director of PT Bank Chinatrust Indonesia (Bank Chinatrust Indonesia) since May 2011. Hold a BA degree in Accounting from Fu-Jen Catholic University, Taiwan in 1979. He joined Chinatrust Commercial Bank in 2004 as Senior Credit Officer (promote a culture of risk awareness), then in 2006-2007, served as Head of Credit Risk Management Institutional Banking Division. He became Head of Corporate Finance Division in 2008 until 2010. Previously, he had a career in HSBC Taiwan from 1997-2004 with his last position as Deputy Head of Credit Risk Management. Prior to his appointment as President Director, he was the Commissioner of PT. Bank Chinatrust Indonesia from 14 October 2010.
Resmi menjadi Presiden Direktur PT Bank Chinatrust Indonesia (Bank Chinatrust Indonesia) sejak Mei 2011. Meraih gelar Sarjana di bidang Akuntansi dari Fu-Jen Catholic University, Taiwan pada tahun 1979. Bergabung dengan Chinatrust Commercial Bank pada tahun 2004 sebagai Senior Credit Officer (mempromosikan budaya sadar risiko), dan dari tahun 2006-2007 menjabat sebagai Kepala Divisi Manajemen Risiko Kredit di Institutional Banking Division. Kemudian menjadi Kepala Divisi Corporate Finance pada tahun 2008 sampai awal 2010. Sebelumnya beliau berkarir di HSBC Taiwan dati 19972004 dengan posisi terakhir belaiu adalah Wakil Kepala Manajemen Risiko Kredit. Sebelum penunjukkannya sebagai President Direktur, beliau adalah Komisaris PT. Bank Chinatrust Indonesia sejak 14 Oktober 2010.
TANTINA REPI Compliance Director Direktur Kepatuhan Since 1995, has been working with PT. Bank Chinatrust Indonesia (Bank Chinatrust Indonesia). Her current position is the Compliance Director of Bank Chinatrust Indonesia. She was formerly the Director in-charge in the Operating Group. Ms. Repi has more than 24 years of banking experiences. Previously, she worked for Arthur Andersen Consulting, IBJ Indonesia Bank and UOB Indonesia Bank. Ms. Repi graduated as ‘The Best Graduate’ from Faculty of Economics, majoring in Accounting, Diponegoro University.
68
Sejak tahun 1995, telah bekerja di Bank Chinatrust Indonesia (Bank Chinatrust Indonesia). Sekarang ini menjabat sebagai Direktur Kepatuhan. Sebelumnya Ibu Tantina menjabat sebagai Direktur yang berwewenang di Grup Operasi. Ibu Tantina telah memiliki pengalaman lebih dari 24 tahun dalam bidang perbankan. Sebelumnya, Ibu Tantina bekerja untuk Arthur Andersen Consulting, Bank IBJ Indonesia dan Bank UOB Indonesia. Ibu Tantina lulus sebagai ‘Sarjana Terbaik’ dari Universitas Diponegoro di bidang Ekonomi Jurusan Akuntansi.
l a p o r a n t a h u n a n 2 0 1 2 a n n u a l r e p o r t • P T. B a n k C h i n a t r u s t I n d o n e s i a
LILIANA Director Direktur Has been a Director elect of PT Bank Chinatrust Indonesia (Bank Chinatrust Indonesia) since 2007. She graduated from Faculty of Economics, majoring in Finance, Catholic University of Atmajaya, in 1991. She started her banking career with Bank Bali in 1992. She managed a marketing team of Corporate and Commercial Banking at Bank Bali, Jakarta Region. She actively involved at various product development projects, initiated new business and also as facilitator & instructor in various training courses. Since 2002, she joined Bank Chinatrust Indonesia as Local Marketing Department Head. Her most recent position was Head of the Corporate Banking before she was appointed as Director of the Bank.
Menjabat sebagai Direktur PT Bank Chinatrust Indonesia (Bank Chinatrust Indoensia) sejak 2007. Lulus dari Fakultas Ekonomi Bidang Keuangan, Universitas Atmajaya. Memulai karir di Bank Bali pada tahun 1992. Mengelola sebuah tim marketing dari Divisi Bisnis Korporasi dan Komersial untuk Wilayah Jakarta. Ikut serta secara aktif dalam berbagai proyek pengembangan produk, berinisiatif dalam pengembangan bisnis dan juga sebagai fasilitator dan instruktur dalam berbagai pelatihan & pendidikan. Sejak tahun 2002 bergabung dengan Bank Chinatrust Indonesia sebagai Kepala Bagian Marketing Lokal. Terakhir menjabat sebagai Kepala Perbankan Korporasi sebelum diangkat sebagai anggota Direksi.
DONNY WIDJAJA Director Direktur Assuming the position as Director of PT Bank Chinatrust Indonesia (Bank Chinatrust Indonesia) since 28 December 2011. He completed his education with a degree in Computer Science from University of Technology, Sydney, Australia in 1989. He has also attended a number of education and training programs in banking. His career began in 1990 as Financial Control Manager at Citibank NA, Jakarta. From 1995 until 1999 he was Vice President and Head of Finance and Accounting at ING Barings. He joined Standard Chartered Bank in 1999 as Senior Manager Financial Accounting, with his last position at the Bank as Senior Manager Consumer Banking Business Finance in 2002. From 2008 until 2011 he was Head of Wholesale Banking Business Finance at PT Bank Permata Tbk.. He joined Bank Chinatrust Indonesia in March 2011 as Financial Control Group Head.
Menjabat sebagai Direktur PT Bank Chinatrust Indonesia (Bank Chinatrust Indonesia) sejak 28 Desember 2011. Menyelesaikan pendidikan terakhir dalam bidang Komputer di University of Technology, Sidney, Australia pada tahun 1989. Beliau juga mengikuti berbagai pendidikan dan pelatihan di bidang perbankan. Memulai karir pada tahun 1990 sebagai Manager Financial Control di Citibank, NA. Pada tahun 1995 menjabat sebagai Vice President dan Kepala Keuangan dan Akunting di ING Barings sampai dengan tahun 1999. Kemudian beliau bergabung dengan Standard Chartered Bank sebagai Senior Manager Financial Accounting pada tahun 1999 dengan jabatan terakhir sebagai Senior Manager Consumer Banking Business Finance pada tahun 2002. Tahun 2008 - 2011 beliau menjabat sebagai Head of Wholesale Banking Business Finance di PT Bank Permata Tbk. Bergabung dengan Bank Chinatrust Indonesia pada bulan Maret 2011 sebagai Group Head Financial Control.
l a p o r a n t a h u n a n 2 0 1 2 a n n u a l r e p o r t • P T. B a n k C h i n a t r u s t I n d o n e s i a
69
Profile of Board of Directors Profil Direksi
INAYAT HISYAM Director Direktur Assumed the position as Director of Retail Banking PT Bank Chinatrust Indonesia (Bank Chinatrust Indonesia) since 30 July 2012. He graduated from Faculty of Economics, majoring in Management, Catholic University of Atmajaya, in 1996. He started his banking career with Bank Niaga in 1996. He joined Bank Danamon in December 2002, with his last position at the Bank as Retail Banking Head of Liabilities, Investment and Banking Services in 2007. In 2009, he joined Bank BTPN as Corporate Strategy Head, with his last position as Sharia Business Head of Bank BTPN in 2011. He joined Bank Chinatrust Indonesia in September 2011 as Retail Banking Group Head.
Menjabat sebagai Direktur Retail Banking PT Bank Chinatrust Indonesia (Bank Chinatrust Indonesia) sejak 30 Juli 2012. Lulus dari Fakultas Ekonomi bidang Manajemen, Universitas Atmajaya. Memulai karir di Bank Niaga pada tahun 1996. Beliau bergabung dengan Bank Danamon pada Desember 2002 dengan jabatan terakhir sebagai Retail Banking Head of Liabilities, Investment and Banking Services pada tahun 2007. Pada tahun 2007 beliau bergabung dengan Bank BTPN sebagai Corporate Strategy Head dengan posisi terakhir beliau di Bank tersebut sebagai Sharia Business Head pada tahun 2011. Beliau bergabung dengan Bank Chinatrust Indonesia pada September 2011 sebagai Retail Banking Group Head.
ROBERT CHEN Director Direktur Director of PT Bank Chinatrust Indonesia (Bank Chinatrust Indonesia) since 22 November 2012. He earned his Master of Business Administration degree majoring in Financial Management at Pace University, Lubin Graduate School of Business, New York in 1991. He started his career in banking industry in 1991 working at The Abacus Federal Savings Bank (New York) as underwriter. He joined Chinatrust Commercial Bank in 1997 and held several positions from Credit Officer to Deputy Credit Head. Prior to his appointment as Director of BCI, he held a position as Vice President at Chinatrust Commercial Bank.
70
Menjabat sebagai Direktur PT Bank Chinatrust Indonesia (Bank Chinatrust Indonesia) sejak tanggal 22 Nopember 2012. Beliau memperoleh gelar Master of Business Administration jurusan Manajemen Keuangan di Universitas Pace, Lubin Graduate School of Business, New York pada tahun 1991. Beliau memulai karirnya di industri perbankan pada tahun 1991 dengan bekerja di The Abacus Federal Savings Bank (New York) sebagai underwriter. Beliau bergabung dengan Chinatrust Commercial Bank pada tahun 1997 dan memegang beberapa jabatan dari Credit Officer sampai Deputy Credit Head. Sebelum diangkat sebagai Direktur BCI, posisi beliau adalah sebagai Vice President di Chinatrust Commercial Bank.
l a p o r a n t a h u n a n 2 0 1 2 a n n u a l r e p o r t • P T. B a n k C h i n a t r u s t I n d o n e s i a
Executive Officers Pejabat Eksekutif TREASURY GROUP HEAD
INFORMATION TECHNOLOGY GROUP HEAD
Simon Christophel
Benny F Markus
IOW BUSINESS GROUP HEAD
HUMAN RESOURCE GROUP HEAD
Lo, Yao-Han (Andre Lo)
Sri Mukti Pujiastuti
RISK MANAGEMENT DEPARTMENT HEAD
OPERATION GROUP HEAD
Yos Gandasatria
Ursula Rini Dewanti
LENDING GROUP HEAD
RETAIL CREDIT RISK MANAGEMENT GROUP HEAD
Ari Purnomo
Chen Chi Tung (Jimmy Chen)
CLUSTER HEAD JAKARTA AREA
INTERNAL AUDIT DEPARTMENT HEAD
Lina Suryani
Suryanto Santoso
BANDUNG BRANCH MANAGER
CORPORATE BANKING GROUP HEAD TAIWANESE BUSINESS & OUTSIDE JAKARTA REGION
Fenny Lendra Putri
Jason Gau
SURABAYA BRANCH MANAGER
AML & CFT DEPARTMENT HEAD
Francisca Leonora Wiharjo
Dany Winata
COMPLIANCE DEPARTMENT HEAD Anti Deisnasari
l a p o r a n t a h u n a n 2 0 1 2 a n n u a l r e p o r t • P T. B a n k C h i n a t r u s t I n d o n e s i a
71
Responsibility for Annual Reporting Tanggung Jawab Pelaporan Tahunan This Annual Report and the accompanying financial statements and related financial information, are the responsibility of the Management of PT Bank Chinatrust Indonesia and have been approved by members of the Board of Commissioners and the Board of Directors whose signatures appear below.
Laporan Tahunan ini, berikut laporan keuangan dan informasi lain yang terkait, merupakan tanggung jawab Manajemen PT Bank Chinatrust Indonesia dan telah disetujui oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi dengan membubuhkan tandatangannya masingmasing dibawah ini.
BOARD OF COMMISSIONERS / DEWAN KOMISARIS:
Jack Lee President Commissioner Presiden Komisaris
Peter Wei Commissioner Komisaris
Imbang Jaya Mangkuto Independent Commissioner Komisaris Independen
Zairyanto Poedjiaty Independent Commissioner Komisaris Independen
BOARD OF DIRECTORS / DEWAN DIREKSI:
72
Joseph Shih President Director Presiden Direktur
Liliana Director Direktur
Tantina Repi Compliance Director Direktur Kepatuhan
Donny Widjaja Director Direktur
Inayat Hisyam Director Direktur
Robert Chen Director Direktur
l a p o r a n t a h u n a n 2 0 1 2 a n n u a l r e p o r t • P T. B a n k C h i n a t r u s t I n d o n e s i a
Audited Financial Statement Laporan Keuangan yang Telah Diaudit
PT BANK CHINATRUST INDONESIA
For The Years Ended December 31, 2012 and 2011 Untuk Tahun-Tahun yang Berakhir 31 Desember 2012 dan 2011 And Independent Auditors' Report Dan Laporan Auditor Independen
l a p o r a n t a h u n a n 2 0 1 2 a n n u a l r e p o r t • P T. B a n k C h i n a t r u s t I n d o n e s i a
73
PT BANK CHINATRUST INDONESIA LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011
ISI
PT BANK CHINATRUST INDONESIA FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011
HAL/ PAGE
SURAT PERNYATAAN DIREKSI
CONTENTS BOARD OF DIRECTORS‘ STATEMENT
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN ------------------------------------------
1-2
INDEPENDENT AUDITOR’S -------------------------------------------------- REPORT
LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 -----------------
3-4
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION ------------------- 31 DECEMBER 2012 AND 2011
5
STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME YEARS ENDED 31 DECEMBER ---------------------------------------- 2012 AND 2011
6
STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY YEARS ENDED 31 DECEMBER ---------------------------------------- 2012 AND 2011
7-8
STATEMENTS OF CASH FLOWS YEARS ENDED 31 DECEMBER ---------------------------------------- 2012 AND 2011
9 - 68
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER ---------------------------------------- 2012 AND 2011
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 --------------------------------------LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 --------------------------------------LAPORAN ARUS KAS TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 ---------------------------------------CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 ---------------------------------------
PT BANK CHINATRUST INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
PT BANK CHINATRUST INDONESIA STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
31 Desember/ December 2012
31 Desember/ December 2011
ASET
ASSETS
Kas
5,25
39.832
32.175
Cash
Giro pada Bank Indonesia
6,25
355.034
311.708
Current accounts with Bank Indonesia
Giro pada bank-bank lain
7,25,28
65.538
112.586
Current accounts with other banks
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain
8,25
892.138
404.753
Placements with Bank Indonesia and other banks
Aset keuangan untuk diperdagangkan
9,25,28
153.799
69.271
Financial assets held for trading
Aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko
11f,25
23.277
10.077
Derivative assets held for risk management
-
227.897
Securities purchased under resale agreements
237.469
251.464
Acceptance receivables
4.685.973
4.058.919
Loans receivable
137.817
417.032
Investment securities
4.501
4.501
Prepaid taxes
Aset tetap - bersih
23.846
25.599
Fixed assets - net
Aset takberwujud - bersih
13.502
15.623
Intangible assets - net
15.718
3.468
Deferred tax assets - net
31.106
41.785
Other assets - net
6.679.550
5.986.858
TOTAL ASSETS
Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Tagihan akseptasi Kredit yang diberikan Efek-efek untuk tujuan investasi Pajak dibayar dimuka
Aset pajak tangguhan - bersih
25 10,25 11,25,28 12,25 15
15
Aset lain-lain - bersih
JUMLAH ASET
Catatan atas Laporan Keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to the Financial Statements form an integral part of these financial statements.
3
PT BANK CHINATRUST INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (Lanjutan) 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
PT BANK CHINATRUST INDONESIA STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (Continued) 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
31 Desember/ December 2012
31 Desember/ December 2011
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS
LIABILITIES
Simpanan dari nasabah
13,25,28
3.901.365
3.255.512
Deposits from customers
Simpanan dari bank-bank lain
14,25,28
174.414
420.464
Deposits from other banks
Liabilitas keuangan untuk diperdagangkan
9,25,28
21.987
14.538
Financial liabilities held for trading
Liabilitas derivatif untuk tujuan manajemen risiko
11f,25
954
384
Derivative liabilities held for risk management
Utang akseptasi
10,25
238.099
253.148
Acceptance payables
15
22.350
3.595
Current tax liabilities
16,25
309.610
203.538
Borrowings
29
36.651
25.695
Obligation for post-employment benefits
17,29
51.026
45.827
Accruals and other liabilities
4.756.456
4.222.701
TOTAL LIABILITIES
Liabilitas pajak kini Pinjaman yang diterima
Liabilitas imbalan pasca-kerja Beban yang masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain JUMLAH LIABILITAS
EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 100 juta per saham Modal dasar - 2.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 1.500 saham
EQUITY
18
150.000
Share capital - par value per share of Rp 100 million Authorized capital - 2,000 shares Fully issued and paid up capital 150.000 1,500 shares
Saldo laba
1.773.094
1.614.157
Retained earnings
JUMLAH EKUITAS
1.923.094
1.764.157
TOTAL EQUITY
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
6.679.550
5.986.858
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Catatan atas Laporan Keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to the Financial Statements form an integral part of these financial statements.
4
PT BANK CHINATRUST INDONESIA LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
PT BANK CHINATRUST INDONESIA STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2012
2011
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan bunga Beban bunga
OPERATING REVENUE AND EXPENSES 19,28 19,28
Pendapatan bunga bersih Pendapatan provisi dan komisi Beban provisi dan komisi Pendapatan provisi dan komisi bersih Pendapatan transaksi perdagangan - bersih Laba dari transaksi valuta asing bersih
20 20
21
Jumlah pendapatan operasional Kerugian penurunan nilai aset keuangan - bersih
22
471.199) (116.732)
448.342) (116.513)
Interest income Interest expense
354.467)
331.829)
Net interest income
158.126) (98.663)
136.042) (75.033)
Fee and commission income Fee and commission expense
59.463)
61.009)
Net fee and commission income
10.264)
25.597)
50.798) 61.062)
47.898) 73.495)
Net trading income Gain from foreign exchange transactions - net
474.992)
466.333)
(20.761)
(1.876)
Beban operasional lainnya
Beban umum dan administrasi Beban karyawan Lain-lain - bersih
Impairment losses on financial assets - net Other operating expenses
23 24,28
Jumlah beban operasional
LABA OPERASIONAL BERSIH
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 15
LABA BERSIH/JUMLAH LABA KOMPREHENSIF
General and administrative expenses))) Personnel expenses Others - net
(105.362) (118.261) (2.325) (225.948)
(109.474) (111.990) (1.785) (223.249)
(246.709)
(225.125)
Total operating expenses
228.283)
241.208)
NET OPERATING INCOME
(335)
(115)
NON-OPERATING EXPENSES - NET
227.948)
241.093)
INCOME BEFORE TAX
(69.011)
(63.522)
INCOME TAX EXPENSE
158.937)
177.571)
NET INCOME/TOTAL COMPREHENSIVE INCOME
BEBAN NON-OPERASIONAL - BERSIH
BEBAN PAJAK PENGHASILAN
Total operating income
Catatan atas Laporan Keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to the Financial Statements form an integral part of these financial statements.
5
PT BANK CHINATRUST INDONESIA LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Modal ditempatkan dan disetor penuh/Fully issued and paid-up capital
Saldo pada tanggal 1 Januari 2011 Jumlah laba komprehensif tahun berjalan Saldo pada tanggal 31 Desember 2011 Jumlah laba komprehensif tahun berjalan Saldo pada tanggal 31 Desember 2012
PT BANK CHINATRUST INDONESIA STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Saldo laba/Retained earnings
Jumlah ekuitas/ Total equity
150.000
1.436.586
1.586.586
-
177.571
177.571
150.000
1.614.157
1.764.157
-
158.937
158.937
150.000
1.773.094
1.923.094
Balance as of 1 January 2011 Total comprehensive income for the year Balance as of 31 December 2011 Total comprehensive income for the year Balance as of 31 December 2012
1
Catatan atas Laporan Keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to the Financial Statements form an integral part of these financial statements.
6
PT BANK CHINATRUST INDONESIA LAPORAN ARUS KAS TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Laba bersih Penyesuaian untuk: Penyusutan dan amortisasi Laba atas penjualan aset tetap Kerugian penurunan nilai aset keuangan Pendapatan bunga Beban bunga Beban imbalan pasca-kerja Rugi/(laba) yang belum direalisasi dari transaksi valuta asing - bersih Beban pajak penghasilan Arus kas operasi sebelum perubahan aset dan liabilitas Perubahan dalam: Aset keuangan untuk diperdagangkan Aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Kredit yang diberikan Aset lain-lain Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank-bank lain Liabilitas keuangan untuk diperdagangkan Liabilitas derivatif untuk tujuan manajemen risiko Beban yang masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain Penerimaan bunga Pembayaran imbalan pasca-kerja Pembayaran bunga Pembayaran pajak penghasilan Kas bersih yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi
PT BANK CHINATRUST INDONESIA STATEMENTS OF CASH FLOWS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2012
2011
158.937)
177.571)
14.197) (24)
16.676) (2)
19 19 24
20.761) (471.199) 116.732) 11.603)
1.876) (448.342) 116.513) 8.435)
15
2.239) 69.011)
(3.191) 63.522)
(77.743)
(66.942)
(85.096) (13.200) 227.172) (649.410) 10.679) 643.602) (245.649) 7.449) 570)
(27.725) 39.264) (227.172) (754.084) (5.631) (52.408) 283.393) (26.328) (2.753)
5.199) 471.253) (647) (115.341) (62.506)
6.454) 443.424) (2.752) (117.674) (49.658)
116.332)
(560.592)
279.215) (10.323) 24)
113.093) (25.392) 2)
268.916)
87.703)
23
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perubahan bersih efek-efek untuk tujuan investasi Perolehan aset tetap dan aset takberwujud Hasil penjualan aset tetap Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas investasi
Catatan atas Laporan Keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Net income Adjustments for: Depreciation and amortization Gain on sale of fixed assets Impairment losses expense on financial assets Interest income Interest expense Post-employment benefits expense Unrealized foreign exchange loss/( gain) - net Income tax expense Operating cash flows before changes in assets and liabilities Changes in: Financial assets held for trading Derivative assets held for risk management Securities purchased under resale agreements Loans receivable Other assets Deposits from customers Deposits from other banks Financial liabilities held for trading Derivative liabilities held for risk management Accruals and other liabilities Receipts of interest Payments of post-employment benefits Payments of interest Payments of income tax Net cash provided by (used in) operating activities
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Net changes of investment securities Acquisition of fixed assets and intangible assets Proceeds from sale of fixed assets Net cash provided by investing activities
The accompanying notes to the Financial Statements form an integral part of these financial statements.
7
PT BANK CHINATRUST INDONESIA LAPORAN ARUS KAS (Lanjutan) TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
PT BANK CHINATRUST INDONESIA STATEMENTS OF CASH FLOWS (Continued) YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2012
2011
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Perubahan atas pinjaman yang diterima/Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan
106.072
156.859)
Kenaikan (penurunan) bersih dari kas dan setara kas
491.320
(316.030)
861.222 1.352.542
1.177.252) 861.222)
Kas dan setara kas, awal tahun Kas dan setara kas, akhir tahun Kas dan setara kas pada akhir tahun, terdiri dari: Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank-bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bankbank lain - jatuh tempo dalam 3 bulan sejak tanggal perolehan Jumlah
Net changes of borrowings/Net cash provided by financing activities Net increase (decrease) in cash and cash equivalents Cash and cash equivalents, beginning of year Cash and cash equivalents, end of year
) Cash and cash equivalents at the end of year comprised of: 5 6 7
39.832 355.034 65.538
32.175) 311.708) 112.586)
892.138 1.352.542
404.753) 861.222)
Catatan atas Laporan Keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks - mature within 3 months from the date of acquisition Total
The accompanying notes to the Financial Statements form an integral part of these financial statements.
8
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
1. UMUM
1. GENERAL
a. Pendirian dan informasi umum
a. Establishment and general information
PT Bank Chinatrust Indonesia (“Bank”) didirikan di negara Republik Indonesia dengan akta notaris Hendra Karyadi, SH No. 32 tanggal 21 Juli 1995 dengan nama PT Bank Chinatrust Tamara. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia (sekarang Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia) dengan Surat Keputusannya No. C2-9521.HT.01.01.Th.96 tanggal 15 Oktober 1996 dan diumumkan dalam Tambahan No. 3871 pada Berita Negara Republik Indonesia No. 71 tanggal 5 September 1997. Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham yang diaktakan dengan akta notaris Hendra Karyadi, SH No. 15 tanggal 9 Nopember 2000, pemegang saham memutuskan untuk mengubah nama Bank dari PT Bank Chinatrust Tamara menjadi PT Bank Chinatrust Indonesia. Akta perubahan tersebut disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. C-1608.HT.01.04.Th.2001 tanggal 6 Maret 2001, dan diumumkan dalam Tambahan No. 4486 pada Berita Negara Republik Indonesia No. 55 tanggal 10 Juli 2001.
PT Bank Chinatrust Indonesia (the “Bank”) was established in the Republic of Indonesia by deed of notary public Hendra Karyadi, SH No. 32 dated 21 July 1995 under the name of PT Bank Chinatrust Tamara. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia (currently the Minister of Law and Human Rights) in its Decision Letter No. C2-9521.HT.01.01.Th.96 dated 15 October 1996 and published in Supplement No. 3871 to State Gazette of the Republic of Indonesia No. 71 dated 5 September 1997. Based on the resolution of the General Meeting of Shareholders as notarized in deed of notary public Hendra Karyadi, SH No. 15 dated 9 November 2000, the shareholders resolved to change the Bank’s name from PT Bank Chinatrust Tamara to PT Bank Chinatrust Indonesia. The amended deed of establishment was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C-1608.HT.01.04. Th.2001 dated 6 March 2001, and published in Supplement No. 4486 to State Gazette of the Republic of Indonesia No. 55 dated 10 July 2001.
Anggaran Dasar Bank telah mengalami perubahan beberapa kali. Perubahan terakhir dilakukan dengan akta notaris Misahardi Wilamarta, SH No. 144 tanggal 22 Juni 2012 sehubungan dengan perubahan tugas dan wewenang Dewan Komisaris dan Direksi Bank. Akta ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan Surat Keputusan No. AHU-0075176.AH.01.09.Tahun 2012 tanggal 15 Agustus 2012.
The Bank’s Articles of Association have been amended several times. The latest amendment was effected by deed of notary public Misahardi Wilamarta, SH No. 144 dated 22 June 2012 in relation to the change of the duty and authority of the Bank’s Board of Commissioners and Board of Directors. The deed was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in the Decision Letter No. AHU0075176.AH.01.09.Tahun 2012 dated 15 August 2012.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Bank, Bank beroperasi sebagai bank umum. Bank bergerak di bidang perbankan dan jasa keuangan lainnya sesuai dengan peraturan yang berlaku di Indonesia.
In accordance with article 3 of the Bank’s Articles of Association, the Bank operates as a commercial bank. The Bank is engaged in banking activities and other financial services in accordance with the regulations prevailing in Indonesia.
Bank berkedudukan di Jakarta dengan kantor pusat beralamat di Wisma Tamara lantai 16 Jl. Jend. Sudirman Kav. 24, Jakarta dan memulai kegiatan komersialnya pada bulan Mei 1997. Bank memperoleh izin untuk melakukan usaha sebagai bank umum berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 160/KMK.017/1997 tanggal 4 April 1997. Bank memiliki 2 cabang utama dan 8 kantor cabang pembantu pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.
The Bank is domiciled in Jakarta with its head office located at the 16th floor, Wisma Tamara, Jl. Jend. Sudirman Kav. 24, Jakarta and started its commercial operations in May 1997. The Bank obtained its license to operate as a commercial bank through the Decision Letter of the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia No. 160/KMK.017/1997 dated 4 April 1997. The Bank had 2 main branches and 8 sub-branches as of 31 December 2012 and 2011.
9
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
1. UMUM (Lanjutan)
1. GENERAL (Continued)
b. Dewan Komisaris dan Direksi
b. Board of Commissioners and Board of Directors
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bank pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
The composition of the Bank’s Board of Commissioners and Board of Directors as of 31 December 2012 and 2011 was as follows: 2011
2012 Komisaris Utama Komisaris
Jack Lee Peter Wei
Komisaris Independen
Imbang Jaya Mangkuto Zairyanto Poedjiaty
Direktur Utama Wakil Direktur Utama Direktur Kepatuhan Direktur
Joseph Shih Tantina Repi Liliana Donny Widjaja Inayat Hisyam Robert Chen
Jack Lee Eric Wu Peter Liu Andreas Andhika Bunanta Irwan Siregar Imbang Jaya Mangkuto
President Commissioner Commissioners Independent Commissioners
Joseph Shih Steve Yang Tantina Repi Liliana Masa Paskalis Lingga Donny Widjaja
President Director Vice-President Directors Compliance Director Directors
c. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, jumlah karyawan tetap Bank masing-masing sebanyak 420 dan 423 orang.
c. As of 31 December 2012 and 2011, the Bank had 420 and 423 permanent employees, respectively.
d. Bank, melalui pemegang saham utamanya, Chinatrust Commercial Bank, Taiwan, merupakan bagian dari Grup Chinatrust.
d. The Bank, through its majority shareholder, Chinatrust Commercial Bank, Taiwan, is ultimately part of the Chinatrust Group.
e. Laporan keuangan Bank telah disetujui untuk diterbitkan oleh Direksi pada tanggal 13 Maret 2013.
e. The Bank’s financial statements were authorized for issue by the Board of Directors on 13 March 2013.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN
AKUNTANSI
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
Kebijakan-kebijakan akuntansi yang signifikan, yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan Bank untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, adalah sebagai berikut:
The significant accounting policies, applied in the preparation of the Bank’s financial statements for the years ended 31 December 2012 and 2011, were as follows:
a. Pernyataan kepatuhan
a.
Laporan keuangan Bank disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia.
Statements of compliance The Bank’s financial statements were prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (SAK).
b. Dasar penyusunan laporan keuangan
b. Basis for preparation of financial statements
Laporan keuangan ini disajikan dalam Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Bank. Kecuali dinyatakan secara khusus, informasi keuangan yang disajikan telah dibulatkan menjadi jutaan Rupiah.
The Bank’s financial statements are presented in Rupiah, which is the Bank’s functional currency. Except as otherwise indicated, financial information presented in Rupiah has been rounded to the nearest million.
10
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
b. Dasar penyusunan laporan keuangan (Lanjutan)
b. Basis for preparation of financial statements (Continued)
Laporan keuangan disusun berdasarkan konsep nilai historis, kecuali sebagai berikut:
The financial statements are prepared based on historical cost concept, except for the following:
•
•
• •
instrumen keuangan derivatif diukur pada nilai wajar; instrumen keuangan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diukur pada nilai wajar; liabilitas imbalan pasca-kerja diakui sebesar nilai kini liabilitas imbalan pasca-kerja dikurangi dengan aset bersih dana pensiun, ditambah keuntungan aktuaria yang belum diakui, dikurangi beban jasa lalu yang belum diakui, dan kerugian aktuaria yang belum diakui.
Laporan keuangan disusun berdasarkan akrual, kecuali dinyatakan secara khusus.
• •
derivative financial instruments are measured at fair value; financial instruments at fair value through profit or loss are measured at fair value; the obligation for post-employment benefits is recognized at the present value of the defined benefit obligation less net plan assets, plus unrecognized actuarial gains, less unrecognized past service cost, and unrecognized actuarial losses.
basis
The financial statements are prepared on the accrual basis unless otherwise stated.
Laporan arus kas menyajikan perubahan dalam kas dan setara kas dari kegiatan operasi, investasi dan pendanaan. Laporan arus kas disusun dengan metode tidak langsung. Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas meliputi kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank-bank lain, penempatan pada bank-bank lain dan Sertifikat Bank Indonesia yang jatuh tempo dalam tiga bulan sejak tanggal perolehan, sepanjang tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diterima serta tidak dibatasi penggunaannya.
The statements of cash flows present the changes in cash and cash equivalents from operating, investing and financing activities. The statements of cash flows are prepared using the indirect method. For the purpose of the statements of cash flows, cash and cash equivalents consist of cash, current accounts with Bank Indonesia, current accounts with other banks, placements with other banks and Certificates of Bank Indonesia that mature within three months from the date of acquisition, as long as they are not being pledged as collateral for borrowings nor restricted.
c. Penggunaan pertimbangan, estimasi dan asumsi
c. Use of judgments, estimates and assumptions
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan-pertimbangan, estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi yang mempengaruhi penerapan kebijakan akuntansi dan jumlah aset, liabilitas, pendapatan dan beban yang dilaporkan.
The preparation of financial statements in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the application of accounting policies and the reported amounts of assets, liabilities, income and expenses.
Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan kegiatan saat ini, hasil aktual mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula.
Although these estimates are based on management’s best knowledge of current events and activities, actual results may differ from that estimates.
Estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi yang digunakan ditelaah secara berkesinambungan. Revisi atas estimasi akuntansi diakui pada periode dimana estimasi tersebut direvisi dan periodeperiode yang akan datang yang dipengaruhi oleh revisi estimasi tersebut.
Estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revision to accounting estimates is recognized in the period in which the estimate is revised and in any future periods affected.
Informasi mengenai hal-hal penting yang terkait dengan ketidakpastian estimasi dan pertimbanganpertimbangan penting dalam penerapan kebijakan akuntansi yang memiliki dampak yang signifikan terhadap jumlah yang diakui dalam laporan keuangan dijelaskan di Catatan 4.
Information about significant areas of estimation uncertainty and critical judgments in applying accounting policies that have significant effect on the amount recognized in the financial statements are described in Note 4.
11
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
d. Perubahan kebijakan akuntansi
d. Changes in accounting policies
d.1 Standar, perubahan dan interpretasi yang berlaku efektif mulai tanggal 1 Januari 2012
d.1 Standards, amendments and interpretations effective starting 1 January 2012
Berikut ini adalah standar, perubahan dan interpretasi, yang berlaku efektif untuk laporan keuangan dengan periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1.Januari 2012, yang mempunyai pengaruh terhadap Bank:
The following standards, amendments and interpretations, which became effective for the financial statements beginning on or after 1 January 2012, are relevant to the Bank:
-
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) No. 10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing”.
-
-
PSAK No. 16 (Revisi 2011), “Aset Tetap”.
-
-
PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”. PSAK No. 30 (Revisi 2011), “Sewa”. PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Pajak Penghasilan”. PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian”. PSAK No. 55 (Revisi 2011), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”.
-
PSAK No. 60 “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”. Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) No. 15 “PSAK 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya”.
-
ISAK No. 25 “Hak atas Tanah”. ISAK No. 26 “Penilaian Ulang Derivatif Melekat”.
-
-
-
-
Statement of Financial Accounting Standards (“SFAS”) No. 10 (2010 Revision), “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates”. SFAS No. 16 (2011 Revision), “Fixed Assets”. SFAS No. 24 (2010 Revision), “Employee Benefits”. SFAS No. 30 (2011 Revision), “Leases”. SFAS No. 46 (2010 Revision), “Income Taxes”. SFAS No. 50 (2010 Revision), “Financial Instruments: Presentation”. SFAS No. 55 (2011 Revision), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”. SFAS No. 60 “Financial Instruments: Disclosures”. Interpretation of Financial Accounting Standards (“IFAS”) No. 15 “SFAS 24 - The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and Their Interaction”. IFAS No. 25 “Land Rights”. IFAS No. 26 “Reassessment of Embedded Derivative”.
-
-
Penerapan standar akuntansi tersebut di atas tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap laporan keuangan kecuali yang dijelaskan berikut ini.
The adoption of the above accounting standards other than specified below do not have any significant impact to the financial statements.
i
i
Pengungkapan risiko instrumen keuangan
keuangan
atas
Disclosures of financial risk for financial instruments
PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”, mensyaratkan pengungkapan yang lebih menyeluruh atas manajemen risiko keuangan entitas dibandingkan engan PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”. Persyaratan tersebut adalah sebagai berikut:
SFAS No. 60, “Financial Instruments: Disclosures”, requires more extensive disclosures of an entity’s financial risk management compared to SFAS No. 50 (2006 Revision), “Financial Instruments: Presentation and Disclosures”. These requirements consist of the following:
•
•
Signifikansi instrumen keuangan terhadap posisi dan kinerja keuangan entitas. Pengungkapan ini mencakup banyak persyaratan yang sebelumnya terdapat dalam PSAK No. 50 (Revisi 2006).
12
The significance of financial instruments for an entity’s financial position and performance. These disclosures incorporate many of the requirements previously stated in SFAS No. 50 (2006 Revision).
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
d. Perubahan kebijakan akuntansi (Lanjutan)
d. Changes in accounting policies (Continued) d.1 Standards, amendments and interpretations effective starting 1 January 2012 (Continued)
d.1 Standar, perubahan dan interpretasi yang berlaku efektif mulai tanggal 1 Januari 2012 (Lanjutan) i
Pengungkapan risiko keuangan instrumen keuangan (Lanjutan)
•
atas
i
Disclosures of financial risk for financial instruments (Continued)
•
Informasi kualitatif dan kuantitatif mengenai eksposur terhadap risiko yang timbul dari instrumen keuangan, termasuk pengungkapan minimum yang spesifik mengenai risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko pasar. Pengungkapan kualitatif menjelaskan tujuan manajemen, kebijakan dan proses dalam mengelola risiko-risiko tersebut. Pengungkapan kuantitatif menyediakan informasi mengenai tingkatan eksposur risiko dari entitas, berdasarkan informasi yang disediakan secara internal untuk manajemen kunci.
Qualitative and quantitative information about exposure to risks arising from financial instruments, including specified minimum disclosures about credit risk, liquidity risk and market risk. The qualitative disclosures describe management’s objectives, policies and processes for managing those risks. The quantitative disclosures provide information about the extent to which the entity is exposed to risk, based on information provided internally to the entity’s key management personnel.
Penerapan awal PSAK No. 60 tidak memiliki dampak atas hasil keuangan Bank karena standar tersebut hanya berkaitan dengan pengungkapan.
The initial adoption of SFAS No. 60 does not have any impact on the financial results of the Bank as the standard is only concerning about disclosures.
d.2 Standar dan perubahan yang diterbitkan tetapi belum efektif
d.2 Standards and amendments issued but not yet effective
Terdapat beberapa standar akuntansi dan perubahan standar akuntansi yang sudah terbit tetapi belum efektif untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan belum diterapkan di dalam penyusunan laporan keuangan ini.
A number of accounting standards and amendments of accounting standards have been issued but not yet effective for the year ended 31 December 2012 and have not been applied in preparing these financial statements.
Perubahan yang berlaku efektif mulai tanggal 1 Januari 2013 dan mempunyai pengaruh terhadap Bank adalah Penyesuaian PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”.
The amendment which became effective starting 1 January 2013 and relevant to the Bank is Improvement of SFAS No. 60, “Financial Instruments: Disclosures”.
Bank masih dalam proses menganalisis dampak yang akan ditimbulkan dari penerapan standar ini.
The Bank is still in the process of analyzing the impact from adopting this standard.
e. Penjabaran transaksi dan saldo dalam valuta asing
e. Translation of foreign currency transactions and balances
Transaksi-transaksi dalam valuta asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs pada tanggal transaksi.
Transactions denominated in foreign currencies are translated into Rupiah at the exchange rates prevailing at the transaction date.
Saldo akhir tahun aset moneter dan liabilitas moneter dalam valuta asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan kurs tengah Reuters pukul 16:00 WIB.
Year-end balances of monetary assets and monetary liabilities denominated in foreign currencies are translated into Rupiah using the Reuters’ middle rates at 16:00 Western Indonesian Time.
.
2. IKHTISAR
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
YANG
.....
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
13
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
SIGNIFIKAN (Lanjutan)
(Continued)
e. Penjabaran transaksi dan saldo dalam valuta asing (Lanjutan)
e. Translation of foreign currency transactions and balances (Continued)
Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam valuta asing dan dari penjabaran aset moneter dan liabilitas moneter dalam valuta asing diakui pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.
The exchange gains and losses arising from transactions in foreign currencies and from the translation of monetary assets and monetary liabilities denominated in foreign currencies are recognized in the current year statement of comprehensive income.
Laba atau rugi kurs valuta asing atas aset dan liabilitas moneter merupakan selisih antara biaya perolehan diamortisasi dalam Rupiah pada awal tahun, disesuaikan dengan suku bunga efektif dan pembayaran selama tahun berjalan, dan biaya perolehan diamortisasi dalam valuta asing yang dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs pada akhir tahun.
The foreign currency gain or loss on monetary assets and liabilities is the difference between amortized cost in Rupiah at the beginning of the year, adjusted for effective interest and payments during the year, and the amortized cost in foreign currency translated into Rupiah at the exchange rate at the end of the year.
Kurs valuta asing utama pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
The major foreign currency exchange rates used as of 31 December 2012 and 2011 were as follows:
.
.....
2012 Rupiah penuh/ Whole Rupiah 1 1 1 1 100 1 1 1
f.
Dolar Amerika Serikat (USD) Dolar Singapura (SGD) Poundsterling Inggris (GBP) Euro (EUR) Yen Jepang (JPY) Dolar Taiwan (NTD) Dolar Hong Kong (HKD) Dolar Australia (AUD)
2011 Rupiah penuh/ Whole Rupiah
9.637,50 7.878,61 15.514,93 12.731,62 11.176,50 331,78 1.243,27 10.007,10
9.067,50 6.983,55 13.975,29 11.714,76 11.682,00 299,47 1.167,23 9.205,78
Transaksi dengan pihak-pihak berelasi
f.
1 United States Dollar (USD) 1 Singapore Dollar (SGD) 1 Great Britain Poundsterling (GBP) 1 Euro (EUR) 100 Japanese Yen (JPY) 1 New Taiwan Dollar (NTD) 1 Hong Kong Dollar (HKD) 1 Australian Dollar (AUD)
Transactions with related parties
Dalam laporan keuangan ini, istilah pihak-pihak berelasi digunakan sesuai dengan PSAK No. 7 (Revisi 2010) mengenai “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.
In these financial statements, the term related parties is used as defined in SFAS No. 7 (2010 Revision) regarding “Related Party Disclosures”.
Transaksi dan saldo dengan pihak-pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
Transactions and balance of accounts with related parties, which were made under the same as well as different terms and conditions with non-related parties, are disclosed in notes to the financial statements.
g. Aset dan liabilitas keuangan
g. Financial assets and liabilities
Aset keuangan Bank terutama terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank-bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain, aset keuangan untuk diperdagangkan, efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali, tagihan akseptasi, kredit yang diberikan, dan efek-efek untuk tujuan investasi.
The Bank’s financial assets mainly consist of cash, current accounts with Bank Indonesia, current accounts with other banks, placements with Bank Indonesia and other banks, financial assets held for trading, securities purchased under resale agreements, acceptance receivables, loans receivable, and investment securities.
14
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
g. Aset dan liabilitas keuangan (Lanjutan)
g. Financial assets and liabilities (Continued)
Liabilitas keuangan Bank terutama terdiri dari simpanan dari nasabah, simpanan dari bank-bank lain, liabilitas keuangan untuk diperdagangkan, utang akseptasi, dan pinjaman yang diterima.
The Bank’s financial liabilities mainly consist of deposits from customers, deposits from other banks, financial liabilities held for trading, acceptance payables, and borrowings.
g.1. Klasifikasi
g.1. Classification
Bank mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori berikut pada saat pengakuan awal:
The Bank classified its financial assets in the following categories on initial recognition:
i.
Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang memiliki 2 (dua) sub-klasifikasi, yaitu aset keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan; ii. Tersedia untuk dijual; iii. Dimiliki hingga jatuh tempo; iv. Pinjaman yang diberikan dan piutang.
i. Fair value through profit or loss, which has 2 (two) sub-classifications, i.e. financial assets designated as such upon initial recognition and financial assets classified as held for trading;
Liabilitas keuangan diklasifikasikan ke dalam kategori berikut pada saat pengakuan awal:
Financial liabilities are classified into the following categories on initial recognition:
i.
Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang memiliki 2 (dua) sub-klasifikasi, yaitu liabilitas keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan liabilitas keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan; ii. Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
i. Fair value through profit or loss, which has 2 (two) sub-classifications, i.e. those designated as such upon initial recognition and those classified as held for trading;
Kategori untuk diperdagangkan adalah aset dan liabilitas keuangan yang diperoleh atau dimiliki Bank terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat, atau dimiliki sebagai bagian dari portofolio yang dikelola bersama untuk memperoleh laba jangka pendek atau position taking.
Held for trading are those financial assets and liabilities that the Bank acquires or incurs principally for the purpose of selling or repurchasing in the near term, or holds as part of a portfolio that is managed together for short-term profit or position taking.
Kategori tersedia untuk dijual terdiri dari aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan ke dalam salah satu kategori aset keuangan lainnya.
Available-for-sale category consists of nonderivative financial assets that are designated as available-for-sale or are not classified in one of other categories of financial assets.
Kategori dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan dimana Bank mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, dan tidak ditetapkan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi atau tersedia untuk dijual.
Held-to-maturity category are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturity that the Bank has the positive intent and ability to hold to maturity, and which are not designated at fair value through profit or loss or available-for-sale.
ii. Available-for-sale; iii. Held-to-maturity; iv. Loans and receivables.
ii. Financial liabilities measured at amortized cost.
15
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
g. Aset dan liabilitas keuangan (Lanjutan)
g. Financial assets and liabilities (Continued)
g.1. .Klasifikasi (Lanjutan)
g.1. Classification (Continued)
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif dan Bank tidak berniat untuk menjualnya segera atau dalam waktu dekat.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market and that the Bank does not intend to sell immediately or in the near term.
g.2. Pengakuan
g.2. Recognition
Bank pada awalnya mengakui kredit yang diberikan dan simpanan pada tanggal perolehan.
The Bank initially recognizes loans receivable and deposits on the date of origination.
Pembelian dan penjualan aset keuangan yang lazim (regular) diakui pada tanggal perdagangan dimana Bank memiliki komitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut.
Regular way purchases and sales of financial assets are recognized on the trade date at which the Bank commits to purchase or sell those assets.
Semua aset dan liabilitas keuangan lainnya pada awalnya diakui pada tanggal perdagangan dimana Bank menjadi suatu pihak dalam ketentuan kontraktual instrumen tersebut.
All other financial assets and liabilities are initially recognized on the trade date at which the Bank becomes a party to the contractual provisions of the instrument.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan atau liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar ditambah/dikurang (untuk item yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi setelah pengakuan awal) biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung atas perolehan aset keuangan atau penerbitan liabilitas keuangan. Pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut.
A financial asset or financial liability is initially measured at fair value plus/less (for an item not subsequently measured at fair value through profit or loss) transaction costs that are directly attributable to its acquisition of a financial asset or issuance of a financial liability. The subsequent measurement of financial assets and financial liabilities depends on their classification.
Biaya transaksi hanya meliputi biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk perolehan suatu aset keuangan atau penerbitan suatu liabilitas keuangan dan merupakan biaya tambahan yang tidak akan terjadi apabila instrumen keuangan tersebut tidak diperoleh atau diterbitkan. Untuk aset keuangan, biaya transaksi ditambahkan pada jumlah yang diakui pada awal pengakuan aset, sedangkan untuk liabilitas keuangan, biaya transaksi dikurangkan dari jumlah utang yang diakui pada awal pengakuan liabilitas.
Transaction costs include only those costs that are directly attributable to the acquisition of a financial asset or issuance of a financial liability and are incremental costs that would not have been incurred if the financial instrument had not been acquired or issued. In the case of financial assets, transaction costs are added to the amount recognized initially, while for financial liabilities, transaction costs are deducted from the amount of debt recognized initially.
16
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
g. Aset dan liabilitas keuangan (Lanjutan)
g. Financial assets and liabilities (Continued) g.2. Recognition (Continued)
g.2. Pengakuan (Lanjutan) Biaya transaksi tersebut diamortisasi selama umur instrumen berdasarkan metode suku bunga efektif dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga untuk biaya transaksi sehubungan dengan aset keuangan atau sebagai bagian dari beban bunga untuk biaya transaksi sehubungan dengan liabilitas keuangan.
Such transaction costs are amortized over the terms of the instruments based on the effective interest method and are recorded as part of interest income for transaction costs related to financial assets or interest expenses for transaction costs related to financial liabilities.
g.3. Derecognition
g.3. Penghentian pengakuan Bank menghentikan pengakuan aset keuangan pada saat hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut kadaluwarsa, atau pada saat Bank mentransfer seluruh hak untuk menerima arus kas kontraktual dari aset keuangan dalam transaksi dimana Bank secara substansial telah mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan yang ditransfer. Setiap hak atau liabilitas yang timbul atau yang masih dimiliki oleh Bank atas aset keuangan yang ditransfer diakui sebagai aset atau liabilitas secara terpisah.
The Bank derecognizes a financial asset when the contractual rights to the cash flows from the financial asset expire, or when the Bank transfers the rights to receive the contractual cash flows on the financial asset in a transaction in which substantially all the risks and rewards of ownership of the financial asset are transferred. Any interest in transferred financial assets that is created or retained by the Bank is recognized as a separate asset or liability.
Bank menghentikan pengakuan liabilitas keuangan pada saat kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
The Bank derecognizes a financial liability when its contractual obligations are discharged or cancelled or expired.
Dalam transaksi dimana Bank secara substansial tidak memiliki atau tidak mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, Bank menghentikan pengakuan aset tersebut jika Bank tidak lagi memiliki pengendalian atas aset tersebut. Hak dan kewajiban yang timbul atau yang masih dimiliki dalam transfer tersebut diakui secara terpisah sebagai aset atau liabilitas. Dalam transfer dimana pengendalian atas aset masih dimiliki, Bank tetap mengakui aset yang ditransfer tersebut sebesar keterlibatan berkelanjutan, dimana tingkat keberlanjutan Bank dalam aset yang ditransfer adalah sebesar perubahan nilai aset yang ditransfer. Bank menghapusbukukan aset keuangan dan cadangan kerugian penurunan nilai terkait, pada saat Bank menentukan bahwa aset keuangan tersebut tidak dapat ditagih. Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan informasi seperti telah terjadinya perubahan signifikan pada posisi keuangan debitur/penerbit aset keuangan sehingga debitur/penerbit tidak lagi dapat melunasi kewajibannya, atau hasil penjualan agunan tidak akan cukup untuk melunasi seluruh ekposurnya.
In transaction in which the Bank neither retains nor transfers substantially all the risks and rewards of ownership of a financial asset, the Bank derecognizes the asset if it does not retain control over the asset. The rights and obligations retained in the transfer are recognized separately as assets and liabilities as appropriate. In transfers in which control over the asset is retained, the Bank continues to recognize the asset to the extent of its continuing involvement, determined by the extent to which it is exposed to changes in the value of the transferred asset. The Bank writes off financial assets and any related allowance for impairment losses, when the Bank determines that those financial assets are uncollectible. The decision is reached after considering information such as the occurrence of significant changes in the financial position of borrower/financial asset issuer such that the borrower/financial asset issuer can no longer pay the obligation, or that proceeds from collateral will not be sufficient to cover the entire exposure.
17
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
g. Aset dan liabilitas keuangan (Lanjutan)
g. Financial assets and liabilities (Continued)
g.4. Saling hapus
g.4. Offsetting
Aset keuangan dan liabilitas keuangan dapat saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, Bank memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
Financial assets and financial liabilities are set off and the net amount is presented in the statement of financial position when, and only when, the Bank has a legal right to set off the amounts and intends either to settle on a net basis or realize the asset and settle the liability simultaneously.
Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah bersih hanya jika diperkenankan oleh standar akuntansi.
Income and expenses are presented on a net basis only when permitted by accounting standards. g.5. Amortized cost measurement
g.5. Pengukuran biaya perolehan diamortisasi Biaya perolehan diamortisasi dari aset atau liabilitas keuangan adalah jumlah aset atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal, dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif dengan menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai.
The amortized cost of a financial asset or liability is the amount at which the financial asset or liability is measured at initial recognition, minus principal repayments, plus or minus the cumulative amortization using the effective interest method of any difference between the initial amount recognized and the maturity amount, and minus allowance for impairment losses.
g.6. Pengukuran nilai wajar
g.6. Fair value measurement
Nilai wajar adalah nilai dimana suatu aset dapat dipertukarkan, atau suatu liabilitas diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar (arm’s length transaction) pada tanggal pengukuran.
Fair value is the amount for which an asset could be exchanged, or a liability settled, between knowledgeable, willing parties in an arm’s length transaction on the measurement date.
Jika tersedia, Bank mengukur nilai wajar instrumen keuangan dengan menggunakan harga kuotasi di pasar aktif untuk instrumen tersebut. Suatu pasar dianggap aktif jika harga kuotasi sewaktu-waktu dan secara berkala tersedia dan mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan teratur dalam suatu transaksi yang wajar.
When available, the Bank measures the fair value of financial instrument using quoted prices in an active market for that instrument. A market is regarded as active if quoted prices are readily and regularly available and represent actual and regularly occurring market transactions on an arm’s length basis.
18
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
YANG
g. Aset dan liabilitas keuangan (Lanjutan) g.6.
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued)
ACCOUNTING
g. Financial assets and liabilities (Continued)
Pengukuran nilai wajar (Lanjutan)
g.6. Fair value measurement (Continued)
Jika pasar untuk suatu instrumen keuangan tidak aktif, Bank menentukan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian mencakup penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang memahami, berkeinginan dan jika tersedia, referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, penggunaan analisa arus kas yang didiskonto dan penggunaan model penetapan harga opsi (option pricing model). Teknik penilaian yang dipilih memaksimalkan penggunaan input pasar, dan meminimalkan penggunaan taksiran yang bersifat spesifik dari Bank, memasukkan semua faktor yang akan dipertimbangkan oleh para pelaku pasar dalam menetapkan suatu harga dan konsisten dengan metodologi ekonomi yang dapat diterima dalam penetapan harga instrumen keuangan. Input yang digunakan dalam teknik penilaian secara memadai mencerminkan ekspektasi pasar dan ukuran atas faktor risiko dan pengembalian (risk-return) yang melekat pada instrumen keuangan. Bank mengkalibrasi teknik penilaian dan menguji validitasnya dengan menggunakan harga-harga dari transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi untuk instrumen yang sama atau atas dasar data pasar lainnya yang tersedia yang dapat diobservasi.
If a market for a financial instrument is not active, the Bank establishes fair value using a valuation technique. Valuation techniques include using recent arm’s length transactions between knowledgeable, willing parties and if available, reference to the current fair value of other instruments that are substantially the same, discounted cash flows analysis and option pricing models. The chosen valuation technique makes maximum use of market inputs, relies as little as possible on estimates specific to the Bank, incorporates all factors that market participants would consider in setting a price, and is consistent with accepted economic methodologies for pricing financial instruments. Inputs to valuation techniques reasonably represent market expectations and measures of the inherent in the risk-return factors financial instrument. The Bank calibrates valuation techniques and tests them for validity using prices from observable current market transactions in the same instrument or based on other available observable market data.
Bukti terbaik atas nilai wajar instrumen keuangan pada saat pengakuan awal adalah harga transaksi, yaitu nilai wajar dari pembayaran yang diberikan atau diterima, kecuali jika nilai wajar dari instrumen keuangan tersebut ditentukan dengan perbandingan terhadap transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi dari suatu instrumen yang sama (yaitu tanpa modifikasi atau pengemasan ulang) atau berdasarkan suatu teknik penilaian yang variabelnya hanya menggunakan data dari pasar yang dapat diobservasi. Jika harga transaksi memberikan bukti terbaik atas nilai wajar pada saat pengakuan awal, maka instrumen keuangan pada awalnya diukur pada harga transaksi dan selisih antara harga transaksi dan nilai yang sebelumnya diperoleh dari model penilaian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif setelah pengakuan awal tergantung pada masing-masing fakta dan keadaan dari transaksi tersebut namun tidak lebih lambat dari saat penilaian tersebut didukung sepenuhnya oleh data pasar yang dapat diobservasi atau saat transaksi ditutup.
The best evidence of the fair value of a financial instrument at initial recognition is the transaction price, i.e., the fair value of the consideration given or received, unless the fair value of that instrument is evidenced by comparison with other observable current market transactions in the same instrument (i.e., without modification or repackaging) or based on a valuation technique whose variables include only data from observable markets. When transaction price provides the best evidence of fair value at initial recognition, the financial instrument is initially measured at the transaction price and any difference between this price and the value initially obtained from a valuation model is subsequently recognized in the statement of comprehensive income depending on the individual facts and circumstances of the transaction but not later than when the valuation is supported wholly by observable market data or the transaction is closed out.
19
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
YANG
g. Aset dan liabilitas keuangan (Lanjutan) g.6.
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued)
ACCOUNTING
g. Financial assets and liabilities (Continued)
Pengukuran nilai wajar (Lanjutan)
g.6. Fair value measurement (Continued)
Nilai wajar mencerminkan risiko kredit atas instrumen keuangan dan termasuk penyesuaian yang dilakukan untuk memasukkan risiko kredit Bank dan pihak lawan, mana yang lebih sesuai. Estimasi nilai wajar yang diperoleh dari model penilaian akan disesuaikan untuk mempertimbangkan faktorfaktor lainnya, seperti risiko likuiditas atau ketidakpastian model penilaian, sepanjang Bank yakin bahwa keterlibatan suatu pasar pihak ketiga akan mempertimbangkan faktorfaktor tersebut dalam penetapan harga suatu transaksi.
Fair values reflect the credit risk of the financial instrument and include adjustments to take account of the credit risk of the Bank and counterparty where appropriate. Estimated fair value obtained from valuation models are adjusted for any other factors, such as liquidity risk or model uncertainties, to the extent that the Bank believes a third-party market participation would take them into account in pricing a transaction.
Aset keuangan dan long position diukur dengan menggunakan harga penawaran; liabilitas keuangan dan short position diukur dengan menggunakan harga permintaan. Jika Bank memiliki posisi aset dan liabilitas dimana risiko pasarnya saling hapus, maka Bank dapat menggunakan nilai tengah dari harga pasar sebagai dasar untuk menentukan nilai wajar posisi risiko yang saling hapus tersebut dan menerapkan penyesuaian harga penawaran atau harga permintaan hanya terhadap posisi terbuka neto (net open position), mana yang lebih sesuai.
Financial assets and long positions are measured at a bid price; financial liabilities and short positions are measured at an asking price. Where the Bank has positions with offsetting risk, mid-market prices are used to measure the offsetting risk positions and a bid or asking price adjustment is applied only to the net open position as appropriate.
h. Giro pada Bank Indonesia dan bank-bank lain
h. Current accounts with Bank Indonesia and other banks
Setelah pengakuan awal, giro pada Bank Indonesia dan bank-bank lain dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Subsequent to initial recognition, current accounts with Bank Indonesia and other banks are carried at amortized cost using effective interest method.
i. Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain
i. Placements with Bank Indonesia and other banks
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dan merupakan biaya tambahan untuk memperoleh aset keuangan tersebut, dan setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Placements with Bank Indonesia and other banks are initially measured at fair value plus incremental direct transaction costs, and subsequently measured at their amortized cost using the effective interest method.
20
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) j. Aset keuangan dan diperdagangkan
AKUNTANSI
YANG
liabilitas keuangan untuk
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued)
ACCOUNTING
j. Financial assets and liabilities held for trading
Aset keuangan dan liabilitas keuangan yang dimiliki untuk tujuan diperdagangkan pada saat pengakuan awal dan setelah pengakuan awal diakui dan diukur pada nilai wajar di laporan posisi keuangan, dengan biaya transaksi yang terjadi diakui langsung pada laba rugi tahun berjalan.
Financial assets and liabilities held for trading are initially recognized and subsequently measured at fair value in the statement of financial position, with transaction costs taken directly to the current year profit or loss.
Semua perubahan nilai wajar diakui sebagai bagian dari pendapatan bersih dari transaksi perdagangan pada laporan laba rugi komprehensif. Keuntungan atau kerugian yang direalisasi pada saat penghentian pengakuan aset keuangan dan liabilitas keuangan untuk diperdagangkan, diakui dalam laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.
All changes in fair value are recognized as part of net trading income in statements of comprehensive income. Gains or losses which are realized when the financial assets and financial liabilities held for trading are derecognized, are recognized in the current year statement of comprehensive income.
Aset keuangan dan liabilitas keuangan untuk diperdagangkan termasuk semua derivatif kecuali derivatif yang merupakan instrumen lindung nilai yang ditetapkan dan efektif.
Financial assets and financial liabilities held for trading include all derivatives except for a derivative that is a designated and effective hedging instrument.
Aset keuangan dan liabilitas keuangan untuk diperdagangkan tidak direklasifikasi setelah pengakuan awal.
Financial assets and financial liabilities held for trading are not reclassified subsequent to their initial recognition.
k. Derivatif untuk tujuan manajemen risiko
k. Derivatives held for risk management
Derivatif untuk tujuan manajemen risiko termasuk semua aset dan liabilitas derivatif yang tidak diklasifikasikan sebagai aset dan liabilitas keuangan untuk diperdagangkan. Derivatif untuk tujuan manajemen risiko diukur pada nilai wajar di dalam laporan posisi keuangan. Derivatif untuk tujuan manajemen risiko digunakan untuk melindungi eksposur Bank atas risiko valuta asing yang berhubungan dengan dengan posisi tidak untuk diperdagangkan.
Derivatives held for risk management purposes include all derivative assets and liabilities that are not classified as financial assets or liabilities held for trading. Derivatives held for risk management purposes are measured at fair value in the statement of financial position. Derivatives held for risk management purposes are used to hedge the Bank’s exposures to currency risk relating to non-trading positions.
Derivatif dapat melekat pada perjanjian kontraktual lainnya (kontrak utama). Bank memperlakukan derivatif melekat secara terpisah, jika dan hanya jika, instrumen campuran (instrumen yang digabungkan) tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; persyaratan atas derivatif melekat akan memenuhi definisi derivatif jika persyaratan tersebut ada di dalam perjanjian yang terpisah; dan karakteristik ekonomi dan risiko dari derivatif melekat tidak berkaitan erat dengan karakteristik ekonomi dan risiko kontrak utama. Derivatif melekat yang dipisahkan dicatat berdasarkan klasifikasinya, dan disajikan di laporan posisi keuangan bersamaan dengan kontrak utamanya.
Derivatives may be embedded in another contractual arrangement (a “host contract”). The Bank accounts for embedded derivatives separately from the host contract, if and only if, the hybrid (combined) instrument is not itself carried at fair value through profit or loss; the terms of the embedded derivative would meet the definition of a derivative if they were contained in a separate contract; and the economic characteristics and risks of the embedded derivative are not clearly and closely related to the economic characteristics and risks of the host contract. Separated embedded derivatives are accounted for depending on their classification, and are presented in the statement of financial position together with the host contract.
21
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
YANG
l. Tagihan dan utang akseptasi
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued)
ACCOUNTING
l. Acceptance receivables and payables
Tagihan dan utang akseptasi dinyatakan sebesar pada biaya perolehan diamortisasi. m. Kredit yang diberikan
Acceptance receivables and payables are stated at amortized cost. m. Loans receivable
Kredit yang diberikan pada saat pengakuan awal diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dan merupakan biaya tambahan untuk memperoleh aset keuangan tersebut, dan setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Loans receivable are initially measured at fair value plus incremental direct transaction costs, and subsequently measured at their amortized cost using the effective interest method.
Kredit dalam rangka pembiayaan bersama (kredit sindikasi) dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi sesuai dengan porsi risiko yang ditanggung oleh Bank.
Syndicated loans are stated at amortized cost in accordance with the risk borne by the Bank.
Bank mencatat restrukturisasi kredit bermasalah berdasarkan jenis restrukturisasi.
The Bank accounts for troubled debt restructuring in accordance with the type of restructuring.
Bank melakukan restrukturisasi kredit bermasalah dengan memodifikasi jangka waktu pembayaran. Bank mencatat dampak restrukturisasi tersebut secara prospektif dan tidak mengubah nilai tercatat kredit yang diberikan pada tanggal restrukturisasi, kecuali jika jumlahnya melebihi nilai kini penerimaan kas masa depan yang ditentukan dalam persyaratan baru. Jika nilai kini penerimaan kas masa depan sebagaimana yang ditentukan dalam persyaratan baru dari kredit yang direstrukturisasi tersebut lebih rendah daripada nilai tercatat kredit yang diberikan sebelum direstrukturisasi, Bank harus mengurangkan saldo kredit yang diberikan ke suatu jumlah yang sama dengan jumlah nilai kini penerimaan kas masa depan. Jumlah pengurangan tersebut diakui sebagai biaya cadangan kerugian penurunan nilai individual.
Bank conducted troubled debt restructuring through a modification of terms. The Bank accounts for the effect of the restructuring prospectively and does not change the carrying value of receivables at the time of restructuring unless the amount exceeds the present value of the total future cash receipts specified in the new terms. If the present value of the total future cash receipts specified in the new terms is lower than the recorded receivables balance prior to restructuring, the Bank reduces the receivables balance to the amount equal to the present value of the total future cash receipts. The amount of the reduction is recognized as individiual allowance for impairment losses.
n. Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali
n. Securities purchased under resale agreements
Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) disajikan sebagai tagihan sebesar harga jual kembali efek-efek yang disepakati dikurangi selisih antara harga beli dan harga jual kembali yang disepakati. Selisih antara harga beli dan harga jual kembali yang disepakati tersebut diamortisasi dengan metode suku bunga efektif sebagai pendapatan bunga selama jangka waktu sejak efek-efek tersebut dibeli hingga dijual kembali.
22
Securities purchased under resale agreements (reverse repo) are presented as receivables and stated at the agreed resale price less the difference between the purchase price and the agreed resale price. The difference between the purchase price and the agreed resale price is amortized using the effective interest method as interest income over the year commencing from the acquisition date to the resale date.
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
YANG
o. Efek-efek untuk tujuan investasi
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued)
ACCOUNTING
o. Investment securities
Efek-efek untuk tujuan investasi pada saat pengakuan awal diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi dan setelah pengakuan awal diukur sesuai dengan klasifikasinya masing-masing, sebagai dimiliki hingga jatuh tempo atau tersedia untuk dijual.
Investment securities are initially measured at fair value plus transaction costs and subsequently accounted for in accordance with their classification, as either held-to-maturity or available-for-sale.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, seluruh efek-efek untuk tujuan investasi Bank merupakan investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo. Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Bila terjadi penjualan atau reklasifikasi dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan dari investasi pada efek-efek dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo yang belum mendekati tanggal jatuh tempo akan menyebabkan reklasifikasi atas semua investasi pada efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo ke dalam kelompok tersedia untuk dijual, dan Bank tidak diperkenankan untuk mengklasifikasikan efek-efek sebagai dimiliki hingga jatuh tempo untuk tahun berjalan dan untuk kurun waktu dua tahun mendatang.
As of 31 December 2012 and 2011, all Bank’s investment securities are held-to-maturity investments. Held-to-maturity investments are carried at amortized cost using the effective interest method. Any sale or reclassification of a more than insignificant amount of held-tomaturity investment securities not close to their maturity would result in the reclassification of all held-to-maturity investment securities as available-for-sale, and prevent the Bank from classifying investment securities as held-tomaturity for the current and the following two financial years.
p. Pajak penghasilan
p. Income taxes
Beban pajak terdiri dari beban pajak kini dan beban pajak tangguhan. Beban pajak diakui pada laporan laba rugi komprehensif kecuali untuk item yang diakui secara langsung di ekuitas, dimana beban pajak yang terkait dengan item tersebut diakui di ekuitas.
Income tax expense comprises current and deferred tax. Income tax expense is recognized in the statement of comprehensive income to the extent that it relates to items recognized directly in equity, in which case it is recognized in equity.
Beban pajak kini merupakan estimasi utang pajak yang dihitung atas laba kena pajak untuk tahun yang bersangkutan dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau yang secara substansial telah berlaku pada tanggal pelaporan.
Current tax is the expected tax payable on the taxable income for the year, using tax rates enacted or substantially enacted at the reporting date.
Bank menerapkan metode aset dan liabilitas dalam menghitung beban pajaknya. Dengan metode ini, aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui pada setiap tanggal pelaporan sebesar perbedaan temporer aset dan liabilitas untuk tujuan akuntansi dan tujuan pajak. Metode ini juga mengharuskan pengakuan manfaat pajak di masa akan datang, seperti kompensasi rugi fiskal, jika kemungkinan realisasi manfaat tersebut di masa mendatang cukup besar (probable). Tarif pajak yang berlaku digunakan dalam menentukan pajak penghasilan tangguhan.
The Bank adopts the asset and liability method in determining its income tax expense. Under this method, deferred tax assets and liabilities are recognized at each reporting date for temporary differences between the accounting and tax base of assets and liabilities. This method also requires the recognition of future tax benefits, such as tax loss carryforwards, to the extent that realization of such benefits is probable. Currently enacted tax rates are used in the determination of deferred income tax.
Koreksi atas liabilitas pajak diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima, atau apabila diajukan keberatan dan atau banding, maka koreksi diakui pada saat keputusan atas keberatan atau banding itu diterima.
Amendments to taxation liabilities are recorded when tax assessment is received, or if objection and or appeal is applied, when the results of the objection or appeal are determined.
23
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
YANG
2.
q. Aset tetap
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued)
ACCOUNTING
q. Fixed assets
Aset tetap pada awalnya dicatat sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan termasuk pengeluaranpengeluaran yang dapat diatribusikan secara langsung untuk memperoleh aset tersebut. Setelah pengukuran awal, aset tetap diukur dengan model biaya, yaitu sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai aset.
Fixed assets are initially recognized at cost. Cost includes expenditures directly attributable to bring the assets for its intended use. Subsequent to initial measurement, fixed assets are measured using cost model, which is carried at its cost less accumulated depreciation and accumulated impairment loss.
Nilai sisa, masa manfaat dan metode penyusutan aset tetap ditelaah dan disesuaikan jika lebih tepat, pada setiap tanggal pelaporan, untuk memastikan bahwa nilai sisa, masa manfaat dan metode penyusutan tersebut telah mencerminkan manfaat ekonomi yang diharapkan dari aset tersebut.
The residual values, useful lives and depreciation methods of fixed assets are reviewed and adjusted as appropriate, at each reporting date, to ensure that they reflect the expected economic benefits derived from these assets.
Penyusutan dihitung sejak bulan aset tetap yang bersangkutan digunakan, dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat sebagai berikut:
Depreciation is calculated from the month the respective fixed asset is placed into service, using straight line method over the estimated useful lives as follows:
Tahun/Years Bangunan ruko Perabot, peralatan dan renovasi kantor Komputer perangkat keras Kendaraan
20 4-8 4 8
Shop house Office furniture, equipment and improvements Computers hardware Vehicles
Jika nilai tercatat aset tetap lebih besar dari nilai yang dapat diperoleh kembali, nilai tercatat aset tetap diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali.
When the carrying amount of fixed assets is greater than its estimated recoverable amount, it is written down to its recoverable amount.
Beban perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan; sedangkan renovasi dan penambahan yang jumlahnya signifikan dan memperpanjang masa manfaat dikapitalisasi ke aset tetap yang bersangkutan. Nilai tercatat serta akumulasi penyusutan atas aset tetap yang tidak digunakan lagi atau yang dijual, dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan, dan keuntungan atau kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.
Normal repair and maintenance expenses are charged to the current year statement of comprehensive income; while renovation and betterments, which are significant and prolong the useful life of the assets are capitalized to the respective assets. The carrying amount and the related accumulated depreciation of fixed assets which are not utilized anymore or sold, are removed from the related group of assets, and the gains or losses are recognized in the current year statement of comprehensive income.
Apabila aset tetap dilepas, maka nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari laporan keuangan, dan keuntungan atau kerugian yang dihasilkan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.
When assets are disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation are eliminated from the statement of financial position, and the resulting gain or loss on the disposal of fixed assets is recognized in the statement of comprehensive income.
24
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
YANG
r. Aset takberwujud
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued)
ACCOUNTING
r. Intangible assets
Aset takberwujud terdiri dari perangkat lunak yang dibeli dan dikembangkan secara internal oleh Bank yang dinyatakan pada biaya perolehan dikurangi akumulasi amortisasi dan akumulasi rugi penurunan nilai aset.
Intangible assets consist of software acquired and internally developed by the Bank which is stated at cost less accumulated amortization and accumulated impairment losses.
Perangkat lunak yang dibeli pada awalnya diukur sebesar biaya perolehan yang mencakup semua biaya yang dapat diatribusikan secara langsung dalam mempersiapkan aset tersebut sehingga siap digunakan. Setelah pengakuan awal, perangkat lunak diukur sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi amortisasi dan akumulasi rugi penurunan nilai aset.
Software acquired is initially measured at acquisition cost which include all costs directly attributable in preparing the asset for its intended use. Subsequent to initial recognition, software is measured at cost less accumulated amortization and accumulated impairment losses.
Pengeluaran untuk pengembangan perangkat lunak secara internal diakui sebagai aset ketika Bank dapat mendemonstrasikan maksud dan kemampuannya untuk menyelesaikan pengembangan dan memakai perangkat lunak tersebut dalam menghasilkan keuntungan ekonomis di masa mendatang, dan dapat secara andal mengukur biaya untuk menyelesaikan pengembangan. Biaya yang dikapitalisasi dari pengembangan perangkat lunak secara internal mencakup semua biaya yang dapat diatribusikan secara langsung dalam proses pengembangan, dan akan diamortisasi selama masa manfaatnya. Perangkat lunak yang dikembangkan secara internal dinyatakan sebesar biaya yang dikapitalisasi dikurangi akumulasi amortisasi dan rugi penurunan nilai.
Expenditures on internally developed software is recognized as an asset when the Bank is able to demonstrate its intention and ability to complete the development and use the software in a manner that will generate future economic benefits, and can reliably measure the costs to complete the development. The capitalized costs of internally developed software include all costs directly attributable to develop the software, and are amortized over its useful lives. Internally developed software is stated at capitalized cost less accumulated amortization and impairment losses.
Pengeluaran selanjutnya yang jumlahnya signifikan akan dikapitalisasi hanya jika pengeluaran tersebut menambah manfaat ekonomis aset yang bersangkutan di masa mendatang. Semua pengeluaran lainnya dibebankan pada saat terjadinya.
Significant subsequent expenditure on software is capitalized only when it increases the future economic benefits embodied in the specific asset to which it relates. All other expenditure is expensed as incurred.
Amortisasi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif dengan menggunakan metode garis lurus sepanjang masa manfaat dari perangkat lunak tersebut, dari tanggal perangkat lunak tersebut tersedia untuk dipakai. Estimasi masa manfaat ekonomis dari perangkat lunak berkisar antara 4 sampai dengan 8 tahun.
Amortization is recognized in the statement of comprehensive income on a straight line method over the estimated useful life of the software, from the date that it is available for use. The estimated useful life of software ranging from 4 to 8 years.
s. Identifikasi dan pengukuran penurunan nilai aset keuangan
kerugian
Pada setiap tanggal pelaporan, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan yang tidak dicatat pada nilai wajar melalui laporan laba rugi telah mengalami penurunan nilai. Aset keuangan mengalami penurunan nilai jika bukti obyektif menunjukkan bahwa peristiwa yang merugikan telah terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa tersebut berdampak pada arus kas masa datang atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
25
s. Identification and measurement of impairment losses of financial assets At each reporting date, the Bank assesses whether there is objective evidence that financial assets not carried at fair value through profit or loss are impaired. Financial assets are impaired when objective evidence demonstrates that a loss event has occurred after the initial recognition of the asset, and that the loss event has an impact on the future cash flows on the asset that can be estimated reliably.
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
YANG
s. Identifikasi dan pengukuran kerugian penurunan nilai aset keuangan (Lanjutan)
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued)
ACCOUNTING
s. Identification and measurement of impairment losses of financial assets (Continued)
Bukti obyektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai meliputi wanprestasi atau tunggakan pembayaran oleh debitur, restrukturisasi kredit atau uang muka oleh Bank dengan persyaratan yang tidak mungkin diberikan jika debitur tidak mengalami kesulitan keuangan, indikasi bahwa debitur atau penerbit akan dinyatakan pailit, hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan, atau data yang dapat diobservasi lainnya yang terkait dengan kelompok aset keuangan seperti memburuknya status pembayaran debitur atau penerbit dalam kelompok tersebut, atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut.
Objective evidence that financial assets are impaired can include default or delinquency by a borrower, restructuring of a loan or advance by the Bank on terms that the Bank would not otherwise consider, indications that a borrower or issuer will enter bankruptcy, the disappearance of an active market for a security due to financial difficulties, or other observable data relating to a group of assets such as adverse changes in the payment status of borrowers or issuers in the group, or economic conditions that correlate with defaults in the group.
Bank menentukan bukti penurunan nilai atas aset keuangan secara individual dan kolektif. Evaluasi penurunan nilai secara individual dilakukan terhadap aset keuangan yang signifikan.
The Bank considers evidence of impairment for financial assets at both specific and collective level. All individually significant financial assets are assessed for specific impairment.
Semua aset keuangan yang signifikan secara individual yang tidak mengalami penurunan nilai secara individual dievaluasi secara kolektif untuk menentukan penurunan nilai yang sudah terjadi namun belum diidentifikasi. Aset keuangan yang tidak signifikan secara individual akan dievaluasi secara kolektif untuk menentukan penurunan nilainya dengan mengelompokkan aset keuangan tersebut berdasarkan karakteristik risiko yang serupa. Aset keuangan yang dievaluasi secara individual untuk penurunan nilai, dan dimana kerugian penurunan nilai diakui, tidak lagi termasuk dalam penurunan nilai secara kolektif.
All individually significant financial assets not to be specifically impaired are then collectively assessed for any impairment that has been incurred but not yet identified. Financial assets that are not individually significant are collectively assessed for impairment by grouping together such financial assets with similar risk characteristics. Financial assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is recognized are no longer included in a collective assessment of impairment.
Dalam menentukan penurunan nilai secara kolektif, Bank menggunakan model statistik dari tren probability of default dimasa lalu, waktu pemulihan dan jumlah kerugian yang terjadi, yang disesuaikan dengan pertimbangan manajemen mengenai apakah kondisi ekonomi dan kredit saat ini mungkin menyebabkan kerugian aktual lebih besar atau lebih kecil daripada yang dihasilkan oleh model statistik. Tingkat wanprestasi, tingkat kerugian, dan waktu pemulihan yang diharapkan di masa datang secara berkala dibandingkan dengan hasil aktual yang diperoleh untuk memastikan bahwa model statistik yang digunakan masih memadai.
In assessing collective impairment, the Bank uses statistical modelling of historical trends of the probability of default, timing of recoveries and the amount of loss incurred, adjusted for management’s judgement as to whether current economic and credit conditions are such that the actual losses are likely to be greater or less than suggested by historical modelling. Default rates, loss rates and the expected timing of future recoveries are regularly benchmarked against actual outcomes to ensure that they remain appropriate.
Kerugian penurunan nilai atas aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi diukur sebesar selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan dengan agunan (collateralized financial asset) mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan dari pengambilalihan agunan dikurangi biaya-biaya untuk memperoleh dan menjual agunan, terlepas apakah pengambilalihan tersebut berpeluang terjadi atau tidak. Kerugian yang terjadi diakui pada laporan laba rugi komprehensif dan dicatat pada akun cadangan kerugian atas aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Pendapatan bunga atas aset keuangan yang mengalami penurunan nilai tetap diakui atas dasar suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam pengukuran kerugian penurunan nilai. Ketika peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai menyebabkan jumlah kerugian penurunan nilai berkurang, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan dan pemulihan tersebut diakui pada laporan laba rugi komprehensif.
Impairment losses on financial assets carried at amortized cost are measured as the difference between the carrying amount of the financial assets and the present value of estimated future cash flows discounted at the financial assets’ original effective interest rate. The calculation of the present value of the estimated future cash flows of a collateralized financial asset reflects the cash flows that may result from foreclosure less costs for obtaining and selling the collateral, whether or not foreclosure is probable. Losses are recognized in the statement of comprehensive income and reflected in an allowance account against financial assets carried at amortized cost. Interest on the impaired financial asset continues to be recognized using the rate of interest used to discount the future cash flows for the purpose of measuring the impairment loss. When a subsequent event causes the amount of impairment loss to decrease, the impairment loss is reversed through the statement of comprehensive income.
26
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
YANG
s. Identifikasi dan pengukuran kerugian penurunan nilai aset keuangan (Lanjutan) Jika persyaratan kredit, piutang atau investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo dinegosiasi ulang atau dimodifikasi karena debitur atau penerbit mengalami kesulitan keuangan, maka penurunan nilai diukur dengan suku bunga efektif awal yang digunakan sebelum persyaratan diubah. t. Simpanan dari nasabah dan bank-bank lain
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) 2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued)
ACCOUNTING
s. Identification and measurement of impairment losses of financial assets (Continued) If the terms of a loan, receivable or held-tomaturity investment are renegotiated or otherwise modified because of financial difficulties of the borrower or issuer, impairment is measured using the original effective interest before the modification of terms. t. Deposits from customers and other banks
Simpanan dari nasabah dan bank-bank lain pada awalnya diukur pada nilai wajar dikurangi biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung untuk perolehan simpanan, dan setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. u. Imbalan pasca-kerja
Deposits from customers and other banks are initially measured at fair value less directly attributable transaction costs, and subsequently measured at their amortized cost using the effective interest method. u. Post-employment benefits
Liabilitas imbalan pasca-kerja dihitung sebesar nilai kini dari estimasi jumlah liabilitas imbalan pasca-kerja di masa depan yang timbul dari jasa yang telah diberikan oleh karyawan pada masa kini dan masa lalu. Perhitungan dilakukan oleh aktuaris independen dengan metode projected-unit-credit.
The obligation for post-employment benefits is calculated at present value of estimated future benefits that the employees have earned in return for their services in the current and prior periods. The calculation is performed by an independent actuary using the projected-unit-credit method.
Ketika imbalan pasca-kerja berubah, porsi kenaikan atau penurunan imbalan sehubungan dengan jasa yang telah diberikan oleh karyawan pada masa lalu dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi komprehensif dengan menggunakan metode garis lurus selama rata-rata masa kerja karyawan hingga imbalan pasca-kerja menjadi hak karyawan (vested). Porsi imbalan pasca-kerja yang telah menjadi hak karyawan diakui segera sebagai beban dalam laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.
When the benefits of a plan change, the portion of the increased or decreased benefits relating to past service by employees is charged or credited to the statement of comprehensive income on a straight-line basis over the average service period until the benefits become vested. To the extent that the benefits vest immediately, the expense is recognized immediately in the statement of comprehensive income for the year.
Keuntungan atau kerugian aktuaria diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuaria bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% atas nilai kini liabilitas imbalan pasti. Keuntungan atau kerugian diakui dengan menggunakan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diharapkan. Jika tidak, keuntungan atau kerugian aktuaria tidak diakui.
Actuarial gains and losses are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains or losses at the end of the previous reporting year exceeded 10% of the present value of the defined benefit obligation. These gains or losses are recognized on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the employees. Otherwise, the actuarial gains or losses are not recognized.
v. Modal saham
v. Share capital
Saham diklasifikasikan sebagai ekuitas jika tidak terdapat kewajiban kontraktual untuk mentransfer kas atau aset keuangan lainnya. w. Pendapatan dan beban bunga
Shares are classified as equity when there is no contractual obligation to transfer cash or other financial assets. w. Interest income and expense
Pendapatan dan beban bunga diakui pada laporan laba rugi komprehensif dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran dan penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari aset keuangan atau liabilitas keuangan (atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat) untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Bank mengestimasi arus kas di masa datang dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dari instrumen keuangan tersebut, namun tidak mempertimbangkan kerugian kredit di masa mendatang.
27
Interest income and expense are recognized in the statement of comprehensive income using the effective interest method. The effective interest rate is the rate that exactly discounts the estimated future cash payments and receipts through the expected life of the financial asset or financial liability (or, where appropriate, a shorter period) to the carrying amount of the financial asset or financial liability. When calculating the effective interest rate, the Bank estimates future cash flows considering all contractual terms of the financial instrument but not future credit losses.
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) w. Pendapatan dan beban bunga (Lanjutan)
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued)
ACCOUNTING
w. Interest income and expense (Continued)
Perhitungan suku bunga efektif mencakup seluruh biaya transaksi (Catatan 2g.2) dan seluruh imbalan/provisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.
The calculation of the effective interest rate includes transaction costs (Note 2g.2) and all fees and points paid or received that are an integral part of the effective interest rate.
Pendapatan dan beban bunga yang disajikan pada laporan laba rugi komprehensif merupakan bunga atas aset keuangan dan liabilitas keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi yang dihitung dengan menggunakan suku bunga efektif.
Interest income and expense presented in the statement of comprehensive income represent the interest on financial assets and financial liabilities at amortized cost calculated on the effective interest method.
Pendapatan bunga dari seluruh aset keuangan yang diperdagangkan dipandang bersifat incidental terhadap kegiatan perdagangan Bank dan disajikan sebagai bagian dari pendapatan bunga.
Interest income on all trading financial assets are considered to be incidental to the Bank’s trading operations and are presented as part of interest income.
x. Provisi dan komisi
x. Fees and commissions
Pendapatan dan beban provisi dan komisi yang signifikan dan merupakan bagian integral dari suku bunga efektif dari aset keuangan dan liabilitas keuangan dimasukkan ke dalam perhitungan suku bunga efektif.
Significant fees and commission income and expenses that are integral to the effective interest rate on a financial asset or financial liability are included in the measurement of the effective interest rate.
Untuk penarikan dan pembayaran (arus kas) pinjaman yang sulit diprediksi, seperti pinjaman yang bersifat revolving dan pinjaman rekening koran, Bank menggunakan metode garis lurus dalam melakukan amortisasi pendapatan dan beban provisi dan komisi.
For loans with unpredicted cash flows such as revolving loans and overdraft, the Bank applies straight-line method in amortizing the fees and commission income and expenses.
Pendapatan dan beban provisi dan komisi lainnya, termasuk pendapatan provisi yang terkait dengan kredit, provisi sebagai pengatur sindikasi, provisi terkait ekspor impor dan provisi jasa diakui pada saat jasa tersebut dilakukan. Atas komitmen kredit yang tidak diharapkan adanya penarikan kredit, provisi dari komitmen kredit tersebut diakui berdasarkan metode garis lurus selama jangka waktu komitmen.
Other fees and commission income, including credit related fees, syndication lead arranger fees, export import related fees and service fees are recognized as the related services are performed. When a loan commitment is not expected to result in the draw-down of a loan, loan commitment fees are recognized on a straight-line basis over the commitment period.
Beban provisi dan komisi lainnya yang terutama terkait dengan provisi transaksi antar bank dan broker, diakui sebagai beban pada saat jasa tersebut diterima.
Other fees and commission expense which are mainly related to inter-bank transaction and brokerage fees, are expensed as the services are received.
y. Pendapatan bersih transaksi perdagangan
y. Net trading income
Pendapatan bersih transaksi perdagangan terdiri dari keuntungan atau kerugian bersih terkait dengan aset keuangan dan liabilitas keuangan yang dimiliki untuk tujuan diperdagangkan, termasuk seluruh perubahan nilai wajar yang direalisasi maupun yang belum direalisasi dan selisih kurs.
Net trading income comprises of losses related to financial assets held for trading, and includes all unrealized fair value changes exchange differences.
28
net gains or and liabilities realized and and foreign
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
3.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT
Pendahuluan dan gambaran umum
Introduction and overview
Bank memiliki eksposur terhadap risiko-risiko atas instrumen keuangan sebagai berikut:
The Bank has exposure to the following risks from financial instruments:
a. b. c. d.
a. b. c. d.
Risiko kredit Risiko likuiditas Risiko pasar Risiko operasional
Credit risk Liquidity risk Market risk Operational risk
Kerangka kerja manajemen risiko
Risk management framework
Kebijakan manajemen risiko Bank dibentuk untuk mengidentifikasi dan menganalisa risiko-risiko yang dihadapi Bank, untuk menentukan batasan dan pengendalian risiko yang sesuai dan untuk mengawasi risiko dan kepatuhan terhadap batasan yang telah ditetapkan. Kebijakan dan sistem manajemen risiko dikaji secara berkala untuk mencerminkan perubahan pada kondisi pasar, produk dan jasa yang ditawarkan.
The Bank’s risk management policies are established to identify and analyze the risks faced by the Bank, to set appropriate risk limits and controls and to monitor risks and adherence to limits. Risk management policies and systems are reviewed regularly to reflect changes in market conditions, products and services offered.
Organisasi manajemen risiko
Risk management organization
Direksi memiliki tanggung jawab penuh atas penetapan dan pengawasan kerangka manajemen risiko Bank untuk memastikan bahwa risiko-risiko Bank telah dikelola dengan tepat.
The Board of Directors has overall responsibility for the establishment and oversight of the Bank’s risk management framework to ensure that the Bank’s risks are managed in a sound manner.
Selain itu, Manajemen telah membentuk: • Komite Audit; • Komite Pemantau Risiko; • Komite Aset dan Kewajiban; • Komite Manajemen Risiko; dimana komite dan unit ini bertanggung jawab untuk mengembangkan dan memantau kebijakan manajemen risiko Bank atas masing-masing areanya. Komite-komite tersebut melaporkan aktivitas mereka secara berkala kepada Dewan Komisaris dan Direksi.
In addition, the Management has established: • Audit Committee; • Risk Oversight Committee; • Asset and Liabilities Committee (ALCO); • Risk Management Committee; which are responsible for developing and monitoring the Bank’s risk management policies in their specified areas. All committees periodically report their activities to the Board of Commisioners and Board of Directors.
Komite Audit Bank memiliki tanggung jawab untuk:
The Bank’s Audit Committee is responsible for:
•
Melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan audit serta pemantauan atas tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan pengendalian internal termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan;
•
Monitoring and evaluating the planning and execution of audit and monitoring the follow-up results of the audit in order to assess the adequacy of internal controls including the adequacy of the financial reporting process;
•
Membahas dan mengkaji perencanaan audit Satuan Kerja Audit Intern dan menyajikan temuan mereka secara berkala.
•
Discussing and reviewing the audit plan of the Internal Audit Unit and presenting their findings on a periodical basis.
Komite Pemantau Risiko mengawasi perkembangan kebijakan manajemen risiko dan menilai penerapannya. Komite juga memberikan saran mengenai strategi manajemen risiko yang harus digunakan oleh Bank. Dalam melaksanakan fungsi pengawasan, Komite Pemantau Risiko akan melakukan pengawasan dan evaluasi kinerja Komite Manajemen Risiko dan Departemen Manajemen Risiko.
The Risk Oversight Committee supervises the development of risk management policies and assesses its implementation. The Committee also provides advice on the risk management strategy which should be employed by the Bank. In conducting its oversight role, the Risk Oversight Committee will also monitor and evaluate the performance of the Risk Management Committee and Risk Management Department.
29
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
3.
Organisasi manajemen risiko (Lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) Risk management organization (Continued)
Komite Manajemen Risiko dibentuk dengan tujuan, diantaranya adalah:
The Risk Management Committee is established with, among others, the following objectives:
•
Untuk mengidentifikasi seluruh permasalahan risiko yang terdapat pada seluruh bisnis sejak dini untuk menghindari kerugian yang tidak semestinya terjadi dan untuk memastikan bahwa Bank telah memperhitungkan seluruh risiko dengan tepat;
•
To identify all risk issues across all businesses at an early stage to avoid unnecessary losses and to ensure that the Bank is calculating all risks correctly;
•
Untuk menjalankan tata kelola dan pengawasan atas sistem penilaian risiko guna meyakinkan bahwa sistem tersebut telah tepat sasaran dan dipergunakan secara memadai untuk pengendalian risiko pada bisnis.
•
To exercise governance and oversight over the Bank’s risk rating systems to ensure that they are fit for purpose and adequately utilized to control risks in the business.
Departemen Manajemen Risiko (DMR) didirikan sebagai pihak yang independen dalam pengelolaan semua risiko Bank dengan tanggung jawab untuk:
Risk Management Department (RMD) was established as an independent unit that should manage all Bank’s risk with responsible to:
•
•
•
• • •
Memastikan bahwa bisnis yang dilakukan oleh setiap divisi sesuai dengan risk appetite yang telah ditetapkan oleh Komite Manajemen Risiko; Merumuskan dan melaksanakan kebijakan manajemen risiko dan modal, prosedur dan metodologi manajemen risiko untuk setiap unit kerja; Menyetujui limit risiko Bank; Melakukan penelaahan portofolio secara berkala untuk memastikan bahwa portofolio risiko berada dalam parameter yang dapat diterima; dan Mengembangkan dan menerapkan infrastruktur dan sistem manajemen risiko dan modal yang sesuai untuk tiap divisi.
•
• • •
a. Manajemen risiko kredit
Ensure that the business conducted by each division is consistent with the risk appetite set by the Risk Management Committee; Formulate and implement risk and capital management policies, procedures and methodologies that are appropriate to each working unit; Approve Bank risk limits; Conduct periodic portfolio reviews to ensure that the portfolio of risks is within acceptable parameters; and Develop and implement risk and capital management infrastructures and systems that are appropriate for each division.
a. Credit risk management
Risiko kredit adalah risiko kerugian keuangan dari nasabah atau pihak lawan yang ditimbulkan karena tidak memenuhi kewajibannya. Risiko ini dikelola pada tingkat transaksi, debitur, kelompok debitur, industri dan portofolio. Kebijakan dan tata cara risiko kredit dirancang untuk menjaga keutuhan independensi dan integritas penilaian risiko kredit dan proses persetujuan kredit.
Credit risk is the risk of financial loss resulting from a defaulted obligor or counterparty. This is managed at transaction, obligor, group of obligor, industry and portfolio levels. Credit risk policies and procedures are designed to preserve the independence and integrity of the credit risk assessment and credit approval process.
Bank telah menerapkan manajemen risiko kredit, menggabungkan susunan kebijakan kredit, pedoman kredit, tata cara operasi standar dan skema penilaian risiko kredit untuk korporasi. Selain itu Bank juga telah menerapkan proses pemantauan seluruh portofolio kredit secara berkala yang disampaikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi.
The Bank has implemented credit risk management, incorporating the setup of credit policies, guidelines, standard operation procedures and the credit risk rating scheme for corporates. The Bank has also implemented the process of monitoring the total credit portfolio periodically which is to be submitted to the Board of Commissioners and Board of Directors.
Peringkat eksposur risiko kredit ditentukan melalui pemetaan eksposur risiko ke dalam tabel risk appetite Bank yang memiliki 5 kategori yaitu rendah, rendah ke sedang, sedang, sedang ke tinggi dan tinggi. Selanjutnya, peringkat risiko kredit inheren dikombinasikan dengan hasil pengukuran sistem pengendalian risiko kredit untuk mendapatkan peringkat akhir dari risiko kredit.
Level of credit risk exposure was determined by mapping total exposure to the Bank risk appetite table which has 5 categories consist of low, low to moderate, moderate, moderate to high and high. Furthermore, the level of inherent credit risk was combined with credit risk controlling system measurement to get final level of credit risk.
30
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
3.
a. Manajemen risiko kredit (Lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) a. Credit risk management (Continued)
Pada tahun 2012, profil risiko kredit dikaji pada tingkat rendah (2011: tingkat risiko rendah ke sedang). Agregat risiko inheren untuk risiko kredit yang telah dinilai adalah rendah (2011: sedang) dan sistem pengendalian risiko adalah kuat.
In 2012, credit risk profile was assessed at low level (2011: low to moderate level). The inherent risk aggregate for credit risk which has been assessed was low (2011: moderate) and risk control system aggregate was strong.
i. Eksposur maksimum terhadap risiko kredit
i. Maximum exposure to credit risk
Untuk aset keuangan yang diakui pada laporan posisi keuangan, eksposur maksimum atas risiko kredit setara dengan nilai tercatatnya.
For financial assets recognized on the statement of financial position, the maximum exposure to credit risk equals their carrying amount.
Penerbitan bank garansi dan letters of credit (L/C) yang tidak dapat dibatalkan, eksposur maksimum atas risiko kredit adalah nilai maksimum yang harus dibayarkan oleh Bank dalam hal timbul kewajiban atas penerbitan garansi dan letters of credit yang tidak dapat dibatalkan. Untuk komitmen kredit, eksposur maksimum atas risiko kredit adalah sebesar jumlah fasilitas yang belum ditarik dari nilai penuh fasilitas kredit yang telah disepakati (committed) kepada nasabah.
For bank guarantees and irrevocable letters of credit (L/C) issued, the maximum exposure to credit risk is the maximum amount that the Bank would have to pay, if the obligations of the bank guarantees and irrevocable letters of credit issued are called upon. For credit commitments, the maximum exposure to credit risk is the full amount of the undrawn committed credit facilities granted to customers.
Tabel berikut menyajikan eksposur maksimum risiko kredit Bank atas instrumen keuangan pada laporan posisi keuangan dan rekening administratif, tanpa memperhitungkan agunan yang dimiliki atau perlindungan kredit lainnya.
The following table presents the Bank’s maximum exposure to credit risk of financial instruments in the statement of financial position and administrative accounts, without taking into account any collaterals held or other credit enhancement.
2012 Posisi keuangan Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank-bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain Aset keuangan untuk diperdagangkan Aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Tagihan akseptasi Kredit yang diberikan Efek-efek untuk tujuan investasi Rekening administratif Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan L/C yang tidak dapat dibatalkan Garansi yang diterbitkan Jumlah
2011 Financial position Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks
355.034 65.538
311.708 112.586
892.138
404.753
153.799
69.271
23.277
10.077
237.469 4.685.973
227.897 251.464 4.058.919
Financial assets held for trading Derivative assets held for risk management Securities purchased under resale agreements Acceptance receivables Loans receivable
137.817
417.032
Investment securities
Placements with Bank Indonesia and other banks
Administrative accounts
172.487
102.999
263.246 72.424 7.059.202
313.408 27.136 6.307.250
ii. .Analisa risiko konsentrasi kredit
Committed credit facilities granted to debtors Outstanding irrevocable L/C Guarantees issued Total
ii. Concentration of credit risk analysis
Bank mendorong adanya diversifikasi portofolio kreditnya pada berbagai wilayah geografis, sektor ekonomi, tipe produk dan pihak lawan sebagai upaya untuk meminimalisasi risiko kredit.
31
The Bank encourages the diversification of its credit portfolio among a variety of geographies, economic sectors, type of products and counterparties in order to minimize its credit risk.
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
3.
a. Manajemen risiko kredit (Lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) a. Credit risk management (Continued)
ii. .Analisa risiko konsentrasi kredit (Lanjutan)
ii.
Konsentrasi risiko kredit berdasarkan pihak lawan:
Concentration (Continued)
of
credit
risk
Credit risk concentration counterparty:
by
analysis type
of
2012
Giro pada bank-bank lain/ Current accounts with other banks
Giro pada Bank Indonesia/ Current accounts with Bank Indonesia Korporasi Pemerintah dan Bank Indonesia Bank Ritel
Penempatan pada Bank Indonesia dan bankbank lain/ Placement with Bank Indonesia and other banks
Aset keuangan untuk diperdagangkan/ Financial assets held for trading
Aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko/ Derivative assets held for risk management
Tagihan akseptasi/ Acceptance receivables
Kredit yang diberikan/ Loans receivable
Efek-efek untuk tujuan investasi/ Investment securities
Komitmen dan kontinjensi yang memiliki risiko kredit/ Commitment and contingencies with credit risk
Jumlah/ Total
%
-
-
-
889
23.277
217.800
3.829.432
-
508.157
4.579.555
64,87
355.034 -
65.538 -
482.994 409.144 -
149.504 3.406 -
-
19.669 -
856.541
137.817 -
-
1.125.349 497.757 856.541
15,94 7,06 12,13
355.034
65.538
892.138
153.799
23.277
237.469
4.685.973
137.817
508.157
7.059.202
100,00
Corporates Government and Bank Indonesia Banks Retail
2011
Giro pada bank-bank lain/ Current accounts with other banks
Penempatan pada Bank Indonesia dan bankbank lain/ Placement with Bank Indonesia and other banks
Aset keuangan untuk diperdagangkan/ Financial assets held for trading
Aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko/ Derivative assets held for risk management
-
-
-
1.299
10.077
-
311.708 -
112.586 -
404.753 -
37.702 30.270 -
-
311.708
112.586
404.753
69.271
10.077
Giro pada Bank Indonesia/ Current accounts with Bank Indonesia Korporasi Pemerintah dan Bank Indonesia Bank Ritel
Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali/ Securities Tagihan purchased akseptasi/ under resale Acceptance agreements receivables
Kredit yang diberikan/ Loans receivable
Efek-efek untuk tujuan investasi/ Investment securities
Komitmen dan kontinjensi yang memiliki risiko kredit/ Commitments and contingencies with credit risk
242.015
3.324.734
-
227.897 -
9.449 -
734.185
227.897
251.464
4.058.919
Konsentrasi kredit yang diberikan berdasar jenis kredit dan sektor ekonomi diungkapkan di dalam Catatan 11.
Jumlah/ Total
%
443.543
4.021.668
63,76
417.032 -
-
1.399.092 152.305 734.185
22,18 2,42 11,64
417.032
443.543
6.307.250
100,00
Corporates Government and Bank Indonesia Banks Retail
The concentration of loans receivable by type of loans and economic sectors is disclosed in Note 11. iii.
iii. Analisa risiko kredit Tabel berikut ini menyajikan aset keuangan yang mengalami penurunan nilai, aset keuangan yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai serta aset keuangan yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai.
Credit risk analysis The following table presents the impaired financial assets, past due but not impaired financial asets and neither past due nor impaired financial assets.
32
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
3.
a. Manajemen risiko kredit (Lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) a. Credit risk management (Continued) iii.
iii. Analisa risiko kredit (Lanjutan)
Credit rsik analysis (Continued)
2012
Giro pada Bank Indonesia/ Current accounts with Bank Indonesia
Giro pada bank-bank lain/Current accounts with other banks
Penempatan pada Bank Indonesia dan bankbank lain/ Placements with Bank Indonesia and other banks
Tagihan akseptasi/ Acceptance receivables
Kredit yang diberikan/ Loans receivable
Efek-efek untuk tujuan investasi/ Investment securites
Aset keuangan yang mengalami penurunan nilai: Penurunan nilai individual: Grade 14-16: penurunan nilai Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai individual
Penurunan nilai kolektif: Telah jatuh tempo 91 – 120 hari Telah jatuh tempo 121 – 180 hari Telah jatuh tempo > 180 hari
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai kolektif
Impaired financial assets:
-
-
-
-)
88.211)
-
Individually impaired: Grade 14-16: impaired Less: allowance for Individual impairment losses
-
-
-
-)
(69.428)
-
-
-
-
-)
18.783)
-
-
-
-
-) -) -) -)
9.192) 12.151) 7.539) 28.882)
-
-
-
-
-)
(6.581)
-
-
-
-
-)
22.301)
-
-
Aset keuangan yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai: Berdasarkan hari jatuh tempo [untuk kredit Indonesian Overseas Workers (“IOW”) dan kredit konsumen lainnya]: Telah jatuh tempo 1 – 30 hari Telah jatuh tempo 31 – 60 hari Telah jatuh tempo 61 – 90 hari Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai kolektif
Lancar
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai kolektif
Termasuk kredit dengan persyaratan dinegosiasikan kembali Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai kolektif
Less: allowance for collective impairment losses
Past due but not impaired financial assets:
122.668) 47.364) 18.497) 188.529)
-
-)
(5.762)
-
-)
182.767)
-
-
-
-
-) -) -) -)
-
-
-
-
-
-
Aset keuangan yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai: Berdasarkan pemeringkat internal (untuk kredit korporasi): Grade 1 – 5: risiko rendah Grade 6 – 9: risiko sedang Grade 10 – 13: risiko tinggi Berdasarkan hari jatuh tempo [untuk kredit Indonesian Overseas Workers (“IOW”) dan kredit konsumen lainnya]:
Collectively impaired: 91 – 120 days past due 121 – 180 days past due > 180 days past due
Based on days past due [for Indonesian Overseas Workers (“IOW”) and other consumer loans]: 1 – 30 days past due 31 – 60 days past due 61 – 90 days past due Less: allowance for collective impairment losses
Neither past due nor impaired financial assets:
355.034 -
65.538 -
892.138 -
65.223) 69.635) 103.241)
-) 2.505.502) 1.477.674)
137.817 -
355.034
65.538
892.138
-) 238.099)
482.796) 4.465.972)
137.817
Based on internal rating (for corporate loans): Grade 1 – 5: low risk Grade 6 – 9: medium risk Grade 10 – 13: high risk Based on days past due [for Indonesian Overseas Workers (“IOW”) and other consumer loans]: Current
Less: allowance for collective impairment losses
-
-
-
(630)
(18.494)
-
355.034
65.538
892.138
237.469)
4.447.478)
137.817
-
-
-
-)
14.867)
-
Includes loans with renegotiated terms Less: allowance for collective impairment losses
-
-
-
-)
(223)
-
-
-
-
-)
14.644)
-
355.034
65.538
892.138
237.469)
4.685.973)
137.817)
33
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
3.
a. Manajemen risiko kredit (Lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) a. Credit risk management (Continued) iii.
iii. Analisa risiko kredit (Lanjutan)
Credit risk analysis (Continued)
2011
Giro pada Bank Indonesia/ Current accounts with Bank Indonesia
Giro pada bank-bank lain/Current accounts with other banks
Penempatan pada Bank Indonesia dan bankbank lain/ Placements with Bank Indonesia and other banks
Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali/ Securities purchased under resale agreements
Tagihan akseptasi/ Acceptance receivables
Kredit yang diberikan/ Loans receivable
Efek-efek untuk tujuan investasi/ Investment securites
Aset keuangan yang mengalami penurunan nilai: Penurunan nilai individual: Grade 14-16: penurunan nilai Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai individual
Penurunan nilai kolektif: Telah jatuh tempo 91 – 120 hari Telah jatuh tempo 121 – 180 hari Telah jatuh tempo > 180 hari Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai kolektif
Impaired financial assets: -
-
-
-)
100.034
-
-
-
-
-
-) -
(61.800) 38.234
-
-
-
-
-
-)
8.129)
-
91 – 120 days past due
-
-
-
-
-) -) -)
6.791) 3.182) 18.102)
-
121 – 180 days past due > 180 days past due
-
-
-
-
-) -
(4.940) 13.162)
-
Berdasarkan hari jatuh tempo [untuk kredit Indonesian Overseas Workers (“IOW”) dan kredit konsumen lainnya]: Telah jatuh tempo 1 – 30 hari Telah jatuh tempo 31 – 60 hari Telah jatuh tempo 61 – 90 hari Aset keuangan yang telah jatuh tempo: Telah jatuh tempo 1 – 30 hari Telah jatuh tempo 31 – 60 hari Telah jatuh tempo 61 – 90 hari Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai kolektif
-
-
-
-
-) -) -) -)
-) -) 49.333) 5.258)
-
Based on internal rating (for corporate loans): Grade 1 – 5: low risk Grade 6 – 9: medium risk Grade 10 – 13: high risk
Based on days past due [for Indonesian Overseas Workers (“IOW”) and other consumer loans]: 1 – 30 days past due
-
-
-
-
-)
97.173)
-
-
-
-
-
-)
38.507)
-
31 – 60 days past due
-
-
-
-
-) -)
15.873) 206.144)
-
61 – 90 days past due
-
-
-
-
-)
151.764)
-
-
-
-
-
-)
38.507)
-
31 – 60 days past due
-
-
-
-)
-) -)
15.873) 206.144)
-
61 – 90 days past due
-
-
-
-) -
-) -)
(5.751) 200.393)
-
Aset keuangan yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai:
Berdasarkan hari jatuh tempo [untuk kredit Indonesian Overseas Workers (“IOW”) dan kredit konsumen lainnya]: Lancar
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai kolektif
Less: allowance for collective impairment losses
Past due but not impaired financial assets:
-
Berdasarkan pemeringkat internal (untuk kredit korporasi): Grade 1 – 5: risiko rendah Grade 6 – 9: risiko sedang Grade 10 – 13: risiko tinggi
Less: allowance for individual impairment losses
Collectively impaired:
Aset keuangan yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai: Berdasarkan pemeringkat internal (untuk kredit korporasi): Grade 1 – 5: risiko rendah Grade 6 – 9: risiko sedang Grade 10 – 13: risiko tinggi
Individually impaired: Grade 14-16: impaired
-
Past due comprises: 1 – 30 days past due
Less: allowance for collective impairment losses
Neither past due nor impaired financial assets:
311.708 -
112.586 -
404.753 -
227.897 -
144.495) 99.204) 9.449)
-) 1.998.055) 1.340.173)
417.032 -
311.708
112.586
404.753
227.897
-) 253.148)
466.069) 3.804.297)
417.032
311.708
112.586
404.753
227.897
(1.684) 251.464)
(22.836) 3.781.461)
417.032
Based on internal rating (for corporate loans): Grade 1 – 5: low risk Grade 6 – 9: medium risk Grade 10 – 13: high risk
Based on days past due [for Indonesian Overseas Workers (“IOW”) and other consumer loans]: Current Less: allowance for collective impairment losses
Termasuk kredit dengan persyaratan dinegosiasikan kembali
-
-
-
-
-)
26.048))
-
Includes loans with renegotiated terms
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai kolektif
-
-
-
-
-)
(379)
-
Less: allowance for collective impairment losses
-
-
-
-
-)
25.669)
-
311.708
112.586
404.753
227.897
251.464)
4.058.919)
417.032
34
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
3.
a. Manajemen risiko kredit (Lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) a. Credit risk management (Continued) iii.
iii. Analisa risiko kredit (Lanjutan)
Credit risk analysis (Continued)
Proses penentuan grading kredit internal yang diterapkan oleh Bank untuk kredit korporasi (grade 1-16) membedakan eksposur untuk menentukan eksposur mana yang memiliki faktor risiko lebih besar dan tingkat kerugian potensial yang lebih tinggi. Peringkat kredit setiap debitur ditelaah secara berkala dan perubahannya diimplementasikan secepatnya. Peringkat kredit yang diterapkan atas setiap debitur juga mempertimbangkan kualitas kredit dari debitur tersebut yang telah ditentukan oleh bank-bank lain.
The Bank’s internal credit grading determination processes for corporate loans (grade 1-16) differentiate exposures in order to highlight those with greater risk factors and higher potential severity of loss. The credit rating for each debtor is reviewed regularly and any amendments are implemented promptly. The credit rating applied for each debtor also considered credit quality of the respective debtor as determined by other banks.
Kredit yang mengalami penurunan nilai
Impaired loans
Penurunan nilai kredit secara individu adalah kredit yang diberikan dimana Bank menentukan bahwa terdapat bukti obyektif pada penurunan nilai dan tidak dapat diharapkan untuk mendapatkan pengembalian pada semua pokok dan bunga yang jatuh tempo sesuai dengan persyaratan di dalam kontrak perjanjian kredit.
Individually impaired loans are loans receivable for which the Bank determines that there is objective evidence of impairment and it does not expect to collect all principal and interest due according to the contractual terms of the loan agreements.
Kredit yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai
Past due but not impaired loans
Kredit yang lewat jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai adalah kredit yang pembayaran bunga dan pokok berdasarkan kontraktual telah lewat jatuh tempo, namun Bank berkeyakinan tidak adanya penurunan nilai atas dasar nilai jaminan / agunan yang tersedia dan/atau tahap penagihan jumlah yang terhutang kepada Bank.
Past due but not impaired loans are those for which contractual interest or principal payments are past due, but the Bank believes that there was no impairment yet on the basis of the value of security / collateral pledged on those loans and / or the stage of collection on outstanding loans.
Kredit dengan persyaratan dinegosiasikan kembali
yang Loans with renegotiated terms
Kredit dengan persyaratan yang dinegosiasikan kembali adalah pinjaman yang telah direstrukturisasi karena memburuknya posisi keuangan nasabah dan ketika Bank telah membuat konsesi yang mana tidak akan dipertimbangkan dalam kondisi normal. Bilamana pinjaman tersebut direstrukturisasi, pinjaman tersebut akan tetap dalam kategori tersebut terlepas dari adanya kinerja yang memuaskan setelah restrukturisasi.
Loans with renegotiated terms are loans that have been restructured due to deterioration in the borrower’s financial position and where the Bank has made concessions that it would not otherwise consider. Once the loan is restructured, it remains in this category independent of satisfactory performance after restructuring.
35
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
3.
a. Manajemen risiko kredit (Lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) a. Credit risk management (Continued) iii.
iii. Analisa risiko kredit (Lanjutan)
Credit risk analysis (Continued)
Penyisihan kerugian penurunan nilai
Allowance for impairment losses
Bank menetapkan penyisihan kerugian penurunan nilai pada aset yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi yang merupakan estimasi kerugian yang terjadi dalam pinjamannya. Komponen utama dari penyisihan ini adalah komponen kerugian spesifik yang berhubungan dengan eksposur yang signifikan secara individual, dan penyisihan kerugian pinjaman secara kolektif yang dibentuk untuk kelompok aset dengan sifat risiko kredit yang sama dalam hal kerugian telah terjadi tetapi belum teridentifikasi atas pinjaman yang dianggap tidak signifikan secara individual serta eksposur signifikan secara individual yang telah dilakukan penilaian individu untuk penurunan nilai tetapi tidak ditemukan penurunan nilai secara individual. Aset dicatat pada nilai wajar melalui laba atau rugi tidak dilakukan pengujian penurunan nilai karena ukuran nilai wajar telah mencerminkan kualitas kredit masing-masing aset.
The Bank establishes an allowance for impairment losses on assets carried at amortized cost that represents its estimate of incurred losses in its loan. The main components of this allowance are a specific loss component that relates to individually significant exposures, and a collective loan loss allowance established for groups of homogeneous assets in respect of losses that have been incurred but have not been identified on loans that are considered individually insignificant as well as individually significant exposures that were subject to individual assessment for impairment but not found to be individually impaired. Assets carried at fair value through profit or loss are not subject to impairment testing as the measure of fair value reflects the credit quality of each asset.
iv.
iv. Agunan Bank memiliki agunan terhadap kredit yang diberikan dalam bentuk kas, properti, aset tetap lainnya dan garansi bank. Tabel di bawah ini menyajikan estimasi atas nilai wajar agunan yang ditentukan berdasarkan pada nilai agunan yang dinilai pada saat pinjaman tersebut diberikan dan umumnya diperbaharui berdasarkan pedoman yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Agunan pada umumnya tidak ditujukan atas penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain, efek-efek yang diperdagangkan dan efek-efek untuk tujuan investasi, dan tidak ada agunan tersebut pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.
Collaterals The Bank holds collateral against loans receivable in the form of cash, property, other fixed assets and bank guarantees. The below table presents the estimates of collaterals’ fair value which are determined based on the value of collateral assessed at the time of the loans are granted and generally are updated based on the guidance established by Bank Indonesia. Collateral generally is not held over placements with Bank Indonesia and other banks, trading securities and investment securities, and no such collateral was held as at 31 December 2012 and 2011.
Kredit yang diberikan/Loans receivable 2012 2011 Atas kredit yang mengalami penurunan nilai secara individual: Properti Lainnya
Against individually impaired loans:
19.923 68.288
60.192 24.714
Atas kredit yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai: Properti Kas Jumlah
Property Others
Against past due but not impaired loans: 88.211
36
30.934 19.442 135.282
Property Cash collateral Total
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
3.
a. Manajemen Rrsiko kredit (Lanjutan) v.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) a. Credit risk management (Continued) v.
Aset keuangan untuk diperdagangkan Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Bank memiliki aset keuangan untuk diperdagangkan, termasuk aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko, masing-masing sebesar Rp 177.076 dan Rp 79.348. Analisa atas kualitas kredit dari eksposur maksimum risiko kredit, berdasarkan lembaga peringkat dari Standard & Poor’s International, jika ada, adalah sebagai berikut:
Financial assets held for trading As of 31 December 2012 and 2011, the Bank held trading assets, including derivative assets held for risk management, amounting to Rp 177,076 and Rp 79,348, respectively. An analysis of the credit quality of the maximum credit exposure, based on rating agency of Standard & Poor’s International ratings where applicable, was as follows:
31 Desember/ December 2012 Obligasi pemerintah: Rated BB+ Aset derivatif: Pihak lawan Bank Pihak lawan korporasi Nilai wajar
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
31 Desember/ December 2011
149.504
37.702
3.406 24.166 177.076
30.270 11.376 79.348
vi. Risiko penyelesaian
Government bonds: Rated BB+ Derivative assets: Bank counterparties Corporate counterparties Fair value
vi. Settlement risk
Kegiatan Bank dapat memiliki risiko antara tanggal transaksi sampai dengan tanggal penyelesaian dan pada tanggal penyelesaian transaksi. Risiko penyelesaian adalah risiko kerugian akibat kegagalan dari suatu entitas untuk menyelesaikan kewajibannya untuk memberikan uang tunai, surat berharga atau aset lainnya yang telah disetujui.
The Bank’s activities may give rise to risk between the deal date to settlement date and at the time of settlement of transactions/trades. Settlement risk is the risk of loss due to the failure of an entity to honor its obligations to deliver cash, securities or other assets as contractually agreed.
Untuk jenis transaksi tertentu, Bank melakukan mitigasi risiko ini dengan melakukan penyelesaian melalui lembaga penyelesaian/kliring untuk memastikan bahwa suatu transaksi diselesaikan hanya bila kedua belah pihak telah memenuhi kewajibannya sesuai kontrak. Batas penyelesaian merupakan bagian dari proses persetujuan/batas kredit pemantauan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Penerimaan risiko penyelesaian pada perdagangan bebas membutuhkan persetujuan penyelesaian transaksi atau counterparty tertentu dari Komite Risiko Bank.
For certain types of transactions, the Bank mitigates this risk by conducting settlements through a settlement/clearing agent to ensure that a trade is settled only when both parties have fulfilled their contractual settlement obligations. Settlement limits form part of the credit approval/limit monitoring process described earlier. Acceptance of settlement risk on free settlement trades requires transaction specific or counterparty specific approvals from the Bank’s Risk Committee.
b. Manajemen risiko likuiditas
b. Liquidity risk management
Risiko likuiditas adalah risiko dimana Bank tidak dapat memenuhi kewajiban pembayarannya saat jatuh tempo, dimana kemungkinan besar akan memaksa Bank untuk menjual asetnya.
Liquidity risk is the risk that the Bank is not able to meet its obligations when they fall due, and this will likely lead the Bank to be forced to sell its assets.
Penilaian risiko likuiditas dilakukan dengan menggunakan indikator-indikator yang mengacu kepada parameter-parameter yang digunakan oleh Bank Indonesia untuk menilai tingkat kesehatan Bank sebagai berikut: rasio likuiditas, selisih antara aset dan liabilitas, arus kas, konsentrasi dan ketergantungan pada pendanaan, akses ke pasar serta stabilitas pendanaan.
The assessment of liquidity risk is conducted by using liquidity indicators that refer to parameters used by Bank Indonesia to assess the level of Bank’s soundness as follows: liquidity ratio, gap between assets and liabilities, cash flows, funding concentration and dependence, market accessibility and funding stability.
37
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) b.
3.
Manajemen risiko likuiditas (Lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) b.
Liquidity risk management (Continued)
Hasil penilaian tersebut disesuaikan dengan stress testing. Selain itu, tingkat risiko likuiditas (risiko inheren) digabungkan dengan hasil penilaian Sistem Pengendalian Risiko.
The assessment result was adjusted with stress testing. In addition, the level of liquidity risk (inherent risk) was combined with the assessment result of Risk Controlling System.
Bank juga telah menyusun rencana likuiditas darurat dengan menggabungkan prosedur dan petunjuk untuk menjalankan bisnisnya dalam situasi darurat.
The Bank has also established the liquidity contingency plan which incorporates procedures and guidelines to run its business in the emergency situation.
Selama tahun 2012 dan 2011, profil risiko likuiditas dikaji pada tingkat risiko rendah ke sedang. Risiko likuiditas dikendalikan dengan penentuan limit dan pemantauan melalui pelaporan secara harian dan bulanan.
In 2012 and 2011, liquidity risk profile was assessed at low to moderate risk level. Liquidity risk was controlled by limits set up and monitoring with daily and monthly reporting.
Eksposur terhadap risiko likuiditas
Exposure to liquidity risk 2012
2011
Kas dan setara kas Aset keuangan untuk diperdagangkan Simpanan dari bank-bank lain Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan dan jatuh tempo bulan depan Jumlah aset lancar - bersih
1.352.542)
861.222)
Cash and cash equivalents
149.504) (174.414)
37.702) (420.464)
Financial assets held for trading Deposits from other banks
(4.022) 1.323.610)
-) 478.460)
Unused committed credit facilities maturing in the following month Total liquid assets - net
Simpanan dari nasabah
3.901.365)
3.255.512)
Deposit from customers
33,93%)
14,70%)
Ratio of net liquid assets to deposits from customers
Rasio aset lancar terhadap simpanan dari nasabah
The following table below presents the contractual undiscounted cash flows of the Bank’s financial liabilities and administrative accounts based on remaining period to contractual maturity as of 31 December 2012 and 2011:
Tabel di bawah ini menyajikan arus kas kontraktual yang tidak didiskontokan dari liabilitas keuangan dan rekening administratif Bank berdasarkan periode tersisa sampai dengan tanggal jatuh tempo kontraktual pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011: 2012 Nilai tercatat/ Carrying amount
Nilai nominal bruto masuk/ (keluar)/ Gross nominal inflow/ (outflow)
Kurang dari 1 bulan/Less than 1 month
1 - 3 bulan/ months
>3 - 12 bulan/ months
>12 bulan/ months Non-derivative financial liabilities:
Liabilitas keuangan non derivatif: Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank-bank lain Utang akseptasi Pinjaman yang diterima
(3.901.365)
(3.928.324)
(3.086.085)
(325.147)
(517.092)
-)
Deposits from customers
(174.414)
(174.427)
(174.427)
-)
-)
-)
Deposits from other banks
(238.099) (309.610)
(238.099) (314.526)
(41.831) (8.234)
(144.143) (23.712)
(52.125) (102.035)
-) (180.545)
Acceptance payables
(4.623.488)
(4.655.376)
(3.310.577)
(493.002)
(671.252)
(180.545)
(21.987).
(15.707)
(5.321)
(5.997)
(4.357)
(32)
Held for trading
-)) -))
(1.151.310) 1.135.603)
(426.769) 421.448)
(325.208) 319.211)
(350.907) 346.550)
(48.426) 48.394)
Outflow
(21.987))
(15.707)
(5.321)
(5.997)
(4.357)
(32)
Derivative liabilities:
Liabilitas derivatif: Untuk diperdagangkan Arus keluar Arus masuk
Untuk manajemen risiko Arus keluar Arus masuk Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan Garansi yang diterbitkan L/C yang tidak dapat dibatalkan
Borrowings
-- Held for risk management
(954)
(740)
(333)
(266)
(141)
-)) -))
(21.029) 20.289)
(9.662) 9.329)
(6.750) 6.484)
(4.617) 4.476)
-) -)
(954)
(740)
(333)
(266)
(141)
-)
-))
(172.487)
(4.022)
(1.384)
(167.081)
-)
-))
(72.424)
(1.065)
(29.951)
(34.908)
(6.500)
-))
(263.246)
(131.630)
(125.053)
(6.563)
-)
-))
(508.157)
(136.717)
(156.388)
(208.552)
(6.500)
(4.646.429)
(5.179.980)
(3.452.948)
(655.653)
(884.302)
(187.077)
) )
38
Inflow
Outflow Inflow
Unused credit facility granted to debtors Guarantees issued Outstanding irrevocable L/C
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
)
3.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) b.
3.
Manajemen risiko likuiditas (Lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) b.
Liquidity risk management (Continued)
2011
Nilai tercatat/ Carrying amount
Nilai nominal bruto masuk/ (keluar)/ Gross nominal inflow/ (outflow)
Kurang dari 1 bulan/Less than 1 month
1 - 3 bulan/ months
>3 - 12 bulan/ months
>12 bulan/ months Non-derivative financial liabilities:
Liabilitas keuangan non derivatif: Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank-bank lain Utang akseptasi Pinjaman yang diterima
(3.255.512)
(3.264.953)
(2.401.115)
(328.177)
(535.661)
-)
Deposits from customers
(420.464)
(420.549)
(420.549)
-)
-)
-)
Deposits from other banks
(253.148) (203.538)
(253.148) (205.961)
(65.950) (3.636)
(114.695) (170.363)
(72.503) (31.962)
-) -)
Acceptance payables
(4.132.662)
(4.144.611)
(2.891.250)
(613.235)
(640.126)
-)
(14.538)
(11.808)
(8.649)
(2.209)
(920)
(210)
Held for trading
(953.893) 945.424)
(185.588) 183.379)
(150.759) 149.839)
(210) -)
Outflow
(8.469)
(2.209)
(920)
(210)
Derivative liabilities:
Liabilitas derivatif: Untuk diperdagangkan Arus keluar Arus masuk
-) -) (14.538)
Untuk manajemen risiko Arus keluar Arus masuk
(1.290.450) 1.278.642) . (11.808)
Inflow
-- Held for risk management
(384)
(282)
(142)
(86)
(54)
-) -)
(19.624) 19.342)
(10.316) 10.174)
(5.625) 5.539)
(3.683) 3.629)
-) -)
(384)
(282)
(142)
(86)
(54)
-)
(102.999)
-)
(63.590)
(34.923)
(4.486)
Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan Garansi yang diterbitkan L/C yang tidak dapat dibatalkan
Borrowings
-)
(27.136)
(4.377)
(1.945)
(14.357)
(6.457)
-)
(313.408)
(137.090)
(132.174)
(30.045)
(14.099)
-)
(443.543)
(141.467)
(197.709)
(79.325)
(25.042)
(4.147.584)
(4.600.244)
(3.041.328)
(813.239)
(720.425)
(25.252)
Outflow Inflow
Unused credit facility granted to debtors Guarantees issued Outstanding irrevocable L/C
Tabel di atas disusun dengan menggunakan asumsiasumsi sebagai berikut:
The above table was prepared using the following assumptions:
•
•
•
•
Ekspektasi Bank atas arus kas dari instrumeninstrumen tersebut berbeda secara signifikan dari analisa di atas. Sebagai contoh, giro dan tabungan dari nasabah dan simpanan dari bankbank lain diprediksi mempunyai saldo yang stabil atau meningkat atau fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan tidak seluruhnya diharapkan untuk segera digunakan. Untuk perhitungan simpanan dari bank-bank lain, deposito berjangka dari nasabah, dan pinjaman yang diterima, Bank memperhitungkan seluruh bunga yang akan diterima. Giro dan tabungan dari nasabah dan simpanan dari bank-bank lain masuk dalam kelompok kurang dari 1 bulan karena transaksi-transaksi tersebut tidak mempunyai jatuh tempo kontraktual.
39
•
•
The Bank’s expected cash flows from these instruments vary significantly from the above analysis. For example, current and saving accounts from customers and deposits from other banks are expected to have a stable or increasing balance or unused credit facility granted to debtors are not all expected to be draw down immediately. Include the interest implied for deposits from other banks, time deposits from customers and borrowings.
Current and saving account from customers and deposits from other banks are included in the bucket less than 1 month since those transactions have no contractual maturities.
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
3.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
b. Manajemen risiko likuiditas (Lanjutan)
b.
Liquidity risk management (Continued)
Analisis jatuh tempo aset keuangan dan liabilitas keuangan
Maturity gap analysis of financial assets and financial liabilities
Jatuh tempo dari aset keuangan dan liabilitas keuangan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 berdasarkan periode yang tersisa sampai dengan tanggal jatuh tempo kontraktual dapat diikhtisarkan sebagai berikut:
The table below presents the carrying amount of financial assets and financial liabilities as of 31 December 2012 and 2011 based on remaining period to contractual maturity: 2012
Kurang dari 1 bulan/ Less than 1 month Aset keuangan Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank-bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain Aset keuangan untuk diperdagangkan Aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko Tagihan akseptasi Kredit yang diberikan Efek-efek untuk tujuan investasi
Liabilitas keuangan Simpanan dari nasabah Simpanan dari bankbank lain Liabilitas keuangan untuk diperdagangkan Liabilitas derivatif untuk tujuan manajemen risiko Utang akseptasi Pinjaman yang diterima
Perbedaan jatuh tempo
1 - 3 bulan/ 1 - 3 months
>312 bulan/ > 3 -12 months
> 1 tahun 5 tahun/ > 1 year 5 years
Tanpa kontrak jatuh tempo/ No contractual maturity
> 5 tahun/ > 5 years
Nilai tercatat/ Carrying amount
-
-
-
-)
-
39.832)
39.832)
-
-
-
-)
-
355.034)
355.034)
-
-
-
-)
-
65.538)
65.538)
Financial assets Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks
867.138
25.000
-
-)
-
-)
892.138)
Placements with Bank Indonesia and other banks
1.981
1.276
49.373
612)
100.557
-)
153.799)
Financial assets held for trading
6.996
6.048
10.039
194)
-
-)
23.277)
Derivative assets held for risk management Acceptance receivables)
41.735
143.771
51.963
-)
-
-)
237.469)
598.558
1.090.626
1.887.892
1.007.217)
101.680
-)
4.685.973)
Loans receivable
64.661 1.581.069
1.266.721
73.156 2.072.423
-) 1.008.023)
202.237
-) 460.404)
137.817) 6.590.877)
Investment securities
Financial liabilities Deposits from customers Deposits from other banks
(1.580.348)
(321.643)
(498.446)
-)
-
(1.500.928)
(3.901.365)
(78.940)
-)
-)
-)
-
(95.474)
(174.414)
(5.617)
(6.363)
(9.619)
(388)
-
-)
(21.987)
(355) (41.831)
(329) (144.143)
(270) (52.125)
-) -)
-
-) -)
(954) (238.099)
(8.234) (1.715.325)
(23.030) (495.508)
(98.949) (659.409)
(179.397) (179.785)
-
-) (1.596.402)
(309.610) (4.646.429)
Borrowings
(134.256)
771.213)
1.413.014
828.238)
202.237
(1.135.998)
1.944.448)
Maturity gap
40
Financial liabilities held for trading Derivative liabilities held for risk management Acceptance payables
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
3.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
b. Manajemen risiko likuiditas (Lanjutan)
b.
Liquidity risk management (Continued)
Analisis jatuh tempo aset keuangan dan liabilitas keuangan (Lanjutan)
Maturity gap analysis of financial assets and financial liabilities (Continued)
) 2011 Kurang dari 1 bulan/ Less than 1 month Aset keuangan Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bankbank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain Aset keuangan untuk diperdagangkan Aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Tagihan akseptasi Kredit yang diberikan Efek-efek untuk tujuan investasi
Liabilitas keuangan Simpanan dari nasabah Simpanan dari bankbank lain Liabilitas keuangan untuk diperdagangkan Liabilitas derivatif untuk tujuan manajemen risiko Utang akseptasi Pinjaman yang diterima
Perbedaan jatuh tempo
1 - 3 bulan/ 1 - 3 months
>312 bulan/ > 3 -12 months
> 1 tahun 5 tahun/ > 1 year 5 years
Tanpa kontrak jatuh tempo/ No contractual maturity
> 5 tahun/ > 5 years
Nilai tercatat/ Carrying amount
-
-)
-)
-)
-
311.708)
311.708)
-)
-)
-)
-)
-
112.586)
112.586)
Financial assets Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks
255.668)
149.085)
-)
-)
-
-)
404.753)
Placements with Bank Indonesia and other banks
11.707)
11.827)
7.248)
787)
37.702
-)
69.271)
Financial assets held for trading
1.607)
2.459)
5.991)
20)
-
-)
10.077)
-)
227.897)
-)
-)
-)
-)
-
32.175)
32.175)
Derivative assets held for risk management Securities purchased under resale agreements Acceptance receivables)
227.897)
-)
-)
-)
-
65.531)
114.021)
71.912)
-)
-
404.514)
842.950)
1.506.878)
1.199.123)
105.454
-)
4.058.919)
Loans receivable
-)
223.145)
193.887)
-)
-
-)
417.032)
Investment securities
966.924)
1.343.487)
1.785.916)
1.199.930)
143.156)
456.469)
5.895.882)
(962.763)
(325.549)
(531.574)
-)
-
(1.435.626)
(3.255.512)
(332.215)
-)
-)
-)
-
(88.249)
(420.464)
(8.372)
(2.524)
(2.907)
(735)
-
-)
(14.538)
(148) (65.950)
(119) (114.695)
(117) (72.503)
-) -)
-
-) -)
(384) (253.148)
Financial liabilities held for trading Derivative liabilities held for risk management Acceptance payables
(3.541)
(168.241)
(31.756)
-)
-
-)
(203.538)
Borrowings
(1.372.989)
(611.128)
(638.857)
(735)
-
(1.523.875)
(4.147.584)
(406.065)
732.359)
1.147.059)
1.199.195)
143.156
(1.067.406)
1.748.298)
c. Manajemen risiko pasar
251.464)
Financial liabilities Deposits from customers Deposits from other banks
Maturity gap
c. Market risk management
Secara substansi, semua bisnis mempunyai risiko dimana harga pasar dan tingkat bunga berubah dan menghasilkan keuntungan atau kerugian. Terdapat 4 tipe risiko pasar: • Risiko nilai tukar • Risiko suku bunga • Risiko harga saham • Risiko harga komoditas
41
In substance, all businesses are subject to the risk that market prices and rates will move and result in profits or losses. There are 4 types of market risk: • Foreign exchange risk • Interest rate risk • Equity price risk • Commodity price risk
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
3.
c. Manajemen risiko pasar (Lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) c. Market risk management (Continued)
Karena Bank tidak diperbolehkan untuk mempunyai posisi saham dan komoditas, maka Bank hanya akan terpapar pada risiko suku bunga dan risiko nilai tukar. Risiko suku bunga terdiri dari 2 komponen yaitu risiko umum yang digambarkan sebagai perubahan nilai karena pergerakan variabel umum pasar, dan risiko spesifik yang terkait dengan penerbit surat berharga.
Since the Bank is not allowed to have positions on equity and commodity, the Bank will only be exposed to interest rate and foreign exchange risks. Interest rate risk consist of 2 components which are the general risk describing value changes due to general market movements, and the specific risk which has issuer-related causes.
Kerugian potensial nilai tukar mata uang diperhitungkan dengan menggunakan pendekatan Posisi Devisa Neto yang sederhana. Kerugian potensial suku bunga diperhitungkan melalui analisa laporan re-pricing gap dan dilanjutkan dengan pendekatan Earning and Economic Value (nilai produktif dan ekonomis). Hasil penilaian tersebut disesuaikan dengan stress testing. Selain itu, tingkat risiko pasar (risiko inheren) digabungkan dengan hasil penilaian Sistem Pengendalian Risiko. Pada tahun 2012, profil risiko pasar dikaji pada tingkat risiko rendah ke sedang (2011: tingkat risiko rendah).
Foreign exchange rate potential loss is calculated by simple Net Open Position approach. Interest rate potential loss is calculated through repricing gap report and continues with Earning and Economic Value approach analysis. The assessment result was adjusted with stress testing. In addition, the level of market risk (inherent risk) was combined with the assessment result of Risk Controlling System. In 2012, market risk profile was assessed at low to moderate risk level (2011: low risk level).
i.
i.
Risiko nilai tukar
Foreign currency exchange risk
Bank memiliki eksposur nilai tukar akibat adanya transaksi dalam valuta asing. Bank memonitor posisi yang terjadi untuk setiap nilai tukar valuta asing sehubungan dengan konversi valuta asing terhadap Rupiah.
The Bank is exposed to foreign currency exchange risk through transactions in foreign currencies. The Bank monitors any position in relation to any individual currency with regards to the translation of foreign currencies into Indonesian Rupiah.
Posisi Devisa Neto (“PDN”) Bank dihitung berdasarkan Peraturan Bank Indonesia yang berlaku. Sesuai dengan peraturan yang berlaku, Bank harus memenuhi ketentuan PDN keseluruhan setinggi-tingginya 20% dari jumlah modal.
The Bank’s net foreign exchange position (“NOP”) was calculated based on Bank Indonesia’s prevailing regulations. In accordance with the prevailing regulations, the Bank is required to maintain its aggregate NOP at the maximum of 20% of its capital.
PDN Bank pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
The Bank’s NOP as of 31 December 2012 and 2011 was as follows:
PDN pada laporan posisi keuangan (selisih bersih aset dan liabilitas)/NOP in the statement of financial position (net differences between assets and liabilities) Dolar Amerika Serikat Poundsterling Inggris Yen Jepang Dolar Hong Kong Dolar Taiwan Dolar Australia Euro Dolar Singapura Jumlah
2012 Selisih bersih tagihan dan liabilitas pada rekening administratif/ Net differences between receivables and liabilities in administrative accounts
236.345) 1.288) 341) 2.331) 33.011) 813) (33.606) 4.083)
(175.185) -) -) (1.704) (32.833) -) 34.375) (2.771)
Jumlah modal (Catatan 30) Persentase PDN terhadap jumlah modal
42
PDN secara keseluruhan (nilai absolut)/ Aggregate NOP (absolute amount) 61.160 1.288 341 627 178 813 769 1.312 66.488
United States Dollar Great Britain Poundsterling Japanese Yen Hong Kong Dollar New Taiwan Dollar Australian Dollar Euro Singapore Dollar Total
1.873.436
Total capital (Note 30)
3,55%
Percentage of NOP to total capital
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
3.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
c. Manajemen risiko pasar (Lanjutan)
c.
Market risk management (Continued)
i. Risiko nilai tukar (Lanjutan)
i.
2011 Selisih bersih tagihan dan liabilitas pada rekening administratif/ Net differences between receivables and liabilities in administrative accounts
PDN pada laporan posisi keuangan (selisih bersih aset dan liabilitas)/NOP in the statement of financial position (net differences between assets and liabilities) Dolar Amerika Serikat Poundsterling Inggris Yen Jepang Dolar Hong Kong Dolar Taiwan Dolar Australia Euro Dolar Singapura Jumlah
Foreign currency exchange risk (Continued)
215.903) 653) 2.391) 2.120) 28.758) 538) (49.144) 449)
PDN secara keseluruhan (nilai absolut)/ Aggregate NOP (absolute amount)
(147.045) -) (3.176) (2.199) (26.334) -) 84.346) -)
68.858 653 785 79 2.424 538 35.202 449 108.988
Jumlah modal (Catatan 30)
1.668.021
Total capital (Note 30)
6,53%
Percentage of NOP to total capital
Persentase PDN terhadap jumlah modal
ii. Risiko tingkat suku bunga
United States Dollar Great Britain Poundsterling Japanese Yen Hong Kong Dollar New Taiwan Dollar Australian Dollar Euro Singapore Dollar Total
ii. Interest rate risk
Kegiatan usaha Bank dipengaruhi oleh risiko fluktuasi tingkat suku bunga sepanjang aset berbunga dan liabilitas berbunga (bukan untuk tujuan diperdagangkan) jatuh tempo atau re-price pada saat yang berbeda-beda atau dalam jumlah yang beragam.
The Bank’s operations are subject to the risk of interest rate fluctuations to the extent that interest-earning assets and interest-bearing liabilities (not for trading purpose) mature or re-price at different times or in differing amounts.
Tabel di bawah ini menyajikan aset dan liabilitas berbunga (bukan untuk tujuan diperdagangkan) Bank pada nilai tercatat, yang dikelompokkan menurut mana yang lebih awal antara tanggal repricing atau tanggal jatuh tempo kontraktual:
The table below summarizes the Bank’s interest-earning assets and interest-bearing liabilities (not for trading purpose) at carrying amounts, categorized by the earlier of contractual re-pricing or maturity dates: 2012
Nilai tercatat/ Carrying amount Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank-bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain Kredit yang diberikan Efek-efek untuk tujuan investasi
Simpanan dari nasabah Simpanan dari bankbank lain Pinjaman yang diterima
Jumlah
Suku bunga mengambang/Floating interest rate Kurang dari 3 bulan Lebih dari 3 bulan/ 1 tahun/ 1 tahun/ Less than 3 months More than 3 months 1 year 1 year
Suku bunga tetap/Fixed interest rate Kurang dari 3 bulan/ Less than 3 months
3 bulan 1 tahun/ 3 months 1 year
1 - 2 tahun/ 1 - 2 years
Lebih dari 2 tahun/ More than 2 years
355.034)
-)
-)
-)
355.034)
-)
-)
-)
65.538)
-)
-)
-)
65.538)
-)
-)
-)
892.138) 4.685.973)
-) 2.945.790)
-) -)
-) -)
892.138) 662.834)
-) 749.412)
-) 249.600)
-) 78.337)
137.817) 6.136.500)
-) 2.945.790)
-) -)
-) -)
64.661) 2.040.205)
73.156) 822.568)
-) 249.600)
-) 78.337)
(3.901.365)
(1.500.928)
-)
-)
(1.901.991)
(498.446)
-)
-)
Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Loans receivable Investment securities
Deposits from customers Deposits from other banks
(174.414)
-)
-)
-)
(174.414)
-)
-)
-)
(309.610) (4.385.389)
(231.215) (1.732.143)
(78.395) (78.395)
-) -)
-) (2.076.405)
-) (498.446)
-) -)
-) -)
Borrowings
1.751.111)
1.213.647)
(78.395)
-)
(36.200)
324.122)
249.600)
78.337)
Total
43
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
3.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
c. Manajemen risiko pasar (Lanjutan)
c.
Market risk management (Continued)
ii. Risiko tingkat suku bunga (Lanjutan)
ii. Interest rate risk (Continued) 2011
Nilai tercatat/ Carrying amount Giro pada Bank Indonesia Giro pada bankbank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Kredit yang diberikan Efek-efek untuk tujuan investasi
Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank-bank lain Pinjaman yang diterima
Jumlah
Suku bunga mengambang/Floating interest rate Kurang dari 3 bulan Lebih dari 3 bulan/ 1 tahun/ 1 tahun/ Less than 3 months More than 3 months 1 year 1 year
3 bulan 1 tahun/ 3 months 1 year
Lebih dari 2 tahun/ More than 2 years
1 - 2 tahun/ 1 - 2 years
311.708)
-)
-)
-)
311.708)
-)
-
-
112.586)
-)
-)
-)
112.586)
-)
-
-
404.753)
-)
-)
-)
404.753)
-)
-
-
227.897)
-)
-)
-)
227.897)
-)
-
-
4.058.919)
2.996.367)
-)
-)
143.091)
650.879)
65.579
203.003
417.032) 5.532.895)
-) 2.996.367)
-) -)
-) -)
223.145) 1.423.180)
193.887) 844.766)
65.579
203.003
(3.255.512)
(1.435.626)
-)
-)
(1.288.325)
(531.561)
-
-
(420.464)
-)
-)
-)
(420.464)
-)
-
-
(203.538) (3.879.514)
(131.489) (1.567.115)
(59.673) (59.673)
-) -)
(11.566) (1.720.355)
(810) (532.371)
-
-
1.653.381)
(1.429.252)
(59.673)
-)
(297.175)
312.395)
65.579
203.003
Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Securities purchased under resale agreements Loans receivable Investment securities
Deposits from customers Deposits from other banks Borrowings
Total
Untuk portofolio yang tidak memiliki tanggal jatuh tempo, seperti giro dan tabungan dari nasabah dan simpanan dari bank-bank lain, transaksi-transaksi tersebut termasuk ke dalam kelompok kurang dari 3 bulan.
For the portfolio which has no maturity date, such as current and saving account from customers and deposits from other banks, those transactions are included in the bucket less than 3 months.
Dengan digunakannya asumsi diatas, tabel profil repricing suku bunga dapat berbeda dengan analisa jatuh tempo yang disusun berdasarkan tanggal jatuh tempo kontraktual yang tersisa atas aset keuangan dan liabilitas keuangan.
By using the above assumption, the interest rate repricing profile table may differ from maturity gap analysis which is prepared based on residual contractual maturities of financial assets and financial liabilities.
Analisa sensitivitas
Sensitivity analysis
Pengelolaan risiko suku bunga terhadap limit gap suku bunga dilengkapi dengan memantau sensitivitas aset dan liabilitas keuangan Bank terhadap berbagai skenario standar dan nonstandar tingkat suku bunga. Skenario standar yang dianggap secara bulanan meliputi 100 basis point penurunan atau kenaikan paralel semua yield curve. Sebuah analisis sensitivitas Bank terhadap penurunan atau kenaikan tingkat suku bunga pasar, dengan asumsi tidak ada gerakan asimetris di yield curve dan posisi keuangan yang konstan, adalah sebagai berikut:
The management of interest rate risk against interest rate gap limits is supplemented by monitoring the sensitivity of the Bank’s financial assets and liabilities to various standard and non-standard interest rate scenarios. Standard scenarios that are considered on a monthly basis include a 100 basis point (bp) parallel fall or rise in all yield curves. An analysis of the Bank’s sensitivity to increase or decrease in market interest rates, assuming no asymmetrical movement in yield curves and a constant financial position, is as follows:
31 Desember/ December 2012 Sensitivitas terhadap pendapatan bunga bersih Kenaikan paralel 100bp Penurunan paralel 100bp
Suku bunga tetap/Fixed interest rate Kurang dari 3 bulan/ Less than 3 months
31 Desember/ December 2011 Sensitivity to the net interest income
18.179) (18.179)
44
14.318) (14.318)
100 bp parallel increase 100 bp parallel decrease
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
3.
d. Manajemen risiko operasional
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) d. Operational risk management
Manajemen risiko mengatasi potensi kerugian langsung, baik finansial maupun non-finansial yang berasal dari ketidakcukupan atau kegagalan proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem dan faktor eksternal. Bank telah menggolongkan kejadian-kejadian yang dapat menimbulkan risiko operasional dengan merujuk kepada standar dari Basel. Kejadian-kejadian tersebut terbagi dalam 7 tipe kejadian yakni kecurangan internal; kecurangan eksternal; praktek ketenagakerjaan dan keselamatan kerja; klien, produk dan praktek bisnis; kerusakan fisik aset; gangguan bisnis dan kegagalan sistem; dan pelaksanaan proses manajemen.
Operational risk management addresses potential direct losses, both financial and non-financial resulting from inadequate or failed internal process, people, system and external events. The Bank already categorized operational risk event type by using Basel Standard. It divided into 7 types of events which consist of internal fraud; external fraud; employment practices and workplace safety; clients, products and business practices; damage to physical assets; business disruption and system failures and execution; delivery and process management.
Secara aktif dan berkesinambungan Bank menerapkan prinsip kehati-hatian pada kegiatan usahanya. Penerapan fungsi manajemen operasional adalah sebagai berikut:
The Bank manages its operational risk by proactively and consistently implementing prudential banking practice. The implementation of the operational risk management function is as follows:
a. Setiap unit bisnis bertanggung jawab untuk meminimalisir potensi kerugian yang terjadi dalam aktivitas operasional Bank sehari-hari dengan menerapkan built-in control dan kepatuhan terhadap setiap kebijakan dan prosedur yang berlaku.
a. Each working unit is responsible to minimize the potential of risk occurred in daily operation by implementing built-in control and compliance with prevailing policies and procedures.
b. Mengembangkan dan menerapkan Key Risk Indicator dimana Bank dapat melakukan pengukuran terhadap kemungkinan terjadinya risiko operasional termasuk didalamnya analisa tren risiko operasional.
b. Develop and implement Key Risk Indicator where the Bank measures risk potential that might occur in the future, before it happens (forward looking) including through a risk trend analysis.
c. Dilakukan audit secara rutin untuk memastikan bahwa kebijakan dan prosedur dijalankan dengan baik serta memantau tindak lanjut dari temuan audit pada setiap unit kerja. d. Untuk memastikan bahwa Bank memiliki kemampuan menjalankan bisnisnya pada saat terjadi bencana (Business Continuity Management).
c. Conduct routine audit to ensure that policies and procedures adherences are properly implemented and monitor the progress of following up the audit findings by each working unit. d. To ensure that the Bank is capable of operating the business when disaster occurs (Business Continuity Management).
Tingkat risiko operasional Bank pada akhir tahun 2012 berada pada tingkat rendah ke sedang. Dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, tingkat risiko operasional masih stabil.
Bank’s operational risk level at the end of 2012 was at low to moderate level. Compared to the previous quarter, level of operational risk was stable.
Bank selalu berkomitmen dalam mengembangkan kemampuan pengelolaan risiko operasional secara konstruktif antara lain dengan mengikuti ketentuan Bank Indonesia terbaru.
The Bank is fully committed to always develop and enhance its ability to manage operational risk constructively by, among other, adjusting to Bank Indonesia new regulation.
45
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
3.
d. Manajemen risiko operasional (Lanjutan)
d.
Operational risk management (Continued)
Bank telah mengadopsi dan mengimplementasikan ketentuan Bank Indonesia No. 11/25/2009 terkait dengan metodologi penentuan 5 tingkat risiko dari sebelumnya 3 tingkat risiko yakni menjadi rendah, rendah ke sedang, sedang, sedang ke tinggi dan tinggi.
The Bank has already adopted and implemented Bank Indonesia regulation No.)11/25/2009 related to the methodology to determine new level of risk which is categorized into 5 level instead of 3 level becoming low, low to moderate, moderate, moderate to high and high risk.
Bank juga secara berkelanjutan memperkuat pengawasan bisnisnya secara menyeluruh. Salah satu kegiatannya adalah dengan mengadakan rapatrapat komite. Secara keseluruhan, rapat komite ditujukan untuk mendukung Manajemen baik Dewan Komisaris maupun Direksi dalam memantau isu-isu terkait dengan risiko operasional Bank dan guna mengembangkan budaya manajemen risiko di setiap kegiatan operasional Bank.
The Bank also continuously strengthens the overall monitoring of its business. One of their activities is by conducting committee meetings. In overall, committee meetings are held to support BOC and BOD in monitoring operational risk issues and building risk management culture in Bank’s operational activities.
4. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN
4.
USE OF ESTIMATES AND JUDGMENTS
Pengungkapan ini merupakan tambahan atas pembahasan tentang manajemen risiko keuangan (lihat Catatan 3).
These disclosures supplement the commentary on financial risk management (see Note 3).
a. Sumber utama atas ketidakpastian estimasi
a. Key sources of estimation uncertainty
a.1. Cadangan keuangan
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
kerugian
penurunan
nilai
aset
a.1.
Allowances for financial assets
impairment
losses
of
Evaluasi atas cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dijelaskan di Catatan 2.s.
Evaluation on allowances for impairment losses of financial assets accounted for at amortized cost are described in Note 2.s.
Cadangan kerugian penurunan nilai terkait dengan pihak lawan spesifik dalam seluruh cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk atas tagihan yang penurunan nilainya dievaluasi secara individual berdasarkan estimasi terbaik manajemen atas nilai tunai arus kas yang diharapkan akan diterima. Dalam mengestimasi arus kas ini, manajemen membuat pertimbangan mengenai kondisi keuangan dari pihak lawan dan nilai realisasi bersih dari agunan yang diterima. Setiap aset yang mengalami penurunan nilai dievaluasi, dan strategi penyelesaiannya serta estimasi arus kas yang dinilai dapat diperoleh kembali secara independen disetujui oleh Credit Risk Management Group.
The specific counterparty component of the total allowances for impairment losses applies to claims evaluated individually for impairment and is based upon management’s best estimate of the present value of the cash flows that are expected to be received. In estimating these cash flows, management makes judgments about the counterparty’s financial situation and the net realizable value of any underlying collateral. Each impaired asset is assessed on its merits, and the workout strategy and estimated cash flows considered recoverable are independently approved by the Credit Risk Management Group.
46
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
4. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN 00. .(Lanjutan) a.0Sumber utama oo.(Lanjutan) a.1.
atas
ketidakpastian
4. USE OF ESTIMATES .. 00 (Continued)
estimasi
Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan (Lanjutan)
a.1.
of
JUDGMENTS
estimation
Allowances for impairment financial assets (Continued)
uncertainty losses
of
Evaluasi atas cadangan kerugian penurunan nilai secara kolektif meliputi kerugian kredit yang melekat pada portofolio tagihan dengan karakteristik ekonomi yang serupa ketika terdapat bukti obyektif bahwa telah terjadi penurunan nilai tagihan dalam portofolio tersebut namun penurunan nilai secara individu belum dapat diidentifikasi. Dalam menentukan jumlah cadangan kerugian penurunan nilai kredit secara kolektif, manajemen mempertimbangkan faktor-faktor seperti kualitas kredit dan faktor-faktor ekonomi.
Evaluation on the collectively assessed allowance for impairment losses cover credit losses inherent in portfolios of claims with similar economic characteristics when there is objective evidence to suggest that they contain impaired claims, but the individual impaired items cannot yet be identified. In assessing the amount of collective allowance for loan losses, management considers factors such as credit quality and economic factors.
Dalam mengestimasi cadangan yang diperlukan, asumsi-asumsi dibuat untuk menentukan model kerugian bawaan dan untuk menentukan parameter input yang diperlukan, berdasarkan pengalaman historis dan kondisi ekonomi saat ini. Ketepatan dari cadangan ini tergantung pada seberapa tepat estimasi arus kas masa depan untuk menentukan cadangan individual serta asumsi model dan parameter yang digunakan dalam menentukan cadangan kolektif.
In order to estimate the required allowance, assumptions are made to define the way inherent losses are modeled and to determine the required input parameters, based on historical experience and current economic conditions. The accuracy of the allowances depends on how well these estimated future cash flows for specific counterparty allowances and the model assumptions and parameters used in determining collective allowances.
a.2. ..Penentuan nilai wajar
a.0Key sources oo(Continued)
AND
a.2. o. Determining fair values
Dalam menentukan nilai wajar atas aset keuangan dan liabilitas keuangan dimana tidak terdapat harga pasar yang dapat diobservasi, Bank harus menggunakan teknik penilaian seperti dijelaskan pada Catatan 2.g.6. Untuk instrumen keuangan yang jarang diperdagangkan dan tidak memiliki harga yang transparan, nilai wajarnya menjadi kurang obyektif dan karenanya, membutuhkan tingkat pertimbangan yang beragam, tergantung pada likuiditas, konsentrasi, ketidakpastian faktor pasar, asumsi penentuan harga, dan risiko lainnya yang mempengaruhi instrumen tertentu.
The determination of fair value for financial assets and financial liabilities for which there is no observable market price requires the use of valuation techniques as described in Note 2.g.6. For financial instruments that trade infrequently and have little price transparency, fair value is less objective, and requires varying degrees of judgment depending on liquidity, concentration, uncertainty of market factors, pricing assumptions, and other risks affecting the specific instrument.
b. Pertimbangan akuntansi yang penting dalam menerapkan kebijakan akuntansi Bank
b. Critical accounting judgments in applying the Bank’s accounting policies
Pertimbangan akuntansi yang penting dalam menerapkan kebijakan akuntansi Bank meliputi:
Critical accounting judgments made in applying the Bank’s accounting policies include:
b.1.
b.1.
Penilaian instrumen keuangan
Valuation of financial instruments
Kebijakan akuntansi Bank untuk pengukuran nilai wajar dibahas di Catatan 2.g.6.
The Bank’s accounting policy on fair value measurements is discussed in Note 2.g.6.
Bank mengukur nilai wajar dengan menggunakan hirarki dari metode berikut:
The Bank measures fair values using the following hierarchy of methods:
b.1.1 Tingkat 1: Harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas keuangan yang identik.
b.1.1 Level 1: Quoted price (unadjusted) in an active markets for identical financial assets or liabilities.
47
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
4. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN 00. .(Lanjutan)
4. USE OF ESTIMATES .. 00 (Continued)
b. Pertimbangan akuntansi yang penting dalam menerapkan kebijakan akuntansi Bank oo.(Lanjutan) b.1.
Penilaian instrumen keuangan (Lanjutan)
AND
JUDGMENTS
b. Critical accounting judgments in applying the Bank’s accounting policies (Continued) b.1.
Valuation of (Continued)
financial
instruments
b.1.2 Tingkat 2: Teknik penilaian berdasarkan input yang dapat diobservasi. Termasuk dalam kategori ini adalah instrumen keuangan yang dinilai dengan menggunakan: harga kuotasi di pasar aktif untuk instrumen yang sejenis; harga kuotasi untuk instrumen keuangan yang sejenis di pasar yang dipandang kurang aktif; atau teknik penilaian lainnya dimana seluruh input signifikan yang digunakan dapat diobservasi secara langsung ataupun tidak langsung dari data yang tersedia di pasar.
b.1.20 Level 2: Valuation techniques based on observable inputs. This category includes instruments valued using: quoted market prices in active markets for similar instruments; quoted prices for similar instruments in markets that are considered less active; or other valuation techniques where all significant inputs are directly or indirectly observable from market data.
b.1.3 Tingkat 3: Teknik penilaian yang menggunakan input signifikan yang tidak dapat diobservasi. Termasuk dalam kategori ini adalah semua instrumen keuangan dimana teknik penilaiannya tidak menggunakan data yang dapat diobservasi dan data yang tidak diobservasi tersebut dapat memiliki dampak signifikan terhadap penilaian instrumen keuangan. Termasuk dalam kategori ini adalah instrumen yang dinilai berdasarkan kuotasi harga instrumen sejenis, yang memerlukan penyesuaian atau asumsi-asumsi signifikan yang tidak dapat diobservasi, untuk mencerminkan perbedaan antara instrumen-instrumen tersebut.
b.1.3.( Level 3: Valuation techniques using significant unobservable inputs. This category includes all financial instruments where the valuation technique includes inputs not based on observable data and the unobservable inputs could have a significant effect on the instrument’s valuation. This category includes instruments that are valued based on quoted prices for similar instruments where significant unobservable adjustments or assumptions are required to reflect differences between those instruments.
Nilai wajar dari aset keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif didasarkan pada kuotasi harga pasar atau kuotasi dari harga dealer. Untuk seluruh instrumen keuangan lainnya, Bank menentukan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian termasuk model nilai tunai dan arus kas yang didiskontokan, dan perbandingan dengan instrumen yang sejenis dimana terdapat harga pasar yang dapat diobservasi. Asumsi dan input yang digunakan dalam teknik penilaian termasuk suku bunga bebas risiko (risk-free) dan suku bunga acuan, credit spread dan variabel lainnya yang digunakan dalam mengestimasi tingkat diskonto, harga obligasi, kurs mata uang asing, serta tingkat kerentanan dan korelasi harga yang diharapkan. Tujuan dari teknik penilaian adalah penentuan nilai wajar yang mencerminkan harga dari instrumen keuangan pada tanggal pelaporan yang akan ditentukan oleh para partisipan di pasar dalam suatu transaksi yang wajar.
Fair values of financial assets that are traded in active markets are based on quoted market prices or dealer price quotations. For all other financial instruments, the Bank determines fair values using valuation techniques. Valuation techniques include net present value and discounted cash flow models, and comparison to similar instruments for which market observable prices exist. Assumptions and inputs used in valuation techniques include risk-free and benchmark interest rates, credit spreads and other premia used in estimating discount rates, bond prices, foreign currency exchange rates, and expected price volatilities and correlations. The objective of valuation techniques is to arrive at a fair value determination that reflects the price of the financial instrument at the reporting date that would have been determined by market participants acting at arm’s length.
48
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
4. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN 00..(Lanjutan)
4. USE OF ESTIMATES .. 00 (Continued)
b. Pertimbangan akuntansi yang penting dalam menerapkan kebijakan akuntansi Bank (Lanjutan)
JUDGMENTS
b. Critical accounting judgments in applying the Bank’s accounting policies (Continued)
b.1. Penilaian instrumen keuangan (Lanjutan)
b.1. Valuation of financial instruments (Continued)
Bank menerapkan model penilaian yang secara umum digunakan untuk menentukan nilai wajar instrument keuangan yang umum dan tidak kompleks seperti kontrak berjangka valuta asing yang hanya menggunakan data pasar yang dapat diobservasi dan hanya memerlukan sedikit pertimbangan dan estimasi manajemen. Ketersediaan harga pasar yang diapat diobservasi dan input dalam model mengurangi kebutuhan untuk pertimbangan dan estimasi manajemen, dan juga mengurangi ketidakpastian yang terkait dengan penentuan nilai wajar. Ketersediaan harga pasar dan input bervariasi tergantung pada produk dan pasar, dan sangat dipengaruhi oleh perubahan berdasarkan kejadian tertentu dan kondisi umum pasar keuangan.
The Bank uses widely recognized valuation models for determining the fair value of common and more simple financial instruments, such as foreign exchange forward contracts that use only observable market data and require little management judgment and estimation. Availability of observable market prices and model inputs reduces the need for management judgment and estimation, and also reduces the uncertainty associated with determination of fair values. Availability of observable market prices and inputs varies depending on the products and markets, and is prone to changes based on specific events and general conditions in the financial markets.
Tabel di bawah ini memberikan analisa instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar pada akhir periode pelaporan, berdasarkan hirarki nilai wajar:
The table below analyzes financial instruments measured at fair value at the end of the reporting period, based on fair value hierarchy:
Catatan/ Notes Aset keuangan Aset keuangan untuk diperdagangkan Aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko Liabilitas keuangan Liabilitas keuangan untuk diperdagangkan Liabilitas derivatif untuk tujuan manajemen risiko
9
Aset keuangan Aset keuangan untuk diperdagangkan Aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko Liabilitas keuangan Liabilitas keuangan untuk diperdagangkan Liabilitas derivatif untuk tujuan manajemen risiko
2012 Tingkat/ Level 2
Tingkat/ Level 1
Jumlah/ Total
149.504
4.295
153.799
-
23.277
23.277
11f
9
-
21.987
21.987
11f
-
954
954
Catatan/ Notes
AND
9
2011 Tingkat/ Level 2
Tingkat/ Level 1
31.569
69.271
-
10.077
10.077
9
-
14.538
14.538
11f
-
384
384
49
Financial liabilities Financial liabilities held for trading Derivative liabilities held for risk management
Jumlah/ Total
37.702
11f
Financial assets Financial assets held for trading Derivative assets held for risk management
Financial assets Financial assets held for trading Derivative assets held for risk management Financial liabilities Financial liabilities held for trading Derivative liabilities held for risk management
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
4. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN 00..(Lanjutan)
4. USE OF ESTIMATES .. 00 (Continued)
b. Pertimbangan akuntansi yang penting dalam menerapkan kebijakan akuntansi Bank (Lanjutan)
b.2.. Financial asset and liability classification
Kebijakan akuntansi Bank memberikan keleluasaan untuk menetapkan aset dan liabilitas keuangan ke dalam berbagai kategori pada saat pengakuan awal sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku berdasarkan kondisi tertentu: • Dalam mengklasifikasikan aset keuangan dalam kelompok “diperdagangkan”, Bank telah menetapkan bahwa aset tersebut sesuai dengan definisi aset dalam kelompok diperdagangkan yang dijabarkan di Catatan 2.g.1. • Dalam mengklasifikasikan aset keuangan sebagai “dimiliki hingga jatuh tempo”, Bank telah menetapkan bahwa Bank memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memilki aset keuangan tersebut hingga tanggal jatuh tempo seperti yang dipersyaratkan (lihat Catatan 2.g.1).
The Bank’s accounting policies provide scope for assets and liabilities to be designated on inception into different accounting categories in certain circumstances:
•
•
5. KAS
5.
2012
In classifying financial assets as “heldto-maturity”, the Bank has determined that it has both the positive intention and ability to hold the assets until their maturity date as required (see Note 2.g.1).
CASH
2011
21.200 17.676 956 39.832
16.939 15.061 175 32.175
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar kas diungkapkan pada Catatan 25.
Rupiah United States Dollars Other foreign currencies Total
Information with regards to the classification and fair value of cash was disclosed in Note 25.
6. GIRO PADA BANK INDONESIA
6.
Akun ini terdiri dari:
CURRENT ACCOUNTS WITH BANK INDONESIA This account consists of the following:
2012
In classifying financial assets as “trading”, the Bank has determined that it meets the description of trading assets set out in Note 2.g.1.
This account consists of the following:
Akun ini terdiri dari:
Rupiah Valuta asing Jumlah
JUDGMENTS
b. Critical accounting judgments in applying the Bank’s accounting policies (Continued)
b.2. Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan
Rupiah Dolar Amerika Serikat Valuta asing lainnya Jumlah
AND
2011
166.621 188.413 355.034
148.946 162.762 311.708
Rupiah Foreign currencies Total
Saldo giro pada Bank Indonesia disediakan untuk memenuhi persyaratan giro wajib minimum dari Bank Indonesia.
Current accounts with Bank Indonesia are provided to fulfill Bank Indonesia’s requirements on minimum reserve requirements.
Bank telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia yang berlaku tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum.
The Bank has complied with Bank Indonesia's regulation regarding Minimum Reserve Requirement of Commercial Banks.
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar giro pada Bank Indonesia diungkapkan pada Catatan 25.
Information with regards to the classification and fair value of current accounts with Bank Indonesia was disclosed in Note 25.
50
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
7. GIRO PADA BANK-BANK LAIN
7.
This account consists of the following:
Akun ini terdiri dari: 2012 Rupiah Valuta asing
2011
5.939 59.599 65.538
Jumlah
6.713 105.873 112.586
Rupiah Foreign currencies Total
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, seluruh giro pada bank-bank lain tidak mengalami penurunan nilai.
As of 31 December 2012 and 2011, all outstanding current accounts with other banks were not impaired.
Suku bunga efektif rata-rata tertimbang setahun pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011:
Weighted average of effective interest rates per annum as of 31 December 2012 and 2011:
2012 Rupiah Valuta asing
2011
2,02% 0,02%
2,63% 0,02%
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar giro pada bank-bank lain diungkapkan pada Catatan 25.
8. PENEMPATAN PADA BANK-BANK LAIN
BANK
INDONESIA
DAN
8.00PLACEMENT WITH OTHER BANKS
Jumlah
BANK
INDONESIA
AND
This account consists of the following: 2012
Rupiah Valuta asing
Rupiah Foreign currencies
Information with regards to the classification and fair value of current accounts with other banks was disclosed in Note 25.
Akun ini terdiri dari:
2011
853.586 38.552 892.138
404.753 404.753
Rupiah Foreign currencies Total
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, seluruh penempatan pada bank-bank lain tidak mengalami penurunan nilai.
As of 31 December 2012 and 2011, all outstanding placements with other banks were not impaired.
Suku bunga efektif rata-rata tertimbang setahun pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011:
Weighted average of effective interest rates per annum as of 31 December 2012 and 2011:
2012 Rupiah Valuta asing
2011
4,38% 0,27%
4,85% -
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain diungkapkan pada Catatan 25.
CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS
Rupiah Foreign currencies
Information with regards to the classification and fair value of placement with Bank Indonesia and other banks was disclosed in Note 25.
51
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
9.0 ASET KEUANGAN DAN LIABILITAS KEUANGAN UNTUK DIPERDAGANGKAN a.
Aset keuangan yang dimiliki diperdagangkan terdiri dari:
untuk
9.
tujuan
a.
2012 Efek-efek Obligasi pemerintah Surat Perbendaharaan Negara
FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES HELD FOR TRADING
Financial assets held for trading consisted of the following:
2011
100.557 48.947 149.504
Securities Government bonds Surat Perbendaharaan Negara
37.702 37.702
Aset derivatif
Derivative assets
Kontrak swap valuta Kontrak cross currency swaps Kontrak swap suku bunga Kontrak valuta berjangka Kontrak valuta Non Delivery Forward (NDF)
2.962 598 461 271
13.765 979 2.116
3 4.295
13.987 722 31.569
153.799
69.271
-
Kontrak valuta spot
Jumlah
b.
Liabilitas keuangan yang dimiliki untuk tujuan diperdagangkan terdiri dari:
Currency swap contracts Cross currency swap contracts Interest rate swap contracts Currency forward contracts Currency Non Delivery Forward (NDF) contracts Currency spot contracts
Total
b. Financial liabilities held for trading consisted of the following:
2012
2011
Liabilitas derivatif
Derivative liabilities
Kontrak swap valuta Kontrak valuta Non-Delivery Forward (NDF) Kontrak valuta berjangka Kontrak valuta spot Kontrak cross currency swap Kontrak swap suku bunga
10.924
12.061
8.504 1.073 669 415 402 21.987
226 599 724 928 14.538
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan untuk diperdagangkan diungkapkan pada Catatan 25.
10. ACCEPTANCE RECEIVABLES AND PAYABLES
Menurut mata uang
a. By currency 2012
Rupiah Valuta asing Jumlah Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih
Currency swap contracts Currency Non-Delivery Forward (NDF) contracts Currency forward contracts Currency spot contracts Cross currency swap contracts Interest rate swap contracts
Information with regards to the classification and fair value of financial assets and financial liabilities held for trading was disclosed in Note 25.
10. TAGIHAN DAN UTANG AKSEPTASI a.
FINANCIAL
2011
Tagihan akseptasi/ Acceptance receivables
Utang akseptasi/ Acceptance payables
Tagihan akseptasi/ Acceptance receivables
7.857 230.242 238.099
7.857 230.242 238.099
1.675) 251.473) 253.148)
1.675 251.473 253.148
(630) 237.469
238.099
(1.684) 251.464)
253.148
52
Utang akseptasi/ Acceptance payables Rupiah Foreign currency Total Less: allowance for impairment losses Total - net
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
10. TAGIHAN DAN UTANG AKSEPTASI (Lanjutan) b.
10. ACCEPTANCE RECEIVABLES AND PAYABLES (Continued)
Cadangan kerugian penurunan nilai
b. Allowance for impairment losses
Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:
Rupiah/ Rupiah
2012 Valuta asing/ Foreign currencies
4
1.680)
Saldo, awal tahun Penambahan (pemulihan) kerugian penurunan nilai selama tahun berjalan (Catatan 22) Selisih kurs Saldo, akhir tahun
The movement of allowance for impairment losses was as follows:
Jumlah/ Total
2.854)
(1.049)
4
(836)
(832)
-
(5)
(5)
-
(338)
(338)
36
594)
630)
4
1.680)
1.684)
Rupiah Modal kerja Investasi Konsumen Valuta asing Modal kerja Investasi
Jumlah Dikurangi: cadangan kerugian (((penurunan nilai Jumlah - bersih
11.
Balance, beginning of year Addition (reversal) of impairment losses during the year (Note 22) Exchange rate difference Balance, end of year
LOANS RECEIVABLE a.
By type and currency
2011 Rupiah Working capital Investment Consumer
1.540.139) 522.310) 697.691) 2.760.140)
1.145.533) 564.756) 631.945) 2.342.234)
1.470.962) 555.359) 2.026.321)
1.151.030) 661.361) 1.812.391)
4.786.461)
4.154.625)
Total
(100.488) 4.685.973)
(95.706) 4.058.919)
Less: allowance for impairment losses
Berdasarkan sektor ekonomi
Foreign currencies Working capital Investment
Total - net
b. By economic sector 2012
2.854)
(1.081)
Berdasarkan jenis kredit dan mata uang
Jasa bisnis Manufaktur Trading Transportasi Konstruksi Lainnya Jumlah Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih
-
Jumlah/ Total
32
2012
b.
Rupiah/ Rupiah
1.684)
11. KREDIT YANG DIBERIKAN a.
2011 Valuta asing/ Foreign currencies
2011
539.798) 2.633.531) 669.863) 62.548) 539) 880.182) 4.786.461)
669.270) 2.112.711) 409.617) 93.833) 7.911) 861.283) 4.154.625)
Business services Manufacturing Trading Transportation Constructions Others Total
(100.488) 4.685.973)
(95.706) 4.058.919)
Less: allowance for impairment losses
53
Total - net
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)
11.
LOANS RECEIVABLE (Continued)
c. Cadangan kerugian penurunan nilai
c. Allowance for impairment losses
Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:
The movement of allowance for impairment losses was as follows: 2012 Cadangan kerugian penurunan nilai individual/Individual allowance for impairment losses Valuta asing/ Jumlah/ Rupiah/ Foreign Rupiah currencies Sub-total
Cadangan kerugian penurunan nilai kolektif/Collective allowance for impairment losses Valuta asing/ Jumlah/ Rupiah/ Foreign currencies Sub-total Rupiah
Saldo, awal tahun Penambahan (pemulihan) kerugian penurunan nilai selama tahun berjalan (Catatan 22) Penghapusbukuan selama tahun berjalan
23.723)
33.906)
10.039)
51.761
61.800
95.706)
Balance, beginning of year Addition (reversal) of impairment losses during the year (Note 22)
18.405)
(1.159)
17.246)
(3.173)
7.737
4.564
21.810)
(19.272)
-)
(19.272)
-)
-
-
(19.272)
-)
(820)
(820)
-)
3.064
3.064
2.244)
22.856)
8.204)
31.060)
6.866)
62.562
69.428
100.488)
Selisih kurs Saldo, akhir tahun
10.183)
Jumlah/ Total
Write-off during the year Exchange rate difference Balance, end of year))))
2011 Cadangan kerugian penurunan nilai kolektif/Collective allowance for impairment losses Valuta asing/ Jumlah/ Rupiah/ Foreign currencies Sub-total Rupiah
Saldo, awal tahun Penambahan (pemulihan) kerugian penurunan nilai selama tahun berjalan (Catatan 22) Penghapusbukuan selama tahun berjalan
35.226)
d.
53.383)
81.386)
102.482)
155.865)
Balance, beginning of year Addition (reversal) of impairment losses during the year (Note 22)
(7.082)
3.324)
(779)
163)
(616)
2.708)
(21.909)
-)
(21.909)
(10.278)
(27.826)
(38.104)
(60.013)
-)
(892)
(892)
-)
(1.962)
(1.962)
(2.854)
23.723)
10.183)
33.906)
10.039)
51.761)
61.800)
95.706)
Kredit direstrukturisasi
Write-off during the year Exchange rate difference Balance, end of year))))
d. Restructured loans
Selama tahun 2012 dan 2011, kredit yang direstrukturisasi dilakukan dengan mengubah persyaratan pokok dan bunga, serta perpanjangan jangka waktu kredit. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, kredit yang direstrukturisasi masing-masing sebesar Rp 102.930 dan Rp 126.333 atau 2,20% dan 3,04% dari jumlah kredit yang diberikan, dengan cadangan kerugian penurunan nilai masing-masing sebesar Rp 69.671 dan Rp 59.065.
21.096)
Jumlah/ Total
10.406)
Selisih kurs Saldo, akhir tahun
18.157)
Cadangan kerugian penurunan nilai individual/Individual allowance for impairment losses Valuta asing/ Jumlah/ Rupiah/ Foreign Rupiah currencies Sub-total
During 2012 and 2011, loans were restructured through the modification of terms of principal and interest, and extension of terms. As of 31 December 2012 and 2011, the restructured loans amounted to Rp 102,930 and Rp 126,333 or 2.20% and 3.04% of the total loans, respectively, with the respective allowance for impairment losses amounted to Rp 69,761 and Rp 59,065, respectively.
54
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan) e.
11.
Kredit sindikasi
LOANS RECEIVABLE (Continued) e. Syndicated loans Syndicated loans represent loans provided to customers under syndication agreements with other banks. Total participation of the Bank in syndicated loans in which the Bank acted as a member ranges from 5.00% to 20.00% and 1.18% to 50.00% of each syndicated loan facility as of 31 December 2012 and 2011, respectively.
Kredit sindikasi merupakan kredit yang diberikan kepada nasabah berdasarkan perjanjian pembiayaan bersama (sindikasi) dengan bankbank lain. Keikutsertaan Bank sebagai anggota dalam kredit sindikasi masing-masing berkisar antara 5,00% sampai dengan 20,00% dan 1,18% sampai dengan 50,00% dari setiap fasilitas kredit sindikasi pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. f.
Kredit Indonesian Overseas Workers (“IOW”)
Indonesian Overseas Workers (“IOW”) loans
Kredit IOW merupakan kredit yang diberikan kepada IOW yang ditujukan untuk mendanai pengembangan keahlian dan surat-surat administratif sebelum mereka bekerja di Taiwan, Hong Kong dan Singapura. Sebagaimana dipersyaratkan oleh Bank Indonesia dan Menteri Tenaga Kerja (sekarang Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi), kredit yang diberikan kepada IOW harus dalam mata uang Rupiah. Karena pembayaran dari IOW diterima dalam Dolar Taiwan, Dolar Hong Kong dan Dolar Singapura, Bank melakukan transaksi derivatif dengan bankbank lain untuk meminimalkan risiko nilai tukar.
IOW loans represented loans provided to IOW which were designated to finance their skills development and administrative papers before they are working in Taiwan, Hong Kong and Singapore. As required by Bank Indonesia and Indonesian Minister of Manpower (currently Minister of Manpower and Transmigration), the loans provided to IOW should be in Indonesian Rupiah. As the repayments from IOW will be received in New Taiwan Dollar, Hong Kong Dollar and Singapore Dollar, the Bank entered into derivative transactions with other banks to minimize the foreign exchange risk.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, kredit IOW masing-masing sebesar Rp 380.572 dan Rp 320.165. Sementara itu, nilai nosional dan rentang periode kontrak derivatif terkait dengan kredit IOW adalah sebagai berikut:
As of 31 December 2012 and 2011, IOW loans amounted to Rp 380,572 and Rp 320,165, respectively. Meanwhile, the notional amount and range of contract period of derivative contracts relating to IOW loans were as follows:
Valuta/ Currency
g.
f.
Rentang periode kontrak (hari)/Range of contract period (days) 2012 2011
Jumlah nosional/ Notional amount 2012 2011
Forward - beli
NTD HKD SGD
1.225.670.715 16.976.403 1.243.428
1.221.365.273 12.990.187 -
26 - 487 26 - 214 26 - 242
22 - 457 27 - 214 -
Forward - buy
Forward - jual
NTD HKD SGD
47.089.614 630.288 146.032
48.589.971 828.253 -
7 - 427 7 - 176 7 - 242
5 - 329 6 - 180 -
Forward - sell
Informasi signifikan lainnya yang berkaitan dengan kredit yang diberikan
g.
Other significant information relating to loans
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Bank telah memenuhi ketentuan Batas Maksimum Pemberian Kredit ("BMPK"), baik untuk pihak berelasi maupun untuk pihak ketiga.
As of 31 December 2012 and 2011, the Bank complied with Legal Lending Limits ("LLL") requirements for both related parties and third parties.
Kredit yang diberikan pada umumnya dijamin dengan agunan yang diikat dengan hipotik, hak tanggungan atau surat kuasa untuk menjual, deposito berjangka atau jaminan lain yang umumnya diterima oleh Bank.
Loans are generally collateralized by registered mortgages, power attorney to mortgage or sell, time deposits or other guarantees acceptable to the Bank.
55
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan) g.
11.
Informasi signifikan lainnya yang berkaitan dengan kredit yang diberikan (Lanjutan)
LOANS RECEIVABLE (Continued) g.
Other significant information relating to loans (Continued)
Pinjaman kepada karyawan Bank terdiri dari kredit kendaraan bermotor, kredit kepemilikan rumah, dan kredit untuk tujuan lain sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia masing-masing sebesar Rp 34.478 dan Rp 38.237 pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.
Loans to Bank’s employees consist of car loans, housing loans, and loans for other purposes as permitted by Bank Indonesia regulation amounted to Rp 34,478 and Rp 38,237 as of 31 December 2012 and 2011, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, rasio non-performing loan (NPL) yang dihitung sesuai dengan peraturan Bank Indonesia yang berlaku adalah sebagai berikut:
As of 31 December 2012 and 2011, the nonperforming loan (NPL) ratios calculated based on prevailing Bank Indonesia regulation were as follows:
2012 NPL bruto NPL neto
2011
2,46% 0,86%
2,78% 1,17%
Suku bunga efektif rata-rata tertimbang setahun pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011:
Weighted average of effective interest rates per annum as of 31 December 2012 and 2011:
2012 Rupiah Valuta asing
2011
13,99% 4,49%
14,89% 4,83%
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar kredit yang diberikan diungkapkan pada Catatan 25.
Rupiah Foreign currencies
Information with regards to the classification and fair value of loans receivable was disclosed in Note 25.
12. EFEK-EFEK UNTUK TUJUAN INVESTASI
12.
INVESTMENT SECURITIES
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, efek-efek untuk tujuan investasi seluruhnya dikategorikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo. Efek-efek tersebut terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia dalam mata uang Rupiah dengan tingkat suku bunga efektif rata-rata tertimbang setahun masing-masing sebesar 4,38% dan 5,73% pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.
As of 31 December 2012 and 2011, investment securities were all categorized as held-to-maturity. Those securities consist of Certificates of Bank Indonesia denominated in Rupiah currency with weighted average effective interest rates per annum of 4.38% and 5.73% as of 31 December 2012 and 2011, respectively.
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar efekefek untuk tujuan investasi diungkapkan pada Catatan 25.
Information with regards to the classification and fair value of investment securities was disclosed in Note 25.
13. SIMPANAN DARI NASABAH
13. DEPOSITS FROM CUSTOMERS
.
2012 Rupiah Giro Tabungan Deposito berjangka Valuta asing Giro Tabungan Deposito berjangka
Jumlah
Gross NPL Net NPL
2011
319.874 399.979 1.618.261 2.338.114
289.164 495.272 1.090.966 1.875.402
762.055 19.020 782.176 1.563.251
648.182 3.008 728.920 1.380.110
3.901.365
3.255.512
56
Rupiah Current accounts Saving accounts Time deposits Foreign currencies Current accounts Saving accounts Time deposits
Total
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13. SIMPANAN DARI NASABAH (Lanjutan)
13. DEPOSITS FROM CUSTOMERS (Continued)
.
Suku bunga efektif rata-rata tertimbang setahun pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011:
Weighted average effective interest rates per annum as of 31 December 2012 and 2011:
2012
2011
Rupiah Giro Tabungan Deposito berjangka
1,87% 2,91% 5,79%
1,91% 2,44% 6,70%
Rupiah Current accounts Saving accounts Time deposits
Valuta asing Giro Tabungan Deposito berjangka
0,51% 0,63% 1,44%
0,51% 0,71% 1,50%
Foreign currencies Current accounts Saving accounts Time deposits
Jumlah giro dan deposito berjangka yang dijadikan jaminan kredit yang diberikan masing-masing sebesar Rp 1.082.600 dan Rp 476.511 pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.
Total current accounts and time deposits pledged as security for loans receivable amounted to Rp 1,082,600 and Rp 476,511 as of 31 December 2012 and 2011, respectively.
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar simpanan dari nasabah diungkapkan pada Catatan 25.
Information with regards to the classification and fair value of deposits from customers was disclosed in Note 25.
14. SIMPANAN DARI BANK-BANK LAIN
14. DEPOSITS FROM OTHER BANKS 2012
Rupiah Giro Call money
Valuta asing Giro Call money
Jumlah
2011 1.138 50.026 51.164
537 155.350 155.887
94.336 28.914 123.250
87.712 176.865 264.577
174.414
420.464
Suku bunga efektif rata-rata tertimbang setahun pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011:
Foreign currencies Current accounts Call money
Total
Weighted average of effective interest rates per annum as of 31 December 2012 and 2011:
2012
2011
Rupiah Giro Call money
1,85% 4,70%
1,50% 4,71%
Rupiah Current accounts Call money
Valuta asing Giro Call money
0,50% 0,40%
0,50% 0,68%
Foreign currencies Current accounts Call money
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar simpanan dari bak-bank lain diungkapkan pada Catatan 25.
Rupiah Current accounts Call money
Information with regards to the classification and fair value of deposits from other banks was disclosed in Note 25.
57
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15. PAJAK PENGHASILAN
15. INCOME TAX
a. Pajak dibayar dimuka pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 merupakan pajak penghasilan badan lebih bayar untuk tahun fiskal 2007.
a. Prepaid tax as of 31 December 2012 and 2011 represented corporate income tax overpayment for fiscal year 2007.
b. Liabilitas pajak kini terdiri dari:
b. Current tax liabilities consist of: 2012
Pajak penghasilan badan Pajak penghasilan pasal 25
2011
17.333 5.017 22.350
556) 3.039) 3.595)
c. Komponen beban pajak penghasilan adalah sebagai berikut:
c. The components of income tax expense were as follows:
2012 Pajak kini Pajak tangguhan Jumlah
2011
81.261) (12.250) 69.011)
52.102) 11.420) 63.522)
d. Rekonsiliasi antara laba akuntansi sebelum pajak penghasilan dikali tarif pajak yang berlaku dengan beban pajak penghasilan adalah sebagai berikut:
Perbedaan permanen dengan tarif pajak 25% Beban pajak
2011
227.948) 25%) 56.987)
241.093) 25%) 60.273)
Income before tax Tax rate
12.024) 69.011)
3.249 63.522 )
Permanent differences at 25% Tax expense
e. Aset dan liabilitas pajak tangguhan yang signifikan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
e. The items that gave rise to significant portion of the deferred tax assets and liabilities as of 31 December 2012 and 2011 were as follows:
2012 Aset pajak tangguhan: Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan Liabilitas imbalan pasca-kerja Beban yang masih harus dibayar Penyusutan aset tetap Provisi yang merupakan bagian imbal hasil dari kredit yang diberikan Liabilitas pajak tangguhan: Laba belum direalisasi dari perubahan nilai wajar asset keuangan untuk tujuan diperdagangkan Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan
Aset pajak tangguhan - bersih
2011
1.158)
-)
9.163) 3.693) 1.877)
6.424) 4.204) 1.489)
935) 16.826)
2.017) 14.134)
Deferred tax assets: Allowance for impairment losses of financial assets Obligation for post-employment benefits Accrued expenses Depreciation of fixed assets
Yield adjustment fees related to loans Deferred tax liabilities:
(1.108)
(1.202)
-)) (1.108)
(9.464) (10.666)
15.718)
3.468)
15. PAJAK PENGHASILAN (Lanjutan) f.
Current tax Deferred tax Total
d. The reconciliation between accounting income before tax multiplied by the tax rate and income tax expense was as follows:
2012 Laba sebelum pajak penghasilan Tarif pajak
Corporate income tax Income tax article 25
Unrealized gain from changes in fair value of financial assets held for trading Allowance for impairment losses of financial assets
Deferred tax assets - net
15. INCOME TAX (Continued)
Sesuai dengan peraturan perpajakan di Indonesia,
f.
58
Under the taxation laws in Indonesia, the Bank
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Bank melaporkan/menyetorkan pajak berdasarkan self-assessment. Fiskus dapat menetapkan/ mengubah pajak-pajak tersebut dalam jangka waktu tertentu sesuai peraturan yang berlaku.
submits its corporate tax returns on a selfassessment basis. The tax authorities may assess/ amend taxes within the statute of limitations under prevailing regulations.
g. Pada bulan Juni 2008, Bank mengajukan kelebihan bayar atas pajak penghasilan badan tahun 2007 sebesar Rp 16.684. Pada bulan Juni 2009, Bank menerima hasil pemeriksaan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) atas pajak penghasilan pasal 23 dan 26 masing-masing sebesar Rp 907 dan Rp 10, serta Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) atas pajak penghasilan badan sebesar Rp 12.091. Bank menyetujui hasil pemeriksaan atas pajak penghasilan pasal 23 dan 26 dan membayar sebesar Rp 917. Namun, Bank tidak setuju dengan hasil pemeriksaan pajak penghasilan badan dan mengajukan keberatan ke Kantor Wilayah Kantor Pelayanan Pajak Madya Jakarta Selatan pada bulan Agustus 2009.
g. In June 2008, the Bank claimed for 2007 corporate income tax overpayment of Rp 16,684. In June 2009, Bank received tax assessment result letter of underpayment for income tax article 23 and 26 amounting to Rp 907 and Rp 10, respectively, and overpayment of corporate income tax amounting to Rp 12,091. The Bank agreed with the assessment related to income tax article 23 and 26 and paid the amount of Rp 917. However, the Bank disagreed with the assessment of corporate income tax and submitted an objection letter on such assessment to South Jakarta District Tax Service Office in August 2009.
Pada bulan Mei 2010, Direktorat Jenderal Pajak mengabulkan sebagian keberatan yang diajukan Bank. Atas hasil keputusan ini, Bank mengajukan banding ke Pengadilan Pajak pada bulan Agustus 2010. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2012, hasil atas pengajuan banding tersebut belum diketahui.
In May 2010, Directorate General of Taxation partially accepted the Bank’s objections. Following this result, the Bank filed appeal letter to the Tax Court in August 2010. Up to 31 December 2012, the result of this appeal was still unknown.
16. PINJAMAN YANG DITERIMA
16. BORROWINGS
Pinjaman yang diterima terdiri dari:
The borrowings consist of: 2012
Export Impor Bank of the Republic of China, fasilitas kredit revolving, fasilitas maksimum 2012 dan 2011: USD 30.000.000 dan USD 20.000.000, jatuh tempo fasilitas 2012 dan 2011: 20 September 2013 dan 20 Juni 2012, saldo pinjaman 2012: USD 17.039.795 dan 2011: USD 10.392.900, tingkat suku bunga 2012: LIBOR 6 bulanan + 0,75% per tahun dan 2011: LIBOR 6 bulanan + 0,25% per tahun, jatuh tempo 2012: antara tanggal 10 Januari 2013 - 29 Oktober 2015 dan 2011: antara tanggal 8 Januari 2012 - 10 Juni 2013 Dipindahkan
2011
165.008
94.439
165.008
94.439
59
Export Import Bank of the Republic of China, revolving credit facility, maximum facility 2012 and 2011: USD 30,000,000 and USD 20,000,000, facility due in 2012 and 2011: 20 September 2013 and 20 June 2012, outstanding amount 2012: USD 17,039,795 and 2011: USD 10,392,900, interest rate 2012: 6 month LIBOR + 0.75% per annum and 2011: 6 month LIBOR + 0.25% per annum, due date 2012: ranging on 10 January 2013 - 29 October 2015 and 2011: ranging on 8 January 2012 10 June 2013 Carry forward
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16. PINJAMAN YANG DITERIMA (Lanjutan)
16. BORROWINGS (Continued) 2012
Pindahan Wells Fargo Bank, fasilitas kredit revolving, fasilitas maksimum 2012 dan 2011: USD 15.000.000 dan USD 10.000.000, jatuh tempo fasilitas 2012 dan 2011: 21 Maret 2014 dan 3 Desember 2012, saldo pinjaman 2012: USD 15.000.000 dan 2011: USD 10.000.000, tingkat suku bunga 2012: LIBOR 6 bulanan + 1,45% per tahun dan 2011: LIBOR 3 bulanan + 1,55% per tahun, jatuh tempo 2012: 21 Maret 2014 dan 2011: 3 Desember 2012 The Bank Of New York Mellon, Cabang Singapura, fasilitas pinjaman dalam bentuk Bankers Acceptance, fasilitas maksimum: USD 2.000.000, jatuh tempo fasilitas: 2 Maret 2012, saldo pinjaman: USD 2.000.000, tingkat suku bunga: SIBOR + 1,40% per tahun, jatuh tempo tanggal 2 Maret 2012 Jumlah
2011
165.008
94.439
144.602
90.912
309.610
18.187 203.538
Wells Fargo Bank, revolving credit facility, maximum facility 2012 and 2011: USD 15,000,000 and USD 10,000,000, facility due in 2012 and 2011: 21 March 2014 and 3 December 2012, outstanding amount 2012: USD 15,000,000 and 2011: USD 10,000,000, interest rate 2012: 6 month LIBOR + 1.45% per annum and 2011: 3 month LIBOR + 1.55% per annum, due date 2012: 21 March 2014 and 2011: 3 December 2012
The Bank Of New York Mellon, Singapore Branch, Bankers Acceptance facility, maximum facility: USD 2,000,000, facility due on: 2 March 2012, outstanding amount: USD 2,000,000, interest rate: SIBOR + 1.40% per annum, due on 2 March 2012 Total
Suku bunga efektif rata-rata tertimbang setahun pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar 1,55% dan 1,51%.
The weighted average of effective interest rates per annum as of 31 December 2012 and 2011 was 1.55% and 1.51%, respectively.
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar pinjaman yang diterima diungkapkan pada Catatan 25.
Information with regards to the classification and fair value of borrowings was disclosed in Note 25.
17. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR DAN LIABILITAS LAINNYA
17. ACCRUALS AND OTHER LIABILITIES
2012 Bonus Setoran jaminan Pajak penghasilan Liabilitas segera Liabilitas lainnya Jumlah
2011
14.315 13.441 5.636 5.177 12.457 51.026
18. SHARE CAPITAL The details of share ownership of the Bank as of 31 December 2012 and 2011 were as follows:
Rincian pemegang saham pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham Chinatrust Commercial Bank, Taiwan PT Bank Danamon Indonesia Tbk Jumlah
Bonus Guarantee deposits Withholding taxes Liabilities on demand Other liabilities Total
14.398 9.250 4.994 3.218 13.967 45.827
18. MODAL SAHAM
Carried forward
Jumlah lembar saham ditempatkan dan disetor penuh/ Number of shares issued and fully paid
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership (%)
1.485 15 1.500
99 1 100
60
Jumlah/ Total 148.500 1.500 150.000
Shareholders Chinatrust Commercial Bank, Taiwan PT Bank Danamon Indonesia Tbk Total
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
19. PENDAPATAN BUNGA BERSIH
19. NET INTEREST INCOME 2012
Pendapatan bunga Kredit yang diberikan Efek-efek untuk tujuan investasi Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain Giro pada Bank Indonesia dan bank-bank lain Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Efek-efek yang diperdagangkan
Beban bunga Deposito berjangka Tabungan Giro Simpanan dari bank-bank lain Pinjaman yang diterima Lainnya
Pendapatan bunga bersih
2011
428.485) 12.933)
367.192) 26.989)
12.770)
39.169)
1.190)
1.210)
6.642) 9.179) 471.199)
2.627) 11.155) 448.342)
(82.237) (11.319) (8.965) (5.243) (1.638) (7.330) (116.732)
(78.693) (14.619) (9.460) (6.377) (758) (6.606) (116.513)
354.467)
331.829)
Interest income Loans receivable Investment securities Placements with Bank Indonesia and other banks Current accounts with Bank Indonesia and other banks Securities purchased under resale agreements Trading securities
Interest expense Time deposits Saving accounts Current accounts Deposits from other banks Borrowings Others
Net interest income
Termasuk dalam pendapatan bunga adalah bunga dari efek diskonto aset keuangan yang mengalami penurunan nilai untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp 1.579 dan Rp 3.510.
Included in interest income is interest from the effect of discounting (unwinding interest) of impaired financial assets for the years ended 31 December 2012 and 2011 amounting to Rp 1,579 and Rp 3,510, respectively.
Total pendapatan bunga yang dihitung menggunakan metode suku bunga efektif terkait dengan aset keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi sebagaimana dilaporkan di atas masing-masing sebesar Rp 462.020 dan 437.187 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.
Total interest income calculated using the effective interest method reported above that relates to financial assets not carried at fair value through profit or loss amounted to Rp 462,020 and Rp 437,187 for the year ended 31 December 2012 and 2011, respectively.
20. PROVISI DAN KOMISI - BERSIH
20. FEES AND COMMISSIONS - NET 2012
Pendapatan provisi dan komisi Provisi dan komisi kredit Komisi pengiriman uang Komisi atas jasa penerbitan letters of credit Komisi lainnya
Beban provisi dan komisi Beban jasa penagihan Beban komisi lainnya
Provisi dan komisi - bersih
2011
135.233) 7.320)
114.188) 6.735)
2.821) 12.752) 158.126)
2.720) 12.399) 136.042)
(49.768) (48.895) (98.663)
(36.753) (38.280) (75.033)
59.463)
61.009)
21. PENDAPATAN TRANSAKSI PERDAGANGAN - BERSIH
Letters of credit commissions Other commissions
Fees and commissions expense Collection fees expense Other commissions expense
Fees and commissions - net
21. NET TRADING INCOME
2012 Instrumen derivatif Instrumen keuangan pendapatan tetap Jumlah
Fees and commissions income Loans and fees commissions Remittance commissions
2011
13.192) (2.928) 10.264)
13.518 12.079 25.597
61
Derivative instruments Fixed income financial instruments Total
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
22. PENAMBAHAN (PEMULIHAN) KERUGIAN PENURUNAN NILAI ASET KEUANGAN
22. ADDITION (REVERSAL) OF IMPAIRMENT LOSSES ON FINANCIAL ASSETS 2012
Beban selama tahun berjalan: Tagihan akseptasi (Catatan 10) Kredit yang diberikan (Catatan 11) Jumlah
2011
(1.049) 21.810) 20.761)
(832) 2.708) 1.876)
23. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
23. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES 2012
Sewa Jasa tenaga ahli Penyusutan aset tetap Komunikasi Perjalanan dan transportasi Perbaikan dan pemeliharaan Keperluan kantor Asuransi Amortisasi aset takberwujud Iklan dan promosi Lainnya
2011
16.563 18.978 10.715 7.950 6.910 7.552 4.186 4.391 3.482 2.288 22.347 105.362
17.793) 15.537) 12.222) 8.184) 7.605) 5.890) 5.671) 4.747) 4.454) 2.955) 24.416) 109.474)
24. BEBAN KARYAWAN
Rental Professional fees Depreciation of fixed assets Communication Travelling and transportation Repair and maintenance Office expenses Insurance Amortization of intangible assets Advertisement and promotion Others
24. PERSONNEL EXPENSES 2012
Gaji Tunjangan dan bonus Imbalan pasca-kerja Lain-lain
Charges for the year: Acceptance receivables (Note 10) Loans receivable (Note 11) Total
2011
83.330 16.571 11.603 6.757 118.261
80.802) 17.248) 8.435) 5.505) 111.990)
25. ASET KEUANGAN DAN LIABILITAS KEUANGAN
Salaries Allowances and bonuses Post-employment benefits Others
25. FINANCIAL ASSETS AND FINANCIAL LIABILITIES
Berikut ini adalah perbandingan antara nilai tercatat, seperti yang dilaporkan dalam laporan posisi keuangan, dan nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan.
Below is the comparison of the carrying amounts, as reported on the statement of financial position, and the fair value of all financial assets and financial liabilities.
Pada tabel di bawah ini, instrumen keuangan telah dikelompokkan berdasarkan klasifikasi masing-masing. Kebijakan akuntansi signifikan dalam Catatan 2.g menjelaskan bagaimana kategori aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut diukur dan bagaimana pendapatan dan beban, termasuk laba dan rugi atas nilai wajar (perubahan nilai wajar instrumen keuangan), diakui.
In the table below, the financial instruments have been allocated based on their classification. The significant accounting policies in Note 2.g describe how the categories of the financial assets and financial liabilities are measured and how income and expenses, including fair value gains and losses (changes in fair value of financial instruments), are recognized.
Aset keuangan telah dikelompokkan ke dalam aset keuangan untuk diperdagangkan, dimiliki hingga jatuh tempo, pinjaman yang diberikan dan piutang, dan aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Sama halnya dengan aset keuangan, setiap kategori liabilitas keuangan telah dikelompokkan ke dalam kategori liabilitas keuangan untuk diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi lainnya.
Financial assets have been allocated into trading, held-to-maturity, loans and receivables, and available-for-sale financial assets. Similarly, each class of financial liabilities has been allocated into trading and other amortized cost.
62
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
25. ASET KEUANGAN DAN LIABILITAS KEUANGAN (Lanjutan)
25. FINANCIAL ASSETS AND FINANCIAL LIABILITIES (Continued)
Nilai wajar yang diungkapkan di bawah ini adalah berdasarkan informasi relevan yang tersedia pada tanggal laporan posisi keuangan dan tidak diperbaharui untuk mencerminkan perubahan dalam kondisi pasar yang terjadi setelah tanggal laporan posisi keuangan.
The fair values are based on the relevant information available as the statement of financial position date and have not been updated to reflect changes in market condition after the statement of financial position date.
Tabel di bawah ini menyajikan nilai tercatat dan nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan utama Bank pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.
The table below sets out the carrying amount and fair value of the Bank’s main financial assets and financial liabilities as of 31 December 2012 and 2011. 2012
Aset keuangan Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank-bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain Aset keuangan untuk diperdagangkan Aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko Tagihan akseptasi Kredit yang diberikan Efek-efek untuk tujuan investasi Jumlah Liabilitas keuangan Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank-bank lain Liabilitas keuangan untuk diperdagangkan Liabilitas derivatif untuk tujuan manajemen risiko Utang akseptasi Pinjaman yang diterima Jumlah
Diperdagangkan/ Trading
Derivatif untuk tujuan manajemen risiko/ Derivative held for risk management
Dimiki hingga jatuh tempo/ Held-tomaturity
Pinjaman yang diberikan dan piutang/Loans and receivables
Tersedia untuk dijual/ Available-forsale
Biaya perolehan diamortisasi lainnya/Other amortized cost
-)
-
-
-
39.832
-)
39.832)
39.832)
Jumlah nilai tercatat/ Total carrying amount
Jumlah nilai wajar/Total fair value
-)
-
-
355.034
-
-)
355.034)
355.034)
-)
-
-
65.538
-
-)
65.538)
65.538)
-)
-
-
892.138
-
-)
892.138)
892.138)
153.799)
-
-
-
-
-)
153.799)
153.799)
-) -) -)
23.277 -
)-
237.469 4.685.973
-
-) -) -)
23.277) 237.469) 4.685.973)
23.277) 237.469) 4.675.576)
Financial assets Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placement with Bank Indonesia and other banks Financial assets held for trading Derivative assets held for risk management Acceptance receivables Loans receivable
-)
-
137.817
-
-
-)
137.817)
137.817)
153.799)
23.277
137.817
6.236.152
39.832
-)
6.590.877)
6.580.480)
Investment securities Total
-)
-
-
-
-
(3.901.365)
(3.901.365)
(3.901.365)
Financial liabilities Deposits from customers
-)
-
-
-
-
(174.414)
(174.414)
(174.414)
(21.987)
-
-
-
-
-)
(21.987)
(21.987)
--) -)
(954) -
-
-
-
-) (238.099) (309.610)
(954) (238.099) (309.610)
(954) (238.099) (309.610)
(21.987)
(954)
-
-
-
(4.623.488)
(4.646.429)
(4.646.429)
Diperdagangkan/ Trading
Derivatif untuk tujuan manajemen risiko/ Derivative held for risk management
Dimiki hingga jatuh tempo/ Held-tomaturity
Pinjaman yang diberikan dan piutang/Loans and receivables
Tersedia untuk dijual/ Available-forsale
Biaya perolehan diamortisasi lainnya/Other amortized cost
Jumlah nilai tercatat/ Total carrying amount
Jumlah nilai wajar/Total fair value
-)
-
-
-
32.175
-)
32.175)
32.175)
Deposits from other banks Financial liabilities held for trading Derivative liabilities held for risk management Acceptance payables Borrowings Total
2011
Aset keuangan Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank-bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain Aset keuangan untuk diperdagangkan Aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Tagihan akseptasi Kredit yang diberikan Efek-efek untuk tujuan investasi Jumlah Liabilitas keuangan Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank-bank lain Liabilitas keuangan untuk diperdagangkan Liabilitas derivatif untuk tujuan manajemen risiko Utang akseptasi Pinjaman yang diterima Jumlah
-)
-
-
311.708
-
-)
311.708)
311.708)
-)
-
-
112.586
-
-)
112.586)
112.586)
-)
-
-
404.753
-
-)
404.753)
404.753)
69.271)
-
-
-
-
-)
69.271)
69.271)
-)
10.077
-
-
-
-)
10.077)
10.077)
-) -) -)
-
-
227.897 251.464 4.058.919
-
-) -) -)
227.897) 251.464) 4.058.919)
227.897) 251.464) 4.041.805)
Financial assets Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placement with Bank Indonesia and other banks Financial assets held for trading Derivative assets held for risk management Securities purchased under resale agreements Acceptance receivables Loans receivable
-)
-
417.032
-
-
-)
417.032)
417.032)
69.271)
10.077
417.032
5.367.327
32.175
-)
5.895.882)
5.878.768)
Investment securities Total
-)
-
-
-
-
(3.255.512)
(3.255.512)
(3.255.512)
Financial liabilities Deposits from customers
-)
-
-
-
-
(420.464)
(420.464)
(420.464)
(14.538)
-
-
-
-
-)
(14.538)
(14.538)
-) -) -)
(384) -
-
-
-
-) (253.148) (203.538)
(384) (253.148) (203.538)
(384) (253.148) (203.538)
(14.538)
(384)
-
-
-
(4.132.662)
(4.147.584)
(4.147.584)
63
Deposits from other banks Financial liabilities held for trading Derivative liabilities held for risk management Acceptance payables Borrowings Total
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
25. ASET KEUANGAN DAN LIABILITAS KEUANGAN (Lanjutan)
25. FINANCIAL ASSETS AND FINANCIAL LIABILITIES (Continued)
Nilai wajar efek-efek yang diperdagangkan dan untuk tujuan investasi pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah berdasarkan harga kuotasi pasar.
The fair value of trading and investment securities as of 31 December 2012 and 2011 is based on quoted market prices.
Nilai wajar kredit yang diberikan yang mempunyai risiko nilai wajar dinilai dengan menggunakan diskonto arus kas berdasarkan tingkat suku bunga pasar pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.
The fair value of loans receivable with fair value risk was determined by discounting cash flows using market interest rate as of 31 December 2012 and 2011.
Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang tidak dijelaskan di atas mendekati nilai tercatatnya karena jangka waktu yang pendek dan/atau suku bunganya sering ditinjau ulang.
The fair value of other financial assets and financial liabilities not explained above approximate to the carrying amount because of short term in nature and/or repricing frequently.
26. KOMITMEN DAN KONTINJENSI
26. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, komitmen dan kontinjensi Bank adalah sebagai berikut: 2012 KOMITMEN Tagihan komitmen Fasilitas kredit diterima dari bank lain yang belum digunakan Liabilitas komitmen Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan L/C yang tidak dapat dibatalkan
Jumlah liabilitas komitmen - bersih KONTINJENSI Tagihan kontinjensi Bunga atas kredit yang mengalami penurunan nilai Garansi yang diterima
As of 31 December 2012 and 2011, the Bank’s commitments and contingencies were as follows: 2011 )
124.904)
87.112)
(172.487) (263.246) (435.733)
(102.999) (313.408) (416.407)
(310.829)
(329.295)
COMMITMENTS Committed receivables Unused credit facilities received from other banks Committed liabilities Unused credit facilities granted to debtors Outstanding irrevocable L/C
Total committed liabilities - net CONTINGENCIES Contingent receivables
6.021) 227.797) 233.818)
6.365) 363.614) 369.979)
Interest on impaired loans Guarantees received
Liabilitas kontinjensi Garansi yang diterbitkan
(72.424)
(27.136)
Contingent liabilities Guarantees issued
Jumlah tagihan kontinjensi - bersih
161.394)
342.843)
Total contingent receivables - net
Jumlah fasilitas kredit (uncommitted) kepada nasabah yang belum digunakan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah masing-masing sebesar Rp 1.775.239 dan Rp 1.532.804.
Unused credit facilities (uncommitted) granted to debtors as of 31 December 2012 and 2011 were Rp 1,775,239 and Rp 1,532,804, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, garansi yang diterima dari pihak berelasi masing-masing sebesar Rp 45.778 dan Rp 13.601.
As of 31 December 2012 and 2011, guarantees received from related parties amounted to Rp 45,778 and Rp 13,601, respectively.
Bank menghadapi beberapa tuntutan hukum, pengurusan administrasi dan klaim yang belum terselesaikan, yang berhubungan dengan kegiatan usaha Bank. Adalah tidak mungkin untuk memastikan apakah Bank akan memenangkan masalah atau tuntutan hukum tersebut, atau dampaknya jika Bank kalah. Namun demikian, manajemen Bank yakin bahwa hasil keputusan masalah atau tuntutan hukum tersebut tidak akan membawa dampak yang signifikan pada hasil usaha, posisi keuangan atau likuiditas Bank.
The Bank is a party to various unresolved legal actions, administrative proceedings, and claims in the ordinary course of its business. It is not possible to predict with certainty whether or not the Bank will ultimately be successful in any of these legal matters or, if not, what the impact might be. However, the Bank’s management does not expect that the results in any of these proceedings will have a material adverse effect on the Bank’s results of operations, financial position or liquidity.
64
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
27. KUALITAS ASET PRODUKTIF
27. QUALITY OF PRODUCTIVE ASSETS Summarized below is the quality of productive assets in accordance with the prevailing Bank Indonesia regulations which are presented at their carrying amounts before allowance for impairment losses as of 31 December 2012 and 2011:
Di bawah ini adalah rangkuman dari kualitas aset produktif sesuai dengan peraturan Bank Indonesia yang berlaku yang disajikan pada nilai tercatat sebelum cadangan kerugian penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011: 2012
Lancar/ Current
Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank-bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain Aset keuangan untuk diperdagangkan Aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko Tagihan akseptasi Kredit yang diberikan Efek-efek untuk tujuan investasi Komitmen dan kontinjensi Jumlah
Dalam perhatian khusus/ Special mention
Kurang lancar/ Substandard
Diragukan/ Doubtful
Macet/ Loss
Jumlah/ Total
355.034
-
-
-
-
355.034
65.538
-
-
-
-
65.538
892.138
-
-
-
-
892.138
153.799
-
-
-
-
153.799
23.277 238.099 4.482.954
186.414
67.804
12.150
37.139
23.277 238.099 4.786.461
137.817
-
-
-
-
137.817
508.157 6.856.813
186.414
67.804
12.150
37.139
508.157 7.160.320
Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Financial assets held for trading Derivative assets held for risk management Acceptance receivables Loans receivable Investment securities Commitments and contingencies Total)
2011
Lancar/ Current
Dalam perhatian khusus/ Special mention
Kurang lancar/ Substandard
Diragukan/ Doubtful
Macet/ Loss
Jumlah/ Total
Giro pada Bank Indonesia
311.708
-
-
-
-
311.708
Giro pada bank-bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain Aset keuangan untuk diperdagangkan Liabilitas derivatif untuk tujuan manajemen risiko Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Tagihan akseptasi Kredit yang diberikan Efek-efek untuk tujuan investasi
112.586
-
-
-
-
112.586
404.753
-
-
-
-
404.753
69.271
-
-
-
-
69.271
10.077
-
-
-
-
10.077
Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Financial assets held for trading Derivative assets held for risk management
227.897 253.148 3.885.399
152.658
8.103
6.791
101.674
227.897 253.148 4.154.625
Securities purchased under resale agreements Acceptance receivables Loans receivable
417.032
-
-
-
-
417.032
443.543 6.135.414
152.658
8.103
6.791
101.674
443.543 6.404.640
Komitmen dan kontinjensi Jumlah
65
Investment securities Commitments and contingencies Total)
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
28. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI
28. RELATED PARTIES TRANSACTIONS
Rincian saldo dan transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak yang berelasi adalah sebagai berikut:
The details of significant balances and transactions with related parties were as follows:
2012
2011
Laporan posisi keuangan Aset: Giro pada bank-bank lain Aset keuangan untuk diperdagangkan
Statements of financial position
37.291) 2)
Liabilitas: Liabilitas keuangan untuk diperdagangkan Simpanan dari bank-bank lain
24.705) 13.371)
Liabilities: 243) 115)
8) 401)
Laporan laba rugi komprehensif Pendapatan provisi dan komisi - bersih: Beban jasa penagihan
Assets: Current accounts with other banks Financial assets held for trading
Financial liabilities held for trading Deposits from other banks Statements of comprehensive income
18.727)
14.181)
Transaksi dengan personil manajemen kunci
Fees and commissions income - net: Collection expenses)))) Transactions with key management personnel
2012
2011
Laporan posisi keuangan
Statements of financial position
Aset: Kredit yang diberikan
4.232
8.583
Assets: Loans receivable
Liabilitas: Simpanan dari nasabah
4.126
5.438
Liabilities: Deposits from customers
Laporan laba rugi komprehensif
Statements of comprehensive income
Pendapatan bunga Beban bunga
255 95
336 253
Interest income Interest expenses
Tidak ada cadangan kerugian penurunan nilai spesifik yang dibukukan atas saldo kredit yang diberikan kepada personil manajemen kunci pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.
No specific allowance for impairment losses that have been recorded against key management personnel loans as of 31 December 2012 and 2011.
Kompensasi yang dibebankan bagi personil manajemen kunci untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 terdiri dari:
Key management personnel compensation for the years ended 31 December 2012 and 2011 consisted of:
2012 Imbalan kerja jangka pendek Imbalan pasca-kerja
2011
18.976 1.725 20.701
16.174 1.578 17.752
Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
Short term employee benefits Post-employment benefits
The details of the relationship and type of significant transactions with related parties as of 31 December 2012 and 2011 were as follows:
No.
Pihak berelasi/Related party
Jenis hubungan/Nature of relationship
1
Chinatrust Commercial Bank, Taipei
Pemegang saham mayoritas/ Majority shareholder
Giro pada bank-bank lain, simpanan dari bankbank lain, transaksi derivatif, beban jasa penagihan/ Current accounts with other banks, deposits from other banks, derivative transactions, collection expenses
2
Chinatrust Commercial Bank, Hongkong branch
Pihak berelasi lainnya/ Other related party
Giro pada bank-bank lain, transaksi derivatif dan bank garansi/Current accounts with other banks, derivative transactions and bank guarantees
3
Chinatrust Commercial Bank, Tokyo branch
Pihak berelasi lainnya/ Other related party
Giro pada bank-bank lain/Current account with other banks
4
Chinatrust Commercial Bank, Tunnan branch
Pihak berelasi lainnya/ Other related party
Bank garansi/Bank guarantees
66
Jenis transaksi/Type of transactions
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
29.
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
REKLASIFIKASI AKUN
29. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS
Beberapa akun dalam laporan posisi keuangan tanggal 31 Desember 2011 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan tanggal 31 Desember 2012.
Certain accounts in the statement of financial position as of 31 December 2011 have been reclassified to conform with the presentation of the financial statements as of 31 December 2012.
31 Desember/December 2011 Sebelum reklasifikasi/ Before reclassification
Setelah reklasifikasi/After reclassification
Reklasifikasi/ Reclassification
Laporan posisi keuangan Liabilitas Liabilitas imbalan pasca kerja Beban yang masih harus dibayar dan liabilitas lainnya
Statement of financial position
-
25.695)
25.695
Liabilities Obligation for post-employment benefit
71.522
(25.695)
45.827
Accruals and other liabilities
30. MANAJEMEN PERMODALAN
30. CAPITAL MANAGEMENT
Bank Indonesia (BI) menentukan dan mengawasi kebutuhan modal Bank. Bank diwajibkan untuk mentaati peraturan BI yang berlaku dalam hal modal yang diwajibkan oleh regulator. Pendekatan Bank terhadap pengelolaan modal ditentukan oleh strategi dan persyaratan organisasi bank, dengan memperhitungkan peraturan, serta keadaan ekonomi dan komersial.
Bank Indonesia (BI) sets and monitors capital requirements for the Bank. The Bank is required to comply with prevailing BI regulation in respect of regulatory capital. The Bank’s approach to capital management is driven by the Bank’s strategic and organizational requirements, taking into account the regulatory, economic and commercial environment.
Bank menghitung kebutuhan modal berdasarkan peraturan BI yang berlaku dimana modal yang diwajibkan regulator Bank dianalisa dalam 2 tier:
The Bank calculates its capital requirements using the prevailing BI regulation where the Bank’s regulatory capital is analyzed into two tiers:
•
Modal tier 1, meliputi modal ditempatkan dan disetor penuh, cadangan umum, saldo laba dan laba tahun berjalan.
•
tier 1 capital, which includes issued and fully paid-up share capital, general reserve, retained earnings and profit for the year.
•
Modal tier 2, meliputi cadangan umum aset produktif yang diperbolehkan.
•
tier 2 capital, which includes the amount of allowable general allowance for productive assets.
Bank tidak mempunyai modal tambahan lain yang memenuhi kriteria modal tier 3 sesuai dengan peraturan BI yang berlaku. Berbagai batasan telah diterapkan untuk bagian-bagian modal yang diwajibkan oleh regulator. Pengaruh dari pajak tangguhan telah dikeluarkan dalam menentukan jumlah saldo laba untuk modal tier 1; hanya 50 persen laba tahun berjalan sebelum pajak tangguhan yang dapat diperhitungkan dalam modal tier 1; dan modal tier 2 tidak boleh melebihi modal tier 1. Juga terdapat batasan jumlah cadangan umum aset produktif yang boleh dimasukkan sebagai bagian dari modal tier 2.
The Bank does not have any other supplementary capital which meets the criteria of tier 3 capital under prevailing BI regulation. Various limits are applied to the elements of the regulatory capital. The effect of deferred taxation has been excluded in determining the amount of retained earnings for tier 1 capital; only 50 percent of the profit for the year before deferred taxation being included in tier 1 capital; and qualifying tier 2 capital cannot exceed tier 1 capital. There is also a restriction on the amount of general allowances for productive assets that may be included as part of tier 2 capital.
Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (“ATMR”) Bank ditentukan berdasarkan persyaratan yang telah ditentukan yang menceminkan berbagai tingkatan risiko yang terkait dengan aset dan eksposur, yang tidak tercermin dalam laporan posisi keuangan. Berdasarkan peraturan BI, Bank diharuskan untuk mempertimbangkan risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional dalam mengukur ATMR Bank.
The Bank’s Risk Weighted Assets (“RWA”) are determined according to specified requirements that seek to reflect the varying levels of risk attached to assets and exposures not recognized in the statement of financial position. Based on BI regulations, the Bank needs to take into consideration its credit risk, market risk and operational risk in measuring the RWA.
67
PT BANK CHINATRUST INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK CHINATRUST INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEARS ENDED 31 DECEMBER 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
30. MANAJEMEN PERMODALAN (Lanjutan)
30. CAPITAL MANAGEMENT (Continued)
Kebijakan Bank adalah menjaga modal yang kuat untuk menjaga kepercayaan pemodal, kreditur dan pasar dan untuk mempertahankan perkembangan bisnis di masa depan. Pengaruh tingkat modal terhadap tingkat pengembalian ke pemegang saham juga diperhitungkan dan Bank juga memahami perlunya menjaga keseimbangan antara tingkat pengembalian yang tinggi, yang dimungkinkan dengan gearing yang lebih besar serta keuntungan-keuntungan dan tingkat keamanan yang didapat dari posisi modal yang kuat.
The Bank’s policy is to maintain a strong capital base so as to maintain investor, creditor and market confidence and to sustain future development of the business. The impact of the level of capital on shareholders’ return is also recognized and the Bank also recognizes the need to maintain a balance between the higher returns that might be possible with greater gearing and the advantages and security level afforded by a strong capital position.
Bank telah mematuhi semua persyaratan modal yang ditetapkan oleh pihak eksternal sepanjang tahun.
The Bank has complied with all externally imposed capital requirements throughout the year.
Posisi modal yang diwajibkan regulator Bank sesuai dengan Peraturan BI yang berlaku pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
The Bank’s regulatory capital position under prevailing BI regulation as of 31 December 2012 and 2011 was as follows:
2012
2011
Modal tier 1 Modal saham Saldo laba Laba tahun berjalan Selisih kurang antara penyisihan wajib dan cadangan kerugian penurunan nilai atas aset produktif
Tier 1 capital 150.000 1.598.440 79.469
150.000) 1.433.118) 88.786)
1.827.909
(50.771) 1.621.133)
Modal tier 2 Cadangan umum aset produktif Jumlah
Share capital Retained earnings Profit for the year Difference between regulatory provision and allowance for impairment losses on productive assets Tier 2 capital
45.527 45.527
46.888) 46.888)
General allowance for productive assets Total
Jumlah modal
1.873.436
1.668.021)
Total capital
Aset Tertimbang Menurut Risiko: Risiko kredit Risiko pasar Risiko operasional Jumlah Aset Tertimbang Menurut Risiko
4.219.906 157.901 804.164 5.181.971
3.922.320) 156.843) 799.717) 4.878.880)
Risk Weighted Assets: Credit risk Market risk Operational risk Total Risk Weighted Assets
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum
36,15%
34,19%)
Capital Adequacy Ratio
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum yang diwajibkan
8,00%
8,00%)
Required Capital Adequacy Ratio
Manajemen menggunakan rasio modal yang diwajibkan regulator untuk memantau modal dan rasio-rasio modal ini tetap menjadi standar industri untuk mengukur kecukupan modal. Pendekatan BI untuk pengukuran ini terutama berdasarkan pemantauan terhadap hubungan antara kecukupan modal (8 persen dari ATMR) dengan ketersediaan modal.
68
Management uses regulatory capital ratios in order to monitor its capital base, and these capital ratios remain the industry standards for measuring capital adequacy. BI’s approach to such measurements primarily based on monitoring the relationship of the capital resources requirement (measured as 8 percent of Risk Weighted Assets) to available capital resources.
PT Bank Chinatrust Indonesia Wisma Tamara, 15th - 17th Floor, Jl. Jendral Sudirman Kav. 24 Jakarta 12920, Indonesia Tel. : (62-21) 2557 8787 (hunting) Fax. : (62-21) 520 6378 (general) (62-21) 520 6767 (marketing) Website : www.chinatrust.co.id