Kode/Nama Rumpun Ilmu: 550/Ilmu Ekonomi
USULAN PENELITAN FUNDAMENTAL
JUDUL PENELITIAN
MODEL STRUKTURAL NIAT BELI PADA KEPUTUSAN MEMBELI MOBIL SEDAN DI SURABAYA (Pendekatan Theory of Planned Behavior dan Stimulus Response Theory)
TIM PENGUSUL Dr. Juniato Tjahjo Darsono, SE., MM. ( NIDN : 0726065803) - Ketua Erni Susana, SH., MM. (NIDN : 0721805901) - Anggota
UNIVERSITAS MERDEKA MALANG Maret 2013 1
2
DAFTAR ISI
Halaman SAMPUL DEPAN ..................................................................................................................
i
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................................
ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................................
iii
DAFTAR TABEL ...................................................................................................................
iv
DAFTAR GAMBAR ...............................................................................................................
v
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................................
vi
RINGKASAN .........................................................................................................................
vii
BAB
I PENDAHULUAN ...................................................................................................
1
BAB II TNJAUAN PUSTAKA ...........................................................................................
4
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................................................
9
BAB IV BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN ................................................................
15
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................................
16
LAMPIRAN-LAMPIRAN ......................................................................................................
20
iii
3
DAFTAR TABEL
Tabel :
Halaman
4.1
Ringkasan Anggaran Biaya Penelitian Fundamental yang Diajukan Setiap Tahun ..
15
4.2
Jadwal Penelitian Fundamental .................................................................................
15
iv
4
DAFTAR GAMBAR
Gambar :
Halaman
3.1
Model Hipotesis .........................................................................................................
10
3.2
Kerangka Dasar Rencana Penelitian ..........................................................................
14
v
5
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran :
Halaman
1.
Justifikasi anggaran penelitian ..................................................................................
20
2.
Dukungan Sarana dan Prasarana................................................................................
22
3.
Susunan Organisasi dan Pembagian tugas Tim .........................................................
23
4.
Biodata Ketua dan Anggota .......................................................................................
24
5.
Surat pernyataan ketua peneliti ..................................................................................
30
6.
Kuesioner ...................................................................................................................
31
vi
6
RINGKASAN
Dampak dari modernisasi telah dirasakan hampir di segala aspek kehidupan manusia. Tingginya tingkat mobilitas, baik manusia maupun barang, mutlak membutuhkan alat transportasi yang memadai dan didukung dengan sarana penunjangnya. Kondisi inilah yang menyebabkan industri otomotif sub segmen mobil sedan sebagai penyedia sarana transportasi terus mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Perubahan gaya hidup terutama di perkotaan menyebabkan permintaan akan kendaraan bermotor sub segmen mobil sedan terus mengalami peningkatan. Pada semester pertama 2012 terjadi kenaikan penjualan sebesar 11,26% bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2011. Berdasarkan data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan kendaraan bermotor sub segmen mobil sedan pada semester pertama 2012 mencapai 15.130 unit, sedangkan penjualan periode yang sama tahun 2011 sebesar 13.599 unit. Memperhatikan perbandingan penjualan mobil sedan di Surabaya dengan penjualan mobil sedan di Jawa Timur, tampak sekali bahwa tingkat persaingan yang terjadi dalam industri otomotif khususnya sub segmen mobil sedan menjadi semakin tajam. Berdasarkan teori Theory of Planned Behavior dan Stimulus Response Theory ada empat komponen yang terdiri dari: sikap, norma subyektif, kontrol keperilakuan, dan budaya berinteraksi serta menjadi determinan bagi niat yang pada gilirannya akan menentukan apakah keputusan pembelian yang bersangkutan akan dilakukan atau tidak. Maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : (1) Mendeskripsikan sikap, norma subyektif, persepsi pengendalian perilaku, budaya, niat, dan keputusan pembelian mobil sedan di Surabaya; (2) Menganalisis pengaruh sikap, norma subyektif, kontrol keperilakuan dan budaya terhadap niat pembelian mobil sedan di Surabaya; (3) Menganalisis pengaruh sikap, norma subyektif, kontrol keperilakuan, budaya dan niat terhadap keputusan pembelian mobil sedan di Surabaya. Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah Surabaya, dengan alasan daerah tersebut merupakan kota terbesar, memiliki jumlah penduduk terbanyak, dan memiliki jumlah pembeli mobil sedan baru terbanyak di wilayah Jawa Timur. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pembeli mobil sedan baru yang berdomisili di Surabaya dalam satu tahun (Januari s/d Desember 2012). Kebutuhan sampel minimal adalah 160 sampel. Agar penelitian ini aman, maka jumlah sampel yang diambil diberikan 20% cadangan dari jumlah keseluruhan sampel yang diambil. Berdasarkan kerangka konseptual dan hipotesis penelitian, yaitu penelitian ini akan melihat pengaruh sikap, norma subyektif, kontrol keperilakuan, budaya terhadap niat dan keputusan pembelian mobil sedan di Surabaya. Variabel eksogen terdiri dari: sikap, norma subyektif, kontrol keperilakuan dan budaya. Variabel endogen terdiri dari: niat dan keputusan pembelian. Metode statistik untuk menguji hipotesis menggunakan partial least square (PLS) Keywords: sikap, norma subyektif, kontrol keperilakuan, budaya, niat dan keputusan pembelian.
vii vi
7
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Perubahan gaya hidup terutama di perkotaan menyebabkan permintaan akan kendaraan
bermotor sub segmen mobil sedan terus mengalami peningkatan. Pasar kendaraan bermotor sub segmen mobil sedan secara nasional tidak terpengaruh oleh kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak serta perubahan suku bunga. Pada semester pertama 2012 terjadi kenaikan penjualan sebesar 11,26% bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2011. Berdasarkan data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan kendaraan bermotor sub segmen mobil sedan pada semester pertama 2012 mencapai 15.130 unit, sedangkan penjualan periode yang sama tahun 2011 sebesar 13.599 unit. Kendaraan bermotor sub segmen mobil sedan di Indonesia telah berkembang sejalan dengan meningkatnya mobilitas dan aktivitas masyarakat sebagai hasil program-program pembangunan pemerintah. Penjualan mobil sedan di Indonesia pada tahun 2006 mengalami penurunan sekitar 50,34% dari tahun 2005. Selama tahun 2006-2008 penjualan mobil mengalami kenaikan sebesar 98,28% dari 17.565 unit tahun 2006 menjadi 34.300 unit tahun 2008. Namun pada tahun 2009 mengalami penurunan sebesar 35,57% dari 34.300 unit menjadi 22.100 unit, karena ada pemilihan presiden dan wakil presiden. Pada tahun 2010 kembali mengalami kenaikan sebesar 49,9% dari 22.100 unit menjadi 33.128 unit. Sedangkan pada tahun 2011 mengalami penurunan sebesar 22,3% dari 33.128 unit menjadi 25.741 unit. Daya beli masyarakat berdasarkan perbandingan penjualan mobil sedan baru di Jawa Timur dengan penjualan mobil secara nasional mengalami kenaikan dari tahun 2005-2006, kemudian mengalami penurunan mulai tahun 2006 sampai tahun 2008. Jika di rata-rata, penjualan mobil di Jawa Timur di bandingkan dengan penjualan mobil secara nasional mulai tahun 2005-2011 sekitar 9,84%. Strategi pemasaran yang berhasil sangat ditentukan oleh satu atau beberapa variabel bauran pemasaran (marketing mix) yang meliputi pengembangan produk, harga, saluran distribusi, dan promosi (Kotler, 2003). Sedangkan tujuan kegiatan pemasaran adalah mempengaruhi kesediaan calon pembeli untuk memilih dan membeli barang atau jasa yang ditawarkan perusahaan (Dalrymple dan Parons 2000). Dalam rangka pengembangan strategi pemasaran, pemahaman terhadap perilaku konsumen adalah penting, karena manajer akan mempunyai pandangan yang lebih luas, dan akan mengetahui peluang baru yang berasal dari belum terpenuhinya kebutuhan konsumen. Kegiatan pemasaran dimulai dengan menganalisa tentang perilaku konsumen (Engel,
1
2006). Sedangkan pengetahuan yang baik tentang perilaku konsumen akan memberikan suatu dasar bagi perumusan strategi, kebijakan dan program pemasaran seperti penentuan posisi produk, segmentasi pasar, pengembangan produk baru, dan keputusan tentang bauran pemasaran (marketing mix) (Hawkins, 2007). Pengetahuan tentang pergeseran perilaku konsumen secara cepat menjadi sangat penting dalam menghadapi kondisi lingkungan yang cepat berubah. Informasi tentang keputusan-keputusan konsumen untuk membeli suatu produk, situasi pembelian, keputusan dan proses pembelian yang dibuat oleh konsumen adalah hal-hal yang perlu diperhatikan oleh perusahaan dalam merumuskan strategi bersaing dan strategi pemasaran. Theory of Reasoned Action mampu memprediksi perilaku secara akurat, tetapi hanya dalam kondisi tertentu yang sangat spesifik. Dengan kata lain, segi yang paling signifikan dari model itu adalah sebagai alat prediksi untuk situasi yang sangat spesifik. Manfaat utamanya bagi para peneliti adalah kemungkinan bahwa ukuran-ukuran niat berperilaku akan memperkirakan pilihan-pilihan keperilakuan yang aktual di arena pasar atau prediksi perilaku ditentukan oleh niat. Jadi para peneliti menganggap bahwa korelasi yang kuat antara ukuran niat dan ukuran perilaku adalah sangat mungkin terjadi dan memang demikian terjadinya. Akan tetapi, seperti yang dinyatakan oleh Fishbein (1973), kondisi-kondisi dan persyaratan-persyaratan harus mendukung secara maksimal untuk menghasilkan korelasi yang tinggi sebelum ukuran-ukuran itu diperoleh. Theory of Reasoned Action tidak hanya menekankan pada rasionalitas perilaku seseorang tetapi juga bahwa tindakan yang ditargetkan berada dalam kontrol kesadaran orang tersebut. Namun dalam kenyataan beberapa perilaku tidak dalam kontrol penuh orang itu. Oleh karena itu, Ajzen (1982:3-15, 1985:11-39, 1991:179-211) menyempurnakan model dasar tersebut dengan cara memperluas atau menambahkan variabel baru untuk memberikan perhatian pada konsep kemauan sendiri. Ajzen telah menyatakan bahwa kontrol keperilakuan dapat berpengaruh pada niat atau secara langsung pada perilaku itu sendiri. Ia menamakan model yang sudah dimodifikasi ini dengan istilah Theory of Planned Behaviour. Theory of Planned Behavior (Ajzen, 1991:179-211) dalam perilaku konsumen tidak memperhitungkan faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologi namun dalam Stimulus Response Theory (Kotler, 2003), niat berperilaku dan keputusan pembelian konsumen sangat dipengaruhi oleh faktor budaya, sosial, pribadi, dan psikologi dalam “kotak hitam” pembeli. Pengikutsertaan faktor-faktor latar belakang konsumen seperti budaya sebagai variabel yang mempengaruhi niat berperilaku konsumen adalah merupakan model alternatif Theory of Planned Behavior.
2
Berdasarkan kedua teori tersebut maka ke empat komponen yang terdiri dari: sikap, norma subyektif, kontrol keperilakuan, dan budaya berinteraksi serta menjadi determinan bagi niat yang pada gilirannya akan menentukan apakah keputusan pembelian yang bersangkutan akan dilakukan atau tidak. Sikap konsumen merupakan hasil interaksi antara kekuatan keyakinan dan evaluasi konsumen serta terhadap perilaku pembelian tersebut. Norma subyektif terdiri atas keyakinan normatif bahwa kelompok atau orang referensi berharap dia seharusnya berperilaku atau tidak berperilaku dan motivasi untuk menuruti harapan-harapan referen tersebut. kontrol keperilakuan ditentukan oleh pengalaman masa lalu dan perkiraan individu mengenai seberapa sulit atau mudah untuk melakukan perilaku tersebut. Budaya terdiri atas budaya itu sendiri, sub-budaya, dan kelas sosial. Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut diatas, maka dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut: 1.
Bagaimana deskripsi sikap, norma subyektif, kontrol keperilakuan, budaya, niat, dan keputusan pembelian mobil sedan di Surabaya?
2.
Bagaimana pengaruh sikap, norma subyektif, kontrol keperilakuan dan budaya terhadap niat pembelian mobil sedan di Surabaya?
3.
Bagaimana pengaruh sikap, norma subyektif, kontrol keperilakuan, budaya dan niat terhadap keputusan pembelian mobil sedan di Surabaya?
1.2.
Tujuan Tujuan utama diadakan suatu penelitian adalah untuk memahami fenomena. Fenomena
merupakan gejala yang terjadi dilingkungan sekitar yang perlu diketahui secara komprehensip. Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini sebagai berikut: 1.
Mendeskripsikan sikap, norma subyektif, kontrol keperilakuan, budaya, niat, dan keputusan pembelian mobil sedan di Surabaya.
2.
Menganalisis pengaruh sikap, norma subyektif, kontrol keperilakuan dan budaya terhadap niat pembelian mobil sedan di Surabaya.
3.
Menganalisis pengaruh sikap, norma subyektif, kontrol keperilakuan, budaya dan niat terhadap keputusan pembelian mobil sedan di Surabaya.
1.3.
Urgensi Penelitian Keterkaitan antara kenaikan/penurunan penjualan mobil sedan di Kota Surabaya dengan
Theory of Planned Behavior dan Stimulus Response Theory dapat dijelaskan sebagai berikut. Konsumen pembeli mobil sedan merupakan konsumen yang mempunyai pendapatan tinggi, oleh 3
karena itu sikap konsumen yang berfungsi pengetahuan akan memberikan panduan kepada konsumen pembeli mobil untuk memilih semua informasi yang masuk tentang mobil sedan yang sesuai dengan kebutuhan dan tingkat pendapatannya dan informasi yang tidak relevan dibuang. Sikap sebagai fungsi manfaat akan memandu konsumen untuk memperoleh manfaat dari berkendaraan dengan mobil sedan antara lain kenyamanan, keamanan dan prestise. Norma subyektif sebagai faktor sosial menunjukkan tekanan sosial yang dirasakan untuk melakukan atau tidak melakukan tindakan. Artinya dengan adanya norma subyektif yang ada pada setiap konsumen, maka konsumen dapat berpikir apakah membeli mobil sedan sebagai suatu kebutuhan yang memang sudah seharusnya ataukah adanya tekanan sosial dari luar untuk menunjukkan sebagai suatu prestise. Kontrol keperilakuan akan memandu niat konsumen untuk membeli mobil sedan dengan melihat terlebih dahulu kondisi keuangan mereka. Makna budaya atau makna simbolik yang telah melekat pada mobil sedan akan dipindahkan kepada konsumen dalam bentuk pemilikan produk, pertukaran, pemakaian. Pengetahuan tentang variabel-variabel yang mempengaruhi niat dan keputusan konsumen dalam pembelian mobil sedan dapat digunakan untuk menyusun suatu strategi pemasaran yang tepat bagi industri otomotif (dealer-dealer mobil sedan) di Surabaya. Pada penelitian ini, seluruh variabel di atas dianalisis pengaruh antar konstruk sikap, norma subyektif, kontrol keperilakuan dan budaya terhadap niat dan keputusan pembelian.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Perilaku Konsumen Perubahan lingkungan senantiasa terjadi terus menerus dalam perkembangan suatu negara, yang secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi kehidupan dan tata ekonominya serta cara-cara pemasaran dan perilaku manusianya. Pengaruh perubahan lingkungan telah menyebabkan teori-teori pemasaran terdahulu yang dikembangkan sejak pertengahan tahun dua puluhan tidak dapat dipakai lagi untuk memecahkan masalah-masalah pemasaran akhir-akhir ini secara memuaskan. Sehingga perusahaan yang hidup dalam lingkungan dinamis haruslah selalu mengembangkan keahlian dan kemampuannya dalam pemasaran, khususnya perilaku konsumen. Mempelajari perilaku konsumen adalah sebagai upaya untuk mengetahui: Siapakah pembeli itu? Bagaimanakah mereka membeli? Dimanakah mereka membeli? Mengapa mereka membeli? (Schiffman and Kanuk, 2010). Berbicara tentang perilaku konsumen berarti juga membicarakan mengenai perilaku manusia, tetapi dalam ruang lingkup yang lebih terbatas. Perilaku konsumen
4
adalah kegiatan-kegiatan konsumen (individu atau kelompok) yang secara langsung terlibat dalam mendapatan dan mempergunakan barang dan jasa tertentu, termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan, persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut (Dharmesta dan Handoko, 2000). Perilaku konsumen juga diartikan sebagai gambaran bentuk penelitian tentang pembeli, pemakai, penilaian dan manfat produk, pelayanan pemenuhan kebutuhan atau keinginan konsumen (Schiffman and Kanuk, 2010). Dalam kata lain batasan-batasan perilaku konsumen adalah aktivitas-aktivitas yang mempelajari tingkahlaku konsumen dalam arti tindakan-tindaannya untuk mendapatkan barang atau jasa tertentu. Ada dua elemen penting perilaku konsumen, yaitu proses pengambilan keputusan dan kegiatan fisik. Kedua elemen tersebut melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan dan menggunakan barang-barang dan jasa-jasa ekonomis. Secara sederhana perilaku konsumen dapat dibagi dalam 7 (tujuh) konsep kunci (Wilkie, 1994), yaitu: (1) perilaku konsumen dimotivasi; (2) perilaku konsumen banyak mencakup aktivitas; (3) perilaku konsumen adalah suatu proses; (4) perilaku konsumen berada dalam waktu dan kompleksitasnya; (5) perilaku konsumen mempunyai peranan yang berbeda; (6) perilaku konsumen dipengaruhi faktor eksternal; dan (7) perilaku konsumen berbeda untuk orang yang berbeda. 2.2. Keputusan Pembelian Keputusan adalah penyeleksian tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif (Schiffman dan Kanuk, 2010). Keputusan dapat dibuat hanya jika ada beberapa alternatif yang dipilih. Apabila alternatif pilihan tidak ada maka tindakan yang dilakukan tanpa adanya pilihan tersebut tidak dapat dikatakan membuat keputusan. Proses pengambilan keputusan melibatkan tiga tahap, yaitu lain: input, proses, dan output. Tahap input, mempengaruhi rekognisi terhadap kebutuhan produk dan terdiri dari dua sumber utama, yaitu usaha pemasaran perusahaan (produk, tempat, harga, dan promosi) dan pengaruh sosio eksternal konsumen (keluarga, teman, tetangga, kelas sosial, budaya). Tahap proses, fokus pada bagaimana konsumen membuat keputusan yang mencakup faktor psikologis (motivasi, persepsi, belajar, kepribadian, dan sikap) yang mempengaruhi rekognisi terhadap kebutuhan, pencarian alternatif sebelum pembelian, dan evaluasi alternatif. Tahap output, merupakan pembelian dan perilaku setelah pembelian (Schiffman dan Kanuk, 2010). Suatu kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang yang ditawarkan merupakan pengambilan keputusan. Stanton (2003) mengemukakan keputusan pembelian sebagai proses dalam pembelian nyata setelah melalui tahaptahap sebelumnya. Setelah melakukan evaluasi atas sejumlah alternatif maka konsumen dapat memutuskan apakah suatu produk akan dibeli atau diputuskan untuk tidak dibeli sama sekali. 5
Awater (1983) mendefinisikan pengambilan keputusan sebagai kegiatan mengumpulkan informasi tentang alternatif yang relevan dan membuat pilihan yang sesuai. Keputusan yang diambil oleh seseorang dapat disebut sebagai sebuah pemecahan masalah (Setiadi, 2003). Dalam proses pengambilan keputusan, konsumen memiliki sasaran atau perilaku yang ingin dicapai atau dipuaskan. Konsumen membuat keputusan mengenai perilaku yang ingin dilakukan untuk dapat memecahkan masalahnya. Pemecahan masalah merupakan suatu aliran timbal balik yang berkesinambungan di antara faktor lingkungan, proses kognitif dan afektif, serta tindakan perilaku. Proses pengambilan keputusan terdiri dari empat tahap, yaitu: tahap pertama merupakan pemahaman akan adanya masalah; tahap kedua, terjadi evaluasi terhadap alternatif yang ada dan tindakan yang paling sesuai dipilih. Tahap ketiga, pembelian diwujudkan dalam bentuk tindakan dan pada akhirnya barang yang telah dibeli akan digunakan dan konsumen melakukan evaluasi ulang terhadap keputusan yang telah diambil. Menurut Engel (2006) proses keputusan konsumen merupakan hal penting yang dilakukan konsumen dalam pembelian suatu produk. Proses keputusan konsumen merupakan suatu kegiatan yang penting karena dalam proses tersebut memuat berbagai langkah yang terjadi secara berurutan sebelum konsumen mengambil keputusan. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan pemecahan masalah yang dilakukan individu dalam pemilihan alternatif perilaku yang sesuai dari dua alternatif perilaku atau lebih dan dianggap sebagai tindakan yang paling tepat dalam pembelian melalui tahapan proses pengambilan merupakan keputusan keputusan pembelian. 2.3. Theory of Planned Behaviour Theory of Planned Behaviour muncul dengan diawali adanya salah satu penelitian yang dilakukan oleh La Piere pada tahun 1934. La Piere (1934), melakukan penelitian pada tahun 1934 mengenai ketidakkonsistenan sikap dan perilaku yang terkenal sampai sekarang. Adanya ketidaksesuaian dan ketidakkonsistenan antara sikap dan tingkah laku ini mendorong Fishbein dan Ajzen mengembangkan sebuah teori yang disebut teori tindakan beralasan (Theory of Reasoned Action). Berdasarkan teori tindakan beralasan (Theory of Reasoned Action), suatu tingkah laku
ditentukan oleh niat berperilaku, dan niat berperilaku ini dipengaruhi oleh dua faktor, yang satu bersifat personal yaitu sikap dan yang lain merefleksikan pengaruh sosial yang biasa disebut norma subjektif. Dalam upaya mengungkapkan pengaruh sikap dan norma subjektif terhadap niat untuk dilakukan atau tidak dilakukannya perilaku, Ajzen melengkapi Theory Reasoned Action ini dengan keyakinan (beliefs). Dikemukakannya bahwa sikap berasal dari keyakinan terhadap perilaku 6
(behavioral beliefs), sedangkan Norma subjektif berasal dari keyakinan normatif (normative beliefs).
Theory of reasoned action (TRA) tidak hanya menekankan pada rasionalitas perilaku seseorang tetapi juga bahwa tindakan yang ditargetkan berada dalam kontrol kesadaran orang tersebut. Namun dalam kenyataan beberapa perilaku tidak dalam kontrol penuh orang itu. Oleh karena itu, Ajzen (1982, 1985, 1991) menyempurnakan model dasar tersebut dengan cara memperluas atau menambahkan variabel baru untuk memberikan perhatian pada konsep kemauan sendiri. Ajzen telah menyatakan bahwa kontrol keperilakuan yang dirasakan dapat berpengaruh pada niat atau secara langsung pada perilaku itu sendiri. la menamakan model yang sudah dimodifikasi ini dengan istilah Theory of Planned Behavior (TPB). Kedua teori, yaitu Theory of Reason Action (TRA) dan Theory of Planned Behavior (TPB) tidak bertentangan satu sama lain. Dengan kata lain, Theory of Planned Behavior (TPB) merupakan pengembangan dari Theory of Reason Action (TRA).
Seperti dalam model semula, perhatian utama dalam Theory of Planned Behavior (TPB) adalah pada niat seseorang untuk melakukan suatu perilaku karena niat merupakan variabel antara yang menyebabkan tedadinya perilaku dari suatu sikap maupun variabel lainnya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada variabel niat ini adalah : (1) Niat dianggap sebagai "penangkap" atau perantara faktor-faktor motivasional yang mempunyai dampak pada suatu perilaku; (2) Niat menunjukkan seberapa keras seseorang berani mencoba; (3) Niat juga menunjukkan seberapa banyak upaya yang direncanakan seseorang untuk dilakukan; dan (4) Niat adalah paling dekat berhubungan dengan perilaku selanjutnya. Di depan telah disebutkan bahwa niat itu merupakan mediator pengaruh berbagai faktor motivasional yang berdampak pada perilaku. Secara spesifik, theory of planned behaviour mengemukakan adanya tiga determinan niat yang bersifat indepanden secara konseptual, yaitu : (1) Sikap terhadap perilaku yang menunjukkan tingkatan di mana seseorang mempunyai evaluasi yang baik atau yang kurang baik tentang perilaku tertentu; (2) Norma subyektif sebagai faktor sosial menunjukkan tekanan sosial yang dirasakan untuk melakukan atau tidak melakukan tindakan/perilaku; (3) Kontrol keperilakuan yang dirasakan (perceived behavioural control), variabel yang tidak terdapat dalam theory of reasoned action, menunjukkan mudahnya atau sulitnya melakukan tindakan dan dianggap sebagai cerminan pengalaman masa lalu di samping halangan atau hambatan yang terantisipasi. Secara umum dapat dikatakan bahwa semakin baik sikap dan norma subyektif terhadap suatu perilaku beli, dan semakin besar kontrol keperilakuan yang dirasakannya, maka semakin kuat niat konsumen tersebut. untuk melaksanakan pembelian yang dimaksud. Sebaliknya, niat, dipandang sebagai satu variabel penentu bagi perilaku yang sesungguhnya; artinya, semakin kuat 7
niat konsumen untuk melakukan pembelian atau mencapai tujuan pembeliannya, semakin besar pula keberhasilan prediksi perilaku atau tujuan keperilakuan tersebut untuk terjadi. Akan tetapi, tingkat keberhasilan tersebut akan bergantung tidak hanya pada niat, tetapi juga pada faktor-faktor nonmotivasional seperti adanya peluang dan sumber (misalnya: waktu, uang, ketrampilan, kerjasama dari orang lain, dan sebagainya). Hal ini dapat, dikaji lebih lanjut dengan mendasarkan pada pengamatan Ajzen I. (1985). Secara bersama-sama faktor tersebut menunjukkan kontrol nyata seseorang terhadap perilakunya. Dalam hal seseorang memiliki peluang dan sumber yang diperlukan, serta cenderung melaksanakan perilakunya, dalam kondisi tersebut ia seharusnya berhasil melakukannya. Tentu saja, perilaku yang dimaksud harus spesifik, bukannya perilaku yang bersifat umum. Masalah kontrol keperilakuan (behavioural control) hanya dapat terjadi dalam batas-batas tindakan tertentu, dan tindakan lain terjadi karena pengaruh faktor-faktor di luar kontrol seseorang. Perilaku sederhana seperti berkendara ke supermarket dapat terhambat oleh masalah mesin kendaraan. Jadi, kontrol atas perilaku sebaiknya ditinjau sebagai suatu kontinum. Satu ekstrimnya adalah perilaku yang sifat pertentangannya sedikit apabila ada masalah kontrol. Sebagai contoh adalah pilihan di salon rambut. Setelah konsumen masuk salon, pilihan atas si pemotong rambut (orang-orangnya sudah pasti) dapat dilakukan atas kemauan. Seperti dalam theory of reasoned action, masing-masing keyakinan keperilakuan menghubungkan perilaku ke hasil tertentu atau ke atribut lain seperti pengorbanan atau biaya atas pelaksanaan perilaku itu. Nilai subyektif hasil tersebut kemudian diberikan ke sikap terhadap perilaku yang secara proporsional langsung ke kekuatan keyakinan, yaitu probabilitas subyektif bahwa pelaksanaan perilaku itu akan mengarah ke hasil yang dimaksud. Untuk mendapatkan estimasi sikap, kekuatan keyakinan dikalikan dengan evaluasi hasil, dan hasiInya dijumlahkan mencakup seluruh keyakinan keperilakuan penting. Keyakinan normatif, di sisi lain, berkaitan dengan kondisi bahwa individu atau kelornpok referen penting akan setuju atau tidak setuju dengan pelaksanaan perilaku. Kekuatan masing-masing keyakinan normatif dikalikan dengan motivasi orang tersebut untuk mengikuti referen, dan estimasi norma subyektif diperoleh dengan menjumlahkan hasilnya dari seluruh referen penting. Secara lebih spesifik, hal ini berkaitan dengan masalah pengukuran variabel yang akan dibahas di belakang. Kiranya perlu dicatat bahwa sikap global dan sifat-sifat kepribadian tidak mempunyai peranan langsung dalam theory of planned behaviour. Variabel-variabel seperti ini dianggap sebagai faktor latar belakang yang dapat mempengaruhi keyakinan, yang pada akhirnya menghasilkan kinerja keperilakuan. Akan tetapi, sebagai disposisi keperilakuan, faktor-faktor
8
tersebut terlalu umum/luas untuk dapat memperoleh validitas prediktifnya. Sangatlah mungkin mendapatkan pengaruh faktor-faktor tersebut dalam kerangka teori ini dengan menguji pengaruhnya pada keyakinan keperilakuan, keyakinan normatif, dan keyakinan kontrol dan kemudian menelusur dampaknya pada perilaku, melalui sikap terhadap perilaku, norma subyektif, kontrol keperilakuan yang dirasakan dan akhirnya, niat (Ajzen dan Fishbein,1980) telah memberikan sebagian gambaran tentang proses tersebut dalam penelitiannya. Giles dan Ed Cairns (1995), mengemukakan ada 2 (dua) versi dalam theory of planned behavior yaitu: 1) Motivasi terhadap niat ditunjukkan oleh suatu hubungan langsung antara kontrol keperilakuan dengan variable niat. Individu yang yakin bahwa mereka kekurangan sumberdaya atau kesempatan penting untuk melakukan perilaku tertentu, tidak mungkin membentuk niat berperilaku kuat meskipun faktor sikap dan norma subyektif mendukung. Keberhasilan pelaksanaan perilaku tidak hanya tergantung pada motivasi tetapi juga pada kontrol yang memadai terhadap perilaku. 2) Theory of planned behavior, mempertimbangkan bahwa kontrol keperilakuan yang dirasakan dapat berlaku sebagai ukuran pengendalian aktual yang mendalihkan hubungan langsung antara kontrol keperilakuan dengan perilaku bukan melalui niat. 2.4. 1.
Hipotesis Sikap, norma subyektif, kontrol keperilakuan dan budaya berpengaruh signifikan terhadap niat pembelian mobil sedan di Surabaya.
2.
Sikap, norma subyektif, kontrol keperilakuan, budaya dan niat berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian mobil sedan di Surabaya.
BAB III METODE PENELITIAN
Penelitian tahun pertama, bertujuan untuk memodelkan pengaruh sikap, norma subyektif, kontrol keperilakuan, budaya dan niat terhadap keputusan pembelian mobil sedan di Surabaya dilakukan dengan menyusun model struktural mengggunakan Partial Least Square (PLS) dan menempatkan niat sebagai variabel mediasi. Secara skematis konsep pemodelan ini dijelaskan pada gambar berikut :
9
δ11
X1.1
ζ1
λ11
ξ1 δ12 δ21
X1.2 X2.1
λ12
λ52
η1
γ2
X2.2
λ54
λ21
δ31
X3.1
λ22
γ6
X3.2
δ41
X4.1
δ42
X4.2
δ43
X4.3
Z1.3
ε13
Z1.4
ε14
Y1.1
ε21
Y1.2
ε22
Y1.3
ε23
γ3
λ31
λ32
λ61
γ7
λ41
λ62
η2
γ4 λ42
ε12
β9
ξ3 δ32
Z1.2
λ53
ξ2 δ22
ε11
λ51
γ1 γ5
Z1.1
γ8
λ63
ξ4
ζ2
λ43
Gambar 3.1. Model Hipotesis Penelitian tahun kedua, sebagai lanjutan dari hasil penelitian pada tahun pertama. Bertujuan untuk merumuskan kebijakan strategis yang tepat untuk meningkatkan minat dan keputusan pembelian dilakukan dengan dua tahap. Pertama, tahap identifikasi penetapan kebijakan dengan menghitung
bobot
masing-masing
elemen
dengan
menggunakan
Metode
Perbandingan
Eksponensial (MPE) untuk menentukan derajat kepentingan pada masing-masing kriteria kebijakan. Kedua, tahap profiling kebijakan bagi beberapa jenis sedan dengan menggunakan Analisis Koresponden. Analisis ini akan menghasilkan peta hubungan antara elemen kebijakan dengan jenis sedan.
3.1 Rancangan Penelitian Tahun Pertama a. Pengambilan data Daerah penelitian adalah Kota Surabaya, dengan alasan daerah tersebut merupakan kota terbesar, memiliki jumlah penduduk terbanyak, dan memiliki jumlah pembeli mobil sedan baru terbanyak di wilayah Jawa Timur. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pembeli mobil sedan baru yang berdomisili di Surabaya dalam satu tahun (Januari s/d Desember 2012).
10
b. Studi lapangan Setelah melaksanakan studi pustaka maka penelitian dilanjutkan dengan mencari data dan informasi di lapangan dengan melakukan wawancara pendahuluan sebagai awal pencarian data dan masukan/informasi untuk penyusunan kuesioner. c. Wawancara Wawancara pendahuluan dilaksanakan kepada beberapa pelaku bisnis penjualan mobil sedan, di mana hasil wawancara merupakan bahan masukan untuk menyusun kuesioner. Wawancara lanjutan dilakukan dengan pihak yang terkait seperti dengan dealer, dinas perdagagan di Kota Surabaya, pada saat penyebaran kuesioner. Wawancara bersifat semi-structure di mana di dalamnya terdapat pertanyaan yang sudah dirancang sebelumnya dan terdapat jawaban yang sudah ditentukan dan juga memungkinkan untuk memperdalam jawaban yang diberikan dengan memberikan jawaban secara terbuka. Responden wawancara juga diberi kuesioner untuk memperjelas jawaban yang telah diberikan oleh responden. d. Kuesioner Penyebaran kuesioner kepada para responden dilakukan untuk memberikan gambaran yang lebih luas dari para responden mengenai keadaan di lapangan. Kuesioner bersifat tertutup di mana pada setiap pertanyaan terdapat jawaban yang telah direncanakan sebelumnya. Dan responden hanya diminta untuk mengisi sesuai dengan petunjuknya, tetapi juga memberikan kesempatan responden untuk memberikan jawaban lainnya. e. Skala pengukuran Variabel Skala pengukuran menggunakan skala Likert. Untuk penilaian nilai terendah diberi skala 1 dan tertinggi diberi skala 5 dengan tingkatan: 1 : Sangat Penting 2 : Penting 3 : Cukup Penting 4 : Kurang Penting 5 : Tidak Penting (Sumber: Simamora,1995; Atmusuprapto, 2001; PT. PP,2003).
f. Analisis dan Pemodelan Pengolahan data dilakukan dengan mengelompokkan jawaban sesuai dengan tipe pertanyaan. Dari jawaban tersebut kemudian ditabelkan dan diuji dengan uji validitas dengan teknik Product Moment dan uji reliabilitas dengan metode Alpha Cronbach, kemudian dilakukan analisis faktor-faktor motivasi dan demotivasi yang mempengaruhi kerjasama tim terhadap efisiensi kerja. 11
Upaya yang dilakukan industri jasa konstruksi untuk meningkatkan kerjasama tim terhadap efisiensi kerja yang telah diterapkan. Pada tahap ini masih terjadi sebaran terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi di atas, untuk itu diperlukan identifikasi lebih rinci sehingga dapat dikelompokkan sesuai dengan tingkat pengaruhnya. Dengan menggunakan pemodelan PLS (Partial Least Square). Setelah menganalisa melalui metode PLS akan jelas hubungan serta pengaruh antara satu sama lain berbagai variabel yang ada. Penelitian pada tahun pertama ini keluarannya berupa pemodelan yang dapat mengukur peningkatan kerjasama tim terhadap efisiensi kerja pada industri jasa konstruksi. Di mana tahapan pemodelan PLS sebagai berikut: 1. Merancang model struktural (inner model) 2. Merancang model pengukuran (outer model) 3. Mengkonstruksi diagram jalur 4. Sistem persamaan 5. Estimasi koefisien jalur, loading dan weight 6. Evaluasi goodness of fit 7. Pengujian hipotesis dengan teknik resampling bootstrapping Solimun, (2007) Goodness of Fit untuk outer model dengan indikator reflesif dievaluasi dengan convergent dan discrminant validity, dan untuk keseluruhan indikator, menggunakan composite reliability. Evaluasi ini berupa kalibrasi instrumen yaitu dengan pemeriksaan validitas dan reliabilitas instrumen dari hasil uji coba (try out). Convergent validity yang dimaksud disini adalah korelasi antara skor indikator reflesif dengan variabel latennya, dengan loading 0,5 sampai 0,6 dianggap cukup, pada jumlah indikator per konstruk tidak besar, yaitu antara 3 sampai 7 indikator. Sedangkan discriminant validity merupakan pengukuran indikator reflesif berdasar cross loading dengan variabel latennya. Cross loading setiap indikator dikatakan valid jika nilainya lebih besar bila dibandingkan dengan nilai cross loading dari variabel laten lainnya. Atau dapat pula dengan membandingkan nilai square root average variance extracted (AVE) setiap konstruk dengan korelasi antar konstruk dalam model. AVE dikatakan mempunyai discriminant validity yang baik jika nilainya lebih besar dari korelasi seluruh konstruk lainnya. Direkomendasikan bahwa nilai pengukuran harus lebih besar dari 0,50. Adapun formula yang digunakan adalah seperti berikut AVE =
∑λ
1
∑λ +∑
2
1
2
i
var(ε i )
12
Dikemukakan pula bahwa composite reliability ( ρ c) adalah kelompok indikator yang mengukur sebuah variabel. Sebuah variabel dikatakan memiliki komposit yang baik jika memiliki composite reliability ≥ 0,7, walaupun bukan nilai absolute. Adapun formula yang digunakan adalah seperti berikut:
ρc=
( ∑ λi ) 2
(∑ λi ) 2 + ∑ i var(ε i )
3.2 Rancangan Penelitian Tahun Kedua a. Pendalaman Variabel Hasil pemodelan pada kegiatan penelitian tahun pertama digunakan sebagai acuan dalam merancang kegiatan penelitian di tahun kedua. Variabel hasil pemodelan dilakukan kajian mendalam (full depth analysis). Alternatif solusi dari faktor tersebut sudah mulai digali untuk dilakukan kajian kesesuaian antara sebab dan pemecahanya. Kelemahan dan kelebihan masing masing alternatif solusi diindentifikasi secara cermat dan mendalam untuk dilakukan verifikasi lebih lanjut. Pada tahap ini akan digali berbagai pendapat dan gagasan dari berbagai pihak baik pemerintah maupun masyarakat yang mempunyai perhatian tinggi terhadap masalah ini. b. Analisis Penentuan Rekomendasi Langkah selajutnya melakukan penseleksian berbagai alternatif tersebut untuk dipilih solusi yang terbaik. Berbagai alternatif solusi disusun secara prioritasdan dilakukan simulasi untuk mendapatkan hasil yang maksimum. Proses penseleksian alternatif solusi ini akan digunaan Metode Perbandingan Eksponensial (MPE), yaitu merupakan sistem pendukung keputusan yang menguraikan suatu masalah multi faktor yang kompleks ke dalam suatu hirarki di mana masingmasing tingkat hirarki disusun oleh beberapa elemen yang spesifik. Dengan hirarki, suatu masalah yang kompleks dan tidak terstruktur dipecah ke dalam kelompok-kelompoknya dan kemudian kelompok-kelompok tersebut diatur menjadi suatu bentuk hirarki.. Dari metode tersebut didapatkan berupa langkah-langkah strategis dalam upaya peningkatan kinerja tenaga kerja lepas terhadap kepuasan kerja pada industri jasa konstruksi. Jadi, keluaran pada tahap ini berupa rekomendasi yang akan digunakaan oleh pelaku bisnis (Dealer Mobil dan Dinas Perdagangan), pengelola bengkel resmi dan lainnya sebagainya dalam rangka
untuk mengambil kebijakan teknis. Tahapan
perhitungan adalah sebagai berikut : 1. Penentuan derajat kepentingan relatif setiap pilihan keputusan pada setiap kriteria keputusan 2. Perhitungan nilai total dari setiap alternatif keputusan 3. Penentuan prioritas keputusan
13
Marcoux dan Shope (1997), Daniel Hrubes, Icek Ajzen, John Daigle (2001), Icek Ajzen (2002), Larry E. Davis & Icek Ajzen (2002), Douglas Havelka (2003), R. E. Rhodes & K.S. Courneya (2003), Jostein et al. (2003)
Penelitian yang sudah dilaksanakan
Variabel sikap, norma subyektif, kontrol, budaya, niat dan keputusan pembelian Reduksi dan Kompilasi Data
Pengukuran Faktor-faktor utama niat yang mempengaruhi keputusan pembelian mobil sedan
Pengujian Variabel: Model PLS Moderating
Kegiatan Penelitian Tahun I
Pemodelan Faktor Utama dari sikap, norma subyektif, kontrol, budaya, niat dan keputusan pembelian
Masukan dari Pemerintah (Dinas perdagangan ) dan Ahli Manajemen pemasaran
Kajian Mendalam masing2 Faktor
Penyusunan dan Pengujian Berbagai Alternatif Solusi
Metode MPE dan Analisis Koresponden
Penseleksian Alternatif Solusi dan Simulasi
Kegiatan Penelitian Tahun II
Penentuan Rekomendasi Langkah Strategis dalam upaya peningkatan kerjasama tim terhadap efisiensi Kerja pada industri otomotif
Rekomendasi berupa strategi perlu diterapkan oleh pelaku bisnis otomotif dalam menigkatkan keputusan pembelian
Gambar 3.2. Kerangka Dasar Rencana Penelitian
14
BAB 4 BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN
4.1 Anggaran Biaya Ringkasan anggaran biaya Penelitian Fundamental yang diajukan pertahun adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1 Ringkasan Anggaran Biaya Penelitian Fundamental yang Diajukan Setiap Tahun No 1 2 3 4
Biaya yang Diusulkan (Rp) Tahun I Tahun II 24.150.000 24.150.000 25.575.000 25.575.000 13.500.000 13.500.000 9.250.000 9.250.000 72.475.000 72.475.000
Jenis Pengeluaran Gaji dan upah Bahan habis pakai dan peralatan Perjalanan Lain-lain: publikasi, seminar, laporan, dll Jumlah
4.2 Jadwal Penelitian Jadwal penelitian disusun dalam bentuk bar chart untuk rencana penelitian yang diajukan adalah sebagai berikut: Tabel 3.2 Jadwal Penelitian Fundamental No
Jenis Kegiatan
1 2 3 4 5 6
Identifikasi Masalah/PU Studi Literatur/PU Pengumpulan Data/PA Pengolahan Data/PU & PA Penyusunan Laporan/PU & PA Publikasi Jurnal Internasional/PU & PA
No
Jenis Kegiatan
1 2 3 4 5 6
Tahun I
2
3
4
5
6
7
8
9
10 11
8
9
10 11
Tahun II
2
3
4
5
6
7
Identifikasi Masalah/PU Studi Literatur/PU Pengumpulan Data/PA Perancangan Modul/PU & PA Implementasi Modul/PU & PA Uji Coba dan Finalisasi Modul/PU & PA
Catatan : PU = Peneliti Utama PA = Peneliti Anggota 15
DAFTAR PUSTAKA
Ajzen, I. 2002. Perceived Behavioral Control, Self-Efficacy, Locus of Control, and the Theory of Planned Behavior. Journal of Applied Social Psychology. 32, pp. 1-20. ----------. 1982. On behaving in accordance with one's attitudes. In M. P. Zanna, E. T. Higgins & C. P. Herman (Eds.). Consistency in social behavior: The Ontario Symposium (Vol. 2, pp. 315). Hillsdale, NJ: Erlbaum. ----------. 1985. From intentions to actions: A theory of planned behavior. In J. Kuhl & J. Beckman (Eds.). Action-control: From cognition to behavior. (pp. 11-39). Heidelberg, Germany: Springer. ----------. 1991. The theory of planned behavior. Organizational Behavior and Human Decision Processes. 50, 179-211. Ajzen, I., dan Fishbein, M. 1980. Understanding attitudes and predicting social behavior. Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall. Ajzen, I., dan Gilbert Cote, N. (2008). Attitudes and the prediction of behavior. In W. D. Crano & R. Prislin (Eds.), Attitudes and attitude change (pp. 289-311). New York: Psychology Press. Ajzen, I., dan Madden, T. J. 1986. Prediction of goal-directed behavior: Attitudes, intentions, and perceived behavioral control. Journal of Experimental Social Psychology. 22, 453-474. Ajzen, I., dan Manstead, A. S. R. 2007. Changing Health-Related Behaviors: An Approach Based On The Theory Of Planned Behavior. In K. Van Den Bos, M. Hewstone, J. De Wit, H. Schut & M. Stroebe (Eds.), The scope of social psychology: Theory and applications. (pp. 43-63). New York: Psychology Press. Atwater, E. 1983. Psychology of Adjustment : Personal Growth in a Changing. World (2nd ed.). New Jersey : Prentice-Hall, Inc. Behling, O. Azwar. 2004. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Bennett, P.D. 1995. Dictionary Of Marketing Terms. Chicago: American Economic Association. Bentler, P.M., dan Chou. C.P. 1993. Some New Covariance Structure Model. In K.A. Bollen & J.S. Long (Eds.), Testing Structural Equation Models. California, London, New Delhi: Sage Publications Inc. Browne, M.W., dan Cudeck, R. (1993). Testing structural equation mo* California: Sage Publications, Inc. Chin, W.W., dan Todd, P.A. .1995. On the Use, Usefulness, and Ease of Use of Structural Equation Modeling in MIS Research: A Note of Caution. MIS Quarterly, 19. 237-246. Cooper, Donald R. dan C. William Emory. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Alih Bahasa: Widyono Soetjipto dan Uka Wikarya. Jilid 2. Edisi Kelima. Jakarta : Erlangga.
16
Davis Larry dan Ajzen. 2002. The Decision of African American Students to Complete High School: An Application of the Theory of Planned Behavior. Journal of Educational Psychology, Vol. 94, No. 4, 810–819. Dharmmesta B. S. dan Handoko T. H. 2000. Manajemen Pemasaran, Analisa Perilaku Konsumen. BPFE. Yogyakarta. Dharmmesta, B, S. 1998. Theory of Planned dalam Penelitian Sikap, Niat dan Perilaku Konsumen, Kelola, Program Manajemen UGM, No. 18/VII/1998, Yogyakarta. Dillon, R. W. and Goldstein, M. 1984. Multivariate Analysis Methods and Aplicalions. John Wiley & Sons, Inc. Engel J. F., Roger D. Blackwell, dan Paul W. Miniard. 2006. Consumer Behavior, 9th ed.. USA: Harcourt. Fayolle Alain dan Gailly. 2005. Using The Theory Of Planned Behaviour to Assess Entrepreneurship Teaching Programmes. Center for Research in Change, Innovation and Strategy. Perancis. Ferdinand, A. 2002. Structural Equation Modeling dalam Penelitian Manajemen. Semarang: BP Undip. Fishbein, Martin. 1976. "Extending the Extended Model: Some Comments," in Advances in Consumer Research, Vol. 3, ed. Beverlee B. Anderson, Cincinnati, Ohio: Association for Consumer Research, 491-497. Fishbein, Martin. 1973. The prediction of behavior from attitudinal variables. In C. D. Mortensen and K. K. Sereno (Eds.). Advances in communication research. New York: Harper and Row. Fishbein, Martin and Icek Ajzen. 1975. Belief, Attitude, Intention, and Behavior: An Introduction to Theory and Research. Reading, MA: Addison-Wesley. ----------------------------------------. 1981. On Construct Validity: A Critique of Miniard and Cohen's Paper. Journal of Experimental Social Psychology, 17, 340-350. Giles Melanie, Ed Cairns. 1995. Blood donation and Ajzen's theory of planned behaviour: An examination of perceived behavioural control. British Journal of Social Psychology. Volume 34 pages 173–188 Hadi, A. S. 2011. Ridge and Surrogate Ridge Regressions, in International Encyclopedia of Statistical Science. (Miodrag Lovric, Ed.). New York: Springer. Part 18. 1232-1234. Hair, J.F., et al. (2010). Multivariate data analysis. (7th edition). New Jersey: Pearson Education Inc. Harrell, Gilbert D. 2002. Marketing: Connecting with Customers, 2nd Ed. Prentice Hall. Havelka, Douglas. 2003. Students Beliefs and Attitudes Toward Information Technology. Department of Decision Sciences and MIS. Miami University.
17
Hawkins D., at. al.. 2007. Consumer behaviour: implications for marketing strategy, 5th ed. Consumer Behaviour. McGraw-Hill, Sydney. Herche, J. 1994. Ethnocentric Tendencies, Marketing Strategy and Import Purchase Behavior. International Marketing Review, Vol. II, No. 3. MCB UP Ltd
Hrubes, Ajzen, dan Daigle. 2001. Predicting Hunting Intentions and Behavior: An Application of the Theory of Planned Behavior. Department of Agriculture Forest Service’s Northeastern Research Station Jing Jian Xiao, Jiajun Wu. 2006. Applying the Theory of Planned Behavior to Retain Credit Counseling Clients. Working Paper Take Charge America Institute for Consumer Financial Education and Research University of Arizona. Jöreskog, K. G., & Sörbom, D. (1982). Recent developments in structural equation modeling. Journal of Marketing Research, 19, 404-416. Joseph Clawson, Donald E. Vinson. 1978. "Human Values: A Historical and Interdisciplinary Analysis", in Advances in Consumer Research Volume 05, eds. Kent Hunt, Ann Abor: Association for Consumer Research, Pages: 396-402. Kotler, Philip. 2003. Marketing Management : Analysis, Planning, Implementation and Control, Prentice Hall International Inc, New Jersey. LaPierre, R. TH, 1934, Attitudes vs. Actions, Sosial Forces, 13, 230-237. Luo, Y. (2009). Analysis of culture and buyer behavior in Chinese market. Asian Culture and History, 1, 1, 25-30 Marcoux Jean-François dan J. T. Shope1. 1997. Application Of The Theory Of Planned Behavior To Adolescent Use And Misuse Of Alcohol. Health Education Research, Theory & Practice, Vol.12 No.3. Maruyama dan McGarvey (1980). Evaluating causal models: An application of maximum likelihood analysis of structural equations. Psychological Bulletin, 87, 502-512. Moshref Hossein. 2012. An Analysis of Factors Affecting on Online Shopping Behavior of Consumers. Department of Management, University of Isfahan, Isfahan, Iran. Mowen, Michael Minor, 2002, Perilaku Konsumen, Alih Bahasa: Dwi Kartini Yahya, Erlangga, Jakarta.
Osgood, C.E. Suci,G.J. dan Tannenbanm, P.H. 1975 The Measurement of Meaning. Urbana,Chicago: University of Illinois Press. Pedersen. 2003. Using The Theory Of Planned Behavior To Explain Teenagers' Adoption Of Text Messaging Services. Norwegian School of Economics and Business Administration. Pedhazur, E.J, (1982). Multiple Regression in Behavioral Research. CBS College Publishing. New York.
18
Peter, J Paul dan James H. Donnelly, Jr. 2010. Marketing Management, 10th ed. McGraw-Hill Companies, Inc. Reddy, V.R.K.. 1992. Mutagenic parameters in single and combined treatments of gamma rays, EMS and sodium azide in triticale, barley and wheat. Adv. Plant Sci., 5: 542-553. Rhodes R. E. 2003. Modelling The Theory Of Planned Behaviour And Past Behaviour. Psychology, Health & Medicine, Vol. 8, No. 1. Jostein Rice, Thompson, dan Verplanken. 2003. Measuring Implementation Intentions In The Context Of The Theory Of Planned Behavior. Scandinavian Journal of Psychology, 44, 87– 95. Sanusi, A. 2011. Metodologi Penelitian Bisnis. Jakarta. Salemba Empat. Schiffman, L. G, Kanuk, L. 2010. Consumer Behavior. 10th edition. Singapura : Prentice Hall. Setiadi, N. J. 2003. Perilaku Konsumen dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran. Kencana. Jakarta.
Solimun, M, S. 2002. Structural Equation Modeling (SEM) Lisrel dan Amos. Fakultas MIPA. Universitas Brawijaya. Surabaya. Stanton, William J., Fundamental of marketing, 10th Edition. Mc Graw-Hill, Inc., New York, 2003.
Sumarwan U. 2004. Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran. Jakarta: Ghalia Indonesia dengan MMA IPB. Tanaka, J. S., dan Huba, G. J. 1989. A general coefficient of determination for covariance structure models under arbitrary GLS estimation. British Journal of Mathematical and Statistical Psychology, 42, 233–239. Terry Deborah J. dan Joanne E. O'Leary. 1995. The theory of planned behaviour: The effects of perceived behavioural control and self-efficacy. British Journal of Social Psychology. Volume 34, pages 199– 220
Wells, William D. dan David Prensky. 2003. Consumer Behavior. 4th Edition. New York: John Wiley & Sons. Wijanto, Setyo Hari. 2008. Structural Equation Modeling dengan LISREL 8.8 Konsep dan Tutorial. Yogyakarta : Graha Ilmu. Wilkie, William L. 1994. Consumer Behavior. 3nd Edition. New York: John Wiley & Sons.
19
Lampiran: 1 Justifikasi Anggaran 1. Honor
Honor Ketua Anggota 1
Honor/Jam (Rp) 20.000 14.500
Waktu (jam/mingg Minggu u) 20 35 20 35 SUB TOTAL (Rp)
Honor per Tahun (Rp) Th. I Th. II 14.000.000 14.000.000 10.150.000 10.150.000 24.150.000 24.150.000
Harga Peralatan Penunjang (Rp) Th. I Th. II
2. Peralatan penunjang
Material -
Justifikasi Pemakaian
Kuantitas
Harga Satuan (Rp)
-
-
SUB TOTAL (Rp)
-
-
3. Bahan Habis Pakai
Material
Amplop besar Alat Tulis Map plastik Kertas HVS A4 80 gr Kertas HVS F4 80 gr Tinta printer
Fotokopi kuisioner Fotokopi bahan-bahan kajian teori Penggandaan, jilid Langganan internet Pemeliharaan kendaraan Komunikasi
Justifikasi Pemakaian Dukungan survei dan laporan Alat bantu laporan Dukungan survei Dukungan survei dan laporan Dukungan survei dan laporan Dukungan survei dan laporan Dukungan survei Dukungan survei Dukungan survei dan laporan Dukungan survei dan laporan Dukungan survei dan laporan Dukungan survei dan laporan
Kuantitas
Harga Satuan (Rp)
Biaya per Tahun (Rp) Th. I Th. II
5
12.000
60.000
60.000
1 200
500.000 6.000
500.000 1.200.000
500.000 1.200.000
20
40.000
800.000
800.000
20
45.000
900.000
900.000
5
75.000
375.000
375.000
170
2.000
340.000
340.000
20
20.000
400.000
400.000
1
3.000.000
3.000.000
3.000.000
10
200.000
2.000.000
2.000.000
2
5.000.000
10.000.000
10.000.000
1
6.000.000
6.000.000
6.000.000
25.575.000
25.575.000
SUB TOTAL (Rp)
20
4. Perjalanan
Material Perjalanan ke lokasi responden Surabaya Perjalanan dan Akomodasi ke Perpustakaan UGM
Justifikasi Perjalanan Dukungan survei Studi Pustaka
Kuantitas 160
Harga Satuan (Rp)
Biaya per Tahun (Rp) Th. I Th. II
75.000
12.000.000
12.000.000
750.000
1.500.000
1.500.000
SUB TOTAL (Rp) 13.500.000
13.500.000
2
5. Lain-lain
Kegiatan Administrasi Pengolahan data Pembuatan laporan Seminar nasional Publikasi ilmiah
Justifikasi Dukungan survei dan laporan Dukungan laporan Dukungan publikasi Dukungan publikasi Dukungan publikasi
Kuantitas
Harga Satuan (Rp)
Biaya per Tahun (Rp) Th. I Th. II
1
550.000
500.000
500.000
1
1.500.000
2.250.000
2.250.000
1
2.000.000
2.500.000
2.500.000
1
1.500.000
1.500.000
1.500.000
1
2.000.000
2.500.000
2.500.000
9.250.000
9.250.000
Th. I 72.475.000
Th. II 72.475.000
SUB TOTAL (Rp)
TOTAL ANGGARAN YANG DIPERLUKAN SETIAP TAHUN (Rp) TOTAL ANGGARAN YANG DIPERLUKAN SELURUH TAHUN (Rp)
144.950.000
21
Lampiran: 2 Dukungan Sarana dan Prasarana
Sarana 1. Buku Perpustakaan (buku dan sumber belajar lain) 2. Peralatan multimedia (komputer, printer, LCD) 3. Peralatan komunikasi (telepon, faximile, jaringan internet) 4. Kamera
1. 2. 3. 4. 5.
Tersedia √
Tersedia Namun masih kurang
Tidak tersedia
Upaya peneliti
Tidak tersedia
Upaya peneliti
√ √ √
Prasarana
Tersedia
Ruang Kerja Ruang diskusi Ruang Perpustakaan Ruang Rapat Ruang Penilitian dan Pengabdian masyarakat (PPM)
√ √ √ √ √
Tersedia Namun masih kurang
22
Lampiran: 3 Susunan Organisasi dan Pembagian Tugas Tim
No
Nama/ NIDN
Instansi Asal
Bidang Ilmu
1
Dr. Junianto Tjahjo Darsono, SE., MM. NIDN : 0726065803
Unmer Malang
Manajemen
2
Erni Susana, SH., MM. NIDN: 0718055901
Unmer Malang
Manajemen
Aplikasi Waktu Uraian Tugas (jam/minggu) 12 jam 1. Identifikasi Masalah perminggu 2. Studi Literatur 3. Pengolahan Data 4. Penyusunan Laporan 5. Publikasi Jurnal Internasional 6. Perancangan Modul 7. Implementasi Modul 8. Uji Coba dan Finalisasi Modul 12 jam 1.Pengumpulan Data perminggu 2.Pengolahan Data 3.Penyusunan Laporan 4.Publikasi Jurnal Internasional 5.Perancangan Modul 6.Implementasi Modul 7.Uji Coba dan Finalisasi Modul
23
Lampiran: 4 Biodata Ketua dan Anggota Tim Peneliti
Ketua Tim Peneliti A. Identitas Diri 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Nama Lengkap (dengan gelar) Jenis Kelamin L/P Jabatan Fungsional NIP/NIK/Identitas lainnya NIDN Tempat dan Tanggal Lahir E-mail Nomor Telepon/HP Alamat Kantor Nomor Telepon/Faks Lulusan yang telah dihasilkan Matakuliah yang di ampu
Dr. Junianto Tjahjo Darsono, SE., MM. Laki-laki Lektor Kepala 784/FE 0726065803 Madiun, 26 Juni 1958
[email protected] 08123381156 Jl. Terusan Raya Dieng 62-64 Malang 0341 582881 / 0341 582881 S1 = 15 orang, S2 = 20 orang 1. Manajemen Pemasaran 2. Manajemen Pemasaran Internasional 3. Perilaku Konsumen 4. Perilaku Keorganisasian 5. Manajemen Koperasi
B. Riwayat Pendidikan
Nama Perguruan Tinggi Bidang Ilmu Tahun Masuk-Lulus Judul
Nama Pembimbing
S1 Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Manajemen 1982 - 1986 Skripsi: Pengaruh Pengendalian Persediaan Bahan Baku terhadap Kelancaran Proses Produksi Di PT Industri Soda Indonesia (Persero) Waru Sidoarjo Drs. Ec. Andjar Sudjatmiko.
S2 Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Manajemen 1992-1994 Tesis: Analisis Perilaku Konsumen dalam Perilaku Pembelian Mobil Sedan di Surabaya
Dr. T. Hani Handoko, MBA.
S3 Universitas Merdeka Malang Manajemen 2009-2013 Disertasi: Analisis Pengaruh Sikap, Norma Subyektif, Kontrol Keperilakuan, Budaya terhadap Niat dan Keputusan Pembelian Mobil Sedan di Surabaya 1. Prof. H. M. Syafiie
Idrus, SE., M.Ec., Ph.D. 2. Prof. Dr. Hj. Djumiati, MS.
24
C. Pengalaman Penelitian dalam 5 tahun terakhir
No Tahun 1
2008
2
2008
3
2009
4
2009
Judul Penelitian Model Rencana Induk Pengembangan Usaha Kecil Menengah (UKM) dan Sektor Usaha Lainnya Kota Malang. (Sebagai Ketua Tim) Model pengembangan pendidikan berbasis entrepreneurship tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di Jawa Timur. (Sebagai Ketua Tim) Penyusunan Perumusan Kebijakan Pengembangan Industri Rokok Kota Malang Tahun 2009. (Sebagai Ketua Tim) Manfaat dan Dampak Diklat Kepemimpinan II, III, dan IV bagi Peningkatan Kompetensi Aparatur dan Kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Kabupaten Malang. (Sebagai Ketua Tim)
Pendanaan Sumber Jumlah (Rp) Bappeko 91.159.000 Kota Malang
Balitbang Propinsi Jawa Timur
95.000.000
Bagian Perekomian Setda Kota Malang Balitbang Kabupaten Malang
98.500.000
97.735.000
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir No Tahun
Judul Pengabdian Masyarakat
Pendanaan Sumber Jumlah (Rp) RW.4, 200.000 Bandulan, Sukun Malang
1
2010
Pembinaan terhadap koperasi di RW.4, Kelurahan Bandulan, Kecamatan Sukun Kota Malang.
2
2011
Pembinaan Anggota KUD Ngajum Kecamatan Wonosari Kabupaten Malang Di Desa Plaosan Kecamatan Wonosari Kabupaten Malang pada tanggal 24 September 2011 untuk Bidang Kewirausahaan.
KUD Ngajum
500.000
3
2011
Pembinaan Anggota KUD Ngajum Kecamatan KUD Ngajum Wonosari Kabupaten Malang Di Desa Plaosan Kecamatan Wonosari Kabupaten Malang Bidang Manajemen Koperasi.
500.000
4
2012
Pembinaan anggota KUD Ngajum Kecamatan Wonosari Kabupaten Malang di Desa Sumberdem Kecamatan Wonosari Kabupaten Malang, bidang kewirausahaan.
500.000
KUD Ngajum
25
26
Anggota Tim Peneliti A. Identitas Diri 1 Nama Lengkap 2 Jenis Kelamin 3 Jabatan Fungsional 4 NIP 5 NIDN 6 Tempat dan Tanggal Lahir 7 E-mail 8 Nomor Telepon /HP 9 Alamat Kantor 10 Nomor Telepon /Fax 11 Lulusan yang telah dihasilkan 12. Matakuliah yang di ampu
Erni Susana, SH., MM. Wanita Lektor Kepala 785/FE 0718055901 Bondowoso, 18-05-1959
[email protected] 08113618439 Jl Terusan Raya Dieng 62-64 Malang 0341 582881 / 0341 582881 D3 = 20 orang, S1 = - orang Manajemen Pemasaran Praktek Bank Mini I, II / Praktikum Praktek Bank Syariah / Praktikum Hukum Dagang I, II
B. Riwayat Pendidikan
Nama Perguruan Tinggi Bidang Ilmu Tahun Masuk-Lulus Judul
Nama Pembimbing
S1 Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Hukum Keperdataan 1988 - 1992 Skripsi: Peranan Kredit Umum Pedesaan (Kupedes) Dalam Pemberian Pinjaman Masyarakat Pedesaan Pada PT BRI Cabang Nganjuk R. Loekito, SH
S2 Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Manajemen 1993-1995 Tesis: Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsumen dalam Pembelian Film Kamera Merk Fuji di Kotamadya Surabaya Dr. Basu Swasta Dharmesta, MBA
27
C. Pengalaman Penelitian dalam 5 tahun terakhir No Tahun 1
2009
2
2009
3
2011
Judul Penelitian Analisis dan Evaluasi Mekanisme Pelaksanaan pembiayaan Al-Musyarakah pada Bank Syariah Karakteristik Individu dan Lingkungan Kerja terhadap Prestasi Kerja Karyawan Bank Syariah Pelaksanaan dan Sistem Bagi Hasil Pembiayaan Al-Mudharabah pada Bank syariah
Pendanaan Sumber Jumlah (Rp) Mandiri 500.000 Mandiri
750.000
Mandiri
500.000
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir No Tahun 1
2008
2
2008
3
2009
4
2009
5
2010
6
2010
7
2010
Judul Pengabdian Masyarakat Penyuluhan Tentang Bank berbasis Syariah Sebagai Alternatif Pembiayaan Modal Kerja Dengan Sistem Bagi Hasil Bagi UKM Di Kota Malang. Penyuluhan Tentang Kredit Sistem Fidusia Guna Mengantisipasi Kebutuhan Modal Kerja Dalam Meningkatkan Pendapatan UKM Di Kota Malang. Instruktur Pelatihan Sistem dan Operasional Bank Syariah (Pekan Orientasi Perbankan Syariah Bagi Siswa-siswa SMA/SMK SeMalang Raya). Penyuluhan & Pelatihan Sistem dan Operasional Perbankan bagi Mahasiswa Fak. Ekonomi UPN “Veteran” Yogyakarta. Pelatihan dan Workshop Perbankan Konvensional dan Syariah bagi SMA/SMK se Jawa Timur. Pelatihan Sistem dan Prosedur Operasional Perbankan Berbasis Syariah bagi Ikatan Mahasiswa Perbankan Syariah Pendamping UMKM Penerima KUR (Kredit Usaha Rakyat) di Kecamatan Pakis Kabupaten Malang
Pendanaan Jumlah (Rp) Sumber Mandiri 500.000
Mandiri
500.000
Mandiri
500.000
Mandiri
500.000
Mandiri
500.000
DIKTI
33.000.000
Mandiri
500.000
E. Publikasi Ilmiah Dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir No 1
Judul Artikel Ilmiah Analisis dan Evaluasi Mekanisme Pelaksanaan pembiayaan AlMusyarakah pada Bank Syariah
Nama Jurnal Jurnal Keuangan dan Perbankan Terakreditasi. SK Dirjen Dikti Nomor: 167/DIKTI/Kep/2007
Volume/Nomor/Tah un Vol.13 Nomor 1 Januari 2009
28
29
Lampiran: 5
30
Lampiran: 6
KUESIONER Pembeli Mobil Sedan Baru
A. VARIABEL SIKAP (X 1 ) 1. Kepercayaan terhadap atribut yang dimiliki produk (X 1.1 ) Berilah tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang anda pilih. NO 1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
PERNYATAAN Saya yakin bahwa harga pembelian mobil sedan sesuai dengan kualitas.
Saya yakin bahwa harga suku cadang mobil sedan sesuai dengan kualitas. Saya yakin bahwa ketersediaan suku cadang mobil sedan mudah diperoleh. Saya yakin bahwa model mobil sedan sesuai selera. Saya yakin bahwa kapasitas bagasi mobil sedan luas. Saya yakin bahwa konsumsi bahan bakar mobil sedan irit. Saya yakin bahwa kekuatan mesin mobil sedan baik. Saya yakin bahwa tingkat kebisingan mesin mobil sedan sangat rendah. Saya yakin bahwa keleluasaan gerak penumpang mobil sedan sangat leluasa. Saya yakin bahwa suspensi mobil sedan sangat baik.
JAWABAN
Sangat tidak setuju
Sangat setuju
Sangat tidak setuju
Sangat setuju
Sangat tidak setuju
Sangat setuju
Sangat tidak setuju
Sangat setuju
Sangat tidak setuju
Sangat setuju
Sangat tidak setuju
Sangat setuju
Sangat tidak setuju
Sangat setuju
Sangat tidak setuju
Sangat setuju
Sangat tidak setuju
Sangat setuju
Sangat tidak setuju
Sangat setuju
31
11.
12.
13.
14.
Saya yakin bahwa kenyamanan duduk penumpang mobil sedan sangat nyaman. Saya yakin bahwa pengendalian kemudi dan kendaraan mobil sedan sangat mudah. Saya yakin bahwa sistem pengereman mobil sedan sangat baik. Saya yakin bahwa kemampuan bodi melindungi penumpang mobil sedan sangat baik.
Sangat setuju
Sangat tidak setuju
Sangat setuju
Sangat tidak setuju
Sangat setuju
Sangat tidak setuju
Sangat setuju
Sangat tidak setuju
2. Evaluasi pentingnya atribut dari produk (X 1 . 2 ) Berilah tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang anda pilih. NO 15.
16.
17.
18.
PERNYATAAN Harga pembelian mobil sedan sesuai dengan kualitas. Harga suku cadang mobil sedan sesuai dengan kualitas. Ketersediaan suku cadang mobil mudah diperoleh. Model mobil sedan sesuai selera.
JAWABAN
Sangat tidak setuju
Sangat tidak setuju
Kapasitas bagasi mobil sedan luas.
Konsumsi bahan bakar mobil sedan irit.
Kekuatan mesin mobil sedan baik.
23.
Tingkat kebisingan mesin mobil sedan sangat rendah. Keleluasaan gerak penumpang mobil sedan sangat leluasa.
Sangat setuju
Sangat setuju
Sangat tidak setuju
22.
Sangat setuju
Sangat tidak setuju
21.
Sangat setuju
Sangat tidak setuju
20.
Sangat setuju
Sangat tidak setuju
Sangat tidak setuju
19.
Sangat setuju
Sangat setuju
Sangat tidak setuju
Sangat setuju
Sangat tidak setuju
Sangat setuju
32
24.
Suspensi mobil sedan sangat baik.
Sangat setuju
Sangat tidak setuju
25.
26.
27.
28.
Kenyamanan duduk penumpang mobil sedan sangat nyaman. Pengendalian kemudi dan kendaraan mobil sedan sangat mudah. Sistem pengereman mobil sedan sangat baik. Kemampuan bodi melindungi penumpang mobil sedan sangat baik.
Sangat setuju
Sangat tidak setuju
Sangat setuju
Sangat tidak setuju
Sangat setuju
Sangat tidak setuju
Sangat setuju
Sangat tidak setuju
B. VARIABEL NORMA SUBYEKTIF (X 2 ) 1. Kepercayaan normatif kelompok acuan untuk melakukan perilaku tertentu (X 2.1 ) Berilah tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang anda pilih. NO 1.
2.
PERNYATAAN Saya yakin bahwa anggota keluarga mendorong saya untuk melakukan pembelian mobil sedan. Saya yakin bahwa teman-teman mendorong saya untuk melakukan pembelian mobil sedan.
JAWABAN
Sangat setuju
Sangat tidak setuju
Sangat setuju
Sangat tidak setuju
2. Motivasi yang sejalan dengan kelompok acuan (X 2.2 ) Berilah tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang anda pilih. NO
PERNYATAAN
3.
Saya ingin menuruti anggota keluarga tentang pembelian mobil sedan.
4.
Saya ingin menuruti teman-teman tentang pembelian mobil sedan.
JAWABAN
Sangat tidak setuju
Sangat setuju
Sangat tidak setuju
Sangat setuju
33
C. VARIABEL KONTROL KEPERILAKUAN (X 3 ) 1. Keyakinan faktor yang mendorong atau menghalangi perilaku (X 3.1 ) Berilah tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang anda pilih. NO
PERNYATAAN
1.
Saya yakin dapat membeli mobil sedan jika kondisi keuangan saya pada saat ini baik.
2.
3.
4.
Saya yakin dapat membeli mobil sedan jika sistem pelayanan yang baik. Saya yakin dapat membeli mobil sedan jika didukung ketersediaan untuk mendapatkan informasi. Saya yakin dapat membeli mobil sedan jika tidak terpengaruh dengan pengalaman masa lalu.
JAWABAN
Sangat setuju
Sangat tidak setuju
Sangat setuju
Sangat tidak setuju
Sangat setuju
Sangat tidak setuju
Sangat setuju
Sangat tidak setuju
2. Kekuatan faktor yang mendorong atau menghalangi perilaku (X 3.2 ) Berilah tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang anda pilih. NO 5.
6.
7.
8.
PERNYATAAN Saya sudah mengetahui kondisi keuangan saya pada saat ini baik. Saya sudah memahami sistem pelayanan yang baik. Saya sudah mengetahui ketersediaan untuk mendapatkan informasi. Saya sudah memahami bahwa saya tidak terpengaruh dengan pengalaman masa lalu.
JAWABAN
Sangat tidak setuju
Sangat setuju
Sangat tidak setuju
Sangat setuju
Sangat tidak setuju
Sangat setuju
Sangat tidak setuju
Sangat setuju
34
D. VARIABEL BUDAYA (X 4 ) 1. Budaya (X 4.1 ) Berilah tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang anda pilih. NO
PERTANYAAN
1.
Orang yang mempunyai niat membeli mobil sedan akan lebih tinggi dihargai di masyarakat.
2.
Orang yang mempunyai niat membeli mobil sedan akan dianggap biasa hidup layak di masyarakat.
JAWABAN
Sangat setuju
Sangat tidak setuju
Sangat setuju
Sangat tidak setuju
2. Sub-Budaya (X 4.2 ) Berilah tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang anda pilih. NO
PERTANYAAN
3.
Jiwa nasionalisme mempengaruhi niat membeli mobil sedan.
4.
5.
6.
Kelompok keagamaan mempengaruhi niat membeli mobil sedan. Kelompok ras mempengaruhi niat membeli mobil sedan.
Area geografis mempengaruhi niat membeli mobil sedan.
JAWABAN
Sangat setuju
Sangat tidak setuju
Sangat setuju
Sangat tidak setuju
Sangat setuju
Sangat tidak setuju
Sangat setuju
Sangat tidak setuju
3. Kelas Sosial (X 4.3 ) Berilah tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang anda pilih. NO 7.
8.
PERTANYAAN Penghasilan mempengaruhi anda dalam niat membeli mobil sedan.
Pekerjaan mempengaruhi anda dalam niat membeli mobil sedan.
JAWABAN
Sangat tidak setuju
Sangat setuju
Sangat tidak setuju
Sangat setuju
35
9.
10.
Pendidikan mempengaruhi niat membeli mobil sedan.
Tempat tinggal mempengaruhi niat membeli mobil sedan.
Sangat setuju
Sangat tidak setuju
Sangat setuju
Sangat tidak setuju
E. VARIABEL NIAT (Z) 1. Niat Tradisional (Z 1.1 ) Berilah tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang anda pilih. NO 1
2
PERNYATAAN Saya berniat akan membeli mobil sedan dalam waktu dekat ini.
Saya tetap merencanakan membeli mobil sedan meskipun harganya naik.
JAWABAN
Sangat tidak setuju
Sangat setuju
Sangat tidak setuju
Sangat setuju
2. Niat Referensial (Z 1.2 ) Berilah tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang anda pilih. NO 3
4
PERNYATAAN Saya berniat akan mereferensikan mobil sedan agar juga dibeli orang lain
Saya berniat mengatakan hal yang positif tentang produk yang diminatinya.
JAWABAN
Sangat tidak setuju
Sangat setuju
Sangat tidak setuju
Sangat setuju
3. Niat Preferensial (Z 1.3 ) Berilah tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang anda pilih. NO
PERNYATAAN
5
Saya selalu memiliki preferensi utama pada mobil sedan.
JAWABAN
Sangat tidak setuju
Sangat setuju
36
6
Saya selalu memiliki preferensi pada showroom mobil sedan yang memberikan layanan terbaik.
Sangat tidak setuju
Sangat setuju
4. Niat Eksploratif (Z 1.4 ) Berilah tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang anda pilih. NO
PERNYATAAN
7
Saya selalu mencari informasi tentang mobil sedan.
8
Saya selalu mencari informasi mengenai showroom mobil yang memberikan layanan terbaik.
JAWABAN
Sangat tidak setuju
Sangat setuju
Sangat tidak setuju
Sangat setuju
F. VARIABEL KEPUTUSAN PEMBELIAN (Y) 1. Pilihan Produk (Y 1.1 ) Berilah tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang anda pilih. NO 1
2
PERNYATAAN
Saya membeli mobil sedan yang sering dipromosikan.
Saya membeli mobil sedan yang direkomendasikan oleh majalah konsumen.
JAWABAN
Sangat tidak setuju
Sangat setuju
Sangat tidak setuju
Sangat setuju
2. Pilihan Penyalur (Y 1.2 ) Berilah tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang anda pilih. NO 3
PERNYATAAN
Saya membeli mobil sedan pada showroom mobil yang memberikan layanan terbaik.
JAWABAN
Sangat tidak setuju
Sangat setuju
37
4
Saya membeli mobil sedan pada showroom mobil yang memberikan harga lebih baik.
Sangat tidak setuju
Sangat setuju
3. Waktu Pembelian (Y 1.3 ) Berilah tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang anda pilih. NO
PERNYATAAN
5
Saya membeli mobil sedan pada saat ada pameran.
6
Saya membeli mobil sedan pada waktu saat diperlukan.
JAWABAN
Sangat tidak setuju
Sangat setuju
Sangat tidak setuju
Sangat setuju
38