ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
USAHA PMINGrKA^OAN PRODUKSI PADI DAK PEHGAEDHm TERHADAP PBHDAPAOIAN PETANI DI KABUPATEN DASRAS m
m
I I PONOROGO
SERIPSI DiajuJcan u n tu k M em perlengkapi S y a ra t-S y a ra t dalam U en p eroleii G ela r S a rja n a Ekonomi Juruaan S tu d i Pembangunan
O leh i S U I A R I O Ho .P okok : 4033/PE
PAKULTAS BKONOU OHXV35BSX3US AIHLANGGA 1981
SKRIPSI
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
SUTARYO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Surabaya, Diaetujui dan diterima baik oleh s
Doaen Fembimbing s
C Bra.Bo, Achmadi )
SKRIPSI
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
SUTARYO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
baglxou alma mater ( yang aangat tercinta ) kuberjanji setla ..........ini adalah babak afchlr dari. perjalanan kasarjanaanku yang panjang dan penuh badai ......................
kepada sem ua yang kutrsana
SKRIPSI
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
SUTARYO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Dengan nama Allah, yang maha kasih dan aayang. Syukur yang tiada hingga penulia pujikan kapada-Nya yang telah berkenan mamberikan rahmat hidayat,
aehingga pe-
nuliaan skripai ini dapat diaelesaikan. Skripai ini diausun untuk molengkapi salah satu syarat guna aeraih gelar Sariana Ekonoai Juxusan Studi Pembangunan pada Fakultas Skonomi Universitas Airlangga* Semoga karya yang tentunya masih jauh dari aempuma ini mampu membulirkan manfaat bagi maayarakat atau paling tidak dapat menggugah gairah demi terciptanya langkahlangkah yang lebih terarah. Fada kosaapatan emaa ini,
penulia ingin juga me-
nyampaikan segenggam teriaa kasih kepada para fihak yang telah jerih nembantu aenberikan datum-datum guna aenunJang penulisan ini. Terina kasih yang khuaua penulia haturkan kepada Bapak Drs«Ec. Achaadi, doaen peobimbing. Demikian kata pengantar skripai ini. Sekuntua sa lsa bagiau kampus abu-abu, Jakultas Ekonomi Universitas Airlangga. Surabaya, Medio Oktober 1981* Fenyusun,
SKRIPSI
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
SUTARYO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
PeH|>£ail't/El2? •••**«#■#•#■#****#••.••■****«• ■*#*»•*#•
X
I3X *****»*•#*•••***** a-#****#*#*******■•#* Daftae Tabel ............... .
3»3L v
D a fta r cteeabar .......................................... ..
lid
D a fta r to n p ir a n
v ii
BAB i
1* Fen&ahuluan ........... 1 1.
1
P a n d a n ^ a n tToiuta
2. PonjeXaaan Judul ........... .
5
3* AIa3an PemiXihan Judul... *... . 4* ^Tuduan Penyusunan Skripsi .,.... .......
& 7
5* Sisfcematika Skripsi •**«•••..... ... *
S
6 . M e to d o lo g i ...............................................................
9
6.1* PermasaXahan 6 .2 * H ip otea a K e rja
.......
9
......... *............
10
6*3. Scope Anaiisa .......... . 6.^* Prosedur Pen^umpuXan daa PengoXahan Data... ..... ...........
10
IX* E un gsi P rod u k si dalam U sabafcani . . . » • * * * * » . .
17
1• Faktor-falcfcor Produksi Usaixatani..... 2. Pan&a Usaha 2ani sebagai Usaha Intenaifik a si
SKRIPSI
............... .............................
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
11 17 19
SUTARYO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Halaman 3* Aspek Pemasaran dan Pendapatan ..........
21
HI. Qambaran Umunt tentang Budidaya Padi di Kabu-^ paten Daerah Tingkat II Ponorogo .»... •.»*
27
1. Keadaan Alam ........... 27 2* Kultur Tehnia Tananan P t d i ...........
29
3. Perkeobangan Produksi P a d i ...... .....
32
4* Keadaan Sosial Kkonomi Petani ........
36
3* Peranan Peaerintah ............. .....
40
3*1* Penyuluhan Pertanian .............
40
3*2. Binas, Inmag dan Insua..........
43
5*3* Lembaga BOTD/HJD... .
48
IT* tfpaya Peningkatan Produksi Padi serta Pangaruhnya kepada gingkat Pendapatan Petani di Kabupaten Daerah Tingkat II Ponorogo.....
52
1. Boberapa Hambatan dan Ikhtiar Mengatasinya dalam rangka Peningkatan Produksi Padx dan Pendapatan Petani.... *........
55
1.1* Masa Pra Panen .i...................
56
1*2. Masa Pasca Panon.........
63
SKRIPSI
2. Pengaruh Peningkatan Produksi Padi textiadap ffingkat Pendapatan Petani di Kabupa ten Daerah Tingkat II Ponorogo «.......
69
3* Prospok Peningkatan Produksi Padi dalam Rangka Swa-Seobada Pangan di Kabupaten Daerah Tingkat II Ponorogo ............
35
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
SUTARYO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
V* Kesinpulan dan. Soran,
*
88
1. Koaimjailan *»-«,*•.... .
88
2. Saran **..»»•***..........
90
Daftar Kapustakaan Laiapiran
SKRIPSI
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
SUTARYO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
1. Perkembangan Harga Baser Padi & Gabah Tahun 1976/197? s/d 1980/1981 ( dalam rupiah/kg )...
22
2• Luas Baku Sawah di Kabupaten Daerah Tingkat II Ponorogo Tahun 1978/1979 ... •-..........
30
3. Luas Tanam, Luas Panen, Produktivitas» Pro-* duksi dan Luas Puso Tanaaan Pangan di Kabu paten Daerah Tingkat II Ponorogo Tahun 1979* ••
34
4. Luas Tanam, Luas Puso, Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Tanaman Padi di Kabupaten Daerah Tingkat IX Ponorogo Tahun 1976 s/d 1980
35
5* Komposisi Penduduk Kabupaten Daerah Tingjcat II Ponorogo Berdasarkan Matapencaharian pa da Tahun 1979 ...........................
38
6 . Penyaluran Sarana Produksi pada Musim Tanam
1979/1980 & Musim Kemarau 1980 oleh Kopera si Unit Desa ( KOD ) di Kabupaten Daerah Tingkat II Ponorogo ....................
51
7* Produksi Padi, Pendapatan Kotor, Beaya Pro duksi dan Pendapatan Sersih darx Para Responden Petani Maju di Kabupaten Daerah Ting kat II Ponorogo ( pada musim tanam 1980/ 1981 ) ...............................
71
8. Produksi Padi, Pendapatan Eotor* Beaya Pro duksi dan Pendapatan Bersih darx Para Responden Petani Kurang Maju di Kabupaten Daegah Tingkat II Ponorogo ( pada musim tanam
1980/1981 ) ...........................
72
9. Perhitungan Pembentukan Harga Gabah Kering Giling yang Dijual oleh Petani Insus dan Non Insus Secara Rata-Rata Tertimbang di Kabupaten Daerah Tingkat II Ponorogo $ada Panenan Musim Tanam 1980/1981 ........ .
75
10. Peihitungan Rata-Rata Beaya Produksi Padi per hektar Musim Tanam 1980/1981 di Kabupa ten Daerah Tingkat XI Ponorogo ..........
80
SKRIPSI
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
SUTARYO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DAKAR GAMBAR
Nomor i
Halaman,
1. Skema Pengambilan Sampel secara Haiti Staged Sampling .
. ............. ........
15
2* Jalur Tata Niaga Padi/Gabah di Kabupaten Da©rah a&ag&at I I Ponorogo.......
25
3* Organisasi dan Tata Kerja Penyuluhan Portanian di Jasm Timur .....................
42
SKRIPSI
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
SUTARYO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Honor t 1* Fadomari Faket Kredit Bimas Padi Sasrah per Hektar di Kabupaten Daerah Tingkat XI Ponorogo Tahun 1981 - 1982*
2* Daftar Beberapa Kama Pupuk* Kandungan Zat dan Produaen Pupuk di Indonesia* 5* Daftar Beberapa Maoam Peatisida dan Kegunaannya. 4* Contoh Forreulir Tanda Terima Gabah ox Insus ( Mo del : F.B.3 ). 5* Contoh Fornmlir Surat Keteran*?an peserta Insus ( Model i FO >• 6 * Perhitungan Pendapatan Beraih Eata-Bata ( 2 )•
7. Perhitungan Standard Dsviasi ataa Rata-Rata Penda patan Beraih ( S )• 8 . Hitungan Defferences Between Means.
SKRIPSI
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
SUTARYO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
BAB X PEKDAHtJIiUAfl
1* Pandangan Umum Diantara tanaman pangan di Indonesia, tanaman pa di menempati posiai yang utama, baik ditinjau dari segi sumber gizi, pengembangan tenaga kerja ataupun dari segi pendapatan petani. kan bahwa
Hata-rata tahun 1972 - *1974 menunjuk
55% dari kebutuhan kalori per orang per hari
dan 45% dari kebutuhan protein per orang per hari
dipe-
nuhi dari konsumsi beras. Rata-rata tahun 1971 - 1975 ju ga menunjukkan bahwa padi adaiah tanaman yang paling menguntungkan dibandingkan dengan tanaman pangan yang lain . Memang sebagai negara yang sedang berkembang dan bercorak agraris,
Indonesia masih akan lama menghadapi
masalah-masalah pertanian, khususnya masalah pangan. Sektor pertanian masih merupakan sektor yang strategis dalam perkembangan ekonomi nasional,
baik ditinjau dari
kontribusinya terhadap Produk Nasional ataupun berdasarkan jumlah penduduk yang hidup atau bekerja disektor ter
^ Uraian lebih lengkap dapat dibaca pada : Team Analisa Sensus Pertanian, Beberapa ffaktor yan^ Mempenga-
ruhi Perkembangan Luas Tanaman Padi di Jawa-Aladura *1$52^ 19^4, Bxro Pusat ^frafrxs-fcik. Jakarta, iqW/halaman Y.
SKRIPSI
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
SUTARYO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
aebut2.
Dalam program pengadaan pangan nasional, Propinsi Daerah. Tingkat X Jawa Timur dinilai sangat bexhasil. Keberhasilan mana merupakan cerminan dari paduan potensi daerah di bi&ang pertanian dan program-program Pemerintail dalam rangka peningkatan produksi padi. Dengan keberhasilan tersebut Jawa Timur mampu membantu daerahdaerah lain dalam hal kebutuhan beras. Usaha peningkatan produksi padi dan sekaligus pendapatan petaninya oleh Pemerintah dituangkaa dalam bentuk program-program, proyek-proyek dan tindakan-tindakan lain yang saling menyokong serta diikuti secara serompak oleh seluruh daerah, mulai dari tingkat kabupa ten, kecamatan, desa, kelompok-kelompok tani, bahkan pe tard secara perorangan. Kabupaten Daerah Tingkat XX Ponorogo sebagai bagian dari wilayah Jawa Timur tidak luput dari kegiatan atau usaha-usaha tersebut. Usaha-usaha tersebut sangat relevan bagi Kabupaten Ponorogo, karena sebagian besar sumber daya manusianya hidup di sektor pertanian tanaman pangan, khususnya padi. Walaupun secara^ regional potensi Ponorogo relatif kecil, karena harua menaklukkan tantangp
Iohatlah juga : Mobyarto* Pengantar Bkonomi Per taniant Lembaga Penelitian, Pendidilcan dan Penerangan Skonomx dan Sosial, Jakarta, 1979, halaman 11.
SKRIPSI
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
SUTARYO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
J
an bukit kapur yang kering di sebagian wilayahnya, namun a©dikit demi sedikit uaaha tersebut semakin mendapatkan kemajuan yang menggambirakaa* Dengan digalakkannya Panes Usaha Tani yang didukung sarana^earana penun^angnya, usaha peningkatan pro duksi padi terus dilakukan- Pengembangan potensi budidaya padi masih nrungkin ditingkatkan* karena aampai saat ini belum aemua petani aau dan mampu aolakaanakan Panca Usaha secara lengkap, terutama petani dari daerah peraawahan non tehnis. Juga belum semua sarana produksi dapat disediakan, misalnya sarana pengairan yang belum sempurna atau sedang dalam tahap pembangunan. Dengan peningkatan kegiatan penyuluhan pertanian, Xatihan dan kunjnngan ( IiAKIJ ) kepada para petani, pernbuatan ubin-ubin percontohan serta usaha-usaha lain yang memporlihatkaa hasil nyata, petani diharapkan akan lebih tanggap dan sadar akan pentingaya paaajuan usaha tani se suai dengan tuntutan tehnologi dan inoTOsi di bidang per tanian. Rendahaya produktivitaa adaiah akibat dari pensrapan Panca Usaha yang belua aempuroa dan aerata, kurang lancamya sarana peminjang atau kurang berfungainya sara na pemasaran. Harga gabah yang tidak aenjamin bisa aerupakan salah satu sebab keengganan petani dalam kegiatan
SKRIPSI
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
SUTARYO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Panca Usaha. Produktivitas yang ron&ah selalu berarti rendahnya pondapatan potanif sebaliknya produksi yang aeningkat tidak mesti berarti kenaikan pendapatan* tlasih ada sebuah Jalur, yaitu tata niaga dengan harga yang mantap, yang ba rus dilalui untuk sanrpai kepada tujuan peningkatan ponda patan petani* Dua sisi kogiatan, yaitu kegiatan pra dan pasca panen, harus dibenahi secara aeiabongPomorintah sebagai jalur otorita telah laengerahkan eegala keraarapuan untuk mongangkat taraf hi&up petani. Peranan mana banyak dimigudkan. dalam kegiatan penyuluhan pertanian, Binas/Inmaa dan Insus beserta pakot kreditnya, pengadaan sarana produksi dan penataan jalur tata niaga oleh KUD, pcsabangunaa proyek-proyek pengairan, dan kebijakaanaan-kebijaksanaan lain yang isi mengisi. Usaha-usaha tersebut telah terlihat hasilnya, ha~ nya aaja masib dijumpai boberapa pemaealahan yang bersit a t aengjmmbat akibat kurang atau belim berkembangnya ja-
lur swadaya dan suakaroa oasyarakat petani, miaalnya kekurang-torbukaan sebagian petani terhadap pemajuan usaha tani monurut prinsip Panea Usaha dan pemasalahan tata ni aga yang nasih belun celancar yang didaabokan. Hamun demikian peningkatan pendapatan sehubungan dengan im«M poningkatan produksi padi sudah bisa dirasakan hasilnya.
SKRIPSI
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
SUTARYO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
2 . Pea.lel.aaaa. Judul
J'udul akripsi ini adaiah t " USAHA PENINGKATAN PRODUKSI PAD! DAN PENGAHUHN2& TEHHADAP PENDAPATAN PETANI DI KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PONQROOO
Adapun yang
dimaksud dongan : a)* Usaha, adaiah tinda3mn-»trindakan untuk moncapai tujuan9 dalam hal ini aisalnya dengan tehnologi Panca Usaha Tani, penyediaan Cator Sarana, Bimaa, koleahagaan KUD dan sarana-earona po~ zmnjang lainnya. b). Peningkatan, adaiah perihal aenjadikan lebih baik dan lebih banyak. Jadi peningkatan bisa seca ra kualitatif dan kuantitatif. Secara kualitatif miaalnya yang berkaitan deagan perbaikan mutu gabah/boraa karena peabinaan/pengolah an dan peayixapanaa yang lobih acanpurna, aedangkan secara kuantitatif diteapuh dengan pe ningkatan produktivitaa per satuan luas tanah dan penanbahan frokuenai tanam per satuan waktu. o)* Produksi, adaiah hasil pisik atau output yang berupa panenan. d)« Padi* adaiah tanaman pangan yang dibudidayakan zaanusia, biaa borupa padi ( butir-butir yang na-
SKRIPSI
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
SUTARYO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
sili terangkai dengan tangkai/merangnya ), gabah ( butixvbutir yang sudah dirontokkan dari tangkainya ) ataupun boras ( gabah yang sudah dikupaa kulituya )* o). Pengaruhnya* adalah akibat yang ditiabulkan oleh usa ha-usaha teraebut. f). Pendapatan, adalah haail borsih yang diperoloh dari
usahatani budidaya padi* yaitu nilai produksi ( kuantua kali harga ) dikurangi beaya pro duksi* g). Potani* adalah orang-orang yang hidnp dan bokerja di oektor pertanian, khusuanya sub aaktor bu didaya padi* baik petani pemilik tanah* penye TO/penyakap maupun buruh tani. h). Kabupaten Daerah Tingkat II Ponorogo# adalah lingkup geografis dipandang dari sudut adminiatrasi Pe&erintahan* Jadi dengan Judul tersebut* yang dimakmzdkan ialah meninjau. aampai sejauh mana pelaksanaan usaha pening katan produksi padi dan pengaruhnya terhadap pendapatan potani di Kabupaten Daerah Tingkat II Ponorogo# 3* Alasan Pemilihan Judul Sebagian boaar pendud.uk Kabupaten Daerah Tingkat
SKRIPSI
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
SUTARYO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
?
IX Ponorogo hidup dan bekorjja di sector pertanian, khusus nya sub sektor pertanian bahan pangan budidaya padi. Haka aojalan dongan gtrateai penbangunm pertanian, pembonahan sub ookfcor tersebut tidak dapat diturria-tunda Iasi* Karona selain sebagai sarana owa-acaabada pangan, usaha pening katan produtoi padi yang ditunjang dengan tata niaga yang memadai akan monlngkatkan taraf hidup petard. Peningkatan produksi padi yang diupayukan secara intensifikaoi ( Panca Usaha ) adaiah ialan koarah perbaikan taraf hidup potani* baik petani pemilik faktor pro duksi tanah xoaupun buruh tani ( penilik foktor produksi tenaga kerja )♦ Uereka itu* lebih-lebih para buruh tani tingkat hi&upnya rata-rata masih rendah. Pomilio tortarik akan uaaha-^iaaha tersebut, corta ingin meaaperoleh gasbaran so-rpai sejouh nana polaksanaannya* spa permasalahannya dan ikut noncoba aenyuabanglcan buah pikiran untuk mszieonhtenn pernaaalohan yang tinbul de ngan olat analica kaidoh-kaidah ekonoai« 4. gu«1uan Fenyusunan Skripai Tujuaa pcnyuaunan skripai ini* lalah a a)• untuk nenperolch gambaran dari usahn-usaha peningkat an produkai padi dan pcngaruhnya torhadap tingkat pan dapatan potani*
SKRIPSI
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
SUTARYO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
b) • ikut momberikan sarannaaran koarah perbaikan dengan cara momecahtcan ponnasalohan yang timbul dalam usa~ ha-usaha tersebut di Kabupaten Daerah Tingkat II Po norogo, c). memborikan sumbaagan peoikiran kepada dunia Aim pe~ ngetahuan pada umannya dan ilnru ©kononi pada kfrusuanya.
5* Sistaaatika Skrjpai Sistomatika akripai dapat dieinak dari uraian singkat bab deni bab dibawah ini. Bab
I. Pendahuluan. Mecniat uraian serba singkat tentang apaapa yang akan dibahas atau dianalisa dalam skripsi ini, juga disajikan peruiausan pemasalahannya sekalian dengan hipotesa korja yang di pergonakan*
Bab II* Fungsi Produksi dalam Uaahatani. Meaaborikan landasan teori tentang fttngsi produksi dan dicoba diterapkan kepada keadaan lapangan atau kondisi daerah pertanian, diantaranya Panea Usaha Tani sebagai usaha intensifikasi. Bab I I I * Gambaran Umum tentang Budidaya Padi di Kabupaten
SKRIPSI
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
SUTARYO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Daerah Tingkat XI Ponorogo* Uraian yang cukup leagkap tentang gambar*an usahatani budidatfa padi di^Kabupaten Daerah Tingkat II Ponorogo, baik tentang keadaan alaranya# keadaan aosial ekonomi petaninya, produksinya, juga tontang pcranan Peaerintah di daerah teraebut* Bab XV. Upaya Peningkatan Produksi Padi aerta Pengaruhnya kepada Tingkat Pendapatan Petani di Kabupa~ ten Daerah Tingkat XI Ponorogo« Bab ini menmat analisa permasalahan dari usaha peningkatan produksi padi dan pengaruhnya bag! pendapatan petani* aerta upaya mengatasi permasalahan tersebut. Bab
V. Keaimpulan dan Saran. Beriai kcsiopulan dari keseluruhan isi skripsi dan diakfairi dengan aaran yang biaa disuxnbangkan oleh penulis.
6 . Metodologd
6.1* Permasalahan Dalam pelakaanaan usaha peningkatan produksi padi dan pendapatan petani ternyata masih dijunpai permasalah-
SKRIPSI
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
SUTARYO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
an yang bersifat jaonghaabat» Permasalahan raana dapat diidentifikasikan aebagai berikut t Bahwa, di maaa pra panen masih ada petani yang kurang tanggap atau terbuka dalam nenerioa dan nenorapkan tahno logi Panca Usaha Tani, sedangkan di aasa pasca panen ma sih ditozmi beberapa hanbatan tataniaga, Mmsusnyu ponerapan harga dasar yang berlaku pada tingkat penjualan da ri petani ko Kbperasi Unit Deaa ( KBD ), sehingga pening katan produkai padi dan pendapatan petani bolun dapat moncopai tingkat yang optimal seperti yang diharapkan.
6*2. Hipotesa Ker^a Hipotesa kerja yang dipergunakan didalam pcmlioan akripsi ini, ialah s Keberhasilan peaajuan usahat&ni budidaya padi monurut prinsip-prinsip Panca Usaha Tani, pembinaan hasil panen yang lebih baik dan penbenahan jalur tata niaga sesuai dengan harga dasar yang beriaku, akan dapat aoningkatkan produk3i padi dan pada giliran solanjutnya diharapkan pe ningkatan pendapatan petani -
6-3* Scope Analiea A naliaa akan dibatasi pada masalah ekonoai yang
tinbul dalam usaha peningkatan produksi padi, khususnya
SKRIPSI
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
SUTARYO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
yang berkaitan dengan Panca Usaha Tani dan sarana-aarana pernxnjangnya, pembinaan haail panen, peiabenahan tata niaga dan peningkatan pendapatan petani. Sedangkan secara geogrofis, scopeaya akan dibatasi pada permasalahan yang tiobul dari usaha-usaha terse but di wilayah Kabupaten Daerah Tingkat XI Ponorogo* 6.4. Frosedur Ponguapulan dan Pengolahan Data Dalam usaha untuk nienperolch data guna nemnjang penulisan skripsi ini, telah dilakukan pengsalian sumber-suniber data sebagai berikut : 1). Penelitian Lapangan, dalam penelitian ini data yang terhiapun dapat dibedakan menjadi : a)* Data Primer, yaitu data yang diperoleh dari. pe nelitian torhadap beberapa petani saopol yang dilakukan dengan metode interviot/wasyancara. Di samping itu, dilakukan juga penelitian lapangan lain ke beberapa Koperasi Unit Desa ( KUD ). b). Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari beberapa instansi Pemerintah yang bexkeeimpung dalam usaha peningkatan produksi padi dan pen* dapatan petani, antara lain s - Peaerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Pono rogo. - Dinas Pertanian Tanaman Pangan Daerah Propin-
SKRIPSI
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
SUTARYO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
si Daerah Tingkat I Jawa Timur Cabang Ponorogo. * Dinas Pertanian Tanaman Pangan Daerah Propinsi Dae rah Tingkat I Jawa Timur. - Kantor Kbperasi Kabupaten Daerah Tingkat II Pono rogo- Kantor Statistik Kabupaten Daerah Tingkat II Pono rogo. 2). Studi Kepustakaan - Dilakukan dengan menekuni buku-buku, majalah-majalah, surat-kabar-surat-kabar, laporan-laporan serta tulisan-tulisan ilmiah lain yang berhubungan dengan materi skripai ini. Dalam usaha untuk memperoleh sanpel yang serepreaentatip nrungkin berhubung banyaknya ^umlah petani, maka pengambilan sampel dilakukan secara Multi Staged Sampling, dengan demikianMpeluang rambangnya diberikan kepada anggo ta populasi secara kolektif"? .
..
Kabupaten Daerah Tingkat II Ponorogo mempunyai 19 kecamatan yang dapat dipiiahkan menjadi" tiga stratum. Kri teria pemilahan strata didasarkan kepada persentase luas sawah berpengairan tehnis terhadap keseluruhan luas baku ^ Sutrisno Hadi, Tfletode Penelitian Ilmiah", Penataran Dasar-Dasar Metodologl if^elxtianTlrimiah dan Statis tik Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga tanggal 2 s/d 14- Maret 1980, halaman 19 *
SKRIPSI
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
SUTARYO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
sawah di masing-maaing kecamatan* Dari strata teraebut masing-masing mempunyai luas sawah* jumlah petani* pelayanan an
sarana produksi dan tata niaga ( HDD ) dan pelayan
perkreditan ( BRI Unit Desa ) septa intansitas penyu-
luhan yang relatif seimbang* Hasil pemilahan strata selengkapnya adalah sebagai berikut t a)* stratum X* adalah kecaaatan-kecaaatan yang me&punyai areal sawah berpengairan tehnis lebih dari 30%. Termasuk dalam stratum ini adalah kecamatan-kecamatan * Ponorogo Kota, Baba&an, Jonangan, Jetis, Balegan dan* Siman. b). stratum XI, adalah keoamatan-kecamatan yang menpunyai areal sawah berpengairan tehnis antara 23 30^* Termasuk dalam stratum ini adalah kecamatan-* kecamatan t Kauman, Sanpung, Slahung* Mlarak, Saabit dan Sooko* c)* stratum XXX, adalah kecamatan-kecamaton yang mempunyai areal sawah berpengairan tehnis kurang dari 25^. Tenaasuk dalam stratum ini
kecamatan-kecama-
tan t ITgebel, Pulung, Ngrayun, Bungkal, Balong, Suko rejo dan Sawo* Dari tiap stratum tersebut Ajqmbjit secara raabqnff sebuah kecamatan untuk mowakili stratum masing-aasing, hasilnyu adalah t
SKRIPSI
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
SUTARYO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
a), stratum X terwakili oleh kacaaatan Jetis. *>)• atratua XX tervrakili oldi keCamatan Sambit* ©). atratuza XXI terwakili oleh kecaaatan Pulung. Kemudian dari t±8p kecsaatan tersebut dianbil la gi masing-masing dua buah deaa secara rambana. Hasilnyai m)* keeamactan Jotia terwakili oleh deaa Jetia dan Coper'. b)% kecaaatan Sambit terwakili oleh deoa Kesauning dan Bangsalan. c). kecamatan Pulung oerwakili oleh deca Pomahan dan Banaran*
Selonjutnya dari tiap deaa tersebut diaabil eecara rambanre sebanyak enaa orang potatti aebagai sampel, ma aing-masing tiga orang petani yang sudah tangge© dan oadar akan pentingnya peabaharuan usahatani ( petani ma£u) dan tiga orang petani yang kurang atrn bdua tangge© dan aada? akan pentingnya panbaharuan. usahatani ( petani ku rang maju ). Gambaran lebih longkog? tentang Jalannya pengambil an aampol ini bisa diikuti pada gambar 1
di halonan. 15»
Data yang terkuapul tersebut kemudian diolah dan dianalisa* baik secara deskriptdf* induktif maupun deduk tit. Untuk mongetabui sekerepa jauh pengarvh tingkat ketoifoukaan dan kesadaran petani dalasi aeneriaa d m mene
SKRIPSI
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
SUTARYO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
omm 1
m c m TOKUEEKEL4R fi&EPEL SECAHA flHBKE 02*020 CAnPUBQ
Kafcupat«* Bo*rah Stacks* ££ Pcearqso
T
eir&ttia X { b*st>a* oteilttttH ( b«rp*~ aeaircn inTffils balk ) ngrtrea Moil* *#•
atofltua ZZI ( b*r~ pcagatrmi t«8aaaia fcurens )
Kecaaaton
g#o*mtca
J«tis
PHltHS0
*1 Zfess
DMi
D*aa
Saaaiina
Pcoeb&a
1 3
5
5
3
* £ *SB S B m i
Zrtvraagm
n
3
3
3
3
ssa ? ti 80S * s isb
3
3
p u ms
# P B • p e tro l oa ju .
IKES * patasi fcurona »&ju«
SKRIPSI
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
SUTARYO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
rapkan tehmlogi pea&aauaix/penibaharuan uaahatani dalam rangka peningkatan produksi padi dan pendapatan petani, data yang frerhimpun dari kedna golongan petani oampel tersebut* kesmi&ian dianalisa dengan metode koaiparatif ssfcta diuji dengan runrua atatistik Decffercncea Between Moana untuk moyakinkan tingkat kebermaJmaanziya. tfalsaqmn dalam penolitian toraebut hanya dilaku kan terkadsp petani penggarap« narcun tidak berarti kelom pok buruh, tani, yang manyediakan tenaganya untuk mendapat upa& dari uaahatani teraebut tidak nemperolah pening katan pendapatan* Dengan luas tanam yang terns bertambah, pengolahan tanah yang semakin intenaif dan produksi yang aeningkat, pormintaan akan tenaga karja lebih beaor dan vtpah yang diterima pun menjadi lebih banyak.
SKRIPSI
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
SUTARYO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
BAB
II
ItJNGSX FROOTXSI DALAM USAHA2AHI n. gaktor-ffakfcor Produkai Usahatani Menurut C.E.Biahop dan W.D.3?oussaint hubungan anta ra input dan output dapat dinyatakan dalam sebuah ftmgsi produksi* yaitu"auatu hnftungan fratqaatis yang aeoggambarkan bagaimana oejumlah produk yang dihasilkan tergantung kepada sejumlah aasukan atau faktor-faktor produksi yang dipcrgunakaa"^. Seperti lasininya aotiap kegiatan produksi, kegiatan usahatani Juga mengonal faktor-faktor produksi yang se cara korwonsional disabut sebagai
tanah* tenaga korja,
modal dan management/skill"2, Sebenarnya yang dimaksud dengan tanah* bukanlah ta nah untuk ditanami aaja* melainkan juga termasuk segala sumber daya alaia yang terkandung didalamnya* Sumber daya alarm merupakan faktor produksi utama dalam usahatani* Earena sifat faktor produksi ini yang tak mudah rusak* oa ring tidak dilakukan penyusutan atasnya*
tetapi sebenar-
^ C.B.Bishop dan V.D.Toussaint* Introduction to Agricultural Economic Analysis, John Wiley & sons ¥ao* Hew York* '1958*halaman $ol p
,
Idhatlah ; Mubrarto* Pengantar Rirrnvrat pertani— an* Lembaga Penelitian* Pendidlkan dan ^enerangan J^kcno^ II dan So8ial* Jakarta* 1979* halaman 39*
SKRIPSI
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
SUTARYO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
nya tidak demikian, sebab bagaioana £uga tanah atau sumber daya alam itu akan memirun fcualitasnya bila ditanaoi torus-aenerua, sehingga untuk meopertahankan tingikat kesuburan haroa dilakukan pengolahan yang lebih intensif dan beaya yens lebih besar. Tenaga kerja di daerah Ponorogo cukup melimpah, bahkan di sektor pertanian sudah banyak terdapat pengang guran tersaaar* Akibat nisliaipahnya tenaga kerja ini, us& ha peningkatan produksi padi lebih mengarah kepada pe ningkatan output per hektar daripada per tenaga Is&rjs?* Sesungguhnya yang diraaksud dengan tenaga kerja, bukan se kedar tenaga kerja ( labor ) aaja9 atelainkan aencakup p© ngertian yang lebih luas, yaitu sumber daya manusia. Sedangkan faktor produksi modal, yang dimaksudkan adaiah barang-barang modal nyata ( real capital goods ), seperti i benih, pupuk,
sarana pengairan dan lain-lain.
Faktor produksi yang keenjpat adaiah aanageaent/ skill. Umuanya petani di pedesaan Ponorogo kurang aenguasai faktor produksi ini. Fengolahan tanah kebanyakan aa sih dilakukan aenuxut naluri dan tradisi yang tidak ekonomis. Kekurang-butuhan akan management yang baik antara lain disebabkan oleh sifat pertanian yang subaisten dan ^ Sebagai perbandingan, lihatiah : Ahmad U.Saefud din, n Petani Pedesaan dan Perkreditan **, Survey & Peme*taan Ko.xril. Juni, 1931, hjtiamjm 7 3 ,
SKRIPSI
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
SUTARYO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
tidak beroxientasi kepada pasar ( koaorsial )« Dengan domikian porumuaan faktor-faktor produksi dalam sebuah fungsi produksi akan Uazapak aebagai berikutt
I « f ( X|* X2,
3^ )
dimana T a haail produkai fisik ( output ) sumbor daya alam :g£s sumber daya manuaia barang-barang nodal nyata
:► C «Mbaiaa» input )
z^s management/aki11 hal ini berarti, untuk menperoleh X yang optimal, faktorfaktor produksi yaitu variabol-variabel x^9 ac^jr^ dan harus ditambah atau diatur kembali aodemikian rupa*
so-
hingga didapat kampoaisi yang sotepat-tepatnya•
2. Panca Usaha Tani Sebagai Usaha Intensifikasi Program Panca Usaha Tani tordiri dari i (1). Pen®gunaan bibit unggul(2). Pemaapukan yang tepat. (3)* Pengairan yang teratur. (4). Pcaaberantasan hama dan penyakit. (5). Tohnik borcocok tanam. Paket Panca Usaha Tani adalah ikhtiar untuk aentTig katkan produktivitas dongan cara menaabah input ataa pongolahan sebidang tanah yang relatif totap luasnya,
SKRIPSI
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
agar
SUTARYO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
diperoleb output yang lebih banyak* Untuk manerapkan Ponca Uaaha Toni secara baik diperlukan sarana-aarana pendukung yang biasa disebut Oatur Sarana, yaitu s <1)* Penyuluhan oleh Dinas Pertanian. (2}« KTedit marah oleh BHI* (3)- Pery^adiaan sarana seperti pupuk, obat-obatan dan ala$-€tla& portanian oleh KUD. (4). Peaasaran hasil oleh HDD. Kelalui Panca Uaaha Tani diintrodusir tehnologi pertanian yang lebih maju kepada para petani yang ratarata aaaih tradisional* Namun para petani tidak demikian aaja ntau menarina pomboharuan usahatani. Untuk itu diper lukan proses dan waktu yang cukup panjang untuk dapat ae nerima atau menanggapi tehnologi Panca Usaha tersebut. Di Kabupaten Ponorogo* kegiatan Panca Usaha Tani lebih condong ke arah intensifikasi daripada ekstenaifikasl* Peningkatan produktivitaG per oatuan luas tanah atau toenaznbah frekuensi tanam. per tsftmn lebih diutanakan daripada aisalnya peobukaan lahan baru atau konversi ta nah tegalan menjadi sasah* Hal ini meaang
tetapi
jumlahnya tidak berarti. Kelihat prodnktivitas rata-rata persawahan Ponoro go yang aaaih rendah, usaha intenaifikasi masih nungkin ditingkatkan.
SKRIPSI
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
SUTARYO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
3* Aspok Pemasaran dan Pendapatan
fienurut ftystrtun, yang dimaksud dengan peaaaaran adalah”segala kogiatan tontang ponyaluran barang ataa jasa dari produsen ko konsumeri*^. lataniaga/peaiasaran produk potani padi sebenarnya sudah cukup diatur ^aliirnya*I^30^feia den&kian tidak berar ti sudah tidak oda Iasi aasaloh yans timbul disana* Pemasaran/penjualan padi/gabah hasil panen potani dikelola oleh BULGG/DOLOS aelalui BOUD/KUD* Para patani ( tontu sa 3a dengan keharusan mensnuhi syarat-eyarat tertentu ) da
pat aenjual seluruh panenaimya ke KUD sesuai dengan harga dasar yang berlaku. Untuk moran^sang poningkat&n produksi padi dan pen dapatan potani, naka harga dasar gabah selalu diusahakan lebih menguntunskan fihok potani produsen. Untuk lebih jo lasnya lihatlah tabel 1 di halanan 22 tentang perkezabangan harga dasar. Baik solana Bepelita I, Bopelita XI dan Repolita itX lmbijaksanaan pangan yens dijalankan Penerintah untuk
nencapai tujuan. tornebut tetap beroriontaai pada stabilitas harga yang aeranasang peninskutan produkoi pan^xn, dengan tatap menjaga agar harganya selalu berada dalaa * $an Kiat Drjweo, Harkotinfi suafru Pomanfrar Praktie^ Penerbit Alumni, Bandung, WcH* halamans. '
SKRIPSI
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
SUTARYO
s 1
f
III
«
&
SKRIPSI
K
V/ 8
£
b t
£
O^v
A .
*
i S5 av
&«
R
8
8* 8»
£ IN
& t C£S\
8 8 & 8 8
R ii ®ro
a O irv cj UN
•|j*b b *j
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
II O S H U <0QvO
+) berloku ssjafc Mgx 1979 a/d Januari 1980*dalG» bulan Pebruarx - April 1979 sebesar Bp.85*-As* ++} berlaxu sejafc Pebruari 1981, dalam bulan Pebruari 1980 s/d Januari 1961 sebo&ar Bp*105»-/fcg»
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
|s^d
SUTARYO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
jangkauatt daya beli rafcyat. Melalui kebi^aksanaan tersebut ingin dicapai pula peningkatan unite gizi rakyat. Kesungguhan Pamerintah untuk fleningfcatkan kese;jah teraan petani aelalui peningkatan pexalapatan lebih taapale pada tahun-tahun 1979/1980 dan 1980/1961* dimana pa da tahun-tahun tersebut Paaorintah aerasa perlu aenaikkan harga dasar gabah kering giling sampai dua kali. Sebenamya maaalah harga beras adaiah atasalah Tang dileoatis*
scrtinya di dial yang satu Peaarintah
ingin menjagst stabilitsa harga beras aebagai stabilisator harga barang-barang lainnyu ( melindungi kozisuaen >f sedang di siai yang lain ingin ditingkatkan kesejahteraan petazii aelalui perbaikan harga koaodifcaa nagftfe* di pa saran ( aalindungi produsen ). Beras C dan pangan pada umuanya > adaiah kebutuh an hidup Tang priaer* Berapapun kenaikan harganya* Jualah yang diminta relatif tetap. Karena hal yang demikian itu Ish maka Pemerintah selalu dituntut untuk aengatur dan aengavasi agar tidak terjadi nanipulasi harga.
Sebalik-
nya* di oisi penasraran kedudukan petani oangatlah leaah* Akibat panen yang bersaaaan waktunya sogera aangakibatkan jatuhnya harga. Untuk menyelaxaatkan petani, peranan dan fungsi KUD harus dioptdaalisaai agar harga daaar bisa diwujtidkan secara nyata.
SKRIPSI
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
SUTARYO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Berikut ini ponulis sajikan gambar 2 mongenai ;)alur tata niaga padi/gabah yang selama ini berlaku didaerah Kabupaten Ponorogo* Bila harga jjatuh dibawah harga da sar petani dapat neapergunakan jalur ponjualan langsung ke KUD dengan harga dasar yang telah ditetapkan* Tetopi karena beberapa hal terutaoa kokurang--iaasipuan petani mente rmhi etanlar kualitas yang ditetapkan DOLOG, maka banyak
KUD yang tidak borani membelinya* Biaaanya jalan pintas yang ditempuh petani adalah menjualnya ke pihak non KUD ( tengfculak ) meskipun dongazx harga yang jauh. lobih rendah*
Pihalt tengfculak dapat nonjualnya kembali ke pedagang besar ( penguapuX tingkat kota
namxn anohnya ada
juga tengkulak yang bcrhasil menjualnya ke KBD atau DOLOO* baik sesudah diproses menjadi boras ataupun masih borupa gabah dengan masih nendopat keuntungan yang cukup. Ini berarti pihak tengkulak lebih trampil dalaa. mesibina padi/ gabah dari pada petani itu sendiri. Dalam rangka merangoang petani agar bekerja secara berkolompok, Fenierintah sesuai dengan Keputusan Preoiden Nonor 56 Tahun 1980 tanggal 19 Juni 1980 ucaberikan preai Insus sebesar Kp*3t- tiap kg* gabah kering giling yang di serahkan. oleh Kolorapok Tani Insus ke HDD. Tang diporhitungkan untuk mendapat premi adalah sebanyak 50# dari ha-
SKRIPSI
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
SUTARYO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
JAIilR SATA 19IAGA PADI/QABAH D I KABUPATEN DAERAH T r a y m IX POITORCGO
j
.
PP
-t... -
[ HDB-BJP
------------- —
I --------------------------------------------* |
l
HJD
r . . ~
r
/
ABBI
* [DOLOQ/SOB DOLOG EB-ilO/HT
|
--^ —
I
P S/B
j
I £
I
|
PK
Suinber s ffarcancara dengan para Pengurus beberapa KUD di Kabupaten Daerah Tingkat IX Poaorogp* tang&al *T - 20 Juni 1981* Koterangan : P P ... . a Petani Produsen* KtJD = Kbperasi Unit DesaNOII-KUD s tenSkuIak| pedagang P®__ ngtmpul tingfcat deaa. DOLOCr/SUB DOLOG a Depot Logi3til^Sub De pot Iiogistik* FB-EIO/PU ••»*.* » Pedagang Besar-tlarket Operatioo/Paaaran Uaua. P2/B ... . % Pedagang Kocil/Eceraa. K •••»•••••«*•* = Koasuaen*
PR / ABRI
SKRIPSI
= Pegawai Negori/Angkatan Bersonjata Rqpublik In donesia*
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
SUTARYO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
ail Insus untuk aatiap Kelompok Tani. Hal yang moniabulkan probioaa adalah apabila pota ui aen^ual produksi dalam. bontuk beras* tidak dalan bentuk gabah. Polahal banyak juga BUD 7903 lebih auto aonorina beras dari pada gabah. Borfcicara tentang tatardaga tak atom lapaa dari ■asaloh harga, apalagi bila dikaitkaa dengan pendapatan potani produaen. Dengan harga dasar yang layak dan aolalu diaoauaikan diaaksudkan aoliiVhingi petani dari poraainan harga, baik yang disebahkan oloh Konin^tatnya pona-* varan karena panon roya yang borsaaaan waktunya moupun karena leaafcnya sarana penasaran. Untuk eaapai kepada parbaikan pondapatan potani dan berarti pula keeojjahteraan petani, peningkatan proSukai gaja tidaklah cukup tanpa disartai por'baikm tata niaga. Sataniaga yang tidak terjaain hanya akan aongakibatkan beralihnya keuntungan yang aeharuanya dinikoati potani. Sahingga peningkatan taraf hidup potani harusloh dicapai dengan pendokatan produksi dan aokallgua pondokatan poadzscpatan 1©*at penbanahan jalur tataniaga dongan seboik-baiknya.
SKRIPSI
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
SUTARYO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
GAHBARAN UMUII
G BUDIDAYA PADI
DX KABUPATEH DAERAH TINSKAT XX PGITOROGO
1. Keadaan Alam Kabupaten Daerah tingkat XI Ponorogo terbagi aenjadi 5 wilayah Pembantu Bupati, 19 kecanatan dan 305 doea dan neliputi luas 1 .371*15 to* atau 137.115 ha dengan porincian tata guna tanah seperti berikut : - Tanah saroah ................ 35.842 ha ( 26,14% > -
Tanah. kering .......................................... 4 8 .0 8 6 ha ( 35,07$ )
- Tanah perkebunan ......... .
11.536 ha ( 8»455S )
- Tanah Perhutani........ *....32.215 ha ( 23,49% ) - Loin-lain .*... .............
9*336 ha ( 6»85i£ )
Jumiah..... 157.115 ka ( 1003 )1 Adapun batas-batasnya adaiah sebagai berikut : - aebelah tinrur
t Kabupaten Daerah Tingkat II Kediri dan Trenggalek*
* oebelah aelatan ; Kabupaten Daerah Tingkat II Trengga-
lek dan Pacitan. -
aebelah barat
s
Kabupaten Daerah Tingkat II ffonogiri
«*
Angka-angka ini bersumber dari s Hubungan Hasya rakat Pemerxntah Kabupaten Daerah Tingkat II Ponorogo» Mengenal Kabupaten Daerah Tingkat II Ponorogo. Pemerintah KabuMtenDaerah itfingkat II Ponorogo, Ponorogo* 1979* halaman 2-
SKRIPSI
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
SUTARYO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
dan Paeitan. - sebeXah utara
: Kabupaten Daerah Tingkat IX Hadiun dan Magetan.
Tanah pegunnngan kapur yang merupakan 4QS& dari keseluruhan wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Ponorogo terietak di sebeXah seXatan dan barat. Sedangkan di sobelch utara terhaapar dataran rondah yang relatif subur* Di arah timur Xaut terdapat w teXaga NgebeX yang berketinggi an 734 meter diatas pernrukaan Xaut aoXuas 9*398 ha dengan l££$aaitas 23*460.000 meter kubik dan dapat diporgunakan 0
sebagai pembangkit tenaga Xiatrik 26.690 KVA tt . Secara umua Kabupaten Ponorogo aengenal dua musia* yaitu musim hujan dan musim kemarau. Rata-rata hari hnjan yang torcatat antara tahun 1974 sanpai dengan 1978 adalah 112, bulan Juli dan Agustus nerupakan buXan paling kering, sedangkan bulan-bulan Jannari, Pebruari dan Maret merupakan buXan torbasah. Banyaknya curah hajan yang tercatat seXama tahun 1979 aebeaar 1.996 am per tahun?. Dari Xuaa areaX peroawahannya, terdapat sawah teho
Ibid, halaman 4.
^ Angka-angka ini diperoleh dari : Dinas Pertanian Rakyat Propxnsi Daerah Tingkat I Jawa Timur, I>aporan Tahunan 1979* Dinas Pertanian Rakyat Propinsi Daerah Tingkat X Jasa Timur, Surabaya, 1980, halaman 141 - 142*
SKRIPSI
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
SUTARYO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
nis dan belum tehnis ( tadah hujan ). Dari tabel 2 di halaman 30 dapat dilihat perincian luas baku sawah baik yang tehnis,
setengah tehnis maupun yang belum tehnis*
Juga diperinci menurut musim, yaitu musim tanam ( hujan ) dan musim kering ( ffadu ) 9 maupun menurut pengelot
#
lanya. Terdapat perbedaan yang menyolok antara luas baku sawah di musim hujan dan kemarau. Dari tabel tersebut tampak bahwa selama tahun 1978/1979 luas baku sawah pada musim kemarau hanya 5*94*9/35*842 x 100% = 16,60%.Hal ini menandakan masih lemahnya jangkauan pengairan terhadap keseluruhan luas baku sawah di Kabupaten Daerah Tingkat IX Ponorogo. 2* Kultur Tehnis Tanaman Padi Negara-negara produsen padi/beras di dunia adalahi Indonesia, Jepang, ERG, Vietnam, Muang Thai, Birma, In dia, Mesir, Italia, Spanyol, USA, Brazalia, Filipina, Australia, dan lain-lain. Diantara negara-negara terse but, Indonesia termasuk negara pengimpor beras yang setia selama bertahun-tahun. Padi sudah dikenal di Indonesia sejak zaman Hindu. Memirut penyelidikan para ahli, asal-usul padi adalah da erah Benggala utara^. Disana banyak dijumpai aneka variSelanjutnya bacalah : Soekimo Hard^odinomo, Bertanam Padi. Binatjipta, Bandung, 1970, halaman 7.
SKRIPSI
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
SUTARYO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Wl
ir\
UN
CO •> & UN +
PA f
C* r
•« P a
•i lA I K\ I
M
ih> trv 5 5
•P
IM
< r7 *\
Rr
6
to
r*
r
cvi
.VN
£
y*N
S OI v r* r* I $ u\ fr»M
s
I
8
& »af*'
SKRIPSI
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
SUTARYO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
etas padi, baik yang ditanara liar oaupun yang dibudidayakan, Padi yang ditanam di Indonesia kini ( dan ^uga di negara-negara lain ) kebanyakan dari jenis Qrygasatiya L yang merupakan hasil perkasinan silang antara bextoagai jenis padi aelama berabad-abad-*, Indonesia teraasuk daerah yang cocolt untuk budida ya padi karena dapat memenuhi syarat-eyarat yang dituntut bagi tuofruhz^Ta tanaman padi, seperti t
tropis,
banyaknya sumber air baik dari pongairan ataupun dari cu rah hujan dan kondisi tanah yang rslatif subur. Petani pada jsnan sokarang tidak lagi seperti pa da masa lampau. Petani maaa kini dituntut untuk cteznbudidayakan padinyu secara intennif, bukan sekedar menanam, •elainkan harus pula bisa meaoliharanya* ffliltur tanaman padi tidak bisa dilepaakan dengan air, meskipun ada Ju®a jenis padi kering yang kurang mesa butuhkan air ( padi ladang, padi gogo dan gogo rancah ), aantun socara umum Jenis padi saarahlah yang paling banyak dibudidayakan tidak saja di Indonesia tetapi juga di negara-negara lain. Ada berbagai ragam varietas padi, teta pi cara pernbudidayaaniya dapat dikatakan haapir sama* Pertama kali dibuat persaoaian diatas tanah seluas
^ Ss£* halaman 7*
SKRIPSI
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
SUTARYO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
kurang lebih aeperduapuluh dari keseluruhan areal yang akan ditanami. Setelah £ 5 - 4 5 hari persemaian itu sudah siap dipindahkan untuk ditanam. Sementara itu sawah yang akan ditanami sudah dipersiapkan, diolah, dibersihkan, dicangkul, dibajak dan digaru aerta airnya dikeluarkan ( tetapi tetap basah ). Penanaman ( tandur ) itu biasanya dilakukan oleh kaum wa rdta* Setelah selang tiga hari, sawah mulai diairi kembali, tanaman yang mati diganti ( disulam ). Penyiangan pertama biaaanya dilakukan setelah kira-kira 3 minggu. Selama penyiangan airnya juga dikeluarkan, dan berselang 2 - 3 hari baru diairi kembali. Penyiangan kedua setelah 5 minggu* Pada masa pertumbuhan ini, pemupukan dan pencegahan/pemberantasan hama penyakit dilakukan. Unmr padi ada bermacam-macam, tergantung pada jenisnya, misalnya golongan umur "dalam" yakni yang berumnr lebih dari 165 hari, unrur "tengahan" yaitru yang berumur antara 150 - 165 hail, sedangkan golongan umur "gen adalah yang berumur kurang dari 150 hari*
Varietas
unggul kebanyakan tergolong berumur gen;)ah» bahkan ada yang hanya berumur 115 atau 95 hari sa^a-
3* Perkemban^an Produksi Padi
Selain tanaman padi, tanaman pangan lain yang di-
SKRIPSI
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
SUTARYO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
toudidayakan di KaJrapaten Daerah. ELngfcat XI Ponorogo, ada lab i obi kayu, ;}agung, kedele, kacang ijo dan lain-lain. Pala tmnimnyw tanaman pangan tersebut tidal: bisa menautbatituai padi. secara baik dalam hal kobutuhan pangan, maka tidaklah aongherankan jika tonanan-tanaaan tersebut kurang aendapat pambinaan ooperti halnya budidsya padi. Dari tabel 3 di halaman bsrikut ini dapat dikatakan, bahwa tanaman padi
( khugusnya padi sanrah ) mendu-
duki posisi yang panting diantara beborapa jenis tanaman pangan lainnya.
Oitinjau dari
perbaoiLngan luas panan,
tanaman. padi moapunyai luas panen 36.567 ha ataa 30*0?Jt. Sedangkan tanaaan pangan selain padi yang cukup potensial adaiah
ubi kayu ( kebanyakan dibuat gaplek )
dengan
luas panen 32.325 ha ( 26,58% > yang sobagian beaar di* hasilkan dari tanah tegalan yang kering di aebelah solatan dan barat.
Kemudian diausul oleh kedele dengan luas
panon 50.873 ha ( 25,39% )
dan jagung ( 18.659 ha
atau
15,35% )* Daerah Ponorogo yang torgolong minus, bahkan bebe rapa desa temaauk katagori " rawan pangan " , harus meng hadapi tantangan alam dalam uaahatani budidaya tanaaan pangan, Miuausnya tanaman padi yang labih momorlukan air. Untuk neninjau perketabangan produksi dan areal, penulia sajikan tabol 4-. Dalaa tabel tersebut yang dioak-
SKRIPSI
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
SUTARYO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
SUTARYO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
f rm O•» lA O A. #t O crn IrT*S *f\ 5; &
R
O 10
I
i a t tW K \ JR 0 i r** K \ lA \ K \ & & & K s
*
A
A.
w q\ f\ C s> t * 5 > $ u\ $ c5 r*
e*
9
A •
h
9
a 9
> IM ) ■ 1* « « * » «
V I
<0 r* §0 & K N S5 tfN 1 r U \ tvi ti\ \ $ rA K \ a K MM l1 ▲
1 ta r*
a
A
A
V
# * • * H * M F « W '* < »• « »
»
eo f 5k i 0 > O 6 O r* r rt* A V
•>•
&
wit «h»*< ut
W
M M •»»w(
iW lPUO l H
fc K os as R C J S ON r r IS
*-•
SKRIPSI
S R U N r*
CM
K\ ^
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
SUTARYO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
in* rtinwwm Unrtfx femm lAiliih o£fl& tsaOQl feflfaw tflin attga b ail dtongan
teaibdh ton oa "bahuzi jra a j borsangtaxtaiu
~foS3fl
rf«f fcgrwji ftMa flfftl ^ftK»m f|M K«»afmflfaitowi uma ^wmwhi luao sisa tuan
aJdiir tahun Tang lain, yaitu luaa areol
gran® pada akftir talnm bolus bioa dipatten. I
fennntt amI ferihiift
f^f^n lugft JttOO* fluktfllflflia 1«IW
paasa dan produkai msupun produ&dtoita* oonderun* «•*» ningfcat;. Hal ini diaalbsbkan oleh ponorspaa Ponoa Uoaha getttl yamj !A«w haJjt d&H ditQILlaiUI rt«mg*m rtfif^gmffrmam g&« sona pengairaa.
Rjj^q AtHtwrffngjtont ^ftngai) fid&f
fen>pi anfljqtfr y&Qg
feinyi tslfip $8tXUUl **°^K tOSplOOg lODOiXf
tidak oeaaa amah dapat: ditamai aaapai dua kali die«n~ ping beaus tonpetitif dengan tanaman tctau Lanjakan load puao pada tahun 1930 diaababkaa olohhaaa tikuB dan banjir.
Scmm dapat:
dikendalikao#
oehingga tidak banyak berpengaruh tcrhadap luas panen.
*. E * f l w so4aLJ^flaLgg6a?4 Pada tefaua 1979 panduduk Kabmpataa Daarah lingfcat H Boaorog* adalah 773*95? Jiwa, tordiri dari 375.021 ii-
SKRIPSI
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
SUTARYO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
wa pria ( 48,14% ) dan 403*936 jiwa ( 51*86% ) wanita^ . Menurut sensus tahun 1980* penduduk Jawa Timur 29*175*269 jiwa dengan perkembangan 1,48% per tahun* Ka bupaten Ponorogo mempunyai tingkat perkembangan penduduk 0 ,63% per tahun, yang merupakan tingkat perkembangan ter «
rendah di Jawa Timur sesudah. Kabupaten Daerah Tingkat XI Pacitan- ( 0,0^5 per tahun
.
Dari tabel 5 berikut ini, ternyata bidang pekerjaan sebagai petani dan buruh tani merupakan matapencaha rian mayoritas penduduk usia kerja ( 48,10% ). Hanya 21,18% sa;}a yang hidup di luar sektor pertanian, sebab 30,72% adaiah kelompok usia tak produktif( anak-anak dan
orang-orang lan^ut usia )* Atau bila dihitung per somah ( rumah tangga ), jumXah yang hidup di sekfcor pertanian 108*090 ruoah tangga petani/buruh tani atau 540.840 jiwa ( 69,43% )* Pola pemilikan tanah relatif sempit ( rata-rata 0,3 ha ). Bahfcan sebagian sudah benar-benar buruh tani o
yang tidak mempunyai tanah lagi * 6 Data penduduk diperoleh dari t Pemerintah Kabu paten Daerah Tingkat II Ponorogo» Bahan/Iaporan Hapat Pimpinan Daerah se Jawa Timur ke-V, Pemerintah kabupaten Daerah Tingkat XI Ponorogo, Ponorogo, 1980, hal.2. ^ Bacalah : Surabaya Post, 14 Januari 1981* hal.2. Wawancara dengan pejabat Dinas Pertanian Tanam an Pangan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur Cabang Ponorogo, tanggal 20 Agustus 1981.
SKRIPSI
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
SUTARYO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
SUTARYO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Untuk memperoloh tambahan nafkah, mereka nencari pen^iasilan Iain di luar sektor pertanian* miaalnya aeta-* buat genteng, tergjinan^dK&tbatibu dan lain-laia atau aenjadi buruh crasintan di kota-kota ( urbanis >• Namun de ngan tingkat pendidikan yang rendah dan ketrampilan yang terbataa, aulitlah aencari atatua aoaial yang lebih baik di luar sektor pertanian. Seperti yang tertera dalam laporan bulanan Kantor Statiatik
aetempat sanrpai dengan bulan Pebruari 1931»
terayatalah bahwa 3S,i2$ adaiah koluarga petani atau anak-anak yang belum usia aekolah, 25*73% tak pomah aekolah/tak tamat aekolah dasar« 23*95% tamat sekolah dasar dan 4,35% saja yang tamat sekolah lanjutan tingkat pertama^. Petani dapat dibedakan menjadi berbagai katagorii petani pemilik tanah9 penyewa/penyakap dan buruh tani* Penyakap adaiah petani penggarap secara bagi haail* Untuk tanah yang kering biasanya aemakai cara maro ( masing-aaaing 50# )9 kian subur tanahnya kian kecil proaentaae bagi penyakap. Sedangkan penyewa adaiah peta ni yang momperoleh tanah garapan secara menyewa. Muicin subur tanah, aakin tinggi nilai aowanyn.
^ Wawancara dengan pejabat Kantor Statiatik Kabupa ten Daerah Olngkat II Ponorogo, tanggal 21 Aguatua 1931.
SKRIPSI
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
SUTARYO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
no
Sa&angfcan buruh. tani adalah potani 70113 ooaatamata «^nngn>v
ai waktu panon. Untuk doreo upah yang ditorina borupa baaon. yang beaaxv nya torgantung *oktu daa kaartann sotesgpat.
5* ?«?a n a a P on arln tah
5.1. Ponyuluhan Portanian Ponyuluhan pertanian aitolnft oaloh satu sarana dalaa Catur Sarana* Pongortian ponyuluhan portaniaa osnurut Goakandar Wiriaatnadja adalah"sistia pondidikan di luar bangku sekolah ( informal ) yang anna ears,
bahaa
dan aaoarannya diaeouaikan dengan koadaan, kobutuhan dan lscpeai>ingatt"'1°. Poncpuluhan portanian ditujukan kepada keluarga po ta n i agar maroka dapat aoro'olosaikaa maealah-ganalah par tan ian Tang
msrcka h o la p i.
Borkaitan dengan pawbangrcnaa pertanian dan sosuai dengan katdjafcaanaan
P«e£bangunan Pertanian,
bernur Eopala Daarah tCingeat Z Propinsi Josa Staur toloh
10 Mooljadl Banoewidjodo, Paafrangunan PortmAanPT.Bina Iliau, Sarabaya, 1979# halaHMtfi w .
SKRIPSI
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
SUTARYO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
menetapkaa eusunan organisasi dan tatakorja ponyuluhan pertanian di Ja&a. Timur* seperti yang tortuang dalan Su rat; Koputusan Gubernur Kepala Daorah Tingkat I Propinsi Jawa Tinur Ho.12 tahun 1981. Tdhatloh gcuabser J di halaiaan 42. tlenurut koputusan torsebut ponbasian wilayah penyuluhan portanian di Jawa Timxr ditentukan sebagai berikut s Sotiap wilayah Daeroh Tingkat XX» dibagi dalam beberapa tfilayab. Kerja Balai Penyuluhan Pertanian ( UKBPP ), so tiap TOBFP dibagi lagi atas beborapa Wilayah Kerja Pe nyuluhan Pertanion ( WKPP ). Pada setiap UKPP ditenpat kan s - Balai Penyuluhan Pertanian ( BHP ) yang berfungBi nonyuoun prograa penyuluban pertanian. - seorang atau lebih petugas Penyuluh Pertanian Lapangan ( PPL ) dongan fungal nonyelenggarakan penyuluhan per tanian aosuai dongan progran penyuluhan yang ditetapkan BPP. Adapun tugaa pokok PPL o&alah nelakaanakan pe nyuluhan dalaa bentuk penyebaran informasi pertanian* nemberilcan rokonandaai yang lcbih menguntungkan, meng ajarkan ketrampilan, borusaha meniabulkan swadaya petanif mengusahakan Jalan kemudahaiVfaailitaa pertanian
SKRIPSI
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
SUTARYO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
VfHECU VCTS HTO SKRIPSI
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
SUTARYO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
yang diperlukan dan lcegiatan I#AKJJ ( Latifran dan Eunjungan ) kepada para petani sekurang~kurangDya sekali sebulan untuk setiap kelompok tani dalam wilayah -14
kerjanya . PPL merupakan n titik bakar dari proses adopsi inovasi» mengolah dan menyampaikan informasi tehnologi baru melalui pengembangan dan pembinaan kegiatan Kelompok Sam. atau tokoh-tokoh masyarakat " • - perangkat atau sarana lairmya. Kawasan WKPP atau Wilayah Unit Desa ( Wilud ) dapat meliputi satu kecamatan atau beberapa desa dalam satu kecamatan, yang tnencakup areal persawahan antara 600 - 1,000 ha. Kabupaten Daerah Tingkat XI Ponorogo mempunyai lima buah WKBPP, yaitu Jenangan, Sambit, Balong, Sumo roto dan Pulung yang tersebar di lima kecamatan masingmasing Jenangan* Sambit, Balong, Kauman dan Pulung. Li ma buah WEEPP tersebut " mencakup 49 buah WKPP ( Wilud) dengan 55 orang PPL, dan membina Eontak Tani sekitar /\/\
Lihatlah x Dinas Pertanian Raiyat Propinsi Da erah Tingkat I Jawa Timur, Pola Qperasioiaal Penyuluhan Pertanian di Jawa Timur, Dinas Pertanian Raljyat Propinsi" Baerafcf”Jingkat I Jawa 2imurf Surabaya* 1976 , hal*1 1 . 12 Satuan Pengendali Bimas, " Pola Operasional
Intensifikasi dalam Pelita III M» Pengentbangan dan Pernbinaan dalam Intensifikasi Tanaman Pangan« Bepartemen Pertanian, Jakarta, 1980, hal.66.
SKRIPSI
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
SUTARYO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
800 orang aorta 7*839 Tani Tecn^ dinaksud dangin Kontak Tani atau Petani Penyuluh adaXoh”petani pemirapin yang ataa dasar keaediaan, aendiri bekerja aebagai partner penpuluhan pertanian ser ta molakukan kegiatan penyuluhan pertanian bagi kaloiapok taninya ataa masyarakat sekxtarnya!’"14'. Sedangkan 2ani Moju
adalah'petani yang manpunyai
aikap positip ataa tanggap torbadap pemboharuan tehnologi pertanian dan selalu berusaha aenor&pkan tehnologi yang lebih sesuai dengan usahataniny^'1^. Adapun Helonpok Tani adalah "kumpulan orang-orang tani ( dewasa, wanita dan pemnda ) yang terikat aecara informal, dalam suatu wilayah kelompok ataa dasar keseraQian dan kebutuhan beroama dan berada dalam lingTningan pengaruh piopinan seorang Kontak Eanii'16. Kelompok Tani berfungsi’aengolah infomaai tehnologi baru dari PPL menjadi informaai praktia apeaifik j wii i wii N—
» —
«■ —
^ Dinas Pertanian Rakyat Propinsi Daerah. ffingkat I Jasra £inur# op oit, halaaan 363* ^ Badan Pendidikan* Latdhan dan Penyuluhan Perta nian, Pedoaan Porabinaan Kontak gani* KaloapokJPani dan Qabunp^n^feloagolc ganU ISepartenon Pertanian. Jakarta*
^ Satuan Pengendali Bimafl,,1Pengembangan Keloapok Tani menoju Penerapan Panoa Uaaha Leagkap seeara Swakarsa dan Swadaya < Irmas Kurni op c l t , Knin*ym 28. 16 Ibid. halaman 28.
SKRIPSI
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
SUTARYO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
sesuai dengan kondisi setempat"-1?. Adapun metode penyampaian informasi kepada para petani dalam rangka penyuluhan pertanian ditempub dengan berbagai cara, diantaranya !\ tatap muka ( kun;Jungan )t latihan, pertemuan ( diskusi kelompok ), kursus tani, de montrasi ( demplot, demfana, dem area dan dem unit ) kar ya wisata, penerbitan, siaran ( radio/televisi ),perlom~ baan dan lain-lain
5.2. Biroaa, Xnraas dan. Insus
Program Bimas ( Bimbingan Massal ) merupakan usaha bimbingan bersama dari lembaga Pemerintab. baik yang ada di dalam maupun di luar lingkungan Departemen Perta nian untuk menumbuhkan swadaya petani, yaitu dengan pane rapan Panca Usaha Tani, pembinaan/pengolahan dan pemasar an hasil-hasil pertanian serta pembangunan masyarakat de sa. Program, ini merupakan pokok dari program-program pengembangan pembangunan pertanian selanjutnya, seperti In mas dan Insus. Program Inmas ( Intensifikasi Massal ) merupakan ^ Satuan Pengendali Bimas, " Pola Operational Intensifikasi dalam Pelita III ", loo cit.
18 Soewito Poedjosoemijarto, Metode Penyuluhan Pertanian, Dinas Pertanian Rakyat Propxnsi Eaerai. MunglEat Y Jawa Timur Proyek NFCEP, Surabaya, 1979, halaman 5-6.
SKRIPSI
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
SUTARYO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
pengeabangan dari program Bimas* Dengan Sanaa
dimaksud-
kan petani yang sudah mampu melaksanakan Panca Uaaha ditiinggalkan binbingirmya, karena swadaya petani
dianggap
audah tumbuh. Jasilitas yang diaediakan tidak banyak ber beda dengan faoilitas Bimaa.
Sejak fcabim 1979 di daorali Ponorogo mulai dilaksanakan Irwxa ( Intensifikasi Khusus )§ ialah intenaifikasi yang dilakukan petani seoara berkelompok dalam aatu liaraparan peraa&aban. Ja&i, dalam Insus aelain swadaya yang audah berkembang» ada unsur kobersaman. Petani In** .sus lebih. imvatif dan meayadori pontingnya bekerja
ae-
cara berkolonpok agar torcapai tingkat prodnktivitaa yang tinggi karona diterapkannya rekomandaai Panoa Usaha aecara penuh. Progron Binas mencakup kagiatan yang
velibatkan
beberapa instansi Peaerintah Btacupun swasta, oleh
karena
itu diperlukan koordinasi yang terpadu. Pelakaanaan Bimas padi dilakukan pada suatu wilayah unit desa ( Wilud ) yang merupakan kesattum ekonomi yang bercorak agraria da ri aacyarakat petani* Tujuan Binas selain moningkatkan produksi aecara nasional, juga untuk meningkatkan peala* patan nyata petani produaen nanu^u keaejahteraan
rakyat
pada umuaopa* Untuk aewujudkan tujuan tersebut, Peaerintah
SKRIPSI
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
SUTARYO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
( Bank Bafcyat laionesia ) menpediakan kredit Bimas* ya-* £tu kredit murah untuk peningkatan produksi pad! dalam rangka program Bimas dengan bunga 1% par buian* Bahkan dapat dibebaskan dari kewajiban aelunasinya bila terjadi kegagalon panen akibat aesuatu keadaan yang bersifat memaksa. Dengan kredit Bimas diharapkan petani dapat mengatasi koaulitan pembeayaan pada awal masa produksi. £re~ dit Bimas morupakan salah. satu sarana dari rangkaian Catur Sarana. Kredit ini diteriaakan kepada petani nelalui BRI Unit Desa untuk diporgunakan dalam kegiatan produksi uaahatani meroka. Untuk pelayanan Krodit Bimag teloh didirikan BR2 Unit Desa sebanyak 19 buah di seluruh Kobupa teh Ponorogo^. Ketorbataaan nodal kerja petani akan msnperoulit usalia poningkatan produksi secara intensif• Dengan kre dit Bimas diharapkan petani akan lebih loluaaa dalam mem praktakkan penyuluhan pertanian yang mereka dapat. Karana penyuluhan pertanian ditekankan pada peneropan Panca Usaha 2?ani yang bersifat intensif, sedangkan intonaiflka si itu oendiri aenuntut panbeayaan yang lebih besar* aarka peraaan kredit Bimas sangatlah penting.
^ Wawancara dengan pejabat Bagian Ekonomi Eabupa ten Daerah Tingkat XI Ponorogo* tan ggal 11 Agustus 1981.
SKRIPSI
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
SUTARYO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Kredit Bimaa diterimakan dalam dua bantuk, yaitu uang dan natura ( pupuk, benih dan lain-lain. )* Pakat kredit yang diterina petani untuk tiap hektar sawah di* tantukan oleh Satpol Binas Kabupaten, yang besarnya diaeounikan dengan kebutuhan ,koi*Iiai lahan dan musim tanaa* Jangka waktu kredit aakainuia tujuh bulan ( kecuali kredit Binas Palawija 10 bulan ). Jastinan kredit adaiah barang b argerak/totap nilik petani, Syarat-eyarat potani peserta krodit Bimaa, antara lain * tak ada tunggakan kredit muflim tanam. yang lalu, msoenuhi syarat tehnis Panoa Usaha dan lain-lain. Hengenai maoam-aaoaa paket Kredit Himaa dapat dilihat pada laapiran 1. Paket A adalah untuk pcsorta Biaas tingkat peorula, paket B untuk peaerta
biasa,
sedangkan paket C adalah untuk peaorta Binas yang meaerlukan doaio input yang lebih banyak bexitubung dengan kon disi lahan yang kurang baik ( dengan retontealasi dari Satpel Bimaa setes&at ).
5*3* Lembaga BOUB/XDD Badan Usaha Unit Desa ( BUUD ) aanurut inatrukai Prosiden Homor 2 tahun 1973 adaiah1'suatu badan yang aonpunyai tugaa/fungai maaelopori, neabisbing dan moalorong pengeabangan KUD, yang anggotanya terdiri dari unsur-un~
SKRIPSI
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
SUTARYO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
sui? pcouka masytuMLlcat ( p3aong dcaa, ulaaa, ©Jru* adafc d m aebagcdnya )”2?. Jadi BlITO odalGfc organieaoi ofcotra atruktoral fcor hadap KUD, yang tidolc eelokukan fcngiatan uoaha otonoai. Ktthadiraa Eopcraoi U n it Desa ( KOD } yang raolakalam fcocLatan oltonord.dalaa h o i i n i aebagai puaat paloyan an aotaligu n dost aacaa sarana
daxi Catur Baesaa adalah
8an©*& pontine. Qua maoao pslayanan sarana yang d i& erjaIsan oJLoh KUD o&aloh Eioixyodiotan aoraoa produtai dan a la t a la t pertanian pada staaa pra panon dan oebagai eorana po oaaaran/penjualan b a s il produksi dengan harga dasar yang
berl&ku pada siosa pasca p&nen* Leobaga KUD aesuai dongaa asu&ngat; gstong-coyoaa bangaa lafonasia. Lagi pula bentulc badan uasba ini
aa-
ngat coook dengan iiwa pueal 33 ayat 1 TOD 1945* b a h m * "
Pagaiconaaiaa disusm aeba©d usaha baroam berdaaae
ataa asas kotroluargaan Di Kabupaten Ponorogo tardapat 36 buah BHD, 21 bu ail diaataranya sudah barbadan hntetaa dan 3 buah. mfirupaksn KUD Modal, ycdtu KDD Jetia, SOB Kauman dan HUD Smbit. Pada tohun 1980 oebanyak 20 buab KUD aktif dalam polnkoanaan pongadann psngan* Dari junlah plafond kradit
iyj
Znatxukai Prouidon Espublilt Indonesia Hoaor 2 fohun 1973.
SKRIPSI
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
SUTARYO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
yang disediakan BEX sebesar Rp .200.000.000,00 tercapai Rekomendasi dan Perjanjian Kredit masing-masing sebesar Rp.196.000.000,00* Sedangkan reaiisasi pembelian gabah tercatat sebanyak 9*054,15 ton dan pembelian beras sejumlah 10*955,16 ton atau jumlah keseluruhan mencapai 0^1
16.820,36 ton setara beras
.
Adapun penyaluran sarana produksi untuk musim tanam 1979/1980 dan musim kemarau 1980 tercatat seperti yang dapat dilihat pada tabel 6 di halaman 51* Kegxatan KUSD yang lain adaiah penyaluran bibit unggul, Pada tahun 1980 KUD telah berhasil menyalurkan kepada petani sebanyak 25 ton bibit padi VUi'W IR-3622. Dari 26 buah KUD tersebut tercatat 34.066 orang anggota, selain 218 orang pengurus dan 26 orang manager. Sampai tahun 1980 masih ada sekitar 8*591 orang petani yang belum menjadi anggota EOT). Selain aktif di bidang tersebut diatas, KUD juga bergerak di bidang Kredit Candak Kulair ( KCK ) dan sudah berhasil menjangkau nasabah sebanyak 4*899 orang atau frekuensi nasabah 14.348 orang, dengan perputaran kredit Rp-135.001.070,0023. 21
Data tentang pengadaan pangan bersumber dari : Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat XI Ponorogo, op cit, halaman 26-2?. 22 Ibid» halaman 27. ^ Ibid, halaman 27.
SKRIPSI
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
SUTARYO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
SUTARYO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
BAB XT UPATA FMINGKATAN PRODDKS1 PAD! SERTA PEKGARUHITXA KEPADA TXNGKAT PMDAPATA1I PBTANI DI KABUPATE2T DAEBAH TXNSKAT XX POHOROGO.
Dengan Surat Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Ponorogo Nomor s HK.031/87/35/1979 tanggal 7 Juli 1979 dan Nomor * 64/1980 tanggal 11 April 1980 telah ditetapkan program peningkatan produtei padi, palawi^a dan hortiftultura untuk muaim keaarou 1979 dan musim tanam 1979/1980 serta smsim keoaran 1980 dan musim tanam 1980/
1981. Pelakdanaan program ini dikelola oleh Satuan Polaksana Bimbingan Massal Kabupaten ( SA®BL BlMAS KABU PATEN ) yang tugaanya monetapkan lokasi intensifikafli# pongaturan/penyediaan sarana produksi*
perkreditan dan
sarana-sarana lain yang berkaitan dengan Panoa Uoaha Tani. Diaamping itu juga diusahakan peningfcatan program pe nyuluhan,
ponelitian dan pongaabangan dead, peningkatan
produksi, yaitu penyuluhan poliralent terhadap anQka usa hatani secara terpadu sesuai dengan kemainpuan dan lahan petani. Penorapan tehnologi Panea TJsaha sebagai usaha in-
SKRIPSI
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
SUTARYO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
tensifikasi di Kabupaten Daerah Tingkat IX Ponorogo ditempuh dengan cara Bimbingan Massal ( Bimas ), Intensifikasi Massal ( Xmas ) dan Intensifikasi Khusus ( Insus )* Selama musim kemarau 1979 dan nrusim tanam 1979/ 1980 kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan dan hasil-ha sil yang dieaped adalah : (a). Musim Kemarau 1979 Dari rencana Bimaa/Inmas padi seluas 2.900 ha dicapai realisasi 6,242 ha ( kenaikan 115% )\ Realisasi yang jauh diatas rencana ini disebabkan oleh adanya dukungan program pompanisasi. Program pompanisasi untuk nrusim kemarau 1979 ini terdiri dari : Bantuan Dinas Pertanian.... .•..........4 unit? Bantuan Pemerintah Daerah............ 144 unit Dari P2AT **.»••.*...... ............* 13 unit Usaha perorangan/kelompok......... .
311 unit
Swadaya Desa *........... .......... 57 unit -------- --- + Jumlah 534 unit * *
Data dan angka-angka ini dikutip dari s Peme rintah Kabupaten Daerah Tingkat XI Ponorogo, Bahan/Lapor an Rapat PimpinanDaerah ge Jawa Timur ke-Vt Pemerintah. Sabupaten Daerah. Tingkat II £onorogo, Ponorogo, 1980, halaman 32. p Ibid, halaman 56.
SKRIPSI
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
SUTARYO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Dengan penanaman varietaa unggul tahaa woreng ( VD$W ) yang berunror pealek, produksi -padi rata-rata biaa mancapai 52,34 kw/ha^. Tanaman pail gadu/koaarau ini sobagxan beaar dead jenia IB-36, yaitu sqluas 5*572 ha atau 89 *2^ dari koseluruhan araal tanaman pad! pada musim kemarau tafrun 1979.
(b). tfuflim Tanam. 1979/1980 Eencana Bimaa/Xnmas adalah 28.000 ha, realisasinya 30.839 ha, diantaranya difcanami TOOT seluaa 27.337 ha C 83,81% ) dan nos TOEff 3,452 Ha yang asbagian beaar terdiri dari kotan^#
Barangan hazna pada miaia tanam ini relatif ke oil, seperti ulat tentara C Mjau ), tikus, walangsangit dan lain-lain. Kocilnya aerangan hama karena telah dilakukan pemberantasan/penyejaprotan aocara massal. Untuk daerah yang sudah baik pengairannya, pa da minim tanam ini cnilai ditorapkan pola tanaa baru, yaitu. i
padi-padi-jagung-kacang b ijm
( pola tanam
laraa : padi-Jagung-jagung > yang ternyata borhasil namingang peningfeatan produksi padi.
^ Ibid. halaman 32* * Ibid, halanuin 33*
SKRIPSI
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
SUTARYO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Paia imiBim tanam 1979/1930 dess Coper, Keoaxaatan Jetis toloh keluar sebagai *Fuara I Lomba Insus Tingkat Propinsi Jawa $icmr,
sedans Satpel Bimas Kabupaten Dae-
rah Eingkat XI Ponorogo menduduki Juara 11^. Molihat hausil yang demikian itu, sekilaa akan ter kesan seolah-olah Kabupaten Ponorogo sudah lancar dalam uaaha peningkatan produksi padi* Namun secara keseluruhan, apalagi daerah yang kondisi tanahnya tandus dan ting kat keterbukaan petani belum aerata, sebenamya daerah Ponorogo maaih banyak manyiu^an permaealahaA yang hams disalesaikan dengan sebaik-baiknya* 1 . Beberqpa Hambatan dan Xkhtiar Menaatasinya dalam rang
ka Peningkatan Produksi Padi dan Pendapatan Petani,
Proses produksi kants&itaa tfadit tidak berdiri sen diri, ia punya kaitan kebelakang
( baokvrard linkage )
dan kedepan ( forward linkage )• Kaitan kebela^aag berupa kogiatan penyediaan. dan penyaluran oarana produksi, sedangkan kaitan kedepan berupa kegiatan pasca panen, ya itu pembinaan hasil panen, penjualan/pemasaran dan konsumsi* Kaitan-kaitan itu harus terangkai secara baik un tuk mencapai tujuan peningkatan produksi dan pendapatan petani* ^ Ibid* halaman 6.
SKRIPSI
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
SUTARYO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Sedangkan maoih kurang lancaraya polayanan Oatur Sarana adalah. aerupakan hambatan atau masalah yang b e r sifat tehnia polaksanaan# Misalnya masih soring dijunpai penberian kredit Bimas yang kurang tepat wakfcunya ( tor* lambat ), pomberian benih unggul yang tidak sesuai de ngan rekomeixiafli ( diganti dengan Jonis unggul lain >f karona kebotulan je n is yang dimaksud tolah habis dari poraediaan dan lain-lain masalah tehnia pelakaanaan. Upa ya untuk mengatasi perooalan teraobut tergantung kepada kecokatan bertindok aparat-aparat Pemorintah, tentm saja dengan dukungan penyediaan/atok sarana produksi yang memadai* Jadi poranan faktor maxtusia tetap penting* Untuk usaha bosar seperti ini harus diperoiapkan petugas-pGtugas yang berdedikasi. Seperti diuraikan di dopan# Kabupaton Ponorogo ma sih mempunyai pornasalahan dalam rangka usaha pcningkatan produksi padi dan pendapatan petani. Ponaasalahan ter sobut dapat dibodakan aenjadi penaasalahan masa pra pa* nen dan masa pasoa panen. 1.1. Masa Fra Panen Kegiatan pra panen adalah kogiatan proses produk si, yang dimakaudkan adalah saat mulai dari penyiapan be nih sanpai pada saat pemanenan.
SKRIPSI
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
SUTARYO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Baik untuk masa pra panen maupun pasoa panen, la** tar belakang pendidikan petani ( formal msupun informal) sangat berpengaruh terhadap eikap mental dan keterbukaan petani dalam menerima tehnologi pertanian yang disuluhkan* CTntuk aasa pra panen misaluya, tingkat ketanggapan petani akan tarapak dalaa eara mereka menera^pkan Panca Ueaha 3?ani* Pem akaian b i b i t unggul#
Sampai kini ternyata maaih ada petani yang menanam benih dari jenia lokal dengan pertimbangan tertentu ( rasa nasi lebih enak dan harga lebih tinggi )*Hal yang demikian ini terutama terjadi pada petani non Simas* Mereka berspekulaai antara harga yang tinggi atau kegagalan aama sekali bila torserang bama* Padahal bila benarbenar sawah mereka torscrang hama penyakit, sawah di dekatnya kemungkinan tertular. Inovasi di bidang benih unggul padi terua bea?Jalan* Untuk ini petani harus diajak untuk mengikuti pea>kesibangannya. Dalam hal ini PPL harua akfcif karena merupakan bagian dari tugasnya yang penting. Selain lebih tahan terhadap hama penyakit dan ber unmr lcbih pondok, keuntungan
benih unggul yang
hama diyakini para petani adaiah s pemakaian benih per areal lebih sedikit ( karena peraentasi tumbuh lebih be-
SKRIPSI
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
SUTARYO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
sar )v regpon torfradap pupuk, kenxurnian jenis unggul men jaaln haail yang tinggi, tahan robah, portumbuhan yang lebih merata sehingga dapat dipanan socara aersapak, ron deaen. boras tinggt dan mutu baras lebih soragaa. Pempukan yang tepat* Tujuan pemirpukan adalah mengubahokoa&aan tanah agar so^uai dengan tuntutan tananan. Maaih ada anggapan tenxtama para petani yang kurang tersentuh panyuluhan portanion, bahvra oemakin banyak pupuk semakin subur pula □aTOhnya. Anggapan ini eama sekali tidak banar, aobab sa lain harua menyesuaikan dengan. keadaazi tanah, banyaknya penupukan harus menetapi takaran ( doaia ) tortontu* Ada empat nacom tingkat pomupukan yang harus dipa haai oleh para potani, yaitu i - tingkat minimal, yaitu tingkat pemupukan yang maaih ku rang dari takaran yang aeharusnya dibarikan. - tingkat optimal, pada penrupuknn tingkat ini,haail yang paling menguntungkazi biaa diporoleh. - tingkat maksimal, pemupukan pada tingkat ini ftfrqn mem berikan haail yang tidak sebaniing lagi. - tingkat toksik. pemberian pupuk paia tingkat jnj justru akan morugikan pertuabuhan tananan, bahkan biaa ma ti. t
Banaacaa-aacam nama pupuk, apalagi yang diberi
SKRIPSI
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
SUTARYO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
rtABun aesuai dengan sonyawa kitiianya dapat membingungkan petani* Balm lagi harus rienyosuaikan dongan kondici taiv%h garapannya. Adapun mongenai aacam-oacam pupuk dan oat yang dikandungnya aorta nana-nana produaen dapat dilihat pada lampiran 2 . Mutu pupuk bukan saja tergantung dari pabrik peng hasilnya, melainkan juga ditentukan oleh faktor-foktor selama dalam pengangkutan* cara ponyixapanan dan lain-lain* Biaaanya siaa pupuk yang tidak dipakai oleh petani disimpan kurang cenaat, ochingga unaur frara yang dikandungnya menjadi rusak. Menjadi tantangan bagi FPL* bagaimana aanyuluh pa tani tontang pupuk, baik jenia~jenianya* cara menggunakan, serta kandungan unsur-unsurnya, aiaalnya posphor adaiah untuk merangsang pertumbuhan generatif, kaliuza adaiah untuk merangeang pesabentukan topung dan mencogah kerontokan dan lain-lain* Pengairan yang toratur. Banyak petani yang aaaih beranggapan* bahwa naaalah air adaiah urusan. Pemexintah aelulu, torutaaa hagi petani Bintaa di daerah yang berpengairan toratur. Karena kadar kesadaran yang demikian itulah, oaka banyak petani yang kurang aenyadari pontingnya meiqpergunakan air seoko nomia mngkin.
SKRIPSI
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
SUTARYO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Akibat kurangoya pongotahuan petani texfiadap faat air, banyok yang keliru beranggapan bahwa tanaaon karua digcnangi ootinggi-tingginya. Scbonamya ponggenang on yang domikian akan aerugikan pertumbuhan tanaman itu aanftlrl. Akibat lainnya adalah kurang aaratanya peiabagian air, apalagi bila daerah torsebut hanya nenpunyai sun* ber air yang terbatas. Hal lain yang manih menjadi raaaalah adalah bagainana aengubah sikap konsumtif potani torhadap sarana po~ ngairan monjadi kreatif produkfclf, dalaza arti petani merasa meaillki dan ikut bertanggung javab dalaa seal pangadaan, pengaturaa dan pelestarian suaber-suiaber air, mengingat air merupakan salah satu faktor pembataa yang panting dalasi peningkatau produktivitas tanah. Para petani harus dirangsang swadayanya, agar da pat msngurus oendiri penga&aan irigasi ke sawah-oai/ahoya, termasuk saluran teriier dan kuarter. Sehingga peta ni tidak seoataHnata aenggantungfcan diri kopada keaurahan alaa atau usaha-usaha Paaorintah saja. Poabarantasan hama dan penyakit-
Peraediaan obat anti hama dan penyakit ( peatisida } sudah cukup memadai. Berbagai nork dan Jsrds ( insektisida, funpp.sida, rodentisida, dan lain-lain ) maapun bentuk ( dust> granola, wottable powder* soluble pow der,
SKRIPSI
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
SUTARYO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
dor, eraulsifiable* concentrate solution, aerosol♦ fumi gant* dan lain-lain ) telah ada di kios-kios KUD maupun di pasaran bobas* Sohingga untuk mengatasi h a m dan pe~ nyakit gudah tidak ada jftaaaloh lagi, apalagi harganya relatif murah* Tans porlu diperhatikan hanyalah bimbingan tehnis penggunaan agar
tidak terjadi aalah obat,
sal ah doais
atau salah cara* Kesalahan zoooam ini sangat borbahaya ka rena obat anti hama adaiah rocun. Diaainping itu Juga harua diperhatikan
keseirabangan ekologi* Pembunuhan dia-
sia bagi raahluk-mahluk hindarkan.
tak berdosa aedapat mingtein di-
Ada kommgkinan, dengan salah obat ( dosia )
akan nengakibatkan timbulnya hama biotype baru yang reaieten ( kebal ).
Kasus lain yang aordng terjadi adaiah penggunaan obat yang harapir atau sudah terlambat* Dalam hal ooperti ini tentunya pemborantasan tidak bisa mencapai hasil yang memuaakan* Oleh karena itu petani harus oaopelajari gojala dini dari bentuk-bentuk serangan hana. Sebagai pelengkap penulis oertakan daftar beberapa maoaia pestisida dan kegunaanrsya* yang dapat dilihat pada lanpiran 3 * Tehnik bercocok-tanaa. Penggunaan benih unggul,
SKRIPSI
obat-obatan dan pupuk
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
SUTARYO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
aorta pengairan yang teratur tidak akan aenborikan hasil yang optimal tanpa disertai pangolahan tanah yang baik* Sanrpai kini maaih ada petani yang kurang member!kan waktu dalam mongorjakan sawahnya. Sawah digarap seca ra tergeaa-gesa untuk moagejar caiaim atau mengfaomat boaya. Eetergesa-gosaan ini berakibat tanah kurang kontak dangan ainar matahari. Porawatan humus pun tak eempat di lakukan dengan baik. Ponanaman aecara barisan aebenarnya lebih aenguntungkan, selain kelihatan teratur dan pemakaian banih yang lobih aedikit, pada saat panyiangan Juga akan lobih muflah dan murah. Sehingga mengherankan bila maaih terdapat petani yang kurang aananggapi anjuran ini. Dianggapnya penanaman aecara barisan hanya merupakan aksi-akaian
sa^a. Dominasi tenaga hewan ( aapi dan kerbau > maaih diraaakan* tferutama dalam membajak dan menggaru* 3esungguhnya mokaniaaai dapat mendatangkan banyak keuntungan dalam pengolahan tanah- Selain waktu yang lebih singkat, mokaniaaai ternyata mcngjiemat beaya. Nanxun demikian mokanisasi bolum banyak digunakan di peraawahan Ponorogo, portimbanganaya aolain maaalsfc modal yang cukup besar untuk membeli traktor tangan atau traktor mini dan petani belum ahli dalam merasrat mesin
SKRIPSI
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
SUTARYO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
adalait tenaga kerja yang meliapah* S&tapi eebenaraya m s a lah yang pokok mun&kin seapitnya pala pemilikan tanah, yang tidak aengimtungkan dikerjakan secara mefcanis. Dengan keadaan yang desikian itu, tidak berarti ka mnngkinan mekanisaei diabaikan* karena oejalan dengan derap petani Insua yang menyatukan tanah mereka dalam satu hamparan atau satu kelompok* toeranngkinan mekanisasi akan lebih terfruka di masaHuasa aendatang*
1*2. Maaa Poaca Panen Sanpai sejouh ini portaaaalahan di bidang penjualan/tataniaga merupakan hal yang pokok dalam uaaha peningkatan produksi padi dan pendapatan petani pada maaa pasca panen. Secara goris beaar sumber permasalahannya dapat di bedakan menjadi &ua maoom* yaitu t
1*2.1* Tang Berasal dari Petani itu aet^iri
C Faktor In
tern ). Maaih tordapatnya petani yang kurang trampil dalam aembina hasil panenan, mengakibatkan mutu pananamjya rendah* Akibat lebih jauh adaiah ^atuhnya harga* baik di EDD naupun di paaaran unum. Harga dasar gabah yang ditetapkan oleh Peaeadntah eejak 1 Fobraari 19 8 1 * seperti yang tercantum dalam ta-
SKRIPSI
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
SUTARYO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
bel konversi harga yang dimiliki oleh tiap KUD atau kantor Kepala Desa, antara lain sebagai berikut : a). Rp*120,-/kg untuk gabah kering giling ( kering mesin ) dengan kadar air 14% dan kadar hampa/kotoran 3%. b). Ep *94,25/kg untuk gabah kering dengan kadar air 22% dan kadar hampa/kotoran 11%. c). Kp.80,93/teg untuk gabah kering dengan kadar air 28% dan kadar hampa/kotoran 15% • Salah satu cara mengatasi masalah rendahnya mutu gabah/beras agar dapat memenuhi ketentuan D0L0G, adalah memperhatikan penanganan produksi pada masa lepas panen. Cara merawat gabah yang baik dapat dilakukan seba gai berikut t a). Untuk gabah basah/kering sawah. * pada hari pertama, gabah dijemur di lantai penjemuran dengan tebai 5 cm antara 3 - 4 jam, sesudah itu gabah dibalik dan tebalnya dikurangi menjadi 2 - 3 cm dengan lama penjemuran kira-kira 3 jam. Lalu dikumpulkan dan ditutup dengan plastik ( dibiarkan di lantai penjemuran ). - pada hari kedua, gabah dijemur selama 2 jam de6 tfabel konversi harga diperoleh dari : SRI Sura baya, Siaran Pedesaan, tanggal 18 April $981.
SKRIPSI
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
SUTARYO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
ngan tebal 2 * 3 cm, selanjutnya tiap 2 jam dibalik dan tebal dikurangi hlngga menjadi 1 cm. Bila hari cerah kadar air sudah menjadi 14#. - pada hari ketiga,
setelah dijemur lagi mulai ku
rang lebih jam 08.00 sampai sore, gabah lalu diber sihkan, diteduhkan, dan dimasukkan dalam karung* b). Untuk gabah kering lumbung ( kadar air 17% )• - cukup dijemur satu hari dengan tebal 1 cm,tiap dua 3am dibalik dan tebalnya dikurangi hingga kurang dari 1 cm, Bila sudah dirasa cukup, gabah lalu dikumpulkan, dibersihkan, diteduhkan dan dimasukkan 7 dalam karung'. Gabah kering giling dengan kadar air 14% dapat di • sisrpan lama tanpa mempengaruhi rnutu dan siap digiling. Meskipun pengeringan tersebut masih tergolong tra disional, tetapi hasilnya cukup baik. Bila saja para pe tani sudah mampu dan trampil dalam membina hasil panenan nya, niscaya salah satu masalah yang bersumber dari rendahnya mutu gabah dapat diatasi. Memang untuk melakukan pengeringan gabah secara demikian paling tidak diperlukan lantai jemxr yang tidak lembab atau lantai plesteran, yang mana tidak semua petani mampu menyediakan. Kebanyak^ Cara merawat gabah ini juga diperoleh dari : RRX Surabaya, Siaran Pedesaan, tanggal 18 Pebruari 1981.
SKRIPSI
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
SUTARYO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
an petard maaih menjemur gabohnya di tanah biasa dengan alas tikar atau hamparan aejenianya. Pengeringan secara mekania ataupun penyosohan gabah menjadi baras sudah banyak dilokukan, nacnm demildan pengeringan gabah traditional yang ditunjang dengan oinar matahari yang cukup*
sudah dapat momberikan haail
yang memuaskan dan ekonomis.
1.2.2. Yang Berosai dari Luar Jangkauan Petani ( Factor Ekatern > Ktirang berfttngsinya KUD dapat mcngakibatkan peta ni kehilangan andalan dalam melcopar haail panenannya. Hal ini bisa terjadi karena korang aeopurnanya organisasi dan tata kerja EUD itu sendiri, kekurangan modal* ti-* adanya kredit pongadaan pangan dari BRX ( maaih terdapat tunggokan kredit tabun lalu ), ataupun kekurangan sarana penyimponan/pergudangan* Pada saat panen raya, peranan dan f'ungsi KUD seaa kin penting sebagai jalur pemasaran yang aonjamln harga produk petani. Pada eaat yang dmikian kolomahan KUD mudch dimarrfaatkan oleh pihak lain. Misalnya oloh pedagang pengompul tingkat desa ( tongkolak ), dengan manipulasi harga yang sangat msrugikan petani. Keadaan yang des&kian ini bisa menirafrulkan kelesuan scmangat berproduksi pa
SKRIPSI
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
SUTARYO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
ra petani* pendapat yang sering dikemukakan oleh para aosiolog dan ekonom, bahwa karena kebutuhannya akan uang tunai ( baik untuk memenuhi keperluan hidupnya ataupun untuk membayar utang ) "petani sering terpaksa menjual ga bahnya segera seaudah panen, sehingga tidak mendapat keuntungan dari kenaikan harga setelah panen berakhir" . Bahkan ada yang menjjual langsung dari sawah ( jual teba3an ), biasanya hal ini terjadi karena : petani tidak li kuid, kurang informasi pasarf kecilnya usahatani mereka dan ingin nenghlndari resiko. Xang lebih memprihatinkan lagi adaiah masih adanya sistim i;ion. yaitu menjual secara tebasan semasa tanamannya masih hijau, tentu saja dengan harga yang sangat rendah. Masaiah lainnya lagi, adaiah yang berkenaan de ngan sifat jenia padi. Jenis IE 36 - 38 bersifat banyak rirnpun ( anak ), aehingga pada saat dituai masih terdapat banyak butir nruda/hi^au, akibatnya pada saat penj^al an gabah ke HDD kurang memenuhi standar mutu karena mengandung butir hijan/kotoran melebihi 3%. Keadaan yang Q
Leon A. Mears, Yogama Prasta, Sakrani, " Keuntun$an Menyimpan Beras Sesudah Banen di Indonesia ", Eko nomi dan Keuangan Indonesia II. Juni,1980, halaman 134-.
SKRIPSI
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
SUTARYO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
demikian ini juga merepotkan petani yang rata-rata masih kurang trampil dalam menangani hasil panenannya. Seperti diketahui bahwa dengan persyaratan kualitaa yang ketat dan tak terjangkau oleh petani temyata berpengaruh juga pada kemampuan KUD dalam pembelian ga bah petani. Untuk mencari jalan keluar yang menguntungkan masing-masing pihak, maka perlulah dicari pendekatan kepada pihak-pihak yang bersangkutan, seperti misalnya DOLOG diminta memberikan persyaratan mutu yang luwe3 atau longgar. Tentang KCJD yang belum berbadan hukum, sedikit ba nyak juga merupakan masalah yuridis bagi BRI dalam pem berian kredit pengadaan pangan kepada KUD tersebut, apalagi bila perkembangan KUD tersebut kurang menggembirakan. Akhirnya dapatlah disimpulkan, bahwa KUD di Kabu paten Ponorogo khususnya, seperti juga KQD~KUD lain diseluruh Indonesia pada umumnya, masih harus menghajfcapi masalah-masalah yang bersifat sama dalam kegiatan-kegitannya. Maaa1ah-masalah itu ndal;#* 5 belum dapat berfung si sempuma, baik peranannya dalam penyaluran/pengadaan sarana produksi maupun sebagai sarana tata niaga yang tangguh. Di sana-sini masih di^umpai kelemahan-kelemahan. Maka sudah waktunya diadakanTfpembenahan auditing, mengu-
SKRIPSI
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
SUTARYO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
rang! birokrasi dan moningkatkan katrampilan management bag! pangurus--pengurusnyai agar dapat mengelola KUD aecara lobih baik berdaaarkan prinsip-prinsip ekortomi tanpa meninggaXkan fungsi sosialnyaUJ/*. Sarana-sarana pisik dalasi molongkapi kerja KUD, so perti pergudangan yang baik, modal korja yang kuat dan per olatan-peralatan lain juga harus nrulai ditingkatkan, bahkan bila perlu dimodomisaai* Dengan pembenahan demikian, diharapkan persc3te£mpersoalan yang bersumber dari KUD sebagai tumpuan harapan para petani di pedesaan dapat dihilangkan atau paling ti dak dikurangi. 2. Pfln^ajiih pe™nffkAtan Produksi Padi terhadap gjnfikat Pen dapatan Petani di Kabupaten Daerah Tingkat II Ponorogo. Pendapatan merupakaa faktor penting bagi seseorang/ masyarakat dalam usahanya untuk meraenuhi kebutuhan hi&upnya. Pendapatan seseorang akan sangat mempengaruhi aktivitaa seseorang, baik material mairpun immaterial ( poniidikan, rekreasi dan sebagainya ). Dengan Panca Usaha Tani dan sarana-aarana penunjang nya, usaha peningkatan produksi padi dapat dikatakan ber-
^ Vawanoara RBI dengan Menteri ttuda urusan. Koperasi sehubungan dengan Hari Koperasi 1981* 12 Juli 1981.
SKRIPSI
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
SUTARYO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
basil, meskipun belum seperti yang diharapkan*
Kenaikan
produksi ini tidak meat! berarti kenaikrm pendapatan pe tani, karena peningkatan pendapatan tergantung kepada t a)* Hasil Produksi,
yaitu output yang berupa padi yang
berhasil dipanen, berapa besaraya tergantung kepada luas tanah, produktivitas dan frckuensi tanam. b). Harga, meskipun. tordapat kenaikan produksi tetapi bi la tidak diaortai harga yang nantap dapat berarti me rosotnya nilai produksi. Harga dibentuk oleh ketaatan pasar ( supply dan deaand ), namun dalaa usaha me linflungi petani,Pcmarintah tolah nonotapkan harga dasar ( floor price ).
c). Beaya Produksi, dongan intensifikasi Panca Usaha, be aya produkci usaha tani raenjadi naik, nazaun peningkatan beaya aar^inal harus lebih rendah dari petting* katan produksi/penerinaaa marginal itru aendiri. Untuk mengetahui Sebtsrapa jauh pengaruh tingkat keterbukaan petani dalaza mcnerinia inforaasi psmbaharuan/ peaajuan usahatani dalasi rangka ucoha pcningfratan produk si padi eerta pendapatan petani, tolah dilakukan penelitian lapangan. torhadap para respondon* yaitu 36 orang pe tani sampel yang dianbil eccara Multi Staged Sampling. Hasil-hasil penelitian tersebut diterakan pada ta bel 7 dan 8 di halaaan berikut ini. Dalan penelitian ini
SKRIPSI
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
SUTARYO
*
"ssssm sisftssi
iu \
fasssspg
1 2
H
••••• £338%*
RS!BS?4 ~ nV’
S88SS88S8883888888
immiiiiiiimi rr rf*f
*•*»«**►«w
I I I I I I I I I I I + • H *>• M
•■» • «
M
V *
M
M
«H
+ W
t ii
+
+ V *
+ M
+ M
+ * «
«M
888S%38S8883888888
3 8
§> t•fi t ArfirivShhtffNin^Q&vDH ^<0 • • * • • • * * « • • • • • • • * 1I f“ “t* ftT if t“ ft_tA.
a
e
* 9 vo M
838383883888888388 w • • • •• •UV • c* mu•>u«•w+\•og* *u\ nnmnmcvinnnn
8 8
•• CM
$
$
O
CM
$
CM
P4 M
••% M
*>• W
■ > » « ■ » # r* # a
*■* *•* «m » • »* • *
• »*
8• 8» 8» $»$»S »8 •$ *8*8»8*$* 8* 8* 8* 8* 8• 8• cm
**•••
»1
8 8 a 3 o
£?SaKSS!&?&8£S£888S «KR*R55^5558R3©®58W
s s i a
€ 1
SKRIPSI
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
Sariber «
$88gS*sr£3S8£888888
ftnteUtlaa Lapensan terbadap pore roapondea ( o&qpol 10 arena p»tenl ooju ) 1-20 tan 1931 •
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SUTARYO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
s aa
(^^N'tOONCOr OVOVCnNONNOOO^ttn 0v0\0 0«- NN^UMAIAUXACINOi-ft-
) petazii orang
11u > 1K
( aaxnpel
18
.i ! I > I o a
°J in a o * “ CM *1 rr *vI *\ i • P t-l : CM a —« a
responded
OS
CO
neju
N
I I I I I 1 * •+ + + + + + + * + + I 38 I4*0 « «_
•s1
: 1 & i ~1
S
§88888S88lS§§88&£8 inCMQ^*-CMOOtfS«*-in«*CMtMOfr-h-CM t-r OOVD O^n^lAt-b-UNCO cnonStct^*f\o®vi>t-en-^co<*>r-o\«^cMOO\w
kurang
$
■
w w ■< C4
0*4
000000000000000000 fSinOOOUMAOlAt-OiAUMnOOOlA O O O O Q O O O O l f t O O O O
*8*rl
#»•
*
»
•
*
•
>
«
co o\ «*•-♦<*■t -
»
«
>
«
»
#
»
«
»
•
>
»
*
*
cm o\ir\csicoc\ico^*co*
'
1
vDv0vpt~o\v©cocrkc*, \«ifru\<*\u\5f‘t-'Q><5
A<
H
s:«i
-
8! “>S ya« $ r ci a » a a «»■a cm
OOQOQOOOOOOOOOOOQO tninoo©tnoouMnminuMnoini?Ntn 8 L A C M Q t C M O O U S r t e g 8f-lsi C* M-c C? OS< o >b*t(7 -» CM t t m5 O cm un a\ ^€0 *§ OvfiO NQ^OvO t»N^'UMAIAQQO\(rV*t C O cMCMCMf^^iAjnujaxmmcncnrScn^inin r * a\ X| vo a •
<*ino<Mvoinoog>cnm«“tninQintAin cjnonoinvfiocbo'korr^ooii’in s s s?r k a a s » r * * # r 4 £ 5 5
•* a • a
8 ?! *a u s 1 n V© j a
el I
SKRIPSI
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
para
0 0000000000000000 OOOOOlAOOfilAOOOOlftlftO <Tif^lf\t-CO^lf>lAOCsQNn^^NlAOgr^nO^^lfttfV^W ••*••••••••»•••••» 6 -t-o>*r»?cM<*kOt-'t-t-ocO'£Qeor'\
xo *> \
: Haail ? e n e lltl& n Lapangan terhadap tan ggal 1 - 2 0 Junl 1 98 1 .
t— 0O\o nC >mv© v oc mm jO r5 f -Q OyO i f \8?! & C C O V CO M i C O < * % C M O c mt o mr « * ^ t C J » t — c m o t i v < s O•VO • • •in •CM • •• ••*•n • •t•00 r OMftc m f r m t n v £ c * \ C M t f i o t » Of*r T-\C MI AVcO f* coint- co fi Fov o\o• \u> a•tf \t CM CM ••••• •\«• •t• • • b o vpvoo**•+ o o nCM t ft O.t* m m r U > V D IAOV0 C M V 0 I f i c• ^cm•^• * • CNr*nO\0 •<*• r•Cv• i
1 2R S ■ a
Sumter
SUTARYO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
petani dibagi menjadi dua golongan secara komparatif, yaitu : 1). Golongan Petani Maju, yaitu petani-petani yang sudah tanggap dan sadar akan pentingnya pemajuan/pembaharu an usahatani. Golongan petani ini dapat dicirikan oleh adanya faktor-faktor : mempunyai daya serap yang lebih tinggi, memiliki proses penyusunan renca na kerja yang lebih terarah, hubungan yang lebih melembaga dengan E0Dt menguasai tingkat pener an Panca Usaha Tani dengan lebih baik, mempunyai jroduktivitas hamparan kelompok yang lebih tinggi dan ting kat karya perkreditan kelompok yang lebih baik. Meskipun tidak mutlak, yang dapat dimasukkan ke dalam golongan ini adalah petani peserta Insus, karena petani Insus relatif lebih menguasai faktorfaktor seperti yang disebutkan diatas. Faktor-faktor mana juga merupakan kriteria penilaian dalam setiap lomba Insus
*
2). Golongan Petani Kurang Maju, adalah petani-petani yang belum atau kurang tanggap dan aenyadari penting nya pemajuan/pembaharuan usahatani, sehingga secara relatif kurang menguasai faktor-faktor seperti yang 10 Tentang Insus, bacalah lebih lantfut : Satuan Pembina Bimas Jawa (Timur, Pedoman Teknik Pelakganaan In tensifik^ighuaus « Satuan tembina kxmas Jawa Timur, Su rabaya, 1980, halaman 1 - 12*
SKRIPSI
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
SUTARYO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
dimjliki oleh potani majiu Disebut Sebagai Potani Ku rang Uaju* karena maaih memorlukan bimbingan secara intensif, lagi pula tingkat awadaya dan Gwakarsanya belua berkcsxbans* Dapat dioasuldcan dalam golongan ini adalah pe tani non Bimaa, petani Bimas serta potani Inmaa feftusuonya tingkat peaula. Untuk memperoleh koadaan yang lebih homoKen anta ra sav/ah tehnie dan non tehnis, penolitian diiakukan pa da nuoim tanam 1980/1981# ataa berbagai variasi luas ta nah dari 0 ,2 5 hoktar aasqpai lebih dari 1 hektar, aeski*pun demikian angka-angka yang ditorakan dalaa tabel tersebut adalah angka konversi dalam 1 hektar. Hal ini di** lakukan untuk nen&apatkan keaeragaaan gcnbaran ataa produktivitaa aebidang tanah yang oama luas. Dalam tabel ? dan 8 tsrsebut, angka Peodapatan Ko tor diperoleh dari porkalian hasil produksi pisik dengan harga yang berlaku atau harga yang terbontuk di pasaran mruau Borikut ini penulia sajikan perhitungan pcnbentukan harga gabah aecara rata-rata tertinbang. Lihat tabel 9 di halaaan 75* Seperti diterangkan diircuka, Pemorintah dalcen usa ha melindungi petani produsen dari keanngkinan tidak men dapat harga yang mjar dari produksinya, telah menetap-
SKRIPSI
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
SUTARYO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
ON
« &
SKRIPSI
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
SUTARYO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
kan harga dasar gabah kering giling sebesar Rp.120,-/kg. Khusus untuk petani Insus masih memperoleh premi Insus sebesar Rp.3*-/kg gabah kering giling yang diperhitungkan untuk 50% hasiX Insus bagi setiap kelonrpok tani. Sedangkan dananya diambilkan dari dana subsidi pangan. Fro mi Insus ini tidak dibayar Xangsung pada saat penjualan gabah ke KUD, tetapi mempergunakan formulir model P.B.3 dan PC. Selanjutnya dapat diuangkan ke BRI. Oontoh fory l
/1
muXir tersebut dapat diperiksa pada lampiran 3 dan 4 • Namun demikian dalam prakteknya bagi petani peser ta Insus, hanya kira-kira 40% produksi saja yang bisa dijual sebagai gabah ex Insus. Ada sekitar 10% produksinya yang tidak dapat dimintakan premi, hal ini dapat ter jadi karena penjualan dalam bentuk beras yang tidak diatur dalam Keputusan Presiden tersebut ataupun hal-hal lain. Menurut hasil wawancara tersebut, 40% lagi dijual ke BUB dengan harga dasar biasa* Dan sisanya, yaitu 20% tcrnyata dijual ke tengkulak dengan harga Rp-90f-/kg (setelah dikomrersi ke kadar air 14% dan kadar hampa 3%)* Sehiagga harga rata-rata tertimbang untuk gabah kering giling golongan petani maju berkisar pada angka Rp.115*20/kg. 'I'l Mengenai premi Insus, bacalah ; Keputusan Pre siden Republik Indonesia Nomor J6 Tahun 1930* tanggal 19 Juni 1980.
SKRIPSI
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
SUTARYO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Sedaxigkan petani non Insus ( non Bimas» Bimas dan lumas > hanya mampu uten^ual sakitar 50% produkoinya ice KUD# hal ini aoncerainkan kurang melembaganya hubungan aereka dengan KUD* Duapuluh person produksinya dijual ko tenglmlak dengan harga Bp.90,-/kg aorta 30% lagi #uga dijual ko tengkulak dongan harga Bp.105§Vkg ( biasanya dari jenis padi non unggul/ketan ). Dengan demildan harga rata-rata tertimbang untuk golongan petani ini berkisar pada Bp*109*50 per kg gabah kering giling. Dalam perhitungan terbentuknyu harga pada tabel 9 tersebut, tidak almamiickrtn unsur harga dari produksi yang temyata telah dikonmimer oleh petani itu sendiri. Karena sacgat sulit menontukan secara tepat, dengan har ga berapa sesungguhnya junlah yang dikonoumsikan sendiri itu. 3c*hingga dalam hitungan ini dianggap, bahwa harga rata-rata tertimbang yang terbentuk itulah. harga untuk jumlah produksi yang dikonsumer aendiri.
Bila dibandingkan dengan situasi harga pada tahun 1930, naka tahun ini aencatat konaikan yang cukup berar— ti* Hal ini antara lain diakibatkan oleh perbaikan harga dasar dan kemampuan petani dalam aeoperolch informasi pa sar ( harga ) yang lebih baik dari KUD* Pada tahun 1930
SKRIPSI
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
SUTARYO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
harga dasar gabah di tingkafc KUD hanya Bp.105t-/kB» ad* dangkan parst tangkulak memberi harga sekltar Bp. TO*-/kg saja. Jadi dengan kenaikan harga dasar pada tahun ini, paling tidak tolah ikut mendorong naik harga pembelian dari tengjoilak. Angka pendapatan bersih diperoleh dari angkn pen dapatan kotor dikurangi dengan beaya-beaya produksi, ya itu Jualah yang benar-benar diterima oleh petani dari usahatani. Sedangkan yang diraaksud dengan beaya produksi adaloh pengeluaren-^ngeluaraa yang dinilai dengan uang dalam rangka proses produksi* Beaya produksi usahatani dapat dipilahkan kedalam s a). Beaya
t&tap,
terdiri antara lain e
- oewa tanah, dihitung dalam jangka waktu satu ta~ hun, maka sewa tanah untuk satu muaim tanam dihi~ tung dari sewa tanah dalam setahun dikalikan lama proses produksi/laaa tanam# Ipeda masuk kedalam katagozri ini. * penyusutan alat-alat produksi, beaya ini belum la zL m
dilakukan di pedesaan.
b). Beaya tnk tetap, besar dan keeilnya beaya ini tergantung intensif tidaknya penggarapan tanah, Termasuk dalam katagori beaya ini antara lain :
SKRIPSI
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
SUTARYO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
- sarana produksi padi* seperti bibit9 pupuk, obatobatan dan lain-lain. - tenaga kerja. - bunga modal, tenaasuk bunga kredit Binas. Rata-rata beaya produksi per hektar padi sawah in tensifikasi pada ansia tanam 1978/1979 di Jawa Timur ada lab. Rp.226.967#27^2* Pada crusia tanaa 1980/1981 beaya produksi rata-rata per hektar padi intennifikasi khusus ( Insus ) di Kabupaten Ponorogo eekitar Rp.3^5.000*00, sedangkan beaya produksi rata-rata untuk budidaya padi non intensifikaai dan intensifikasi biasa Rp.232*500,00. Untuk lebih jelasnya lihatlah perincian beaya produksi padi per hektar pada tabel 10 borikut ini* Selanjutnya dari tabel 7 dan 8 dapat dihitung pen dapatan bersih 18 orang petani maju dan 18 orang petani kurang naju pada musim tanam 1980/1981* Petani maju nenperoleh pendapatan bersih rata-rata sebesar Hp.356.344,00 dari produksi rata-rata per hektar sebesar 52,20 kwintal gabah kering giling. Sedangkan petani kurang oaju hanya mcnperoleh pendapatan bersih rata-rata sebesar Rp.151 *845#00 dari produksi rata-rata per hektar 35,10 kcrintal gabah kering giling. Lihat laiapiran 6. ^ Angka ini diperoleh dari : Dinas Pertanian Rak yat Propinsi Daerah Tingkat X Jawa Timur, Laporan Tahunan 1979■ Dxnas Pertanian Rakyat Propinsi Daerah txngkat I Java Timur, Surabaya* 1980, halaaan 45*
SKRIPSI
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
SUTARYO
am-am asm irodussx paei pbb nsma kosjx Emu 1900/1901 SI XmSBATES DUSAH TZSGSAT XI POHCEOGO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SKRIPSI
I
*.!
M
* H
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
SUTARYO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Selan£utnya bila dihitung standar devL asizera* akan diporoleh ftp.134*418*9444 bagi petani aa^u ( 8^ ) dan Hp.42.275,3350 untuk potani kurang aaju ( S2 )• Per \
hitungan atandar deviaai dapat dilihat pada lanpiraa 7* Dongan meoakai ramus statistik Pefferencea Betwean Beans * _ _ ----- 7 " ________ * r * g __________ o y i x q ♦ Cna-^s| ^ ± rtj + -2 a| ng
*13
akan diperolcfo : tQ » 6,1572^ t^ m 2*4440 atau Ho ( hipoteaa nihil ) ditolak dan Ha ( hipotoaa altomatif > ditorima. Hal ini borarti aeliaih rata-rata pendapatan beraih antara golongan potani oaju dan petani kurang ma ju monipunyai porbedaan yang aangat aiqnifikan ( bermakna >, dan bukan lantaran faktor chance C kebetulan ). Hitungan Daffforences Between Means dapat diikuti pada laznpiran 8. Sebenarnya dari pengamatan sakilas pun akan taiapak, bahwa rata-rata pendapatan beraih golongan petani maju sudah lebih tinggi Hp.204.499,00 dibandingkaa dongan rata-rata pendapatan beraih golongan petani kurang majUt untuk tiap hektar aawah dalan aatu kqii mimn ta^ Susanto H» statistic Bagian IX. Penerbit Dik tat UGSf Dwi £unggal« ifogyaaarta,i^&4,,~Ealaaan 73*
SKRIPSI
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
SUTARYO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
nam, atau 134,67?S lebih tinggi. Dengan kebermaknaan yang meyakinkan tersebut berarti tingkat ketanggapan, keterbukaan* kemauan dan kemam puan petani dalam menerima dan menerapkan tehnologi per tanian yang diiinfformasikan sangat menentukan keberhasilan usaha peningkatan produksi padi dan pendapatan petani. Dalam kaitan ini fungsi dan peranan KUD belum ber jalan senjpurna. Kelak bila sernua KUD sudah mampu berfung si sempuma, maka hasil yang lebih baik niscaya akan dieapai. Direncanakan mulai 1 Januari 1982, harga dasar ga bah kering giling akan dinaikkan dari Rp.120,00/kg menja di Rp.135tOO/kg, berarti kenaikan 12*525. Untuk itu BULOG/DOLOG- juga akan meningkatkan harga pembelian gabah dari KUD menjadi Rp.146,00/kg ( Rp.214,00 per kg beras )» agar KUD lebih mampu bersaing dan berkembang dalam rang ka pengelolaan usahanya. Sedangkan harga yang ditetapkan BULOCj/DOLOG untuk pembelian dari fihak non KUD sebesar Rp-139,50 per kg gabah kering giling atau Rp.210*50 per kg beras14* Usaha peningkatan produksi padi yang diupayakan dengan berbagai cara seperti diuraikan di maka, telah 14- Data tentang perubahan harga dasar diperoleh
dari : Surabaya Post, 9 Oktober 1981, halaman 1.
SKRIPSI
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
SUTARYO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
meaberikan pengaruh yang positip terhadap pendapatan pe tani* Menurut data Dinas Pertanian Tanaman Pangan Daerah setempat* dapatlah disimpulkan adanya. peningkatan penda patan petani yang cukup berarti* Pada tahun 1979/1980 pendapatan per kapita petani tanaman pangan di Kabupaten Daerah Tingkat II Ponorogo sudah mencapai Rp.72* 200,00, diantaranya dapat dicatat pendapatan per kapita untuk petani pemilik tanah dan penggarap ( penyewa/penyakap ) sebesar Rp.78*250,00 dan untuk buruh tani sebesar Rp.63*140,00* Pada tahun 1980/ 1981, sejalan dengan makin tanggapnya petani terhadap usaha pema;juan usahatani dan perluasan areal intensifika si khusus ( Insus )t maka angka-angka tersebut telah meningkat menjadi Rp*99»800,00 untuk pendapatan per kapita petani tanaman pangan, Rp.107*750,00 untuk petani pemi lik tanah dan penggarap serta Rp.87.895,00 untuk buruh tani1^. Peningkatan pendapatan bagi petani pemilik tanah t
dan penggarap jelas tercerain dari peningkatan produksi, sedangkan peningkatan pendapatan bagi buruh tani diper oleh melalui peningkatan permintaan tenaga kerja berfaubung luas dan frekuensi tanam yang meningkat, pengolahan ^ Data tentang pendapatan ini diperoleh dari : Wawancara dengan pejabat Bagxan Ekonomi Kabupaten Daerah Tingkat II Ponorogo, tanggal 11 Agustus 1981*
SKRIPSI
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
SUTARYO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
tanah yang kion intensif aorta aakin bertanbahnya areal yang bexfcasil dipanen. Sebagai oisal, karona panen yang meningkat besar bason ( upah momai pad! secara natura ) yang dahulu hanyu sekitar aeperaeabilan* kini pada saat panen raya bisa aeningkat monjadi satu banding enam, li ma atau bahkan eopat dari Jumlah yang bextiasil dituai ( derep ). Angka-angfca pen&apatan per kapita tersebufc meaang maaih lebih rondah bila dibandingkan dengan angka pandapatan par kapita petani tanaman pangan Jawa Timur* yaitu sebesar Bp.80.265*00 pada tahun 1979/1930 dan Hp.1 1 0 .887,00 pada tahun 1980/1981 16.
Namun demikian, aengingat sonpai saat ini areal intensifikasi baru moncapai 60% dari iualah keseluruhan luas baku sassah yang ada, bstokan areal intensifikaai khu sus hanya moncapai 35% dari areal intensifikasi, makfcuke sempatan untuk mencapai produksi yang lebih baik di aasa yang akan datang oasih terbuka luas^^* Dan akhirnya, seiring dengan makin tanggap dan tertukacya para potani* diharapkan para petani oampu dan Pidato Pen*arahan Gubernur E&oala Daerah Tin*— k a t Z Propinsi Jawa^S^rpada Hapat Pimpinan Daerah k e V I. Surabaya Post* tan ggal 1 4 - 1 6 Oktober 1981, 2 daxi *12. ^ ffawancara dengan Pejabat Dinas Pertanian Tanam an Pangan Daerah Propinsi Daerah Tingkat 1 Java Timur Ca bang Ponorogo* tanggal 20 Agustus 1981*
SKRIPSI
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
SUTARYO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
mau meninggalkan cara-cara bertani yang sepemihnya tradi sional menuju oara bertani yang lebih maju* Hal ini akan lebih sempuma bila ditunjang oleh kesadaran untuk beker ja secara berkelompok, disertai penyusunan rencana kerja yang aatang,
sehingga masalah serapitnya pola pemilikan
tanah yang merupakan salah satu hambatan pemajuan usaha— tani dapat diatasi• Selain itu, dengan bekerja secara berkelompok dalam satu hamparan persawahan yang lebih luas, akan memudahkan penerapau Panoa Usaha Tani secara lengkap dan lebih baik. 5. Prospek Peningkatan Produksi Padi dalam Rangka SwaSembada Pangan di Kabupaten Daerah Tingkat II Ponorogo Dibandingkan dengan produksi beras secara nasional pada tahun 1980 sebesar 20,2 juta ton* maka pada ta hun 1981 ini produksi beras diperkirakan meningkat sekitar 7 ,90% ntenjadi 21,8 juta ton. Keberhasilan ini akan mengurangi ketergantungan Indonesia kepada bantuan atau intpor dari negara-negara pen^basil, walaupun belum bisa berswa-sembada secara pemih. Paling tidak?1semenjak tahun 1980 Indonesia berhasil menekan impor beras dari dua ju ta ton menjadi hanya setengah juta ton pada tahun 1981"18 Rachmat Sjarif, Tt Sukses produksi pangan Indo nesia •manyambut' Hari Pangan Sedunxa ", Surabaya Post, tanggal 15 Oktober 1981, halaman 8.
SKRIPSI
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
SUTARYO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
.Impor beras memong oasih pcrlu dilakukan untuk nenjaga stok nasional dan stabilitas harga dalasi negeri. Indonesia tolah bertakad mowujudkan swa-sembada pangan nasional* Tang dijadlkan tolok aasaran adaloh"penyediaan bahan pangan aetara beraa sebanyak 120 kg per kapita per tahunMn?, ‘Pujuan eitfa-aecibada pangan amatlah ttajar* mengingat eebagian besar sumber daya manusia hidup di sektor pertanian* lagi pula hampir aeluruh penduduk Indonesia mongganfcungkan kobutuhan kalori pada karbohidrat asal beras* sumber karbobidrat non beras fcidak/belum m sm dipergunakan* Bahkan ada kecenderungan untuk beralih ke konsnmsi beras dari aasyarakat berraakanan-pokok non bo ras* becrtnxbung dengan aeningkatnya kesejahteraan* Meskipun sumbangan Kabupaten Ponorogo terhadap propinsi Java Timur dalara produksi padi relatif kecil* namun usaha peningkatan torus dilakukan* baik untuk m nuju peningkatan pendapatan petani maupun untuk mommjang tujuaxi swa-aeabada pangan nasional. Pada tahun 1979 Kabupaten Ponorogo tolah berhasil ooraih produksi sebesar 181.996*97 ton padi kering giling ( aesudah dikurangi untuk bibit 1.901*90 ton ) ^ Achmad Afffandi* n Produksi dan Kdnsuasi Pangan di Indonesia "* Indonesia tfagasine noaor L V H *
Januarij
1930* halannn §•
SKRIPSI
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
SUTARYO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
atau kira-kira 2,48% dari keseluruhan produksi padi Jawa Timur. Menurut hitungan Dinas Pertanian Rakyat Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timor, penyediaan padi kering giling di Kabupaten Daerah Tingkat XI Ponorogo telah nmen capai Jumlah 211,93 kg per kapita per tahun atau 2.0
*
110,25 kg per kapita per tahun setara beras' v *
Bila patokan penyediaan pangan tetap 120 kg per kapita per tahun, maka pada tahun 1979 Kabupaten Ponoro go sudah mencapai sasaran swa-sembada, sebesar t 110,23/120 x 100% s 91*36%, dimana belum termasuk produk si pangan non padi,
seperti jagung, ubi dan lain-lain.
Prospek yang cerah masih dapat diharapkan mengingat ting kat produktivitas rata-rata masih di bawah produktivitas ubin-ubin pereontohan Dinas Pertanian, Penyediaan beras 120 kg per kapita per tahun dianggap sudah memadai, tetapi sebenarnya jumlah tersebut cenderung aeningkat sejalan dengan perkembangan penduduk dan tingkat kesejahteraannya. Usaha peningkatan produksi padi harus dilakukan dengan sungguh-sungguh, mengingat "peningkatan permintaan beras di Indonesia cukup tinggi, yaitu kira-kira 4% per tahun’11^!* Dinas Pertanian Hakyat Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur, Laporan Tahunan 1979* Dinas Pertanian Hak yat Propinsi Daerah tingkat 1 Jawa Timur, Surabaya, 1980, halaman 208. Achmad Affandi, op cit, halaman 10.
SKRIPSI
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
SUTARYO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
HESIMPULAH DAff SARAH
1. Keaimuulan Dari peobahaaan dan analisa di muka* dapafclah diaimpulkan, betaa « Hipotaaa Eerja» yaitu keberhasilan pamajuan usahatani bu didaya pali aenurut prinaip-^rinaip Panca Usaha Tani, penbinaan hasil panen yang lebih baik dan pembenahan ja~ lur tata niaga sesuai dengan harga dasar yang berlaku akan dapat meningkatkan produksi padi dan pada giliran aelanjutnya diharapkan peningkatan pondapatan petani* se telah diuji torayata benar. Sodangikan kesimpulan yang lain* adalah s a). Paket Panea Usaha sehagai usaha intensifikaai yang aerupakan inti dari program peobaharuan/peaajuan usa hatani budidaya padi* adalah upaya aenaobah atau aenata kombali eusunan faktor-faktor produksi guna aea peroleh komposisi faktor produksi yang berdaya-guna optimal. b). Aspek peaasaran/tata niaga* kfaususnya penerapan har ga dasar untuk aonolong petani produsen aeoporolah harga yang wajar dari produkainya adalah aspek pan ting yang aenjeabatani peningkatan produksi di t&toX
SKRIPSI
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
SUTARYO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
siai kearah peningkatan pendapatan petani di sisi lain* c). Keherhasilan peningkatan produksi padi dan pondapat an petani* tidak bisa dilepaakan dari fcubungan tin* bal-fcalik antara usaha-waha Peaerintah sebagai jalur otorita dan taagg^an macyarakat petani sobagai jalur awa&aya dan swakarsa. Uaaha-usaha Pemerintah yang panting adaiah penyediaan Catur Sarana, yang tertuang dalam program-program Biiaaa/Inaaa dan In sus* porkreditan, penyuluhan pertanian* peabinaan BUTO/KUD dan peorangtet-perangkafc lainnya. Sedangkan tanggapan aasyarakat petani tercorxain dari oikap mental yang positip dalasi nenerima dan aenerapkan informasi tehnologi pertanian baru* d). Ueskipun peningkatan produksi padi dan pendapatan petani di Kabupaten Daerah Tingkat II Ponorogo tolah nctmnjukkan keberhasilan* namun sebenaraya holuia doncopai hasil seperti yang dihcrapkan, hal ini teiutsaa disebabkan oleh. masih tordapatnya permasalahan baik di nasa pra ssupun pasoa panen yang boreifat mongftamhat* e). Dikaitkan dengan tujuan swaseabada pangan nasional, uaaha-unaha peningkatan produksi padi di Kabupaten Daerah Tirgkat XI Ponorogo sudah nenunjuldcan pros*-
SKRIPSI
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
SUTARYO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
paknya yang cerah* 2. Saran*
Menyimak dengan seksama hasil-kasil yang telah di capai aorta hambatan-hambatan dan pormaaalahan yang diha dapi, mqka pada keaenpatan ini ponulia ingin nmberikan beberapa saran, sebagai berikat t 1). Untuk mencapai haail yang lobih baik dalam usaha peningtcatan produksi padi dan pendapatan petani, maka intensitas penyuluhan pertanian aebagai media pendidikan informal hendaknya ditingkatkan, oehingga para petani akan aonjadi lebih tanggap, terbuka dan aenya dari aerta trompil dalam aengelola UQahataninyat baik untuk naoa pra maupun pasca panen# 2)« Boberapa haznbatan dalaa lingtaarp kaitan ko
belakang
( penyediaan dan ponyaluran sarana produksi ) dan lingkup kaitan ke depan ( ponjualan dan
konsuasi )
yang aemata*mata bersifat tehnio pelaksanaan dan pro sedural adalah t anggung-jawab Peraerintah, oaka Poaorintah harus beruaaha mengftilangkan
atau aengurangi
hal-hal yang bersifat birokratis itu dengan jalan me • nyiapkan aparat-apsrfctgya yang luwes dan eekatan t e tapi disiplin a erta berdedikasi tinggi*
3)* Agar diperoloh keserasian dalasi setiap tindak,
SKRIPSI
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
saka
SUTARYO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
antara jalur otorita ( peranan Peaerintah ) dan dalur swadaya dan swakarsa ( tanggapan petani ) harus tumbuh secara seiobang dan sehat* Untuk itu supaya diusahakan iklint yang baik* aiaalnya di pihak Femerintah aetiap melakaanakan program dan proyek harus Juga dibarengi dengan psnyediaan aarana-sarana pelengkapnya, temaauk sarana produksi( Catur Sarana ) yang memadai* Sedangkan di pihak petani agar bersikagp mental yang positip aorta secara antusias menang gapi aetiap anjuran Peaerintah dalam rangka pezaajuan usahatanif
para petani agar aktif menbentuk keloa-
pok-kelompok korja ne^uju cara bertani yang lebih eta ju dan sempuma.
SKRIPSI
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
SUTARYO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DATCAE EETOSTAKAAIT
Bada
Latihan dan Penyu enyuluhan Portanian, Pedo Konfrak Tani* goloapok Koloi Tani dan Babung** n yerfcanian,1 Jakarta, frSaoU Ifeparteaan
Biahop, C*E. dan Touesaint* SJ.D, Introduction to Aacicul tunl Economic Analysis* John Wxxecr JiTsona XnoV Dinao Portanian Rakyat Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Ti sturf Laporan Tahunan 1979. Dinas Pertanian Rakyat PropinSTJaSaSTSHsEtT Jam Timur, Surabaya, 1980. ______ , Pola Qperaaionil Penruluhan Portanian di Jawa ^inur« ljinao Pertanl.an Haigyat Propin5I 335S m 1CE5Skafc T Jam Timur, Surabaya, 1976* Ekonoai dan Keuangan Indonesia XX, Juni, 1930* Hubungan Maayarakat Poaerintah Kabupaten Daerah Tingkat XX Ponorogo, Mengpnal Kabupaten Daerah Tingkat XI Po norogo* Peaoxxnfcan alabupaten Daorah iingicat/ xi Pono— rogoT^onoroeo, 1979* Instrutoi Preoidon RepubXik Xndoaoaia Honor 2 Tahun 1973. Intoneaia fitagasine Ho.IffXl, Januori* 1980* Keputuaon Proaiden RepubXik Indonesia Nomor 36 Tahun 1980. Uoeljadi Banoewid,1o,1of Peabanmman Pertanian* PT* Bina Xlzau, Surabaya, 1979* I&ibyarto, Pengantar Ekonoai Pertanian, Leabaga PeneXitian, PemlfliKan dan ^enerangan iekonomi dan BosiaX, Jakarta, 1979* ♦s Outline Series Theory and Pro
SKRIPSI
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
SUTARYO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
rogOt 1930
Qoakirao Havddodiaoao* PTtaana t>»M- Qina syipta, dsiag. 19? j .
Baa-
Surabaya Po«t. tan gsn l 14 Jansoari 1931.
Surabaya Po3t. taasesal 9 Qtctober 1901* Ourabaya Post, tangsal 14
Guivey & Pa»taaa fTa.ZVU. Jurd, 1<XM» mortxit niiceat mas Qutriano Hadit n Metod® P«a» l i fct
5 */d 14 Haret
SKRIPSI
19 0 0 .
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
SUTARYO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Team Analxsa Senaua Porfeanian, Beberapg gaktor yang jtteapangaOTihl Pflrkembaogaa luaa gaaaatan Ft*** Jnwa Ha~ d u r a -1462 - 197^. iSro Puaat Statlatxk. Jakarta. •tm r * Txahaa Honor dZtTV. Januari, 1981.
Ualang-Ondans Dasar Hegara Republik Indonesia Tahun 1945*
SKRIPSI
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
SUTARYO
it
tt
n it is
til
§t
• *I * * tNtf> CU tf\
B n° 4> a o
1
PBDOMAN PAKET KBEDIT BIMAS PADI 3AWAH PER W DI KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PONOROGO TAHUN 1981-1982
Iti * tCVJO I
J? •a
II
fi
1I n n n
* • I -*- *
ft
i wp ii i-
tN «l
W
t Il I
I1 I 1 tl
===!! il ? I! CO U ■ 4 1 CJ I1 I ii
11 jw*
! !* I I I I tl 1 I1 t
£&
jEP
n u ti
•R
ii i i it
IISM
II I tI t I I » I I B5 I P II I II *P I I 0. I II I
H P4
III
II
1
tI
O •
^
r
*
I
•
•
CVI lf\
ii i i u ii u
ii iI l I
eg
I
u
I II I u If
2 r-i §fc««8‘
•R
il
J!
:as ||
(I I I
d (d
d a
” Iasif fgJK| I 1 1
^OlKVfrtfV0Cw
SKRIPSI
t«. 0
CO
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
Sumber t Surat K@putusan Bupati Kepala Daerah Ti&glcat II Ponorogo Honor 69/1981 tanggal 2 Mei 1981.
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
SUTARYO
Suzabor : Surat Keputusan Bupati Ecpala Daerah Eingfeat II Ponorogo Noaor 69/1961 tanggal 2 Itei 1931*
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
a
SKRIPSI
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
SUTARYO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DAKAR BK3EHAPA HAMA POTTO, KAHWJHOAH 2A* dan phodctseh pgpoe d i 1
no* i.
I ndonesia n t
u im w ^ *
Eandungan Zat
Ham Pupuk
nitrogen. (H) 46% FT.Pupuk HUjons PT,Pupuk Sriwijaya. Kaliun (K20) 60£ PB.Pupuk Sriwi;Jaya.
Iism
a. K.Ii-C* (Kailua GhloriLda) 3*
C P205 ) 4©l
4* AaoniuQ Sulfafc
Nitrogen (H) 2W
5. Grondaflil-D
Hitrogou (H) Foafat CP) Ealioa (K) Hitrogoa CH) ?osfat CP) Eoliua (E> nitrogen (H) ffosfat IP) Ebli.ua (K)
6. Chaadasil'-B 7* Be^yfolan
Produson
P^.Pupuk BriwiJaya. PT.Potro Eiaia Greaik. PT.Kalathaa Corp.
14£ 145* 12* 6% pg.Kalathaia 30% Corp. 30j* 11* P'P.Boyor Agro&f> ohaoical.
QH
■umja:ags33ta;tgggsas^uca=jngi grgagssasa£iiiisa&:agoc^rs=?t£agggsagcsgtit Suaber t Trubuo, Ho.CXXXIV, Januari 1931, halaman 12.
SKRIPSI
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
SUTARYO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
DAMAR BEBERAPA MACAM PESTISIDA DAK
fAAHNYA
sstss ss s ru s s d s s ss s s s sz & s s s ss ss s —23SS
Ko. Golongan Pestxsida
X.
Insektisida
H. Rodontisida
III- Pungisida
Jenis Pestisida
Kegunaan
Durbon 2D EC Sumlthion 50 BO Diazinon 60 SC Basudin 60 SO Fhosvel 300 EC Sovin 65 S Diaocron SCff Folithidn 50 EC Agrothion 50 EC Lebayeid 550 EC Surecida £5 EC Furadan 36 dan Xain-lain.
memberantas macam-macam hama/penyakit tansman, seperti : penggerek padifganjur, wereng, waXang sangit, kopinding ta nahf dan Xain-Xain.
Zincphodphit Diphaain 110 Racwmln 50 «p Comorin dan lain-lain.
raoun untuk binatang pengerat batang, soperti s tikus* dan XainIain. aembaami macam-fiiacam enia jamur i anaman*
Dseonil 75 wp Antracol Ditfcano M-45 Brostan 60 np dan Xain-lain*
Sumbor ; Tmabus No.CXXXIV, Januara 1961# halaman 13 - I2***
SKRIPSI
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
SUTARYO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
tmesiDFN
mmjsu* inoonmia M odel :
TANDA TEQim. GrABAH ex INSUS V i a KUD s
HAMA KELOMPOK SANI D E S A / KEGAMATAN JIJMItAH GABAH KERING GILING
a * o +a * ■ »q $ * a o » » • v 9 9 o t>•
KUD
Q
«
«
O
O
«
O
o
o
b
O
*
«
*
«
«
0
o
O
o
«
*
*
*
n
«
Bub DOLGG
*
CA'IATAN UNTOK PENCAIRAK P R M INSUS B ukfci i n i d a p a t d iu a n g k a u s e k a l i g u s p a l i n g c e p u t s a t u b u la n d a n p a l i n g la m b a t d u a m in g ^ u s e b e lu m tanam p a d a musixa tanam b e r x k u t n y a .
SKRIPSI
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
SUTARYO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
pacstoeN
«W»U»U* INDOMX5 IA
Model : PC. SURAT
KEOS&ANGrAN
Yang bertanda tangan dibawah ini : N am a j a b a t a n
: PPL di KTffiP,,
Menerangkan dengan sesunggu&oya, bakv/a ;
1» N a m a Jabatan A 1 a m a t 2o N a m a Jabatan A 1 a m a t adalah pengurus Kelompok Tani. Pelakn MJUS M‘ J)...... *** yang telah monjual gabaimya kepada PemeriutaJa ssbanyak Kelompok l'ani tersebut diatas akan melakukan IiNoU13 dan akan nemulai tanam untuk My. antara tanggal o.66**.oo s/d £>**»*osot>, sesuai dengan. rencana kerja kfclompok yang telah disuoannya dan yang telah knmx po~ riksa seperlunya. Surat Keterangan ini diberikaxi untuk pcncairan uang premi INSUS MS?. »*«««*. ••.. . Kiranya pihalc yang berkepentingan memakluwinya.
•••.... .......19. PPL
SKRIPSI
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
WKPP ....
SUTARYO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Rotaua yang diporgunakon t
I « 3
C ftfessa»g8aa
sohingsa perbitunsanoya aonjadi $ a). Pendapatan boraih rata-rata untuk potani aaju
c E|) t *
4JEt
6.414.192,00
X, 8 -- S ^
" '."i■'■■
-&*
18 b
^>.356.544,00
b). Pondopatan barcih rata-rata untuk petani kurang aa;ju
-
Xn a
<'X s
—«■■■
d
18 a
SKRIPSI
2.733.210,00 -T.,, Bp.151.845,00
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
SUTARYO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
m m 'iism M ee&idard irsm sx A3&S H
m
W
FESDAPA2AH BEH3IS ( S )
ya^aiars^eritwsasa h 8 Rama 11
|
a \ / ^ m u r >■
S
flimana
8
d
s
L
» i
8
%S*S&3£3S S 3 »m£ftMB3?2S5&
i!
S
S»,»»SMS3?;*3KSS»S»3t»
/
oehingga porbitungan nonjodi t
a ) . Standard D oviaai atafl fiato-fiata Pendopatan Boroih P etan i Matfu ( S^) t
81 a y^j-=--
*\ / 307.163.69».552,56
^
ia - 1
'
13.068.452.620,70 «
BJ>. 134.410,9444
b ) . Standard Dawiaoi ataa B ata-itota Pondapatan Bersih Patan i Earang Maju ( S2 ) t
S2
« \/ -p=- y
« \/ 30.383.467.139*08
ii~Ti a
y
1.737.333.9^,35 Hp. 42.275,3350
SKRIPSI
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
SUTARYO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Lanrpiraa 8
m m s Q m befeermcss eeeweek mbaijb
Diketahui ; dengan melihat tabel 6 dan 7\ maka t a).
= 13
b)*
= 18
Z| * 356*544,00
X2 * 151.845,00
S1 = ^34,413,9444
S2 s 42*275.3350
c). deradat icobebaaan ( degree of freedom ): d*f =
4- Ug - 2 =18 ♦ 18 - 2 3 3 ^
d)- aras kebamaknaan ( IotoI of signifi cance ) s 1%# berarti : t^ a 2*4440 ( interval Jtepercayaan = 99# ) Hipotesa
t a). H o -------- » Zf « % Ha --■-■■■■■"■■v"*' ■)
) Xg
b). Kriteria region i Ho diterima* bila s t0 ^ t^. Ho ditolak ( Ha diterima )> bila t t0> t^« Catatan t t^ s uji t berdasarkan tabel. t0 s uji t bordasartoa peneli t i a n .
SKRIPSI
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
SUTARYO
ADLN_PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Hitungan : Rumus s tQ
+ Cn^DS^ \ f t --- ^
|__________V ___ “l_+ °2 ~ *
^ lL j L
356.344- - 151.845
O
if (18-1)C134.V18. W ^ .(18-1)(42.2g5,335Ql« J/l_ + J. 18 + 1 8 - 2 '18 18 ____________ 204.499 ^307*163*694.552*56 ♦ 30*382.467*139~^8 x W 0 i r m i
______________204.499___________ \j(337*546*161.691 *64 * 34 ) x 0,333333 _________ 204.499_______ 99*638,48797 x 0,333333
204.499
« 6,1572
33.212,796*1
Kesiarpulan 1 karena t Q = 6,1572 maka
t0,01 - 2,4440
: Ho ditola£:t Ha ditarima*
SKRIPSI
USAHA PENINGKATAN PRODUKSI ....
SUTARYO