BAB IV – Urusan Wajib Ketahanan Pangan
4.1.21.
URUSAN WAJIB KETAHANAN PANGAN
4.1.21.1
KONDISI UMUM
Urusan ketahanan pangan secara substansial ditujukan untuk melaksanakan
penyusunan
dan
pelaksanaan
kebijakan
di
bidang
pengembangan ketersediaan pangan, bidang pengembangan distribusi pangan serta bidang konsumsi dan keamanan pangan. Sub sistem ketersediaan
berfungsi
menjamin
pasokan
pangan
untuk
memenuhi
kebutuhan seluruh masyarakat baik dari segi kuantitas, kualitas, keragaman dan keamanannya. Sub sistem distribusi berfungsi mewujudkan sistem distribusi yang efektif dan efisien untuk menjamin seluruh rumah tangga dapat memperoleh pangan dalam jumlah dan kualitas yang cukup sepanjang waktu dengan harga yang terjangkau. Sedangkan sub sistem konsumsi mengarahkan pada pola pemanfaatan pangan yang memenuhi kaidah mutu, keragaman, kandungan gizi, keamanan dan kehalalannya. Mengacu
pada
konsep
keterjaminan
tersebut
di
atas,
maka
Pembangunan Ketahanan Pangan perlu menjamin konsumsi pangan yang cukup aman, bermutu dan bergizi seimbang melalui pemanfaatan sumber daya dan budaya lokal, teknologi inovatif dan peluang pasar. Guna mewujudkan kemandirian pangan untuk menjamin ketersediaan pangan harus dipertahankan sama atau lebih besar daripada kebutuhan penduduk terhadap pangan. Jika keadaan ini tercapai maka ketersediaan pangan (food avaibility) akan berada pada tingkat yang aman. Dalam rangka percepatan penganekaragaman panga banyak upaya yang telah dilakukan kantor ketahanan pangan diantaranya : 1. Sosialisasi dan edukasi kepada berbagai kalangan seperti TP PKK kecamatan, pengelola kantin sekolah, guru maupun siswa SD untuk mengkonsumsi pangan yang beragam bergizi seimbang dan aman, 2. Membentuk kelompok optimalisasi pemanfaatan pekarangan untuk memanfaatkan pekarangan dengan berbagai usaha mulai dari penanaman sayuran, buah, budidaya perikanan maupun ternak kecil (bebek, kelinci, ayam), 3. Mengadakan pelatihan pengolahan pangan lokal bagi para pelaku usaha pengolahan pangan lokal, 4. Bekerjasama dengan beberapa universitas untuk aplikasi teknologi pengolahan pangan lokal.
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal -
418
BAB IV – Urusan Wajib Ketahanan Pangan
4.1.21.2. KEBIJAKAN PROGRAM Untuk mencapai target/ sasaran Pembangunan Ketahanan Pangan Tahun 2013 di Kota Semarang, telah disusun Pelaksanaan Program-Program berdasarkan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 sebagai berikut : Program-program Penunjang Urusan yang meliputi : a.
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program ini diarahkan untuk menyediakan kinerja dan pelayanan administrasi perkantoran.
b.
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Program ini diarahkan untuk menyediakan pemenuhan kebutuhan sarana
prasarana
yang
memadai
bagi
aparat
dalam
rangka
meningkatkan kinerja dan kualitas layanan publik. c.
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja & Keuangan. Program ini diarahkan untuk meningkatkan kinerja aparatur melalui penyusunan laporan capaian kinerja yang akuntabel
Program-program Pelaksanaan Urusan, yang meliputi : a. Program Ketahanan Pangan Program ini diarahkan untuk menjamin ketersediaan pangan bagi masyarakat Kota Semarang. b. Program Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Program ini diarahkan untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat melalui kemandirian pangan masyarakat
4.1.21.3
REALISASI PELAKSANAAN PROGRAM & KEGIATAN
4.1.21.3.1 PENDANAAN Alokasi dana yang disediakan untuk pelaksanaan program/kegiatan dalam
Urusan
Ketahanan
Pangan
pada
tahun
2013
sebesar
Rp.
1.719.113.000,- dengan rincian Rp. 316.269.000,- untuk program penunjang dan Rp. 1.402.844.000,- untuk program yang berkaitan dengan tugas teknis pada urusan Ketahanan Pangan. Adapun realisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada Urusan Ketahanan Pangan adalah Rp. 1.712.963.000,- (satu milyar tujuh ratus dua L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal -
419
BAB IV – Urusan Wajib Ketahanan Pangan
belas juta sembilan ratus enam puluh tiga ribu rupiah) dengan rincian Rp. 314.578.000,- (tiga ratus empat belas juta lima ratus tujuh puluh delapan ribu rupiah) untuk program yang berkaitan dengan tugas teknis pada urusan Ketahanan Pangan. Berdasarkan hal tersebut dapat dikatakan bahwa tingkat penyerapan anggaran pada urusan ketahanan pangan adalah sebesar 99,64%. Perincian realisasi keuangan pada masing-masing kegiatan sebagaimana disajikan pada tabel berikut.
Anggaran Program Pelaksanaan Urusan Wajib Ketahanan Pangan
1.
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9
2.
KEGIATAN SKPD : Kantor Ketahanan Pangan Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja Penyediaan Alat Tulis Kantor Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor Penyediaan Peralatan Rumah Tangga Penyediaan Makanan dan Minuman Rapat-Rapat Kordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah JUMLAH PROGRAM
ANGGARAN (Rp.)
REALISASI ANGGARAN (Rp.)
PERSEN TASE (%)
41.826.000
38.890.263
92,98
4.750.000 10.891.000 9.457.000 634.000
3.800.000 10.891.000 9.457.000 634.000
80,00 100,00 100,00 100,00
49.650.000 5.862.000 9.000.000 65.900.000 197.970.000
49.650.000 5.862.000 9.000.000 65.884.000 194.068.263
100,00 100,00 100,00 99,98 98,03
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :
NO 1 2
3.
KEGIATAN SKPD : Kantor Ketahanan Pangan Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional JUMLAH PROGRAM
ANGGARAN (Rp.)
REALISASI PERSEN ANGGARAN TASE (Rp.) (%)
28.900.000 53.399.000
28.900.000 53.399.000
100,00 100,00
82.299.000
82.299.000
100,00
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :
NO
KEGIATAN
1
SKPD : Kantor Ketahanan Pangan Penyusunan laporan capaian kinerja & iktisar realisasi kinerja SKPD
ANGGARAN (Rp.)
REALISASI PERSEN ANGGARAN TASE (Rp.) (%)
2.040.000
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
2.040.000
100,00
Hal -
420
BAB IV – Urusan Wajib Ketahanan Pangan
NO
KEGIATAN
2 3 4 5
Penyusunan laporan keuangan semesteran Penyusunan Pelaporan prognosis realisasi anggaran Penyusunan Pelaporan keuangan akhir tahun Penunjang Kinerja PA, PPK, Bendahara dan Pembantu JUMLAH PROGRAM
REALISASI PERSEN ANGGARAN TASE (Rp.) (%) 2.040.000 100,00 2.040.000 100,00 1.020.000 100,00 27.810.000 96,36 34.950.000 97.1
ANGGARAN (Rp.) 2.040.000 2.040.000 1.020.000 28.860.000 36.000.000
Anggaran Program Pelaksanaan Urusan Ketahanan Pangan
1.
Program Ketahanan Pangan Kegiatan yang dilaksanakan dalam program ini adalah sebagai berikut :
NO 1 2 3 4 5 6 7
KEGIATAN SKPD : Kantor Ketahanan Pangan Pengembangan Distribusi dan peningkatan Akses Pangan Pengembangan Konsumsi dan Penganekaragaman Pangan Pembinaan dan Fasilitasi Penanganan Mutu dan Keamanan Pangan Penyusunan Data Base Potensi Produk Pangan Koordinasi Perumusan Kebijakan Ketahanan Pangan Apresiasi Ketahanan Pangan Fasilitasi Penyediaan Makanan Pokok Bagi Warga Miskin JUMLAH PROGRAM
ANGGARAN (Rp.)
REALISASI ANGGARAN (Rp.)
PERSEN TASE (%)
48.220.000
48.220.000
100
245.000.000
245.000.000
100
120.000.000
119.515.000
99,60
44.200.000 72.000.000 100.300.000 380.550.000
44.200.000 72.000.000 100.300.000 378.250.000
100 100 100 99,40
1.1010.270.000
1.007.485.000
99,72
2. Program Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Kegiatan yang dilaksanakan dalam program ini adalah sebagai berikut : NO
1 2
KEGIATAN SKPD : Kantor Ketahanan Pangan Pengembangan Desa Mandiri Pangan Pembentukan Cadangan Pangan Pemerintah Kota JUMLAH PROGRAM
ANGGARAN (Rp.)
PERSEN TASE (%)
REALISASI ANGGARAN (Rp.)
279.605.000 112.969.000 392.574.000
279.105.000 111.186.000 390.291.000
99,82 98,40 99,42
4.1.21.3.2 HASIL YANG DICAPAI Capaian kinerja penyelenggara Urusan Ketahanan Pangan pada tahun 2013 dapat dilihat pada beberapa indikator sebagai berikut : 1.
Program Ketahanan Pangan a. Ketersediaan pangan utama tahun 2013 sebesar 169.590,02 kg/1000 penduduk lebih rendah dari tahun 2012 yang besarnya 167.086,00 kg/1000 penduduk, tetapi lebih tinggi dari target yang telah ditetapkan yaitu 117.816,00 kg/1000 penduduk.
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal -
421
BAB IV – Urusan Wajib Ketahanan Pangan
Rumus yang digunakan adalah rata-rata jumlah ketersediaan pangan utama pertahun dibagi jumlah penduduk.
Adapun data
yang mempengaruhi ketersediaan pangan utama antara lain : produksi padi, jagung, ubi kayu, ubi jalar serta Stok Bulog dan Pasar.
b. Skor Pola Pangan Harapan tahun 2013 adalah 88,7 (lebih tinggi dibanding tahun 2012 yang mencapai 86,3 atau naik 2,78%). Dapat dilihat dari tabel sebagai berikut :
SKOR POLA PANGAN HARAPAN AKTUAL BERDASARKAN SURVEI KONSUMSI PANGAN TAHUN 2013 KOTA SEMARANG No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Kelompok Pangan Padi-padian Umbi-umbian Pangan Hewani Minyak dan Lemak Buah/Biji Berminyak Kacangkacangan Gula Sayur dan Buah Lain-lain
Kalori 1073,0 74,1
Perhitungan Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Skor Skor Skor % % AKE*) Bobot Aktual AKE Maks 55,6 53,6 0,5 27,8 26,8 25,0 3,8 3,7 0,5 1,9 1,9 2,5
Skor PPH 25,0 1,9
188,2
9,7
9,4
2,0
19,5
18,8
24,0
18,8
219,8
11,4
11,0
0,5
5,7
5,5
5,0
5,0
29,1
1,5
1,5
0,5
0,8
0,7
1,0
0,7
113,1 72,4
5,9 3,8
5,7 3,6
2,0 0,5
11,7 1,9
11,3 1,8
10,0 2,5
10,0 1,8
102,0 59,1
5,3 3,1
5,1 3,0
5,0 0,0
26,4 0,0
25,5 0,0
30,0 0,0
25,5 0,0
95,7
92,3
100,0
88,7
Total 1930,8 100,0 96,5 11,5 Sumber Data : Kantor Ketahanan Pangan Kota Semarang Tahun 2013 Keterangan = *) Angka Kecekupan 2000,0 Energi (AKE) : Kkal/Kap/Hari
Dari segi konsumsi umbi-umbian, ada peningkatan dari jumlah konsumsi umbi-umbian pada tahun 2013 dari 73,5 gr/kapita/hr pada tahun 2012 menjadi 73,9 gr/kapita/hr pada tahun 2013. Dapat dilihat dari tabel sebagai berikut :
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal -
422
BAB IV – Urusan Wajib Ketahanan Pangan
Kondisi Aktual Pola Konsumsi Pangan dan Proyeksi Konsumsi Pangan Kelompok/Jenis Pangan (1) 1. Padi-padian
Tahun 2009 (2)
Konsumsi Aktual (Gram/kapita/hari) Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 (3) (4) (5)
Tahun 2013 (6)
281,4
242,2
296,3
291,6
298,0
263,3
218,8
263,2
269,9
258,9
Jagung Pipilan
0,8
0,5
0,7
0,7
2,4
Tepung Terigu
17,3
22,8
32,4
21,0
25,2
2. Umbi-umbian
44,66
54,4
70,6
73.5
73,9
Ketela Pohon
36,4
39,3
50,2
50.2
51,7
Ubi Jalar
0,8
2,9
5,4
5.4
3,9
Kentang
6,6
10,4
10,6
13.1
14,9
Talas
0,3
1,7
4,4
4.8
3,4
130,1
145,1
155,0
158.7
161,0
7,4
11,1
8,2
7.1
9,3
Daging Unggas
16,4
30,5
34,2
34.8
33,1
Telur
20,3
21,7
35,7
32.6
27,4
Susu
21,4
28,3
30,7
30.6
38,8
Ikan
64,9
53,5
46,2
53.5
52,4
7,4
2,6
32,6
30.2
24,4
Minyak Kelapa
0,0
0,0
0,0
0.0
0,0
Minyak Sawit
7,4
33,4
32,4
29.8
24,2
Lemak
0,0
0,0
0,3
0.4
0,2
Minyak Lain 0,0 0,0 0,0 Sumber Data : Kantor Ketahanan Pangan Kota Semarang Tahun 2013
0.0
0,0
Beras giling
3. Pangan Hewani Daging Ruminansia
4. Minyak dan Lemak
c. Ketersediaan informasi pasokan, harga dan akses pangan untuk 14 komoditas pangan dihimpun dari 31 lokasi pemantauan selama 12 bulan yang secara umum tingkat kestabilannya baik. Ketersediaan informasi ini penting untuk perkembangan data harga, pasokan, stok dan akses pangan masyarakat sebagai bahan dalam perumusan kebijakan peningkatan ketahanan pangan d. Penumbuhan warung desa merupakan salah satu upaya untuk mengurangi kemiskinan, kerawanan pangan, dan gizi buruk. Melalui kegiatan penumbuhan warung desa yang tahun 2013 berjumlah 25 buah dapat meningkatkan akses pangan masyarakat miskin sejumlah 1.665 KK. Adapun lokasi warung desa / lumbung pangan dapat dilihat dari tabel sebagai berikut :
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal -
423
BAB IV – Urusan Wajib Ketahanan Pangan
DAFTAR LOKASI WARUNG DESA / LUMBUNG PANGAN TAHUN 2013 NO
NAMA PENERIMA BANTUAN
ALAMAT
(1) 1 2
(2) Warung Desa Kelurahan Purwosari Warung Desa Kelurahan Tugurejo
(3) Kelurahan Purwosari Kecamatan Semarang Utara Kelurahan Tugurejo Kecamatan Tugu
3
Warung Desa Kelurahan Kramas
Kelurahan Kramas Kecamatan Tembalang
4
Warung Desa Kelurahan Kudu
Kelurahan Kudu Kecamatan Genuk
5 6
LPMK RW II Ngemplak Simongan LPMK RW II Bongsari
Kelurahan Ngemplak Simongan Kecamatan Semarang Barat Kelurahan Bongsari Kecamatan Semarang Barat
7 8
Kendali Candi LPMK RW V Manyaran
9 10
Rumah Pintar V Wonodri Sendang KP Wonoharjo RW XI
11
Jangli Makmur
Kelurahan Candi Kecamatan Candisari Kelurahan Manyaran Kecamatan Semarang Barat Kelurahan Wonodri Kecamatan Semarang Selatan Kelurahan Kembang Arum Kecamatan Semarang Barat Kelurahan Jangli Kecamatan Tembalang
12
Warung Desa RW X
Kelurahan Krobokan Kecamatan Semarang
13
Warung Desa Cempaka
Barat Kelurahan Tegalsari Kecamatan Candisari
14 15
PKK Kel. Karangroto
Kel. Karangroto Kec. Genuk
PKK Kel. Kalipancur
Kel. Kalipancur Kec. Ngaliyan
16
PKK Kel. Siwalan
Kel. Siwalan Kec. Gayamsari
17 18
PKK Kel. Gisikdrono Kelompok Makmur I
Kel. Gisikdrono Kec. Semarang Barat Kel. Jatibarang Kec. Mijen
19
Kelompok Makmur II
Kel. Jatibarang Kec. Mijen
20
Kelompok Rukun Tani
Kel. Mangkang Wetan Kec. Tugu
21
Kelompok Lumbung Makmur
Kel. Mangkang Wetan Kec. Tugu
22
Kelompok Tani Rejo Makmur
Kel. Mangunharjo Kec. Tugu
23
Warung Ibu Sakino
Kel. Gayamsari Kec. Gayamsari
24
Warung Desa Kel. Karangayu
Kel. Karangayu, Kec. Semarang Barat
25
Warung Desa Kel. Lamper Kidul
Kel. Lamper Kidul Kec. Semarang Selatan
Sumber Data : Kantor Ketahanan Pangan Kota Semarang Tahun 2013
e. Dalam rangka pemeriksaan bahan makanan yang kadaluarsa dan tidak aman untuk dimakan, telah dilaksanakan kegiatan inspeksi mendadak (sidak). Sidak ini dilaksanakan menjelang lebaran maupun menjelang natal dan tahun baru, dimana diambil sampel bahan pangan yang beredar baik di pasar tradisional maupun swalayan diuji kandungan bahan berbahaya seperti formalin, boraks, maupun pewarna tekstil.
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal -
424
BAB IV – Urusan Wajib Ketahanan Pangan
Dari hasil sidak diketahui bahwa 83,16% bahan pangan aman atau ada 20 temuan bahan pangan yang tidak memenuhi standar keamanan. f.
Sesuai petunjuk teknis pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) ketahanan pangan untuk indikator keamanan pangan lebih difokuskan pada pemantauan keamanan pangan segar khususnya sayur dan buah, untuk tahun 2013 dilakukan pengujian untuk 40 sampel yang lebih tinggi dibanding tahun 2012 yang berjumlah 36 sampel pangan segar.
g. Pemberian bantuan untuk penanganan rawan pangan/ rawan gizi pada tahun 2013 ditujukan untuk 240 KK yang lebih tinggi dibanding tahun 2012 yang ditujukan untuk 60 KK. Dapat dilihat dari tabel sebagai berikut :
NO 1 2 3
PENERIMA BANTUAN RAWAN PANGAN / RAWAN GIZI TAHUN 2013 PENERIMA NAMA PENERIMA ALAMAT BANTUAN Forum Kesehatan Kelurahan Tambakaji Forum Kesehatan Kelurahan Bubakan Kelompok Tani Makmur
Kelurahan Tambakaji Kecamatan Ngaliyan
80 KK
Kelurahan Bubakan Kecamatan Tambakaji
80 KK
Kelurahan Tugurejo Kecamatan Tugu
80 KK
TOTAL
240 KK
Sumber Data : Kantor Ketahanan Pangan Kota Semarang Tahun 2013
h. Kegiatan yang mendukung upaya peningkatan kualitas pangan lokal yang telah dilaksanakan pada tahun 2013 antara lain Lomba cipta olahan pangan lokal, festival pangan lokal, bazar produk olahan lokal,
pelatihan
olahan
pangan
lokal,gelar
pemantapan gemar makan makanan
olahan
pangan,
lokal, pelatihan teknologi
olahan pangan lokal dan bantuan sarana prasarana olahan pangan yang ditujukan pada UMKM pangan lokal di Kota Semarang mulai dari melatih maupun memfasilitasi produk yang dihasilkan untuk dipromosikan baik pada event kota, provinsi maupun event tingkat nasional. 2.
Program Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Kelurahan mandiri pangan sampai dengan tahun 2013 sudah berjumlah 12 kelurahan bertambah 2 kelurahan dibandingkan tahun
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal -
425
BAB IV – Urusan Wajib Ketahanan Pangan
2012. Sampai dengan tahun 2012, sasaran pemberian bantuan mandiri pangan berjumlah 44 kelompok afinitas (585 KK) sehingga sampai dengan tahun 2013 berjumlah 50 kelompok afinitas (675 KK). Dapat dilihat dari tabel sebagai berikut : LOKASI DESA MANDIRI PANGAN S/D TAHUN 2013 NO
LOKASI DESA MANDIRI PANGAN
JUMLAH KELOMPOK
JUMLAH KK
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Kel. Patemon Kec. Gunungpati Kel. Bubakan Kec. Mijen Kel. Wonolopo, Kec. Mijen Kel. Wonoplumbon, Kec. Mijen Kel. Sukorejo, Kec. Gunungpati Kel. Rowosari, Kec. Tembalang Kel. Tandang, kec. Tembalang Kel. Jatibarang, Kec. Mijen Kel. Mangkang Wetan, Kec. Tugu Kel. Mangunsari, Kec. Gunungpati Kel. Bandarharjo, Kec. Semarang Utara Kel. Wates, Kec. Ngaliyan JUMLAH
3 kelompok 3 kelompok 4 kelompok 4 kelompok 5 kelompok 5 kelompok 5 kelompok 4 kelompok 4 kelompok 5 kelompok 4 kelompok 4 kelompok 50 kelompok
45 45 50 50 70 70 70 55 50 70 50 50 675 KK
Sumber Data : Kantor Ketahanan Pangan Kota Semarang Tahun 2013
Indikator penguatan cadangan pemerintah merupakan upaya yang dilakukan pemerintah dalam rangka mendukung salah satu indikator Standar Pelayanan Minimal (SPM) urusan Ketahanan Pangan yang diperuntukkan bagi penanganan kerawanan pangan akibat bencana (banjir, tanah longsor dan sebagainya). Berdasarkan
target
Pemerintah
Daerah
harus
menyediakan
cadangan pangan minimal sebesar 60% pada tahun 2015 60 ton dari 100 ton. Sampai dengan tahun 2013 sudah dilakukan penguatan cadangan pangan berupa beras sejumlah 20 ton atau bertambah 10 ton dari tahun 2012 . Dengan demikian sudah ada 20% cadangan pangan pemerintah.
4.1.21.4
PERMASALAHAN
Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan Urusan Wajib Ketahanan Pangan pada tahun 2013 diantaranya : 1)
Masih rendahnya kreatovitas dalam pemanfaatan potensi bahan pangan yang menghasilkan aneka produk bahan pangan yang bermutu
2)
Kurang beragamnya konsumsi bahan pangan pokok (dominan beras dan rendahnya konsumsi sayur/buah).
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal -
426
BAB IV – Urusan Wajib Ketahanan Pangan
3)
Masih beredar berbagai jenis pangan yang mengandung bahan berbahaya bagi kesehatan di Kota Semarang.
4.1.21.5
RENCANA TINDAK LANJUT
Rencana tindak lanjut dalam menghadapi permasalahan tersebut di atas antara lain : 1)
Perlu pelaksanaan pembinaan, pendampingan dan motivasi yang kontinyu untuk merubah pola pikir agar lebih kreatif dan inovatif untuk mengembangkan potensi wilayah serta bijak dalam menyikapi bantuan yang diberikan kepada kelompok disamping melibatkan perguruan tinggi yang ada di Kota Semarang.
2)
Pengawasan dan pembinaan bagi pedagang agar menggunakan bahan tambahan yang aman pada makanan yang dijual serta edukasi pada masyarakat agar menjadi konsumen yang cerdas dalam memilih pangan.
4.1.21.6
PRESTASI / PENGHARGAAN
Pemerintah Kota Semarang menjadi Juara II stan terbaik dalam Festival Pangan Lokal Tingkat Provinsi Jawa Tengah yang diikuti Kantor/ Badan Ketahanan Pangan Kabupaten/ Kota di Jawa Tengah.
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal -
427