UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH DALAM MEMAHAMI KETENTUAN TATACARA SALAT BERJAMAAH MELALUI STRATEGI CARD SORT PADA SISWA KELAS II MI SUDIRMAN KEMETUL KEMETUL,KEC.SUSUKAN,KAB.SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010
Disusun Oleh : DWI RIZKYAWATI NIM : 11408216
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STAIN) SALATIGA 2010
KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI(STAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp.(0298) 32376, 323433 Fax 323433 Salatiga 50721 Website : www.stainsalatiga.ac.id Email : administrasi @stainsalatiga.ac.id
Salatiga Nota Pembimbing
Kepada
Lamp : 2 (dua) Exemplar
Yth. Ketua STAIN
Hal
Salatiga
: Naskah Skripsi Sdri. Dwi Rizkyawati
Assalamu’alaikum Wr.Wb. Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya maka kami kirimkan skripsi saudari: Nama
: Dwi Rizkyawati
NIM
: 11408216
Jurusan
: Tarbiyah
Program studi : Pendidikan Agama Islam Judul
: Upaya Peningkatan
Hasil
Belajar Fiqih
dalam Memahami
Ketentuan Tatacara Salat Berjama’ah Melalui Strategi Card Sort pada Siswa KelasII MI Sudirman Kemetul, Kemetul Kec.Susukan, Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2009/2010. Dan mohon skripsi tersebut segera di munaqosyahkan. Demikian atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Pembimbing
Hanung Triyoko, S.S, M.Hum, M.Ed NIP. 197308151999031003
ii
KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI(STAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp.(0298) 32376, 323433 Fax 323433 Salatiga 50721 Website : www.stainsalatiga.ac.id Email : administrasi @stainsalatiga.ac.id
PENGESAHAN KELULUSAN Skripsi saudari Dwi Rizkyawati dengan Nomor Induk Mahasiswa 1140821 yang berjudul Upaya Peningkatan Hasil Belajar Fiqih dalam Memahami Ketentuan Tatacara Salat Berjama’ah Melalui Strategi Card Sort pada Siswa KelasII MI Sudirman Kemetul, Kemetul Kec.Susukan, Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2009/2010 telah di munaqosahkan dalam Sidang Panitia Ujian Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga pada Sabtu, 28 Agustus 2010 bertepatan dengan 18 Ramadhan 1431 H dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam ( S.Pd.I).
Salatiga , 29 Agustus 2010 18 Ramadhan 1431 Panitia Ujian Ketua Sidang
Sekretaris Sidang
Dr. Imam Sutomo, M.Ag NIP. 1958082711983031002
Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd NIP. 196701121992031005
Penguji I
Penguji II
Dr. H. Sa’adi, M.Ag
Norwanto, M.Hum
NIP: 196304201992031003
NIP: 197510152002121006
Pembimbing
Hanung Triyoko, S.S, M.Hum, M.Ed NIP. 197308151999031003
iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama
: Dwi Rizkyawati
NIM
: 11408216
Jurusan
:Tarbiyah
Program studi : Pendidikan Agama Islam Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, Agustus 2010 Yang Menyatakan
Dwi Rizkyawati
iv
MOTTO ” Beramal untuk kehidupan akhirat dan bekerja untuk kehidupan dunia Usaha dan do’a adalah kunci keberhasilan”
v
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada : 1.
Ayah dan ibuku tercinta
2.
Suami dan anakku tersayang
3.
Teman Ekstensi 2008
4.
Pembaca yang budiman
vi
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang, segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan rahmat dan anugerahnya kepada kita semua. Sehingga kita dapat mencari dan memperdalam pengetahuan guna sebagai bekal kehidupan kita baik di dunia dan akhirat. Sholawat serta salam kepada Nabi Muhammad yang menuntun manusia menuju jalan yang benar, yang memberikan teladan perilaku dan perbuatan bagi kita semua. Sehubungan dengan selesainya skripsi ini peneliti ucapkan terima kasih kepada: 1. Dr. Imam Sutomo, M.Ag, selaku Ketua STAIN Salatiga 2. Hanung Triyoko, S.S, M.Hum, M.Ed selaku pembimbing 3. Drs. Joko Sutopo selaku ketua program studi PAI Ekstensi 4. Bapak dan ibu dosen 5. Karyawan STAIN salatiga 6. Bapak dan ibuku, keluarga, kawan, dan sahabatku Semoga kebaikan mereka diterima oleh Allah. Alhamdulillah skripsi ini dapat selesai dengan baik. Tentu masih banyak kekurangan dan kesalahan baik dalam pembahasan atau penulisan. Hal itu merupakan keterbatasan kemampuan peneliti. Dan semoga apa yang telah tertulis dalam skripsi ini bermanfaat bagi pembaca, dan khususnya bagi peneliti. Salatiga, 6 Agustus 2008 Peneliti
vii
ABSTRAK
Dwi Rizkyawati. 2010. Upaya Peningkatan Hasil Belajar Fiqih dalam Memahami Ketentuan Tatacara Salat Berjama’ah Melalui Strategi Card Sort pada Siswa KelasII MI Sudirman Kemetul, Kemetul Kec.Susukan, Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2009/2010.Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing : Hanung Triyoko, S.S, M.Hum, M.Ed. Tujuan penelitian adalah Peningkatan Motivasi dan Peningkatan Hasil Belajar Fiqih dalam Memahami Ketentuan Tatacara Salat Berjama’ah Melalui Strategi Card Sort pada Siswa KelasII MI Sudirman Kemetul, Kemetul Kec.Susukan, Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2009/2010. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes dan observasi. Instrumen tes dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa sebelum dan sesudah mendapat perlakuan. Observasi digunakan untuk mengetahui pengaruh tindakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Strategi Card Sort dapat meningkatkan hasil belajar fiqih dalam Memahami Ketentuan Tatacara Salat Berjama’ah pada Siswa KelasII MI Sudirman Kemetul, Kemetul Kec.Susukan, Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2009/2010. Hal ini bisa dilihat dari nilai yang diperoleh siswa, yaitu pencapain nilai rata-rata kelas pada siklus I adalah 67,5, pada siklus II adalah 76,87, pada siklus III adalah 83,12. Dari rata-rata tersebut berarti naik sebesar 9,37 % dari siklus I ke siklus II dan dari siklus II ke siklus III naik 6,25 % dari nilai rata-rata sebelum siklus tindakan. Kata Kunci
: Hasil belajar, Fiqih dalam Salat Berjam’ah, Strategi Card Sort.
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.........................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN...........................................
iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .............................
iv
HALAMAN MOTTO...............................................................................
v
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................
vi
KATA PENGANTAR ..............................................................................
vii
ABSTRAK ...............................................................................................
viii
DAFTAR ISI ...........................................................................................
ix
DAFTAR TABEL ....................................................................................
xi
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN..........................................................
xii
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah....................................................
1
B. Rumusan Masalah.............................................................
9
C. Tujuan Penelitian ..............................................................
9
D. Hipotesis Tindakan ...........................................................
10
E. Kegunaan Penelitian .........................................................
10
F. Definisi Operasional .........................................................
10
G. Metode Penelitian .............................................................
15
H. Sistematika Penulisan Skripsi………..................................
25
KAJIAN PUSTAKA A. Pembelajaran Fiqih ...........................................................
27
1. Hakikat Belajar………………………………………..
27
2. Hasil Belajar…………………………………………...
33
ix
BAB III
BAB IV
3. Mata Pelajaran Fiqih………………………………….
35
B. Hal-hal yang Mempengaruhi Hasil Belajar........................
46
C. Strategi Belajar Card Sort .................................................
47
PELAKSANAAN PENELITIAN A. Pelaksanaan Penelitian Pada Kelas A ................................
49
B. Pelaksanaan Penelitian Pada Kelas B ................................
51
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian……………………………………………
67
1.Hasil Penilaian Fiqih Kelas A……………………………
67
2. Hasil Penilaian Fiqih Kelas B........................................ ..
76
B. Pembahasan Hasil Penelitian...............................................
78
1. Pengelolaan Proses Pembelajaran....................................
88
2. Partisipasi Siswa dalam Pembelajaran..............................
89
3. Pencapaian Hasil Belajar Fiqih dengan Strategi Card Sort... 90 BAB V
PENUTUP A. Kesimpulan.......................................................................
92
B. Saran ...............................................................................
92
C. Penutup............................................................................
92
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP
x
DAFTAR TABEL
Tabel I
Hasil Ulangan Kelas A Tahap I...............................................
67
Tabel II
Hasil Observasi Tahap I..........................................................
69
Tabel III
Hasil Ulangan Kelas A Tahap II..............................................
70
Tabel IV
Hasil Observasi Tahap II …………………………………….
71
Tabel V
Hasil Ulangan Kelas A Tahap III .............................................
73
Tabel VI
Hasil Obseravsi Tahap III.............................................. ...........
74
Tabel VII Hasil Ulangan Siklus I ............................................................
76
Tabel VIII Hasil Observasi Siklus I..........................................................
78
Tabel IX
Hasil Ulangan Siklus II ...........................................................
80
Tabel X
Hasil Observasi Siklus II..........................................................
82
Tabel XI
Hasil Ulangan Siklus III...........................................................
85
Tabel XII Hasil Observasi Siklus III.............................................. ...........
xi
87
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Lampiran 2 : Hasil Ulangan Kelas A Tahap I Lampiran 3 : Hasil Ulangan Kelas A Tahap II Lampiran 4 : Hasil Ulangan Kelas A Tahap III Lampiran 5 : Hasil Ulangan Kelas B Tahap I Lampiran 6 : Hasil Ulangan Kelas B Tahap II Lampiran 7 : Hasil Ulangan Kelas B Tahap III Lampiran 8 : Butir Soal Lampiran 9 : Lembar Pengamatan Siswa Siklus I Lampiran 10 : Lembar Pengamatan Siswa Siklus II Lampiran 11 : Lembar Pengamatan Siswa Siklus III Lampiran 12 : Lembar Pengamatan Guru Siklus I Lampiran 13 : Lembar Pengamatan Guru Siklus II Lampiran 14 : Lembar Pengamatan Guru Siklus III Lampiran 15 : Lembar Card Sort Siklus I Lampiran 16 : Lembar Card Sort Siklus II Lampiran 17 : Lembar Card Sort Siklus III Lampiran 18 : Surat Keterangan Penelitian Lampiran 19 : Permohonan Izin Penelitian Lampiran 20 : Daftar Riwayat Hidup
xii
DAFTAR PUSTAKA
Syarifuddin, Ahmad, Mendidik Anak Membaca, Menulios, dan Mencintai Al quran, Gema Insani, Jakarta, 2004. Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan (dengan Pendekatan Baru), Remaja Rosdakarya, Bandung, 1995. Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, PT. Rineka Cipta, Jakarta, 2006. Ismail, M, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, Semarang, 2008. Nasution, S, Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar dan Mengajar, Bumi Aksara, Jakarta, 2005. Siberman, Melvin, L, Active Learning : 101 Strategi Pembelajaran Aktif, Pustaka Insan Madani, Yogyakarta, 2002. Modul PLPG IAIN Walisongo, 2009. Poerwadarminta, WJS, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1999. Slameto, Belajar dan Faktor--faktor yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta, 1995. Yamin, Martinis, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, Gaung Persada Perss, Cipayung, 2005. Hadi, Anis Tanwir, Pengantar Fikih MI 2, PT. Tiga Serangkai, Solo, 2008. Arikunto, Suharsimi dkk, Penelitian Tindakan Kelas, Bumi Aksara, Jakarta, 2006.
xiii
Ali, Mohammad, Guru dalam Proses Belajar Mengajar, Sinar Baru, Bandung, 1992. Basrowi dan Suwandi, Penelitian Tindakan Kelas, Ghalia Indonesia, Bogor, 2008. Thoha, Chabib, Kapita Selekta Pendidikan Islam, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 1996. Tafsir, Ahmad, Metodologi Pengajran Islam, Remaja Rosdakarya, Bandung, t.t. Noer Hery dan Munzier, Watak Pendidikan Islam, Friska Agung Insani, Jakarta, 2003. Ahmadi, Abu dan Uhbiyati, Nur, Ilmu Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta, 1991. Syaodih Sukmadinata, Nana, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2004. Sriyono, dkk, Teknik Belajar Mengajar dalam CBSA, Rineka Cipta, Jakarta, 1992. Suparlan, Guru sebagai Profesi, Hikayat, Yogyakarta, 2006. Karim, A Syafi’i, Fikih- Usul Fikih, Pustaka Setia, Bandung, 1995. Khallaf, Abdul Wahab, Kaidah-kaidah Hukum Islam, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1996. Buku Panduan BNSP dan Standar Isi Madrasah Ibtidaiyah, Semarang, 2007. Abdurrahman, M . Masykuri dan Bakhri, Syaiful, Kupas Tuntas Salat, Erlangga, Jakarta, 2002. Tanwir Hadi, Anis, Pengantar Fikih 2 untuk Kelas II Madrasah Ibtidaiyah, Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, Solo, 2008. KKMI Kab. Semarang Tahun 2007
xiv
Khalil, M.S, Tata Cara Salat Nabi, Izzan Pustaka, Bantul, 2006. Djamarah, Syaiful Bahri, Pola Komunikasi Orang tua dan Anak dalam Keluarga (Sebuah Perspektif Pendidikan Islam), Rineka Cipta, Jakarta, 2004.
xv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
: Dwi Rizkyawati
Tempat / tanggal lahir : Kab. Semarang, 22 Maret 1985 Jenis kelamin
: Perempuan
Alamat
: Koripan, RT 08 RW II
Jenjang pendidikan 1. SDN Koripan III Lulus Tahun 1998 2. MTs Negeri III Susukan Lulus Tahun 2001 3. MAN 1 Salatiga Lulus Tahun 2004 4. DII STAIN Salatiga 2006
xvi
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan merupakan suatu proses untuk mengembangkan potensi
yang
dimiliki
setiap
siswa.
Menjadi
tujuan
utama
dalam
pemberantasan kemiskinan ilmu untuk meningkatkan kesejahteraan dalam kehidupan dimasa depan. Setiap anak dilahirkan didunia telah dibekali potensi yang dapat dikembangkan untuk bekal hidup, bersaing dalam dunia pendidikan. Untuk itu pendidikan penting bagi anak sebagai sarana penggalian kemampuan serta bakat anak. Pendidikan bagi anak sebagai sarana mengembangkan ilmu, kreatifitas, dan kemampuan. Dalam pembelajaran bagi siswa berbagai cara yang dilakukan oleh pendidik dengan menggunakan macam-macam metode pengajaran. Dalam Al qur’an surat An Nahl ayat 125 sebagai berikut: ¨βÎ) 4 ß|¡ômr& }‘Ïδ ÉL©9$$Î/ Οßγø9ω≈y_uρ ( ÏπuΖ|¡ptø:$# ÏπsàÏãöθyϑø9$#uρ Ïπyϑõ3Ïtø:$$Î/ y7În/u‘ È≅‹Î6y™ 4’n<Î) äí÷Š$#
∩⊇⊄∈∪ tωtGôγßϑø9$$Î/ ÞΟn=ôãr& uθèδuρ ( Ï&Î#‹Î6y™ tã ¨≅|Ê yϑÎ/ ÞΟn=ôãr& uθèδ y7−/u‘
Artinya : Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. Sesungguhnya Tuhan-mu, Dialah yang lebih mengetahui 1
2
tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia-lah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk ( Al Jumanatul Ali, Al Qur’an dan Terjemahnya, An Nahl 125).
Ayat diatas dapat disimpulkan bahwa dalam memberi pengajaran kepada seseorang ada cara atau metode yang digunakan yaitu dengan hikmah dan pelajaran yangt baik. Untuk itu guru perlu menggunakan metode yang yang dengan menyesuiakan kondisi situasi belajar. Tugas guru yaitu mengarahkan, mendidik, dan menuntun siswa meningkatkan kemampuan potensi yang dimiliki berupa kemampuan berfikir dan keterampilan praktis. Seorang siwa dituntut harus menghormati orang yang lebih tua dalam ilmu dan usia. Namun penghormatan itu hendaknya tidak menjadi penghalang mereka untuk bersikap kritis seperti berbeda pendapat dengan guru sesuai dengan hasil ijtihadnya, asal perbedaan itu bisa diutarakan dengan santun dan dengan tetap mengindahkan hak-hak guru (Ahmad Syarifuddin, 2004: 103). Dalam proses pembelajaran dibutuhkan metode yang tepat dalam materi pelajaran yang disampaikan. Tentu metode itu harus menyesuaikan mengenai tema apa yang sedang dipelajari bersama. Tentu saja metode yang digunakan disesuaikan dengan situasi dan kondisi. Dengan menggunakan berbagai metode pengajaran guru harus mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : a. Menyusun dan menyajikan materi yang sesuai dengan kebutuhan siswa,
3
b. Menggunakan macam-macam metode yang relevan secara kreatif sesuai dengan sifat materi, c. Luwes dalam melaksanakan rencana dan selalu berusaha mencari pengajaran yang efektif, d. Pendekatan pengajarannya lebih problematik, sehingga siswa terdorong untuk berfikir (Muhibbin Syah, 1995: 228). Untuk itu perlu adanya keselarasan antara materi yang diajarkan kepada siswa dengan penggunaan metode. Guru dalam hal ini harus pandai memilih menggunakan metode yang tepat, sekaligus menjadikan siswa semangat dalam belajar. Belajar, perkembangan, dan pendidikan merupakan suatu peristiwa dan tindakan sehari-hari. Dari sisi siswa sebagai pelaku belajar dan dari sisi guru sebagai pembelajar. Hubungan guru dengan siswa adalah hubungan fungsional, dalam arti pelaku pendidik dan pelaku terdidik (Dimyati dan Mudjiono, 2006:7). Tidak mudah menjadikan siswa memperhatikan penjelasan terahadap bahasan yang diajarkan. Oleh sebab itu menciptakan pembelajaran yang aktif ,kreatif,dan menyenangkan bagi siswa bukan hal yang mudah dilakukan. Kendala dalam belajar yang muncul dari salah satu siswa menjadi salah satu penyebab untuk mencari metode atau cara baru agar pembelajaran dapat teratasi dengan baik. Pendidikan yang penting bagi anak adalah pendidikan yang dilalui dengan proses. Artinya belajar dimulai sejak kecil yang dilanjutkan kejenjang pendidikan yang lebih tinggi.
4
Dalam al qur’an dijelaskan mengenai pentingnya menacari ilmu yaitu sebagai berikut: ∩⊂∪ ãΠtø.F{$# y7š/u‘uρ ù&tø%$#
∩⊄∪ @,n=tã ôÏΒ z≈|¡ΣM}$# t,n=y{
∩⊇∪ t,n=y{ “Ï%©!$# y7În/u‘ ÉΟó™$$Î/ ù&tø%$#
∩∈∪ ÷Λs>÷ètƒ óΟs9 $tΒ z≈|¡ΣM}$# zΟ‾=tæ ∩⊆∪ ÉΟn=s)ø9$$Î/ zΟ‾=tæ “Ï%©!$#
Artinya: 1. Bacalah dengan menyebut nama Tuhan mu yang menciptakan 2. Dia telah menciptakan dari segumpal darah 3. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah 4. Yang mengajar manusia dengan perantara Qalam 5. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya ( Al Jumanatul Ali, Al Qur’an dan Terjemahnya, Al Alaq 1-5).
Ayat diatas sebagai pedoman bagi pencari ilmu, yaitu agar menjadi dasar bahwa pendidikan penting bagi manusia. Dengan demikian guru tidak boleh berputus asa dalam memberikan pengajaran kepda siswa. Ada banyak cara untuk menyampaikan ilmu yaitu dengan menggunakan metode-metode yang tepat dan dinamis. Metode pembelajaran adalah suatu cara atau jalan yang ditempuh yang sesuai dan serasi untuk menyajikan suatu hal sehingga akan tercapai suatu tujuan. Pembelajaran yang efektif dan efisien sesuai yang diharapkan ( Ismail SM, 2008:8 ).
5
Dalam buku strategi pembelajaran agama islam berbasis PAIKEM disebutkan beberapa metode pembelajaran diantaranya metode ceramah, metode tanya jawab, metode diskusi, metode eksperimen, metode demontrasi, metode pemberian tugas dan resitasi, metode sosio drama, metode drill dan sebagainya. Metode-metode tersebut dapat menarik minat siswa untuk tetap semangat dalam belajar. Hal ini memberikan tanda bahwa mencari ilmu itu harus sungguh-sungguh, ikhlas, dan berusaha. Begitu pula dalam memilih metode pengajaran, tidak hanya satu yang digunakan. Bervariasi dan berganti cara adalah yang dapat menjadikan siswa tidak mudah bosan, jenuh, dan menjadi kurang semangat mendengarkan ceramah guru. Strategi guru dimunculkan untuk menghadapi masalah semacam ini. Agar siswa tetap aktif, inovatif, dan kreatif menemukan apa yang menjadi tujuan pendidikannya dilingkungan
sekolah.
Usaha
untuk
menghormati
pribadi
anak,
menjauhkannya dari frustasi dan konflik, maka dicarilah usaha agar pelajaran itu menyenangkan dan mudah dilaksanan (Nasution , 2005;124). Upaya untuk mewujudkan pembelajaran yang baik menjadi kunci utama keberhasilan seorang guru dalam mengajar. Mengajar siswa tingkat dasar bukan hal yang mudah. Karena anak usia sekolah tingkat dasar lebih banyak bermain, bergurau, dan membuat gaduh suasana kelas dengan teman mereka. Menjadi contoh siswa kelas II tingkat dasar, adalah merupakan anak yang masih banyak membutuhkan perhatian yang sangat intensif. Usia setingkat ini dikatakan masih kecil dalam hal pemikiran tehadap perbuatan yang dilakukannya. Seperti contoh ketika guru menerangkan ada juga yang
6
masih berbicara sendiri, menulis, bahkan bermain dengan mainan yang dibawanya dari rumah. Anak –anak seusia mereka masih senang bermain dan mencari kesenangan mereka sendidri, maka dari itu guru perlu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Seperti dalam buku pembelajaran agama islam PAIKEM dijelaskan pembelajaran harus berlangsung dalam suasana yang menyenangkan dan mengesankan. Suasana pembelajaran yang menarik dan berkesan akan menarik minat peserta didik untuk terlibat secara aktif, sehingga tujuan pembelajaran akan dapat tercapai secara maksimal. Guru menjelaskan dengan sungguh-ungguh dengan harapan anak didiknya mengetahui maksud yang disampaikannya. Akan tetapi siswa tidak memperhatikan penjelasan yang disampaikan. Hasilnya guru harus mengulang materi yang telah diajarkan. Padahal materi yang diajarkan dibatasi dengan waktu belajar yang sudah ada batasan
waktu. Baik dalam silabus yang
dijadikan sebagai pengatur dan pengontrol materi. Kendala semacam itu dapat diatasi dengan kreatifitas guru dalam memilih metode yang tepat. Menurut Mudjito(1984:3) banyak faktor yang mempengaruhi hasil usaha guru dalam mengajar. Namun yang menjadi faktor terpenting dalam usaha ini adalah terbinanya hubungan khusus antara guru dengan murid. Metode yang dapat menjadikan waktu yang efektif dan efisian dalam belajar. Materi pelajaran yang penulis contohkan adalah mata pelajaran fiqih. Fiqih menjadi salah satu mata pelajaran yang penting. Sebab belajar fiqih merupakan anjuran agama islam. Oleh sebab itu guru harus menggunakan metode yang tepat untuk mengajarkan materi fiqih kepada siswa khususnya
7
kelas II. Agar tujuan pembelajaran tercapai dengan baik dan dapat diamalkan siswa baik disekolah, dirumah, serta dilingkungan masyarakat. Materi apa saja yang terkandung didalam pelajaran fiqih harus dikuasai siswa. Hal ini menjadi perhatian utama mengenai bagaimana cara memberikannya. Dapat dicontohkan tentang materi salat berjamaah, metode apa yang tepat?. Dan bagaimana agar anak atau siswa mudah menerima apa yang disampaikan guru. Demikian yang menjadi bahan yang paling pokok, yang dapat menjadi keberhasilan dalam pembelajaran. Apabila di awal materi siswa merasa nyaman dengan langkah-langkah yang diberikan guru. Yang terpenting yaitu siswa faham dan jelas terhadap pelajaran yang disampaikan guru. Dalam al qur’an dijelasakan sebagai berikut: ∩⊄⊇⊆∪ šÎ/tø%F{$# y7s?uϱtã ö‘É‹Ρr&uρ
Artinya : Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat (AL Jumanatul Ali, Al Qur’an dan Terjemahnya, Asy Syuara’: 2 14).
Dengan memahami arti ayat tersebut sebagai guru harus memberikan penjelasan ( peringatan) kepada siswa dalam membimbing belajar. Guru memberi teladan, pengertian, dan contoh yang baik agar siswa meniru pengalaman yang didapat dalam proses belajar mengajar. Selama ini pembelajaran Fiqih di MI Sudirman Kemetul sering dilakukan secara konvensional. Kami sebagai guru lebih banyak menerangkan
8
materi pelajaran sedangkan siswa hanya menjadi pendengar tanpa banyak melakukan aktivitas yang melibatkan dirinya dalam proses pembelajaran yang sedang dilaksanakan. Lingkungan belajar cenderung tetap sepanjang tahun. Akibatnya siswa bosan dan kurang antusias dalam mengikuti pelajaran. Sesuai pengalaman sebagai guru dapat dijelaskan indikator tersebut dapat dilihat dari perilaku siswa yang kurang antusias ketika pelajaran sedang berlangsung, rendahnya pemusatan perhatian siswa serta rendahnya respon umpan balik dari siswa terhadap pertanyaan guru. Akibatnya penguasaan dan pemahaman mata pelajaran Fiqih di MI Sudirman Kemetul sampai saat ini belum mencapai hasil yang memuaskan. Berdasarkan ulangan harian dan ulangan umum menunjukkan masih banyak yang nilainnya baru sebatas nilai minimalnya lulus (60). Berdasarkan identifikasi guru, hal ini berkaitan dengan rendahnya minat dan motifasi siswa saat pembelajaran berlangsung. Mengingat permasalahan di atas, maka diperlukan suatu strategi yang tepat agar tujuan pembelajaran Fiqih dapat dicapai sesuai dengan yang diharapkan. Dalam meningkatkan hasil belajar Fiqih khususnya pada materi sholat berjama’ah, penulis menerapkan strategi card sort. Dalam modul PLPG IAIN Walisongo tahun 2009 dijelaskan pengertian card sort adalah menyortir kartu. Tujuan dari card sort yaitu mengaktifkan setiap individu sekaligus kelompok (cooperative learning) dalam belajar. Dijelaskan juga dalam buku activ learning pengertian card sort adalah memilah dan memilih kartu. Strategi ini dipilih karena merupakan salah satu strategi pembelajaran kolaboratif yang
9
bisa digunakan untuk mengajarkan konsep, penggolongan sifat, fakta tentang suatu obyek atau mengulangi informasi (Mel. Siberman,2002:157).
B. Rumusan Masalah Sebagai pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah strategi Card Sort dapat meningkatkan motivasi anak dalam mengikuti kegiatan pembelajaran fiqih dalam memahami ketentuan tatacara salat berjamaah pada siswa kelas II di MI Sudirman Kemetul tahun pelajaran 2009/2010? 2. Apakah strategi Card Sort dapat meningkatkan hasil belajar fiqih dalam memahami ketentuan tatacara salat berjamaah pada siswa kelas II MI Sudirman Kemetul tahun pelajaran 2009/2010?
C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1. Peningkatan motivasi anak dalam mengikuti kegiatan pembelajaran fiqih dalam memahami ketentuan tatacara salat berjamaah melalui strategi Card Sort pada siswa kelas II MI Sudirman Kemetul tahun pelajaran 2009/2010. 2. Peningkatan hasil belajar fiqih dalam memahami ketentuan tatacara salat berjamaah melalui strategi Card Sort pada siswa kelas II MI Sudirman Kemetul tahun pelajaran 2009/2010.
10
D. Hipotesis penelitian Hipotesis ialah: tebakan pemecahan atau jawaban (Suharsimi Arikunto, 2005:44). Hipotesis penelitian ini adalah bahwa melalui strategi Card Sort dapat meningkatkan hasil belajar fiqih dalam memahami ketentuan tatacara salat berjamaah pada siswa kelas II MI Sudirman Kemetul tahun pelajaran 2009/2010.
E. Kegunaan Penelitian Penulis mempunyai harapan terhadap penelitian ini agar berguna bagi : 1. Siswa, karena mereka dapat meningkatkan hasil belajar fiqih dalam memahami ketentuan tatacara salat berjamah. 2. Guru, karena mereka dapat menggunakan tulisan ini sebagai bahan masukan untuk mengembangkan kegiatan belajar mengajar, khususnya mata pelajaran fiqih. 3. Madrasah,
karena
tulisan
ini
menggambarkan
perbaikan
proses
pembelajaran serta peningkatan mutu kualitas madrasah.
F. Definisi Operasional Supaya tidak terjadi kesalahpahaman yang diakibatkan oleh penafsiran yang berbeda, maka berikut ini penulis jelaskan maksud yang terkandung dalam penelitian tindakan kelas ini. Penjelasan definisi operasional ini juga berfungsi sebagai batasan-batasan pembahasan yang sesuai dengan judul penelitian dan tujuan yang ingin dicapai.
11
1. Penigkatan Hasil Belajar Peningkatan berasal dari kata tingkat yang berarti jenjang atau babak. Tingkat dapatpula dimaknai kelas atau posisi ( WJS Poerwadarminto, 1999: 413). Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto, : 1995;2). Dengan demikian yang dimaksud hasil belajar adalah hasil suatu proses perubahan perilaku dan perubahan sikap yang bersifat permanen dan tahan lama dan terbentuk sebagai akibat interaksi dengan lingkungannya. Sedangkan menurut W.J.S Poerwadarminto prestasi adalah hasil yang telah dicapai, dilakukan, dikerjakan dan sebagainya. Kata prestasi banyak digunakan dalam berbagai bidang dan kegiatan, antara lain dalam kesenian, olah raga dan pendidikan, khususnya pengajaran. Bahwa yang dimaksud prestasi adalah kemampuan, keterampilan dan sikap seseorang dalam menyelesaikan suatu hal. Belajar
merupakan
proses
seseorang
memperoleh
kecakapan,
keterampilan, dan sikap. Definisi belajar adalah perubahan perilaku seseorang akibat pengalaman yang
di dapat melalui pengamatan,
pendengaran, membaca, dan meniru. Dalam pengertian ini belajar merupakan proses perubahan bagi setiap individu. Perubahan itu tidak secara langsung. Artinya ada tahapan yang harus dilalui dalam proses yang berlangsung dalam pembelajaran pendidikan. Perubahan yang
12
diharapkan adalah agar siswa mengerti dan mengetahui perkembangan kepribadian yang dimiliki dan ilmu pengetahuan secara umum( Martinis Yamin, 2005: 106). Dengan demikian yang penulis maksud hasil belajar disini adalah prestasi yang dicapai oleh anak didik setelah mengikuti kegiatan pembelajaran di dalam kelas. 2. Mata Pelajaran Fiqih Mata pelajaran fiqih adalah bidang studi agama Islam. Pelajaran fiqih ini bertujuan memberikan penegtahuan, pemahaman, kemampuan, motivasi dan pengahayatan kepada siswa tentang kaidah –kaidah yang terkandung dalam ilmu fiqih yang salah satu diantaranya adalah tentang tatacara salat berjamaah, bagaimana hukumnya dan manfaat yang terkandung dalam salat berjamaah, sekaligus syarat dan rukun yang harus dipenuhi dalam salat. Yang diharapkan dengan ini, siswa dapat mewujudkan perilaku dalam kehidupan sehari-hari sebagai manifestasi iman dan taqwa kepada Allah. 3. Pokok Bahasan Mata Pelajaran Fiqih Semester I Pelajaran I Salat Fardu a. Ketentuan Salat Fardu b. Keserasian Gerakan dan Bacaan Salat Fardu Pelajaran 2 Azan dan Ikamah a. ketentuan azan dan ikamah b. lafal azan dan ikamah
13
Latihan Ulangan Umum Semester 1 Semester II Pelajaran 3 Salat Berjamaah a. Ketentuan Salat Berjamaah b. Praktik Salat Berjamaah Pelajaran 4 Zikir dan Doa a. Lafal Zikir dan Doa b. Zikir dan Doa Setelah Salat Fardu Latihan Ulangan Umum Semester II ( Anis Tanwir Hadi, 2008:xii) 4. Hasil Belajar Fiqih ( Tatacara salat berjamaah) Hasil belajar adalah suatu keberhasilan yang sudah dicapai oleh siswa. Hasil belajar fiqih dalam memahami tatacara salat berjamaah merupakan manfaat yang diperoleh setelah melaksanakan pembelajaran fiqih. Hasil belajar ini meliputi: a. Aspek
kognitif,
berupa
bertambahnya
pengetahuan
dan
pemahaman secara baik hal ini ditunjukkan dengan hasil ulangan formatif maupun ulangan umum yang memuaskan. b. Aspek afektif, berupa sikap yang dimiliki siswa setelah melaksanakan pembelajaran. c. Aspek psikomotorik, berupa praktik pengamalan yang dapat dilakukan
baik
saat
pembelajaran
berlangsung
maupun
pengamalan yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.
14
5. Strategi Card Sort Strategi card sort adalah kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep, penggolongan sifat, fakta tentang suatu obyek, atau mengulangi informasi (Mel. Silberman, 2002:157). Card sort berarti memilah dan memilih kartu. Strategi card sort memiliki tujuan mengaktifkan setiap individu sekaligus kelompok (cooperative learning) dalam belajar. Adapun langkah-langkah penerapan strategi card sort dalam Modul PLPG IAIN Walisongo tahun 2009 halaman 121 sebagai berikut: a. Guru menyiapkan kartu berisi tentang materi pokok sesuai SK/KD mapel ( perkiraan jumlah kartu sama dengan jumlah murid dikelas, isi kartu terdiri dari kartu induk/topik utama dan kartu rincian). b. Seluruh kartu diacak/dikocok agar campur. c. Bagikan kartu kepada murid dan pastikan masing-masing memperoleh satu kartu (boleh dua). d. Perintahkan setiap murid bergerak mencari kartu induknya dengan mencocokkan kepada kawan sekelasnya. e. Setelah kartu induk beserta seluruh kartu rinciannya ketemu, perintahkan
masing-masing
membentuk
kelompok
dan
menempelkan hasilnya dipapan secara urut. f. Lakukan koreksi bersama setelah semua kelompok menempelkan hasilnya.
15
g. Mintalah
salah
satu penanggung jawab kelompok
untuk
menjelaskan hasil sortir kartunya, kemudian mintalah komentar dari kelompok lainnya. h. Berikan apresiasi setiap hasil kerja murid. i.
Lakukan klarifikasi, penyimpulan dan tindaklanjut.
G. Metode Penelitian 1. Rencana Penelitian a). Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan selama 2 bulan yaitu terhitung dari tanggal 16 April – 16 Juni 2010. b). Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MI Sudirman Kemetul , desa Kemetul, kec. Susukan, Kab. Semarang. 2. Subyek Penelitian Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Jika kita hanya akan meneliti sebagian dari populasi, maka penelitian tersebut disebut penelitian sampel (Suharsimi Arikunto, 1998:115). Perubahan yang diinginkan baik dari faktor siswa maupun faktor guru adalah: a. Perubahan dari faktor siswa adalah meningkatnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih. Perubahan ini ditandai oleh meningkatnya minat dan keaktifan dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu fokus pengamatannya adalah minat belajar siswa,
16
keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar dan tes hasil belajar. b. Perubahan
dari faktor
kemampuan
guru
adalah
mengorganisasi kelas
makin
meningkatnya
yang meliputi terampil
merencanakan dan melaksanakan strategi pembelajaran, tepat menetapkan dan menerapkan strategi pembelajaran. Terampil menggunakan media pembelajaran, berhasil membangun interaksi positif dengan siswa, menyusun dan melaksanakan evaluasi serta meningkatnya kemampuan edukatif lain yang berkaitan dengan kompetensi pembelajaran
guru. yang
Fokus
pengamatannya
dilaksanakan
guru
adalah
sejak
proses
perencanaan
pembelajaran hingga proses pembelajaran. Menurut mohammad ali (1992:11) mengajar merupakan suatu proses yang kompleks. Tidak hanya sekedar menyampaikan informasi dari guru kepada siswa. Banyak kegiatan maupun tindakan harus dilakukan, terutama bila diinginkan hasil belajar lebih baik pada seluruh siswa. Subyek dari penelitian ini adalah siswa kelas II MI Sudirman Kemetul sejumlah 16 siswa yang terdiri 10 putra dan 6 putri serta masih menempuh semester 2 tahun pelajaran 2009/2010, satu orang guru dan satu orang observer. Dari siswa kelas II MI Sudirman Kemetul tersebut diikutsertakan keseluruhan pada penelitian ini sehingga penelitian ini merupakan penelitian populasi. Tetapi dalam penelitian ini dibagi dua kelompok yang
17
dibagi berdasarkan jenis kelamin dan tingkat kecerdasan. Kelompok A adalah kelas dengan pembelajaran konvensional, kelompok B adalah kelas yang menggunakan strategi card sort. Kelas A dengan jumlah siswa 8 terdiri dari lima putra dan tiga putri, sedangkan kelas B dengan jumlah siswa 8 terdiri dari 5 putra dan tiga putri. 3. Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini meliputi: a. Data-data pustaka b. Daftar nilai ulangan harian c. Observasi rekan sejawat 4. Tehnik dan Alat Pengumpulan Data a. Tehnik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut: 1) Data Kepustakaan Dalam
penelitian
ini
penulis
mengunakan
metode
kepustakaan untuk mendapatkan data dengan cara menelaah bukubuku yang ada kaitannya dengan masalah yang akan diteliti, yang kemudian dijadikan sebagai landasan teori yaitu tentang strategi card sort dan hasil belajar fiqih dalam memahami tatacara salat berjamaah.
18
2) Data Lapangan a) Metode tes, digunakan untuk mengetahui kemampuan awal siswa
sebelum
mendapatkan
perlakuan
dan
memantau
perkembangan siswa mendapatkan perlakuan. Data dari tes tersebut didokumentasikan dan dianalisis untuk mengetahui tingkat kemajuan hasil belajar siswa. b) Observasi, digunakan untuk mendapatkan data mengenai keadaan kelas, suasana pembelajaran, kreatifitas guru, kreatifitas siswa dan sebagainya. Observasi ada dua, yaitu Observasi terhadap guru dan observasi terhadap siswa. Observasi terhadap guru dilaksanakan untuk memperoleh data tentang tingkat keaktifan guru dalam mengelola kelas sebagai upaya mengantarkan siswa mencapai kompetensi dasar. Observasi ini dilakukan oleh teman guru. Observasi ini mengamati 24 ( dua puluh empat) aspek. Penskoran setiap aspek adalah dengan pengkategorian: a. Skor 5 artinya amat baik b. Skor 4 artinya baik c. Skor 3 artinya cukup d. Skor 2 artinya kurang e. Skor 1 artinya amat kurang Untuk mendapatkan rata-rata skor keaktifan guru dilakukan penghitungan dengan rumus :
∑I × R N
19
∑I
= Skor yang didapat
R
=2
N
= Jumlah item
Observasi terhadap siswa dilakukan untuk mendapatkan data tentang keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Setiap siswa diamati berdasarkan 7 (tujuh) aspek keaktifan. Penskoran setiap aspek adalah dengan pengkategorian sebagai berikut: a. Skor 5 artinya amat baik b. Skor 4 artinya baik c. Skor 3 artinya cukup d. Skor 2 artinya kurang e. Skor 1 artinya amat kurang Untuk mendapatkan rata-rata skor keaktifan siswa dilakukan penghitungan dengan rumus :
∑I × R N
∑I
= Skor yang didapat
R
=2
N
= Jumlah item
b) Alat pengumpulam data 1. Butir soal 2. Lembar observasi 3. Lembar hasil ulangan
20
5. Validasi Data Menurut Basrowi dan Suwandi (2008:122) dalam bukunya dijelaskan
penelitian pendidikan yang kuantitatif, validitas merupakan
kriteria yang esensial untuk mengevaluasi kualitas penelitian. Namun, PTK melibatkan seperangkat asumsi dan aktivitas penelitian yang berbeda dengan penelitian kuantitatif, begitu juga validitas yang diterapkan dalam penelitian eksperimen yang merupakan sesuatu yang problematis dalam PTK. PTK bertujuan untuk mengeksplanasi aktivitas dalam konteks yang spesifik dan tidak bertujuan untuk mengemukakan hubungan antara variabel atau mengisolasi penyebab-penyebab dan efek-efeknya. Dalam PTK yang sifatnya kolaboratif, mungkin guru bekerja dengan perspektif yang berbeda, tetapi tujuan atau fokos yang akan dicapai sama. 6. Analisis Data Dalam penelitian ini ada dua macam data yaitu data kualitatif dan data kuantitatif, sehingga analisisnya juga menggunakan dua macam, yaitu: a) Data kualitatif yang diperoleh dengan analisis deskriptif kualitatif, berdasar pada hasil observasi. b) Data kuantitatif yang diperoleh dari hasil tes diolah dengan menggunakan deskripsi persentase. Nilai persentase dihitung dengan ketentuan sebagai berikut: NΡ =
NK × 100 0 0 R
Keterangan: NP = Nilai Persentase
21
NK = Nilai Komulatif R
= Jumlah Responden
7. Indikator Kinerja Untuk mengukur ketercapaian tujuan penelitian, dirumuskan indikator-indikator sebagai berikut: sekurang-kurangnya 75% siswa medapat nilai ulangan harian kurang lebih nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM), yaitu 60. 8. Prosedur Penelitian 1) Siklus Tindakan Penelitian ini meliputi 3 (tiga) siklus tindakan. Tindakan pada tiap siklus, baik siklus I, siklus II dan siklus III dilakukan dalam rentang waktu dua kali pertemuan. Setelah dilakukan siklus I, maka hasilnya dianalisis dan dilanjutkan siklus II. Tindakan pada siklus II ini menindaklanjuti terhadap ha-hal yang perlu diperbaiki berdasarkan tindakan pada siklus I. Setelah siklus II selesai dilakukan, hasilnya dianalisis kemudian ditindak lanjuti dengan tindakan siklus III. 2) Tahapan Siklus Tahap-tahap yang dilaksanakan pada tiap siklus dalam penelitian ini yang meliputi siklus I, siklus II, dan siklus III pada dasarnya adalah sama. Perbedaannya pada setiap siklus terletak pada materi pelajarannya. Untuk siklus I, materi pelajarannya adalah syarat imam dalam salat berjama’ah, sedangkan pada siklus II materi pelajarannya adalah cara
22
mengingatkan imam yang salah dan pada siklus III materi pelajarannya tentang susunan saf makmum dalam salat berjama’ah.
Spiral Penelitian Tindakan Kelas (Hopkin, 1993) Perencanaan
Refleksi Tindakan / observasi
Perbaikan Rencana Refleksi
Tindakan / observasi Perbaiakan
Refleksi
tindakan / observasi
Dan seterusnya
23
Tahap-tahap dalam pelaksanaan penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Tahap Persiapan Pelaksanaan Penelitian Sebelum
dilaksanakan
penelitian
perlu
dilakukan
persiapan
diantaranya sebagai berikut: 1. Mengurus perijinan 2. Melakukan survei dan identifikasi masalah ke lokasi 3. Menyiapkan bahan dan instrumen pengumpulan data 4. Menentukan waktu pelaksanan penelitian b. Tahap Pelaksanaan Penelitian Tiap Siklus Tahap-tahap dalam tiap siklus meliputi kegiatan yaitu antara lain: 1) Tahap Perencanaan Adapun rencana pelaksanaan kegiatan secara keseluruhan pada penelitian tindakan kelas sebagai berikut: Tahap perencananan dalam siklus I ini meliputi hal-hal sebagai berikut: a) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) b) Membuat kisi-kisi soal c) Membuat butir-butir soal d) Mempersiapkan lembar observasi 2) Tahap Tindakan Tahap tindakan dalam tiap siklus ini meliputi hal-hal sebagai berikut:
24
a) Guru mengawali pembelajaran dengan menampailkan standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator serta KKM. b) Guru membentuk kelompok dengan jumlah anggota sebanyak 4 orang secara heterogen ( campuran menurut prestasi jenis kelamin, suku, dan lain-lain). c) Setiap siswa dibagi potongan kertas yang berisi lafal contoh informasi yang tercakup dalam satu atau lebih kategori. d) Siswa diminta bergerak dan berkeliling didalam kelas untuk menemukan kartu dengan kategori yang sama. e) Siswa dengan kategori yang sama diminta mempresentasikan kategori masing-masing didepan kelas. f) Seiring dengan presentasi dari tiap kategori tersebut, guru memberikan poin-poin penting terkait materi pelajaran. g) Guru memberikan evaluasi dan kesimpulan. 3) Observasi a) Mempehatikan respon siswa pada saat pembelajaran b) Mengamati situasi selama proses pembelajaran c) Mengamati perubahan yang terjadi selama proses pembelajaran d) Memperhatikan kesulitan-kesulitan siswa dalam pembelajaaran 4) Refleksi Dari berbagai kegiatan diatas maka penulis memperoleh berbagai data baik yang bersifat kuantitatif atau kualitatif. Selanjutnya data tersebut dikelompokkan dan dianalisis dengan tehnik yang sesuai.
25
Adapun yang dilakukan guru selama proses ini adalah: a) Mencermati hasil pembelajaran dan mengkaji sejauh mana kompetensi yang ingin dicapai telah dikuasai siswa. b) Mengevaluasi mekanisme tindakan, jika ditemukan langkah- langkah tindakan yang kurang tepat, maka perlu dilakukan tindakan secara lebih fokus. c) Menegaskan kembali tentang hasil yang telah dicapai d) Menindaklanjuti hasil pencapaian siswa e) Merumuskan simpulan akhir sebagai temuan penelitian
H. Sistematika Penulisan Skripsi Penulis membagi penulisan penelitian ini menjadi tiga bagian, yaitu sebagai berikut: 1. Bagian Awal Halaman Judul, Halaman Persetujuan Pembimbing, Pengesahan, Motto, Persembahan, Kata Pengantar, Daftar Isi, Daftar Tabel, Dafar gambar, Daftar Lampiran, Abstraksi. 2. Bagian Inti Bab I Pendahuluan, meliputi : Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Hipotesis Penelitian, Kegunaan Penelitian, Definisi Operasional, Metode Penelitian. Bab II Tinjauan Pustaka , meliputi:
26
a) Landasan Teori, meliputi: Hakikat Belajar, Mata Pelajaran Fiqih: Ketentuan dan Tatacara Salat, Pengertian Salat Berjamaah, Ketentuan dan Tatacara Salat Berjamaah, Pokok Bahasan Mata pelajaran Fiqih, Hasil Belajar Fiqih( Tatacara Salat Berjamaah) Hal-hal yang mempengaruhi belajar, Strategi Belajar Card Sort. b) Kerangka Berfikir Bab III Pelaksanaan Penelitian, meliputi: Deskripsi Siklus I, Deskripsi Siklus II, Deskripsi siklus III. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, melipuiti: a) Hasil Penelitian, meliputi: Deskripsi Siklus I, Deskripsi Siklus II, Deskripsi Siklus III, b) Pembahasan Hasil Penelitian, meliputi : Pengelolaan Proses Pembelajaran oleh Guru, Partisipasi Siswa dalam Proses Pembelajaran, Minat Siswa, Pencapaian Kemampuan Pembelajaran Fiqih dalam Tatacara Salat Berjamaah dengan Strategi Card Sort. Bab V Penutup, meliputi Kesimpulan dan Saran. 3. Bagian akhir Daftar Pustaka, Lampiran-lampiran, Daftar Riwayat Hidup Peneliti.
27
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Pembelajaran Fiqih 1. Hakikat Belajar Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkahlaku yang baru secara keseluruhan, sebagai
hasil
pengalamannya
sendiri
dalam
interaksi
dengan
lingkungannya ( Slameto, 1995:2). Firman Allah dalam surat Ar Ra’du ayat 11 sebagai berikut:
∩⊇⊇∪ 3 öΝÍκŦà Ρr'Î/ $tΒ (#ρçÉitóム4®Lym BΘöθs)Î/ $tΒ çÉitóムŸω ©!$# āχÎ) 3 Artinya: Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri (Al Jumanatul Ali, Al Qur'an dan Terjemah, Ar Ra’du ayat 11).
Dengan memahami arti ayat tersebut bahwa manusia kaitannya dengan belajar adalah merubah perilaku yang tidak baik menjadi lebih baik dan yang belum mengetahui suatu ilmu menjadi mengerti ilmu pengetahuan dengan melalui proses belajar terlebih dahulu, dengan kata lain ilmu diperoleh dari tindakan, perbuatan, serta pemikiran.
27
28
Belajar
merupakan
proses
orang
memperoleh
kecakapan,
keterampilan, dan sikap. Belajar dimulai dari masa kecil sampai akhir hayat seseorang ( Martinis Yamin, 2005:97). Dengan demikian menurut Martinis Yamin belajar adalah perubahan perilaku seseorang akibat pengalaman yang ia dapat melalui pengamatan, pendengaran, membaca, dan meniru. Melihat pernyataan diatas bahwa belajar merupakan suatu yang harus dilakukan sebagai perwujudan dari pengembangan ilmu yang dibawa sejak lahir. Dalam hadis dijelaskan” kullu mauludin yuuladu alal fitroh” yang artinya setiap anak yang dilahirkan dalam keadaan fitrah. Disini fitrah sebagaimana makhluk ciptaan Allah yang diberi potensi atau kemampuan yang mendasar. Dengan demikian manusia dapat berkembang dengan sendirinya sesuai dengan kemauan dan kemampuan dalam proses belajar. Dalam kegiatan belajar yang menjadi masalah yang esensial adalah bagaimana cara menciptakan kondisi belajar efektif dan menyenangkan. Guru menjadi faktor utama dalam mencari penyelesaian mengenai penggunaan metode yang tepat dan akurat.Guru sebagai pendidik mempunyai tanggung jawab terhadap siswa dalam perannya sebagai orang tua disekolah. Oleh karena itu, kehidupan keluarga yang harmonis perlu dibangun atas dasar sistem interaksi yang kondusif sehingga pendidikan dapat berlangsung dengan baik. Disamping itu juga memiliki sikap tanggung jawab terhadap peserta didik (Chabib Thoha, 1996: 11).
29
Kerjasama antara guru menjadi hal yang esensial dalam menciptakan pembelajaran yang efektif dan kondusif. Tujuan utama yang ingin dicapai dalam pendidikan yaitu terciptanya lembaga pendidikan yang bermutu dan berkualitas. Tujuan itu dalam garis besarnya ialah pembinaan jasmani agar sehat dan kuat, pembinaan akal agar cerdas, banyak pengetahuan dan keterampilannya,
pembentukan sikap yang
santun serta berbudi pekerti luhur dengan inti penanaman iman dihati (Ahmad Tafsir; 132). Individu lingkungannya
akan selama
hidup
dalam
lingkungannya
kondisi itu
harmonis mampu
bersama memenuhi
kebutuhannya, baik psikhis maupun fisik. Apabila lingkungan tidak mampu memenuhi kebutuhan tersebut, maka akan terjadi ketidak harmonisan antara individu dan lingkungannya. Implikasinya, individu akan berusaha dengan segala kemampuannya untuk mengembangkan keharmonisan tersebut (Hery Noer dan Munzier, 2003: 176). Guru dan siswa dalam kegiatan belajar mengajar perlu menjalin hubungan yang baik. Karena kedua faktor itu merupakan hal mendasar yang penting dalam mewujudkan pembelajaran yang maksimal mencapi tujuan. Dengan metode yang akrab dalam membimbing siswa akan lebih mudah melaksanakan tugas yang ingin dicapai yaitu mengantarkan siswa menemukan bakat kreatifitasnya di sekolah. Maka tujuan pendidikan itu dapat tercapai maksimal dengan adanya kondisi belajar yang efektif dan efisien.
30
Pendidikan merupakan proses dinamis yang hasilnya sangat dipengaruhi oleh berbagai hubungan yang masuk kepadanya dan interaksi yang terjadi diantara unsur-unsurnya. Hal ini diartikan adanya interaksi hubungan timbal balik dari anak dengan orang tua atau pendidik atau dari orang yang belum dewasa kepada orang yang sudah dewasa dan sebaliknya (Abu Ahmadi, 1991: 93). Dengan demikian belajar adalah proses trasformasi keilmuan yang diberikan dari orang yang mempunyai pengalaman lebih tinggi kepada seseorang yang belum
mengetahui atau dikatakan belum mengalami
tindakan pembelajaran. Belajar bagi seseorang berguna untuk dirinya dimasa yang akan datang. Dalam pribahasa bahwa belajar diwaktu kecil bagaikan mengukir diatas batu, artinya ilmu yang diserap oleh seseorang akan
banyak
manfaatnya
dan
tidak
akan
mudah
lupa
dalam
pengamalannya ketika ilmu itu dibutuhkan. Dengan arti masih banyak memori yang belum digunakan, maka mudah sekali untuk mencari informasi-informasi yang belum dialami dalam proses belajar. Sedangkan menurut Cronbach (954 h.49-50), mengemukakan adanya tujuh unsur utama dalam proses belajar, yaitu: a) Tujuan Belajar dinilai karena adanya sesuatu tujuan yang ingin dicapai. Tujuan itu muncul untuk memenuhi sesuatu kebutuhan. Perbuatan belajar diarahkan kepada pencapaian sesuatu tujuan dan untuk memenuhi suatu kebutuhan. Sesuatu perbuatan belajar akan
31
efisien apabila terarah kepada tujuan yang jelas dan berarti bagi individu. b) Kesiapan Untuk dapat melakukan perbuatan belajar dengan baik anak atau individu perlu memiliki kesiapan, baik kesiapan fisik dan pshikis, kesiapan yang berupa kematangan untuk melakukan sesuatu, maupun penguasaan pengatahuan dan kecakapan-kecakapan yang mendasarinya. c) Situasi Kegiatan belajar berlangsung dalam situasi belajar. Dalam situasi belajar ini terlibat tempat, alam dan bahan yang dipelajari, orang-orang yang turut bersangkut dalam kegiatan belajar serta kondisi siswa yang belajar. d) Interpretasi Dalam menghadapi situasi individu mengadakan interpretasi yaitu melihat hubungan diantara komponen-komponen situasi serta melihat makna yang timbul dari hubungan situasi tersebut dan menghubungkannya dengan kemungkinan pencapaian tujuan. e) Respon Berpegang kepada hasil dari intrepretasi apakah individu mungkin atau tidak mungkin mencapai tujuan yang diharapkan, maka ia memberikan respons. Respon ini mungkin berupa suatu usaha coba-coba (trial and error), atau usaha yang penuh
32
perhitungan
dan
perencanaan
atau
menghentikan
uasahanya
mencapai tujuan. f) Konsekuensi Setiap usaha akan membawa hasil, akibat atau konsekuensi itu keberhasilan atau kegagalan. g) Reaksi terhadap Kegagalan Kegagalan bisa menurunkan semangat, dan memperkecil usaha-usaha belajar selanjutnya, tetapi bisa juga sebaliknya, kegagalan membangkitkan semangat yang berlipat ganda untuk menebus
dan
menutupi
kegagalan
tersebut
(Nana
Syaodih
Sukmadinata, 2004: 157-158). Dapat penulis simpulkan bahwa belajar merupakan suatu usaha untuk mengembangkan kemampuan diri dengan cara melalui proses latihan atau perbuatan langsung. 2.
Hasil Belajar Bentuk hubungan guru-siswa didalam kelas membawa implikasi terhadap kadar hasil belajar yang dicapai oleh siswa. Kadar hasil belajar yang dapat diramalkan sebagai akibat hubungan gurusiswa adalah pengembangan diri siswa secara bebas, pembentukan memori (ingatan) pada siswa, dan pembentukan pemahaman pada siswa ( Sriyono, 1992:67). Hasil belajar merupakan puncak yang pernah dicapai sebagai suatu keberhasilan. Keberhasilan itu tidak lain adalah sebagai usaha
33
maksimal yang menjadi manivestasi (perwujudan) kemampaun dalam berfikir seseorang. Siswa dalam hal ini akan merasa senang, bangga dan percaya diri dengan hasil tes atau ulangan yang bagus. Dengan kata lain nilai harian, tes, pekerjaan rumah mendapat nilai yang baik. Tentu menjadi harapan bagi banyak siswa untuk mencapai hasil yang memuaskan dalam berkompetensi dengan teman sekelasnya. Namun hal itu perlu adanya usaha sungguh-sungguh dalam mendapatkan hasil belajar yang baik. Menurut George Allen & Unwin, (1998: 108), hasil belajar yang baik dipengarihi oleh beberapa faktor diantaranya yaitu: 1) Memanipulasi lingkungan untuk menarik perhatian murid 2) Memilih jenis lingkungan atau bagian dari padanya untuk mencapai tujuan tertentu. 3) Memakai lingkungan untuk merangsang dan memotivasi murid. 4) Mendorong murid membantu menciptakan lingkungan yang cocok. 5) Membantu murid untuk berpartisipasi secara aktif dalam memperbaiki, menyesuaikan dan memodifikasi lingkungan Guru adalah orang yang sangat berpengaruh dalam proses belajar mengajar dan hasil belajar siswa. Oleh karena itu, guru harus betul-betul membawa siswanya kepada tujuan yang ingin dicapai. Guru harus mampu menuntun siswa mencapai hasil belajar yang
34
baik dan memuaskan. Kewibawaan adalah sesuatu yang sangat penting untuk dimiliki oleh seorang guru. Guru yang mempunyai kewibawaan berarti mempunyai kesungguhan, suatu kekuatan, sesuatu yang dapat memberikan kesan dan pengaruh. Dengan harapan
guru
yang
berwibawa
mampu
menjadikan
siswa
memperoleh hasil akhir yang baik. Status guru mempunyai implikasi dan fungsi yang menjadi tanggung jawabnya. Guru memliki satu kesatuan peran dan fungsi yang tidak terpisahkan, antara kemampuan mendidik, membimbng, mengajar dan melatih (Suparlan, 2006: 29). Dengan demikian hasil belajar dapat dicapai dengan baik apabila guru dan siswa saling menciptakan situasi dan kondisi belajar yang efektif. Dan saling mewujudkan suasana belajar yang kondusif untuk mencapai tujuan hasil belajar. 3.
Mata Pelajaran Fiqih 1) Definisi Fiqih Menurut bahasa “ fiqih” berasal dari kata faqiha-yafqahufiqhan (PQRS TRUV TRS) yang berarti “ mengerti atau faham”. Dari sinilah ditarik perkataan fiqih, yang memberi pengertian kepahaman dalam hukum syariat yang sangat dianjurkan oleh Allah dan Rosul-Nya. Jadi, ilmu fiqih ialah suatu ilmu yang mempelajari syariat yang bersifat amaliah ( perbuatan) yang
35
diperoleh dari dalil-dalil hukum yang terinci dari ilmu tersebut ( H.A Syafi’i Karim, 1995:11). Menurut Abdul Wahhab Khallaf (1996:2) definisi ilmu fikih menurut istilah syara’ ialah pengetahuan tentang hukumhukum syariat islam mengenai perbuatan manusia, yang diambil dari dalil-dalinya secara terperinci. Atau dengan kata lain, yurisprudensi atau
kumpulan
hukum-hukum syariat islam
mengenai perbuatan manusia, yang diambil dari dalil-dalilnya secara terperinci. Adapun tujuan pembelajran fiqih di Madrasah Ibtidaiyah dalam buku panduan BNSP dan Standar Isi Madrasah Ibtidaiyah, Kelompok Kerja Kepala Madrasah Ibtidaiyah( KKMI) Kabupaten Semarang 2007, dijelaskan sebagai berikut : a.
Tujuan 1. Mengetahui dan memahami pokok-pokok hukum Islam secara terperinci dan menyeluruh, baik berupa dalil naqli dan aqli. Pengetahuan dan pemahaman tersebut diharapkan menjadi pedoman hidup dalam kehidupan pribadi dan sosial. 2. Melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum Islam dengan benar. Pengalaman tersebut diharapkan dapat menimbulkan ketaatan menjalankan hukum Islam dengan disiplin dan tanggung jawab sosial yang tinggi dalam kehidupan pribadi maupun sosial.
36
b. Fungsi 1. Menanamkam nilai-nilai dan kesadaran beribadah peserta didik kepada Allah SWT sebagai pedoman mencapai kebahagiaan hidup didunia dan akhirat. 2. Membiasakan pengamalan terhadap hukum Islam pada peserta didik dengn ikhlas dan perilaku yang sesuai dengan peraturan yang berlaku dimadrasah dan lingkungan masyarakat. 3. Membentuk kedisiplinan dan rasa tanggung jawab sosial dimadrasah dan masyarakat. 4. Meneguhkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT serta
menanamkan
akhlak
peserta
didik
seoptimal
mungkin, melanjutkan upaya yang lebih dahulu dilakukan dalam lingkungan keluarga. 5. Membangun mental peserta didik dalam menyesuaikan diri dalam lingkungan fisik dan sosial. 6. Memperbaiki kesalahan-kesalahan peserta didik dalam pelaksanaan ibadah dan muamalah dalam kehidupan sehari-hari. 7. Membekali peserta didik dalam bidang fiqih/hukum Islam untuk melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi. Standar kompetensi mata pelajran fiqih berisi sekumpulan kemampuan minimal yang harus dukuasai poeserta didik selama
37
menempuh fiqih di MI. Adapun standar kompetensi dan kompetensi dasar fiqih di kelas dua MI sebagai berikut : Sem
Srtandar Kompetensi 1. Mempraktekkan salat fardu
Kompetensi Dasar 1.1 Menyebutkan ketentuan tata cara salat fardu
I
1.2 Keserasian gerakan dan bacaan salat fardu 2. Mengenal adzan dan iqomah
2.1 Menyebutkan ketentuan adzan dan iqomah 2.2 Melafalkan adzan dan iqomah 2.3 Mendemonstrasikan adzan dan iqomah
1. Mengenal tata cara salat 1.1 Menjelaskan ketentuan tata II
berjama’ah
cara salat berjama’ah 1.2 Menirukan tata cara salat berjama’ah
2. Melakukan dzikir dan do’a
2.1 Melafalkan dzikir dan do’a setelah salat fardu 2.2 Membiasakan berdzikir dan berdo’a setelah salat fardu
1. Pengertian Salat Dalam bahasa arab, perkataan salat digunakan untuk beberapa arti. Dalam istilah ilmu fiqih, salat adalah satu macam atau bentuk ibadah yang diwujudkan dengan melakukan perbuatan-perbuatan tertentu disertai dengan ucapan-ucapan tertentu dan dengan syaratsyarat tertentu pula ( zakiah Darajat, 1995:71). Salat secara bahasa
38
adalah do’a, sedangkan secara agama adalah ibadah yang terdiri dari beberapa ucapan dan tindakan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam ( Masykuri Abdurrahman dan Mokh. Syaiful Bakhri, 2006:55). 2. Ketentuan dan Tatacara Salat Ketentuan salat fardu meliputi syarat wajib dan sah salat, rukun dan sunah salat serta hal-hal yang membatalkan salat. a) Syarat Wajib Salat 1. Beragama Islam 2. Sudah baligh 3. Berakal sehat 4. Bersih dari hadas besar dan kecil 5. Dakwah Islam sudah sampai kepadanya
Allah berfirman dalam surat An Nisa’ ayat 43 sebagai berikut:
$tΒ (#θßϑn=÷ès? 4®Lym 3“t≈s3ß™ óΟçFΡr&uρ nο4θn=¢Á9$# (#θç/tø)s? Ÿω (#θãΨtΒ#u tÏ%©!$# $pκš‰r'‾≈tƒ ÷ρr& #yÌó÷£∆ ΛäΨä. βÎ)uρ 4 (#θè=Å¡tFøós? 4®Lym @≅‹Î6y™ “ÌÎ/$tã āωÎ) $7ãΨã_ Ÿωuρ tβθä9θà)s? (#ρ߉ÅgrB öΝn=sù u!$|¡ÏiΨ9$# ãΛäó¡yϑ≈s9 ÷ρr& ÅÝÍ←!$tóø9$# zÏiΒ Νä3ΨÏiΒ Ó‰tnr& u!$y_ ÷ρr& @x y™ 4’n?tã ©!$# ¨βÎ) 3 öΝä3ƒÏ‰÷ƒr&uρ öΝä3Ïδθã_âθÎ/ (#θßs|¡øΒ$$sù $Y7ÍhŠsÛ #Y‰‹Ïè|¹ (#θßϑ£ϑu‹tFsù [!$tΒ ∩⊆⊂∪ #‘θà xî #‚θà tã tβ%x.
39
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam Keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri mesjid) sedang kamu dalam Keadaan junub, terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi. dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau datang dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air, Maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci); sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pema'af lagi Maha Pengampun(Al Jumanatul Ali, Al Qur'an dan Terjemah, An Nisa ayat 43).
Dalam ayat diatas dijelaskan kepada kita bahwa Allah mewajibkan salat bagi orang beriman( Islam), berakal sehat(tidak mabuk), bersih dari hadas besar dan kecil(jangan menghampiri masjid dalam keadaan junub). Allah memerintahkan kepada kita untuk suci dan lahir batin dalam salat. b) Syarat Sah Salat 1. bersih dari hadas besar dan kecil 2. bersih badan pakaian dan tempat dari najis 3. menutup aurat 4. telah masuk waktu salat 5. menghadap kiblat 6. mengetahui tatacara salat 7. meninggalkan perbuatan yang membatalkan salat
40
c) Rukun Salat 1. Niat
6. Sujud
2. Takbirotul ihrom
7. Duduk diantara dua sujud
3. Membaca surat al
8. Duduk tasyahud akhir
fatihah
9. Salam
4. Rukuk
10. Tertib
5. I’tidal
d) Sunah Salat Sunah salat adalah beberapa perbuatan yang dilakukan dalam salat. Sunah salat berupa bacaan dan gerakan. e) Yang Membatalkan Salat (1). Rukun salat tidak terpenuhi (2). Syarat sah salat tidak terpenuhi (3). Karena sebab lain 3. Pengertian Salat berjama’ah Salat berjamaah adalah salat yang dikerjakan bersama-sama dengan paling sedikitnya adalah imam dan seorang makmum. Hukum salat berjamaah adalah fardu kifayah. Namun sebagian ulama ada yang berpendapat hukumnya sunah muakkadah bagi orang laki-laki yang berakal, merdeka, muqim ( bertempat tinggal tetap, bukan musafir), menutupi aurat, dan tidak mempunyai halangan (uzur). Hukum fardu kifayah tersebut dalam salat ada’ ( tepat waktu)
41
maktubah, sementara berjamaah untuk salat jumat hukumnya fardu ‘ain (Masykuri Abdurrahman dan Mokh. Syaiful Bakhri: 2006:142). Nilai dan keutamaan salat berjamaah jauh lebih tinggi ketimbang salat sendirian, khususnya salat fardhu. Dalam bukunya M.S Khalil (2006:88) dijelaskan cara mendatangi salat berjamaah yaitu: 1. Hendaknya diupayakan sedapat mungkin datang di masjid sebelum salat berjamaah dimulai, karena disamping terbuka kesempatan untuk; melakukan salat sunat (tahiyatul masjid dan qabliyah), dan memilih shaf depan 2. Pergi ke masjid dengan sikap tenang tidak tergopoh-gopoh. Dijelaskan dalam bukunya Masykuri Abdurrahman dan Mokh. Syaiful bahri (2006:145) mengenai syarat makmum ada 12 yaitu: a. niat mengikuti imam b. mengikuti gerakan imam c. mengetahui segala yang dikerjakan imam baik melihat langsung maupun sebagian saf yang melihat imam, mendengar suara imam, atau suara penggeras suara imam d. salat makmum harus sesuai dengan salat imam e. imam dan makmum harus berada di satu tempat f. makmum tidak boleh bertentangan dengan aktivitas sunah, seperti bila imam mengerjakan sujud tilawah, maka makmum wajib mengerjakannya
42
g. posisi makmum tidak lebih kedepan dari posisi imam h. salatnya imam sah menurut keyakinan makmum i. tidak
bermakmum
kepada
orang
yang
berkewajiban
mengulangi salat, seperti orang yang bertayamum karena dingin j. imamnya bukan orang yang ikut makmum k. orang laki-laki tidak boleh bermakmum kepada perempuan atau banci l. imamnya tidak ummi (orang yang merusak bacaan satu huruf atau tasydidnya al fatihah) sedangkan makmumnya orang yang bagus bacaannya. Sedangkan orang yang sah menjadi imam adalah ahli fikih, orang yang banyak hafal ayat-ayat al quran, orang zuhud, orang yang wara’, orang yang lebih awal masuk Islam. 4. Pokok Bahasan Mata Pelajaran Fiqih Fiqih merupakan salah satu bidang studi agama Islam. Mata pelajaran ini diberikan kepada siswa bertujuan memberi motivasi, bimbingan, pemahaman, kemampuan dan penghayatan terhadap ilmu fikih. Dengan demikian para siswa diharapkan dapat mewujudkan
perilaku
dalam
kehidupan
sehari-hari
sebagai
manifestasi iman dan taqwa kepada Allah SWT. Materi fikih yang dilaksanakan dalam pembelajaran pada kelas II tahun pelajaran
43
2009/2010 yang ditulis oleh Anis Tanwir Hadi(2008) meliputi empat bab, yaitu: a. Bab I tentang mempraktikkan salat fardu meliputi pokok bahasan menyebutkan ketentuan tatacara salat fardu dan mempraktikkan keserasian gerakan dan bacaan salat fardu. b. Bab II mengenal azan dan iqomah meliputi pokok bahasan menyebutkan ketentuan azan dan iqomah, melafalkan azan dan iqomah dan mendemontrasikan azan dan iqomah. c. Bab III tentang mengenal tatacara salat berjamaah meliputi pokok bahasan menjelaskan ketentuan tatacara salat berjamaah dan menirukan salat berjamaah. d. Bab IV tentang melakukan zikir dan doa meliputi pokok bahasan melafalkan zikir dan doa setelah salat fardu dan membiasakan berzikir dan berdoa setelah salat fardu. Adapun dalam penelitian ini mengambil Bab III dari buku pengantar fikih 2 mengenai ketentuan tatacara salat berjamaah dengan penjabaran sebagai berikut: 1. Syarat menjadi imam: a. Laki-laki mengimami jama’ah laki-laki dan perempuan b. Perempuan mengimami jama’ah perempuan c. Bacaan imam harus benar dan fasih serta tidak ria d. Mengetahui hukum-hukum salat e. Mengetahui syarat dan rukun salat
44
f. Sanggup menunaikan salat g. Dapat diterima oleh jamaah h. Paling tua umurnya dan mulia akhlaknya i.
Tidak fasik dan tidak sombong
j.
Tidak tertuduh melakukan kejahatan
k. Tidak meminta bayaran l.
Tidak batal salatnya karena murtad
2. Makmum tidak sah mengikuti imam dengan ciri sebagai berikut: a. Orang yang dibenci oleh masyarakat karena suka berbuat maksiat b. Orang yang belum balig ( belum dewasa) c. Orang yang bacaannya tidak benar atau tidak fasih d. Orang yang tidak bisa menjaga kebersihan e. Orang yang mempunyai akhlak tercela f. Orang yang tidak mengetahui syarat dan rukun salat g. Orang yang meminta pembayaran sebagai imam h. Orang yang murtad ( keluar dari agama Islam). 3. Cara memberitahu imam yang salah Apabila
yang mengetahui kesalahan jama’ah laki-laki
mengingatkannya dengan membaca tasbih. Dan apabila yang mengetahui kesalahan jama’ah perempuan mengingatkannya
45
dengan bertepuk tangan. Tepuk tangan yang dilakukan cukup sekali. 4. Manfaat salat berjamaah adalah: a. Saling mengingatkan apabila imam melakukan kesalahan b. Melatih diri menjadi seorang pemimpin c. Merasakan sebagai orang yang dipimpin d. Berlatih mengingatkan orang lain dengan cara yang terpuji e. Sebagai penguat tali silaturrohmi antarkaum muslimin 5. Susunan saf dalam salat Hadis Rosulullah sebagai berikut:
ﻴﺠﻌل ﺍﻝﺭﺠﺎل ﻗﺩﻡ ﺍﻝﻐﻠﻤﺎﻥ ﻭﺍﻝﻐﻤﺎﻥ ﺨﻠﻔﻬﻡ ﻭﺍﻝﻨﺴﺎﺀ ﺨﻠﻑ ﺍﻝﻐﻠﻤﺎﻥ ﺭﻭﺍﻩ ﺍﺤﻤﺩ Artinya : Menempatkan kaum lelaki di depan anak-anak dan anakanak dibelakang mereka sedangkan kaum perempuan dibelakang anak-anak ( Hadis Riwayat Ahmad dari Abu Malik). Berdasarkan hadis diatas susunan makmum dalam salat berjamaah adalah sebagai berikut: a. Saf terdepan adalah orang laki-laki dewasa apabila saf paling depan sudah penuh kita harus menggisi saf dibelakngnya b. Saf laki laki dewasa apabila sudah penuh saf berikutnya adalah kelompok anak laki laki c. Saf paling belakang adalah saf perempuan d. Saf harus lurus dan rapat
46
B. Hal- hal Yang Mempengaruhi Hasil Belajar Hasil belajar antara satu siswa dengan siswa yang lain berbeda, hal itu disebabkan oleh berbagai faktor, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. 1. Faktor intern Dipengaruhi oleh: faktor jasmaniah ( kesehatan ), faktor psikologis ( intelegensi, perhatian, bakat, motif, kematangan, kesiapan), faktor kelelahan ( jasmani dan rohani). 2. Faktor ekstern Dipengaruhi oleh: faktor keluarga ( cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, latar belakang kebudayaan), faktor sekolah ( metode belajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, tugas rumah), faktor masyarakat ( kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat ( Slameto, 1995). C. Srategi Belajar Card Sort Strategi card sort adalah kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep, penggolongan sifat, fakta tentang suatu obyek, atau mengulangi informasi (Mel. Silberman, 2002:157). Card sort berarti memilah dan memilih kartu. Strategi card sort memiliki tujuan mengaktifkan setiap individu sekaligus kelompok ( cooperative learning) dalam belajar.
47
Adapun langkah-langkah penerapan strategi card sort dalam Modul PLPG IAIN Walisongo tahun 2009 halaman 121 sebagai berikut: 1. Guru menyiapkan kartu berisi tentang materi pokok sesuai SK/KD mapel ( perkiraan jumlah kartu sama dengan jumlah murid dikelas, isi kartu terdiri dari kartu induk/topik utama dan kartu rincian). 2. Seluruh kartu diacak/dikocok agar campur. 3. Bagikan kartu kepada murid dan pastikan masing-masing memperoleh satu kartu (boleh dua). 4. Perintahkan setiap murid bergerak mencari kartu induknya dengan mencocokkan kepada kawan sekelasnya. 5. Setelah kartu induk beserta seluruh kartu rinciannya ketemu, perintahkan masing-masing membentuk kelompok dan menempelkan hasilnya dipapan secara urut. 6. Lakukan koreksi bersama setelah semua kelompok menempelkan hasilnya. 7. Mintalah salah satu penanggung jawab kelompok untuk menjelaskan hasil sortir kartunya, kemudian mintalah komentar dari kelompok lainnya. 8. Berikan apresiasi setiap hasil kerja murid. 9. Lakukan klarifikasi, penyimpulan dan tindaklanjut. Adapun kelebihan dan kekurangan strategi card sort adalah sebagai berikut: a. Kelebihan card sort a) Menimbulkan keceriaan siswa pada saat pembelajaran
48
b) Menumbuhkan semangat kerjasama c) Membuat siswa aktif mengikuti pembelajaran d) Interaksi siswa dengan guru lebih akrab b. Kekurangan card sort a) Memerlukan persiapan waktu yang lebih banyak b) Perlu adanya adaptasi bagi siswa c) Memerlukan pengelolaan kelas secara ekstra d) Penggunaan alokasi waktu cenderung melebihi rencana
49
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
Penelitian dilaksanakan di MI Sudirman Kemetul pada siswa kelas II dengan mata pelajaran fiqih. Penelitian ini dibagi menjadi 2 kelas yaitu kelas A dan kelas B. Kelas A dengan pembelajaran konvensional diikuti oleh 8 siswa terdiri dari 5 putra dan 3 putri. Kelas B diikuti oleh 8 siswa terdiri dari 5 putra dan 3 putri. Adapun penjelasan dalam penelitian kelas A dan B sebagai berikut:
A. Pelaksanaan Penelitian pada Kelas A Penelitian pada kelas A adalah menggunakan metode lama dan yang biasa dilakukan guru pada umumnya. Yaitu dalam kegiatan proses KBM dengan menggunakan metode pembelajaran konvensional yang biasa dilakukan setiap hari yaitu dengan metode ceramah dan siswa mendengarkan guru serta menyimak bahan ajar. Di akhir pelajaran kegiatan yang dilakukan adalah evaluasi sebagai bahan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam memahami pelajaran yang disampaikan guru. Adapun pelaksanaan pengajaran ini adalah sebagai berikut: 1. Tahap I dilaksanakan pada hari jum’at tanggal 23 April 2010 jam pelajaran 3-4 selama 60 menit. Materi pembelajaran adalah syarat imam salat.
49
50
2. Tahap II dilaksanakan pada hari jum’at tanggal 30 April 2010 jam pelajaran ke 3-4 selama 60 menit. Materi pembelajaran adalah cara mengingatkan imam yang salah dalam salat. 3. Tahap III dilaksanakan pada hari jum’at tanggal 7 Mei 2010 jam pelajaran ke 3-4 selama 60 menit. Materi pembelajaran dalam tahap ini adalah susunan saf makmum dalam salat berjama’ah. Selama pembelajaran berlangsung dilakukan observasi untuk mengetahui pengaruh kegiatan pembelajaran terhadap hasil belajar fiqih dalam
tatacara
salat
berjama’ah
dengan
menggunakan
metode
konvensional (metode ceramah dan penugasan). Dalam observasi ini peneliti bekerjasama dengan rekan guru yaitu Ibu
Hartini,
S.Pd.
Dalam
pembelajaran
konvensional
ini
guru
menggunakan metode dan perlakuan yang sama terhadap siswa pada tahap I, II, dan III. Hasil dari pengamatan yang didapat pada pembelajaran tahap I, II, dan III hampir sama yaitu siswa kurang antusias dalam mengikuti pelajaran fiqih. Hanya ada sedikit siswa yang aktif dalam pembelajaran. Mereka mendengarkan penjelasan guru dan bertanya jika tidak paham, karena mereka memang anak yang lebih unggul prestasinya dibanding yang lain. Mereka adalah Rudiyanto dan Rosinta. Siswa lain lebih senang berbicara dengan temannya dan tidak memperhatikan penjelasan guru. Diantara siswa yang banyak bicara di dalam kelas adalah Catur, Rifa’i, dan Andi Purwanto. Ada juga siswa yang tidak paham dengan apa yang
51
disampaikan guru yaitu dibuktikan setelah pelajaran selesai siswa ditanya oleh guru tidak bisa menjawab pertanyaan. Setelah diadakan ulangan masih banyak siswa yang belum tuntas. Refleksi : Berdasarkan pengamatan terhadap situasi pembelajaran kelas A pada tahap I, II, dan III belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Nilai rata-rata dari seluruh kegiatan pembelajaran masih dibawah atau sebatas KKM (kriteria ketuntasan minimal). Maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan metode konvensional pada tahap I, II, dan III belum dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran fiqih tentang tatacara salat berjama’ah sesuai tujuan dan rencana pembelajaran.
B. Pelaksanaan Penelitian pada Kelas B Pada
penelitian
kelas
B
ini
peneliti
menggunakan
metode
pembelajaran card sort yaitu dengan menyortir kartu. Adapun penjelasan mengenai tindakan dan kegiatan yang dilakukan selama pembelajaran adalah sebagai berikut: 1. Diskripsi siklus I a.
Perencanaan siklus I Tahap perencanaan dalam siklus ini ada beberapa hal yang harus dilakukan sebagai berikut diantaranya: a)
Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
b)
Membuat kisi-kisi soal
52
b.
c)
Membuat butir-butir soal
d)
Mempersiapkan bahan-bahan pembelajaran
e)
Mempersiapkan media pembelajaran berupa kartu
f)
Mempersiapkan lembar observasi
Pelaksanaan siklus I Dalam pelaksanaan siklus I ini dilaksanakan hari jum’at tanggal 23 April 2010 pada pelajaran jam 1-2 dengan waktu 60 menit. Materi pembelajaran yang diajarkan adalah syarat imam salat. Kegiatan yang dilakukan dalam pembelajaran adalah sebagai berikut: a) Kegiatan Pendahuluan 1. Guru memberi salam kepada siswa, dilanjutkan dengan membaca do’a sebelum pelajaran dimulai. 2. Guru mengabsen siswa 3. Guru melakukan apersepsi dengan melakukan tanya jawab tentang materi yang akan diajarkan. Misalnya: Siapa yang tahu arti salat berjama’ah? Siapa yang pernah salat berjama’ah? Disebut apa yang memimpin salat berjama’ah? Guru membacakan hadis keutamaan salat berjama’ah dan siswa menirukan bersama-sama. 4. Guru
memperkenalkan
dan
menjelaskan
pelaksanaan
pembelajaran dengan strategi card sort, yaitu: Guru menunjukkan alat yang digunakan yaitu kartu.
53
Guru memberi contoh pelaksanaan strategi card sort dengan peragaan. b) Kegiatan Inti 1. Guru membentuk kelompok dengan jumlah anggota sebanyak 4 orang secara heterogen (campuran menurut prestasi, jenis kelamin, dan suku). 2. Setiap siswa dibagi potongan kertas yang berisi informasi tentang ciri-ciri imam yang sah dan ciri-ciri imam yang tidak sah dimakmumi. 3. Siswa diminta bergerak dan berkeliling didalam kelas untuk menemukan kartu dengan kategori yang sama. 4. Siswa
dengan
kategori
yang
sama
diminta
mempresentasikan kategori masing-masing didepan kelas. 5. Seiring dengan presentasi dari tiap kategori tersebut, guru memberikan poin-poin penting terkait dengan materi pembelajaran dengan cara guru menjelaskan masingmasing kategori dalam kartu tersebut. Guru juga memberikan bimbingan kepada siswa apabila terjadi kesalahan pada siswa dalam pelaksanaan pembelajaran dengan strategi card sort ini. 6. Guru memberikan kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari.
54
7. Guru memberikan tugas individu kepada siswa sebagai evaluasiberupa soal esay. c) Kegiatan Penutup 1. Siswa menyebutkan ciri-ciri imam yang sah dan ciri-ciri imam yang tidak sah secara bersama-sama. 2. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam. c.
Pengamatan Siklus I Selama pembelajaran berlangsung dilakukan observasi untuk mengetahui pengaruh kegiatan pembelajaran dalam meningkatkan hasil belajar fiqih dalam tatacara salat berjama’ah. Dalam kegiatan pengamatan siklus ini dilakukan terhadap siswa dan guru. Dalam pengamatan ini peneliti bekerjasama dengan rekan guru yaitu Ibui Hartini, S.Pd yang mengamati kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan pembelajaran. Pelaksanaan pengamatan berdasarkan lembar observasi yang telah disiapkan. Setelah diamati pembelajaran dengan strategi card sort menunjukkan keseriusan guru dalam pembelajaran. Namun perlu adanya pengaturan waktu agar pembelajaran dapat berjalan dengan baik sesuai rencana yang diharapkan karena dalam pelaksanaan siklus I waktu kurang disebabkan guru pada kegiatan awal perlu waktu lama untuk memperkenalkan dan menjelaskan strategi card sort pada siswa. Selain itu siswa membutuhkan waktu yang banyak dalam pelaksanaan pembelajaran card sort karena hal itu merupakan hal yang baru bagi mereka.
55
Suasana
pembelajaran
cenderung
aktif
karena
dalam
pembelajaran siswa berusaha mencari pasangan untuk menemukan kategori kartu yang sama. Namun masih terdapat siswa yang kurang aktif dalam pembelajaran diantaranya Qusnul hidayah dan Dimas Bayu Pamungkas dikarenakan mereka belum memahami tentang bagaimana pelaksanaan pembelajaran dengan strategi card sort. Suasana pembelajaran terlihat lebih menyenangkan dari pembelajaran sebelumnya. Siswa yang biasanya murung, berbicara dengan temannya dan bermain dengan mainan yang dibawanya dengan pembelajaran card sort lebih bersemangat mengikuti pelajaran diantaranya Anisa, Shinta, Andhika, dan Tito. d.
Pengumpulan Data Siklus I Data yang dikumpulkan dalam pelaksanaan siklus I adalah: 1. Hasil observasi proses pembelajaran. 2. Hasil evaluasi siklus I. 3. Dokumen berupa RPP, alat evaluasi, daftar nilai, daftar absensi.
e.
Refleksi : Hasil dari siklus I dalam pembelajaran fiqih menggunakan strategi card sort menunjukkan adanya peningkatan minat dan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Sebelum strategi card sort minat siswa dalam pembelajaran fiqih sangat rendah. Siswa terlihat malas dan tidak bersemangat dalam mengikuti pelajaran. Mereka lebih senang bermain-main dan berbicara dengan temannya.
56
Tetapi sekarang dengan strategi card sort siswa lebih bersemangat dan
bergembira
karena
belajar
dengan
suasana
baru
dan
menyenangkan. Mereka bisa bebas bergerak dalam belajar untuk menemukan kartu dengan kategori yang sama. Mereka berani bertanya dan menjawab pertanyaan dalam pembelajaran. Namun masih ada beberapa siswa yang kurang memahami pelaksanaan pembelajaran dengan strategi card sort. Mereka masih belum mengerti apa yang seharusnya mereka lakukan dan masih belum tepat dalam mencari pasangannya untuk menemukan kartu dengan kategori yang sama. Hasil ulangan pada siklus I sudah menunjukkan peningkatan dari sebelumnya. Rata-rata sebatas KKM, sekarang sudah sedikit meningkat diatas KKM tetapi belum memuaskan, belum mencapai 75%. Dengan melihat hasil dari pembelajaran card sort pada siklus I ini, maka masih perlu dilakukan perbaikan pada pembelajaran selanjutnya, yaitu guru perlu memanage waktu agar sesuai rencana, guru perlu mengulang pengenalan cara pembelajaran dengan strategi card sort agar siswa lebih paham, guru memberikan bimbingan kepada siswa dalam pelaksanaan pembelajaran dengan strategi card sort serta memberikan kesempatan bertanya sebelum mengadakan evaluasi. Oleh karena itu peneliti lanjutkan ke pembelajaran siklus II.
57
2. Diskripsi siklus II a. Perencanaan Siklus II Tahap perencanaan dalam siklus ini ada beberapa hal yang harus dilakukan sebagai berikut diantaranya: 1. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). 2. Membuat kisi-kisi soal. 3. Membuat butir-butir soal. 4. Mempersiapkan bahan-bahan pembelajaran. 5. Mempersiapkan media pembelajaran berupa kartu. 6. Mempersiapkan lembar observasi. b. Pelaksanaan Siklus II Dalam pelaksanaan siklus II ini dilaksanakan hari jum’at tanggal 30 April 2010 pada pelajaran jam 1-2 dengan waktu 60 menit. Materi pembelajaran yang diajarkan adalah cara mengingatkan imam yang salah. Kegiatan yang dilakukan dalam pembelajaran adalah sebagai berikut: a) Kegiatan Pendahuluan 1. Guru memberi salam kepada siswa, dilanjutkan dengan membaca do’a sebelum pelajaran dimulai. 2. Guru mengabsen siswa. 3. Guru melakukan apersepsi dengan tanya jawab tentang materi yang lalu. Contoh: coba siapa yang masih ingat syarat imam yang sah?.
58
4. Dilanjutkan guru menyinggung materi yang akan disampaikan yaitu cara mengingatkan imam yang salah. 5. Guru mengingatkan kembali pembelajaran dengan strategi card sort agar siswa lebih paham pelaksanaan pembelajaran dengan strategi card sort. b) Kegiatan Inti 1. Guru membentuk kelompok dengan jumlah anggota sebanyak 4 orang secara heterogen (campuran menurut prestasi, jenis kelamin, dan suku). 2. Setiap siswa dibagi potongan kertas yang berisi informasi tentang tatacara mengingatkan imam yang salah dalam salat. 3. Siswa diminta bergerak dan berkeliling didalam kelas untuk menemukan kartu dengan kategori yang sama. 4. Siswa dengan kategori yang sama diminta mempresentasikan kategori masing-masing didepan kelas. 5. Seiring dengan presentasi dari tiap kategori tersebut, guru memberikan poin-poin penting terkait dengan materi pembelajaran dengan cara guru menjelaskan masing-masing kategori yang ada dalam kartu tersebut. Guru memberikan bimbingan agar siswa dapat melaksanakan pembelajaran dengan strategi card sort. Contoh, jika ada siswa yang belum menemukan kartu yang tepat guru mengarahkan dan memberi waktu lagi kepada siswa untuk mencarinya sampai benar.
59
6. Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa yang belum paham dengan materi yang diajarkan. 7. Guru memberikan kesimpulan dan memberi tugas individu kepada siswa sebagai evaluasi berupa soal esay. c) Kegiatan Penutup 1. Guru membacakan pengalaman cerita tentang cara memberitahu imam yang salah, siswa melengkapi dengan jawaban lisan sebagai evaluasi. 2. Siswa menyebutkan cara memberitahu imam yang salah secara bersama-sama. 3. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkkan salam. c.
Pengamatan Siklus II Selama pembelajaran berlangsung dilakukan observasi untuk mengetahui pengaruh pembelajaran dalam upaya peningkatan hasil belajar fiqih dalam tatacara salat berjama’ah. Dalam kegiatan pengamatan siklus ini dilakukan terhadap siswa dan guru. Dalam pengamatan ini peneliti bekerjasama dengan rekan guru yaitu Ibu Hartini, S.Pd yang mengamati kegiatan yang berlangsung. Pelaksanaan pengamatan ini berdasarkan lembar observasi yang telah disiapkan. Setelah diamati pembelajaran pada siklus II menunjukkan kesungguhan guru dalam meningkatkan hasil belajar fiqih khususnya dalam tatacara salat berjama’ah. Guru sedikit demi
60
sedikit dapat menguasai kelas dan dapat mengatur waktu untuk mencapai tujuan pembelajaran sesuai rencana yang diharapkan. Siswa mulai terbiasa dengan pembelajaran strategi card sort sehingga mereka lebih lancar dalam melaksanakan pembelajaran card sort. Mereka sudah tahu apa yang harus mereka lakukan setelah mendapat kartu. Suasana pembelajaran sudah mengarah pada sasaran, hal ini terlihat dengan keaktifan siswa cenderung antusias. Misalnya ketika pelajaran
akan
dimulai
siswa
sudah
ada
diruangan
dan
mempersiapkan alat pelajaran. Mereka menunggu waktu belajar sambil bermain seperti minggu lalu. Wajah mereka berseri-seri menunjukkan keceriaan yang mereka rasakan. Sudah mulai berkurang siswa yang berbicara dan bergurau di kelas karena mereka disibukkan dengan kegiatan di dalam kelas yang melibatkan keaktifan fisik. Mereka adalah Andhika yang dulunya sering berjalan saat pelajaran disampaikan tetapi sekarang lebih terarah pada pelajaran yaitu dengan melakukan tindakan mencari kartu dengan berusaha mencari kategori yang sama dengan kartu yang dibawanya. Kemudian setelah melakukan percobaan itu, guru melakukan tes kepada siswa untuk mengetahui sejauhmana kemampuan dan keberhasilan yang dicapai dengan metode baru. Namun masih belum mencapai hasil yang baik. Dengan bukti hasil ulangan yang berlangsung setelah penggunaan metode card sort masih ada anak
61
yang belum tuntas. Oleh karena itu akan dilakukan pengulangan ke tahap selanjutnya. d.
Pengumpulan Data Siklus II Data yang dikumpulkan dalam pelaksanaan siklus II adalah: 1. Hasil observasi proses pembelajaran. 2. Hasil evaluasi siklus II. 3. Dokumen berupa RPP, alat evaluasi, daftar nilai, daftar absensi.
e.
Refleksi Hasil dari siklus II dalam pembelajaran menggunakan strategi card sort menunjukkan adanya peningkatan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran pada siklus I. Antusias dan perhatian siswa dalam proses pembelajaran juga meningkat dibuktikan setelah diadakan ulangan siklus II hasil belajar mereka meningkat. Nilai rata-rata kelas sudah diatas KKM dan hanya satu siswa yang belum mencapai KKM. Masih terdapat beberapa siswa yang kurang kerjasama dengan teman lainnya. Contohnya Rico dan Anisa tidak mau berpasangan ketika mendapat kartu dengan kategori yang sejenis, karena memang Rico anaknya pendiam dan Anisa anak pemalu. Mereka takut diejek oleh temannya jika maju didepan kelas berpasangan, sehingga perhatian kelas agak terganggu. Guru harus memberikan penjelasan kepada mereka bahwa pembelajaran seperti
62
ini
bertujuan
untuk
melatih
keberanian
siswa
dan
lebih
mempermudah siswa untuk mengingat materi pelajaran. 3. Diskripsi Siklus III a. Perencanaan Siklus III Tahap perencanaan dalam siklus ini ada beberapa hal yang harus dilakukan sebagai berikut diantaranya: 1. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). 2. Membuat kisi-kisi soal. 3. Membuat butir-butir soal. 4. Mempersiapkan bahan-bahan pembelajaran. 5. Mempersiapkan media pembelajaran berupa kartu. 6. Mempersiapkan lembar observasi. b. Pelaksanaan Siklus III Dalam pelaksanaan siklus III ini dilaksanakan hari jum’at tanggal 7 Mei 2010 pada pelajaran jam 3-4 dengan waktu 60 menit. Materi pembelajaran yang diajarkan adalah susunan saf makmum dalam salat berjama’ah. Kegiatan yang dilakukan dalam pembelajaran adalah sebagai berikut: a) Kegiatan Pendahuluan 1.
Guru memberi salam kepada siswa, dilanjutkan dengan membaca do’a sebelum pelajaran dimulai.
2.
Guru mengabsen siswa.
63
3.
Guru melakukan apersepsi dengan tanya jawab tentang materi yang lalu. Contoh: Bagaimana cara mengingatkan imam yang salah?
4.
Dilanjutkan guru menyampaikan materi.
5.
Guru mengingatkan kembali pembelajaran dengan strategi card sort agar siswa lebih paham pelaksanaan pembelajaran dengan strategi card sort.
b) Kegiatan Inti 1.
Guru membentuk kelompok dengan jumlah anggota sebanyak 4 orang secara heterogen (campuran menurut prestasi, jenis kelamin, dan suku).
2.
Setiap siswa dibagi potongan kertas yang berisi informasi tentang susunan saf makmum dalam salat berjama’ah.
3.
Siswa diminta bergerak dan berkeliling didalam kelas untuk menemukan kartu dengan kategori yang sama.
4.
Siswa dengan kategori yang sama diminta mempresentasikan.
5.
Seiring dengan presentasi dari tiap kategori tersebut, guru memberikan
poin-poin
penting terkait dengan
materi
pembelajaran dengan cara guru menjelaskan masing-masing kategori yang ada dalam kartu tersebut. Guru memberikan bimbingan agar siswa dapat melaksanakan pembelajaran dengan strategi card sort. Contoh, jika ada siswa yang belum
64
menemukan kartu yang tepat guru mengarahkan dan memberi waktu lagi kepada siswa untuk mencarinya sampai benar. 6.
Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa yang belum paham dengan materi yang diajarkan.
7.
Guru memberikan kesimpulan dan memberi tugas individu kepada siswa sebagai evaluasi berupa soal esay.
c) Kegiatan Penutup 1.
Guru membacakan pengalaman cerita tentang susunan saf makmum dalam salat berjama’ah, siswa melengkapi dengan jawaban lisan sebagai evaluasi.
2.
Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.
c. Pengamatan Siklus III Selama pembelajaran berlangsung dilakukan observasi untuk mengetahui pengaruh pembelajaran dalam upaya peningkatan hasil belajar fiqih dalam tatacara salat berjama’ah. Dalam kegiatan pengamatan siklus ini dilakukan terhadap siswa dan guru. Dalam pengamatan ini peneliti bekerjasama dengan rekan guru yaitu Ibu Hartini, S.Pd yang mengamati kegiatan yang berlangsung dalam proses pembelajaran. Rekan guru ini bertindak sebagai pengamat kegiatan yang dilakukan oleh siswa dan guru. Pelaksanaan pengamatan ini berdasarkan lembar observasi yang telah disiapkan. Setelah diamati pembelajaran pada siklus III sudah mengalami peningkatan dari siklus I dan II. Guru sudah dapat mengatur waktu dengan baik dan dapat menguasai kelas. Suasana pembelajaran
65
sudah mengarah pada sasaran, hal ini terlihat dengan antusias siswa yang lebih meningkat, misalnya siswa sudah berada dalam kelas dan menyiapkan alat pelajaran sebelum guru memulai pelajaran. Sudah tidak ada siswa yang berbicara dan bermain sendiri dengan mainan yang dibawanya. Mereka dapat mengikuti proses pembelajaran dengan lancar karena sudah beberpa kali melakukan kegiatan belajar dengan strategi cartd sort sehingga mereka sudah paham dengan pelaksanaan pembelajaran card sort. Sudah tidak ada siswa yang malu untuk maju kedepan kelas berpasangan dengan temannya. Setelah diadakan ulangan hasil yang diperoleh siswa mengalami perubahan yang baik yaitu dengan tingkat yang lebih tinggi dari siklus I dan II. d. Pengumpulan Data Siklus III Data yang dikumpulkan dalam pelaksanaan siklus III adalah: 1.
Hasil observasi proses pembelajaran.
2.
Hasil evaluasi siklus III.
3.
Dokumen berupa RPP, alat evaluasi, daftar nilai, daftar absensi.
e. Refleksi Hasil dari siklus III dalam pembelajaran menggunakan strategi card sort menunjukkan adanya peningkatan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Siswa aktif dalam poses pembelajaran di kelas dan hasil belajar siswa menunjukkan adanya peningkatan. Hal itu dapat
66
dilihat dari nilai ulangan yang diperoleh sebagian besar siswa sudah mencapai KKM dan rata-rata kelas sudah diatas KKM. Nilai yang dihasilkan sudah mencapai standar baik.
67
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian 1. Hasil Penilaian Fiqih Kelas A (Pembelajaran Konvensional) Pada penelitian ini dilaksanakan penilaian tiga kali dalam proses pembelajaran. Hasil tes disampaikan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan antara keberhasilan pembelajaran menggunakan metode konvensional dengan pembelajaran menggunakan strategi card sort dalam pelajaran fiqih mengenai ketentuan tatacara salat berjama’ah. Adapun hasil tes dalam pembelajaran konvensional kelas A adalah sebagai berikut:
a.
Hasil penilaian pembelajaran konvensional kelas A tahap I a) Hasil Tes Pembelajaran Tahap I Tabel 1. Ulangan ke - 1 Ulangan
Nomor
Nama Siswa
Nilai
Tuntas/Belum Tuntas
1
Andi Purwanto
75
T
2
Catur Pamungkas
50
BT
3
Rudiyanto Agus P
75
T
4
Bardan Galih S
50
BT
5
M. Rifa’i
50
BT
67
68
6
Rosinta Melani
100
T
7
Zulfa Anggun N.A
30
BT
8
Barokah Al Fitri
50
BT
480 60 60 37,5%
T = 3, BT = 5
JUMLAH Rata-rata KKM % Tuntas
Penjelasan: 1) Dari tabel 1 diatas menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang diperoleh dari hasil tes I pada pembelajaran konvensional 60. Nilai masih sebatas sama dengan KKM kelas II sebesar 60. 2) Lima(5) dari delapan(8) siswa belum mencapai KKM. b) Hasil Observasi Petunjuk: Berilah skor pada butir-butir pelaksanaan pembelajaran dengan melingkari angka pada kolom ( 1,2,3,4, dan 5) sesuai kriteria sebagai berikut: 1 = sangat tidak baik( 0-12,5%, siswa melaksanakan) 2 = tidak baik( 25%-37,5%, siswa melaksanakan) 3 = kurang baik( 50%-62,5%, siswa melaksanakan) 4 = baik( 75%-87,5%, siswa melaksanakan) 5 = sangat baik( 100%, siswa melasanakan)
69
Tabel 2. Hasil Observasi Tahap 1 No 1
Indikator /Aspek yang diamati Alat pelajaran telah siap ketika pelajaran akan
Skor 1
2
3
4
5
dimulai 2
Memperhatikan penjelasan guru
1
2
3
4
5
3
Tidak berbicara sendiri atau mengganggu
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
teman 4
Berupaya mengatasi kesulitan yang dihadapi dengan bertanya pada guru
5
Mampu bekerjasama dengan teman
1
2
3
4
5
6
Siap menerima kritik dari teman jika ada
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
kesalahan 7
Berusaha mencapai hasil yang terbaik Jumlah skor
Observasi terhadap siswa bertujuan untuk mengetahui nilai keaktifan siswa pada pembelajaran konvensional. Pada pembelajaran tahap I memperoleh skor 20. Dari hasil ini berarti nilai rata-rata keaktifan siswa dalam pembelajaran adalah
dipresentase adalah
NP
NK × 100% R
∑ =
I×R = N
20 × 2 = 5,71, jika 7
20 × 100% = 57,14%. Hasil 35
perhitungan ini menunjukkan keaktifan siswa dalam pembelajaran adalah sebatas cukup.
70
Keterangan : a. Nilai 8,6-10,0 = sangat baik b. Nilai 7,1-8,5 = baik c. Nilai 5,6-7,0 = cukup d. Nilai 4,1-5,5 = kurang e. Nilai 0-4,0 = sangat kurang b.
Hasil Penelitian Pembelajaran Konvensional Kelas A Tahap II a) Hasil Tes Pembelajaran Tahap II Tabel 3. Ulangan ke- II
Nomor
Nama Siswa
Ulangan Nilai
Tuntas/Belum Tuntas
1
Andi Purwanto
88
T
2
Catur Pamungkas
20
BT
3
Rudiyanto Agus P
88
T
4
Bardan Galih S
50
BT
5
M. Rifa’i
33
BT
6
Rosinta Melani
70
T
7
Zulfa Anggun N.A
20
BT
8
Barokah Al Fitri
50
BT
419 52,37 60 37,5%
T = 3, BT = 5
JUMLAH Rata-rata KKM % Tuntas
71
Penjelasan: 1) Dari tabel 2 diatas menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang diperoleh dari hasil tes II pada pembelajaran konvensional 52,37. Nilai masih dibawah KKM kelas II sebesar 60. 2) Siswa yang telah mencapai KKM sebanyak 3 orang atau 37,5% yaitu Andi Purwanto, Rudiyanto, dan Rosinta. 3) Siswa yang belum mencapai KKM sebanyak 5 orang atau 62,5% yaitu Catur, Bardan, Rifa’i, Zulfa, dan Barokah. b) Hasil Observasi Petunjuk: Berilah skor pada butir-butir pelaksanaan pembelajaran dengan melingkari angka pada kolom ( 1,2,3,4, dan 5) sesuai kriteria sebagai berikut: 1 = sangat tidak baik( 0-12,5%, siswa melaksanakan) 2 = tidak baik( 25%-37,5%, siswa melaksanakan) 3 = kurang baik( 50%-62,5%, siswa melaksanakan) 4 = baik( 75%-87,5%, siswa melaksanakan) 5 = sangat baik( 100%, siswa melasanakan) Tabel 4. Hasil Observasi Tahap II No 1
Indikator /Aspek yang diamati Alat pelajaran telah siap ketika pelajaran akan
Skor 1
2
3
4
5
dimulai 2
Memperhatikan penjelasan guru
1
2
3
4
5
3
Tidak berbicara sendiri atau mengganggu
1
2
3
4
5
72
teman 4
Berupaya mengatasi kesulitan yang dihadapi
1
2
3
4
5
dengan bertanya pada guru 5
Mampu bekerjasama dengan teman
1
2
3
4
5
6
Siap menerima kritik dari teman jika ada
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
kesalahan 7
Berusaha mencapai hasil yang terbaik Jumlah skor
Observasi terhadap siswa bertujuan untuk mengetahui nilai keaktifan siswa pada pembelajaran konvensional. Pada pembelajaran tahap II memperoleh skor 19. Dari hasil ini berarti nilai rata-rata keaktifan siswa dalam pembelajaran adalah
dipresentase adalah NP
NK × 100% R
∑ =
I×R = N
19 × 2 = 5,42, jika 7
19 × 100% = 54,28%. Hasil 35
perhitungan ini menunjukkan keaktifan siswa dalam pembelajaran adalah kurang. Keterangan : a. Nilai 8,6-10,0 = sangat baik b. Nilai 7,1-8,5 = baik c. Nilai 5,6-7,0 = cukup d. Nilai 4,1-5,5 = kurang e. Nilai 0-4,0 = sangat kurang
73
c.
Hasil Penelitian Pembelajaran Konvensional Kelas A Tahap III a) Hasil Tes Pembelajaran Tahap III Tabel 5. Ulangan ke- III
Nomor
Nama Siswa
Ulangan Nilai
Tuntas/Belum Tuntas
1
Andi Purwanto
40
BT
2
Catur Pamungkas
50
BT
3
Rudiyanto Agus P
70
T
4
Bardan Galih S
60
BT
5
M. Rifa’i
70
BT
6
Rosinta Melani
100
T
7
Zulfa Anggun N.A
40
BT
8
Barokah Al Fitri
60
BT
510 63,75 60 62,5%
T = 5, BT = 3
JUMLAH Rata-rata KKM % Tuntas
Penjelasan: 1)
Dari tabel 3 diatas menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang diperoleh dari hasil tes III pada pembelajaran konvensional 63,8. Nilai telah mencapai KKM kelas II sebesar 60.
2)
Siswa yang telah mencapai KKM sebanyak 5 orang atau 62,5% yaitu Rudiyanto, Bardan, Rifa’i, Rosinta, dan Barokah.
74
3)
Siswa yang belum mencapai KKM sebanyak 3 orang atau 37,5% yaitu Andi P, Catur, dan Zulfa.
4)
Berdasarkan perolehan nilai dari hasil tes I, II, dan III ini, maka guru perlu mengevaluasi dan merefleksi diri serta berupaya mencari strategi yang tepat dalam pembelajaran agar memperoleh hasil yang lebih baik.
b) Hasil Observasi Petunjuk: Berilah skor pada butir-butir pelaksanaan pembelajaran dengan melingkari angka pada kolom ( 1,2,3,4, dan 5) sesuai kriteria sebagai berikut: 1 = sangat tidak baik( 0-12,5%, siswa melaksanakan) 2 = tidak baik( 25%-37,5%, siswa melaksanakan) 3 = kurang baik( 50%-62,5%, siswa melaksanakan) 4 = baik( 75%-87,5%, siswa melaksanakan) 5 = sangat baik( 100%, siswa melasanakan)
Tabel 6. Hasil Observasi Tahap III No 1
Indikator /Aspek yang diamati Alat pelajaran telah siap ketika pelajaran akan
Skor 1
2
3
4
5
dimulai 2
Memperhatikan penjelasan guru
1
2
3
4
5
3
Tidak berbicara sendiri atau mengganggu
1
2
3
4
5
teman
75
4
Berupaya mengatasi kesulitan yang dihadapi
1
2
3
4
5
dengan bertanya pada guru 5
Mampu bekerjasama dengan teman
1
2
3
4
5
6
Siap menerima kritik dari teman jika ada
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
kesalahan 7
Berusaha mencapai hasil yang terbaik Jumlah skor
Observasi terhadap siswa bertujuan untuk mengetahui nilai keaktifan siswa pada pembelajaran konvensional. Pada pembelajaran tahap III memperoleh skor 21. Dari hasil ini berarti nilai rata-rata keaktifan siswa dalam pembelajaran adalah
dipresentase adalah NP
∑
I×R 21× 2 = = 6, jika N 7
NK 21 × 100% = × 100% =60%. Hasil perhitungan R 35
ini menunjukkan keaktifan siswa dalam pembelajaran adalah cukup. Keterangan : a. Nilai 8,6-10,0 = sangat baik b. Nilai 7,1-8,5 = baik c. Nilai 5,6-7,0 = cukup d. Nilai 4,1-5,5 = kurang e. Nilai 0-4,0 = sangat kurang
76
2. Hasil Penelitian Fiqih Kelas B ( Strategi Card Sort) a.
Diskripsi Siklus I 1. Tujuan Siklus I a) Untuk mengetahui keaktifan siswa dalam pembelajaran fiqih tentang tatacara salat berjama’ah dengan menggunakan strategi card sort. b) Untuk meningkatkan hasil belajar fiqih tentang tatacara salat berjama’ah dengan menggunakan strategi card sort. 2. Hasil Belajar Siklus I Hasil belajar pada siklus I ini dapat diketahui pada tabel dibawah ini sebagai berikut: Tabel 7. Ulangan Siklus I
Nomor
Nama Siswa
Ulangan Nilai
Tuntas/Belum Tuntas
1
Andhika Ma’bul F
75
T
2
Rico Setiawan
60
T
3
M. Rifki
50
BT
4
Dimas Bayu P
80
T
5
Tito Ardiansyah
80
T
6
Shinta Oktaviana
80
T
7
Qusnul Hidayah
60
T
77
8
Anisatul Azizah
55
JUMLAH Rata-rata KKM % Tuntas
540 67,5 60 75%
BT T = 6, BT = 2
Penjelasan: 1) Dari tabel 4 diatas menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang diperoleh dari hasil tes siklus I sebesar 67,5. Nilai telah berada diatas nilai KKM kelas II sebesar 60. 2) Siswa yang telah mencapai KKM sebanyak 6 orang atau 75% yaitu Andhika, Rico, Dimas, Tito, Shinta, dan Qusnul. 3) Siswa yang belum mencapai KKM sebanyak 2 orang atau 25% yaitu Rifki dan Anisa. 4) Meskipun sebagian besar siswa telah mencapai KKM akan tetapi masih ada siswa yang belum mencapai KKM, sehingga masih perlu pembelajaran siklus berikutnya. 3. Hasil Observasi a) Observasi Terhadap Guru Observasi terhadap guru bertujuan untuk mengetahui penguasaan guru dalam pembelajaran. Observasi terhadap guru pada siklus I memperoleh skor 98. Dari hasil ini berarti penguasaan presentase
guru
dalam
pembelajaran
dihitung dengan
98 × 100% = 81,67%. Hasil perhitungan ini 120
78
menunjukkan penguasaan guru dalam pembelajaran adalah amat baik. b) Observasi Terhadap Siswa Petunjuk: Berilah skor pada butir-butir pelaksanaan pembelajaran dengan melingkari angka pada kolom ( 1,2,3,4, dan 5) sesuai kriteria sebagai berikut: 1 = sangat tidak baik( 0-12,5%, siswa melaksanakan) 2 = tidak baik( 25%-37,5%, siswa melaksanakan) 3 = kurang baik( 50%-62,5%, siswa melaksanakan) 4 = baik( 75%-87,5%, siswa melaksanakan) 5 = sangat baik( 100%, siswa melasanakan) Tabel 8. Hasil Observasi Siklus I No 1
Indikator /Aspek yang diamati Alat pelajaran telah siap ketika pelajaran akan
Skor 1
2
3
4
5
dimulai 2
Memperhatikan penjelasan guru
1
2
3
4
5
3
Tidak berbicara sendiri atau mengganggu
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
teman 4
Berupaya mengatasi kesulitan yang dihadapi dengan bertanya pada guru
5
Mampu bekerjasama dengan teman
1
2
3
4
5
6
Siap menerima kritik dari teman jika ada
1
2
3
4
5
kesalahan
79
7
Berusaha mencapai hasil yang terbaik
1
2
3
4
5
Jumlah skor
Observasi terhadap siswa bertujuan untuk mengetahui nilai keaktifan siswa pada pembelajaran konvensional. Pada pembelajaran siklus I memperoleh skor 25. Dari hasil ini berarti nilai rata-rata keaktifan siswa dalam pembelajaran adalah
∑
NK × 100% R
=
dipresentase
adalah NP
I×R = N
25 × 2 = 7,14, jika 7
25 × 100% =71,4%. 35
Hasil
perhitungan ini menunjukkan keaktifan siswa dalam pembelajaran adalah baik. Keterangan : a. Nilai 8,6-10,0 = sangat baik b. Nilai 7,1-8,5 = baik c. Nilai 5,6-7,0 = cukup d. Nilai 4,1-5,5 = kurang e. Nilai 0-4,0 = sangat kurang 4. Hal-hal yang Menghambat Proses Pembelajaran Siklus I a) Siswa belum terbiasa melakukan proses pembelajaran dengan strategi card sort maka guru perlu memberikan bimbingan intensif. b) Perlu waktu relatif lama dalam pembelajaran.
80
5. Hal-hal yang Mendukung Proses Pembelajaran Siklus I a) Keaktifan siswa cukup baik untuk diajak memperbaiki pembelajaran sebelumnya. b) Telah ada kesungguhan siswa untuk memperoleh hasil belajar yang lebih baik, dibuktikan dengan hasil belajar yang meningkat dari sebelumnya. b.
Diskripsi Siklus II 1. Tujuan Siklus II c) Untuk mengetahui keaktifan siswa dalam pembelajaran fiqih tentang tatacara salat berjama’ah dengan menggunakan strategi card sort. d) Untuk meningkatkan hasil belajar fiqih tentang tatacara salat berjama’ah dengan menggunakan strategi card sort. 2. Hasil Belajar Siklus II Hasil belajar pada siklus II ini dapat diketahui pada tabel dibawah ini sebagai berikut : Tabel 9. Ulangan Siklus II
Nomor
Nama Siswa
Ulangan Nilai
Tuntas/Belum Tuntas
1
Andhika Ma’bul F
75
T
2
Rico Setiawan
70
T
3
M. Rifki
80
T
4
Dimas Bayu P
83
T
81
5
Tito Ardiansyah
88
T
6
Shinta Oktaviana
100
T
7
Qusnul Hidayah
63
T
8
Anisatul Azizah
56
BT
615 76,87 60 87,5%
T = 7, BT = 1
JUMLAH Rata-rata KKM % Tuntas Penjelasan:
1) Dari tabel 5 diatas menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang diperoleh dari hasil tes siklus II sebesar 76,87. Nilai telah berada diatas nilai KKM kelas II sebesar 60. 2) Siswa yang telah mencapai KKM sebanyak 7 orang atau 7,5% yaitu Andhika, Rico, Dimas, M.Rifa’i, Tito, Shinta, dan Qusnul. 3) Siswa yang belum mencapai KKM sebanyak 1 orang atau 12,5% yaitu Anisa. 4) Meskipun sebagian besar siswa telah mencapai KKM akan tetapi masih ada siswa yang belum mencapai KKM, sehingga masih perlu pembelajaran siklus berikutnya. 3. Hasil Observasi a)
Observasi Terhadap Guru Observasi terhadap guru bertujuan untuk mengetahui penguasaan guru dalam pembelajaran. Observasi terhadap guru pada siklus II memperoleh skor 109. Dari hasil ini
82
berarti penguasaan guru dalam pembelajaran dihitung dengan presentase
109 × 100% = 90,83%. Hasil perhitungan 120
ini menunjukkan penguasaan guru dalam pembelajaran adalah amat baik. b)
Observasi Terhadap Siswa
Petunjuk: Berilah skor pada butir-butir pelaksanaan pembelajaran dengan melingkari angka pada kolom ( 1,2,3,4, dan 5) sesuai kriteria sebagai berikut: 1 = sangat tidak baik( 0-12,5%, siswa melaksanakan) 2 = tidak baik( 25%-37,5%, siswa melaksanakan) 3 = kurang baik( 50%-62,5%, siswa melaksanakan) 4 = baik( 75%-87,5%, siswa melaksanakan) 5 = sangat baik( 100%, siswa melasanakan) Tabel 10. Hasil Observasi Siklus II No 1
Indikator /Aspek yang diamati Alat pelajaran telah siap ketika pelajaran akan
Skor 1
2
3
4
5
dimulai 2
Memperhatikan penjelasan guru
1
2
3
4
5
3
Tidak berbicara sendiri atau mengganggu
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
teman 4
Berupaya mengatasi kesulitan yang dihadapi dengan bertanya pada guru
5
Mampu bekerjasama dengan teman
83
6
Siap menerima kritik dari teman jika ada
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
kesalahan 7
Berusaha mencapai hasil yang terbaik Jumlah skor
Observasi terhadap siswa bertujuan untuk mengetahui nilai keaktifan siswa pada pembelajaran konvensional. Pada pembelajaran siklus II memperoleh skor 29. Dari hasil ini berarti nilai rata-rata keaktifan siswa dalam pembelajaran adalah
∑
NK × 100% R
=
dipresentase
adalah NP
I×R = N
29 × 2 = 8,28, 7
jika
29 × 100% =82,85%. 35
Hasil
perhitungan ini menunjukkan keaktifan siswa dalam pembelajaran adalah baik. Keterangan : a. Nilai 8,6-10,0 = sangat baik b. Nilai 7,1-8,5 = baik c. Nilai 5,6-7,0 = cukup d. Nilai 4,1-5,5 = kurang e. Nilai 0-4,0 = sangat kurang 3. Hal-hal yang Menghambat Proses Pembelajaran Siklus II a) Ada sebagian siswa yang kurang dapat bekerjasama dengan teman
lain
dalam
pembelajaran
dikarenakan
malu
84
berpasangan dengan lain jenis saat presentasi yaitu Rico dan Anisa sehingga membuat suasana gaduh. b) Perlu bimbingan kepada siswa dan pengkondisian suasana agar proses pembelajaran terarah dan tepat sasaran. 4. Hal-hal yang Mendukung Proses Pembelajaran Siklus I a) Keaktifan siswa semakin baik untuk diajak memperbaiki hasil tes sebelumnya, ditandai dengan kesiapan siswa mengikuti pembelajaran. b) Telah ada peningkatan hasil belajar dibandingkan dari siklus sebelumnya. c.
Diskripsi Siklus III 1.
Tujuan Siklus III a) Untuk mengetahui keaktifan siswa dalam pembelajaran fiqih
tentang
tatacara
salat
berjama’ah
dengan
menggunakan strategi card sort. b) Untuk meningkatkan hasil belajar fiqih tentang tatacara salat berjama’ah dengan menggunakan strategi card sort. 2.
Hasil Belajar Siklus III Hasil belajar pada siklus III ini dapat diketahui pada tabel dibawah ini sebagai berikut :
85
Tabel 11. Ulangan Siklus III Nomor
Nama Siswa
Ulangan Nilai
Tuntas/Belum Tuntas
1
Andhika Ma’bul F
100
T
2
Rico Setiawan
100
T
3
M. Rifki
90
T
4
Dimas Bayu P
80
T
5
Tito Ardiansyah
50
T
6
Shinta Oktaviana 100
T
7
Qusnul Hidayah 70
T
75
BT
665 83,12 60 87,5%
T = 7, BT = 1
8
Anisatul Azizah JUMLAH Rata-rata KKM % Tuntas
Penjelasan: 1)
Dari tabel 6 diatas menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang diperoleh dari hasil tes siklus III sebesar 83,12%. Nilai telah berada diatas nilai KKM kelas II sebesar 60.
2)
Siswa yang telah mencapai KKM sebanyak 7 orang atau 87,5% yaitu Andhika, Rico, Dimas, M.Rifa’i, Shinta, Anisa, dan Qusnul.
3)
Siswa yang belum mencapai KKM sebanyak 1 orang atau 12,5% yaitu Tito.
86
4)
Meskipun sebagian besar siswa telah mencapai KKM akan tetapi masih ada siswa yang belum mencapai KKM, sehingga masih perlu pembelajaran siklus berikutnya.
3.
Hasil Observasi a) Observasi Terhadap Guru Observasi terhadap guru bertujuan untuk mengetahui penguasaan guru dalam pembelajaran. Observasi terhadap guru pada siklus III memperoleh skor 110. Dari hasil ini berarti penguasaan presentase
guru
dalam
pembelajaran
dihitung dengan
110 × 100% = 91,66%. Hasil perhitungan ini 120
menunjukkan penguasaan guru dalam pembelajaran adalah amat baik. b) Observasi Terhadap Siswa Petunjuk: Berilah skor pada butir-butir pelaksanaan pembelajaran dengan melingkari angka pada kolom ( 1,2,3,4, dan 5) sesuai kriteria sebagai berikut: 1 = sangat tidak baik( 0-12,5%, siswa melaksanakan) 2 = tidak baik( 25%-37,5%, siswa melaksanakan) 3 = kurang baik( 50%-62,5%, siswa melaksanakan) 4 = baik( 75%-87,5%, siswa melaksanakan) 5 = sangat baik( 100%, siswa melasanakan)
87
Tabel 12. Hasil Observasi Siklus III No 1
Indikator /Aspek yang diamati
Skor
Alat pelajaran telah siap ketika pelajaran akan
1
2
3
4
5
dimulai 2
Memperhatikan penjelasan guru
1
2
3
4
5
3
Tidak berbicara sendiri atau mengganggu
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
teman 4
Berupaya mengatasi kesulitan yang dihadapi dengan bertanya pada guru
5
Mampu bekerjasama dengan teman
1
2
3
4
5
6
Siap menerima kritik dari teman jika ada
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
kesalahan 7
Berusaha mencapai hasil yang terbaik Jumlah skor
Observasi terhadap siswa bertujuan untuk mengetahui nilai keaktifan siswa pada pembelajaran konvensional. Pada pembelajaran siklus III memperoleh skor 32. Dari hasil ini berarti nilai rata-rata keaktifan siswa dalam pembelajaran adalah
dipresentase
adalah NP
NK × 100% R
=
∑
I × R 32 × 2 = = 9,14, jika N 7
32 × 100% =91,42%. 35
Hasil
perhitungan ini menunjukkan keaktifan siswa dalam pembelajaran adalah amat baik.
88
Keterangan : a. Nilai 8,6-10,0 = sangat baik b. Nilai 7,1-8,5 = baik c. Nilai 5,6-7,0 = cukup d. Nilai 4,1-5,5 = kurang e. Nilai 0-4,0 = sangat kurang 4. Hal-hal yang Menghambat Proses Pembelajaran Siklus III a) Masih terdapat siswa yang kurang bisa mendengarkan presentasi temannya disebabkan suara yang kurang keras dari yang sedang presentasi dan terkadang siswa yang dibelakang masih ramai saat presentasi. b) Perlu bimbingan kepada siswa dan pengkondisian suasana agar proses pembelajaran terarah dan tepat sasaran. 5. Hal-hal yang Mendukung Proses Pembelajaran Siklus III a) Keaktifan siswa semakin baik dibanding siklus sebelumnya dapat dilihat dari hasil observasi. b) Hasil belajar meningkat dapat dilihat dari rata-rata yang meningkat dari siklus sebelumnya 83,12. c) Pembelajaran dengan strategi card sort menjadikan siswa dan bersemangat dalam belajar.
B. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Pengelolaan Proses Pembelajaran Oleh Guru Berdasarkan penjelasan diskripsi I, II, dan III yaitu:
89
a.
Dalam proses pembelajaran guru senantiasa membangun interaksi timbal balik antara guru dan siswa sehingga siswa menjadi termotivasi
untuk
aktif
dan
bersemangat
mengikuti
proses
pembelajaran. b.
Guru selalu memberi kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk melakukan presentasi dan unjuk kreasi dalam menjalani proses pembelajaran.
c.
Guru selalu berupaya sebaik mungkin agar tercipta kondisi belajar yang terarah dan tepat sasaran.
d.
Peran guru berdasarkan hasil observasi termasuk kategori amat baik ditunjukkan dengan presentase 81,67% siklus I, 90,83% siklus II, dan 91,43% siklus III.
2. Partisipasi Siswa dalam Proses Pembelajaran Berdasarkan hasil observasi, menunjukkan bahwa siswa aktif dalam proses pembelajaran siklus I, II, dan III. Presentase keaktifan siswa siklus I 71,42% (baik), siklus II 82,86% (baik), dan siklus III 91,66% (amat baik). Kategori ini sesui dengan situasi proses pembelajaran selama siklus yaitu sebagi berikut: a. Siswa selalu siap dalam mengikuti pembelajaran. b. Perhatian siswa saat mengikuti proses pembelajaran baik. c. Siswa terlihat senang dan bersemangat untuk dapat mencari kartu yang sesuai dengan kategori masing-masing.
90
3. Pencapain Hasil Belajar Fiqih dengan Strategi Card Sort Hasil penilaian yang dilakukan setiap akhir proses pembelajaran siklus I, II, dan III mengalami peningkatan: a. Dari Aspek Pencapaian KKM Dari aspek pencapaian KKM, hipotesis yang menyatakan bahwa strategi card sort dapat meningkatkan hasil belajar fiqih siswa kelas II MI Sudirman Kemetul Kecamatan Susukan Kab. Semarang dapat diterima. Bukti kebenaran pernyataan hipotesis ini yaitu jumlah siswa yang mencapai nilai KKM pada siklus I sebanyak 6 orang atau 75%, siklus II 7 orang atau 87,5%, dan siklus III 7 orang atau 87,5%. Dibandingkan
dari
jumlah
siswa
pada
pembelajaran
konvensional. Siswa yang mencapai KKM pada ulangan tahap I adalah 3 orang atau 37,5%, tahap II adalah 3 orang atau 37,5%, dan tahap III adalah 5 orang atau 62,5%. Sehingga ada keunggulan pada pembelajaran
card
sort
dibanding
dengan
pembelajaran
konvensional dalam pencapaian KKM. b. Dari Aspek Pencapaian Rata-rata Pencapaiaan rata-rata nilai setiap siklus yang mengalami peningkatan sejak siklus I, II, dan III juga sesuai dengan hipotesis yang menyatakan bahwa strategi card sort dapat meningkatkan hasil belajar fiqih kelas II MI Sudirman Kemetul Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang dan hipotesis ini dapat diterima. Dengan bukti
91
pencapaiaan nilai rata-rata kelas pada siklus I adalah 67,5, siklus II adalah 76,87, dan siklus III adalah 83,12. Dari rata-rata tersbut berarti naik sebesar 9,37 % dari siklus I ke siklus II dan dari siklus II ke siklus III naik 6,25 %. Apabila dibandingkan dengan pembelajaran konvensional perolehan rata-rata kelas pada ulangan tahap I adalah 60, tahap II adalah 52,37, dan tahap III adalah 63,75 mengalami peningkatan. Dengan demikian dapat ditegaskan bahwa pelaksanaan proses pembelajaran
dengan strategi card sort siklus I, II, III dapat
meningkatkan hasil belajar fiqih dalam memahami ketentuan tatacara salat berjama’ah pada siswa kelas II MI Sudirman Kemetul Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang tahun 2009/2010.