perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LEMPAR TURBO MELALUI PENERAPAN MODIFIKASI BERMAIN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 KEBUTUHDUWUR KECAMATAN PAGEDONGAN KABUPATEN BANJARNEGARA
Oleh: RAHMAN SLAMET NIM: X 471137
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user Juli 2012
i
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LEMPAR TURBO MELALUI PENERAPAN MODIFIKASI BERMAIN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 KEBUTUHDUWUR KECAMATAN PAGEDONGAN KABUPATEN BANJARNEGARA
Oleh: RAHMAN SLAMET NIM: X 4711137
Skripsi Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user Juli 2012
ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang betanda tangan di bawah ini:
Nama
: RAHMAN SLAMET
NIM
: X 4711137
Jurusan/Program Studi
: JPOK/Penjaskesrek
Menyatakan bahwa Skripsi saya berjudul ”UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LEMPAR TURBO MELALUI PENERAPAN MODIFIKASI BERMAIN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 KEBUTUHDUWUR KECAMATAN PAGEDONGAN KABUPATEN BANJARNEGARA” ini benar-benar merupakan hasil karya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.
Apabila pada kemudian hari terbukti
atau dapat dibuktikan skipsi ini hasil
jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.
Surakarta, Juli 2012 Yang membuat pernyataan
RAHMAN SLAMET NIM. X 4711137
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSETUJUAN Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Surakarta, Pembimbing I
Juli 2012
Pembimbing II
Drs. Mulyono, MM. commit to user Drs. Sarjoko Lelono, M.Kes. NIP. 19510809 197611 1 001 NIP. 19600119 198503 1 007
iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGESAHAN Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Hari
:
Tanggal
:
Tim Penguji Skripsi: Nama Terang
Tanda Tangan
Ketua
: Drs. Sunardi, M.Kes.
Sekretaris
: Sri Santoso Sabarini, S.Pd. M.Or. ................................
Anggota 1
: Drs. Mulyono, MM.
................................
Anggota 2
: Haris Nugroho, S.Pd.M.Or.
................................
Disahkan oleh: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta Dekan
Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd. NIP. 19600727 198702 1 001 commit to user
v
................................
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
Rahman Slamet, UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR LEMPAR TURBO MELALUI PENERAPAN MODIFIKASI BERMAIN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 KEBUTUHDUWUR KECAMATAN PAGEDONGAN KABUPATEN BANJARNEGARA Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Juli 2012 . Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan hasil belajar Lempar Turbo pada siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Kebutuh Duwur Kecamatan Pagedongan Kabupaten Banjarnegara Tahun Pelajaran 2011/2012. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam 2 siklus, masing-masing siklus terdiri dari 2 kali pertemuan. Setiap siklus meliputi perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Metodologi tujuan menggunakan lembar observasi aktivitas dan hasil belajar siswa. Berdasarkan penelitian diperoleh hasil sebagai berikut: hasil belajar siswa selama proses pembelajaran siklus I dan siklus II mengalami peningkatan. Nilai rata-rata yang dicapai pada siklus I 63.30, siswa yang mengalami ketuntasan belajar mencapai 60%, sedangkan yang belum tuntas belajar 40% dari 20 siswa. Pada siklus II perolehan nilai rata-rata 80.83, siswa yang mengalami ketuntasan belajar mencapai 90%, sedangkan yang belum tuntas belajar 10% dari 20 siswa. Ketuntasan belajar siswa 90% melebihi indikator keberhasilan, yaitu ketuntasan belajar 80%. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa melalui penerapan modifikasi bermain dapat meningkakan hasil belajar lempar turbo pada siswa kelas IV SD Negeri 3 Kebutuh Duwur Kecamatan Pagedongan Kabupaten Banjarnegara tahun pelajaran 2011/2012 Kata Kunci: Atletik, Lempar Turbo, Modifikasi Bermain
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO *Keberhasilan seorang guru dalam mengemban amanah Adalah terlihat dari perubahan tingkah laku muridnya* *Perkenalkan diri kamu pada Allah SWT Ketika kamu dalam keadaan longgar niscaya Dia akan mengenalmu pada saat kamu dalam kesulitan* *Guru yang hebat adalah guru yang dapat Memberikan inspirasi bagi muridnya* *Yang sudah saya miliki tidak boleh hilang, Yang belum saya miliki harus saya dapatkan*
commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Teriring syukur pada-Mu, kupersembahkan karya ini untuk: Ø ”SD Negeri 3 Kebutuhduwur UPT. Dindikpora Kecamatan Pagedongan Kabupaten Banjarnegara” Ø Ø ”Istri Tercinta” Yang selalu mendukung dan memberi semangat Ø ”Anak-anakku Tersayang” Sumber inspirasi dan motivasiku Ø ”Keluarga besar, sahabat, dan teman-teman sejawat” Yang selalu memberikan bantuan pemikiran kepada penulis
”Teman-teman se-angkatan program PPKHB S.1 Penjaskesrek 2011”
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Berkat Rahmat Allah Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan laporan penelitian tindakan kelas dengan judul ” Upaya Peningkatan Hasil Belajar Lempar Turbo Melalui Penerapan Modifikasi Bermain Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 3 Kebutuhduwur Kecamatan Pagedongan Kabupaten Banjarnegara” yang merupakan salah satu syarat tugas akhir Program Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas Sebelas Maret Surakarta. Dalam menyusun laporan ini, tidak lepas dari bantuan pihak-pihak yang terkait. Peneliti mendapatkan bantuan, saran dan kritik yang sangat membangun sehingga laporan ini dapat terselesaikan dengan baik. Untuk itu, peneliti mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya Kepada: 1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., selaku Dekan
Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta; 2. Drs. Mulyono, M.M., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta Sekaligus Dosen Pembimbing I dalam Penyusunan Penelitian Tindakan Kelas (PTK); 3. Waluyo, S.Pd. M.Or., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta 4. Drs. Sarjoko Lelono, M. Kes., selaku Dosen Pembimbing II dalam Penyusunan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). 5. Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Banjarnegara 6. Kepala UPT Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kecamatan Pagedongan 7. Kepala SDN 3 Kebutuhduwur yang telah memberikan tempat penelitian 8. Para Guru Sekolah Dasar Negeri 3 Kebutuhduwur yang turut membantu dalam penelitian ini. Penulis hanya bisa mendoakan kepada berbagai pihak yang telah commit user semua amal ibadahnya diterima membantu dalam penyusunan skripsi ini, to semoga
ix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
oleh Allah SWT. Harapan penulis, semoga Penelitian Tindakan Kelas ini dapat bermanfaat bagi kemajuan dunia pendidikan Indonesia, khususnya di Sekolah Dasar Negeri 3 Kebutuhduwur Kecamatan Pagedongan Kabupaten Banjarnegara, juga kepada para pembaca sekalian.
Bandingan, Juli 2012 Penulis
commit to user
x
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
Halaman JUDUL ............................................................................................................... i PENGAJUAN .................................................................................................... ii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ......................................................... iii PERSETUJUAN ................................................................................................ iv PENGESAHAN ................................................................................................. v ABSTRAK ......................................................................................................... vi MOTTO ............................................................................................................. vii PERSEMBAHAN .............................................................................................. viii KATA PENGANTAR ....................................................................................... ix DAFTAR ISI ...................................................................................................... xi DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiii DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiv DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xv
BAB
I PENDAHULUAN A. Latar Belaang Masalah ................................................................ 1 B. Rumusan Masalah ........................................................................ 4 C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 4 D. Manfaat Penelitian ....................................................................... 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori ............................................................................ 6 1. Hakikat Pendidikan Jasmani .................................................. 6 2. Karakteristik Peserta Didik .................................................... 7 3. Hakikat Belajar Gerak............................................................ 8 4. Tinjauan Tentang Permainan ................................................. 12 5. Pendekatan Bermain Dalam Pembelajaran Atletik ................ 14 6. Pembelajaran Lempar Turbo melalui Modifikasi Bermain ... 15 commit to user B. Kerangka Berpikir ....................................................................... 16
xi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian...................................................... 17 B. Subyek Penelitian ........................................................................ 18 C. Instrumen Penelitian .................................................................... 18 D. Sumber Data ................................................................................ 19 E. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 19 F. Uji Validitas Data ........................................................................ 20 G. Analisa Penelitian ........................................................................ 22 H. Prosedur Penelitian ...................................................................... 22 I.
Indikator Capaian Target ............................................................. 32
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pra Tindakan ...................................................................... 33 B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus ......................................... 35 1. Hasil Tindakan Siklus I .......................................................... 35 a. Tahap Rancangan Tindakan (Planning) .......................... 35 b. Tahap Pelaksanaan Tindakan (Acting) ............................ 35 c. Tahap Pengamatan Tindakan (Observing) ...................... 41 d. Tahap Refleksi (Reflecting) ............................................. 43 2. Hasil Tindakan Siklus II ........................................................ 44 a. Tahap Rancangan Tindakan (Planning) .......................... 44 b. Tahap Pelaksanaan Tindakan (Acting) ............................ 44 c. Tahap Pengamatan Tindakan (Observing) ...................... 50 d. Tahap Refleksi (Reflecting)............................................. 53 C. Perbandingan Hasil Tindakan Antar Siklus ................................. 53 D. Pembahasan ................................................................................. 56 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ...................................................................................... 58 B. Implikasi ...................................................................................... 58 C. Saran ............................................................................................ 58 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 60 commit to user LAMPIRAN-LAMPIRAN................................................................................. 62
xii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
3.1. Jadwal Penelitian Tindakan Kelas ............................................................. 17 3.2. Teknik dan Alat Pengumpulan Data .......................................................... 20 3.3. Prosentase Target Capaian ........................................................................ 32 4.1. Data Hasil Belajar Siswa Pada Studi Pra Tindakan ................................... 33 4.2. Hasil Observasi Peserta Didik dalam Pembelajaran Siklus I..................... 41 4.3. Perolehan Nilai Ulangan Harian Siklus I ................................................... 42 4.4. Hasil Observasi Peserta Didik Dalam Pembelajaran Siklus II .................. 51 4.5. Perolehan Nilai Ulangan Harian Siklus II.................................................. 52 4.6. Peningkatan Ketuntasan Siswa pada Pembelajaran Lompat Jauh Gaya Menggantung dari Pra Tindakan, Siklus I, dan Siklus II ............................ 54 4.7. Peningkatan hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Menggantung dari Pra Tindakan, Siklus I, dan Siklus II ......................................................... 55
commit to user
xiii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
3.1 Diagram Daur Penelitian Tindakan Kelas .................................................. 22 3.2 Bagan Alur Proses Perbaikan Pembelajaran ............................................... 23 3.3 Melempar Sasaran Beramai-ramai .............................................................. 25 3.4 Melempar Sasaran ....................................................................................... 28 3.5 Cara Memegang Turbo ............................................................................... 29 3.6 Melempar Bola Roket dengan Satu Tangan ............................................... 29 3.7 Melempar Bola Roket ................................................................................. 30 4.1. Grafik Ketuntasan Belajar Pra Tindakan .................................................. 34 4.2. Grafik Ketuntasan Belajar Siklus I ........................................................... 43 4.3. Grafik Ketuntasan Belajar Siklus II .......................................................... 52 4.4. Grafik Peningkatan Ketuntasan Belajar Siswa dari PraSiklus, Siklus I, dan Siklus II ............................................................................... 54 4.5. Grafik Peningkatan Perolehan Nilai Rata-Rata Kelas dan Pratindakan, Siklus I, dan Siklus II ............................................................................... 56
commit to user
xiv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pertemuan 1 ........................... 62 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pertemuan 2 ........................... 79 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pertemuan 1.......................... 95 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pertemuan 2.......................... 111 5. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan 1 ........................... 127 6. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan 2 ........................... 129 7. Rekapitulasi Observasi Terhadap Aktifitas Siswa Siklus I........................... 131 8. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan 1 .......................... 132 9. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan 2 ......................... 134 10.Rekapitulasi Observasi Terhadap Aktifitas Siswa Siklus II ......................... 136 11.Data Nilai Hasil Belajar Siswa Pra Siklus .................................................... 137 12. Data Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus I ....................................................... 138 13. Data Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus II ...................................................... 139 14. Surat Permohonan Ijin Penelitian ................................................................ 140 15. Surat Pemberian Ijin Penelitian.................................................................... 141 16. Surat Keterangan Penelitian ......................................................................... 142 17. Foto Kegiatan ............................................................................................... 143
commit to user
xv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Sesuai dengan apa yang tercantum dalam Ketetapan MPR No. IV/MPR/1978 yang menyatakan bahwa tujuan Pendidikan Nasional kita adalah: “Meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Tang Maha Esa, kecerdasan, ketrampilan
mempertinggi
budi
pekerti,
memperkuat
kepribadian
dan
mempertebal semangat kebangsaan, agar dapat menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri dan bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa dan negara”. Untuk mencapai tujuan Pendidikan Nasional ini, masyarakat ataupun kita dituntut
supaya cakap, terampil, sehat jasmani dan rohani agar dapat
melaksanakan tugas kita yang telah dibebankan kepada kita dengan baik. Oleh sebab itu untuk
mencapai tubuh yang sehat dan jiwa yang kuat, kita harus
memperhatikan keadaan gizi dan olah raga yang teratur. Di Indonesia khususnya pemerintah juga tak henti-hentinya menggiatkan kegiatan olah raga dalam upaya meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas hal ini sesuai dengan hakekat
tujuan Pembangunan Nasional kita yaitu: “Pembangunan manusia
seutuhnya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945”. Bagi bangsa Indonesia peranan kesegaran jasmani sangat dibutuhkan sebagai modal dalam rangka mencapai tujuan pembangunan nasional. Aktivitas olahraga sekarang ini sudah menjadi kebutuhan setiap manusia. Hal ini dapat dilihat dengan munculnya kegiatan-kegiatan olah raga di pelosok desa-desa maupun di kota-kota. Untuk menggiatkan masyarakat gemar ber olah raga, agar terwujud masyarakat yang sehat jasmani dan rohani dapat dilakukan dengan berbagai jalan antara lain jalur pendidikan. Pendidikan olah raga di sekolah memiliki tujuan yang sejalan dengan tujuan Pendidikan Nasional, yaitu : “Membentuk manusia yang cerdas, terampil, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta cinta tanah air”. Dalam dunia commit to user pendidikan, olah raga merupakan bagian integral dalam sistem pendidikan di
1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Indonesia. Maka pendidikan olah raga wajib diajarkan di sekolah-sekolah di Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran. Olah raga selain menunjang pertumbuhan jasmani dan rohani, juga mempunyai peranan yang penting dalam pembentukan dan pembinaan kepribadian serta watak seseorang. Pendidikan Jasmani di sekolah merupakan bagian dari pendidikan pada umumnya, pendidikan jasmani mempunyai peran penting
dalam membentuk
manusia/individu secara utuh, baik dari sisi lahir (jasmani) maupun rohani. Sesi lahir atau jasmani meliputi pertumbuhan dan perkembangan fisik, kesehatan dan rehabilitasi. Aktivitas jasmani membantu pertumbuhan dan perkembangan fisik akan lebih cepat disisi lain pendidikan jasmani dapat membentuk suatu kepribadian, disiplin, menjunjung prortivitas sehingga terbentuk individu yang utuh
dan berkwalitas. Sedangkan rehabilitasi yang dimaksud disini adalah
perbaikan sikap tubuh seperti; sikap jalan yang kurang baik, sikap duduk yang salah dan lain-lain. Hal ini dapat dibenahi sebelum menjadi sikap yang permanen. Seiring tumbuh dan berkembangnya olah raga dewasa ini, baik pada tingkat sekolah dasar, menengah pertama maupun menengah atas, serta dukungan sarana/fasilitas yang semakin baik saat ini. Tubuh dan berkembangnya olahraga yang makin membudaya pada lingkungan pendidikan membawa arti sendiri bahwa kesadaran akan pentingnya kesehatan bagi tubuh untuk menunjang aktivitas sehari-hari, semua tidak lepas dari peran pendidikan jasmani. Pendidikan Jasmani (Olah raga) wajib diajarkan di sekolah-sekolah baik dari tingkat dasar, tingkat menengah pertama sampai dengan menengah atas. Olah raga atletik merupakan salah satu materi yang terdapat pada silabus KTSP tahun 2004. Menurut Aip Syarifudin dan Muhadi (1992/1993: 53) Atletik adalah salah satu cabang olahraga yang tertua yang dilakukan oleh manusia sejak jaman Yunani Kuno sampai dewasa ini.dalam cabang atletik yang dipeajari adalah gerakan dasar menusia dalam kehidupan sehari-hari seperti berjalan, berlari, melompat dan melempar untuk mempertahankan hidupnya. Lari lempar dan lompat merupakan bentuk-bentk gerak yang paling asli dan paling wajar dari manusia. commit to user
2
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Dari cabang olahraga yang ada akan dikemukakan salah satu cabang Atletik khusus nomor lempar (lempar Turbo). Lempar Turbo adalah merupakan modifikasi/pengembangan dari lempar lembing yang disesuaikan kondisi siswa khususnya siswa pada tingkat sekolah dasar dan merupakan salah satu cabang dari Kid’s Athletic Lempar Turbo pada hakekatnya sama dengan lempar lembing baik dilihat dari sisi teknik, gaya serta cara di dalam melakukan lemparan. Gaya ini sama dengan lempar lembing yang diperkenalkan oleh Lemming, seorang yang berkebangsaan Swedia. Lemparan yang dikembangkan adalah lemparan dengan tangan kanan dan memegang
di tengah lembing. Pada perkembangannya
sekarang, nomor lempar turbo ini masuk dalam salah satu cabang Kid’s Atletiks nomor lempar putra dan putri tingkat Sekolah Dasar. Lempar Turbo merupakan cabang Kid’s Athletiks yang pada umumnya pembelajaran olahraga cabang atletik kurang diminati siswa. Hal ini
terlihat
kurangnya minat siswa dalam mengikuti pembelajaran athletiks. Kurangnya minat siswa dapat
disebabkan oleh beberapa faktor, peneliti mengamati pada saat
pembelajaran atletik khususnya nomor lempar turbo siswa kurang minat dalam mengikutinya, baik siswa putra maupun siswa putri. Keadaan semacam ini tentu menjadi masalah, bagaimana caranya pembelajaran lempar turbo dapat tercapai sesuai tujuan. Peneliti mencoba pembelajaran dengan modifikasi pendekatan bermain. Pendekatan bermain dapat berbentuk macam-macam permainan melempar, ini dikarenakan teknik yang utama pada teknik lempar turbo adalah teknik melempar. Pendekatan bermain diharapkan menjadi daya tarik tersendiri terhadap materi pembelajaran lempar turbo, sehingga siswa lebih siap dan termotivasi dalam mengikuti pembelajaran, dan dengan kata lain tujuan pembelajaran pun akan mudah tercapai. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti bermaksud mengambil judul yang kaitannya tentang pendekatan permainan lempar turbo dan pembelajaran atau materi pembelajaran lempar turbo. Maka judul dalam penelitian ini adalah commit to user “Upaya Peningkatan Hasil Belajar Lempar Turbo Melalui Modifikasi Bermain
3
perpustakaan.uns.ac.id
Pada Siswa Kelas IV
digilib.uns.ac.id
SD Negeri 3 Kebutuhduwur Kecamatan Pagedongan
Kabupaten Banjarnegara”. Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 3 Kebutugduwur karena peneliti mendapatkan masalah di dalam pembelajaran lempar turbo serta prestasi siswa kurang memuaskan dalam mengikuti lomba POPDA di tingkat kecamatan.
B. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah dengan pemberian modifikasi alat bantu pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar lempar turbo siswa kelas IV SD Negeri 3 Kebutuhduwur Kecamatan Pagedongan Kabupaten Banjarnegara?
C. Tujuan Penelitian Tujuan dalam penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar lempar turbo kelas IV melalui modifikasi bermain dalam mengikuti pembelajaran. Selain itu, untuk mengenalkan model baru pembelajaran lempar turbo pada siswa SD Negeri 3 Kebutuhduwur.
D. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian bagi: 1. Guru Penjaskes a. Proses pembelajaran
dengan modifikasi serta bervariatif akan lebih
dinamis karena ada partisipasi siswa b. Makin mengenali karakter siswa, makin menyadari tugasnya
dalam
menanamkan nilai-nilai pada siswa, makin mengenali model pembelajaran lempar turbo yang sesuai dengan anak SD dan lebih memahami cara kerja sama dan mencapai kesepakatan. c. Menyadari kekurangan yaitu kurangnnya pengetahuan tentang teknikteknik pengajaran yang inovatif, komunikatif dan berniat untuk meneruskan melakukan perubahan commit to user 2. Siswa
4
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
a. Menyadari bahwa pembelajaran lempar turbo itu ternyata menyenangkan b. Menyadari bahwa nilai penjasorkes itu ternyata sama pentingnya dengan nilai mata pelajaran yang lain c. Menyadari bahwa kalau kita bersungguh-sungguh dalam mengikuti pembelajaran itu akan menghasilkan yang terbaik. 3. Sekolah a. Manfaat penelitian tindakan kelas sebagai upaya untuk meningkatkan proses pembelajaran di sekolah b. Mendorong guru-guru untuk selalu refleksi terhadap praktik pengajaran dan memperbaikinya
commit to user
5
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori 1. Hakikat Pendidikan Jasmani Pendidikan jasmani adalah suatu proses pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan ketrampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup sehat, sikap sportif dan kecerdasan emosi (KTSP, 2006: 1996). Sedangkan menurut Aip Syarifudin dan Muhadi (1992: 4), Pendidikan Jasmani adalah suatu proses melalui aktivitas jasmani, yang dirancang dan disusun secara sistematik, untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan, meningkatkan kemampuan dan ketrampilan jasmani, kecerdasan dan pembentukan watak, serta nilai dan sikap yang positif bagi setiap warga negara dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Sukintoto(1995:
130)
menyatakan
bahwa
pendidikan
jasmani
merupakan proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungan yang dikelola melalui aktivitas jasmani secara sistematik menuju pembentukan manusia seutuhnya. Ratal Wirjasantosa (1984: 25) bahwa pendidikan jasmani adalah pendidikan yang menggunakan jasmani, sebagai titik pangkal : mendidik anak dan anak dipandang sebagai suatu kesatuan jiwa dan raga. Bandi Utama (2005: 75), mengatakan bahwa pendidikan jasmani mengandung dua pengertian pendidikan untuk jasmani dan pendidikan melalui aktivitas jasmani. Pendidikan untuk jasmani mengandung pengertian bahwa jasmani merupakan tujuan akhir dari proses pendidikan dengan mengabaikan aspek yang lain, sedangkan pendidikan melalui aktivitas jasmani mengandung pengertian bahwa tujuan pendidikan dapat dicapai melalui aktivitas jasmani. Tujuan pendidikan dalam hal ini adalah tujuan pendidikan pada umumnya, yaitu: aspek fisik, psikis dan sosial atau psikomotor, kognitif dan afektif. Berdasarkan berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan jasmani adalah suatu proses pembelajaran yang melalui aktivitas jasmani yang dilakukan secara sistematik untuk meningkakan kebugaran jasmani, ketrampilan gerak, pengetahuan kesehatan, perilaku hidup sehat dan kecerdasan commit to user
6
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
emosi. Proses pembelajaran penjas yang efektif dapat meningkatkan pertumbhan dan perkembangan seluruh ranah, jasmani, kognitif, dan efektif setiap siswa.
2. Karakteristik Peserta Didik Untuk mengembangkan pembelajaran yang efektif, guru pendidikan jasmani harus memahami karakteristik siswa. Dengan memahami karakteristik perkembangan siswa, guru akan mampu membantu siswa belajar secara efektif, selama di SD seluruh obyek perkembangan manusia psikomotor, kognitif dan afektif mengalami perubahan luar biasa (KTSP 2006: 1200). Berikut rincian perkembangan. Aspek psikomotor, kognitif dan afektif (KTSP 2006: 1200-1202) a. Perkembangan Aspek Psikomotor Menurut Wuest dan Lombardo (KTSP 2006) menyatakan bahwa perkembangan aspek psikomotor siswa SD ditandai dengan perubahan jasmani dan sosiologis secara luar biasa, salah satu perubahan yang luar biasa yang dialami oleh siswa adalah pertumbuhan badan dan tinggi badan, juga pertumbuhan tinggi badan diikuti dengan perubahan berat badan. Perubahan berat badan menggambarkan perubahan ukutan tulang, otot dan organ tubuh dan juga lemak tubuh. Perubahan yang lain adalah perkembangan ketrampilan motorik, kinerja motorik siswa mengalami penghalusan. b. Aspek Kognitif Menurut Wuest dan Lombardo (KTSP 2006) menyatakan bahwa perkembangan yang terjadi pada anak SD meliputi peningkatan fungsi intelektual, kapabilitas memori dan bahasa dalam pemikiran
konseptual
perkembangan kematangan intelaktual bervariasi, memori remaja sebanding dengan memori orang dewasa dalam hal kemampuan menyerap, memproses dan engungkap informasi. Siswa mengalami
peningkatan kemampuan mengekspresikan diri
melalui kemampuan berbahasa lebih baik perbendaharaan kata lebih banyak. Ketika remaja mencapai kematangan mereka akan memiliki kemampuan commit rasional. to user untuk menyusun alasan Menerapkan informasi,
7
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
mengimplementasikan pengetahuan dan menganalisa situasi secara kritis, kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan akan meningkat pada saat nanti di SMP. c. Aspek Afektif Menurut Wuest dan Lombardo (KTSP 2006) perkembangan afektif siswa SD proses belajar perilaku yang layak pada budaya tertentu, seperti cara berinteraksi dengan orang lain (bersosialisasi) berlangsung lewat pemodalan dan meniru perilaku, terutama bagi yang terpengaruh terhadap proses sosialisasi adalah keluarga, sekolah dan teman-teman sebayanya. Siswa mengalami kondisi egosentris, yaitu kondisi yang hanya mementingkan pendapat sendiri
dan megabaikan orang lain. Siswa SD
mengalami perubahan persepsi diri selaras dengan peningkatan kemampuan dan keyakinan yang kuat.
3. Hakikat Belajar Gerak a. Pengertian Belajar Menurut Reber (Dalam Sugihartono, dkk 207: 74) mendefinisikan belajar dalam dua hal, pertama, belajar sebagai proses memperoleh pengetahuan dan kedua, belajar sebagai perubahan kemampuan bereaksi yang relatif langgeng sebagai hasil latihan. Sejalan dengan pendapat sebelunya Oemar Hamalik (200: 29) mengatakan bahwa belajar adalah suatu proses, belajar bukan suatu tujuan tetapi merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan, jadi merupakan langkah-langkah atau prosedur yang harus ditempuh. Menurut Sugihartono, dkk (2007: 74) mengatakan bahwa belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku individu dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Belajar merupakan suatu perubahan dimana perubahan itu untuk memenuhi kebutuhannya yang disesuaikan dengan lingkungannya. Sri Rumini, dkk (1993: 59) mengemukakan, belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang relatif menetap, baik yang diamati maupun tidak dapat diamati secara langsung, yang terjadi sebagai suatu hasil latihan commit atau pengalaman dalam interaksinya dengan to user lingkungan.
8
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Lebih lanjt Wasty Soemanto (1998: 104) mengemukakan bahwa belajar adalah suatu proses dasar perkembangan hidup manusia, manusia melakukan perubahan-perubahan kualitatif individu sehingga tingkah lakunya berkembang. Berdasarkan pendapat dari para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses dari perkembangan hidup manusia, dengan belajar manusia melakukan perubahan-perubahan dalamn hidupnya, dengan belajar manusia melakukan perubahan-perubahan dalam hidupnya, aktivitas dan prestasi dalamn hidup manusia merupakan hasil dari belajar. Profesi seorang berdasarkan apa yang dipelajari, belajar merupakan suatu proses, bukan suatu hasil, karena itu belajar
berlangsung secara aktif dan
berkelanjutan dengan menggunakan berbagai bentuk perbuatan. b. Ciri-Ciri Perilaku Belajar Tidak semua tingkah laku dikategorikan belajar atau aktivitas belajar. Adapun tingkah laku yang dikategorikan belajar menurut Sugihartono, dkk 207: 74-76), mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : 1) Perubahan tingkah laku terjadi secara sadar Suatu perilaku
digolongkan sebagai aktivitas belajar apabila pelaku
menyadari terjadinya perubahan atau sekurang-kurangnya merasakan adanya suatu perubahan dalam dirinya, misalnya menyadari pengetahuan bertambah. Sebaliknya perubahan tingkah laku yang terjadi karena mabuk atau tidak sadar tidak termasuk dalam pengertian belajar. 2) Perubahan bersifat kontinu dan fungsional Perubahan yang terjadi dalam diri seseorang berlangsung secara berkesinambungan dan tidak serius. Suatu perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan selanjutnya akan berguna bagi kehidupan atau proses belajar berikutnya. Misalkan : seorang anak belajar membaca, maka ia akan mengalami perubahan dari tidak dapat membaca menjadi dapat membaca. Perubahan ini akan berlangsung terus sampai kecakapan membacanya menjadi cepat dan lancar. commit to user
9
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3) Perubahan bersifat permanen Perubahan yang terjadi karena belajar bersifat atau permanent. Misalkan kecakapan seseorang anak dalam bermain sepeda setelah belajar tidak akan hilang begitu saja, bahkan akan berkembang bila terus digunakan dan dilatih. 4) Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah Perubahan tingkah laku dalam belajar mensyaratkan adanya tujuan yang akan dicapai oleh pelaku belajar dan terarah pada perubahan tingkah laku yang benarbenar disadari. Misalkan seorang belajar mengetik, sebelumnya sudah menetapkan apa yang dapat dicapai dengan belajar mengetik. 5) Perubahan menyangkut semua aspek tingkah laku Perubahan yang diperoleh seseorang setelah melalui proses belajar meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku. Perubahan dalam hal sikap, ketrampilan, pengetahuan dan sebagainya. c. Pengertian dan Batasan Belajar Gerak Menurut Rusli Lutan (1999: 57) bahwa belajar gerak meliputi tiga tahap. Pertama tahap orientasi, yakni penguasaan informasi. Kedua, tahap pemantapan gerak melalui
latihan berdasarkan informasi yang diperoleh.
Ketiga, tahap otomatisasi, yaitu ketrampilan itu dapat dilakukan secara otomatis. Menurut Schmidt (dalam Amung Mamun dan Yudha M. Saputra, 2000: 45), mengatakan bahwa belajar gerak adalah suatu rangkaian proses yang berhubungan
dengan latihan atau pengalaman yang mengarah pada
terjadinya perubahan-perubahan yang relatif permanen dalam kemampuan seseorang untuk menampilkan gerakan-gerakan yang terampil. Menurut Gagne (dalam Arie Asnaldi, 2008), mengatakan bahwa belajar gerak adalah sebagai tingkah laku atau perubahan kecakapan yang mampu bertahan dalam jangka waktu tertentu, dan bukan berasal dari proses pertumbuhan. Lebih lanjut Weineck (dalam Arie Asnaldi, 2008) mengatakan bahwa commit to user tugas utama dari belajar gerak adalah penerimaan segala informasi yang
10
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
relevan tentang gerakan-gerakan yang dipelajari, kemudian mengolah dan menyusun informasi tersebut memungkinkan suatu realisasi secara optimal. Berdasarkan pendapat di atas, dapat kita simpulkan bahwa belajar gerak merupakan suatu proses yang didalamnya terjadi penyampaian informasi, pemberian latihan dan perubahan yang terjadi akibat latihan relatif permanen. Penyampaian informasi ini sebagai awal dari proses belajar gerak atau sebagai dasar dari belajar gerak, penyampai informasi dalam belajar derak dapat berupa penjelasan dan pemberian contoh gerakan. Proses selanjutnya dari belajar gerak adalah pemberian latihan, dalam hal ini tidak jauh berbeda dengan belajar pada umumnya, karena dalam belajar pada umumnya pemberian pengalaman atau latihan lewat latihanlatihan soal atau yang sifatnya teori, sedangkan pada belajar gerak prosesnya tidak jauh berbeda melainkan latihan-latihan yang digunakan berupa praktik atau yang berhubungan dengan gerak. Proses belajar gerak ini akan menuju pada ketrampilan gerak atau penampilan gerakannya akan meningkat. Proses
kematangan
dan
pertumbuhan
dapat
meningkatkan
kemampuan seseorang tanpa melalui latihan, misalkan ketrampilan anak dalam berlari, tanpa berlatih dalam hal yang sebenarnya, kemampuan berlari akan berkembang dengan sendirinya karena adanya pengaruh kematangan. Perubahan ketrampilan anak dalam hal ini bukan merupakan belajar gerak karena perubahan tersebut bukan hasil dari hasil latihan. Perubahan yang terjadi relatif permanen. Pemberian latihan atau pengalamnan gerak ini akan masuk pada sistem memori otak, proses ini akan menyebabkan perubahan yang relatif permanen. Kejadian semacam ini tidak dapat diamati secara langsung, akan tetapi perubahan-perubahan yang terjadi lewat penampilan geraknya dapat diamati secara langsung. Kemampuan akibat latihan ini akan tersimpan dalam memori otak sehingga sewaktu-waktu dibutuhkan akan dapat digunakan.
commit to user
11
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4. Tinjauan Tentang Permainan a. Teori Permainan 1) Teori permainan dari sudut psikologi Menurut Freud (dalam Zulkifli, 2005:40), permainan dari sudut psikologi merupakan pernyataan nafsu-nafsu yang terdapat di daerah bawah sadar, sumbernya berasal dari dorongan nafsu seksual. 2) Teori permainan dari sudut biologis Menurut Montessori (dalam Zulkifli, 2005 : 40), permainan merupakan latihan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan kehidupan, juga dapat dianggap sebagai latihan jiwa dan raga untuk kehidupan di masa yang akan datang. 3) Taori permainan dari sudut atavistis Menurut Hackel (dalam Zulkifli, 2005: 39), aktibistis artinya kembali kepada sifat-sifat nenek moyang di masa lalu. Dalam permainan timbul bentuk-bentuk kelakuan seperti bentuk kehidupan yang pernah dialami nenek moyang. Teori ayavistis diperkuat oleh suatu kenyataan bahwa ada persamaan bentuk-bentuk permainan di seluruh dunia pada setiap waktu. Teori ini tidak sesuai dengan kenyataan yang ada, masa sekarang ini anakanak lebih dsuka bermain-main dengan pistol-pistolan, mobil-mobilan, dan model-model pesawat terbang. 4) Teori permainan sebagai alat pendidikan Permainan dalam dunia anak dapat memberikan suatu kesenangan atau pun kegembiraan, dalam bermain anak dapat bebas meluapkan emosi dan tenaga yang berlebih dalam diri anak. Adanya unsur senan, gembira dalam diri anak maka permainan dapat sebagai alat pendidikan. Untuk lebih jelasnya teori permainan sebagai alat pendidikan.
Dikemukakan oleh
para ahli sebagai berikut dalam Sukintaka, 1979: 9091): (a) Bigot dkk, mengatakan bahwa permainan memberikan keputusan, kegembiraan dan kebahagiaan dalam kehidupan anak dan akan menjadi alat pendidikan yang sangat bernilai. (b) W. Rb, mengatakan bahwa permainan commit to user mempunyai nilai pendidikan praktis. (c) Bucher, berpendapat permainan
12
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
yang telah lama dikenal oleh anak-anak dan orang tua, laki-laki maupun wanita, mampu menggerakkan untuk berlatih, gembira dan releks. Permainan merupakan komponen pokok pada program pendidikan jasmani. (d) Drijarkarta, mengatakan bahwa dorongan untuk bermain itu ada pada setiap manusia, lebihlebih pada anak-anak atau remaja, oleh sebab itu permainan dipergunakan untuk pendidikan. Berdasarkan beberapa teori permainan di atas, bermain dapat digunakan sebagai alat pendidikan. Bermain menumbuhkan rasa senang, rasa senang pada peserta didik merupakan suasana pendidikan yang baik, dengan adanya rasa senang memudahkan dalam mendidik dan mengarahkan anak untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaan atletik pada umumnya pembelajaran yang kurang adanya unsur permainan di dalamnya, keadaan semacam ini dapat menimbulkan suatu kejenuhan dalam diri anak atau siswa. Kejenuhan ini dapat berdampak pada pembelajaran sehingga siswa menjadi malas dalam beraktivitas.
Pemberian
variasi
pembelajaran
berupa
permainan-
permainan yang mengarah pada teknik yang akan dilaksanakan dapat menjadi solusi. Misalnya pada pembelajaran atletik nomor lempar lembing permainan yang digunakan berupa permainanpermainan yang mengandung unsur melempar di dalamnya. b. Fungsi Permaianan Permainan secara mum mempnyai fungsi tertentu, fungsi permianan ini berhubungan dengan jasmaniah atau fisik dan rohaniah atau praktis. Perkembangan dua unsur ini dapat berkembang selaras melalui aktivitas berupa permainan. Fisik kaitanna dengan pertumbuhan dan perkembangan, sedangkan psikis kaitannya dengan kejujuran dan emosi. Berikut ini fungsi permainan dalam beberapa kategori: 1) Fungsi permainan terhadap perkembangan jasmaniah Pengembangan jasmaniah dimaksudkan untuk meningkatkan kondisi fisik commit to user
13
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2) Fungsi permainan terhadap pengembangan kejiwaan Pengembangan jiwa dalam hal ini maksudnya adalah pengaruh olahraga permainan tehadap terbentuknya sikap mental seperti : kepercayaan pada diri sendiri, sportivitas, keseimbangan mental dan kepemimpinan 3) Fungsi permainan terhadap pengembangan sosial Manusia adalah makhluk sosial. Melalui permainan interaksi antar teman, masyarakat akan lebih lama. Aktivitas permainan dapat berfungsi sebagai alat untuk bersosialisasi dengan sesama atau interaksi dengan sekitar, dapat berfungsi sebagai alat untuk meningkatkan kebugaran atau kesehatan dan melalui permainan sikap mental akan terbentuk. Aktivitas permianan yang didasarkan pada rasa senang akan lebih bermanfaat bagi yang melakukan. Pendekatan permainan dalam pembelajaran atletik mempunyai fungsi tidak jauh berbeda dengan fungsi permainan secara umum, secara jasmaniah dapat meningkatkan kekuatan, ketrampilan dan sebagainya, sedangkan dalam rohaniah atau dalam hal ini sikap mental dapat menimbulkan rasa percaya diri, rasa keberanian, rasa kebersamaan dan sebaginya. Gerakan-gerakan dalam permainan ini merupakan gerakan dasar dari pembelajaran atletik khususnya dalam lempar lembing dengan demikian dalam bermain siswa sudah belajar apa yang akan dilakukan selanjutnya kaitannya dengan materi pembelajaran, dengan demikian siswa diharapkan lebih termotivasi dalam pembelajaran dan tidak begitu kesulitan dalam mengikuti pembelajaran.
5. Pendekatan Bermain Dalam Pembelajaran Atletik Pembelajaran atletik terkesan dikalangan para siswa bahwa olahraga atletik hanya berisi gerakan yang monoton atau tidak bervariasi, Pembelajaran atletik terkesan dikalangan para siswa bahwa olahraga atletik hanya berisi gerakan yang monoton atau tidak bervariasi, yang isinya meliputi lari, lempar dan lompat, yang kurang menuntut tingkat ketrampilan yang tinggi,
namun
melelahkan, sehingga unsur keriangan dan kegembiraan tidak terungkap dalam commit to user
14
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
pelaksanaan pembelajaran. Keadaan semacam ini menyebabkan pembelajaran atletik dalam pendidikan jasmani kurang mendapat perhatian para siswa. Pendidikan bermain dalam pembelajaran atletik maksudnya adalah penambahan unsur bermain dalam pembelajaran atletik. Bermain dalam hal ini sebagai pendekatan ke teknik yang akan dilaksanakan atau permainannya disesuaikan dengan materi yang akan dilaksanakan. Misalkan dalam materi lari, contoh bermainnya adalah meindahkan benda ke tempat lain, berlari dengan melewati ritangan dan sebagainya. Pendekatan permainan ini dapat dilakukan dalam nomornomor atletik yang lain. Secara filosofis manusia mempunyai ciri yang hakiki manusia sebagai makhluk bermain Hoo Ludens, sehingga diharapkan siswa menjadi termotivasi dalam mengikuti pembelajaran atletik yang menggunakan pendekatan bermain.
6. Pembelajaran Lempar Turbo melalui Modifikasi Permainan Pembelajaran lempar turbo dibagi dalam beberapa tahapan, tahapan-tahapan dalam lempar turbo dapat memudahkan siswa dalam menyerap materi (lempar turbo). Tahapan lempar
ini dari gerakan yang sederhana ke gerakan yang
kompleks. Langkah-langkah atau tahapan lempar turbo melempar dari atas kepala dengan satu tangan untuk mencapai jarak sejauh mungkin dengan alat yang bernama turbo dan lembing anak. Pembelaaran lempar turbo ditambahkan unsur bermain dalam hal ini permainan yang mengarah ke materi (lempar turbo) Tujuan dari permainan ini diharapkan meningkatkan sikap mental dan juga kemampuan jasmani. Sikap mental dalam hal ini, memiliki rasa percaya diri, memiliki rasa keberanian, memiliki rasa kebersamaan dan meningkatkan semangat dalam mengikuti pembelajaran.
commit to user
15
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B. Kerangka Berpikir Proses pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah bisa berlangsung dengan efektif dan optimal tergantung oleh beberapa faktor. Faktor tersebut antara lain, dari guru, fasilitas dan metode mengajar. Metode adalah suatu cara, cara dalam menyampaikan materi pembelajaran. Permainan dapat menjadi pendekatan
materi pembelajaran, ini
dikarenakan permainan siswa secara tidak langsung belajar melakukan teknik yang akan dilaksanakan dalam materi pembelajaran. Pendekatan permainan dalam lompat jauh diharapkan dapat mengoptimalkan
pembelajaran, siswa menjadi
lebih aktif dan termotivasi dalam mengikuti pembelaaran, dengan terbentuknya suasana ini tujuan dari pembelaaran akan tercapai dengan mudah. Penelitian ini memfokuskan pada upaya peningkatan hasil belajar lempar turbo dengan modifikasi alat bantu pembelajaran di SD Negeri 3 Kebutuhduwur. Hasil dari penelitian ini ingin mengetahui ada atau tidaknya pengaruh pembelajaran lempar turbo dengan modifikasi permainan terhadap sikap siswa dalam
mengikuti pembelajaran, sikap siswa dalam hal ini antusias siswa,
kegembiraan siswa dan keaktifan siswa dalam melaksanakan tugas.
commit to user
16
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan kelas (PTK) ini rencananya akan dilaksanakan pada siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 3 Kebutuhduwur Kecamatan Pagedongan Kabupaten Banjarnegara. 2. Waktu Penelitian Dengan beberapa pertimbangan, penulis menentukan penggunaan waktu penelitian selama 4 bulan; yaitu dari tanggal 20 April sampai 10 Juli 2012. Tabel 3.1 Jadwal Penelitian Tindakan Kelas BULAN Apr Mei Juni Juli 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Kegiatan Penelitian
1. Persiapan Penelitian a. Koordinasi peneliti dengan kepala sekolah b. Diskusi dengan guru untuk mengidentifikasi masalah pembelajaran dan merancang tindakan c. Menyusun proposal penelitian d. Menyiapkan perangkat pembelajaran dan instrumen penelitian (lembar observasi) e. Mengadakan simulasi pelaksanaan tindakan 2. Pelaksanaan Tindakan a. Siklus I - perencanaan - pelaksanaan tindakan - observasi - refleksi b. Siklus II - perencanaan - pelaksanaan tindakan - observasi - refleksi 3. Analisis Data dan Pelaporan a. Analisis data (hasil tindakan 2 siklus) b. Menyusun laporan/skripsi c. Ujian dan revisi commit to user d. Penggandaan dan pengumpulan laporan
17
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3. Jenis Penelitian Dalam penelelitian ini, peneliti menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian akan dilaksanakan dalam dua siklus yang setiap siklusnya terdiri dari dua pertemuan dan diberi tindakan menggunakan modifikasi permainan dalam kegiatan belajar lempar turbo.
B. Subyek Penelitian Subjek Penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri 3 Kebutuhduwur Kecamatan Pagedongan
Kabupaten Banjarnegara tahun pelajaran 2011/2012,
sebanyak 120 siswa yang terdiri dari siswa laki-laki 12 dan perempuan 8.
C. Instrumen Penelitian Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu cara untuk menumbuh kembangkan pembaharuan yang dapat meningkatkan atau memperbaiki hasil belajar siswa. Agar dalam pelaksanaannya dapat brjalan dengan lancar, maka peneliti berkolaborasi dengan observer atau teman sejawat dan supervisor. Namun kenyataan menunjukkan bahwa birorasi dan formalitas yang ada di sekolah tidak menunjang terjadinya itu semua. Seperti yang diungkapkan oleh Shumsky dan Holly (dalam MC Togger 1991). Penelitian Tindakan Kelas merupakan terjemahan dari Classroom Action Rescarch (CAR), yairu suatu Action Reascarch yang dilakukan di kelas. Kunci utama dalam PTK adalah adanya tindakan (action) yang dilakukan berulang-ulang dalam rangka mencapai perbaikan yang diinginkan. PTK berbeda dengan Penelitian Kelas (Classroom Rescarch). Karena Penelitian Kelas mencakup tidak hanya PTK, tetapi juga berbagai jenis penelitian yang dilakukan di dalam kelas. Penelitian Kelas yang terkenal adalah penelitian yang dilakukan dengan menggunakan cara Flanders, yang mengamati proporsi berbicara antara guru dan siswa. Penelitian Tindakan kelas dilaksanakan melalui proses pengkajian berdaur, yaitu terdiri dari 4 tahap yaitu merencanakan refleksi (planning), melakukan (acting), mengamati (observing), dan melakukan refleksi (reflecting). Hasil commit toakan userdigunakan kembali untuk merevisi refleksi terhadap tindakan yang dilakukan
18
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
rencana pembelajaran. Jika ternyata tindakan yang dilakukan belum berhasil memperbaiki praktik yang belum berhasil memecahkan masalah yang menjadi kerisauan guru. Setelah siklus ini berlangsung beberapa kali, barangkali perbaikan yang diinginkan sudah tercapai. Dalam hal ini daur PTK dengan tujuan perbaikan yang direncanakan sudah berakhir. Namun biasanya akan muncul kembali masalah atau kerisauan baru dari guru. D. Sumber Data Sumber data dalam penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah: 1. Siswa, untuk mendapatkan data tentang lempar turbo dengan langkah silang dengan penerapan pembelajaran pada siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 3 Kebutuhduwur Kecamatan Pagedongan Kabupaten Banjarnegara. 2. Guru, sebagai teman sejawat untuk mengamati atau melihat tingkat kemampuan siswa dengan penerapan model pembelajaran melalui modifikasi permainan pada siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 3 Kebutuhduwur Kecamatan Pagedongan Kabupaten Banjarnegara.
E. Tehnik Pengumpulan Data Tehnik pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari tes dan observasi. 1. Tes dipergunakan untuk mendapatkan data tentang kemampuan siswa dalam melakukan lempar turbo yang dilakukan oleh siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 3 Kebutuhduwur Kecamatan Pagedongan Kabupaten Banjarnegara tahun pelajaran 2011/2012. 2. Pengamatan
atau
observasi
dipergunakan
sebagai
tehnik
untuk
mengumpulkan data tentang aktifitas siswa dan uru selama kegiatan belajar mengajar pada saat menerapkan cara melempar turbo yang dimodifikasi dengan pendekatan bermain. Alat pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut :
commit to user
19
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel 3.1. Teknik dan alat pengumpulan data
No
Jenis Data
1
Siswa Kelas IV
Sumber Data
Tehnik Pengumpulan Data
Instrumen
Hasil Ketrampilan
Tes dan Peragaan
Tes Ketrampilan
melempar turbo dengan 3 langkah
melempar turbo Praktik
berirma 2
Kejadian-kejadian
3
Penggunaan alat
dengan 3 langkah berirma
Aktifitas
Pengamatan
Observasi
Kemampuan
Praktik dan unjuk
Lembar Observasi
melakukan
Kerja
atau Pengamatan
bantu 2
Siswa Kelas IV
melempar turbo dengan 3 langkah
F. Uji Validitas Data Validasi data adalah suatu kegiatan pengujian terhadap keobjektifan dan keabsahan data. Validasi data dilakukan untuk mendapatkan data yang benarbenar mendukung dan sesuai dengan karakteristik permasalahan maupun tujuan penelitian. Validitas data dilakukan agar data yang diperoleh objektif, sahih, dan andal. Validasi atau pemeriksaan keabsahan data dalam penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan berpedoman pada teknik penetapan aktivitas pembelajaran pada siklus-siklus berikutnya, yang diperoleh berdasarkan hasil refleksi atau aktivitas dan hasil pengamatan pada siklus sebelumnya. Validitas data dalam penelitian tindakan kelas dapat dilakukan dengan triangulasi untuk meminimalkan subjektivitas. Triangulasi adalah pengecekan kebenaran data atau informasi tentang pelaksanaan tindakan dengan cara mengkonfirmasikan kebenaran data, yaitu upaya mendapatkan informasi dari sumber lain mengenai kebenaran data penelitian. Tindakan dalam teknik triangulasi antara lain: (a) menggunakan cara yang bervariasi untuk memperoleh data yang sama, misalnya untuk menilai hasil belajar dengan tes tertulis, (b) commit to user melakukan uji coba tes penguasaan siswa, (c) melakukan uji coba kuesioner
20
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
perhatian siswa, (d) menggali data yang sama dari sumber yang berbeda yaitu mengecek kebenaran dan kesahihan data temuan penelitian dengan cara mengkonfirmasikannya dengan sumber data agar informasi yang diperoleh benarbenar valid atau dapat dipercaya, (e) melakukan pengecekan ulang dari data yang telah terkumpul, (f) melakukan pengolahan dan analisis ulang dari data yang terkumpul. Selain itu uji validitas data dalam penelitian ini juga dilakukan dengan audit trail dan expert opinion. Audit trail yakni dilakukan dengan memeriksa catatan-catatan yang ditulis oleh peneliti atau peer observer atau teman sejawat yang memiliki pengetahuan dan keterampilan melakukan PTK. Expert opinion yaitu kegiatan untuk mengkonsultasikan hasil temuan atau meminta nasihat kepada para ahli. Dalam penelitian ini, penulis mengkonsultasikan hasil temuantemuan kepada pembimbing untuk memperoleh arahan dan masukan terhadap masalah penelitian. Uji validitas data dalam penelitian ini dilakukan oleh peneliti, observer, dan kolaborator, yaitu: 1. Peneliti Nama
: RAHMAN SLAMET
NIM
: X 4711137
2. Observer 1 NIM
: DARYATI : X 4711036
3. Kolaborator Nama
: CHILMI MASRIFAH, S.Pd.SD.
NIP
: 19660804 199003 2 005
Jabatan
: Kepala SDN 3 Kebutuh Duwur UPT Dindikpora Kecamatan Pagedongan Kabupaten Banjarnegara
commit to user
21
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
G. Analisis Penelitian Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa lembar observasi, angket siswa, dan tes hasil belajar. 1. Analisis data lembar observasi Data observasi diperoleh pada setiap tindakan untuk menilai ada perubahan peningkatan sikap siswa pada setiap siklus. Data ini disajikan secara deeskripif pada hasil penelitian. 2. Analisa Hasil Tes Belajar Hasil tes belajar yang dilaksanakan pada akhir pertemuan dihitung nilai rata-rata, kemudian dikategorikan dalam batas-batas penilaian yang didasarkan pada ketuntasan siswa terhadap materi pelajaran yang diberikan H. Prosedur Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian reflektif yang dilaksanakan secara siklus (berdaur). Penelitian tindakan kelas terdiri atas rangkaian empat kegiatan yang dilakukan dalam siklus berulang. Empat kegiatan utama yang ada pada setiap siklus yaitu
perencanaan tindakan (Planning),
pelaksanaan tindakan (acting), melakukan pengamatan (observing), dan melakukan refleksi (reflecting). Hubungan keempar kegiatan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: Perencanaan Refleksi
Pelaksanaan Pengamatan
Gambar 3.1. Diagram Daur Penelitian tindakan kelas (Sumber: Hopkins dalam Suharjono, 2005) Jika terdapat masalah dari proses refleksi maka dilakukan proses pengkajian ulang melalui siklus berikutnya yang meliputi kegiatan: perencanaan commit to user
22
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ulang, tindakan ulang, pengamatan ulang sehingga permasalahan dapat teratasi. Adapun daur untuk masing-masing siklus adalah sebagai berikut: Permasalahan
Perencanaan
Refleksi
SIKLUS I
Pelaksanaan
Pengamatan Perencanaan Refleksi
SIKLUS II
Pelaksanaan
Pengamatan Simpulan
Gambar 3.2. Bagan Alur Proses Perbaikan Pembelajaran Sumber: (Hopkins dalam Suharjono, 2005) Pada tahap perencanaan disusun rancangan tindakan yang menjelaskan mengapa, kapan, dimana, oleh siapa dan bagaimana tindakan tersebut akan dilakukan. Peneliyi menentukan fokus peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati, kemudian membuat instrumen pengamatan untuk merekam fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung. Dalam tahap tindakan, rancangan
strategi dan skenario pembelajaran akan diterapkan. Untuk tahap
pengamatan atau observasi sebenarnya berjalan simultan dengan pelaksanaan tindakan, dengan kata lain pengaatan dilakukan pada waktu tindakan sedang berjalan, jadi keduanya berlangsung dalam waktu yang sama. Kemudian berdasarkan data yang terkumpul dilakukan refleksi terhadap tindakan yang telah dilakukan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan, setelah itu dilakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan berikutnya. Penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian tindakan kelas commit toPardjono, user (Classroom Action Research). Menurut dkk ( 28:2007) penelitian
23
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
tindakan kelas mempunyai empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Perencanaan terdiri dari
perencanaan umum dan
perencanaan tindakan atau Action Plan. Perncanaan umum meliputi penentuan tempat penelitian, kolabolator, metode dan strategi mengajar, instrumen monitoring dan yang lain-lainnya. Rencana tindakan (Action Plan) adalah prosedur, strategi yang dilakukan oleh guru (peneliti) dalam rangka melakukan tindakan atau perlakuan terhadap siswa. Pelaksanaan adalah implementasi tindakan ke dalam konteks proses belajar mengajar yang sebenarnya. Pelaksanaan tindakan bisa dilakukan oleh peneliti ataupun kolabolator. Setiap kali tindakan minimal ada dua peneliti, yaitu yang melakuakn pembelajaran dan kolabolator yang memantau terjadinya perubahan akibat suatu tindakan, kalau mungkin juga ada critical friends yang tidak berkepentingan dengan proyek penelitian yang dilaksanakan.
Observasi
atau
pengamatan
berfungsi
sebagai
proses
pendokumentasian dampak dari tindakan dan menyediakan informasi untu tahap refleksi. Pengamatan dilakukan oleh penelii sendiri ataupun kolabolator. Dampak tindakan terhadap siswa, menjadi fokus penelitian. Refleksia dalah upaya evaluasi diri secara kritis dilakukan oleh tim penelii, kolabolator, dan orang-orang yang terlibat dalam penelitian. Refleksi dilakukan pada akhir siklus, dan berdasarkan refleksi ini dilakukan revisi pada Rencana Tindakan dan di buat kembali Rencana Tindakan yang baru, untuk diimplementasikan pada siklus berikunya. Keempat tahapan dalam penelitian ini membentuk sebuah siklus. Setiap siklus di mulai dari perncanaan sampai dengan refleksi. Banyaknya siklus tergantung pada masih atau tidaknya tindakan diperlukan. Tindakan dianggap selesai bilamana permasalahan dalam lempar turbo sudah dipecahkan. Berikut penjelasan kegiatan-kegiatan dalam siklus penelitian tindakan ini. 1. Rancangan Siklus Pertama a. Tahap Perencanaan 1) Penyusunan RPP 2) Konsultasi dengan teman (guru kelas) 3) Perencanaan tindakan kelas (permainan dan materi) commit to user
24
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b. Tahap Pelaksanaan 1) Pendahuluan a) Siswa dibariskan, dihitung, dipimpin berdoa b) Apersepsi c) Memimpin pemanasan 2) Kegiatan Inti Game (Permainan) Kegiatan Guru : a) Membagi siswa menjadi 3 kelompok b) Guru memberikan penjelasan tentang permainan yang
akan
dilakukan, yaitu melempar sasaran berupa botol di atas kardus secara kelompok atau beregu.
Gambar 3.3. Melempar sasaran beramai-ramai, satu sasaran dilempari 5-6 siswa (Sumber: Muklis, 2007. Olahraga Kegemaran Atletik. PT. Intan Pariwara. Klaten) c) Regu pelempar menghadap sasaran yang telah ditentukan d) Regu yang tidak melempar berada disisi belakang sasaran untuk memungut bola yang telah dilempar. e) Setelah kelompok pelempar selesai bergantian sebagai pemungut bola, dan seterusnya. f) Guru mendemonstrasikan cara melempar sasaran Kegiatan Guru : Guru memberikan penjelasan dan pengertian tentang : a) Alat turbo serta ukurannya b) Lapangan turbo serta ukurannya c) Guru
Menjelaskan
Tentang
mendemonstrasikan : commit to user (1) Cara memegang turbo
25
Teknik
Lempar
Turbo
serta
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
(2) Melempar turbo dengan awalan berdiri (3) Melempar turbo dengan awalan 3 langkah (4) Melakukan teknik gerak lanjut setelah melakukan lemparan Kegiatan Guru a) Guru mendemonstrasikan melakukan gerakan melempar dengan satu tangan, posisi berhadapan dengan menggunakan bola roket b) Guru mendemonstrasikan melakukan gerakan melempar dengan satu tangan posisi berdiri di atas lutut berhadapan dengan menggunakan bola roket dengan jarak + 5 meter. Kegiatan Guru Guru mendemonstrasikan cara melempar turbo dengan awalan berdiri Sikap awal berdiri kaki kangkang, kaki kiri di depan kaki kanan, sikap badan menyamping, pandangan ke depan tangan kanan memegang turbo ditarik luus ke belakang, tangan kiri menjulur ke depan. Saat akan melempar badan condong ke belakang berat badan pada kaki kanan diteruskan melempar dengan kekuatan penuh serta dengan lecutan tangan, diteruskan dengan gerak lanjutan yaitu dengan melangkahkan kaki kanan ke depan untuk menjaga keseimbangan badan. Kegiatan Guru Guru mendemonstrasikan cara melempar turbo dengan
awalan 3
langkah a) Sikap awal berdiri kaki rapat pandangan ke depan b) Hitungan 1 (satu) kaki kiri melangkah di depan kaki kanan, tangan kanan memegang turbo ditarik lurus ke belakang badan menyamping, tangan kiri menjulur rilek ke depan. c) Hitungan 2 (dua) kaki kanan melangkah silang di depan kaki kiri telapak kaki kanan diputar menghadap ke sasaran. d) Hitungan 3 (tiga) kaki kiri melangkah di depan kaki kanan pada saat akan melempar badan condong ke belakang berat badan pada commitmelempar to user dengan kekuatan penuh serta kaki kanan, diteruskan
26
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dengan lecutan tangan, kemudian diteruskan dengan gerak lanjutan yaitu dengan melangkahkan kaki kanan ke depan badan sedikit memutar untuk menjaga keseimbangan (1) Siswa melakukan lempar sasaran sebisanya (2) Siswa melakukan permainan melempar sasaran beramairamai (3) Siswa melakukan lempar turbo dengan awalan berdiri diteruskan dengan gerak lanjutan (4) Siswa melakukan lempar turbo dengan awalan 3 langkah diteruskan dengan gerak lanjutan e) Guru memberi simpulan dan siswa memperhatikan beberapa teknik yang benar dalam melakukan lempar turbo. f) Guru mengamati gerakan siswa melempar turbo yang benar. 3) Penutup a) Siswa dikumpulkan, mendengarkan penjelasan dari guru tentang materi pembelajaran lempar turbo. b) Memperbaiki tentang kesalahan-kesalahan dalam melempar turbo dengan awalan berdiri dan awalan 3 langkah c) Siswa diberi tugas untuk melakukan latihan dirumah
c. Pengamatan Tindakan 1) Mengamati proses pembelajaran 2) Pengisian lembar observasi 3) Mendokumentasikan pembelajaran
d. Tahap Evaluasi (Refleksi) Menganalisis data yang diperoleh dari lembar observasi, masukan dari teman (critical friends), guru penjas yang bersangkuan dan kemudian dilakukan refleksi. Refleksi ini dilakukan untuk menilai tindakan yang telah diberikan. Mengadakan evaluasi tentang penelitian tindakan kelas, commit to useryang muncul dalam pembelajaran. dengan cara berdiskusi tentang masalah
27
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2. Rancangan Siklus Kedua a.
Tahap Perencanaan 1) Penyusunan RPP 2) Konsultasi dengan teman (guru kelas) 3) Perencanaan tindakan kelas (permainan dan materi)
b. Tahap Pelaksanaan 1) Pendahuluan a) Siswa dibariskan, dihitung, dipimpin berdoa b) Apersepsi c) Memimpin pemanasan 2) Kegiatan Inti Game (Permainan) Kegiatan Guru : a) Membagi siswa menjadi 2 kelompok b) Guru memberikan penjelasan tentang permainan yang
akan
dilakukan, yaitu melempar sasaran berupa kertas koran digantung secara kelompok atau beregu. c) Regu pelempar menghadap sasaran yg telah ditentukan d) Regu yang tidak melempar berada disisi belakang sasaran untuk memungut bola yang telah dilempar. e) Setelah kelompok pelemparselesai bergantian sebagai pemungut bola, dan seterusnya. f) Guru mendemonstrasikan cara melempar sasaran
Gambar 3.4. Gambar melempar sasaran (Sumber: Muklis, 2007. Olahraga Kegemaran Atletik. PT. Intan Pariwara. Klaten) commit to user
28
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Kegiatan Guru : Guru memberikan penjelasan dan pengertian tentang : a) Alat turbo serta ukurannya b) Lapangan turbo serta ukurannya c) Guru
Menjelaskan
Tentang
Teknik
Lempar
Turbo
serta
mendemonstrasikan : (1) Cara memegang turbo (2) Melempar turbo dengan awalan berdiri (3) Melempar turbo dengan awalan 3 langkah (4) Melakukan teknik gerak lanjut setelah melakukan lemparan
Gambar 3.5. Cara memegang turbo (Sumber: Muklis, 2007. Olahraga Kegemaran Atletik. PT. Intan Pariwara. Klaten) Kegiatan Guru a) Guru mendemonstrasikan melakukan gerakan melempar dengan satu tangan, posisi berhadapan dengan menggunakan bola roket
Gambar 3.6. Melempar bola roket dengan satu tangan b) Guru mendemonstrasikan melakukan gerakan melempar dengan satu tangan posisi berdiri di atas lutut berhadapan dengan menggunakan bola roket dengan jarak + 5 meter. commit to user
29
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Gambar 3.7. Melempar bola roket Kegiatan Guru Guru mendemonstrasikan cara melempar turbo dengan awalan berdiri Sikap awal berdiri kaki kangkang, kaki kiri di depan kaki kanan, sikap badan menyamping, pandangan ke depan tangan kanan memegang turbo ditarik luus ke belakang, tangan kiri menjulur ke depan. Saat akan melempar badan condong ke belakang berat badan pada kaki kanan diteruskan melempar dengan kekuatan penuh serta dengan lecutan tangan, diteruskan dengan gerak lanjutan yaitu dengan melangkahkan kaki kanan ke depan untuk menjaga keseimbangan badan.
Kegiatan Guru Guru mendemonstrasikan cara melempar turbo dengan
awalan 3
langkah a) Sikap awal berdiri kaki rapat pandangan ke depan b) Hitungan 1 (satu) kaki kiri melangkah di depan kaki kanan, tangan kanan memegang turbo ditarik lurus ke belakang badan menyamping, tangan kiri menjulur rilek ke depan. c) Hitungan 2 (dua) kaki kanan melangkah silang di depan kaki kiri telapak kaki kanan diputar menghadap ke sasaran. d) Hitungan 3 (tiga) kaki kiri melangkah di depan kaki kanan pada saat akan melempar badan condong ke belakang berat badan pada kaki kanan, diteruskan melempar dengan kekuatan penuh serta dengan lecutan commit tangan, tokemudian diteruskan dengan gerak user
30
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
lanjutan yaitu dengan melangkahkan kaki kanan ke depan badan sedikit memutar untuk menjaga keseimbangan (1) Siswa melakukan lempar sasaran sebisanya (2) Siswa melakukan permainan melempar sasaran beramai-ramai (3) Siswa melakukan lempar turbo dengan awalan berdiri diteruskan dengan gerak lanjutan e) Siswa melakukan lempar turbo dengan awalan 3 langkah diteruskan dengan gerak lanjutan f) Guru memberi simpulan, siswa memperhatikan beberapa teknik yang benar dalam melakukan lempar turbo. Guru mengamati gerakan siswa melempar turbo yang benar.
3) Penutup a) Siswa dikumpulkan, mendengarkan penjelasan dari guru tentang materi pembelajaran lempar turbo. b) Memperbaiki tentang kesalahan-kesalahan dalam melempar turbo dengan awalan berdiri dan awalan 3 langkah c) Siswa diberi tugas untuk melakukan latihan dirumah.
c. Pengamatan Tindakan 1) Mengamati proses pembelajaran a) Pengisian lembar observasi b) Mendokumentasikan pembelajaran
d. Tahap Evaluasi (Refleksi) Menganalisis data yang diperoleh dari lembar observasi, masukan dari teman (critical friends), guru penjas yang bersangkuan dan kemudian dilakukan refleksi. Refleksi ini dulakukan untuk menilai tindakan yang telah diberikan. Mengadakan evaluasi tentang penelitian tindakan kelas, dengan cara berdiskusi tentang masalah yang muncul dalam pembelajaran. commit to user
31
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
I. Indikator Capaian Penelitian 1.
Secara individu siswa dikatakan tuntas belajar jika telah menguasai 70% materi atau mendapat nilai sesuai KKM yakni 70.
2.
Secara klasikal, penelitian ini dikatakan berhasil meningkatkan pembelajaran lompat jauh, jika 80% dari jumlah siswa tuntas belajar.
Prosentase indikator pencapaian keberhasialan penelitian pada tabel berikut: Tabel 3.3. Prosentase Target Capaian Aspek yang diukur
Pecapaian target capaian Kondisi Siklus I Siklus II Awal
Kemampuan Lempar Turbo
Cara mengukur Diamati pada saat guru
40%
70%
80%
memberikan Lempar Turbo
commit to user
32
materi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pratindakan Kondisi awal penelitian diukur dari observasi dan tes unjuk kerja ketrampilan gerak dasar Lempar Turbo. Observasi dan tes unjuk kerja diguakan untuk
mengetahui dan mengukur seberapa besar kemampuan siswa dalam
melakukan Lempar Turbo, baik mengenai ketrampilan maupun mengenai rangkaian gerakan sebelum
diberikan tindakan berupa penerapan pendekatan
modifikasi bermain dalam proses pembelajaran yang berlangsung. Berikut
merupakan hasil
observasi
pada indikator sebelum diberi
tindakan berupa penerapan pendekatan bermain dalam kegiatan belajar mengajar (pra siklus, dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 4.1. Data Hasil Belajar Siswa Pada Studi Pra Tindakan No
Aspek Penilaian
Jumlah Siswa
Prosentase
1
Nilai ≤ 70
13
65%
2
Nilai ≥ 70
7
35%
3
Tuntas Belajar
7
35%
4
Tidak Tuntas Belajar
13
65%
5
Nilai Tertinggi : 78
1
5%
6
Nilai Terendah : 50
1
5%
7
Nilai Rata-rata
65.00
Berdasarkan hasil pratindakan pada tabel 4.1, diketahui ada beberapa siswa yang mampu melakukan lempar turbo dengan baik atau memperoleh nilai 7 ke atas. Dari hasil kemampuan siswa dalam melakukan rangkaian gerakan lempar turbo ada 7 siswa (35%) sedangkan siswa lainnya masih mendapat nilai di bawah KKM atau sebesar 13 siswa (65%). Hasil ketuntasan pada pra tindakan juga dapat digambarkan dalam grafik sebagai berikut: commit to user
33
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
70 60 50 40 30 20 10 0 Tuntas
Tidak Tuntas
Gambar 4.1. Grafik Ketuntasan Belajar ada Pra Tindakan
Dari data tersebut, menunjukkan bahwa kemampuan sebagian besar siswa dalam melakukan gerak dasar lempar turbo masih rendah. Untuk memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran lempar turbo, maka dilakukan tindakan berupa penggunaan model modifikasi bermain Dari hasil observasi awal, ada dua siklus yang diterapkan untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi di dalam kelas. Pada setiap siklus yang diterapkan masing-masing menggunakan penggunaan model modifikasi bermain dalam kegiatan pembelajaran. Untuk mengetahui adanya perubahan dari proses yang diakibatkan oleh tindakan tersebut, maka evaluasi dilakukan dengan cara melakukan observasi dan tes unjuk kerja dalam lempar turbo pada setiap siklus yang meliputi aspek afektif, kognitif, dan psikomotor. Kegiatan selanjutnya setelah observasi awal yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan serta refleksi terhadap tindakan.
commit to user
34
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus 1. Hasil Tindakan Siklus I Penelitian Tindakan Kelas terdiri 2 siklus menurut Kemmis dan MC Taggart tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang dicapai. Diawali siklus I kemudian hasilnya direfleksikan agar diketahui tingkat keberhasilannya. Jika siklus I belum menunjukkan hasil yang diinginkan, maka dilanjutkan siklus II demikian seterusnya sampai dengan tercapainya tujuan penelitian yaitu 80%. a. Tahap Rancangan Persiapan (Planning) Kegiatan ini dilaksanakan secara bersama-sama antara pengembang dan guru dalam menentukan langkah-langkah pengembangan yang meliputi: 1) Peneliti menetapkan metode pembelajaran Modifikasi Bermain dalam peningkatan Hasil Belajar Lempar Turbo untuk meningkatkan aktifitas dan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Olahraga dan Kesehatan 2) Membuat perencanaan pengajaran 3) Membuat dan melengkapi alat media pembelajaran 4) Membuat lembar observasi 5) Mendesain alat evaluasi
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan (Acting) Pelaksanaan tindakan pada siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan. Pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa, 15 Mei 2012 di
halaman SD Negeri 3 Kebutuhduwur
Kecamatan Pagedongan Kabupaten Banjarnegara. Adapun langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru pada pertemuan pertama yaitu: 1) Kegiatan Awal (10 menit) a)
Siswa dibariskan, dihitung, dipimpin berdoa
b) Apersepsi c) Memimpin pemanasan commit to user
35
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2) Kegiatan Inti (50 menit) Game (Permainan) Kegiatan Guru : a) Membagi siswa menjadi 3 kelompok b) Guru memberikan penjelasan tentang permainan yang
akan
dilakukan, yaitu melempar sasaran berupa botol di atas kardus secara kelompok atau beregu. c) Regu pelempar menghadap sasaran yang telah ditentukan d) Regu yang tidak melempar berada disisi belakang sasaran untuk memungut bola yang telah dilempar. e) Setelah kelompok pelempar selesai bergantian sebagai pemungut bola, dan seterusnya. f) Guru mendemonstrasikan cara melempar sasaran
Kegiatan Guru : Guru memberikan penjelasan dan pengertian tentang : a) Alat turbo serta ukurannya b) Lapangan turbo serta ukurannya c) Guru
Menjelaskan
Tentang
Teknik
Lempar
Turbo
serta
mendemonstrasikan : (1) Cara memegang turbo (2) Melempar turbo dengan awalan berdiri (3) Melempar turbo dengan awalan 3 langkah (4) Melakukan teknik gerak lanjut setelah melakukan lemparan
Kegiatan Guru a) Guru mendemonstrasikan melakukan gerakan melempar dengan satu tangan, posisi berhadapan dengan menggunakan bola roket b) Guru mendemonstrasikan melakukan gerakan melempar dengan satu tangan posisi berdiri di atas lutut berhadapan dengan menggunakan commit to user bola roket dengan jarak + 5 meter.
36
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Kegiatan Guru Guru mendemonstrasikan cara melempar turbo dengan awalan berdiri Sikap awal berdiri kaki kangkang, kaki kiri di depan kaki kanan, sikap badan menyamping, pandangan ke depan tangan kanan memegang turbo ditarik luus ke belakang, tangan kiri menjulur ke depan. Saat akan melempar badan condong ke belakang berat badan pada kaki kanan diteruskan melempar dengan kekuatan penuh serta dengan lecutan tangan, diteruskan dengan gerak lanjutan yaitu dengan melangkahkan kaki kanan ke depan untuk menjaga keseimbangan badan.
Kegiatan Guru Guru mendemonstrasikan cara melempar turbo dengan awalan 3 langkah a) Sikap awal berdiri kaki rapat pandangan ke depan b) Hitungan 1 (satu) kaki kiri melangkah di depan kaki kanan, tangan kanan memegang turbo ditarik lurus ke belakang badan menyamping, tangan kiri menjulur rilek ke depan. c) Hitungan 2 (dua) kaki kanan melangkah silang di depan kaki kiri telapak kaki kanan diputar menghadap ke sasaran. d) Hitungan 3 (tiga) kaki kiri melangkah di depan kaki kanan pada saat akan melempar badan condong ke belakang berat badan pada kaki kanan, diteruskan melempar dengan kekuatan penuh serta dengan lecutan tangan, kemudian diteruskan dengan gerak lanjutan yaitu dengan melangkahkan kaki kanan ke depan badan sedikit memutar untuk menjaga keseimbangan e) Siswa melakukan lempar sasaran sebisanya (1) Siswa melakukan permainan melempar sasaran beramai-ramai (2) Siswa melakukan lempar turbo dengan awalan berdiri diteruskan dengan gerak lanjutan
commit to user
37
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
(3) Siswa melakukan lempar turbo dengan awalan 3 langkah diteruskan dengan gerak lanjutan f) Guru memberi simpulan dan siswa memperhatikan beberapa teknik yang benar dalam melakukan lempar turbo. g) Guru mengamati gerakan siswa melempar turbo yang benar.
3) Kegiatan Akhir (10 menit) a) Siswa dikumpulkan, mendengarkan penjelasan dari guru tentang materi pembelajaran lempar turbo. b) Memperbaiki tentang kesalahan-kesalahan dalam melempar turbo dengan awalan berdiri dan awalan 3 langkah c) Siswa diberi tugas untuk melakukan latihan dirumah
Setelah pertemuan pertama dilanjutkan pada pertemuan kedua. Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 18 Mei 2012. Pada pertemuan kedua guru menyampaikan pembelajaran sebagai berikut: 1) Kegiatan Awal (10 menit) a) Siswa dibariskan, dihitung, dipimpin berdoa b) Apersepsi c) Memimpin pemanasan
2) Kegiatan Inti (50 menit) Game (Permainan) Kegiatan Guru : a) Membagi siswa menjadi 3 kelompok b) Guru memberikan penjelasan tentang permainan yang
akan
dilakukan, yaitu melempar sasaran berupa botol di atas kardus secara kelompok atau beregu. c) Regu pelempar menghadap sasaran yang telah ditentukan d) Regu yang tidak melempar berada disisi belakang sasaran untuk to user memungut bola yang commit telah dilempar.
38
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
e) Setelah kelompok pelempar selesai bergantian sebagai pemungut bola, dan seterusnya. f) Guru mendemonstrasikan cara melempar sasaran
Kegiatan Guru : Guru memberikan penjelasan dan pengertian tentang : a) Alat turbo serta ukurannya b) Lapangan turbo serta ukurannya c) Guru
Menjelaskan
Tentang
Teknik
Lempar
Turbo
serta
mendemonstrasikan : (1) Cara memegang turbo (2) Melempar turbo dengan awalan berdiri (3) Melempar turbo dengan awalan 3 langkah (4) Melakukan teknik gerak lanjut setelah melakukan lemparan
Kegiatan Guru a) Guru mendemonstrasikan melakukan gerakan melempar dengan satu tangan, posisi berhadapan dengan menggunakan bola roket b) Guru mendemonstrasikan melakukan gerakan melempar dengan satu tangan posisi berdiri di atas lutut berhadapan dengan menggunakan bola roket dengan jarak + 5 meter.
Kegiatan Guru Guru mendemonstrasikan cara melempar turbo dengan awalan berdiri Sikap awal berdiri kaki kangkang, kaki kiri di depan kaki kanan, sikap badan menyamping, pandangan ke depan tangan kanan memegang turbo ditarik luus ke belakang, tangan kiri menjulur ke depan. Saat akan melempar badan condong ke belakang berat badan pada kaki kanan diteruskan melempar dengan kekuatan penuh serta dengan lecutan tangan, diteruskan dengan gerak lanjutan yaitu dengan melangkahkan kaki kanan commit to userbadan. ke depan untuk menjaga keseimbangan
39
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Kegiatan Guru Guru mendemonstrasikan cara melempar turbo dengan awalan 3 langkah a) Sikap awal berdiri kaki rapat pandangan ke depan b) Hitungan 1 (satu) kaki kiri melangkah di depan kaki kanan, tangan kanan memegang turbo ditarik lurus ke belakang badan menyamping, tangan kiri menjulur rilek ke depan. c) Hitungan 2 (dua) kaki kanan melangkah silang di depan kaki kiri telapak kaki kanan diputar menghadap ke sasaran. d) Hitungan 3 (tiga) kaki kiri melangkah di depan kaki kanan pada saat akan melempar badan condong ke belakang berat badan pada kaki kanan, diteruskan melempar dengan kekuatan penuh serta dengan lecutan tangan, kemudian diteruskan dengan gerak lanjutan yaitu dengan melangkahkan kaki kanan ke depan badan sedikit memutar untuk menjaga keseimbanga e) Siswa melakukan lempar sasaran sebisanya (1) Siswa melakukan permainan melempar sasaran beramai-ramai (2) Siswa melakukan lempar turbo dengan awalan berdiri diteruskan dengan gerak lanjutan (3) Siswa melakukan lempar turbo dengan awalan 3 langkah diteruskan dengan gerak lanjutan f) Guru memberi simpulan dan siswa memperhatikan beberapa teknik yang benar dalam melakukan lempar turbo. g) Guru mengamati gerakan siswa melempar turbo yang benar.
3) Kegiatan Akhir (10 menit) a) Siswa dikumpulkan, mendengarkan penjelasan dari guru tentang materi pembelajaran lempar turbo. b) Memperbaiki tentang kesalahan-kesalahan dalam melempar turbo dengan awalan berdiri dan awalan 3 langkah c) Siswa diberi tugas untuk melakukan latihan dirumah commit to user
40
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
c. Tahap Pengamatan Tindakan (Observing) Dalam tahap ini dilakukan observasi terhadap siswa selama kegiatan berlangsung. Hasil observasi kemudian dianalisis dan dievaluasi tingkat keberhasilannya. Selanjutnya ditentukan langkah-langkah perbaikan untuk tahap pembelajaran pada siklus berikutnya. 1. Observasi Aktivitas Siswa Observasi terhadap aktivitas siswa dilakukan dengan berpedoman pada instrumen observasi yang telah disusun. Aktivitas belajar siswa pada siklus I ini belum menunjukkan hasil yang baik. Banyak siswa yang tidak mempersiapkan materi sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung, selain itu di dalam kerja pembelajaran banyak siswa yang kurang aktif dan hanya bermain sendiri sehingga kurang menguasai materi pembelajaran. Akibatnya pada saat guru mengajarkan contoh pembelajaran banyak siswa yang enggan mengeluarkan pendapatnya, hanya satu, dua murid saja yang aktif memberikan pertanyaan kepada guru. Pembagian kelompok pada pertemuan pertama menyebabkan suasana belajar menjadi gaduh dan kurang kondusif. Secara rinci, berikut ini hasil observasi aktivitas siswa selama kegiatan belajar mengajar Siklus I:
Tabel 4.1. Hasil Observasi Peserta Didik dalam Pembelajaran Siklus I No 1 2 3 4 5 6
Pertemuan 1 RataJml Rata 46 2.30 44 2.20 45 2.25 43 2.15 42 2.10
Aktivitas yang diamati
Memperhatikan.penjelasan.guru Ikut.aktif.dalam.pembelajaran Menanyakan yang kurang dimengerti Merespon pertanyaan Mengkomunikasikan gagasan dengan sesama teman Perilaku yang menyimpang dalam KBM 45 Jumlah 265 Rata-rata Sikluscommit I to user Kriteria
41
Pertemuan 2 RataJml Rata 48 2.40 47 2.35 50 2.50 49 2.45 47 2.35
2.25 47 13.25 287 13.8 Cukup
2.35 14.35 2.30
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Berdasarkan
tabel
di
atas,
maka
aktivitas
siswa
dalam
pembelajaran Siklus I diperoleh rata-rata akivitas siswa pada pertemuan I adalah 13.25, sedangkan pada pertemuan II rata-rata aktivitas siswanya sebesar 14.35. Hasil ini dirasa masih kurang maksimal, karena masih banyak siswa yang sering ribut sendiri yang dikarenakan siswa belum terbiasa dengan pembelajaran lempar turbo, serta peran guru yang belum optimal dalam mengkondisikan siswa selama proses pembelajaran.
2. Hasil Belajar Siswa Hasil
pembelajaran siswa yang dilakukan pada akhir Siklus I
sebagai berikut:
Tabel 4.3. Perolehan Nilai Ulangan Harian Siklus I No
Aspek Penilaian
Jumlah Siswa
Prosentase
1
Nilai ≤ 70
8
40%
2
Nilai ≥ 70
12
60%
3
Tuntas Belajar
12
60%
4
Tidak Tuntas Belajar
8
40%
5
Nilai Tertinggi : 82
2
10%
6
Nilai Terendah : 50
1
5%
7
Nilai Rata-rata
68.75
Nilai ulangan harian tertinggi yang dicapai siswa pada siklus I adalah 82 dan nilai terendah adalah 50 nilai rata-rata ulangan harian siswa yang dicapai pada siklus I ini adalah 68.75. siswa yang mengalami ketuntasan belajar mencapai 12 siswa atau 60% dari 20 siswa, sedangkan yang belum tuntas mencapai 8 siswa atau 40% dari 20 siswa. commit to user
42
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Dari data pada tabel 4.3, maka ketuntasan belajar siswa dapat digambarkan dalam bentuk grafik batang sebagai berikut:
60 50 40 30 20 10 0 Tuntas
Tidak Tuntas
Gambar 4.2. Grafik Ketuntasan Belajar Siklus I
d. Tahap Refleksi (Reflecting) Berdasarkan hasil analisis data pada tahap observasi dan evaluasi selanjutnya dilakukan refleksi diri tentang kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Pada tahap ini, pengembang dan guru dapat mengetahui besarnya partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Berdasarkan
refleksi
ini
akan
dapat
diketahui
kelemahan
kegiatan
pembelajaran yang dilakukan oleh guru sehingga dapat digunakan untuk menentukan pelaksanaan tindakan pada
siklus I diantaranya adalah sebagai
berikut: 1) Guru harus dapat menciptakan suasana belajar yang kondusif, nyaman dan mengajak siswa untuk berani mempraktikkan lempar turbo dengan sebaikbaiknya. commit to user
43
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2) Guru perlu mengubah variasi pembelajaran agar siswa lebih fokus pada materi pembelajaran
2. Hasil Tindakan Siklus II Siklus II merupakan kelanjutan dari siklus I. Pada Siklus II, materi pembelajaran yang disampaikan adalah Lempar Turbo melalui Modifikasi Permainan
yang
dirancang
dan
tertuang
dalam
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran. Secara rinci, kegiatan pembelajaran yang dilakukan pada Siklus II dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Tahap Perencanaan Tindakan (Planning) Kegiatan ini dilaksanakan secara bersama-sama antara pengembang dan guru dalam menentukan langkah-langkah pengembangan yang meliputi : 1) Peneliti menetapkan metode pembelajaran Modifikasi Permainan dalam peningkatan Hasil Belajar Lempar Turbo untuk meningkatkan aktifitas dan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Olahraga dan Kesehatan 2) Membuat perencanaan pengajaran 3) Membuat dan melengkapi alat media pembelajaran 4) Membuat lembar observasi 5) Mendesain alat evaluasi
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan Siklus II Pelaksanaan tindakan pada siklus II dilaksanakan dalam dua kali pertemuan. Pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 25 Mei 2012 di halaman SD Negeri 3 Kebutuh Duwur Kabupaten Banjarnegara. Adapun langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru pada pertemuan pertama yaitu: 1) Kegiatan Awal (10 menit) a) Siswa dibariskan, dihitung, dipimpin berdoa b) Apersepsi c) Memimpin pemanasancommit to user
44
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2) Kegiatan Inti Game (Permainan) Kegiatan Guru : a) Membagi siswa menjadi 2 kelompok b) Guru memberikan penjelasan tentang permainan yang
akan
dilakukan, yaitu melempar sasaran berupa kertas koran digantung secara kelompok atau beregu. c) Regu pelempar menghadap sasaran yg telah ditentukan d) Regu yang tidak melempar berada disisi belakang sasaran untuk memungut bola yang telah dilempar. e) Setelah kelompok pelemparselesai bergantian sebagai pemungut bola, dan seterusnya. f) Guru mendemonstrasikan cara melempar sasaran Kegiatan Guru : Guru memberikan penjelasan dan pengertian tentang : a) Alat turbo serta ukurannya b) Lapangan turbo serta ukurannya c) Guru
Menjelaskan
Tentang
Teknik
Lempar
Turbo
serta
mendemonstrasikan : (1) Cara memegang turbo (2) Melempar turbo dengan awalan berdiri (3) Melempar turbo dengan awalan 3 langkah (4) Melakukan teknik gerak lanjut setelah melakukan lemparan
Kegiatan Guru a) Guru mendemonstrasikan melakukan gerakan melempar dengan satu tangan, posisi berhadapan dengan menggunakan bola roket b) Guru mendemonstrasikan melakukan gerakan melempar dengan satu tangan posisi berdiri di atas lutut berhadapan dengan menggunakan bola roket dengan jarak + 5 meter. commit to user
45
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Kegiatan Guru Guru mendemonstrasikan cara melempar turbo dengan awalan berdiri Sikap awal berdiri kaki kangkang, kaki kiri di depan kaki kanan, sikap badan menyamping, pandangan ke depan tangan kanan memegang turbo ditarik luus ke belakang, tangan kiri menjulur ke depan. Saat akan melempar badan condong ke belakang berat badan pada kaki kanan diteruskan melempar dengan kekuatan penuh serta dengan lecutan tangan, diteruskan dengan gerak lanjutan yaitu dengan melangkahkan kaki kanan ke depan untuk menjaga keseimbangan badan.
Kegiatan Guru Guru mendemonstrasikan cara melempar turbo dengan awalan 3 langkah a) Sikap awal berdiri kaki rapat pandangan ke depan b) Hitungan 1 (satu) kaki kiri melangkah di depan kaki kanan, tangan kanan memegang turbo ditarik lurus ke belakang badan menyamping, tangan kiri menjulur rilek ke depan. c) Hitungan 2 (dua) kaki kanan melangkah silang di depan kaki kiri telapak kaki kanan diputar menghadap ke sasaran. d) Hitungan 3 (tiga) kaki kiri melangkah di depan kaki kanan pada saat akan melempar badan condong ke belakang berat badan pada kaki kanan, diteruskan melempar dengan kekuatan penuh serta dengan lecutan tangan, kemudian diteruskan dengan gerak lanjutan yaitu dengan melangkahkan kaki kanan ke depan badan sedikit memutar untuk menjaga keseimbangan (1) Siswa melakukan lempar sasaran sebisanya (2) Siswa melakukan permainan melempar sasaran beramai-ramai (3) Siswa melakukan lempar turbo dengan awalan berdiri diteruskan dengan gerak lanjutan
commit to user
46
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
e) Siswa melakukan lempar turbo dengan awalan 3 langkah diteruskan dengan gerak lanjutan f) Guru memberi simpulan, siswa memperhatikan beberapa teknik yang benar dalam melakukan lempar turbo. Guru mengamati gerakan siswa melempar turbo yang benar.
3) Kegiatan Akhir (10 menit) a) Siswa dikumpulkan, mendengarkan penjelasan dari guru tentang materi pembelajaran lempar turbo. b) Memperbaiki tentang kesalahan-kesalahan dalam melempar turbo dengan awalan berdiri dan awalan 3 langkah a) Siswa diberi tugas untuk melakukan latihan dirumah
Setelah pertemuan pertama dilanjutkan pada pertemuan kedua. Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Selasa, 29 Mei 2012. Pada pertemuan kedua guru menyampaikan pembelajaran sebagai berikut: 1) Kegiatan Awal (10 menit) a) Siswa dibariskan, dihitung, dipimpin berdoa b) Apersepsi c) Memimpin pemanasan
2) Kegiatan Inti Game (Permainan) Kegiatan Guru : a) Membagi siswa menjadi 2 kelompok b) Guru memberikan penjelasan tentang permainan yang
akan
dilakukan, yaitu melempar sasaran berupa kertas koran digantung secara kelompok atau beregu. c) Regu pelempar menghadap sasaran yg telah ditentukan d) Regu yang tidak melempar berada disisi belakang sasaran untuk commit to user memungut bola yang telah dilempar.
47
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
e) Setelah kelompok pelemparselesai bergantian sebagai pemungut bola, dan seterusnya. f) Guru mendemonstrasikan cara melempar sasaran Kegiatan Guru : Guru memberikan penjelasan dan pengertian tentang : a) Alat turbo serta ukurannya b) Lapangan turbo serta ukurannya c) Guru
Menjelaskan
Tentang
Teknik
Lempar
Turbo
serta
mendemonstrasikan : (1) Cara memegang turbo (2) Melempar turbo dengan awalan berdiri (3) Melempar turbo dengan awalan 3 langkah (4) Melakukan teknik gerak lanjut setelah melakukan lemparan
Kegiatan Guru a) Guru mendemonstrasikan melakukan gerakan melempar dengan satu tangan, posisi berhadapan dengan menggunakan bola roket b) Guru mendemonstrasikan melakukan gerakan melempar dengan satu tangan posisi berdiri di atas lutut berhadapan dengan menggunakan bola roket dengan jarak + 5 meter.
Kegiatan Guru Guru mendemonstrasikan cara melempar turbo dengan awalan berdiri Sikap awal berdiri kaki kangkang, kaki kiri di depan kaki kanan, sikap badan menyamping, pandangan ke depan tangan kanan memegang turbo ditarik luus ke belakang, tangan kiri menjulur ke depan. Saat akan melempar badan condong ke belakang berat badan pada kaki kanan diteruskan melempar dengan kekuatan penuh serta dengan lecutan tangan, diteruskan dengan gerak lanjutan yaitu dengan melangkahkan kaki kanan ke depan untuk menjaga keseimbangan commit to userbadan.
48
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Kegiatan Guru Guru mendemonstrasikan cara melempar turbo dengan awalan 3 langkah a) Sikap awal berdiri kaki rapat pandangan ke depan b) Hitungan 1 (satu) kaki kiri melangkah di depan kaki kanan, tangan kanan memegang turbo ditarik lurus ke belakang badan menyamping, tangan kiri menjulur rilek ke depan. c) Hitungan 2 (dua) kaki kanan melangkah silang di depan kaki kiri telapak kaki kanan diputar menghadap ke sasaran. d) Hitungan 3 (tiga) kaki kiri melangkah di depan kaki kanan pada saat akan melempar badan condong ke belakang berat badan pada kaki kanan, diteruskan melempar dengan kekuatan penuh serta dengan lecutan tangan, kemudian diteruskan dengan gerak lanjutan yaitu dengan melangkahkan kaki kanan ke depan badan sedikit memutar untuk menjaga keseimbangan (1) Siswa melakukan lempar sasaran sebisanya (2) Siswa melakukan permainan melempar sasaran beramai-ramai (3) Siswa melakukan lempar turbo dengan awalan berdiri diteruskan dengan gerak lanjutan e) Siswa melakukan lempar turbo dengan awalan 3 langkah diteruskan dengan gerak lanjutan f) Guru memberi simpulan, siswa memperhatikan beberapa teknik yang benar dalam melakukan lempar turbo. Guru mengamati gerakan siswa melempar turbo yang benar.
3) Kegiatan Akhir (10 menit) a) Siswa dikumpulkan, mendengarkan penjelasan dari guru tentang materi pembelajaran lempar turbo. b) Memperbaiki tentang kesalahan-kesalahan dalam melempar turbo dengan awalan berdiri dan awalan 3 langkah c) Siswa diberi tugas untuk melakukan latihan dirumah commit to user
49
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
c. Tahap Pengamatan Tindakan (Observing) Dalam tahap ini dilakukan observasi terhadap siswa selama kegiatan berlangsung. Hasil observasi kemudian dianalisis dan dievaluasi tingkat keberhasilannya. Selanjutnya ditentukan langkah-langkah perbaikan untuk tahap pembelajaran pada siklus berikutnya. 1. Aktivitas Siswa Observasi terhadap aktivitas siswa dilakukan dengan berpedoman pada instrumen observasi yang telah disusun. Aktivitas belajar siswa pada siklus II ini sudah menunjukkan hasil yang baik. Banyak siswa yang sudah mempersiapkan materi sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung, selain itu di dalam kerja pembelajaran banyak siswa yang sudah aktif dan mendengarkan penjelasan guru mengenai materi pembelajaran. Akibatnya pada saat guru mengajarkan contoh pembelajaran sudah banyak siswa yang mengeluarkan pendapatnya, hanya satu, dua murid saja yang belum aktif bertanya kepada guru. Pembagian kelompok pada pertemuan kedua sudah berjalan baik hal ini dibuktikan dengan siswa yang sudah tertib dan memperhatikan penjelasan guru. Secara rinci, berikut ini hasil observasi aktivitas siswa selama kegiatan belajar mengajar Siklus II:
commit to user
50
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel 4.3. Hasil Observasi Peserta Didik dalam Pembelajaran Siklus II Pertemuan 1 No
Aktivitas yang diamati
Jml
Pertemuan 2
Rata-
Jml
Rata
RataRata
1
Memperhatikan.penjelasan.guru
54
2.70
61
3.05
2
Ikut.aktif.dalam.pembelajaran
60
3.00
65
3.25
3
Menanyakan yang kurang dimengerti
57
2.85
70
3.50
4
Merespon pertanyaan
61
3.05
56
2.80
5
Mengkomunikasikan
gagasan
63
3.15
68
3.40
Perilaku yang menyimpang dalam
70
3.50
75
3.35
365
18.25
395
19.75
dengan sesama teman 6
KBM Jumlah Rata-rata Siklus II
19
Kriteria Berdasarkan
3.16 Baik
tabel
di
atas,
maka
aktivitas
siswa
dalam
pembelajaran Siklus II diperoleh rata-rata akivitas siswa pada pertemuan I adalah 18.25, sedangkan pada pertemuan II rata-rata aktivitas siswanya sebesar 19.75. Hasil ini sudah baik dan maksimal, karena sudah banyak siswa yang memperhatikan pembelajaran lempar turbo, serta peran guru yang optimal dalam mengkondisikan siswa selama proses pembelajaran.
2. Hasil Belajar Siswa Hasil Pembelajaran Lempar Turbo melalui Modifikasi Permainan berdasarkan nilai afektif, kognitif dan psikomotorik pada Siklus II sebagai berikut:
commit to user
51
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel 4.5. Perolehan Nilai Ulangan Harian Siklus II No
Aspek Penilaian
Jumlah Siswa
Prosentase
1
Nilai ≤ 70
2
10%
2
Nilai ≥ 70
18
90%
3
Tuntas Belajar
18
90%
4
Tidak Tuntas Belajar
2
10%
5
Nilai Tertinggi : 89
3
15%
6
Nilai Terendah : 57
1
5%
7
Nilai Rata-rata
77.65
Dari tabel 4.5 diketahui hasil belajar siswa pada Siklus II menunjukkan sebagian besar siswa atau 18 siswa berhasil tuntas (90%), dan hanya 2 siswa (10%) yang belum tuntas, dengan nilai rata-rata 77.65, nilai tertinggi 89 dan nilai terendah 57. Dari data pada tabel 4.5, maka ketuntasan belajar siswa dapat digambarkan dalam bentuk grafik batang sebagai berikut:
90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Tuntas
Tidak Tuntas
commit to user Gambar 4.3 Grafik Ketuntasan Belajar Siklus II
52
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Berdasarkan tabel di atas, maka terlihat adanya peningkatan baik pada ketuntasan belajar siswa maupun nilai ulangan harian yang dilakukan pada akhir Siklus I dan II. Peningkatan tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran lempar turbo dengan pendekatan modifikasi bermain dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Penjasorkes kelas IV SD Negeri 3 Kebutuhduwur Kecamatan Pagedongan Kabupaten Banjarnegara.
d. Refleksi Berdasarkan hasil yang diperoleh dari hasil pembelajaran Siklus II, aktivitas siswa, guru maupun nilai pembelajaran siswa mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan karena siswa maupun guru telah terbiasa dengan model pembelajaran yang diterapkan. Aktivitas belajar siswa pada Siklus II pertemuan kedua telah mencapai hasil baik dengan rata-rata aktivitas 3.16 dengan nilai rata-rata ulangan harian siswa sebesar 77.65 dengan ketuntasan belajar 18 siswa atau 90% dari 20 siswa. Dengan hasil yang demikian, maka indikator penelitian ini telah tercapai. Setelah melihat hasil pembelajaran pada Siklus II dan pengamatan aktivitas guru dan siswa terlihat baik, peneliti menyimpulkan bahwa penelitian dihentikan sampai pada Siklus II, karena hasil belajar sudah memenuhi target penelitian yaitu mengalami peningkatan baik dari aktivitas belajar siswa maupun dari hasil ulangan harian yang dilakukan pada akhir setiap siklus. Untuk itu, penelitian tindakan kelas ini berakhir pada siklus II.
C. Perbandingan Hasil Tindakan Antar Siklus Dari hasil deskripsi tiap siklus, maka dapat dilakukan perbandingan tingkat keberhasilan atau peningkatan yang dicapai dari pratindakan ke siklus I dan siklus II. Untuk lebih memperjelas deskripsi perkembangan hasil belajar lempar turbo pada siswa kelas IV SD Negeri 3 Kebutuhduwur Kecamatan commitdito bawah user ini disajikan tabel dan grafik Pagedongan Kabupaten Banjarnegara,
53
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
peningkatan hasil belajar siswa sebagai berikut:
Tabel 4.6. Peningkatan Ketuntasan Siswa pada Pembelajaran Lempar Turbo dari Pra Tindakan, Siklus I, dan Siklus II Tuntas
Kegiatan
No
Pembelajaran
Tidak Tuntas
Frekuensi
Prosentase
Frekuensi
Prosentase
1
Pra Tindakan
7
35%
13
65%
2
Siklus I
12
60%
8
40%
3
Siklus II
18
90%
2
10%
Tabel 4.6 di atas menunjukkan adanya peningkatan tingkat keberhasilan atau ketuntasan belajar siswa dari hasil pratindakan ke siklus I dan Siklus II. Pada studi pratindakan siswa yang tuntas hanya 7 siswa (35%), belum tuntas 13 anak (65%) meningkat pada siklus I siswa yang tuntas menjadi 12 anak (60%), belum tuntas 8 anak (40%), dan pada Siklus II meningkat lagi jumlah siswa yang tuntas menjadi 18 anak (90%), belum tuntas 2 anak (10%). Dari tabel 4.6 dapat digambarkan lebih jelas tentang peningkatan ketuntasan siswa pada grafik di bawah ini: 100 80 60
Tuntas
40
Tidak Tuntas
20 0 Pratindakan
Siklus I
Siklus II
Gambar 4.4. Grafik Peningkatan Ketuntasan Belajar Siswa dari Prasiklus, Siklus I dan Siklus II commit to user
54
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Dari Grafik 4.4 di atas dapat dilihat peningkatan siswa tuntas belajar yang signifikan. Dari studi pratindakan ke siklus I terjadi kenaikan prosentase ketuntasan belajar siswa sebesar 25% atau bertambah 5 anak, sedangkan dari siklus I ke siklus II terjadi kenaikan sebesar 30% atau bertambah 6 anak yang tuntas belajar. Begitu pula pada perolehan nilai masing-masing siswa dari setiap pembelajaran selalu terjadi peningkatan rata-rata kelas, dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.7. Peningkatan Hasil Belajar Lempar Turbo dari Pratindakan, Siklus I, dan Siklus II.
No
Perolehan Nilai
Kegiatan Pembelajaran
Tertinggi
Terendah
Rata-Rata
1
Pratindakan
78
50
65.00
2
Siklus I
82
50
68.75
3
Siklus II
89
57
77.65
Dari data tabel 4.7 dapat dilihat perolehan nilai rata-rata kelas yang selalu meningkat dari tiap kegiatan pembelajaran mulai pratindakan hanya 65.00 meningkat pada siklus I menjadi 68.75 dan meningkat lagi pada siklus II menjadi 77.65 dengan perolehan nilai tertinggi 89 dan terendah 57 yang meningkat pula pada tiap pembelajaran. Dari studi pratindakan nilai tertinggi yang dicapai 78, nilai terendah 50, pada siklus I meningkat menjadi nilai tertinggi 82, nilai terendah 50, dan pada siklus II meningkat lagi nilai tertinggi menjadi 89 nilai terendah 57. Peningkatan perolehan nilai rata-rata kelas tersebut dapat digambarkan dalam grafik berikut ini:
commit to user
55
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
80 75 70 65 60 55 Prasiklus
Siklus I
Siklus II
.
Gambar 4.5. Grafik Peningkatan Perolehan Nilai Rata-Rata Kelas dan Pratindakan, Siklus I, dan Siklus II D. Pembahasan Berdasarkan temuan dan refleksi selama siklus pertama dan siklus kedua, Penggunaan Pendekatan Modifikasi Bermain pada Lempar Turbo ternyata sangat efektif dalam pembelajaran Penjasorkes. Penggunaan Pendekatan Modifikasi Bermain mampu meningkatkan hasil belajar siswa, serta pemahaman terhadap materi pembelajaran. Kenaikan prestasi belajar siswa terhadap materi pembelajaran melalui kegiatan lempar turbo hingga mencapai tingkat ketuntasan belajar 90% dan peningkatan nilai rata-rata sebesar 77.65. Ini memberikan bukti bahwa Pembelajaran Lempar Turbo
melalui pendekatan modifikasi bermain
dapat
melatih siswa menghubungkan potensi yang dimilikinya. Dari 20 siswa hanya ada 2 siswa yang belum tuntas dalam perbaikan pembelajaran Lempar Turbo (peningkatan prestasi belajar siswa) terhadap materi pembelajaran.
Peneliti
dapat
mengungkap
ketidakberhasilan
perbaikan
pembelajaran itu dikarenakan siswa tersebut mengalami keterbatasan fisik, yaitu faktor kesehatan yang tidak mendukung. Aktivitas siswa juga mengalami peningkatan dari Siklus I ke Siklus II hal ini dibuktikan dengan hasil yang diperoleh siswa dalam Observasi terhadap siswa pada Siklus I dengan nilai yang cukup baik yaitu 13.8, sedangkan pada siklus II Aktivitas siswa sudah mengalami peningkatan dengan kriteria nilai Baik dengan commit to user rata-rata penilaian 19.
56
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Melihat data tersebut di atas maka Pembelajaran Lempar Turbo menggunakan pendekatan modufikasi bermain mengalami keberhasilan hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai, baik aktivitas siswa dan hasil belajar siswa dari Siklus I Pertamuan 2 sampai Siklus II Pertemuan 2 mengalami peningkatan dan melebihi KKM, yaitu 70.
commit to user
57
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan Hasil dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa, pembelajaran Lempar Turbo dengan Modifikasi Bermain dapat meningkakan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan sebagai berikut: Hasil belajar siswa selama proses pembelajaran siklus I sampai siklus II mengalami peningkatan. Nilai rata-rata yang dicapai pada pra tindakan yaitu 65.00, siswa yang tuntas belajar 7 siswa (35%) dari 20 siswa, sedangkan nilai rata-rata siklus I yaitu 68.75, siswa yang mengalami ketuntasan belajar mencapai 60%, sedangkan yang belum tuntas belajar 8 siswa atau 40% dari 20 siswa. Pada siklus II diperoleh nilai rata-rata 77.65, siswa yang mengalami ketuntasan belajar mencapai 90%, sedangkan yang belum tuntas belajar 2 siswa atau 10% dari 20 siswa. Ketuntasan belajar siswa 90% melebihi indikator keberhasilan, yaitu ketuntasan belajar 80%. B. Implikasi Hasil penelitian
yang diperoleh
ini mempunyai
implikasi bagi
perkembangan pengajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan di sekolahsekolah pada umumnya dan khususnya di SDN 3 Kebutuhduwur. Guru Pendidikan Jasmani dapat menerapkan pembelajaran atletik dengan materi Lempar Turbo Melalui Modifikasi Bermain, modifikasi bermain ini juga dapat digunakan untuk pembelajaran cabang atletik dan nomor yang lainnya, sebagai variasi dari pembelajaran dan daya tarik terhadap materi sehingga siswa tidak jenuh atau malas dengan pembelajaran atletik. C. Saran Sehubungan dengan kesimpulan di atas, maka peneliti sebaiknya: 1. Bagi siswa hendaknya selalu melakukan latihan-latihan pembelajaran yang diberikan guru untuk menggali potensi yang ada pada diri siswa commit to user
58
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2. Bagi guru-guru yang lain untuk melaksanakan Penelitian Tindakan kelas untuk meningkatkan teknik proses belajar mengajar. Dengan Penelitian Tindakan kelas hambatan untuk peningkatan prestasi belajar siswa secara dini dapat terdeteksi. 3. Bagi sekolah pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas dapat meningkatkan kinerja guru dalam Proses Belajar Mengajar.
commit to user
59