perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS) PADA SISWA KELAS XI IS 2 SMA N 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2009/2010 (Penelitian Tindakan Kelas)
SKRIPSI
Oleh : RIRIS RAHMAWATI K 7406025
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user 2010
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS) PADA SISWA KELAS XI IS 2 SMA N 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2009/2010 (Penelitian Tindakan Kelas)
Oleh : RIRIS RAHMAWATI K 7406025
Skripsi Ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Bidang Keahlian Khusus Akuntansi Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user 2010
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
HALAMAN PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Persetujuan Pembimbing,
Pembimbing I
Pembimbing II
Prof. Dr. Sigit Santosa, M.Pd
Muchtar, S.Pd, M.Si
NIP. 19500930 197603 1 001
NIP. 1966123 1994121 1 001
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Pada hari : Tanggal : 2 Agustus 2010
Tim Penguji Skripsi Ketua
: Drs. Wahyu Adi, M.Pd
.......................
Sekretaris
: Jaryanto, S.Pd, M.Si
.......................
Anggota I
: Prof. Dr. Sigit Santosa, M.Pd
.......................
Anggota II
: Muchtar, S.Pd, M.Si
......................
Disahkan oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Dekan,
Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd NIP. 19600727 198702 1 001 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK Riris Rahmawati. “UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) PADA SISWA KELAS XI IS 2 SMA NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010”. Skripsi. Surakarta. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret. Juli 2010. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) pada mata pelajaran akuntansi dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IS 2 SMA Negeri 2 Surakarta. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Penelitian ini dilakukan dengan kolaborasi antara peneliti, guru kelas dan melibatkan partisipasi siswa. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas XI IS 2 SMA Negeri 2 Surakarta tahun pelajaan 2009/2010, yang berjumlah 37 siswa. Teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui kegiatan berupa: (a) observasi, (b) wawancara, (c) tes, (d) dokumentasi. Prosedur penelitian melliputi tahap: (a) perencanaan tindakan, (b) pelaksanaan tindakan, (c) observasi dan interpretasi, (d) analisis dan refleksi. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini terbukti pada siklus I telah mencapai indikator kinerja lebih dari 70% siswa telah mencapai standar ketuntasan belajar minimal yaitu 65,00. Nilai rata-rata siswa setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) untuk ranah kognitif mengalami peningkatan sebesar 11,86 (rata-rata sebelum siklus I yaitu 64,78, rata-rata nilai siklus I 76,64). Pada siklus II jumlah siswa yang mencapai standar ketuntasan belajar minimal sebanyak 37 siswa atau 100% tuntas untuk ranah kognitifnya dengan nilai rata-rata sebesar 88,59. Dengan peningkatan nilai rata-rata sebesar 11,95 (rata-rata nilai siklus I 76,64, nilai rata-rata siklus II 88,59). Nilai rata-rata siswa setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) untuk ranah psikomotorik mengalami peningkatan angka sebesar 13,24 (rata-rata sebelum diterapkan STAD 54,19, rata-rata siklus I 67,43). Pada siklus II terjadi peningkatan nilai rata-rata sebesar 19,05 (rata-rata niali siklus I 67,43, rata-rata nilai siklus II 86,48). Minat siswa pun terhadap pelajaran akuntansi mengalami peningkatan hasil belajar ranah afektifnya, sebelum diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) 40,54% siswa yang cukup berminat dalam belajar akuntansi, 54,05% siswa berminat dan 5,41% siswa sangat berminat dalam mempelajari akuntansi, sedangkan setelah diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) terdapat 64,87% siswa berminat mempelajari akuntansi dan sisanya 35,13% siswa sangat berminat dalam mempelajari akuntansi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil commit to user belajar siswa.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO
”Sesungguhnya dibalik kesulitan pasti ada kemudahan” (Q.S Al-Insyirah: 7) ”Barang siapa pada malam hari merasakan kelelahan dari upaya keterampilan kedua tangannya pada siang hari, maka pada malam hari itu ia akan diampuni oleh Allah” (HR Ahmad) ”Hidup kita akan lebih berarti jika kita bisa bermanfaat untuk orang lain” (penulis) ”Dengan ikhlas dan bersyukur, kita akan bisa menikmati hidup” (penulis)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Karya kecil nan istimewa ini penulis persembahkan kepada:
Almarhumah Ibuku tercinta.
Bapak, mbak, mas dan adikku tersayang atas doa dan kepercayaan yang diberikan selama ini.
Sahabat-sahabat yang tak pernah lekang oleh waktu, Muyas, Fatikah & Arinda (terima kasih atas semuanya), Elpi, Naftali, Septi, Wahyu, Nani, Rinta, Nita, Sari, Agtia, Indah, Luluk, Ayut, Imro’, YARLITUT dan MELIMURIS.
”Seseorang” yang selalu ada untukku.
Teman-teman seperjuangan akuntansi 2006.
Almamater.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmad dan hidayah-Nya sehingga dengan usaha yang keras akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan. Pada kesempatan kali ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang tulus kepada semua pihak yang telah membantu, baik langsung maupun tidak langsung hingga terselasaikannya sekripsi ini. Ucapan terima kasih penulis haturkan kepada: 1. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Saiful Bachri, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 3. Drs. Wahyu Adi, M.Pd., selaku Ketua Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan pengarahan dan izin dalam penulisan skripsi ini. 4. Drs. Sukirman, M.M, selaku Pembimbing Akademik yang telah memberikan banyak doa dan bimbingan. 5. Prof. Dr. Sigit Santosa, M.Pd selaku pembimbing I yang dengan arif dan bijak dalam memberikan masukan, dorongan, bimbingan dan pengarahan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. 6. Muchtar, S.Pd, M.Si selaku pembimbing II yang dengan arif dan bijak dalam memberikan masukan, dorongan, bimbingan dan pengarahan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. 7. Seluruh dosen Program Ekonomi BKK Akuntansi yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan, sehingga dapat menunjang terselesaikannya skripsi ini. 8. Tim penguji skripsi yang telah menyediakan waktu dan tenaga untuk menguji penulis,
sehingga
penulis
dapat melaksanakan menyelesaikan studi dibangkucommit kuliah. to user
ujian
skripsi
guna
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
9. Drs. Sukardjo, MA selaku kepala SMA Negeri 2 Surakarta yang telah memberikan izin bagi penulis untuk melaksanakan penelitian. 10. Dra. Dwi Nuraini selaku guru akuntansi SMA Negeri 2 Surakarta yang telah banyak membantu penulis dan menyediakan waktu dalam penelitian ini.. 11. Siswa XI IS 2 SMA Negeri 2 Surakarta. 12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu segala kritik dan saran penulis harapkan dari pembaca agar dapat memperbaiki penulisan yang akan datang. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan dunia pendidikan. .
Surakarta,
Juli 2010
Penulis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... HALAMAN PENGAJUAN ........................................................................... HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................... HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... HALAMAN ABSTRAK ............................................................................... HALAMAN MOTTO ................................................................................... HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... KATA PENGANTAR ................................................................................... DAFTAR ISI ................................................................................................... DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... DAFTAR TABEL .......................................................................................... DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. BAB I
PENDAHULUAN ............................................................................ A. Latar Belakang Masalah .............................................................. B. Identifikasi Masalah .................................................................... C. Pembatasan Masalah .................................................................... D. Perumusan Masalah...................................................................... E. Tujuan Penelitian ......................................................................... F. Manfaat Penelitian .......................................................................
BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................... A. Tinjauan Pustaka ........................................................................ 1. Hasil Belajar Akuntansi ......................................................... 2. Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif STAD ................... 3. Pembelajaran Akuntansi dengan STAD ................................ B. Penelitian Yang Relevan .............................................................. C. Kerangka Pemikiran ..................................................................... D. Hipotesis Tindakan ....................................................................... commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................... A. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................... B. Subjek dan Objek Penelitian ........................................................ C. Sumber Data ................................................................................. D. Metode Penelitian ........................................................................ E. Teknik Pengumpulsn Data ............................................................ F. Prosedur Penelitian ....................................................................... G. Proses Penelitian .......................................................................... BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.............................. A. Deskripsi Lokasi Penelitian.......................................................... B. Deskripsi Hasil Penelitian ............................................................ C. Pembahasan .................................................................................. BAB IV KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ................................ A. Simpulan ...................................................................................... B. Implikasi ....................................................................................... C. Saran ............................................................................................. DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... LAMPIRAN ....................................................................................................
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran...........................................................28 Gambar 2. Siklus Penelitian Tindakan Kelas .................................................. 35 Gambar 3. Grafik Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif .................................. 71 Gambar 4. Grafik Hasil Belajar Siswa Ranah Afektif .................................... 73 Gambar 5. Grafik Hasil Belajar Siswa Ranah Psikomotorik .......................... 74 Gambar 6. Grafik Ketuntasan Hasil Belajar Siswa ......................................... 76 Gambar 7. Grafik Peningkatan Keaktifan Siswa ............................................ 77 Gambar 8. Grafik Kenaikan Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif ................ 176 Gambar 9. Grafik Kenaikan Hasil Belajar Siswa Ranah Afektif .................. 178 Gambar 10. Grafik Kenaikan Hasil Belajar Siswa Ranah Psikomotorok ....... 180 Gambar 11. Observasi Awal (Saat Pembelajaran Berlangsung) ..................... 189 Gambar 12. Observasi Awal (Saat Pembelajaran Berlangsung) ..................... 189 Gambar 13. Observasi Awal (Saat siswa mengerjakan ulangan harian) ........ 190 Gambar 14. Proses Belajar Mengajar (Saat STAD)........................................ 190 Gambar 15. Keaktifan siswa saat PBM berlangsung ...................................... 191 Gambar 16. Guru dan peneliti selalu berkoordinasi dalam PBM ................... 191 Gambar 17. Guru memantau kinerja siswa ..................................................... 192 Gambar 18. Siswa sedang diskusi dan kerja kelompok .................................. 192 Gambar 19. Siswa sedang diskusi dan kerja kelompok .................................. 193 Gambar 20. Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok ....................... 193 Gambar 21. Siswa melaksanakan evaluasi akhir ............................................ 194 Gambar 22. Siswa melaksanakan evaluasi akhir ............................................ 194 Gambar 23. Penghargaan bagi kelompok yang berprestasi pada siklus I ....... 195 Gambar 24. Penghargaan bagi kelompok yang berprestasi pada siklus II...... 195
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Langkah Pembelajaran Kooperatif.................................................... 17 Tabel 2. Kelebihan dan kekurangan Pembelajaran Kooperatif ....................... 19 Tabel 3. Nilai perkembangan individu ............................................................ 23 Tabel 4. Lembar Skor Kuis ............................................................................. 23 Tabel 5. Lembar Rangkuman Tim .................................................................. 24 Tabel 6. Tingkat Penghargaan Kelompok ....................................................... 24 Tabel 7. Jadwal Penelitian Tindakan Kelas .................................................... 31 Tabel 8. Indikator Ketercapaian Belajar Siswa ............................................... 39 Tabel 9. Daftar Pimpinan SMA N 2 Surakarta ............................................... 42 Tabel 10. Penilaian Hasil Belajar Ranah Kognitif ............................................ 71 Tabel 11. Penilaian Hasil Belajar Ranah Afektif .............................................. 72 Tabel 12. Penilaian Hasil Belajar Ranah Psikomotorik .................................... 73 Tabel 13. Ketuntasan Hasil Belajar Ranah Kognitif dan Psikomotorik............ 75 Tabel 14. Prosentase Keaktifan siswa XI IS 2 .................................................. 76 Tabel 15. Dartar Siswa XI IS 2 SMA Negeri 2 Surakarta ................................ 87 Tabel 16. Pedoman wawancara guru ................................................................ 88 Tabel 17. Pedoman wawancara siswa ............................................................... 89 Tabel 18. Observasi Awal Hasil Belajar Siswa Ranah Afektif ......................... 92 Tabel 19. Hasil Belajar Siswa sebelum STAD ................................................. 97 Tabel 20. Lembar observasi awal penilaian ranah psikomotorik ...................... 98 Tabel 21. Observasi awal keaktifan siswa sebelum STAD............................. 101 Tabel 22. Pembagian siswa dalam kelompok pada siklus I ............................ 118 Tabel 23. Penilaian hasil belajar siswa ranah kognitif siklus I ....................... 119 Tabel 24. Lembar skor kuis pada siklus I ....................................................... 120 Tabel 25. Lembar rangkuman tim pada siklus I.............................................. 121 Tabel 26. Penilaian hasil belajar siswa ranah psikomotorik siklus I............... 125 Tabel 27. Lembar observasi keaktifan siswa pada siklus I ............................. 129 Tabel 28. Pembagian siswa dalam kelompok pada siklus II ........................... 151 commit to user Tabel 29. Penilaian hasil belajar siswa ranah kognitif siklus II ...................... 152
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel 30. Lembar skor kuis pada siklus II ...................................................... 153 Tabel 31. Lembar rangkuman tim pada siklus II ............................................ 154 Tabel 32. Penilaian hasil belajar siswa ranah psikomotorik siklus II ............. 158 Tabel 33. Lembar observasi akhir hasil belajar siswa ranah afektif ............... 164 Tabel 34. Lembar observasi keaktifan siswa pada siklus II ............................ 166 Tabel 35. Kenaikan hasil belajar siswa ranah kognitif ................................... 175 Tabel 36. Prosentase kenaikan hasil belajar siswa ranah kognitif .................. 176 Tabel 37. Kenaikan hasil belajar siswa ranah afektif ...................................... 177 Tabel 38. Prosentase kenaikan hasil belajar siswa ranah afektif .................... 178 Tabel 39. Kenaikan hasil belajar siswa ranah psikomotorik ........................... 179 Tabel 40. Prosentase kenaikan hasil belajar siswa ranah psikomotorik.......... 180
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Struktur Organisasi SMA Negeri 2 Surakarta ........................... 86 Lampiran 2. Daftar Siswa Kelas XI IS 2 SMA Negeri 2 Surakarta............... 87 Lampiran 3. Pedoman Wawancara pada Guru............................................... 88 Lampiran 4. Pedoman Wawancara pada Siswa ............................................. 89 Lampiran 5. Tes Penilaian Ranah Afektif Sebelun diterapkan STAD .......... 90 Lampiran 6. Penilaian Hasil Belajar Siswa Ranah Afektif Sebelun diterapkan STAD ....................................................................... 92 Lampiran 7. Catatan Lapangan 1 ................................................................... 94 Lampiran 8. Hasil Belajar Siswa sebelum diterapkan STAD ........................ 97 Lampiran 9. Lembar observasi awal Penilaian Ranah Psikomotorik ............ 98 Lampiran 10. Observasi awal keaktifan siswa sebelum diterapkan STAD ... 101 Lampiran 11. Silabus ..................................................................................... 103 Lampiran 12. RPP Siklus I............................................................................. 104 Lampiran 13. Pembagian siswa dalam kelompok pada siklus I .................... 118 Lampiran 14. Penilaian hasil belajar siswa ranah kognitif siklus I ................ 119 Lampiran 15. Lembar skor kuis pada siklus I ................................................ 120 Lampiran 16. Lembar rangkuman tim pada siklus I ...................................... 121 Lampiran 17. Penghargaan kelompok berprestasi pada siklus I .................... 124 Lampiran 18. Penilaian hasil belajar siswa ranah psikomotorik siklus I ....... 125 Lampiran 19. Lembar observasi keaktifan siswa pada siklus I...................... 129 Lampiran 20. Lembar observasi pengamatan guru pada siklus I ................... 131 Lampiran 21. Catatan Lapangan 2 ................................................................. 133 Lampiran 22. RPP Siklus II ........................................................................... 141 Lampiran 23. Pembagian siswa dalam kelompok pada siklus II ................... 151 Lampiran 24. Penilaian hasil belajar siswa ranah kognitif siklus II .............. 152 Lampiran 25. Lembar skor kuis pada siklus II............................................... 153 Lampiran 26. Lembar rangkuman tim pada siklus II ..................................... 154 Lampiran 27. Penghargaan kelompok berprestasi pada siklus II................... 157 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Lampiran 28. Penilaian hasil belajar siswa ranah psikomotorik siklus II ...... 158 Lampiran 29. Tes Penilaian Ranah Afektif setelah STAD ............................ 162 Lampiran 30. Penilaian Hasil Belajar Siswa Ranah Afektif Setelah STAD .......................................................................... 164 Lampiran 31. Lembar observasi keaktifan siswa pada siklus II .................... 166 Lampiran 32. Lembar observasi pengamatan guru pada siklus II ................. 168 Lampiran 33. Catatan Lapangan 3 ................................................................. 170 Lampiran 34. Kenaikan hasil belajar siswa ranah kognitif ............................ 175 Lampiran 35. Kenaikan hasil belajar siswa ranah afektif .............................. 177 Lampiran 36. Kenaikan hasil belajar siswa ranah psikomotorik ................... 179 Lampiran 37. Hasil Wawancara Guru............................................................ 181 Lampiran 38. Hasil Wawancara Siswa .......................................................... 184 Lampiran 39. Gambar-gambar Kegiatan ....................................................... 189 Lampiran 40. Surat-surat izin penelitian ........................................................ 196
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS) PADA SISWA KELAS XI IS 2 SMA N 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2009/2010 (Penelitian Tindakan Kelas)
SKRIPSI
Oleh : RIRIS RAHMAWATI K 7406025
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS) PADA SISWA KELAS XI IS 2 SMA N 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2009/2010 (Penelitian Tindakan Kelas)
Oleh : RIRIS RAHMAWATI K 7406025
Skripsi Ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Bidang Keahlian Khusus Akuntansi Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
HALAMAN PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Persetujuan Pembimbing,
Pembimbing II
Pembimbing I
Muchtar, S.Pd, M.Si
Prof. Dr. Sigit Santosa, M.Pd
NIP. 19500930 197603 1 001
NIP. 1966123 1994121 1 001
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Pada hari : Tanggal : 2 Agustus 2010
Tim Penguji Skripsi Ketua
: Drs. Wahyu Adi, M.Pd
.......................
Sekretaris
: Jaryanto, S.Pd, M.Si
.......................
Anggota I
: Prof. Dr. Sigit Santosa, M.Pd
.......................
Anggota II
: Muchtar, S.Pd, M.Si
......................
Disahkan oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Dekan,
Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd
NIP. 19600727 198702 1 001
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK Riris Rahmawati. “UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) PADA SISWA KELAS XI IS 2 SMA NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010”. Skripsi. Surakarta. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret. Juli 2010. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) pada mata pelajaran akuntansi dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IS 2 SMA Negeri 2 Surakarta. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Penelitian ini dilakukan dengan kolaborasi antara peneliti, guru kelas dan melibatkan partisipasi siswa. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas XI IS 2 SMA Negeri 2 Surakarta tahun pelajaran 2009/2010, yang berjumlah 37 siswa. Teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui kegiatan berupa: (a) observasi, (b) wawancara, (c) tes, (d) dokumentasi. Prosedur penelitian melliputi tahap: (a) perencanaan tindakan, (b) pelaksanaan tindakan, (c) observasi dan interpretasi, (d) analisis dan refleksi. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini terbukti pada siklus I telah mencapai indikator kinerja lebih dari 70% siswa telah mencapai standar ketuntasan belajar minimal yaitu 65,00. Nilai rata-rata siswa setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) untuk ranah kognitif mengalami peningkatan sebesar 11,86 (rata-rata sebelum siklus I yaitu 64,78, rata-rata nilai siklus I 76,64). Pada siklus II jumlah siswa yang mencapai standar ketuntasan belajar minimal sebanyak 37 siswa atau 100% tuntas untuk ranah kognitifnya dengan nilai rata-rata sebesar 88,59. Dengan peningkatan nilai rata-rata sebesar 11,95 (rata-rata nilai siklus I 76,64, nilai rata-rata siklus II 88,59). Nilai rata-rata siswa setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) untuk ranah psikomotorik mengalami peningkatan angka sebesar 13,24 (rata-rata sebelum diterapkan STAD 54,19, rata-rata siklus I 67,43). Pada siklus II terjadi peningkatan nilai rata-rata sebesar 19,05 (rata-rata niali siklus I 67,43, rata-rata nilai siklus II 86,48). Minat siswa pun terhadap pelajaran akuntansi mengalami peningkatan hasil belajar ranah afektifnya, sebelum diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) 40,54% siswa yang cukup berminat dalam belajar akuntansi, 54,05% siswa berminat dan 5,41% siswa sangat berminat dalam mempelajari akuntansi, sedangkan setelah diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) terdapat 64,87% siswa berminat mempelajari akuntansi dan sisanya 35,13% siswa sangat berminat dalam mempelajari akuntansi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
RirisRahmawati. "LEARN ACCOUNTING INCREASE RESULTS BY MODEL COOPERATIVE LEARNING TYPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) TO CLASS XI IS 2 of SMA NEGERI 2 SURAKARTA YEARS LESSONS 2009/2010". Minithesis. Surakarta. Faculty of Teacher Training and Education. Sebelas Maret University. July 2010. The purpose of this study was to determine whether the implementation of cooperative learning model type Student Teams Achievement Divisions (STAD) in accounting subjects to enhance student learning outcomes class XI IS 2 of SMA Negeri 2 Surakarta. This type of research conducted by researchers is a Class Action Research (Classroom Action Research). This research was conducted with the collaboration between researchers, classroom teachers and involve student participation. The subject of this research is a class XI student IS 2 of SMA Negeri 2 Surakarta years lessons 2009/2010, which amounted to 37 students. Data collected through activities such as: (a) observation, (b) interviews, (c) test, (d) documentation. Consist of stage research procedure: (a) the plan of action, (b) implementation of measures, (c) observation and interpretation, (d) analysis and reflection. Based on research results, it can be concluded that the implementation of cooperative learning model of type Student Teams Achievement Divisions (STAD) can improve student learning outcomes. This is evident in the first cycle of performance indicators have reached more than 70% of students have achieved the minimum standard of learning completeness 65.00. The average value of students after the implementation of cooperative learning model of type Student Teams Achievement Divisions (STAD) for the cognitive increased by 11.86 (the average before the first cycle of 64.78, the average value of cycle I 76.64). In the second cycle the number of students who achieve a minimum standard of mastery learning as much as 37 students or 100% complete for the cognitive domains with an average rating of 88.59. With the increase in the average value of 11.95 (the average value of 76.64 the first cycle, the average value of cycle II 88.59). The average value of students after the implementation of cooperative learning model of type Student Teams Achievement Divisions (STAD) for the psychomotor domain of increased rates of 13.24 (average 54.19 STAD before it is applied, the average cycle I 67.43). In the second cycle an increase in the average value of 19.05 (the average value of 67.43 first cycle, the average value of cycle II 86.48). Student interest in accounting was to increase the results of lessons learned realm affective, before the implementation of cooperative learning model of type Student Teams Achievement Divisions (STAD) 40.54% of students are quite interested in learning accounting, 54.05% and 5.41% students interested students very interested in studying accounting, whereas after the implementation of cooperative learning model type Student Teams Achievement Divisions (STAD) contained 64.87% of students interested in studying accounting and the remaining 35.13% of students are very interested in studying accounting. It can be concluded that the implementation of cooperative learning model type STAD can improve student learning outcomes.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO
”Sesungguhnya dibalik kesulitan pasti ada kemudahan” (Q.S Al-Insyirah: 7)
”Barang siapa pada malam hari merasakan kelelahan dari upaya keterampilan kedua tangannya pada siang hari, maka pada malam hari itu ia akan diampuni oleh Allah” (HR Ahmad)
”Hidup kita akan lebih berarti jika kita bisa bermanfaat untuk orang lain” (penulis)
”Dengan ikhlas dan bersyukur, kita akan bisa menikmati hidup” (penulis)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Karya kecil nan istimewa ini penulis persembahkan kepada: •
Almarhumah Ibuku tercinta.
•
Bapak, mbak, mas dan adikku tersayang atas doa dan kepercayaan yang diberikan selama ini.
•
Sahabat-sahabat yang tak pernah lekang oleh waktu, Muyas, Fatikah & Arinda (terima kasih atas semuanya), Elpi, Naftali, Septi, Wahyu, Nani, Rinta, Nita, Sari, Agtia, Indah, Luluk, Ayut, Imro’, YARLITUT dan MELIMURIS.
•
”Seseorang” yang selalu ada untukku.
•
Teman-teman seperjuangan akuntansi 2006.
•
Almamater.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmad dan hidayah-Nya sehingga dengan usaha yang keras akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan. Pada kesempatan kali ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang tulus kepada semua pihak yang telah membantu, baik langsung maupun tidak langsung hingga terselasaikannya sekripsi ini. Ucapan terima kasih penulis haturkan kepada: 1. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Saiful Bachri, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini. 3. Drs. Wahyu Adi, M.Pd., selaku Ketua Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan pengarahan dan izin dalam penulisan skripsi ini. 4. Drs. Sukirman, M.M, selaku Pembimbing Akademik yang telah memberikan banyak doa dan bimbingan. 5. Prof. Dr. Sigit Santosa, M.Pd selaku pembimbing I yang dengan arif dan bijak dalam memberikan masukan, dorongan, bimbingan dan pengarahan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. 6. Muchtar, S.Pd, M.Si selaku pembimbing II yang dengan arif dan bijak dalam memberikan masukan, dorongan, bimbingan dan pengarahan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. 7. Seluruh dosen Program Ekonomi BKK Akuntansi yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan, sehingga dapat menunjang terselesaikannya skripsi ini. 8. Tim penguji skripsi yang telah menyediakan waktu dan tenaga untuk menguji penulis,
sehingga
penulis
dapat
melaksanakan
menyelesaikan studi dibangku kuliah.
commit to user
ujian
skripsi
guna
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
9. Drs. Sukardjo, MA selaku kepala SMA Negeri 2 Surakarta yang telah memberikan izin bagi penulis untuk melaksanakan penelitian. 10. Dra. Dwi Nuraini selaku guru akuntansi SMA Negeri 2 Surakarta yang telah banyak membantu penulis dan menyediakan waktu dalam penelitian ini.. 11. Siswa XI IS 2 SMA Negeri 2 Surakarta. 12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu segala kritik dan saran penulis harapkan dari pembaca agar dapat memperbaiki penulisan yang akan datang. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan dunia pendidikan. .
Surakarta,
Juli 2010
Penulis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................... HALAMAN PENGAJUAN ........................................................................ HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................... HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... HALAMAN ABSTRAK ............................................................................ HALAMAN MOTTO ................................................................................ HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. KATA PENGANTAR ................................................................................ DAFTAR ISI ............................................................................................... DAFTAR GAMBAR .................................................................................. DAFTAR TABEL ....................................................................................... DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... BAB I
PENDAHULUAN ......................................................................... A. Latar Belakang Masalah............................................................ B. Identifikasi Masalah .................................................................. C. Pembatasan Masalah .................................................................. D. Perumusan Masalah ................................................................... E. Tujuan Penelitian ...................................................................... F. Manfaat Penelitian.....................................................................
BAB II LANDASAN TEORI..................................................................... A. Tinjauan Pustaka ...................................................................... 1. Hasil Belajar Akuntansi ....................................................... 2. Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif STAD .................. 3. Pembelajaran Akuntansi dengan STAD ............................... B. Penelitian Yang Relevan ............................................................ C. Kerangka Pemikiran................................................................... D. Hipotesis Tindakan ....................................................................
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................. A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................... B. Subjek dan Objek Penelitian ...................................................... C. Sumber Data .............................................................................. D. Metode Penelitian ..................................................................... E. Teknik Pengumpulsn Data ......................................................... F. Prosedur Penelitian..................................................................... G. Proses Penelitian ........................................................................ BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN............................. A. Deskripsi Lokasi Penelitian........................................................ B. Deskripsi Hasil Penelitian .......................................................... C. Pembahasan ............................................................................... BAB IV KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ............................... A. Simpulan ................................................................................... B. Implikasi .................................................................................... C. Saran.......................................................................................... DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. LAMPIRAN ................................................................................................
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran...........................................................28 Gambar 2. Siklus Penelitian Tindakan Kelas ................................................ 35 Gambar 3. Grafik Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif ................................. 71 Gambar 4. Grafik Hasil Belajar Siswa Ranah Afektif ................................... 73 Gambar 5. Grafik Hasil Belajar Siswa Ranah Psikomotorik ......................... 74 Gambar 6. Grafik Ketuntasan Hasil Belajar Siswa ....................................... 76 Gambar 7. Grafik Peningkatan Keaktifan Siswa ........................................... 77 Gambar 8. Grafik Kenaikan Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif ............... 176 Gambar 9. Grafik Kenaikan Hasil Belajar Siswa Ranah Afektif ................. 178 Gambar 10. Grafik Kenaikan Hasil Belajar Siswa Ranah Psikomotorok ....... 180 Gambar 11. Observasi Awal (Saat Pembelajaran Berlangsung) .................... 189 Gambar 12. Observasi Awal (Saat Pembelajaran Berlangsung) .................... 189 Gambar 13. Observasi Awal (Saat siswa mengerjakan ulangan harian) ........ 190 Gambar 14. Proses Belajar Mengajar (Saat STAD) ...................................... 190 Gambar 15. Keaktifan siswa saat PBM berlangsung..................................... 191 Gambar 16. Guru dan peneliti selalu berkoordinasi dalam PBM................... 191 Gambar 17. Guru memantau kinerja siswa ................................................... 192 Gambar 18. Siswa sedang diskusi dan kerja kelompok ................................. 192 Gambar 19. Siswa sedang diskusi dan kerja kelompok ................................. 193 Gambar 20. Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok ...................... 193 Gambar 21. Siswa melaksanakan evaluasi akhir........................................... 194 Gambar 22. Siswa melaksanakan evaluasi akhir........................................... 194 Gambar 23. Penghargaan bagi kelompok yang berprestasi pada siklus I ....... 195 Gambar 24. Penghargaan bagi kelompok yang berprestasi pada siklus II...... 195
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Langkah Pembelajaran Kooperatif .................................................. 17 Tabel 2. Kelebihan dan kekurangan Pembelajaran Kooperatif ...................... 19 Tabel 3. Nilai perkembangan individu.......................................................... 23 Tabel 4. Lembar Skor Kuis .......................................................................... 23 Tabel 5. Lembar Rangkuman Tim ................................................................ 24 Tabel 6. Tingkat Penghargaan Kelompok ..................................................... 24 Tabel 7. Jadwal Penelitian Tindakan Kelas .................................................. 31 Tabel 8. Indikator Ketercapaian Belajar Siswa ............................................. 39 Tabel 9. Daftar Pimpinan SMA N 2 Surakarta.............................................. 42 Tabel 10. Penilaian Hasil Belajar Ranah Kognitif .......................................... 71 Tabel 11. Penilaian Hasil Belajar Ranah Afektif ............................................ 72 Tabel 12. Penilaian Hasil Belajar Ranah Psikomotorik ................................... 73 Tabel 13. Ketuntasan Hasil Belajar Ranah Kognitif dan Psikomotorik ........... 75 Tabel 14. Prosentase Keaktifan siswa XI IS 2 ................................................ 76 Tabel 15. Dartar Siswa XI IS 2 SMA Negeri 2 Surakarta ............................... 87 Tabel 16. Pedoman wawancara guru .............................................................. 88 Tabel 17. Pedoman wawancara siswa............................................................. 89 Tabel 18. Observasi Awal Hasil Belajar Siswa Ranah Afektif ........................ 92 Tabel 19. Hasil Belajar Siswa sebelum STAD................................................ 97 Tabel 20. Lembar observasi awal penilaian ranah psikomotorik ..................... 98 Tabel 21. Observasi awal keaktifan siswa sebelum STAD............................ 101 Tabel 22. Pembagian siswa dalam kelompok pada siklus I ........................... 118 Tabel 23. Penilaian hasil belajar siswa ranah kognitif siklus I ...................... 119 Tabel 24. Lembar skor kuis pada siklus I ..................................................... 120 Tabel 25. Lembar rangkuman tim pada siklus I ............................................ 121 Tabel 26. Penilaian hasil belajar siswa ranah psikomotorik siklus I .............. 125 Tabel 27. Lembar observasi keaktifan siswa pada siklus I ............................ 129 Tabel 28. Pembagian siswa dalam kelompok pada siklus II .......................... 151 Tabel 29. Penilaian hasil belajar siswa ranah kognitif siklus II ..................... 152
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel 30. Lembar skor kuis pada siklus II .................................................... 153 Tabel 31. Lembar rangkuman tim pada siklus II........................................... 154 Tabel 32. Penilaian hasil belajar siswa ranah psikomotorik siklus II ............. 158 Tabel 33. Lembar observasi akhir hasil belajar siswa ranah afektif ............... 164 Tabel 34. Lembar observasi keaktifan siswa pada siklus II ........................... 166 Tabel 35. Kenaikan hasil belajar siswa ranah kognitif .................................. 175 Tabel 36. Prosentase kenaikan hasil belajar siswa ranah kognitif.................. 176 Tabel 37. Kenaikan hasil belajar siswa ranah afektif .................................... 177 Tabel 38. Prosentase kenaikan hasil belajar siswa ranah afektif .................... 178 Tabel 39. Kenaikan hasil belajar siswa ranah psikomotorik .......................... 179 Tabel 40. Prosentase kenaikan hasil belajar siswa ranah psikomotorik ......... 180
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Struktur Organisasi SMA Negeri 2 Surakarta .......................... 86 Lampiran 2. Daftar Siswa Kelas XI IS 2 SMA Negeri 2 Surakarta .............. 87 Lampiran 3. Pedoman Wawancara pada Guru ............................................. 88 Lampiran 4. Pedoman Wawancara pada Siswa ............................................ 89 Lampiran 5. Tes Penilaian Ranah Afektif Sebelun diterapkan STAD .......... 90 Lampiran 6. Penilaian Hasil Belajar Siswa Ranah Afektif Sebelun diterapkan STAD .................................................................... 92 Lampiran 7. Catatan Lapangan 1 ................................................................. 94 Lampiran 8. Hasil Belajar Siswa sebelum diterapkan STAD ....................... 97 Lampiran 9. Lembar observasi awal Penilaian Ranah Psikomotorik ............ 98 Lampiran 10. Observasi awal keaktifan siswa sebelum diterapkan STAD ... 101 Lampiran 11. Silabus .................................................................................. 103 Lampiran 12. RPP Siklus I .......................................................................... 104 Lampiran 13. Pembagian siswa dalam kelompok pada siklus I .................... 118 Lampiran 14. Penilaian hasil belajar siswa ranah kognitif siklus I ............... 119 Lampiran 15. Lembar skor kuis pada siklus I .............................................. 120 Lampiran 16. Lembar rangkuman tim pada siklus I ..................................... 121 Lampiran 17. Penghargaan kelompok berprestasi pada siklus I ................... 124 Lampiran 18. Penilaian hasil belajar siswa ranah psikomotorik siklus I ....... 125 Lampiran 19. Lembar observasi keaktifan siswa pada siklus I ..................... 129 Lampiran 20. Lembar observasi pengamatan guru pada siklus I .................. 131 Lampiran 21. Catatan Lapangan 2 ............................................................... 133 Lampiran 22. RPP Siklus II ........................................................................ 141 Lampiran 23. Pembagian siswa dalam kelompok pada siklus II .................. 151 Lampiran 24. Penilaian hasil belajar siswa ranah kognitif siklus II .............. 152 Lampiran 25. Lembar skor kuis pada siklus II ............................................. 153 Lampiran 26. Lembar rangkuman tim pada siklus II ................................... 154 Lampiran 27. Penghargaan kelompok berprestasi pada siklus II .................. 157
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Lampiran 28. Penilaian hasil belajar siswa ranah psikomotorik siklus II...... 158 Lampiran 29. Tes Penilaian Ranah Afektif setelah STAD ........................... 162 Lampiran 30. Penilaian Hasil Belajar Siswa Ranah Afektif Setelah STAD ....................................................................... 164 Lampiran 31. Lembar observasi keaktifan siswa pada siklus II.................... 166 Lampiran 32. Lembar observasi pengamatan guru pada siklus II ................. 168 Lampiran 33. Catatan Lapangan 3 ............................................................... 170 Lampiran 34. Kenaikan hasil belajar siswa ranah kognitif ........................... 175 Lampiran 35. Kenaikan hasil belajar siswa ranah afektif ............................. 177 Lampiran 36. Kenaikan hasil belajar siswa ranah psikomotorik................... 179 Lampiran 37. Hasil Wawancara Guru ......................................................... 181 Lampiran 38. Hasil Wawancara Siswa ........................................................ 184 Lampiran 39. Gambar-gambar Kegiatan ..................................................... 189 Lampiran 40. Surat-surat izin penelitian ...................................................... 196
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Era globalisasi yang semakin nyata saat ini berimplikasi tuntutan demokrasi dan penghargaan terhadap martabat serta hak asasi manusia, sekaligus tuntutan keterbukaan yang berarti tidak terelakannya iklim kompetisi terbuka selain menimbulkan persaingan yang semakin ketat antar bangsa dan dalam berbagai bidang kehidupan, termasuk dibidang ilmu dan profesi. Untuk menghadapi persaingan tersebut maka diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Pembangunan sumber daya yang berkualitas tinggi pada dasarnya adalah untuk menciptakan dan mengembangkan ilmu dan teknologi yang modern sebagai sarana untuk mewujudkan suatu masyarakat yang maju, mandiri, dan sejahtera. Pembangunan sumber daya manusia perlu dilakukan agar dapat berpartisipasi aktif terhadap pelaksanaan program-program pembangunan yang telah direncanakan. Salah satu upaya dalam rangka menciptakan manusia yang berkualitas adalah dengan pendidikan. Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk menumbuhkembangkan sumber daya manusia dalam proses belajar mengajar agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kecerdasan, pengendalian diri, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan juga merupakan bimbingan terhadap perkembangan pribadi yang bersifat menyeluruh, perkembangan pribadi dengan segala macam aspeknya, misalnya cipta, rasa, jasmani, dan lain-lain. Secara sederhana diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai didalam masyarakat dan kebudayaan. Keberhasilan dalam menempuh setiap jalur pendidikan dapat diketahui melalui evaluasi proses pendidikan yang telah ditempuh dan yang telah diukur dengan hasil belajar yang mana kesemuanya tersebut tergantung pada kualitas belajar seseorang. Hasil merupakan wujud dari keunggulan yang diperoleh
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2 seseorang dalam bidang tertentu yang diperoleh melalui kegiatan belajar yang dilakukan selama jangka waktu tetentu. Hasil belajar diperoleh melalui perjuangan yang dilandasi oleh motovasi yang tinggi untuk melakukan tindakan. Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan langkah-langkah nyata yang harus dilakukan untuk mempersiapkan tujuan yang hendak dicapai. Kekurangaktifan dan rendahnya hasil belajar siswa merupakan fenomena yang umum terjadi didalam pembelajaran. Jika hal ini tidak segera diatasi, pembelajaran lebih lanjut tidak akan memberikan hasil yang optimal dan makin lama akan semakin buruk hasilnya. Pemahaman siswa merupakan hal yang sangat penting bagi tenaga pengajar didalam proses belajar mengajar, sehingga dapat menciptakan situasi dan kondisi yang tepat didalam proses belajar mengajar serta memberi pengaruh yang optimal bagi siswa untuk mencapai hasil belajar yang baik. Pencapaian hasil belajar yang baik dapat dilakukan dengan cara peningkatan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran melalui kegiatan pembelajaran di kelas. Dalam rangka meningkatkan pencapaian hasil belajar siswa melalui kegiatan belajar mengajar di kelas, guru perlu mengembangkan kreativitasnya dan terus berinovasi dalam menata kembali desain pembelajaran yang selama ini digunakan. Hal ini merupakan suatu tuntutan yang harus dilakukan oleh guru sehingga dengan perubahan ini diharapkan dapat memberikan kemajuan pada pola pikir siswa. Desain pembelajaran yang baik dapat membekali siswa dengan pengalaman-pengalaman yang bermanfaat di masa depan. Pengalamanpengalaman belajar yang diperoleh siswa setelah mengikuti proses pembelajaran diharapkan
dapat
memperdalam
pengetahuan
yang
berdampak
pada
perkembangan kreativitas siswa. Di samping berkembangnya kreativitas siswa, pengalaman belajar juga akan menjamin ilmu pengetahuan yang diperoleh akan bertahan lebih lama dalam diri siswa. Banyak kendala yang dihadapi siswa dalam kegiatan belajar mengajar yang secara keseluruhan menimbulkan kesulitan bagi siswa, selain itu proses transfer ilmu pengetahuan yang dilakukan oleh guru selama ini masih konvensional, kegiatan yang dilakukan siswa didalam proses belajar mengajar
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3 adalah mendengar dan mencatat apa yang disampaikan guru. Adapun faktor yang mempengaruhi keberhasilan proses belajar mengajar adalah model mengajar yang digunakan guru. Jika model yang digunakan menyenangkan bagi siswa, maka siswa akan tekun, rajin, dan antusias dalam menerima pelajaran yang diberikan, sehingga diharapkan tujuan pengajaran yang telah dirumuskan oleh guru dapat tercapai. Mengingat metode mengajar merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi hasil belajar siswa, maka guru harus selalu mengembangkan sikap kreatifnya dalam memilih dan menetapkan berbagai model pembelajaran yang relevan dan disesuaikan dengan tipe belajar siswa dan kondisi serta situasi siswa yang ada pada saat itu, sehingga pembelajaran dapat berlangsung secara efektif. Dalam rangka menciptakan proses pembelajaran yang efektif agar hasil belajar yang dicapai siswa dapat optimal, maka diperlukan usaha dari guru dalam memotivasi seluruh siswa untuk belajar dan saling membantu belajar satu sama lain serta usaha dari guru untuk dapat menyusun kegiatan kelas sedemikian rupa sehingga siswa dapat memahami ide, konsep, dan keterampilan yang diberikan. Hal tersebut dapat dicapai melalui penerapan model pembelajaran kooperatif (cooperative learning), karena model pembelajar kooperatif menciptakan sebuah revolusi pembelajaran didalam kelas. Etin Solihatin dan Raharjo (2007: 4) mengemukakan bahwa, “Cooperative learning merupakan suatu sikap atau perilaku bersama dalam bekerja, dalan struktur kerja sama yang teratur dalam kelompok dimana keberhasilan kerja sangat dipengaruhi oleh keterlibatan dari setiap anggota kelompok itu sendiri”. Slavin (2008: 9) berpendapat bahwa, “Pada pembelajaran kooperatif siswa dihadapkan pada proses berpikir teman sebaya mereka, dimana model ini tidak hanya membuat hasil belajar terbuka untuk seluruh siswa, tetapi juga membuat proses berpikir siswa lain terbuka untuk seluruh siswa”. Penerapan
model
pembelajaran
kooperatif
didalam
kelas
dapat
meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik, melalui kegiatan belajar dengan teman sebaya maka akan membantu siswa dalam memahami konsepkonsep yang sulit. Pembelajran kooperatif memberi peluang kepada siswa yang berbeda latar belakang dan kondisi untuk bekerja saling bergantung satu sama lain
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4 atas tugas-tugas bersama, dan melalui penggunaan struktur penghargaan kooperatif, belajar untuk menghargai satu sama lain. Dengan demikian, pembelajaran kooperatif merupakan sarana yang efektif untuk mendidik perilaku humanis
siswa.
Selain
itu,
pembelajaran
kooperatif
unggul
didalam
mengembangkan keterampilan sosial melalui kerja sama dan kolaborasi. Keterampilan ini amat penting untuk dimiliki masyarakat yang secara sosial manusia saling membutuhkan dan bekerja sama. Pembelajaran kooperatif mempunyai beberapa tipe pendekatan yang salah satu diantaranya adalah Student Teams Achievement Divisions (STAD). Menurut Slavin (2008: 10) “Pada semua metode pembelajaran kooperatif bahwa siswa yang bekerja sama dalam belajar dan bertanggung jawab terhadap teman satu timnya mampu membuat diri mereka belajar sama baiknya’. Sama halnya dengan gagasan utama STAD adalah untuk memotivasi siswa supaya dapat saling mendukung dan membantu satu sama lain dalan menguasai kemampuan yang diajarkan oleh guru. Sekolah Menengah Atas (SMA) adalah salah satu dari beberapa lembaga pendidikan yang bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang siap bersaing untuk bisa melanjutkan studi akademik di Perguruan Tinggi Negeri. SMA Negeri 2 Surakarta merupakan salah satu Sekolah Menengah Atas yang mempunyai visi dan misi untuk menjadi SMA yang unggul dalam prestasi yang dilandasi iman dan taqwa serta menghasilkan tamatan yang berkualitas. SMA Negeri 2 Surakarta mempunyai dua jurusan yaitu IA (Ilmu Alam) dan IS (Ilmu Sosial). Salah satu mata pelajaran pokok dalam jurusan IS adalah Akuntansi . Berdasarkan pengamatan awal yang telah dilakukan oleh peneliti terhadap siswa kelas XI IS 2 SMA N 2 Surakarta ditemukan adanya permasalahanpermasalahan yang muncul dalam kegiatan belajar mengajar khususnya mata pelajaran akuntansi. Sebagai mata pelajaran pokok yang harus benar-benar dikuasai oleh para siswa, ternyata masih terdapat siswa yang mengalami kesulitan dalam mempelajari mata pelajaran akuntansi sehingga menyebabkan hasil belajar tidak optimal.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
5 Salah satu faktor yang mempengaruhi rendahnya hasil belajar siswa adalah kurang tepatnya model pembelajaran yang diterapkan oleh guru dalam menyampaikan materi di kelas. Model pembelajaran yang digunakan selama ini adalah ceramah, sehingga para siswa hanya diam mendengarkan ceramah dari guru dan mencatat materi yang disampaikan oleh guru tersebut. Guru tidak dapat mengetahui sampai dimana siswa telah mengerti pembicaraannya. Kadang-kadang guru beranggapan bahwa kalau para siswa duduk diam sambil mendengarkan atau sambil mengangguk-angguk kepalanya, berarti mereka telah mengerti apa yang diterangkan oleh guru. Padahal anggapan tersebut sering meleset, walaupan siswa memperlihatkan reaksi seolah-olah mengerti, akan tetapi guru tidak mengetahui sejauh mana penguasaan siswa terhadap mata pelajaran itu. Hal tersebut berakibat pada kurang maksimalnya perolehan hasil belajar siswa di kelas pada saat diadakan evaluasi. Permasalahan lain yang juga muncul adalah kekurangaktifan siswa untuk bertanya kepada guru mengenai materi pelajaran yang disampaikan pada saat kegiatan belajar mengajar di kelas, para siswa cenderung lebih suka dan lebih leluasa untuk menanyakan tentang materi pelajaran yang belum mereka kuasai kepada teman sebayanya dibandingkan jika harus bertanya langsung kepada guru mata pelajaran yang bersangkutan. Dari suasana pembelajaran yang demikian mustahil akan dicapai hasil yang maksimal. Hasil survey awal yang dilakukan peneliti, nilai rata-rata kelas 64,78. Angka ini belum memenuhi nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) mata pelajaran akuntansi, yaitu 65. Siswa yang mendapat nilai 65 ke atas sebanyak 40,54% dari keseluruhannya, 59,46% sisanya masih di bawah standar ketuntasan minimal. Di antara siswa yang belum tuntas, bahkan ada yang mendapat nilai sangat rendah, yaitu 4 siswa. Siswa yang mengumpulkan tugas rumah secara tepat waktu sebanyak 50%. Sebanyak 45% mengumpulkan tugasnya dengan terlambat 1 minggu dari waktu yang ditentukan. Sisanya, sebesar 5% tidak mengumpulkan tugas rumah. Ini menunjukkan bahwa tingkat keaktifan dan minat siswa dalam mengikuti pelajaran masih rendah.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
6 Berangkat dari kondisi tersebut di atas, peneliti tergerak untuk melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan pembelajaran kooperatif. Komponen-komponen pembelajaran yang terdapat dalam pendekatan pembelajaran kooperatif sangat baik untuk menanamkan pengetahuan pada siswa dalam pembelajaran akuntansi, termasuk di kelas XI IS 2 SMA Negeri 2 Surakarta. Agar pelaksanaan pendekatan ini berjalan efektif dalam pembelajaran akuntansi di SMA Negeri 2 Surakarta kelas XI IS 2, peneliti memilih tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD). Hal ini disesuaikan dengan permasalahan yang dihadapi di kelas tersebut. Student Teams Achievement Divisions (STAD) digunakan untuk memotivasi siswa saling memberi semangat dan membantu dalam menuntaskan keterampilan-keterampilan yang dipresentasikan oleh guru. Pembelajaran kooperatif tipe STAD dicirikan oleh adanya suatu struktur tugas, tujuan, dan penghargaan kooperatif.
Siswa bekerja sama didalam kelompok
dalam situasi pembelajaran kooperatif seperti membutuhkan kerja sama untuk mencapai tujuan bersama dan mengkoordinasikan usahanya untuk menyelesaikan tugas. Keberhasilan belajar menurut model pembelajaran kooperatif tipe STAD bukan semata-mata ditentukan oleh kemampuan individu secara utuh, melainkan perolehan belajar itu akan semakin baik apabila dilakukan secara bersama-sama dalam kelompok-kelompok belajar kecil yang terstruktur dengan baik. Melalui belajar dengan teman sebaya dan tentunya dibawah bimbingan guru, maka proses penerimaan dan pemahaman terhadap materi yang dipelajari khususnya mata pelajaran akuntansi akan semakin mudah dan cepat. Dengan demikian diharapkan kualitas belajar siswa yang ditunjukkan dengan peningkatan hasil belajar siswa kelas XI IS 2 SMA N 2 Surakarta dapat tercapai.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
7 Berdasarkan latar belakang masalah yang telah terurai diatas, maka peneliti bermaksud untuk mengadakan penelitian dengan judul “Upaya Peningkatan Hasil Belajar Akuntansi Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) Pada Siswa Kelas XI IS 2 SMA Negeri 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2009/2010”.
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas dapat diidentiifikasi beberapa masalah sebagai berikut: 1. Apakah penerapan model pembelajaran yang digunakan mempengaruhi pemahaman yang dicapai oleh siswa? 2. Apakah model pembelajaran yang digunakan guru kurang tepat untuk meningkatkan minat dan keaktifan siswa terhadap mata pelajaran akuntansi? 3. Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa?
C. Pembatasan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan diteliti dibatasi pada: 1. Subjek penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IS 2 SMA Negeri 2 Surakarta tahun ajaran 2009/2010. 2. Objek penelitian Obyek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi fokus masalah untuk diteliti. Obyek penelitian yang dimaksud adalah : a. Penerapan
model
pembelajaran
kooperatif
tipe
Student
Teams
Achievement Divisions (STAD). b. Penilaian dilakukan dengan menilai proses dan hasil pembelajaran. Proses pembelajaran adalah proses kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan di dalam kelas. Sedangkan hasil belajar dilihat dari peningkatkan prestasi belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran dalam satu siklus.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
8
D. Perumusan Masalah Masalah penelitian ini adalah "Apakah Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD)
dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Keterampilan Akuntansi Kelas XI IS 2 SMA Negeri 2 Surakarta Tahun Ajaran 2009/2010?”
E. Tujuan Penelitian Secara umum tujuan pennelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan Pembelajaran Kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IS 2 SMA Negeri 2 Surakarta Tahun Ajaran 2009/2010.
F. Manfaat Penelitian Dalam suatu penelitian diharapkan mampu untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat. Hasil dari penelitian yang dilakukan ini diharapkan akan memberikan manfaat secara teoritis dan secara praktis, yaitu: 1. Manfaat Teoretis a. Hasil penelitian ini dapat dipergunakan untuk referensi penelitian selanjutnya yang relevan. b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah dan mengembangkan pengetahuan dalam bidang pendidikan, khususnya dalam pemilihan model pembelajaran yang tepat dalam pengajaran. 2. Manfaat Praktis a. Bagi siswa Memberikan kemudahan bagi siswa dalam mempelajari ilmu pengetahuan sehingga siswa dapat meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran akuntansi. b. Bagi guru Sebagai motivasi dan media alternatif dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran yang lebih menyenangkan dan mudah dipahami oleh siswa.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
9 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Hasil Belajar Akuntansi
a. Belajar Sebagai landasan pembahasan mengenai apa yang dimaksud dengan belajar, berikut ini beberapa definisi belajar yang dikemukakan oleh Drs. M. Ngalim Purwanto MP (1990: 84). 1) Hilgard dan Bower, dalam buku Theories of Learning. “Belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu, dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atas dasar kecenderungan respon pembawaan, kematangan, atau keadaan-keadaan sesaat seseorang (misalnya kelelahan, pengaruh obat, dan sebagainya).” 2) Gagne, dalam buku The conditions of Learning. “Belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus bersama dengan isi ingatan mempengaruhi siswa sedemikian rupa sehingga perbuatannyamberubah dari waktu sebelum ia mengalami situasi itu ke waktu sesudah ia mengalami situasi tadi.” 3) Morgan, dalam buku Introduction to Psychology. “ Belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman.” 4) Witherington,dalam buku Educational Psychology. “ Belajar adalah suatu perubahan didalam kepribadian yan menyatakan diri sebagai suatu pola baru daripada reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian, atau suatu pengertian.” Definsi-definisi belajar yang dikemukakan diatas, dapat dikemukakan adanya beberapa elemen yang penting yang merincikan pengertian tentang belajar, yaitu bahwa: 1) Belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku dimana perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik, tetapi juga ada kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang lebih buruk.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
10 2) Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan dan pengalaman. 3) Untuk dapat disebut belajar, maka perubahan itu harus relatif mantap, harus merupakan akhir daripada suatu periode waktu yang cukup panjang. Berapa lama periode waktu itu berlangsung sulit ditentukan dengan pasti, tetapi perubahan itu hendaknya merupakan akhir dari suatu periode yang mungkin berlangsung berhari-hari, berbulan-bulan ataupun bertahuntahun. Ini berarti kita harus mengesampingkan perubahan-perubahan tingkah laku yang disebabkan oleh motivasi, kelelahan, adaptasi, ketajaman perhatian atau kepekaan seseorang, yang biasanya hanya berlangsung sementara. Dalam proses pertumbuhan dan perkembangan yang didukung oleh proses belajar disekolah, tidak sedikit hambatan yang dihadapi seorang siswa sebagai manusia pembelajar. Khusus belajar yang dilakukan oleh seorang siswa,
tidak
sedikit
faktor
yang
mempengaruhinya
yang
dapat
mengantarkannya pada keberhasilan atau kegagalan. Faktor-faktor positif memungkinkan siswa berhasil dalam studinya di sekolah. Sebaliknya, faktorfaktor yang negatif akan merugikan dan mengakibatkan kurang atau tidak suksesnya siswa di sekolah. Belajar banyak dipengaruhi oleh banyak faktor yang bersumber dari dalam diri siswa maupun faktor yang bersumber dari luar diri siswa, sebagaimana yang dikemukakan oleh Muhibbin Syah (2005: 132), antara lain: 1) Faktor internal Merupakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri, yaitu keadaan / kondisi jasmani dan rohani siswa. 2) Faktor eksternal Merupakan faktor yang berasal dari luar diri siswa, yaitu kondisi lingkungan sekitar siswa. 3) Faktor pendekatan belajar (approach to learning) Merupakan jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materimateri pembelajaran.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
11 Menurut Slameto (1995: 54-71) dalam bukunya menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu: 1) Faktor intern, adalah faktor-faktor yang berada pada diri peserta didik itu sendiri yang dapat berupa: a) Faktor jasmaniah (faktor kesehatan dan cacat tubuh), b) Faktor psikologis (intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan kesiapan) dan c) Faktor kelelahan (kelelahan jasmani dan kelelahan rohani) 2) Faktor ekstern, adalah faktor yang berasal dari luar peserta didik, yang meliputi: a) Faktor keluarga (cara orang tua mendidik, relasi antaranggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, latar belakang kebudayaan), b) Faktor sekolah (metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran diatas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, tugas rumah), dan c) Faktor masyarakat (kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat) Berdasarkan pendapat diatas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi belajar peserta didik secara garis besar dapat disimpulkan bahwa belajar dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri (internal/individu) dan faktor yang berasal dari luar diri siswa atau lingkungan sekitarnya (eksternal/sosial).
b. Hasil Belajar Belajar dilakukan oleh setiap manusia dalam hidupnya. Belajar merupakan proses yang dilaksanakan seumur hidup dari saat manusia lahir hingga ia mati. Proses belajar banyak sekali melibatkan kegiatan yang kompleks. Makna belajar itu sendiri sangat beragam tergantung sudut pandang masing-masing individu yang memaknainya. Hasil belajar merupakan tujuan yang ingin dicapai seseorang ketika ia melakukan sebuah kegiatan pembelajaran. Nana Syaodih Sukmadinata (2009: 102-103) menyatakan bahwa, ”Hasil belajar yang merupakan realisasi atau pemekaran dari kecakapan potensi atau kapasitas yang dimiliki seseorang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
12 yang dapat dilihat dari perilaku dalam bentuk penguasaan pengetahuan, kemampuan berpikir, maupun keterampilan motorik”. Sedangkan menurut Hamalik dalam Asep Jihad (2009: 15) ”Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian dan sikap-sikap serta apersepsi dan abilitas”. Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2007: 16), “Prestasi adalah hasil belajar dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, atau diciptakan secara individu maupun secara kelompok”. Pendapat ini berarti prestasi tidak akan pernah dihasilkan apabila seseorang tidak melakukan kegiatan. Hasil belajar atau prestasi belajar adalah suatu hasil yang telah dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar. Oleh karena itu hasil belajar bukan ukuran, tetapi dapat diukur setelah melakukan kegiatan belajar. Keberhasilan seseorang dalam mengikuti program pembelajaran dapat dilihat dari hasil belajar seseorang tersebut. Sama halnya dengan Nana Sudjana (2005: 3) mengungkapkan bahwa, “Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku. Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotoris”. Mudjiono dan Mochamad Paryani dalam Gino, dkk (1996: 19-20) menjelaskan aspek-aspek di atas sebagai berikut: 1) Ranah Kognitif a) Pengetahuan merupakan tingkat terendah dari ranah kognitif berupa pengenalan dan pengingatan kembali terhadap pengetahuan tentang fakta, istilah, dan prinsip-prinsip dalam bentuk yang dipelajari. b) Pemahaman merupakan tingkat berikutnya dari tujuan belajar ranah kognitif berupa kemampuan mengerti isi pelajaran yang dipelajari tanpa menghubungkan dengan isi pelajaran lainnya. c) Aplikasi merupakan kemampuan menggunakan generalisasi atau abstraksi lainnya sesuai dengan situasi yang kongkret. d) Analisis merupakan kemampuan menjabarkan isi pelajaran kebagianbagian yang menjadi unsur pokok. e) Sintesis merupakan kemampuan menggabungkan unsur-unsur pokok menjadi struktur baru. f) Evaluasi merupakan kemampuan menilai isi pelajaran untuk suatu maksud atau tujuan tertentu.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
13 2) Ranah Afektif a) Penerimaan merupakan tingkat terendah tujuan ranah afektif berupa perhatian terhadap stimulus secara pasif yang meningkat secara lebih aktif. b) Jawaban atau reaksi merupakan kesengajaan untuk menanggapi stimulus dan merasa terikat serta secara aktif memperhatikan. c) Penilaian merupakan kemampuan menilai gejala atau kegiatan sehingga dengan sengaja merespon lebih lanjut untuk mencari jalan agar dapat mengambil bagian atas apa yang terjadi. d) Organisasi merupakan kemampuan untuk membentuk suatu sitem nilai bagi dirinya berdasarkan nilai-nilai yang diresponnya. e) Internalisasi merupakan kemampuan untuk mengonseptualisasi masingmasing nilai waktu merespon jalan dengan mengidentifikasikan karakteristik nilai atau membuat pertimbangan-pertimbangan. 3) Ranah Psikomotorik a) Gerakan refleks merupakan keterampilan pada gerakan dasar yang tidak sadar. b) Keterampilan pada gerakan-gerakan dasar. c) Kemampuan perseptual, termasuk didalamnya membedakan visual, membedakan auditif, motoris dan lain-lain. d) Kemampuan dibidang fisik, misalnya kekuatan, keharminisan, dan ketepatan. e) Gerakan-gerakan skill, mulai dari keterampilan sederhana sampai pada keterampilan yang kompleks. f) Kemampuan yang berkenaan dengan komunikasi non-decursive seperti gerakan ekspresif dan anterpretatif. Menurut Gagne dalam Slameto (1995: 165), perubahan perilaku yang merupakan hasil belajar dapat berbentuk: 1) Informasi verbal yaitu penguasaan informasi dalam bentuk verbal, baik secara tertulis maupun tulisan, misalnya pemberian nama-nama terhadap suatu benda, definisi, dan sebagainya. 2) Kecakapan intelektual yaitu keterampilan individu dalam melakukan interaksi dengan lingkungannya dengan menggunakan simbol, misalnya: penggunaan simbol matematika. Termasuk dalam keterampilan intelektual adalah kecakapan dalam membedakan (discrimination), memahami konsep konkrit, konsep abstrak, aturan dan hukum. Ketrampilan ini sangat dibutuhkan dalam menghadapi pemecahan masalah. 3) Strategi kognitif kecakapan individu untuk melakukan pengendalian dan pengelolaan keseluruhan aktivitasnya. Dalam konteks proses pembelajaran, strategi kognitif yaitu kemampuan mengendalikan ingatan dan cara – cara berfikir agar terjadi aktivitas yang efektif. Kecakapan intelektual menitikberatkan pada hasil pembelajaran, sedangkan strategi kognitif lebih menekankan pada pada proses pemikiran.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
14 4) Sikap yaitu hasil pembelajaran yang berupa kecakapan individu untuk memilih macam tindakan yang akan dilakukan. Dengan kata lain. Sikap adalah keadaan dalam diri individu yang akan memberikan kecenderungan vertindak dalam menghadapi suatu obyek atau peristiwa, didalamnya terdapat unsur pemikiran, perasaan yang menyertai pemikiran dan kesiapan untuk bertindak. 5) Kecakapan motorik ialah hasil belajar yang berupa kecakapan pergerakan yang dikontrol oleh otot dan fisik. Berdasarkan uraian diatas disimpulakan bahwa hasil belajar adalah suatu prestasi atau kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya baik dalam bentuk kognitif, afektif, dan psikomotorik.
c. Hasil Belajar Akuntansi Akuntansi merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan pada siswa SMA khususnya jurusan IS. Fungsi mata pelajaran ini di SMA adalah memberikan bekal pengetahuan dasar mengenai akuntansi. Menurut Achmad Tjahjono dan Sulastiningsih (2003: 3), “Secara umum akuntansi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem informasi yang berfungsi menyediakan informasi kuantitatif dari suatu unit organisasi atau kesatuan ekonomi yang ditujukan kepada para pemakai sebagai dasar dalam pengambilan keputusan ekonomi.” Menurut Soemarso S.R. (2004: 7), “Akuntansi keuangan adalah bidang akuntansi yang berhubungan dengan penyusunan laporan keuangan secara berkala untuk suatu unit ekonomi secara keseluruhan kepada pihak-pihak diluar perusahaan.” Sementara menurut American Accounting Association dalam Alam S (2004: 2) mendefinisikan pengertian akuntansi sebagai ”Suatu proses pengidentifikasian, pengukuran, dan pelaporan informasi ekonomi, yang memungkinkan adanya penilaian dan pengambilan keputusan yang jelas dan tegas oleh mereka yang menggunakan informasi keuangan tersebutt”. Dari pendapat di atas dapat dipahami bahwa akuntansi merupakan salah satu bidang akuntansi yang berhubungan dengan penyediaan informasi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
15 kuantitatif suatu kesatuan ekonomi yang ditujukan untuk pihak-pihak diluar perusahaan. Bidang ini pun menjadi salah satu mata pelajaran dalam kurikulum Sekolah Menengah Atas (SMA) khususnya jurusan Ilmu Sosial (IS). Setiap proses pendidikan dilakukan dengan tujuan mendapatkan suatu hasil berupa kemampuan dari individu yang melakukan proses belajar, begitu pula pendidikan mengenai akuntansi. Hasil belajar akuntansi keuangan pun tidak terlepas dari pengertian hasil belajar secara umum, yaitu kemampuan yang diperoleh berupa pengetahuan, pemahaman, serta keterampilan dalam mata pelajaran akuntansi.
2. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions
a. Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran
kooperatif
merupakan
sebuah
revolusi
dalam
pengajaran di kelas. Pembelajaran kooperatif mengandung pengertian sebagai suatu sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu diantara sesama dalam struktur kerja sama yang teratur dalam kelompok. Bekerja sama berarti melakukan suatu struktur tugas atau kegiatan dalam suasana kebersamaan diantara sesama anggota kelompok. Slavin (2008: 4) berpendapat bahwa “Pembelajaran kooperatif merujuk pada berbagai macam metode pengajaran dimana para siswa bekerja sama dalam kelompokkelompok kecil untuk saling membantu satu sama lainnya dalam mempelajari materi-materi pelajaran”. Sedangkan menurut Stahl dalam Isjoni (2009: 15) menyatakan “Pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan belajar siswa lebih baik dan tolong menolong dalam perilaku sosial”. Jadi pembelajaran kooperatif adalah belajar bersama, saling membantu agar teman satu kelompok dapat menemukan dan merumuskan alternatif pemecahan terhadap masalah materi pelajaran yang dihadapi. Menurut Slavin dalam Eti Solihatin (2007: 4) mengatakan bahwa “Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dimana siswa bekerja sama dalam kelompok kecil secara kolaboratif dengan struktur
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
16 kelompok yang heterogen”. Penggunaan pembelajaran kooperatif memiliki banyak akibat positif yang ditimbulkan antara lain, dapat meningkatkan pencapaian hasil belajar para siswa, dapat mengembangkan hubungan antar kelompok, penerimaan terhadap teman sekelas yang lemah dalam bidang akademik, dan meningkatkan rasa harga diri. Menurut Slavin (2008: 33), “Tujuan yang paling penting dalam pembelajaran kooperatif adalah untuk memberikan para siswa pengetahuan, konsep, kemampuan, dan pemahaman yang mereka butuhkan supaya bisa menjadi anggota masyarakat yang bahagia dan memberikan kontribusi”. Dalam pembelajaran kooperatif, siswa yang bekerja dalam kelompok kooperatif bisa belajar lebih banyak daripada mereka yang diatur dalam kelas-kelas
tradisional.
Dengan
pembelajaran
kooperatif
akan
memungkinkan terjadinya interaksi yang efektif antar anggota dalam kelompok sehingga dapat menciptakan situasi yang mampu memacu keberhasilan individu melalui kelompoknya. 1) Ciri model pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut: a) Siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menyelesaikan materi belajarnya. b) Setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas belajarnya dan juga teman-teman sekelompoknya. c) Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah. d) Terjadi hubungan interaksi langsung diantara siswa. e) Bilamana mungkin, anggota kelompok juga berasal dari ras, budaya, suku, dan jenis kelamin yang berbeda. f) Penghargaan lebih berorientasi pada kelompok daripada individu. g) Guru hanya berinteraksi dengan kelompok saat diperlukan, jika ada pertanyaan dari salah seorang siswa, maka pertanyaan tersebut didiskusikan dengan anggota kelompoknya, apabila belum juga menemukan jalan keluar dari pertanyaan tersebut baru kemudian ditanyakan kepada guru. h) Guru membantu mengembangkan keterampilan-keterampilan interpersonal kelompok. (http://www.trisnimath.blogspot.com/) 2) Tahap-tahap pembelajaran kooperatif Menurut Stahl dalam Etin Solihotin (2007: 5) mengatakan bahwa “Model pembelajaran cooperative learning menempatkan siswa sebagai
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
17 bagian dari suatu system kerja sama dalam mencapai suatu hasil yang optimal dalam belajar’. Untuk itu diperlukan urutan langkah-langkah yang harus dilakukan oleh guru menurut model pembelajaran kooperatif. Tabel 1. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif FASE
KEGIATAN GURU
Fase 1 Menyampaikan tujuan memotivasi siswa
Fase 2 Menyajikan informasi
dan Guru menyampaikan semua tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar.
Guru menyajikan informasi kepada siswa, baik dengan peragaan atau teks.
Fase 3 Mengorganisasikan siswa Guru menjelaskan kepada siswa kedalam kelompok-kelompok bagaimana caranya membentuk belajar kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan perubahan yang efisien. Fase 4 Membantu kerja kelompok dalam Guru membimbing kelompokbelajar kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas. Fase 5 Mengetes materi
Guru mengetes materi pelajaran atau kelompok menyajikan hasilhasil pekerjaan mereka.
Fase 6 Memberikan penghargaan
Guru memberikan cara-cara untuk menghargai, baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok.
(Arends, 2008: 21)
Pembelajaran kooperatif tidak hanya mempelajari materi saja, tetapi siswa juga harus mempelajari keterampilan-keterampilan khusus yang disebut keterampilan kooperatif. Keterampilan-keterampilan kooperatif tersebut antara lain:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
18 a) Keterampilan kooperatif tingkat awal (1) Menggunakan kesepakatan (2) Menghargai kontribusi (3) Mengambil giliran dan berbagi tugas (4) Berada dalam kelompok (5) Berada dalam tugas (6) Mendorong partisipasi (7) Mengundang orang lain untuk berbicara (8) Menyelesaikan tugas pada waktunya (9) Menghormati perbedaan individu b) Keterampilan kooperatif tingkat menengah (1) Menunjukkan penghargaan (2) Mengungkapkan ketidaksetujuan dengan cara yang dapat diterima (3) Mendengarkan dengan aktif (4) Membuat ringkasan (5) Menafsirkan (6) Mengatur dan mengorganisir (7) Menerima tanggung jawab (8) Mengurangi ketegangan c) Keterampilan kooperatif tingkat mahir (1) Mengkolaborasi (2) Memeriksa dengan cermat (3) Menanyakan kebenaran (4) Menetapkan tujuan (5) Berkompromi (http://www.trismath.blogspot.com/) Keterampilan kooperatif berfungsi melancarkan hubungan kerja dan
tugas.
Peranan
hubungan
kerja
dapat
dibangun
dengan
mengembangkan komunikasi antar anggota kelompok, sedangkan peranan tugas dilakukan dengan membagi tugas antar anggota kelompok selama kegiatan berlangsung.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
19 Tabel 2. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif
Kelebihan Kelemahan a) Meningkatkan harga diri tiap a) Guru khawatir bahwa akan individu terjadi kekacauan di kelas. b) Penerimaan terhadap perbedaan b) Banyak siswa tidak senang individu yang lebih besar apabila disuruh bekerja sama c) Konflik antar pribadi berkurang dengan yang lain. Siswa yang d) Pemahaman yang lebih tekun merasa harus bekerja mendalam melebihi siswa yang lain dalan e) Penyimpanan lebih lama grup mereka, sedangkan siswa f) Meningkatkan kebaikan budi, yang kurang mampu merasa kepekaan dan toleransi minder ditempatkan dalam satu g) Model kooperatif dapat grup dengan siswa yang lebih mencegah keagresivan dalam pandai. sistem kompetisi dan c) Perasaan was-was pada anggota keterasingan dalam sistem kelompok akan hilangnya individu tanpa mengorbankan karakteristik atau keunikan aspek kognitif pribadi mereka karena harus h) Meningkatkan pencapaian menyesuaikan diri dengan akademik kelompok. i) Meningkatkan kehadiran siswa d) Banyak siswa takut bahwa dan sikap yang lebih positif pekerjaan tidak akan terbagi j) Menambah motivasi dan rata atau secara adil, bahwa satu percaya diri orang harus mengerjakan k) Menambah rasa senang berada seluruh pekerjaan tersebut. di sekolah serta menyenangi teman-teman sekelasnya (http://penelitian tindakankelas.blogspot.com)
b. Student Teams Achievement Divisions (STAD)
Model Student Teams Achievement Divisions (STAD) merupakan model pembelajaran yang dikembangkan oleh Robert Slavin dan kawankawan dari universitas John Hopkins, model belajar ini berorientasi pada pendekatan konstruktivis dan menekankan pada penerapan prinsip-prinsip belajar kognitif. Relevansi dari teori konstruktivis adalah siswa secara aktif membangun pengetahuan sendiri. Slavin (2008: 143) mengatakan bahwa “STAD merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, dan merupakan model yang paling baik untuk permulaan bagi para guru yang baru menggunakan pendekatam kooperatif”. STAD menitikberatkan pada pemberian motivasi kepada kelompok siswa dalam
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
20 situasi semangat pembelajaran kooperatif agar dapat berinteraksi dalam kelompoknya untuk mencapai tujuan bersama. Dalam hal ini peran serta pendidik hanya sebagai fasilitator dan bukan sebagai pemberi informasi, sehingga diharapkan dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat mengubah pembelajaran dari teacher center menjadi student centered. Menurut Slavin (2008: 143-145) menyebutkan bahwa STAD terdiri dari lima komponen utama, yaitu; 1) Presentasi kelas Presentasi kelas dilakukan oleh guru dengan menggunakan pengajaran langsung atau dengan ceramah. Pada kegiatan ini siswa bekerja lebih dulu untuk menemukan informasi atau konsep-konsep atas upaya mereka sendiri sebelum pengajaran guru. Dengan cara ini, siswa lebih menyadari bahwa mereka harus sungguh-sungguh memperhatikan presentasi kelas tersebut, karena akan membantu mereka dalam mengerjakan kuis dengan baik, dan skor kuis mereka menentukan skor timnya. 2) Kerja tim Tim tersusun dari empat atau lima siswa yang mewakili heterogenitas kelas dalam kinerja akademik, jenis kelamin, dan suku. Fungsi utama dari tim ini adalah memastikan bahwa semua anggota tim benar-benar belajar, dan lebih khususnya lagi adalah untuk mempersiapkan anggotanya untuk bisa mengerjakan kuis dengan baik. 3) Kuis Kuis diadakan setelah satu sampai dua periode latihan tim. Ketika kuis berlangsung, siswa tidak diperkenankan untuk saling membantu dengan teman yang lain. Sehingga, tiap siswa bertanggung jawab secara individual untuk memahami materinya. 4) Skor Perbaikan Individu Dalam hal ini, setiap siswa diberikan suatu tujuan kinerja yang dapat dicapai oleh siswa tersebut, hanya jika ia belajar lebih keras dan berkinerja lebih baik dibandingkan dengan apa yang telah dilakukan di masa lalu. Tiap siswa memberikan kontribusi poin yang maksimal
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
21 kepada timnya dan selanjutnya siswa akan mengumpulkan poin yang maksimal kepada tim mereka berdasarkan tingkat kenaikan skor kuis mereka dibandingkan dengan skor awal mereka. 5) Penghargaan Tim Penghargaan tim diberikan kepada kelompok apabila tim dapat memperoleh sertifikat atau penghargaan lain apabila skor rata-rata mereka melampaui kriteria tertentu. Dalam pelaksanaannya model pembelajaran kooperatif tipe STAD mempunyai langkah-langkah sebagai berikut: 1) Tahap persiapan meteri pelajaran dan penerapan siswa dalam kelompok. Sebelum menyajikan guru harus mempersiapkan lembar kegiatan dan lembar jawaban yang akan dipelajari siswa dalam kelompok-kelompok kooperatif. Kemudian menetapkan siswa dalam kelompok heterogen dengan jumlah maksimal 4-5 orang, aturan heterogenitas dapat berdasarkan pada: a) Kemampuan akademik Kemampuan akademik dapat diperoleh dari hasil akademik (skor awal) sebelumnya. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan nilai yang diperoleh siswa dari nilai materi kertas kerja. b) Jenis kelamin, latar belakang sosial, bawaan/sifat, dan lain-lain. 2) Tahap penyajian materi pelajaran Pada tahap ini bahan-bahan atau materi pelajaran diperkenalkan melalui penyajian kelas. Dalam penyajian materi pelajaran ini ditekankan pada hal-hal antara lain sebagai berikut: a) Pendahuluan Disini perlu ditekankan oleh para guru apa yang akan dipelajari siswa dalam kelompok dan menginformasikan hal yang penting untuk memotivasi rasa ingin tahu siswa tentang konsep-konsep yang akan dipelajari.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
22 b) Pengembangan Dilakukan pengembangan materi yang sesuai yang akan dipelajari siswa dalan kelompok. Disini siswa belajar untuk memahami makna dan bukan hafalan. Hal-hal yang dilakukan oleh guru dalam tahap pengembangan antara lain: (1) Menentukan tujuan-tujuan yang hendak dicapai. (2) Pembelajaran kooperatif menekankan bahwa belajar adalah memahami makna dan bukan hafalan. (3) Mendemonstrasikan secara aktif konsep-konsep atau skill-skill, dengan menggunakan alat bantu visual dan contoh yang banyak. (4) Menilai siswa sesering mungkin dengan member banyak pertanyaan. (5) Memberikan penjelasan mengapa jawaban dari pertanyaan tersebut benar atau salah. (6) Beralih pada konsep yang lain, jika siswa telah memahami konsep sebelumnya. c) Praktek terkendali Dalam praktek terkendali dilakukan hal-hal sebagai berikut: (1) Menyuruh siswa mengerjakan soal atau mempersiapkan jawaban terhadap pertanyaan yang diberikan guru. (2) Memanggil
siswa
secara
acak
untuk
menjawab
atau
menyelesaikan masalah agar siswa selalu mempersiapkan diriuntuk menjawab pertanyaan. (3) Memberi tugas kelas. 3) Kegiatan kelompok/belajar tim Selama
kegiatan
kelompok
berlangsung
masing-masing
siswa
mempelajari materi yang telah disajikan oleh guru dan membantu teman sekelompok
untuk
menguasai
materi
pelajaran
tersebut.
Guru
membagikan lembar kegiatan dan kemudian siswa mengerjakan secara mandiri dan selanjutnya saling mencocokkan jawabannya dengan teman
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
23 sekelompok tersebut, jika ada yang kurang memahami maka anggota kelompok yang lain harus membantunya. 4) Evaluasi Pelaksanaan evaluasi dilakukan secara mandiri setelah satu atau dua periode penyampaian materi oleh guru dan setelah satu atau dua periode kerja kelompok, untuk menunjukkan apa yang telah dipelajari siswa selama bekerja dalam kelompok. Hasil dari evaluasi akan menentukan keberadaan dalam kelompok dan keberadaan kelompok diantara kelompok-kelompok lain. 5) Nilai perkembangan individu Tujuan utama dengan adanya nilai perkembangan individu adalah untuk memberikan hasil akhir yang maksimal pada setiap peserta didik. Hal ini akan dapat diperoleh apabila peserta didik bekerja lebih keras dalam melaksanakan kuis. Nilai perkembangan individu didasarkan pada nilai awal atau dasar yang didapat dari nilai rata-rata peserta didik pada pelaksanaan tes yang sama. Cara penentuan nilai perkembangan individu untuk tiap-tiap kuis individu sebagai berikut: Tabel 3. Nilai Perkembangan Individu
No
Skor Kuis
1 Lebih dari sepuluh poin dibawah skor awal. 2 Sepuluh poin sampai satu poin dibawah skor awal. 3 Skor awal sampai sepuluh poin diatas skor awal. 4 Lebih dari sepuluh poin diatas skor awal. 5 Kertas jawaban sempurna (terlepas dari skor awal) (Robert E. Slavin, 2008: 159)
Nilai Perkembangan 5 10 20 30 30
Tabel 4. Lembar Skor Kuis Tgl: Kuis:
Siswa Dasar A 90 B 85 C 75 (Robert E. Slavin, 2008: 162)
commit to user
Kuis 100 74 79
Poin 30 10 20
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
24 Tabel 5. Lembar Rangkuman Tim
Nama Tim: Anggota Tim Poin Siklus I A F K R Total Skor Tim Rata-rata Tim Penghargaan Tim (Robert E. Slavin, 2008: 333)
Poin Siklus II
6) Penghargaan kelompok Memberi sumbangan kepada skor kelompok berdasarkan rentang skor yang diperoleh pada kuis sebelumnya dengan skor kuis terakhir. Berdasarkan nilai perkembangan yang diperoleh kelompok, terdapat tiga tingkat penghargaan yang diberikan untuk prestasi kelompok istimewa, kelompok hebat, dan kelompok baik. Tabel 6. Tingkat Penghargaan Kelompok Rata-rata Tim 0≤x≤5 5 ≤ x ≤ 15 15 ≤ x ≤ 25 25 ≤ x ≤ 30 (Triyanto, 2007: 56)
Predikat Tim baik atau good team Tim hebat atau great team Tim super atau super team
3. Pembelajaran Akuntansi dengan model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD)
Sebelum kegiatan belajar mengajar dilakukan, maka perlu disusun rancangan pembelajaran akuntansi melalui model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) sebagai berikut: a. Presentasi kelas dilakukan oleh guru dengan menggunakan pengajaran langsung atau dengan ceramah. b. Guru membagi kelompok, kelompok tersusun dari empat atau lima siswa yang mewakili heterogenitas kelas dalam kinerja akademik, jenis kelamin, dan suku
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
25 c. Kuis diadakan setelah satu sampai dua periode latihan kelompok. Ketika kuis berlangsung, siswa tidak diperkenankan untuk saling membantu dengan teman yang lain.. d. Skor Perbaikan Individu, tiap siswa memberikan kontribusi poin yang maksimal kepada timnya dan selanjutnya siswa akan mengumpulkan poin yang maksimal kepada tim mereka berdasarkan tingkat kenaikan skor kuis mereka dibandingkan dengan skor awal mereka e. Penghargaan tim diberikan kepada kelompok apabila tim dapat memperoleh sertifikat atau penghargaan lain apabila skor rata-rata mereka melampaui kriteria tertentu. B. Penelitian Yang Relevan Penelitian yang relevan merupan hasil penelitian yang terdahulu yang digunakan sebagai acuan dan pembanding penelitian yang dilakukan. Ada beberapa hasil penelitian yang relevan dalam penelitian ini antara lain yang dilakukan oleh Dwi Permestiati (2007) dalam penelitiannya yang berjudul Penerapan Pembelajaran Kooperatif Metode Student Teams Achievement Divisions (STAD) Disertai LKS untuk Penguatan Konsep Materi Pokok Ekosistem Sma Kelas X SMA Negeri I Ceper Tahun Ajaran 2005/2006. Tujuan penelitian tersebut adalah untuk mengetahui adanya penguatan konsep ekosistem melalui pembelajaran kooperatif tipe STAD disertai LKS serta untuk mengetahui adanya peningkatan kualitas proses pembelajaran biologi materi pokok ekosistem dengan penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD disertai LKS. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa penerapan pembelajaran kooperatif metode Student Teams Achievement Divisions (STAD) dapat meningkatkan penguatan pemahaman konsep materi pokok ekosistem. Dwi Hastuti (2006) dengan penelitiannya yang berjudul ”Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD pada Pengajaran Matematika Pokok Bahasan Dinamika Gerak Lurus Di SMP Negeri 5 Sragen Tahun Pelajaran 2004/2005”, penelitian ini menyimpulkan bahwa prestasi belajar siswa yang menggunakan metode STAD lebih baik daripada pembelajaran konvensional. Minat belajar Matematika lebih baik prestasinya jika dibandingkan siswa yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
26 memiliki minat belajar rendah dan yang memiliki prestasi belajar yang sama dengan siswa yang mempunyai prestasi belajar yang rendah. Dari hasil penelitian diatas menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD memiliki dampak yang positif terhadap kegiatan belajar mengajar, yakni dapat meningkatkan aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran berlangsung dan pembelajaran berikutnya. Berdasarkan kerangka berpikir secara teoritis yang dikutip dari pendapat para ahli dan secara empiris dari hasil penelitian terdahulu, dapat dikatakan bahwa pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil pembelajaran. Dengan demikian, diharapkan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil pembelajaran untuk mata pelajaran akuntansi pada siswa XI IS 2 SMA Negeri 2 Surakarta.
C. Kerangka Berpikir Kerangkan pemikiran merupakan arahan untuk dapat sampai pada pemberian jawaban sementara atas masalah yang telah dirumuskan. Untuk mengetahui keberhasilan siwa selama mengikutu proses belajar mengajar perlu dilakukan evaluasi hasil belajar yang dilaksanakan secara kontinyu. Untuk mencapai hasil belajar yang optimal diperlukan langkah-langkah yang nyata untuk mencapainya. Berdasarkan landasan teori yang telah dikemukakan sebelumnya, maka dapat diuraikan kerangka pemikiran dalam penelitian ini bahwa banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan proses belajar mengajar, salah satunya adalah model pembelajaran. Student Teams Achievement Divisions (STAD) adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang paling sederhana. Siswa ditempatkan dalam tim belajar yang beranggotakan 4-5 orang yang merupakan campuran menurut tingkat kinerjanya, jenis kelamin, dan suku. Guru menyajikan pelajaran kemudian siswa belajar dalam tim untuk memastikan bahwa seluruh anggota tim telah menguasai pelajaran tersebut. Akhirnya seluruh siswa dikenai kuis tentang materi tersebut dengan catatan, saat kuis mereka tidak boleh saling membantu. Dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat membantu siswa memahami konsep-
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
27 konsep mata pelajaran akuntansi serta menumbuhkan kemampuan kerja sama, berpikir kritis, dan mengembangkan sikap sosial siswa. Untuk SMA kelas XI IS akan mempelajari siklus akuntansi perusahaan jasa. Karakteristik yang sangat menonjol dari mata pelajaran akuntansi adalah banyak hitungan dan pembuatan kolom yang diperlukan pada hampir semua pokok bahasan. Sehingga untuk mata pelajaran akuntansi harus memahami konsep, dan siswa juga dituntut untuk terampil dan teliti dengan cara mempraktikkannya. Untuk meningkatkan hasil belajar akuntansi, masih ada beberapa permasalahan yang ditemukan dalam proses belajar mengajar. Permasalahan tersebut diantaranya adalah dalam penggunaan model pembelajaran yang masih bersifat konvensional (ceramah) sehingga hasil belajar yang dicapai siswa tidak maksimal. Dalam hal ini siswa hanya mendengarkan ceramah dari guru dan mencatat materi yang disampaikan oleh guru, sehingga para guru tidak mengetahui
sampai
dimana
penjelasannya
dapat
diterima
oleh
siswa.
Permasalahan yang lain adalah para siswa tidak mau bertanya kepada guru yang bersangkutan mengenai meteri pelajaran yang belum dipahaminya. Para siswa lebih menyukai untuk bertanya kepada teman sekelasnya (teman sebaya) mengenai materi pelajaran yang belum dikuasainya tersebut. Oleh karena itu peneliti ingin mengadakan pembaharuan dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) yang bertujuan agar dapat mengubah suasana pembelajaran yang melibatkan siswa untuk aktif dalam pembelajaran dengan menggunakan presentasi kelas dan kelompok belajar siswa. Melalui belajar dari teman sebaya dan tentunya dibawah bimbingan guru, maka proses penerimaan dan pemahaman terhadap materi yang dipelajari khususnya mata pelajaran keterampilan akuntansi akan semakin mudah dan cepat. Pembelajaran kooperatif tipe STAD memiliki dampak positif terhadap siswa yang masih rendah hasil belajarnya, yaitu dapat meningkatkan motivasi belajarnya sehingga hasil belajar dan penyimpanan materi pelajaran dapat disimpan lebih lama. Dengan demikian diharapkan hasil belajar
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
28 siswa kelas XI IS 2 SMA Negeri 2 tahun ajar 2009/2010 khususnya mata pelajaran akuntansi dapat meningkat. Untuk lebih jelasnya, kerangka pemikiran dapat dilihat pada bagan berikut: Sebelum penerapan model pembelajaran kooperatif Student Teams Achievement Divisions (STAD)
Proses Belajar Mengajar
Pembelajaran Konvensional
1. siswa kurang aktif selama proses pembelajaran berlangsung 2. rendahnya daya tangkap siswa terhadap materi pelajaran 3. kurangnya kerjasama antar siswa selama proses pembelajaran di kelas
Hasil belajar akuntansi rendah/ kurang maksimal
Setelah penerapan model pembelajaran kooperatif Student Teams Achievement Divisions (STAD)
1. siswa lebih aktif selama proses pembelajaran berlangsung 2. meningkatnya daya tangkap siswa terhadap materi pelajaran 3. meningkatnya kerjasama antar siswa selama proses pembelajaran di kelas
Penelitian Tindakan Kelas
Hasil belajar akuntansi meningkat
Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
29 D. Hipotesis Tindakan Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis tindakan dapat dirumuskan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif
tipe Student Teams
Achievement Divisions (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar akuntansi pada siswa kelas XI IS 2 SMA Negeri 2 Surakarta tahun ajaran 2009/2010.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di SMA Negeri 2 Surakarta, yang beralamat di Jalan Monginsidi No. 40 Surakarta. Sekolah ini dipimpin oleh Bapak Drs. Sukardjo, MA yang bertindak sebagai kepala sekolah. Sekolah ini memiliki 28 kelas yang terdiri atas: a. Kelas X sebanyak 10 kelas. b. Kelas XI sebanyak 9 kelas, terdiri dari 3 kelas jurusan IPA, dan 6 kelas Jurusan IS. c. Kelas XII sebanyak 9 kelas, terdiri dari 3 kelas jurusan IPA, dan 6 kelas Jurusan IS. Yang menjadi subyek penelitian ini adalah siswa kelas XI IS 2 dengan jumlah 37 siswa. Alasan pemilihan sekolah ini sebagai tempat penelitian adalah: a) Menurut pendapat beberapa siswa (khususnya kelas XI IS 2) bahwa dalam pembelajaran akuntansi yang dilakukan saat ini kurang menarik sehingga banyak siswa kurang memahami materi dan hasil yang diperoleh menjadi kurang maksimal. b) Antara peneliti dengan pihak sekolah sudah ada hubungan yang baik. c) Sekolah tersebut belum pernah dipergunakan sebagai objek penelitian sejenis, sehingga terhindar dari kemungkinan penelitian ulang. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan secara kolaborasi dengan guru mata pelajaran akuntansi yaitu Ibu Dra. TH. Dwi Nuraini yang membantu dalam pelaksanaan observasi dan refleksi selama penelitian berlangsung, sehingga secara tidak langsung kegiatan penelitian bisa terkontrol sekaligus menjaga kevalidan hasil penelitian.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
31 2. Waktu Penelitian
Penulis melaksanakan penelitian dari bulan Januari 2010 sampai Juli 2010. Waktu ini meliputi kegiatan persiapan sampai penyusunan laporan penelitian, dengan jadwal sebagai berikut: Tabel 7. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Dalam Penelitian Waktu Jenis Kegiatan 1.Persiapan Penelitian a. Penyusunan Judul b. Penyusunan Proposal c. Perijinan 2. Perencanaan Tindakan 3. Implementasi Tindakan a. Siklus I b. Siklus II 4. Review 5. Penyusunan Laporan
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
B. Subjek dan Objek Penelitian 1.
Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IS 2 SMA Negeri 2 Surakarta tahun ajaran 2009/2010. Alasannya, karena pada kelas tersebut ditemukan adanya permasalahan-permasalahan dalam kegiatan belajar mengajar khususnya mata pelajaran akuntansi. Sehingga sangat potensial sekali dengan menerapkan suatu model pembelajaran yang inovatif guna meningkatkan keaktifan siswa untuk mencapai hasil belajar akuntansi yang memuaskan dan dapat pula memperbaiki proses pembelajaran yang telah berlangsung di dalam kelas.
2.
Objek penelitian
Objek pada penelitian tindakan kelas (PTK) ini adalah berbagai kegiatan yang terjadi di dalam kelas selama berlangsungnya Proses Belajar Mengajar yang terdiri dari:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
32 a. Pemilihan model pembelajaran. b. Pelaksanaan model pembelajaran yang dipilih, yaitu dengan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD). c. Suasana belajar saat berlangsungnya proses belajar mengajar. d. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. e. Hasil proses pembelajaran.
C. Sumber Data Data yang dikumpulkan dalam PTK berupa segala gejala atau peristiwa yang mengandung informasi yang berkaitan dengan kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan. Data tersebut meliputi data sekolah, data siswa, nilai hasil belajar dan keaktifan siswa. Data penelitan dikumpulkan dari berbagai sumber yang meliputi: 1. Informan Informan merupakan orang yang dapat memberikan informasi yang lebih lengkap dan rinci yang berkaitan dengan penelitian sehingga dapat diperoleh data yang obyektif. Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) ini yang menjadi informan adalah guru mata pelajaran akuntansi di SMA Negeri 2 Surakarta tahun ajaran 2009/2010. 2. Tempat atau Lokasi Tempat atau lokasi menjadi sumber informasi karena dalam pengamatan harus sesuai dengan konteksnya dan setiap situasi sosial melibatkan tempat atau sumber lokasinya. Tempat atau lokasi tindakan ini adalah sekolah dan ruang kelas XI IS 2 SMA N 2 Surakarta. 3. Peristiwa Melalui pengamatan pada peristiwa atau aktivitas, penelitian bisa mengetahui proses bagaimana sesuatu terjadi secara lebih pasti karena menyaksikan sendiri secara langsung. Peristiwa dalam penelitian ini adalah proses kegiatan belajar mengajar mata pelajaran akuntansi pada siswa XI IS 2 SMA N 2 Surakarta.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
33 4. Dokumen dan Arsip Dokumen dan arsip juga merupakan sumber data yang penting artinya dalam penelitian tindakan kelas ini. Dokumen dan arsip sebagai sumber data yang dapat membantu peneliti dalam mengumpulkan data penelitian tindakan kelas ini, yaitu; silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan hasil pekerjaan siswa baik nilai afektif maupun kognitif. Dalam hal ini siswa kelas XI IS 2 SMA N 2 Surakarta tahun ajaran 2009/2010.
D. Metode Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan metode Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Rochiati Wiriaatmadja (2006: 13), ”Penelitian tindakan kelas adalah bagaimana
sekelompok
guru
dapat
mengorganisasikan
kondisi
praktek
pembelajaran mereka, dan belajar dari pengalaman mereka sendiri”. Menurut Zainal Aqib (2009: 18) menyatakan bahwa ”PTK merupakan salah satu cara yang strategis bagi guru untuk memperbaiki layanan kependidikan yang harus diselenggarakan dalam konteks pembelajaran di kelas dan peningkatan kualitas program sekolah secara keseluruhan”. Guru dapat mencobakan suatu gagasan dalam praktek pembelajaran mereka dan melihat pengaruh nyata dari upaya tersebut. Kegiatan penelitian ini diawali dari permasalahan yang dialami guru di dalam kelas. Permasalahan ini muncul dalam proses pembelajaran yang sedang berlangsung dan menimbulkan dampak negatif terhadap siswa maupun pembelajaran itu sendiri. Adanya permasalahan dalam kelas ini oleh guru direfleksikan dalam suatu tindakan perbaikan yang terencana dan terukur dengan pengamatan maupun ukuran kuantitatif melalui peningkatan hasil belajar yang dicapai siswa. Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang terpola dan dirancang khusus untuk memecahkan permasalahan yang terjadi di dalam proses pembelajaran. Penelitian ini harus dilaksanakan secara terencana dan menurut pada prosedur yang telah ada. Pelaksanaan penelitian tindakan ini melalui beberapa siklus, tiap pelaksanaan penelitian minimal dilakukan 2 siklus. Bila hasil
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
34 yang diharapkan sampai siklus 2 belum maksimal, maka akan dilanjutkan pada siklus 3 dan seterusnya. Untuk lebih memahami apa yang disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK), perlu diketahui pengertian dan karakteristik PTK itu sendiri. Menurut Suharsimi Arikunto (2007: 2-3) ada tiga kata yang membentuk pengertian Penelitian Tindakan Kelas, maka ada tiga pengertian yang dapat diterangkan: 1. Penelitian menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang brmanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti. 2. Tindakan menunjuk pada sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk siswa. 3. Kelas dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam pengertian yang lebih spesifik. Seperti sudah lama dikenal dalam bidang pendidikan dan pengajaran, yang dimaksud dengan istilah kelas adalah sekelompok siswa dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula. Dengan menggabungkan batasan pengertian tiga kata inti, yaitu (1) penelitian, (2) tindakan, dan (3) kelas, segera dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru dilakukan oleh siswa. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan melalui empat langkah utama yang saling berkaitan, yaitu: (a) perencanaan tindakan, (b) pelaksanaan tindakan, (c) pengamatan dan (d) refleksi yang dapat digambarkan sebagai berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
35
Permasalahan
Perencanaan tindakan I
Pelaksanaan tindakan I
Siklus I
Refleksi I
Permasalahan baru hasil refleksi
Perencanaan tindakan II
Pengamatan/ pengumpulan data I
Pelaksanaan tindakan II
Siklus II
Refleksi II
Apabila permasalahan belum terselesaikan
Pengamatan/ Pengumpulan data II
Dilanjutkan ke siklus berikutnya
Gambar 2. Siklus Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (Suhardjono dalam Suharsimi Arikunto, Suhardjono, dan Sapardi, 2007: 74)
E. Teknik Pengumpulan Data Dalam kegiatan penelitian, cara memperoleh data diketahui dengan nama teknik pengumpulan data. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah: 1. Observasi Menurut Wina Sanjaya (2009: 86) ”Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengamati setiap kejadian yang sedang berlangsung dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
36 mencatatnya dengan alat observasi tentang hal-hal yang akan diteliti”. Observasi dilaksanakan oleh peneliti dengan mengamati proses pembelajaran di kelas saat guru tengah memberikan materi pelajaran. Observasi hanya dilakukan sebatas mengamati, mengidentifikasi, dan mencatat apa kekurangan dan kelebihan dalam proses pembelajaran. Data yang dihasilkan dari kegiatan observasi berupa catatan lapangan yang mendeskripsikan proses pembelajaran saat observasi awal, siklus I dan siklus II dilakukan. Catatan lapangan ini juga memuat refleksi yang dilakukan penulis terhadap pembelajaran. 2. Wawancara ”Wawancara dapat diartikan sebagai teknik mengumpulkan data dengan menggunakan bahasa lisan baik secara tatap muka ataupun melalui saluran media tertentu”. (Wina Sanjaya, 2009: 96). Wawancara dilakukan oleh peneliti terhadap guru dan siswa mengenai proses pembelajaran yang selama ini dilakukan dan bagaimanakah respon atau hasil yang timbul dari proses pembelajaran tersebut. Jenis wawancara yang digunakan
adalah
wawancara
bebas
terpimpin
dimana
penginterviu
memberikan pertanyaan sesuai dengan rancangan yang telah dibuat, namun cara menyampaikan pertanyaan tersebut tergantung pada kebijaksanaan interviewer. Data yang dihasilkan dari kegiatan wawancara ini berupa catatan lapangan yang medeskripsikan atau menggambarkan proses pembelajaran yang selama ini dilakukan. 3. Tes Menurut Purwanto (2009: 66) ”Tes hasil belajar merupakan tes penguasaan, karena tes ini mengukur penguasaan siswa terhadap meteri yang diajarkan oleh guru atau dipelajari oleh siswa”. Tes merupakan alat yang digunakan peneliti untuk mengetahui hasil dari penelitian yang telah dilakukan. Tes dilakukan dengan dua cara, yaitu tes tertulis dan praktek atau lisan dengan mempresentasikan pekerjaan mereka di depan kelas. Data yang didapatkan dari kegiatan ini adalah tabel pengamatan berupa hasil belajar atau nilai ujian siswa dan skor penilaian keaktifan yang digunakan sebagai indikator ketercapaian hasil penelitian.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
37 4. Dokumentasi Dokumentasi merupakan upaya untuk memberikan gambaran bagaimana sebuah penelitian tindakan kelas dilakukan. Kegiatan ini dilaksanakan dengan mengambil gambar kegiatan para siswa dan guru dalam pelaksanaan pembelajaran saat penelitian dilaksanakan. Data yang dihasilkan dari kegiatan ini berupa gambar atau foto kegiatan pembelajaran.
F. Prosedur Penelitian Prosedur Penelitian merupakan tahapan-tahapan yang ditempuh dalam penelitian dari awal sampai akhir secara urut. Prosedur penelitian ini terdiri dari beberapa tahap kegiatan, yaitu: 1. Tahap Pengenalan Masalah Kegiatan yang dilakukan oleh peneliti pada tahap ini adalah : a. Mengidentifikasi masalah. b. Menganalisis masalah secara mendalam dengan mengacu pada teori-teori yang relevan. c. Menyusun bentuk tindakan yang sesuai dengan siklus pertama. d. Menyusun alat monitoring dan evaluasi. 2. Tahap Persiapan Tindakan Pada tahap ini peneliti melakukan persiapan yang meliputi : a. Penyusunan jadwal penelitian. b. Penyusunan rencana pembelajaran. c. Penyusunan soal evaluasi. 3. Tahap Penyusunan Rencana Tindakan Rencana tindakan disusun dalam dua siklus, yaitu : siklus I dan siklus II. Setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan interpretasi, serta tahap analisis dan refleksi. 4. Tahap Implementasi Tindakan Dalam tahap ini peneliti melaksanakan hipotesis tindakan, yakni untuk menumbuhkan minat siswa dalam pembelajaran akuntansi sehingga meningkatkan pemahaman yang akhirnya meningkatkan pula hasil belajar
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
38 akuntansi siswa. Setiap tindakan yang dilaksanakan tersebut selalu diikuti dengan pemantauan dan evaluasi serta analisis dan refleksi. Hipotesis tindakan ini dimaksudkan untuk menguji kebenarannya melalui tindakan yang telah direncanakan yaitu pembelajaran mata pelajaran akuntansi dengan model Student Teams Achievement Divisions (STAD). 5. Tahap Pengamatan Observasi dilakukan pada waktu tindakan sedang berjalan, jadi keduanya berlangsung dalam waktu bersamaan. Peneliti pada tahap ini mengadakan pemantauan apakah tindakan yang dilakukan dapat mengatasi masalah yang ada. Pemantauan dilakukan untuk mengumpulkan data yang akan diolah untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya. Hal yang diobservasi yaitu suasana belajar saat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar, peran serta siswa dan hasil belajar siswa. Peneliti dalam hal ini bertindak sebagai partisipan pasif dimana peneliti berada dalam lokasi penelitian namun tidak berperan aktif. Peneliti hanya mengamati dan mencatat segala aktivitas dalam proses pembelajaran. 6. Tahap Refleksi Kegiatan refleksi mencakup analisis, interpretasi dan evaluasi atas informasi yang diperoleh dari kegiatan pengamatan. Peneliti bekerja sama dengan guru sebagai kolaborator dalam melakukan refleksi. Peneliti dan guru mengadakan diskusi untuk menentukan langkah-langkah perbaikan dalam pelaksanaan tindakan. Setelah itu, dilakukan penarikan kesimpulan apakah penelitian yang dilakukan berhasil atau tidak sehingga dapat disusun langkah-langkah berikutnya dalam pelaksanaan tindakan. 7. Tahap Penyusunan Laporan Pada tahap ini peneliti menyusun laporan dari semua kegiatan yang telah dilakukan selama penelitian. Dalam kegiatan ini pertama-tama perlu ditulis paparan hasil-hasil PTK. Paparan hasil PTK ini disatukan dengan deskripsi masalah, rumusan masalah, tujuan, dan kajian konsep atau teoritis.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
39 G. Proses Penelitian Pelaksanaan Penelitian tindakan kelas ini direncanakan terdiri dari dua siklus dimana setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu: (1) Perencanaan tindakan, (2) Pelaksanaan tindakan, (3) Observasi dan interpretasi, dan (4) Analisis dan refleksi. Adapun kedua siklus tersebut dijelaskan sebagai berikut:
1. Rancangan Siklus I
a. Perencanaan Tindakan Pada tahap ini peneliti bersama guru melakukan berbagai persiapan dan perencanaan yang meliputi: 1) Mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 2) Mempersiapkan model mengajar dalam hal ini model yang digunakan adalah model STAD, 3) Mempersiapkan media pembelajaran dan instrument berupa soal tes tertulis. 4) Menetapkan indikator ketercapaian. Tabel 8. Indikator ketercapaian
Aspek yang diukur Keaktifan siswa selama mengikuti pembelajaran
Ketuntasan hasil belajar (standar nilai minimal adalah 65)
Persentase Target Capaian
70%
75%
Cara mengukur
Diamati saat pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi dan dihitung dari jumlah siswa yang menunjukkan perhatian dan kesungguhan dalam KBM Dihitung dari jumlah siswa yang mendapatkan nilai 65 ke atas, untuk siswa yang mendapat nilai 65 dianggap telah mencapai ketuntasan belajar.
(sumber: observasi awal tindakan kelas)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
40 b. Pelaksanaan Tindakan Peneliti melakukan tindakan pembelajaran sesuai dengan rencana yang telah disusun bersama guru yang akan dilakukan di kelas XI IS 2 SMA Negeri 2 Surakarta,
yaitu
pembelajaran
menggunakan
model
STAD
untuk
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Laporan Keuangan pada Perusahaan Jasa. Skenario pembelajaran yang akan peneliti lakukan bersama guru adalah sebagai berikut. 1) Apersepsi materi, yaitu guru menjelaskan tentang materi Laporan Keuangan. 2) Guru menjelaskan Laporan Laba Rugi dan Laporan Perubahan Modal. 3) Guru memberi tugas yang berupa latihan soal kepada siswa agar siswa menyelesaikan soal latihan mengenai Laporan Laba Rugi dan Laporan Perubahan Modal Perusahan Jasa yang telah dibahas. 4) Siswa berdiskusi dengan kelompok masing-masing dalam membahas jawaban soal latihan. 5) Siswa didampingi guru membahas soal
latihan yang telah dikerjakan
dengan menunjuk salah satu kelompok untuk mempresentasikan jawaban dari soal latihan.
c. Observasi/ Pengamatan Pada tahap ini peneliti mengamati jalannya proses pembelajaran dan mencatat hal-hal yang mungkin terjadi ketika tindakan berlangsung antara lain: (1) perhatian siswa ketika menerima penjelasan, (2) keaktifan siswa selama bekerja dalam kelompok, (3) tingkat pemahaman materi atau hasil belajar siswa, (4) hal-hal lain yang berpengaruh terhadap tindakan yang diberikan.
d. Refleksi Data-data yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan dan dianalisis dengan model analisis interaktif dalam tahap ini. Berdasarkan hasil observasi tersebut, peneliti dapat merefleksikan diri tentang kegiatan pembelajaran model STAD yang telah dilakukan. Dengan demikian, dapat diketahui
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
41 peningkatan keaktifan siswa dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi. Berdasarkan hasil refleksi ini akan dapat diketahui kelebihan dan kelemahan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan pada siklus I sehingga dapat digunakan untuk menentukan tindakan kelas pada pertemuan berikutnya atau siklus II.
2. Rancangan Siklus II Pada siklus II perencanaan tindakan dikaitkan dengan hasil yang telah dicapai pada tindakan siklus I sebagai upaya perbaikan dari siklus tersebut dengan materi pembelajaran sesuai dengan silabus mata pelajaran akuntansi, termasuk perwujudan tahap pelaksanaan, observasi dan interpretasi, serta analisis dan refleksi yang juga mengacu pada siklus sebelumnya. Berbeda pada siklus I, pada siklus II materi yang digunakan adalah materi lanjutan dari siklus I yaitu Laporan Neraca.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
42 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN 1. Sejarah Berdirinya
Pada tanggal 17 Agustus 1951, tepat pada Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-6, SMA Negeri 2 Surakarta berdiri. Pada saat itu dibuka SMA A/B Malam dengan nama SMA Negeri I Bagian Malam. Di Sala telah berdiri tiga SMA Negeri A/B dibawah satu kepemimpinan, yaitu : SMA Negeri I A/B, SMA Negeri II A/B, dan SMA Negeri Bagian Malam, selaku pimpinan R. Soepandam dan wakil pimpinan R. Parjatmo dan Roespandji Atmowirogo. Pada tanggal 1 Agustus 1956, SMA Negeri I Bagian Malam diubah namanya menjadi SMA Negeri A/B III, sekaligus terjadi perubahan nama SMA beserta pimpinannya, yaitu : SMA Negeri I B dipimpin R. Soepandam, SMA Negeri II A dipimpin R. Parjatmo dan SMA Negeri III B dipimpin Roespandji A. Pada tanggal 30 Januari 1967, SMA Negeri III hijrah dari Margoyudan (Jalan Monginsidi 40) ke Jalan Warungmiri 90, sehingga di Margoyudan tinggal SMA Negeri I dan SMA Negeri II Surakarta sampai sekarang. Para pengabdi Negara yang telah memegang jabatan sebagai pimpinan SMA Negeri 2 Surakarta adalah sebagai berikut: Tabel 9. Pimpinan SMA Negeri 2 Surakarta No Nama 1. R. Parjatmo 2. Hartati 3. Soejanto 4. Soetasno, BA 5. Djambari Soetjipto 6. Widagdo, BA 7. Drs. Praja Suminta 8. Drs. H. Winarno 9. Drs. Soedjinto, SF, MM 10. Dra. Hj. Endang Sri K 11. Drs. Sukardjo, MA (Sumber: data arsip sekolah)
Masa Jabatan Tahun 1956 – 1964 Tahun 1964 – 1965 Tahun 1965 – 1981 Tahun 1981 – 1989 Tahun 1989 – 1992 Tahun 1992 – 1994 Tahun 1995 – 1998 Tahun 1998 – 2002 Tahun 2002 – 2005 Tahun 2005 – 2007 Tahun 2007 – Sekarang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
43 SMA Negeri 2 Surakarta mengacu pada program keahlian atau jurusan sebagai berikut: a. IA (Ilmu Alam) b. IS (Ilmu Sosial) SMA Negeri 2 Surakarta saat ini dikepalai oleh seorang kepala sekolah yaitu Drs. Soekardjo, MA yang dibantu oleh 4 Wakil Kepala Sekolah yaitu: a. Waka Kurikulum: Drs. Jaka Setyana b. Waka Kesiswaan: Untung Daryanto, S.Pd c. Waka Sarana Prasarana: Drs. Ajuandi d. Waka Humas: Drs. Supardjo
2. Keadaan Lingkungan Belajar
SMA Negeri 2 Surakarta berada di Jalan Monginsidi No. 40 Margoyudan Kecamatan Banjarsari dengan luas tanah 6120 m2 berdampinang dengan SMA Negeri 1 Surakarta, secara terperinci dibatasi oleh : a. Sebelah Barat
: SD Kristen Margoyudan
b. Sebelah Timur
: SMA Negeri 1 Surakarta
c. Sebeleha Selatan
: Jalan Raya Margoyudan
d. Sebelah Utara
: Perumahan Penduduk
Margoyudan dari dulu terkenal dengan lingkungan pendidikan, karena terdapat beberapa sekolah, antara lain SMP Warga, SMA Warga, SMA Widya Parama, Universitas Kristen Surakarta, SLTP Negeri 4 dan SLTP Kristen 1 serta ASKI. Jika dilihat dari kondisi di sekitar SMA Negeri 2 Surakarta merupakan tempat pelaksanaan belajar mengajar yang cukup mendukung, apalagi keadaan lingkungan belajar siswa cukup terjamin ketenangan dan keamanannya. SMA Negeri 2 Surakarta jauh dari kebisingan dan kerawanan yang bisa mengganggu ketenagan belajar. Hanya saja tata ruangan yang terlalu sesak berjejal inilah yang menyebabkan suasana belajar menjadi kurang tenang. Untuk itu akhir tahun 1996 mulai diadakan rehabilitasi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
44 Dengan
dilaksanakannya
program
ini
diharapkan
dapat
meningkatkan mutu pendidikan dan taraf kepercayaan masyarakat pada sekolah ini.
3. Visi dan Misi SMA Negeri 2 Surakarta
a. Visi SMA Negeri 2 Surakarta Mampu menjadi SMA unggulan yang berwawasan IPTEK, Seni, Olah Raga dan IMTAQ dengan indikator sebagai berikut : 1)
Unggul dalam hal kedisiplinan dan ketertiban.
2)
Unggul dalam penguasaan perangkat teknologi modern / IPTEK
3)
Unggul dalam perolehan NEM.
4)
Unggul dalam memasuki SNMPTN
5)
Bidang IPTEK
6)
Unggul dalam penguasaan bahasa Inggris dan bahasa Jerman.
7)
Unggul dalam Keseneian dan Olah Raga..
b. Misi SMA Negeri 2 Surakarta 1) Menumbuhkan semangat disiplin tinggi kepada seluruh warga sekolah. 2) Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif dan efisien, sehingga mencapai hasil yang optimal. 3) Mendorong semangat seluruh warga sekolah untuk lebih berprestasi sesuai bakat minatnya. 4) Membantu siswa
untuk mengenali potensi dirinya agar dapat
dikembangkan secara optimal (meliputi bidang agama, bahasa, seni budaya, olah raga dan ilmu pengetahuan), sehingga memiliki kepercayaan diri yang kuat dan mampu bersaing masuk Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta yang favorit. 5) Mendorong meningkatkan penghayatan dan pengamatan agama dan budi pekerti
luhur
dalam
kehidupan
sehari-hari
persaudaraan yang sejati.
commit to user
untuk
menciptakan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
45 6) Mendorong
dan
memfasilitasi
segala
bentuk
kegiatan
untuk
meningkatkan sumber daya warga sekolah, sehingga lebih dapat meningkatkan kualitas dirinya. 7) Membawa warga sekolah untuk menjadi agen perubahan kearah perubahan kehidupan masyarakat,
B. DESKRIPSI HASIL PENELITIAN 1. Identifikasi Masalah Pembelajaran Akuntansi di Kelas XI IS 2
SMA Negeri 2 Surakarta
Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan identifikasi masalah (observasi awal) dengan tujuan untuk mengetahui keadaan nyata yang ada di lapangan. Observasi awal dilakukan pada hari Senin tanggal 9 Maret 2010 di SMA Negeri 2 Surakarta dan sebelumnya peneliti juga sudah mengetahui permasalahan melalui observasi pada saat PPL tahun 2009. Hasil dari identifikasi masalah tersebut adalah sebagai berikut : 1. Ditinjau dari Segi Siswa a. Siswa kurang antusias dan kurang berminat terhadap pelajaran akuntansi. Kejenuhan siswa pada pembelajaran akuntansi salah satunya disebabkan karena penggunaan model ceramah yang terus-menerus oleh guru, siswa hanya diminta untuk mendengarkan dan mencatat apa yang dijelaskan guru, serta mengerjakan apa yang diperintahkan guru, sehingga siswa menjadi bosan dan mengabaikan mata pelajaran akuntansi. Dampaknya, siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan guru karena selain pemahaman siswa kurang, dalam mata pelajaran akuntansi melibatkan perhitungan dan berkaitan dengan kejadian sehari-hari. Hal tersebut dapat diatasi apabila siswa dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran, sehingga siswa akan aktif mengungkapkan pendapatnya tentang materi yang sedang dibahas dan bertanya disaat mereka mengalami kesulitan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
46 b. Siswa kurang aktif dalam pembelajaran akuntansi Siswa cenderung tidak mempergunakan kesempatan untuk bertanya tentang kesulitan yang mereka hadapi. Siswa merasa takut untuk bertanya kepada guru, mereka memilih diam tidak bertanya meskipun sebenarnya mereka belum paham tentang materi yang sedang dibahas. Ada juga siswa yang merasa malu untuk mengungkapkan pendapatnya jika diadakan tanya jawab. Sebagian siswa juga masih malu untuk maju ke depan jika diminta guru untuk menjelaskan kembali apa yang mereka terima
setelah
mendengarkan
penjelasan
guru.
Siswa
cenderung
bermasalah dalam menuangkan ide, gagasan dan kreatifitas. 2. Ditinjau dari Segi Guru a. Guru merasa kesulitan dalam menerapkan model pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan minat dan pemahaman siswa terhadap mata pelajaran akuntansi. Pada saat pembelajaran, siswa menunjukkan sikap yang kurang berminat dan kurang antusias terhadap mata pelajaran akuntansi. Siswa terlihat bosan dan jenuh terhadap pelajaran akuntansi serta kurang memperhatikan pelajaran dengan seksama. Guru sudah mencoba membangkitkan minat siswa dengan memberikan pendekatan secara langsung dan dengan memotivasi serta menegur siswa yang tidak mau memperhatikan pelajaran. Namun, cara ini ternyata belum mampu membangkitkan semangat dan keaktifan belajar siswa. b. Hasil belajar yang tercermin dari prestasi siswa belum menunjukkan hasil yang maksimal. Berdasarkan survey awal yang dilakukan peneliti, terdapat 22 siswa dari 37 siswa kelas XI IS 2 belum memenuhi standar nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) mata pelajaran akuntansi untuk perusahaan jasa yaitu 65.00. Dari hasil ulangan (untuk materi Kertas Kerja), nilai terendah yang diperoleh siswa kelas XI IS 2 adalah 44, sedangkan nilai tertinggi adalah 89. Untuk tugas-tugas rumah yang diberikan oleh guru, mayoritas siswa masih mengerjakan di kelas sebelum pelajaran dimulai.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
47 Ini menunjukkan rendahnya keaktifan dan tanggung jawab siswa dalam mengikuti pelajaran akuntansi. Adanya permasalahan ini maka timbul pemikiran untuk menerapkan model pembelajaran kooperatif, yaitu suatu model yang lebih memusatkan keaktifan siswa. Keterampilan kooperatif berfungsi melancarkan hubungan kerja dan tugas. Peranan hubungan kerja dapat dibangun mengembangkan komunikasi antarangota kelompok, sedangkan peranan tugas dilakukan dengan membagi tugas antar anggota kelompok selama kegiatan belajar berlangsung. Peneliti menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) pada penelitian ini. STAD merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, dan merupakan model yang paling baik untuk permulaan bagi para guru yang baru menggunakan pendekatam kooperatif. STAD menitikberatkan pada pemberian motivasi kepada kelompok siswa dalam situasi semangat pembelajaran kooperatif agar dapat berinteraksi dalam kelompoknya untuk mencapai tujuan bersama.
Aktivitas
belajar dengan berkelompok yang dirancang dalam model pembelajaran memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks disamping menumbuhkan tanggung jawab, kerja sama, persaingan sehat dan keterlibatan belajar. Dalam penelitian ini pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD)
bertujuan untuk lebih menambah antusiasme
siswa dalam mengikuti pembelajaran. Dalam STAD sebelum diadakan kerja tim (diskusi kelompok) siswa diberi penjelasan materi secara singkat terlebih dahulu kemudian diberi variasi dengan memberi latihan soal yang harus dikerjakan secara kelompok. Pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD)
ini membuat siswa menjadi lebih bersemangat dan antusias dalam
mengikuti proses belajar mengajar karena siswa akan lebih termotivasi dalam menjawab pertanyaan dari guru, siswa dapat mengeluarkan pendapatnya, siswa dapat bekerja sama atau berdiskusi dengan teman yang lain dalam menyelesaikan permasalahan dalam proses belajar mengajar, dan tidak malu bertanya jika ada materi yang masih belum jelas.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
48 Penilaian terhadap siswa pada pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) ini meliputi keaktifan siswa selama pembelajaran, penilaian ranah kognitif siswa untuk mengetahui sejauh mana siswa memahami tentang materi yang dipelajari, penilaian ranah afektif siswa untuk mengetahui minat siswa dalam mempelajari akuntansi, dan penilaian ranah psikomotorik siswa untuk mengetahui keterampilan siswa.
2.
Hasil Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari dua siklus yaitu Siklus I dan Siklus II dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD). Pengukuran peningkatan hasil belajar siswa melalui tes hasil belajar dan pengamatan siswa secara langsung selama proses pembelajaran. a. Siklus I 1) Perencanaan Tindakan Kegiatan perencanaan tindakan dilaksanakan pada hari Selasa 9 Maret 2010 dan Senin 15 Maret 2010 di SMA Negeri 2 Surakarta. Guru bersama peneliti mendiskusikan rancangan tindakan yang akan dilakukan dalam penelitian ini. Peneliti dan guru sepakat bahwa pelaksanaan tindakan pada siklus I akan dilaksanakan 4 kali pertemuan dengan rincian 2 kali pertemuan masing-masing 2 jam pelajaran dan 2 kali pertemuan masingmasing 1 jam pelajaran, dan setiap satu kali jam pelajaran berdurasi 45 menit. Penelitian ini direncanakan dimulai tanggal 29 Maret 2010 sampai dengan 6 April 2010. Tahap perencanaan tindakan I meliputi kegiatan sebagai berikut: (a) Menyiapkan perangkat pembelajaran Peneliti dibantu Ibu Nuraini selaku guru mata pelajaran akuntansi kelas XI IS 2 menyiapkan silabus mata pelajaran akuntansi kelas XI, kemudian peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan
mendiskusikan
skenario
pembelajran
akuntansi
dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
49 Achievement
Divisions
(STAD).
Skenario
pembelajaran
yang
direncanakan adalah sebagai berikut: Pertemuan Pertama ( Senin, 29 Maret 2010)
Alokasi waktu: 1 x 45 menit (1) Sosialisasi
pembelajaran
kooperatif
tipe
Student
Teams
Achievement Divisions (STAD) serta materi yang akan dipelajari kepada siswa. (2) Pembentukan tim, dari 37 siswa dibagi kedalam 9 tim. Masingmasing tim beranggotakan 4-5 siswa yang heterogen. (3) Penyajian konsep-konsep materi pelajaran. (4) Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya. (5) Pemberitahuan bahwa pertemuan selanjutnya akan diadakan diskusi dalam tim.
Pertemuan Kedua (Selasa, 30 Maret 2010)
Alokasi waktu: 2 x 45 menit (1) Penyajian materi melanjutkan materi pertemuan pertama. (2) Pemberian soal latihan. (3) Belajar tim dan kerja tim dalam mengerjakan soal latihan. (4) Memberikan kesempatan siswa untuk bertanya. (5) Menyuruh salah satu kelompok untuk mempresentasikan jawaban dari soal latihan yang siswa kerjakan.
Pertemuan Ketiga (Senin, 5 April 2010)
Alokasi waktu: 1 x 45 menit (1) Review
pelaksanaan
diskusi
kelompok
pada
pertemuan
sebelumnya. (2) Penempatan
siswa
pada
kelompok
masing-masing
pertemuan sebelumnya. (3) Memberikan soal latihan yang kedua. (4) Belajar tim dan kerja tim dalam mengerjakan soal latihan
commit to user
seperti
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
50 (5) Pemberitahuan kepada siswa bahwa besok akan diadakan evaluasi yang pertama, siswa diharapkan menyiapkan diri.
Pertemuan Keempat (Selasa, 6 April 2010)
Alokasi waktu: 2 x 45 menit (1) Pelaksanaan tes hasil belajar. (2) Review hasil diskusi kelompok pada soal latihan yang kedua.
(b) Menyiapkan instrument penelitian Peneliti menyusun instrument penelitian, yaitu berupa pedoman wawancara dan lembar observasi tentang penerapan pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD).
(c) Menyiapkan meteri sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Materi pokok yang digunakan dalam penerapan pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) untuk siklus I adalah Laporan Laba Rugi dan Laporan Perubahan Modal. Standar
Kompetensi:
Memahami
penyusunan
siklus
akuntansi
perusahaan jasa. Kompetensi Dasar: Menyusun Laporan Keuangan Perusahaan Jasa.
(d) Mendesain alat evaluasi berupa tes formatif untuk mengetahui tingkat hasil belajar siswa setelah penerapan pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD).
2) Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan I dilaksanakan selama 4 kali pertemuan ( di bagi menjadi 2 kali pertemuan 2 jam pelajaran dan 2 kali pertemuan 1 jam pelajaran) seperti yang telah direncanakan yaitu tanggal 29 Maret,
30
Maret, 5 April dan 6 April 2010 di ruang kelas XI IS 2. Pelaksanaan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
51 dilaksanakan selama 6 x 45 menit sesuai dengan skenario pembelajaran dan RPP. Materi pada siklus pelaksanaan tindakan I ini adalah laporan laba rugi dan laporan perubahan modal. Pada awal pelaksanaan tindakan diberi pengarahan tentang model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) kepada siswa. Hal ini bertujuan agar pelaksanaan model pembelajaran tersebut berjalan lancar. Pengarahan tersebut berupa langkah-langkah pembelajaran kooperatif
tipe Student
Teams Achievement Divisions (STAD) yang meliputi: mendengarkan penyajian materi dari guru, belajar bersama dengan teman satu tim, mengerjakan
soal
latihan
bersama
kelompok
masing-masing,
dan
penghargaan terhadap kelompok terbaik. Dengan adanya pengarahan tersebut maka siswa akan mendapatkan gambaran yang jelas mengenai model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD), sehingga siswa dapat melaksanakan dengan baik kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan pada tiap tahap. Selain itu guru juga memberi penjelasan tentang aspek-aspek yang dinilai selama model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dilaksanakan yaitu: keaktifan siswa saat KBM berlangsung, kerja sama dalam diskusi kelompok, dan kecepatan dan kerapian saat mengerjakan evaluasi. Guru juga menjelaskan bahwa akan adanya reward atau penghargaan bagi tim yang memenuhi kriteria tertentu, hal ini akan menambah antusias siswa untuk bekerja sama dalam kelompok dan kompetisi antar kelompok. Urutan pelaksanaan tindakan siklus I adalah sebagai berikut: (a) Pertemuan Pertama (Senin, 29 Maret 2010) (1) Guru mengawali pembelajaran dengan mengucap salam pembuka dan mengecek kehadiran siswa (2) Menciptakan suasana kondusif untuk membangkitkan minat siswa dengan mengecek kondisi baik siswa maupun kelas (3) Guru memberi pengarahan tentang model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) yang akan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
52 diterapkan (4) Guru menetapkan siswa kedalam kelompok-kelompok STAD secara heterogen. Langkah-langkah dalam pembagian siswa kedalam kelompok adalah sebagai berikut: Menyusun peringkat siswa dari yang memperoleh nilai tertinggi sampai nilai terendah. Nilai diambil dari hasil ulangan materi sebelumnya yaitu Kertas Kerja. Menentukan jumlah kelompok Tiap kelompok terdiri dari empat sampai lima anggota. Hal tersebut dikarenakan dalam pembagian kelompok tidak genap, maka terdapat delapan kelompok yang beranggotakan empat orang, yaitu kelompok I sampai Kelompok VIII. Sedangkan kelompok IX beranggotakan lima orang. Membagi siswa kedalam kelompok Dalam membagi siswa kedalam kelompok, seimbangkan kelompok sesuai dalam aturan STAD yaitu tiap kelompok terdiri dari siswa yang berprestasi rendah, sedang, dan tinggi. Prestasi diambil dari nilai ulangan materi sebelumnya yaitu materi Kertas Kerja. Menentukan Ketua Kelompok Ketua untuk masing-masing kelompok diambil dari siswa yang prestasi akademiknya paling tinggi dari setiap kelompok. Hal tersebut diharapkan agar setiap ketua kelompok belajar bertanggung jawab pada jalannya diskusi untuk mengajari teman sekelompoknya dalam menguasai materi pelajaran. (5) Guru meriview mengenai materi sebelumnya kemudian dikaitkan dengan materi yang akan dipelajaari siswa yaitu menerangkan materi tentang Laporan Keuangan secara global dan dilanjutkan dengan menerangkan materi Laporan Laba Rugi (6) Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang mereka rasa belum jelas. Pada awalnya tidak ada siswa yang mau bertanya,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
53 namun akhirnya guru memberikan beberapa pertanyaan secara acak dan apabila siswa tidak dapat menjawab maka akan dilemparkan ke siswa yang lain. Pada saat itu ada beberapa siswa yang menjawab dengan benar, yaitu Wulan Merdeka, Garin Christy dan Veronika. (7) Guru membuat kesimpulan dari materi yang sudah diajarkan sebelum menutup pelajaran dengan salam penutup.
(b) Pertemuan Kedua (Selasa, 30 April 2010) (1) Guru mengawali pembelajaran dengan mengucap salam pembuka dan mengecek kehadiran siswa (2) Menciptakan suasana kondusif untuk membangkitkan minat siswa dengan mengecek kondisi baik siswa maupun kelas (3) Guru memotivasi siswa sebelum memulai pelajaran dengan memberi pertanyaan tentang unsur dan bentuk dari Laporan Laba Rugi.Guru menunjuk 5 siswa, namun hanya 2 siswa yang mau menjawab pertanyaan. Suasana menjadi tegang karena tidak biasanya guru memberikan pertanyaan di awal pembelajaran. Banyak siswa yang protes karena guru melakukan perubahan yang membuat siswa menjadi berdebar hatinya. Namun perubahan tersebut berdampak positif bagi siswa, siswa menjadi lebih memperhatikan guru meskipun ada beberapa siswa yang masih tetap tidak memperhatikan. Dua siswa yang menjawab pertanyaan dengan benar adalah Garin dan Ninda. (4) Guru menerangkan materi tentang Laporan Perubahan Modal. (5) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk memahami materi yang telah disampaikan dan mendiskusikan dengan anggota kelompok tentang materi yang diajarkan. (6) Guru bersama peneliti membagikan lembar soal latihan kepada setiap kelompok sebagai bahan yang akan dipelajari siswa. Guru memberi bantuan hanya dengan memperjelas perintah dan mengulang sedikit konsep. Selama belajar dalam kelompok, tugas
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
54 anggota kelompok adalah menguasai materi pelajaran dan membantu teman satu kelompok untuk menguasai materi. Anggota kelompok yang mengalami kesulitan terlebih dahulu bertanya kepada sesama anggota kelompok ataupun kelompok lain, dan apabila mengalami kesulitan baru diperbolehkan bertanya kepada guru. Siswa yang bertanya saat itu adalah Agustinus Aji, Angga dan Bayu Bara (7) Setelah waktu yang diberikan untuk diskusi berakhir, guru mempersilakan
kepada
masing-masing
kelompok
untuk
mempresentasikan jawaban kelompoknya. Salah satu perwakilan dari kelompok VIII yaitu Wulan Merdeka dengan sukarela mempresentasikan jawabannya. Karena keterbatasan waktu hanya satu kelompok saja yang mempresentasikan jawaban dari soal latihan tersebut. (8) Siswa bersama guru membuat kesimpulan tentang materi yang telah diberikan. Pelaksanaan tindakan kedua sampai pada langkah kerja kelompok hanya terdapat satu kelompok saja yang mempresentasikan hasil kerja mereka karena keterbatasan waktu pelajaran.
(c) Pertemuan Ketiga (5 April 2010) (1) Salam pembuka dan mengecek kehadiran siswa. (2) Menciptakan suasana kondusif untuk membangkitkan minat siswa dengan mengecek kondisi baik siswa maupun kelas. (3) Guru memberikan soal latihan yang kedua. (4) Siswa mengerjakan soal latihan yang kedua dengan cara berdiskusi dengan kelompok masing-masing. (5) Guru dan peneliti mengawasi dan mengontrol jalannya diskusi tiaptiap kelompok . (6) Guru mempersilakan siswa untuk bertanya mengenai materi pelajaran yang belum jelas. Ada beberapa siswa yang bertanya
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
55 yaitu Atika, Adiel, Samuel, baghir dan Angki. (7) Guru meminta siswa mempersiapkan diri untuk menghadapi tes hasil belajar sesuai apa yang telah dipelajari sebelumnya.
(d) Pertemuan Keempat (5 Maret 2010) (1) Salam pembuka dan mengecek kehadiran siswa. (2) Menciptakan suasana kondusif untuk membangkitkan minat siswa dengan mengecek kondisi baik siswa maupun kelas. (3) Guru memberikan kesempatan kepada siswa mempersiapkan diri untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam tes hasil belajar. (4) Guru dan peneliti membagikan soal kuis untuk materi laporan laba rugi dan laporan perubahan modal serta meminta siswa untuk mengerjakan secara mandiri. (5) Siswa mengerjakan soal kuis sedangkan guru bersama peneliti mengawasi dengan baik agar hasil kuis benar-benar mencerminkan kemampuan mereka. Pada saat kuis berlangsung ada beberapa siswa yang mencoba bertanya kepada teman, namun guru segera memperingatkan siswa tersebut untuk mengerjakan soal kuis secara mandiri. (6) Kegiatan evaluasi yang dilaksanakan berlangsung cukup tertib, hasil kuis dikumpulkan saat itu juga. (7) Kegiatan belajar kelompok , diskusi kelompok
dan kegiatan
evaluasi pada siklus I sudah berakhir. Penghargaan terhadap kelompok terbaik atau kelompok yang mempunyai skor tertinggi akan diumumkan pada pertemuan berikutnya. Setelah tes hasil belajar selesai maka kegiatan pembelajaran pada pertemuan ini berakhir yang kemudian akan dilaksanakan siklus ke II. Dimana pada pertemuan pertama disiklus II akan diumumkan penghargaan
terhadap
kelompok
pembelajaran siklus I.
commit to user
terbaik
pada
pelaksanaan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
56 3) Observasi dan Evaluasi Pelaksanaan
tindakan
penelitian
ini
bersamaan
dengan
dilakukannya observasi selama pelaksanaan tindakan. Observasi dilakukan oleh peneliti mengacu pada lembar observasi yang telah disusun. Observasi tersebut dilakukan untuk mengevaluasi penerapan
model pembelajaran
kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) serta untuk mengetahui kemampuan siswa menerima materi pembelajaran dengan adanya model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD). Pada saat observasi berlangsung, kegiatan peneliti saat penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) adalah sebagai observator untuk memantau pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD). Guru menjelaskan materi mengenai laporan keuangan secara global, laporan laba rugi serta laporan perubahan modal diawal pembelajaran, sedangkan saat pelaksanaan diskusi kelompok peneliti juga berperan dalam mengawasi dan juga melakukan penilaian terhadap peran serta siswa selama kegiatan pembelajaran, yang meliputi keaktifan siswa selama pembelajaran, penilaian ranah kognitif siswa untuk mengetahui sejauh mana siswa memahami tentang materi yang dipelajari, penilaian ranah afektif siswa untuk mengetahui minat siswa dalam mempelajari akuntansi, dan penilaian ranah psikomotorik siswa untuk mengetahui keterampilan siswa. Awal pembelajaran atau pertemuan pertama, siswa terlihat biasabiasa saja saat penyajian materi secara ceramah namun ketika guru menjelaskan bahwa akan dibentuk suatu kelompok belajar seketika itu juga siswa terlihat lebih berantusias dalam mengikuti pembelajaran. Suasana pembelajaran sudah terlihat lebih aktif dibandingkan sebelum penerapan pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD). Pada pertemuan kedua saat belajar kelompok dan diskusi kelompok, siswa terlihat sudah kompak dengan kelompoknya meskipun terdapat beberapa siswa yang belum bisa menyesuaikan diri dengan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
57 kelompoknya. Suasana pembelajaran tertihat aktif dengan adanya interaksi antar anggota kelompok, siswa menjadi berani untuk bertanya dan mau mengutarakan pendapatnya masing-masing dan siswa yang paling pintar dalam setiap kelompok atau yang sering disebut dengan ketua kelompok bersedia memberikan bimbingan kepada teman satu kelompoknya yang masih kebingungan terhadap materi yang dipelajari. Pada pertemuan ketiga siswa terlihat lebih bersemangat untuk mengerjakan soal latihan kedua yang diberikan oleh guru, karena mereka ingin menjadi kelompok yang paling baik. Pada pertemuan keempat , semua siswa mengerjakan soal tes dengan sebaik-baiknya. 4) Analisis dan Refleksi Hasil observasi yang telah dilakukan dapat dilihat bahwa penerapan pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) mampu meningkatkan hasil belajarnya dan keaktifan siswapun meningkat. Untuk penilaian hasil belajar dari ranah kognitif dapat dilihat dari hasil post tesnya (tes hasil belajar) yang menunjukkan nilai rata-rata mereka adalah 76,64 terlihat meningkat dibandingkan dengan nilai rata-rata mereka sebelum penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD)
yaitu
64,78.
Jumlah
siswa
yang
mendapatkan nilai diatas standar ketuntasan 65,00 sebanyak 29 siswa dari jumlah keseluruhan 37 siswa. Dengan kata lain, indikator ketercapaian pada siklus I telah tercapai yaitu 78,37% siswa telah memperoleh nilai diatas 65,00 dari 70% target yang direncanakan. Untuk penilaian hasil belajar ranah psikomotorik siswa, peneliti melakukan pengamatan kepada siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
Berdasarkan
pengamatan sekitar 78,37%
siswa
nilai
psikomotoriknya telah mencapai 65,00. Dengan kata lain indikator ketercapaian pada siklus I telah tercapai yaitu sebesar 78,37% siswa telah memperoleh nilai minimal 65,00 dari target 70% yang telah direncanakan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
58 Berdasarkan pengamatan pada siklus I siswa lebih aktif dalam mengikuti proses belajar mengajar dibandingkan sebelum diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD). Siswa tampak aktif dalam diskusi dan kerja kelompok serta aktif saat pembeljaran berlangsung. Rata-rata keaktifan siswa pada siklus I mencapai 60,36% dengan demikian indikator ketercapaian yang telah ditetapkan sebelumnya yaitu sebesar 60% telah tercapai. Berdasarkan hasil observasi dan interpretasi tindakan pada siklus I, peneliti melakukan analisis sebagai berikut: a) Beberapa kelemahan guru dalam siklus I ini adalah: (1) Guru kurang memberi motivasi pada siswa yang kurang aktif dan lebih memberi perhatian pada siswa yang bertanya. (2) Guru juga belum dapat memahami kondisi konsentrasi siswa pada saat itu sehingga masih banyak siswa yang kurang paham terhadap materi, mereka hanya mengetahui tanpa memahami, jadi siswa hanya memiliki pengetahuan sesaat saja (tidak bersifat kekal). (3) Pada saat evaluasi, posisi guru lebih banyak duduk di depan dan kurang memperhatikan kondisi siswa yang duduk dibarisan belakang. Hal ini mengakibatkan siswa yang duduk dibelakang kurang sportif dalam mengerjakan soal, masih ada beberapa siswa yang bertanya dan menyontek jawaban teman sebelahnya tanpa diketahui oleh guru. b) Dilihat dari segi siswa ditemukan beberapa kekurangan, yaitu sebagai berikut: (1) Belum maksimalnya siswa dalam menggunakan waktu yang diberikan saat diskusi. Hal ini dapat dilihat dari masih adanya beberapa siswa yang melakukan aktivitas lain selain diskusi tentang materi pelajaran. (2) Hanya satu siswa perwakilan dari kelompoknya yang bersedia tampil untuk mempresentasikan hasil diskusi secara sukarela.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
59 (3) Masih terdapat siswa yang belum bisa bekerjasama dengan anggota dalam kelompoknya karena ketidakcocokan antar siswa yang satu dengan yang lain. (4) Pada saat kuis berlangsung, beberapa siswa yang duduk dibarisan belakang kurang sportif dalam mengerjakan soal. Hal ini terbukti dengan adanya siswa yang bertanya dan menyontek jawaban teman sebelahnya tanpa sepengetahuan guru. Berdasarkan observasi dan analisis diatas, maka tindakan refleksi yang dapat dilakukan adalah : a) Guru lebih banyak melakukan pendekatan dan motivasi kepada seluruh siswa terutama siswa yang kurang aktif di kelas. b) Pada saat guru mempresentasikan materi kepada siswa dikelas, sebaiknya guru memastikan terlebih dahulu apakah para siswa telah benar-benar memahami materi yang disampaikan tersebut. Setelah itu baru kemudian beralih ke konsep atau materi selanjutnya. c) Guru harus meluangkan waktu untuk melakukan pendekatan langsung terhadap anak yang mengalami kesulitan bekerjasama dengan anggota kelompoknya, sehingga setiap siswa memiliki motivasi dan kesadaran bekerjasama dengan orang lain. d) Guru lebih memperhatikan kondisi siswa yang duduk dibarisan belakang pada saat kuis sehingga hal tersebut tidak memungkinkan bagi siswa yang mencoba bertanya jawaban pada teman yang duduk disebelahnya. Bisa juga dengan memindah tempat duduk siswa yang biasanya duduk dibarisan belakang ke barisan paling depan. e) Pada saat diskusi kelompok selanjutnya peneliti dan guru dalam penerapan Achievement
model
pembelajaran
Divisions
(STAD)
kooperatif harus
tipe
lebih
Student
Teams
seksama
dalam
memonitoring siswa saat diskusi kelompok berlangsung.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
60 b. Siklus II 1) Perencanaan Tindakan Kegiatan perencanaan tindakan Siklus II dilaksanakan pada hari Selasa, 6 April 2010 diruang guru SMA Negeri 2 Surakarta. Guru bersama peneliti mendiskusikan rancangan tindakan yang akan dilakukan dalam penelitian ini. Peneliti dan guru sepakat bahwa pelaksanaan tindakan pada siklus II akan dilaksanakan 4 kali pertemuan, dengan rincian 2 kali pertemuan masing-masing 2 jam pelajaran dan 2 kali pertemuan masingmasing 1 jam pelajaran, dan setiap satu kali jam pelajaran berdurasi 45 menit. Penelitian ini direncanakan dimulai tanggal 12 April, 13 April, 19 April dan 20 April 2010. Tahap perencanaan tindakan II meliputi kegiatan sebagai berikut: (a) Menyiapkan perangkat pembelajaran Peneliti dibantu Ibu Nuraini selaku guru mata pelajaran akuntansi kelas XI IS 2 menyiapkan silabus mata pelajaran akuntansi kelas XI, kemudian peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan
mendiskusikan
skenario
pembelajran
akuntansi
dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement
Divisions
(STAD).
Skenario
pembelajaran
yang
direncanakan adalah sebagai berikut: Pertemuan Pertama (Senin, 19 April 2010)
Alokasi waktu: 1 x 45 menit (1) Menempatkan siswa pada kelompok masing-masing seperti pada pelaksanaan siklus I. (2) Pemberian penghargaan pada kelompok yang berhasil memperoleh skor terbanyak. Penghargaan yang diberikan yaitu reward oleh guru yang berupa sertifikat untuk tim yang terbaik. Pada siklus I kelompok 4 mendapat predikat Superteam dengan skor rata-rata 30.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
61 (3) Pemberian motivasi kepada siswa agar mau bersaing untuk menjadi kelompok yang terbaik, dengan begitu siswa akan lebih rajin belajar. (4) Pemberian pertanyaan lisan mengenai pelajaran yang lalu kepada siswa secara acak, dan siswa wajib untuk menjawab pertanyaan dari guru. (5) Penyajian konsep-konsep materi pelajaran mengenai Laporan Neraca.
Pertemuan Kedua (Selasa, 20 April 2010)
Alokasi waktu: 2 x 45 menit (1) Penempatan siswa pada kelompok masing-masing. (2) Guru membagikan soal latihan mengenai materi Laporan Neraca. (3) Pelaksanaan diskusi kelompok atau kerja kelompok dalam mengerjakan soal latihan tersebut. (4) Memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya. (5) Menyuruh salah satu kelompok untuk mempresentasikan jawaban dari soal latihan yang siswa kerjakan.
Pertemuan Ketiga (Senin, 3 Mei 2010)
Alokasi waktu: 1 x 45 menit (1) Penempatan
siswa
pada
kelompok
masing-masing
seperti
pertemuan sebelumnya (2) Review
pelaksanaan
diskusi
kelompok
pada
pertemuan
sebelumnya. (3) Memberikan soal latihan yang kedua. (4) Belajar tim dan kerja tim dalam mengerjakan soal latihan (5) Pemberitahuan kepada siswa bahwa besok akan diadakan evaluasi untuk siklus yang kedua, siswa diharapkan menyiapkan diri.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
62 Pertemuan Keempat (Selasa, 4 April 2010)
Alokasi waktu: 2 x 45 menit (1) Pelaksanaan tes hasil belajar. (2) Review hasil diskusi kelompok pada soal latihan yang kedua. (3) Menyebar angket untuk penilaian ranah afektif
(b) Menyiapkan instrument penelitian Peneliti menyusun instrument penelitian, yaitu berupa pedoman wawancara dan lembar observasi tentang penerapan pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD).
(c) Menyiapkan meteri sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar. Materi pokok yang digunakan dalam penerapan pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) untuk siklus II adalah Menyusun Laporan Neraca. Standar
Kompetensi:
Memahami
penyusunan
siklus
akuntansi
perusahaan jasa. Kompetensi Dasar: Menyusun laporan keuangan perusahaan jasa.
(d) Mendesain alat evaluasi berupa tes formatif untuk mengetahui tingkat hasil belajar siswa setelah penerapan pembelajaran kooperatif
tipe
Student Teams Achievement Divisions (STAD).
2) Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan pada siklus II akan dilaksanakan 5 kali pertemuan, dengan rincian 3 kali pertemuan masing-masing 2 jam pelajaran dan 2 kali pertemuan masing-masing 1 jam pelajaran, dan setiap satu kali jam pelajaran berdurasi 45 menit. Dalam pelaksanaan Siklus II ini ternyata ada perubahan jadwal pelaksanaan pembelajarannya, karena pada tanggal 12-16 April siswa XI melaksanakan Study Tour ke Bali sedangkan pada
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
63 tanggal 26-30 April siswa XI belajar di rumah karena ada pelaksanaan Ujian Sekolah bagi siswa kelas XII. Jadi penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 19 April, 20 April, 3 Mei, 4 Mei 2010 dan 11 Mei 2010. Pelaksanaan tindakan ini guru menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD)
dengan
media power point dalam penyajian materi pelajaran. Saat pembelajaran guru menjelaskan materi dengan media power point, sehingga diharapkan siswa akan lebih tertarik untuk memperhatikan pelajaran. Dan kegiatan selanjutnya lebih dipusatkan pada diskusi kelompok untuk mengerjakan soal latihan. Urutan pelaksanaan tindakan pada siklus II adalah sebagai berikut: (a) Pertemuan Pertama (Senin, 19 April 2010) (1) Guru mengawali pembelajaran dengan mengucap salam pembuka dan mengecek kehadiran siswa. (2) Menciptakan suasana kondusif untuk membangkitkan minat siswa dengan mengecek kondisi baik siswa maupun kelas. (3) Guru membagi siswa kedalam kelompok-kelompok STAD. Penetapan anggota kelompok pada Siklus II sama dengan pembagian kelompok pada Siklus I. (4) Guru memberikan penghargaan kepada kelompok terbaik (skor terbanyak) atas hasil pembelajaran pada pelaksanaan siklus I. Penghargaan yang diberikan yaitu reward oleh guru yang berupa sertifikat untuk kelompok yang terbaik. Pada siklus I kelompok 4 mendapat predikat Superteam dengan skor rata-rata 30. (5) Pemberian motivasi kepada siswa agar mau bersaing untuk menjadi kelompok yang terbaik, dengan begitu siswa akan lebih rajin belajar. (6) Guru menerangkan materi tentang laporan Neraca dengan menggunakan media power point. (7) Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan materi yang belum dipahami, kemudian menunjuk siswa secara acak untuk menjawab
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
64 pertanyaan. Siswa yang ditunjuk secara acak untuk menjawab pertanyaan sudah mampu menjawab dengan benar. Siswa yang bertanya dan mampu menjawab pertanyaan saat itu adalah Arsyad, Nur Rahmi, Oxilia, Nur Firdaus, Vika, Alif, Reza, Dewi, Atika dan Grafika. (8) Siswa bersama guru membuat kesimpulan dari materi yang sudah diajarkan sebelum menutup pelajaran dengan salam penutup. Pelaksanaan tindakan pertama sampai pada terselesaikannya materi pelajaran tentang Laporan Neraca. Keaktifan siswa dalam bertanya maupun menjawab pertanyaan dari guru mengenai meteri pelajaran sudah meningkat.
(b) Pertemuan Kedua (Selasa, 20 April 2010) (1) Guru mengawali pembelajaran dengan mengucap salam pembuka dan mengecek kehadiran siswa (2) Menciptakan suasana kondusif untuk membangkitkan minat siswa dengan mengecek kondisi baik siswa maupun kelas (3) Guru memotivasi siswa sebelum memulai pelajaran dengan memberi pertanyaan tentang unsur dan bentuk dari Laporan Neraca. Guru juga menunjuk beberapa siswa, dan sebagian besar siswa mau dan mampu menjawab pertanyaan. (4) Guru membagikan lembar soal latihan kepada setiap kelompok sebagai bahan diskusi dengan kelompoknya. Guru mengawasi dengan baik jalannya diskusi. Selama belajar dengan kelompok tim, tugas anggota kelompok adalah menguasai materi pelajaran dan membantu teman satu kelompok untuk memahami materi. Materi yang sulit dipecahkan dengan kelompoknya baru boleh ditanyakan kepada kelompok lain dan bisa ditanyakan pada guru. Siswa yang bertanya saat itu adalah Agustinus Aji, Angga dan Bayu Bara. Guru berkeliling kelas dan mendatangi masing-masing kelompok yang sedang berdiskusi dengan sesekali memberikan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
65 pujian bagi kelompok yang aktif dan terus memberikan motivasi. (5) Setelah waktu yang diberikan untuk diskusi berakhir, guru mempersilakan masing-masing kelompok untuk mempresentasikan jawabannya. Berbeda pada Sikus I, pada Siklus II ini beberapa siswa secara sukarela berani mempresentasikan jawaban kelompok mereka tanpa ditunjuk. (6) Siswa bersama guru membuat kesimpulan tentang materi yang telah diberikan. Pada pertemuan kedua ini, sampai pada langkah kerja kelompok terdapat beberapa siswa yang mewakili kelompoknya
bersedia
mempresentasikan hasil kerja kelompok mereka tanpa ditunjuk. Pelaksanaan diskusi kelompok juga lebih kondusif, karena guru lebih aktif dalam mengawasi diskusi masing-masing kelompok.
(c) Pertemuan Ketiga (3 Mei 2010) (1) Salam pembuka dan mengecek kehadiran siswa. (2) Menciptakan suasana kondusif untuk membangkitkan minat siswa dengan mengecek kondisi baik siswa maupun kelas. (3) Guru memberikan soal latihan yang kedua. (4) Siswa mengerjakan soal latihan yang kedua dengan cara berdiskusi dengan kelompok masing-masing. (5) Guru mengawasi dan mengontrol jalannya diskusi tiap-tiap kelompok . (6) Guru mempersilakan siswa untuk bertanya mengenai materi pelajaran yang belum jelas. Ada beberapa siswa yang bertanya yaitu Shena, Daniel, Bayu Bara, Nurman, Putri dan Garin (7) Guru meminta siswa mempersiapkan diri untuk menghadapi tes hasil belajar sesuai apa yang telah dipelajari sebelumnya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
66 (d) Pertemuan Keempat (4 Mei 2010) (1) Salam pembuka dan mengecek kehadiran siswa. (2) Menciptakan suasana kondusif untuk membangkitkan minat siswa dengan mengecek kondisi baik siswa maupun kelas. (3) Guru memberikan kesempatan kepada siswa mempersiapkan diri untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam tes hasil belajar. (4) Guru dan peneliti membagikan soal kuis untuk materi laporan neraca serta meminta siswa untuk mengerjakan secara mandiri. (5) Siswa mengerjakan soal kuis sampai waktu yang telah ditentukan berakhir, sedangkan guru bersama peneliti mengawasi dengan tertib jalannya kuis. Berbeda pada Siklus I dimana posisi guru lebih banyak didepan kelas, pada evaluasi (kuis) Siklus II ini, guru berkeliling kelas dan lebih memperhatikan siswa yang duduk dibarisan belakang agar tidak ada siswa yang berani mencoba bertanya jawaban pada temannya. Guru juga memindah tempat duduk beberapa siswa yang berada dibarisan belakang kebarisan paling depan. Pelaksanaan evaluasi (kuis) pada Siklus II
ini
berjalan lebih tertib bila dibanding pada Siklus I. Hal ini terbukti dari suasana kelas yang tenang dan tidak ada siswa yang berbuat curang selama kuis berlangsung. (6) Kegiatan evaluasi (kuis) berlangsung baik, hasil kuis segera dikumpulkan. (7) Sisa waktu digunakan guru untuk membahas soal latihan yang kedua. (8) Kegiatan belajar kelompok, diskusi kelompok
dan kegiatan
evaluasi pada siklus I sudah berakhir. Penghargaan terhadap kelompok terbaik atau kelompok yang mempunyai skor tertinggi akan diumumkan pada pertemuan berikutnya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
67 (e) Pertemuan Kelima (11 Mei 2010) (1) Salam pembuka dan mengecek kehadiran siswa. (2) Menciptakan suasana kondusif untuk membangkitkan minat siswa dengan mengecek kondisi baik siswa maupun kelas. (3) Guru menempatkan siswa pada kelompok masing-masing. (4) Guru membahas soal kuis siklus II yang telah dikerjakan siswa. (5) Guru memberikan penghargaan kepada kelompok terbaik atas hasil pembelajaran pada pelaksanaan siklus II. Penghargaan yang diberikan yaitu reward oleh guru yang berupa sertifikat untuk kelompok yang terbaik. Pada siklus II kelompok VIII mendapat predikat Superteam dengan skor rata-rata 30, dengan ketua kelompok Wulan Merdeka. (6) Peneliti membagikan lember observasi untuk aspek afektif. 3) Observasi dan Evaluasi Pelaksanaan
tindakan
penelitian
ini
bersamaan
dengan
dilakukannya observasi selama pelaksanaan tindakan. Observasi dilakukan oleh guru mengacu pada lembar observasi yang telah disusun. Observasi tersebut dilakukan untuk mengevaluasi penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) serta untuk mengetahui kemampuan siswa menerima materi pembelajaran dengan adanya model pembelajaran kooperatif
tipe Student Teams Achievement
Divisions (STAD). Pada saat observasi berlangsung, kegiatan peneliti adalah kolaborasi dengan guru dalam memantau pelaksanaan pembelajaran kooperatif kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD). Guru berkolaborasi dengan peneliti dalam melakukan penyajian kelas tentang pelaksanaan model kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) serta penjelasan konsep materi tentang laporan neraca. Selain itu peneliti juga melakukan penilaian terhadap peran serta siswa selama kegiatan pembelajaran, yang meliputi keaktifan siswa selama pembelajaran, penilaian ranah kognitif siswa untuk mengetahui sejauh mana
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
68 siswa memahami tentang materi yang dipelajari, penilaian ranah afektif siswa untuk mengetahui minat siswa dalam mempelajari akuntansi, dan penilaian ranah psikomotorik siswa untuk mengetahui keterampilan siswa. Peran serta siswa dalam kegiatan pembelajaran mengalami peningkatan pada siklus II. Siswa mampu mengefisiensikan waktu saat diskusi kelompok dan mampu berdiskusi dengan teman sekelompoknya dalam memecahkan soal. Siswa mulai aktif untuk mau mempresentasikan hasil diskusi kelompok masing-masing tanpa ditunjuk oleh guru. Hal ini disebabkan guru terus memberikan motivasi kepada siswa agar dapat ikut aktif dalam proses pembelajaran.
4) Analisis dan Refleksi Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan dapat dilihat bahwa penerapan pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) mampu meningkatkan hasil belajarnya dan keaktifan siswapun meningkat. Siswa sudah jelas dan paham mengenai bagaimana penerapan STAD karena siswa sudah terbiasa dengan model pembelajaran yang digunakan. Hal ini tentu saja menyebabkan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) menjadi lebih efektif. Untuk penilaian hasil belajar dari ranah kognitif mengalami peningkatan pada siklus II ini yang dapat dilihat dari hasil post tesnya (tes hasil belajar) yang menunjukkan nilai rata-rata mereka adalah 88,59 terlihat meningkat dibandingkan dengan nilai rata-rata mereka pada siklus I yaitu dengan ratarata 76,64. Seluruh siswa mendapatkan nilai diatas standar ketuntasan 65,00 yaitu dari jumlah keseluruhan 37 siswa. Dengan kata lain, indikator ketercapaian pada siklus II telah tercapai yaitu 100% siswa telah memperoleh nilai diatas 65,00 dari 75% target yang direncanakan. Untuk penilain hasil belajar ranah psikomotorik siswa peneliti melakukan pengamatan kepada siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Berdasarkan pengamatan pada siklus II sekitar 91,89% siswa
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
69 nilai psikomotoriknya telah mencapai 65,00. Dengan kata lain indikator ketercapaian pada siklus II telah tercapai yaitu sebesar 91,89% siswa telah memperoleh nilai minimal 65,00 dari target 75% yang telah direncanakan. Untuk penilaian hasil belajar ranah afektif mengenai minat siswa dalam mengikuti pembelajaran akuntansi menunjukkan bahwa setelah diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) minat siswa semakin tinggi. Berdasarkan pengamatan pada siklus II siswa lebih aktif dalam mengikuti proses belajar mengajar dibandingkan dibandingkan pada saat siklus I. Siswa tampak lebih aktif dalam bertanya dan menjawab pertanyaan guru saat KBM, aktif dalam diskusi dan kerja kelompok serta aktif saat mengerjakan soal latihan. Rata-rata keaktifan siswa pada siklus II mencapai 75,7% dengan demikian indikator ketercapaian yang telah ditetapkan sebelumnya yaitu sebesar 70% telah tercapai. Berdasarkan hasil refleksi tersebut dapat diketahui bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) pada siklus II dinilai telah berhasil dan memuaskan sehingga tidak perlu dilanjutkan lagi ke siklus berikutnya. Berdasarkan hasil observasi dan interprestasi tindakan pada siklus II, peneliti melakukan analisis sebagai berikut: a) Guru lebih bisa membangkitkan semangat dan motivasi siswa untuk lebih memperhatikan presentasi guru saat kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung karena guru menggunakan media power point saat menyampaikan meteri pelajaran.. b) Keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar mengalami peningkatan. Siswa tidak lagi melakukan hal-hal yang tidak perlu dan jauh lebih bersemangat saat diskusi kelompok berlangsung. c) Sebagian
besar
siswa
bersedia
mempresentasikan
hasil
diskusi
kelompoknya tanpa ditunjuk guru. d) Guru sudah dapat memposisikan diri saat evaluasi berlangsung dan tidak hanya berada didepan kelas tetapi berkeliling untuk mengawasi dengan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
70 ketat jalannya kuis. Hal tersebut dilakukan agar siswa terutama siswa yang duduk dibarisan belakang tidak mempunyai kesempatan untuk berbuat curang. Selain itu, guru juga memindah tempat duduk sebagian siswa yang berada dibelakang ke bagian depan. Berdasarkan observasi dan analisis diatas, maka tindakan refleksi yang dapat dilakukan adalah: a) Guru masih harus meluangkan waktu untuk melakukan pendekatan terhadap siswa, sehingga setiap siswa yang mengalami kesulitan akan mudah teratasi. b) Guru lebih kreatif dalam menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif sehingga siswa memiliki motivasi belajar yang tinggi. c) Guru lebih inovatif dalam menggunakan berbagai model pembelajaran saat mengajar, sehingga siswa lebih bersemangat mengikuti pelajaran dan tidak cepat bosan.
C. PEMBAHASAN Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa. Penelitian yang dilakukan dengan menerapkan dua siklus pembelajaran dengan model yang sama pada setiap siklusnya yaitu penerapan model pembelajaran kooperatif tipe tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD). Setiap siklus yang diterapkan pada proses pembelajaran mampu meningkatkan hasil belajar. Selain itu dengan penerapan model pembelajaran STAD dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Peningkatan hasil belajar dapat dilihat pada grafik berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
71
1. Penilaian Hasil Belajar Siswa Kognitif
Tabel 10. Penilaian Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif Kriteria Prosentase (%) Sebelum STAD Siklus I Siklus II Tidak Tuntas 59,46 21,62 Tuntas 40,54 78,38 100 (Sumber: data primer yang diolah, 2010) 100 80
Tidak Tuntas
60
Tuntas
40 20 0 S ebelum S TAD
S iklus I
S iklus II
Gambar 3. Grafik Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif
Penilaian aspek kognitif siswa pada saat diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dilakukan melalui pemberian post tes diakhir siklus. Sedangkan penilaian kognitif siswa sebelum diterapkannya model pembelajaran kooperatif STAD diperoleh dari ulangan harian siswa. Berdasarkan data yang diperoleh peneliti terlihat bahwa nilai rata-rata nilai ulangan siswa sebelum penerapan model pembelajaran STAD adalah 64,78 dengan prosentase siswa yang tuntas adalah sebesar 40,54%. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar kognitif siswa masih rendah sebab banyak siswa yang belum mencapai nilai 65,00 sebagai nilai batas tuntas keberhasilan siswa. Masih rendahnya nilai ulangan siswa dikarenakan siswa kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran. Banyak siswa yang tidak mau bertanya kepada guru meskipun mereka belum faham terhadap materi yang bersangkutan, selain itu siswa juga cepat merasa bosan karena pembelajaran kurang inovatif. Penyajian
materi
dengan
menggunakan
model
pembelajaran
kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar ranah kognitif siswa.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
72 Hal ini terbukti pada nilai post tes diakhir siklus I nilai rata-rata siswa 76,64 dengan prosentase ketuntasan sebesar 78,38% terjadi peningkatan prosentase ketuntasan siswa yaitu sebesar 37,84% (prosentase sebelum siklus I yaitu 40,54%, prosentase siklus I 78,38%) peningkatan nilai rata-ratanya yaitu sebesar 11,86 (sebelum siklus I yaitu 64,78, nilai siklus I 76,64). Dengan demikian indikator ketercapaian belajar siswa pada siklus I sebesar 70% telah tercapai. Hal ini menunjukkan siswa lebih mudah memahami materi yang diberikan oleh guru sebab adanya penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD). Pada siklus II juga terjadi peningkatan hasil belajar kognitif siswa yang terbukti dengan nilai rata-rata mereka adalah 88,59 dengan prosentase ketuntasan sebesar 100% melampaui indikator ketercapaian ketuntasan belajar siswa yang telah ditetapkan sebelumnya yaitu 75%. Apabila dibandingkan dengan siklus I, prosentase ketuntasan siswa mengalami peningkatan sebesar 21,62% ( siklus I 78,38%, siklus II 100%), dengan peningkatan nilai rata-rata sebesar 11,95 (rata-rata nilai siklus I 76,64, nilai rata-rata siklus II 88,59). Apabila dibandingkan dengan sebelum penerapan STAD, nilai rata-rata siswa siklus II mengalami peningkatan sebesar 23,81 (sebelum penerapan STAD 64,78, siklus II 88,59) dengan peningkatan prosentase ketuntasan siswa sebesar 59,46% (sebelum penerapan 40,54%, siklus II 100%).
2. Penilaian Hasil Belajar Siswa Ranah Afektif
Tabel 11. Penilaian Hasil Belajar Siswa Ranah Afektif Siswa Kriteria Jumlah siswa Prosentase Sebelum Setelah Sebelum Setelah Penerapan Penerapan penerapan Penerapan STAD STAD STAD STAD Tidak Minat 0 0 0% 0% Kurang Minat 0 0 0% 0% Cukup minat 15 0 40,54% 0% Berminat 20 24 54,05% 64,87% Sangat Minat 2 13 5,41% 35,13% (sumber: data primer yang diolah, 2010)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
73
70 60 50 40 30 20 10 0
% Sebelum STAD
% Setelah STAD
Tidak Minat
Kurang Minat
Cukup Minat
Berminat
Sangat berminat
Gambar 4.Grafik Hasil Belajar Siswa Ranah Afektif Siswa
Untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam ranah afektif dilakukan dengan menyebar angket kepada siswa. Berdasarkan data yang diperoleh peneliti terlihat bahwa minat siswa dalam mempelajari akuntansi mengalami peningkatan setelah diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD). Hal ini dapat terbukti bahwa siswa yang sangat berminat dalam mengikuti pembelajaran akuntansi keuangan mengalami peningkatan sebanyak 11 orang (sebelum STAD 2, setelah STAD 13), peningkatan prosentase siswa yang sangat minat dalam mengikuti pembelajaran akuntansi adalah 29,72% (sebelum STAD 5,41%, setelah STAD 35,13%). Hal ini menandakan bahwa dengan diterapkannya model pembelajaran STAD siswa lebih berantusias dalam mengikuti pembelajaran.
3. Penilaian Hasil Belajar Siswa Ranah Psikomotorik
Tabel 12. Hasil Belajar Siswa Ranah Psikomotorik
Kriteria
Prosentase (%) Nilai awal Nilai siklus I Tidak Tuntas 75,68 21,62 Tuntas 24,32 78,38 (Sumber: data primer yang diolah, 2010)
commit to user
Nilai Siklus II 8,1 91,9
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
74
100 80
Tidak Tuntas Tuntas
60 40 20 0
Sebelum STAD
Siklus I
Siklus II
Gambar 5. Penilaian Hasil Belajar Siswa Ranah Psikomotorik
Untuk mengetahui hasil belajar ranah psikomotorik siswa peneliti melakukan pengamatan kepada siswa sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan ketika diterapkannya model pembelajaran kooperatif
tersebut selama pembelajaran pada
siklus I dan dan siklus II. Berdasarkan data-data yang diperoleh selama penelitian terlihat bahwa ketuntasan siswa mengalami peningkatan yang artinya keterampilan siswa dalam pembelajaran akuntansi mengalami peningkatan. Sebelum diterapkannya model pembelajaran STAD hasil belajar ranah psikomotorik siswa rendah yang ditunjukkan dengan jumlah siswa yang memperoleh nilai 65 keatas hanyalah 9 siswa (24,32%) dari 37 siswa. Hal ini bukan dikarenakan mereka tidak memiliki keterampilan yang baik dalam akuntansi namun mereka cenderung
acuh
terhadap
pembelajaran.
Hasil
belajar
ranah
psikomotorik siswa mengalami peningkatan setelah diterapkannya model pembelajaran kooperatif STAD, yang dibuktikan dengan jumlah siswa yang memperoleh nilai psikomotorik minimal 65 ada 29 siswa, hal ini mengalami peningkatan sebanyak 54,04% (sebelum diterapkan STAD 24,32%, siklus I 78,38%). Dengan demikian indikator ketercapain ketuntasan belajar siswa pada siklus I sebesar 70% telah tercapai. Pada siklus II hasil belajar ranah psikomotorik siswa mengalami peningkatan 13,52% dari siklus I (siklus I 78,38%, siklus II
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
75 91,9%) sehingga indikator ketercapaian ketuntasan belajar siswa untuk siklus II sebesar 75% telah tercapai.
Dengan adanya kenaikan
prosentase ketuntasan siswa ini menandakan bahwa keterampilan mereka setelah diterapkannya model pembelajaran kooperatif STAD lebih baik daripada sebelum diterapkan model pembelajaran STAD, selain itu siswa juga lebih terampil dalam pembelajaran baik dalam bekerjasama dengan temannya, mengeluarkan pendapat maupun menjawab pertanyaan dari guru. Berdasarkan hasil penilaian ketiga aspek diatas (kognitif, afektif dan psikomotorik) dalam pembelajaran akuntansi siswa XI IS 2 di SMA Negeri 2 Surakarta menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD). Sebagian besar siswa dapat melibatkan diri secara aktif baik fisik, mental maupun sosial dalam proses pembelajaran. Siswa menunjukkan lebih berantusias, lebih aktif dan mengubah perilakunya lebih positif setelah penerapan model pembelajaran kooperatif STAD. Hal ini terlihat dari perubahan siswa selama pembelajaran. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan penjelasan diatas maka ketuntasan hasil belajar siswa pada setiap siklus mengalami peningkatan yang dapat dilihat dari tabel berikut ini: Tabel 13. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa
Ranah Kognitif Tidak Tuntas
Tuntas
Sebelum STAD 59,46% 40,54% Siklus I 21,62% 78,38% Siklus II 0% 100% (Sumber: data primer yang diolah, 2010)
commit to user
Ranah Psikomotorik Tidak Tuntas
Tuntas
75,68% 21,62% 8,1%
24,32% 78,38% 91,9%
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
76 Apabila
digambarkan
dengan
grafik
maka
peningkatan
ketuntasan hasil belajar siswa adalah sebagai berikut: 100 80
Sebelum STAD
60
Siklus I
40
Siklus II 20 0
Kognitif
Psikomotorik
Gambar 6. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa
Ketuntasan hasil belajar siswa untuk ranah afektif tidak diikutsertakan pada grafik diatas dikarenakan penilaian ranah afektifnya dilaksanakan pada saat sebelum penerapan model pembelajaran kooperatif STAD dan setelah diterapkannya model pembelajaran kooperatif STAD, jadi pada penelitian ini penilaian ranah afektifnya tidak pada saat proses pembelajaran dengan STAD berlangsung. Berdasarkan hasil observasi di kelas XI IS 2 sebelum diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan selama pembelajaran pada siklus I dan siklus II yang telah menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD keaktifan siswa didalam kelas terus mengalami peningkatan yang akan ditunjukkan sebagai berikut: Tabel 14. Prosentase Keaktifan Siswa XI IS 2 Sebelum Ketika diterapkan STAD diterapkan STAD Siklus I Siklus II Persentase 28,8% 60,36% 75,7% (Sumber: data primer yang diolah, 2010)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
77
80 70 60 50
Persentase Keaktifan Siswa
40 30 20 10 0
Sebelum STAD
Siklus I
Siklus II
Gambar 7. Grafik Peningkatan Keaktifan Siswa Penilaian keaktifan siswa dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Berdasarkan grafik diatas keaktifan siswa mengalami peningkatan pada siklus I dibandingkan sebelum diterapkan STAD yaitu sebesar 31,56% (sebelum STAD 28,8%, siklus I 60,36). Dengan demikian indikator ketercapain keaktifan belajar siswa pada siklus I sebesar 60% telah tercapai. Pada siklus II keaktifan siswa juga mengalami peningkatan dibandingkan dengan siklus I yaitu sebesar 15,34% (siklus I 60,36% dan siklus II 75,7%) sehingga indikator ketercapaian ketuntasan belajar siswa untuk siklus II sebesar 70% telah tercapai. Berdasarkan
uraian
diatas,
guru
berhasil
melaksanakan
pembelajaran akuntansi yang dapat menarik perhatian siswa, sehingga prestasi atau hasil pembelajaran akuntansi dapat meningkat. Selain itu, peneliti juga dapat meningkatkan motivasi dan kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran yang efektif, menarik, dan menyenangkan. Keberhasilan pembelajaran akuntansi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dapat dilihat dari indikator-indikator sebagai berikut: 1) Siswa
terlihat
antusias
dan
bersemangat
dalam
mengikuti
pembelajaran akuntansi. 2) Siswa mampu memahami materi yang diberikan oleh guru. Hal ini terjadi karena siswa yang mulanya belum memahami benar materi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
78 yang disampaikan oleh guru dapat menanyakannya lebih lanjut dan leluasa baik kepada guru secara langsung maupun kepada teman satu kelompoknya. 3) Siswa menjadi lebih menyadari pentingnya kerjasama dalam kelompok untuk mnyelesaikan suatu tugas bersama. Mereka terlihat aktif dalam mengikuti diskusi kelompok maupun diskusi pada saat presentasi. 4) Siswa sudah tidak malu dan berani untuk maju ke depan kelas mempresentasikan tugas yang diberikan guru. Hal ini dikarenakan siswa sudah paham tentang materi yang akan dipresentasikan, karena sebelumnya sudah melihat secara langsung guru menjelaskan dan memberikan contoh secara langsung mengenai materi yang sedang dipelajrari.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
79 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah penulis lakukan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan: Penerapan model pembelajaran kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar pada siswa kelas XI IS 2 SMA Negeri 2 Surakarta. Indikator peningkatan hasil belajar siswa antara lain : 1. Siswa mampu memahami materi yang diberikan oleh guru. Hal ini bisa dilihat dari hasil evaluasi yang menunjukkan peningkatan pencapaian hasil belajar siswa untuk ranah kognitif, siswa yang tuntas sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) adalah 40,54%, pada siklus I siswa yang tuntas sebesar 78,38% dan pada siklus II 100% siswa tuntas. 2. Minat siswa terhadap pembelajaran akuntansi meningkat. Hal ini dapat dilihat dari penilaian ranah afektif siswa, sebelum diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) 40,54% siswa cukup minat dalam belajar akuntansi, 54,05% siswa berminat dan 5,41% siswa sangat
berminat
dalam
mempelajari
akuntansi,
sedangkan
setelah
diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) terdapat 64,87% siswa berminat dalam mempelajari akuntansi dan sisanya sebesar 35,13% siswa sangat berminat dalam mempelajari akuntansi. 3. Keterampilan siswa juga mengalami peningkatan yang dapat dilihat dari penilaian ranah psikomotorik siswa. Sebelum penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) nilai rata-rata siswa untuk ranah psikomotorik sebesar 54,19%, pada siklus I nilai rataratanya sebesar 67,43% dan pada siklus II nilai rata-ratanya menjadi 77,16. 4. Selain ketiga ranah diatas, berdasarkan observasi kelas terlihat bahwa siswa antusias dan bersemangat dalam mengikuti pembelajaran akuntansi, keaktifan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
80 siswa dalam proses pembelajaran menunjukkan peningkatan dari 28,8% (sebelum penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD)) menjadi 60,36% (pada siklus I) dan pada siklus II sebesar 75,7%. Siswa sudah tidak malu lagi dan lebih berani untuk bertanya maupun menjawab pertanyaan dari guru, siswa senang berdiskusi dengan teman sekelompoknya mengenai materi pelajaran serta siswa lebih bertanggungjawab saat mengerjakan tugas secara berkelompok.
B. Implikasi Berdasarkan simpulan di atas, maka dapat dikaji implikasinya baik implikasi teoretis maupun implikasi praktis sebagai berikut: 1. Implikasi Teoretis Secara teoretis hasil penelitian ini terbukti secara empirik bahwa kegiatan pembelajaran akuntansi pada materi menyusun laporan keuangan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang dapat dilihat dari segi keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar dan menghasilkan hasil belajar yang lebih baik yang dapat dilihat dari penilaian kognitif, afektif dan psikomotorik siswanya. Model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) selalu menekankan pada pembelajaran melalui diskusi kelompok yang bisa meningkatkan keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran sehingga hasil belajar bisa optimal. 2. Implikasi Praktis Hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang dapat dilihat dari proses (keaktifan) selama mengikuti pembelajaran dan hasil belajar siswa yang meningkat. Hal ini dapat digunakan sebagai pertimbangan bagi guru untuk menerapkan model pembelajaran ini dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari yang tentunya disesuaikan pula dengan meteri pembelajaran.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
81 Dilakukannya refleksi terhadap proses pembelajaran pada setiap pelaksanaan tindakan, dapat dideskripsikan terdapatnya peningkatan kualitas baik proses maupun hasil dari pembelajaran akuntansi. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa, guru dapat menerapkan berbagai model dan metode pembelajaran yang baru, inovatif dan menyenangkan yang dapat memacu siswa untuk ikut aktif dalam proses pembelajaran.
C. Saran Berdasarkan simpulan dan implikasi yang telah dikemukakan, maka dapat dikemukakan saran-saran sebagai berikut: 1. Bagi Sekolah: a. Lebih mengusahakan fasilitas yang dapat mendukung kelancaran kegiatan belajar mengajar. b. Hendaknya mendorong dan memotivasi guru untuk selalu berusaha mengembangkan model dan metode pembelajaran yeng merangsang siswa untuk aktif dan lebih mudah dalam memahami materi pembelajaran. 2. Bagi Guru: a. Kerjasama guru dan siswa selama proses pembelajaran harus diperhatikan sehingga suasana pembelajaran menjadi lebih kodusif dan siswa dapat lebih mudah memahami materi pembelajaran. b. Hendaknya
guru
selalu
meningkatkan
kemampuannya
dalam
mengembangkan dan menyampaikan materi serta dalam mengelola kelas dengan menerapkan pembelajaran inovatif, sehingga proses dan hasil pembelajaran dapat terus meningkat seiring dengan peningkatan kemampuan yang dimilikinya. c. Kepada guru yang belum menerapkan model pembelajaran kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dapat menerapkan model tersebut dalam kegiatan belajar mengajar yang tentunya disesuaikan dengan materi dan kondisi siswa. Langkah-langkah pempelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) yaitu:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
82 (1) Tahap persiapan materi dan penerapan siswa dalam kelompok. (2) Tahap penyajian materi pelajaran. (3) Tahap kegiatan kelompok atau belajar tim. (4) Tahap pelaksanaan tes evaluasi atau kuis. (5) Tahap pengumpulan nilai perkembangan individu. (6) Tahap penghargaan kelompok. 3. Bagi Siswa: a. Hendaknya siswa berpartisipasi secara aktif selama proses pembelajaran. b. Hendaknya siswa dapat bekerjasama dalam arti yang positif, baik dengan guru maupun dengan siswa yang lain dalam proses belajar mengajar. c. Hendaknya meningkatkan ketrampilan berkomunikasi yang baik sehingga tidak merasa malu atau canggung ketika hendak bertanya maupun mengutarakan pendapat kepada orang lain.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
83 DAFTAR PUSTAKA
Alam. S. 2004. Akuntansi SMA untuk Kelas XI. Jakarta: Erlangga. Arrends. 2008. Learning to Teach. Jakarta: Pustaka Pelajar. Asep Jihad. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Press. Dwi Permestiati. 2006. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Metode Student Teams Achievement Divisions (STAD) Disertai LKS untuk Penguatan Konsep Materi Pokok Ekosistem Sma Kelas X SMA Negeri I Ceper Tahun Ajaran 2005/2006. Skripsi Penelitian Tindakan Kelas Jurusan P.MIPA/ P.Biologi Dwi Hastuti. 2006. Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD pada Pengajaran Matematika Pokok Bahasan Dinamika Gerak Lurus Di SMP Negeri 5 Sragen Tahun Pelajaran 2004/2005. Skripsi Penelitian Tindakan Kelas Jurusan P.MIPA/ P.Matematika. Etin Solihatin dan Raharjo. 2005. Cooperative Learning (Analisis Model Pembelajaran IPS). Jakarta: PT Bumi Aksara. Gino,dkk. 1996. Belajar dan Pembelajaran I. Surakarta: UNS. http://www.trisnimath.blogspot.com Pembelajaran Kooperatif.doc. diakses pada tanggal 29 Januari 2010 jam 14.25 WIB.` http://www.penelitiantindakankelas. Blogspot.com. diakses pada tanggal 5 Mei 2010 pukul 15.00 WIB. Isjoni. 2009. Pembelajaran Kooperatif. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Muhibbin Syah.1995. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Nana Sudjana. 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Nana Syaodih Sukmadinata. 2004. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Ngalim Purwanto. 2005. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Purwanto. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
84 Rochiati Wiriatmaja. 2005. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya. Suharsini Arikunto,dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Soemarso. 2003. Akuntansi suatu pengantar. Bandung: Salemba Empat. Slameto.1995. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Slavin, RE. 2008. Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media. Syaiful Bahri Djamarah. 1994. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Jakarta: Rineka Cipta. Triyanto. 2007. Model-model pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka. Wina Sanjaya. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup. Zainal Aqib. 2009. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru. Bandung: Yrama Widya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
85
LAMPIRAN
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
86 Lampiran 1
STRUKTUR ORGANISASI SMA NEGERI 2 SURAKARTA
KOMITE SEKOLAH DRS. H. ICHWAN DARDIRI
KEPALA SEKOLAH DRS. SUKARDJO, MA KOORD. TATA USAHA SUHARDO
WK. SEK. SARPRA DRS. SUMARSONO, M.Pd
WK. SEK. KESISWAAN DRS. H. SUPARJO
WK.SEK. KURIKULUM DRS. JAKA SETYANA
GURU
SISWA
Garis Komando
Garis Koordinasi
commit to user
WK. SEK HUMAS DRS. AJUANDI
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
87 Lampiran 2 Tabel 15. Daftar Siswa XI IS 2 SMA Negeri 2 Surakarta No. NIS 1 17640 2 17328 3 17291 4 17330 5 17368 6 17293 7 17483 8 17371 9 17297 10 17488 11 17333 12 17303 13 17608 14 17649 15 17307 16 17493 17 17338 18 17339 19 17340 20 17645 21 17342 22 17384 23 17580 24 17315 25 17316 26 17318 27 17467 28 17390 29 17644 30 17358 31 17321 32 17324 33 17362 34 17399 35 17363 36 17365 37 17327 (Sumber: Data siswa dari Guru)
Nama Siswa ADIEL YOGA KHARISMA AGUSTINUS AJI PAMUNGKAS ALBERT CHRISTIAN G ALFIAN SHENA AMANDA ANGGA SEPTIAN SAPUTRA ANGKI DARMAWAN ARSYAD FAUZAN ATIKA FIKRI TSANI BAYU BARA BETA ANATASIA CHRISNA HARYO PUTRO DANIEL DEDE PUTERA K DEWI MARPINJUNG DEWI PUSPITA SARI DIKA KARUNIA PUTRI DOVI ARPRIA LISTYA GALIH INDRA PERMANA GARIN CHRISTI SAPUTRI GRAFIKA HARIS PRAMISTI HADI CAHYONO HANITA KURNIA THERAWATI MUHAMAD REZA IRAWAN MUHAMMAD ALIF ADITYA MUHAMMAD BAGIR NI LUH MADE KARTIKA R NINDA ISWARA NUR FIRDAUS RAMADHANI NUR RAHMI AKBARINI NURMAN TRI UTOMO OXSILIA DEA BERLIANA A PUTRI ASNADI S SAMUEL CHRIS PRANANDA VERONIKA ELLIYANA D VIEKA DYAH AYU P WULAN MERDEKA SARI YOSAFAT AGUNG PUTRA ZHARA ANGGITA W
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
88 Lampiran 3 Tabel 16. Pedoman Wawancara pada Guru Responden 1. Guru
Variable Indikator a. Penerapan Penerapan pembelajaran pembelajaran Kooperatif tipe Kooperatif Student Teams tipe Student Achievement Teams Divisions Achievement (STAD) Divisions (STAD)
b. Penilaian
commit to user
Daftar pertanyaan 1. Apakah ibu merasakan adanya manfaat dari penerapan pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) ? Apa manfaat yang ibu peroleh? 2. Menurut ibu apa kelebihan dari Penerapan pembelajaran Kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD)? 3. Bagaimana pengaruh pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam meningkatan keaktifan siswa? 4. Adakah hambatan yang ibu temui pada saat penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD? 5. Apakah model pembelajaran STAD cocok untuk diterapkan di SMA?
6. Apa kelebihan penilaian model pembelajaran kooperatif STAD dibanding pembelajaran konvensional? 7. Apakah model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa dibanding dengan model pembelajaran sebelumnya?
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
89 Lampiran 4
Tabel 17. Pedoman Wawancara pada Siswa
Responden Siswa
Variable Indikator Daftar pertanyaan a. Penerapan 1. Apa tanggapan anda mengenai Faktor-faktor yang Model penerapan model pembelajaran mempengaruhi pembelajaran kooperatif tipe Kooperatif tipe pelaksanaan Kooperatif Student Teams Achievement Model tipe Student Divisions (STAD)? pembelajaran Teams Kooperatif tipe Achievement 2. Apakah penyampaian materi dengan model pembelajaran Student Teams Divisions kooperatif tipe Kooperatif tipe Achievement (STAD) Student Teams Achievement Divisions Divisions (STAD) lebih mudah (STAD) dipahami daripada model pembelajaran sebelumnya (misalkan dengan model pembelajaran ceramah)? b. Penilaian
commit to user
3. Bagaimana hasil belajar anda setelah penerapan model pembelajaran STAD ini? 4. Apa anda merasa nilai yang anda peroleh mengalami peningkatan setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD)?
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
90 Lampiran 5
TES PENILAIAN RANAH AFEKTIF (Sebelum Diterapkan Pembelajaran Kooperatif tipe STAD) Berilah tanda checklist (v) pada kolom SS jika Anda Sangat Setuju, S jika Anda Setuju,KS jika Anda Kurang Setuju, TS jika Anda Tidak Setuju, dan STS jika Anda Sangat Tidak Setuju.
No. 1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
Pernyataan Saya senang membaca buku materi akuntansi sebagai referensi. Saya senang bertanya kepada guru selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. Saya merasa senang ketika mendapat tugas dari guru. Saya dapat menjelaskan materi yang telah diterangkan guru dengan baik. Saya memiliki catatan yang lengkap tentang materi yang diajarkan. Saya selalu menyiapkan pertanyaan sebelum kegiatan belajar mengejar berlangsung. Saya berusaha memahami materimateri yang ada. Saya selalu menyiapkan peralatan seperti (buku praktik, penggaris, pensil warna) sebelum pembelajaran berlangsung. Saya mudah memahami definisi dari beberapa istilah dalam akuntansi. Saya mudah menghafal konsep dalam mempelajari akuntansi. Saya mampu mengerjakan tugas dari guru dengan benar. Saya selalu menjawab pertanyaan dari guru yang diberikan secara lisan. Saya yakin bahwa nilai yang saya peroleh selalu memuaskan. Guru saya selalu menjelaskan materi dengan jelas. Guru saya selalu memberi motivasi untuk rajin belajar saat materi kertas kerja.
SS
commit to user
S
KS
TS
STS
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
91 16.
17.
18.
19.
20.
Saya yakin siswa-siswa XI IS 2 dapat menerima penjelasan dari guru dengan sangat jelas. Saya selalu diskusi ketika diberi tugas oleh guru. Saya sering membantu teman saya yang kesulitan dalam belajar akuntansi. Saya selalu memperhatikan teman saya saat dia sedang berpendapat pada KBM di kelas. Saya sering mengajak teman-teman untuk melakukan diskusi dalam menyelesaikan permasalahan terutama dalam mengerjakan tugas.
Surakarta,
Maret 2010
Guru,
Peneliti,
Dra. Dwi Nuraini NIP. 19600404 198803 2 005
Riris Rahmawati K 7406025
Mengetahui, Kepala SMA Negeri 2 Surakarta
Drs. Sukardjo, MA NIP. 19531225 197903 1 011
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
92
Lampiran 6 Penilaian Hasil Belajar Siswa Ranah Afektif Sebelum Diterapkan STAD Tabel 18. Hasil Observasi Awal Hasil Belajar Siswa Ranah Afektif Nama siswa Jawaban Nilai Kriteria SS S KS TD STS 5 8 9 1 ADIEL YOGA 54 Cukup Berminat 3 12 5 2 AGUSTINUS AJI 78 Berminat 5 10 5 3 ALBERT 60 Cukup Berminat 5 8 7 4 ALFIAN SHENA 58 Cukup Berminat 3 8 9 5 ANGGA SEPTIAN 54 Cukup Berminat 5 8 7 6 ANGKI D 58 Cukup Berminat 3 8 6 3 7 ARSYAD FAUZAN 77 Berminat 12 8 ATIKA FIKRI 8 72 Berminat 6 5 9 9 BAYU BARA 59 Cukup Berminat 5 10 5 10 BETA ANATASIA 60 Cukup Berminat 3 9 8 11 CHRISNA HARYO 55 Cukup Berminat 2 13 5 DANIEL DEDE 12 72 Berminat 3 16 1 13 DEWI M 62 Berminat 3 15 2 14 DEWI P SARI 71 Berminat 3 7 10 15 DIKA KARUNIA 53 Cukup Berminat 5 8 7 DOVI ARPRIA 16 58 Cukup Berminat 3 9 8 17 GALIH INDRA 55 Cukup Berminat 5 11 4 18 GARIN CHRISTI 82 Sangat Berminat 2 5 9 4 19 GRAFIKA HARIS 65 Berminat 5 8 9 20 HADI CAHYONO 54 Cukup Berminat 4 4 11 1 21 HANITA KURNIA 71 Berminat 14 5 1 22 MUHAMAD REZA 73 Berminat 8 9 3 23 MUHAMMAD ALIF 65 Berminat 9 10 1 24 MUH BAGIR 68 Berminat 3 8 9 25 NI LUH MADE 54 Cukup Berminat 11 2 5 2 26 NINDA ISWARA 72 Berminat 3 14 2 1 27 NUR FIRDAUS 79 Berminat 11 2 5 2 28 NUR RAHMI 72 Berminat 5 8 7 29 NURMAN TRI 58 Cukup Minat 6 8 4 2 30 OXSILIA DEA 78 Berminat 11 2 5 2 31 PUTRI ASNADI S 72 Berminat 5 5 9 1 32 SAMUEL CHRIS 74 Berminat 4 10 6 33 VERONIKA 78 Berminat 3 5 9 3 34 VIEKA DYAH AYU 68 Berminat 4 13 3 35 WULAN MERDEKA 81 Sangat Berminat 3 8 9 36 YOSAFAT AGUNG 54 Cukup Berminat 4 10 4 2 37 ZHARA ANGGITA 76 Berminat (Sumber: data primer yang diolah, 2010) No
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
93 Keterangan: 1. Tidak berminat: 0 (0%) 2. Kurang berminat: 0(0%) 3. Cukup berminat: 15 (40,54%) 4. Berminat: 20 (54,05%) 5. Sangat berminat: 2 (5,41%)
Cara penilaian: Penskoran untuk ranah afektif dibuat dalam bentuk skala bertingkat yaitu dengan rentang 5-1 atau 1-5 tergantung arah pertanyaan/ pernyataannya. Misal untuk jawaban sangat setuju diberi skor 5, jawaban setuju diberi skor 4, jawaban kurang setuju diberi skor 3, jawaban tidak setuju diberi skor 2 dan jawaban sangat tidak setuju diberi skor 1. Bila menggunakan 20 butir pernyataan atau pertanyaan maka akan diperoleh skor maksimum 100 dan skor minimum 20. Bila digunakan kategori sebagai berikut:
Skor
Kriteria
0-20
Tidak berminat
20-40
Kurang berminat
41-60
Cukup berminat
61-80
Berminat
81-100
Sangat berminat
(Sumber: Asep Jihad, 2009: 89)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
94 Lampiran 7 CATATAN LAPANGAN 1 (Survey Awal) A. Observasi Pertama Hari/ Tanggal
: Selasa, 9 Maret 2010
Waktu
: 07.30-09.00 WIB
Kelas
: XI IS 2 SMA Negeri 2 Surakarta
Model Pembelajaran
: Ceramah
Tema Pembelajaran
: Menyusun Kertas Kerja
Jumlah Siswa
: 35 orang
Jenis
: Observasi mendalam (survey awal pertama)
Deskripsi:
Pada awal pembelajaran guru memulai pelajaran dengan mengabsen satu per satu siswa. Kegiatan rutin ini dilakukan untuk menegakkan disiplin pada diri siswa. Guru menjelaskan tentang maksud kedatangan peneliti untuk duduk dibelakang mengawasi jalannya proses belajar mengajar yang sedang berlangsung. Sebelum memulai pelajaran guru mengulang sekilas materi yang sudah dijelaskan pada pertemuan sebelumnya kemudian guru menjelaskan materi dan siswa diminta untuk memperhatikan materi yang disampaikan serta menyampaikan pendapat atau mengajukan pertanyaan apabila ada materi yang kurang jelas. Pada saat guru menjelaskan materi dengan metode ceramah, siswa memperhatikan pada saat awal pembelajaran saja. Hanya berselang kurang dari setengah jam, siswa mulai tidak memperhatikan materi yang diajarkan. Siswa terlihat bosan, mengantuk dan mengobrol dengan teman semejanya. Guru mengatasi hal tersebut dengan memberikan pertanyaan kepada siswa yang tidak memperhatikan dengan harapan siswa dapat fokus kembali ke materi namun mereka pada saat diberi pertanyaan hanya diam saja tanpa mau mencoba menjawabnya. Hanya ada beberapa siswa yang memperhatikan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
95 pertanyaan dari guru dan mereka berusaha untuk menjawab pertanyaan dari guru. Di akhir pertemuan, guru membuat rangkuman atau penjelasan singkat mengenai materi yang telah dijelaskan. Guru mengulang dan menjelaskan secara detail materi yang masih dianggap sulit untuk dipahami siswa. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam penutup.
Refleksi:
Proses belajar mengajar berjalan dengan baik, meskipun terdapat beberapa kekurangan didalamnya yang harus diperbaiki. Misalnya dalam kegiatan awal pembelajaran guru terlalu tergesa-gesa untuk segera menyampaikan materi dan kurang memperhatikan situasi dan kondisi siswa. Berdasarkan keterangan dari guru yang bersangkutan hal ini dilakukan guru untuk memanfaatkan waktu yang ada, apabila guru menunggu sampai anak benar-benar siap, maka waktu yang tersedia pasti akan terbuang dengan sia-sia (siswa kurang dapat memanfaatkan waktu sebaik mungkin). Siswa mudah bosan karena guru terlalu mendominasi proses pembelajaran. Selain itu siswa kurang berantusias dalam mengikuti proses pembelajaran karena metode guru dalam menjelaskan materi sangat monoton dan alur dari penjelasan sulit untuk diterima oleh para siswa. Hanya beberapa siswa saja yang mencatat penjelasan dari guru, sedangkan yang lainnya tidak mencatat penjelasan dari guru karena mereka kebingungan. Meskipun banyak siswa yang kurang faham dengan penjelasan dari guru, mereka tidak berusaha untuk bertanya tentang kesulitan yang
sedang
dihadapinya
dan
tidak
berani
untuk
pendapatnya.
B. Observasi Kedua Hari/ Tanggal
: Senin, 15 Maret 2010
Waktu
: 10.45-12.15 WIB
Kelas
: XI IS 2 SMA Negeri 2 Surakarta
Model Pembelajaran
: Ceramah
Tema Pembelajaran
: Menyusun Kertas Kerja
commit to user
mengungkapkan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
96 Jumlah Siswa
: 37 orang
Jenis
: Observasi mendalam (survey awal kedua)
Deskripsi:
Pada observasi awal yang kedua, peneliti mengamati siswa dalam mengerjakan ulangan harian. Sebelum guru memberikan soal untuk ulangan harian guru mengabsen siswa terlebih dahulu. Setelah mengabsen siswa guru menyuruh siswa untuk menyiapkan seluruh peralatan yang dibutuhkan seperti kertas polio, penggaris dan alat tulis lainnya. Kemudian guru memberikan soal kepada siswa. Berdasarkan dari pengamatan peneliti banyak siswa yang kurang mempersiapkan seluruh peralatan yang digunakan seperti kertas polio dan alat tulis. Banyak siswa yang tidak membawa kertas polio dari rumah sehingga mereka menyobek buku besar yang biasanya digunakan untuk latihan mengerjakan soal. Pada saat proses mengerjakan soal ulangan banyak siswa yang menoleh kanan kiri untuk menanyakan jawaban dari siswa yang lain, bahkan tidak itu saja peneliti sempat memergoki siswa yang merusaha untuk menyontek dari buku pedoman yang mereka miliki. Refleksi:
Berdasarkan observasi awal yang dilakukan peneliti pada saat mengawasi para siswa mengerjakan ulangan harian, menunjukkan bahwa proses pengerjaan ulangan harian kurang lancar dan tertib dikarenakan adanya kekurangsiapan siswa untuk menyiapkan peralatan dan bekal materi yang cukup. Banyak siswa yang kurang belajar sebelum menghadapi ulangan harian, hal ini terbukti dengan ketidakmandirian siswa dalam mengerjakan ulangannya. Tidak sedikit siswa yang berusaha menanyakan jawaban kepada teman yang lain bahkan ada yang menyontek dari buku pedoman.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
97 Lampiran 8 Tabel 19. Hasil Belajar Siswa Sebelum STAD No. NIS Nama Siswa 17640 ADIEL YOGA KHARISMA 1 17328 AGUSTINUS AJI 2 17291 ALBERT CHRISTIAN G 3 17330 ALFIAN SHENA AMANDA 4 17368 ANGGA SEPTIAN SAPUTRA 5 17293 ANGKI DARMAWAN 6 17483 ARSYAD FAUZAN 7 17371 ATIKA FIKRI TSANI 8 17297 BAYU BARA 9 17488 BETA ANATASIA 10 17333 CHRISNA HARYO PUTRO 11 17303 DANIEL DEDE PUTERA K 12 17608 DEWI MARPINJUNG 13 17649 DEWI PUSPITA SARI 14 17307 DIKA KARUNIA PUTRI 15 16 17493 DOVI ARPRIA LISTYA 17338 GALIH INDRA PERMANA 17 17339 GARIN CHRISTI SAPUTRI 18 17340 GRAFIKA HARIS PRAMISTI 19 17645 HADI CAHYONO 20 17342 HANITA KURNIA 21 17384 MUHAMAD REZA IRAWAN 22 17580 MUHAMMAD ALIF ADITYA 23 17315 MUHAMMAD BAGIR 24 17316 NI LUH MADE KARTIKA R 25 26 17318 NINDA ISWARA 17467 NUR FIRDAUS RAMADHANI 27 17390 NUR RAHMI AKBARINI 28 17644 NURMAN TRI UTOMO 29 17358 OXSILIA DEA BERLIANA A 30 17321 PUTRI ASNADI S 31 17324 SAMUEL CHRIS PRANANDA 32 17362 VERONIKA ELLIYANA D 33 17399 VIEKA DYAH AYU P 34 17363 WULAN MERDEKA SARI 35 17365 YOSAFAT AGUNG PUTRA 36 17327 ZHARA ANGGITA W 37 Nilai rata-rata (Sumber: Daftar Nilai Siswa)
Keterangan: - Nilai ulangan materi Kertas Kerja
commit to user
Nilai 57 58 64 68 49 64 80 68 64 54 60 62 60 64 44 44 63 89 81 54 67 72 75 52 53 81 73 68 52 85 64 56 86 71 89 48 58 64,78
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
98 Lampiran 9 Penilaian Ranah Psikomotorik (Sebelum dilaksanakan STAD) Tabel 20. Lembar Observasi Awal Penilaian Ranah Psikomotorik Aspek yang diamati Persiapan Kemandirian Kecepatan menjawab dalam peralatan No Nama Siswa sebelum mengerjakan saat diberi pertanyaan evaluasi evaluasi lisan tertulis 1 ADIEL Y 3 3 1 2 AGUST. AJI 3 3 1 3 ALBERT C 3 3 1 4 A SHENA 4 3 1 5 ANGGA S 2 3 1 6 ANGKI D 2 3 1 7 ARSYAD F 4 5 2 8 ATIKA F 5 3 2 9 BAYU B 3 3 1 10 BETA A 3 3 1 11 CHRISNA 3 3 1 12 DANIEL D 2 3 1 13 DEWI M 3 3 1 14 DEWI P 3 3 1 15 DIKA K 3 3 1 16 DOVI A 2 3 1 17 GALIH I 2 3 1 18 GARIN C 5 5 4 19 GRAFIKA 5 3 2 20 HADI C 2 3 1 21 HANITA K 3 3 1 22 M. REZA 3 3 2 23 M. ALIF 3 3 2 24 M. BAGIR 3 3 1 25 NI LUH M 3 3 1 26 NINDA I 4 5 2 27 N FIRDAUS 4 5 4 28 N. RAHMI 4 3 1 29 NURMAN 3 3 1 30 OXSILIA D 4 3 2 31 PUTRI A 4 3 1 32 SAMUEL C 3 3 1
commit to user
Kerapian pekerjaan
2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 4 4 2 3 2 3 2 2 4 4 3 2 4 3 2
Jumlah Skor
Nilai
9 9 9 11 8 8 14 13 10 9 9 8 9 10 9 8 8 18 14 8 10 10 11 9 9 15 17 11 9 13 11 9
45 45 45 55 40 40 70 65 50 45 45 40 45 50 45 40 40 90 70 40 50 50 55 45 45 75 85 55 45 65 55 45
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
99 33 34 35 36 37
VERONIKA VIEKA D WULAN M YOSAFAT ZHARA A
4 5 5 3 3
5 3 5 3 3 Nilai rata-rata siswa
4 1 4 1 1
4 3 4 2 3
17 12 18 9 10
85 60 90 45 50 54,19
Keterangan: Skor 5 : Baik Sekali Skor 4 : Baik Skor 3 : Cukup Skor 2 : Kurang Skor 1 : Kurang Sekali
Cara penilaian psikomotorik: Sebelum diterapkan STAD Skor yang diberikan kepada siswa untuk kriteria persiapan peralatan siswa sebelum evaluasi yaitu dengan rentang 1-5, dengan perincian sebagai berikut: skor 5 (baik sekali) untuk siswa yang telah menyiapkan seluruh peralatan secara lengkap seperti kertas polio, ballpoint, penggaris, penghapus, dan pensil, skor 4 (baik) untuk siswa yang menyiapkan kertas folio namun tidak membawa salah satu alat tulisnya, skor 3 (cukup) untuk siswa yang menyiapkan kertas folio namun tidak membawa beberapa alat tulis, skor 2 (kurang) untuk siswa yang tidak membawa kertas folio namun alat tulisnya lengkap, dan skor 1 (kurang sekali) untuk siswa yang tidak membawa kalkulator dan alat tulisnya juga tidak lengkap. Skor yang diberikan kepada siswa mengenai kemandirian saat mengerjakan evaluasi yaitu dengan rentang 1-5, siswa akan mendapat skor 5 (baik sekali) apabila dapat mengerjakan evaluasi dengan percaya diri dan tidak berusaha untuk bertanya pada temannya, skor 4 (baik) akan diperoleh siswa apabila dalam mengerjakan evaluasi berusaha bertanya kepada temannya namun setelah mendapat peringatan tidak berusaha untuk bertanya lagi, skor 3 (cukup) akan diperoleh siswa apabila dia terus berusaha bertanya kepada
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
100 siswa lain meskipun sudah diperingatkan oleh guru, skor 2 (cukup) akan diperoleh siswa apabila berusaha untuk menyontek dari buku, skor 1 (kurang sekali) akan diperoleh siswa apabila berusaha menyontek dari buku dan berusaha bertanya kepada teman tentang jawabannya. Skor yang diberikan saat menjawab pertanyaan secara lisan dari guru yaitu dengan rentang 1-5 dengan rincian sebagai berikut: skor 5 (baik sekali) akan diperoleh siswa jika dia berani menjawab pertanyaan dari guru tanpa ditunjuk dan cara menyampaikan jawabanya penuh percaya diri, skor 4 (baik) diberikan kepada siswa apabila dia berani menjawab tanpa ditunjuk guru namun ragu-ragu ketika menyampaikan jawabannya, skor 3 diberikan kepada siswa yang apabila baru menjawab setelah ditunjuk oleh guru namun dalam menyampaikan jawabannya penuh percaya diri, skor 2 (kurang) akan diperoleh siswa diberikan kepada siswa yang apabila baru menjawab setelah ditunjuk oleh guru namun dan dalam menyampaikan jawabannya masih raguragu, skor 1 (kurang sekali) akan diperoleh siswa yang tidak menjawab pertanyaan dari guru. Skor yang diberikan
mengenai kecepatan dan kerapian pekerjaan
siswa saat evaluasi yaitu dengan rentang 1-5. Skor 5 (baik sekali) akan diperoleh siswa jika dia dapat menyelesaikan tes dalam waktu yang cepat (selesai sebelum waktu yang ditentukan) dan pekerjaannya pun rapi tanpa ada coretan. Skor 4 (baik) akan diperoleh siswa jika dia cepat mengerjakan tes namun pekerjaanya terdapat sedikit coretan, skor 3 (cukup) akan diperoleh siswa jika dia menyelesaikan tes tepat pada waktunya dan pekerjaannya terdapat sedikit coretan. Skor 2 (kurang) untuk siswa yang belum menyelesaikan tesnya sesuai waktu yang ditentukan namun pekerjaanya rapi. Skor 1 (kurang sekali) akan diperoleh siswa jika dia tidak dapat menyelesaikan tes sesuai waktu yang telah ditentukan dan pekerjaannya pun terdapat banyak coretan-coretan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
101 Lampiran 10 Tabel 21. Obsevasi Awal Keaktifan Siswa Sebelum Diterapkan STAD
No.
Nama Siswa
Keaktifan dalam mengerjakan tugas
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
ADIEL YOGA AGUSTINUS AJI ALBERT ALFIAN SHENA ANGGA SEPTIAN ANGKI ARSYAD FAUZAN ATIKA FIKRI BAYU BARA BETA ANATASIA CHRISNA HARYO DANIEL DEDE DEWI M DEWI P DIKA KARUNIA P DOVI ARPRIA GALIH INDRA GARIN CHRISTI GRAFIKA HARIS HADI CAHYONO HANITA KURNIA MUHAMAD REZA I MUHAMMAD ALIF MUH BAGIR NI LUH MADE NINDA ISWARA NUR FIRDAUS NUR RAHMI NURMAN TRI OXSILIA DEA PUTRI ASNADI S SAMUEL CHRIS VERONIKA VIEKA DYAH AYU WULAN MERDEKA
Aspek yang diamati Keaktifan selama pembelajaran
commit to user
Keaktifan bertanya
Keaktifan menjawab pertanyaan lisan -
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
102 36 YOSAFAT AGUNG 37 ZHARA ANGGITA Jumlah siswa yang aktif 23 4 Persentase keaktifan siswa 62,2% 10,8% Rata-rata persentase keaktifan siswa sebelum diterapkan STAD
commit to user
5 13,5% 28,8%
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 103
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
104
Lampiran 12
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Siklus I Sekolah
: SMA Negeri 2 Surakarta
Mata Pelajaran
: AKUNTANSI
Kelas / Semester
: XI IPS 2 / 2
Alokasi Waktu
: 6 x 45 menit ( 4 x Pertemuan)
Standar Kompetensi
: Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan jasa
Kompetensi Dasar
I.
: Menyusun Laporan Keuangan Perusahaan Jasa
Indikator Dapat menyusun Laporan Laba-Rugi Perusahaan Jasa Dapat menyusun Laporan Perubahan Modal Perusahaan Jasa.
II.
Tujuan Pembelajaran Setelah proses kegiatan belajar mengajar terselesaikan siswa diharapkan dapat : Menyusun Laporan Laba-Rugi Perusahaan jasa. Menyusun Laporan Perubahan Modal Perusahaan Jasa.
III. Materi Ajar Laporan keuangan : Laporan yang menyajikan mengenai posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan. Laporan ini disusun untuk kepentingan para pembuat keputusan baik di dalam maupun diluar perusahaan. Tujuan Laporan Keuangan : A. Laporan Keuangan menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
105
B. Laporan keuangan menunjukkan bentuk pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Macam-macam Laporan keuangan : A. Laporan Laba-Rugi B. Laporan Perubahan Modal C. Neraca. D. Laporan Arus Kas POKOK BAHASAN PADA SIKLUS 1 A. LAPORAN LABA / RUGI 1. Laporan Laba-Rugi : laporan tentang kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan. 2. Unsur Laporan Laba-Rugi a. Pendapatan (income) : pengakuan perusahaan atas penerimaan balas jasa dari pemakai atas jasa yang telah diberikan perusahaan. Terdiri dari : - Pendapatan usaha : pendapatan yang diterima dari usaha pokok atau utama - Pendapatan diluar usaha : pendapatan yang diterima
diluar
usaha pokok b. Beban (Expense)
: pengeluaran atau pengorbanan harta
perusahaan yang telah dinikmati manfaatnya. Terdiri dari : - Beban usaha adalah beban yang diakui sebagai akibat pengorbanan untukk usaha. contoh : beban gaji, beban listrik dan air, dan beban perlengkapan. - Beban diluar usaha adalh beban yang diakui sebagai akibat pengorbanan usaha untuk luar usaha yang tak terduga contoh : beban bunga
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
106
3. Hal-Hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun Laporan LabaRugi, yaitu : a. Menulis nama perusahaan b. Menulis nama Laporan c. Menulis periode Laporan d. Mendahulukan Pencatatan Pendapatan setelah itu Beban 4. Bentuk Laporan Laba-Rugi: a. Staffel, yaitu disusun dari atas ke bawah dengan susunan pendapatan dahulu baru beban. Bentuk Staffel ada 2 cara dalam penyusunannya, yaitu: 1) Single Step/Langkah Tunggal. Pada bentuk ini
tidak dibedakan sumber pendapatan dan
alokasi Beban Pendapatan Usaha dan Pendapatan diluar usaha dijumlah demikian juga Beban Usaha dan Beban diluar usaha dijumlah selisihnya merupakan Laba/Rugi Bersih 2) Multiple Step/Langkah Ganda. Pada bentuk ini Pendapatan usaha dikurangi dengan Beban Usaha yang menghasilkan Laba Usaha sedangkan Pendapatan diluar usaha dikurangi dengan Beban diluar usaha yang menghasilkan
Laba
diluar
usaha.kemudian
laba
usaha
ditambah laba diluar usaha menghasilkan Laba Bersih. b. Skontro, yaitu disusun sebelah menyebelah dimana sebelah debet untuk beban dan sebelah kredit untuk pendapatan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
107
Contoh: Bentuk Singgle Step “Perusahaan Jasa Servis Andi“ Laporan Laba-Rugi Periode yang Berakhir 31 Juli 2004 Pendapatan: Pendapatan servis Beban-beban: Beban sewa Beban gaji Beban listrik&air Beban telepon Beban serba-srbi Beban perlngkpn Beban pnystn. Perltan Jumlah Beban Laba Bersih
Rp 2.550.000,00
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
80.000,00 675.000,00 150.000,00 150.000,00 200.000,00 8.000,00 40.000,00
Rp 1.303.000,00 Rp 1.247.000,00
Bentuk Multiple Step “Perusahaan Jasa Servis Andi“ Laporan Laba-Rugi Periode yang Berakhir 31 Juli 2004 Pendapatan: Pendapatan servis Beban-beban: Beban sewa Beban gaji Beban listrik&air Beban telepon Beban serba-srbi Beban perlngkpn Beban pnystn. Perltan Jumlah Beban Usaha Laba Usaha Pendapatan di luar usaha Beban di luar usaha Laba di luar usaha Laba Bersih
Rp 2.550.000,00
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
80.000,00 675.000,00 150.000,00 150.000,00 200.000,00 8.000,00 40.000,00
Rp 1.303.000,00 Rp 1.247.000,00
Rp Rp
commit to user
Rp Rp 1.247.000,00
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
108
Bentuk Skontro “Perusahaan Jasa Servis Andi“ Laporan Laba-Rugi Periode yang Berakhir 31 Juli 2004
Pendapatan: Pendapatan servis Rp 2.550.000,00
Beban-beban:
Beban sewa Beban gaji Beban listrik&air Beban telepon Beban serba-srbi Beban perlngkpn Beban pnystn. Perltan Laba Bersih
Rp 80.000,00 Rp 675.000,00 Rp 150.000,00 Rp 150.000,00 Rp 200.000,00 Rp 8.000,00 Rp 40.000,00 Rp1.247.000,00
Rp2.550.000,00
Rp 2.550.000,00
B. LAPORAN PERUBAHAN MODAL Laporan Perubahan Modal merupakan suatu daftar yang dicatat secara
sistimatis,
yang
menjelaskan
perubahan
modal
setelah
perusahaan melakukan kegiatannya selama periode tertentu. Unsur-unsur Laporan Perubahan Modal : A. Modal awal B. Saldo Laba-Rugi C. Prive D. Modal akhir Bentuk Laporan Perubahan Modal Bentuk Laporan Perubahan Modal dirancang sedemikian rupa agar dapat menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan modal bertambah atau berkurang.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
109
BENGKEL SUKSES Laporan Perubahan Modal Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2008 (dalam ribuan rupiah) Modal per 1 Desember 2008 Laba bersih tahun 2008 Prive tahun 2008 Penambahan Modal Modal per 31 Desember 2008
Rp. 15.000,00 Rp. 2.900,00 Rp. 300,00 Rp 2.600,00 Rp. 17.600,00
IV. Langkah-Langkah Pembelajaran (Skenario Pembelajaran) Pertemuan Pertama (1x45 menit) Kegiatan awal (15 menit) 1. Salam pembuka dan mengecek kehadiran siswa. 2. Menciptakan suasana kondusif untuk membangkitkan minat siswa dengan mengecek kondisi baik siswa maupun kelas. 3. Guru memberi pengarahan tentang metode pembelajaran STAD akan diterapkan. 4. Guru membagi siswa menjadi 9 kelompok yang masing-masing kelompok beranggotakan 4-5 siswa yang berbeda kemampuan akademiknya. Kegiatan inti (25 menit) 1. Mengulang sedikit materi yang terdahulu yang masih ada kaitannya dengan materi yang akan diajarkan dengan cara memberikan pertanyaan kepada siswa agar guru tahu seberapa jauh pemahaman siswa 2. Guru menerangkan materi mengenai laporan keuangan dan tentang Laporan Laba-Rugi. Kegiatan akhir (5 menit) 1. Guru membuat kesimpulan dari materi yang sudah diajarkan 2. Guru menutup pelajaran dengan memberikan salam
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
110
Pertemuan Kedua (2 x 45 menit) Kegiatan awal (10 menit) 1. Salam pembuka dan mengecek kehadiran siswa. 2. Menciptakan suasana kondusif untuk membangkitkan minat siswa dengan mengecek kondisi baik siswa maupun kelas. Kegiatan inti (70 menit) 1. Mengulang sedikit materi yang terdahulu yang ada kaitannya dengan materi yang akan diajarkan dengan cara memberikan pertanyaan kepada siswa agar guru mengetahui seberapa jauh pemahaman siswa. 2. Guru melanjutkan menerangkan materi pelajaran mengenai laporan laba rugi dilanjutkan dengan menerangkan laporan perubahan modal. 3. Guru memberikan lembar soal latihan 1 dan lembar jawaban untuk setiap kelompok. 4. Guru meminta kelompok-kelompok untuk mengerjakan latihan soal yang telah diberikan. Siswa yang sudah memahami materi dan bisa mengerjakan soal, harus mengajari teman dalam kelompoknya sampai teman dalam satu kelompok mengerti dan memahami soal-soal yang telah dikerjakan. Hal ini bertujuan agar semua anggota dalam setiap kelompok memahami dan mengerti tentang materi yamg telah dipelajari. Kegiatan akhir (10 menit) 1. Guru membuat kesimpulan dari materi yang sudah diajarkan. 2. Latihan soal 1 dibawa pulang oleh siswa untuk tugas di rumah. 3. Guru menutup pelajaran dengan memberikan salam.
Pertemuan ketiga (1 x 45 menit) Kegiatan awal (10 menit) 1. Salam pembuka dan mengecek kehadiran siswa. 2. Menciptakan suasana kondusif untuk membangkitkan minat siswa dengan mengecek kondisi baik siswa maupun kelas. 3. Siswa mempersiapkan diri untuk mengeluarkan tugas latihan soal yang diberikan guru pada pertemuan sebelumnya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
111
Kegiatan inti (20 menit) 1. Guru meminta lembar jawaban dari setiap kelompok untuk dikumpulkan dan menunjuk salah satu kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok. 2. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya mengenai tugas soal latihan yang sudah siswa kerjakan. Kegiatan akhir (15 menit) 1. Guru memberikan kesimpulan dari pelajaran pertemuan kali ini. 2. Guru memberikan lembar soal latihan 2 dan lembar jawaban untuk setiap kelompok sebagai tugas dirumah. 3. Guru memberitahu bahwa pertemuan berikutnya akan diadakan kuis atau ulangan harian, siswa harus mengerjakan soal secara individual dan tidak boleh bekerja sama dengan teman-temannya. 4. Menutup pelajaran dengan salam.
Pertemuan keempat (2 x 45 menit) Kegiatan awal (10 menit) 1.
Salam pembuka dan mengecek kehadiran siswa.
2.
Menciptakan suasana kondusif untuk membangkitkan minat siswa dengan mengecek kondisi baik siswa maupun kelas.
3.
Siswa mempersiapkan diri untuk mengerjakan kuis atas materi yang telah dibahas.
Kegiatan inti (65 menit) 1.
Guru memberikan kuis atau ulangan harian tentang laporan laba-rugi dan laporan perubahan modal (30 menit).
2.
Guru dan peneliti membagikan soal kuis berupa soal pilihan ganda dan soal essay.
3.
Guru dan peneliti mengawasi siswa dalam mengerjakan kuis dengan tujuan agar siswa mengerjakan kuis secara individual dan tidak bekerja
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
112
sama dengan temannya. 4.
Guru dan peneliti meminta lembar jawab soal dari kuis yang telah dikerjakan setelah waktu untuk mengerjakan kuis telah selesai.
5.
Guru membahas soal latihan ke 2 yang sudah dikerjakan siswa di rumah.
Kegiatan akhir (15 menit) 1.
Guru memberikan kesimpulan dari materi dan soal ulangan yang telah dikerjakan.
2.
Guru memberitahukan kepada siswa bahwa penghargaan terhadap kuis yang telah dilakukan akan diberikan pada pertemuan berikutnya.
3.
Guru menyuruh siswa untuk mempelajari materi pada pertemuan berikutnya.
4.
V.
Menutup pelajaran dengan salam.
Metode, Media dan Sumber Belajar 1. Metode Model pembelajaran -
Cooperatif Learning.
Metode Pembelajaran -
Student Teams Achievement Divisions (STAD).
-
Ceramah.
-
Pemberian tugas.
2. Media -
Papan tulis, alat tulis,
3. Sumber belajar 1. Akuntansi SMA untuk kelas XI IPS, Drs. Alam S,M.M 2. Erlangga 2004, Hal 148 - 157 3. Sumber lain yang relevan 4. Modul akuntansi karangan Dra. Dwi Nuraini.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
113
VI. Penugasan terstruktur dan Penugasan Mandiri Tidak Terstruktur a. Penugasan Terstruktur Berikut adalah data dari Daftar Sisa Setelah Penyesuaian per 3Desember 2009 dari Bioskop Ramayana milik Tuan Hartanto : Asuransi dibayar dimuka Rp. 600.000,00 Hutang usaha Rp. 1.500.000,00 Pendapatan Parkir Rp. 865.000,00 Pendapatan Penjualan Karcis masuk Rp. 9.072.000,00 Beban Pemeliharaan Kamera Rp. 200.000,00 Beban Iklan Rp. 150.000,00 Beban Listrik Rp. 2.400.000,00 Modal Tuan Hartanto Rp.13.720.000,00 Beban Administrasi Rp. 275.000,00 Kas Rp. 1.707.000,00 Beban Gaji Pegawai Rp. 750.000,00 Hutang gaji Rp. 65.000,00 Pengambilan Prive Tuan Hartanto Rp. 325.000,00 Peralatan Bioskop Rp. 2.400.000,00 Bangunan Rp.17.500.000,00 Akumulasi Penyusutan Peralatan Rp. 600.000,00 Akumulasi Penyusutan Bangunan Rp. 5.000.000,00 Perlengkapan Rp. 700.000,00 Beban Asuransi Rp. 1.200.000,00 Beban Telepon Rp. 800.000,00 Beban Penyusutan Peralatan Rp. 200.000,00 Beban Penyusutan Bangunan Rp. 700.000,00 Beban Perlengkapan Rp. 420.000,00 Beban Pemeliharaan Bangunan Rp. 180.000,00 Diminta : 1. Susunlah Laporan Laba Rugi Bioskop Ramayana (bentuk Multiple Step ) 2. Laporan Perubahan Modal b. Penugasan Mandiri Tidak Terstruktur Carilah / down load laporan laba rugi dan laporan perubahan modal suatu perusaaan jasa yang sudah go public di internet. VII. Penilaian Penilaian yang dilakukan adalah ditinjau dari keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan maupun saat berdiskusi dengan kelompok dan penilaian tes tertulis yang berupa kuis.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
114
Berikut soal untuk kuis : Berikut adalah data dari Daftar Sisa Setelah Penyesuaian per 31 Desember 2007 dari Bioskop Arjuna milik tuan Abimanyu di Solo : Hutang Bank Rp. 10.000.000,00 Asuransi dibayar dimuka Rp. 1.200.000,00 Hutang Usaha Rp. 3.800.000,00 Pendapatan Sewa Kantin Rp. 1.500.000,00 Pendapatan Parkir Rp. 600.000,00 Beban Pemeliharaan Kamera Rp. 400.000,00 Beban Iklan Rp. 200.000,00 Beban Listrik Rp. 4.200.000,00 Modal Tuan Abimanyu Rp. 27.000.000,00 Beban Administrasi Rp. 1.550.000,00 Kas Rp. 3.404.000,00 Beban Gaji Pegawai Rp. 1.500.000,00 Hutang gaji Rp. 130.000,00 Pengambilan Prive Tuan Abimanyu Rp. 650.000,00 Peralatan Rp. 14.800.000,00 Gedung Rp. 35.000.000,00 Akumulasi Penyusutan Peralatan Rp. 1.200.000,00 Akumulasi Penyusutan Gedung Rp. 10.000.000,00 Perlengkapan Rp. 1.400.000,00 Beban Asuransi Rp. 2.400.000,00 Beban Telepon Rp. 1.600.000,00 Pendapatan Karcis Masuk Rp. 17.774.000,00 Beban Penyusutan Peralatan Rp. 400.000,00 Beban Penyusutan Bangunan Rp. 1.400.000,00 Beban Perlengkapan Rp. 840.000,00 Beban Pemeliharaan Bangunan Rp. 260.000,00 Beban Bunga Rp. 200.000,00 Beban Lain-lain Rp. 600.000,00 Diminta : 1. Susunlah Laporan Laba-Rugi dengan Bentuk Multiple Step 2. Laporan Perubahan Modal
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
115
KUNCI JAWABAN: SOAL LATIHAN Bentuk Multiple Step “Bioskop Ramayana“ Laporan Laba-Rugi Per 31 Desember 2009 Pendapatan Usaha Pendapatan Penjualan karcis Beban Usaha Beban pml kamera Beban iklan Beban listrik Beban administrasi Beban gaji pegawai Beban asuransi Beban telepon Beban pny. Peralatan Beban pny. Bangunan Beban perlengkapan Beban pml. bangunan Jumlah Beban Usaha Laba Usaha Pendapatan di luar usaha Beban di luar usaha Laba di luar usaha Laba Bersih
Rp 9.072.000,00
Rp 200.000,00 Rp 150.000,00 Rp 2.400.000,00 Rp 275.000,00 Rp 750.000,00 Rp 1.200.000,00 Rp 800.000,00 Rp 200.000,00 Rp 700.000,00 Rp 420.000,00 Rp 180.000,00
Rp 7.000.000,00 Rp 2.072.000,00
Rp 1.500.000,00 Rp Rp 1.500.000,00 Rp 3.572.000,00
“Bioskop Ramayana” Laporan Perubahan Modal Per 31 Desember 2009 Modal per 1 Desember 2009 Laba bersih tahun 2009 Prive Tn. harto Penambahan Modal Modal per 31 Desember 2009
Rp 13.720.000,00 Rp 3.572.000,00 (Rp 325.000,00)
commit to user
Rp 3.247.000,00 Rp 16.967.000,00
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
116
SOAL ULANGAN Bentuk Multiple Step “Bioskop Arjuna“ Laporan Laba-Rugi Per 31 Desember 2007 Pendapatan Usaha Pendapatan Penjualan karcis Rp 17.774.000,00 Pendapatan sewa kantin Rp 1.500.000,00
Rp 19.274.000,00 Beban Usaha Beban pml kamera Beban iklan Beban listrik Beban administrasi Beban gaji pegawai Beban asuransi Beban telepon Beban pny. Peralatan Beban pny. Bangunan Beban perlengkapan Beban pml. bangunan Beban lain-lain Jumlah Beban Usaha Laba Usaha Pendapatan di luar usaha Pendapatan parkir Beban di luar usaha Beban di luar usaha Laba di luar usaha Laba Bersih
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
400.000,00 200.000,00 4.200.000,00 1.550.000,00 1.500.000,00 2.400.000,00 1.600.000,00 400.000,00 1.400.000,00 840.000,00 260.000,00 600.000,00
Rp 15.350.000,00 Rp 3.924.000,00
Rp 600.000,00 (Rp 200.000,00)
Rp 400.000,00 Rp 4.324.000,00
“Bioskop Arjuna” Laporan Perubahan Modal Per 31 Desember 2007 Modal per 1 Desember 2007 Laba bersih tahun 2007 Prive Tn. harto Penambahan Modal Modal per 31 Desember 2007
Rp 27.000.000,00 Rp 4.324.000,00 (Rp 600.000,00)
commit to user
Rp 3.674.000,00 Rp 30.674.000,00
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
117
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
118
Lampiran 13
Tabel 22. Pembagian Kelompok Siklus 1 Kelompok 1 ARSYAD ZHARA ALBERT DIKA
70 47 54 34
Kelompok 2 GARIN PUTRI ALFIAN DOVI
81 47 58 31
72 63 50 42
Kelompok 4 NINDA REZA BARA ADIEL
71 65 54 47
74 54 46 44
Kelompok 6 OXILIA DEWI M DANIEL BAGIR
79 50 52 42
Kelompok 7 WULAN ALIF YOSAFAT NURMAN
84 54 38 30
Kelompok 8 VIEKA AJI HANITA SAMUEL
73 48 57 46
Kelompok 9 VERONIKA ATIKA GALIH NI LUH ANGGA
83 58 61 32 39
Kelompok 3 GRAFIKA NUR FIRDAUS ANGKI BETA
Kelompok 5 NUR RAHMI DEWI P CHRISNA HADI
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
119
Lampiran 14 Tabel 23. Nilai Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif pada Siklus I No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
NIS 17640 17328 17291 17330 17368 17293 17483 17371 17297 17488 17333 17303 17608 17649 17307 17493 17338 17339 17340 17645 17342 17384 17580 17315 17316 17318 17467 17390 17644 17358 17321 17324 17362 17399 17363 17365 17327
Nama Siswa ADIEL YOGA KHARISMA AGUSTINUS AJI ALBERT CHRISTIAN G ALFIAN SHENA AMANDA ANGGA SEPTIAN SAPUTRA ANGKI DARMAWAN ARSYAD FAUZAN ATIKA FIKRI TSANI BAYU BARA BETA ANATASIA CHRISNA HARYO PUTRO DANIEL DEDE PUTERA K DEWI MARPINJUNG DEWI PUSPITA SARI DIKA KARUNIA PUTRI DOVI ARPRIA LISTYA GALIH INDRA PERMANA GARIN CHRISTI SAPUTRI GRAFIKA HARIS PRAMISTI HADI CAHYONO HANITA KURNIA MUHAMAD REZA IRAWAN MUHAMMAD ALIF ADITYA MUHAMMAD BAGIR NI LUH MADE KARTIKA R NINDA ISWARA NUR FIRDAUS RAMADHANI NUR RAHMI AKBARINI NURMAN TRI UTOMO OXSILIA DEA BERLIANA A PUTRI ASNADI S SAMUEL CHRIS PRANANDA VERONIKA ELLIYANA D VIEKA DYAH AYU P WULAN MERDEKA SARI YOSAFAT AGUNG PUTRA ZHARA ANGGITA W Nilai rata-rata (Sumber: data primer yang diolah, 2010)
commit to user
Nilai 71 99 65 100 56 45 70 100 96 81 59 52 82 98 65 52 52 100 73 61 68 94 100 85 73 100 77 85 73 72 92 67 73 58 100 74 68 76,64
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
120
Lampiran 15 Tabel 24. Lembar Skor Kuis Siklus I No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
NIS 17640 17328 17291 17330 17368 17293 17483 17371 17297 17488 17333 17303 17608 17649 17307 17493 17338 17339 17340 17645 17342 17384 17580 17315 17316 17318 17467 17390 17644 17358 17321 17324 17362 17399 17363 17365 17327
Nama Siswa ADIEL YOGA KHARISMA AGUSTINUS AJI ALBERT CHRISTIAN G ALFIAN SHENA AMANDA ANGGA SEPTIAN ANGKI DARMAWAN ARSYAD FAUZAN ATIKA FIKRI TSANI BAYU BARA BETA ANATASIA CHRISNA HARYO PUTRO DANIEL DEDE PUTERA K DEWI MARPINJUNG DEWI PUSPITA SARI DIKA KARUNIA PUTRI DOVI ARPRIA LISTYA GALIH INDRA PERMANA GARIN CHRISTI SAPUTRI GRAFIKA HARIS HADI CAHYONO HANITA KURNIA MUHAMAD REZA MUHAMMAD ALIF MUHAMMAD BAGIR NI LUH MADE KARTIKA R NINDA ISWARA NUR FIRDAUS NUR RAHMI AKBARINI NURMAN TRI UTOMO OXSILIA DEA BERLIANA PUTRI ASNADI S SAMUEL CHRIS VERONIKA ELLIYANA D VIEKA DYAH AYU P WULAN MERDEKA SARI YOSAFAT AGUNG PUTRA ZHARA ANGGITA W Nilai rata-rata (Sumber: data primer yang diolah, 2010)
commit to user
Dasar 57 58 64 68 49 64 80 68 64 54 60 62 60 64 44 44 63 89 81 54 67 72 75 52 53 81 73 68 52 85 64 56 86 71 89 48 58 64,78
Kuis I 71 99 65 100 56 45 70 100 96 81 59 52 82 98 65 52 52 100 73 61 68 94 100 85 73 100 77 85 73 72 92 67 73 58 100 74 68 76,64
Poin 30 30 20 30 20 5 10 30 30 30 10 20 30 30 30 20 5 30 10 20 20 30 30 30 30 30 20 30 30 5 30 30 5 5 30 30 20
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
121
Lampiran 16 Tabel 25. Lembar Rangkuman Tim Siklus I
Kelompok 1 Anggota Tim Arsyad Zhara Albert Dika Total Skor Tim Rata-rata Tim Penghargaan Tim
Poin Siklus I 10 20 20 30 80 20 Great Team
Kelompok 2 Anggota Tim Garin Putri Shena Dovi Total Skor Tim Rata-rata Tim Penghargaan Tim
Poin Siklus I 30 30 30 20 110 27,5 Super Team
Kelompok 3 Anggota Tim Grafika Nur firdaus Angki Beta Total Skor Tim Rata-rata Tim Penghargaan Tim
Poin Siklus I 10 20 5 30 65 16,5 Good Team
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
122
Kelompok 4 Anggota Tim Ninda Reza Bara Adiel Total Skor Tim Rata-rata Tim Penghargaan Tim
Poin Siklus I 30 30 30 30 120 30 Super Team
Kelompok 5 Anggota Tim Nur rahmi Dewi P Chrisna Hadi Total Skor Tim Rata-rata Tim Penghargaan Tim
Poin Siklus I 30 30 10 20 90 22,5 Great Team
Kelompok 6 Anggota Tim Oxilia Dewi M Daniel Baghir Total Skor Tim Rata-rata Tim Penghargaan Tim
Poin Siklus I 5 30 20 30 85 21,5 Great Team
Kelompok 7 Anggota Tim Wulan Alif Yosafat Nurman Total Skor Tim Rata-rata Tim Penghargaan Tim
Poin Siklus I 30 30 30 20 110 27,5 Super Team
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
123
Kelompok 8 Anggota Tim Vieka Aji Hanita Samuel Total Skor Tim Rata-rata Tim Penghargaan Tim
Poin Siklus I 5 30 20 30 85 21,5 Great Team
Kelompok 9 Anggota Tim Veronika Atika Galih Ni Luh Angga Total Skor Tim Rata-rata Tim Penghargaan Tim
Poin Siklus I 5 30 5 30 20 90 18 Good Team
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
124
Lampiran 17
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
125
Lampiran 18 Penilaian Ranah Psikomotorik (Siklus I) Tabel 26. Lembar Observasi Penilaian Ranah Psikomotorik Aspek yang diamati
No
Nama Siswa
Kerja sama
Kemampuan
Kecepatan
Kecepatan
dalam
menjelaskan
menjawab
dan
Jumlah
diskusi
dalam
dan
kerapian
Skor
kelompok
presentasi
keberanian
pekerjaan
saat
atas soal
bertanya
saat
mengerjakan
latihan yang
saat KBM
evaluasi
soal latihan
telah
dengan
tertulis
dikerjakan
STAD
Nilai
1
ADIEL Y
4
3
3
4
14
70
2
AGUST. AJI
4
3
4
4
15
75
3
ALBERT C
3
3
3
3
12
60
4
A SHENA
4
3
3
4
14
70
5
ANGGA S
3
3
3
3
12
60
6
ANGKI D
3
3
3
3
12
60
7
ARSYAD F
4
4
3
4
15
75
8
ATIKA F
4
3
3
4
14
70
9
BAYU B
4
3
3
4
14
70
10
BETA A
4
3
3
4
14
70
11
CHRISNA H
3
3
3
3
12
60
12
DANIEL D
4
3
3
3
13
65
13
DEWI M
4
3
3
3
13
65
14
DEWI P
4
3
3
4
14
70
15
DIKA K
3
3
3
3
12
60
16
DOVI A
3
2
3
3
11
55
17
GALIH I
3
2
2
3
10
50
18
GARIN C
5
4
4
5
18
90
19
GRAFIKA H
5
4
4
4
17
85
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
126
20
HADI C
3
2
3
3
11
55
21
HANITA K
4
3
3
4
14
70
22
M. REZA
4
3
3
4
14
70
23
M. ALIF
4
3
3
4
14
70
24
M. BAGIR
4
3
3
3
13
65
25
NI LUH M
4
3
3
3
13
65
26
NINDA I
5
4
4
5
18
90
27
N FIRDAUS
4
4
4
5
17
85
28
N. RAHMI
4
3
3
4
14
70
29
NURMAN T
4
3
3
3
13
65
30
OXSILIA D
4
3
3
4
14
70
31
PUTRI A
4
3
3
4
14
70
32
SAMUEL C
4
3
3
3
13
65
33
VERONIKA
5
4
4
4
17
85
34
VIEKA D
4
3
3
4
14
70
35
WULAN M
5
4
4
5
18
90
36
YOSAFAT A
4
3
3
3
13
65
37
ZHARA A
4
3
3
3
13
65
Nilai rata-rata siswa
Keterangan: Skor 5 : Baik Sekali Skor 4 : Baik Skor 3 : Cukup Skor 2 : Kurang Skor 1 : Kurang Sekali
commit to user
67,43
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
127
Cara penilaian psikomotorik: Setelah Diterapkan STAD Skor yang diberikan mengenai kerjasama saat berdiskusi yaitu dengan rentang 1-5, siswa akan mendapat skor 5 (baik sekali) jika dapat bekerjasama dengan baik, menghargai pendapat teman dan mau memberi penjelasan kepada teman yang mengalami kesulitan atau kurang paham terhadap suatu permasalahan yang sedang dihadapi. Skor 4 (baik) akan diperoleh siswa jika dia dapat bekerjasama dengan baik, menghargai pendapat dari teman namun kurang sabar dalam menghadapi teman sekelompoknya yang masih mengalami kesulitan. Skor 3 (cukup) jika siswa dapat bekerjasama dengan baik namun dia kurang dapat menghargai pendapat teman dengan baik. Skor 2 (cukup) jika siswa kurang dapat bekerjasama dengan siswa yang lain. Skor 1 (kurang sekali) jika siswa sama sekali tidak dapat bekerjasama dengan baik (menyepelekan diskusi). Skor yang diberikan saat mempresentasikan hasil diskusi atas soal latihan yang telah dikerjakan yaitu dengan rentang 1-5 dengan rincian sebagai berikut: skor 5 (baik sekali) akan diperoleh siswa jika dia bersedia mempresentasikan hasil diskusi tanpa ditunjuk oleh guru dan dengan jawaban benar, skor 4 (baik) diberikan kepada siswa yang bersedia mempresentasikan hasil diskusi tanpa ditunjuk oleh guru walaupun jawabannya belum tentu benar. Skor 3 diberikan kepada siswa yang bersedia presentasi tapi dengan ditunjuk guru dan jawaban yang benar. Skor 2 (kurang) akan diperoleh siswa yang bersedia presentasi tapi dengan ditunjuk guru dan jawaban belum tentu benar. Skor 1 (kurang sekali) akan diperoleh siswa yang tidak mau presentasi sama sekali. Skor yang diberikan kepada siswa yaitu dengan rentang 1-5, dengan perincian sebagai berikut: skor 5 (baik sekali) untuk siswa yang dapat menjawab pertanyaan dari guru dengan cepat dan penuh rasa percaya diri, skor 4 (baik) untuk siswa yang cepat menjawab tetapi dia ragu-ragu dengan jawabanya, skor 3 (cukup) untuk siswa yang memerlukan waktu sejenak untuk menjawab pertanyaan dari guru, skor 2 (kurang) untuk siswa yang menjawab
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
128
dengan ragu-ragu dan membutuhkan waktu yang lama, dan skor 1 (kurang sekali) untuk siswa yang sama sekali tidak menjawab dan tidak mau mencoba untuk menjawanya.
Skor yang diberikan
mengenai kecepatan dan kerapian pekerjaan
siswa saat evaluasi yaitu dengan rentang 1-5. Skor 5 (baik sekali) akan diperoleh siswa jika dia dapat menyelesaikan tes dalam waktu yang cepat (selesai sebelum waktu yang ditentukan) dan pekerjaannya pun rapi tanpa ada coretan. Skor 4 (baik) akan diperoleh siswa jika dia cepat mengerjakan tes namun pekerjaanya terdapat sedikit coretan, skor 3 (cukup) akan diperoleh siswa jika dia menyelesaikan tes tepat pada waktunya dan pekerjaannya terdapat sedikit coretan. Skor 2 (kurang) untuk siswa yang belum menyelesaikan tesnya sesuai waktu yang ditentukan namun pekerjaanya rapi. Skor 1 (kurang sekali) akan diperoleh siswa jika dia tidak dapat menyelesaikan tes sesuai waktu yang telah ditentukan dan pekerjaannya pun terdapat banyak coretan-coretan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
129 Lampiran 19 Tabel 27. Lembar Obsevasi Keaktifan Siswa Saat Siklus I
No.
Nama Siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
ADIEL YOGA AGUSTINUS AJI ALBERT ALFIAN SHENA ANGGA SEPTIAN ANGKI ARSYAD FAUZAN ATIKA FIKRI BAYU BARA BETA ANATASIA CHRISNA HARYO DANIEL DEDE DEWI M DEWI P DIKA KARUNIA P DOVI ARPRIA GALIH INDRA GARIN CHRISTI GRAFIKA HARIS HADI CAHYONO HANITA KURNIA MUHAMAD REZA I MUHAMMAD ALIF MUH BAGIR NI LUH MADE NINDA ISWARA NUR FIRDAUS NUR RAHMI NURMAN TRI OXSILIA DEA PUTRI ASNADI S SAMUEL CHRIS VERONIKA VIEKA DYAH AYU WULAN MERDEKA
Keaktifan dalam diskusi kelompok dan mengerjakan tugas
Aspek yang diamati Keaktifan selama pembelajaran
commit to user
Keaktifan bertanya
Keaktifan menjawab pertanyaan lisan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
130
36 YOSAFAT AGUNG 37 ZHARA ANGGITA Jumlah siswa yang aktif 29 23 Persentase keaktifan siswa 78,4% 62,2% Rata-rata persentase keaktifan siswa saat siklus I
commit to user
15 40,5% 60,36%
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
131 Lampiran 20 Lembar Observasi Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IS 2 (Pengamatan Pada Guru)
Hari / Tanggal
:
Nama Pengamat
:
Lembar ini diisi oleh guru pengampu sebagai pengamat pada saat proses pembelajaran. Lembar observasi ini memuat aspek-aspek pengukuran dari penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe
STAD. Berilah tanda check list (V) pada angka-angka yang sesuai dengan pengamatan Anda pada kolom indicator yang tersedia Skor 5 : Baik Sekali Skor 4 : Baik Skor 3 : Cukup Skor 2 : Kurang Skor 1 : Kurang Sekali
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
132 No
Aspek yang Diamati
1.
Menjelaskan materi pengantar dengan menjelaskan
1
2
3
4
materi-materi pokok yang akan dipelajari oleh siswa.
2.
Membagi siswa
ke dalam kelompok dimana satu
kelompok terdiri dari 4-5 orang.
3.
Mengarahkan siswa untuk bergabung dengan anggota
kelompoknya masing-masing.
4.
Membagikan
soal
latihan
pada
masing-masing
kelompok.
5.
Meminta siswa secara berkelompok untuk berdiskusi dalam mengerjakan soal latihan.
6.
7.
Mengawasi dan mengarahkan kegiatan diskusi kelompok yang berlangsung agar keaktifan para siswa tetap terkontrol. a. Memotivasi siswa untuk bertanya kepada anggota kelompoknya mengenai materi yang kurang dipahami. b. Memotivasi siswa untuk berani mengemukakan pendapatnya. c. Mengarahkan dan memberikan masukan pada proses diskusi pada masing-masing kelompok. d. Menjawab pertanyaan dari kelompok yang kurang paham mengenai materi yang diberikan. Meminta salah satu kelompok melalui perwakilannya mempresentasikan hasil dari soal latihan tersebut.
8.
Memberikan tanggapan terhadap presentasi siswa, tanggapan bisa berupa pelurusan dari penjelasan siswa yang kurang tepat dan tambahan materi dari apa yang
siswa belum jelaskan.
9.
Memberikan
pujian
atau
penghargaan
terhadap
kelompok yang paling solid dan prestasinya bagus.
10. Memberikan tes sebagai evaluasi hasil belajar
commit to user
5
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
133 Lampiran 21 CATATAN LAPANGAN 2 (Siklus I) A. Pertemuan Pertama Hari/ Tanggal
: Senin, 29 Maret 2010
Waktu
: 10.45-11.30 WIB
Kelas
: XI IS 2 SMA Negeri 2 Surakarta
Model Pembelajaran
: STAD
Tema Pembelajaran
: Menyusun Laporan Keuangan
Jumlah Siswa
: 34 orang
Jenis
: Observasi mendalam
Deskripsi:
Kegiatan belajar mengajar diawali dengan ucapan salam dari guru dan mengabsen siswa satu per satu untuk mengecek kehadiran siswa. Setelah diabsen ternyata pada hari itu terdapat 3 siswa yang tidak masuk, siswa tersebut adalah Baghir, galih dan Albert. Kemudian
Guru memberi
pengarahan tentang metode pembelajaran kooperatif tipe STAD yang akan diterapkan. Guru membagi siswa menjadi 9 kelompok yang masing-masing kelompok beranggotakan 4-5 siswa yang berbeda kemampuan akademiknya. Guru menunjuk salah satu siswa dari masing-masing kelompok untuk menjadi ketua kelompok, dimana tugas dari ketua kelompok adalah mengkoordinasi teman sekelompoknya agar ikut aktif dalam diskusi, serta mengajari teman sekelompoknya. Guru menerangkan materi tentang Laporan Keuangan.. Setelah guru menjelaskan secara garis besar tentang materi yang bersangkutan lalu guru memberikan kesempatan pada masing-masing kelompok untuk mendiskusikan materi secara lebih dalam lagi. Guru melanjutkan menerangkan materi pelajaran tentang Laporan Laba Rugi. Sebelum pembelajaran berakhir guru mempersilakan siswa untuk menanyakan materi yang belum dipahami. Ada beberapa siswa yang bertanya, yaitu: Garin, Wulan, dan Veronika.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
134 Refleksi:
Berdasarkan
pengamatan
yang
dilakukan
oleh
peneliti
yang
berkolaborasi dengan guru mengenai proses pembelajaran akuntansi dengan materi menyusun Laporan Keuangan sudah berjalan dengan baik meskipun terdapat sedikit kekurangan. Kekurangan tersebut antara lain: siswa masih malu bertanya maupun mengutarakan pendapatnya, padahal tidak semua siswa paham tentang materi tersebut. Namun guru selalu memberikan dorongan dan motivasi kepada siswa agar tidak malu dan berani dalam bertanya dan mengutarakan pendapatnya.
B. Pertemuan Kedua Hari/ Tanggal
: Selasa, 30 Maret 2010
Waktu
: 07.30-09.00 WIB
Kelas
: XI IS 2 SMA Negeri 2 Surakarta
Model Pembelajaran
: STAD
Tema Pembelajaran
: Menyusun Laporan LabaRugi dan Perbahan Modal
Jumlah Siswa
: 37 orang
Jenis
: Observasi mendalam
Deskripsi:
Guru mengawali pembelajaran dengan mengucap salam pembuka dan mengecek kehadiran siswa. Guru memotivasi siswa sebelum memulai pelajaran dengan memberi pertanyaan tentang unsur dan bentuk dari Laporan Laba Rugi. Guru menunjuk 5 siswa, namun hanya 2 siswa yang mau menjawab pertanyaan. Suasana menjadi tegang karena tidak biasanya guru memberikan pertanyaan di awal pembelajaran. Banyak siswa yang protes karena guru melakukan perubahan yang membuat siswa menjadi berdebar hatinya. Namun perubahan tersebut berdampak positif bagi siswa, siswa menjadi lebih memperhatikan guru meskipun ada beberapa siswa yang masih tetap tidak memperhatikan. Dua siswa yang menjawab pertanyaan dengan benar adalah Garin dan Ninda.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
135 Guru menerangkan materi tentang Laporan Perubahan Modal. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk memahami materi yang telah disampaikan dan mendiskusikan dengan anggota kelompok tentang materi yang diajarkan. Guru membagikan lembar soal latihan
kepada setiap kelompok
sebagai bahan yang akan dipelajari siswa. Guru memberi bantuan hanya dengan memperjelas perintah dan mengulang sedikit konsep. Selama belajar dalam kelompok, tugas anggota kelompok adalah menguasai materi pelajaran dan membantu teman satu kelompok untuk menguasai materi. Anggota kelompok yang mengalami kesulitan terlebih dahulu bertanya kepada sesama anggota kelompok ataupun kelompok lain, dan apabila mengalami kesulitan baru diperbolehkan bertanya kepada guru. Siswa yang bertanya saat itu adalah Agustinus Aji, Angga dan Bayu Bara Setelah waktu yang
diberikan untuk diskusi berakhir,
guru
mempersilakan kepada masing-masing kelompok untuk mempresentasikan jawaban kelompoknya. Salah satu perwakilan dari kelompok VIII yaitu Wulan Merdeka
dengan
sukarela
mempresentasikan
jawabannya.
Karena
keterbatasan waktu hanya satu kelompok saja yang mempresentasikan jawaban dari soal latihan tersebut. Refleksi:
Berdasarkan pengamatan pada pertemuan kedua pada siklus I, pada saat diskusi dan kerja tim, pada awalnya terdapat beberapa siswa yang masih sungkan untuk mengutarakan pendapat kepada teman satu timnya dan belum dapat bekerjasama dengan baik dalam timnya namun guru memberikan motivasi kepada siswa untuk dapat bekerja sama dalam tim dan tidak boleh malu untuk mengutarakan pendapatnya kepada timnya, selain itu guru juga mengingatkan bahwa kesuksesan tim tergantung dari kerjasama antaranggota timnya. Hal ini terlihat ketika salah satu siswa berani maju untuk mempresentasikan jawaban hasil diskusi kelompok mereka dan mencoba untuk mengutarakan pendapatnya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
136 C. Pertemuan Ketiga Hari/ Tanggal
: Senin, 5 April 2010
Waktu
: 10.45-11.30 WIB
Kelas
: XI IS 2 SMA Negeri 2 Surakarta
Model Pembelajaran : STAD Tema Pembelajaran
: Menyusun Laporan LabaRugi dan Perubahan Modal
Jumlah Siswa
: 36 orang
Jenis
: Observasi mendalam
Deskripsi:
Guru memulai pelajaran dengan mengucap salam dan mengabsen siswa satu persatu, siswa yang tidak masuk pada pertemuan ketiga ini adalah Chrisna. Guru memberikan soal latihan yang kedua. Siswa mengerjakan soal latihan yang kedua dengan cara berdiskusi dengan kelompok masing-masing seperti pada pertemuan sebelumnya. Guru mengawasi dan mengontrol jalannya diskusi tiap-tiap kelompok. Guru mempersilakan siswa untuk bertanya mengenai materi pelajaran yang belum jelas. Ada beberapa siswa yang bertanya yaitu Atika, Adiel, Samuel, baghir dan Angki. Guru meminta siswa mempersiapkan diri untuk menghadapi tes hasil belajar sesuai apa yang telah dipelajari sebelumnya
Refleksi:
Pengamatan yang dilakukan peneliti yang berkolaburasi dengan guru yang berlangsung pada pertemuan pertama, kedua, dan ketiga menunjukkan bahwa proses belajar berjalan dengan baik. Siswa terlihat aktif dan sangat antusias dengan adanya diskusi kelompok. Guru juga berkeliling tiap kelompok untuk memastikan setiap siswa ikut berperan aktif, meskipun belum dapat memonitor seluruh siswa. Secara keseluruhan, pelaksanaan diskusi kelompok berjalan semakin baik dan siswa terlihat sangat senang juga bersemangat saat pelaksanaan pembelajaran dengan diskusi kelompok ini.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
137 D. Pertemuan Keempat Hari/ Tanggal
: Selasa, 6 April 2010
Waktu
: 07.30-09.00 WIB
Kelas
: XI IS 2 SMA Negeri 2 Surakarta
Model Pembelajaran
: STAD
Tema Pembelajaran
: Menyusun Laporan LabaRugi & Perubahan Modal
Jumlah Siswa
: 37 orang
Jenis
: Observasi mendalam
Deskripsi:
Peneliti yang bertindak sebagai guru menggantikan guru yang sedang penataran diluar kota memulai pembelajaran dengan mengucapkan salam kepada siswa dan mengabsen kehadiran siswa satu persatu. Sebelum evaluasi dimulai guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempersiapkan diri menjawab tes atas materi yang telah mereka pelajari dengan kelompoknya pada pertemuan sebelumnya. Siswa diperbolehkan bertanya materi yang belum dimengerti kepada guru. Kemudian guru memberikan soal evaluasi kepada siswa. Selama tes berlangsung guru mengawasi jalannya tes dengan baik. Selama tes berlangsung, siswa cukup tenang dalam mengerjakan soal evaluasi meskipun terdapat siswa yang berusaha bertanya pada teman sebelahnya namun hal tersebut masih dalam batas kewajaran. Guru mengawasi dengan ketat, sehingga siswa cenderung takut dengan guru dan mengerjakan secara mandiri sesuai kemampuannya. Setelah waktu yang diberikan untuk mengerjakan tes berakhir, lembar jawab siswa segera dikumpulkan. Setelah tes hasil belajar selesai maka kegiatan pembelajaran pada pertemuan ini berakhir yang kemudian akan dilaksanakan siklus ke II.
Refleksi:
Pengamatan yang telah dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa proses evaluasi berjalan cukup lancar. Hampir semua siswa mengerjakan tes
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
138 evaluasi secara mandiri. Guru memberikan teguran pada siswa yang berusaha untuk menanyakan jawaban kepada teman. Siswa lebih mudah memahami materi dengan belajar tim karena siswa merasa lebih leluasa menanyakan hal-hal yang menjadi kesulitan mereka kepada teman sebaya dibandingkan kepada guru.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
139 Lampiran 22 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Siklus II
Sekolah
: SMA Negeri 2 Surakarta
Mata Pelajaran
: KETERAMPILAN AKUNTANSI
Kelas / Semester
: XI IPS 2 / 2
Alokasi Waktu
: 6 x 45 menit ( 4 x Pertemuan)
Standar Kompetensi
: Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan jasa
Kompetensi Dasar
I.
: Menyusun Laporan Keuangan Perusahaan Jasa
Indikator Menyusun Neraca suatu Perusahaan Jasa.
II.
Tujuan Pembelajaran Setelah proses kegiatan belajar mengajar terselesaikan siswa diharapkan dapat : Menyusun Neraca suatu Perusahaan Jasa.
III. Materi Ajar Neraca adalah Suatu daftar yang mencatat secara sistimatis tentang Aktiva, Kewajiban dan Modal Perusahaan pada tanggal tertentu yang biasanya pada akhir bulan/ akhir tahun. Unsur –unsur Neraca a. Aktiva (Assets) adalah kekayaan perusahaan yang dapat dinilai dengan uang. Aktiva disusun berdasar urutan likuiditas atau Tingkat kelancarannya, yang terdiri dari: • Aktiva Lancar (Current Assets): Aktiva yang berupa kas/bank dan sumber- sumber lain yang segera dicairkan menjadi kas/bank.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
140 contoh : - Kas dan bank
- Piutang dagang
- Surat berharga
- Perlengkapan
- Wesel tagih
- Biaya dibayar di muka
• Penanaman Modal jangka panjang contoh : - Penyertaan dalam bentuk saham, obligasi, dan surat berharga - Dana untuk melunasi utang jangka panjang atau dana khusus lainnya • Aktiva tetap (Fixed Assets): Aktiva yang penggunaanya lebih dari 1 kali pemakaian contoh : - Tanah (aktiva yang tidak dapat disusutkan) - Mesin - Peralatan - Bangunan • Aktiva tidak berwujud contoh : - Hak Patent, hak cipta, Good Will, Franchise
b. Utang (Liabilities) adalah kewajiban perusahaan kepada pihak lain yang harus diselesaikan pada saatnya/jatuh tempo. Utang disusun berdasar urutan jatuh tempo, terdiri : • Utang lancar (Current Liabilities): Utang yang dibayar dengan menggunakan harta lancar(jangka waktu kurang dari 1tahun). contoh: - utang dagang
- utang pajak
- wesel bayar
- utang gaji
- utang bank
- Hasil yang diterima di muka
• Utang jangka panjang (Long Term Liabilities): utang yang dibayar dengan jangka lebih dari 1 tahun. contoh: - utang hipotik
- utang obligasi
c. Modal (Ekuitas) adalah hak residual atas aktiva setelah dikurangi kewajiban (bagian hak pemilik dalam perusahaan).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
141 Modal disusun berdasar urutan kekekalannya contoh: - modal yang disetor - cadangan - laba yang ditahan (dalam PT) Harta, utang dan modal disebut akun Riil/akun neraca karena dilaporkan dalam neraca. Bentuk-bentuk Neraca : A. Bentuk Staffel
: Neraca yang disusun dalam satu sisi yang
penyusunannya dimulai dari Harta, Utang dan Modal. B. Bentuk Skontro
: Neraca yang disusun dalam 2 sisi ( sisi kiri dan
sisi kanan ) Sisi kiri memuat unsur Harta, sisi kanan memuat unsur kewajiban dan Modal.
Bentuk Staffel
BENGKEL SUKSES Neraca Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2008 (dalam ribuan rupiah) Harta
Harta Lancar Kas
Rp 14.300,00
Piutang
Rp
400,00
Perlengkapan Bengkel
Rp.
100,00
Sewa Dibayar Dimuka
Rp.
800,00
Asuransi Dibayar Dimuka
Rp.
700,00
Iklan Dibayar dimuka
Rp.
100,00
Rp. 16.400,00 Harta Tetap Peralatan
Rp 5.000,00
Akumulasi Penyusutan
Rp
500,00
Rp
Jumlah Harta
4.500,00
Rp 20.900,00
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
142
Utang
Utang lancar Utang
usaha
Rp.
1.000,00
Utang
gaji
Rp.
200,00
Rp.
100,00
Utang Listrik, Air dan Telpon
Jumlah utang lancar
Rp.
1.300,00
bank
Rp.
2.000,00
Jumlah utang
Rp.
3.300,00
Rp.
17.600,00
Rp.
20.900,00
Utang jangka panjang Utang
Modal
Jumlah Utang + Modal
Bentuk Skontro
BENGKEL SUKSES Neraca Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2008 (dalam ribuan rupiah)
Harta
Utang
Harta Lancar
Utang Lancar
Kas
Rp 14.300,00
Utang Usaha
Rp.1.000,00
Piutang
Rp
400,00
Utang gaji
Rp. 200,00
Perlengkapan Bengkel
Rp.
100,00
Utang Listrik,Air,Tel
Rp. 100,00
Sewa Dibayar Dimuka
Rp.
800,00
Jumlah utang lancar
Rp.1.300,00
Asuransi Dibayar Dimuka
Rp.
700,00
Utang jangka panjang
Iklan Dibayar dimuka
Rp.
100,00
Rp. 16.400,00
Utang bank
Rp 2.000,00
Jumlah utang
Rp.3.300,00
Harta Tetap Peralatan
Akum Penyusutan
Rp 5.000,00
(Rp
Modal
500,00)
Rp
Jumlah Harta
Rp17.600,00
4.500,00
Rp 20.900,00
Jumlah Utang + Modal
commit to user
Rp 20.900,00
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
143
IV. Langkah-Langkah Pembelajaran (Skenario Pembelajaran) Pertemuan Pertama (2x45 menit) Kegiatan awal (15 menit) 1.
Salam pembuka dan mengecek kehadiran siswa
2.
Menciptakan suasana kondusif untuk membangkitkan minat siswa dengan mengecek kondisi baik siswa maupun kelas
3.
Guru memberi pengarahan tentang metode pembelajaran STAD akan diterapkan
4.
Guru membagi siswa menjadi 8 kelompok yang masing-masing kelompok beranggotakan 4-5 siswa yang berbeda kemampuan akademiknya
Kegiatan inti (60 menit) 1.
Mengulang sedikit materi yang terdahulu yang masih ada kaitannya dengan materi yang akan diajarkan dengan cara memberikan pertanyaan kepada siswa agar guru tahu seberapa jauh pemahaman siswa
2.
Guru menerangkan materi tentang Laporan Laba-Rugi
Kegiatan akhir (15 menit) 1.
Guru membuat kesimpulan dari materi yang sudah diajarkan
2.
Guru memberikan tugas rumah kepada siswa untuk mempelajari materi ysng telah diajarkan
3.
Guru menutup pelajaran dengan memberikan salam
Pertemuan Kedua (2 x 45 menit) Kegiatan awal (5 menit) 1.
Salam pembuka dan mengecek kehadiran siswa
2.
Menciptakan suasana kondusif untuk membangkitkan minat siswa dengan mengecek kondisi baik siswa maupun kelas
Kegiatan inti (70 menit) 1.
Mengulang sedikit materi yang terdahulu yang ada kaitannya dengan materi yang akan diajarkan dengan cara memberikan pertanyaan kepada
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
144 siswa agar guru mengetahui seberapa jauh pemahaman siswa 2.
Guru memberikan lembar soal dan lembar jawaban untuk setiap kelompok
3.
Guru meminta kelompok-kelompok untuk mengerjakan latihan soal yang telah diberikan. Siswa yang sudah memahami materi dan bisa mengerjakan soal, harus mengajari teman dalam kelompoknya sampai teman dalam satu kelompok mengerti dan memahami soal-soal yang telah dikerjakan. Hal ini bertujuan agar semua anggota dalam setiap kelompok memahami dan mengerti tentang materi yamg telah dipelajari.
4.
Guru
meminta
dikumpulkan
lembar dan
jawaban
menunjuk
dari salah
setiap satu
kelompok kelompok
untuk untuk
mempresentasikan hasil diskusi kelompok. Kegiatan akhir (15 menit) 1.
Guru membuat kesimpulan dari materi yang sudah diajarkan
2.
Guru memberitahu bahwa pertemuan berikutnya akan diadakan kuis atau ulangan harian, siswa harus mengerjakan soal secara individual dan tidak boleh bekerja sama dengan teman-temannya.
3.
Guru menutup pelajaran dengan memberikan salam
Pertemuan ketiga (2 x 45 menit) Kegiatan awal (15 menit) 1.
Salam pembuka dan mengecek kehadiran siswa
2.
Menciptakan suasana kondusif untuk membangkitkan minat siswa dengan mengecek kondisi baik siswa maupun kelas
3.
Siswa mempersiapkan diri untuk mengerjakan kuis atas materi yang telah dibahas
Kegiatan inti (60 menit) 1.
Guru memberikan kuis atau ulangan harian tentang laporan laba-rugi.
2.
Guru dan peneliti membagikan soal kuis berupa soal pilihan ganda dan soal essay
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
145 3.
Guru dan peneliti mengawasi siswa dalam mengerjakan kuis dengan tujuan agar siswa mengerjakan kuis secara individual dan tidak bekerja sama dengan temannya
Kegiatan akhir (15 menit) 1.
Guru dan peneliti meminta lembar jawab soal dari kuis yang telah dikerjakan
2.
Guru memberikan kesimpulan dari materi dan soal yang telah dikerjakan
3.
Guru memberitahukan kepada siswa bahwa penghargaan terhadap kuis yang telah dilakukan akan diberikan pada pertemuan berikutnya
4.
Guru menyuruh siswa untuk mempelajari materi pada pertemuan berikutnya
5.
V.
Menutup pelajaran dengan salam
Metode, Media dan Sumber Belajar 1.
Metode Model pembelajaran -
Cooperatif Learning
Metode Pembelajaran
2.
-
Student Teams-Achievement Divisions (STAD)
-
Ceramah
-
Pemberian Tugas
Media -
3.
Papan tulis, alat tulis.
Sumber belajar -
Akuntansi SMA untuk kelas XI IPS, Drs. Alam S,M.M
-
Erlangga 2004, Hal 148 - 157
-
Sumber lain yang relevan
-
Modul akuntansi karangan Dra. Dwi Nuraini.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
146
VI. Penugasan terstruktur dan Penugasan Mandiri Tidak Terstruktur a. Penugasan Terstruktur Membuat Laporan Neraca pada soal latihan Siklus I yang berpedoman pada Laporan Laba Rugi dan Laporan Perubahan Modal.
VII. Penilaian Penilaian yang dilakukan adalah ditinjau dari keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan maupun saat berdiskusi dengan kelompok dan penilaian tes tertulis yang berupa kuis. Soal Tes Tertulis 1. Jelaskan pengertian laporan neraca! 2. Sebutkan unsur-unsur neraca! 3. Jelaskan pengertian utang dan sebutkan 2 contoh utang jangka panjang! 4. Berikut ini adalah data dari daftar siswa setelah penyesuaian per 31 Desember 2008 dari Bengkel Abadi Nama Akun
Nominal
Kas
Rp 22.200.000,00
Piutang usaha
Rp 17.000.000,00
Perlengkapan
Rp 9.000.000,00
Sewa dibayar dimuka
Rp 4.000.000,00
Iklan dibayar dimuka
Rp 1.500.000,00
Peralatan
Rp 40.000.000,00
Akumulasi penyusutan peralatan
Rp 1.500.000,00
Utang usaha
Rp 5.500.000,00
Utang gaji
Rp 1.700.000,00
Utang bank
Rp 10.000.000,00
Modal Tuan Abadi
Rp 35.000.000,00
Buatlah laporan neraca dengan bentuk skontro jika diketahui modal akhir Rp 75.000.000,00!
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
147
Kunci jawaban: 1. Laporan neraca adalah suatu daftar yang disusun secara sistematis mengenai aktiva, kewajiban, dan modal suatu perusahaan pada tanggal tertentu yang biasanya dicatat pada akhir periode tertentu. 2. Unsur-unsur neraca: - Harta - Utang - Modal 3. Utang adalah kewajiban perusahaan kepada pihak lain yang harus diselesaikan pada waktu jatuh tempo. 4. Bengkel ABADI NERACA Per 31 Desember 2008 (dalam Rupiah) Utang
Harta
Utang lancar
Harta lancar Kas
22.200.000
Utang usaha
5.500.000
Piutang usaha
17.000.000
Utang gaji
1.700.000
Perlengkapan
9.000.000
Jml Utang lancar
Sewa dibayar dimuka
4.000.000
Utang jangka pjg
Iklan dibayar dimuka
1.500.000
Jumlah harta lancar
53.700.000
Harta tetap Peralatan
7.200.000
Utang bank
10.000.000
Jumlah Utang
17.200.000
Modal Tn.Abadi
75.000.000
Jumlah Utang + Modal
92.200.000
40.000.000
Akum.peny.peralatan( 1.500.000)
Jumlah harta tetap
38.500.000
Jumlah Harta
92.200.000
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
148
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
149 Lampiran 23
Tabel 28. Pembagian Kelompok Siklus 2 Kelompok 1 ARSYAD ZHARA ALBERT DIKA
70 47 54 34
Kelompok 2 GARIN PUTRI ALFIAN DOVI
81 47 58 31
72 63 50 42
Kelompok 4 NINDA REZA BARA ADIEL
71 65 54 47
Kelompok 5 NUR RAHMI DEWI P CHRISNA HADI
74 54 46 44
Kelompok 6 OXILIA DEWI M DANIEL BAGIR
79 50 52 42
Kelompok 7 WULAN ALIF YOSAFAT NURMAN
84 54 38 30
Kelompok 8 VIEKA AJI HANITA SAMUEL
73 48 57 46
Kelompok 9 VERONIKA ATIKA GALIH NI LUH ANGGA
83 58 61 32 39
Kelompok 3 GRAFIKA NUR FIRDAUS ANGKI BETA
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
150 Lampiran 24 Tabel 29. Nilai Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif pada Siklus II No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
NIS 17640 17328 17291 17330 17368 17293 17483 17371 17297 17488 17333 17303 17608 17649 17307 17493 17338 17339 17340 17645 17342 17384 17580 17315 17316 17318 17467 17390 17644 17358 17321 17324 17362 17399 17363 17365 17327
Nama Siswa ADIEL YOGA KHARISMA AGUSTINUS AJI ALBERT CHRISTIAN G ALFIAN SHENA AMANDA ANGGA SEPTIAN SAPUTRA ANGKI DARMAWAN ARSYAD FAUZAN ATIKA FIKRI TSANI BAYU BARA BETA ANATASIA CHRISNA HARYO PUTRO DANIEL DEDE PUTERA K DEWI MARPINJUNG DEWI PUSPITA SARI DIKA KARUNIA PUTRI DOVI ARPRIA LISTYA GALIH INDRA PERMANA GARIN CHRISTI SAPUTRI GRAFIKA HARIS PRAMISTI HADI CAHYONO HANITA KURNIA MUHAMAD REZA IRAWAN MUHAMMAD ALIF ADITYA MUHAMMAD BAGIR NI LUH MADE KARTIKA R NINDA ISWARA NUR FIRDAUS RAMADHANI NUR RAHMI AKBARINI NURMAN TRI UTOMO OXSILIA DEA BERLIANA A PUTRI ASNADI S SAMUEL CHRIS PRANANDA VERONIKA ELLIYANA D VIEKA DYAH AYU P WULAN MERDEKA SARI YOSAFAT AGUNG PUTRA ZHARA ANGGITA W Nilai rata-rata (Sumber: data primer yang diolah, 2010)
commit to user
Nilai 100 96 71 100 98 86 88 88 88 74 86 84 77 98 71 76 75 96 85 72 80 100 100 85 82 95 100 86 100 92 81 84 93 91 100 100 100 88,59
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
151 Lampiran 25 Tabel 30. Lembar Skor Kuis Siklus II No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
NIS 17640 17328 17291 17330 17368 17293 17483 17371 17297 17488 17333 17303 17608 17649 17307 17493 17338 17339 17340 17645 17342 17384 17580 17315 17316 17318 17467 17390 17644 17358 17321 17324 17362 17399 17363 17365 17327
Nama Siswa ADIEL YOGA KHARISMA AGUSTINUS AJI ALBERT CHRISTIAN G ALFIAN SHENA AMANDA ANGGA SEPTIAN ANGKI DARMAWAN ARSYAD FAUZAN ATIKA FIKRI TSANI BAYU BARA BETA ANATASIA CHRISNA HARYO PUTRO DANIEL DEDE PUTERA K DEWI MARPINJUNG DEWI PUSPITA SARI DIKA KARUNIA PUTRI DOVI ARPRIA LISTYA GALIH INDRA PERMANA GARIN CHRISTI SAPUTRI GRAFIKA HARIS HADI CAHYONO HANITA KURNIA MUHAMAD REZA MUHAMMAD ALIF MUHAMMAD BAGIR NI LUH MADE KARTIKA R NINDA ISWARA NUR FIRDAUS NUR RAHMI AKBARINI NURMAN TRI UTOMO OXSILIA DEA BERLIANA PUTRI ASNADI S SAMUEL CHRIS VERONIKA ELLIYANA D VIEKA DYAH AYU P WULAN MERDEKA SARI YOSAFAT AGUNG PUTRA ZHARA ANGGITA W Nilai rata-rata (Sumber: data primer yang diolah, 2010)
commit to user
Kuis I 71 99 65 100 56 45 70 100 96 81 59 52 82 98 65 52 52 100 73 61 68 94 100 85 73 100 77 85 73 72 92 67 73 58 100 74 68 76,64
Kuis II 100 96 71 100 98 86 88 88 88 74 86 84 77 98 71 76 75 96 85 72 80 100 100 85 82 95 100 86 100 92 81 84 93 91 100 100 100 88,59
Poin 30 20 20 30 30 30 30 5 10 10 30 30 10 20 20 30 30 10 30 30 30 20 30 20 20 10 30 20 30 30 5 30 30 30 30 30 30
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
152 Lampiran 26 Tabel 31. Lembar Rangkuman Tim Siklus II
Kelompok 1 Anggota Tim Arsyad Zhara Albert Dika Total Skor Tim Rata-rata Tim Penghargaan Tim
Poin Siklus I 30 30 20 20 100 25 Great Team
Kelompok 2 Anggota Tim Garin Putri Shena Dovi Total Skor Tim Rata-rata Tim Penghargaan Tim
Poin Siklus I 10 5 30 30 75 18,75 Great Team
Kelompok 3 Anggota Tim Grafika Nur firdaus Angki Beta Total Skor Tim Rata-rata Tim Penghargaan Tim
Poin Siklus I 30 30 30 10 100 25 Great Team
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
153 Kelompok 4 Anggota Tim Ninda Reza Bara Adiel Total Skor Tim Rata-rata Tim Penghargaan Tim
Poin Siklus II 10 20 10 30 70 17,5 Great Team
Kelompok 5 Anggota Tim Nur rahmi Dewi P Chrisna Hadi Total Skor Tim Rata-rata Tim Penghargaan Tim
Poin Siklus II 20 20 30 30 100 25 Great Team
Kelompok 6 Anggota Tim Oxilia Dewi M Daniel Bghir Total Skor Tim Rata-rata Tim Penghargaan Tim
Poin Siklus II 30 10 30 20 90 22,5 Great Team
Kelompok 7 Anggota Tim Wulan Alif Yosafat Nurman Total Skor Tim Rata-rata Tim Penghargaan Tim
Poin Siklus II 30 30 30 30 120 30 Super Team
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
154 Kelompok 8 Anggota Tim Vieka Aji Hanita Samuel Total Skor Tim Rata-rata Tim Penghargaan Tim
Poin Siklus II 30 10 30 30 110 27,5 Super Team
Kelompok 9 Anggota Tim Veronika Atika Galih Ni Luh Angga Total Skor Tim Rata-rata Tim Penghargaan Tim
Poin Siklus II 30 5 30 20 30 115 23 Great Team
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
155 Lampiran 27
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
156 Lampiran 28 Penilaian Ranah Psikomotorik (Siklus II) Tabel 32. Lembar Observasi Penilaian Ranah Psikomotorik Aspek yang diamati
No
Nama Siswa
Kerja sama
Kemampuan
Kecepatan
Kecepatan
dalam
menjelaskan
menjawab
dan
Jumlah
diskusi
dalam
dan
kerapian
Skor
kelompok
presentasi
keberanian
pekerjaan
saat
atas soal
bertanya
saat
mengerjakan
latihan yang
saat KBM
evaluasi
soal latihan
telah
dengan
tertulis
dikerjakan
STAD
Nilai
1
ADIEL Y
4
3
4
4
15
75
2
AGUST. AJI
4
3
4
4
15
75
3
ALBERT C
4
3
3
4
14
70
4
A SHENA
4
4
4
5
17
85
5
ANGGA S
3
3
3
3
12
60
6
ANGKI D
4
3
3
3
13
65
7
ARSYAD F
4
4
4
5
17
85
8
ATIKA F
4
4
3
5
16
80
9
BAYU B
4
4
4
4
16
80
10
BETA A
4
3
3
4
14
70
11
CHRISNA H
4
3
3
4
14
70
12
DANIEL D
4
3
3
4
14
70
13
DEWI M
4
4
3
4
15
75
14
DEWI P
4
4
3
5
16
80
15
DIKA K
4
3
3
4
14
70
16
DOVI A
3
3
3
3
12
60
17
GALIH I
4
3
3
3
13
65
18
GARIN C
5
5
4
5
19
95
19
GRAFIKA H
4
4
4
5
17
85
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
157 20
HADI C
3
3
3
3
12
60
21
HANITA K
4
3
3
4
14
70
22
M. REZA
4
4
4
5
17
85
23
M. ALIF
4
4
4
5
17
85
24
M. BAGIR
4
3
4
4
15
75
25
NI LUH M
4
4
3
4
15
75
26
NINDA I
5
4
4
5
18
80
27
N FIRDAUS
5
4
4
5
18
80
28
N. RAHMI
4
4
4
5
17
85
29
NURMAN T
4
4
4
4
16
80
30
OXSILIA D
4
4
4
5
17
85
31
PUTRI A
4
4
4
5
17
85
32
SAMUEL C
4
3
3
4
14
70
33
VERONIKA
5
4
4
5
15
90
34
VIEKA D
4
4
4
5
17
85
35
WULAN M
5
5
4
5
19
95
36
YOSAFAT A
4
3
3
4
14
70
37
ZHARA A
4
4
3
4
15
75
Nilai rata-rata siswa
77,16
Keterangan: Skor 5 : Baik Sekali Skor 4 : Baik Skor 3 : Cukup Skor 2 : Kurang Skor 1 : Kurang Sekali
Cara penilaian psikomotorik: Setelah Diterapkan STAD Skor yang diberikan mengenai kerjasama saat berdiskusi yaitu dengan rentang 1-5, siswa akan mendapat skor 5 (baik sekali) jika dapat bekerjasama
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
158 dengan baik, menghargai pendapat teman dan mau memberi penjelasan kepada teman yang mengalami kesulitan atau kurang paham terhadap suatu permasalahan yang sedang dihadapi. Skor 4 (baik) akan diperoleh siswa jika dia dapat bekerjasama dengan baik, menghargai pendapat dari teman namun kurang sabar dalam menghadapi teman sekelompoknya yang masih mengalami kesulitan. Skor 3 (cukup) jika siswa dapat bekerjasama dengan baik namun dia kurang dapat menghargai pendapat teman dengan baik. Skor 2 (cukup) jika siswa kurang dapat bekerjasama dengan siswa yang lain. Skor 1 (kurang sekali) jika siswa sama sekali tidak dapat bekerjasama dengan baik (menyepelekan diskusi). Skor yang diberikan saat mempresentasikan hasil diskusi atas soal latihan yang telah dikerjakan yaitu dengan rentang 1-5 dengan rincian sebagai berikut: skor 5 (baik sekali) akan diperoleh siswa jika dia bersedia mempresentasikan hasil diskusi tanpa ditunjuk oleh guru dan dengan jawaban benar, skor 4 (baik) diberikan kepada siswa yang bersedia mempresentasikan hasil diskusi tanpa ditunjuk oleh guru walaupun jawabannya belum tentu benar. Skor 3 diberikan kepada siswa yang bersedia presentasi tapi dengan ditunjuk guru dan jawaban yang benar. Skor 2 (kurang) akan diperoleh siswa yang bersedia presentasi tapi dengan ditunjuk guru dan jawaban belum tentu benar. Skor 1 (kurang sekali) akan diperoleh siswa yang tidak mau presentasi sama sekali. Skor yang diberikan kepada siswa saat menjawab pertanyaan dari guru adalah skor 5 (baik sekali) untuk siswa yang dapat menjawab pertanyaan dari guru dengan cepat dan penuh rasa percaya diri, skor 4 (baik) untuk siswa yang cepat menjawab tetapi dia ragu-ragu dengan jawabanya, skor 3 (cukup) untuk siswa yang memerlukan waktu sejenak untuk menjawab pertanyaan dari guru, skor 2 (kurang) untuk siswa yang menjawab dengan ragu-ragu dan membutuhkan waktu yang lama, dan skor 1 (kurang sekali) untuk siswa yang sama sekali tidak menjawab dan tidak mau mencoba untuk menjawanya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
159 Skor yang diberikan
mengenai kecepatan dan kerapian pekerjaan
siswa saat evaluasi yaitu dengan rentang 1-5. Skor 5 (baik sekali) akan diperoleh siswa jika dia dapat menyelesaikan tes dalam waktu yang cepat (selesai sebelum waktu yang ditentukan) dan pekerjaannya pun rapi tanpa ada coretan. Skor 4 (baik) akan diperoleh siswa jika dia cepat mengerjakan tes namun pekerjaanya terdapat sedikit coretan, skor 3 (cukup) akan diperoleh siswa jika dia menyelesaikan tes tepat pada waktunya dan pekerjaannya terdapat sedikit coretan. Skor 2 (kurang) untuk siswa yang belum menyelesaikan tesnya sesuai waktu yang ditentukan namun pekerjaanya rapi. Skor 1 (kurang sekali) akan diperoleh siswa jika dia tidak dapat menyelesaikan tes sesuai waktu yang telah ditentukan dan pekerjaannya pun terdapat banyak coretan-coretan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
160
Lampiran 29
TES PENILAIAN RANAH AFEKTIF (Setelah Diterapkan STAD)
Berilah tanda checklist (v) pada kolom SS jika Anda Sangat Setuju, S jika Anda Setuju,KS jika Anda Kurang Setuju, TS jika Anda Tidak Setuju, dan STS jika Anda Sangat Tidak Setuju. No. 1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Pernyataan Saya senang membaca buku akuntansi sebagai referensi untuk mempelajari materi Laporan Keuangan pada Perusahaan Jasa. Saya senang bertanya kepada guru selama kegiatan belajar mengajar berlangsung pada materi Laporan Keuangan pada Perusahaan Jasa. Saya merasa senang ketika mendapat tugas dari guru untuk mengerjakan Latihan soal mengenai Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Modal dan Laporan Neraca.. Saya dapat menjelaskan unsur-unsur apa saja yang ada pada setiap jenis Laporan Keuangan. Saya memiliki catatan yang lengkap tentang materi Laporan Keuangan. Saya selalu menyiapkan pertanyaan tentang Laporan Keuangan sebelum kegiatan belajar mengejar berlangsung. Saya berusaha memahami materi-materi Laporan Keuangan. Saya selalu menyiapkan peralatan seperti (buku praktik, penggaris, pensil warna) sebelum pembelajaran berlangsung. Saya mudah memahami materi Laporan Keuangan dengan adanya media power point.. Saya terkadang kesulitan menghafal konsep dalam mempelajari materi Laporan Keuangan. Saya mampu mengidentifikasi nama akunakun pada Laporan Keuangan dengan benar. Saya selalu menjawab pertanyaan dari guru yang diberikan secara lisan.
commit to user
SS
S
KS
TS
STS
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
161
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
Saya yakin bahwa nilai yang saya peroleh dari materi Laporan Keuangan karena kemampuan saya sendiri. Guru saya selalu menjelaskan materi Laporan Keuangan dengan jelas. Guru saya selalu memberi motivasi untuk rajin belajar saat materi Laporan Keuangan. Saya yakin siswa-siswa XI IS 2 dapat menyusun Laporan Keuangan dengan sempurna. Saya selalu diskusi dalam kelompok ketika diberi tugas atau latihan soal oleh guru. Saya sering memotivasi teman sekelompok saya supaya percaya diri saat mengerjakan ulangan pada materi Laporan Keuangan. Saya selalu memperhatikan teman saya saat diskusi kelompok. Saya terkadang menyalahkan teman sekelompok saya ketika kami tidak mendapatkan penghargaan sebagai kelompok terbaik.
Surakarta, Guru,
Peneliti,
Dra. Dwi Nuraini NIP. 19600404 198803 2 005
Riris Rahmawati K 7406025
Mengetahui, Kepala SMA Negeri 2 Surakarta
Drs. Sukardjo, MA NIP. 19531225 197903 1 011
commit to user
Mei 2010
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
162
Lampiran 30 Tabel 33. Hasil Observasi Akhir Belajar Siswa Ranah Afektif (Setelah penerapan pembelajaran STAD) No
Nama siswa
SS S 4 12 1 ADIEL YOGA 4 13 2 AGUSTINUS AJI 6 8 3 ALBERT 11 ALFIAN SHENA 4 5 5 5 ANGGA SEPTIAN 6 7 6 ANGKI D 5 11 7 ARSYAD FAUZAN 5 11 8 ATIKA FIKRI 12 9 BAYU BARA 6 7 10 BETA ANATASIA 14 11 CHRISNA HARYO 6 11 12 DANIEL DEDE 14 13 DEWI M 4 13 14 DEWI P SARI 10 15 DIKA KARUNIA 4 12 16 DOVI ARPRIA 10 17 GALIH INDRA 10 6 18 GARIN CHRISTI 16 19 GRAFIKA HARIS 4 6 20 HADI CAHYONO 2 11 21 HANITA KURNIA 8 9 22 MUHAMAD REZA 1 14 23 MUHAMMAD ALIF 5 9 24 MUH BAGIR 14 25 NI LUH MADE 5 11 26 NINDA ISWARA 4 13 27 NUR FIRDAUS 18 28 NUR RAHMI 17 29 NURMAN TRI 4 12 30 OXSILIA DEA 18 31 PUTRI ASNADI S 7 8 32 SAMUEL CHRIS 4 13 33 VERONIKA 15 34 VIEKA DYAH AYU 6 11 35 WULAN MERDEKA 11 36 YOSAFAT AGUNG 10 6 37 ZHARA ANGGITA (Sumber: data primer yang diolah, 2010)
Jawaban KS TD 3 3 5 9 9 1 4 2 4 4 8 4 2 5 1 3 5 1 3 10 4 10 2 2 4 5 5 6 2 1 4 1 6 5 1 4 3 2 3 4 2 4 1 3 4 3 9 2 1
commit to user
Nilai
STS 1 1 1 1 1 1 1
78 81 78 71 74 75 82 82 72 75 73 83 73 81 70 80 70 84 76 69 73 84 75 79 73 82 81 78 77 80 78 81 81 73 83 71 83
Kriteria
Berminat Sangat Berminat Berminat Berminat Berminat Berminat Sangat Berminat Sangat Berminat Berminat Berminat Berminat Sangat Berminat Berminat Sangat Berminat Berminat Berminat Berminat Sangat Berminat Berminat Berminat Berminat Sangat Berminat Berminat Berminat Berminat Sangat Berminat Sangat Berminat Berminat Minat Berminat Berminat Sangat Berminat Sangat Berminat Berminat Sangat Berminat Berminat Sangat Berminat
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
163
Keterangan: 6. Tidak berminat: 0 (0%) 7. Kurang berminat: 0 (0%) 8. Cukup berminat: 0 (0%) 9. Berminat: 24 (64,87%) 10. Sangat berminat: 13 (35,13%)
Cara penilaian: Penskoran untuk ranah afektif dibuat dalam bentuk skala bertingkat yaitu dengan rentang 5-1 atau 1-5 tergantung arah pertanyaan/ pernyataannya. Misal untuk jawaban sangat setuju diberi skor 5, jawaban setuju diberi skor 4, jawaban kurang setuju diberi skor 3, jawaban tidak setuju diberi skor 2 dan jawaban sangat tidak setuju diberi skor 1. Bila menggunakan 20 butir pernyataan atau pertanyaan maka akan diperoleh skor maksimum 100 dan skor minimum 20. Bila digunakan kategori sebagai berikut:
Skor
Kriteria
0-20
Tidak berminat
20-40
Kurang berminat
41-60
Cukup berminat
61-80
Berminat
81-100
Sangat berminat
(Sumber: Asep Jihad, 2009: 89)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
164
Lampiran 31 Tabel 34. Lembar Obsevasi Keaktifan Siswa Saat Siklus II
No.
Nama Siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
ADIEL YOGA AGUSTINUS AJI ALBERT ALFIAN SHENA ANGGA SEPTIAN ANGKI ARSYAD FAUZAN ATIKA FIKRI BAYU BARA BETA ANATASIA CHRISNA HARYO DANIEL DEDE DEWI M DEWI P DIKA KARUNIA P DOVI ARPRIA GALIH INDRA GARIN CHRISTI GRAFIKA HARIS HADI CAHYONO HANITA KURNIA MUHAMAD REZA I MUHAMMAD ALIF MUH BAGIR NI LUH MADE NINDA ISWARA NUR FIRDAUS NUR RAHMI NURMAN TRI OXSILIA DEA PUTRI ASNADI S SAMUEL CHRIS VERONIKA VIEKA DYAH AYU WULAN MERDEKA
Keaktifan dalam diskusi kelompok dan mengerjakan tugas
Aspek yang diamati Keaktifan selama pembelajaran
commit to user
Keaktifan bertanya
Keaktifan menjawab pertanyaan lisan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
165
36 YOSAFAT AGUNG 37 ZHARA ANGGITA Jumlah siswa yang aktif 31 29 Persentase keaktifan siswa 83,8% 78,4% Rata-rata persentase keaktifan siswa saat siklus I
commit to user
24 64,8% 75,7%
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
166
Lampiran 32 Lembar Observasi Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IS 2 (Pengamatan Pada Guru)
Hari / Tanggal
:
Nama Pengamat
:
Lembar ini diisi oleh guru pengampu sebagai pengamat pada saat proses pembelajaran. Lembar observasi ini memuat aspek-aspek pengukuran dari penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe
STAD. Berilah tanda check list (V) pada angka-angka yang sesuai dengan pengamatan Anda pada kolom indicator yang tersedia Skor 5 : Baik Sekali Skor 4 : Baik Skor 3 : Cukup Skor 2 : Kurang Skor 1 : Kurang Sekali
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
167
No
Aspek yang Diamati
1.
Menjelaskan materi pengantar dengan menjelaskan
1
2
3
4
materi-materi pokok yang akan dipelajari oleh siswa.
2.
Membagi siswa
ke dalam kelompok dimana satu
kelompok terdiri dari 4-5 orang.
3.
Mengarahkan siswa untuk bergabung dengan anggota
kelompoknya masing-masing.
4.
Membagikan
soal
latihan
pada
masing-masing
kelompok.
5.
Meminta siswa secara berkelompok untuk berdiskusi dalam mengerjakan soal latihan.
6.
7.
Mengawasi dan mengarahkan kegiatan diskusi kelompok yang berlangsung agar keaktifan para siswa tetap terkontrol. e. Memotivasi siswa untuk bertanya kepada anggota kelompoknya mengenai materi yang kurang dipahami. f. Memotivasi siswa untuk berani mengemukakan pendapatnya. g. Mengarahkan dan memberikan masukan pada proses diskusi pada masing-masing kelompok. h. Menjawab pertanyaan dari kelompok yang kurang paham mengenai materi yang diberikan. Meminta salah satu kelompok melalui perwakilannya mempresentasikan hasil dari soal latihan tersebut.
8.
5
Memberikan tanggapan terhadap presentasi siswa, tanggapan bisa berupa pelurusan dari penjelasan siswa yang kurang tepat dan tambahan materi dari apa yang
siswa belum jelaskan.
9.
Memberikan
pujian
atau
penghargaan
terhadap
kelompok yang paling solid dan prestasinya bagus.
10. Memberikan tes sebagai evaluasi hasil belajar
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
168
Lampiran 33 CATATAN LAPANGAN 3 (Siklus II)
A. Pertemuan Pertama Hari/ Tanggal
: Senin, 19 April 2010
Waktu
: 10.45-11.30 WIB
Kelas
: XI IS 2 SMA Negeri 2 Surakarta
Model Pembelajaran
: STAD
Tema Pembelajaran
: Menyusun Laporan Neraca
Jumlah Siswa
: 36 orang
Jenis
: Observasi mendalam
Deskripsi:
Mengawali kegiatan belajar mengajar pada siklus II ini, seperti biasa guru memulai pembelajaran dengan mengucapkan salam dan mengabsen siswa satu persatu. Pada hari itu hanya satu siswa yang tidak masuk yaitu Yosafat. Guru menciptakan suasana kondusif dengan lebih memotivasi siswa agar lebih semangat dalam mengikuti proses belajar mengajar. Guru membagi siswa kedalam kelompok-kelompok STAD. Penetapan anggota kelompok pada Siklus II sama dengan pembagian kelompok pada Siklus I. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok terbaik (skor terbanyak) atas hasil pembelajaran pada pelaksanaan siklus I. Penghargaan yang diberikan yaitu reward oleh guru yang berupa sertifikat untuk kelompok yang terbaik. Pada siklus I kelompok 4 mendapat predikat Superteam dengan skor rata-rata 30. Guru menerangkan materi secara garis besar tentang Laporan Neraca dengan media power point.Siswa semakin antusias dalam mengikuti pelajaran. Setelah guru menjelaskan secara garis besar tentang materi yang bersangkutan lalu guru memberikan kesempatan pada siswa untuk menanyakan materi yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
169
belum mereka pahami. Siswa yang bertanya adalah Reza, Oxilia, Nur firdaus,angki dan dovi.
Refleksi:
Dengan adanya penghargaan kepada kelompok yang mempunyai skor terbanyak, bias memotivasi kelompok yang belum mendapatkan penghargaan untuk lebih giat lagi dalam belajar supaya bisa menjadi kelompok yang terbaik dan mendapat penghargaan. Kegiatan belajar mengajar pada pertemuan pertama sudah berlangsung lancar. Hal tersebut ditunjukkan dengan tidak ditemukannya kekurangan-kekurangan seperti pada siklus I. Siswa tampak lebih aktif dalam pembelajaran dan siswa semua siswa terlihat memperhatikan dengan seksama dan tidak ada siswa yang melakukan aktivitas lain seperti bermain handphone dan mengobrol dengan temannya.
B. Pertemuan Kedua Hari/ Tanggal
: Selasa, 20 April 2010
Waktu
: 07.30-09.00 WIB
Kelas
: XI IS 2 SMA Negeri 2 Surakarta
Model Pembelajaran
: STAD
Tema Pembelajaran
: Menyusun Laporan Neraca
Jumlah Siswa
: 37 orang
Jenis
: Observasi mendalam
Deskripsi:
Guru memulai pelajaran dengan mengucap salam dan mengabsen siswa satu persatu, semua siswa masuk pada hari ini. Guru memotivasi siswa sebelum memulai pelajaran dengan memberi pertanyaan tentang unsur dan bentuk dari Laporan Neraca. Guru juga menunjuk beberapa siswa, dan sebagian besar siswa mau dan mampu menjawab pertanyaan. Guru membagikan lembar soal latihan kepada setiap kelompok sebagai bahan diskusi dengan kelompoknya. Guru mengawasi dengan baik jalannya
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
170
diskusi. Selama belajar dengan kelompok tim, tugas anggota kelompok adalah menguasai materi pelajaran dan membantu teman satu kelompok untuk memahami materi. Materi yang sulit dipecahkan dengan kelompoknya baru boleh ditanyakan kepada kelompok lain dan bisa ditanyakan pada guru. Siswa yang bertanya saat itu adalah Agustinus Aji, Angga dan Bayu Bara. Guru berkeliling kelas dan mendatangi masing-masing kelompok yang sedang berdiskusi dengan sesekali memberikan pujian bagi kelompok yang aktif dan terus memberikan motivasi. Setelah waktu yang mempersilakan
diberikan untuk diskusi berakhir,
masing-masing
kelompok
untuk
guru
mempresentasikan
jawabannya. Berbeda pada Sikus I, pada Siklus II ini beberapa siswa secara sukarela berani mempresentasikan jawaban kelompok mereka tanpa ditunjuk. Refleksi:
Pelaksaan diskusi pada siklus II ini dapat berjalan lancar dapat selesai sesuai waktu yang telah direncanakan. Siswa tampak bersemangat dalam berdiskusi untuk membahas materi maupun mengerjakan soal latihan yang diberikan gur agar mereka semakin paham tentang materi tersebut. C. Pertemuan ketiga Hari/ Tanggal
: Senin, 3 Mei 2010
Waktu
: 10.45-11.30 WIB
Kelas
: XI IS 2 SMA Negeri 2 Surakarta
Model Pembelajaran
: STAD
Tema Pembelajaran
: Menyusun Laporan Neraca
Jumlah Siswa
: 35 orang
Jenis
: Observasi mendalam
Deskripsi:
Guru memulai pembelajaran dengan mengucapkan salam kepada siswa dan mengabsen kehadiran siswa satu persatu, ada 2 siswa yang tidak masuk yaitu angki dan hadi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
171
Guru memberikan soal latihan yang kedua. Siswa mengerjakan soal latihan yang kedua dengan cara berdiskusi dengan kelompok masing-masing. Guru mengawasi dan mengontrol jalannya diskusi tiap-tiap kelompok . Guru mempersilakan siswa untuk bertanya mengenai materi pelajaran yang belum jelas. Ada beberapa siswa yang bertanya yaitu Shena, Daniel, Bayu Bara, Nurman, Putri dan Garin. Guru meminta siswa mempersiapkan diri untuk menghadapi tes hasil belajar sesuai apa yang telah dipelajari sebelumnya.
Refleksi:
Kegiatan diskusi pada pertemuan kali ini semakin lebih efektif. Siswa telah bisa menempatkan posisinya dalam berdiskusi, mereka semakin sadar bahwa ini kebutuhan bagi mereka. Guru juga senantiasa memonitor jalannya diskusi masing-masing kelompok dan juga selalu member motivasi kepada semua siswa.
D. Pertemuan keempat Hari/ Tanggal
: Selasa, 4 Mei 2010
Waktu
: 07.30-09.00 WIB
Kelas
: XI IS 2 SMA Negeri 2 Surakarta
Model Pembelajaran
: STAD
Tema Pembelajaran
: Menyusun Laporan Neraca
Jumlah Siswa
: 37 orang
Jenis
: Observasi mendalam
Deskripsi:
Guru mengebsen siswa terlebih dahulu. Sebelum evaluasi dimulai guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempersiapkan diri menjawab tes atas materi yang telah mereka pelajari dengan kelompoknya pada pertemuan sebelumnya. Siswa diperbolehkan bertanya materi yang belum dimengerti kepada guru. Kemudian guru memberikan soal evaluasi kepada siswa. Selama tes berlangsung guru mengawasi jalannya tes dengan baik.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
172
Selama tes berlangsung, siswa cukup tenang dalam mengerjakan soal evaluasi meskipun terdapat siswa yang berusaha bertanya pada teman sebelahnya namun hal tersebut masih dalam batas kewajaran. Guru mengawasi dengan ketat, sehingga siswa cenderung takut dengan guru dan mengerjakan secara mandiri sesuai kemampuannya. Setelah waktu yang diberikan untuk mengerjakan tes berakhir, lembar jawab siswa segera dikumpulkan.
Refleksi:
Pengamatan yang telah dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa proses evaluasi berjalan cukup lancar. Hampir semua siswa mengerjakan tes evaluasi secara mandiri. Guru memberikan teguran pada siswa yang berusaha untuk menanyakan jawaban kepada teman.
E. Pertemuan kelima Hari/ Tanggal
: Senin, 11 Mei 2010
Waktu
: 10.45-11.30 WIB
Kelas
: XI IS 2 SMA Negeri 2 Surakarta
Model Pembelajaran
: STAD
Tema Pembelajaran
: Menyusun Laporan Neraca
Jumlah Siswa
: 37 orang
Jenis
: Observasi mendalam
Deskripsi:
Mengawali kegiatan belajar mengajar dengan mengucapkan salam dan mengabsen siswa satu persatu. Pada hari itu semua siswa masuk. Guru menciptakan suasana kondusif dengan lebih memotivasi siswa agar lebih semangat dalam mengikuti proses belajar mengajar. Guru membagi siswa kedalam kelompok-kelompok STAD. Penetapan anggota kelompok seperti biasanya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
173
Guru memberikan penghargaan untuk pelaksanaan siklus II kepada kelompok terbaik (skor terbanyak). Penghargaan yang diberikan yaitu reward oleh guru yang berupa sertifikat untuk kelompok yang terbaik. Pada siklus II kelompok 7 mendapat predikat Superteam dengan skor rata-rata 30. Selanjutnya peneliti melaksanakan wawancara kepada beberapa siswa mengenai kegiatan belajar mengajar yang mereka lalui, terutama tentang pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Dan juga peneliti membagikan lembar observasi ranah afektik kepada seluruh siswa guna mengetahui sejauh mana minat siswa dalam mengikuti pelajaran..
Refleksi:
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan dapat dilihat bahwa penerapan pembelajaran kooperatif STAD mampu meningkatkan hasil belajarnya dan keaktifan siswapun meningkat. Siswa sudah jelas dan paham mengenai bagaimana penerapan STAD karena siswa sudah terbiasa dengan model pembelajaran yang digunakan. Hal ini tentu saja menyebabkan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif STAD menjadi lebih efektif. Untuk penilaian hasil belajar dari ranah kognitif mengalami peningkatan pada siklus II ini yang dapat dilihat dari hasil post tesnya (tes hasil belajar) yang menunjukkan nilai rata-rata mereka adalah 100% terlihat meningkat dibandingkan dengan nilai rata-rata mereka pada siklus I yaitu dengan rata-rata 78,38. Semua siswa tuntas dengan mendapatkan nilai diatas standar ketuntasan 65,00 sebanyak 37 siswa. Dengan kata lain, indikator ketercapaian pada siklus II telah tercapai yaitu 100% siswa telah memperoleh nilai diatas 65,00 dari 75% target yang direncanakan. Untuk penilain hasil belajar ranah psikomotorik siswa peneliti melakukan
pengamatan
kepada
siswa
selama
proses
pembelajaran
berlangsung. Berdasarkan pengamatan pada siklus II sekitar 86,48% siswa nilai psikomotoriknya telah mencapai 65,00. Dengan kata lain indikator
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
174
ketercapaian pada siklus II telah tercapai yaitu sebesar 86,48% siswa telah memperoleh nilai minimal 65,00 dari target 75% yang telah direncanakan. Berdasarkan pengamatan pada siklus II siswa lebih aktif
dalam
mengikuti proses belajar mengajar dibandingkan dibandingkan pada saat siklus I. Siswa tampak lebih aktif dalam diskusi dan kerja kelompok. Rata-rata keaktifan siswa pada siklus II mencapai 75,7% dengan demikian indikator ketercapaian yang telah ditetapkan sebelumnya yaitu sebesar 70% telah tercapai.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
175
Lampiran 34 Tabel 35. Kenaikan Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif No. Nama Siswa
Nilai Sebelum
Nilai Siklus I
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
ADIEL YOGA 57 AGUSTINUS AJI 58 ALBERT 64 ALFIAN SHENA 68 ANGGA SEPTIAN 49 ANGKI 64 ARSYAD FAUZAN 80 ATIKA FIKRI 68 BAYU BARA 64 BETA ANATASIA 54 CHRISNA HARYO 60 DANIEL DEDE 62 DEWI M 60 DEWI P 64 DIKA KARUNIA P 44 DOVI ARPRIA 44 GALIH INDRA 63 GARIN CHRISTI 89 GRAFIKA HARIS 81 HADI CAHYONO 54 HANITA KURNIA 67 MUHAMAD REZA 72 MUHAMMAD ALIF 75 MUH BAGIR 52 NI LUH MADE 53 NINDA ISWARA 81 NUR FIRDAUS 73 NUR RAHMI 68 NURMAN TRI 52 OXSILIA DEA 85 PUTRI ASNADI S 64 SAMUEL CHRIS 56 VERONIKA 86 VIEKA DYAH AYU 71 WULAN M 89 YOSAFAT 48 ZHARA ANGGITA 58 Rata-rata 64,78 (Sumber: data primer yang diolah)
commit to user
71 99 65 100 56 45 70 100 96 81 59 52 82 98 65 52 52 100 73 61 68 94 100 85 73 100 77 85 73 72 92 67 73 58 100 74 68 76,64
Nilai Siklus II
100 96 71 100 98 86 88 88 88 74 86 84 77 98 71 76 75 96 85 72 80 100 100 85 82 95 100 86 100 92 81 84 93 91 100 100 100 88,59
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
176
Tabel 36. Prosentase Kenaikan Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif Kriteria
Nilai awal Tidak Tuntas 59,46 Tuntas 40,54 (Sumber: data primer yang diolah, 2010)
Prosentase (%) Nilai siklus I 21,62 78,38
Nilai Siklus II 0 100
Gambar. 8 Grafik Kenaikan Hasil Belajar Siswa Ranah Kognitif
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
177
Lampiran 35 Tabel 37. Kenaikan Hasil Belajar Siswa Ranah Afektif Sebelum diterapkan STAD No. Nama Siswa Nilai Kriteria Siswa 1 ADIEL YOGA 54 Cukup Berminat 2 AGUSTINUS AJI 78 Berminat 3 ALBERT 60 Cukup Berminat 4 ALFIAN SHENA 58 Cukup Berminat 5 ANGGA SEPTIAN 54 Cukup Berminat 6 ANGKI 58 Cukup Berminat 7 ARSYAD FAUZAN 77 Berminat 8 ATIKA FIKRI 72 Berminat 9 BAYU BARA 59 Cukup Berminat 10 BETA ANATASIA 60 Cukup Berminat 11 CHRISNA HARYO 55 Cukup Berminat 12 DANIEL DEDE 72 Berminat 13 DEWI M 62 Berminat 14 DEWI P 71 Berminat 15 DIKA KARUNIA P 53 Cukup Berminat 16 DOVI ARPRIA 58 Cukup Berminat 17 GALIH INDRA 55 Cukup Berminat 18 GARIN CHRISTI 82 Sangat Berminat 19 GRAFIKA HARIS 65 Berminat 20 HADI CAHYONO 54 Cukup Berminat 21 HANITA KURNIA 71 Berminat 22 MUHAMAD REZA 73 Berminat 23 MUHAMMAD ALIF 65 Berminat 24 MUH BAGIR 68 Berminat 25 NI LUH MADE 54 Cukup Berminat 26 NINDA ISWARA 72 Berminat 27 NUR FIRDAUS 79 Berminat 28 NUR RAHMI 72 Berminat 29 NURMAN TRI 58 Cukup Minat 30 OXSILIA DEA 78 Berminat 31 PUTRI ASNADI S 72 Berminat 32 SAMUEL CHRIS 74 Berminat 33 VERONIKA 78 Berminat 34 VIEKA DYAH AYU 68 Berminat 35 WULAN M 81 Sangat Berminat 36 YOSAFAT 54 Cukup Berminat 37 ZHARA ANGGITA 76 Berminat (Sumber: data primer yang diolah, 2010)
commit to user
Setelah diterapkan STAD
Nilai Siswa 78 81 78 71 74 75 82 82 72 75 73 83 73 81 70 80 70 84 76 69 73 84 75 79 73 82 81 78 77 80 78 81 81 73 83 71 83
Kriteria
Berminat Sangat Berminat Berminat Berminat Berminat Berminat Sangat Berminat Sangat Berminat Berminat Berminat Berminat Sangat Berminat Berminat Sangat Berminat Berminat Berminat Berminat Sangat Berminat Berminat Berminat Berminat Sangat Berminat Berminat Berminat Berminat Sangat Berminat Sangat Berminat Berminat Minat Berminat Berminat Sangat Berminat Sangat Berminat Berminat Sangat Berminat Berminat Sangat Berminat
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
178
Tabel 38. Prosentase Kenaikan Hasil Belajar Ranah Afektif Siswa Kriteria
Jumlah siswa Setelah Sebelum Penerapan Penerapan STAD STAD Tidak Minat 0 0 Kurang Minat 0 0 Cukup minat 15 0 Berminat 20 24 Sangat Minat 2 13 (sumber: data primer yang diolah, 2010)
Prosentase Sebelum Setelah penerapan Penerapan STAD STAD 0% 0% 0% 0% 40,54% 0% 54,05% 64,87% 5,41% 35,13%
Hasil Belajar Ranah Afektif
70 60
% Sebelum STAD
50 40
% Setelah STAD
30 20 10 0 Tidak Minat
Kurang Minat
Cukup Minat
Berminat
Sangat berminat
Gambar. 9 Kenaikan Hasil Belajar Siswa Ranah Afektif
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
179
Lampiran 36 Tabel 39. Kenaikan Hasil Belajar Siswa Ranah Psikomotorik
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
Nama Siswa Nilai Sebelum ADIEL YOGA 45 AGUSTINUS AJI 45 ALBERT 45 ALFIAN SHENA 55 ANGGA SEPTIAN 40 ANGKI 40 ARSYAD FAUZAN 70 ATIKA FIKRI 65 BAYU BARA 50 BETA ANATASIA 45 CHRISNA HARYO 45 DANIEL DEDE 40 DEWI M 45 DEWI P 50 DIKA KARUNIA P 45 DOVI ARPRIA 40 GALIH INDRA 40 GARIN CHRISTI 90 GRAFIKA HARIS 70 HADI CAHYONO 40 HANITA KURNIA 50 MUHAMAD REZA 50 MUHAMMAD ALIF 55 MUH BAGIR 45 NI LUH MADE 45 NINDA ISWARA 75 NUR FIRDAUS 85 NUR RAHMI 55 NURMAN TRI 45 OXSILIA DEA 65 PUTRI ASNADI S 55 SAMUEL CHRIS 45 VERONIKA 85 VIEKA DYAH AYU 60 WULAN M 90 YOSAFAT 45 ZHARA ANGGITA 50 Rata-rata 59,19 (Sumber: data primer yang diolah, 2010)
commit to user
Nilai Siklus I 70 75 60 70 60 60 75 70 70 70 60 65 65 70 60 55 50 90 85 55 70 70 70 65 65 90 85 70 65 70 70 65 85 70 90 65 65 67,43
Nilai Siklus II 75 75 70 85 60 65 85 80 80 70 70 70 75 80 70 60 65 95 85 60 70 85 85 75 75 80 80 85 80 85 85 70 90 85 95 70 75 77,16
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
180
Tabel 40. Prosentase Kenaikan Hasil Belajar Siswa Ranah Psikomotorik
Kriteria
Tidak Tuntas Tuntas
Nilai awal 75,68 24,32
Prosentase (%) Nilai siklus I 21,62 78,38
Nilai Siklus II 8,1 91,9
100 80 60
Tidak Tuntas
40
Tuntas
20 0
Sebelum STAD
Siklus I
Siklus II
Gambar. 10 Kenaikan Hasil Belajar Siswa Ranah Psikomotorik
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
181
Lampiran 37
Hasil Wawancara Dengan Guru Akuntansi Kelas XI IS 2
Tanggal wawancara : 15 Mei 2010 Waktu
: 15.00 – 16.00
Informan (I)
: Dra Dwi Nuraini
Jabatan
: Guru Akuntansi Kelas XI
Pewawancara (P)
: Riris Rahmawati
A. Penerapan Model pembelajaran Student Teams Achievement Divisions (STAD) P
: Apakah ibu merasakan adanya manfaat dari penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD? Apa manfaat yang ibu peroleh?
I
: Ya, saya merasakan adanya manfaat dari penerapan pemaduan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Manfaat tersebut diantaranya adalah pertama siswa lebih bisa bekerjasama dengan siswa yang lainnya karena didalam STAD ini siswa dibagi dalam kelompok kemudian melakukan diskusi bersama tenteng materi pelajaran dan soal latihan yang mereka kerjakan. Mereka bersemangat untuk membawa nama baik kelompok/ timnya masing-masing. Siswa juga tidak bosan dalam memperhatikan pelajaran karena model pembelajaran kooperatif yang digunakan oleh guru.
P
: Menurut ibu apa kelebihan dari model pembelajaran kooperatif tipe STAD?
I
: kelebihannya adalah siswa lebih menyiapkan diri sebelum pembelajaran sehingga dia dapat menjawab pertanyaan dari dari guru, disamping itu STAD lebih menumbuhkan antusias siswa untuk lebih memahami materi, karena siswa akan merasa malu jika tidak bisa menjawab pertanyaan dari guru disamping itu siswa juga takut nilainya kalah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
182
dengan teman yang lain. Pembelajaran STAD ini juga lebih menyenangkan dan interaktif dibanding pembelajaran konvensional. Tidak ada lagi siswa yang mengantuk di dalam kelas, karena semua siswa aktif bekerja dalam tim.
B. Pelaksanaan Penerapan Model pembelajaran Student Teams Achievement Divisions (STAD) P
: Bagaimana pengaruh pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam meningkatan keaktifan siswa?
I
: dalam pembelajaran dengan menerapkan STAD ini membuat siswa saya lebih aktif untuk menjawab pertanyaan dan menyampaikan pendapatkan serta lebih berpikir secara kritis.
P
: Adakah hambatan yang ibu temui pada saat penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD?
I
: hambatanya adalah terdapat siswa yang kurang suka dengan presentasi hasil diskusi karena dia merasa minder dan tidak mampu bersaing dengan yang lainnya, namun hal itu bisa ditepis yaitu dengan diberi semangat oleh teman sekelompoknya dan diberi pengertian bahwa dia pasti
bisa
untuk
bersaing
dengan
lawan-lawannya
dalam
mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. P : Apakah model pembelajaran STAD cocok untuk diterapkan di SMA? I : Ya cocok, asalkan disesuaikan dengan situasi kelas dan materi pelajarannya.
C. Penilaian P : Apakah model pembelajaran kooperatif STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa dibanding dengan model pembelajaran sebelumnya? I : Ya, dapat dilihat perubahan nilai yang lebih baik setelah penerapan pembelajaran STAD. Nilai mereka sebelum diterapkannya STAD masih banyak yang belum mencapai standar ketuntasan namun ketika
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
183
diterapkan STAD nilai mereka sudah mencapai ketuntasan bahkan banyak sekali siswa yang nilainya sangat memuaskan. P : Apa kelebihan penilaian model pembelajaran kooperatif STAD dibanding pembelajaran konvensional? I : Pada model pembelajaran konvensional, misal ceramah, aspek yang dinilai hanya mencakup keaktifan siswa bertanya dan hasil akhir atau tes. Padahal pada pembelajaran konvensional jarang sekali ada siswa yang bertanya, jadi guru hanya mengandalkan nilai akhir. Berbeda dengan model STAD yang tak hanya menilai keaktifan dan hasil akhir namun juga menilai aspek kerja sama tim dan kemampuan siswa dalam mempresentasikan hasil diskusi kelompok..
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
184
Lampiran 38
Hasil Wawancara dengan Siswa Kelas XI IS 2 Tanggal wawancara : 11 Mei 2010 Waktu
: 09.45 WIB
Informan (I)
: Arsyad Fauzan
Jabatan
: Siswa
Pewawancara (P)
: Riris Rahmawati
A. Penerapan Model pembelajaran Student Teams Achievement Divisions (STAD) P : Apa tanggapan anda mengenai penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD? I : Sangat baik, karena model pembelajaran ini sangat efektif untuk siswa. Model pembelajaran ini juga lebih bervariasi sehingga memudahkan siswa untuk dapat menangkap materi pelajaran yang diajarkan dan siswa lebih semangat belajar P : Apakah penyampaian materi dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih mudah dipahami daripada model pembelajaran sebelumnya (misalkan dengan model pembelajaran ceramah) I : Ya, sangat lebih mudah dipahami karena menurut saya model pembelajaran ini sangat efektif untuk siswa dalam belajar. Dengan model pembelajaran ini kami lebih bersemangat untuk menjawab pertanyaan dari guru dan berdiskusi dengan teman. Apalagi saat kerja tim kami terdorong untuk selalu bekerja sama dengan kelompok. Sedangkan metode pembelajaran ceramah itu sangat monoton bagi kami dan sangat membosankan
B. Penilaian P : Bagaimana hasil belajar anda setelah penerapan model pembelajaran ini? I : Hasil belajar saat menggunakan model ini menurut saya memuaskan, karena dengan model ini saya merasa lebih paham terhadap materi yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
185
bersangkutan dan bila ada yang belum saya pahami saya bisa bertanya terhadap teman saya ketika diskusi dalam tim P : Apa anda merasa nilai yang anda peroleh mengalami peningkatan setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD ini? I : Ya, selama menerapkan model pembelajaran ini akuntasi lebih menyenangkan untuk dipelajari dan saya lebih mudah untuk mempelajari yang diajarkan dengan diskusi dengan teman juga memudahkan saya untuk mengerti apa yang sedang dipelajari dan hal ini berdampak positif terhadap hasil belajar saya.
Tanggal wawancara : 11 Mei 2010 Waktu
: 10.45-11.00
Informan (I)
: Atika Fikri
Jabatan
: Siswa
Pewawancara (P)
: Riris rahmawati
A. Penerapan Model pembelajaran Student Teams Achievement Divisions (STAD) P : Apa tanggapan anda mengenai penerapan pemaduan model pembelajaran kooperatif tipe STAD? I : bagus karena siswa lebih tahu akan materi yang disampaikan dan belajar lebih menyenangkan dan tidak terlalu tegang. Tetapi sisi negatifnya karena ada pembagian kelompok secara acak jadi harus menyesuaikan dengan rekan satu kelompok. P : Apakah penyampaian materi dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih mudah dipahami daripada model pembelajaran sebelumnya (misalkan dengan model pembelajaran ceramah)? I : Menurut saya materi lebih mudah dimahami dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, disamping belajar serius siswa bisa saling bertanya mengenai materi yang belum mereka pahami. Kalau ceramah sangat membosankan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
186
B. Penilaian P : Bagaimana hasil belajar anda setelah penerapan model pembelajaran ini? I: Hasil belajar saya lumayan bagus karena saya berani bertanya pada teman sekelompok mengenai materi yang belum saya pahami. P : Apa anda merasa nilai yang anda peroleh mengalami peningkatan setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD? I : Ya, nilai saya meningkat. Karena bagi saya belajar dengan diskusi sangat memudahkan saya untuk memahami materi sehingga ketika ada ulangan mempermudah saya untuk mengerjakannya
Tanggal wawancara : 11 Mei 2010 Waktu
: 11.00-11.15 WIB
Informan (I)
: Dovi Apria
Jabatan
: Siswa
Pewawancara (P)
: Riris Rahmawati
A. Penerapan Model pembelajaran Student Teams Achievement Divisions (STAD) P : Apa tanggapan anda mengenai penerapan pemaduan model pembelajaran kooperatif tipe STAD? I : Saya sangat setuju jika model STAD ini diterapkan pada akuntasi. Pembelajaran menjadi lebih menarik dan membuat saya dan teman-teman senang. P : Apakah penyampaian materi dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih mudah dipahami daripada model pembelajaran sebelumnya (misalkan dengan model pembelajaran ceramah)? I : Ya, menurut saya materi lebih mudah dipahami dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD karena ada diskusi dengan teman juga
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
187
B. Penilaian P : Bagaimana hasil belajar anda setelah penerapan model pembelajaran ini? I: hasil belajar saya lebih baik tetapi ada beberapa materi yang kurang saya mengerti namun untung saja teman satu kelompok saya mau membantu saya terhadap matei yang belum saya kuasai. P : Apa anda merasa nilai yang anda peroleh mengalami peningkatan setelah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD? I : Ada peningkatan, meskipun tidak bergitu banyak peningkatannya namun saya sudah merasa puas.
Tanggal wawancara : 11 Mei 2010 Waktu
: 11.15 WIB
Informan (I)
: Wulan Merdeka
Jabatan
: Siswa
Pewawancara (P)
: Riris Rahmawati
A. Penerapan Model pembelajaran Student Teams Achievement Divisions (STAD) P : Apa tanggapan anda mengenai penerapan pemaduan model pembelajaran kooperatif tipe STAD? I : Penerapan Model pembelajaran STAD ini menurut saya sangat menyenangkan karena kita bisa belajar dengan diskusi. sehingga dapat melatih kerjasama dan kekompakann saya dengan teman satu kelompok dan jika saya tidak mengerti dengan pelajaran yang bersangkutan saya dapat bertanya dengan teman satu kelompok P : Apakah penyampaian materi dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih mudah dipahami daripada model pembelajaran sebelumnya (misalkan dengan model pembelajaran ceramah)? I : Menurut saya dengan Penerapan Model pembelajaran STAD materi lebih mudah dipahami daripada ketika hanya mendengar ceramah dari guru karena pembelajaran terasa monoton.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
188
B. Penilaian P : Bagaimana hasil belajar anda setelah penerapan model pembelajaran ini? I: Hasil belajar saya dari metode ini lumayan bagus daripada sebelumnya P : Apa anda merasa nilai yang anda peroleh mengalami peningkatan setelah penerapan model pembelajaran kooperatif STAD? I : Ya saya merasa nilai saya mengalami peningkatan hal ini juga terbukti ketika siklus kedua saya mendapat predikat Super Team
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
189
Lampiran 39
Gambar 11. Observasi Awal (Saat Pembelajaran Berlangsung)
Gambar 12. Observasi Awal (Saat Pembelajaran Berlangsung)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
190
Gambar 13. Observasi Awal (Saat siswa mengerjakan ulangan harian)
Gambar 14. Proses Belajar Mengajar (Saat STAD)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
191
Gambar 15. Keaktifan siswa saat PBM berlangsung
Gambar 16. Guru dan peneliti selalu berkoordinasi dalam PBM
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
192
Gambar 17. Guru memantau kinerja siswa
Gambar 18. Siswa sedang diskusi dan kerja kelompok
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
193
Gambar 19. Siswa sedang diskusi dan kerja kelompok
Gambar 20. Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
194
Gambar 21. Siswa sedang melaksanakan evaluasi akhir
Gambar 22. Siswa sedang melaksanakan evaluasi akhir
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
195
Gambar 23. Penghargaan bagi kelompok yang berprestasi pada siklus I
Gambar 24. Penghargaan bagi kelompok yang berprestasi pada siklus II
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
196
Lampiran 40
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
197
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
198
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
199
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
200
commit to user