UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH MELALUI STRATEGI EVERYONE IS A TEACHER HERE PADA SISWA KELAS V MADRASAH IBTIDAIYAH AL-ISLAH KALEGEN BANDONGAN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010
SKRIPSI
Oleh : HERIYANTO NIM. 11408096
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2010
PENGESAHAN SKRIPSI
Judul
: Upaya Peningkatan Hasil Belajar Fiqih Melalui Strategi Everyone is a Teacher Here Pada Siswa Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Al-Islah Kalegen Bandongan Magelang Tahun Pelajaran 2009/2010.
Nama
: Heriyanto
NIM
: 11408096
Program Studi : Pendidikan Agama Islam (PAI) Salatiga, 3 Juni 2010 Dewan Penguji, Ketua,
Sekretaris,
Dr. Imam Sutomo, M.Ag. NIP. 19580827 198303 1002
Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. NIP. 19670112 199203 1005
Penguji I
Penguji II
Drs. Bahrudin, M.Ag. NIP. 19531223 198203 1005
Ruwandi, Ma. NIP. 19661225 200003 1002 Pembimbing,
HM. Irfan Helmy, LC.MA NIP. 19740104 200003 1003 iii
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL .......................................................................................... LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ DAFTAR ISI ...................................................................................................... BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
ii iii iv
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ............................................................ B. Rumusan Masalah ..................................................................... C. Tujuan Penelitian ....................................................................... D. Hipotesis Tindakan .................................................................... E. Kegunaan Penelitian .................................................................. F. Definisi Operasional .................................................................. G. Metode Penelitian ...................................................................... H. Sistematika Penulisan ................................................................
1 2 2 3 3 4 5 10
KAJIAN PUSTKA A. Kajian Pustaka ........................................................................... B. Prestasi Belajar .......................................................................... C. Tinjauan Tentang Metode Pembelajaran ...................................
12 20 25
PELAKSANAAN PENELITIAN A. Subyek Penelitian ...................................................................... B. Pelaksanaan Penelitian ...............................................................
36 40
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Siklus I ....................................................................................... B. Siklus II ...................................................................................... C. Siklus III ....................................................................................
55 57 59
PENUTUP A. Kesimpulan ................................................................................ B. Saran .......................................................................................... C. Penutup ......................................................................................
63 63 64
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Manusia lahir tanpa memiliki pengetahuan apapun tetapi ia telah dilengkapi dengan fitrah yang memungkinkannya untuk menguasai sebagai pengetahuan dan peradaban. Peranan pendidikan dewasa ini dianggapi semakin penting untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas di segala bidang. Adanya kemajuan dalam bidang pendidikan menimbulkan dorongan melakukan berbagai inovasi pendidikan agar tercapai tujuan seperti yang diharapkan. Fiqih di MI bertujuan untuk membekali peserta didik agar dapat mengetahui, memahami pokok-pokok hukum Islam dengan benar dan sekolah sebagai lembaga formal merupakan wadah untuk mengaktualisasikan tujuan tersebut, melalui kegiatan pembelajaran. Untuk mencapai tujuan tersebut tidaklah mudah dikarenakan beberapa permasalahan yang ditimbulkan oleh siswa dalam proses mengajar di dalam kelas, diantaranya siswa kurang fokus pada pelajaran, dalam artian siswa kurang begitu memperhatikan materi pelajaran yang diberikan oleh guru, bahkan keadaan kelas sering terjadi tidak kondusif, siswa sering mengabaikan dan menganggap pelajaran tersebut tidak menarik. Kondisi seperti itu terjadi di MI Al-Islah Kalegen Kecamatan Bandongan Kabupaten Magelang, prestasi belajar siswa rendah, terutama mata 1
pelajaran Fiqih yang bisa dilihat dari prosentase ketuntasan belajar siswa 60%. Hal itu disebabkan karena metode yang digunakan monoton, media yang tersedia belum lengkap, semua sumber belajar belum lengkap dan fasilitasfasilitas lain yang belum memenuhi standar pendidikan, untuk itu perlu adanya pemecahan masalah yaitu penulis menerapkan metode pembelajaran everyone is a teacher here. Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis mengadakan penelitian dengan memilih judul “ UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FIQIH MELALUI METODE EVERYONE IS A TEACHER HERE SISWA KELAS V MI AL-ISLAH KALEGEN BANDONGAN MAGELANG TAHUN AJARAN 20092010.
B. Rumusan Masalah 1. Apakah penerapan metode everyone is a teacher here dapat meningkatkan aktifitas siswa pada mata pelajaran Fiqih ? 2. Apakah penerapan metode everyone is a teacher here dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih ? 3. Apakah penerapan metode everyone is a teacher here dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih ?
C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dengan tujuan sebagai berikut : 2
1. Untuk mengetahui keaktifan siswa dengan metode everyone is a teacher here terhadap mata pelajaran Fiqih. 2. Untuk meningkatkan motivasi siswa terhadap mata pelajaran Fiqih. 3. Untuk mengetahui prestasi siswa penggunaan metode everyone is a teacher here terhadap mata pelajaran Fiqih.
D. Hipotesis Tindakan Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang secara teoritis dianggap paling mungkin atau paling tinggi tingkat kebenarannya (Margono, 2005:67). Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah : 1. Penerapan metode everyone is a teacher here dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran Fiqih kelas V MI Al-Islah Kalegen Kecamatan Bandongan Kabupaten Magelang. 2. Mengan metode everyone is a teacher here dapat meningkatkan motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran Fiqih. 3. Penerapan metode everyone is a teacher here dapat meningkatkan prestasi belajar siswa mata pelajaran Fiqih kelas V MI Al-Islah Kalegen Kecamatan Bandongan Kabupaten Magelang.
E. Kegunaan Penelitian 1. Hasilnya akan berguna dalam usaha memberikan dalam pembelajaran, guru dapat menerapkan metode everyone is a teacher here yang tepat untuk mata 3
pelajaran Fiqih kelas MI Al-Islah Kalegen Kecamatan Bandongan Kabupaten Magelang. 2. Bagi siswa dapat meningkatkan keaktifan siswa pada mata pelajaran Fiqih.
F.
Definisi Operasional Agar tidak terjadi salah persepsi terhadap judul penelitian ini, maka didefinisikan sebagai berikut : 1. Pengertian Belajar Belajar adalah semata-mata mengumpulkan atau menghafalkan fakta-fakta yang terjadi dalam bentuk informasi/materi pembelajaran (Muhibinsyah, 1997:89). 2. Pengertian Hasil Belajar Hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh siswa setelah melalui kegiatan belajar (Nashar, 2004:77). 3. Metode everyone is a teacher here Pengertian metode adalah cara yang digunakan oleh guru dalam mengadakan hubungan dengan anak didik pada saat berlangsungnya proses pembelajaran (Ramayulis, 2005:3). Pengertian everyone is a teacher here arti dalam bahasa Indonesianya adalah bahwa setiap murid sebagai guru (Ramayulis, 2005:2). 4. Pengertian Fiqih Fiqih adalah ilmu yang berbicara tentang hukum-hukum syar’i amali (praktis) yang penetapannya diupayakan melalui pemahaman yang 4
mendalam terhadap dalil-dalil yang terpencil (Al Tafshily) dalam Nash (Al-Qur’an dan Hadits) (Alaidin Koto, 2004:2). 5. Mata Pelajaran Fiqih Satu bagian dari mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang diarahkan untuk menyiapkan peserta didik supaya mengenal, memahami, menghayati dan mengamalkan hukum (Departemen Agama RI, 2004:48).
G. Metode Penelitian 1. Rancangan penelitian yang diterapkan merupakan penelitian tindakan kelas, karena penelitian ini dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Dalam penelitian ini, murid sangat berperan dalam proses penelitian tindakan kelas karena murid dijadikan praktek-praktek dalam pembelajaran tindakan di dalam kelas. Dalam penelitian tindakan kelas ini terdapat cara penelitian yang meliputi perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Adapun pembelajaran Fiqih dilaksanakan dalam beberapa siklus, sedang prosedur pelaksanaan tindakan kelas meliputi : a. Perencanaan Dalam tahap ini kegiatan perencanaan dimulai dengan mempersiapkan materi dengan pokok bahasan binatang halal sesuai dengan standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator materi. Metode yang digunakan yaitu metode everyone is a teacher here (murid sebagai guru). 5
b. Pelaksanaan Pelaksanaan merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan yaitu melaksanakan tindakan di dalam kelas, dalam hal ini pelaksanaan tindakan di dalam kelas dalam proses belajar mengajar akan menggunakan metode everyone is a teacher here. c. Observasi Observasi merupakan pengamatan yang dilakukan pengamat, sambil melakukan pengamatan sebaiknya pengamat mencatat apa yang terjadi agar memperoleh data yang akurat untuk memperbaiki siklus berikutnya. d. Refleksi Dari hasil refleksi tersebut dapat diketahui kelemahan kegiatan pembelajaran, sehingga dapat digunakan untuk menentukan tindakan pada siklus berikutnya.
2. Subyek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi subyek penelitian adalah : Tempat : MI Al-Islah Kalegen Kecamatan Bandongan Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2009/2010.
3. Langkah-langkah Penelitian Dalam tahap perencanaan kegiatan yang dilakukan oleh peneliti antara lain : 6
a. Tahap Pertama 1) Mengadakan pre-test pada setiap awal siklus untuk mengetahui kondisi awal siswa sebelum diberi tindakan. 2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 3) Siswa yang berjumlah 12 siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, dengan setiap kelompok terdiri dari 3 siswa dengan kemampuan yang berbeda. Kelompok ini disebut kelompok asal. b. Tahap Kedua 1) Setiap siswa diberi tugas mempelajari salah satu bagian materi pembelajaran. 2) Semua siswa dengan materi pembelajaran yang sama belajar bersama dalam kelompok ahli (Counterpart Group / CG). 3) Dalam kelompok ahli, siswa mendiskusikan bagian materi pembelajaran yang sama, serta menyusun rencana bagaimana menyampaikan kepada temannya jika kembali ke kelompok asal. 4) Guru memfasilitasi diskusi kelompok, baik yang ada pada kelompok ahli maupun kelompok asal.. 5) Setelah siswa berdiskusi dalam kelompok ahli maupun kelompok asal,
presentasi
masing-masing
kelompok
atau
dilakukan
pengundian salah satu kelompok untuk menyajikan hasil diskusi kelompok yang telah dilakukan agar guru dapat menyamakan persepsi pada materi pembelajaran yang telah didiskusikan. 6) Guru memberikan kuis untuk siswa secara individu. 7
7) Guru memberikan penghargaan kepada kelompok melalui skor penghargaan berdasarkan perolehan nilai peningkatan hasil belajar individual dari skor dasar ke skor kuis berikutnya. 8) Penarikan kesimpulan oleh siswa dan pembahasan hasil oleh guru. c. Tahap Ketiga 1) Melakukan penilaian yang sebenarnya melalui pre-test untuk mengukur kondisi akhir siswa setelah diberi tindakan (komponen penilaian yang sebenarnya). 2) Melakukan refleksi diakhir pertemuan agar siswa merasa bahwa hari ini mereka belajar sesuatu (komponen refleksi sebagai langkah akhir dari pembelajaran).
4. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematika sehingga lebih mudah diolah. (Suharsini Ari Kunto, 2002:136) Didalam penelitian, data memiliki kedudukan yang paling tinggi karena data merupakan penggambaran variabel yang diteliti dan berfungsi sebagai alat pembuktian hipotesis. Benar tidaknya data tergantung dari baik tidaknya instrumen pengumpulan data. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian untuk memperoleh data adalah berupa lembar pengamatan, naskah angket dan 8
lembar soal tes tertulis, naskah soal tertulis dalam bentuk uraian sejumlah 10 soal. Prosentase Nilai Tes :
Jumlah Nilai yang Diperoleh Jumlah Nilai Total
X 100%
5. Pengumpulan Data a. Observasi Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. (S. Margono, 2002:12) Pengamatan dan pencatatan ini dilakukan terhadap objek di tempat terjadi atau berlangsungnya penelitian tindakan kelas. b. Tes Siswa sebelum mendapatkan perlakuan dalam ppembelajaran pada Siklus I diadakan penilaian melalui tes berupa pre-test dan siswa yang sudah mendapatkan perlakuan dalam pembelajaran pada Siklus I dan II diadakan penilaian melalui tes berupa post-test. Dari tes tersebut akan diperoleh hasil penelitian yang berupa skor nilai tes. Berdasarkan data hasil penilaian dari tes akan dapat diketahui sejauh mana hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama islam. Hasil penilaian juga digunakan sebagai umpan balik untuk memberikan perlakuan atau intervensi.
9
6. Analisis Data Analisa data penelitian ini menggunakan analisis diskriptif : a. Observasi dianalisis dengan analisis diskriptif berdasarkan hasil observasi dan refleksi. b. Prestasi belajar dianalisis dengan analisis deskriptif komparatif yaitu membandingkan prestasi belajar (nilai tes) antar siklus.
7. Kriteria Ketuntasan Untuk ketuntasan belajar ada dua kategori ketuntasan, yaitu kategori perorangan dan secara klasikal. Berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar mengajar, yaitu seorang siswa telah tuntas belajar bila telah mencapai skor 65% atau nilai 65 dan kelas disebut tuntas belajar bila di kelas tersebut terdapat 85% yang telah mencapai daya serap lebih dari atau sama dengan 65%.
H. Sistematika Penulisan Untuk memudahkan pemahaman isi skripsi ini, penulis menguraikan sistematika penulisan sebagai berikut : BAB I
: Pendahuluan, terdiri dari Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Hipotesis Penelitian, Kegunaan Penelitian, Definisi, Metode Penelitian.
BAB II : Kajian
Pustaka,
terdiri
dari
Prestasi
Pembelajaran Fiqih, Metode Pembelajaran. 10
Belajar,
Tinjauan
BAB III : Pelaksanaan Penelitian, terdiri dari Pengamatan, Pengumpulan Data dan Refleksi.
BAB IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan, yang terdiri dari Deskripsi Persiklus dan Pembahasan Tiap Siklus.
BAB V : Penutup, yang terdiri dari Kesimpulan Hasil Peneilitan dan Saransaran.
11
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Tinjauan Pembelajaran Fiqih 1. Hakekat Pembelajaran Kata pembelajaran mula-mula atau berasal dari kata dasar ajar yang artinya petunjuk yang diberikan kepada orang supaya diketahui (dituruti). Kemudian mendapat imbuhan “ber-” menjadi belajar artinya memperoleh kepandaian atau ilmu. Dan mendapat akhiran pe- dan imbuhan akhiran -an menjadi pembelajaran dengan arti proses, cara menjadikan orang atau makhluk hidup belajar. (WJS. Purwodarminto, 1985:1) Menurut Dimyati dan Mujiono mengatakan bahwa pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional untuk membuat siswa belajar aktif yang menentukan pada penyediaan sumber belajar. (Dimyati dan Mujiono, 1999:297) Menurut Oemar Hamalik, pembelajaran merupakan suatu proses penyampaian pengetahuan yang dilaksanakan dengan menggunakan metode imposisi, dengan cara menuangkan pengetahuan kepada siswa. Pada umumnya, guru menggunakan metode “formal step” yang berdasarkan asas asosiasi dan reproduksi atas tanggapan atau kesan. Garmezy dan Kimbley menyatakan “Learning is a relatively permanent change in a behavioral tendency and is the result of practice. The change may last several years or even a lifetime. Learning differs from 12
habituation and sensitization in its permanency of the change”. (Garmezy dan Kimbley, 1963:133) Dari rumusan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pembelajran adalah serangkaian kegiatan guru untuk membuat siswa belajar dan mengembangkan potensi ada empat langkah : a. Mempelajari keadaan kelas Guru mencari dan menemukan perilaku siswa yang positif atau negatif. Perilaku positif akan diperkuat dan perilaku negatif diperlemah atau dikurangi. b. Membuat daftar penguat positif Guru mencari perilaku yang lebih disukai oleh siswa, perilaku yang kena hukuman dan kegiatan luar sekolah yang dapat dijadikan penguat. c. Memilih dan menentukan urutan tingkah laku yang dipelajari serta jenis penguatnya. d. Membuat program pembelajaran Program pembelajaran ini berisi urutan perilaku yang dikehendaki, penguatan, waktu mempelajari perilaku dan evaluasi. (Dimyati dan Mujiono, 1999:9) Menurut pendapat Dimyati dan Mujiono yang berpengaruh dalam pembelajaran adalah bahan belajar, suasana belajar, media dan sumber belajar serta subyek pembelajaran. a. Bahan Belajar Bahan belajar dapat berwujud benda dan isi pendidikan. Isi 13
pendidikan tersebut dapat berupa pengetahuan, perilaku nilai dan sikap. (Dimyati dan Mujiono, 1999:35) b. Susunan Belajar Kondisi gedung sekolah, tata ruang kelas, alat-alat belajar mempunyai pengaruh dalam kegiatan belajar dan guru mempunyai peranan penting dalam menciptakan suasana belajar yang menarik bagi siswa. (Dimyati dan Mujiono, 1999:35) c. Media dan Sumber Belajar Guru
dapat
membuat
program
pembelajaran
dengan
memanfaatkan media dan sumber belajar di luar sekolah, pemanfaatan tersebut bermaksud meningkatkan kegiatan belajar sehingga mutu hasil belajar dapat semakin meningkat. (Dimyati dan Mujiono, 1999:36) d. Subyek Pembelajaran Guru adalah subyek pembelajaran. Guru sebagai obyek pembelajaran, guru berperan penting dalam pembelajaran, peran tersebut adalah : 1) Membuat desain pembelajaran secara tertulis, lengkap dan menyeluruh. 2) Meningkatkan diri untuk menjadi seorang guru yang berkepribadian utuh. 3) Bertindak sebagai guru yang mendidik. 4) Meningkatkan profesional keguruan.
14
5) Melakukan
pembelajaran
sesuai
dengan
berbagai
model
pembelajaran yang disesuaikan dengan kondisi, bahan ajar dan kondisi sekolah setempat. Penyesuaian tersebut dilakukan untuk peningkatan mutu belajar. 6) Dalam berhadapan dengan siswa, guru berperan sebagai fasilitas belajar, pembimbing belajar dan pemberi balikan belajar. (Dimyati dan Mujiono, 1999:37)
2. Ilmu Fiqih
Imam Abu Hanifah berkata : “Ilmu Fiqih adalah ilmu untuk mengetahui sesuatu yang bermanfaat (berguna) serta madarata (membahayakan) bagi dirinya”. Beliau berkata : “Tujuan daripada ilmu itu tiada lain hanya untuk diamalkan. Adapun mengamalkan ilmu adalah meninggalkan dunia untuk akhirat. (Asy Syekh Az Zarnuji:9) Menurut bahasa, Fiqih berarti paham sedangkan menurut istilah Fiqih berarti ilmu pengetahuan tentang hukum-hukum syara yang amali yang diambil dari dalil-dalil yang tafsili atau terinci. (Mujahit dkk, 2000:7) Hukum Fiqih adalah hukum-hukum syara berupa titah Allah yang menyangkut perbuatan para mukallaf, baik berupa tuntutan untuk mengerjakan, tuntutan untuk meninggalkan maupun memilih untuk mengerjakan atau meninggalkan. (Muhajit, 2000:9) 15
Dengan kata lain hukum Fiqih adalah hukum-hukum syara’ yang menyifati para mukallaf seperti wajib, sunnah, haram, makruh dan mubah. Tujuan rumusan hukum Fiqih adalah untuk mengetahui perbuatanperbuatan yang diperintahkan, dilarang, halal, haram, sah dan yang batal dalam bidang ibadah, muamalah, aquah dan sebagainya yang bersifat amaliyah. Dengan demikian seseorang dapat mengetahui hukum-hukum yang harus berlaku dalam masyarakat umum. Ruang lingkup hukum Fiqih mencakup segala perbuatan, perkataan dan tindakan para mukallaf dari segi hukum, termasuk hukum-hukum yang menyifati perbuatan para mukallaf itu seperti wajib, haram, sunnat, makruh dan mubah. (Muhajit, 2000:9) Secara garis besar hukum Fiqih meliputi dua bagian yaitu ibadah dan muamalah. Ibadah meliputi tata aturan mengenai hubungan manusia dengan Allah dalam rangka mendekatkan diri kepada-Nya dalam bagian inti antara lain melaksanakan rukun Islam (Syahadat, sholat, puasa, zakat dan haji). Muamalat meliputi tata aturan yang berkaitan dengan perbuatan, perkataan dan tindakan para mukallaf dalam hubungan dengan sesamanya, baik secara individual maupun antara individual dengan masyarakat sekitarnya. Sumber hukum Fiqih adalah kitabullah, sunnah rosul, ijma’ dan qiyas. Keempat sumber ini ditetapkan berdasarkan penafsiran firman Allah dalam Al Qur’an surat An Nisa ayat 59. 16
Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya) dan ulil amri diantara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalilah ia kepada Allah dan Rasul (melalui jalan qiyas kepada nash Qur’an dan Sunnah). (Yayasan penyelenggara penterjemah Al Qur’an Depag RI, Al Qur’an dan Penterjemah PT. Karya Toha:62)
3. Pelajaran Fiqih a. Pengertian Pelajaran Fiqih Pelajaran Fiqih dalam kurikulum Madrasah Ibtidaiyah adalah salah satu bagian dari mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang diarahkan
untuk
menyiapkan
peserta
didik
untuk
mengenal,
memahami, menghayati dan mengamalkan hukum Islam yang kemudian menjadi dasar pandangan hidupnya (way of life) melalui kegiatan bimbingan, pengajaran latihan, penggunaan pengalaman dan pembiasaan. (Departemen Agama RI, 2004:48) b. Tujuan dan Fungsi Pelajaran fiqih 1) Fiqih di Madrasah Ibtidaiyah bertujuan untuk membekali peserta didik agar dapat : a) Mengetahui dan memahami pokok-pokok hukum Islam secara terperinci dan menyeluruh baik berupa dalil naqli dan aqli. 17
a) Mengetahui dan memahami pokok-pokok hukum Islam secara terperinci dan menyeluruh baik berupa dalil naqli dan aqli. Pengetahuan dan pemahaman tersebut diharapkan menjadi pedoman hidup dalam kehidupan pribadi dan sosial. b) Melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum Islam dengan benar. (Departemen Agama RI, 2004:48) Pengamalan tersebut diharapkan dapat menumbuhkan ketaatan menjalankan hukum Islam dengan disiplin dan tanggung jawab sosial yang tinggi dalam kehidupan pribadi dan sosialnya. 2) Fungsi mata pelajaran Fiqih di Madrasah Ibtidaiyah adalah : a) Menanamkan nilai-nilai dan kesadaran beribadah peserta didik kepada Allah SWT sebagai pedoman mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. b) Membiasakan pengamalan terhadap hukum Islam pada peserta didik dengan ikhlas dan perilaku yang sesuai dengan peraturan yang berlaku di Madrasah dan masyarakat. c) Membentuk kedisiplinan dan rasa tanggung jawab sosial di Madrasah dan masyarakat. d) Meneguhkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT serta menanamkan akhlak mulia peserta didik seoptimal mungkin, melanjutkan upaya yang lebih dahulu dilakukan dalam lingkungan keluarga. e) Membangun mental peserta didik dalam menyesuaikan diri 18
dalam lingkungan fisik dan sosialnya. f) Memperbaiki
kesalahan-kesalahan,
kelemahan-kelemahan
peserta didik dalam pelaksanaan ibadah dan muamalah dalam bidang Fiqih dan hukum. g) Membekali peserta didik dalam bidang Fiqih atau hukum Islam untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. (Departemen Agama RI, 2004:49) b. Ruang Lingkup Pelajaran Fiqih Ruang lingkup Fiqih di Madrasah Ibtidaiyah meliputi keserasian, keselarasan dan keseimbangan antara : 1) Hubungan manusia dedngan Allah SWT. 2) Hubungan manusia dengan sesama manusia. 3) Hubungan manusia dengan alam dan lingkungan. Adapun ruang lingkup bahan pelajaran Fiqih di Madrasah Ibtidaiyah berfokus pada aspek : 1) Fiqih Ibadah a) Melakukan Thaharah/bersuci. b) Melakukan shalat wajib. c) Melakukan adzan dan iqomah. d) Melakukan shalat Jum’at. e) Melakukan macam-macam shalat sunnah. f) Melakukan puasa. g) Melakukan zakat. 19
B. Prestasi Belajar 1. Pengertian Prestasi Belajar Prestasi adalah hasil yang telah dicapai dari yang telah dilakukan atau dikerjakan. (Depag RI, Departemen Pendidikan Nasional, 2004:48) Sedangkan belajar, banyak para ahli mendefinisikan pengertian belajar sebagai berikut : a) Menurut Soedirjanto Belajar adalah tingkat penguasaan yang dicapai oleh siswa dalam mengikuti program pembelajaran mengajar sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. (Nashar, 2004:77-79) b) Menurut Oemar Hamalik (1992:45) Belajar adalah terjadinya perubahan dari persepsi dan perilaku, termasuk juga perbaikan perilaku. c. Menurut Muh Uzer dan Lilis Setiawati (1993:4) Belajar adalah tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dengan individu dan individu dengan lingkungannya sehingga mereka lebih mampu berinteraksi dengan lingkungannya “learning is a change in the individual due to instruction of that individuaol and his environment, which feels a need and makes him more capable of dealing adequately with his environment”.
20
d) Menurut Syaiful Bahri Djamarah (1994:13) Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut aspek pengetahuan (kognitif), aspek nilai (afektif) dan aspek tingkah laku (psikomotor). Dari definisi tentang prestasi dan belajar di atas, dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai oleh individu manusia yang diwujudkan dengan tujuan yang akan dicapai harus mencapai hasil yang menyangkut tentang aspek pengetahuan (kognitif), aspek nilai (afektif) dan aspek tingkah laku (psikomotor).
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Belajar Manusia dalam melakukan suatu kegiatan tidak terlepas dari hubungan dan pengaruh, baik dari dirinya sendiri maupun dari sekitarnya. Jika kita perhatikan terdapat banyak faktor yang mempengaruhi kegiatan manusia,
begitu
juga
dalam
belajarpun
ada
faktor-faktor
yang
mempengaruhinya. a. Faktor yang berasal dari diri sendiri (internal) yang meliputi : 1) Faktor jasmaniah (fisiologi), baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh. Yang termasuk faktor ini ialah pancaindra yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya, seperti mengalami sakit, cacat tubuh atau perkembangannya tidak sempurna, berfungsinya kelenjar tubuh yang membawa kelainan tingkah laku. 21
2) Faktor psikologis baik bersifat bawaan maupun yang diperoleh, terdiri atas : a) Faktor intelektif yang meliputi faktor potensial,
yaitu
kecerdasan dan bakat serta faktor kecakapan nyata, yaitu prestasi yang dimiliki. b) Faktor non intelektif, yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu seperti sikap, kebiasaan, minat dan kebutuhan, motivasi, emosi dan penyesuaian diri. 3) Faktor kematangan fisik maupun psikis
b. Faktor yang berasal dari luar diri (eksternal) 1) Faktor sosial yang terdiri atas : a) Lingkungan keluarga b) Lingkungan sekolah c) Lingkungan masyarakat d) Lingkungan kelompok 2) Faktor budaya, seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian. 3) Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah dan fasilitas belajar. 4) Faktor lingkungan spiritual atau keagamaan. (Muh Uzer Usman dan Lilis Setiawati, 1993:10)
22
3. Teori-teori Belajar a. Teori belajar menurut psikologi daya Menurut teori ini jiwa manusia terdiri dari bermacam-macam daya yang dapat dilatih dalam rangka memenuhi fungsinya. Untuk itu maka kurikulum harus menyediakan berbagai mata pelajaran yang dapat mengembangkan daya-daya itu melalui latihan. Berkat kemajuan dalam psikologi maka muncul teori phrenology, yaitu kombinasi antara psikologi daya dengan fisiologi yang pada prinsipnya menyatakan bahwa otak kita terbagi menjadi beberapa daerah dan mempunyai mental individual. (Umar Hamalik, 2004:107) b. Teori belajar menurut mental state Menurut J. Herbart, jiwa manusia sesungguhnya terdiri atas berbagai kesan atau tanggapan yang masuk melalui alat indra, berasosiasi satu sama lain untuk kemudian membentuk mental atau kesadaran manusia. Kesan tersebut akan tertanam semakin dalam melalui pelatihan. Pandangan ini bersifat materialistis, karena menekankan pada materi atau bahan-bahan yang dipelajari. Belajar berarti menanamkan bahan pelajaran sebanyak-banyaknya yang memiliki etika dan nilai-nilai yang baik. Untuk itu kurikulum disusun dari sejumlah mata pelajaran tersebut dalam organisasi yang terpisah satu sama lain, namun akan berasosiasi dalam mental siswa sehingga akan menghasilkan manusia intelektual. (Oemar Hamalik, 2004:107)
23
c. Teori belajar menurut psikologi behaviorisme Tori ini mempunyai doktrin pokok yaitu hubungan antara stimulus dan repon (S - R). Hubungan tersebut dapat diperkuat atau diperlemah bergantung pada latihan yang diadakan. Untuk itu kurikulum harus mempelajari kelakuan manusia, dapat disusun program yang serasi dan memuaskan. (Umar Hamalik, 2004:107) d. Teori koneksionisme Teori ini berdasarkan pandangan psikologi behaviorisme. Teori ini mempunyai doktrin pokok yaitu hubungan antara stimulus dan respon. Thorndike mengemukakan beberapa hukum belajar dalam R. Bond Teory : 1) Hukum latihan (the law of exercise) Apabila sering dilatih, hubungan itu akan menguat. 2) Hukum pengaruh (the law of effect) Kuat
atau
lemahnya
hubungan
tersebut
bergantung
pada
pengaruhnya memuaskan atau tidak. 3) Hukum kesiapan (the law of readiness) Unsur kesiapan mempengaruhi kepuasan atau kegagalan dalam belajar. (Oemar Hamalik, 2004:108)
24
C. Tinjauan Tentang Metode Pembelajaran 1. Pengertian metode pembelajaran Metode secara singkat dikatakan sebagai cara untuk mencapai tujuan.
Purwodarminto
dalam
Kamus
Umum
Bahasa
Indonesia
mengartikan bahwa metode adalah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan tertentu. Belajar mengajar adalah sebuah rangkaian kegiatan atau proses. Karenanya, demi kefektifan pencapaian tujuan belajar maka diperlukan sebuah metode yang cepat dalam melaksanakannya. (WJS. Purwodarminto, 1985:1) Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain menyatakan bahwa metode mengajar adalah strategi pengajaran sebagai alat untuk mencapai tujuan yang diharapkan. (Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, 2006:74) Metode mengajar juga bisa diartikan cara yang digunakan oleh guru untuk menyampaikan pelajaran kepada siswa. (Depag RI, 2001:88) Oleh karena itu para guru atau pendidik harus selalu berusaha memilih metode pengajaran yang setepat-tepatnya agar proses belajar mengajar lebih efektif dan efisien dimana materi yang disampaikan guru dapat diterima dan dimengerti siswanya dengan baik. Memilih atau menentukan metode pengajaran yang tepat memang tidak mudah karena banyak hal yang harus diperhatikan oleh seorang guru atau pendidik, diantaranya yaitu : karakteristik bahan pelajaran, karakteristik siswa dan kemampuan 25
guru itu sendiri serta hal-hal lain yang mempengaruhi proses belajar mengajar seperti media, lingkungan dan sebagainya. Pengetahuan mengenai metode-metode pengajaran atau masalah metodologi pengajaran ini sangat penting bagi para guru ataupun calon guru. Metodologi pengajaran pada hakekatnya merupakan penerapan prinsip-prinsip psikologi (berhubungan dengan komponen manusia yaitu siswa dan guru) dan prinsip-prinsip pendidikan (komponen non manusia yaitu alat, media dan lingkungan) bagi perkembangan anak didik. Penjelasan di atas menunjukkan bahwa kegiatan belajar mengajar melahirkan interaksi unsur manusiawi dan non manusiawi. Guru sebagai peran dan pelaksana kegiatan belajar akan berusaha menentukan cara yang tepat agar suasana belajar menjadi bergairah bagi anak didiknya. Untuk itu seorang
guru
harus
benar-benar
memahami
kedudukan
metode
pembelajaran dan kegiatan belajar siswa. Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain menjelaskan bahwa metode pengajaran mempunyai tiga kedudukan yaitu : a. Metode sebagai alat motivasi ekstrinsik Menurut Soedirman A.M., motivasi ekstrinsik adalah motifmotif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar diri individu. Karena itu, metode berfungsi sebagai alat perangsang dari luar yang dapat membangkitkan belajar siswa.
26
b. Metode sebagai strategi pengajaran Metode pembelajaran yang kita ambil merupakan bagian dari strategi kita dalam mengatasi permasalahan dan hambatan dalam sebuah proses belajar mengajar, oleh karena itu seorang guru harus memiliki strategi agar anak didik dapat belajar secara efektif dan efisien mengena pada tujuan yang diharapkan. Dengan kata lain metode belajar adalah strategi pengajaran sebagai alat mencapai tujuan pembelajaran. c. Metode sebagai alat untuk mencapai tujuan Tujuan adalah pedoman bagi seseorang kemana kegiatan belajar mengajar akan dibawa. Begitu pula dalam sebuah pembelajaran seorang harus senantiasa berpedoman pada tujuan pembelajaran. Tujuan merupakan satu dari komponen-komponen pembelajaran, akan tetapi tujuan ini tidak akan tercapai jika komponen-komponen yang lain tidak dilibatkan, yang salah satunya adalah komponen metode pengajaran. (Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, 2006:74) Pemilihan metode pengajaran yang tepat dan akurat akan memudahkan seorang guru untuk mencapai tujuan belajar, oleh karena itu metode pembelajaran adalah satu hal yang harus ada dalam sebuah pembelajaran sebagai alat untuk mencapai tujuan. Ada lima hal yang harus diperhatikan seorang guru dalam menentukan metode pembelajaran yang dikutip oleh Syiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain adalah: 27
a. Anak didik Anak didik adalah manusia berpotensi yang menghajatkan pendidikan.
Tanpa
memperhatikan
kondisi
anak
didik,
pembelajaran akan berjalan sia-sia karena yang kita harapkan dari sebuah pembelajaran adalah perubahan pada diri anak didik sebagai akibat proses belajar yang terjadi pada dirinya. Ada dua aspek yang harus diperhatikan dari anak didik ini, yaitu aspek internal yang meliputi tingkat kecerdasan, motivasi, bakat, minat, kondisi fisik dan segala yang melekat pada diri anak didik serta aspek eksternal yang meliputi kondisi lingkungan keluarga dan masyarakat sekitar anak didik dan aspek lain yang mempengaruhi kondisi anak didik yang berasal dari luar. (Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, 2006:78) b. Tujuan Seorang guru harus senantiasa memperhatikan tujuan pembelajaran agar kegiatan belajar mengajar yang dilakukan berjalan dengan baik. Tujuan adalah sasaran yang ingin dicapai dalam setiap kegiatan, sehingga sebuah tujuan mutlak adanya pada setiap kegiatan karena sebagai pedoman berjalannya sebuah kegiatan. (Syamsul Bahri Djamarah dan Aswan Zain, 2006:80) c. Situasi Setiap kegiatan pembelajaran akan sangat dipengaruhi oleh situasi yang terjadi pada saat pembelajaran itu berlangsung. 28
Misalnya situasi belajar di dalam kelas akan berbeda dengan situasi di luar kelas dan situasi belajar dalam kelompok besar atau banyak akan berbeda dengan belajar dalam kelompok kecil. Hal inilah yang harus diperhatikan dalam menentukan metode pembelajaran yang tepat karena tidak semua metode dapat dilakukan pada situasi kondisi yang berbeda. (Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, 2006:81) d. Fasilitas Fasilitas merupakan hal yang mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode mengajar. Fasilitas adalah kelengkapan yang menunjang belajar anak didik di sekolah. Lengkap tidaknya fasilitas
belajar
akan
mempengaruhi
pemilihan
metode
mengajarnya. (Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, 2006:81) e. Guru Jika pelaksana pembelajaran itu sendiri, akhirnya kita juga harus memperhatikan kondisi guru dalam menentukan metode yang akan dipakai, yang perlu diperhatikan disini antara lain adalah kompetensi atau tingkat ketrampilan mengajar guru yang dapat kita tentukan dari latar belakang pendidikan guru itu sendiri. (Syamsul Bahri Djamarah dan Aswan Zain, 2006:81)
29
2. Pemilihan dan Penentuan Metode a. Pengertian Metode Para ahli mendefinisikan beberapa pengertian tentang metode, antara lain di bawah ini : 1) Hasan Langgulung berpendapat bahwa definisi dari metode adalah cara atau jalan harus dilalui untuk mencapai tujuan pendidikan. 2) Abd Al-Rahman Ghunarmah mendefinisikan metode adalah cara yang praktis dalam mencapai tujuan pengajaran. 3) Sedangkan Al-Ahrasy mendefinisikan metode adalah jalan yang kita ikuti untuk memberikan pengertian kepada peserta didik tentang
segala
macam
metode
dalam
berbagai pelajaran.
(Rama Yulis, 2005:3) Metode mengajar yang digunakan harus sesuai dengan perumusan tujuan. Oleh karena itu dalam pemilihan dan penentuan metode dalam kegiatan belajar mengajar, seorang guru harus bertolak pada : a. Nilai strategis metode. b. Efektivitas penggunaan metode. c. Pentingnya pemilihan dan penentuan metode. d. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode. (Syaiful bahri Djamarah dan Aswan Zain, 2006:76)
30
b. Jenis-jenis Metode Dalam proses
belajar
mengajar
perlu adanya
metode
pembelajaran dengan metode pembelajaran yang diinginkan tersebut yaitu metode ceramah (preaching method), metode diskusi (disccussion method), metode resitasi (recitation method), metode percobaan (experimental method), metode belajar beregu (team teaching method), metode mengajar sesama teman (peer teaching method), metode pemecahan masalah (problem solving method). (Masnur Muslich, 2007:199-203) Namun pada penelitian tindakan kelas ini peneliti ingin menggunakan metode atau strategi everyone is a teacher here yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa sesuai yang diharapkan.
c. Pengertian Strategi Strategi everyone is a teacher here mempunyai arti bahwa “setiap murid atau siswa bisa menjadi guru” (Melvin L. Siberman, 2006:81), dalam artian bahwa strategi ini mengumpamakan bahwa seorang murid kedudukannya disini sebagai guru yang harus aktif, berani berbicara, berani bertanya, tidak minder serta tidak takut salah. 1) Dasar pertimbangan penggunaan metode/strategi everyone is a teacher here.
31
a) Adanya kesenjangan antara waktu yang tersedia dngan materi pelajaran yang terlalu banyak. b) Mengaktifkan siswa baik secara individu maupun secara kelompok. c) Pemantapan pengetahuan siswa dengan melakukan suatu tugas. d) Mendorong siswa belajar mandiri baik membaca, menulis, mengerjakan soal dan sebagainya. 2) Langkah-langkah penggunaan metode/strategi everyone is a teacher here a) Tahap perencanaan (1) Merumuskan tujuan pemberian tugas. (2) Memilih jenis tugas yang akan diberikan. (3) Pemberian petunjuk cara mengerjakan tugas. (4) Menetapkan waktu penyelesaian tugas. b) Tahap pelaksanaan (1) Pemberian motivasi agar siswa mengerjakan dengan penuh tanggung jawab hingga tuntas. (2) Menanamkan kemandirian, tanggung jawab, kekompakan dan keberanian. (3) Pemberian bimbingan serta pengawasan oleh guru. (4) Mengajukan kepada siswa agar mencatat langkah-langkah serta hasil penyelesaian tugas secara sistematik dan baik.
32
c) Tahap pelaporan dan pertanggungjawaban (1) Laporan penyelesaian tugas yang telah dikerjakan oleh siswa secara lisan/tertulis. (2) Diadakan tanya jawab dengan siswa terhadap laporan yang telah dibuat. (3) Memberikan penilaian akhir laporan penyelesaian tugas siswa. 3) Sisi positif metode/strategi everyone is a teacher here a) Merangsang aktivitas dan kreativitas siswa dalam rangka mengisi waktu luang dengan kegiatan konstruktif dan produktif. b) Menumbuhkan kemandirian dan tanggung jawab. c) Melatih keberanian agar tidak takut salah. d) Melatih berbicara dan bertanya. e) Memberikan pengalaman kepada siswa mencari dan mengolah informasi dan sumber belajar. 4) Sisi negatif metode/strategi everyone is a teacher here a) Guru kurang berperan aktif. b) Beberapa orang siswa cenderung
mengerjakan secara
serampangan. c) Sulit
memberikan
tugas
perkembangan siswa.
33
yang
sesuai
dengan
tingkat
d) Apabila tugas diberikan dalam bentuk kelompok, tidak semua berpartisipasi dalam penyelesaian tugas yang diberikan. 5) Langkah-langkah penerapan metode/strategi everyone is a teacher here a) Bagikan kertas kepada peserta didik dan mintalah mereka untuk menuliskan sebuah pertanyaan tentang materi pokok yang telah atau sedang dipelajari atau topik khusus yang ingin mereka diskusikan dalam kelas. b) Kumpulkan kertas-kertas tersebut, dikocok dan dibagikan kembali secara acak kepada masing-masing peserta didik dan diusahakan
pertanyaan
tidak
kembali
kepada
yang
bersangkutan. c) Mintalah mereka membaca dan memahami pertanyaan di kertas masing-masing sambil memikirkan jawabannya. d) Undang
sukarelawan
(volunteer)
untuk
membacakan
pertanyaan yang ada ditangannya (untuk menciptakan budaya bertanya, upayakan memotivasi siswa untuk angkat tangan bagi yang siap membaca - tanpa langsung menunjuk) e) Mintalah dia memberikan respon tersebut (jawaban/penjelasan) atas pertanyaan atau permasalahan tersebut, kemudian mintalah kepada teman sekelasnya untuk memberi pendapat atau melengkapi jawabannya.
34
f) Berikan apresiasi (pujian/tidak menyepelekan) terhadap setiap jawaban/tanggapan siswa agar termotivasi dan tidak takut salah. g) Kembangkan diskusi secara lebih lanjut dengan cara siswa bergantian membacakan pertanyaan di tangan masing-masing sesuai waktu yang tersedia. h) Guru melakukan kesimpulan, klarifikasi dan tindak lanjut.
3. Metode Everyone is a Teacher Here Dalam Pembelajaran Fiqih Penggunaan metode dalam pembelajaran sangatlah penting terlebih lagi metode yang digunakan sangat tepat sehingga hasil yang dicapai bisa terwujud. Pada penelitian ini penggunaan metode everyone is a teacher here pada pelajaran Fiqih diharapkan mampu membuat prestasi belajar meningkat sesuai yang diharapkan peneliti.
35
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Subyek Penelitian 1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) ini dilaksanakan di kelas V pada Madrasah Ibtidaiyah Al-Islah Kalegen Kecamatan Bandongan Kabupaten Magelang. Madrasah Ibtidaiyah Al-Islah Kalegen didirikan tahun 1946 oleh Yayasan Lembaga Ma’arif yang berada dinaungan Departemen Agama yang sekarang lebih dikenal Departemen Kementrian Agama. Sesuai dengan Departemen yang menaunginya, maka visi dan misi daripada Madrasah tersebut menitik beratkan kepada pendidikan agama, visi misi tersebut adalah : - Visi
: Penguasaan ilmu agama dan pengetahuan umum dengan landasan akhlak mulia.
- Misi
: 1. Memberikan penguasaan ilmu agama dan Iptek. 2. Menyiapkan lulusan yang mampu menginternalisasi nilai-nilai ke Islaman dalam masyarakat.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah profil Madrasah sebagai subyek penelitian penulis :
36
a. Profil Madrasah 1) Nama Madrasah
: Madrasah Ibtidaiyah Al-Islah
2) Alamat
: Karanglo
Desa
: Kalegen
Kecamatan
: Bandongan
Kabupaten
: Magelang
Provinsi
: Jawa Tengah
3) Kode Pos
: 56151
4) Tahun Berdiri
: 1946
5) Status Madrasah
: Swasta
b. Lokasi Madrasah 1) Geografi
: Dataran Tinggi
2) Potensi Wilayah
: Pertanian
3) Wilayah
: Pedesaan
c. Tenaga Pengajar Madrasah Ibtidaiyah Kalegen No.
PNS / Non PNS
Nama Guru
Pendidikan
Mengajar (di kelas)
1.
Romzah Bahroji
Non PNS
S1
VI
2.
Heriyanto
Non PNS
D II
V
3.
Siti Maesaroh
Non PNS
S1
IV
4.
Fadilah
Non PNS
S1
III
5.
Zuliyah
Non PNS
D II
II
6.
Choiriyah
PNS
S1
I
7.
Daldiri
Non PNS
PGA
VI
8.
Muntoharoh
Non PNS
SMU
II
9.
Bambang
Non PNS
S1
V
10.
Dwi Agung Wibowo
Non PNS
SMU
II
37
d. Struktur Organisasi Madrasah Kepala Madrasah
U. Perpustakaan
Komite
Tata Usaha
G. Kelas I
G. Kelas II
G. Kelas III
G. Kelas IV
G. Kelas V
G. Kelas VI
G. Agama
G. Bhs. Inggris
G. Bhs. Jawa
G. Penjas
G. MTK
G. Bhs. Indonesia
Siswa
Masyarakat
: Garis Koordinator : Garis Komando 2. Mata Pelajaran Mata pelajaran yang menjadi obyek penelitian ini adalah mata pelajaran sesuai dengan kompetensi dasar/silabus pada saat penelitian ini dilaksanakan, maka pokok bahasan yang diambil adalah tentang Binatang Halal dengan Standar Kompetensi (SK) sebagai berikut : Mampu memahami binatang halal dagingnya, serta indikatornya, yaitu : Menunjukkan contoh binatang halal dan membiasakan makan daging binatang halal. 38
3. Karakteristik Siswa Jumlah siswa dalam kelas V di Madrasah Ibtidaiyah Al-Islah Kalegen Kabupaten Magelang yang menjadi subyek penelitian adalah 12 siswa, yang terdiri dari 5 laki-laki dan 7 perempuan, adapun tabelnya sebagai berikut : Tabel 1 Daftar Siswa Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Kalegen No.
Nama Siswa
L/P
Tempat, Tanggal Lahir
Pendidikan Pekerjaan Orang Tua Orang Tua
1.
Kurnia Hayati
P
Magelang, 24 Januari 1996
SD
Tani
2.
Siti Zumaroh
P
Magelang, 15 September 1997
SD
Tani
3.
Isnawati
P
Magelang, 08 Pebruari 1996
SD
Tani
4.
Siti Islamiyah
P
Magelang, 22 Juni 1996
SD
Tani
5.
Siti Rokhaniyah
P
Magelang, 07 Juli 1996
SD
Pedagang
6.
Puji Lestari
P
Magelang, 17 Maret 1996
SD
Tani
7.
Susanti
P
Magelang, 08 April 1996
SD
Tani
8.
Fajrul Falah
L
Magelang, 30 Januari 1996
SD
Tani
9.
Nurul Ma’arif
L
Magelang, 11 Agustus 1996
SD
Tani
10. M. Hasan Lutfani
L
Magelang, 21 September 1996
SLTA
Wiraswasta
11. Ahmad Toifur
L
Magelang, 03 Pebruari 1997
SLTP
Wiraswasta
12. Anang Hermanto
L
Magelang, 10 Desember 1996
SD
Tani
4. Jadwal Penelitian Tindakan Kelas Peneliti dalam melaksanakan penelitian di Madrasah Ibtidaiyah Al-Islah Kalegen dilaksanakan dalam 3 (tiga) siklus. Siklus I dilaksanakan tanggal 04 Juni 2010, Siklus II dilaksanakan tanggal 11 Juni 2010 dan Siklus yang ke III dilaksanakan tanggal 18 Juni 2010. Berikut Tabel Jadwal Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) No.
Siklus
Hari
Tanggal
1. 2. 3.
I II III
Jum’at Jum’at Jum’at
04 Juni 2010 11 Juni 2010 18 Juni 2010
39
B. Pelaksanaan Penelitian Dalam penelitian ini dilaksanakan tiga siklus penelitian, yang masingmasing dimulai dari perencanaan, observasi dan refleksi. Gambaran pelaksanaan ketiga siklus tersebut adalah sebagai berikut : 1. Deskripsi Pelaksaan Siklus I Siklus pertama penelitian dilaksanakan pada minggu pertama tanggal 04 Juni tahun 2010 dengan pokok bahasan Binatang Halal. Tahap dan langkah-langkah yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut : a. Perencanaan Dalam tahap perencanaan ini tercakup kegiatan sebagai berikut : 1) Refleksi awal, yaitu peneliti melakukan perenungan berdasarkan evaluasi terhadap pembelajaran fiqih yang selama ini dilakukan, yang menunjukkan adanya kelemahan pada penguasaan materi pembelajaran. Kemudian peneliti mencoba untuk meningkatkan motivasi siswa dengan menggunakan metode everyone is a teacher here. 2) Penentuan fokus permasalahan dan pengkajian teori untuk memilih solusi bagi permasalahan yang dihadapi dalam permasalahan. 3) Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan pokok bahasan dan instrumen pengumpulan data selama penelitian tindakan kelas.
40
4) Penyiapan perangkat/sarana dan media pembelajaran yang meliputi buku Fiqih kelas V. b. Pelaksanaan Dalam
pelaksanaan
penelitian
menggunakan
metode
pembelajaran sesuai dengan RPP, yaitu menggunakan metode everyone is a teacher here. Pokok bahasan yang diajarkan adalah tentang Binatang Halal. Langkah-langkah yang dilakukan peneliti pada Siklus I sebagai berikut : 1) Guru mengucapkan salam. 2) Guru melakukan apersepsi memberikan pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang akan diajarkan (5 menit). 3) Guru mempersiapkan bahan pelajaran dengan pokok bahasan binatang halal (35 menit) 4) Guru mengadakan evaluasi dengan tes tertulis (20 menit). 5) Guru dan siswa bersama-sama membahas jawaban tes dari siswa (10menit). 6) Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam. c. Observasi Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran, maka observasi difokuskan pada ketrampilan belajar siswa untuk melakukan observasi terhadap situasi belajar siswa pada saat pembelajaran, peneliti 41
melakukan sendiri dalam observasi atau pengamatan. Peneliti menggunakan lembar pengamatan atau observasi Siklus I ini sebagai berikut : Tabel 1 Lembar observasi kemampuan siswa dalam membuat pertanyaan pada Siklus I dalam prosentase No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11 12.
Kemampuan siswa membuat soal pertanyaan -
Nama Siswa Kurnia Hayati Siti Zumaroh Isnawati Siti Islamiyah Siti Rokhaniyah Puji Lestari Susanti Fajrul Falah Nurul Ma’arif M. Hasan Lutfani Ahmad Toifur Anang Hermanto
Jumlah Frekwensi
Prosentase
6
50 %
Tabel 2 Lembar observasi siswa menjawab pertanyaan Siklus I No.
Nama Siswa
Kemampuan siswa menjawab soal
1.
Kurnia Hayati
-
2.
Siti Zumaroh
-
3.
Isnawati
4.
Siti Islamiyah
5.
Siti Rokhaniyah
-
6.
Puji Lestari
7.
Susanti
-
8.
Fajrul Falah
9.
Nurul Ma’arif
-
10.
M. Hasan Lutfani
11
Ahmad Toifur
12.
Anang Hermanto
-
42
Jumlah Frekwensi
Prosentase
6
50 %
Tabel 3 Lembar observasi siswa menjawab pertanyaan Siklus I No.
Keaktifan dan motivasi siswa
Nama Siswa
1.
Kurnia Hayati
-
2.
Siti Zumaroh
-
3.
Isnawati
4.
Siti Islamiyah
5.
Siti Rokhaniyah
-
6.
Puji Lestari
7.
Susanti
-
8.
Fajrul Falah
9.
Nurul Ma’arif
-
10.
M. Hasan Lutfani
11
Ahmad Toifur
12.
Anang Hermanto
-
Jumlah Frekwensi
Prosentase
6
50 %
Tabel 4 Lembar nilai hasil belajar Siklus I No.
Nama Siswa
Nilai
Kriteria
1.
Kurnia Hayati
60
Tidak Tuntas
2.
Siti Zumaroh
60
Tidak Tuntas
3.
Isnawati
85
Tuntas
4.
Siti Islamiyah
75
Tuntas
5.
Siti Rokhaniyah
60
Tidak Tuntas
6.
Puji Lestari
65
Tuntas
7.
Susanti
60
Tidak Tuntas
8.
Fajrul Falah
65
Tuntas
9.
Nurul Ma’arif
60
Tidak Tuntas
10.
M. Hasan Lutfani
75
Tuntas
11
Ahmad Toifur
85
Tuntas
12.
Anang Hermanto
60
Tidak Tuntas
Jumlah
810
Rata-rata
67,5
KKM ( Kriteria Ketuntasan Minimal )
43
Setelah pembelajaran selesai, kemudian mengadakan evaluasi dan diperoleh data sebagai berikut : Tabel 5 Daftar Nilai Evaluasi Pelaksanaan Penelitian Siklus I Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Al-Islah Kalegen Semester II Tahun Ajaran 2009 / 2010 No.
Nilai
Banyak Siswa
Prosentase (%)
1.
91 - 100
0
0
2.
81 - 90
2
16,7
3.
71 - 80
2
16,7
4.
61 -70
2
16,7
5.
51 - 60
6
05,0
6.
41 - 50
0
0
7.
31 - 40
0
0
8.
21 - 30
0
0
9.
11 - 20
0
0
10.
0 - 10
0
0
Dengan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) = 65.
d. Refleksi Refleksi dilakukan oleh peneliti berdasarkan dua hasil penelitian, yaitu hasil pengamatan situasi belajar atau pembelajaran dan hasil perbandingan atau peningkatan nilai post test dan nilai pre test. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap situasi pembelajaran pada siklus pertama ini, peneliti dapat menemukan kelemahan pembelajaran sebagai berikut : 1) Siswa kurang memahami penerapan metode everyone is a teacher here, karena belum pernah melakukan metode tersebut. 2) Ada 6 siswa yang belum dapat membuat pertanyaan atau soal sesuai materi. 44
1) Ada 6 siswa yang belum mampu menjawab pertanyaan atau soal yang dibuat oleh temannya sendiri. Dalam nilai pre test, banyak siswa belum bisa menanggapi jawaban pertanyaan dari temannya sendiri meskipun demikian pada post test pembelajaran ini telah menunjukkan perubahan peningkatan, yaitu : 1) Sudah ada 8 siswa yang mampu membuat pertanyaan dan menjawab dalam kartu dengan tepat. 2) Motivasi belajar siswa meningkat.
Berdasarkan permasalahan dari perbandingan di atas, maka halhal yang akan peneliti perhatikan pada perbaikan siklus yang kedua adalah : 1) Menjelaskan lebih lanjut dan mendetail langkah-langkah penerapan metode everyone is a teacher here. 2) Menekankan pada aspek pembuatan pertanyaan dan menjawab pertanyaan.
2. Deskripsi Pelaksaan Siklus II Siklus kedua penelitian dilaksanakan pada tanggal 11 Juni 2010 dengan pokok bahasan Binatang Halal. Tahapan dan langkah-langkah yang dilakukan peneliti sebagai berikut :
45
a. Perencanaan Dalam tahap perencanaan ini mencakup kegiatan sebagai berikut : 1) Refleksi awal, yaitu peneliti melakukan perenungan berdasarkan evaluasi terhadap pembelajaran Fiqih yang dilakukan pada Siklus I yang menunjukkan masih adanya adanya kelemahan pada penguasaan materi pembelajaran. 2) Penentuan fokus permasalahan dan pengkajian teori untuk memiliki solusi bagi permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran. 3) Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan tindakan kelas dilaksanakan. 4) Penyiapan perangkat atau sarana dan media pembelajaran yang meliputi foto copy materi, lembar pre test dan lembar observasi. b. Pelaksanaan Dalam
pelaksanaan
penelitian
menerapkan
metode
pembelajaran sesuai dengan RPP, yaitu metode everyone is a teacher here pokok bahasan yang diajarkan adalah Binatang Halal. Langkah-langkah dalam pelaksanaan ini meliputi : 1) Pembukaan Absensi. 2) Pembagian foto copy materi fiqih tentang binatang halal. 3) pembagian kartu sebagai media penulisan jawaban dan pertanyaan dari materi fiqih. 4) Proses pembelajaran inti berlangsung yaitu pengelompokan anak yang terdiri dari 4 kelompok yang berisi 3 anak untuk mengadakan 46
tanya jawab per kelompok tersebut (saling lempar pertanyaan dengan dipandu guru). 5) Pembelajaran inti selesai, kemudian evaluasi yang terdiri dari 10 soal tertulis. c. Observasi Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran dan untuk mengetahui peningkatan materi pembelajaran, maka observasi difokuskan pada ketrampilan belajar siswa. Untuk melakukan observasi terhadap situasi belajar di kelas dalam pembelajaran, maka dengan ini peneliti melakukan observasi atau pengamatan. Tabel 6 Lembar Observasi Pelaksanaan Penelitian Siklus II Nama Madrasah : Al-Islah Kalegen Mata Pelajaran : Fiqih Kelas / Semester : V / II Hari / Tanggal : Jum’at, 11 Juni 2010 Pertanyaan pada Siklus II dalam prosentase No.
Nama Siswa
Kemampuan siswa membuat soal
1.
Kurnia Hayati
2.
Siti Zumaroh
3.
Isnawati
4.
Siti Islamiyah
5.
Siti Rokhaniyah
-
6.
Puji Lestari
7.
Susanti
8.
Fajrul Falah
9.
Nurul Ma’arif
10.
M. Hasan Lutfani
11 12.
Ahmad Toifur Anang Hermanto
-
47
Hasil Frekwensi
Prosentase
10
83 %
Tabel 7 Lembar observasi kemampuan siswa dalam menjawab soal pada Siklus II dalam prosentase No.
Nama Siswa
Kemampuan siswa menjawab soal
1.
Kurnia Hayati
2.
Siti Zumaroh
3.
Isnawati
4.
Siti Islamiyah
5.
Siti Rokhaniyah
-
6.
Puji Lestari
7.
Susanti
8.
Fajrul Falah
9.
Nurul Ma’arif
10.
M. Hasan Lutfani
11 12.
Ahmad Toifur Anang Hermanto
-
Hasil Frekwensi
Prosentase
10
83 %
Tabel 8 Daftar Nilai Evaluasi Pelaksanaan Penelitian Siklus II Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Al-Islah Kalegen Semester II Tahun Ajaran 2009 / 2010 No.
Nilai
Banyak Siswa
Prosentase (%)
1. 2.
91 - 100 81 - 90
0 4
0 33,3
3.
71 - 80
4
33,3
4.
61 -70
3
25,0
5.
51 - 60
1
08,3
6.
41 - 50
0
0
7.
31 - 40
0
0
8.
21 - 30
0
0
9.
11 - 20
0
0
10.
0 - 10
0
0
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) = 65
48
d. Refleksi Refleksi dilakukan oleh peneliti berdasarkan dua hasil penelitian, yaitu hasil pengamatan situasi belajar atau pembelajaran dan hasil perbandingan atau peningkatan nilai Siklus I dan nilai Siklus II. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap pembelajaran pada Siklus II ini, peneliti masih menemukan kelemahan pembelajaran sebagai berikut : 1) Masih ada 2 siswa yang belum dapat membuat pertanyaan, permasalahannya siswa tersebut kurang komunikasi, sulit mengungkapkan kata-kata, kurang bisa menyusun kalimat pertanyaan dan kurang menguasai materi. 2) Masih ada 2 siswa yang belum dapat membuat pertanyaan atau soal sesuai materi, permasalahannya siswa tersebut kurang bisa menyusun kalimat pertanyaan dan kurang menguasai materi. Meskipun demikian pada Siklus II ini telah menunjukkan peningkatan, yaitu : 1) Siswa sudah lebih bisa memahami penerapan metode everyone is a teacher here. 2) Sudah ada 10 siswa yang mampu membuat dan menjawab pertanyaan dengan tepat yang sebelumnya pada Siklus I yang bisa menjawab dan membuat pertanyaan hanya 8 siswa. 3) Motivasi belajar siswa lebih meningkat.
49
Berdasarkan permaslahan-permasalahan yang dihadapi oleh siswa, maka hal-hal yang akan peneliti perhatikan pada perhatian Siklus II adalah : 1) Menjelaskan materi pelajaran Fiqih lebih mendetail. 2) Menjelaskan kalimat-kalimat yang sulit dipahami siswa. 3) Mengajarkan pembuatan pertanyaan dan menjawab soal dengan ejaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
3. Deskripsi Pelaksaan Siklus III Siklus ketiga, penelitian dilaksanakan pada tanggal 18 Juni 2010 dengan pokok bahasan Binatang Halal. Tahapan dan langkah-langkah yang dilakukan peneliti sebagai berikut : a. Perencanaan Perencanaan ini tercakup kegiatan sebagai berikut : 1) Refleksi awal, yaitu peneliti melakukan perenungan berdasarkan evaluasi terhadap pembelajaran Fiqih pada siklus yang kedua yang menunjukkan kelemahan pada pemberian tanggapan terhadap jawaban teman dan hasil evaluasi dalam post test yang belum maksimal. 2) Penentuan fokus permasalahan dan penyajian teori untuk memilih solusi bagi permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran. 3) Penyusunan RPP. 4) Penyajian perangkat dan media pembelajaran yang meliputi : Foto 50
copy materi, lembar pre test, lembar observasi dan kartu yang dibagikan kepada siswa. b. Pelaksanaan Dalam pelaksanaan, peneliti menerapkan metode sesuai dengan RPP yaitu metode everyone is a teacher here, pokok bahasan yang diajarkan adalah Binatang Halal : Langkah-langkah dalam pelaksanaan ini meliputi : 1) Melakukan pre test tentang kemampuan siswa mengenai materi pelajaran. 2) Melakukan pembelajaran sesuai dengan RPP, yang dimulai dengan a) Pembukaan dan Absensi. b) Pembagian materi fiqih. c) Pengelompokan siswa (yang terediri dari 4 kelompok). d) Pembagian kartu (tempat menulis pertanyaan dan jawaban) e) Proses pembelajaran inti, yaitu mengadakan tanya jawab per kelompok dengan dipandu guru dan jawabannya secara bergantian, pemberian tanggapan atas jawaban teman atau sanggahan, observasi mengamati proses pembelajaran dan mencatatnya dalam lembar observasi serta pencatatan nilai terhadap siswa yang menjawab dan siswa yang memberi sanggahan atau tanggapan terhadap jawaban temannya. Kegiatan akhir yang meliputi : Kesimpulan, memotivasi siswa dan penutup. 51
3) Melaksanakan post test tentang kemampuan siswa mengenai materi pelajaran. Dalam post test ini digunakan soal yang sama dengan pre test. c. Observasi Sesuai dengan tujuan penelitian ini, yaitu untuk mengetahui peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran dan untuk mengetahui peningkatan
penguasaan
materi pembelajaran,
maka
observasi
difokuskan pada ketrampilan belajar siswa. Untuk melakukan observasi terhadap situasi belajar siswa pada saat pembelajaran, peneliti melakukan sendiri. Tabel 9 Lembar observasi kemampuan siswa menjawab soal Siklus I, II dan III No.
Nama Siswa
Kemampuan siswa menjawab soal Siklus Siklus Siklus I II III
1. Kurnia Hayati
-
2. Siti Zumaroh
-
3. Isnawati
4. Siti Islamiyah
5. Siti Rokhaniyah
-
-
-
6. Puji Lestari
7. Susanti
-
8. Fajrul Falah
9. Nurul Ma’arif
-
10. M. Hasan Lutfani
11. Ahmad Toifur
12. Anang Hermanto
-
-
52
HASIL Siklus I
Siklus II
Siklus III
F
%
F
%
F
6
50 %
10
8%
%
11 92 %
Tabel 10 Lembar observasi kemampuan siswa membuat soal (Siklus I, II dan III)
No.
Nama Siswa
Kemampuan siswa menjawab soal
Siklus Siklus Siklus I II III 1. Kurnia Hayati 2. Siti Zumaroh 3. Isnawati 4. Siti Islamiyah 5. Siti Rokhaniyah 6. Puji Lestari 7. Susanti 8. Fajrul Falah 9. Nurul Ma’arif 10. M. Hasan Lutfani 11. Ahmad Toifur 12. Anang Hermanto -
HASIL Siklus I
Siklus II
Siklus III
F
%
F
F
6
50 %
%
%
10 83 % 11 92 %
Tabel 11 Lembar nilai hasil belajar Siklus I, II dan III NILAI No.
Nama Siswa
HASIL
Siklus Siklus Siklus I II III
Siklus I
Siklus II
Siklus III
1.
Kurnia Hayati
60
65
75
Tidak Tuntas
Tuntas
Tuntas
2.
Siti Zumaroh
60
70
85
Tidak Tuntas
Tuntas
Tuntas
3.
Isnawati
85
90
100
Tuntas
Tuntas
Tuntas
4.
Siti Islamiyah
75
85
95
Tuntas
Tuntas
Tuntas
5.
Siti Rokhaniyah
60
60
65
6.
Puji Lestari
65
80
90
Tuntas
Tuntas
Tuntas
7.
Susanti
60
70
80
Tidak Tuntas
Tuntas
Tuntas
8.
Fajrul Falah
65
75
85
Tuntas
Tuntas
Tuntas
9.
Nurul Ma’arif
60
75
80
Tidak Tuntas
Tuntas
Tuntas
10.
M. Hasan Lutfani
75
85
95
Tuntas
Tuntas
Tuntas
11.
Ahmad Toifur
85
90
100
Tuntas
Tuntas
Tuntas
12.
Anang Hermanto
60
75
75
Tidak Tuntas
Tuntas
Tuntas
Jumlah
810
925
1.025
Rata-rata
67,5
77,1
85,4
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) = 65
53
Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas
d. Refleksi Refleksi dilakukan oleh peneliti berdasarkan tiga hasil penelitian atau siklus, yaitu hasil perbandingan antara nilai Siklus I, Siklus II dan Siklus III. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap pembelajaran pada Siklus III ini sudah menunjukkan peningkatan yang sangat pesat, semua itu bisa kita lihat dari hasil pembelajaran sebagai berikut : 1) 11 siswa sudah bisa membuat dan menjawab pertanyaan dan soal dengan variasi jawaban dan pertanyaan mereka masing-masing dengan tepat (tidak keluar dari materi). 2) 1 siswa masih kurang memahami materi pelajaran, semua itu dikarenakan 10 siswa tersebut rendah, sehingga terlalu lama dan sulit menangkap materi pelajaran. Berdasarkan hasil tersebut, peneliti memutuskan untuk tidak melakukan siklus berikutnya.
54
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini disajikan mengenai hasil penelitian dan pembahasan. Pembelajaran Fiqih dilakukan sebanyak 3 kali tatap muka, tatap muka tersebut mempergunakan jam pelajaran Fiqih dimulai pukul 09.15 - 10.25 WIB sekali pertemuan, pembelajaran ini dilaksanakan dengan menggunakan waktu belajar sekolah. Berikut ini diskripsi per Siklus : 1. Siklus I A. Hasil Penelitian Penelitian Siklus I dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 04 Juni 2010 untuk mengamati proses pembelajaran dengan metode everyone is a teacher here pada mata pelajaran Fiqih dengan pokok bahasan Binatang Halal. Adapun materi pelajaran berupa pengertian binatang halal, macammacam binatang halal, membiasakan diri makan daging binatang halal. Yang tentunya juga memberikan pengertian sebaliknya, yaitu binatang haram. Selama pelajaran berlangsung dilakukan observasi untuk mengetahui pengaruh kegiatan pembelajaran dalam penggunaan metode everyone is a teacher here pada mata pelajaran Fiqih. Berikut ini lembar observasi pada Siklus I disajikan dalam sebuah tabel.
55
Tabel 12 Lembar observasi kemampuan siswa dalam membuat pertanyaan pada Siklus I dalam prosentase No.
Kemampuan siswa membuat soal pertanyaan
Nama Siswa
1.
Kurnia Hayati
-
2.
Siti Zumaroh
-
3.
Isnawati
4.
Siti Islamiyah
5.
Siti Rokhaniyah
-
6.
Puji Lestari
7.
Susanti
-
8.
Fajrul Falah
9.
Nurul Ma’arif
-
10.
M. Hasan Lutfani
11
Ahmad Toifur
12.
Anang Hermanto
-
Jumlah Frekwensi
Prosentase
6
50 %
Tabel 13 Lembar observasi siswa menjawab pertanyaan Siklus I No.
Nama Siswa
Kemampuan siswa menjawab soal
1.
Kurnia Hayati
-
2.
Siti Zumaroh
-
3.
Isnawati
4.
Siti Islamiyah
5.
Siti Rokhaniyah
-
6.
Puji Lestari
7.
Susanti
-
8.
Fajrul Falah
9.
Nurul Ma’arif
-
10.
M. Hasan Lutfani
11
Ahmad Toifur
12.
Anang Hermanto
-
56
Jumlah Frekwensi
Prosentase
6
50 %
Tabel 14 Lembar nilai hasil belajar Siklus I No.
Nama Siswa
Nilai
Kriteria
1.
Kurnia Hayati
60
Tidak Tuntas
2.
Siti Zumaroh
60
Tidak Tuntas
3.
Isnawati
85
Tuntas
4.
Siti Islamiyah
75
Tuntas
5.
Siti Rokhaniyah
60
Tidak Tuntas
6.
Puji Lestari
65
Tuntas
7.
Susanti
60
Tidak Tuntas
8.
Fajrul Falah
65
Tuntas
9.
Nurul Ma’arif
60
Tidak Tuntas
10.
M. Hasan Lutfani
75
Tuntas
11
Ahmad Toifur
85
Tuntas
12.
Anang Hermanto
60
Tidak Tuntas
Jumlah
810
Rata-rata
67,5
KKM ( Kriteria Ketuntasan Minimal )
B. Pembahasan Prestasi belajar Siklus I ini belum menunjukkan hasil yang memuaskan karena dari 12 siswa baru 6 anak yang nilainya bisa tuntas atau melebihi KKM ( Kriteria Ketuntasan Minimal ) sehingga pada Siklus I baru menghasilkan 50 % dari siswa yang berjumlah 12 siswa.
2. Siklus II A. Hasil Penelitian Penelitian Siklus II dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 11 Juni 2010. Perencanaan pada Siklus II ini sama halnya perencanaan pada Siklus I cuma materi pembelajaran mata pelajaran Fiqih meneruskan materi pada Siklus I. 57
Berikut ini hasil lembar observasi Siklus II Tabel 15 Lembar observasi kemampuan siswa dalam membuat pertanyaan pada Siklus II dalam prosentase No.
Nama Siswa
Kemampuan siswa membuat soal
1.
Kurnia Hayati
2.
Siti Zumaroh
3.
Isnawati
4.
Siti Islamiyah
5.
Siti Rokhaniyah
-
6.
Puji Lestari
7.
Susanti
8.
Fajrul Falah
9.
Nurul Ma’arif
10.
M. Hasan Lutfani
11
Ahmad Toifur
12.
Anang Hermanto
-
Hasil Frekwensi
Prosentase
10
83 %
Tabel 16 Lembar observasi kemampuan siswa dalam menjawab soal pada Siklus II dalam prosentase No.
Nama Siswa
Kemampuan siswa menjawab soal
1.
Kurnia Hayati
2.
Siti Zumaroh
3.
Isnawati
4.
Siti Islamiyah
5.
Siti Rokhaniyah
-
6.
Puji Lestari
7.
Susanti
8.
Fajrul Falah
9.
Nurul Ma’arif
10.
M. Hasan Lutfani
11
Ahmad Toifur
12.
Anang Hermanto
-
58
Hasil Frekwensi
Prosentase
10
83 %
Tabel 17 Lembar nilai hasil belajar Siklus II No.
Nama Siswa
Nilai
Kriteria
1.
Kurnia Hayati
65
Tuntas
2.
Siti Zumaroh
70
Tuntas
3.
Isnawati
90
Tuntas
4.
Siti Islamiyah
85
Tuntas
5.
Siti Rokhaniyah
65
Tuntas
6.
Puji Lestari
80
Tuntas
7.
Susanti
70
Tuntas
8.
Fajrul Falah
75
Tuntas
9.
Nurul Ma’arif
75
Tuntas
10.
M. Hasan Lutfani
85
Tuntas
11
Ahmad Toifur
90
Tuntas
12.
Anang Hermanto
75
Tuntas
Jumlah
925
Rata-rata
77,1
B. Pembahasan Prestasi belajar pada Siklus II pada mata pelajaran Fiqih dalam pokok bahasan Binatang Halal dengan metode everyone is a teacher here menunjukkan ada peningkatan aktifitas dan perhatian siswa cukup baik. Walaupun dalam proses belajar mengajar masih ada satu dua anak yang kurang bisa memahami materi, namun pada Siklus II ini sudah menunjukkan peningkatan.
3. Siklus III A. Hasil Penelitian Perencanaan Siklus III dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 18 Juni 2010. Perencanaan pada Siklus III ini sama halnya perencanaan pada Siklus I 59
cuma materi pembelajaran mata pelajaran Fiqih meneruskan materi pada Siklus I dan II, hanya pada Siklus III melanjutkan materi dari Siklus II. Berikut ini lembar observasi pada Siklus III yang peneliti pada Siklus III ini akan menggabungkan hasil nilai pada Siklus I, II dan III, hal tersebut bertujuan agar pembaca bisa membandingkan hasil nilai antara Siklus I atau sebelum pembelajaran dengan metode atau strategi everyone is a teacher here dengan sesudah menggunakan metode atau strategi tersebut. Tabel 18 Lembar observasi kemampuan siswa menjawab soal Siklus I, II dan III
No.
Nama Siswa
Kemampuan siswa menjawab soal Siklus Siklus Siklus I II III
1.
Kurnia Hayati
-
2.
Siti Zumaroh
-
3.
Isnawati
4.
Siti Islamiyah
5.
Siti Rokhaniyah
-
-
-
6.
Puji Lestari
7.
Susanti
-
8.
Fajrul Falah
9.
Nurul Ma’arif
-
10.
M. Hasan Lutfani
11.
Ahmad Toifur
12.
Anang Hermanto
-
-
60
HASIL Siklus I
Siklus II
Siklus III
F
%
F
%
F
%
6
50 %
10
8%
11
92 %
Tabel 19 Lembar observasi kemampuan siswa membuat soal ( Siklus I, II dan III )
No.
Nama Siswa
Kemampuan siswa membuat soal Siklus Siklus Siklus I II III
1.
Kurnia Hayati
-
2.
Siti Zumaroh
-
3.
Isnawati
4.
Siti Islamiyah
5.
Siti Rokhaniyah
-
-
-
6.
Puji Lestari
7.
Susanti
-
8.
Fajrul Falah
9.
Nurul Ma’arif
-
10.
M. Hasan Lutfani
11.
Ahmad Toifur
12.
Anang Hermanto
-
-
HASIL Siklus I
Siklus II
Siklus III
F
%
F
%
F
%
6
50 %
10
8%
11
92 %
Tabel 20 Lembar nilai hasil belajar Siklus I, II dan III NILAI No.
Nama Siswa
HASIL
Siklus Siklus Siklus I II III
Siklus I
Siklus II
Siklus III
1.
Kurnia Hayati
60
65
75
Tidak Tuntas
Tuntas
Tuntas
2.
Siti Zumaroh
60
70
85
Tidak Tuntas
Tuntas
Tuntas
3.
Isnawati
85
90
100
Tuntas
Tuntas
Tuntas
4.
Siti Islamiyah
75
85
95
Tuntas
Tuntas
Tuntas
5.
Siti Rokhaniyah
60
60
65
6.
Puji Lestari
65
80
90
Tuntas
Tuntas
Tuntas
7.
Susanti
60
70
80
Tidak Tuntas
Tuntas
Tuntas
8.
Fajrul Falah
65
75
85
Tuntas
Tuntas
Tuntas
9.
Nurul Ma’arif
60
75
80
Tidak Tuntas
Tuntas
Tuntas
10.
M. Hasan Lutfani
75
85
95
Tuntas
Tuntas
Tuntas
11.
Ahmad Toifur
85
90
100
Tuntas
Tuntas
Tuntas
12.
Anang Hermanto
60
75
75
Tidak Tuntas
Tuntas
Tuntas
Jumlah
810
925
1.025
Rata-rata
67,5
77,1
85,4
61
Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas
B. Pembahasan Prestasi belajar pada Siklus III pada mata pelajaran Fiqih dalam pokok bahasan Binatang Halal dengan metode atau strategi everyone is a teacher here menunjukkan adanya peningkatan. Aktifitas dan perhatian siswa sangat baik dalam proses belajar mengajar. Berdasarkan pada tindakan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan strategi everyone is a teacher here dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih yang dapat dilihat dari nilai hasil belajar dari Siklus I sampai Siklus III.
62
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan dalam tiga siklus, peneliti dapat menguraikan sebagai berikut : 1. Penggunaan metode atau strategi everyone is a teacher here pada pembelajaran Fiqih di kelas V Madrasah Ibtidaiyah Al-Islah Kalegen Tahun Ajaran 2009/2010 dapat meningkatkan aktifitas siswa. 2. Penggunaan metode atau strategi everyone is a teacher here dapat meningkatkan nilai hasil belajar dibuktikan dengan lembar observasi setiap siklus, yaitu meningkat. Pada Siklus I kemampuan siswa membuat dan menjawab soal pertanyaan frekwensinya 6 dengan prosentase 50 % dari 12 siswa. Pada Siklus II kemampuan siswa dalam membuat dan menjawab pertanyaan frekwensinya 10 dengan prosentase 83 % dari 12 siswa. Pada Siklus III kemampuan siswa membuat dan menjawab soal pertanyaan frekwensinya 11 dengan prosentase 92 %. Jadi boleh dikatakan bahwa pembelajaran Fiqih dengan metode atau strategi everyone is a teacher here berhasil.
B. Saran Dari hasil penelitian yang diperoleh dari uraian sebelumnya, agar proses belajar mengajar Fiqih lebih efektif dengan hasil yang original, maka penulis sampaikan saran sebagai berikut : 63
1. Dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa, hendaknya guru dapat memilih metode pembelajaran yang tepat dan sesuai materi pembelajaran. 2. Guru hendaknya lebih kreatif dalam menyajikan materi pelajaran, sehingga siswa tidak bosan. 3. Guru hendaknya mengembangkan penggunaan media dan metode sehingga dalam pelaksanaan pembelajaran dapat menggunakan berbagai macam metode sesuai dengan kebutuhan.
C. Penutup Dengan hidayah Alloh SWT dan nikmat serta kecerahan pikir dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini penulis berharap apabila dalam penulisan dan penyusunan skripsi ini jauh dari kesempurnaan, maka penulis mohon maaf kepada pembaca dan berikanlah kami solusi, krritik dan saran yang membangun. Penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Semoga hasil penelitian ini bermanfaat bagi penyusun khususnya dan pembaca pada umumnya serta berguna bagi kehidupan pendidikan. Amin.
64
DAFTAR PUSTAKA Budiningsih, C. Asri, Belajar dan Pembelajaran (Jakarta : PT. Rineka Cipta, Cet. ke-1, Maret 2005). Hamalik, Oemar, Proses belajar Mengajar (Jakarta : PT. Bumi Aksara, Cet. ke-4, Juni 2005). Hamalik Oemar, Psikologi Belajar dan Mengajar (Bandung : CV. Sinar Baru, Cet. ke-1, 1992). Koto, Alaidin, Ilmu Fiiqih dan Usul Fiqih (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, Cet. ke-1, September 2004). Muslich, Masnur, Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Konstektual (Jakarta : PT. Bumi Aksara, Cet. ke-1, April 2007). Mahjuddin, Dirasih Islamiyah Bagian Ilmu Fiqih (Pasuruan : Anggota IKAPI 036/ JTL, Cet. ke-3, 1995). Nashar, Peranan Motivasi dan Kemampuan Awal Dalam Kegiatan Pembelajaran (Jakarta : Della Press, 2004). Noer Aly, Heri dan Munzier, Watak Pendidikan Islam (Jakarta : Friska Agung Insani, Cet. ke-3, 2003). Purwanto, M. Ngalim, Psikologi Pendidikan (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, Cet. ke-5, Januari 1990). Rama Yulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam (Jakarta : Kalam Mulia, Cet. ke-4, Juni 2005). Syah, Darwin, Perencanaan Sistem Pengajaran Pendidikan Agama Islam (Jakarta : Gaung Persada Press, 2007). Syah Muhibin, Psikologi Belajar (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, Cet. ke-4, Juni 2005). Syah Muhibin, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, Cet. ke-3, September 1997). Standar Kompetensi (Jakarta : Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam, Departemen Agama RI, 2004).
65
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran (Jakarta : PT. Rineka Cipta, 1999). Oemar Hamalik, Psikologi Belajar dan Mengajar (Bandung : CV. Sinar Baru, 1992). L. Silberman Meivin, Active Learning101 Cara Belajar Siswa Aktif (Bandung : Nusa Media dan Nuansa, 2006).
66