1
UPAYA MENINGKATKAN KEBUGARAN JASMANIMENGGUNAKAN PERMAINAN BERANGKAIEMPAT POSSISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR NEGERI 14 INDRALAYA Rukmini1, Mutia Mawardah2, Martinus3 Dosen Universitas Bina Darma2,Mahasiswa Universitas Bina Darma Jl. Jenderal A. Yani No12Palembang E-mail :
[email protected],
[email protected],
[email protected]
ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk dapat meningkatkan kebugaran jasmani pada siswa kelas V di SD Negeri 14 Indralaya menggunakan permainan berangkai 4 pos. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 14 Indralaya yang berjumlah 17 orang siswa yang terdiri laki-laki 8 orang siswa dan 9 orang siswa perempuan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa permainan berangkai 4 pos dapat meningkatkan kebugaran jasmani siswa kelas V SD Negeri 14 Indralaya. Sebelum diberikan tindakan siswa yang mencapai kriteria ketuntasan minimal ada 4 orang siswa dan rata-rata kelas 59,05 atau 23,52%. Pada siklus I siswa yang mencapai kriteria ketuntasan minimal ada 10 orang siswa dan rata-rata 66,11 atau 58,82%. Keberhasilan dapat dilihat pada siklus II karena siswa yang mencapai kriteria ketuntasan minimal ada 15 orang siswa dengan ketuntasan belajar sebesar 88,23% dengan nilai rata-rata 75,05. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memacu para siswa untuk dapat meningkatkan kemampuan fisik khususnya tingkat kebugaran jasmani maka sangat efektif diterapkannya permainan berangkai Empat pos.
Kata kunci: permainan berangkai empatpos, kebugaran jasmani. ABSTRACT The aim of this research is to improve the physical fitness of students of grade VSD Negeri 14 Indralaya using networked game 4 posts. This research is a classroom action research. The sample in this research is class V SD Negeri 14 Indralaya of 17 students consisting of 8 male students and 9 female students. The conclusion from this study is that the game 4 posts cluster can improve the physical fitness of students of class V SD Negeri 14 Indralaya. Prior to action given students who achieve a minimum completeness criteria there are 4 students and an average class 59.05 or 23.52%. In the first cycle of students who achieve a minimum completeness criteria there are 10 students and an average of 66.11, or 58.82%. The success can be seen in the second cycle for students who achieve a minimum completeness criteria there are 15 students with learning completeness of 88.23% with an average value of 75.05. The results of this study are expected
2
to spur the students to be able to improve the physical abilities, especially the level of physical fitness is very effective implementation of the networked game 4 posts. Keywords: networked game 4 pos, physical fitness.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran pendidikan jasmani disekolah diarahkan untuk mengembangkan aspek psikomotor, yang meliputi antara lain yaitu kesegaran jasmani dan keterampilan dalam cabang-cabang olahraga. Dalam proses pembelajaran pada mata pelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan, aktivitasnya lebih banyak dilakukan dilapangan dibandingkan didalam ruangan kelas. Pengembangan aspek psikomotor melalui pendidikan jasmani dapat dilakukan dengan aktivitas bermain Pendidikan jasmani memiliki peran yang sangat penting karena memberikan aneka pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, bermain dan olahraga yang dilakukan untuk membina sekaligus membentuk gaya hidup sehat dan aktif sepanjang hayat. Kebugaran jasmani merupakan bagian yang sangat penting dalam diri manusia untuk mempertahankan kualitas hidup. Dengan jasmani yang bugar dan sehat manusia dapat melakukan aktivitasnya dengan baik dan segala kebutuhan hidup dapat terpenuhi. Kenyataan dilapangan masih banyak siswa yang kurang baik
tingkat kebugaran jasmaninya terutama pada siswa kelas V SD Negeri 14 Indralaya, siswa menjadi malas dan mudah lesu saat mengikuti pembelajaran pendidikan dan juga kurangnya tingkat prestasi dibidang olahraga, padahal kebugaran jasmani ini salah satunya diciptakan untuk mengurangi rasa malas belajar, sering kelihatan tidak bersemangat pada diri siswa tersebut.
1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, masalah dalam penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut: 1. kebugaran jasmani siswa kurang baik; 2. pembelajaran tentang kebugaran jasmani menggunakan metode simulasi; 3. pembelajaran menggunakan permainan berangkai empat pos belum pernah digunakan; 4. belum pernah diupayakan peningkatkan kebugaran jasmani siswa.
1.3 Batasan Masalah Berdasarkan identifikasi di atas, fokus penelitian ini dibatasi pada:
3
1. kebugaran jasmani siswa; 2. pembelajaran menggunakan permainan berangkai empat pos; 3. peningkatan kebugaran jasmani siswa setelah pembelajaran permainan berangkai empat pos; 4. penelitian dilaksnakan di Sekolah Dasar Negeri 14 Indralaya khususnya kelas V. 1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan Uraian tentang batasan masalah di atas, dirumuskan masalah sebagai berikut. 1. Bagaimana pembelajaran kebugaran jasmani menggunakan permainan berangkai empat pos? 2. Bagaimana pengaruh peningkatan kebugaran jasmani menggunakan permainan berangkai empat pos? 1.1 Kajian Teori 1.1.1 Pengertian Kebugaran Jasmani Kebugaran jasmani adalah kemampuan tubuh melakukan penyesuaian terhadap fisik tanpa menimbulkan kelelahan yang berlebihan.Pada saat ini kita sering mendengar istilah kebugaran jasmani. Untuk itu agar pengertian lebih sesuai dengan apa yang dimaksud, ada beberapa pendapat para ahli kebugaran jasmani.
1.1.2 Unsur-Unsur Kebugaran Jasmani Unsur-unsur kebugaran jasmani ada dua macam yaitu:
A. Unsur kebugaran jasmani yang berhubungan dengan keterampilan meliputi: kelincahan, keseimbangan, koordinasi, kecepatan, power dan waktu reaksi. B. Unsur kebugaran jasmani yang berhubungan dengan kesahatan meliputi: daya tahan erobik, komposis tubuh, kelentukan, kekuatan otot dan daya tahan otot (Ismaryati, 2008:38). 1.1.3 Manfaat Kebugaran Jasmani Untuk melakukan berbagai aktivitas secara maksimal dibutuhkan kesegaran jasmani yang mendukung karena dengan tingkat kesegaran jasmani yang baik maka seseorang akan memiliki kesanggupan menjalankan tugas dan beban kerja yang diberikan kepadanya dan bagi yang kesegaran jasmani kurang akan cenderung mudah sakit. Derajat kebugaran jasmani sangat menentukan kemampuan fisiknya dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari. Semakin tinggi derajat kesegaran jasmani semakin tinggi pula kemampuan kerja fisiknya. Dengan kata lain, hasil kerjanya kian produktif jika kebugaran jasmaninya kian meningkat (Muhajir, 2012:16).
1.1.4 Jenis Tes Kebugaran Jasmani Tes kebugaran jasmani Indonesia dikelompokan berdasarkan tingkat sekolah yaitu tingkat Sekolah Dasar (SD), tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan tingkat Sekolah Menengah Atas
4
(SMA). Tes kebugaran Jasmani Indonesia (TKJI) terdiri dari 5 (lima) butir tes (Nurhasan, 2001:135). Adapun jenis tes yang digunakan adalah sebagai berikut: 1) Tes lari cepat 40 meter (sprint) 2) Tes angkat tubuh (pull-up) 30 detik 3) Tes baring duduk (sit-up) 30 detik 4) Tes loncat tegak (vertical jump) 5) Tes lari 600 meter.
Hasil penelitian ini dapat meningkatkan motivasi dan kebugaran jasmani.
2.1.6 Kerangka Berfikir Adapun
kerangka
berfikir
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.5 Tujuan Penelitian Penelitian bertujuan untuk mengetahui: 2. pembelajaran kebugaran jasmani menggunakan permainan berangkai empat pos; 3. peningkatan kebugaran jasmani siswa setelah pembelajaran menggunakan permainan berangkai empat pos. 1.6 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis dan praktis. 1. Secara teoritis Hasil penelitian ini diharaokan dapat menambah khazanah ilmu, khususnya pembelajaran mata pelajaran Penjasorkes. 2. Secara Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak berikut ini. 1. Siswa
Gambar 2.17 Kerangka Berpikir ( Sumber: Peneliti, 2016 )
METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian
5
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan penelitian tindakan kelas peneliti dapat mencermati suatu objek dalam hal ini siswa. Melalui tindakan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu dalam bentuk rangkaian siklus kegiatan. Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegitan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjdi dalam sebuah kelas secara bersama. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan penelitian yang mengikutsertakan secara aktif peran guru dan siswa dalam berbagai tindakan. 3.2 Teknik dan Alat Pengumpulan
berjumlah 8 siswa dan siswa perempuan berjumlah 9 siswa. Tabel 3.1 Subjek Penelitian Jenis Kelamin
Kel
La
as
ki – La
Juml ah
Peremp uan 17
ki
V
8
9
Data 3.2.1 Instrumen Tes Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian tindakan iniyang sekaligus berfungsi sebagai instrument utama yang terjun kelapangan serta berusaha sendiri mengumpulkan data melalui tes. Metode tes yang digunakan peneliti untuk mengetahui tingkat kebugaran jasmani siswa setelah melakukan permainan berangkai empat pos adalah Tes Kebugaran Jasmani. 3.2.2 Subjek Penelitian Subjek dalam peneliatian ini adalah sebagai berikut: a) Subjek dalam penelitian ini yaitu siswa kelas V SD Negeri Lubuk sakti Indralaya yang terdiri dari 17 siswa dengan rincian siswa laki laki
( Sumber:Tata usaha SD Negeri 14 Lubuk Sakti Indralaya )
Tempat dan waktu pelaksanaan 1) Tempat Penelitian Tempat penelitianini di SD Negeri 14 Luubuk Sakti Indralaya Ogan Ilir. Tindakan yang dilakukan di lapangan Olahraga SD Negeri 14 Lubuk sakti Indralaya. 2) Waktu Pelaksanaan Penelitian ini dilaksanakan 2 Minggu sebanyak 2 Siklus dengan 4 kali pertemuan pada saat jam pelajaran pendidikn jasmani 3.2.4 Teknik Analisis Data Pada penelitian ini teknik analisis data yang digunakan adalah data Kuantitatif, dengan cara ini
6
diharapkan dapat analisis data secara keseluruhan secara rinci langkah – langkah analisis data kuantitatif adalah sebagai berikut: a) Menghitung Nilai Siswa Menggunakan rumus yang sudah lazim digunakan adalah sebagai berikut :
Untuk lebih jelasnya peningkatan nilai kebugaran jasmani dari pratindakan, siklus I, dan siklus II dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.4 Data Peningkatan Nilai
Skor Perolehan Siswa Nilai Siswa =
Kebugaran Jasmani
x 100% Skor Maksimal
HASIL DAN PEMBAHASAN
Na
Deskripsi
m
Tindakan
a 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1
Lokasi Penelitian
Pada tahun 1967 di Kecamatan Indralaya Kabupaten Ogan Ilir oleh pemerintah mendirikan SD Negeri 14 dengan nomor NSS/NPSN 101111004014/10605819, yang beralamatkan di Jln. Dusun III Desa Lubuk Sakti Kec. Indralaya Kab. Ogan Ilir. Adapun lokasi penelitian dapat dilihat pada peta dibawah ini:
N Sis
Keter Pra
Sik
Sik
anga
sikl
lus
lus
n
us
I
II
1 AP
64
76
80
2 AS
60
72
76
56
64
72
72
80
80
52
72
76
6 IK
64
52
72
7 JD
68
60
72
o
wa Ke las V
A 3 M S 4 Gambar 4.1 Peta Lokasi Penelitian (Sumber: Google Maps) Dari peta diatas tersebut SD Negeri 14 Indralaya mudah dijangkau. Adapun lokasi penelitian dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
5
A N D M
Tunta s Tunta s Tunta s Tunta s Tunta s Tunta s Tunta s
7
8 LF
9
M S
1 M 0 M 1 1 1 2
OF
PL
M
76
80
72
76
80
44
44
72
48
48
64
Tunta s Tunta s Tunta s Tunta s
Tunta
Tidak 44
44
68
SR
Tunta s
52
72
72
S.
5 D
6
72
R
1 R
1
72
s
3 G
4
72
Tidak
1 R
1
56
52
72
80
56
60
72
Tunta s Tunta s Tunta
4.1.2 Pembahasan Derajat kebugaran jasmani sangat menentukan kemampuan fisiknya dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kebugaran jasmani melalui permainan berangkai empat pos dalam pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan pada siswa kelas V di SD Negeri 14 Indralaya, dalam hal ini sudah menunjukkan adanya peningkatan. Hal ini bisa dibuktikan dengan hasil evaluasi pada awal (pratindakan) memperoleh nilai rata-rata yang sangat rendah tetapi setela diadakan perbaikan pembelajaran Siklus I dan Siklus II mengalami pengkatan yang signifikan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik sebagai berikut:
GRAFIK PENINGKATAN NILAI KEBUGARAN JASMANI SISWA KELAS V SD NEGERI 14 INDRALAYA 20
s 0
1
ZB
72
80
Jumla
100
112 127
h
4
4
6
Rata-
59,0
66,
75,
Rata
5
11
05
Ketun
23,5
58,
88,
tasan
2%
82
23
%
%
7
84
TuntaSiklus Siklus I 10 Sebelum IIOrang 15 Orang siklus (58,82%) (88,23%) 4 orang (23,52%)…
( 18-20 )(20-21 )
s Keterangan: : Skor Ketuntasan Siswa Hasil evaluasi pada pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan tentang kebugaran jasmani setelah melakukan permainan berangkai empat pos pada siswa kelas V SD Negeri 14 Indralaya yang jumlah siswanya 17 orang diperoleh data sebagai berikut:
8
1) Pra Siklus, siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal ada 4 orang dengan rata-rata 59,05 atau 23,52%. 2) Siklus I, siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal ada 10 orang dengan rata-rata 66,11 atau 58,82%. 3) Siklus II, siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal ada 15 orang dengan rata-rata 75,05 atau 88,23%.
59,05 atau 23,52% dari 17 orang siswa yang memiliki nilai kebugaran jasmani yang memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal. Setelah diberikan siklus I masih belum menampakan
Dari data diatas terlihat adanya perubahan hasil belajar siswa yang signifikan pada setiap siklusnya ini dikarenakan pembelajaran dengan menggunakan metode dan pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan materi pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan, sehingga dapat menjaga serta meningkatkan kebugaran jasmani pada diri siswa tersebut. Semakin tinggi derajat kebugaran jasmani semakin tinggi pula kemampuan kerja fisiknya. Dengan kata lain, hasil kerjanya kian produktif jika kebugaran jasmaninya kian meningkatkan.
keberhasilan karena baru mencapai dengan rata-rata 66,11 atau 58,82%. Keberhasilan baru dilihat pada siklus II karena mencapai ketuntasan belajar sebesar dengan rata-rata 75,05 atau 88,23%.Dari pencapaian ketuntasan 100% hanya 2 % yang tidak tuntas
KESIMPULAN DAN SARAN dengan alasan bahwa kedua 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka hasil penelitian tindakan kelas ini dapat disimpulkan sebagai berikut: Dari hasil tes kebugaran jasmani
anak tersebut memiliki postur tubuh yang berbeda dari anak/siswa lainnya ( berat
sebelum diberikan tindakan
badan lebih besar/Gemuk).
ada 4 orang dengan rata-rata
Sehingga mengakibatkan
9
pergerakan penilaian tes tidak
Jasmani. Jakarta: tanggal 16 – 20 Maret 1971.
efektif. Dengan demikian, terdapat peningkatan secara signifikan terhadap
Ismaryati. (2008). Tes dan Pengukuran Olahraga. Surakarta: LLP UNS dan UNS Press.
kebugaran jasmani setelah melakukan permainan berangkai empat pos pada
Kurniadi, Deni. 2010. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan. Jakarta: CV Thursina.
siswa kelas V SD Negeri 14 Lutan, Indralaya.
DAFTAR PUSTAKA Aminarni, dkk. 2007. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan. Semarang: PT Gelora Aksara Pratama. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, S.( 2010). Prosedur Penelitian. Yogyakarta: PT. Rineka Cipta. Dinas
Kesehatan RI. (2009). Kebugaran Jasmani. Diakses pada tanggal 22 Maret 2014.
Direktorat Jenderal Olahraga dan Pemuda. Seminar Kesegaran
Rusli. 2007. Strategi 50 Pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta: Universitas Terbuka.
Mahendra, Agus. 2008. Permainan Anak Dan Aktivitas Ritmik. Jakarta: Universitas Terbuka. Mijaya, Sutra. 2013. Upaya Meningkatkan Kebugaran Jasmani Melalui Permainan Berangkai Empat Pos Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 9 Pedamaran. Miranto, E.S. (2010). Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Kelas III. Jakarta: CV Adi Perkasa. .(2010). Jasmani
Pendidikan Olahraga
dan
Kesehatan Kelas VI. Jakarta: CV Adi Perkasa.
10
Mulyana, B.(2013). Ilmu Kesehatan
Sukrisno, dkk.(2006). Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas IV. Semarang: Erlangga.
Olahraga. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Suwarjo, dkk. (2007). Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas V. Semarang: Erlangga.
Nurhasan. (2001). Tes Pengukuran dalam Pendidikan Jasmani. Jakarta: Dirjen Olahraga. Safariatun, Siti. 2008. Azas dan Falsafah Pendidikan Jasmani. Jakarta: Universitas Terbuka.
50
Syafruddin.
(2010).
Ilmu
Kepelatihan Olahraga. Padang: UNP Press
Subagiyo, dkk. 2007. Perencanaan Pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta: Universitas Terbuka. Sudjana, nana. 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosda Karya. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan.
Bandung:
Alfabeta.
Suharsimi, dkk. (2006). Penelitian Tindakan Aksara.
Kelas.
Jakarta:
Bumi
Syaripuddin, Aip. 1993. Olahraga. Jakarta: Seminar Nasional. Umar,
Husein.
2008.
Metode
Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis.
Jakarta:
PT
Raja
Grafindo Persada. Google Translate for Business:Translator ToolkitWebsite TranslatorGlobal Market Finder.26 Des 2016.21.00 wib .