UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLA VOLI MINI MENGGUNAKAN PERMAINAN BOLA BERANTAI SISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR NEGERI 13 PRABUMULIH Edy Prayogi1, Ayu Puspita Indah Sari2, I Bagus Endrawan2 Dosen Universitas Bina Darma2, Mahasiswa Universitas Bina Darma1 Jalan Jenderal Ahmad Yani No. 12 Palembang
[email protected],
[email protected] [email protected]
ABSTRAK: Fokus pada permasalahan ini adalah membahas mengenai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Passing Bawah Bola Voli Mini Menggunakan Permainan Bola Berantai Siswa Kelas V Di Sekolah Dasar Negeri 13 prabumulih. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar passing bawah bola voli mini pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 13 Prabumulih melalui permainan bola berantai dalam pembelajaran. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 13 Prabumulih yang berjumlah 32 siswa. Dari hasil penilaian , terdapat peningkatan yang signifikan dari kondisi siklus I, siklus II dan siklus III. Hasil belajar passing bawah bola voli yang diperoleh dari siklus I adalah sebanyak 16 siswa atau persentase ketuntasan 50,00%. Pada siklus II terjadi peningkatan menjadi 20 siswa atau persentase ketuntasan menjadi 62,50%. Sedangkan pada siklus III terjadi peningkatan persentase ketuntasan menjadi 93,75% dari jumlah keseluruhan siswa. Modifikasi permainan bola berantai dapat meningkatkan hasil belajar passing bawah bola voli mini pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 13 Prabumulih. Kata kunci: voli mini, passing bawah, bola berantai. ABSTRACT: The focus on this issue is discussed on Efforts to Improve Learning Outcomes Down Passing Through Mini Volleyball Game Ball Chain in Class V State Elementary School 13 Prabumulih. The purpose of this research is to improve learning outcomes passing below on a mini volleyball fifth grade students of State Elementary School 13 Prabumulih through ball game in the learning chain. The subjects were fifth grade students of State Elementary School 13 Prabumulih totaling 32 students.Dari results of the assessment, there is a significant improvement of the condition of the first cycle, the cycle II and III cycle. Passing under volleyball learning outcomes gained from the first cycle is as many as 16 students or completeness percentage of 50.00%. In the second cycle increased to 20 students or the percentage of completeness be 62.50%. While the third cycle increased the percentage of completeness be 93.75% of the total number of students. Based on that conclusion, through the modification of the game ball chain can improve learning outcomes on a mini volleyball passing under class V students of State Elementary School 13 Prabumulih. Keywords: mini volleyball, passing down, the ball chain.
psikomotor. Kognitif dapat diartikan sebagai
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
aspek yang meliputi fungsi intelektual seperti
Pendidikan jasmani merupakan bagian yang
terpenting
dari
proses
secara
keseluruhan yang pola pencapaian tujuannya menggunakan aktivitas jasmani sedangkan sasaran tujuan jasmani yang ingin dicapai meliputi tujuan dari segi kognitif, afektif, dan
pemahaman, pengetahuan dan kemampuan berfikir. Afektif dapat diartikan sebagai aspek yang menyangkut perasaan, moral dan emosi (kemampuan
menerima,menanggapi
dan
berkeyakinan). Psikomotor dapat diartikan
sebagai aspek yang menyangkut ketrampilan
pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang
motorik seperti gerak tubuh, perilaku bicara.
profesional
Melihat pendidikan jasmani baik dari segi
Dalam pembelajaran keberhasilan siswa tidak
pola pencapaian tujuan maupun tujuan yang
hanya ditentukan oleh hasil pembelajarannya
ingin dicapai maka perlu peninjauan yang
akan tetapi juga di pengaruhi oleh proses
lebih mendalam tentang pendidikan jasmani
belajar
supaya nantinya tujuan pendidikan jasmani
pembelajaran, proses pembelajaran baik maka
tersebut benar-benar memenuhi sasaran.
pencapaian hasil yang di harapkan akan
dalam
membelajarkan
mengajarnya,
apabila
siswa.
dalam
Sesuai dengan tujuan pendidikan jasmani
tercapai, maka dari itu guru harus benar-benar
maka faktor anak didik (siswa) merupakan
mempersiapkan materi yang akan diajarkan
faktor yang dijadikan obyek di dalam
sebelum melakukan pembelajaran agar dapat
pelaksanaan
proses
melaksanakan tugas profesinya dengan baik
pendidikan
jasmani.
belajar Guru
mengajar mempunyai
(Samsudin 2008: 5).
peranan sangat besar dalam pencapaian
Pembelajaran yang terjadi selama ini,
keberhasilan anak didik dalam proses belajar,
khususnya dalam pembelajaran bola voli mini
dimana seorang guru tidak hanya mampu
adalah
mendidik saja tetapi guru dituntut mampu
memfokuskan pada gerak dasar dan tidak
sebagai fasilitator, motifator, dan juga sebagai
memperhatikan permainan apa yang dapat
pembaharuan dalam proses belajar mengajar.
diterapkan. Oleh karena itu siswa akan cepat
Selain
bosan dalam menerima pembelajaran. Dunia
itu seorang guru pada tingkat
Sekolah
Dasar
(SD)
dituntut
mampu
memenuhi
pembelajaran
yang
hanya
anak lebih dekat dengan situasi permainan dari pada yang serius, di dalam pembelajaran
kebutuhan
setiap
anak
di
mana
disajikan
banyak
variasi-variasi
atau
karakteristik fisik, mental, sosialnya berbeda
modifikasi-modifikasi agar tidak mudah jenuh
antara anak didik satu dengan anak didik yang
sebab siswa kerap kali juga cepat bosan
lainnya. Oleh karena itu, guru pendidikan
melaksanakan kegiatannya (Djumidar, 2007:
jasmani
11).
dituntut
untuk mengetahui
dan
memahami serta mampu melaksanakan beban
Salah satu teknik dasar bola voli yang
tugas mendidik dan mengajar dalam proses
harus
belajar
permainan
mengajar
pendidikan
jasmani
(Subagiyo,dkk. 2008: 134). Proses jasmani,
belajar perlu
dikuasai bola
terlebih voli
dahulu adalah
dalam passing
khususnya passing bawah. Hal ini karena,
mengajar
pendidikan
passing bawah
memiliki
mengetahui
bagaimana
mengoperkan bola yang
tujuan
untuk
dimainkannya itu
sebenarnya pembelajaran itu berlangsung dan
kepada teman seregunya untuk dimainkan
seorang guru di tuntut untuk mengetahui
dilapangan sendiri. Apabila penyajian bola
dari passing bawah baik maka pengumpan
(Penjasorkes) pada siswa kelas V SD Negeri
bola
13 Prabumulih masih terdapat beberapa
(set-up)
akan
mudah
melakukan
serangan dan mendapatkan nilai. Passing
kendala
bawah merupakan salah satu teknik dasar bola
melakukan olahraga permainan bola voli
voli yang paling mudah jika dibandingkan
mini,
teknik
menutup
kesulitan dalam belajar passing bawah bola
kemungkinan bagi siswa sering melakukan
voli mini. Banyak dijumpai saat pembelajaran
kesalahan, sehingga kualitas passing bawah
bola voli passing bawah, siswa merasa takut
yang dihasilkan tidak sesuai yang diharapkan.
mencoba karena merasa sulit melakukannya.
Tidak jarang para siswa sekolah kurang
Guru memberikan contoh passing bawah
mampu melakukan macam-macam bentuk
dengan
passing
sebenarnya,
lainnya.
Namun
bawah.
tidak
Bahkan
masih
banyak
yang
dimana
dihadapi
siswa
menggunakan
siswa
masih
mengalami
peralatan
menggunakan
dalam
bola
yang yang
diantara mereka yang belum mengetahui dan
sebenarnya serta permainan yang sebenarnya.
menguasai teknik passing bawah yang benar.
Hal ini menyebabkan siswa kurang mampu,
Karena belum menguasai teknik dasar passing
kesulitan melakukan passing bawah karena
bawah maka masih banyak para siswa tidak
permainan bola voli yang sebenarnya sulit
mampu melakukan passing bawah dengan
diterapkan menyebabkan anak cepat bosan.
baik.
Berdasarkan pengamatan awal pembelajaran pada
pembelajaran
tanggal 4 Januari 2017 di SD Negeri 13
(permainan) merupakan salah satu cara untuk
Prabumulih. Sehingga hasil belajar maupun
mengatasi kesulitan dalam
belajar passing
kemampuan passing bawah pada siswa kelas
permainan yang
V SD Negeri 13 Prabumulih masih rendah,
sesungguhnya dianggap sebagai kendalanya.
hal ini dibuktikan dari proses pembelajaran
Untuk
dalam
oleh guru Penjasorkes di SD Negeri 13
pembelajaran passing bawah bola voli mini
Prabumulih bahwa nilai hasil belajar passing
dapat dilakukan dengan memodifikasi jenis
bawah bola voli kurang memuaskan, banyak
permainan
Pembelajaran
sekali siswa yang belum tuntas, nilai rata-
passing bawah bola voli mini menggunakan
ratanya di bawah nilai KKM (Kriteria
modifikasi
digunakan
Ketuntasan Minimal) yaitu 70. Bahkan hanya
merupakan cara untuk mengatasi kesulitan-
ada 13 siswa dari 32 siswa yang telah
kesulitan dan minat siswa dalam belajar
mencapai KKM. Sehingga hanya 40,63%
passing bawah bola voli mini terutama pada
ketuntasan yang dicapai, padahal target
siswa kelas V SD Negeri 13 Prabumulih.
ketuntasan yang akan dicapai adalah lebih
Dalam
dari
Memodifikasi
bentuk
bawah bola voli, jika
Jasmani
memberi
bola
kemudahan
berantai.
permainan
proses
yang
pembelajaran
Olahraga
dan
Pendidikan Kesehatan
90,00%.
Padahal
passing
bawah
merupakan
gerak
paling
dasar
dalam
permainan bola voli.
13 Prabumulih, khususnya pada siswa
Kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa dalam melakukan passing bawah menuntut guru
untuk
berkreativitas
pembelajaran
yang
menyampaikan
4. penelitian dilaksanakan di SD Negeri
menerapkan
tepat
materi
dalam
pembelajaran.
Misalnya dengan memodifikasi permainan.
kelas V.A. 1.4. Rumusan Masalah 1. Bagaimana
kemampuan
siswa
melakukan passing bawah? 2. Bagaiman pembelajaran permainan bola berantai dilaksanakan?
Berdasarkan latar belakang masalah seperti
3. Bagaimana peningkatan keterampilan
yang diuraikan diatas maka terlihat jelas
passing bawah bola voli mini setelah
bahwa kondisi tersebut menarik minat penulis
permainan bola berantai?
untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul "Upaya Meningkatan Hasil Belajar Passing Bawah Bola voli Mini Menggunakan
Permainan
Bola
Berantai
Siswa Kelas V Di Sekolah Dasar Negeri 13 Prabumulih”.
1.5. Tujuan Penelitian 1. passing bawah bola voli mini melalui permainan bola berantai; 2. mengetahui
pembelajaran
dalam
permainan bola berantai; 3. peningkatan hasil belajar menggunkan metode bola berantai.
1.2. Identifikasi Masalah 1. siswa belum dapat melakukan passing bawah dengan benar;
II. LANDASAN TEORI
2. pembelajaran selama ini menggunakan metode simulasi;
2.1.Deskripsi Teoritik 2.1.1 Sejarah Permainan Bola Voli
3. pembelajaran
menggunakan
Pada awalnya permainan Bola Voli
permainan bola berantai belum pernah
diberi nama Mintonette. Olahraga Mintonette
dilakukan;
ditemukan oleh William G. Morgan pada
4. belum diketahui hasil pembelajaran menggunakan
permainan
bola
berantai.
Serikat. Ia adalah seorang instruktur/pembina pendidikan Education) di
1.3. Batasan Masalah 1. kemampuan passing bawah bola voli mini;
jasmani (Director Young
Men
of
Phsycal Christain
Association (YMCA). William G. Morgan dilahirkan pada tahun 1870 di Lockport, New
2. pembelajaran dengan menggunakan permainan bola berantai; 3. peningkatan
tanggal 9 Februari 1895 di Holyoke, Amerika
hasil
York dan meninggal dunia pada tahun 1942. Organisasi YMCA didirikan pada tanggal 6
belajar
menggunakan metode bola berantai;
Juni 1884 di London, Inggris Oleh George William. Setelah bertemu dengan James
Naismith
(merupakan
seorang
pencipta
segala sesuatu yang tidak dapat dipindahkan.
olahraga Bola Basket yang lahir pada tanggal
Seperti
lapangan
dan
gedung,
Waluyo
6 November 1861, dan meninggal dunia pada
(2012;12).
tanggal 28 November 1939). Perubahan nama
Berikut ini adalah beberapa sarana dan
Mintonette menjadi Volley Ball (Bola Voli)
prasarana bola voli:
terjadi pada tahun 1896 pada demonstrasi
1) Bola
pertamanya di International YMCA Training
Bola harus bulat terbuat dari kulit yang
School. Berkat perkembangan permainan
lentur atau terbuat dari kulit sintetis yang
Bola Voli yang cukup pesat maka YMCA
bagian dalamnya dari karet atau bahan yang
mulai mengadakan kejuaraan Bola Voli
sejenis. Warna bola harus satu warna atau
secara nasional, lalu permainan Bola Voli
kombinasi dari beberapa warna. Bahan kulit
menyebar keseluruh penjuru dunia.
sintetis dan kombinasi warna pada bola
Masuknya
permainan
dimulai ketika masuknya
bola
masa
voli
penjajahan
dipergunakan
pada
pertandingan
resmi
internasional harus sesuai dengan standar
Belanda melalui jalur perdagangan pada tahun
FIVB.
1928. Perkembangan permainan bola voli
lingkaran 65 hingga 67 cm, dengan berat 260
sangatlah begitu cepat di Indonesia, hal ini
hingga 280 gram. Tekanan dalam dari bola
desebabkan karena kebutuhan olahraga rakyat
tersebut hendaknya sekitar 0.30 hingga 0.325
indonesia yang begitu besar. Maka dari itu
kg/cm2 (4.26-4.61 psi, 294.3-318.82 mbar
permainan
atau hPa).
bola
voli
masuk
dalam
Bola
tersebut
memiliki
keliling
pertandingan pekan olahraga nasional (PON) ke 2 pada tahun 1952 yang diadakan di kota Jakarta. Sampai saat ini bola voli termasuk Gambar 2,1 Bola Voli (Sumber : Novia, 2012)
cabang olahraga resmi yang selalu ada disetiap kejuaraan di Indonesia. 2.1.2 Sarana dan Prasarana Permainan
Jaring
Bola Voli Pengertian sarana dan prasarana dalam olahraga diartikan sebagai peralatan dan fasilitas
yang
2) Net
digunakan
pada
kegiatan
olahraga. Jadi dimaksudkan dengan sarana atau peralatan dalam permainan bola voli pada umumnya adalah sesuatu yang mudah dipindah-pindahkan. Seperti bola, net, meja dan kursi. Sedangkan prasarana atau fasilitas
untuk
permainan
bola
voli
berukuran tidak lebih dari 9,50 meter dan lebar tidak lebih dari 1,00 meter dengan petak-petak atau mata jaring berukuran 10 x 10 cm, tinggi net untuk putra 2,43 meter dan untuk putri 2,24 meter, tepian atas terdapat pita putih selebar 5 cm.kg/cm2 (4,26 – 4,61 Psi) (294,3 – 318,82 mbar/hpa).
3) Lapangan Permainan
3) Lapangan Bola voli mini lapangannya berbentuk persegi panjang, sama dengan lapangan voli
9m
biasa, namun ukurannya 2m 18 m
9m
yang berbeda.
Ukuran lapangan voli mini panjang 12 meter, lebar 6 meter, tinggi net putra 210 cm dan tinggi net putri 200 cm.
9m
Gambar 2,3 Lapangan Voli (Sumber : Kiki, 2012) Gambar 2,6 Lapangan Voli Mini (Sumber : Murtomo, 2013).
2.1.3 Sarana Prasarana Permainan Bola Voli Mini Untuk Anak SD Adapun
sarana
dan
2.1.4 Teknik Dasar Permainan Bola Voli prasarana
permainan bola voli mini adalah : 1) Bola
Mini Bola voli adalah merupakan suatu permainan yang kompleks yang tidak mudah
Bola yang digunakan adalah nomor 4 dengan berat 200 gram.
untuk dilakukan oleh setiap orang. Diperlukan pengetahuan tentang teknik-teknik dasar dan teknik-teknik lanjutan untuk dapat bermain bolavoli secara efektif. Teknik-teknik tersebut meliputi
service,
passing,
smash,
dan
sebagainya. (Nuril Ahmadi, 2007:19). Gambar 2,4 Bola Voli Mini (Sumber : 2004: 18).
Sedangkan pengertian bolavoli menurut Bachtiar, dkk (2007:2.3) yaitu suatu cabang
2) Net Tinggi jaring atau net untuk putra 2,10 meter tinggi net untuk putri 2,00 meter dengan panjang 7 meter dan lebar 90 cm.
olahraga beregu, dimainkan oleh 2 regu yang masing-masing
regu
menempati
petak
lapangan permainan yang dibatasi pleh jaring atau net. Passing merupakan operan bola yang dimainkannya kepada teman seregunya. Hal ini sesuai dengan pendapat Soedarwo dkk
Gambar 2,5 Net Voli Mini (Sumber : Murtomo, 2013).
(2000:8) yang menyatakan bahwa, “ Passing didalam permainan bola voli adalah usaha ataupun upaya seorang pemain bola voli
dengan cara menggunakan suatu teknik tertentu
yang
tujuannya
adalah
2.1.6 Alasan Permainan Bola Berantai
untuk
Memodifikasi
permainan
mengoperkan bola yang dimainkannya itu
pembelajaran adalah sangat penting agar
kepada teman seregunya untuk dimainkan
tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan
dilapangan sendiri”. Sedangkan menurut M.
baik. Modifikasi dibutuhkan apabila, kondisi
Yunus (1992:80) mengemukakan bahwa “
pembelajaran
passing adalah mengoperkan
kepada teman
berbagai aspek tergantung tingkat kesulitan
sendiri dalam satu regu dengan suatu teknik
dari gerakan ketrampilan yang dipelajari.
tertentu,
untuk
Rusli Lutan & Adang Suherman (2000: 69)
menyusun pola serangan kepada regu lawan”.
menyatakan bahwa, “Modifikasi permainan
Oleh karena itu, menguasai teknik dasar
berarti guru atau pelatih dapat mengurangi
passing bola voli merupakan faktor yang
atau menambah tingkat kompleksitas dan
penting dan harus dipahami serta dikuasai
kesulitan.
dengan benar.
2.1.7 Pembelajaran
sebagai
langkah
awal
ini
dapat
dilakukan
pada
Belajar adalah segenap rangkaian 2.1.5 Pengertian Permainan Bola Berantai
kegiatan atau aktivitas yang dilakukan secara
Pembelajaran passing bawah dengan
sadar oleh seseorang dan mengakibatkan
modifikasi permainan bola berantai yaitu
perubahan pengetahuan atau kemahiran yang
dengan menggantung beberapa bola baik dari
sedikit permanen. Proses belajar akan berjalan
karet maupun dari bola gabus dengan rafia
dengan baik apabila disertai dengan tujuan
pada palang yang telah disediakan dan dibuat
yang
zig -zag, ketinggian bola gantung disesuaikan
terjadinya perubahan tingkah laku sebagai
dengan ketinggian rata-rata anak SD. Siswa
hasil pengalaman sendiri dalam interaksi
bergantian mempassing bola gantung tersebut
dengan lingkungannya, sehingga perubahan
tanpa
tersebut bermakna dan bermanfaat bagi
menunggu
bola
berhenti,
jadi
kemanapun bola gantung tersebut turun dari
jelas.
Tujuan
belajar
yaitu
agar
dirinya sendiri dan masyarakat sekitarnya.
hasil passing anak yang di depan langsung
Sedangkan menurut Undang-undang
dipukul. Tujuanya yaitu supaya siswa dapat
Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun
termotivasi untuk dapat mempassing bola
2003
dengan
memainkan
adalah proses interaksi peserta didik dengan
bolavoli, seorang pemain harus menguasai
pendidik dan sumber belajar pada suatu
teknik passing bawah. Passing bawah adalah
lingkunganbelajar”.
tepat.
Untuk
dapat
menyatakan
bahwa,“pembelajaran
suatu teknik yang berguna untuk menerima
Dari berbagai pendapat pengertian
bola bawah dan untuk mengumpan (Eso
pembelajaran di atas, maka dapat ditarik suatu
Suwarso dan Sumarya, 2010:72)
kesimpulan bahwa pembelajaran merupakan
suatu proses kegiatan yang memungkinkan
secara garis besarnya terdapat empat tahapan
guru
dapat
yang lazim digunakan, yaitu : (a) Perencanaan
menerima materi pelajaran yang diajarkan
Pembelajaran, (b) Pelaksanaan Tindakan, (c)
oleh guru secara sistematik dan saling
Pengamatan dan
mempengaruhi
Taggart dalam Wiraatmadja, 2006: 66).
dapat
mengajar
mengajar
dan siswa
dalam
untuk
kegiatan
mencapai
belajar
tujuan
yang
(d) Refleksi. (Kemmis dan
3.2 Rancangan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam
diinginkan pada suatu lingkungan belajar.
penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar passing bawah bola voli mini siswa
2.2. Kerangka Berfikir Pembelajaran passing bawah dengan
kelas V SD Negeri 13 Prabumulih. Adapun
modifikasi permainan bola berantai yaitu
setiap tindakan upaya untuk pencapaian
dengan menggantung beberapa bola baik dari
tujuan tersebut dirancang dalam satu unit
karet maupun dari bola gabus dengan rafia
sebagai satu siklus. Setiap siklus terdari empat
pada palang yang telah disediakan dan dibuat
tahap,
zig -zag, ketinggian bola gantung disesuaikan
pelaksanaan
dengan ketinggian rata-rata anak SD. Siswa
interpretasi, analisis
yaitu:perencanaan tindakan,
tindakan,
observasi
dan
bergantian mempassing bola gantung tersebut tanpa
menunggu
bola
berhenti,
jadi
3.3 Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah kelas
kemanapun bola gantung tersebut turun dari hasil passing anak yang di depan langsung dipukul. Tujuanya yaitu supaya siswa dapat termotivasi untuk dapat mempassing bola
yang nilai yang nilai siswanya dibawah KKM yaitu kelas V.A yang berjumlah 32 orang yang terdiri dari 14 laki-laki dan 18 perempuan.
dengan tepat.
Tabel 3.2 Subjek Penelitian III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode
yang
digunakan
adalah
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau sering disebut dengan action research, dimana penelitian
ini
akan
dilakukan
melalui
beberapa siklus dengan harapan akan terjadi adanya peningkatan terhadap hasil yang akan dicapai.
Ada
beberapa
ahli
yang
mengemukakan model penelitian tindakan kelas dengan bagan yang berbeda, namun
No
Kelas
Lakilaki
Perempuan
Jumlah
1
V.A
14
18
32
Jumlah 14 18 32 (sumber : Tata Usaha SD Negeri 13 Prabumulih, 2013) 3.4 Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 13 Prabumulih yang beralamat di Jalan Kapten Abdullah Kelurahan Prabujaya Kecamatan Prabumulih.
Prabumulih
Timur
Kota
Adapun waktu penelitian dilakasanakan
f
pada bulan Januari 2017 dengan ketentuan : No Hari/tanggal Kelas Rabu, 3 Januari 2017 Sabtu, 7 Januari 2017 Rabu,11 Januari 2017 Sabtu, 14 Januari 2017
1
2
3
4
V.A
Jumlah Keterangan Siswa 32
Tes Awal
Penyiapkan tempat penelitian dan alat pembelajaran.
2) Pelaksanaan Pada tahap pelaksanaan, kegiatan yang dilakukan adalah melaksanakan proses pembelajaran di lapangan dengan langkah-
V.A
32
Siklus I
langkah kegiatan antara lain : a
V.A
32
peneliti menjelaskan bagaimana cara tangan untuk memukul dan peneliti
Siklus II
menyusun bentuk gerakan passing V.A
32
bawah dengan modifikasi permainan
Siklus III
untuk
meningkatkan
kemampuan
siswa yaitu dengan cara melempar
Populasi adalah keseluruhan subjek
bola
penelitian atau jumlah keseluruhan dalam
mini
ke
atas
dengan
menggunakan kedua telapak tangan;
suatu sampel (Arikunto, 2002:136), populasi b
dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD
peneliti menyusun bentuk gerakan dengan modifikasi permainan untuk
Negeri 13 Prabumulih. Lebih jelasnya lagi
meningkatkan
dapat diketahui dari data tabel dibawah ini.
kemampuan
siswa
yaitu dengan cara mempassing bola 3.5 Teknik Pengumpulan Data
yang digantung di net dengan rafia
3.5.1 Siklus Pertama
menggunakan kedua tangan (passing
1) Perencanaan
bawah); c
Pada tahap ini peneliti dan guru kelas
peneliti
menyusun
menyusun skenario pembelajaran yang terdiri
permainan
dari :
kemampuan siswa yaitu dengan cara
a
b
menyusun
Rencana
untuk
modifikasi
melakukan passing bawah dengan
Program
Pembelajaran (RPP) dengan materi
cara
passing bawah bola voli;
secara berantai;
menyusun instrument tes passing
meningkatkan
mempassing
bola
gantung
3) Pengamatan tindakan Pengamatan dilakukan terhadap: (1)
bawah bola voli; menyusun lembar penilaian dan hasil
kemampuan
pembelajaran;
passing bawah ; (2) hasil belajar melakukan
d
menyusun lembar observasi;
passing bawah bola voli mini; (3) Aktivitas
e
menyiapkan media yang diperlukan
dan
untuk membantu pengajaran;
berlangsung.
c
sikap
siswa
siswa
dalam
selama
pembelajaran
pembelajaran
4) Refleksi
atas dengan menggunakan kedua telapak
Refleksi merupakan uraian tentang
tangan;
prosedur analisis terhadap hasil penelitian dan
c. peneliti menyusun bentuk gerakan dengan
refleksi berkaitan dengan proses dan dampak
modifikasi permainan untuk meningkatkan
tindakan perbaikan yang dilaksanakan serta
kemampuan siswa yaitu dengan cara
kriteria dan rencana bagi siklus tindakan
mempassing bola yang digantung di net
berikutnya.
dengan rafia menggunakan kedua tangan
3.5.2 Siklus Kedua
(passing bawah);
1) Perencanaan
d. peneliti menyusun modifikasi permainan
Pada tahap ini peneliti dan guru
untuk meningkatkan kemampuan siswa
kelas menyusun skenario pembelajaran yang
yaitu dengan cara melakukan passing
terdiri dari :
bawah dengan cara mempassing bola
a menyusun Rencana Program Pembelajaran
gantung secara berantai;
(RPP) dengan materi passing bawah bola voli;
3) Pengamatan tindakan Pengamatan
b menyusun instrument tes passing bawah bola voli;
pembelajaran;
membantu pengajaran;
(2)
hasil
4) Refleksi a
pembelajaran;
mengevaluasi
proses
dan
hasil
pembelajaran siklus kedua; b
2) Pelaksanaan
mengkaji pelaksanaan pembelajaran tindakan siklus kedua;
Pada tahap pelaksanaan, kegiatan
c
adalah melaksanakan
proses pembelajaran dilapangan
menjelaskan
dengan
bagaimana
kemudian hasil dari refleksi pada siklus pertama dan kedua merupakan acuan bagi peneliti untuk melakukan
langkah langkah kegiatan antara lain: peneliti
;
belajarmelakukan passing bawah bola voli
f menyiapkan tempat penelitian dan alat
a
bawah
pembelajaran berlangsung.
e menyiapkan media yang diperlukan untuk
dilakukan
(1)
mini; (3) Aktivitas dan sikap siswa selama
d menyusun lembar observasi;
yang
terhadap:
kemampuan siswa dalam pembelajaran passing
c menyusun lembar penilaian dan hasil
dilakukan
apakah hasil belajar menunjukkan cara
peningkatan nilai dari jumlah siswa
tangan untuk memukul dan peneliti
kelas
menyusun bentuk gerakan passing bawah
penetapan dari KKM dan indikator,
dengan modifikasi permainan;
bila belum maka akan dilanjutkan
b. untuk meningkatkan kemampuan siswa yaitu dengan cara melempar bola mini ke
yang
bersangkutan
siklus berikutnya. d
sesuai
3.5.3 Siklus Ketiga
menggunakan kedua tangan (passing
1) Perencanaan
bawah);
Pada tahap ini peneliti dan guru kelas
menyusun
skenario
d.
pembelajaran
peneliti menyusun modifikasi permainan untuk meningkatkan kemampuan siswa
yang terdiri dari :
yaitu dengan cara melakukan passing
a menyusun
Rencana
Pembelajaran
(RPP)
Program
dengan
materi
passing bawah bola voli; b menyusun
bawah dengan cara mempassing bola gantung secara berantai. 3) Pengamatan tindakan
instrument
tes
passing
Pengamatan
dilakukan
terhadap:
siswa
dalam
bawah bola voli;
(1)
kemampuan
c menyusun lembar penilaian dan hasil
pembelajaran passing bawah ; (2) hasil
pembelajaran;
belajarmelakukan passing bawah bola voli
d menyusun lembar observasi;
mini; (3) Aktivitas dan sikap siswa selama
e menyiapkan media yang diperlukan
pembelajaran berlangsung.
untuk membantu pengajaran; f menyiapkan tempat penelitian dan alat
3.6 Alat Pengumpulan Data 3.6.1 Observasi
pembelajaran.
Teknik Obeservasi digunakan peneliti
2) Pelaksanaan Pada tahap pelaksanaan, kegiatan yang
dilakukan
adalah melaksanakan
proses pembelajaran dilapangan
dengan
peneliti
menjelaskan
bagaimana
cara
tangan untuk memukul dan peneliti menyusun bentuk gerakan passing bawah
untuk meningkatkan kemampuan siswa yaitu dengan cara melempar bola mini ke atas dengan menggunakan kedua telapak
yang
akan
diteliti,
praktik
melalui permainan bola berantai pada siswa kelas V SD Negeri 13 Prabumulih. 3.6.2 Tes
melakukan passing bawah bola voli mini melalui
permainan
bola
berantai.
Tes
dilakukan untuk mengumpulkan data hasil belajar siswa sebagai tolak ukur keberhasilan
tangan; c.
terhadap
Tes yang dilakukan adalah tes keterampilan
dengan modifikasi permainan; b.
pengamatan dan pencatatan yang sistematis
pembelajaran passing bawah bola voli mini
langkah langkah kegiatan antara lain: a
dalam pengumpulan data. Observasi adalah
peneliti
menyusun
dengan
modifikasi
bentuk permainan
gerakan untuk
meningkatkan kemampuan siswa yaitu dengan cara mempassing bola yang digantung
di
net
dengan
rafia
pembelajaran. 3.6.3 Dokumentasi Dokumentasi
diperlukan
untuk
mengumpulkan data dengan cara membuat lembar penilaian siswa, foto dan video
mengenai passing bawah bola voli melalui
Rumus
untuk
menghitung
persentase
permainan bola berantai yang dilakukan
ketuntasan belajar (Zainal Aqib, 2008:41)
siswa kelas V SD Negeri Prabumulih.
adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3 Penilaian Skor keberhasilan P=
f_x100%
Tingkat Keberhasilan
Arti
Kategori
Keteranga n
85 – 100
Sangat Tinggi
A
Tuntas
Keterangan :
70 – 84
Tinggi
B
Tuntas
P : Persentase Keberhasilan
55 – 69
Sedang
C
f : Jumlah yang berhasil
40 – 54
Rendah
D
< 40
Sangat Rendah
E
Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas
(sumber : Agip dkk, 2009:41)
N
N : Jumlah siswa yang melakukan tes
IV. PEMBAHASAN 4.1 Pembahasan
Tabel 3.3 Analisis Hasil Belajar
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keterampilan passing bawah peserta di
Pencapaian Tujuan Pembelajaran
Kualifikasi
85-100%
Sangat baik (A)
Tingkatan Pembelajaran Keberhasilan
Berhasil
SD Negeri 13 Prabumulih. Berdasarkan hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa tingkat keterampilan passing bawah bolavoli di SD Negeri 13 Prabumulih dalam kategori cukup.
65-84 %
Baik (B)
Berhasil
Ada beberapa siswa yang sudah dapat
55-64%
Cukup (C)
Tidak berhasil
melakukan passing dengan baik, tetapi masih
0-54%
Kurang (D)
Tidak berhasil
banyak siswa yang salah dalam melakukan teknik
(sumber : Agip dkk, 2009:41)
passing
bawah.
Siswa
tidak
mengetahui teknik passing bawah yang baik 3.7 Teknik Analisa Data
dan benar, terutama pada sikap awalan dan
Sesuai dengan jenis penelitian, yaitu penelitian
tindakan
kelas
(PTK),
maka
analisis yang tepat adalah menggunakan deskriptif kuantitatif, melalui persentase (%) . Data
kuantitatif
kognitif,
dianalisis
berupa
hasil
belajar
dengan menggunakan
teknik analisis deskriptif persentase dengan menentukan presentasi ketuntasan belajar dan mean (rerata) kelas.
perkenaan.
Pada
sikap
awalan
yang
seharusnya posisi badan rendah, kaki ditekuk, akan tetapi banyak siswa yang masih dalam posisi
tegap.
Pada
sikap
perkenaan
kebanyakan perkenaan bola tidak tepat, sehingga hasil passing yang dilakukan tidak baik.
Passing
berarti
mengumpan
atau
mengoper, teknik ini adalah teknik dasar yang cukup sulit dan digunakan dalam permainan bolavoli. Begitu pula dalam pembelajaran
penjas, penguasaan passing bawah harus
ataupun upaya seorang pemain bola voli
dikuasai oleh seorang siswa. Karena akan
dengan cara menggunakan suatu teknik
menentukan
tertentu
permainan
cara
bermain
dalam
yang
tujuannya
adalah
untuk
karena
penerimaan
mengoperkan bola yang dimainkannya itu
adalah
awal
dari
kepada teman seregunya untuk dimainkan
keberhasilan smash dan apabila passing baik
dilapangan sendiri”. Sedangkan menurut M.
maka permainan akan berjalan dengan baik
Yunus (1992:80) mengemukakan bahwa “
juga.
passing adalah mengoperkan kepada teman
passing
bolavoli,
siswa
yang
baik
Tabel 4.4 Perbandingan Hasil Penelitian Ketuntasan Siswa Tidak Tunta Tunta s s
sendiri dalam satu regu dengan suatu teknik tertentu,
Persentase Keberhasil an
N o
Peneliti an
1
Tes Awal
13
19
40,60%
2
Siklus I
16
16
50,00%
3
Siklus II
20
12
62,50%
4
Siklus III
30
2
93,75%
sebagai
langkah
awal
untuk
menyusun pola serangan kepada regu lawan”. Oleh karena itu, menguasai teknik dasar passing bola voli merupakan faktor yang penting dan harus dipahami serta dikuasai dengan benar. Dengan adanya passing yang baik maka dapat membuat serangan yang baik ke daerah lawan sehingga dapat menghasilkan skor. Passing bawah merupakan teknik dasar bolavoli.
Teknik
ini
digunakan
untuk
Kesalahan maupun cara memperbaiki passing
menerima servis, menerima spike, memukul
bawah harus diperhatikan oleh guru. Pada
bola setinggi
umumnya atlet tidak mampu mengamati letak
memainkan bola yang memantul dari net.
kesalahan yang dilakukan. Seorang guru
Passing bawah merupakan awal dari sebuah
harus mampu mencermati setiap bentuk
penyerangan dalam bolavoli. Keberhasilan
gerakan yang dilakukan anak didiknya,
penyerangan tergantung dari baik buruknya
sehingga akan diketahui letak kesalahannya.
passing bawah. Apabila bola yang dioperkan
Setiap kesalahan yang dilakukan, guru segera
jelek, maka pengumpan akan mengalami
mungkin untuk membetulkan gerakan yang
kesulitan untuk menempatkan bola yang baik
salah, sehingga kualitas passing bawah yang
untuk para penyerang. Impliksi penelitian ini
dilakukan hasilnya sesuai yang diharapkan.
adalah untuk bahan pertimbangan dalam
Passing
yang
latihan passing bawah di SD Negeri 13
dimainkannya kepada teman seregunya. Hal
Prabumulih, supaya dalam permainan bisa
ini sesuai dengan pendapat Soedarwo dkk
mencapai hasil yang maksimal. Perbaikan
(2000:8) yang menyatakan bahwa, “ Passing
teknik passing bawah bolavoli di SD Negeri
didalam permainan bola voli adalah usaha
13 Prabumulih yaitu dengan menambah
merupakan
operan
bola
pinggang ke bawah dan
latihan teknik bolavoli supaya semua siswa
50,00%, sedangkan pada siklus II mencapai
memiliki teknik yang bagus, khususnya
62,50% dan mengalami peningkatan pada
passing bawah dan bisa bermain dengan
siklus II menjadi 93,75%.
maksimal. Grafik 4.5 Peningkatan Tes awal (pra Siklus),
5.2 Saran Berdasarkan hasil penelitian diatas, maka
Siklus I, II dan III
dapat disampaikan beberapa saran antara lain 13 19
16
16 16
20
12
30
sebagai berikut: 2
4
Tun tas
1. pendekatan pembelajaran dengan bermain lebih menyenangkan buat siswa karena
1 Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
Siklus III
siswa
tidak
merasa
berolahraga
sebagaimana olahraga secaraumumnya, dan
setiap
pembelajaran
hendaknya
disertai media penunjang yang memadai V. KESIMPULAN DAN SARAN
sehingga siswa lebih memahami materi
5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka disimpulkan sebagai berikut : 1. hasil penelitian menunjukkan peningkatan persentase ketuntasan pada siklus I dari 40,60% menjadi 50,00% dan dilanjutkan ke siklus II;
menjadi 62,50% dan dilanjutkan ke siklus II;
meningkatkan
kemampuannya
dalam
mengembangkan materi, menyampaikan materi, serta dalam mengelola kelas, sehingga
kualitas
pembelajaran
dapat
terus
yang
meningkat
seiring dengan peningkatan kemampuan yang
dimilikinya.
Selain
itu,
guru
hendaknya mau membuka diri untuk
3. pada siklus III mengalami peningkatan menjadi
93,75%
dan
dinyatakan berhasil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui modifikasi permainan bola berantai pada pembelajaran
2. guru hendaknya terus berusaha untuk
dilakukannya
2. persentase ketuntasan siklus II meningkat
ketuntasan
yang sedang disampaikan;
dapat
meningkatkan
hasil
belajar passing bawah bola voli siswa SD Negeri 13 Prabumulih. Hal ini ditunjukan dengan adanya peningkatan hasil belajar dari masing-masing siklus I, II dan III. Nilai pada siklus I yang mencapai KKM sebanyak
menerima
berbagai
bentuk
masukan,
saran, dan kritikan agar dapat lebih memperbaiki kualitas mengajarnya; 3. guru
hendaknya
dapat
menerapkan
metode yang tepat untuk menyampaikan materi pembelajaran; 4. guru hendaknya kreatif dan inovatif dalam
menyajikan
materi
dan
memodifikasi peralatan yang digunakan dalam pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA Agus Mukholid. 2004. Pendidikan Jasmani. Surakarta : Yudistira Agus Kristiyanto. 2010. Penelitian Tindakan Kelas Dalam Pendidikan Jasmani dan KepelatihanOlahraga Amung Ma’mum & Toto Subroto. 2001. Pendekatan Keterampilan Taktis Dalam Permainan Bolavoli Konsep & Metode Pembelajaran. Jakarta : Depdiknas. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta --------------. 2006. Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta Sukirno & Waluyo.2012. Cabang Olahraga Bola Voli. Palembang : Universitas Sriwijaya. Hamalik.Oemar.2011. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Hanafiah, Suhana. 2012. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: PT. Refika Aditama M. Yunus. 1992. Bolavoli Olahraga Pilihan. Jakarta. Depdikbud Direktorat Jenderal PendidikanTinggi. Sudjana, Nana. 2014. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: PT. Sinar Baru Algensindo. Suhadi, Sujarwo. 2009. Volleyball For All. Jogjakarta: UNY. Waluyo. 2013. Teknologi Pendidikan Dalam Penjas. Surakarta: Cakrawala Media http://www.gurusd.net/2015/11/inilah-modelmodel-penelitian-tindakan.html
https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/0 3/21/penelitian-tindakan-kelas-part-ii/ http://www.gurusd.net/2017/01/bukumatematika-dan-pjok-kurikulum2013.html