perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU TANPA AWALAN MELALUI PENERAPAN MEDIA BANTU PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI SLEROK 3 KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL
SKRIPSI
Oleh: MARSITI X4711099
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
commit user JULI to 2012 i
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertandatangan di bawahini:
Nama
: Marsiti
Nim
: X4711099
Jurusan/Program Studi
: Penjasorkes/Penjaskesrek
Menyatakanbahwaskripsisayaberjudul “UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU TANPA AWALAN MELALUI PENERAPAN MEDIA BANTU PEMBELAJARANPADA SISWA KELAS VI SD NEGERI SELROK 3 KECAMATAN TEGAL TIMURKOTATEGAL TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.
Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya..
Surakarta, Juli 2012 Yang membuat pernyataan
Marsiti
commit to user ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU TANPA AWALAN MELALUI PENERAPAN MEDIA BANTU PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI SLEROK 3 KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL
Oleh: MARSITI X4711099
Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user Juli 2012 iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Kependidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Surakarta.
Juli 2012
Pembimbing I
Pembimbing II
Drs. SarjokoLelono, M.Kes
HendrigJoko P, S.Pd. M.Or
NIP. 196001191985031007
NIP. 198008052008011001
commit to user iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Kependidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan
Padahari
: Senin
Tanggal
: 30 Juli 2012
Tim PengujiSkripsi TandaT angan Nama Terang
Ketua
: Fadilah Umar, M.Or
Sekretaris
: HarisNugroho, S.Pd.M.Or
Anggota I
: Drs. SarjokoLelono, M.Kes
Anggota II : Hendrig Joko P, S.Pd.M.Or
Disahkanoleh : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret A.n. Dekan,
Prof.Dr.rer.nat. H. Sajidan, M.Si NIP. 196604151991031002
commit to user v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK Marsiti. UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TOLAK PELURU TANPA AWALAN MELALUI PENERAPAN MEDIA BANTU PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI SELROK 3 KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juli 2012 Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan media bantu pembelajaran dalam meningkatkan hasil belajar tolak peluru tanpa awalan pada siswa kelas VI SD Negeri Slerok 3 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal Tahun Pelajaran 2011/2012. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, dengan tiap siklus erdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas VI SD Negeri Slerok Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal tahun pelajaran 2011/ 2012 yang berjumlah 24 siswa terdiri dari 19 siswa putra dan 5 siswa putri. Sumber data berasal dari guru dan siswa.Teknik pengumpulan data dengan tes pengukuran dan observasi proses kegiatan pembelajaran tolak peluru tanpa awalan melalui modifikasi alat bantu pembelajaran. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif yang didasarkan pada analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan media bantu pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar tolak peluru tanpa awalan pada siswa kelasVI SD Negeri Slerok 3 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal Tahun Pelajaran 2011/2012.Dari hasil analisis yang diperoleh terdapat peningkatan hasil belajar tolak peluru tanpa awalan dan jumlah siswa yang dinyatakan tuntas, dari kondisi awal, siklus I hingga siklus II. Nilai rata-rata hasil belajar tolak peluru tanpa awalan pada kondisi awal (72.5), siklus I (74.7) dan siklus II (78.8), sehingga peningkatan dari kondisi awal hingga siklus II sebesar (6.1). Sedangkan jumlah siswa yang dinyatakan tuntas pada kondisi awal 7 siswa (29%), siklus I 16 siswa (67%) dan siklus II 23 siswa (95.8%). Simpulan penelitian ini, bahwa upaya meningkatkan hasil belajar tolak peluru tanpa awalan melalui penerapan media bantu pembelajaran pada siswa kelas VI SD Negeri Slerok 3Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal tahun pelajaran 2011/ 2012 berhasil. Saran yang dapat diberikan, diharapkan guru mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan dapat menegmbangkan kretifitas pembelajaran dengan media bantu pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa. Dengan tujuan meningkatkan hasil belajar siswa dan menjadikan pembelajaran yang PAKEM. Kata kunci : meningkatkan, hasil belajar, tolak peluru tanpa awalan, media bantu pembelajaran. commit to user vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO
Kesehatan bukanlah segalanya Tetapi segalanya tanpa kesehatan tidak akan berarti.
Sukses untuk mencapai puncak tertinggi berawal dari sebuah keinginan kuat untuk meraihnya dan disertai kesungguhan hati dalam setiap langkah untuk menjadikannya sebuah kenyataan.
Satu kali tindakan lebih baik Daripada seri bukali berbicara
Sukses tidak akan pernah dating kepada orang yang malas Belajar tanpa berbifikir merupakan pemborosan tenaga
commit to user vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Teriiring syukurku pada-Mu, kupersembahkan karya ini untuk :
“ Siti Jariyah Istriku” Terimakasih karena senantiasa mendorong langkahku dengan perhatian dan semangat dan selalu ada di sampingku baik disaat kutegar berdiri maupun saat kujatuh dan terluka
“Avishena anaku” Kaulah inspirasiku semangatku, terimakasih atas semangat dan kerjasamanya
commit to user viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahka rahmat dan hidayah-Nya, sehigga dapat mengyelesaikan penulisan sekripsi ini. Disadari bahwa penulisan skripsi ini banyak mengalami hambatan, tetapi berkat bantuan dari berbagai pihak maka hambatan tersebut dapat teratasi. Oleh karena itu dalam kesempatan ini disampaikan ucapan terimakasih kepada yang terhormat: 1.
Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unuversitas Sebelas Maret Surakarta.
2.
Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3.
Ketua Program Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4.
Drs. Sarjoko Lelono, M.Kes., sebagai pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, arahan dan motivasi dalam penyusunan skripsi.
5.
Hendrig Joko P, S.Pd, M.Or., sebagai pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, arahan dan motivasi dalam penyusunan skripsi.
6.
Bapak dan Ibu Dosen JPOK FKIP UNS Surakarta yang secara tulus memberikan ilmu dan masukan-masukan kepada penulis.
7.
Nur Amalah, S.Pd., selaku Kepala Sekolah SD Negeri Panggung 5 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal yang telah memberikan izin untuk mengadakan penelitian di sekolah yang dipimpin.
8.
Suyadi., guru Penjasorkes SD Negeri Mangkukusuman 2 yang telah bersedia menjadi mitra kolaborator.
9.
Siswa kelas IV SD Negeri Panggung 5 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal tahun pelajaran 2011/ 2012 yang telah bersedia menjadi subjek penelitian.
commit to user ix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik saran yag membangun penulis harapkan. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi para pembaca.
Surakarta, Juli 2012
Penulis
commit to user x
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i HALAMAN PERNYATAAN ................................................................................. ii HALAMAN PENGAJUAN ...................................................................................... iii HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................. iv HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................. v HALAMAN ABSTRAK .......................................................................................... vi HALAMAN MOTTO ............................................................................................... vii HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................... viii KATA PENGANTAR .............................................................................................. ix DAFTAR ISI ............................................................................................................ xi DAFTAR TABEL ..................................................................................................... xiv DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... xv DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ vi BAB I.
PENDAHULUAN ................................................................................... 1 A. LatarBelakangMasalah ...................................................................... 1 B. RumusanMasalah............................................................................... 2 C. TujuanPenelitian ................................................................................ 2 D. ManfaatPenelitian .............................................................................. 2
BAB II. KAJIAN PUSTAKA................................................................................. 4 A. HakikatBelajarGerak ......................................................................... 4 1. PengertianBelajar......................................................................... 4 2. PengertianBelajarGerak ............................................................... 5 3. GerakDasar .................................................................................. 5 B. PengertianHasilBelajar ...................................................................... 6 C. PengertianAtletik ............................................................................... 10 D. LariJarakPendek ................................................................................ 1 E. PengertianMetodePembelajaran ........................................................ 11 F. TeoriPermainan.................................................................................. 12 commit to user xi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
1. TeoriPermainanSebagaiAlatPendidikan ...................................... 13 2. FungsiPermainan ......................................................................... 14 G. PendidikanBermainDalamAtletik ...................................................... 14 H. KerangkaBerfikir ............................................................................... 15 I.
Hipotesis ............................................................................................ 15
BAB III. METODE PENELITIAN ........................................................................ 16 A. TempatdanWaktuPenelitian ............................................................... 16 B. SubjekPenelitian ................................................................................ 17 C. Sumber Data ..................................................................................... 17 D. TeknikPengolahan Data .................................................................... 19 E. MetodeAnalisis Data ........................................................................ 19 F. IndikatorKeberhasilan …………………………………..
24
G. ProsedurPenelitian ............................................................................. 24 BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
24
A. SurveiAwal ………………………………………………..
25
B. HasilPenelitian…………………………………………….
25
1. Deskripsi Data…………………………………………….. 26 2. DeskripsiKondisiAwal…………………………………
26
C. Siklus I ……………………………………………………..
26
1. PerencanaanTindakan I…………………………………
28
2. PelaksanaanTindakan I…………………………….……
29
3. ObservasidanInterpretasi……………………………….
30
4. Deskripsi Data Siklus I…………………………………
31
5. AnalisisdanRefleksiTindakan I ………………………
31
D. Siklus II ……………………………………………………
31
1. PerencanaanTindakan I…………………………………
33
2. PelaksanaanTindakan I…………………………….……
34
3. ObservasidanInterpretasi……………………………….
35
4. Deskripsi Data Siklus I………………………………….
36
5. AnalisisdanRefleksiTindakan………………………… commit to user E. Pembahasan ………………………………………………..
41
xii
41
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN…………………….
41
A. Simpulan …………………………………………………
42
B. Implikasi ………………………………………………….
44
C. Saran ………………………………………………………
46
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………. LAMPIRAN ………………………………………………………………
commit to user xiii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
TabelHalaman 3.1 3.2 3.3 4.1 4.2 4.3 4.4 4.5
RincianWaktudanJadwalKegiatanPenelitian ............................................................. 15 Kriteria Tingkat KeberhasilanBelajarSiswa ............................................................... 18 Prosentase Target Keberhasilan ................................................................................. 19 HasilBelajarLariJarakPendekSiklus I ........................................................................ 29 HasilBelajarLariJarakPendekSiklus II ...................................................................... 34 PerbandingandanPeningkatan Rata-rata 37 HasilBelajarLariJarakPendekdariKondisiAwalkeSiklus I ......................................... PerbandingandanPeningkatan Rata-rata 38 HasilBelajarLariJarakPendekdariSiklusIkeSiklus II ….................................. 39 PerbandingandanPeningkatan Rata-rata HasilBelajarLariJarakPendekdariKondisiAwal, SiklusI,Siklus II …................
commit to user xiv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
GambarHalaman 2.1 2.2 2.3 2.4 2.5 3.1 4.1 4.2 4.3
Posisi aba-aba “Bersedia” dalam Start Jongkok ........................................................ 8 Posisi aba-aba “Siaap” dalam Start Jongkok ............................................................. 8 Posisi aba-aba “Ya” dalam Start Jongkok .................................................................. 9 GerakanLari 10 GerakanMelewatiGaris Finish ................................................................................... 10 SiklusDalam PTK....................................................................................................... 20 GrafikPerbandinganPeningkatan Rata-rata 38 HasilBelajarLariJarakPendekdariKondisiAwalkeSiklus I…........................... 39 GrafikPerbandinganPeningkatan Rata-rata HasilBelajarLariJarakPendekdariSiklus I keSiklus 40 II…................................... GrafikPerbandinganPeningkatan Rata-rata HasilBelajarLariJarakPendekdariKondisiAwalSiklusI, Siklus II…................
commit to user xv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
LampiranHalaman 1 2 3 4 5 6 7 8 9
RencanaPelaksanaanPembelajaranSiklus I ............................................................... 47 RencanaPelaksanaanPembelajaranSiklus II .............................................................. 59 LembarAbsensiSiswa ................................................................................................. 74 Data NilaiKondisiAwal .............................................................................................. 76 Data NilaiSiklus I ...................................................................................................... 78 Data NilaiSiklus II ..................................................................................................... 80 DokumentasiPenelitian .............................................................................................. 82 SuratIjinPenelitian ...................................................................................................... 92 SuratKeterangandariSekolah ….............................................. 93
commit to user xvi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pelajaran Pendidikan Jasmani merupakan mata pelajaran yang diberikan di setiap tingkat satuan pelajaran.Pendidikan jasmani berperan dalam membentuk dan membangun manusia seutuhnya yaitu jasmani dan rokhani. Dari segi jasmani meliputi perkembangan fisik dan kesehatan dan dari seti rokhani membentuk sikap disiplin percaya diri, sportifitas dan kerja sama. Serta pola hidup sehat yang bermanfaat untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan aktifitas fisik dan spirit yang seimbang.Pendidikan jasmani disekolah terbagi dalam beberapa cabang yaitu atletik, senam dan permainan dengan pendidikan jasmani olah raga dan kesehatan, siswa akan memperoleh berbagai kesan pribadi yang menyenangkan serta berbagai ungkapan yang kreatif dan motivatif, terampil dan memiliki kebugaran jasmani. Kebiasaan hidup sehat dan pemahaman terhadap gerak manusia. Demikian juga dengan pendidikan olahraga atletik khususnya tolak peluru. Dalam proses pembelajaran disekolah banyak masalah yang di hadapi, salah satu masalah yang terjadi adalah anak tidak antusias mengikuti materi tolak peluru. Terutama anak putri dengan alasan takut cedera. Permasalahan ini menjadikan kurang berhasilnya proses pembelajaran tolak peluru, sehingga hasil belajar siswa sangat rendah. Untuk mengatasi hal ini perlu adanya motivasi – motivasi pembelajaran yang menarik, sehingga anak akan senang dalam mengikuti pelajaran penjas. “ Materi Tolak Peluru”. Salah satu pendekatan yang digunakan adalah dengan modifikasi / media bantu untuk mengganti peluru, yaitu dengan media bola. Media bantu / modifikasi tersebut harus bersifat bisa mewakili karakteristik peluru, banyak tersedia atau mudah didapat. Dengan modifikasi pembelajaran diharapkan meningkatkan hasil belajar. to user Penggunaan media bantu tersebutcommit dirancang secara khusus untuk mengembangkan
1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2 belajar siswa dan tidak meninggalkan tiga aspek yaitu aspek psikomotor, aspek afetitif, dan aspek kognitif. Dari latar belakang tersebut diatas maka peneliti mengadakan penelitian tindakan kelas (PTK) pada siswa kelas VI SD Slerok 3 Tegal , dengan judul “ Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Tolak Peluru Tanpa Awalan Melalui Penerapan Media Bantu Pembelajaran Pada Siswa Kelas VI SD Negeri Slerok 3 Tegal”.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalahnya adalah “bagaimanakah penggunaan media bentu dapat meingkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran tolak peluru tanpa awalan pada siswa kelas VI SDN Slerok 3 Tegal tahun ajaran 2011/2012.
C. Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah disampaiakn di atas, tujuan penelitian ini adalah: Untuk mengetahui penggunaan media bantu pembelajaran dalam meningkatkan hasil belajar tolak peluru pada siswa kelas VI SD Negeri Slerok 3 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal Tahun Pelajaran 2011/2012
D. Manfaat Penelitian 1.
Bagi Siswa a. Siswa lebih termotivasi dalam pelajaran penjas. b. Perasaan takut dalam pelajaran tolak peluru sedikit demi sedikit berkurang dan akan hilang.
2.
Bagi Guru a. Meningkatkan
kreatifitas
guru
disekolah
dalam
membuat
dan
mengembangkan media bantu pembelajaran yang dimodifikasi, dalam
commit to user rangka perencanaan pembelajaran PAKEM.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3 b. Sebagai bahan masukan guru dalam memilih alternative pembelajran yang dilakukan c. Untuk meningkatkan kinerja guru dalam menjalankan tugasnya secara professional, terutama dalam pengembangan media bantu pembelajaran. 3.
Bagi Sekolah Adanya peningkatan kualitas pembelajaran sehingga pada akhirnya mampu meningkatkan kualitas sekolah.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4 BAB II KAJIAN TEORI A. Tolak Peluru 1.
Pengertian Tolak Peluru Olahraga tolak peluru adalah olahraga yang mengharuskan siswa menolakkan bola besi sejauh – jauhnya. Siswa yang menolakan pelurunya paling jauh akan keluar sebagai pemenang. Tolak peluru termasuk salah satu nomor lempar dalam cabang atletik.Meskipun termasuk dalam nomor lempar, tolak peluru tidak dikatakan sebagai lempar peluru.Dalam tolak peluru, peluru ditolakan tidak boleh dilempar.Untuk itu, gerakan tolak peluru disebut tolak peluru. Hal ini berdasarkan pada cara melakukan dorongan atau tolakan terhadap peluru. ( Iwan R, 2008 : 2)
Berat peluru : Senior putra : 7.257 kg Senior putri : 4 kg Yunior putra : 5 kg Yunior putri : 3 kg Gambar. 2.1 Lapangan Tolak Peluru Tolakan adalah suatu gerakan menyalurkan tenaga pada suatu benda yang menghasilkan kecepatan pada benda tersebut dan memiliki daya dorong kemuka yang kuat, perbedaan dengan melempar terletak pada saat melepaskan bendanya, pada menolak pergelangan tidak bergerak dan tenaga yang diperoleh dari gerakan meluruskan siku, dalam djumidar (2001: 744). Sedangkan menurut
Suyatno (2010:26) tolak peluru adalah suatu
kemampuan dalam menolak benda berbentuk peluru sejauh mungkin. commit to user 4
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
5 2.
Teknik Dasar Tolak Peluru Tolak peluru merupakan salah satu jenis keterampilan menolakkan benda berupa peluru sejauh mungkin.Tujuan tolak peluru adalah untuk mencapai jarak tolakan yang sejauh-jauhnya, sesuai dengan namanya tolak bukan lempar, tetapi ditolak atau didorong dengan satu tangan bermula diletakkan dipangkal bahu. Untuk menolak diperlukan tenaga yang besar, ini berarti siswa yang postur tubuhnya tinggi dan besar akan mempunyai peluang lebih besar untuk menjadi juara. Akan tetapi tidak semua siswa yang berpostur tubuh tinggi besar, akan dapat menolak peluru dengan baik. Yang terpenting adalah kemampuan unsure ketangkasan dan ketepatan waktu, kecepatan melempar di samping kekuatan. Dalam keterampilan tolak peluru ada dua cara awalan yang dapat dilakukan yaitu awalan menyamping dan awalan mundur. Tolak peluru awalan mundur disebut juga awalan membelakangi arah tolakan atau dikenal sekarang dengan nama gaya O’Brien karena awlan tersebut yang pertama kali melakukan atau memperkenalkan oleh orang yang bernama Ferry O’Brien dan gaya inilah yang menghasilkan tolakkan paling jauh dibanding dengan awalan lainnya. Lebih jauh mengenai karakteristik gerak dasar tolak peluru awalan mundur adalah sebagai berikut : a. Cara Memegang Peluru Dalam menempatkan jari pada peluru ada beberapa cara memegang yang dapat dilakukan antara lain : 1) Jari-jari agak merenggang, jari kelingking tidak tepat dibelakang peluru tapi ditekuk dan berada di samping peluru. Dengan demikian jari ini dapat membantu untuk menahan suapaya peluru tergeser dari tempatnya, tetapi untuk dapat menggunakan cara ini, pelempar harus mempunyai jari-jari yang kuat dan panjang-panjang.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
6
Gambar 2.2 : Cara Memegang Peluru (1) 2) Cara ini hampir sama dengan cara yang pertama. Jari-jari agak rapat ibu jari disamping. Jari kelingking
tidak dilipat tetapi berada
disamping belakang peluru. Dengan demikian jari kelingking kecuali untuk menahan jangan sampai peluru tergeser, juga dapat membantu menngadakan tekanan pada waktu tolak peluru ditolak. Cara ini lebih banyak dipakai daripada cara pertama.
Gambar 2.3 : Cara Memegang Peluru (2)
3) Bagi mereka yang tanganya kecil dapat menggunakan cara terakhir. Jari-jari seperti pada cara kedua tapi jari-jarinya lebih renggang. Kelingking dibelakang peluru sehingga turut menolak pelurunya. Ibu jari untuk menahan geseran kesamping, peluru biasanya diletakan pada lekuk tangan. (Munasifah 2008:47-48)
Gambar 2.4 : Cara Memegang Peluru (3) b. Cara Meletakkan Peluru Pada Bahu commit user sebagai berikut : Cara meletakkan peluru pada bahutoadalah
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
7 1) Kaki kanan ditempatkan dimuka batas belakang lingkaran, kaki kiri diletakan disamping kiri selebar badan dan sebaris dengan arah lemparan. 2) Peluru dipegang dengan tangan kanan. 3) Peluru diletakan pada batas antara leher dengan pundak, dibawah telinga, ketiak membuka dan lengan terentang sebaris dengan pundak 4) Lengan kiri dimuka dan dada sedikit ditekuk. 5) Kaki kiri mengendor dan menapak pada ujung kaki.
Gambar 2.4 : Cara Memegang Peluru c. Sikap badan saat Menolak Posisi badan membelakangi arah tolakan, ini berarti sector tolakkan berada di belakang. Bagi penolak dengan tangan kanan berat badan harus berada di atas kaki kanan dengan cara membungkukkan badan kedepan. Kaki kiri diangkat ke belakang dan berpijak pada ujung kaki. Sikut lengan kiri di bengkokkan berada di depan dada. Menjaga keseimbangan badan, badan harus rileks. d. Gerakan Menolak Pada saat posisi badan sudah tepat dan seimbang peluru dipegang dengan baik, mulailah berkonsentrasi dengan mengayun ayunkan kaki kiri ke muka dan ke belakang sehingga siap untuk tolakan.Geserkan kaki kanan
dengan
cepat
kebelekang
ke
arah
tolakkan
(tidak
melompat).Sewaktu kaki kanan mendarat di tengah-tengah lingkaran, lutut kanan masih tetap terlipat (setengah jongkok).Telapak kaki kanan menumpu kuat di tanah. Badan masih berputar ke belakang siap untuk menolak kemudian luruskan lutut dengan tolakkan yang kuat sambil commit to user memutar badan ke depan. Ke arah tolakan.Lanjutkan dengan dorongan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
8 atau tolakkan kuat tangan kanan kearah atas dengan sudut tolakkan lebih kurang 45 derajat. e. Gerakan Lanjutan dan sikap akhir Gerakan diakhiri dengan gerakan lanjutan dengan tahapan sebagai berikut: setelah peluru terlepas, kaki kanan mendarat di depan menggantikan kedudukan kaki kiri. Kaki kiri terangkat untuk menjaga keseimbangan badan agar tidak jatuh ke depan. B. Pembelajaran 1.
Konsep pembelajaran Secara sederhana istilah pembelajaran (instruction) adalah upaya untuk membelajarkan seseorang atau sekelompok orang melalui satu atau lebih strategi, metode, dan pendekatan tertentu ke arah pencapaian tujuan pembelajaran yang telah direncanakan. Pembelajaran pada hakikatnya merupakan proses komunikasi transaksional yang bersifat timbal balik, baik antara guru dengan siswa, maupun siswa dengan siswa, untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Komunikasi transaksional adalah bentuk komunikasi yang dapat diterima, dipahami dan disepakati oleh pihak-pihak yang terkait dalam proses pembelajaran. Pembelajaran pada dasarnya merupakan proses sebab akibat. Misalnya, kegiatan pembelajaran yang dirancang dengan baik, kemungkinan akan dapat membantu proses belajar siswa. (Asep Herry Hernawan dkk,2008:1.3). Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Proses pembelajaran dialami sepanjang hayat seorang manusia serta dapat berlaku commit to user dimanapun dan kapanpun.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
9 Pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan belajar, walaupun mempunyai konotasi yang berbeda.Dalam konteks pendidikan, guru mengajar supaya peserta didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran sehingga mencapai sesuatu objektif yang di tentukan (aspek kognitif), juga dapat mempengaruhi perbuatan sikap (aspek afektif), serta ketrampilan (aspek psikomotor) seorang peserta didik. (Agus Kristianto, 2010:121-122). Upaya
meningkatkan
keberhasilan
pembelajaran,
merupakan
tantangan yang selalu dihadapi oleh setiap orang yang berkecimpung dalam profesi keguruan dan kependidikan. Banyak upaya yang telah dilakukan, banyak pula keberhasilan telah dicapai, meskipun disadari bahwa apa yang telah dicapai belum sepenuhnya memberikan kepuasan sehingga menuntut renungan, pemikiran dan kerja keras untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Menganalisis
upaya
meningkatkan
keberhasilan
proses
pembelajaran, pada intinya tertumpu pada suatu persoalan, yaitu bagaimana guru memberikan pembelajaran yang memungkinkan bagi siswa terjadi proses belajar yang efektif atau dapat mencapai hasil sesuai dengan tujuan. Persoalan ini membawa implikasi sebagai berikut : 1)Guru harus mempunyai pegangan asasi tentang mengajar dan dasar-dasar teori belajar. 2) Guru harus dapat mengembangkan sistem pembelajaran. 3) Guru harus mampu melakukan proses pembelajaran yang efektif. 4) Guru harus melakukan penilaian hasil belajar sebagai dasar umpan balik bagi seluruh proses yang ditempuh.Salah satu tolok ukur untuk menilai keberhasilan mengajar adalah menggunakan hasil yang dicapai siswa dalam belajar.
2.
Hakekat Pembelajaran Hakekat pembelajaran maksudnya tujuan pembelajaran yang lebih menekankan pada perolehan penggetahuan dan kemampuan tentang efektif tidaknya gerakan yang dilakukan melalui criteria tertentu sesuai dengan tingkat kemampuan siswa.Misalnya siswa mengetahui efektifitas gerak dasar usermengetahui dan menemukan pada melempar yang dipelajarinya.commit Siswa to dapat
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
10 jarak awalan berapa meter dengan seberapa cepat sehingga iadapat melakukan gerak lempar secara cepat dan konsisten. Tujuan pembelajaran nomor lempar pada contoh tersebut antara lain: Siswa mengetahui dan dapat melakukan berbagai bentuk gerak dasar melempar, siswa mengetahui dan dapat melakukan konsep gerak dasar lempar yang efisien, siswa mengetahui jarak awalan standar untuk melakukan lemparan, siswa mengetahui standar kemempuan yang sudah dimilikinya dibandingkan dengan standart yang seharusnya ia miliki. Aspek lain yang perlu diperhatikan oleh guru adalah, siswa tidak harus terburu-buru mendapatkan aktivitas belajar yang jauh di atas kemampuannya sehingga menyebabkan siswa jadi jenuh atau frustasi. Sebaliknya guru juga tidak selalu memberikan aktivitas belajar yang terlalu mudah bagi siswa terampil, akan tetapi selalu memberikan aktivitas sesuai dengan perkembangan siswa.
C. Hasil Belajar Pengertian hasil belajar menurut Anni (2004:4) merupakan perubahan perilku yang diperoleh pembelajaran setelah mengalami aktifitas belajar. Hasil belajar menurut Sudjana (1990:22) adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Dari dua pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu kemampuan atau keterampilan yang dimiliki oleh siswa setelah siswa tersebut mengalami aktivitas belajar. Gagne mengungkap ada lima kategori hasil belajar, yaitu: informasi verbal, kecakapan intelektual, strategi kognitif, sikap dan keterampilan. Sementara belum mengungkap tiga tujuan pengajaran yang merupakan kemampuan seseorang yang harus dapat dicapai dan merupakan hasil belajar yaitu: kognitif, afektif, dan psikomotorik (Sudjana,1990:22)
D. Media Pembelajaran Media pembelajaran diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat commit to user merangsang pikiran, perasaan, digunakan untuk menyalurkan pesan (message),
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
11 perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong proses belajar. Bentukbentuk media pembelajaran digunakan untuk meningkatkan pengalaman belajar agar
menjadi
pembelajaran
lebih tidak
konkrit.Pembelajaran hanya
sekedar
dengan
menggunakan
menggunakan kata-kata
media (symbol
verbal).Dengan demikian, dapat kita harapkan hasil pengalaman belajar lebih berarti bagi siswa. Dalam hal ini Gagne dan Briggs (1979) menekankan pentingnya media pembelajaran sebagai alat untuk merangsang proses belajar. Beberapa ahli dan asosiasi telah mengemukakan pengertian tentang media pembelajaran ini, antara lain sebagai berikut. Pertama, NEA (1969) mengartikan media pembelajaran sebagai sarana komunikasi, baik dalam bentuk cetak maupun pandang dengar, termasuk perangkat kerasnya. Kedua, Wilbur Schramm (1977) mendefinisikan media pembelajaran sebagai tehnologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pembelajaran. Ketiga, Miarso (1980) menegaskan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan anak didik sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada siswa. Jadi, dapat
disimpulkan secara
lebih sederhana
bahwa media
pembelajaran adalah sarana untuk menyalurkan pesan atau informasi dari guru ke siswa atau sebaliknya. Penggunaan media pembelajaran akan memungkinkan terjadinya proses belajar pada diri siswa dan atau dapat digunakan untuk meningkatkan efektifitas kegiatan pembelajaran. (Asep Herry Hernawan dkk, 2008:11.18). Usaha membuat pembelajaran lebih konkrit menggunakan media pembelajaran banyak dilakukan orang.Berbagai jenis media pembelajaran mempunyai nilai kegunaan masing-masing.Untuk memahami berbagai jenis media pembelajaran dan nilainya dalam pembelajaran, ada baiknya dipahami konsep tentang pengklasifikasian media pembelajaran berdasarkan nilai yang commit toitu. user dimiliki masing-masing pengklasifikasian
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
12 1.
Jenis-Jenis Media Pembelajaran Media pembelajaran sangat beraneka ragam.Pengklasifikasian media pembelajaran hingga sekarang belum ada pembakuan, yaitu belum adanya kesepakatan atau ketentuan yang berlaku secara umum atau khusus.Oleh karena itu pengklasifikasian media pembelajaran yang ad sekarang berdasarkan pertimbangan kepentingan atau pendapat yang berbedabeda.Berdasarkan hasil penelitian para ahli, ternyata media pembelajaran yang beraneka ragam itu hampir semua bermanfaat. Beberapa kesimpulan (generalisasi) hasil penelitian para ahli, seperti Dr. William Allen, Universitas California; DR. Wilburn Schramm, Standford University; Dr. Ray Carpenter dan Dr. Loran C. Tyford. Departemen Pendidikan Negara Bagian New York (1955), pada intinya menyatakan bahwa berbagai macam media pembelajaran memberikan bantuan sangat besar kepada siswa dalam proses pembelajaran. Namun demikian, peran yang dimainkan guru itu sendiri juga menentukan terhadap
efektivitas
penggunaan
media
pembelajaran
dalam
pembelajaran.Peran ini tercermin dari kemampuan media pembelajaran dalam pembelajaran.Peran ini tercermin dari kemampuan memilih aneka ragam media pembelajaran sesuai dengan situasi dan kondisi (Dra. Sumiati – Asra, M.Ed) 2.
Alat Bantu Pembelajaran a.
Pengertian Alat Bantu Pembelajaran Alat bantu merupakan alat-alat yang digunakan oleh pendidik dalam menyampaikan materi pembelajaran. Alat bantu ini lebih sering disebut alat peraga karena berfungsi membantu dan mempraktekkan sesuatu dalam proses pendidikan pengajaran. Jelas pula pengertian atau pengetahuan yang diperoleh, dengan perkataan lain, alat peraga ini dimauksudkan untuk mengerahkan indera sebanyak mungkin suatu objek sehingga mudah persepsi. Manfaat alat bantu pembelajaran menurut Soekidjo (2003)
to user secara terperinci manfaatcommit alat peraga antara lain sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
13 1) Menimbulkan minat sasaran pendidikan. 2) Mencapai sasaran yang lebih banyak. 3) Membantu mengatasi hambatan bahasa. 4) Merangsang sasaran pendidikanj untuk melaksanakan pesan-pesan kesehatan. 5) Membantu sasaran pendidikan untuk belajar lebih banyak dan cepat. 6) Merangsang sasaran pendidikan untuk meneruskan pesan-pesan yang diterima kepada orang lain. 7) Mempermudah penyampaian bahan pendidikan/informasi oleh para pendidik pelaku pendidikan. 8) Mempermudah penerimaan informasi oleh sasaran pendidikan. b. Syarat alat bantu Pembelajaran yang baik Suatu alat bantu pempelajaran dikatakan baik, apabila mempunyai tujuan pendidikan untuk mengubah pengetahuan, pengertian pendapat
dan
konsep-konsep,
mengubah
sikap
dan
persepsi,
menanamkan tingkah laku/kebiasaan yang baru. Selain itu alat bantu harus efisien dalam penggunaannya, dalam waktu yang singkat dapat mencakup isi yang luas dan tempat yang diperlukan tidak terlalu luas. Penempatan alat bantu dapat diperhatikan ketepatannya agar dapat diamati dengan baik oleh siswa. Efektif artinya memberikan hasil guna yang tinggi ditinjau dari segi pesannya dan kepentingan siswa yang sedang belajar sedangkan yang dimaksud dengan komunikatif ialah bahwa media tersebut mudah untuk di mengerti maksudnya, sehingga membuat siswa menjadi lebih mudah dalam menerima pembelajaran yang diberikan oleh guru. (Agus Kristiyanto, 2010 : 24)
Sebelum pemberian materi pembelajaran tolak peluru yang sebenarnya,
guru
dapat
memberikan
pelajaran
dengan
melakukan
modifikasi.Misalnya, siswa diajarkan dengan menolakkan bola, benda yang digantung dan sebagainya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
14 a. Menolakkan bola dengan tangan kanan/kiri posisi duduk
Gambar 2.5 : menolak bola posisi duduk b. Menolakkan bola dengan tangan kanan/kiri posisi berdiri
Gambar 2.6 : menolak bola posisi berdiri c. Menolakkan bola berpasangan dengan target
Gambar 2.7 : Menolak Bola dengan Target d. Menolakkan bola melewati tali atau gawang
commit toBola userMelewati Tali Gambar 2.8 : Menolak
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
15 e. Menolakkan bola diarahkan pada simpai yang digantung
Gambar 2.9 : Menolak Bola Melewati Simpai f. Menolakkan peluru tanpa awalan dari posisi menghadap ke belakang
Gambar 2.9 : Menolak Bola tanpa awalan posisi menghadap belakang
E. Kerangka Berfikir Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang mampu melibatkan keaktifan
siswa
dalam
proses
pembelajaran.
Siswa
diarahkan
untuk
menyelesaikan masalah yang sesuai dengan konsep pembelajaran dan sesuai dengan konsep yang dipelajari.Permasalahan umum dalam pelajaran penjas adalah kurangnya sarana atau prasarana dan peran aktif siswa dalam kegiatan belajar. Selain itu proses pembelajaran kurang mengoptimalkan penggunaan modifikasi pembelajaran yang dapat memancing peran aktif siswa. Penggunaan modifikasi pembelajaran memungkinkan siswa lebih banyak melakukan kegiatan seperti merasakan, melihat, menyentuh, melalui modifikasi alat bantu tersebut. Penggunaan modifikasi dalam pelaksanaan tindakan tiap siklusnya disesuaikan dengan topik materi yang sedang dipelajari. Modifikasi yang digunakan berupa alat bantu bola yang digunakan untuk pembelajaran dalam commit to user tehnik dasar tolak peluru tanpa awalan secara lebih rinci jenis-jenis media tersebut
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
16 di jabarkan dalam RPP dalam setiap pertemuan. Kurang kreatifnya guru yang dapat mempengaruhi rendahnya hasil belajar siswa, antara lain kurang kreatifnya guru dalam membuat dan mengembangkan media pembelajaran sederhana, guru kurang akan model-model pembelajaran, sehingga dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan dalam situasi dan kondisi yang monoton, guru hanya menggunakan metode ceramah dan penugasan dan hanya mengejar materi tersebut dapat selesai tepat waktu, tanpa memikirkan bagaimana bermakna dan dapat diaplikasikan oleh siswa dalam kehidupan nyata. Melalui alat bantu tersebut guru memberikan penjelasan yang mendetail mengenai tehnik dasar tolak peluru tanpa awalan. Secara sederhana kerangka pemikiran dari penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut: Kondisi Awal
Tindakan
Kondisi Akhir
Guru kurang kreatif dan inovatif dalam proses pembelajaran penjas
Menerapkan model pembelajaran dengan menggunakan alat bantu /media pembelajaran
Melalaui penggunaan alat bantu/media pembelajaran dapat meningkatkan kesegaran jasmani siswa (siswa lebih bersemangat dan prestasi belajar meningkat) serta menumbuhkan keberanian dan percaya diri
a. Siswa kurang tertarik dan kurang percaya diri dalam melaksanakan tolak peluru b. Hasil belajar tolak peluru masih rendah dari KKM
Siklus I : guru dan peneliti menyusun bentuk pengajaran yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan dari tolak peluru, melalui pembelajaran dengan alat bantu/media
Siklus II : upaya perbaikan dari siklus I sehingga meningkatkan kemampuan dan ketrampilan tolak peluru, melalui pendekatan model pem-belajaran dengan alat bantu /media pembelajaran
commit to user Gambar 2.1 : Skema Kerangka Berfikir
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
17 F. Hipotesis Hipotesis adalah kesimpulan teoritik yang masih harus dibuktikan kebenaranya melalui analisis terhadap bukti-bukti empirik.Hipotesis dapat bersumber dari teori atau hasil perenungan yang mendalam (Sudarwan Danim, 2004: 115). Berdasarkan kerangka pikir diatas maka hipotesis tindakan penelitian ini adalah sebagai berikut : Penggunaan modifikasi media bantu pembelajaran dapat meningkatkan hasil tolak peluru tanpa awalan siswa kelas VI SD Negeri Slerok 3, Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal. Tahun Pelajaran 2011/2012.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
18 BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu 1.
Tempat penelitian : Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Slerok 3 KecamatanTegal TimurKota Tegal.
2.
Waktu penelitian : Penelitian tindakan kelas ini akan direncanakan dari bulan April – Juli 2012 Tabel 3.1: Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Penelitian Tabel. 3.1 Rincian Waktu dan Jadwal Kegiatan Penelitian Tahun 2012
No. 1.
Jenis Kegiatan
April
Persiapan a. Observasi b. Identifikasi Masalah c. Penentuan Tindakan d. Pengajuan Judul e. Penyusunan Proposal f. Pengajuan Ijin Penelitian
2.
Pelaksanaan Siklus I a. Pembuatan RPP b. Pelaksanaan Tindakan c. Pengumpulan Data
commit to user
18
Mei
Juni
Juli
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
19 d. Analisis dan Refleksi 3.
Pelaksanaan Siklus II a. Pembuatan RPP b. Pelaksanaan Tindakan c. Pengumpulan Data d. Analisis dan Refleksi
4.
Penyusunan Laporan a. Penulisan Laporan b. Seminar
B. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VI SD Negeri Slerok 3 Kota Tegal Tahun Pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 24 Siswa dengan rincian 19 berjenis kelamin laki-laki, 5 berjenis kelamin Perempuan. Dengan mengambil objek penelitian yaitu tolak peluru yang akan dilakukan suatu tindakan kelas dengan
modifikasi
alat
bantu
pembelajaran
sebagai
upaya
untuk
meningkatkannya. Dengan demikian subjek penelitian dalam penelitian ini adalah merupakan populasi dan sekaligus menjadi sampel penelitian.
C. Sumber Data Sumber data dalam pemenlitian tindakan kelas ini adalah : 1. Siswa, untuk mendapatkan data tentang tolak peluru tanpa awalan dengan penerapan media bantu pembelajaran pada siswa kelas VI SD Negeri Slerok 3 Tegal. 2. Guru, sebagai kolaborator untuk melihat tingkat keberhasilan pembelajaran dengan penerapan media bantu pada pembelajaran tolak peluru tanpa awalan.
commit to user D. Teknik Pengumpulan Data
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
20 Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah metode pernyataan melalui angket, wawancara sertasumber data lain yang diperoleh dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas, teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : 1. Metode Observasi
Dalam penelitian ini, observasi digunakan untuk mengetahui tingkat keaktifan siswa dan kinerja guru dalam proses pembelajaran tolak peluru tanpa awalan dengan modifikasi alat bantu pembelajaran pada siswa kelas VI SD Negeri Slerok 3 Kecamatan Tegal Timur Kota
Tegal yang berbentuk lembar
observasi. 2. Metode Tes
Metode tes digunakan untuk mengetahui peningkatan hasil pembelajaran siswa dalam tolak peluru tanpa awalan dengan modifikasi alat bantu pembelajaran. 3. Dokumentasi
Data yang diperoleh berupa foto dan gambar-gambar pada saat pembelajaran berlangsung. Tabel 3.2. Teknik Pengumpulan Data No. 1.
Sumber Data Siswa
Teknik Pengumpulan pembelajaran Tes Praktek
Jenis Data Hasil
Instrumen Tes
ketrampilan
tolak peluru tanpa
tolak peluru tanpa
awalan
awalan
dengan
modifikasi alat bantu pembelajaran 2.
Siswa
Kemampuan melakukan
Praktek tolak unjuk kerja
peluru tanpa awalan dengan
modifikasi
alat
bantu
pembelajaran E. Metode commitAnalisis to user Data
dan Lembar observasi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
21 Metode analisis data yang digunakan adalah deskripsi persentase. Angka yang diperhitungkan adalah pencapaian nilai dari tes yang diberikan kepada siswa.Untuk menganalisis hasil tes digunakan metode deskriptif kuantitatif, sedangkan untuk membandingkan tingkat ketuntasan belajar siswa pada pembelajaran di siklus 1 dengan tingkat ketuntasan belajar siswa pada pembelajaran siklus 2 digunakan analisis deskriptif kualitatif komparatif.
1.
Penilaian Tes Nilai yang diperoleh siswa dijumlahkan kemudian dibagi dengan jumlah siswa sehingga diperoleh rata-ratanya. Nila rata-rata diperoleh dengan rumus sebagai berikut (Zainal Aqib, 2009: 40):
x
X N
Keterangan: x = nilai rata-rata
X = jumlah semua nilai siswa N = jumlah siswa
2.
Penilaian Ketuntasan Belajar Ada dua kategori ketuntaasan belajar, yaitu secara perorangan dan secara klasikal. Pada penelitian ini digunakan deskripsi persentase dengan rumus sebagai berikut (Zainal Aqib, 2009: 40):
ketuntasan belajar
siswa yang tuntas belajar x100% siswa
Analisis ini dilakukan pada saat tahapan refleksi.Hasil analisis ini digunakan sebagai bahan refleksi untuk melakukan perencanaan lanjut pada siklus selanjutnya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
22 Adapun hasil dari perhitungan rumus tersebut masih harus dikonsultasikan dengan tabel kriteria tingkat keberhasilan siswa untuk mengetahui kualitas keberhasilan yang diperoleh. Tingkat keberhasilan ini mengacu pada lima skala likert.
Tabel 3.3 Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar Siswa
Tingkat Keberhasilan (%)
Tingkat Keberhasilan
> 80%
Sangat Baik
60% – 79%
Baik
40% – 59%
Cukup atau Sedang
20% – 39%
Buruk
< 20%
Sangat Buruk
(Zainal Aqib, 2009: 40)
F. Indikator Keberhasilan Penelitian Tindakan Kelas memiliki tujuan memperbaiki situasi dan hasil belajar, maka keberhasilan dari sebuah Penelitian Tindakan Kelas mengacu kepada keberhasilan pembelajaran kelas tersebut.Keberhasilan kelas diukur dari perolehan nilai siswa yang dibandingkan dengan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Dengan demikian indikator kinerja penelitian ini dapat dinyatakan sebagai berikut: 1. Rata-rata nilai tes hasil pembelajaran tolak peluru tanpa awalan dengan modifikasi alat bantu pembelajaran adalah diatas nilai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM), yaitu 75. 2. Siswa yang mendapat nilai di atas KKM minimal sebanyak 75 %.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
23 Tabel 3.4. Persentase Target Keberhasilan
Aspek yang Diukur Hasil pembelajaran tolak peluru dengan modifikasi alat bantu pembelajaran
Persentase Target Keberhasilan Kondisi Siklus Siklus Awal I II
72%
74%
78%
Cara Mengukur Diamati saat guru memberikan materi pembelajaran tolak peluru dengan modifikasi alat bantu pembelajaran
G. Prosedur Penelitian Penelitian ini terdiri dari 2 (dua) siklus, yang setiap siklus terdiri atas 4 (empat) tahap, yaitu: 1) planning (perencanaan); 2) Acting (tindakan); dan 3) observing (observasi); dan 4) reflection (refleksi).
Gambar 3.1 . Siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK) (PTK UNS: 2009) commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
24 BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Survei Awal Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan survei awal untuk mengetahui keadaan nyata yang ada di lapangan. Hasil dari kegiatan survey awal tersebut sebagai berikut: (1) siswa Kelas VI SD Negeri Slerok 3 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal tahun pelajaran 2011/ 2012 berjumlah 24 siswa terdiri dari 19 putra dan 5 putri, (2) dalam membelajarkan pendidikan jasmani di sekolah-sekolah pada umumnya didasarkan pada keterampilan yang sebenarnya tanpa memodifikasi atau menggunakan alat bantu pembelajaran, (3) siswa mengalami kendala atau kesulitan dalam mengikuti pembelajaran tolak peluru yang sebenarnya, (4)
penyampaian materi masih
monoton, tidak menarik, membosankan dan melelahkan, (5) siswa mengeluh capek dan malas mengikuti pembelajaran, (6) partisipasi siswa dalam pembelajaran tolak peluru masih rendah, masih banyak siswa yang nilainya masih dibawah nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
B. Deskripsi Data Tujuan penelitian dapat dicapai melalui pengambilan data terhadap subjek penelitian yang telah ditentukan. Data yang dikumpulkan dari hasil tes tolak pelurudan nilai ketuntasan hasil belajar sebelum diberi pembelajaran penjas menggunakan alat bantu pembelajaran, setelah diberi siklus I dan siklus II. Berikut ini disajikan secara berturut-turut dari kondisi awal kemampuan lompat jauh dan nilai ketuntasan hasil belajar, setelah diberi siklus I dan siklus II pembelajaran tolak pelurudengan menggunakan alat bantu pembelajaran sebagai berikut:
1. Kondisi Awal Jumlah Siswa yang Tuntas belajar dan Rata-rata commit to user HasilBelajar 24
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
25 Kondisi awal jumlah siswa yang tuntas belajar danrata-rata hasil belajar tolak peluru siswa Kelas VI SD Negeri Slerok 3 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal tahun pelajaran 2011/ 2012 diketahui melalui observasi dan tes kemampuan tolak peluru. Tes awal atau data awal kemampuan tolak peluru tersebut bertujuan untuk mengetahui apakah dari siklus I dan siklus II yang diberikan ada peningkatan terhadap jumlah siswa yang tuntas belajar dan peningkatan rata-rata nilai hasil belajar. Kondisi awal jumlah siswa yang tuntas belajardan rata-rata hasil belajar tolak peluru siswa Kelas VI SD Negeri Slerok 3 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegaltahun pelajaran 2011/ 2012 disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut: Tabel 4.1. Kondisi Awal Hasil Belajar Tolak Peluru Tanpa Awalan Siswa Kelas VI SD Negeri Slerok 3 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal Tahun Pelajaran 2011/ 2012. No
Nama
Hasil Belajar Tolak Peluru
Nilai ketuntasan minimal 75,00
1
Arzak Assiddik Marvi
65
2
M. Hikami Hasani
75
3
Ahmadi
70
4
Moh. Aji Prasetyo
74
5
Nikel Muh. Anugrah B
71
6
Puspita Harum
75
7
Adam Wendy Pratomo
76
8
Arya Dwi Prasetyo
73
9
Febi Resti Oktaviani
68
10
Figo Setiawan
75
11
Husni Dermawan
73
12
Ilham Bustomi
74
13
Krisna Putra Pangestu
74 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
26 14
Layli Na’immatul Izza
68
15
Leo Agus Prasetyo
75
16
Muh. Fajar Ramadhan
70
17
Muh. Asrofudin
73
18
Muh. Fakih
74
19
Panca Trishamdani
74
20
Syahna Lalita Enanda
73
21
Abdul Hafidz Fathoni
70
22
Elin Susanti
70
23
Nafis Aisah Risna D
75
24
Aditiya Ahmad Prabowo
75 72,5
Tabel 4.2. Diskripsi Data Hasil Belajar Tolak Peluru Tanpa Awalan pada Kondisi Awal Sebelum Menggunakan Alat Bantu Pembelajaran Rentang Nilai
Keterangan
Kriteria
Jumlah Anak
Prosentase
Baik Sekali
Tuntas
0
0%
81 – 85
Baik
Tuntas
0
0%
75 – 80
Cukup Baik
Tuntas
7
29.17%
70 – 74
Cukup
Tidak Tuntas
14
58.33%
<70
Kurang
Tidak Tuntas
3
12.5%
>86
24
JUMLAH
100%
Berdasarkan data kondisi awal hasilbelajartolak peluru siswa Kelas VI SD Negeri Slerok 3 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal tahun pelajaran 2011/ 2012 menunjukkan bahwa, rata-rata hasil belajar tolak peluru sebesar 72.5.Siswa yang berada pada kriteria tuntas berdasarkan KKM 75 yaitu 7 siswa (29.17%).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
27 Melalui diskripsi data awal yang telah diperoleh tersebut, msingmasing aspek menuju kriteria keberhasilan pembelajaran kurang. Maka disusun sebuah tindakan untuk mengoptimalkan kualitas pembelajaran materi tolak peluru pada Kelas VI SD Negeri Slerok 3 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal tahun pelajaran 2011/ 2012, dengan menggunakan alat bantu pembelajaran. Pelaksanaan tindakan akan dilaksanakan dalam 2 siklus, masing-siklus terdiri dari 4 tahapan yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi, (4) analisis dan refleksi.
2. Deskripsi Siklus 1 Berdasarkan data kondisi awal hasil belajar tolak peluru tanpa awalan siswaKelas VI SD Negeri Slerok 3 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal tahun pelajaran 2011/ 2012, maka rata-rata hasil belajar perlu ditingkatkan dengan pembelajaran yang tepat yaitu membuat siswa tertarik, tidak bosan, senang dan mudah melakukannya dengan cara menggunakan alat bantu pembelajaran . Pembelajaran
dengan
menggunakan
alat
bantu
merupakan
bentuk
pembelajaran yang dapat mendatangkan ketertarikan, kemudahan sehingga rasa senang muncul pada peserta didik. Pada siklus I ini diberikan empat model pembelajaran menolak dengan modifikasi bola yang beratnya bervariasi. Bentuk model pembelajaran pada siklus I sebagai berikut: (1) cara memegang peluru dengan bola terbuat darai kaos kaki, (2) cara menaruh peluru di bahu dengan bola terbuat dari kaos kaki (3) menolak dalam posisi duduk secara berpasangan menggunakan bola voli/plastik, (4) menolak dalam posisi berdiri berpasangan menggunakan bola kaki/basket,. Pembelajaran tolak peluru dengan menggunakan alat bantu pembelajaran siklus I dilakukan selama 1 kali pertemuan yaitu 2 x 35 menit.
a. Rencana Siklus I
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
28 Kegiatan perencanaan siklus I peneliti dan guru kelas yang bersangkutan (mitra kolaboratif) mendiskusikan rancangan siklus yang akan dilakukan dalam proses penelitian ini, seluruh rencana tindakan pada siklus I termuat dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus I. Melalui RPP siklus I tersebut maka disepakati bahwa pelaksanaan tindakan siklus I diadakan selama Satu kali pertemuan. Peneliti bersama kolaborator melakukan penilaian kemampuan tolak peluru pada siswa Kelas VI SD Negeri Slerok 3 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal tahun pelajaran 2011/ 2012. Dari hasil pengukuran dan penilaian diperoleh hasil yang kurang maksimal, dari keseluruhan siswa yang mengikuti pembelajaran dan tes hasilnya belum optimal. Masih banyak siswa yang nilainya kurang, di bawah nilai KKM (75) atau tidak tuntas. Melalui hasil penelitian tersebut maka peneliti dan kolaborator merancang rencana pelaksanaan tindakan siklus I sebagai berikut: (1) peneliti bersama kolaborator merancang model pembelajaran dengan menggnakan alat bantu pembelajaran, untuk mengoptimalkan hasil belajar siswa, (2) peneliti dan kolaborator menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tolak peluru tanpa awalan dengan menggunakan alat bantu pembelajaran. Peneliti dan guru menyiapkan alat bantu pembelajaran yang akan digunakan dalam pelaksanaan proses pembelajaran tolak peluru seperti: bola voli, bola kaki, bola basket, bola terbuat dari kaos kaki,
(3) peneliti kolaborator menyusun media
pembelajaran berupa tes dan non tes. Instrumen tes dinilai dari hasil kemampuan menolak peluru siswa yang ditentukan oleh jauhnya tolakan, sedangkan instrumen non tes dinilai berdasarkan pedoman observasi yang dilakukan oleh peneliti dengan mengamati keaktifan dan sikap siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung melalui formulir/ rubrik penilaian siswa yang tercantum dalam RPP, (4) peneliti dan kolaborator menyusun standar penilaian pada penguasaan kemampuan teknik dasar tolak peluru siswa, (5) peneliti dan kolaborator menentukan lokasi pelaksanaan tindakan I, yakni halaman SD Negeri Slerok 3 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal. commit to user b. Pelaksanaan Siklus I
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
29 Siklus I dilaksanakan satu kali pertemuan, yakni pada hari Rabu,16 Mei 2012, di halaman SD Negeri Slerok 3 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal.Pertemuan dilaksanakan selama 2 x 35 menit. Sesuai dengan RPP pada siklus I ini pembelajaran dilakukan oleh peneliti dan guru kelas yang bersangkutan, dan sekaligus melaksanakan observasi terhadap proses pembelajaran. Materi pada pelaksanaan siklus I, pertemuan pertama(Rabu, 16 Mei 2012) adalah praktik tolak peluru tanpa awalan dengan menggunakan alat bantu bola yang bervariasi beratnya dan dikemas dalam model pembelajaran yaitu: cara memegang peluru dengan bola terbuat darai kaos kaki, cara menaruh peluru di bahu dengan bola terbuat dari kaos kaki, menolak dalam posisi duduk secara berpasangan menggunakan bola voli/plastik, menolak dalam posisi berdiri berpasangan menggunakan bola kaki/basket. Urutan pelaksanaan tindakan tersebut adalah: (1) peneliti dan kolaborator menyiapkan siswa dengan memulai proses pembelajaran dengan berdo’a kemudian presensi, (2) peneliti dan kolaborator memberi motivasi kepada siswa dan menyampaikan materi pembelajaran, (3) peneliti memberikan pemanasan dan streatching, (4) peneliti menyampaikan penjelasan mengenai materi pertama yakni memegang peluru dengan bola terbuat dari kaos kaki. Siswa diminta memperhatikan pelaksanaan contoh yang dicontohkan peliti, (5) siswa diminta untuk melakukan gerakan memegang peluru dengan bola kain, sesuai dengan contoh yang dicontohkan peneliti, (6) peneliti memberikan bimbingan dan evaluasi kepada siswa tentang gerakan yang dilakukan serta memberikan kesempatan bertanya apabila terjadi kesulitan, (7) peneliti dan kolaborator menyampaikan penjelasan mangenai materi yang kedua yakni menaruh peluru di bahu menggunakan bola kain. Siswa diminta memperhatikan pelaksanaan contoh yang dicontohkan oleh peneliti, (8) siswa diminta melakukan gerakan menaruh/ menyimpan peluru diatas bahu menggunakan bola kain sesuai dengan contoh yang dilakukan peneliti, (9) peneliti dan kolaborator memberikan bimbingan dan evaluasi kepada commit to user serta memberikan kesempatan siswa tentang gerakan yang dilakukan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
30 bertanya apabila terjadi kesulitan, (10) peneliti menyampaikan penjelasan mengenai materi yang ke tiga yakni menolak posisi duduk dengan menggunakan bola voli atau bola plastik. Siswa diminta memperhatikan pelaksanaan yang dicontohkan oleh peneliti, (11) siswa diminta melakukan gerakan menolak dalam posisi duduk secara berpasangan menggunakan bola voli atau bola plastik, (12) peneliti menyampaikan penjelasan mengenai materi yang ke empat yakni menolak dalam posisi berdiri menggunkan bola kaki atau bola basket. Siswa diminta memperhatikan pelaksanaan yang dicontohkan oleh penelitipeneliti dan kolaborator, (13)
siswa diminta
melakukan gerakan menolak dalam posisi berdiri menggunakan bola kaki atau bola basket sesuai dengan contoh yang dilakukan oleh peneliti dan guru, (14) memberikan motivasi kepada para siswa agar dapat melakukan gerakan-gerakan tersebut dengan sungguh-sungguh dan benar, (15) para siswa mengulang-ulang gerakan tersebut sampai waktu yang telah ditentukan oleh peneliti, (16) diakhir pertemuan peneliti dan kolaborator melakukan evaluasi terhadap hasil pembelajaran yang telah dilakukan serta memberikan informasi mengenai materi yang akan disampaikan pada pertemuan berikutnya, (17) pelajaran diakhiri dengan berdo’a dan siswa dibubarkan untuk mengikuti pelajaran selanjutnya. c. Observasi dan Interpretasi Siklus I Observasi dan interpretasi
siklus I dilakukan selama siklus I
berlangsung. Peneliti dan kolaborator melakukan observasi dan interpretasi siklus I, adapun pelaksanaan siklus I yakni: (1) sebelum pembelajaran berlangsung peneliti dan kolaborator bersangkutan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai pedoman atau acuan dalam proses pelaksanaan pembelajaran, (2) sebelum siklus I dilaksanakan peneliti dan kolaborator mengobservasi hasil belajar dan tes kemampuan tolak peluru tanpa awalan sebagai bahan acuan dalam membandingkan hasil observasi kondisi awal dengan hasil observasi pada akhir siklus I, (2) peneliti melakukan proses pembelajaran tolak peluru, dalam hai ini peneliti mengacu commitpada to user pada sintaks (alur pembelajaran) model pembelajaran, yakni adanya
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
31 penjelasan materi, demontrasi/ unjuk kerja contoh, serta pelaksanaan instruksi secara langsung oleh siswa, (3) peneliti mengamati proses pembelajaran tolak peluru menggunakan alat bantu
pembelajaran pada
Siswa Kelas VI SD Negeri Slerok 3 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal. Pada hari rabu, 16 Mei 2012 selama 2x 35 menit, peneliti mengajarkan materi tolak peluru dengan menggunakan alat batu pembelajaran, yakni: bola kain, bola voli atau bola plastik, nola kaki atau bola basket. serta mengadakan observasi akhir siklus I. Peneliti bersama kolaborator melakukan penilaian melalui lembar observasi siswa, dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam menerima pembelajaran tolak peluru dengan menggunakan alat bantu pembelajaran, (4) pada pertemuan berikutnya (sabtu, 19 Mei2012) peneliti mengadakan tes kemampuan tolak peluru tanpa awalan. Tes ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya peningkatan hasil belajar tolak peluru tanpa awalan siswa setelah siklus I. d. Diskripsi Data Hasil Setelah Siklus I Selama pelaksanaan siklus I, maka peneliti melakukan pengambilan data penelitian melalui observasi dan tes kemampuan tolak peluru . Adapun deskripsi data peningkatan hasil belajar dan jumlah siswa yang tuntas belajar melalui penggunaan alat batu pembelajaran pada Siswa Kelas VI SD Negeri Slerok 3 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal tahun pelajaran 2011/ 2012, disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut: Tabel 4.3. Hasil Belajar Tolak Peluru Tanpa Awalan Siswa Kelas VI SD Negeri Slerok 3 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal Tahun Pelajaran 2011/2012 pada Siklus 1 Kondisi Siklus 1 No
Nama Hasil Tolak Peluru
KKM 75,00
1
Arzak Assiddik Marvi
68
2
M. Hikami Hasani
77
3
Ahmadi
73
4
Moh. Aji Prasetyo
commit to user 75
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
32 5
Nikel Muh. Anugrah B
72
6
Puspita Harum
77
7
Adam Wendy Pratomo
80
8
Arya Dwi Prasetyo
75
9
Febi Resti Oktaviani
70
10
Figo Setiawan
76
11
Husni Dermawan
80
12
Ilham Bustomi
76
13
Krisna Putra Pangestu
76
14
Layli Na’immatul Izza
70
15
Leo Agus Prasetyo
75
16
Muh. Fajar Ramadhan
73
17
Muh. Asrofudin
74
18
Muh. Fakih
75
19
Panca Trishamdani
78
20
Syahna Lalita Enanda
75
21
Abdul Hafidz Fathoni
72
22
Elin Susanti
76
23
Nafis Aisah Risna D
75
24
Aditiya Ahmad Prabowo
75
Rata-rata
74,7
Tabel4.4. Diskripsi Data Hasil Belajar Tolak Peluru Tanpa Awalan Setelah Menggunakan Alat Bantu Pembelajaran pada Siklus I Rentang Nilai
Keterangan
commit to user Kriteria
Jumlah Siswa
Prosentase
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
33 >86
Baik Sekali
Tuntas
0
0%
81 – 85
Baik
Tuntas
0
0%
75 – 80
Cukup Baik
Tuntas
16
67%
70 – 74
Cukup
Tidak Tuntas
7
29%
<70
Kurang
Tidak Tuntas
1
4%
24
JUMLAH
100%
Data siklus I hasil belajar tolak peluru Siswa Kelas VI SD Negeri Slerok 3 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal tahun pelajaran 2011/ 2012 menunjukkan bahwa, rata-rata hasil belajar tolak peluru sebesar 74.7. Siswa yang berada pada kriteria tuntas berdasarkan KKM 75 yaitu 16 siswa (67%). Dalam pelaksanaan siklus I terdapat kelebihan dan yang dapat digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan siklus I, adapun kelebihan dalam pelaksanaan tindakan I diantaranya: (1) siswa merasa tertarik dengan metode baru yang disampaikan oleh peneliti yakni dengan melalui penjelasan guru dan peneliti, penyampaian materi dengan menggunakan alat bantu dalam melakukan pembelajaran tolak peluru yakni: : cara memegang peluru dengan bola terbuat darai kaos kaki, cara menaruh peluru di bahu dengan bola terbuat dari kaos kaki, menolak dalam posisi duduk secara berpasangan menggunakan bola voli/plastik, menolak dalam posisi berdiri berpasangan menggunakan bola kaki/basket siswa merasa senang dengan kegiatan belajar dengan menggunakan alat bantu pembelajaran sehingga siswa mudah melakukan gerakan tolak peluru yang selama ini dianggap sulit, disamping itu model pelaksanaan pembelajaran ini dianggap jarang digunakan dalam proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) pada mata pelajaran pendidikan jasmani, (2) siswa
mudah menyerap pelaksanaan
pembelajaran menggunakan alat bantu karena sangat membantu sekali siswa dalam melakukan tolak peluru, sehingga pelaksanaan KBM menjadi terlaksana dengan baik, dan siswa dapat secara cepat mengadaptasi materi karena sudah melihat gerakan yang diinstruksikan sebelumnya oleh peneliti. commit to user Situasi kelas lebih tertata, sehingga materi yang diberikan terarah.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
34 Akan tetapi dalam pelaksanaan siklus I ini masih terdapat kelemahan sehingga membuat kekurangan dalam pelaksanaan siklus I, adapun kelemahan dan kekurangan dalam pelaksanaan siklus I tersebut adalah: (1) peneliti hanya mengamati gerakan siswa belum ada pembenahan gerakan secara langsung, (2) alat bantu yang digunakan masih kurang, tidak sebanding dengan jumlah siswa sehingga kesempatan siswa untuk melakukan pembelajaran lebih sedikit, (3) masih ada beberapa siswa belum dapat mempraktekkan beberapa gerak dasar tolak peluru yang dicontohkan oleh peneliti secara benar, (4) saat melakukan gerak menolak masih kurang kesempatannyasehingga masih terdapat beberapa siswa yang belum bisa melakukannya, (5) masih terdapat siswa yang kurang serius dalam melaksanakan pembelajaran, sering bercanda menggoda teman yang sedang melakukan pembelajaran, (6) siswa kurang mampu mencermati contoh pelaksanaan tolak peluru menggunakan alat bantu bola yang bervariasi beratnya, sehingga siswa belum dapat menunjukkan kualitas tolak peluru yang optimal.
e. Analisis dan Refleksi Siklus I Berdasarkan observasi siklus I tersebut, peneliti dan kolaborator melakukan analisis dan refleksi sebagai berikut: (1) jumlah dan frekuensi pertemuan pada siklus I telah menunjukkan hasil yang sesuai, (2) pelaksanaan proses belajar mengajar telah sesuai dengan rencana yang dibuat pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I, (3) observasi kondisi awal untuk mengetahui kemampuan siswa pada kondisi awal sebelum mendapatkan siklus, (4) penggunaan alat bantu pembelajaran yang ditetapkan oleh peneliti dan kolaborator mampu mengatur kondisi kelas, sehingga proses belajar mengajar serta transfer materi dapat berlangsung lebih maksimal, (5) hasil pekerjaan siswa pada pelaksanaan siklus I belum menunjukkan hasil yang maksimal, masih terdapat nilai siswa yang di bawah KKM dan belum sesuai dengan target yang ditetapkan yaitu commit to user ketuntasn hasil belajar siswa sebesar 75% dari jumlah siswa, sehingga
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
35 dilanjutkan ke siklus II, (6) kelebihan dan keberhasilan dalam pelaksanaan tindakan pada siklus I, akan dipertahankan dan ditingkatkan, (7) dalam mengantisipasi kelemahan dan kekurangan yang ditemukan selama pelaksanaan tindakan I, maka disusun langakah antisipasif yakni: a) untuk mengantispasi agar siswa tidak bosan, maka peneliti menambah model pembelajaran menolak yaitu menolak dengan target, (b) peneliti dan kolaborator memberikan reward bagi siswa yang dapat melakukan gerak menolak secara benar, c) peneliti memonitor siswa yang sedang melakukan pembelajaran, membenarkan gerakan-gerakan siswa yang salah, sehingga siswa benar-benar mengerti gerakan yang benar d) menambah jumlah alat bantu agar siswa mempunyai kesempatan lebih banyak untuk melakukan pembelajaran, (e) peneliti dan guru sepakat menyusun tindakan perbaikan dan menganulir sebagian materi yang sianggap sudah dapat dilaksanakan siswa dengan baik.
3. Deskripsi Siklus II Siklus II merupakan tindak lanjut dari siklus I, dimana dalam pelaksanaan siklus I, rata- rata siswa menunjukkan hasil yang kurang maksimal dan belum sesuai dengan target yang ditentukan. Pelaksanaan siklus II mengacu pada pelaksanaan siklus I, karena merupakan perbaikan dari siklus I. Adapun tahapan yang dilakukan pada siklus II ini diantaranya: a. Rencana Siklus II Peneliti
dan
kolaborator
yang
bersangkutan
mendiskusikan
perencanaan siklus II yang akan dilakukan dalam proses penelitian ini, seluruh rencana tindakan pada siklus II, mengacu pada hasil analisis dan refleksi siklus I yang termuat dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus II. Melalui hasil observasi tersebut maka peneliti dan kolaborator merancang rencana pelaksanaan siklus II sebagai berikut: (1) peneliti bersama
kolaborator
merancang scenario pembelajaran dengan commit to user menggunakan alat bantu pembelajaran, untuk meningkatkankan hasil belajar
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
36 siswa. Dengan sinteks pembelajaran sebagai berikut: a) peneliti menjelaskan tujuan pembelajaran, informasi latar belakang pelajaran, pentingnya pelajaran, menyiapkan siswa untuk belajar, b) peneliti mendemontrasikan keterampilan dengan benar, atau menyajikan informasi tahap demi tahap, c) peneliti dan kolaborator merencanakan dan memberi bimbingan pelatihan awal, d) mengecek apakah siswa telah berhasil melakukan tugas dengan baik, memberi upan balik, e) peneliti mempersiapkan kesempatan melakukan pelatihan lanjutan, dengan perhatian khusus pada penerapan kepada situasi lebih kompleks dalam kehidupan sehari-hari, (2) peneliti dan kolaborator menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tolak peluru yang terdiri dari cara memegang peluru dengan bola kain, menyimpan atau menaruh peluru diatas bahu dengan menggunakan bola kain, menolak dengan berbagai posisi dan variasi berat bola, (3) peneliti kolaborator menyusun media pembelajaran berupa tes dan non tes. Instrumen tes dinilai hasil peningkatan hasil belajar tolak peluru siswa. Sedangkan instrumen non tes dinilai berdasarkan pedoman observasi yang dilakukan oleh peneliti dengan mengamati keaktifan dan sikap siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung, melalui formulir penilaian/ rubrik penilaian siswa yang tercantum dalam RPP, (4) peneliti dan kolaborator menyusun standar penilaian pada penguasaan kemampuan gerak tolak peluru siswa, (5) peneliti dan kolaborator menentukan lokasi pelaksanaan tindakan II, yakni di halaman SD Negeri Slerok 3 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal. b. Pelaksanaan Siklus II Siklus II dilaksanakan satu kali pertemuan, yakni pada hari Rabu 30 Mei 2012, di halaman SD Negeri Slerok 3 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal. Pertemuan dilaksanakan selama 2 x 35 menit. Sesuai dengan RPP pada siklus II ini pembelajaran dilakukan oleh peneliti dan kolaborator yang bersangkutan, dan sekaligus melaksanakan observasi terhadap proses pembelajaran. Pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan alat commit user bantu yang berbeda agar siswa tidaktobosan.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
37 Materipada pelaksanaan siklus II, adalah praktik Tolak peluru menggunakan alat bantu yaitu: cara memegang peluru dengan bola kain, cara menyimpan atau menaruh peluru diatas bahu dengan bola kain, menolak dengan berbagai posisi dan bola dengan variasi berat yang berbeda. Urutan pelaksanaan tindakan tersebut adalah: (1) peneliti dan kolaborator menyiapkan siswa dengan memulai proses pembelajaran dengan berdo’a kemudian presensi, (2) peneliti dan kolaborator memberi motivasi kepada siswa dan menyampaikan materi pembelajaran, (3) peneliti memberikan pemanasan dan streatching, (4) peneliti menyampaikan penjelasan mengenai materi pertama yakni cara memegang peluru dengan bola kain. Siswa diminta memperhatikan pelaksanaan contoh yang dicontohkan peliti, (5) siswa diminta untuk melakukan gerakan memegang peluru, sesuai dengan contoh yang dicontohkan peneliti, (6) peneliti memberikan bimbingan dan evaluasi kepada siswa tentang gerakan yang dilakukan serta memberikan kesempatan bertanya apabila terjadi kesulitan, (7) peneliti dan kolaborator menyampaikan penjelasan mangenai materi yang kedua yakni cara menyimpan atau menaruh peluru diatas bahu menggunakan bola kain. Siswa diminta memperhatikan pelaksanaan contoh yang dicontohkan oleh peneliti, (8) siswa diminta melakukan cara menaruh atau menyimpan peluru diatas bahu menggunakan bola kain sesuai dengan contoh yang dilakukan peneliti, (9) peneliti dan kolaborator menyampaikan penjelasan mangenai materi yang ke tiga yakni menolak menggunakan bola dengan variasi berat yang berbeda . Siswa diminta memperhatikan pelaksanaan contoh yang dicontohkan oleh peneliti, (10) siswa melakukan gerakan menolak menggunakan bola dan posisi sesuai dengan contoh yang dilakukan peneliti, (11) peneliti dan kolaborator menyampaikan penjelasan mangenai materi yang ke empat yakni gerakan menolakpada posisi yang berbeda. Siswa diminta memperhatikan pelaksanaan contoh yang dicontohkan oleh peneliti, (12) siswa diminta melakukan gerakan menolakpada posisi yang berbeda sesuai dengan contoh yang dilakukan peneliti, (13) peneliti dan kolaborator commit to user memberikan bimbingan serta evaluasi kepada siswa tentang gerakan yang
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
38 dilakukan serta memberikan kesempatan bertanya apabila terjadi kesulitan, (14) para siswa melakukan gerakan secara bergantian sampai waktu yang telah ditentukan oleh peneliti, (16) diakhir pertemuan peneliti dan kolaborator melakukan evaluasi terhadap hasil pembelajaran yang telah dilakukan serta memberikan informasi mengenai materi yang akan disampaikan minggu depan, (17) pelajaran diakhiri dengan berdo’a dan siswa dibubarkan untuk mengikuti pelajaran selanjutnya. c. Observasi dan Interpretasi Siklus II Observasi dan interpretasi
Siklus II dilakukan selama siklus II
berlangsung. Peneliti dan kolaborator melakukan observasi dan interpretasi siklus II, adapun pelaksanaan siklus II yakni: (1) peneliti mengamati proses pembelajaran tolak peluru dengan menggunakan alat bantu pembelajaran pada Siswa Kelas VI SD Negeri Slerok 3 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal tahun pelajaran 2011/ 2012, (2) sebelum pembelajaran berlangsung peneliti dan kolaborator bersangkutan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus II sebagai pedoman atau acuan dalam proses pelaksanaan pembelajaran, (3) peneliti melakukan proses pembelajaran Tolak Peluru, dalam hai ini peneliti mengacu pada sintaks (alur pembelajaran) pada model pembelajaran, yakni adanya penjelasan materi, demontrasi/ unjuk kerja contoh, serta pelaksanaan instruksi secara langsung oleh siswa, (4) peneliti dan kolaborator memberikan motivasi kepada siswa agar mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Sebelumnya peneliti dan kolaborator memberikan contoh gerakan dengan benar. Siswa dengan semangat melakukan apa yang diperintahkan guru. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap proses belajar mengajar diperoleh gambaran tentang motivasi dan aktivitas siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, yaitu siswa yang senang, bersemangat dan tidak bosan ataupun bermalasmalasan, (5) peneliti, kolaborator dan siswa selalu memberi applause kepada setiap penampilan siswa. Peneliti dan kolaborator juga memberikan reward berupa pujian, seperti: ” to Bagus commit user Sekali”, ”Ayo Semangat”, ”Ya
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
39 Bagus”, dan lain-lain. Suasana tampak hidup dengan semangat dan antusiasme siswa yang tinggi, (6) peneliti bersama kolaborator melakukan penilaian melalui lembar observasi, dan tes kemampuan tolak peluru siswa dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan alat bantu pembelajaran terhadap hasil belajar siswa
d. Diskripsi Data Setelah Siklus II Selama
pelaksanaan
siklus
II,
maka
peneliti
melakukan
pengambilan data penelitian. Adapun deskripsi data peningkatan hasil belajar dengan menggunakan alat bantu pembelajaran pendidikan jasmani pada Kelas VI SD Negeri Slerok 3 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal tahun pelajaran 2011/ 2012, disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut: Tabel 4.5. Hasil Belajar Tolak Peluru Tanpa Awalan Siswa Kelas VI SD Negeri Slerok 3 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal 2011/2012 pada Siklus II Kondisi Siklus 2 No
Nama Hasil Tolak Peluru
KKM 75,00
1
Arzak Assiddik Marvi
76
2
M. Hikami Hasani
80
3
Ahmadi
82
4
Moh. Aji Prasetyo
81
5
Nikel Muh. Anugrah B
80
6
Puspita Harum
78
7
Adam Wendy Pratomo
83
8
Arya Dwi Prasetyo
81
9
Febi Resti Oktaviani
76
10
Figo Setiawan
78
11
Husni Dermawan
commit to user
82
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
40 12
Ilham Bustomi
80
13
Krisna Putra Pangestu
81
14
Layli Na’immatul Izza
78
15
Leo Agus Prasetyo
79
16
Muh. Fajar Ramadhan
78
17
Muh. Asrofudin
76
18
Muh. Fakih
76
19
Panca Trishamdani
80
20
Syahna Lalita Enanda
80
21
Abdul Hafidz Fathoni
73
22
Elin Susanti
81
23
Nafis Aisah Risna D
76
24
Aditiya Ahmad Prabowo
78
Rata-rata
78,8
Tabel 4.6. Diskripsi Data Hasil Belajar Tolak Peluru Tanpa Awalan Setelah Menggunakan Alat Bantu Pembelajaran Siklus II Rentang Nilai
Keterangan Kriteria
Jumlah Anak
Prosentase
Baik Sekali
Tuntas
0
0%
81 – 85
Baik
Tuntas
7
29%
75 – 80
Cukup Baik
Tuntas
16
67%
70 – 74
Cukup
Tidak Tuntas
1
4%
<70
Kurang
Tidak Tuntas
0
0%
>86
JUMLAH
24
100%
Data siklusII hasil belajar tolak peluru Siswa Kelas VI SD Negeri Slerok 3 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal tahun pelajaran 2011/ 2012 menunjukkan bahwa, rata-rata hasiltobelajar commit user tolak peluru sebesar 78.8. Siswa
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
41 yang berada pada kriteria tuntas berdasarkan KKM 75 yaitu 23 siswa (96%). Berdasarkan hasil pengamatan atau observasi selama pelaksanaan siklus II berlangsung hasil pekerjaan siswa dapat diidentifikasi telah memenuhi target dengan capaian berhasil atau tuntas lebih dari target pencapaian yang diharapkan. Dalam pelaksanaan siklus II terdapat kelebihan yang dapat digunakan sebagai tolak ukur keberhasilan pada pelaksanaan siklus II, adapun kelebihan pada pelaksanaan siklus II diantaranya: (1) sebagian siswa telah mampu menunjukkan tolak peluru dengan menggunakan alat bantu pembelajaran dengan baik, (2) dengan dibantu oleh beberapa teman peneliti tidak kerepotan dalam proses transfer materi kepada siswa. Melalui penguatan pembelajaran dengan menggunakan alat bantu pembelajaran, siswa menjadi lebih tertarik dan senang melakukannya, sehingga siswa aktif dalam pembelajatan. Akan tetapi dalam pelaksanaan siklus II ini masih terdapat kelemahan sehingga membuat kekurangan dalam pelaksanaan siklus II, adapun kelemahan atau kekurangan dalam pelaksanaan siklus II tersebut adalah: masih ada siswa yang kurang bersungguh-sungguh sehingga kegiatan pembelajaran kurang maksimal dilaksanakan, terutama siswa bercanda dan menggoda teman yang sedang mengikuti pembelajaran. Selain itu masih ada siswa yang kurang percaya diri dalam mengikuti pembelajaran. e. Analisis dan Refleksi Siklus II Berdasarkan observasi siklus II tersebut, peneliti dan kolaborator melakukan analisis dan refleksi sebagai berikut: (1) jumlah dan frekuensi pertemuan pada siklus II telah menunjukkan hasil yang sesuai yakni 1 kali pertemuan, (2) pelaksanaan proses belajar mengajar telah sesuai dengan rencana yang dibuat pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II, (3) model pembelajaran dengan menggunakan alat bantu yang diterapkan oleh peneliti dan guru mampu mengatur kondisi kelas, sehingga proses commit to user belajar mengajar serta transfer materi dapat berlangsung lebih maksimal,
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
42 serta penguatan materi yang dilakukan pada siklus II dapat terlaksana dengan baik, (4) melihat hasil yang diperoleh pada tindakan II maka Penelitian Tindakan Kelas telah memenuhi target dari rencana target yang telah ditentukan. Dan dirasa sudah optimal sesuai dengan yang diharapkan.
C. Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan hasil pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas pada Kelas VI SD Negeri Slerok 3 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegaltahun pelajaran 2011/ 2012 dapat dipaparkan pembahasan hasil penelitian sebagai berikut: 1. Perbandingan Peningkatan Rata-rata Hasil belajar Tolak Peluru dari Kondisi Awal ke Siklus I Perbandingan peningkatan rata-rata hasil belajar tolak peluru dan jumlah siswa yang tuntas belajar SiswaKelas VI SD Negeri Slerok 3 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal tahun pelajaran 2011/2012 dari kondisi awal ke siklus I disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut: Tabel 4.7. Perbandingan Peningkatan Rata-rata Hasil Belajar Tolak Peluru Tanpa Awalan SiswaKelas VI SD Negeri Slerok 3 Kecamatan Tegal Timur Kota TegalTahun Pelajaran 2011/2012 dari Kondisi Awal ke Siklus 1. Rata-Rata Hasil Belajar
Rata-Rata Hasil Belajar
Peningkatan Rata-rata
Tolak peluru pada
Tolak peluru pada Siklus
Hasil Belajar Tolak
Kondisi Awal
I
Peluru
72.5
74.7
2.2
Lebih jelasnya berikut ini disajikan grafik perbandingan peningkatan Rata-rata hasil belajar tolak peluru tanpa awalan SiswaKelas VI SD Negeri Slerok 3 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal tahun pelajaran 2011/2012 dari kondisi awal ke siklus 1 sebagai berikut: Peningkatan Rata-rata Hasil Belajar dari Kondisi Awal ke Siklus I commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
43
74,7
72,5 80
70 60 50 40 30 20
2,2
10 0 Kondisi Awal
Siklus I
Peningkatan
Gambar 4.1. Grafik Perbandingan Rata-Rata Hasil Belajar Tolak PeluruTanpa Awalan Pada Siswa Kelas VI SD Negeri Slerok 3 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal Tahun Pelajaran 2011/ 2012 dari Kondisi Awal Ke Siklus I. Berdasarkan Grafik tersebut menggambarkan rata-rata hasil belajar tolak pelurutanpa awalan pada Siswa Kelas VI SD Negeri Slerok 3 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal mengalami peningkatan. Rata-rata Hasil Belajar Tolak Peluru pada kondisi awal 72.5, kemudian diberi pendekatan pembelajaran dengan menggunakan alat bantu pada siklus I, rata-rata hasil belajar tolak peluru menjadi 74.7, sehingga peningkatannya sebesar 2.2.
2. Perbandingan Peningkatan Jumlah Siswa yang Tuntas BelajarTolak Peluru dari Kondisi Awal ke Siklus I Perbandingan peningkatan Jumlah Siswa yang Tuntas belajar tolak peluru pada Siswa Kelas VI SD Negeri Slerok 3 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal tahun pelajaran 2011/ 2012 dari kondisi awal ke siklus I disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut: Tabel 4.8. Perbandingan Jumlah siswa yang tuntas belajar tolak pelurupada SiswaKelas VI SD Negeri Slerok 3 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal Tahun Pelajaran 2011/2012 dari Kondisi Awal ke Siklus I. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
44 Jumlah Siswa yang Jumlah
Siswa
yang Peningkatan
tuntas belajar pada tuntas belajar pada Siklus Siswa kondisi awal
I
yang
Jumlah tuntas
belajar
7
16
9
Lebih jelasnya berikut ini disajikan grafik peningkatan jumlah siswa yang tuntas belajar tolak peluru pada SiswaKelas VI SD Negeri Slerok 3 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal tahun pelajaran 2011/2012 dari kondisi awal ke siklus I sebagai berikut: Peningkatan Jumlah Siswa yang tuntas belajar dari Kondisi Awal ke Siklus I 16 16 14 12 10 8
9 7
6 4 2 0 Kondisi Awal
Siklus I
Peningkatan
Gambar 4.2. Grafik Perbandingan jumlah siswa yang tuntas belajar tolak peluru pada SiswaKelas VI SD Negeri Slerok 3 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal Tahun Pelajaran 2011/2012 dari kondisi awal ke siklusI. Berdasarkan grafik tersebut menunjukkan bahwa, jumlah siwa yang tuntas belajar tolak peluru Siswa Kelas VI SD Negeri Slerok 3 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal tahun pelajaran 2011/2012 mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat bahwa, jumlah siswa yang tuntas belajar pada kondisi awal
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
45 sebanyak 7 siswa (29%) dan pada siklus I sebanyak 16 siswa (67%), sehingga peningkatannya sebanyak 9 siswa (38%).
3. Perbandingan Peningkatan Rata-rata Hasil belajar Tolak Peluru dari Siklus I ke Siklus II Perbandingan peningkatan rata-rata hasil belajar tolak peluru dan jumlah siswa yang tuntas belajar SiswaKelas VI SD Negeri Slerok 3 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal tahun pelajaran 2011/2012 dari Siklus I ke siklus II disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel 4.9. Perbandingan Peningkatan Rata-rata Hasil Belajar Tolak Peluru Tanpa Awalan SiswaKelas VI SD Negeri Slerok 3 Kecamatan Tegal Timur Kota TegalTahun Pelajaran 2011/2012 dari Siklus I ke Siklus II. Rata-Rata Hasil Belajar Tolak
peluru
Siklus I 74.7
pada
Rata-Rata Hasil Belajar
Peningkatan Rata-rata
Tolak peluru pada
Hasil Belajar Tolak
Siklus II
Peluru
78.8
4.1
Lebih jelasnya berikut ini disajikan grafik perbandingan peningkatan Rata-rata hasil belajar tolak peluru tanpa awalan pada SiswaKelas VI SD Negeri Slerok 3 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal tahun pelajaran 2011/2012 dari siklus I ke siklus II sebagai berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
46 Peningkatan Rata-rata Hasil Belajar dari Kondisi Awal ke Siklus I 78,8
74,7 80 70 60 50
40 30 4,1
20 10 0 Siklus I
Siklus II
Peningkatan
Gambar 4.3. Grafik Perbandingan Rata-Rata Hasil Belajar Tolak Pelurutanpa awalan Pada Siswa Kelas VI SD Negeri Slerok 3 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal Tahun Pelajaran 2011/ 2012 dari Siklus I ke Siklus II Berdasarkan grafik tersebut menunjukkan bahwa, Rata-rata hasil belajar tolak peluru tanpa awalan pada SiswaKelas VI SD Negeri Slerok 3 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal tahun pelajaran 2011/2012 mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat bahwa, Rata-rata hasil belajar tolak peluru
siklus I
sebesar 74.7 ke siklus II sebesar 78.8. sehingga peningkannya sebesar 4.1.
4. Perbandingan Peningkatan Jumlah Siswa yang Tuntas BelajarTolak Peluru dari Siklus I ke Siklus II Perbandingan peningkatan jumlah siswa yang tuntas belajar tolak peluru pada Siswa Kelas VI SD Negeri Slerok 3 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal tahun pelajaran 2011/ 2012 dari siklus I ke siklus II disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
47 Tabel 4.10. Perbandingan Jumlah siswa yang tuntas belajar tolak peluru pada SiswaKelas VI SD Negeri Slerok 3 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal Tahun Pelajaran 2011/2012 dari Siklus I ke Siklus II. Jumlah
Siswa
yang Jumlah
Siswa
tuntas
belajar
pada tuntas
belajar
Siklus I
yang Peningkatan
Jumlah
pada Siswa yang tuntas belajar
Siklus II 16
23
7
Lebih jelasnya berikut ini disajikan grafik peningkatan jumlah siswa yang tuntas belajar tolak peluru pada SiswaKelas VI SD Negeri Slerok 3 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal tahun pelajaran 2011/2012 dari siklus I ke siklus II sebagai berikut Peningkatan Jumlah Siswa yang tuntas belajar dari Siklus I ke Siklus II
23
25 20
16
15 7
10 5 0 Siklus I
Siklus II
Peningkatan
Gambar 4.4. Grafik Perbandingan jumlah siswa yang tuntas belajar tolak peluru pada SiswaKelas VI SD Negeri Slerok 3 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal Tahun Pelajaran 2011/2012 dari Siklus I ke Siklus II.
Berdasarkan grafik tersebut menunjukkan bahwa, jumlah siwa yang commit to user tuntas belajar tolak peluru pada Siswa Kelas VI SD Negeri Slerok 3 Kecamatan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
48 Tegal Timur Kota Tegal tahun pelajaran 2011/2012 mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat bahwa, jumlah siswa yang tuntas belajar pada siklus I sebanyak 16 siswa (66.7%) dan pada siklus II sebanyak 23 siswa (95.8%), sehingga peningkatannya sebanyak 7 siswa (29.1%).
5. Perbandingan Peningkatan Rata-rata Hasil belajar Tolak Peluru dari Kondisi Awal ke Siklus II Perbandingan peningkatan rata-rata hasil belajar tolak peluru dan jumlah siswa yang tuntas belajar pada SiswaKelas VI SD Negeri Slerok 3 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal tahun pelajaran 2011/2012 dari kondisi awal ke siklus II disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel 4.11. Perbandingan Peningkatan Rata-rata Hasil Belajar Tolak Peluru Tanpa Awalan pada SiswaKelas VI SD Negeri Slerok 3 Kecamatan Tegal Timur Kota TegalTahun Pelajaran 2011/2012 dari Kondisi Awal ke Siklus II.
Rata-Rata Hasil Belajar
Rata-Rata Hasil Belajar
Peningkatan Rata-rata
Tolak peluru pada
Tolak peluru pada Siklus
Hasil Belajar Tolak
kondisi awal
II
Peluru
72.5
78.8
6.3
Lebih jelasnya berikut ini disajikan grafik perbandingan peningkatan Rata-rata hasil belajar tolak peluru tanpa awalan pada SiswaKelas VI SD Negeri Slerok 3 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal tahun pelajaran 2011/2012 dari kondisi awal ke siklus II sebagai berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
49 Peningkatan Rata-rata Hasil Belajar dari Kondisi Awal ke Siklus I 78,8 72,5 80 70 60
50 40 30
6,3
20 10 0 Kondisi Awal
Siklus II
Peningkatan
Gambar 4.5. Grafik Perbandingan Rata-Rata Hasil Belajar Tolak Peluru tanpa awalan Pada Siswa Kelas VI SD Negeri Slerok 3 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal Tahun Pelajaran 2011/ 2012 dari Kondisi Awal ke Siklus II.
Berdasarkan Grafik tersebut menggambarkan rata-rata hasil belajar tolak peluru tanpa awalan pada Kelas VI SD Negeri Slerok 3 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal mengalami peningkatan. Rata-rata hasil belajar tolak peluru tanpa awalan
pada kondisi awal 72.5, kemudian diberi pendekatan
pembelajaran dengan modifikasi alat bantu pada siklus II, Rata-rata hasil belajar tolak peluru tanpa awalan menjadi 78.8, sehingga peningkatannya sebesar 6.3.
6. Perbandingan Peningkatan Jumlah Siswa yang Tuntas BelajarTolak Peluru dari Kondisi Awal ke Siklus II Perbandingan peningkatan jumlah siswa yang tuntas belajar tolak peluru pada Siswa Kelas VI SD Negeri Slerok 3 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal tahun pelajaran 2011/ 2012 dari kondisi awal ke siklus II disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut: commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
50 Tabel 4.12. Perbandingan Jumlah siswa yang tuntas belajar tolak peluru pada SiswaKelas VI SD Negeri Slerok 3 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal Tahun Pelajaran 2011/2012 dari Kondisi Awal ke Siklus 1.
Jumlah
Siswa
yang Jumlah
Siswa
tuntas
belajar
pada tuntas
belajar
kondisi awal
Siklus II
7
yang Peningkatan pada Siswa
yang
Jumlah tuntas
belajar 23
16
Lebih jelasnya berikut ini disajikan grafik peningkatan jumlah siswa yang tuntas belajar tolak peluru pada SiswaKelas VI SD Negeri Slerok 3 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal tahun pelajaran 2011/2012 dari kondisi awal ke siklus II sebagai berikut:
Peningkatan Jumlah Siswa yang tuntas belajar dari Siklus I ke Siklus II
23
25 20
16
15 10
7
5
0 Kondisi Awal
Siklus II
Peningkatan
Gambar 4.6. Grafik Perbandingan jumlah siswa yang tuntas belajar tolak peluru pada SiswaKelas VI SD Negeri Slerok 3 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal Tahun Pelajaran 2011/2012 dari Kondisi Awal ke Siklus II.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
51 Berdasarkan grafik tersebut menunjukkan bahwa, jumlah siwa yang tuntas belajar tolak peluru pada Siswa Kelas VI SD Negeri Slerok 3 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal tahun pelajaran 2011/2012 mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat bahwa, jumlah siswa yang tuntas belajar pada kondisi awal sebanyak 7 siswa (29%) dan pada siklus II sebanyak 23 siswa (95.8%), sehingga peningkatannya sebanyak 16 siswa (67%).
7. Peningkatan Rata-rata Hasil belajar Tolak Peluru dari Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II Peningkatan rata-rata hasil belajar tolak peluru dan jumlah siswa yang tuntas belajar pada SiswaKelas VI SD Negeri Slerok 3 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal tahun pelajaran 2011/2012 dari kondisi awal, siklus I dan siklus II disajikan dalam bentuk grafik sebagai berikut:
Peningkatan rata-rata hasil belajar tolak peluru dari kondisi awal, siklus I, siklus II
78,8 79 78 77 76 75 74 73 72 71 70 69
74,7 72,5
Kondidi Awal
Siklus I
Siklus II
Gambar 4.7. Grafik Peningkatan Rata-Rata Hasil Belajar Tolak Peluru tanpa awalan Pada Siswa Kelas VI SD Negeri Slerok 3 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal Tahun Pelajaran 2011/ 2012 dari Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
52 Berdasarkan grafik tersebut menunjukkan bahwa, kondisi awal RataRata Hasil Belajar Tolak Peluru tanpa awalan PadaKelas VI SD Negeri Slerok 3 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal tahun pelajaran 2011/2012 yaitu 72.5, siklus I sebesar 74.7 dan siklus II sebesar 78.8. Sehingga peningkatan dari kondisi awal sebelum menggunakan alat bantu pembelajaran hingga pemberian alat bantu pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 6.1.
8. Prosentase Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Tolak Peluru
pada
Kondisi Awal, Siklus I, Siklus II Peningkatan hasil belajar dan jumlah siswa yang tuntas belajar tolak peluru tanpa awalan pada Kelas VI SD Negeri Slerok 3 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal tahun pelajaran 2011/2012 dari kondisi awal, siklus I dan siklus II disajikan dalam bentuk grafik sebagai berikut:
80% 70%
67%
60%
58,00%
50% Kondisi Awal 40%
Siklus I
30%
29%
29,00%
29%
Siklus II
20% 13,00%
10% 0%
0% Baik Sekali
4%
0% Baik
Cukup Baik
Cukup
4% 0% Kurang
Gambar 4.8. Grafik Ketuntasan Hasil Belajar Tolak Pelurudari Kondisi Awal, Siklus I, Siklus II pada Siswa Kelas VI SD Negeri Slerok 3Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal tahun pelajaran 2011/2012.
Berdasarkan grafik tersebut menunjukkan bahwa, kondisi awal ketuntasan hasil belajar tolak peluru awalanKelas VI SD Negeri Slerok 3 committanpa to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
53 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal tahun pelajaran 2011/2012 yang memiliki kategori baik sekali (tuntas) 0 siswa (0%), kategori baik (tuntas) 0 siswa (0%), kategori cukup baik (tuntas) sebanyak 7 siswa (29%), kategori cukup (tidak tuntas) sebanyak 14 siswa (58%) dan kategori kurang (tidak tuntas) sebanyak 3 siswa (12.5%%). Pada siklus I yang memiliki kategori baik sekali (tuntas) 0 siswa (0%), kategori baik (tuntas) sebanyak 0 siswa (0%), yang memiliki kategori cukup baik (tuntas) sebanyak 16 siswa (67%), kategori cukup (tidaktuntas) sebanyak 7 siswa (29%) dan kategori kurang (tidak tuntas) sebanyak 1 siswa (4%). Pada siklus II yang memiliki kategori baik sekali (tuntas) 0 siswa (0%), kategori baik (tuntas) sebanyak 7 siswa (29%), kategori cukup baik (tuntas) sebanyak 16 siswa (67%), kategori cukup (tidak tuntas) sebanyak 1 siswa (4%), kategori kurang (tidak tuntas) sebanyak 0 siswa (0%). Dari data dan grafik tersebut dapat disimpulkan pada kondisi awal siswa yang tuntas sebanyak 7 siswa (29%), siklus I sebanyak 16 siswa (67%), dan siklus II sebanyak 23 siswa (95.8%). Peningkatan hasil belajar dari kondisi awal sebelum menggunakan alat bantu hingga akhir siklus II sebesar (66.8%).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
54 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan analisis data serta hasil penelitian terdapat peningkatan dari kondisi awal ke siklus I dan siklus II, baik dari peningkatan rata-rata hasil belajar maupun jumlah siswa yang tuntas belajar. Rata-rata hasil belajar pada kondisi awal (72.5), siklus I (74.7) dan siklus II (78.8), sehingga peningkatan dari kondisi awal ke siklus II sebesar (6.1).Prosentase jumlah siswa yang tuntas belajar pada kondisi awal (29%), siklus I (67%) dan siklus II (95.8%). Jadi dapat disimpulkan bahwa melalui penerapan media bantu pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar tolak peluru tanpa awalan bagi siswa kelas VI SD Negeri Slerok 3 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal Tahun Pelajaran 2011/2012.
B. Implikasi Penelitian ini memberikan suatu gambaran yang jelas bahwa keberhasilan proses pembelajaran tergantung pada beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut berasal dari pihak guru maupun siswa serta alat atau media pembelajaran yang digunakan. Kemampuan guru dalam mengembangkan materi, menyampaikan materi, mengelola kelas, metode yang digunakan dalam proses pembelajaran, serta teknik yang digunakan guru sebagai sarana untuk menyampaikan materi. Faktor dari siswa yaitu, minat dan motivasi dalam mengikuti proses pembelajaran, ketersediaan alat atau media pembelajaran yang menarik dapat membantu siswa dalam mengikuti pembelajaran, sehingga akan diperoleh hasil belajar yang optimal. Penelitian ini juga memberikan deskripsi yang jelas bahwa, dengan menggunakan alat bantu dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, sehingga penelitian ini dapat digunakan sebagai suatu pertimbangan bagi guru yang ingin menggunakan media yang berupa peralatan yang sederhaha seperti bola kain, bola commit to user voli atau bola plastic ataupun alat yang lain sebagai media alternatif dalam 54
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
55 pembelajaran tolak peluru tanpa awalan. Bagi guru bidang studi Pendidikan Jasmani, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai suatu alternatif dalam melaksanakan proses pembelajaran pendidikan jasmani khususnya yang berkaitan dengan peningkatan hasil belajar tolak peluru yang efektif dan menarik yang membuat siswa lebih aktif serta menghapus persepsi siswa mengenai pembelajaran pendidikan jasmani yang pada awalnya sulit, melelahkan dan membosankan menjadi pembelajaran yang mudah dilakukan dan menyenangkan.
C. Saran Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disarankan beberapa hal, khususnya kepada para guru pendidikan jasmani serta pihak SD Negeri Slerok 3 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal sebagai berikut: 1. Guru hendaknya terus berusaha untuk meningkatkan kemampuannya dalam mengembangkan materi, menyampaikan materi, serta dalam mengelola kelas, sehingga kualitas pembelajaran yang dilakukannya dapat terus meningkat seiring dengan peningkatan kemampuan yang dimilikinya. Selain itu, guru hendaknya mau membuka diri untuk menerima berbagai bentuk masukan, saran, dan kritikan agar dapat lebih memperbaiki kualitas mengajarnya. 2. Guru hendaknya lebih inovatif, kreatif dalam menerapkan metode untuk menyampaikan materi pembelajaran. 3. Sekolah hendaknya berusaha menyediakan fasilitas yang dapat mendukung kelancaran kegiatan belajar mengajar pendidikanjasmani.
commit to user