perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
1 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DRIBBLE BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS X-1 SMA NEGERI 1 NGEMPLAK BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011/2012
SKRIPSI
Oleh: ADITIA SATRIO NUGROHO X4609001
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit user JUNI to 2012
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2 PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Yang bertanda tangan di bawah ini saya:
Nama
: Aditia Satrio Nugroho
NIM
: X4609001
Jurusan
: Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
Program Studi
: Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
menyatakan bahwa skripsi saya berjudul: “UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
DRIBBLE
BOLA
BASKET
MELALUI
PENDEKATAN
BERMAIN PADA SISWA KELAS X-1 SMA NEGERI 1 NGEMPLAK BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.
Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.
Surakarta,
Mei 2012
Yang membuat pernyataan
Aditia Satrio Nugroho
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DRIBBLE BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS X-1 SMA NEGERI 1 NGEMPLAK BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Oleh: ADITIA SATRIO NUGROHO X4609001
Skripsi Diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit user JUNI to 2012
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4 PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Surakarta,
Pembimbing I
Mei 2012
Pembimbing II
Tri Winarti Rahayu, S. Pd., M. Or Drs. H. Agus Margono, M. Kes NIP. 19760129 200312 2 001 NIP. 19580822198403 1 002 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
5 PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Hari
: Jum’at
Tanggal
: 1 Juni 2012
Tim Penguji Skripsi: (Nama Terang)
(Tanda Tangan)
Ketua
: Drs. H. Sunardi, M. Kes
Sekretaris
: Djoko Nugroho, S. Pd., M. Or
Anggota I
: Drs. H. Agus Margono, M. Kes
Anggota II
: Tri Winarti Rahayu, S. Pd., M. Or
Disahkan oleh: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Dekan,
Prof. Dr. rer.nat. Sajidan, M. S NIP. 19660415 199103 1 002
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
6 ABSTRAK
Aditia Satrio Nugroho. UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DRIBBLE BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS X-1 SMA NEGERI 1 NGEMPLAK BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011/2012. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Mei 2012 Penelitian ini bertujuan untuk: Mengetahui peningkatan hasil belajar dribble bola basket pada siswa kelas X-1 SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali tahun pelajaran 2011/2012 dengan menerapkan pendekatan bermain. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research yang terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi dalam setiap siklus. Penelitian ini selesai dalam dua siklus. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X-1 SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 35 siswa terdiri dari 26 siswa putri dan 9 siswa putra. Data penelitian ini diperoleh melalui tes keterampilan dribble bola basket, pengamatan, dan tes tertulis. Data tersebut merupakan hasil belajar dribble bola basket yang meliputi aspek psikomotor, afektif, dan kognitif. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis secara deskriptif dengan menggunakan teknik prosentase untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: Penerapan pendekatan bermain dapat meningkatkan hasil belajar dribble bola basket siswa kelas X-1 SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali tahun pelajaran 2011/2012, di mana prosentase ketuntasan hasil belajar pada kondisi awal adalah 31,42% (11 siswa), pada akhir siklus I menjadi 60% (21 siswa), dan pada akhir siklus II menjadi 82,85% (29 siswa).
Kata kunci: pendekatan bermain, dribble bola basket
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
7 ABSTRACT
Aditia Satrio Nugroho. IMPROVING STUDENTS’ BASKETBALL DRIBBLE LEARNING RESULT THROUGH PLAYING APPROACH AT THE X-1 STUDENTS OF SMA NEGERI 1 NGEMPLAK BOYOLALI IN THE ACADEMIC YEAR OF 2011/2012. Thesis, Faculty of Teacher Treaining and Education Sebelas Maret University Surakarta. May 2012 The aim of this research is to find out the students’ basketball dribble learning result at the X-1 students of SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali in the academic year of 2011/2012 through playing approach. The writer conducted a Classroom Action Research (CAR) in two cycles which is each cycle consists of four steps: planning, implementation, observation, and reflection. The subject of this research is the students of X-1 SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali in the academic year of 2011/2012. There are 35 students in the class, 26 female students and 9 male students. The research data was obtained through a basketball dribbling skills tests, observation, and written test. The data is the learning result of basketball dribble that includes aspects of psycomotoric, affective and cognitive. To analyze data the writer used descriptive analysis by using percentage technique to find out the inclination during teaching and learning process. Based on the result of the research, it can be concluded that: applying playing approach in basketball dribble can improve students’ learning result of X1 SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali in the academic year of 2011/2012. The result of the research shows the number of students who pass the test is improve from the pre-test is 31,42% (11 students), at the end of cycle I 60% (21 students) and at the end of cycle II 82,85% (29 students).
Key word: playing approach, basketball dribble
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
8 MOTTO
Budi pekerti yang paling luhur adalah kejujuran, jujurlah meskipun sulit. ( penulis )
Hidup akan berarti jika kita bermanfaat untuk orang lain. ( penulis )
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
9 PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan untuk:
Bapak, Ibu, serta Kakak perempuanku tercinta, yang selalu mendo’akan agar aku selalu hidup dalam kebaikan dan kejujuran.
Keluarga besar dan saudara-saudara di rumah yang selalu mendo’akan. Teman-teman kos, Magastel FC, Migras FC, yang bisa menjadi lahan hiburanku ketika penat melanda.
Teman-teman satu angkatan di JPOK FKIP UNS. Kepala Sekolah, Guru Penjas serta segenap keluarga besar SMA Negeri 1 Ngemplak
Boyolali
yang
selalu
memberikan
menyelesaikan skripsi ini.
Almamater.
commit to user
pengarahan
dalam
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
10 KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang memberi ilmu, inspirasi, dan kemuliaan. Atas kehendak-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “ UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DRIBBLE BOLA BASKET MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS X-1 SMA NEGERI 1 NGEMPLAK BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011/2012 “. Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada program studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, dan pengarahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M. Pd., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta,
yang telah
memberikan ijin penulisan skripsi. 2. Drs. H. Mulyono, M. M., Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Waluyo, S. Pd., M. Or., Ketua Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 4. Drs. H. Agus Margono, M. Kes., sebagai pembimbing I dan Tri Winarti Rahayu, S. Pd., M. Or., sebagai pembimbing II, yang telah memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan skripsi ini. 5. Bapak Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali yang telah berkenan memberikan ijin penelitian. 6. Drs. Budi Karsono dan Samadi, S. Pd., guru penjasorkes SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali, yang telah memberikan bantuan, bimbingan dan arahan commit yang bermanfaat dalam penelitian ini.to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
11 7. Rekan-rekan mahasiswa Prodi Penjaskesrek JPOK FKIP UNS, yang telah membantu lancarnya penelitian ini. 8. Siswa kelas X-1 SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali tahun pelajaran 2011/2012 sebagai subjek penelitian. Disadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan. Akhirnya, semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi para pembaca.
Surakarta, Penulis
commit to user
Juni 2012
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
12 DAFTAR ISI
Halaman JUDUL ............................................................................................................
i
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .....................................................
ii
PENGAJUAN SKRIPSI ................................................................................
iii
PERSETUJUAN .............................................................................................
iv
PENGESAHAN ..............................................................................................
v
ABSTRAK ......................................................................................................
vi
MOTTO ..........................................................................................................
vii
PERSEMBAHAN ...........................................................................................
viii
KATA PENGANTAR ....................................................................................
ix
DAFTAR ISI ...................................................................................................
xi
DAFTAR TABEL ..........................................................................................
xv
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................
xvii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................
xviii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................
1
B. Rumusan Masalah ...........................................................................
5
C. Tujuan Penelitian ............................................................................
5
D. Manfaat Penelitian ..........................................................................
5
BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................
6
A. Tinjauan Pustaka .............................................................................
6
1. Permainan Bola Basket .............................................................
6
a. Pengertian Permainan Bola Basket .....................................
6
b. Teknik Dasar Permainan Bola Basket.................................
6
1) Dribbling .......................................................................
7
2) Passing ..........................................................................
7
3) Shooting ........................................................................ commit user ........................................... 2. Teknik Dasar Dribble Bola to Basket
7 8
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
13 a. Pengertian Dribble Bola Basket ..........................................
8
b. Cara Melakukan Dribble Bola Basket ................................
9
c. Kesalahan dalam Melakukan Dribble Bola Basket ............
10
3. Belajar .......................................................................................
11
a. Pengertian Belajar ...............................................................
11
b. Prinsip-prinsip Belajar ........................................................
12
1) Perhatian dan Motivasi ..................................................
12
2) Keaktifan .......................................................................
12
3) Keterlibatan Langsung/ Berpengalaman .......................
13
4) Pengulangan ..................................................................
13
5) Tantangan ......................................................................
13
6) Balikan dan Penguatan ..................................................
14
7) Perbedaan Individual .....................................................
14
c. Ciri-ciri Perubahan Akibat Belajar......................................
14
1) Belajar sebagai Sebuah Proses ......................................
15
2) Belajar Motorik sebagai Hasil Langsung dari Latihan .
15
3) Belajar Motorik Tak Teramati secara Langsung ...........
16
4) Belajar Menghasilkan Kapabilitas untuk Bereaksi (kebiasaan) ....................................................................
16
5) Belajar Motorik Relatif Permanen ................................
16
6) Belajar Motorik Bisa Menimbulkan Efek Negatif ........
17
7) Kurva Hasil Belajar .......................................................
17
d. Penilaian Hasil Belajar ........................................................
18
1) Aspek Kognitif ..............................................................
19
2) Aspek Afektif ................................................................
20
3) Aspek Psikomotor .........................................................
20
4. Pendekatan Pembelajaran..........................................................
21
a. Pengertian Pendekatan Pembelajaran ..................................
21
b. Pentingnya Pendekatan Pembelajaran .................................
22
5. Pendekatan Bermain.................................................................. commit to user a. Pengertian Bermain ..............................................................
23 23
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
14 b. Manfaat Bermain..................................................................
23
1) Manfaat Bermain untuk Perkembangan Fisik ................
24
2) Manfaat Bermain untuk Perkembangan Motorik ...........
24
3) Manfaat Bermain untuk Perkembangan Sosial ..............
24
4) Manfaat Bermain untuk Perkembangan Emosi..............
25
5) Manfaat Bermain untuk Perkembangan Keterampilan Olahraga .........................................................................
25
c. Pengertian Pendekatan Bermain ..........................................
25
d. Pendekatan Bermain sebagai Media Pengajaran..................
26
e. Pendekatan Bermain untuk Meningkatkan Dribble Bola Basket ...................................................................................
27
B. Kerangka Berpikir ...........................................................................
34
BAB III METODE PENELITIAN ...............................................................
36
A. Tempat dan Waktu Penelitian .........................................................
36
1. Tempat Penelitian .....................................................................
36
2. Waktu Penelitian ......................................................................
36
B. Metode Penelitian............................................................................
36
C. Persiapan Penelitian Tindakan Kelas ..............................................
36
D. Subjek Penelitian.............................................................................
36
E. Sumber Data ...................................................................................
36
F. Teknik Pengumpulan Data ..............................................................
37
G. Uji Validitas Data............................................................................
38
H. Analisis Data ...................................................................................
38
I. Prosedur Penelitian..........................................................................
39
1. Rancangan Siklus I....................................................................
40
a. Tahap Perencanaan.............................................................
40
b. Tahap Pelaksanaan .............................................................
40
c. Tahap Pengamatan .............................................................
40
d. Tahap Evaluasi (Refleksi) ..................................................
41
2. Rancangan Siklus II .................................................................. to user BAB IV HASIL PENELITIAN commit DAN PEMBAHASAN ..............................
41 42
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
15 A. Deskripsi Kondisi Awal ..................................................................
42
B. Deskripsi Hasil Tindakan ................................................................
47
1. Siklus I ......................................................................................
48
a. Tahap Perencanaan.............................................................
48
b. Tahap Pelaksanaan .............................................................
48
1) Pertemuan Pertama........................................................
48
2) Pertemuan Kedua ..........................................................
50
c. Tahap Pengamatan .............................................................
51
d. Tahap Refleksi ...................................................................
58
2. Siklus II .....................................................................................
58
a. Tahap Perencanaan.............................................................
59
b. Tahap Pelaksanaan .............................................................
59
1) Pertemuan Pertama........................................................
59
2) Pertemuan Kedua ..........................................................
60
c. Tahap Pengamatan .............................................................
61
d. Tahap Refleksi ...................................................................
67
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN .......................................
69
A. Simpulan .........................................................................................
69
B. Implikasi ..........................................................................................
69
C. Saran................................................................................................
71
1. Bagi Guru ..................................................................................
71
2. Bagi Siswa.................................................................................
71
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................
72
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................
74
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
16 DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 1. Bentuk-bentuk Permainan menurut Gehard Stocker .........................
27
Tabel 2. Bentuk-bentuk Permainan menurut Keven A. Prusak........................
30
Tabel 3. Bentuk-bentuk Permainan menurut Hannes Neumann ......................
33
Tabel 4. Teknik dan Alat Pengumpulan Data ..................................................
37
Tabel 5. Prosentase Target Capaian .................................................................
41
Tabel 6. Nilai Kemampuan Dribble Bola Basket Siswa Kelas X-1 SMA Negeri 1 Ngemplak pada Kondisi Awal ............................................
42
Tabel 7. Nilai Aktivitas Belajar Siswa Kelas X-1 SMA Negeri 1 Ngemplak pada Kondisi Awal .............................................................................
44
Tabel 8. Nilai Tes Tertulis Siswa Kelas X-1 SMA Negeri 1 Ngemplak pada Kondisi Awal .....................................................................................
45
Tabel 9. Nilai Hasil Belajar Dribble Bola Basket Siswa Kelas X-1 SMA Negeri 1 Ngemplak pada Kondisi Awal ............................................
46
Tabel 10. Nilai Kemampuan Dribble Bola Basket Siswa Kelas X-1 SMA Negeri 1 Ngemplak pada Siklus I ......................................................
52
Tabel 11. Nilai Aktivitas Belajar Siswa Kelas X-1 SMA Negeri 1 Ngemplak pada Siklus I.......................................................................................
54
Tabel 12. Nilai Tes Tertulis Siswa Kelas X-1 SMA Negeri 1 Ngemplak pada Siklus I ...............................................................................................
55
Tabel 13. Nilai Hasil Belajar Dribble Bola Basket Siswa Kelas X-1 SMA Negeri 1 Ngemplak pada Siklus I ......................................................
56
Tabel 14. Nilai Kemampuan Dribble Bola Basket Siswa Kelas X-1 SMA Negeri 1 Ngemplak pada Siklus II .....................................................
61
Tabel 15. Nilai Aktivitas Belajar Siswa Kelas X-1 SMA Negeri 1 Ngemplak pada Siklus II .....................................................................................
63
Tabel 16. Nilai Tes Tertulis Siswa Kelas X-1 SMA Negeri 1 Ngemplak pada commit to user Siklus II ..............................................................................................
64
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
17 Tabel 17. Nilai Hasil Belajar Dribble Bola Basket Siswa Kelas X-1 SMA Negeri 1 Ngemplak pada Siklus II .....................................................
65
Tabel 18. Nilai Rata-rata Siswa pada Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II ...
68
Tabel 19. Prosentase Ketuntasan Siswa pada Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II ..............................................................................................
commit to user
68
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
18 DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 1. Kerangka Berpikir ..........................................................................
35
Gambar 2. Tahap-tahap Penelitian ...................................................................
39
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
19 DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I...............................
74
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II .............................
88
Lampiran 3. Daftar Nama dan Presensi Kehadiran Siswa ...............................
102
Lampiran 4. Petunjuk Pelaksanaan dan Pengukuran Tes Dribble Bola Basket
103
Lampiran 5. Lembar Observasi Psikomotor (Produk) dalam Pembelajaran Dribble Bola basket ....................................................................
104
Lampiran 6. Lembar Observasi Psikomotor (Proses) dalam Pembelajaran Dribble Bola basket ....................................................................
106
Lampiran 7. Lembar Observasi Aktivitas Siswa (Afektif) dalam Pembelajaran Dribble Bola basket .............................................
108
Lampiran 8. Lembar Observasi Pemahaman Konsep (Kognitif) dalam Pembelajaran Dribble Bola basket .............................................
110
Lampiran 9. Soal Tertulis Materi Dribble Bola Basket Siklus I......................
112
Lampiran 10. Soal Tertulis Materi Dribble Bola Basket Siklus II ..................
113
Dokumentasi ....................................................................................................
114
Surat-surat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
20 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan melalui aktivitas jasmani yang dirancang dan disusun secara sistematik untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan, meningkatkan kemampuan dan keterampilan jasmani, kecerdasan dan pembentukan watak, serta nilai dan sikap yang positif bagi setiap warga negara dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Pendidikan jasmani diselenggarakan di lingkungan lembaga pendidikan formal baik Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) maupun Perguruan Tinggi. Pendidikan jasmani merupakan bagian dari pendidikan nasional secara keseluruhan, oleh karena itu seiring dengan tujuan pendidikan secara umum maka pendidikan jasmani pun harus ditingkatkan. Melalui aktivitas jasmani yang terstruktur diharapkan dapat mengembangkan individu secara menyeluruh yang mencakup aspek kognitif, afektif, psikomotor, mental, emosional, sosial, dan spiritual. Untuk mencapai tujuan pendidikan jasmani ada beberapa faktor pendukung yang diperlukan antara lain faktor guru sebagai penyampai informasi, siswa sebagai penerima informasi, sarana prasarana, dan juga model pembelajaran. Model pembelajaran yang dipilih harus cocok digunakan dalam proses pembelajaran teori atau praktek keterampilan, hal ini dikarenakan untuk meningkatkan efektivitas dan efisien proses. Proses pembelajaran dapat dikatakan efektif apabila perubahan perilaku yang terjadi pada siswa setidak-tidaknya mencapai tingkat optimal. Pengelolaan proses belajar pendidikan jasmani pada prinsipnya anak harus riang, gembira, banyak bergerak, semangat, dan bergairah, namun banyak para guru yang kurang memperhatikan hal tersebut. Untuk mencapai pembelajaran
yang
aktif
dan
menyenangkan
perlu
penerapan
model
pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran yang ada di kurikulum sekolah commit to user pada saat ini.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
21 Bola basket merupakan salah satu olahraga permainan bola besar yang terangkum dalam materi pokok pendidikan jasmani di SMA. Permainan bola basket di sekolah menengah atas merupakan salah satu media dalam pendidikan jasmani untuk mendorong perkembangan kemampuan fisik (psikomotor), pengetahuan dan penalaran (kognitif), serta penghayatan nilai-nilai sikap (sikapmental-emosional-sosial-spiritual). Permainan bola basket memang kurang populer di masyarakat, kalah dengan cabang-cabang olahraga yang lebih merakyat seperti sepak bola, bola voli dan lainnya. Itu semua dikarenakan beberapa faktor diantaranya minimnya klub-klub bola basket dan pembinaannya, selain itu juga dipengaruhi oleh faktor fasilitas yang membutuhkan dana dan tempat yang memenuhi syarat. Berbeda dengan permainan sepak bola dan bola voli yang di mana ada tanah kosong di situ dapat digunakan untuk bermain. Dalam pembelajaran di sekolah pun materi bola basket hanya diminati beberapa siswa yang memang sudah mempunyai rasa senang atau hobi dalam bermain bola basket. Dalam proses pembelajaran bola basket yang diberikan di SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali, penguasaan keterampilan bermain bola basket siswa pada materi dribble belum mencapai hasil yang memuaskan. Masih banyak siswa cenderung pasif dan terlihat malas dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Berdasarkan pengamatan dan pengalaman selama melaksanakan kegiatan PPL di SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali, proses pembelajaran materi pokok bola basket sudah berjalan, namun pada sub materi dribble hasil evaluasi belajar siswa masih rendah. Mayoritas siswa kurang begitu senang dengan materi yang diberikan, ini dibuktikan dengan antusias dan keaktifan siswa yang masih kurang selama kegiatan pembelajaran. Hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah guru belum menerapkan model pembelajaran yang dapat menarik keafktifan siswa. Guru cenderung menerapkan model pembelajaran konvensional yang hanya berorientasi pada teknik saja tanpa memperhatikan respon dari siswa, hal ini menyebabkan siswa terlihat bosan dan malas selama pembelajaran berlangsung. Siswa tidak berkonsentrasi pada materi yang diberikan oleh guru, sehingga siswa tidak bisa memahami dan mempelajari materi yang to user pun menjadi rendah. Anggapan diberikan dengan baik, akibatnya commit hasil belajarnya
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
22 susah mempelajari teknik dribble bola basket merupakan alasan yang paling menonjol di dalam benak dan pikiran siswa. Kemonotonan guru di dalam menerapkan model pembelajaran secara konvensional inilah yang memberikan pengaruh paling besar terhadap rendahnya hasil belajar siswa dibandingkan dengan faktor yang lainnya. Berdasarkan hasil pengamatan tersebut di atas peneliti berupaya menemukan jalan keluar untuk mengatasi permasalahan yang berkaitan dengan rendahnya hasil belajar dengan mencari model pembelajaran yang tepat sehingga pembelajaran menjadi menarik dan memberikan ruang bagi siswa untuk terlibat secara aktif dan senang sepanjang proses pembelajaran. Dewasa ini muncul berbagai macam model pendekatan pembelajaran yang dapat menjadi alternatif mencari jawaban dari permasalahan pembelajaran yang ada. Upaya mengatasi permasalahan dalam pencapaian hasil belajar dribble bola basket pada siswa SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali diperlukan proses pembelajaran dengan memanfaatkan berbagai jenis pendekatan pembelajaran. Pendekatan pembelajaran yang dapat diterapkan salah satunya adalah pendekatan bermain, yaitu dengan memasukkan unsur-unsur dribble bola basket ke dalam bentuk-bentuk permainan. Karena pada dasarnya bermain mengandung unsur kesenangan dan kegembiraan, jadi bukan hanya siswa sekolah dasar saja yang suka bermain, siswa SMA pun suka dengan bermain. Hal ini bisa dilihat dari seringnya siswa dalam memanfaatkan waktu luangnya ketika berada di sekolah untuk bermain. Membelajarkan dribble bola basket dengan model permainan merupakan strategi dalam pembelajaran. Namun kenyataaanya masih jarang guru penjasorkes yang menerapkannya. Pada umumnya guru lebih cenderung membelajarkan dribble bola basket secara konvensional, yang berorientasi pada teknik saja tanpa memperhatikan respon dari siswanya. Guru hendaknya merancang proses pembelajaran yang kondusif yang dapat memberikan rasa senang bagi siswa, bernilai edukatif, menarik atau menantang, dan dapat pula membina kesehatan dan percaya diri.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
23 Menerapkan pembelajaran dengan model permainan dapat meningkatkan peran aktif siswa dalam pembelajaran karena dilakukan dalam situasi yang senang. Dengan perasaan yang senang siswa akan memperhatikan instruksi yang diberikan oleh gurunya, termasuk materi ajar yang harus dipelajari oleh siswa tersebut. Dengan kata lain siswa akan lebih mudah dalam memahami dan mempelajari materi yang diberikan, dan diharapkan hasil belajar siswa dapat meningkat. Bermain mengandung unsur kegembiraan dan kesenangan, bebas dari kedukaan. Permainan sangat erat dengan ekspresi diri, spontanitas, melatih diri untuk siap melewati persaingan, siap menerima kemenangan sekaligus siap menerima kekalahan, dan aktualisasi diri. Oleh karena itu permainan bersifat mendewasakan. Melalui bermain, seseorang belajar banyak tentang nilai-nilai kehidupan baik itu belajar keberanian, kemandirian, kepemimpinan, kerjasama, sosialisasi, semangat, menghargai, dan nilai-nilai yang lainnya. Oleh sebab itu, menerapkan pembelajaran dengan pendekatan bermain juga diharapkan dapat mengembangkan semua aspek yang terdapat dalam diri peserta didik. Siswa dikatakan berhasil mencapai kompetensi dalam melakukan pembelajaran pendidikan jasmani pada materi dribble bola basket di SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali apabila mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar 72. Sedangkan hasil dari evaluasi belajar menunjukkan hanya 31,42% atau 11 dari 35, siswa yang tuntas. Ini berarti kurang dari 50% siswa yang dapat mencapai KKM tersebut. Berdasarkan keinginan peneliti untuk memberikan perbaikan terhadap hasil dan kualitas pembelajaran pendidikan jasmani pada materi dribble bola basket, peneliti melakukan penelitian tindakan kelas di SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali dengan judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Dribble Bola Basket melalui Pendekatan Bermain pada Siswa Kelas X-1 SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali Tahun Pelajaran 2011/2012”.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
24 B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: “Bagaimanakah penerapan pendekatan bermain dapat meningkatkan hasil belajar dribble bola basket pada siswa kelas X-1 SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali tahun pelajaran 2011/2012?”
C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah disampaikan di atas, tujuan penelitian ini adalah: “Untuk meningkatkan hasil belajar dribble bola basket pada siswa kelas X-1 SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali tahun pelajaran 2011/2012 melalui penerapan pendekatan bermain”
D. Manfaat Penelitian Setelah penelitian ini selesai dilaksanakan, diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Bagi guru penjasorkes SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali. Dapat dijadikan pedoman bagi guru penjasorkes dalam menentukan dan memilih model pembelajaran yang lebih efektif dan sesuai untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar dribble bola basket untuk siswanya. 2. Bagi siswa kelas X-1 SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali tahun pelajaran 2011/2012. a. Dapat digunakan sebagai pedoman/acuan untuk meningkatkan hasil belajar dribble bola basket siswa. b. Dapat menciptakan suasana pembelajaran yang lebih menyenangkan dan meningkatkan peran aktif siswa dalam mengikuti pembelajaran penjasorkes. c. Dapat meningkatkan kemampuan dribble bola basket, serta meningkatkan minat siswa dalam bermain bola basket.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
25 BAB II LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka 1. Permainan Bola Basket a. Pengertian Permainan Bola Basket Permainan bola basket diciptakan oleh orang Amerika yaitu Dr. James A. Naismith pada tahun 1891. Bola basket merupakan suatu permainan beregu yang dimainkan oleh dua regu, masing-masing regu terdiri dari lima orang pemain. Tujuan permainan bola basket adalah membuat nilai sebanyak-banyaknya dengan memasukkan bola ke basket (keranjang) lawan dan mencegah pemain lawan untuk membuat nilai. Seperti yang dinyatakan di dalam FIBA Central Board (2008) bahwa: “Bola basket dimainkan oleh dua (2) tim yang masing-masing terdiri dari lima (5) pemain. Tujuan dari masing-masing tim adalah untuk memasukkan bola ke keranjang lawan dan berusaha mencegah lawan memasukkan bola” (hlm. 1). Aip Syarifuddin dan Muhadi (1991) juga menyatakan: Permainan bola basket dimainkan oleh dua regu yang masingmasing terdiri atas 5 orang pemain. Setiap regu berusaha untuk dapat memasukkan bola sebanyak-banyaknya ke dalam keranjang lawan dan mencegah pihak lawan memasukkan bola ke dalam keranjangnya serta mendapatkan bola. Bola boleh dilemparkan, digelindingkan, dipantul-pantulkan dan didorong sesuai dengan peraturan (hlm. 167). Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa permainan bola basket merupakan suatu permainan beregu yang dimainkan oleh dua regu, masing-masing regu terdiri dari lima orang pemain. Tujuan permainan bola basket adalah membuat nilai sebantak-banyaknya dengan memasukkan bola ke basket (keranjang) lawan dan mencegah pemain lawan untuk membuat nilai. b. Teknik Dasar Permainan Bola Basket Menurut Suharno (1993), “Teknik dasar adalah suatu teknik yang commit to user proses gerakan dalam melakukannya merupakan fundamental, gerakan itu
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
26 dengan kondisi yang sederhana dan mudah” (hlm. 43). Dalam permainan bola basket, ada beberapa teknik dasar yang harus dimiliki oleh seorang pemain seperti yang dikatakan Muhammad Muhyi Faruq (2009) bahwa: “teknik dasar permainan bola basket adalah cara-cara melakukan suatu gerakan memainkan bola, sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan oleh lembaga wewenang” (hlm. 37). Adapun lembaga yang berwenang adalah Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PERBASI) untuk skala nasional, sedangkan internasional yaitu Federation International Basket Ball Association (FIBA). Teknik dasar tersebut terdiri dari: (1) melempar dan menangkap bola (passing ball), (2) memantul-mantulkan bola (dribbling ball), (3) menembakkan bola ke dalam ring bola basket (shooting). Berkaitan dengan teknik dasar bola basket, Zsolt Hartyani (2006) menyatakan, “Di dalam bola basket terdapat tiga cara yang digunakan untuk menggerakkan bola dalam permainan bola basket, yaitu driblling, passing, dan shooting” (hlm. 19). Dengan demikian maka teknik dasar dalam permainan bola basket dapat
dibagi
menjadi
tiga
yaitu
driblling
(menggiring),
passing
(mengumpan) dan shooting (menembak). Penjelasan dari ketiga teknik dasar tersebut menurut Zsolt Hartyani (2006) adalah sebagai berikut: 1) Driblling atau menggiring Adalah salah satu cara untuk membawa bola seorang pemain dalam usahanya untuk melepaskan diri dari penjagaan lawan untuk melakukan passing atau untuk mendapatkan posisi menembak yang baik. 2) Passing atau mengumpan Adalah salah satu cara memainkan bola dengan cepat dan efektif dari satu pemain ke pemain lainnya. Operan yang akurat adalah operan pemain yang berada di dekat dengan keranjang dan mampu menerima operan dengan baik untuk mencetak angka dengan mudah. Assist yang baik memilki nilai yang sama dengan mencetak angka. 3) Shooting atau menembak Menembak adalah gerakan akhir dalam usaha untuk mencetak angka. Biasanya dalam permainan bola basket, menembak dilakukan setiap 15-20 detik waktu menyerang dan hampir separuh dari percobaan commit tembakan to user sukses (hlm. 19).
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
27 Tiga (3) macam teknik dasar bermain bola basket di atas memiliki kelebihan sendiri-sendiri, tergantung dari situasi yang dialami permain. Hal ini dipengaruhi bagaimana pemain melatih teknik dasar secara terus menerus atau tidak pernah sama sekali. Bila pemain melatih teknik dasar secara berkesinambungan maka dia akan mendapatkan hasil yang maksimal, lain halnya jika pemain jarang melatih teknik dasar tersebut maka pemain tersebut juga tidak akan mendapatkan hasil yang diinginkan. Dari pendapat di atas diketahui bahwa dalam olahraga teknik merupakan kemampuan dasar yang harus dipelajari. Menguasai teknik dasar bola basket merupakan faktor yang fundamental dan harus dikuasai dalam permainan bola basket. Teknik dasar dalam permainan bola basket dibagi menjadi 3, yaitu: driblling (menggiring), passing (mengumpan) dan shooting (menembak).
2. Teknik Dasar Dribble Bola Basket a. Pengertian Dribble Bola Basket Salah satu sisi menarik dari permainan bola basket yaitu dilakukannya dribbling yang bervariatif baik arah maupun kecepatannya untuk menerobos pertahanan lawan, dan selanjutnya memasukkan bola ke dalam keranjang. Banyak angka tercipta karena diawali dengan dribble yang baik dan diakhiri dengan tembakan yang akurat. Dribbling pada prinsipnya membawa bola dengan dipantul-pantulkan dengan satu tangan yang dilakukan dengan berjalan atau berlari. Menurut Vic Ambler (1990) “Dribbling adalah membawa bola dengan cara memantul-mantulkannya” (hlm. 10). Pendapat lain dikemukakan A. Sarumpaet, Zulfar Djazet, Parno dan Imam Sadikun (1992) bahwa, “Dribble bola diperbolehkan hanya dengan satu tangan kanan atau kiri saja dan secara bergantian antara tangan kanan dan kiri” (hlm. 229). Berkaitan dengan dribble/ menggiring bola, Muhajir (2007) menyatakan bahwa: Menggiring bola adalah salah satu cara yang diperbolehkan oleh peraturan untuk membawa lariuser bola ke segala arah. Seorang pemain commit to boleh membawa bola lebih dari satu langkah, asal bola sambil
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
28 dipantulkan baik dengan berjalan maupun berlari. Menggiring bola merupakan suatu usaha untuk membawa bola menuju ke depan/lapangan lawan (hlm. 15). Berdasarkan pengertian dribble yang dikemukakan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa, dribble merupakan suatu cara membawa bola ke depan dengan memantul-mantulkan bola ke lantai dengan satu tangan atau dua tangan secara bergantian baik dengan berjalan maupun berlari. Hal lain yang tidak kalah penting dan harus diperhatikan dalam melakukan dribble adalah melindungi bola agar bola tidak mudah direbut lawan. Seperti dikemukakan Hal Wissle (2000) bahwa: “Kemampuan mendribble dengan tangan lemah dan tangan kuat adalah kunci untuk meningkatkan permainan anda. Untuk melindungi bola, jagalah agar tubuh anda berada di antara bola dan lawan” (hlm. 95). Dalam melakukan dribble tubuh mempunyai peran penting, jika tangan yang digunakan men-dribble lemah maka tubuh berfungsi untuk melindungi bola. Oleh karena itu, pada saat men-dribble bola, tubuh harus selalu di antara bola dan lawan. Hal ini dimaksudkan, jika lawan akan merebut bola maka tubuh siap untuk menghalangi lawan.
b. Cara Melakukan Dribble Bola Basket Ditinjau dari strategi dan taktik permainan dribble merupakan teknik dalam bola basket yang dapat mendukung terciptanya angka. Banyak manfaat yang diperoleh berawal dari dribble yang baik. Menurut Aip Syarifuddin dan Muhadi (1991): Tujuan dribbling adalah agar (1) lebih cepat menuju ke daerah lawan dalam usaha memasukkan bola ke dalam keranjang lawan, (2) lebih mudah menyusup dan menerobos ke daerah pertahanan lawan, dan untuk mengacaukan pertahanan lawan dan, (3) permainan lawan menjadi tidak berkembang, sehingga permainan menjadi terhambat (hlm. 174). Banyak manfaat yang diperoleh dari dribble yaitu lebih cepat menuju ke keranjang lawan, untuk menerobos pertahanan lawan dan untuk commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
29 mengendalikan permainan. Oleh karena itu maka perlu dipahami bagaimana cara melakukan dribble dengan baik. Dribble dapat dilakukan dengan baik jika menguasai teknik yang baik dan benar. Untuk memperoleh kualitas dribble yang baik maka seorang pemain harus memahami dan menguasai teknik dribble. Aip Syarifuddin dan Muhadi memberikan petunjuk cara melakukan dribble yang benar, antara lain: (1) Sikap kaki kuda-kuda, lutut sedikit ditekuk, (2) badan sedikit condong ke depan, berat badan berada pada kedua kaki, salah satu kaki berada di depan, (3) gerakan tangan ke atas dan ke bawah, siku sebagai sumbu gerak, (4) bola seolah-olah melekat pada telapak tangan, (5) pandangan ke depan atau kepada lawan (1991). Petunjuk cara melakukan dribble tersebut harus dipahami dan dikuasai agar diperoleh kualitas dribble yang baik dan benar. Di dalam pelaksaaaannya dribble dapat dilakukan dengan dribble bola tinggi dan dribble bola rendah. Hal ini didasarkan pada kebutuhannya dalam permainan. Seperti dikemukakan A. Sarumpaet dkk (1992), “Sesuai dengan kebutuhannya jenis dribble ada dua cara yaitu: (1) dribble bola tinggi (setinggi pinggang), (2) dribble bola rendah (setinggi lutut)” (hlm. 229). Dribble bola setinggi pinggang digunakan untuk kebutuhan maju cepat ke depan lurus. Sedangkan dribble rendah digunakan untuk menerobos atau berbelokbelok sambil mengontrol bola.
c. Kesalahan dalam Melakukan Dribble Bola Basket Dribble bola basket merupakan bentuk keterampilan yang memiliki gerakan cukup kompleks. Bagi siswa sekolah kemungkinan besar akan sering terjadi kesalahan pada saat men-dribble bola. Hal Wissel (2000) menyatakan bahwa secara umum kesalahan dalam melakukan dribble yaitu: 1) Melihat bola ketika men-dribble. 2) Tidak melindungi bola ketika men-dribble atau men-dribble terlalu tinggi dan jauh dari tubuh. 3) Kesulitan mengontrol bola. 4) Tidak mempunyai kekuatan cukup dalam men-dribble (hlm. 97). commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
30 Kesalahan-kesalahan yang sering terjadi pada saat melakukan dribble tersebut harus diperhatikan dalam pembelajaran bola basket. Setiap kesalahan yang dilakukan siswa harus segera dibetulkan agar tidak terjadi pola gerakan dribble yang salah.
3. Belajar a. Pengertian Belajar Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku sebagai akibat adanya interaksi antara individu dengan lingkungannya. Berkaitan dengan pengertian belajar, Suhaenah Suparno (2001) menyatakan bahwa: “Belajar merupakan suatu aktivitas yang menimbulkan perubahan yang relatif permanen sebagai akibat dari upaya-upaya yang dilakukannya” (hlm. 2). Menurut A. Tabrani Rusyan, Atang Kusdinar, dan Zainal Arifin (1989), “Belajar adalah memodifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman” (hlm. 7). Perubahan tingkah laku ini mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Husdarta dan Yudha M. Saputra (2000) menyatakan, “Tingkah laku dapat dibagi menjadi dua, yaitu yang dapat diamati (behavioral performance), dan yang tidak dapat diamati (behavioral tendency)” (hlm. 2). Pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dimiliki siswa dapat diukur dari kecerdasannya. Kecerdasan ini dapat merupakan kemampuan menyebutkan beberapa teknik dasar bermain bola basket atau
memperagakan teknik dasar bola basket dan sebagainya.
Dilihat dari kemampuan siswa dalam menangkap ilmu dari hasil proses belajar maka guru dapat menilai sejauh mana siswa tersebut paham akan ilmu yang guru terangkan. Suhaenah Suparno (2001) menyatakan bahwa: “Perubahan-perubahan tersebut tidak disebabkan faktor kelelahan (fatigue), kematangan, ataupun karena mengkonsumsi obat tertentu. Melainkan merupakan hasil pengulangan-pengulangan yang berdampak memperbaiki kualitas hidupnya” (hlm. 2). Berdasarkan penjelasan mengenai belajar tersebut di atas dapat to user disimpulkan bahwa, belajarcommit merupakan suatu proses yang terjadi di dalam
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
31 diri masing-masing individu. Seorang dikatakan telah belajar sesuatu apabila terdapat perubahan-perubahan yang bersifat lebih baik dari pada sebelumnya. Perubahan tersebut antara lain meliputi keterampilan, pengetahuan, kecakapan, kebiasaan dan sikap. Hasil belajar ini bersifat permanen, sehingga tidak akan cepat hilang.
b. Prinsip-prinsip Belajar Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, pengetahuan tentang teori dan prinsip-prinsip belajar dapat membantu guru dalam memilih tindakan yang tepat. Guru dapat terhindar dari tindakan-tindakan yang kelihatannya baik tetapi nyatanya tidak berhasil meningkatkan proses belajar siswa. Dimyati dan Mudjiono (2009) menyatakan, “Prinsip-prinsip itu berkaitan dengan perhatian dan motivasi, keaktifan, keterlibatan langsung/berpengalaman, pengulangan, tantangan, balikan dan penguatan, serta perbedaan individual” (hlm. 42). Secara singkat prinsip-prinsip belajar tersebut dijelaskan sebagai berikut: 1) Perhatian dan Motivasi Perhatian mempunyai peranan yang penting dalam kegiatan belajar. Perhatian terhadap pelajaran akan timbul pada siswa apabila bahan pelajaran sesuai dengan kebutuhannya. Apabila bahan pelajaran itu dirasakan sebagai sesuatu yang dibutuhkan, maka akan timbul motivasi untuk mempelajarinya. Di samping perhatian, motivasi mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar. Motivasi adalah tenaga yang menggerakkan dan mengarahkan aktivitas seseorang. 2) Keaktifan Dalam setiap proses belajar, siswa selalu menampakkan keaktifan. Keaktifan itu beraneka ragam bentuknya. Mulai dari kegiatan fisik yang mudah kita amati sampai kegiatan psikis yang susah diamati. Kegiatan fisik bisa berupa membaca, mendengar, menulis, berlatih keterampilan-keterampilan dan sebagainya. Contoh kegiatan psikis to user misalnya, menggunakancommit khasanah pengetahuan yang dimiliki dalam
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
32 memecahkan masalah yang dihadapi, membandingkan satu konsep dengan yang lain, menyimpulkan hasil percobaan, dan kegiatan psikis yang lain. 3) Keterlibatan Langsung/Berpengalaman Keterlibatan siswa di dalam belajar jangan diartikan keterlibatan fisik semata, namun lebih dari itu terutama adalah keterlibatan mental emosional, keterlibatan dengan kegiatan kognitif dalam pencapaian dan perolehan pengetahuan, dalam penghayatan dan internalisasi nilai-nilai dalam pembentukan sikap dan nilai, dan juga pada saat mengadakan latihan-latihan dalam pembentukan keterampilan. 4) Pengulangan Prinsip pengulangan dalam belajar mempunyai tujuan, yang pertama pengulangan untuk melatih daya-daya jiwa sedangkan yang kedua dan ketiga, pengulangan untuk membentuk respons yang benar dan membentuk kebiasaan-kebiasaan. 5) Tantangan Dalam situasi belajar siswa menghadapi suatu tujuan yang ingin dicapai, tetapi selalu terdapat hambatan yaitu mempelajari bahan belajar, maka timbullah motif untuk mengatasi hambatan itu yaitu dengan mempelajari bahan belajar tersebut. Apabila hambatan itu telah diatasi, artinya tujuan belajar telah tercapai, maka ia akan masuk dalam medan baru dan tujuan baru, demikian seterusnya. Agar pada siswa timbul motif yang kuat untuk mengatasi hambatan dengan baik maka bahan belajar haruslah menantang. Tantangan yang dihadapi dalam bahan belajar membuat siswa bergairah untuk mengatasinya. Bahan belajar yang baru, yang banyak mengandung masalah yang perlu dipecahkan membuat siswa tertantang untuk mempelajarinya. Pelajaran yang memberi kesempatan pada siswa untuk menemukan konsep-konsep, prinsipprinsip, dan generalisasi akan menyebabkan siswa berusaha mencari dan menemukan konsep-konsep, prinsip-prisip, dan generalisasi tersebut. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
33 6) Balikan dan Penguatan Siswa belajar sungguh-sungguh dan mendapatkan nilai yang baik dalam ulangan. Nilai yang baik itu mendorong anak untuk belajar lebih giat lagi. Nilai yang baik dapat merupakan operant conditioning atau penguatan positif. Sebaliknya, anak yang mendapatkan nilai yang jelek pada waktu ulangan akan merasa takut tidak naik kelas, karena takut tidak naik kelas ia terdorong untuk belajar lebih giat. Di sini nilai buruk dan rasa takut tidak naik kelas juga bisa mendorong anak untuk belajar lebih giat. Inilah yang disebut penguatan negatif. Di sini siswa mencoba menghindar dari peristiwa yang tidak menyenangkan, maka penguatan negatif juga disebut escape conditioning. 7) Perbedaan Individual Siswa merupakan individual yang unik artinya tidak ada dua orang siswa yang sama persis, tiap siswa memiliki perbedaan satu dengan yang lain. Perbedaan itu terdapat pada karakteristik psikis, kepribadian, dan sifat-sifatnya. Perbedaan individual ini berpengaruh pada cara dan hasil belajar siswa. Karenanya, perbedaan individu perlu diperhatikan oleh guru dalam upaya pembelajaran.
c. Ciri-ciri Perubahan Akibat Belajar Belajar merupakan suatu proses yang mengarah pada perubahan diri siswa, di mana siswa memiliki keterampilan yang lebih baik dibandingkan sebelumnya. Pada prinsipnya perubahan yang terjadi akibat belajar gerak adalah bersifat permanen. Ini artinya, keterampilan yang telah diperoleh tidak langsung hilang sesudah kegiatan selesai dilakukan. Dengan demikian dalam belajar motorik terdapat karakteristik yang berbeda dengan belajar pada umumnya. Menurut Rusli Lutan (1988) karakteristik belajar gerak meliputi: (1) Belajar sebagai sebuah proses, (2) belajar motorik sebagai hasil langsung dari latihan, (3) belajar motorik tak teramati secara langsung, (4) belajar menghasilkan kapabilitas untuk bereaksi commit to user relatif permanen, (6) belajar (kebiasaan), (5) belajar motorik
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
34 motorik bisa menimbulkan efek negatif, (7) kurve hasil belajar (hlm. 102-107). Untuk lebih jelasnya ketujuh karakteristik belajar motorik tersebut akan diuraikan secara singkat sebagai berikut: 1) Belajar sebagai Sebuah Proses Belajar sebagai sebuah proses yang dimaksud yaitu, di dalam diri siswa terlibat suatu proses yang menyumbang kepada suatu perubahan dalam perilaku motorik sebagai hasil dari belajar atau berlatih dalam organisme yang memungkinkannya untuk melakukan suatu yang berbeda dengan sebelum belajar atau berlatih. Proses perubahan yang terjadi akibat dari belajar harus disadari oleh siswa, sehingga siswa dapat merasakan bahwa dirinya telah mencapai peningkatan keterampilan yang lebih baik dari sebelumnya. Menurut Suhaenah Suparno (2001) “Belajar juga dihasilkan melalui kegiatan-kegiatan meniru hal-hal yang diamati dari lingkungan“ (hlm. 2). Dengan kemampuan siswa meniru hal-hal yang terjadi di sekitarnya dalam kehidupan sehari-hari maka secara tidak langsung siswa tersebut mengalami perubahan di dalam dirinya, ini artinya telah terjadi proses belajar gerak dalam diri siswa. Dengan terjadinya proses belajar maka akan dicapai hasil belajar yang lebih baik. 2) Belajar Motorik sebagai Hasil Langsung dari Latihan Perubahan perilaku motorik berupa keterampilan dipahami sebagai hasil dari latihan dan pengalaman. Hal ini perlu dipertegas untuk membedakan perubahan yang terjadi karena faktor kematangan dan pertumbuhan. Faktor-faktor tersebut juga menyebabkan perubahan perilaku (seperti anak yang dewasa lebih terampil melakukan suatu keterampilan yang baru daripada anak yang lebih muda), meskipun dapat disimpulkan perubahan itu akibat dari belajar. Sugiyanto (1996) menyatakan bahwa: “Perubahan-perubahan hasil belajar gerak sebenarnya bukan murni dari hasil suatu commitmelainkan to user wujud interaksi antara kondisi pengkondisian proses belajar,
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
35 belajar dengan faktor-faktor perkembangan individu” (hlm. 33). Ini artinya perubahan kemampuan individu dalam penguasaan gerak ditentukan oleh adanya interaksi yang rumit antara faktor keturunan dan pengaruh lingkungan. Perkembangan individu berproses sebagai akibat adanya perubahan anatomis-sosiologis yang mengarah pada status kematangan. Pertumbuhan fisik yang menunjukkan pada pembesaran ukuran
tubuh
dan
bagian-bagiannya,
terkait dengan perubahan-
perubahan fungsi faal dan sistem lain pada tubuh. Pola-pola perubahan tersebut pada gilirannya akan selalu mewarnai pola penguasaan gerak, sebagai hasil proses belajar gerak. 3) Belajar Motorik Tak Teramati secara Langsung Belajar motorik atau keterampilan olahraga tak teramati secara langsung. Menurut Rusli Lutan (1988): Proses yang terjadi dibalik perubahan keterampilan sangat kompleks dan system persyarafan, seperti misalnya bagaimana informasi sensori diproses, diorganisasi dan kemudian diubah menjadi pola gerak otot-otot. Perubahan itu semuanya tidak dapat diamati secara langsung, tetapi hanya dapat ditafsirkan eksistensinya dari perubahan yang terjadi dalam keterampilan atau perilaku motorik (hlm. 103). 4) Belajar Menghasilkan Kapabilitas untuk Bereaksi (kebiasaan) Pembahasan belajar motorik juga dapat ditinjau dari munculnya kapabilitas untuk melakukan suatu tugas dengan terampil. Kemampuan tersebut dapat dipahami sebagai suatu perubahan dalam sistem syaraf. Tujuan belajar atau latihan adalah untuk memperkuat atau memantapkan jumlah perubahan yang terdapat pada kondisi internal. Kondisi internal ini sering disebut dengan kebiasaan. Rusli Lutan (1988) menyatakan: Kapabilitas ini penting maknanya karena berimplikasi pada keadaan yaitu jika telah tercipta kebiasaan dan kebiasaan itu kuat, keterampilan dapat diperagakan jika terdapat kondisi yang mendukung, tetapi jika kondisi tidak mendukung (lelah) keterampilan yang dimaksud tidak dilakukan (hlm. 104). 5) Belajar Motorik Relatif Permanen commit to user Perubahan yang bersifat sementara atau temporer terjadi hanya
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
36 untuk beberapa saat saja, seperti berkeringat, lelah dan lain sebagainya, tidak dapat digolongkan sebagai perubahan akibat belajar. Perubahan yang terjadi akibat proses belajar bersifat menetap atau permanen. Hasil belajar gerak relatif bertahan hingga waktu yang relatif lama. Sebagai contoh, kemampuan siswa melakukan lempar lembing gaya jengket tidak akan hilang begitu saja, melainkan akan semakin berkembang jika terus digunakan atau berlatih secara teratur. Memang sukar untuk menjawab, berapa lama hasil belajar itu akan melekat. Meskipun sukar ditetapkan secara kuantitatif, apakah selama satu bulan, bertahun tahun atau hanya dua atau tiga hari. Untuk kebutuhan analisis dapat ditegaskan bahwa, belajar akan menghasilkan beberapa efek yang melekat pada diri siswa setelah melakukan belajar gerak. 6) Belajar Motorik Bisa Menimbulkan Efek Negatif Dilihat hasil yang dicapai dari belajar gerak menunjukkan bahwa, belajar dapat menimbulkan efek positif yaitu, penyempurnaan keterampilan atau penampilan gerak seseorang. Namun di sisi lain, belajar dapat menimbulkan efek negatif. Sebagai contoh, seorang perenang berlatih gaya bebas bolak balik. Tiba-tiba ditengah kolam kakinya kram, dia hampir saja tenggelam. Akibat kejadian ini muncul rasa trauma untuk mencoba kembali untuk berenang dan dibutuhkan waktu yang lama untuk menghilangkan rasa trauma tersebut. Dari contoh semacam ini dapat dipakai sebagai ilustrasi gejala kemunduran suatu keterampilan sebagai rangkaian akibat kegiatan belajar pada waktu sebelumnya. Tetapi hendaknya dari kejadian pahit tersebut dijadikan pendorong ke arah perubahan positif dan menjadi semangat untuk lebih giat belajar hingga mencapai hasil yang lebih baik lagi. 7) Kurva Hasil Belajar Salah satu persoalan yang paling rumit dalam proses belajar gerak adalah tentang penggambaran perkembangan hasil belajar dan kecermatan dalam hasil hal penafsiran. Menurut Rusli Lutan (1988), commit to user penguasaan kapabillitas untuk “kurva hasil belajar adalah gambaran
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
37 bereaksi (yaitu kebiasaan) dalam satu jenis tugas setelah dilakukan berulang-ulang” (hlm. 107). Kurva hasil belajar ini seharusnya dibuat grafik, dimana grafik tersebut menampilakan perkembangan penampilan kemampuan gerak sebagai cerminan dari proses belajar internal yang berlangsung dalam diri seseorang. Meskipun
kurva
belajar
tidak
mampu
sepenuhnya
mencerminkan perubahan internal pada diri seseorang, tetapi untuk kebutuhan praktis atas dasar penampilan nyata dapat ditafsirkan kemajuan, kemandegan atau kemunduran hasil belajar yang dicapai seseorang pada suatu waktu.
d. Penilaian Hasil Belajar Belajar merupakan suatu proses yang bertujuan, artinya akhir dari belajar akan diperoleh hasil belajar yaitu terjadinya perubahan pada diri siswa. Seperti yang dinyatakan Nana Sudjana (2006), “Penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu” (hlm. 3). Hasil belajar mengajar dapat diketahui apabila dilakukan evaluasi atau penilaian. Melalui penilaian akan diketahui apakah materi diberikan dapat dikuasai dengan baik ataukah sebaliknya. Penilaian diberikan atas dasar kriteria tertentu yang mana melalui pernilaian tersebut akan diketahui sejauh mana hasil belajar yang dicapai siswa. Nana Sudjana (2006) menyatakan: Penilaian proses belajar adalah upaya memberi nilai terhadap kegiatan belajar-mengajar yang dilakukan oleh siswa dan guru dalam mencapai tujuan-tujuan pengajaran. Dalam penilaian ini dilihat sejauh mana keefektifan dan efisiennya dalam mencapai tujuan pengajaran atau perubahan tingkah laku siswa. Oleh sebab itu, penilaian hasil dan proses belajar saling berkaitan satu sama lain sebab hasil merupakan akibat dari proses (hlm. 3). Berdasarkan pendapat di atas dapat dikatakan bahwa, hasil belajar yang dicapai oleh siswa menggambarkan cerminan dari guru dan siswa. commit to user Maksudnya adalah hasil belajar yang dicapai siswa menandakan sejauh
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
38 mana siswa dapat menguasai materi yang diterimanya. Sedangkan bagi guru, hasil belajar yang dicapai siswa dapat dijadikan indikator tercapai tidaknya tujuan pengajaran yang telah direncanakan. Untuk itu penilaian sangat penting dalam proses belajar mengajar. Evaluasi yang dipakai dalam pembelajaran dribble bola basket ini ada dua yaitu: (1) Evaluasi proses, adalah penilaian terhadap cara-cara yang ditempuh
untuk
memperoleh
informasi
mengenai
proses
kegiatan
pembelajaran dan produk yang dihasilkan dalam pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik. Menurut Rusli Lutan dan Adang Suherman (2000), ”Sebagai sebuah proses yang berencana, evaluasi juga merupakan upaya sadar untuk mengetahui seberapa jauh tujuan yang ditetapkan dan diharapkan berhasil dicapai. Evaluasi pendidikan jasmani sejalan dengan upaya untuk meningkatkan mutu dan kemajuan program” (hlm. 1), dan (2) Evaluasi hasil, adalah penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik yang dilakukan melalui indikator dalam pembelajaran pendidikan jasmani. Menurut Rusli Lutan dan Adang Suherman (2000), ”Evaluasi merupakan proses penentuan nilai atau kelayakan data yang terhimpun, evaluasi mencakup pemanfaatan tes dan pengukuran atau sebagai proses penilaian kualitatif data yang telah diperoleh melaui pengukuran” (hlm. 22). Dalam penilaian ini terdapat tiga aspek yang harus dievaluasi, yaitu meliputi: 1) Aspek Kognitif Menurut Bloom dalam Rusli Lutan dan Adang Suherman (2000), ”Domain kognitif mencakup tujuan yang berkenaan dengan kemampuan untuk mengingat atau menguraikan kembali pengetahuan dan perkembangan kemampuan oleh keterampilan intelektual” (hlm. 77). Meskipun
pendidikan
jasmani
berorientasi
pada
pembinaan
perkembangan kemampuan motorik sebagai tujuan yang utama, evaluasi terhadap aspek pengetahuan dalam pendidikan jasmani dan kesehatan juga dilaksanakan, dengan catatan pelaksanaannya sesuai dengan proporsi yang direncanakan dan mememenuhi kesahihan isi. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
39 Adang Suherman dan Agus Mahendra (2001) menyatakan bahwa: “Isi atau materi aspek kognitif dalam penjas bukan hanya yang berkaitan dengan apa dan bagaimana tentang fenomena gerak, tetapi meliputi pula aspek mengapa hal itu bisa terjadi, termasuk faktor apa yang berpengaruh” (hlm. 116). Selanjutnya Adang Suherman dan Agus Mahendra (2001) menambahkan, “Para ahli sepakat, bahwa pengetahuan yang dipelajari melalui pengalaman langsung dan relevan, akan bertahan lebih lama dari pada hanya melalui mendengar atau membaca” (hlm. 116-117) Berkaitan dengan pengetahuan yang lengkap tersebut, guru dapat mengajarkannya langsung di lapangan ketika siswa sedang melakukan gerak. Harus diyakini pula bahwa pembelajaran akan lebih cepat terjadi ketika siswa mengerti prinsip-prinsip yang terlibat dalam pelaksanaan keterampilan. 2) Aspek Afektif Menurut Krathwoohl, Bloom, dan Maria dalam Rusli Lutan dan Adang Suherman (2000), ”Aspek afektif mencakup tujuan yang berkenaan perubahan dalam minat, sikap dan nilai serta perkembangan apresiasi dan penyesuaian” (hlm. 78). Dalam pendidikan jasmani pengembangan aspek afektif menjadi salah satu tujuan pendidikan yang sangat penting karena pendidikan jasmani dan olahraga memang menyangkut sikap, perhatian, dan nilai yang melandasi perilaku seseorang untuk membentuk watak, atau perlunya pengembangan ”fair play” dalam pertandingan yang merupakan sifat untuk mengendalikan kehidupan. Rusli Lutan dan Adang Suherman (2000) menyatakan bahwa: ”Pengembangan sikap dalam domain afektif melekat dalam setiap tugas ajar pendidikan jasmani, perkembangan afektif berlangsung melalui suatu proses sebagai atribut psikologi, sifat-sifat afektif dapat diukur perorangan” (hlm. 123). 3) Aspek Psikomotor Menurut Simpon, Kibbler, dkk dalam Rusli Lutan dan Adang commit to user Suherman (2000) bahwa: ”Domain psikomotor mencakup tujuan yang
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
40 berkenaan dengan keterampilan pekerjaan tangan dan keterampilan motorik” (hlm. 79). Pengukuran kesehatan jasmani siswa merupakan bagian penting dari kegiatan assesmen dan evaluasi dalam pendidikan jasmani. Hasil pengukuran dapat dipakai untuk menafsirkan tingkat keberhasilan program, menyempurnakan isi program dan menentukan metode pelaksanaan program, maka tes perlu dipilih yang sesuai dengan kaidah validitas dan reliabilitas. Yang terpenting pelaporannya harus bermakna sebagai informasi umpan balik bagi siswa dan orang tua. Laporan ini merupakan paparan deskriptif yang menjelaskan sejauh mana kemajuan belajar siswa ditinjau dari derajat kebugaran jasmaninya. Penilaian psikomotor berhubungan dengan keterampilan gerak siswa dalam menguasai keterampilan dalam pendidikan jasmani, dalam hal ini adalah dribble bola basket. Penilaian psikomotor di sini dapat ditekanankan pada penilaian keterampilan teknik dasar, keterampilan bermain, dan keterampilan lain yang berhubungan dengan materi yang diberikan.
4. Pendekatan Pembelajaran a. Pengertian Pendekatan Pembelajaran “Pendekatan dapat diartikan sebagai proses, perbuatan, atau cara untuk
mendekati
sesuatu”
(Depdikbud,
1990:
180).
Sedangkan
pembelajaran merupakan kegiatan mengatur faktor eksternal dalam suatu kegiatan belajar yang menjaga dan mendorong tercapainya tujuan pengajaran. Dengan demikian pendekatan pembelajaran merupakan suatu proses membuat orang belajar memanipulasi lingkungan sehingga dapat memberikan kemudahan bagi dirinya dan orang lain untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pendekatan pembelajaran yang tepat ditentukan berdasarkan dari analisis dan penilaian terhadap hal-hal tertentu. Dari hal-hal tertentu itulah dapat dijadikan faktor-faktor untuk menentukan langkah-langkah apa yang commit to pendekatan user harus diambil dalam menentukan pembelajaran apa yang
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
41 cocok untuk diterapkan. Dengan demikian pendekatan pembelajaran adalah cara kerja yang mempunyai sistem untuk memudahkan pelaksanaan proses pembelajaran
atau pelatihan, dan membelajarkan siswa guna membantu
siswa dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Berkaitan dengan pendekatan pembelajaran, Wahjoedi (1999) menyatakan, “Pendekatan pembelajaran adalah cara mengelola kegiatan belajar dan perilaku siswa agar ia dapat aktif melakukan tugas belajar sehingga dapat memperoleh hasil belajar secara optimal” (hlm. 121).
b. Pentingnya Pendekatan Pembelajaran Mengajar merupakan kegiatan yang dilakukan oleh guru atau pengajar untuk memberikan perubahan kepada siswa. Menurut Rusli Lutan (1988), “Mengajar adalah seperangkat kegiatan sengaja oleh seseorang yang memiliki pengetahuan atau keterampilan yang lebih daripada yang diajar” (hlm. 381). Untuk menyajikan seperangkat kegiatan pembelajaran yang bertujuan untuk tercapainya tujuan yang diinginkan, salah satunya adalah pendekatan pembelajaran. Pendekatan pembelajaran yang ingin diterapkan hendaknya mengacu pada pertemuan yang terarah dan pemecahan masalah. Penemuan dan pemecahan masalah tersebut merupakan pendekatan yang membantu tercapainya tujuan dengan mengacu pada pendekatan terkendali, dengan seksama menyusun seri-seri pembelajaran yang memberi urutan pembelajaran terhadap tujuan yang telah dirumuskan. Pendekatan pembelajaran merupakan salah satu bagian integral yang dapat mempengaruhi pencapaian hasil belajar. Berhasil dan tidaknya tujuan pembelajaran dapat dipengaruhi oleh pendekatan pembelajaran yang diterapkan guru maupun pelatih. Dengan pendekatan pembelajaran yang tepat akan dapat membangkitkan motivasi belajar siswa sehingga akan mendukung pencapaian hasil belajar yang lebih optimal. Hal tersebut di atas seperti halnya yang dinyatakan Samsudin (2008) bahwa: “Efektivitas pengajaran sangat ditentukan oleh pendekatan pengajaran yang dipilih guru commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
42 atas dasar pengetahuan guru terhadap sifat keterampilan atau tugas gerak yang akan dipelajari siswa” (hlm. 30).
5. Pendekatan Bermain a. Pengertian Bermain Menurut Yudha M. Saputra (2001), “Bermain adalah suatu kegiatan yang bentuknya menyenangkan. Kegiatan bermain sangat disukai oleh para siswa. Bermain yang dilakukan secara tertata, mempunyai manfaat yang besar bagi perkembangan siswa” (hlm. 6). Berkaitan dengan pengertian bermain, Rusli Lutan (1992) berpendapat mengenai ciri-ciri dari bermain yaitu, "Bermain merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar, suka rela tanpa paksaan dan tak sungguhan dalam batas waktu, tempat dan ikatan peraturan" (hlm. 4). Berdasarkan pendapat di atas, dapat diambil makna bahwa suatu kegiatan dapat dikatakan sebagai aktivitas bermain jika kegiatan tersebut memiliki ciri-ciri khusus yang merupakan ciri dari aktivitas bermain. Bermain merupakan kegiatan yang disukai setiap orang, termasuk siswa di sekolah. Hal ini dapat dilihat dari aktivitas siswa yang banyak digunakan untuk bermain pada saat waktu luang saat berada di sekolah maupun di rumah..
b. Manfaat Bermain Bermain dapat memberikan manfaat yang besar terhadap aspek perkembangan siswa. Selain
itu
bermain
juga dapat memberikan
pengalaman belajar yang sangat berharga bagi siswa. Pengalaman itu bisa berupa membina hubungan sesama teman dan menyalurkan perasaan yang tertekan. Oleh karena itu, diharapkan guru dapat memanfaatkan kegiatan bermain untuk mengembangkan bermacam-macam aspek perkembangan siswa tersebut. Hal ini seperti yang dikemukakan oleh Yudha M. Saputra (2001), ”Aspek yang dikembangkan dari bermain mencakup fisik, motorik, commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
43 sosial, emosional, kepribadian, kognisi, keterampilan, olahraga, dan sebagainya” (hlm. 7). Untuk lebih jelasnya manfaat yang terkandung dalam aktivitas bermain dijelaskan secara singkat sebagai berikut: 1) Manfaat Bermain untuk Perkembangan Fisik Apabila siswa memperoleh kesempatan untuk melakukan kegiatan yang melibatkan banyak gerakan tubuh, maka tubuh siswa tersebut akan menjadi sehat, otot-otot tubuh akan tumbuh menjadi kuat. Siswa dapat menyalurkan energi yang berlebihan dengan aktivitas bermain, sehingga tidak merasa gelisah. Dalam melakukan kegiatan bermain, siswa tidak dibatasi dengan aturan-aturan yang mengikatnya. Agar kegiatan bermain memberi sumbangan yang positif bagi perkembangan fisik siswa, maka guru dapat merancang kegiatan bermain yang kontruktif bagi perkembangan fisik anak. 2) Manfaat Bermain untuk Perkembangan Motorik Aspek motorik kasar seperti lari, lempar dan lompat dapat dikembangkan melalui kegiatan bermain. Salah satu contohnya adalah tampak pada saat kita amati siswa yang lari kejar-kejaran untuk menangkap temannya. Pada awalnya belum terampil untuk berlari, tetapi dengan bermain kejar-kejaran, kemudian siswa berminat untuk melakukannya dan menjadi lebih terampil dalam berlari. Keteraturan dan kreativitas siswa mengalami perkembangan tingkat kemampuannya dalam aspek motorik halus (fine movement). Kedua keterampilan akan berkembang melalui pengalaman belajar yang kaya dan kesempatan yang banyak bagi siswa untuk melakukannya dengan penuh keceriaan. 3) Manfaat Bermain untuk Perkembangan Sosial Biasanya kegiatan bermain dilakukan oleh siswa dengan teman sebayanya. Siswa akan belajar berbagai hak milik, menggunakan mainan secara bergiliran, melakukan kegiatan bersama, mempertahankan hubungan yang sudah terbina, atau mencari cara pemecahan masalah commitbermainnya. to user yang dihadapi dengan teman Perkembangan sosial pada
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
44 siswa tingkat SMA sedang memasuki masa pencarian jati diri. Mereka akan selalu mencari teman sebaya untuk bisa berafiliasi satu sama lainnya. Pengalaman belajar yang disuguhkan melalui pendekatan bermain biasanya mampu memenuhi keinginan siswa untuk berafiliasi. Dengan rancangan pengajaran yang kreatif, pengalaman itu akan berhasil merangsang perkembangan sikap sosial siswa. 4) Manfaat Bermain untuk Perkembangan Emosi Bagi siswa tingkat SMA sekalipun, bermain merupakan suatu kebutuhan. Tidak ada siswa yang tidak suka bermain. Melalui bermain siswa dapat melepaskan ketegangan yang dialaminya. Misalnya, siswa yang sering gagal untuk meraih prestasi belajar yang baik, ia dapat bermain peran seakan-akan menjadi murid yang terpandai. Dari kegiatan bermain yang dilakukan bersama
sekelompok teman, siswa akan
mempunyai penilaian terhadap dirinya tentang kelebihan yang dimiliki, sehingga dapat membantu pembentukan konsep diri ke arah yang lebih positif. 5) Manfaat Bermain untuk Perkembangan Keterampilan Olahraga Apabila siswa yang terampil berlari, melempar dan melompat, maka ia lebih siap untuk menekuni bidang olahraga tertantu pada saatnya nanti. Jadi, kalau siswa terampil melakukan kegiatan tersebut, maka lebih percaya diri dan merasa mampu melakukan gerakan yang lebih sulit. Kegiatan-kegiatan yang relevan dengan perkembangan siswa adalah atletik. Atletik memiliki kegiatan yang khas yakni, jalan, lari,lompat dan lempar. Kegiatan ini akan menjadi fundasi bagi siswa dalam berolahraga. Khususnya dalam konteks pendidikan jasmani, perlu ditata secara serius mengenai kegiatan atletik yang bernuansa permainan.
c. Pengertian Pendekatan Bermain Menurut
Wahjoedi
(1999),
“Pendekatan
bermain
adalah
pembelajaran yang diberikan dalam bentuk atau situasi permainan” (hlm. commit to Beltasar user 121). Pendapat lain dikemukakan oleh Tarigan (2001), “Pengajaran
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
45 melalui pendekatan bermain adalah meningkatkan kesadaran siswa tentang konsep bermain melalui penerapan teknik yang tepat sesuai dengan masalah atau situasi dalam permainan sesungguhnya” (hlm. 17). Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa pendekatan bermain merupakan bentuk pembelajaran yang mengaplikasikan teknik ke dalam suatu permainan atau latihan teknik suatu cabang olahraga yang dibentuk dalam model-model permainan. Pendekatan bermain dalam nuansa keriangan dan kesenangan memiliki tujuan yang melekat di dalamnya.
d. Pendekatan Bermain sebagai Media Pengajaran Bagi siswa, bermain merupakan urusan serius, dan keseriusan yang dikaitkan dengan tujuan pendidikan akan memberikan nilai pendidikan. Bermain merupakan cara agar anak mengeksplorasi dan bereksperimen dengan lingkungan anak tinggal. Karena anak akan membentuk atau membangun hubungan-hubungan dengan lingkungannya, orang lain, dan dirinya sendiri. Dengan bermain anak dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya, bagaimana menguasai keterampilan baru, bagaimana cara mendapatkan kepercayaan, cara mengatasi persoalan hidup, yang mana semua itu manfaat dari bermain. Bermain memberikan sesuatu alat atau cara agar anak dapat mengatasi sejumlah situasi hidup yang tak ada habisnya. Bermain merupakan cara paling baik agar anak belajar mengatasi masalah yang ia hadapi dalam dunia nyata. Dengan pendekatan bermain anak dapat belajar pola-pola kehidupan dasar dan memungkinkan anak menerima dan mengembangkan berbagai peran, perasaan, sikap, dan emosinya, serta dapat menampilkan skill dan strategi dalam permainan. Dalam
hal
ini
pendekatan
bermain
digunakan
dalam
menyampaikan materi untuk mempelajari lebih dalam tentang keterampilan dribble bola basket. Karena dengan pendekatan bermain siswa dapat lebih mudah untuk mengerti apa yang disampaikan pengajar, disebabkan siswa melakukannya dengan perasaan senang dan gembira. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
46 e. Pendekatan Bermain untuk Meningkatkan Dribble Bola Basket Pendekatan bermain untuk meningkatkan dribble bola basket yang dimaksud yaitu mempelajari keterampilan dribble bola basket yang sudah dikonsep dalam bentuk-bentuk permainan. Permainan yang diberikan kepada siswa dirancang mulai dari bentuk permainan yang sederhana menuju bentuk permainan yang lebih kompleks. Seperti yang dinyatakan oleh Agus Margono (2010), “Strategi rangkaian permainan adalah bentuk metode pembelajaran yang diurutkan dari bentuk permainan yang sederhana ke urutan permainan yang lebih sulit menuju permainan yang sebenarnya” (hlm. 22). Permainan yang diberikan harus terdapat unsur-unsur yang dapat meningkatkan dribble bola baket. Dalam hal ini permainan yang diberikan kepada siswa telah dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan. Berikut ini adalah beberapa contoh permainan yang dapat meningkatkan keterampilan dribble bola basket. Tabel 1. Bentuk-bentuk Permainan menurut Gehard Stocker Permainan Ujian dribbling
Pelaksanaan Variasi Setiap pemain melakukan 1. Dribbling dengan berbagai berbagai jenis gerakan dribbling bentuk (sambil berdiri, yang biasa dipakai dalam berjalan, berlari) tergantung permainan bola basket, sambil dari kemampuan, selama berusaha sedapat-dapatnya agar kira-kira satu menit (pemain jangan sampai melakukan lain tak boleh saling kesalahan. tersentuh). 2. Jenis dribbling ditentukan: kiri, kanan, silih berganti, tinggi, rendah, dan seterusnya). 3. Setengah pemain melakukan dribbling sambil berdiri atau berlari, sedang setengahnya lagi bergerak melalui rintangan-rintangan yang tidak bergerak. Setelah waktu tertentu peranan berganti. Dribbling dengan pasangan 1. Setiap dua pemain mendapat satu bola. commit to user Seorang melakukan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
47
Dribbling beranting
Pemain baris berbanjar saling berhadapan. Bola dibawa dengan dribbling dengan menempuh lintasan lurus, kemudian bola diserahkan ke pemain paling depan di banjar yang lain. Setelah melakukan dribbling, pemain kembali menempati posisi paling belakang, begitu seterusnya.
commit to user
dribbling sambil lari. Setelah bola 20 kali menyentuh lantai, pemain berhenti lalu mengoperkan bola pada pasangan yang ikut lari mengiringi. 2. Setiap dua pemain mendapat satu bola. Satu mencoba mengganggu dribbling atau merebut bola. Jika bola berhasil direbut, peranan berganti. 3. Setisp pemain mendapat bola. Sambil melakukan dribbling, masing-masing pemain berusaha menggagalkan dribbling pemain lawan sebanyak mungkin. 1. Dribbling bolak-balik. Setiap pemain melakukan dribbling menuju sebuah tanda lalu kembali dan memberikan bola pada pemain berikutnya. Lintasan lurus. 2. Dribbling melingkar. Para pemain melakukan dribbling sambil bergerak melingkar. 3. Dribbling mengular (zigzag). a. Dengan susunan pemain seperti awal, ditaruh rintanganrintangan benda pada lintasan gerak dribbling. b. Pemain dari regu sendiri menjadi rintangan, tetapi tanpa mengganggu dribbling teman. c. Pemain yang berdiri sebagai rintangan berusaha merebut bola dari pemain yang
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
48
Hitam lawan putih
Tukar tempat
Menerobos
Pemain dibagi dalam dua regu. Semua pemain berdiri ditempat dan salah satu regu melakukan dribbling. Wasit/guru menyerukan nama salah satu regu (misalnya: ‘Hitam!’), dan regu yang dipanggil semua harus berusaha kembali ke daerah sendiri sambil dribbling. Pemain regu ‘Putih’ mengejar sambil dribbling dan berusaha merebut bola lawan sebanyak mungkin, tetapi tanpa sampai menyentuh tubuh lawan. Pemain dibagi menjadi beberapa regu. Setiap pemain dari masingmasing regu berusaha melakukan dribbling tanpa terputus sampai ke garis batas seberang, tanpa menyentuh pemain lain dari regu sendiri maupun regu lawan. Setiap pemain dari satu regu secara berturut-turut berusaha melakukan dribbling sambil melampaui seorang pemain regu lawan. Lapangan permainan dibagi secara memanjang dalam dua atau tiga jalur lintasan. Pada setiap lintasan berdiri dua regu berhadap-hadapan, masing-masing di belakang gaaris batas. Pemain pertama satu regu bermain melawan pemain pertama regu yang lain. Apabila percobaan menerobos sambil dribbling berhasil (atau gagal), peranan bertukar mulai dari sisi seberang. Penerobosan baru dinilai berhasil, jika pemain yang melakukan dribbling berhasil sampai di tepi seberang.
commit to user
melakukan dribbling, tetapi tanpa boleh beranjak dari tempat masing-masing. 1. Perubahan posisi awal (berjongkok, bersila, dan sebagainya – perbesar jarak antara masingmasing pemain). 2. Para pemain dari regu yang melarikan diri harus menembus rintangan yang dibuat dari pemain lawan.
1. Dribbling ditentukan: kiri, kanan, atau silih berganti. 2. Dribbling lewat gawang yang semakin dipersempit.
1. Pemain yang bertahan melipat tangan di punggung lalu berusaha menghalang-halangi terobosan pemain yang melakukan dribbling. 2. Pemain yang bertahan mengambil sikap pertahanan. 3. Pasangan pemain berikut ikut maju ke lapangan dan beraksi sebagai blocking. 4. Seperti pada poin 3, tetapi dengan mengambil alih penjagaan. Pasangan pemain dari pembawa bola memblok salah satu pemain yang berusaha mencegah. 5. Semua pasangan pemain turun ke lapangan dan berfungsi sebagai blok:
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
49 a. Tanpa mengambil alih penjagaan. b. Dengan mengambil alih penjagaan. 6. Bola yang sedang didribbling boleh dioperkan pada pemain seregu, tetapi pemain ini tak boleh melakukan dribbling.
Tabel 2. Bentuk-bentuk Permainan menurut Keven A. Prusak Permainan Tepukan dribble tercepat
Dribble jatuh bangun
Tujuan Pelaksanaan 1. Pemanasan otot besar, 1. Pasang-pasangkan siswa. Semua siswa bergerak di separuh tendon, dan ligamen serta lapangan, men-dribble sambil mempersiapkan tubuh mencoba menepuk siswa lain yang untuk latihan kelenturan menjadi pasangannya dan atau kegiatan-kegiatan menghindar agar tidak ditepuk. yang lebih berat Pemain yang berhasil ditepuk berikutnya. harus keluar dan mendapat 2. Mempraktikkan hukuman, setelah itu baru boleh keterampilan men-dribble mengikuti permainan kembali. dalam situasi yang menyerupai permainan 2. Jika kedua siswa saling tertangkap pada saat yang bersamaan, kedua bola basket. siswa tersebut harus keluar. Jika 3. Mengenal keadaan yang siswa kehilangan kontrol dan mendesak dan kompetisi keluar dari garis yang sudah ringan. ditentukan, dia harus keluar. 1. Mempraktikkan gerak 1. Pada masing-masing separuh lapangan, letakkan kerucutdribble sambil memeriksa kerucut atau botol minuman sekitar. dengan jumlah yang sama dengan 2. Melatih kewaspadaan posisi berdiri. terhadap lingkungan 2. Bagi siswa menjadi 2 atau 4 sekitar. kelompok. Para pemain dari 3. Bertanding sebagai tim kelompok pertama men-dribble sambil berusaha bola, sementara tangan kidalnya mencapai satu tujuan merobohkan kerucut-kerucut atau bersama. botol minuman sebanyak mungkin. Jika pemain kehilangan kontrol bola, dia harus mengembalikan kerucut ke posisi berdiri sebelum mengambil dan men-dribble bola lagi. commit to user 3. Pemain-pemain dari kelompok
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
50
Hiu dan ikan teri
Dribble dua bola
kedua men-dribble bola, sementara tangan kidalnya mengembalikan kerucut-kerucut ke posisi berdiri. Jika pemain kehilangan kontrol bola, maka dia harus merobohkan lagi kerucutnya sebelum mengambil bola dan men-dribblenya lagi. 4. Setelah permainan berhenti, berikan satu angka kepada kelompok kedua untuk masingmasing kerucut yang masih berdiri. 1. Mempratikkan 1. Instruksikan kepada siswa untuk keterampilan-ketrampilan mengambil bola dan berbaris di bertahan dan menyerang. sepanjang garis tepi lapangan ( 2. Menyusun strategi saat sebagai “teri”). Pilih tiga atau bermain. lima sebagai “hiu” dan posisikan 3. Mempraktikan dribble mereka di sekitar lapangan melewati pemain tengah. bertahan. 2. Hiu-hiu akan bertahan dari ikan 4. Mempraktikkan teri saat ikan teri mencoba menpergantian arah dan dribble menyeberangi garis tepi langkah. lapangan hiu. Sementara itu hiu harus mencoba menghentikan ikan teri dengan mencuri bola. 3. Jika hiu berhasil mencuri bola maka ia mendapat satu point. Dan ikan teri yang kehilangan bola harus meletakkan bola di tepi lapangan. 4. Ikan teri yang berhasil melewati lapangan hiu tanpa tercuri bolanya mendapatkan 1 point. 1. Mempraktikkan men- 1. Instruksikkan para siswa untuk dribble dengan kedua berpasangan. Jelaskan bahwa tangan secara bersamaan. mereka akan melakukan “kontes 2. Belajar memfokuskan melotot”. perhatian lebih dari hal 2. Instruksikan siswa untuk sekaligus. mengambil dua bola dan menyebar ke seluruh lapangan. Instruksikan kepada mereka untuk memegang bola dengan kedua telapak tangan dan mulai mendribblenya sambil saling commit to user memandang pasangannya.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
51
Dribble dan konsentrasi
1. Mempraktikkan dribble sambil memandang sekitar. 2. Mengembangkan keterampilan dribble. 3. Bertanding dalam kegiatan seperti permainan bola basket sesungguhnya.
Dribble hulahup
1. Mempraktikkan keterampilan dribble dan kontrol bola. 2. Mempelajari pengaturan jarak dan berlatih bertanggung jawab dalam ruang gerak masingmasing. 3. Merespons dan mendengarkan instruksi. 4. Belajar mengawasi lapangan dan mengambiil keputusan serta melakukan penyesuaian saat dalam permainan sambil mempraktikkan keterampilan.
3. Siswa yang kehilangan kontrol bola, berkedip atau melihat ke arah lain kehilangan 1 point. 1. Instruksikan kepada siswa untuk berpasang-pasangan. Jelaskan bahwa mereka akan melakukan “kontes melotot”. 2. Instruksikan para siswa untuk menghadap ke arah rekannya dan saling memandang (kontak mata dengan kepala tegak) sambil melakukan dribble di tempat. Siswa yang kehilangan kontrol bola, atau melihat ke arah lain harus mengulangi lagi. 3. Sebagai variasi tantanglah mereka untuk bergerak ke kiri, kanan, depan, atau belakang (keduanya tetap sambil berpandangan). 1. Instruksikan para siswa untuk meletakkan hulahup di lantai, mengatur jarak secukupnya di antaranya. 2. Mintalah siswa-siswa mulai mendribble di antara hulahup di seluruh penjuru ruang dengan menggunakan teknik-teknik dribble yang benar. Instruksikan kepada mereka untuk berhenti dan mencari hulahup paling dekat tempat mereka akan melakukan salah satu kegiatan yang diberikan kemudian. 3. Setiap 10 sampai 30 detik, berikan aba-aba lisan untuk berganti kegiatan.
Tabel 3. Bentuk-bentuk Permainan menurut Hannes Neumann Permainan Dribbling beranting
Tujuan Pelaksanaan Melatih dribbling Pemain dibagi dalam 2 kelompok yang secara cepat dengan sama banyak jumlahnya. Pemain commit user pertama masing-masing kelompok tangan kanan kanan dan to membawa bola ke seberang lapangan, kiri
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
52
Dribbling sambil menepis bola lawan
Menepuk pemain lawan
Dribbling secara menyilang
Sprint beranting
lalu kembali sambil membawa bola dengan tangan kiri. Penyerahan bola pada pemain berikut harus dilakukan di belakang garis start. Melindungi bola yang Kumpulkan pemain sebanyak mungkin dibawa dengan tubuh. di lapangan, masing2 dengan sebuah Melepaskan pandangan bola. Semua melakukan dribbling secara dari bola untuk serempak, sambil berusaha menepis bola memperhatikan situasi pemain lain. Tetapi gerakan dribbling permainan tidak boleh sampai terputus. Pemain yang bolanya berhasil ditepis pemain lain, harus berhenti bermain. Lapangan permainan dipersempit apabila jumlah pemain semakin berkurang. Melatih dribbling Lapangan permainan dibagi-bagi dalam dengan tangan kanan beberapa petak yang tidak terlalu besar. dan kiri. Mengubah- Pemain yang mendapat giliran dribbling ubah tempo gerak harus berusaha menepuk seorang lawan dribbling. Melepaskan yang bergerak tanpa bola. Pemain yang pandangan dari bola melakukan dribbling harus bergerak tanpa kehilangan kontrol terhadap bola. Pemain lawan boleh mengelak dan lari dalam batas-batas petak permainan mereka. Keduanya bertukar peranan apabila pengejaran berakhir dengan tepukan, atau apabila ternyata masih tetap tak berhasil meski sudah agak lama. Melatih kemahiran Pemain dibagi dalam 4 kelompok. dribbling dengan tempo masing-masing kelompok ditempatkan berubah-ubah dan tanpa pada setiap sudut lapangan. Pemain (1) dan (2) mendapat bola. Pada saat aba-aba melihat bola diberikan, keduanya serentak melakukan dribbling secara diagonal menuju kelompok di sudut seberang. Sesampai di sana bola dioperkan pada pemain terdepan. Pemain ini begitu mendapat aba-aba harus melakukan dribbling ke arah yang berlawanan, dan begitu seterusnya. Kedua pemain yang sedang melakukan dribbling harus berjaga-jaga, jangan sampai bertubrukan di titik tengah. Jadi mereka harus mempercepat atau memperlambat gerakan dribbling. Mengubah tempo saat Pemain dibagi dalam kelompok yang commit to user dribbling masing-masing terdiri dari 4 orang.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
53 Semua pemain dalam kelompok melakukan dribbling. Pemain yang berada di ujung belakang kelompok harus berlari cepat mendahului tanpa kehilangan kontrol terhadap bola yang dibawa, dan begitu terus susul-menyusul.
B. Kerangka Berpikir Pada awal pembelajaran dribble bola basket, guru masih menggunakan pembelajaran konvensional, hal ini mengakibatkan siswa terlihat cepat bosan dalam mengikuti pelajaran dan sulit menyerap informasi yang diberikan. Keaktifan pun kurang ditunjukkan oleh siswa di dalam kegiatan pembelajaran. Hal itu disebabkan model pembelajaran konvensional yang diterapkan oleh guru, guru
lebih
menekankan
pada
terselesainya
materi
pelajaran
daripada
memperhatikan tingkat kemampuan siswa dalam memahami dan menguasai materi yang disampaikan. Hal ini menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa. Pendekatan pembelajaran merupakan suatu cara yang diterapkan untuk memudahkan seorang guru memberikan materi pelajaran kepada siswa dengan cara-cara tertentu dan efektif agar materi dapat diterima dan dikuasai oleh siswa. Banyak pendekatan pembelajaran yang dapat diterapkan untuk meningkatkan hasil belajar siswa, salah satunya adalah dengan pendekatan bermain. Pembelajaran dribble bola basket dengan pendekatan bermain merupakan cara belajar, dimana tugas ajar yang diberikan disajikan dalam bentuk permainan. Dalam hal ini teknik dribble bola basket dipelajari melalui bentuk-bentuk permainan yang telah disusun. Bentuk-bentuk permainan tersebut sudah dikonsep berdasarkan referensi yang ada kemudian dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan. Maksud dan tujuan pembelajaran dribble bola basket melalui pendekatan bermain adalah untuk memudahkan siswa dalam memahami dan mempelajari keterampilan maupun konsep dribble bola basket dengan baik dan benar. Di samping itu juga untuk meningkatkan keaktifan siswa di dalam mengikuti proses pembelajaran, dikarenakan pembelajaran telah dikonsep dalam situasi yang senang dan gembira. Pada akhirnya semua itu nanti ditujukan agar dapat commit to user meningkatkan hasil belajar siswa.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
54 Berdasarkan kajian teori di atas, maka dikemukakan kerangka berpikir bahwa pendekatan bermain dalam proses pembelajaran dribble bola basket diharapkan dapat memperbaiki dan meningkatkan kualitas dan hasil belajar dribble bola basket siswa, sehingga tujuan pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan dapat tercapai secara optimal. Secara skematis alur dari kerangka beripikir tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Kondisi awal
Tindakan
Pembelajaran konvensional
Pembelajaran dengan pendekatan bermain
Siklus I Dengan target, hasil belajar siswa dapat meningkat mencapai 50% Nilai KKM= 72
Kondisi akhir
Hasil belajar dribble bola basket rendah
Siklus II Dengan target, hasil belajar siswa dapat meningkat mencapai 70% Nilai KKM= 72
Hasil belajar dribble bola basket siswa meningkat
Gambar 1. Kerangka Berpikir
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
55 BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Ngemplak, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali.
2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Nopember sampai Desember tahun 2011.
B. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Setiap tindakan upaya pencapaian tujuan dirancang dalam satu unit sebagai satu siklus.
C. Persiapan Penelitian Tindakan Kelas Persiapan sebelum PTK dilaksanakan, dibuat berbagai instrument yang dikenakan untuk perlakuan dalam PTK, yaitu: 1. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). 2. Lembaran penilaian dan lembaran observasi siswa.
D. Subjek Penelitian Subjek yang diteliti adalah siswa kelas X-1 SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 35 siswa yang terdiri dari 9 siswa putra dan 26 siswa putri.
E. Sumber Data Data yang didapatkan dalam penelitian ini adalah berupa skor commit yang to usertelah dikelompokkan berdasarkan kemampuan siswa dan hasil observasi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
56 aspek-aspek yang diobservasi. Sumber data dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah sebagai berikut : 1. Siswa, untuk mendapatkan data evaluasi belajar dribble bola basket melalui pendekatan bermain pada siswa kelas X-1 SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali tahun pelajaran 2011/2012. 2. Guru,
sebagai
kolaborator,
untuk
melihat
tingkat
keberhasilan
pembelajaran dribble bola basket melalui pendekatan bermain pada siswa kelas X-1 SMA Negeri 1 Ngemplak Boyolali tahun ajaran 2011/2012.
F. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini antara lain sebagai berikut: 1. Observasi. Observasi dilakukan untuk memperoleh data tentang aktivitas siswa selama mengikuti proses pembelajaran dribble bola basket melalui pendekatan bermain. 2. Tes, untuk mengukur seberapa jauh hasil yang diperoleh siswa setelah pemberian tindakan. Tes disusun dan dilakukan untuk memperoleh data tentang hasil keterampilan dribble bola basket siswa. 3. Wawancara, digunakan untuk mendapatkan data pendukung yang ditujukan kepada guru yang melaksanakan kegiatan pembelajaran dan juga beberapa siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung. Secara terperinci teknik pengumpulan data pada penelitian ini dapat dideskripsikan dalam tabel berikut : Tabel 4. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
1.
Sumber Jenis Data Data Siswa Hasil keterampilan dribble bola basket (hasil)
2.
Siswa
No.
Teknik Pengumpulan Test praktik
Instrumen
Tes keterampilan dribble bola basket
Unjuk kerja praktik Lembar observasi Kemampuan dan pengamatan melakukan dribble bola basket (proses) commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
57 3.
Siswa
Aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung (perilaku)
Pengamatan
Lembar observasi
4.
Siswa
Pemahaman tentang konsep materi pembelajaran
Tes tertulis
Soal-soal dribble bola basket
G. Uji Validitas Data Trianggulasi merupakan cara yang paling umum digunakan bagi peningkatan validitas data dalam penelitian. Trianggulasi yang digunakan yaitu : (1) Trianggulasi data, (2) Trianggulasi sumber, (3) Trianggulasi metode. Validitas data dalam Penelitian Tindakan Kelas ini menggunakan : 1. Trianggulasi data, yaitu data yang sama akan lebih mantap kebenaranya bila digali dari beberapa sumber data yang berbeda. 2. Trianggulasi sumber, yaitu mengkroscekkan data yang diperoleh dengan informan atau nara sumber yang lain baik dari siswa, guru lain, atau pihakpihak yang lain (Kepala Sekolah, rekan guru, orang tua/wali murid). 3. Trianggulasi metode, yaitu mengumpulkan data dengan metode yang berbeda agar hasilnya lebih mantap (metode observasi, tes) sehingga didapat hasil yang akurat mengenai subjek.
H. Analisis Data Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan siklus PTK dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan teknik prosentase untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran. Data yang dianalisis di dalam penelitian ini meliputi: 1. Keterampilan dribble bola basket siswa, yaitu dengan menganalisis hasil tes dribble bola basket siswa kemudian dikategorikan dalam klasifikasi skor yang telah ditentukan. 2. Aktivitas belajar siswa, yaitu dengan menggunakan lembar observasi siswa saat kegiatan pembelajaran commit berlangsung. to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
58 3. Pemahaman materi siswa, yaitu dengan tes tertulis soal-soal dribble bola basket.
I. Prosedur Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar dribble bola basket. Langkah pertama yang dilakukan adalah menentukan metode yang digunakan dalam penelitian, yaitu penelitian tindakan kelas (PTK). Setiap tindakan upaya pencapaian tujuan tersebut dirancang dalam satu unit sebagai satu siklus. Setiap siklus terdiri atas empat tahap, yakni: (1) perencanaan tindakan; (2) pelaksanaan tindakan; (3) observasi dan interprestasi; (4) analisis dan refleksi untuk perencanaan siklus berikutnya. Tahaptahap pelaksanaan PTK ini bisa dilihat dari gambar di bawah ini:
perencanaan
Siklus I
refleksi
pelaksanaan
pengamatan
perencanaan
Siklus II
refleksi
pelaksanaan
pengamatan Gambar 2. Tahap-tahap Penelitian
1. Rancangan Siklus I a. Tahap Perencanaan Pada tahap ini peneliti dan kolaborator menyusun skenario pembelajaran. Adapun tahapan tersebut terdiri dari: 1) Melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui kompetensi dasar yang to userpembelajaran penjasorkes. akan disampaikan kepadacommit siswa dalam
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
59 2) Membuat rencana pembelajaran dengan mengacu pada tindakan (treatment) yang diterapkan dalam PTK, yaitu pembelajaran dribble bola basket melalui pendekatan bermain. 3) Menyususn instrument penilaian yang digunakan dalam siklus PTK.
4) Menyusun alat evaluasi pembelajaran. 5) Menyiapkan media yang diperlukan untuk membantu pengajaran. b. Tahap Pelaksanaan Pada
tahap
pelaksanaan,
kegiatan
yang
dilakukan
adalah
melaksanakan hal-hal yang direncanakan dalam tahap perencanaan, yaitu melaksanakan skenario pembelajaran yang telah direncanakan. Langkahlangkah skenario pembelajaran tersebut pembelajaran tersebut antara lain: 1) Menjelaskan materi yang akan diajarkan, yaitu dribble bola basket. 2) Melakukan pemanasan. 3) Melaksanakan pembelajaran dribble bola basket melalui penerapan pendekatan bermain, yaitu menerapkan bentuk-bentuk permainan yang telah disusun di dalam rencana pelaksanaan pembelajaran. 4) Melakukan pendinginan. 5) Evaluasi pembelajaran.
c. Pengamatan Tindakan Pengamatan dilakukan terhadap: (1) hasil keterampilan dribble bola basket siswa baik yang ditunjukkan selama melakukan unjuk kerja maupun tes di akhir siklus, (2) aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung, (3) pemahaman siswa terhadap materi dribble bola basket secara tertulis.
d. Tahap Evaluasi (Refleksi) Refleksi merupakan uraian tentang prosedur analisis terhadap hasil penelitian dan refleksi berkaitan dengan proses dan dampak tindakan commit to user perbaikan yang dilaksanakan serta kriteria dan rencana bagi siklus tindakan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
60 berikutnya. Prosentase indikator pencapaian keberhasilan PTK dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 5. Prosentase Target Capaian Prosentase target capaian Aspek yang dinilai
Hasil belajar dribble bola basket
Kondisi awal
Siklus 1
Siklus 2
31,42 %
50 %
70 %
2. Rancangan siklus II Pada siklus II perencanaan tindakan dikaitkan dengan hasil yang telah dicapai pada tindakan siklus I sebagai upaya perbaikan dari siklus tersebut dengan materi pembelajaran sesuai dengan silabus mata pelajaran pendidikan jasmani. Demikian juga termasuk perwujudan tahap pelaksanaan, observasi, serta analisis dan refleksi yang juga mengacu pada siklus sebelumnya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
61 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Kondisi Awal Sebelum Tindakan penelitian diterapkan, terlebih dahulu dilaksanakan kegiatan survey awal untuk mengetahui kondisi sebenarnya serta mencari informasi tentang kendala yang dihadapi dalam proses pembelajaran dribble bola basket di SMA Negeri 1 Ngemplak khususnya kelas X-1. Kegiatan survey awal dilakukan sebagai observasi awal untuk mengetahui seberapa besar aktivitas dan hasil belajar dribble bola basket siswa sebelum diberi tindakan, yaitu berupa pembelajaran dribble bola basket dengan pendekatan bermain. Kondisi awal diukur melalui tes unjuk kerja, observasi, dan tes tertulis. Setelah peneliti melakukan pendekatan dengan guru penjasorkes di SMA tersebut dan mengamati keadaan siswa melalui observasi pembelajaran, peneliti menemukan bahwa pembelajaran bola basket pada materi dribble masih dirasa sulit oleh siswa. Hal ini menyebabkan aktivitas dan hasil belajar siswa menjadi kurang sehingga nilai pelajaran penjasorkes tidak optimal. Berdasarkan nilai tes dribble bola basket sebelum tindakan penelitian, dapat diketahui bahwa prosentase ketuntasan hasil belajar siswa masih tergolong rendah. Hal tersebut dilihat pada tabel 6 berikut di bawah ini: Tabel 6. Nilai Kemampuan Dribble Bola Basket Siswa Kelas X-1 SMA Negeri 1 Ngemplak pada Kondisi Awal. No.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Nama Siswa
Agung Apri P Aisah Uswatun Khasanah Anis Nur Laili Ari Wahyu Saputro Danang Pratama Dhebi Oftafiani Dwi Antasari Elen Rio Edisaputro Elita Yuniar
Hasil Capaian (detik) 12,7 L 19,4 P 17,4 P 16,9 L 15,1 L 18,1 P 20,7 P 12,4 L commit to user 18,5 P L/P
Nilai
25 10 15 15 15 15 5 25 15
Nilai Keterangan Proses
20 20 15 15 15 15 15 20 10
Tuntas BT BT BT BT BT BT Tuntas BT
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
62 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35.
Endah Kuswardani Endah Wahyuningsih Eni Purwanti Erfani Permata Sari Fitri Rahayu Hufa Indracahya Ika Novi Susanti Isnaini Lathifatun N Muh. Aji Sholeh Muh. Chaerudin Muh. Irwan Suryo N Noviana Wulansari Nuha Marzuqna Rani Kiki Adhisty Sevi Avianingsih Senopati Sawung P Siska Rini Pl Sri Lestari Sri Wahyuni Tria Miftaqul Jannah Umi Hanifah Utik Lestari Widoningsih Sulastri Windhy Erizha Maulina Yayan Dwi Sutarni Yurika Prastiana Rata-rata
P P P P P L P P L L L P P P P L P P P P P P P P P P
16,8 17,4 25,7 23,6 15,5 12,3 18,5 22,5 14,7 13,8 13,6 23,3 16,6 16,9 15,7 10,4 18,6 19,6 19,6 13,4 16,3 15,5 15,4 13,9 16,9 16,8
20 15 5 5 20 25 15 5 20 20 5 5 20 20 20 25 15 10 10 25 20 20 20 25 20 20 16,28
15 15 10 10 20 20 15 10 20 20 20 10 15 15 10 20 15 15 15 10 15 15 20 20 15 15 15,57
BT BT BT BT Tuntas Tuntas BT BT BT Tuntas BT BT BT BT Tuntas Tuntas BT BT BT Tuntas BT Tuntas Tuntas Tuntas BT BT
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa hasil belajar keterampilan dribble bola basket siswa kelas X-1 SMA Negeri 1 Ngemplak masih sangat kurang, hanya 11 siswa atau 31,42% siswa yang mampu tuntas melaksanakan tes keterampilan dribble bola basket dengan standar ketuntasan yang telah ditentukan. Standar waktu ketuntasan bagi siswa laki-laki adalah 13 detik dan siswa perempuan adalah 15 detik. Selain hasil kemampuan dribble bola basket, peneliti juga melakukan pengamatan untuk mengetahui aktivitas belajar siswa sesuai dengan indikator perilaku yang diharapkan. Dari pengamatan yang dilakukan dapat diketahui commit to user bahwa aktivitas belajar dribble bola basket siswa kelas X-1 SMA Negeri 1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
63 Ngemplak masih tergolong rendah. Rendahnya aktivitas belajar dapat dilihat pada tabel 7 berikut di bawah ini: Tabel 7. Nilai Aktivitas Belajar Siswa Kelas X-1 SMA Negeri 1 Ngemplak pada Kondisi Awal. No.
Perilaku yang Diharapkan
Nama Siswa
Ks
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33.
Kj
M
S
Pd
2 2 2 Agung Apri P 2 3 2 Aisah Uswatun Khasanah 3 2 2 Anis Nur Laili 3 1 2 Ari Wahyu Saputro 3 1 2 Danang Pratama 2 1 1 Dhebi Oftafiani 2 2 3 Dwi Antasari 1 2 2 Elen Rio Edisaputro 1 2 2 Elita Yuniar 2 2 2 Endah Kuswardani 3 2 2 Endah Wahyuningsih 3 1 1 Eni Purwanti 3 1 1 Erfani Permata Sari 3 1 2 Fitri Rahayu 3 1 1 Hufa Indracahya 2 1 1 Ika Novi Susanti 1 2 2 Isnaini Lathifatun N 3 1 2 Muh. Aji Sholeh 3 1 2 Muh. Chaerudin 1 1 1 Muh. Irwan Suryo N 1 1 1 Noviana Wulansari 3 1 2 Nuha Marzuqna 1 1 1 Rani Kiki Adhisty 1 1 1 Sevi Avianingsih 3 2 2 Senopati Sawung P 3 1 1 Siska Rini Pl 2 1 1 Sri Lestari 1 1 1 Sri Wahyuni 3 1 1 Tria Miftaqul Jannah 2 2 2 Umi Hanifah 2 3 2 Utik Lestari commit to 1 1 user3 Widoningsih Sulastri 1 1 1 Windhy Erizha Maulina
3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 1 2 2 3 3 2 2
3 3 2 1 1 3 3 2 2 3 2 2 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 3 2 2 1
Skor
Nilai
12 12 12 9 9 9 12 9 9 12 12 9 9 9 9 9 9 9 9 6 6 9 6 6 12 9 6 6 9 12 12 9 6
24 24 24 18 18 18 24 18 18 24 24 18 18 18 18 18 18 18 18 12 12 18 12 12 24 18 12 12 18 24 24 18 12
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
64 1 2 1 1 1 6 12 2 3 3 2 2 12 24 Rata-rata 18,34 Ks: Kerjasama; Kj: Kejujuran; M: Menghargai; S: Semangat; Pd: Percaya Diri 34. 35.
Yayan Dwi Sutarni Yurika Prastiana
Pada kondisi awal ini peneliti juga menggali data melalui tes tertulis untuk mengetahui hasil belajar siswa secara tertulis atau kognitif tentang materi dribble bola basket. Dari angket soal yang diberikan, diperoleh data hasil belajar siswa pada tabel 8 di bawah ini: Tabel 8. Nilai Tes Tertulis Siswa Kelas X-1 SMA Negeri 1 Ngemplak pada Kondisi Awal. No.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27.
Nama Siswa
Skor
7 Agung Apri P 10 Aisah Uswatun Khasanah 10 Anis Nur Laili 6 Ari Wahyu Saputro 5 Danang Pratama 7 Dhebi Oftafiani 6 Dwi Antasari 5 Elen Rio Edisaputro 6 Elita Yuniar 8 Endah Kuswardani 9 Endah Wahyuningsih 6 Eni Purwanti 5 Erfani Permata Sari 5 Fitri Rahayu 6 Hufa Indracahya 6 Ika Novi Susanti 7 Isnaini Lathifatun N 8 Muh. Aji Sholeh 8 Muh. Chaerudin 7 Muh. Irwan Suryo N 6 Noviana Wulansari 6 Nuha Marzuqna 5 Rani Kiki Adhisty 5 Sevi Avianingsih 6 Senopati Sawung P Siska Rini Pl commit to user 7 8 Sri Lestari
Nilai
14 20 20 12 10 14 12 10 12 16 18 12 10 10 12 12 14 16 16 14 12 12 10 10 12 14 16
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
65 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35.
6 7 5 7 7 5 7 6
Sri Wahyuni Tria Miftaqul Jannah Umi Hanifah Utik Lestari Widoningsih Sulastri Windhy Erizha Maulina Yayan Dwi Sutarni Yurika Prastiana Rata-rata
12 14 10 14 14 10 14 12 13,14
Berdasarkan ketiga data pada kondisi awal di atas dapat diketahui nilai hasil belajar siswa secara keseluruhan pada materi dribble bola basket pada kondisi awal. Nilai tersebut dapat dilihat pada tabel 9 di bawah ini: Tabel 9. Nilai Hasil Belajar Dribble Bola Basket Siswa Kelas X-1 SMA Negeri 1
14 24 L 20 24 P 24 20 P 12 18 L 10 18 L 14 18 P 12 24 P 10 18 L 12 18 P 16 24 P 18 24 P 12 18 P 10 18 P 10 18 P 12 18 L 12 18 P 14 18 P 16 18 L 16 18 Lcommit to user 14 12 L
Produk
Agung Apri P Aisah Uswatun Khasanah Anis Nur Laili Ari Wahyu Saputro Danang Pratama Dhebi Oftafiani Dwi Antasari Elen Rio Edisaputro Elita Yuniar Endah Kuswardani Endah Wahyuningsih Eni Purwanti Erfani Permata Sari Fitri Rahayu Hufa Indracahya Ika Novi Susanti Isnaini Lathifatun N Muh. Aji Sholeh Muh. Chaerudin Muh. Irwan Suryo N
L/P
Proses
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.
Nama Siswa
Psikomotor Afektif
No.
Kognitif
Ngemplak pada Kondisi Awal.
Nilai Akhir
20 20 15 15 15 15 15 20 10 15 15 10 10 20 20 15 10 20 20 20
25 10 15 15 15 15 5 25 15 20 15 5 5 20 25 15 5 20 20 5
83 74 78 60 58 62 56 73 55 75 72 45 43 68 75 60 47 74 74 51
Ket
Tuntas Tuntas Tuntas BT BT BT BT Tuntas BT Tuntas Tuntas BT BT BT Tuntas BT BT Tuntas Tuntas BT
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
66 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35.
Noviana Wulansari Nuha Marzuqna Rani Kiki Adhisty Sevi Avianingsih Senopati Sawung P Siska Rini Pl Sri Lestari Sri Wahyuni Tria Miftaqul Jannah Umi Hanifah Utik Lestari Widoningsih Sulastri Windhy Erizha Maulina Yayan Dwi Sutarni Yurika Prastiana Rata-rata
P P P P L P P P P P P P P P P
12 12 10 5 12 18 15 20 10 12 15 20 10 12 10 20 12 24 20 25 14 18 15 15 16 12 15 10 12 12 15 10 14 18 10 25 10 24 15 20 14 24 15 20 14 18 20 20 10 12 20 25 14 12 15 20 12 24 15 20 13,14 18,34 15,57 16,28
39 65 57 52 71 62 53 49 67 69 73 72 67 61 71 63,2
BT BT BT BT BT BT BT BT BT BT Tuntas Tuntas BT BT BT
Berdasarkan tabel 9 di atas dapat dilihat bahwa nilai mata pelajaran penjasorkes pada materi dribble bola basket masih tergolong kurang. Dari 35 siswa hanya 11 atau 31,42% siswa yang mampu mencapai KKM (KKM=72), itu artinya belum ada separuh dari jumlah siswa yang ada yang dapat tuntas mencapai KKM pada materi tersebut. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka peneliti bersama dengan kolaborator berusaha untuk meningkatkan nilai hasil belajar penjasorkes khususnya pada materi dribble bola basket dengan menerapkan pendekatan bermain. Hal ini dimaksudkan agar nilai hasil belajar Penjasorkes siswa pada materi dribble bola basket lebih optimal dan memuaskan.
B. Deskripsi Hasil Tindakan Di dalam deskripsi hasil penelitian ini akan diungkapkan mengenai proses penelitian yang dilaksanakan dalam dua (2) siklus yang masing-masing siklus terdiri dari empat (4) tahapan, yaitu: (1) tahap perencanaan, (2) tahap pelaksanaan, (3) tahap observasi, dan (4) tahap refleksi. Adapun di dalam pelaksanaan tindakan peneliti berperan langsung sebagai guru yang menerapkan commit todribble user bola basket, guru penjasorkes pendekatan bermain dalam pembelajaran
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
67 SMA Negeri 1 Ngemplak sebagai kolaboratornya. Berikut ini adalah deskripsi hasil tindakan siklus I dan siklus II. 1. Siklus I Siklus I dilaksanakan selama 2 kali pertemuan. Tiap pertemuan terdiri dari 2 jam pelajaran (2 x 45 menit) yang dilaksanakan pada jam pelajaran penjasorkes. Pertemuan pada siklus I ini dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 16 dan 23 Nopember 2011, yang diikuti oleh siswa kelas X-1 sebanyak 35 siswa. Adapun tahapan yang dilaksanakan dalam siklus I adalah sebagai berikut: a. Tahap Perencanaan Tindakan Secara rinci langkah-langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah sebagai berikut: 1) Memilih dan menetapkan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator dengan berpedoman pada Silabus SMA. 2) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang mengacu pada tindakan yang akan diberikan dalam penelitian yaitu pembelajaran dribble bola basket dengan menerapkan pendekatan bermain. 3) Menyusun kriteria penilaian, lembar penilaian, observasi, dan soal tertulis. 4) Mempersiapkan alat dan media pembelajaran.
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan Tahap ini dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan. Pertemuan pertama dan pertemuan kedua masing-masing dilaksanakan selama 2 x 45 menit sesuai jam pelajaran penjasorkes di SMA. 1) Pertemuan Pertama Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 16 Nopember 2011 pada jam pelajaran pertama dan kedua yaitu pukul 07.00 - 08.30 WIB, dengan materi dribble bola basket. Pada kegiatan awal, guru memeriksa kesiapan siswa dan to user mengkondisikan kelas, commit kemudian guru memberi salam, memimpin
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
68 berdo’a, dan melakukan presensi kehadiran siswa. Selanjutnya, guru memberikan instruksi kepada siswa agar melakukan pemanasan. Pemanasan dialokasikan selama 15 menit yang terdiri dari lari mengelilingi lapangan, pemanasan statis, dan pemanasan dinamis. Setelah selesai pemanasan guru melakukan apersepsi yaitu tanya jawab seputar materi yang akan diberikan yaitu dribble bola basket, kemudian penjelasan singkat tentang materi yang akan diajarkan. Kegiatan selanjutnya adalah guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu agar siswa mampu memahami, mempelajari, dan mempraktikkan materi dengan baik dan benar. Kegiatan inti diawali dengan melaksanakan permainan olah bola.
Guru
menjelaskan
tentang permainan
tersebut,
kemudian
dipraktikkan oleh siswa secara berkelompok. Kegiatan selanjutnya guru memberikan petunjuk bagaimana cara melakukan dribble bola basket dengan baik dan benar. Selanjutnya siswa mempraktikkan teknik tersebut di tempat, dengan berjalan, dan berlari. Dalam hal ini siswa dituntut keaktifannya. Kegiatan inti dilanjutkan dengan melaksanakan permainan dribbling beranting. Setelah siswa melakukan permainan secara berkelompok
kemudian
permainan
dilaksanakan
dalam
bentuk
perlombaan dengan tujuan agar siswa lebih bersemangat dan termotivasi. Kemudian permainan yang dilaksanakan selanjutnya adalah permainan menerobos lawan. Permainan ini dapat dilaksanakan dalam bentuk pertandingan. Permainan dapat diulang dengan tidak mengabaikan waktu dan respon dari siswa. Setelah kegiatan inti selesai dilaksanakan, siswa dikumpulkan untuk dievalusai oleh guru mengenai proses pembelajaran. Selesai dilaksanakan evaluasi siswa dipimpin berdo’a dan dibubarkan dengan tertib. 2) Pertemuan Kedua Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 23 commit to user Nopember 2011 pada jam pelajaran pertama dan kedua yaitu pada pukul
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
69 07.00 – 08.30 WIB. Pada pertemuan ini guru memberikan pembelajaran dengan melanjutkan materi pada pertemuan sebelumnya yaitu materi yang telah disusun dalam RPP siklus I. Pelajaran dimulai dengan guru memberi salam kepada siswa, dilanjutkan dengan mengkondisikan kelas, memeriksa kesiapan siswa, memimpin berdo’a dan presensi kehadiran. Kemudian guru memberi instruksi agar siswa melakukan pemanasan. Pemanasan meliputi lari mengelilingi lapangan, pemanasan statis, dan pemanasan dinamis. Permainan hitam hijau diberikan agar pemanasan tidak membosankan. Setelah selesai pemanasan guru mengulang sedikit materi yang telah diberikan pada pertemuan sebelumnya dan kemudian menyampaikan materi yang akan diajarkan. Kegiatan inti dimulai dengan melaksanakan permainan hitam lawan
putih.
Kemudian
permainan
dilaksanakan
dalam
bentuk
perlombaan agar siswa tertantang karena terdapat unsur kompetisi. Permainan yang selanjutnya dilaksanakan yaitu permainan dribbling beranting dengan peraturan yang sudah dimodifikasi dari pertemuan sebelumnya. Setelah permainan selesai dilaksanakan siswa dipersilahkan melakukan latihan dribble dengan cara zig-zag melewati lintasan yang telah disediakan. Kegiatan inti diakhiri dengan melaksanakan tes keterampilan dribble bola basket. Pembelajaran diakhiri dengan mengevaluasi pembelajaran yang telah dilaksanakan. Guru memberi reward kepada siswa terbaik dengan tidak mengabaikan siswa yang lain. Guru menutup pelajaran dengan berdo’a dan diakhiri dengan salam, kemudian siswa dibubarkan dengan tertib.
c. Tahap Pengamatan Tindakan Pengamatan dilakukan oleh peneliti bersama dengan kolaborator, pengamatan dilakukan selama proses pembelajaran. Pada tahap ini yang commityang to user diamati adalah aspek perilaku dimunculkan oleh siswa selama
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
70 pelajaran berlangsung, dan kemampuan siswa dalam mempelajari, memahami, dan menguasai materi yang diajarkan. Dari pengamatan yang telah dilakukan ada beberapa hal yang dapat dikatakan sebagai kelebihan di dalam pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan bermain. Kelebihan-kelebihan tersebut antara lain: 1) Siswa merasa tertarik dengan proses pembelajaran yang dilaksanakan karena tugas ajar yang diberikan dikemas dalam bentuk-bentuk permainan, hal ini terlihat dari respon siswa yang terlihat senang selama pelajaran berlangsung. 2) Perhatian siswa terhadap penjelasan dari guru meningkat meskipun masih ada saja siswa yang tidak memperhatikan, hal ini memudahkan guru dalam menyampaikan materi dan tugas ajar yang harus dipahami dan dipelajari oleh siswa. 3) Siswa merasa bersemangat selama pembelajaran berlangsung, hal ini terlihat dari keaktifan dan respon siswa dalam melaksanakan tugas ajar. 4) Dilihat dari aspek psikomotor, siswa terlihat lebih luwes dalam mempraktikkan dribble bola basket dibandingkan dengan saat kegiatan survey awal yang terlihat masih kaku. Di samping kelebihan, adapun kekurangan-kekurangan dalam pelaksanaan tindakan, kekurangan-kekurangan tersebut antara lain sebagai berikut: 1) Masih terdapat siswa yang datang terlambat dan tidak memperhatikan penjelasan dari guru. 2) Pemanasan yang dilakukan kurang mengena dan variatif, dikarenakan guru meminta salah satu siswa agar memimpin pemanasan. 3) Sikap bersemangat siswa yang berlebihan kadang mengganggu siswa yang lain karena selalu ingin mencoba, sehingga guru harus sering mengatur keadaan kelas. 4) Siswa terkadang lupa melaksanakan tugas ajar dengan baik dan benar dikarenakan terbawa situasi permainan, sehingga guru sering kali commit to user memberikan evaluasi pada sela-sela pelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
71 5) Ada beberapa siswa yang masih kesulitan dalam mempraktikkan tugas ajar. Kelebihan dan kekurangan tersebut di atas dijadikan sebagai tolak ukur keberhasilan tindakan pada siklus I dan refleksi rencana tindakan pada siklus berikutnya. Di samping pengamatan terhadap proses pembelajaran, pengambilan data juga dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah diberi tindakan. Hasil belajar siswa merupakan gabungan dari nilai 3 aspek, yaitu: psikomotor, afektif, dan kognitif, yang kriteria penilaiannya sudah disusun oleh peneliti bersama dengan kolaborator. Adapun data yang diambil terdiri dari: (1) kemampuan dribble bola basket siswa baik yang ditunjukkan selama melakukan unjuk kerja maupun tes keterampilan (psikomotor), (2) aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung (afektif), dan (3) pemahaman siswa terhadap materi dribble bola basket (kognitif). Data-data hasil pengamatan pada siklus I dapat dilihat pada tabeltabel berikut. Nilai hasil kemampuan dribble bola basket siswa kelas X-1 SMA Negeri 1 Ngemplak pada siklus I dapat dilihat pada tabel 10 di bawah ini: Tabel 10. Nilai Kemampuan Dribble Bola Basket Siswa Kelas X-1 SMA Negeri 1 Ngemplak pada Siklus I. No.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.
Nama Siswa
Agung Apri P Aisah Uswatun Khasanah Anis Nur Laili Ari Wahyu Saputro Danang Pratama Dhebi Oftafiani Dwi Antasari Elen Rio Edisaputro Elita Yuniar Endah Kuswardani Endah Wahyuningsih Eni Purwanti Erfani Permata Sari
Hasil L/P Capaian (detik) 11,9 L 15,3 P 14,8 P 14,4 L 13,7 L 18,9 P 18,5 P 11,0 L 19,2 P 15,4 P 16,4 P 20,5 P commit to user 17,6 P
Nilai
Nilai Proses
Keterangan
25 20 25 20 20 15 15 25 10 20 20 10 15
20 20 20 15 15 15 15 20 10 15 15 10 10
Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas BT BT Tuntas BT Tuntas BT BT BT
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
72 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35.
Fitri Rahayu Hufa Indracahya Ika Novi Susanti Isnaini Lathifatun N Muh. Aji Sholeh Muh. Chaerudin Muh. Irwan Suryo N Noviana Wulansari Nuha Marzuqna Rani Kiki Adhisty Sevi Avianingsih Senopati Sawung P Siska Rini Pl Sri Lestari Sri Wahyuni Tria Miftaqul Jannah Umi Hanifah Utik Lestari Widoningsih Sulastri Windhy Erizha Maulina Yayan Dwi Sutarni Yurika Prastiana Rata-rata
P L P P L L L P P P P L P P P P P P P P P P
16,8 11,5 19,4 23,1 14,3 11,5 15,2 23,3 15,9 15,2 14,6 11,8 16,9 18,6 19,6 19,3 16,3 13,4 14,4 14,0 17,0 15,8
20 25 10 5 20 25 15 5 20 20 25 25 20 15 10 10 20 25 25 25 15 20 18,28
20 25 15 10 20 20 20 10 15 15 10 20 15 15 15 10 20 15 20 15 15 10 15,71
BT Tuntas BT BT Tuntas Tuntas BT BT Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas BT BT BT BT BT Tuntas Tuntas Tuntas BT Tuntas
Hasil pengamatan kemampuan dribble bola basket yang dilakukan dengan tes keterampilan dribble bola basket pada siklus I menunjukkan bahwa 18 atau 51,42% siswa berhasil tuntas sesuai dengan standar ketuntasan tes yang telah ditentukan. Standar waktu ketuntasan bagi siswa laki-laki adalah 13 detik dan siswa perempuan adalah 15 detik. Jika pada kondisi awal hanya 11 atau 31,42% siswa yang tuntas tes keterampilan, dengan demikian berarti ada peningkatan 21% dari kondisi awal. Selain pengamatan terhadap kemampuan dribble bola basket pengamatan juga dilakukan untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar siswa sesuai dengan indikator perilaku yang diharapkan. Hasil pengamatan nilai aktivitas belajar siswa tersebut dapat dilihat pada tabel 11 di bawah ini: Tabel 11. Nilai Aktivitas Belajar Siswa Kelas X-1 SMA Negeri 1 Ngemplak commit to user pada Siklus I.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
73 Perilaku yang Diharapkan No. Nama Siswa Skor Nilai Ks Kj M S Pd 2 3 3 1. Agung Apri P 2 2 12 24 2 3 2 2. Aisah Uswatun Khasanah 3 2 12 24 2 3 3 24 12 2 2 3. Anis Nur Laili 3 2 1 4. Ari Wahyu Saputro 1 2 9 18 3 2 1 5. Danang Pratama 1 2 9 18 2 3 2 6. Dhebi Oftafiani 1 1 9 18 2 3 3 7. Dwi Antasari 2 3 12 24 2 3 3 8. Elen Rio Edisaputro 2 2 12 24 3 3 2 9. Elita Yuniar 2 2 12 24 2 3 3 10. Endah Kuswardani 2 2 12 24 2 3 2 11. Endah Wahyuningsih 3 2 12 24 3 2 2 12. Eni Purwanti 1 1 9 18 3 2 2 13. Erfani Permata Sari 1 1 9 18 3 2 1 14. Fitri Rahayu 1 2 9 18 3 3 1 15. Hufa Indracahya 1 1 9 18 3 3 2 16. Ika Novi Susanti 2 2 12 24 3 2 2 17. Isnaini Lathifatun N 1 1 9 18 3 2 2 18. Muh. Aji Sholeh 1 1 9 18 3 2 1 19. Muh. Chaerudin 1 2 6 12 3 3 1 20. Muh. Irwan Suryo N 1 1 6 12 2 3 2 21. Noviana Wulansari 1 1 9 18 2 3 3 22. Nuha Marzuqna 2 3 12 24 1 2 2 23. Rani Kiki Adhisty 2 2 9 18 2 3 2 24. Sevi Avianingsih 1 1 9 18 2 3 3 25. Senopati Sawung P 2 3 12 24 1 2 2 26. Siska Rini Pl 2 2 9 18 1 2 1 27. Sri Lestari 1 1 6 12 1 2 1 28. Sri Wahyuni 1 1 6 12 3 2 1 29. Tria Miftaqul Jannah 1 2 9 18 3 3 2 30. Umi Hanifah 2 2 12 24 3 2 1 31. Utik Lestari 1 2 9 18 3 2 1 32. Widoningsih Sulastri 1 2 9 18 1 2 1 33. Windhy Erizha Maulina 1 1 6 12 3 2 2 34. Yayan Dwi Sutarni 1 1 9 18 2 3 3 35. Yurika Prastiana 2 2 12 24 Rata-rata 19,37 Ks: Kerjasama; Kj: Kejujuran; M: Menghargai; S: Semangat; Pd: Percaya Diri commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
74 Tes tertulis digunakan oleh peneliti untuk mengetahui sejauh mana hasil belajar siswa dengan cara menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah disediakan dalam bentuk soal tertulis. Soal-soal dijawab oleh siswa secara individu. Nilai hasil belajar dari tes tertulis dapat dilihat pada tabel 12 di bawah ini: Tabel 12. Nilai Tes Tertulis Siswa Kelas X-1 SMA Negeri 1 Ngemplak pada Siklus I. No.
Nama Siswa
1. Agung Apri P 2. Aisah Uswatun Khasanah 3. Anis Nur Laili 4. Ari Wahyu Saputro 5. Danang Pratama 6. Dhebi Oftafiani 7. Dwi Antasari 8. Elen Rio Edisaputro 9. Elita Yuniar 10. Endah Kuswardani 11. Endah Wahyuningsih 12. Eni Purwanti 13. Erfani Permata Sari 14. Fitri Rahayu 15. Hufa Indracahya 16. Ika Novi Susanti 17. Isnaini Lathifatun N 18. Muh. Aji Sholeh 19. Muh. Chaerudin 20. Muh. Irwan Suryo N 21. Noviana Wulansari 22. Nuha Marzuqna 23. Rani Kiki Adhisty 24. Sevi Avianingsih 25. Senopati Sawung P 26. Siska Rini Pl 27. Sri Lestari 28. Sri Wahyuni 29. Tria Miftaqul Jannah commit to user 30. Umi Hanifah
Skor
Nilai
8 8 7 10 10 8 10 5 5 8 8 8 10 8 6 6 8 10 8 8 6 7 5 5 5 10 8 10 8 5
16 16 14 20 20 16 20 10 10 16 16 16 20 16 12 12 16 20 16 16 12 14 10 10 10 20 16 20 16 10
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
75 31. 32. 33. 34. 35.
8 7 10 5 10
Utik Lestari Widoningsih Sulastri Windhy Erizha Maulina Yayan Dwi Sutarni Yurika Prastiana Rata-rata
16 14 20 10 20 15,31
Setelah dilakukan pengamatan terhadap 3 aspek penilaian, maka dapat dilihat hasil belajar siswa kelas X-1 SMA Negeri 1 Ngemplak secara keseluruhan pada matei dribble bola basket setelah diberi tindakan pada siklus I pada tabel 13 di bawah ini: Tabel 13. Nilai Hasil Belajar Dribble Bola basket Siswa Kelas X-1 SMA
16 24 L 16 24 P 24 14 P 20 18 L 20 18 L 16 18 P 20 24 P 10 24 L 10 24 P 16 24 P 16 24 P 16 18 P 20 18 P 16 18 P 12 18 L 12 24 P 16 18 P 20 18 L 16 12 L 16 12 L 12 18 Pcommit to user 14 24 P
Produk
1. Agung Apri P 2. Aisah Uswatun Khasanah 3. Anis Nur Laili 4. Ari Wahyu Saputro 5. Danang Pratama 6. Dhebi Oftafiani 7. Dwi Antasari 8. Elen Rio Edisaputro 9. Elita Yuniar 10. Endah Kuswardani 11. Endah Wahyuningsih 12. Eni Purwanti 13. Erfani Permata Sari 14. Fitri Rahayu 15. Hufa Indracahya 16. Ika Novi Susanti 17. Isnaini Lathifatun N 18. Muh. Aji Sholeh 19. Muh. Chaerudin 20. Muh. Irwan Suryo N 21. Noviana Wulansari 22. Nuha Marzuqna
L/P
Proses
Nama Siswa
Psikomotor Afektif
No.
Kognitif
Negeri 1 Ngemplak pada Siklus I. Nilai Akhir
20 20 20 15 15 15 15 20 10 15 15 10 10 20 25 15 10 20 20 20 10 15
25 20 25 20 20 15 15 25 10 20 20 10 15 20 25 10 5 20 25 15 5 20
85 80 83 73 73 64 74 79 54 75 75 54 63 74 80 61 49 78 73 63 45 73
Ket
Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas BT Tuntas Tuntas BT Tuntas Tuntas BT BT Tuntas Tuntas BT BT Tuntas Tuntas BT BT Tuntas
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
76 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35.
Rani Kiki Adhisty Sevi Avianingsih Senopati Sawung P Siska Rini Pl Sri Lestari Sri Wahyuni Tria Miftaqul Jannah Umi Hanifah Utik Lestari Widoningsih Sulastri Windhy Erizha Maulina Yayan Dwi Sutarni Yurika Prastiana Rata-rata
10 18 15 20 10 18 10 25 10 24 20 25 20 18 15 20 16 12 15 15 20 12 15 10 16 18 10 10 10 24 20 20 16 18 15 25 14 18 20 25 20 12 15 25 10 18 15 15 20 24 10 20 15,31 19,37 15,71 18,28
P P L P P P P P P P P P P
63 63 79 73 58 57 54 74 74 77 72 58 74 68,7
BT BT Tuntas Tuntas BT BT BT Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas BT Tuntas
Berdasarkan tabel di atas, maka dapat diketahui nilai hasil belajar dribble bola basket siswa secara keseluruhan setelah diberi tindakan pada siklus I. Dari tabel di atas 21 siswa atau 60% siswa mampu tuntas mencapai KKM (KKM=72). Hal tersebut menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa dibandingkan dengan kondisi awal sebelum diberi tindakan meskipun peningkatannya belum maksimal. Pada kondisi awal hanya 11 atau 31,42% siswa yang mencapai KKM pada materi dribble bola basket, jadi ada peningkatan sebesar 28,58%. Indikator target capaian pada siklus I adalah 50%. Dari hasil belajar siswa yang ditunjukkan pada tabel 11 di atas dengan jumlah siswa yang tuntas mencapai KKM adalah 21 siswa atau 60%, itu artinya target capaian pada siklus I sudah tercapai.
d. Tahap Refleksi Tindakan 1 Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan selama pemberian tindakan dapat diperoleh temuan adanya keberhasilan dalam menerapkan pendekatan bermain dalam pembelajaran dribble bola basket, karena pembelajaran
dikonsep
dalam
bentuk
permainan
yang
bersifat
menyenangkan, sehingga siswa tidak commit to cepat user merasa bosan selama mengikuti pelajaran. Namun di samping adanya keberhasilan, diketahui juga adanya
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
77 kendala ataupun kekurangan dalam pelaksanaan tindakan penelitian. Berdasarkan pengamatan tersebut, peneliti bersama dengan kolaborator membahas solusi guna memperbaiki kekurangan yang masih ada dengan harapan dapat diperoleh hasil belajar yang lebih optimal. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa penelitian pada siklus I perlu dilanjutkan untuk mendapatkan hasil yang maksimal pada siklus berikutnya.
2. Siklus II Siklus II dilaksanakan selama 2 kali pertemuan. Tiap pertemuan terdiri dari 2 jam pelajaran (2 x 45 menit) yang dilaksanakan setiap jam pelajaran penjasorkes. Pertemuan pada siklus II ini dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 30 Nopember 2011 dan Jum’at tanggal 16 Desember 2011, hal ini dikarenakan pada tanggal tanggal 1 s/d 9 Desember 2011 digunakan untuk kegiatan UAS dan pada tanggal 10 s/d 14 Desember 2011 digunakan untuk kegiatan remidial. Pelajaran penjasorkes diikuti oleh siswa kelas X-1 sebanyak 35 siswa. Adapun tahapan yang dilaksanakan dalam siklus II adalah sebagai berikut: a. Tahap Perencanaan Tindakan Berdasarkan hasil refleksi pelaksanaan tindakan pada siklus I, diketahui bahwa ada peningkatan hasil belajar siswa kelas X-1 SMA Negeri Ngemplak tetapi belum maksimal. Hal tersebut ditunjukkan dengan masih ada 14 siswa yang belum tuntas dalam pembelajaran dribble bola basket. Masih terdapat kekurangan di dalam pelaksanaan siklus I tersebut. Dengan berpedoman pada hasil refleksi pada siklus I tersebut maka langkah-langkah yang dilakukan pada tahap perencanaan adalah sebagai berikut: 1) Memilih dan menetapkan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator dengan berpedoman pada Silabus SMA. 2) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang mengacu pada tindakan yang akan diberikan dalam penelitian yaitu pembelajaran dribble bola basket dengan menerapkan pendekatan bermain. commit to userdan soal tertulis. 3) Menyusun lembar penilaian, observasi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
78 4) Mempersiapkan alat media pembelajaran.
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan Tahap ini dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan. Pertemuan pertama dan pertemuan kedua masing-masing dilaksanakan selama 2 x 45 menit sesuai jam pelajaran penjasorkes di SMA. 1) Pertemuan Pertama Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 30 Nopember 2011 pada jam pelajaran pertama dan kedua yaitu pukul 07.00 - 08.30 WIB, dengan materi dribble bola basket. Pada kegiatan awal, guru memeriksa kesiapan siswa dan mengkondisikan kelas, kemudian guru memberi salam, memimpin berdo’a, dan melakukan presensi kehadiran siswa. Selanjutnya, guru memberikan instruksi kepada siswa agar melakukan pemanasan. Pemanasan dialokasikan selama 15 menit yang terdiri dari lari mengelilingi lapangan, pemanasan statis dan dinamis, dan permainan 5 bintang berbanjar. Setelah selesai pemanasan guru melakukan apersepsi yaitu tanya jawab seputar materi yang akan diberikan yaitu dribble bola basket serta penjelasan singkat tentang materi yang akan diberikan. Kegiatan selanjutnya adalah guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu agar siswa mampu memahami, mempelajari, dan mempraktikkan materi dengan baik dan benar. Kegiatan inti dimulai dengan melaksanakan permainan yang langsung mengarah pada teknik dasar dribble bola basket, yaitu permainan hitam putih. Kemudian guru memberikan petunjuk bagaimana cara melakukan dribble bola basket dengan baik dan benar. Selanjutnya siswa mempraktikkan teknik tersebut di tempat, dengan berjalan, dan berlari. Dalam hal ini siswa dituntut keaktifannya. Kegiatan inti dilanjutkan dengan melakukan latihan dribble zig-zag dalam permainan dribbling beranting. Permainan ini bisa dilaksanakan dalam bentuk commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
79 perlombaan dengan tujuan agar siswa lebih termotivasi karena terdapat unsur kompetisi. Setelah kegiatan inti selesai dilaksanakan, siswa dikumpulkan untuk dievalusai oleh guru mengenai proses pembelajaran, kemudian guru membenarkan gerakan-gerakan
yang masih salah. Selesai
dilaksanakan evaluasi siswa dipimpin berdo’a dan dibubarkan dengan tertib. 2) Pertemuan Kedua Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 16 Desember 2011 pada jam pelajaran pertama dan kedua yaitu pada pukul 07.00 – 08.30 WIB. Pada pertemuan ini guru memberikan pembelajaran dengan melanjutkan materi pada pertemuan sebelumnya. Pembelajaran dimulai dengan guru membuka pelajaran dengan salam, dilanjutkan dengan mengkondisikan kelas, memeriksa kesiapan siswa, memimpin berdo’a dan presensi kehadiran. Kemudian guru memberi instruksi agar siswa melakukan pemanasan. Pemanasan meliputi lari mengelilingi lapangan, pemanasan statis, dan pemanasan dinamis. Setelah selesai pemanasan guru bertanya tentang materi yang telah
diberikan
pada
pertemuan
sebelumnya
dan
kemudian
menyampaikan materi yang akan diajarkan. Kegiatan inti pada pertemuan ini diawali dengan mengulang sedikit materi yang diberikan pada pertemuan sebelumnya yaitu langsung pada latihan teknik dasar dribble bola basket guna memantapkan teknik yang telah dikuasai oleh siswa. Kegiatan inti pada pertemuan kedua ini difokuskan pada kompetisi permainan bola basket sederhana dengan peraturan yang telah dimofikasi sebelumnya. Hal-hal yang dimodifikasi meliputi waktu, jumlah pemain, dan peraturan. Siswa dibagi menjadi 4 tim dengan sistem gugur. Setiap tim berusaha memenangkan kompetisi tersebut. Tim yang dapat memenangkan kompetisi akan mendapatkan reward. Kegiatan inti diakhiri dengan melaksanakan tes keterampilan commit to user dribble bola basket.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
80 Pembelajaran diakhiri dengan guru mengevaluasi pembelajaran yang telah dilaksanakan. Guru memberi reward kepada tim terbaik atau tim yang dapat memenangkan kompetisi. Guru menutup pelajaran dengan berdo’a dan diakhiri dengan salam, kemudian siswa dibubarkan dengan tertib.
c. Tahap Pengamatan Tindakan Pengamatan
dilakukan
oleh
peneliti
bersama-sama dengan
kolaborator terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Dari pengamatan yang telah dilakukan dapat diketahui data hasil belajar siswa setelah diberi tindakan pada siklus II. Tabel 14. Nilai Kemampuan Dribble Bola Basket Siswa Kelas X-1 SMA Negeri 1 Ngemplak pada Siklus II. No.
Nama Siswa
Hasil L/P Capaian (detik)
1. Agung Apri P 10,3 L 2. Aisah Uswatun Khasanah 16,2 P 13,3 3. Anis Nur Laili P 4. Ari Wahyu Saputro 13,3 L 5. Danang Pratama 10,8 L 6. Dhebi Oftafiani 14,6 P 7. Dwi Antasari 18,0 P 8. Elen Rio Edisaputro 10,5 L 9. Elita Yuniar 14,8 P 10. Endah Kuswardani 15,6 P 11. Endah Wahyuningsih 12,4 P 12. Eni Purwanti 16,2 P 13. Erfani Permata Sari 17,4 P 14. Fitri Rahayu 14,5 P 15. Hufa Indracahya 11,3 L 16. Ika Novi Susanti 16,2 P 17. Isnaini Lathifatun N 16,1 P 18. Muh. Aji Sholeh 11,0 L 19. Muh. Chaerudin 10,5 L 20. Muh. Irwan Suryo N L to 11,8 commit user 21. Noviana Wulansari 17,0 P
Nilai
Nilai Proses
Keterangan
25 20 25 20 25 25 15 25 25 20 25 20 15 25 25 20 20 25 25 25 15
20 15 20 20 20 15 20 25 15 15 15 15 15 15 25 20 15 20 20 25 15
Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas BT Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas BT Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas BT
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
81 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35.
Nuha Marzuqna Rani Kiki Adhisty Sevi Avianingsih Senopati Sawung P Siska Rini Pl Sri Lestari Sri Wahyuni Tria Miftaqul Jannah Umi Hanifah Utik Lestari Widoningsih Sulastri Windhy Erizha Maulina Yayan Dwi Sutarni Yurika Prastiana Rata-rata
P P P L P P P P P P P P P P
13,0 14,3 15,3 11,2 16,6 14,8 18,2 11,8 15,8 14,2 11,7 13,8 15,2 13,6
25 25 20 25 20 25 15 25 20 25 25 25 20 25 22,42
15 15 15 25 20 15 15 20 20 15 20 15 20 15 18
Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas BT Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
Dari tabel hasil kemampuan dribble bola basket yang dilakukan melalui tes keterampilan dribble bola basket pada siklus II di atas menunjukkan adanya peningkatan dari siklus sebelumnya. Jika pada siklus I 18 atau 51,42% siswa yang tuntas tes keterampilan, pada siklus II 31 atau 88,57% siswa berhasil tuntas sesuai dengan standar ketuntasan tes yang telah ditentukan. Dengan demikian berarti ada peningkatan sebesar 37,15% dari siklus I. Selain observasi tentang hasil kemampuan dribble bola basket, observasi juga dilakukan untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar siswa sesuai dengan indikator perilaku yang diharapkan. Hasil dari pengamatan aktivitas belajar dribble bola basket siswa kelas X-1 SMA Negeri 1 Ngemplak pada siklus II dapat dilihat pada tabel 15 di bawah ini: Tabel 15. Nilai Aktivitas Belajar Siswa Kelas X-1 SMA Negeri 1 Ngemplak pada Siklus II.
No.
Perilaku yang Diharapkan
Nama Siswa
Ks
1. 2.
Kj
M
S
Pd
3 2 2 Agung Apri P commit to user 3 1 2 Aisah Uswatun Khasanah
3 2
2 1
Skor
Nilai
12 9
24 18
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
82
1 2 3 18 9 2 1 2 3 3 2 3 12 24 2 3 3 2 2 12 24 3 3 2 2 2 12 24 2 3 3 2 2 12 24 3 3 3 3 3 15 30 3 2 1 1 2 9 18 3 3 3 3 3 15 30 3 2 1 1 2 9 18 3 3 2 2 2 12 24 3 2 1 1 2 9 18 3 3 3 3 3 15 30 2 3 3 2 3 12 24 1 2 2 2 2 9 18 2 3 2 1 1 9 18 2 3 3 2 3 12 24 3 3 3 3 3 15 30 3 3 3 3 3 15 30 2 3 2 3 2 12 24 3 3 2 2 2 12 24 3 2 1 1 2 9 18 3 2 1 1 2 9 18 3 3 3 3 3 15 30 1 2 2 2 2 9 18 3 3 3 3 3 15 30 1 2 2 2 2 9 18 3 3 3 3 3 15 30 2 3 3 2 2 12 24 3 3 2 2 2 12 24 3 3 3 3 3 15 30 3 3 2 2 2 12 24 1 2 2 2 2 9 18 3 3 2 2 2 12 24 Rata-rata 23,48 Ks: Kerjasama; Kj: Kejujuran; M: Menghargai; S: Semangat; Pd: Percaya Diri 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35.
Anis Nur Laili Ari Wahyu Saputro Danang Pratama Dhebi Oftafiani Dwi Antasari Elen Rio Edisaputro Elita Yuniar Endah Kuswardani Endah Wahyuningsih Eni Purwanti Erfani Permata Sari Fitri Rahayu Hufa Indracahya Ika Novi Susanti Isnaini Lathifatun N Muh. Aji Sholeh Muh. Chaerudin Muh. Irwan Suryo N Noviana Wulansari Nuha Marzuqna Rani Kiki Adhisty Sevi Avianingsih Senopati Sawung P Siska Rini Pl Sri Lestari Sri Wahyuni Tria Miftaqul Jannah Umi Hanifah Utik Lestari Widoningsih Sulastri Windhy Erizha Maulina Yayan Dwi Sutarni Yurika Prastiana
Tes tertulis digunakan untuk mengetahui sejauh mana hasil belajar siswa secara tertulis dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah disediakan. Nilai hasil belajar siswa dari angket dapat dilihat pada tabel 16 di bawah ini:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
83 Tabel 16. Nilai Tes Tertulis Siswa Kelas X-1 SMA Negeri 1 Ngemplak pada Siklus II. No.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35.
Nama Siswa
Agung Apri P Aisah Uswatun Khasanah Anis Nur Laili Ari Wahyu Saputro Danang Pratama Dhebi Oftafiani Dwi Antasari Elen Rio Edisaputro Elita Yuniar Endah Kuswardani Endah Wahyuningsih Eni Purwanti Erfani Permata Sari Fitri Rahayu Hufa Indracahya Ika Novi Susanti Isnaini Lathifatun N Muh. Aji Sholeh Muh. Chaerudin Muh. Irwan Suryo N Noviana Wulansari Nuha Marzuqna Rani Kiki Adhisty Sevi Avianingsih Senopati Sawung P Siska Rini Pl Sri Lestari Sri Wahyuni Tria Miftaqul Jannah Umi Hanifah Utik Lestari Widoningsih Sulastri Windhy Erizha Maulina Yayan Dwi Sutarni Yurika Prastiana Rata-rata commit to user
Skor 7 8 8 10 10 7 10 8 8 8 8 8 10 8 8 8 7 10 8 8 7 9 8 8 5 10 7 10 8 7 8 8 7 8 7
Nilai 14 16 16 20 20 14 20 16 16 16 16 16 20 16 16 16 14 20 16 16 14 18 16 16 10 20 14 20 16 14 16 16 14 16 14 16,22
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
84 Dari hasil tes tertulis siswa dapat diketahui bahwa ada peningkatan pemahaman siswa terhadap materi dribble bola basket dari siklus sebelumnya. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata nilai. Pada siklus I rata-rata nilai adalah 15,31 sedangkan pada akhir siklus II rata-rata nilai adalah 16,22. Meningkatnya hasil belajar dalam aspek kognitif di atas sangat ditunjang oleh aktivitas belajar siswa yang juga meningkat.Hasil penilaian dari ketiga aspek di atas kemudian digabung menjadi satu sebagai nilai keseluruhan siswa pada materi dribble bola basket setelah diberi tindakan pada siklus II. Nilai akhir siswa dapat dilihat pada tabel 17. Tabel 17. Nilai Hasil Belajar Dribble Bola basket Siswa Kelas X-1 SMA
14 24 L 16 18 P 18 16 P 20 24 L 20 24 L 14 24 P 20 24 P 16 30 L 16 18 P 16 30 P 16 18 P 16 24 P 20 18 P 16 30 P 16 24 L 16 18 P 14 18 P 20 24 L 16 30 L 16to user30 Lcommit 14 24 P
Produk
1. Agung Apri P 2. Aisah Uswatun Khasanah 3. Anis Nur Laili 4. Ari Wahyu Saputro 5. Danang Pratama 6. Dhebi Oftafiani 7. Dwi Antasari 8. Elen Rio Edisaputro 9. Elita Yuniar 10. Endah Kuswardani 11. Endah Wahyuningsih 12. Eni Purwanti 13. Erfani Permata Sari 14. Fitri Rahayu 15. Hufa Indracahya 16. Ika Novi Susanti 17. Isnaini Lathifatun N 18. Muh. Aji Sholeh 19. Muh. Chaerudin 20. Muh. Irwan Suryo N 21. Noviana Wulansari
L/P
Proses
Nama Siswa
Psikomotor Afektif
No.
Kognitif
Negeri 1 Ngemplak pada Siklus II.
Nilai Akhir
20 15 20 20 20 15 20 25 15 15 15 15 15 15 25 20 15 20 20 25 15
25 20 25 20 25 25 15 25 25 20 25 20 15 25 25 20 20 25 25 25 15
83 69 79 84 89 78 79 96 74 81 74 75 68 86 90 74 67 89 91 96 68
Ket
Tuntas BT Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas BT Tuntas Tuntas Tuntas BT Tuntas Tuntas Tuntas BT
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
85 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35.
Nuha Marzuqna Rani Kiki Adhisty Sevi Avianingsih Senopati Sawung P Siska Rini PL Sri Lestari Sri Wahyuni Tria Miftaqul Jannah Umi Hanifah Utik Lestari Widoningsih Sulastri Windhy Erizha Maulina Yayan Dwi Sutarni Yurika Prastiana Rata-rata
P P P L P P P P P P P P P P
18 24 16 18 16 18 10 30 20 18 14 30 20 18 16 30 14 24 16 24 16 30 14 24 16 18 14 24 16,22 23,48
15 15 15 25 20 15 15 20 20 15 20 15 20 15 18
25 25 20 25 20 25 15 25 20 25 25 25 20 25 22,42
82 74 69 90 78 84 68 91 78 80 91 78 74 78 80,14
Tuntas Tuntas BT Tuntas Tuntas Tuntas BT Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
Dari tabel 15 tersebut di atas dapat diketahui bahwa 29 siswa atau 82,85% siswa mampu tuntas mencapai KKM (KKM=72). Hal ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan hasil belajar yang signifikan dibandingkan pada saat kondisi awal dan siklus I. Indikator target capaian pada siklus II adalah 70%. Dari hasil belajar siswa yang ditunjukkan pada tabel 15 di atas, prosentase ketuntasan hasil belajar siswa adalah 82,85%, artinya target capaian pada siklus II sudah tercapai.
d. Tahap Refleksi Tindakan II Hasil analisis data dan diskusi antara peneliti dengan kolaborator terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan bermain, secara umum telah menunjukkan peningkatan yang signifikan, dimana aktivitas dan hasil belajar siswa meningkat. Dengan aktivitas pembelajaran siswa yang semakin meningkat maka proses kegiatan belajar mengajarpun lebih menyenangkan. Dari analisis data pengamatan padaakhir siklus II, masih ada 6 siswa yang belum tuntas mencapai KKM. Dari keenam siswa tersebut sebenarnya sudah ada peningkatan pada setiap siklus yang dilaksanakan, commit to user akan tetapi peningkatan tersebut belum bisa mencapai KKM yang
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
86 ditentukan. Hal ini disebabkan keterampilan motorik siswa yang lambat, dan siswa tidak menunjukkan sikap yang baik selama pembelajaran. Meskipun demikian, tingkat ketuntasan siswa dalam nilai keseluruhan menunjukkan angka 82,85% atau 29 siswa telah tuntas mencapai KKM. Dengan indikator target capaian pada siklus II adalah 70% jadi hasil tersebut sudah menunjukkan ketercapaian dari target yang telah direncanakan. Meskipun demikian, Atas dasar ketentuan tersebut dan melihat hasil yang diperoleh pada data pengamatan, maka pembelajaran dengan menerapkan pendekatan bermain yang dilaksanakan pada siklus II dikatakan berhasil, sehingga tidak perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya. Dengan demikian penelitian ini dapat dikatakan berhasil.
Tabel 18. Nilai Rata-rata Siswa pada Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II.
Produk Proses
Psikomotor
Afektif Kognitif Nilai Total
Kondisi Awal 16,28 15,57 18,34 13,14 63,2
Siklus I 18,28 15,71 19,37 15,31 68,7
Siklus II 22,42 18 23,48 16,22 80,14
Tabel 19. Prosentase Ketuntasan Siswa pada Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II
Tes Keterampilan Dribble Bola basket Nilai Total
Kondisi Awal
Siklus I
Siklus II
31,42% (11 siswa)
51,42% (18 siswa)
88,57% (31 siswa)
31,42% (11 siswa)
60% (21 siswa)
82,85% (29 siswa)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
87 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada siswa kelas X-1 SMA Negeri 1 Ngemplak tahun pelajaran 2011/2012, analisis data yang telah dilakukan, dan pembahasan yang telah diungkapkan pada BAB IV, maka diperoleh simpulan bahwa: Penerapan pendekatan bermain dalam pembelajaran penjasorkes dapat meningkatkan hasil belajar dribble bola basket siswa kelas X-1 SMA Negeri 1 Ngemplak tahun pelajaran 2011/2012. Dari data hasil penelitian menunjukkan bahwa ketuntasan hasil belajar siswa meningkat dari 31,42% pada kondisi awal menjadi 60% pada siklus I dan meningkat 82,85% pada siklus II.
B. Implikasi Penelitian ini memberikan suatu gambaran bahwa keberhasilan proses pembelajaran tergantung pada beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain dari pihak guru maupun siswa serta alat/media pembelajaran yang digunakan. Faktor dari pihak guru antara lain kemampuan guru dalam mengembangkan dan menyampaikan materi, mengelola kelas, serta menggunakan metode yang tepat dalam proses pembelajaran. Sedangkan dari faktor siswa yaitu minat dan motivasi siswa
dalam
mengikuti
proses
pembelajaran.
Ketersediaan
alat/media
pembelajaran yang menarik dapat juga membantu motivasi siswa belajar siswa sehingga akan diperoleh hasil belajar yang optimal. Faktor-faktor tersebut saling mendukung satu sama lain, sehingga harus diupayakan dengan maksimal agar semua faktor tersebut dapat dimiliki oleh guru dan siswa dalam proses pembelajaran yang berlangsung. Apabila guru memiliki kemampuan yang baik dalam menyampaikan materi dan mengelola kelas serta didukung oleh metode dan sarana dan prasarana yang sesuai, maka guru dapat dengan mudah menyampaikan materi dengan baik. Materi tersebut dapat dengan mudah diterima oleh siswa commit to user yang tinggi untuk aktif dalam apabila siswa juga memiliki minat dan motivasi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
88 proses pembelajaran. Dengan demikian, kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar, kondusif, efektif, dan efisien. Penelitian ini juga memberikan deskripsi yang jelas bahwa dengan pendekatan bermain dalam pembelajaran dribble bola basket dapat meningkatkan hasil belajar siswa (baik proses maupun hasil), sehingga penelitian ini dapat digunakan sebagai suatu pertimbangan bagi guru penjasorkes yang ingin menerapkan pendekatan bermain di dalam pembelajaran. Bagi guru penjasorkes, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai suatu alternatif dalam melaksanakan proses pembelajaran penjasorkes khususnya yang berkaitan dengan peningkatan hasil belajar dribble bola basket, serta sebagai referensi dalam melaksanakan pembelajaran yang menarik yang membuat siswa lebih aktif serta menghapus persepsi siswa mengenai pembelajaran penjasorkes yang pada awalnya membosankan menjadi pembelajaran yang menyenangkan. Dengan diterapkannya model pembelajaran dengan pendekatan bermain untuk peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran dribble bola basket, maka siswa memperoleh pengalaman baru dan berbeda dalam proses pembelajaran penjasorkes. Pembelajaran penjasorkes yang pada awalnya dianggap membosankan bagi siswa, menjadi pembelajaran yang menarik dan menyenangkan bagi siswa. Pemberian tindakan dari siklus I dan II memberikan deskripsi bahwa terdapatnya kekurangan atau kelemahan yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung. Namun, kekurangan-kekurangan tersebut dapat diatasi pada pelaksanaan tindakan berikutnya. Dari pelaksanaaan tindakan, kemudian dilakukan refleksi terhadap proses pembelajaran. Dari hasil refleksi dapat dideskripsikan terdapatnya peningkatan kualitas dan hasil belajar siswa (baik hasil maupun proses). Dari segi proses pembelajaran penjasorkes, penerapan model pembelajaran melalui pendekatan bermain ini dapat merangsang aspek motorik siswa. Dalam hal ini siswa dituntut untuk aktif dalam pembelajaran penjasorkes yang nantinya dapat bermanfaat untuk mengembangkan kebugaran jasmani, mengembangkan kerjasama, mengembangkan skill, dan mengembangkan sikap kompetetif yang kesemuanya ini sangat penting dalam pendidikan jasmani. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
89 C. Saran 1. Bagi guru penjasorkes SMA Negeri 1 Ngemplak a) Dalam proses pembelajaran guru seharusnya memperhatikan kondisi dan respon dari siswa, serta menggunakan metode mengajar yang bervariasi. Dengan demikian akan meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. b) Hendaknya pembelajaran dengan penerapan pendekatan bermain dapat dikembangkan dan digunakan dalam pembelajaran dribble bola basket di sekolah tersebut. c) Bagi guru yang belum menerapkan model pembelajaran dengan pendekatan bermain
hendaknya
mencoba teknik
tersebut
dalam
pembelajaran
penjasorkes sehingga nantinya dapat bermanfaat untuk meningkatkan hasil belajar anak didiknya . 2. Bagi siswa SMA Negeri 1 Ngemplak a) Siswa harus
siap
untuk
mengikuti
pembelajaran
dengan
metode
pembelajaran apapun yang diberikan guru dan selalu bersedia dengan kesadaran sendiri untuk mengikuti arahan yang diberikan guru. b) Siswa perlu meningkatkan berbagai aktivitas dan mengembangkan berbagai metode belajarnya yang sekaligus bisa menjadi sarana memperluas pengetahuan dan wawasannya. Belajar secara mandiri, mengerjakan tugastugas dari guru untuk berlatih mempraktikkan teknik dan gerakan yang ada dalam materi pelajaran penjasorkes.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
90 DAFTAR PUSTAKA
Adang Suherman dan Agus Mahendra. 2001. Menuju Perkembangan Menyeluruh, Menyiasati Kurikulum Pendidikan Jasmani di Sekolah Menengah Umum. Jakarta: Depdiknas. Agus Kristiyanto. 2010. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam Pendidikan Jasmani dan Kepelatihan Olahraga. Surakarta: UNS Press. Agus Margono. 2010. Permainan Bola Basket. Surakarta: UPT Penerbitan dan Percetakan UNS. Aip Syarifuddin dan Muhadi. 1991. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta: Depertemen Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi. Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan. Ambler, V. 1990. Petunjuk untuk Pelatih dan Pemain Bola Basket. Bandung: Tarsito. A. Sarumpaet, Zulfar Djazet, Parno dan Imam Sadikun. 1992. Permainan Bola Besar. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Dirjendikti. Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan. A. Tabrani Rusyan, Atang Kusdinar dan Zainal Arifin. 1989. Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remadja Karya CV. Beltasar Tarigan. 2001. Pendekatan Keterampilan Taktis dalam Pembelajaran Bola Basket. Jakarta: Depdiknas. Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Bekerjasama dengan Direktorat Jendral Olahraga. Depdikbud. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta. FIBA. 2008. Peraturan Resmi Bola Basket 2008. Beijing: International Basket Ball Federation. Hartyani, Z. 2006. Bola Basket untuk Semua. Jakarta: Bidang III PB PERBASI. Husdarta dan Yudha M. Saputra. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Depdiknas. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian commit to user Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
91 Muhajir. 2004. Pendidikan Jasmani Teori dan Praktek SMA. Jakarta: Erlangga. Muhammad Muhyi Faruq. 2009. Meningkatkan Kebugaran Jasmani melalui Permainan dan Olahraga Bola Basket. Surabaya: PT Gramedia Widiasarana Indonesia. Nana Sudjana. 2006. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Neumann, H. 1984. Bola Basket. Jakarta: PT Gramedia. Prusak, K.A. 2007. Permainan Bola Basket. Klaten: PT Citra Aji Pratama. Rusli Lutan. 1988. Belajar Keterampilan Motorik Pengantar Teori dan Metode. Jakarta: Depdikbud. Dirjendikti. Rusli Lutan dan Adang Suherman. 2000. Supervisi Pendidikan Jasmani Konsep dan Praktik. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Samsudin. 2008. Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Jakarta: PT Fajar Interpratama. Soeharno. 1993. Metodologi Pelatihan. Yogyakarta: IKIP Yogyakarta. Stocker, G., dkk. 1982. Bola Basket. Jakarta: PT Gramedia. Sugiyanto. 1996. Belajar Gerak 1. Surakarta: UNS Press. Suhaenah Suparno. 2001. Membangun Kompetensi Belajar. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Wahjoedi. 1999. Jurnal Iptek Olahraga. Jakarta: Pusat Pengkajian dan Pengembangan IPTEK (PPPITOR). Kantor Menteri Negara dan Olahraga. Wissel, H. 2000. Bola Basket Dilengkapi dengan Program Pemahiran dan Teknik. Alih Bahasa Bagus Pribadi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Yudha M. Saputra. 2001. Dasar-dasar Keterampilan Atletik. Jakarta: Depdiknas. Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Bekerjasama dengan Direktorat Jendral Olahraga.
commit to user