JURNAL
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI SPRINT 60 METER MELALUI PERMAINAN HITAM HIJAU PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI BULANGAN HAJI 1 KECAMATAN PEGANTENAN KABUPATEN PAMEKASAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 EFFORTS TO IMPROVE LEARNING OUTCOMES 60 METER SPRINT RUN THROUGH THE GREEN BLACK GAME IN CLASS IV SD STATE BULANGAN HAJI 1 SUB PEGANTENAN Pamekasan LESSONS YEAR 2015-2016
Oleh: CHAIRUS SJADIK NPM : 14.1.01.09.0372P Dibimbing oleh : 1. Drs.Sugito,M.Pd 2. Reo Prasetiyo Herpandika,M.Pd
JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATANDAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI TAHUN 2016
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
CHAIRUS SJADIK | NPM :14.1.01.09.0372P FKIP - Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 1 ||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI SPRINT 60 METER MELALUI PERMAINAN HITAM HIJAU PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI BULANGAN HAJI 1 KECAMATAN PEGANTENAN KABUPATEN PAMEKASAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016
CHAIRUS SJADIK NPM : 14.1.01.09.0372P FKIP - Penjaskesrek Dr.s.Slamet Junaidi,M.Pd dan Ardhi Mardiyanto,M.Or UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
ABSTRAK Pembelajaran lari Sprint siswa kelas IV SD Negeri Bulangan haji 1, Kecamatan pegantenan, Kabupaten Pamekasan Tahun Pelajaran 2015/2016, banyak mengalami permasalahan yang timbul dalam pembelajaran dengan hasil pembelajaran siswa yang kurang dari nilai rata-rata dibawah nilai KKM 75 yang telah ditentukan guru.Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan bermain melalui permainan hitam hijau. Apakah ada peningkatan hasil belajar lari sprint melalui permainan hitam hijau, Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar lari sprintmelalui permainan hitam hijau pada siswa kelas IV SD Negeri Bulangan haji 1 Kecamatan pegantenan, Kabupaten Pamekasan Tahun Pelajaran 2015/2016. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (Class Action Research), tindakan dalam penelitian ini dibagi dalam dua siklus, dalam tiap siklus menunjukan perkembangan proses pembelajaran jasmani pada materi lari sprint. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Bulangan haji 1pada semester II tahun pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 19 siswa terdiri atas 14 siswa putra dan 5 siswa putri. Instrumen yang digunakan untuk pengambilan data pada penelitian ini adalah lembar pengamatan, dan tes unjuk kerja siswa. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. Data penelitian ini berupa hasil belajar siswa yang meliputi ranah afektif, kognitif, dan psikomotor. Data penelitian menunjukan bahwa pelaksanaan pembelajaran lari sprint melalui penerapan permainan hitam hijau dapat menciptakan pembelajaran lebih aktif, siswa antusias mengikuti pembelajaran dan senang dalam melakukan tugas gerak yang diberikan guru sehingga keterampilan gerak siswa dan penguasaan materi lari sprint meningkat sehingga nilai hasil belajar lari sprint yang diperoleh siswa juga meningkat dari kondisi awal persentase siswa yang nilainya mencapai KKM 75 sebesar 40% atau 19 anak dari jumlah keseluruhan siswa, pada tindakan siklus pertama persentase siswa yang nilainya mencapai KKM mencapai 70% atau sebanyak 12 siswa kemudian pada siklus kedua persentase ketuntasan belajar mencapai 86% atau sebanyak 19 siswa. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa melalui penerapan permainan hitam hijau pada materi pembelajaran lari sprint dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada siswa kelas IV SD Negeri Bulangan haji 1 Kecamatan pegantenan Kabupaten Pamekasan. Penulis memberi saran bagi guru hendaknya terus berusaha untuk meningkatkan kemampuannya dalam mengembangkan materi, menyampaikan materi, sehingga kualitas pembelajaran yang dilakukan dapatmeningkat sehingga tujuan pembelajaran bisa tercapai.
Kata Kunci : Hasil belajar, lari sprint, permainan hitam hijau.
CHAIRUS SJADIK | NPM :14.1.01.09.0372P FKIP - Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 2 ||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
I. LATAR BELAKANG Pendidikan jasmani pada dasarnya
memperhatikan
karakteristik
kebutuhan
Pada
siswa.
usia
dan tersebut
merupakan bagian integral dari system
seluruh aspek perkembangan manusia baik
pendidikan
kognitif,
karena
secara
itu,
keseluruhan.
pelaksanaan
Oleh
psikomotor
dan
afektif
pendidikan
mengalami perubahan. Pendidikan sebagai
jasmani harus di arahkan pada pencapaian
suatu proses pembinaan manusia yang
tujuan tersebut. Tujuan pendidikan bukan
berlangsung seumur hidup. pendidikan
hanya mengembangkan ranah jasmani,
jasmani, olahraga dan kesehatan yang
tetapi
aspek
diajarkan di sekolah memiliki peranan
kritis,
sangat
juga
kesehatan,
mengembangkan
ketrampilan
berfikir
penting,
yaitu
memberikan
stabilitas emosional, ketrampilan sosial
kesempatan kepada peserta didik untuk
dan tindakan moral melalui kegiatan
terlibat
aktifitas jasmani dan olahraga. Dalam
pengalaman
proses pembelajaran pendidikan jasmani
jasmani, olahraga dan kesehatan yang
guru harus dapat mengajarkan berbagai
terpilih yang dilakukan secara sistematis.
keterampilan gerak dasar, tehnik dan
Pembekalan
strategi permainan/olahraga, internalisasi
diarahkan untuk membina pertumbuhan
nilai-nilai (sportivitas, jujur kerjasama).
fisik dan pengembangan psikis yang lebih
Aktifitas
yang
belajar
dalam
berbagai
melalui
aktifitas
pengalaman
belajar
itu
dalam
baik sekaligus membentuk pola hidup
pengajaran harus mendapatkan sentuhan
sehat sepanjang hayat. Selama ini terjadi
didaktik-metodik, sehingga aktifitas yang
kecenderungan dalam memberikan makna
dilakukan
mutu pendidikan yang hanya dikaitkan
dapat
diberikan
langsung
mencapai
tujuan
pengajaran. Melalui pendidikan jasmani
dengan
diharapkan
memperoleh
Pandangan ini telah membawa akibat
untuk
terabaikannya aspek-aspek moral, akhlak,
yang
budi pekerti, seni, psikomotor serta life
siswa
berbagai
dapat
pengalaman
mengungkapkan
kesan
pribadi
aspek
skill.
meningkatkan serta pemahaman terhadap
undang nomor 20 tahun 2003 tentang
gerak manusia. Sesuai dengan karakteristik
sistem pendidikan nasional dan Peraturan
siswa SD, usia 6-13 tahun kebanyakan dari
Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang
mereka cenderung masih suka bermain.
standar
Untuk
memberikan
mengembangkan
guru
harus
pembelajaran
mampu yang
efektif, disamping harus memahami dan
CHAIRUS SJADIK | NPM :14.1.01.09.0372P FKIP - Penjaskesrek
diterbitkannya
kognitif.
menyenangkan, kreatif, inovatif, terampil,
itu
Dengan
kemampuan
nasional
menyempurnakan
pendidikan peluang kurikulum
undang-
akan untuk yang
komprehensif dalam rangka mencapai
simki.unpkediri.ac.id || 3 ||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
tujuan pendidikan nasional. Pendidikan
pendekatan, variasi maupun modifikasi
jasmani olahraga dan kesehatan merupakan
dalam pembelajaran. Atletik adalah induk
media untuk mendorong pertumbuhan
dari segala cabang olahraga. Nomor-nomor
fisik, perkembangan psikis, ketrampilan
atletik dapat dibagi : lari, lompat dan
motorik,
lempar. Kemampuan lari, lompat dan
pengetahuan
dan
penalaran,
penghayatan nilai-nilai (sikap, mental,
lempar
emosional, sportifitas, spiritual, sosial)
dengan tujuan untuk mempertahankan diri
serta pembiasaan pola hidup sehat yang
dalam
bermuara untuk merangsang pertumbuhan
itulah, seharusnya atletik dapat digemari
dan perkembangan kualitas fisik dan psikis
oleh anak didikPembelajaran lari sprint
yang seimbang.
siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri
Dalam
proses
sudah
dimiliki
berburu.
sejak
Dengan
dahulu,
alasan-alasan
pembelajaran
Bulangan haji 1 Kecamatan pegantenan
pendidikan jasmani guru harus dapat
Kabupaten Pamekasan, banyak mengalami
mengajarkan berbagai keterampilan gerak
permasalahan
dasar, tehnik dan strategi media alat
pembelajaran dengan hasil pembelajaran
bantu/olahraga,
siswa yang kurang dari nilai rata-rata
internalisasi
nilai-nilai
(sportivitas, jujur kerjasama, dll). Aktifitas
dibawah nilai
yang diberikan dalam pengajaran harus
ditentukan guru.
mendapatkan sentuhan didaktik-metodik,
yang
timbul
KKM 75
dalam
yang telah
Beberapa faktor yang menyebabkan
sehingga aktifitas yang dilakukan dapat
tidak
mencapai
minimal (KKM) adalah pembelajaran yang
tujuan
pengajaran.
Melalui
tercapainya
kriteria
pendidikan jasmani diharapkan siswa dapat
monoton,
memperoleh berbagai pengalaman untuk
pembelajaran, tingkat pemahaman siswa
mengungkapkan
yang
kesan
pribadi
yang
kurangnya
ketuntasan
rendah,
pengembangan
kurangnya
minat
menyenangkan, kreatif, inovatif, terampil,
siswaterhadap materi lari sprint, banyak
meningkatkan serta pemahaman terhadap
siswa enggan melaksanakan kegiatan yang
gerak manusia. Agar standar kompetensi
diberikan oleh guru karena kebanyakan
pembelajaran pendidikan jasmani dapat
siswa mempunyai pandangan bahwa lari
terlaksana
adalah
sesuai
dengan
pedoman,
kegiatan
melelahkan
sehingga
maksud dan tujuan sebagaimanayang ada
mengakibatkan siswa tidak tertarik dengan
di dalam kurikulum maka guru pendidikan
kegiatan lari.
jasmani
harus
mampu
membuat
Hambatan-hambatan diatas menjadi
pembelajaran yang efektif dan tidak
permasalahan guru dalam melaksanakan
membosankan. Untuk itu perlu adanya
pembelajaran terutama pada materi lari
CHAIRUS SJADIK | NPM :14.1.01.09.0372P FKIP - Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 4 ||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
sprint.Faktor
terpenting
dalam
pembelajaran lari untuk SD kelas atas
siswa
sehingga
tercapai
tujuan
pembelajaran.
adalah metode pembelajaran mengandung
Berdasar uraian diatas, maka peneliti
unsur teknik dasar lari dan menarik bagi
bermaksud mengambil tema penelitian
siswa sehingga siswa tidak mengalami
yang berkaitan dengan materi lari sprint,
kejenuhan dalam mengikuti pembelajaran.
maka judul penelitian adalah“ Upaya
Sehingga
Meningkatkan
guru
harus
menerapkan
Hasil
Belajar
pendekatan pembelajaran yang dikemas
Sprintmelalui
melalui permainan hitam hijau agar siswa
pada Siswa Kelas IV SD Negeri Bulangan
merasa
haji 1 Kecamatan pegantenan Kabupaten
senang
mengikuti
dan
kegiatam
antusias belajar
dalam
mengajar
Permainan
Lari
Hitam-Hijau
pamekasan Tahun Pelajaran 2015/2016 ”.
pembelajaran lari sprint, dengan harapan
Permainan hitam hijau merupakan
pembelajaran lari sprint dapat disenangi
bentuk
oleh
tujuan
bertujuan untuk melatih kecepatan reaksi,
pembelajaran yang diharapkan. Salah satu
kecepatan berlari, serta kelincahan yang
cara menumbuhkan atau meningkatkan
merupakan unsur pokok dalamlari cepat
keaktifan
(sprint).
siswa
sehingga
siswa
tercapai
dalam
mengikuti
permainan
Sehingga
sederhana
pembelajaran
yang
yang
pembelajaran pendidikan jasmani adalah
disajikan oleh peneliti melalui nuansa
dengan metode bermain, dalam penelitian
permainan, tetapi tanpa menghilangkan
tindakan kelas ini peneliti bermaksud ingin
substansi pokok materi dengan harapan
menerapkan permainanhitam hijau dalam
dapat menciptakan kegiatan pembelajaran
pelaksanaan
dengansuasana
pembelajaran
lari
sprint
kegembiraan
dengan
dengan harapan dapat meningkatkan hasil
harapan materi lari sprint dapat disenangi
belajar siswa. Setelah peneliti mengamati
oleh
hal-hal
mencoba
pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif,
menerapkan pembelajaran dengan metode
dan menyenangkan serta memperoleh hasil
pendekatan bermain, peneliti berupaya
pembelajaran yang optimal sesuai tujuan
memasukan unsur permainan kedalam
pembelajaran.
tersebut,
peneliti
siswa
sehingga
menciptakan
materi lari sprint dengan tujuan agar siswa
Tujuan pendidikan secara garis besar
merasa senang, tidak merasa jenuh dalam
dikelompokan oleh (Bloom :1956 dan
kegiatan pembelajaran serta menciptakan
Krathwohl
suasana
harapan
1992:50).Dibagi ke dalam tiga ranah yaitu:
materi lari sprint dapat disenangi oleh
ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah
kegembiraan
dengan
psikomotor.
CHAIRUS SJADIK | NPM :14.1.01.09.0372P FKIP - Penjaskesrek
:1964)
Dengan
dalam
(Nadisah,
demikian
tujuan
simki.unpkediri.ac.id || 5 ||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
pendidikan jasmani pun setidak-tidaknya
2.
Hasil belajar yang berupa kemampuan
harus bermuara ke sana. Akan tetapi oleh
penguasaan ilmu pengetahuan tentang
karena pendidikan jasmani mempunyai
apa yang dikerjakan.
kekhasan, Annarino menambahkan satu
A. Hasil belajar yang berupa perubahan
ranah lagi yaitu ranah fisikal atau ranah
sikap
jasmaniah. Dengan demikian maka tujuan
mengungkapkan ada lima kategori
pendidikan jasmani yang ingin dicapai itu
hasil belajar, yakni : informasi verbal,
bernaung di bawah payung ranah -ranah
kecakapan
sebagai berikut :
kognitif, sikap dan keterampilan.
1) Ranah jasmaniah,atau fisikal yang
dan
tingkah
laku.Gagne
intelektual,
strategi
D. Kerangka Berfikir
mencakup perkembangan organik.
Olahraga Lari jarak pendek selalu
2) Ranah psikomotor yang mencakup
identik dengan Permainan atau praktek
perkembangan neuromuskular (syaraf-
laki-laki karena Permainan atau praktek
otot)
ini memerlukan olah fisik yang tinggi,
3) Ranah
kognitif,
yang
mencakup
perkembangan intelektual. 4) Ranah
afektif,
perkembangan
dalam
melakukan
berbagai
tehnik
khususnya lari cepat, karena itu kurang
yang
mencakup
social
personal
emosional. (Nadisah, 1992:50) Pengertian hasil belajar menurut
diminati wanita. Permainan atau praktek ini
biasanya
digemari
sedangkan
siswi
mengemari.
Hal
oleh
cederung tersebut
siswa, kurang
dikarenakan
Nawawi (1981:100) : Keberhasilan murid
berbagai faktor seperti, kekuatan dan
dalam mempelajari materi pelajaran di
kelincahan. Untuk itu agar masalah ini
sekolah yang dinyatakan dalam bentuk
dapat teratasi maka penulis berupaya
nilai atau skor dari hasil tes mengenai
melakukan berbagai cara yang relevan
sejumlah
untuk untuk meningkatkan tehnik Lari
Nawawi
pelajaran (1981:
tertentu.Menurut
127),
berdasarkan
dalam olahraga atletik pada siswa melalui
tujuannya, hasil belajar dibagi menjadi tiga
latihan intensif dan kondusif. Pemberian
macam, yaitu:
motivasi dan penguatan serta tidak lupa
1.
Hasil belajar yang berupa kemampuan
memperhatikan
keterampilan atau kecakapan di dalam
perkembangan fisik dan psikis siswa
melakukan atau mengerjakan suatu
maupun siswi Kelas IV SD Negeri
tugas,
Bulangan Haji 1 Kecamatan Pegantenan
termasuk
di
dalamnya
keterampilan menggunakan alat.
porsi
latihan
dengan
Kabupaten Pamekasan Tahun Pelajaran 2015/2016.
CHAIRUS SJADIK | NPM :14.1.01.09.0372P FKIP - Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 6 ||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
II. METODOLOGI PENELITIAN
kolaborator dalam penelitian ini. Melalui
a. Tempat Penelitian
langkah-langkah
1.
ditentukan bersama-sama antara guru dan
Tempat Penelitian Tempat penelitian adalah tempat
yang
digunakan
dalam
melakukan
penelitian untuk memperoleh data yang
tersebut
akan
dapat
pengamat untuk menetapkan tindakan yang tepat
dalam
rangka
meningkatkan
efektivitas pembelajaran Penjaskes.
diinginkan. Penelitian ini bertempat di
Berdasarkan hasil diskusi dengan
Kelas IV SD Negeri Bulangan Haji 1
para kolaborator, maka langkah yang
Kecamatan
paling
Pegantenan
Kabupaten
tepat
untuk
meningkatkan
Pamekasan Tahun Pelajaran 2015/2016.
pembelajaran adalah dengan meningkatkan
b. Subyek Penelitian
motivasi, aktivitas dan peran serta siswa
Subyek penelitian adalah siswa-siswi
dalam kegiatan pembelajaran tersebut.
Kelas IV SD Negeri Bulangan Haji 1
Sehubungan dengan hal tersebut, maka
Kecamatan
Kabupaten
tindakan yang paling tepat adalah dengan
Pamekasan Tahun Pelajaran 2015/2016.
mengembangkan keterampilan intelektual
Mata pelajaran Penjaskes Pokok Bahasan
siswa. Dengan berpedoman pada refleksi
Mempraktikkan
atletik
awal tersebut, maka prosedur pelaksanaan
sederhana yaitu jalan dan lari, serta nilai
penelitian tindakan kelas ini meliputi: (1)
semangat dan percaya diri.
perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3)
c. Prosedur Penelitian
observasi, dan (4) refleksi dalam setiap
Prosedur
Pegantenan
gerak
dasar
pelaksanaan
penelitian
tindakan kelas ini terdiri dari dua siklus. Masing-masing siklus dilaksanakan sesuai
siklus. d. Instrumen Penelitian Instrumen
penelitian
dengan perubahan yang dicapai, seperti
penelitian ini terdiri dari:
yang telah didesain dalam faktor-faktor
1. Rencana Pembelajaran (RP)
yang
diselidiki.
permasalahan
Untuk
efektivitas
mengetahui
dalam
Yaitu merupakan perangkat pem-
pembelajaran
belajaran
Kelas IV SD Negeri Bulangan Haji 1
pedoman
Kecamatan
Kabupaten
disusun untuk tiap putaran. Masing-masing
Pamekasan Tahun Pelajaran 2015/2016
RP berisi kompetensi dasar, indikator
dilakukan observasi terhadap kegiatan
pencapaian
pembelajaran yang dilakukan guru selain
pembelajaran khusus, dan kegiatan belajar
itu diadakan diskusi antara guru sebagai
mengajar.
Pegantenan
yang guru
digunakan dalam
hasil
sebagai
mengajar
belajar,
dan
tujuan
peneliti dengan para pengamat sebagai
CHAIRUS SJADIK | NPM :14.1.01.09.0372P FKIP - Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 7 ||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
2. Lembar
Observasi Kegiatan Belajar
berjumlah 19 siswa terdiri dari laki-laki 14
Mengajar
orang dan perempuan 5 orang. Mengenai
a. Lembar observasi pengelolaan metode
sarana
dan
prasarana
yang
dapat
pembelajaran Permainan atau praktek
medukung kegiatan olahraga yang tersedia
untuk mengamati kemampuan guru
di SD ini tergolong lengkap.
dalam mengelola pembelajaran.
SIKLUS I
b. Lembar observasi aktivitas siswa dan
1. Perencanaan Tindakan
guru, untuk mengamati aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran.
Ada beberapa perencanaan tindakan pertama yaitu :
3. Tes Formatif
a.
Tes ini disusun berdasarkan tujuan pembelajaran
yang
akan
dicapai,
Memilih siswa yang akan ikut dalam latihan Teknik jalan dan lari.
b.
Mempersiapkan
perangkat
belajar
digunakan untuk mengukur kemampuan
mengajar,seperti : pluit, tali,dan lain –
pemahaman konsep Ilmu Penjaskes pada
lain.
pokok
bahasan
Mempraktikkan
gerak
dasar atletik sederhana jalan dan lari, serta nilai semangat dan
percaya diri.Tes
formatif ini diberikan setiap akhir putaran. Bentuk soal yang diberikan adalah praktek.
Tindakan
Kelas
Melakukan pre-tes dengan tehnik Teknik jalan dan lari.
2. Pelaksanaan Tindakan I a. Waktu
pelaksanaan
tindakan
atau
latihan : Senin, Pukul 07.00 – 08.05. b. Tempat pelaksanaan : Kelas IV SD
III. HASIL DAN KESIMPULAN Penelitian
c.
ini
Negeri Bulangan Haji 1 Kecamatan
dilakukan di siswa Kelas IV SD Negeri
Pegantenan
Bulangan Haji 1 Kecamatan Pegantenan
Tahun Pelajaran 2015/2016..
Kabupaten Pamekasan Tahun Pelajaran 2015/2016.. Letak dan suasana SD cukup strategis yang cukup kondusif untuk melakukan proses belajar mengajar.
Pamekasan
c. Kegiatan belajar mengajar disesuaikan dengan rencana kegiatan, yaitu : d. Melakukan pre-tes selama 10 menit untuk memotivosi siswi menerima
Dari segi fisik, bangunan SD ini cukup baik,. Seperti Ruang guru dan perpustakaan. SD ini terdiri dari
Kabupaten
9
ruangan, 6 ruang kelas, 1 ruang guru dan
pelajaran atau latihan. e. Menjelaskan materi tentang Lari jarak pendek atau Teknik jalan dan lari f. Guru
membimbing
siswa
dann
kepala sekolah, ruang UKS, 1 gudang
memberikan bantuan kepada siswa
merangkap dapur, 1 WC guru dan 1 WC
yang membutuhkannya.
siswa.Jumlah murid di kelas IV SD ini
CHAIRUS SJADIK | NPM :14.1.01.09.0372P FKIP - Penjaskesrek
g. Guru mengadakan evaluasi.
simki.unpkediri.ac.id || 8 ||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
b.
3. Observasi Tindakan I a.
Pembelajaran Teknik dalam Teknik
Kondisi pengajaran Teknik jalan dan
jalan dan lariatau lari Lari jarak
lari/Lari jarak pendek pada Kelas IV
pendek .
SD
Negeri
Kecamatan Pamekasan
Bulangan Pegantenan Tahun
Haji
1
Dalam satu regu Teknik jalan dan
Kabupaten
lari) terdapat empat orang pelari, yaitu
Pelajaran
pelari
pertama,
kedua,
ketiga,
dan
2015/2016.sebelumnya.Pelaksanaan
keempat. Pada nomor Teknik jalan dan
kegiatan Teknik jalan dan lari)pada
lari)ada kekhususan yang tidak akan
kelas
aktif.
dijumpai pada nomor pelari lain, yaitu
Sebelumnya guru hanya menyajikan
memindahkan tongkat sambil berlari cepat
pokok bahasan yang tercantum dalam
dari
kurikulum,
berikutnya.
3
terlihat
kurang
sementara
kurikulum
pelari
sebelumnya Nomor
lari
ke
pelari
yang
sering
sendiri tidak terdapat pokok bahasan
diperlombakan adalah nomor 4 x 100
Teknik jalan dan lari. Disamping itu
meter dan nomor 4 x 400 meter. Dalam
juga kurang mengaktifkan program
melakukan Teknik jalan dan lari)bukan
ekstra kulikuler untuk memberikan
teknik
pendalaman materi yang perlu di
pemberian dan penerimaan tongkat di zona
ajarkan di jam luar sekolah, khususnya
atau daerah pergantian serta penyesuaian
pada Lari jarak pendek yang sangat
jarak dan kecepatan dari setiap pelari
memerlukan waktu latihan yang cukup
4. Refleksi Tindakan I
lama.
saja
yang
diperlukan
tetapi
Selain itu juga lingkungan
Berdasarkan hasil observasi pada
tempat siswa pun jarang diadakannya
tindakan pertama siswi masih lamban
lomba ataupun latihan Teknik jalan
menerima penjelasan guru tentang Teknik
dan lari.Dengan menggunakan metode
jalan dan lari/Lari jarak pendek
wawancara, penulis mengadakan tanya
benar. Dalam mengatasi masalah ini pada
jawab kepada orang tua / wali murid
Kelas IV SD Negeri Bulangan Haji 1
mengapa anaknya tidak di ikutkan
Kecamatan
pada program ekstrakulikuler, orang
Pamekasan Tahun Pelajaran 2015/2016
tua menjawab, kemauan anak itu sediri
yaitu
yang kurang tertarik pada Teknik jalan
menerapkan perpaduan sikap tehnik lari
dan larikarena memang butuh waktu
dan ketepatan waktu mengoper tongkat
lama untuk menguasainya.
yang
dengan
Pegantenan
cara
sebenarnya
guru
kepada
yang
Kabupaten
sebaiknya
siswa
dan
menjelaskan fungsi sikap tersebut, supaya siswa
CHAIRUS SJADIK | NPM :14.1.01.09.0372P FKIP - Penjaskesrek
lebih
memahami
dan
dapat
simki.unpkediri.ac.id || 9 ||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
melakukan Lari jarak pendek dengan baik
bahwa pada siklus pertama secara klasikal
dan benar.
siswa belum tuntas belajar, karena siswa
Tabel 1 menunjukkan hasil tes Teknik
yang memperoleh nilai ≥70 hanya sebesar
jalan dan lari/Lari jarak pendek dengan
45% lebih kecil dari persentase ketuntasan
teknik pendekatan Permainan atau praktek
yang dikehendaki yaitu sebesar 85%. Hal
pada Siklus 1 Tanggal 15 Pebruari
2016
ini disebabkan karena siswa masih merasa
dan nilai tes lari /Lari jarak pendek 60
baru dan belum mengerti apa yang
meter sbb:
dimaksudkan guru dengan menerapkan
NO
NAMA SISWA 1 AF 2 AS 3 ASR 4 AR 5 AA 6 IH 7 IM 8 MB 9 MBS 10 MAP 11 MR 12 MI 13 MN 14 MR 15 MD 16 RD 17 RK 18 UA 19 ZZ Jumlah Rata-rata Keterangan: T TT
HASIL TES 70 70 60 60 70 70 75 60 80 65 80 60 60 60 60 60 75 60 60 1280 67,36
KET T T TT TT T T T TT T TT T TT TT TT T TT T TT TT TT KKM =65
hijau dapat meningkatkan hasil belajar lari Sprint pada siswa kelas IV SD Negeri Bulangan haji 1 Kecamatan pegantenan Kabupaten Pamekasan Tahun Pelajaran 2015/2016 ditandai dengan meningkatnya ketuntasan nilai hasil belajar. Hal ini sejalan dengan hasil data temuan yang diperoleh peneliti pada kondisi awal pra siklus ke siklus I sampai akhir siklus II. Persentase nilai ketuntasan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Bulangan haji 1 Kecamatan
pegantenan
Kabupaten
Pamekasan Tahun Pelajaran 2015/2016. pada kondisi awal pra siklus sebesar (40%)
ketuntasan
menerapkan
belajar
dari
17
siswa
keseluruhan, kemudian pada siklus I terjadi
Dari tabel di atas dapat dijelaskan dengan
Melalui penerapan permainan hitam
atau sejumlah 7 siswa yang mencapai
: Tuntas : Tidak Tuntas
bahwa
metode pembelajaran Praktek berlari.
peningkatan sebesar (70%) atau sejumlah
metode
10 siswa dan pada akhir siklus II
diperoleh
meningkat sebesar (86%) atau sejumlah 19
nilai rata-rata prestasi belajar siswa adalah
siswa yang mencapai ketuntasan belajar,
67,36% dan ketuntasan belajar mencapai
sehingga peningkatan dari kondisi awal pra
45% atau ada 10 siswa dari 19 siswa sudah
siklus hingga akhir siklus II sebesar (46%).
pembelajaran Praktek berlari
tuntas belajar. Hasil tersebut menunjukkan
CHAIRUS SJADIK | NPM :14.1.01.09.0372P FKIP - Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 10 ||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Hal ini sejalan dengan adanya perubahan perilaku peserta didik yang menunjukan keaktifan dalam mengikuti
IV. DAFTAR PUSTAKA Abdul Kadir Ateng,(1992), Azas dan Landasan Pendidikan Jasmani. Jakarta Depdikbud Dirjen Dikti.
proses pembelajaran dengan baik (Moh. Surya, 1997). Penerapan pembelajaran melalui permainan yang bersifat tantangan berbentuk perlombaan akan berdampak dalam menumbuhkan minat, meningkatkan kepercayaan diri siswa, meningkatkan kemampuan motorik anak (Sugiyanto dan Sujarwo,
1992:127-128).Penelitian
ini
Abin Syamsudin M, 2002. Pendekatan Dan Metode Pembelajaran. Agus Mahendra, 2008. Permainan Anak dan Aktivitas Ritmik. Jakarta. Ciri-ciri perubahan perilaku belajar dari beberapa ahli pendidikan. Depdiknas. Sudjana, (1990). Strategi Pembelajaran. Jakarta : Universitas Terbuka.
memberikan suatu gambaran yang jelas bahwa keberhasilan proses pembelajaran
Penelitian Tindakan Kelas. Tersedia pada http://
tergantung dari pihak guru maupun siswa serta
metode
digunakan.
pembelajaran
Kemampuan
guru
yang dalam
mengembangkan materi, menyampaikan materi, mengelola kelas, metode yang digunakan dalam proses pembelajaran, serta teknik yang digunakan guru sebagai sarana untuk menyampaikan materi perlu di perhatikan. Faktor dari siswa yaitu, minat dan motivasi dalam mengikuti proses
pembelajaran,
Nadisah, (1992).Pengembangan kurikulum pendidikan jasmani dan kesehatan.Jakarta. Model
Pembelajaran Atletik, Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah. google.search.pengertian penelitian tindakan kelas..com Diakses pada 12 mei 2015.
Sukmadinata, 2005. Pengertian Hasil Belajar. Tersedia pada http://pengertianhasilbelajar.google. comdiakses pada 12 mei 2013.
ketersediaan
alat/media pembelajaran yang menarik dapat membantu siswa dalam mengikuti pembelajaran, sehingga akan diperoleh hasil belajar yang efektif, efisien dan optimal.
Sunarto, 2005. Pengertian Hasil Belajar dan Pembelajaran. Tersedia pada http://sunarto.wordpress.com. diakses pada 12 mei 2013.Soegijanto, soedjarwo, (1992). Permainan Kecil.Jakarta: Depdikbud Dirjen DiUniversitas TerbukaAnni, C.T,(2004). Undang-Undang RI Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta. Depdiknas.
CHAIRUS SJADIK | NPM :14.1.01.09.0372P FKIP - Penjaskesrek
simki.unpkediri.ac.id || 11 ||