UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR STOP PASSING DENGAN BERBAGAI BENTUK RINTANGAN TERHADAP KETERAMPILAN STOP PASSING DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas VII A SMP Negeri 13 Kota Tasikmalaya Tahun Ajaran 2014/ 2015) oleh; Rizky Fauzi Arif Rahman; 1 H. Budi Indrawan, M.Pd.;2 Nuriska Subekti, M.Pd.; 3 dan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas Siliwangi Tasikmalaya Dosen (Pembimbing I) Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas Siliwangi Tasikmalaya Dosen (Pembimbing II) Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas Siliwangi Tasikmalaya ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi tentang upaya meningkatkan hasil belajar stop passing dalam permainan sepak bola dengan menerapkan berbagai bentuk rintangan. Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: dengan menerapkan berbagai bentuk rintangan, kemampuan dan hasil belajar siswa kelas VII A SMP Negeri 13 Kota Tasikmalaya tahun ajaran 2014/ 2015 meningkat. Metode dan desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan dalam 3 siklus penelitian, masing-masing siklus ditempuh melalui tahap perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII A SMP Negeri 13 Kota Tasikmalaya tahun ajaran 2014/ 2015, dengan jumlah 20 peserta didik. Berdasarkan analisis data hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran berbagai bentuk rintangan dapat meningkatkan hasil belajar stop passing dalam permainan sepak bola dan meningkatkan kemampuan dan hasil belajar siswa kelas VII A SMP Negeri 13 Kota Tasikmalaya tahun ajaran 2014/ 2015. Kata Kunci : Pembelajaran Berbagai Bentuk Rintangan, Stop Passing, Permainan Sepak Bola
1
2 ABSTRACT The aim of this research is to obtain information about the improving learning achievement stop passing in the football game by barriers applying various form. The action hypothesis in this research is as follows: by barriers implementing various form, abilities and students’ learning achievement at the seventh grade of SMPN 13 2014/2015 period increased. Methods and designs used in this research is the Classroom Action Research (CAR) conducted research in three cycles, each cycle pursued through planning, action, observation and reflection. Subject in this research is students at the class A seventh grade of SMPN 13Tasikmalaya 2014/2015 period, the number of 20 students. Based on data analysis can be concluded that the application various forms of learning can improve learning achievement barriers stop passing in the football game and improve student learning achievement at the seventh grade class A of SMPN 13 School 13 Tasikmalaya 2014/2015 period. Keywords: Barriers various form learning, stop passing, football.
3 A. PENDAHULUAN Permainan sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga yang sudah sangat dikenal dan digemari oleh hampir seluruh lapisan masyarakat Indonesia baik di kota maupun di desa, dari anak-anak sampai orang tua. Hal ini terbukti dengan banyaknya klub-klub sepak bola dari setiap daerah dan para penonton yang selalu membludak pada setiap pertandingan sepak bola baik yang diselenggarakan secara lokal, regional, nasional, maupun internasional. Di sekolah tempat penulis bekerja, pada saat istirahat para siswa sering terlihat melakukan permainan sepak bola. Hal ini menunjukkan bahwa permainan sepak bola disukai dan digemari oleh para siswa di sekolah tersebut. Melihat kenyataan ini, penulis termotivasi untuk mengembangkan bakat dan minat mereka bermain sepak bola melalui kegiatan ekstrakurikuler. Penulis berasumsi bahwa pengembangan bakat dan minat siswa terhadap cabang-cabang olahraga tertentu tidak akan meningkat jika hanya melalui pembelajaran atau kegiatan kurikuler. Dalam upaya pengembangan bakat dan minat siswa terhadap cabang olahraga permainan sepak bola, suatu model pelatihan yang sesuai dengan karakteristik siswa sangat diperlukan. Pada umumnya, secara manusiawi siapa pun mempunyai perasaan malas untuk berlatih. Dalam hal ini, para pelatih dan pembina olahraga harus pandai menciptakan suatu model pelatihan yang dapat meningkatkan motivasi serta mengurangi rasa cepat bosan dan letih pada atlet bianaannya. Penulis ingin mencoba mengembangkan suatu model pelatihan yang memperhatikan karakteristik anak binaan. Karena karakteristik siswa SMP sedang berada pada masa senang melakukan permainan beregu yang bersifat kompetitif, maka penulis ingin mencoba meningkatkan keterampilan teknik-teknik dasar permainan sepak bola khususnya teknik passing dan stopping melalui pembelajaran/ pelatihan dengan berbagai bentuk rintangan. Karena tujuan pelatihan ini adalah agar anak mampu melakukan passing dan stopping dengan kontrol yang baik, maka dalam pembelajaran ini, kegiatan anak harus terfolus pada melakukan tendangan mengoper bola (passing) kepada temannya yang lain dengan tepat dan melakukan gerakan menyetop (stopping) bola yang ditendang oleh temannya. Pembelajaran ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan passing dan stopping sehingga anak mampu memilih taktik-taktik yang tepat pada saat ia bermain sepak bola yang sesungguhnya.
4 Passing merupakan istilah yang sering digunakan sebagai padanan teknik tendangan. Soekatamsi (1998: 105) mengemukan fungsi tendangan (passing) dalam permainan sepak bola sebagai berikut. (1) Untuk memberikan operan bola kepada teman; (2) Untuk memberikan umpan untuk menembakkan bola ke arah mulut gawang lawan, untuk membuat gol kemenangan; dan (3) Untuk membersihkan atau menyapu bola di daerah pertahana (belakang) langsung ke depan, tendangan ini biasa dilakukan oleh pemain belakang untuk mematahkan serangan lawan. Berdasarkan pendapat Soekatamsi mengenai fungsi tendangan (passing) sebagaimana dikemukakan di atas, maka dapat dikatakan bahwa passing merupakan salah satu teknik dasar sepak bola yang mendukung suatu kemenangan. Oleh karena itu pemain sepak bola harus memiliki keterampilan teknik passing. Pemain sepak bola harus mampu melakukan gerakan menyetop bola sesuai yang diberikan teman untuk dioperkan kembali kepada teman yang lain. Dengan kata lain pemain sepak bola harus mampu menerima bola (stopping) dan melakukan bermacam-macam tendangan (passing) secara akurat sesuai dengan kegunaan tendangan tersebut. Berdasarkan bagian kaki yang digunakan untuk menendang bola, Soekatamsi (1998: 105) membedakan tendangan menjadi enam macam, yaitu “(1) tendangan dengan kaki bagian dalam, (2) tendangan dengan kura-kura kaki penuh, (3) tendangan dengan kura-kura bagian luar, (4) tendangan dengan ujung kaki, (5) tendangan dengan kura-kura kaki bagian dalam, dan (6) tendangan dengan tumit (jarang digunakan)”. Jenis-jenis tendangan sebagaimana dikemukakan di atas harus dikuasai oleh para pemain sepak bola, karena semua jenis tendangan tersebut merupakan salah satu teknik dasar permainan sepak bola sebagai unsur pendukung kemenangan. Oleh karena itu, hal-hal yang dipaparkan di atas merupakan dasar pemikiran penulis untuk melakukan penelitian ini. Hasil penelitian ini penulis wujudkan menjadi suatu karya ilmiah yang berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Stop Passing dengan Berbagai Bentuk Rintangan terhadap Keterampilan Stop Passing dalam Permainan Sepak bola (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas VII A SMP Negeri 13 Kota Tasikmalaya Tahun Ajaran 2014/ 2015)”.
5 B. METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Metode pebelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research). Salah satu cirri classroom action research adalah cylic atau adanya langkahlangkah yang terukur dan terencana dalam sebuah siklus. Sehingga rancangan dalam penelitian ini dilaksanakan dalam sebuah siklus. Rancangan dalam penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Setiap siklus melalui fase-fase planning (perencanaan), acting (tindankan), observing (pengamatan) dan reflecting (refleksi). Subjek Penelitian Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas VII A SMP Negeri 13 Kota Tasikmalaya tahun ajaran 2014/ 2015. Kelas ini tergolong kelompok siswa dengan tingkat kemampuan teknik stop passing masih berkategori “sedang” bahkan cenderung “rendah”, sebuah kelas yang terdiri dari siswa dengan prestasi belajar yang rendah. Kondisi tersebut turut berakibat pada munculnya kesenjangan partisipasi dan prestasi dalam kegiatan pembelajaran, khususnya mata pelajaran penjasorkes. Perencanaan Adapun tahap perencanaan dalam penelitian tindakan kelas ini meliputi : a. Membuat rencana pembelajaran yang di dalamnya tercakup tujuan pembelajaran. b. Membuat lembar observasi untuk mengetahui proses pembelajaran yang sedang berlangsung. c. Membuat tugas gerak yang harus dilakukan siswa. d. Membuat soal evaluasi setiap akhir siklus, untuk mengetahui hasil belajar perubahan setelah tindakan dalam proses pembelajaran. Pelaksanaan Tindakan Kegiatan ini dilakukan pada jam pelajaran Penjasorkes, penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus. Setiap siklus dilakukan dalam empat kali pertemuan. Siklus pertama menerapkan strategi pembelajaran penjasorkes dengan teknik stop passing dengan menerapkan pembelajaran dengan berbagai rintangan perorangan dengan jumlah repetisi lebih sedikit. Metode belajar komando.
6 Siklus kedua menerapkan strategi pembelajaran penjasorkes dengan teknik stop passing dengan menerapkan metode bagian dengan jumlah repetisi yang lebih banyak. Metode belajar kooperatif. Teknik Pengumpulan Data Fokus penelitian ini adalah partisipasi belajar siswa, kerjasama dan sikap peduli siswa terhadap teman. Untuk memeproleh data-data tersebut digunakan beberapa teknik dan alat pengumpul data di antaranya : e. Teknik tes unjuk kerja (performance test) Digunakan untuk mengukur kinerja siswa di kelas. Penilaian ini mencakup hasil akhir serta proses pembelajaran. Dalam penelitian ini siswa melakukan kegiatan belajar yang bersifat kolaboratif. f. Teknik pemberian tugas kelompok Untuk mengukur aktivitas kelompok terhadap tugas yang diberikan, dan kepedulian siswa terhadap teman yang mengalami kesulitan belajar. Instrumen Penelitian Untuk mendapatkan data yang diperlukan, penulis menggunakan alat ukur sebagai media pengumpul data. Dalam penelitian ini, alat ukur yang penulis gunakan alat ukur yang disarankan Nurhasan dan Abdul Narlan yaitu Tes Keterampilan sepak bola, khususnya butir Tes Sepak Tahan Bola (Passing dan Stopping). Teknik Analisis Data Analisis data merupakan usaha (proses) memilih, memilah, membuang, menggolongkan data untuk menjawab rumusan masalah penelitian. Langkah-langkah analisis data dalam penelitian ini yakni : (1) identifikasi data, (2) melihat pola-pola, dan (3) membuat interpretasi. Penelitian ini bertujuan meningkatkan mutu pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan yang ditunjang meningkatnya keterampilan teknik stop passing pada siswa kelas VII A SMP Negeri 13 Kota Tasikmalaya tahun ajaran 2014/ 2015.
7 Kriiteria Keberhasilan Penelitian ini dianggap berhasil jika telah memenuhi indikator kinerja : 1. Sekurang-kurangnya 70% siswa menunjukkan peran aktif dalam kegiatan pembeljaran penjasorkes dan memiliki tingkat keterampilan teknik stop passing baik. 2. Sekurang-kurangnya 70% siswa mendapat nilai ulangan di atas kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang telah ditentukan. 3. Sekurang-kurangnya 70% siswa berkarakter : kerjasama, tolaransi, jujur, sportif.
C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil pengamatan guru menunjukkan pada pembahasan siklus I, terlihat para siswa sangat antusias dalam mengajukan pertanyaan dan memberikan argumentasi. Berdasarkan tabel 4.2 di atas terlihat keberanian siswa bertanya dan mengemukakan pendapat, rerata peroleh skor pada siklus I 70% menjadi 90%, mengalami kenaikan 20%. Begitu pun dalam indikator motivasi dan kegairahan dalam mengikuti pembelajaran pada siklus I rata-rata 65% dan pada siklus II 85% mengalami kenaikan 20%. Dalam indikator interaksi siswa selama mengikuti diskusi kelompok pada siklus I 75% dan pada siklus II 95 % mengalami kenaikan sebesar 20%. Dalam indikator hubungan siswa dengan guru selama kegiatan pembelajaran, pada siklus I 85% dan pada siklus II 90% mengalami knaikan sebesar 15%. Dalam indikator hubungan siswa dengan siswa, pada siklus I 75% sedangkan pada siklus II 90% mengalami kenaikan sebesar 15%. Dalam indikator partisipasi siswa dalam pembelajaran terlihat pada siklus I 80%, sedangkan pada siklus II 90% mengalami kenaikan sebesar 10%. Melalui model pembelajaran dengan menerapkan berbagai bentuk rintangan terlihat hubungan siswa dengan guru sangat signifikan karena guru tidak dianggap sosok yang menakutkan tetapi sebagai fasilitator dan mitra untuk berbagi pengalaman sesuai dengan konsep creative learning yaitu melalui discovery dan invention serta creativity and diversity sangat menonjol dalam model pembelajaran ini. Dengan menerapkan berbegai bentuk rintangan pembelajaran guru hanya mengarahkan strategi yang efektif dan efisien yaitu belajar bagaimana cara belajar (learning how to learn) dalam metode learning how to learn guru hanya sebagai guide (pemberi arah/ petunjuk) untuk membantu siswa jika menemukan kesulitan dalam
8 mempelajari dan menyelesaikan masalah. Melalui metode learning how to learn siswa dapat mengeksplorasi dan mengkaji setiap persoalan terutama dalam langkah melakukan teknik stop passing dalam permainan sepak bola. Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas di atas prosentasi ketercapaian pada siklus I mengalami peningkatan yang signifikan pada siklus II, maka dapat disimpulkan bahwa temuan pada penelitian menjawab hipotesis yang dirumuskan pada bab II bahwa melalui penerapan berbagai bentuk rintangan dapat meningkatkan kemampuan memecahkan masalah belajar stop passing siswa kelas VII A SMP Negeri 13 Kota Tasikmalaya tahun ajaran 2014/ 2015. D. PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil temuan, analisis data dan refleksi pada setiap siklus serta pembahasan yang telah disajikan dalam bab-bab terdahulu, dapat dikemukakan kesimpulan sebagai berikut: 1. Penerapan berbagai bentuk rintangan dapat meningkatkan kemampuan dan hasil belajar siswa kelas VII A SMP Negeri 13 Kota Tasikmalaya tahun ajaran 2014/ 2015 dalam teknik stop passing. Hal ini terlihat dari peningkatan nilai rata-rata kelas pada siklus I serta meningkat pada siklus II untuk laki-laki dan perempuan. 2. Proses meningkatkan kemampuan dan hasil belajar siswa kelas VII A SMP Negeri 13 Kota Tasikmalaya tahun ajaran 2014/ 2015 dalam teknik stop passing mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Hal ini tergambar dari kenaikan nilai terendah untuk laki-laki dan perempuan pada siklus I, serta pada siklus II. 3. Besar persentase besar pula peningkatan kemampuan dan hasil belajar siswa kelas VII A SMP Negeri 13 Kota Tasikmalaya tahun ajaran 2014/ 2015 dalam teknik stop passing cukup memuaskan hal ini dapat terlihat dari peningkatan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk laki-laki dan perempuan pada siklus I dan pada siklus II. Saran Mengacu pada hasil penelitian ini seperti dikemukakan di atas, penulis mengajukan beberapa saran sebagai berikut.
9 1. Untuk meningkatkan penguasaan teknik dasar sepak bola khususnya teknik stop passing, penulis menyarankan kepada para guru Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, pembina olahraga maupun pelatih sepak bola agar hasil penelitian ini dapat dijadikan tolok ukur dan dapat digunakan sebagai alternatif bentuk pembelajaran dalam rangka peningkatan hasil belajar stop passing dalam permainan sepak bola. 2. Kepada guru, agar mengaplikasikan model pembelajarnnya dan sebaiknya lebih kreatif dan inovatif sehingga pembelajaran yang dilakukan bisa menyenangkan siswa, menumbuhkan rasa percaya diri siswa dan tentunya tujuan pembelajaran itu sendiri tercapai. 3. Kepada sekolah, agar memfasilitasi dengan cukup agar kegiatan tersebut bisa tercapai. 4. Berbagai wawasan ilmu, menjadikan hasil penulisan ini sebagai refrensi demi kualitas pendidikan. E. DAFTAR PUSTAKA Aep. 1995. Peningkatan dan pembinaan Kondisi Fisik dalam Olahraga. Semarang: Dahara Frez. Arikunto, Suharsimi 1996. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Azis, Syamsiar. 2000. Permainan Kecil di Sekolah dasar. Jakarta: Universitas Terbuka. Depdiknas. 2003. Kurikulum 2004 ,Standar Kompetensi Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani. Jakarta: Depdiknas. Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Jamaludin. 2003. Problematik Pembelajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa. Luxbacher, Joseph A. 2004. Sepak Bola: Langkah-langkah Menuju Sukses. (Terjemahan Agusta Wibawa). Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Harsono. (1999). Latihan Fisik. Jakarta: Pusat Ilmu Olahraga Koni Pusat. Hidayat, Imam. 1990. Kinesiologi, Diktat perkuliahan. Bandung: FPOK IKIP Bandung. Nurhasan. 1999. Penilaian Pembelajaran Penjaskes.). Jakarta: Universitas Terbuka. Sardiman AM. 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.
10 Soekatamsi. 1998. Permainan Besar I (Sepak Bola). Jakarta: Universitas Terbuka. Soekatamsi. 1998. Permainan Besar II (Sepak Bola). Jakarta: Universitas Terbuka. Sucipto. 2000. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan (untuk SMU kelas 3). Bandung: PT. Grafindo Media Pratama. Sugiyanto. 2000. Perkembangan Belajar Motorik. Jakarta: Universitas Terbuka. Sujanto. 1986 Pendidikan Permainan Anak dan Aktipitas Ritmik. Jakarta: Depdikbud. Wardani. 2000. Permainan Kecil. Jakarta: Universitas Terbuka.