Jurnal Media Pendidikan Matematika “J-MPM”
Vol. 3 No. 2, ISSN 2338-3836
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN PEMANFAATAN PORTOFOLIO SISWA KELAS V SDN KARUMBU KABUPATEN BIMA Nurrahmah Dosen Tetap Pendidikan Matematika STKIP Taman Siswa Bima E-mail:
[email protected] ABSTRAK: Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Pemanfaatan Portofolio Siswa” yang dilakukan di kelas V SDN Karumbu Kabupaten Bima dalam mata pelajaran matematika sebagai bidang minat peneliti.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan pemanfaatan portofolio siswa sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran matematika di Sekolah Dasar sesuai dengan rumusan masalah dalam penelitian ini. Selama ini pembelajaran yang terjadi belum mencerminkan proses pembelajaran yang efektif dan efisien. Siswa lebih banyak diberikan pengetahuan dalam memahami konsep, padahal yang dibutuhkan sekarang ini adalah kemampuan siswa untuk berbuat sesuatu dengan menggunakan konsep dan prinsip keilmuan yang telah dikuasai.Seperti dinyatakan dalam pilar-pilar pembelajaran dari UNESCO, selain terjadi “Learning to know” (pembelajaran untuk tahu), juga harus terjadi “Learning to do” (pembelajaran untuk berbuat), dan bahkan dituntut sampai pada “Learning to be” (pembelajaran untuk membangun jati diri yang kokoh), dan “Learning to live together” (pembelajaran untuk hidup bersama secara harmonis). Dalam mengumpulkan data, peneliti menggunakan angket siswa, lembar observasi, lembar wawancara dan catatan lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan portofolio siswa dalam mata pelajaran matematika mampu meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN karumbu dan lebih baik. Untuk menunjang keberhasilan pemanfaatan portofolio di masa mendatang dibutuhkan sarana yang memadai bagi tiap sekolah seperti lemari atau rak untuk menyimpan dokumentasi portofolio siswa sehingga memudahkan proses penilaian terhadap karya siswa. Kata Kunci: Hasil Belajar, Portofolio Siswa. PENDAHULUAN
Selama ini pembelajaran yang terjadi belum mencerminkan proses pembelajaran yang efektif dan efisien. siswa lebih banyak diberikan pengetahuan dalam memahami konsep, padahal yang dibutuhkan sekarang ini adalah kemampuan siswa untuk berbuat sesuatu dengan menggunakan konsep dan prinsip keilmuan yang telah dikuasai. di tahuntahun akhir abad 20 di indonesia banyak realitas menunjukkan masih belum mantapnya keluaran berbagai jenjang persekolahan dalam hal pengetahuan serta pemahaman matematika. dengan kata lain di indonesia kemampuan keluaran dalam mata pelajaran matematika masih rendah. kenyataan semacam ini harus dikaji secara cermat melalui komponenkomponen penting dalam sistem pendidikan yang berkaitan agar dapat dicari upaya penanggulanganya. pemanfaatan portofolio siswa merupakan inovasi bagi guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa karena dapat memantau kemajuan belajar siswa secara menyeluruh yaitu menyangkut aspek kognitif, afektif dan aspek psikomotorik.
KAJIAN PUSTAKA A. Portofolio dalam penilaian proses belajar siswa Bloom mengungkapkan bahwa hasil belajar meliputi tiga aspek yaitu aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotor. hal senada juga diungkapkan mills sebagaimana dikutip riyandani (Halimah, 2004:12) menyatakan bahwa portofolio merupakan alternatif dalam penilaian karena portofolio memberikan keleluasaan kepada guru untuk melakukan penilaian dengan banyak cara. portofolio merupakan penilaian alternatif yang tidak hanya memanfaatkan penilaian produk tetapi juga penilaian proses belajar siswa dalam penilaian dan refleksi diri siswa. begitu pula yang diungkapkan oleh grace dan cathy, sodiq, hedden dan speer. B. Dasar pelaksanaan pemanfaatan portofolio siswa Pemanfaatan portofolio siswa dilandasi oleh pemikiran yang diungkapkan oleh dewan perserikatan bangsa-bangsa
443
Jurnal Media Pendidikan Matematika “J-MPM” Vol. 3 No. 2, ISSN 2338-3836 yang bergerak dibidang pendidikan, sosial diketahui peserta didik”. guru atau dan kebudayaan united nation of education dosen tidak dapat mengindoktrinasi social cultural organization (unesco) yaitu gagasan ilmiah supaya peserta didik sebagai berikut: mau mengganti dan memodifikasi 1. Empat pilar pendidikan gagasannya yang non ilmiah menjadi Menurut unesco (1999:63-65), gagasan atau pengetahuan ilmiah. jika ingin berhasil melaksanakan tugasdengan demikian, arsitek pengubah tugasnya, maka pendidikan hendaknya gagasan peserta didik adalah peserta diatur sekitar empat jenis belajar yang didik sendiri dan guru/dosen hanya fundamental sifatnya yang sepanjang berperan sebagai fasilitator dan kehidupan seseorang dapat dikatakan penyedia kondisi supaya proses belajar sendi atau soko guru pengetahuan yang bisa berlangsung. meliputi: 3. Democratic teaching a. Belajar mengetahui (learning to Democratic teaching adalah know), yakni keterampilan suatu bentuk upaya menjadikan sekolah mengingat dan kecakapan berpikir. sebagai pusat kehidupan demokrasi Itu dapat dipandang sebagai alat melalui proses pembelajaran yang maupun tujuan hidup. Sebagai alat ia demokratis. secara singkat democratic memampukan setiap orang untuk teaching adalah proses pembelajaran memahami sedikitnya tentang yang dilandasi oleh nilai-nilai lingkungannya untuk dapat hidup demokrasi, yaitu penghargaan terhadap sesuai harkat, untuk kemampuan, menjunjung keadilan, mengembangkan keterampilan kerja menerapkan persamaan kesempatan, dan untuk berkomunikasi. Sebagai dan memperhatikan keragaman peserta tujuan hidup dasarnya adalah didik. dalam prakteknya, para pendidik kegemaran untuk memahami, hendaknya memposisikan peserta didik mengetahui dan menemukan. sebagai insan yang harus dihargai b. Belajar berbuat (learning to do), kemampuannya dan diberi kesempatan sehingga mampu bertindak kreatif untuk mengembangkan potensinya. dengan lingkungannya. Learning to C. Komponen- komponen portofolio do bukan hanya keterampilan formal Grace dan cathy (halimah, 2004: 16) melainkan kompetensi pribadi, menyatakan bahwa idealnya sebuah kemampuan non fisik dan terkait portofolio meliputi observasi terhadap dengan ekonomi informal bahkan beberapa hal berikut atau bahkan hendaknya mempersiapkan orang keseluruhan, yaitu sebagai berikut. agar memiliki sikap inovatif. 1. Anecdotal notes atau catatan lapangan, c. Belajar hidup bersama (learning to yaitu catatan yang meliputi kejadian live together), sehingga mampu spontan, faktual dan obyektif tentang berperan serta dan bekerja sama kegiatan belajar siswa. dengan orang-orang lain dalam 2. Daftar cek/ inventaris, dipakai untuk semua kegiatan manusia. Melalui mencatat kemajuan dibidang proses pembelajaran, para siswa keterampilan motorik melalui observasi yang berasal dari berbagai ras, etnis yang dilakukan secara regular. dan bangsa yang berbeda-beda dapat 3. Pertanyaan atau permintaan, merupakan belajar tentang kesadaran bahwa salah satu cara efektif dan paling mudah diantara mereka ada persamaan dan untuk mendapatkan informasi secara saling ketergantungan. langsung. d. Belajar menjadi seseorang (learning 4. Screning test, digunakan untuk to be) memiliki prinsip dasar bahwa membantu mengidentifikasi pendidikan hendaknya memberikan keterampilan dan kemampuan yang kontribusi terhadap pembangunan sudah dimiliki oleh anak sehingga guru manusia seutuhnya, jiwa raganya, dapat merencanakan kegiatan belajar inteligensi, perasaan, apresiasi yang bermakna bagi anak. estetika dan spiritualnya. Komponen lainnya yang dapat 2. Pandangan konstruktivisme ditambahkan yaitu learning log (jurnal atau Para ahli pendidikan berpendapat catatan pribadi siswa), self assessment( bahwa inti kegiatan pendidikan adalah penilaian terhadap diri sendiri oleh siswa), memulai pelajaran dari “apa yang role play (aktivitas bermain peran), peer
444
Jurnal Media Pendidikan Matematika “J-MPM” Vol. 3 No. 2, ISSN 2338-3836 assessment (strategi penilaian terhadap kelas merupakan proses pengkajian melalui siswa lain) dan concept mapping (bentuk siklus yang berdaur ulang dari berbagai susunan berpikir pada siswa). kegiatan pembelajaran yang terdiri atas Sementara itu budimansyah empat tahap yang saling terkait dan (2003:107) menyebutkan indikator proses berkesinambungan. tahap-tahap tersebut dan hasil belajar siswa yang yaitu: 1) perencanaan (planning), 2) didokumentasikan dalam bundel portofolio pelaksanaan (acting), 3) pengamatan berupa hasil tes, tugas-tugas terstruktur, (observing), 4) refleksi (reflecting). catatan perilaku harian siswa dan laporan B. Prosedur penelitian kegiatan siswa diluar sekolah yang 1. Tahap perencanaan menunjang proses belajar mengajar di Pada tahap ini peneliti kelas. mempersiapkan instrumen penelitian yang akan digunakan dalam kegiatan D. Upaya guru dalam memanfaatkan pembelajaran. portofolio siswa Berkas portofolio yang merupakan 2. Tahap pelaksanaan hasil kerja siswa secara berkala dianalisis, Penelitian ini dilaksanakan kemudian diberi komentar seperlunya dan selama tiga siklus.tiap siklus hanya ada dinilai berdasarkan kriteria penilaian.setelah satu tindakan saja. hal ini berdasarkan itu ditandatangani oleh guru dan orang tua, pada pertimbangan bahwa materi yang baru dimasukkan kedalam bundel portofolio dibahas hanya menghitung luas bangun masing-masing siswa. guru harus datar. di sini siswa tidak mengalami melaksanakan program tindak lanjut hambatan yang berarti. adapun waktu berkaitan dengan kelebihan dan pelaksanannya yaitu: siklus i kekurangan atau hasil kerja siswa. setiap dilaksanakan hari rabu tanggal 21 akhir semester nilai akhir dari kegiatan oktober 2015, siklus ii dilaksanakan hari siswa diinformasikan kepada pihak orang sabtu tanggal 24 oktober 2015 dan tua dan lembaga lain yang bersangkutan. siklus iii dilaksanakan hari selasa tanggal 27 oktober 2015. E. Tahapan pelaksanaan pemanfaatan 3. Tahap refleksi portofolio siswa Setelah ditentukan dan dipastikan Peneliti melakukan refleksi bahwa setiap peserta didik telah membuat setiap siklus, mulai siklus pertama dan memiliki berkas portofolio, selanjutnya sampai siklus selanjutnya hingga hasil perlu ditentukan cara mengumpulkan dan yang diharapkan tercapai. refleksi menyusunnya dalam bundel portofolio yang dilakukan bertujuan untuk melakukan telah disediakan kemudian menentukan di perubahan-perubahan atau mana dan bagaimana menyimpannya. penyempurnaan tindakan jika ditemukan apabila kegiatan mengkoleksi selesai, maka hal-hal yang masih kurang setiap tahap selanjutnya dokumen portofolio siswa tindakan yang telah dilakukan. diseleksi. dalam tahap ini, peserta didik C. Langkah-langkah pemanfaatan portofolio akan memilih seluruh atau sebagian koleksi siswa mereka lalu memilih hasil karya terbaik 1. Perencanaan untuk dinilai. proses seleksi ini boleh jadi Pemanfaatan portofolio siswa dilakukan oleh peserta didik sendiri, dalam penelitian ini dibatasi pada satu kelompok atau bahkan atas bimbingan guru. kompetensi dasar yaitu menghitung luas dalam hal ini bergantung kepada jenis bangun datar. siklus i membahas bangun portofolio dan bergantung pula pada hasil trapezium. siklus ii membahas bangun portofolio yang ditetapkan oleh guru. jajar genjang, belah ketupat dan layangtahapan akhir dari kegiatan pemanfaatan layang. portofolio siswa ini adalah menyimpan 2. Pelaksanaan dokumen portofolio sesuai penataan Selama proses pembelajaran portofolio dalam folder masing-masing berlangsung peneliti melakukan siswa. pengamatan, pencatatan, penganalisasian dan penarikan kesimpulan terhadap kegiatan diskusi METODE A. Desain penelitian yang dilakukan siswa. Penelitian tindakan kelas ini bersifat 3. Pemanfaatan penelitian tindakan kemitraan atau Setiap hasil kerja siswa tiap penelitian kolaboratif. penelitian tindakan siklusnya dikumpulkan baik tugas
445
Jurnal Media Pendidikan Matematika “J-MPM” Vol. 3 No. 2, ISSN 2338-3836 kelompok maupun tugas individu. Pemanfaatan portofolio siswa setelah dinilai, hasil pekerjaan siswa ini dalam pembelajaran matematika diseleksi dan dibandingkan dengan direspon positif oleh siswa. ini tugas berikutnya. pada siklus ketiga, dibuktikan dengan sikap antusias siswa diadakan pameran hasil kerja siswa dari dalam melakukan tugas yang diberikan. tiga siklus yang dilakukan. pemilihan mereka termotivasi karena setiap karya terbaik ini berlangsung kegiatan dalam pembelajaran dilakukan demokratis dan terbuka. sendiri. dengan berdiskusi siswa dapat 4. Pengumpulan data menumbuhkan sikap tanggung jawab, Dalam penelitian ini, peneliti keberanian mengemukakan pendapat menggunakan beberapa teknik dan dapat menilai sendiri hasil kerjanya. pengumpulan data yaitu observasi, B. Pembahasan catatan lapangan, wawancara, lembar 1. Pemanfaatan portofolio siswa kerja siswa dan angket. Pemanfaatan portofolio siswa 5. Analisis data pada penelitian ini belum optimal.ini Proses analisis dimulai dari karena di sdn karumbu belum tersedia menelaah seluruh data yang telah lemari atau rak untuk menyimpan folder terkumpul kemudian semua data siswa. selain itu, tidak semua guru yang dideskripsikan dengan menampilkan mengajar dikelas v melaksanakan hasil data dalam persentase dan pemanfaatan portofolio sehingga digambarkan dalam tabel atau diagram. prosedur pelaksanaan pemanfaatan setelah itu, peneliti melakukan refleksi portofolio siswa ini tidak dan disimpulkan. berkesinambungan. oleh karena itu, sebaiknya di tiap sekolah harus tersedia sarana yang diperlukan itu dan harus HASIL DAN PEMBAHASAN didukung oleh keinginan guru menerima A. Hasil 1. Pemanfaatan portofolio siswa setiap inovasi pembelajaran supaya Pemanfaatan portofolio siswa pembaharuan dalam pendidikan berjalan dalam penelitian ini sangat memuaskan sukses. peneliti sebagai langkah awal. pada 2. Hasil belajar siswa siklus i portofolio siswa yang Hasil belajar siswa dalam dimanfaatkan yaitu bangun trapezium. penelitian ini mengalami naik turun. materi pertama ini siswa tidak pada siklus i hasil belajar siswa tinggi mengalami kesulitan yang berarti. kemudian mengalami penurunan pada terbukti dengan nilai perolehan siswa siklus ii. karena telah dilakukan analisis 90% berada diatas batas kelulusan terhadap kesulitan belajar siswa pada terendah. materi pelajaran siklus kedua siklus kedua, hasil belajar siswa ini berbeda antara kelompok yang satu dapat ditingkatkan kembali pada siklus dengan kelompok yang lain. pada siklus iii. menurunnya hasil belajar siswa pada ketiga keempat bangun datar itu siklus ii dikarenakan siswa belum digabungkan untuk dibahas oleh tiap terbiasa melakukan kegiatan tukar kelompok. informasi antar kelompok diskusi. hal 2. Hasil belajar siswa ini dapat dijadikan pertimbangan untuk Hasil belajar siswa secara masa yang akan datang dalam individu pada siklus i cukup tinggi. ini pelaksanaan diskusi kelompok. siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata kelas harus dibiasakan untuk tampil dan yang diperoleh yaitu 8,4 sedangkan mengembangkan keterampilan berbicara untuk nilai kelompok yaitu 7,2. hasil serta keberanian untuk tampil dalam belajar siswa secara individu ini presentasi kelompok. mengalami penurunan pada siklus kedua Peningkatan hasil belajar siswa yaitu menjadi 7,37 sedangkan nilai ini dapat dilihat pada gambar berikut. kelompok mengalami peningkatan yaitu 8,2. pada siklus ketiga hasil belajar siswa secara individu ini dapat ditingkatkan kembali menjadi 8,05 dan nilai kelompok tetap menunjukkan peningkatan yaitu 9,2. 3. Tanggapan siswa 12 10
8
Series1
6
Series2 Series3
4 2 0
klp I
klp II
klp III
klp IV
klp V
Gambar 4.1 Peningkatan Hasil Belajar Siswa secara Kelompok
446
Jurnal Media Pendidikan Matematika “J-MPM” Vol. 3 No. 2, ISSN 2338-3836 Dari gambar 1 di atas dapat belajar siswa dapat dinilai secara dilihat bahwa hasil belajar siswa secara menyeluruh walaupun membutuhkan waktu kelompok mengalami peningkatan yang yang lama. sangat bagus. hal ini sebanding dengan 3. Bagi guru sd, pemanfaatan portofolio siswa tingkat partisipasi yang ditunjukkan ini merupakan suatu inovasi maka siswa selama kegiatan pembelajaran diharapkan keterbukaannya dalam berlangsung. dari siklus i sampai dengan melakukan pembaharuan dalam siklus iii membentuk garis lurus dan pembelajaran. kenaikan ini tetap satu angka. 4. Bagi lptk sebagai agen pemerintah, hendaknya membekali mahasiswa calon 8,6 guru dengan pengetahuan dan keterampilan 8,4 yang berkaitan dengan pemanfaatan 8,2 portofolio siswa ini agar tidak mewarisi 8 7,8 budaya pembelajaran yang tradisional. 7,6 7,4 7,2 7 6,8 siklus I
siklus II
siklus III
Gambar 4.2 Peningkatan hasil belajar Siswa secara Individu
Dari gambar 2 di atas dapat dilihat bahwa hasil belajar siswa secara individu tidak sebagus perolehan secara kelompok. ini dapat dimaklumi bahwa pada siklus ii siswa mengalami kesulitan dalam kegiatan pertukaran informasi mengenai kedua bangun datar lain yang dibahas oleh kelompok lain, sedangkan kelompoknya hanya membahas satu bangun datar saja. pada tugas individu ketiga bangun datar yang dibahas oleh masing-masing kelompok tadi disatukan kembali dalam soal evaluasi.
DAFTAR RUJUKAN Budimansyah D. (2004).Model Pembelajaran Dan Penilaian Portofolio. Bandung: Genesindo. Halimah. (2004). Penerapan Model Portofolio Dalam Pembelajaran Apresiasi Cerpen Pada Siswa Kelas I Smp Negeri 2 Banjaran Tahun Ajaran 2003 / 2004. Skripsi. Tidak Diterbitkan. Surapranata S & Hatta M. (2006).Penilaian Portofolio. Bandung: Remaja Rosda Karya. Sapriya.(2002). Studi Sosial Konsep Dan Model Pembelajaran. Bandung: Buana Nusantara.
SIMPULAN 1. Pemanfaatan portofolio siswa dapat dijadikan sebagai media dan alat dalam meningkatkan hasil belajar siswa. 2. Dengan pemanfaatan portofolio siswa hasil belajar siswa meningkat dan lebih baik. 3. Tanggapan siswa dalam pembelajaran matematika dengan pemanfaatan portofolio siswa disambut positif karena pemanfaatan portofolio mampu mengembangkan bakat dan minat yang dimiliki siswa sehingga member kebebasan kepada mereka untuk berkreasi. SARAN 1. Dalam usaha meningkatkan hasil belajar siswa dengan pemanfaatan portofolio siswa, sebaiknya setiap sekolah wajib memilki rak atau lemari untuk menyimpan folder hasil kerja siswa sebagai dokumen portofolio siswa. 2. Pemanfaatan portofolio siswa harus dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan agar perkembangan
447