1.1 LATAR BELAKANG
U n tu k
m e n in d a k
l an ju ti
d i b er l a k u k an n y a
Un d an g - Un d a n g
N o m o r 3 2 Ta h u n 2 0 0 4 d a n U n d a n g - U n d a n g N o m o r 3 3 T a h u n 2 0 0 4 m a k a d a l a m p e l a k s a n a a n o to n o m i d a e r a h y a n g h a r u s n y a t a d a n b e r ta n g g u n g j a w a b b a i k d a l a m u r u s a n p e m e r i n t a h a n m a u p u n dalam
pengelolaan
m eng g al i
pembangunan
s um b e r -s u m b er
term as u k d id a l am n y a u p ay a
p em b iay aan
s en d ir i
m aka
d iperl ukan
l angkah yan g kom p reh ens ip un tuk m eres tru k tur isas i pem erin tahan dan p o l a p em b a n g u n an . M a k a d a r i i tu d i p e r l u k an p em e r i n t a h a n d a e r ah yang
kreatif
dan
inovatif
untuk
meningkatkan
kesejahteraan
m asyarakat. M aka d ari itu d al am rang ka m el aksanakan pem bangu nan d a e r a h a g a r d a p a t m en g e l o l a p o t e n s i d an s u m b e r d a y a d a e r a h , perlu
disusun
k e b u tu h an
profil
i n fo r m a s i
d a e r ah
y an g
d ih a r ap k an
y an g
te r us
b e r k em b an g
dapat
m em en u h i
d al am
r an g k a
p e n g am b i l a n k e p u tu s a n d a n p en g em b a n g an k e b i ja k a n d i ti n g k a t d a e r ah m au p u n p u s a t, y an g kem ud i an d ap a t b e r im p l i k as i k e p ad a p en in g k a tan k u a l i t a s S D M d a e r a h d a n p e n g e m b a n g a n m a n a j e m e n p e n g e l o l a a n d a t a d a n infor m as i d i d aerah dap a t te rlaksan a dengan l eb ih b aik.
Profil Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2013
1
Agar
dap at
k em am puan
m em b er ikan
daer ah
diperlukan
suatu
wilayahnya
sendiri.
d en g an
baik,
dalam
h asil
y ang
mengembangkan
gambaran Melalui
yang
d aer ah
wilayah
dapat
terhadap
wilayahnya,
komprehensip
gambaran
p em er in tah
o p tim al
mengenai
yang
ter s u su n
m en en tu k an
ar ah
p e r kem b ang an d a n i n v e t a r i s a s i s u m b e r d a y a y a n g t e r s e d i a p a d a wilayahnya.
Untuk
lebih
m em p e r m u d a h
informasi
gambaran
w i l a y a h K a b u p a t e n P a r i g i M o u to n g s e c a r a u m u m , m aka p erl u d isu su n s uatu
kom p il as i
d ata
d an
in fo rm as i
y ang
d apat
m em be r ikan
k emu dahan dal am m em baca m aupun un tuk m eng aksesny a. D a l am k o n te k s p e n g e m b a n g a n K a b u p a t e n P a r i g i M o u to n g , p e n y u s u n a n P r o f i l D ae rah d ap at m en jad i s u atu en tr y p o in t p en tin g d al am
r ang k a
per en c anaan
dan
pemanfaatan
pembangunan
Kabupaten Parigi Moutong secara terpadu. Melalui penyusunan Profil Daerah diharapkan dapat menjadi sarana teknis dalam p el aksan aan g am bar an
p rog ram
fi si k
d an
pem b an gun an s i fa t-s i fa tn y a
an tar a
s er ta
l ain
u n tu k
un tu k
m en il ai
m en il a i
ti n g k at
p e m an faa tan l aha n , s um b er d ay a al am , dan masalah l ingkungan . Sel ain itu juga dapat digunakan un tuk m enil ai gam baran potensi alam , m anusia, dan hasil kegiatannya.
1.2 TUJUAN DAN SASARAN Tujuan penyusunan Profil Daerah Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2013 adalah untuk menyajikan informasi mengenai keberadaan Kabupaten Parigi Moutong dalam rangka meningkatkan pembangunan daerah, serta tersedianya data
dari
sumber-sumber
yang
dapat
dipertanggungjawabkan
yang
dipresentasikan dalam bentuk media informasi yang efektif, proporsional dan akuntabel sebagai dasar penyusunan program pembangunan di Kabupaten Parigi Moutong. Media informasi berupa profil daerah ini diharapkan dapat mendukung perumusan kebijakan pembangunan Kabupaten Parigi Moutong.
Profil Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2013
2
1.3 MANFAAT Manfaat dilaksanakannya penyusunan Profile Daerah Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2013 ini adalah: 1. Sebagai media untuk mengetahui potensi yang dapat dijadikan sumber informasi dalam membuat perencanaan dan prospek pengembangan Kabupaten Parigi Moutong kedepan. 2. Tersedianya data-data yang valid yang dapat diakses oleh semua pihak. 3. Memudahkan dalam menetapkan kebijakan strategis yang bermanfaat bagi masyarakat.
Profil Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2013
3
2.1 SEJARAH KABUPATEN PARIGI MOUTONG Pembentukan Kabupaten Parigi Moutong secara yuridis didasari UndangUndang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah terutama Pasal 5 ayat 1 dan Pasal 6 ayat 1 dan 2 yang diperbaharui lagi dengan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah. Selain itu ada juga Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang perimbangan keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah terutama Pasal 3, 4 dan 6 yang juga telah diperbaharui dengan UndangUndang Nomor 33 tahun 2004 antara Pemerintah Pusat dan Daerah serta Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang
Kewenangan Pemerintah dan
Kewenangan Propinsi Sebagai Daerah Otonom. Pada awalnya masyarakat daerah Parigi Moutong tersebar ke dalam beratus bahkan beribu-ribu komunitas di gunung-gunung dan bukit-bukit dalam satu kesatuan Genealogis. Mereka memisahkan diri diantara kesatuan genealogis lainnya. Sehingga oleh Werteim dikenal sebagai sebuah masyarakat komunal yang dipimpin oleh “Olongian” dan atau “Kemagauan”. Pimpinan yang dinamakan “Magau” atau “Olongian” kemudian berubah menjadi “Raja” sebagai konsekuensi logis dari pertautan komunalitas masyarakat Parigi Moutong dengan Hindia Belanda. Keadaan seperti itu berlangsung hingga datangnya Imperialisme Belanda ke daerah ini sehingga konsep “Magau” dan “Olongian” berubah menjadi konsep yang namanya “Raja”. Raja inilah yang dijadikan Pemerintah Hindia Belanda sebagai wakil representasi dari masyarakat yang plural di wilayah Parigi Moutong. Pada awal abad ke-20, Pemerintah Hindia Belanda mengadakan kontrak politik yang disebut sebagai perjanjian pendek dengan Raja-raja seperti Roe di Tojo, Ta Lasa di Poso, Owolu Marunduh di Mori, Kabodi di Napu termasuk Dg. Malino dan Profil Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2013
4
Idjenggi yang dipresentasikan sebagai wakil dari Kerajaan di Wilayah Parigi Moutong. Namun masuknya Hindia Belanda sebagai suatu kekuatan politik di tanah Parigi Moutong juga dibayar mahal oleh Putra-Putra terbaik daerah ini sebagai pejuang yang tidak tunduk ke dalam Integrasi Politik kolonial Belanda yang antara lain pejuang yaitu Tombolotutu yang bertahan dengan pandangannya sendiri sebagai bentuk Nasionalisme sendiri. Selama 39 tahun Kabupaten Parigi Moutong diperjuangkan, tanggal 8 Juni 1963 yakni adanya pembentukan Panitia Penuntut Pembentukan Kabupaten. Setelah diketahui arah perjuangan yang pasti dan jelas maka tanggal 23 Desember tahun 1965 terbentuknya Yayasan Pembangunan Wilayah Pantai Timur dengan Akte Notaris Nomor 33 tahun 1965. Saat inilah diketahui arah, tujuan dan hakekat Pembentukan Kabupaten secara Yuridis Formal. Akhirnya pada tanggal 2 Juli 2002 peresmian Kabupaten Parigi Moutong sebagai Kabupaten yang otonom dilakukan di Gedung PMD Pasar Minggu Jakarta Selatan oleh Menteri Dalam Negeri Hari Sabarno atas nama Presiden Republik Indonesia. Delapan hari kemudian tepatnya pada tanggal 10 Juli 2002 dilantiklah Drs. H. Longki Djanggola, M.Si sebagai pejabat Bupati Kabupaten Parigi Moutong yang dilantik oleh Gubernur Sulawesi Tengah Prof. Drs. H. Aminuddin Ponulele, MS di Parigi Ibukota Kabupaten Parigi Moutong. Dengan dilantiknya H. Longki Djanggola sebagai Gubernur Sulawesi Tengah pada tanggal 17 Juni 2011, maka Menteri Dalam Negeri RI Gamawan Fauzi resmi menandatangani SK Pengangkatan H. Samsurizal Tombolotutu yang sebelumnya menjabat
sebagai Wakil Bupati Parigi Moutong menjadi Bupati Parigi Moutong
periode 2011- 2013. Kemudian setelah melaksanakan pemilihan kepala daerah pada tanggal 6 Juli 2013 pasangan Samsurizal Tombolotutu dan Badrun Nggai memperoleh suara terbanyak dan ditetapkan sebagai pemenang dalam pemilihan Kepala Daerah tersebut.
Profil Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2013
5
Pada tanggal 9 Oktober 2013 pasangan Samsurizal Tombolotutu dan Badrun Nggai secara resmi dilantik oleh Gubernur Sulawaesi Tengah Drs. H Longki Djanggola, M.Si atas nama Menteri Dalam Negeri sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Parigi Moutong Periode 2013-2018.
Bupati Parigi Moutong (H. Samsurizal Tombolotutu)
2.2 LAMBANG DAN MAKNANYA Lambang
Daerah
Kabupaten
Parigi
Moutong
ditetapkan
dengan
Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2003, tanggal 17 Mei 2003 yang berbentuk gumbang tempayung bersudut lima yang melambangkan bahwa: a. Masyarakat Kabupaten Parigi Moutong bersifat terbuka menerima semua masukan
yang
bersifat
membangun
untuk
dimusyawarahkan
demi
tercapainya kesejahteraan rakyat. b. Gumbang atau tempayung bersudut lima melambangkan falsafah Pancasila. Motto daerah adalah Songu Lara Mombangu yang melambangkan tekad yang kukuh, tertanam dalam diri setiap masyarakat Kabupaten Parigi Moutong dalam membangun, untuk tercapainya cita-cita yakni kesejahteraan rakyat.
Profil Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2013
6
Arti Warna 1. Warna Putih melambangkan sebagai kesucian. 2. Warna Kuning dimaknai sebagai kejayaan atas sejarah dari kerajaan yang mendiami wilayah Parigi Moutong sebelum lahirnya kabupaten. 3. Warna Hijau dimaknai sebagai kesuburan tanah daerah Kabupaten Parigi Moutong. 4. Warna Coklat dimaknai sebagai tanah tempat kita berpijak dan menjalani roda kehidupan untuk mencapai masyarakat madani. 5. Warna Biru dimaknai sebagai keteduhan dan kedamaian juga mempunyai makna potensi kelautan dimana luas wilayah laut
kita lebih luas dari daratan terbesar di
Kabupaten Parigi Moutong. 6. Warna Hitam dimaknai sebagai ketegaran sikap untuk menuju pembangunan.
Arti Gambar 1. Bintang sudut lima dimaknai sebagai Ketuhanan Yang Maha Esa 2. Padi berwarna kuning emas dimaknai sebagai simbol kemakmuran yang berjumlah 39 butir, artinya perjuangan masyarakat Kabupaten Parigi Moutong sampai terbentuknya selama 39 tahun. 3. Ikan tuna berwarna hitam dan putih dimaknai sebagai potensi kelautan dan pada sisik tengah 4 dan gerigi ekor atas bawah 10, setiap sirip ekor berjumlah 2 bermakna lahirnya Kabupaten Parigi Moutong tanggal 10 April 2002. 4. Buah kelapa yang terbelah dengan sabut berwarna coklat dimaknai sebagai salah satu tanaman khas primadona Kabupaten Parigi Moutong dan kelapa ini menghadapi tantangan, serta pengorbanan adalah segala-galanya untuk mencapai cita-cita yang tulus.
Profil Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2013
7
5. Isi kelapa (dalam bentuk lingkaran) berwarna putih dimaknai sebagai salah satu tekad yang suci untuk membangun Kabupaten Parigi Moutong. 6. Peta topografi Kabupaten Parigi Moutong berlatar belakang warna biru dan kuning bergaris hitam dimaknai sebagai kedudukan Kabupaten Parigi Moutong adalah sebagai kabupaten strategis tepat di tengah-tengah Pulau Sulawesi. Dan juga sebagai gambaran Kabupaten Parigi Moutong dilintasi oleh garis khatulistiwa. 7. Garis hitam yang berada di sisi dari masing-masing gambar dimaknai sebagai ketegaran hati untuk mencapai masyarakat madani. 8. Dula Mpo Langga (dulang berkaki) dimaknai sebagai kekuatan budaya yang masih tetap dipegang oleh masyarakat Kabupaten Parigi Moutong dan terus dilestarikan sebagai modal dasar pembangunan. 9. Pita warna putih dimaknai sebagai bentuk persaudaraan, pemersatu dari berbagai unsur masyarakat yang berbeda-beda suku, agama dan ras sebagai wujud dari motto bangsa Indonesia Bhineka Tunggal Ika.
2.3 VISI DAN MISI Perumusan Visi Kabupaten Parigi Moutong mencerminkan apa yang ingin dicapai, memberikan arah dan fokus strategi yang jelas sehingga mampu menjadi perekat
seluruh
komponen
Pemerintah
Kabupaten
dalam
melaksanakan
pembangunan daerah untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan sejahtera dan mampu menjamin kesinambungan Kepemimpinan Daerah.
Visi pemerintahan Kabupaten Parigi Moutong dijabarkan sebagai berikut: “Terwujudnya Kabupaten Parigi Moutong terdepan dengan kualitas sumber daya manusia yang berdaya saing di Provinsi Sulawesi Tengah 2020” Untuk mewujudkan visi tersebut, maka ditetapkan Misi pembangunan sebagai agenda pokok pembangunan Kabupaten parigi Moutong sebagai berikut:
Profil Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2013
8
1. Mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa 2. Meningkatkan sumber daya manusia yang berdaya saing 3. Percepatan pengentasan kemiskinan melalui peningkatan pertumbuhan ekonomi dan pemberdayaan ekonomi kerakyatan 4. Meningkatkan peran serta partisipasi masyarakat dalam pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat 5. Menggali dan mengoptimalkan sumber-sumber pendapatan daerah 6. Meningkatkan kualitas lingkungan sebagai wujud komitmen terhadap konsepsi pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
2.4 Aparatur Daerah/PNS Berikut adalah tabel jumlah Aparatur Daerah/PNS Kabupaten Parigi Moutong menurut golongan tahun 2013. Tabel 2.1 Banyaknya Pegawai Negeri Sipil (PNS) Menurut Tingkat Pendidikan yang Ditamatkan Tahun 2013 NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
TINGKAT PENDIDIKAN
L
SD SLTP SLTA SMK D1 D2 D3 S1 S2 S3 JUMLAH
P 37 42 897 110 29 467 153 1.360 96 2 3.193
2 10 573 69 226 686 341 1.111 38 3.056
Sumber : Kabupaten Parigi Moutong Dalam Angka 2013
Profil Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2013
9
JUMLAH 39 52 1.470 179 255 1.153 494 2.471 134 2 6.249
Tabel 2.2 Banyaknya Pegawai Negeri Sipil (PNS) Menurut Golongan Tahun 2013 JUMLAH NO
GOLONGAN
TOTAL L
P
1
Golongan I
84
7
91
2
Golongan II
1,051
1,340
2,391
3
Golongan III
1,502
1,377
2,879
4
Golngan IV
556
332
888
3,193
3,056
6,249
JUMLAH
Sumber : Kabupaten Parigi Moutong Dalam Angka 2013
Berikut disajikan diagram presentase jumlah PNS di Kabupaten Parigi Moutong menurut golongan.
Gambar 2.1 Perkembangan Jumlah PNS di Kabupaten Parigi Moutong
Jumlah Pegawai Negeri Sipil di Kabupaten Parigi Moutong berdasarkan golongan terbanyak adalah PNS Golongan III dengan prosentase 46% sebanyak 2,879 orang. Sedangkan PNS dengan jumlah paling sedikit adalah PNS Eselon I dengan prosentase 2% sebanyak 91 orang.
Profil Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2013
10
3.1 LETAK DAN LUAS WILAYAH Kabupaten Parigi Moutong memiliki luas 6.231,85 km2 terdiri atas 22 kecamatan, 220 desa dan 5 kelurahan pada tahun 2012. Wilayah ini terbentang dari Sausu (Kecamatan paling selatan) sampai di Moutong (kecamatan paling utara). Kecamatan yang terluas adalah kecamatan Tinombo yaitu 638,62 km2 dan yang terkecil adalah Kecamatan Parigi yaitu sebesar 23,50 km2. Luas wilayah yang disajikan dalam publikasi ini adalah perhitungan berdasarkan updating peta SP 2010. Adapun wilayah Kecamatan di Kabupaten Parigi Moutong terdiri dari: 1. Kecamatan Sausu, luas wilayah 410,32 km2 2. Kecamatan Torue, luas wilayah 275,84 km2 3. Kecamatan Balinggi, luas wilayah 223,88 km2 4. Kecamatan Parigi, luas wilayah 23,50 km2 5. Kecamatan Parigi Selatan, luas wilayah 396,42 km2 6. Kecamatan Parigi Barat, luas wilayah 118,29 km2 7. Kecamatan Parigi Utara, luas wilayah 98,63 km2 8. Kecamatan Parigi Tengah, luas wilayah 75,10 km2 9. Kecamatan Ampibabo, luas wilayah 191,44 km2 10. Kecamatan Kasimbar, luas wilayah 280,78 km2 11. Kecamatan Toribulu, luas wilayah 212,38 km2 12. Kecamatan Siniu, luas wilayah 118,96 km2
Profil Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2013
11
13. Kecamatan Tinombo, luas wilayah 638,62 km2 14. Kecamatan Tinombo Selatan, luas wilayah 379,81 km2 15. Kecamatan Tomini, luas wilayah 216,38 km2 16. Kecamatan Mepanga, luas wilayah 207,10 km2 17. Kecamatan Palasa, luas wilayah 613,16 km2 18. Kecamatan Moutong, luas wilayah 581,01 km2 19. Kecamatan Bolano Lambunu, luas wilayah 382,47 km2 20. Kecamatan Taopa, luas wilayah 243,26 km2 21. Kecamatan Bolano, luas wilayah 164,26 km2 22. Kecamatan Ongka Malino, luas wilayah 380,24 km2
Wilayah Kabupaten Parigi Moutong memiliki Batas Administrasi Pemerintahan sebagai berikut : 1. Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Buol, Toli-Toli dan Propinsi Gorontalo. 2.
Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Poso dan Propinsi Sulawesi Selatan. Sebelah barat berbatasan dengan Kota Palu dan Kabupaten Donggala.
3.
4. Sebelah timur berbatasan dengan Teluk Tomini.
3.2 TOPOGRAFI Kabupaten Parigi Moutong berada pada ketinggian 0 – 2900 m dpl dan garis pantai yang memiliki bibir pantai sepanjang 472 km di Teluk Tomini membentang dari ujung Kecamatan Sausu di bagian selatan hingga
Kecamatan
Moutong
yang
berbatasan dengan Provinsi Gorontalo di sisi utara.
Profil Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2013
12
Bentuk permukaan tanah di daerah Kabupaten Parigi Moutong bervariasi dari dataran sampai bergunung. Daerah yang mempunyai dataran cukup luas adalah Kecamatan Bolano Lambunu (pemekaran dari Kecamatan Moutong), Kecamatan Sausu dan Kecamatan Tomini. Keadaan topografi dengan luas kemiringan lahan rata-rata : o
Datar (0 – 8)% = 146.134 Ha.
o
Bergelombang (8 – 15)% = 60.443 Ha.
o
Curam (15 – 45)%=142.186 Ha.
o
Sangat curam ( >45)% = 1.97 Ha.
Landform wilayah Kabupaten Parigi Moutong terdiri dari dataran rendah dan perbukitan serta pegunungan yang membentang sepanjang pantai dari utara sampai selatan dengan ketinggian rata-rata di atas permukaan laut (15 -375) m.
3.3 KLIMATOLOGI Sebagaimana dengan daerah-daerah lain di Indonesia, Kabupaten Parigi Moutong memiliki dua musim, yaitu musim panas dan musim hujan. Musim panas terjadi antara bulan April – September, sedangkan musim hujan terjadi pada bulan Oktober – Maret. Curah hujan tertinggi yang tercatat tahun 2012 terjadi pada bulan Juni 19 mm/bulan, sedangkan curah hujan terendah terjadi pada bulan Januari yaitu 8 mm/bulan.
Profil Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2013
13
4.1 KEPENDUDUKAN Informasi data kependudukan merupakan kebutuhan
dasar
untuk
melakukan
sebuah
perencanaan dalam sebuah masyarakat. Dari data
kependudukan
sebuah
proyeksi
tersebut
beberapa
dapat
tahun
dibuat
kedepan,
sehingga perencanaan tidak hanya digunakan untuk kebutuhan sesaat saja namun dapat diimplementasikan dalam jangka waktu tertentu. Proyeksi penduduk tersebut bukan merupakan ramalan, tetapi perhitungan ilmiah yang didasarkan pada asumsi-asumsi tertentu berdasarkan komponen-komponen laju pertumbuhan penduduk. Pada tahun 2012 Kabupaten Parigi Moutong terdiri dari 22 Kecamatan, 220 Desa dan 5 Kelurahan dengan jumlah penduduk adalah 428.359 jiwa, dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 220.408 jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 207.951 jiwa.
4.1.1 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Ditinjau dari jenis kelamin, penduduk Kabupaten Parigi Moutong yang berjenis kelamin laki-laki lebih banyak dibandingkan penduduk perempuan dengan rasio jenis kelamin 106. Artinya di antara 100 penduduk perempuan terdapat 106 penduduk laki‐laki. Rasio ini masih sama dibandingkan tahun sebelumnya.
Profil Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2013
14
Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2012
Jumlah Penduduk No
Kecamatan
Sex Ratio Laki-laki
Perempuan
1 2 3 4 5
Sausu Torue Balinggi Parigi Parigi Selatan
11.709 9.863 8.569 15.167 11.420
10.742 9.322 8.135 14.659 10.812
109 106 105 103 106
6 7 8
Parigi Barat Parigi Utara Parigi Tengah
3.842 2.996 4.225
3.554 2.772 4.110
108 108 103
9 10 11 12 13 14 15 16 17
Ampibabo Kasimbar Toribulu Siniu Tinombo Tinombo Selatan Tomini Mepanga Palasa
10.926 11.193 9.021 4.514 18.185 13.579 9.618 14.619 14.414
10.348 10.403 8.386 4.235 17.059 12.798 9.101 14.005 13.646
106 108 108 107 107 106 106 104 106
18 19 20
Moutong Bolano lambunu Taopa
10.687 10.701 6..593
10.402 9.938 6.381
103 108 103
21 22
Bolano Ongka Malino
8.189 10.378
7.587 9.556
108 109
220.408
207.951
106
Jumlah
Sumber: Kabupaten Parigi Moutong Dalam Angka 2013
4.1.2 Laju Pertumbuhan Penduduk Laju pertumbuhan penduduk per tahun pada tahun 2012 yaitu sebesar 1,69 persen. Pertumbuhan penduduk tertinggi yaitu pada Kecamatan Palasa sebesar 3,30 persen per tahun, sedangkan Kecamatan Siniu memiliki pertumbuhan penduduk yang paling rendah yaitu sebesar 0,31 persen per tahun. Profil Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2013
15
Tabel 4.2 Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk di Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2012
1 2
Sausu
Jumlah Penduduk 22.451
Torue
19.185
1,05
3 4
Balinggi
16.704
0,66
Parigi
29.826
2,29
5 6
Parigi Selatan
22.232
1,11
Parigi Barat
7.396
1,79
7 8
Parigi Utara
5.768
1,25
Parigi Tengah
8.335
0,76
9 10
Ampibabo
21.274
1,58
Kasimbar
21.596
1,94
11 12
Toribulu
17.407
3,05
8.749
0,31
13 14
Tinombo
35.244
1,22
Tinombo Selatan
26.377
1,50
15 16
Tomini
18.719
2,28
Mepanga
28.624
2,04
17 18
Palasa
28.060
3,30
Moutong
21.089
1,85
19 20
Bolano lambunu
20.639
1,36
Taopa
12.974
0,81
21 22
Bolano
15.776
1,28
Ongka Malino
19.934
1,11
428.359
1,69
No
Kecamatan
Siniu
Jumlah
Pertumbuhan Rata-rata / Tahun (%) 2,16
Sumber: Kabupaten Parigi Moutong Dalam Angka 2013
4.1.3 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur Menurut data jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur, maka kelompok umur tertinggi adalah kelompok umur usia antara 5-9 tahun dengan jumlah 53.164 jiwa. Berikut Tabel 4.3 yang menyajikan jumlah penduduk berdasarkan kelompok usia di Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2012.
Profil Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2013
16
Tabel 4.3 Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2012 Penduduk No
Kelompok Umur
1
0-4
25.279
23.889
49.168
2
5-9
27.368
25.796
53.164
3
10-14
23.686
22.102
45.788
4
15-19
18.068
17.485
35.553
5
20-24
15.881
16.105
31.986
6
25-29
19.070
19.099
38.169
7
30-34
18.948
18.199
37.147
8
35-39
17.924
16.729
34.653
9
40-44
14.437
13.202
27.639
10
45-49
11.360
10.308
21.668
11
50-54
9.399
8.116
17.515
12
55-59
6.440
5.314
11.754
13
60-64
4.886
4.299
9.185
14
65-69
3.245
3.095
6.340
15
70-74
2.244
2.141
4.385
16
75+
2.173
2.074
4.245
220.408
207.951
428.359
Jumlah
Laki-laki
Perempuan
Sumber: Kabupaten Parigi Moutong Dalam Angka 2013
Profil Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2013
17
Jumlah
4.2 PERIBADATAN Jumlah tempat ibadah di Kabupaten Parigi Moutong paling banyak adalah mushola dan masjid, sesuai dengan banyaknya penganut agama islam di wilayah Ini. Berikut Tabel 4.4 yang menyajikan jumlah tempat peribadatan di Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2012.
Tabel 4.4 Jumlah Tempat Peribadatan di Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2012 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Kecamatan
Masjid
Mushola
Gereja
Pura
Vihara
Sausu Torue
24 10
22 7
27 17
14 8
-
Balinggi Parigi Parigi Selatan Parigi Barat Parigi Utara Parigi Tengah
4 29 26 14 12 11
3 25 8 7 2 -
8 6 28 4 -
51 1 6 -
-
Ampibabo Kasimbar Toribulu
25 37 22
7 7 6
5 13 4
2 11 1
-
Siniu Tinombo Tinombo Selatan
16 54 52
5 12 11
21 11
-
-
Tomini Mepanga Palasa Moutong Bolano lambunu Taopa
21 36 28 34 28 16
17 27 2 14 44 12
3 14 15 9 8 3
3 6 -
1
Bolano Ongka Malino
21 26
37 33
5 22
3 -
-
546
308
223
106
1
Jumlah
Sumber: Kabupaten Parigi Moutong Dalam Angka 2013
Profil Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2013
18
Tabel 4.5 Jumlah Rohaniawan Menurut Agama Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2012 No 1
2
3
4
Rohaniawan
Jumlah
Islam Ulama Mubaliq Khatib Penghulu/P2N Kristen Pendeta Opsir BK Ketua Stasi Hindu Pemangku Pinandita Pedanda Budha Upasaka Pandita Jumlah
1.502 50 505 732 215 215 195 6 14 256
8
1.981
Sumber: Kabupaten Parigi Moutong Dalam Angka 2013
4.3 KETENAGAKERJAAN Masalah ketenagakerjaan adalah masalah nasional yang timbul karena tidak adanya perimbangan antara pertumbuhan jumlah tenaga kerja dari tahun ke tahun dengan perkembangan jumlah lapangan usaha yang menampung tenaga kerja tersebut. Dari tahun ke tahun jumlah pencari kerja masih sangat sedikit yang tersalurkan dibandingkan dengan jumlah yang terdaftar. Tabel 4.6 Jumlah Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2007-2012 Tahun Jumlah
Pengangguran Taerbuka
2007
2008
2009
2010
2011
2012
6,71
4,44
3,75
2,29
3,43
4,89
Profil Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2013
19
Sumber: Kabupaten Parigi Moutong Dalam Angka 2013
Gambar 4.1 Perkembangan Pengangguran Terbuka Kab. Parigi Moutong Tahun 2007-2012
Tabel 4.7 Jumlah Tingkat Kesempatan Kerja (TKK) Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2007-2012 No 1 2 3 4 5 6
Tahun 2007 2008 2009 2010 2011 2012
Tingkat Kesempatan Kerja (TKK) 93,29 95,56 96,25 97,71 96,57 95,11
Sumber: Kabupaten Parigi Moutong Dalam Angka 2013
Gambar 4.2 Perkembangan Tingkat Kesempatan Kerja Kab. Parigi Moutong Tahun 2007-2012 Profil Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2013
20
4.4 Suku, Bahasa dan Kesenian 4.4.1 Suku Secara demografis bahwa daerah Kabupaten
Parigi
Moutong
memiliki
komunitas masyarakat yang terdiri dari beraneka
ragam
suku,
baik
suku
asli
maupun suku pendatang (asing). Suku-suku
yang
merupakan
masyarakat asli Kabupaten Parigi Moutong meliputi suku Kaili, Tajio, Lauje dan Tialo. Secara geografis, suku asli tersebut masing-masing menempati beberapa daerah yang berbeda misalnya masyarakat suku Kaili mayoritas berada di Kecamatan Sausu, Torue, Parigi dan sebagian di Kecamatan Ampibabo, Kecamatan Kasimbar dan Kecamatan Tinombo Selatan. Masyarakat suku Tajio berada di Kecamatan Kasimbar, suku Lauje sebagian di Kecamatan Ampibabo dan mayoritas di Kecamatan Tinombo Kecamatan Palasa dan sebagian di Kecamatan Tomini. Masyarakat suku Tialo sebagian berada di Kecamatan Tomini dan umumnya di Kecamatan Bolano Lambunu dan Kecamatan Moutong. Di tengah keberadaan suku-suku asli tersebut, terdapat pula beberapa komunitas suku pendatang, di antaranya suku Jawa, Bali, Bugis, Gorontalo, Mandar, Minahasa, Bajo dan lain-lain. Suku-suku pendatang (asing) tersebut, masuk dan berinteraksi di kalangan masyarakat suku asli, secara tidak langsung membawa dan memiliki latar belakang budayanya masing-masing. Hadirnya suku
pendatang
(asing) dengan latar belakang budayanya masing-masing secara perlahan-lahan telah mengalami proses akulturasi dan asimilasi dengan budaya masyarakat suku asli.
Profil Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2013
21
4.4.2 Bahasa Keberadaan suku asli yang terdiri dari suku Kaili, Tajio, Lauje dan Tialo masing-masing memiliki identitas budaya berdasarkan suku dan daerahnya. Misalnya suku Kaili memiliki bahasa tersendiri dengan dialek yang berbeda-beda yaitu dialek bahasa Kaili Ledo, Kaili Tara, Kaili Rai, Kaili Ta’a dan Kaili Taje. Suku Tajio dengan dialek bahasa Tajio. Suku Lauje memiliki bahasa terdiri dari dialek Lauje Ampibabo dan dialek Tinombo – Palasa. Suku Tialo juga memiliki bahasanya sendiri yaitu bahasa Tialo – Tomini. Bahasa Lauje dan Tialo dari segi dialek memiliki kesamaan sehingga di antara suku Lauje dan Tialo saling memahami bahasa. Di tengah keberagaman bahasa suku asli tersebut, di Kecamatan
Bolano
Lambunu
terdapat
komunitas
masyarakat
yang
menggunakan bahasa tersendiri. Dari segi dialek sangat berbeda dengan bahasa Tialo dan Lauje. Dialek bahasa ini adalah dialek Bolano karena bahasanya hanya digunakan dan berlaku bagi masyarakat di Desa Bolano Kecamatan Bolano Lambunu. Namun secara etnitas masyarakat Bolano dikategorikan suku Tialo – Tomini.
4.4.3 Kesenian Kesenian masyarakat Kabupaten Parigi Moutong senantiasa berdasarkan suku masing-masing yang merupakan tradisi dan berlaku turun temurun sejak masa lalu. Berbagai kesenian tersebut di antaranya seni musik tradisional dan seni tari yang secara umum masih tampak berlangsung hingga saat ini. Misalnya seni musik Rabana, musik Kulintang, musik Bambu, Kakula/Banggula. Demikian pula seni tari yang masih nampak dilakukan di kalangan masyarakat Kaili, yaitu Tari Peaju, Tari Peulu Cinde, Tari Pajoge Maradika dan berbagai macam tarian yang diciptakan berdasarkan daerah dan kondisi kehidupan masyarakat. Beberapa alat musik yang masih ada hingga saat ini pula diantaranya Mbasimbasi, Kakula/Banggula, Lalove, Suling, Gimbal/Simbal, Gendang, Floor, Kudode, Tilalo, Gong dan lain sebagainya.
Profil Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2013
22
Pakaian Adat dan Makanan Khas Masyarakat asli Kabupaten Parigi Moutong dari segi pakaian memiliki corak, warna dan bentuk masing-maing dengan nama dan pengistilahan yang berbedabeda. Dari segi pakaian adat secara umum dikenal dua jenis pakaian adat yaitu pakaian adat Kaili dan pakaian adat Tomini/Tialo. Walaupun demikian ada pula pakaian adat Lauje ataupun Tajio. Diantara jenis-jenis makanan khas seluruhnya terbuat dari bahan-bahan alamiah yang merupakan makanan masyarakat (nenek moyang) sejak masa lampau. Misalnya makanan dari bahan sagu (kue/kukis Labol) demikian pula bahan dari umbi-umbian seperti kue/kukis Taraju dan lain-lain. Jenis sayuran di antaranya Uta Dada, Uta Kelo, Palu Mara, Mati, Tumis dan sebagainya. Karena daerah Kabupaten Parigi Moutong berada di kawasan pesisir laut, banyak pula di antara makanan khas masyarakat berasal dari hasil laut, seperti udang, kepiting dan sejenis makanan dari kerang/siput lainnya, dan mayoritas masyarakat suku asli ataupun pendatang di Kabupaten Parigi Moutong memanfatkan ikan dan nasi/beras sebagai menu utama dalam kehidupan sehari-hari. Upacara Adat Istiadat Keberadaan masyarakat suku asli Kabupaten Parigi Moutong, sesungguhnya memiliki beraneka ragam upacara adat istiadat yang pernah dilakukan oleh masyarakat di masa dahulu. Namun seiring dengan perkembangan zaman dan akibat pengaruh eksternal lainnya sehingga sebagian di antara upacara-upacara adat itu tidak dilaksanakan lagi dalam kehidupan masyarakat/generasi kini. Beberapa upacara adat yang masih dilakukan oleh masyarakat saat ini meskipun hanya dalam kondisi dan pada lingkungan masyarakat tertentu yaitu seperti upacara Vunja (suku Kaili) dan Mongege (Suku Tialo) yang menggambarkan kesyukuran atas berhasilnya panen padi di sawah/ladang. Adapula upacara perkawinan yang dikenal di kalangan suku Tialo yaitu upacara Biba. Di samping itu ada upacara untuk pengobatan yang disebut upacara Balia di kalangan suku Kaili, disebut Bolian di kalangan suku Lauje dan disebut Tampelangi bagi masyarakat suku Tialo.
Profil Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2013
23
5.1 Pertanian Sub sektor yang paling besar kontribusinya dalam sektor pertanian adalah sub sektor tanaman bahan makanan. Nilai tambah bruto sektor ini mencapai lebih dari 1,67 trilyun rupiah pada tahun 2012 atau hampir 20 persen nilai tambah seluruh sektor ekonomi. Komoditi‐komoditi yang termasuk dalam sub sektor ini adalah padi, palawija (jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu, ubi jalar) dan hortikultura (sayur‐sayuran dan buah‐buahan).
5.1.1 Komoditas Padi Produksi padi paling banyak adalah pada tahun 2012 dengan jumlah produksi 260.489 Ton dengan luas tanam sebesar 54.247 Ha. Sedangkan pada tahun 2010 dan 2011 produksi padi terus mengalami peningkatan yaitu pada tahun 2010 produksi sebanyak 257.712 Ton dengan luas tanam 47.322 Ha sedangkan pada tahun 2011 produksi sebanyak 259.469 Ton dengan luas tanam 49.498 Ha.
Tabel 5.1 Komoditas Padi Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2009-2012 No
Tahun
Luas Panen (Ha)
Produksi (Ton)
1
2009
45.001
232.977
2
2010
47.322
257.712
3
2011
49.498
259.469
4
2012
54.247
260.489
Sumber: Kabupaten Parigi Moutong Dalam Angka 2013
Profil Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2013
24
5.1.2 Komoditas Jagung Produksi Jagung terbesar adalah pada tahun 2011 dengan produksi 31.866 Ton dengan luas panen 7.989 Ha, dan yang terendah pada tahun 2009 dengan jumlah produksi 13.281 ton dengan luas panen 3.503 Ha.
Berikut adalah data
komoditas jagung empat tahun terakhir di Kabupaten Parigi Moutong. Tabel 5.2 Komoditas Jagung Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2009-2012 No
Tahun
Luas Panen (Ha)
Produksi (Ton)
1
2009
3.503
13.281
2
2010
5.655
22.551
3
2011
7.989
31.866
4
2012
4.344
15.460
Sumber: Kabupaten Parigi Moutong Dalam Angka 2013
Gambar 5.1 Luas Panen dan Produksi Jagung Tahun 2009-2012
Profil Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2013
25
5.1.3 Komoditas Kedelai Jumlah produksi terbesar tahun 2012 adalah di Kecamatan Taopa dengan total produksi 377 Ton dengan luas panen 184 Ha. Sedangkan wilayah Kabupaten Parigi Moutong dengan total produksi paling sedikit adalah di Kecamatan Tinombo selatan dengan total produksi hanya 4 Ton dengan luas panen 3 Ha. Berikut adalah data komoditas kedelai di Kabupaten Parigi Moutong empat tahun terakhir. Tabel 5.3 Komoditas Kedelai Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2009-2012 No
Tahun
Luas Panen (Ha)
Produksi (Ton)
1
2009
923
225
2
2010
418
848
3
2011
1.632
2.760
4
2012
926
1.572
Sumber: Kabupaten Parigi Moutong Dalam Angka 2013
Gambar 5.2 Luas Panen dan Produksi Kedelai Tahun 2009-2012
Profil Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2013
26
5.1.4 Komoditas Kacang Tanah dan Kacang Hijau 1. Luas Panen Luas panen tanaman Kacang Tanah terjadi penurunan. Luas panen tertinggi terjadi pada tahun 2010 dan 2011 dan terendah pada tahun 2012 sebanyak 421 hektar. Sedangkan tahun 2012 luas panen tanaman kacang hijau mencapai 202 hektar turun dari 242 hektar pada tahun 2011. Tabel 5.4 Luas Panen Kacang Tanah dan Kacang Hijau (Ha) Tahun 2009-2012
No
Tahun
Kacang Tanah
Kacang Hijau
1
2009
435
192
2
2010
479
198
3
2011
479
242
4
2012
421
202
Sumber: Kabupaten Parigi Moutong Dalam Angka 2013
2. Produksi Perkembangan produksi Kacang tanah dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2012 sangat berfluktuatif. Pada tahun 2011 produksi kacang tanah mencapai 833 ton dan mengalami penurunan menjadi 681 ton pada tahun 2012. Untuk kacang hijau produksi tertinggi terjadi pada tahun 2011 yaitu 251 ton dan produksi terendah pada tahun 2009 sebesar 166 ton. Tabel 5.5 Produksi Kacang Tanah dan Kacang Hijau (Ton) Tahun 2009-2012
No
Tahun
Kacang Tanah
Kacang Hijau
1
2009
795
166
2
2010
824
169
3
2011
833
251
4
2012
681
183
Sumber: Kabupaten Parigi Moutong Dalam Angka 2013
Profil Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2013
27
5.1.5 Komoditas Ubi kayu dan Ubi Jalar 1. Luas Panen Luas panen tanaman ubi kayu terjadi penurunan. Luas panen tertinggi terjadi pada tahun 2011 dan terendah pada tahun 2009 sebanyak 342 hektar. Sedangkan tahun 2012 luas panen tanaman ubi jalar mencapai 355 hektar turun dari 380 hektar pada tahun 2011. Tabel 5.6 Luas Panen Ubi Kayu dan Ubi Jalar (Ha) Tahun 2009-2012 No
Tahun
Ubi Kayu
Ubi Jalar
1
2009
342
322
2
2010
453
471
3
2011
460
380
4
2012
396
355
Sumber: Kabupaten Parigi Moutong Dalam Angka 2013
2. Produksi Perkembangan produksi ubi kayu dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2012 sangat berfluktuatif. Pada tahun 2011 produksi ubi kayu mencapai 9.392 ton dan mengalami penurunan menjadi 7.948 ton pada tahun 2012. Untuk ubi jalar produksi tertinggi terjadi pada tahun 2010 yaitu 5.092 ton dan produksi terendah pada tahun 2009 sebesar 3.408 ton. Tabel 5.7 Produksi Ubi kayu dan Ubi Jalar (Ton) Tahun 2009-2012 No
Tahun
Ubi Kayu
Ubi Jalar
1
2009
6.468
3.408
2
2010
9.308
5.092
3
2011
9.392
4.183
4
2012
7.948
3.828
Sumber: Kabupaten Parigi Moutong Dalam Angka 2013
Profil Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2013
28
5.1.6 Komoditas Hortikultura Tanaman
yang
termasuk
dalam
Komoditas Hortikultura terdiri dari komoditas sayuran dan buah-buahan semusim, komoditas buah-buahan sayuran tahunan, dan tanaman hias. Komoditas buah-buahan yang ada di Kabupaten Parigi Moutong disajikan dalam profil ini antara lain : Jenis tanaman buah-buahan tahunan seperti : mangga, durian, pepaya, pisang, rambutan, jeruk siam, nenas dan alpukat. Sedangkan yang digolongkan dalam sayuran: kacang panjang, cabe dan ketimun. Barikut adalah table perkembangan produksi beberapa tanaman hortikultura di Kabupaten Parigi Moutong. Tabel 5.8 Perkembangan Produksi beberapa Tanaman Hortikultura di Kabupaten Parigi Moutong. No
Sayuran/Buah
Luas Panen (Ha)
Produksi (Ton)
1 Cabe Rawit 508 2 Tomat 345 3 Bawang Merah 255 4 Kacang Panjang 224 5 Terung 179 6 Kangkung 157 7 Cabe Besar 112 8 Ketimun 79 9 Sawi 56 10 Jeruk Siam 139.809 11 Pisang 67.873 12 Durian 41.149 13 Rambutan 38.997 14 Pepaya 17.972 15 Mangga 15.861 16 Nangka 12.242 17 Nenas 10.651 Sumber: Kabupaten Parigi Moutong Dalam Angka 2013
Profil Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2013
29
24.024 15.377 7.545 7.987 6.873 8.561 2.703 2.754 1.896 185.638 57.972 74.078 42.160 20.525 40.293 24.521 841
5.2 Perkebunan Tanaman
perkebunan
kabupaten Parigi Moutong
yang
ada
di
meliputi Kelapa,
Kakao, Cengkeh, kopi dan lada. Tanaman kakao mengalami peningkatan luas tanam yakni dari 65.378 hektar tahun 2011 menjadi
69.948
hektar
tahun
2012.
Untuk
tanaman kelapa yang merupakan tanaman perkebunan yang telah diusahakan oleh masyarakat secara turun-temurun dan diremajakan mengalami peningkatan luas tanam yakni dari 27.101 hektar tahun 2011 menjadi 27.333 hektar tahun 2012. sedangkan tanaman cengkeh luas tanamnya pada tahun 2011 seluas 4.009 hektar turun menjadi seluas 3.629 hektar tahun 2012. Tabel 5.9 Luas Tanam Perkebunan di Kabupaten Parigi Moutong (Ha) Tahun 2009-2012. Rincian
2009
2010
2011
2012
Kakao
65.439
65.348
65.378
69.948
Kelapa
27.386
28.141
27.101
27.333
3.466,40 376,5 62.63
3.576 327 62.63
4.009 357 43
3.629 358 43
Cengkeh Kopi Lada
Sumber: Kabupaten Parigi Moutong Dalam Angka 2013
Jumlah produksi tertinggi untuk tanaman kakao tahun 2012 sebesar 48.244 ton dan jumlah produksi terendah tahun 2011 yaitu 37.005 ton. Seperti halnya tanaman kakao, tanaman kelapa dan kopi tidak mengalami perubahan jumlah produksi. Sedangkan produksi tanaman perkebunan lainnya seperti cengkeh mengalami fluktuasi.
Profil Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2013
30
Tabel 5.10 Produksi Perkebunan di Kabupaten Parigi Moutong (Ton) Tahun 2009-2012.
Rincian
2009
2010
2011
2012
Kakao
43,962
42.403
37.005
48.244
Kelapa
41.522
40.580
40.252
40.252
591
635.63
2.256
643
Kopi
123,85
109.66
96
96
Lada
10,70
11
2
10
Cengkeh
Sumber: Kabupaten Parigi Moutong Dalam Angka Tahun 2013
5.3 Kehutanan Luas kawasan hutan di Kabupaten Parigi
Moutong
yang
terdiri
dari
hutan
lindung seluas 148.690,54 hektar, hutan cagar alam seluas 56.431,57 Ha , hutan produksi terbatas
seluas
produksi
tetap
23.555,90 seluas
hektar,
110.008,59
hutan hektar,
hutan produksi yang dapat dikonversi seluas 14.306,47 hektar, dan areal penggunaan lainlain seluas 250.544,34 hektar. Salah satu sumber pendapatan perekonomian daerah adalah produksi hasil hutan terutama kayu dan rotan. Pewilayahan komoditas adalah suatu kesatuan fungsional kawasan yang mempunyai karakter kegiatan budidaya komoditi pertanian tertentu yang potensial dan prospektif untuk dikembangkan lebih lanjut menjadi kawasan-kawasan sentral produksi dan aktifitas lain yang berkaitan dengan kegiatan pertanian dan budidaya komoditas unggulan. Pewilayaan komoditas di daerah ditentukan atas dasar hasil penilaian kesesuaian lahan untuk berbagai komoditas unggulan, keadaan wilayah secara umum serta kondisi penggunaan lahan saat ini. Dari hasil analisis dari penggunaan lahan, dapat dirangkumkan sebagai berikut : Profil Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2013
31
a. Perkebunan
89.929 Ha
b. Sawah
30.887 Ha
c. Sawah Tadah Hujan
1.001 ha
d. Tanah Ladang
77.889 Ha
5.4 Perikanan Wilayah pesisir di Kabupaten Parigi Moutong mempunyai panjang garis pantai 472 kilometer (km), Dikali dengan empat mil garis pantai, maka Kabupaten Parigi Moutong punya wilayah laut atau berhak atas 16.000 km persegi wilayah laut Teluk Tomini. Ini berarti jauh lebih besar daripada daratan yang hanya sekitar 6.000 km persegi. Fakta lain, dari 220 desa definitif di Parigi Moutong, sebanyak 86 desa di antaranya berada di pesisir pantai atau bibir Teluk Tomini. Disamping itu pula terdapat budidaya rumput laut 1.250 Ha dan Budidaya teripang 1.250 Ha, luas pengembangan keramba apung 521 Ha. Produksi perikanan laut di Kabupaten Parigi Moutong yang tercatat selama tahun 2011 sebesar 22.821,04 ton, meningkat menjadi 23.460,40 pada tahun 2012. Tabel 5.11 Produksi Perikanan dan Pengolahannya (Ton) Tahun 2012.
No
Pengolahan
Jumlah
1
Dipasarkan Segar
21.965,13
2
Dikeringkan/Digarami
3
Diasapkan
1.158,84 336,43
Sumber: Kabupaten Parigi Moutong Dalam Angka Tahun 2013
Profil Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2013
32
Tabel 5.12 Produksi Perikanan Laut di Kabupaten Parigi Moutong (Ton) Tahun 2010-2012. No Kecamatan 1 Sausu 2 Torue
2010 781,80
2011 675,59
2012 328,26
263,58
267,99
198,66
673,06
327,44
221,43
3 4
Balinggi Parigi
2 867,98
3 056,54
3 203,26
5 6
Parigi Selatan
1 112,46
1 216,89
1 099,29
Parigi Barat
-
-
-
7 8
Parigi Utara
1 239,72
1 122,24
1 357,21
Parigi Tengah
1 474,77
2 217,37
2 185,59
9 10
Ampibabo
1 892,45
3 300,22
3 618,31
Kasimbar
451,42
336,76
972,77
11 12
Toribulu
387,87
350,29
1 249,23
Siniu
777,75
743,06
681,18
13 14
Tinombo
1 776,02
892,72
908,63
Tinombo Selatan
745,58
1 332,71
1 261,71
15 16
Tomini
810,92
1 075,88
1 284,16
Mepanga
376,61
330,01
166,83
17 18
Palasa
549,34
430,72
550,68
Moutong
3 688,73
2 716,33
1,557,87
19 20
Bolano lambunu
2 699,80
2 096,20
-
Taopa
105,12
350,08
289,69
21 22
Bolano
-
-
2 232,64
Ongka Malino
-
-
-
22 683,98
22 821,04
23 460,40
Jumlah
Sumber: Kabupaten Parigi Moutong Dalam Angka Tahun 2013
Profil Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2013
33
5.5 Peternakan 5.5.1 Populasi Ternak Besar dan Teranak Kecil Subsektor ini mencakup kegiatan pemeliharaan segala macam jenis ternak. Populasi ternak besar yang terdiri dari kerbau, sapi dan kuda, sedangkan ternak kecil yang terdiri dari kambing, domba dan babi. Data mengenai populasi ternak diperoleh dari Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Parigi Moutong. Sedangkan data mengenai harga ternak dan pemotongan serta hasil‐hasil ternak diperoleh dari Badan Pusat Statistik dan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Parigi Moutong. Tabel 5.13 Populasi Ternak Besar dan Ternak Kecil Tahun 2009-2012
No
Jenis Ternak
2009
2010
2011
2012
1
Kerbau
61
34
45
51
2
Sapi
26.188
24.793
24.277
26.287
3
Kuda
302
324
326
328
4
Kambing
28.350
29.589
30.882
32.231
5
Babi
21.560
23.036
24.225
25.475
Sumber: Kabupaten Parigi Moutong Dalam Angka Tahun 2013
Gambar 5.3 Populasi Ternak Besar Tahun 2009-2012 Profil Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2013
34
5.5.2 Populasi Ternak Unggas Ternak unggas terdiri dari ayam ras, ayam kampung dan itik. Ayam ras yang terdiri dari ayam broiler dan ayam petelur. Populasi ayam ras petelur mengalami peningkatan 12.407 di tahun 2011 dan pada tahun 2012 menjadi
13.364
Sementara
ayam
kampung/buras dan itik meningkat dari tahun ke tahun. Beternak ayam ras merupakan salah satu usaha yang dapat memberikan hasil dalam waktu singkat dibandingkan dengan ayam kampung atau unggas lainnya. Walaupun pemeliharaannya lebih hati-hati, namun ayam ras sudah dapat dijual pada usia tiga bulan, dapat dipelihara dalm jumlah yang besar dan tidak memerlukan lokasi yang luas. Tabel 4.14 Populasi Ternak Unggas Tahun 2009-2012
No 1 2 3 4
Jenis Ternak
2009
2010
2011
2012
Ayam Broiler
362.900
393.650
452.698
520.603
Ayam Petelur Ayam Kampung Itik
12.581 320.091 26.260
11.436 343.073 29.538
12.407 367.707 29.819
13.364 394.108 36.462
Sumber: Kabupaten Parigi Moutong Dalam Angka Tahun 2013
Gambar 5.4 Populasi Ternak Unggas Tahun 2009-2012
Profil Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2013
35
5.6 Potensi Mineral, Energi dan Air Bawah Tanah 5.6.1 Potensi Mineral Berdasarkan hasil penyelidikan umum yang telah dilakukan oleh Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Parigi Moutong, beberapa kandungan potensi bahan galian atau sumber daya mineral yang telah diinventarisasi adalah sebagai berikut : •
Batubara Lokasi
: Bukit Malino Besar Dusun Despot Swakarsa Desa Ongka Kec. Bolano Lambunu
•
Nilai Kalori
: 1820 cal/gr
Kegunaan
: sebagai sumber energi/bahanbakar
Emas (Au) dan Perak (Ag) Lokasi indikasi keberadaan emas dan perak di Kabupaten Parigi Moutong tersebar di beberapa tempat yaitu : o
Sungai Mentawa Sausu, Sungai Torue dan Sungai Dolago Kecamatan Sausu.
o
Sungai Tombi Ampibabo Kecamatan Ampibabo.
o
Sungai Tamborong Siaga Maninili, Sungai Tada, Sunagai Marantasi Kecamatan Tinombo.
o
Sungai Moutong Kecamatan Moutong.
o
Sungai Gangga-Lemusa, Sungai Uwelutu Binangga Kecamatan Parigi.
o
Sungai Bugis Swakarsa Wanagading, Perbukitan Gunung Sari, Perbukitan Santigi Kecamatan Bolano Lambunu.
•
Tembaga (Cu), Timah hitam, Seng (Zn) dan Arsen (As) Lokasi penyebaran mineral mineral Tembaga, Timah hitam , Seng dan Arsen yaitu Sungai Mentawa Sausu Trans, Pebukitan Tompera Sausu, Sungai Torue, Sungai Trans, Pebukitan Tomborong Maninili Siaga, Sungai Silitunang UPT Trans, Sungai Ganonggol Gunung Sari, Sungai Bugis Swakarsa, Wanagading, Sungai Moutong dan Sungai Tinombo. Profil Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2013
36
•
Biji Besi (Magnetit dan Hematit) Lokasi keterdapatan biji besi ini adalah di pebukitan Marantasi Sipayo Kecamatan Tinombo,berupa bongkah-bongkah berukuran besar dari 1 m Kegunaan Besi sangat dibutuhkan untuk berbagai jenis industri,mnufaktur dan konstruksi.
•
Kaolin Lokasi
Mineral Kaolin di Kabupaten Parigi Moutong di jumpai di desa
Binangga Kecamatan Parigi. Manfaat : Untuk Industri-industri kertas, karet, tekstil, barang-barang porselin, refraktori dan bahan penggosok. •
Pasir Silikat (Kuarsa dan Feldspar) Lokasi Pasir silikat (kuarsa dan feldspar) menyebar luas di beberapa pantai dan sungai di Kabupaten Parigi Moutong yaitu : Pantai Maliali,Tanjung, Tambu Sausu, Sausu Piore, Pantai Malakosa, Pantai Purwosari, Pantai Torue, Pantai Tindaki, Pantai Masi Nambaru, Sungai Sausu, Sungai Torue, Sungai Sampaloe Torue, Sungai Dolago, Pantai Avolua, Pantai Marantale,Sungai Tada, Pantai Siaga Maninili, Pantai Sinei, Pantai Malalang
dan Pantai
Ogotion. Hasil Analisa Laboratorium terhadap pasir silikat (kuarsa dan feldspar) di Kabupaten Parigi Moutong terdiri dari : SiO2 (60,40 – 78,28) % Al2O3 (11,05 – 23,12) % K2O (3,77 – 4,36)% •
Granit Lokasi Granit di Kabupaten Parigi Moutong terdapat di pebukitan Dolago, Parigimpu’u Kecamatan Parigi, Pebukitan Tolai, Torue Kecamatan Sausu. Corak warna : putih bintik hitam. Hasil analisa Fisik Laboratorium : Kuat Tekanan
(805 – 1.204,85)kg/cm2
Ketahanan Aus
(0,045 – 0,080)mm/mnt
Penyerapan Air
(0,080 – 0,16)%
Bobot Jenis
(2,60 – 2,61)gr/cm3
Kekekalan Bentuk (Baik/tidak cacat)
Profil Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2013
37
•
Marmer Terdapat di Pebukitan Marantale, Avolua Kecamatan Ampibabo, Pebukitan Pangi, Binangga dan Parigimpu’u Kecamatan Parigi. Umumnya merupakan sisipan pada batuan metamorf seperti Gneiss. Corak warna : Putih strip abuabu sampai putih kotor.
•
Pasir dan Batu (Sirtu) Lokasi keterdapatannya secara umum pada hampir semua sungai di setiap desa dan kecamatan di Kabupaten Parigi Moutong yaitu: o Kecamatan Sausu: Sungai Torono, Sungai Sausu Trans, Sungai Torue, Sungai Tindaki dan Sungai Mouti. o Kecamatan Parigi: Sungai Dolago, Sungai Baliara,Sungai Lemusa, Sungai Bambalemo, Sungai Binangga dan Sungai Pelawa. o Kecamatan Ampibabo: Sungai Towera, Sungai Tombi, Tapoya dan Sungai Marantale o Kecamatan Tinombo: Sungai Tinombo, Sungai Bainaa, Sungai Sidoan, Sungai Sigenti dan Sungai Tada. o Kecamatan Kasimbar: Sungai Toribulu dan Sungai Kasimbar o Kecamatan Tomini: Sungai Bobalo, Sungai Palasa, Sungai Lambori, Sungai Tomini, Sungai Mensung, Sungai Moubang dan Sungai Ogobayas, Sungai Tilung dan Sungai Ogotumubu. o Kecamatan Moutong dan Bolano Lambunu: Sungai Lobu, Sungai Taopa, Sungai Lambunu, Sungai Ongka, Sungai Kayu Agung.
Profil Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2013
38
5.6.2 Potensi Energi •
Panas Bumi Terdapat di Desa Kayuboko Kecamatan Parigi Barat dan Desa Kasimbar (dusun Ranang) Indikasinya berupa pemunculan mata air panas.
•
Hilir Migas Distribusi BBM melalui beberapa Depot dan SPBU antara lain : o Depot Pertamina Moutong o
SPBU Moutong di Kec. Moutong
o
SPBU Lambunu di Kec. Bolano Lambunu
o
SPBU Mensung Kec. Mepanga
o
SPBU Tinombo di Kec. Tinombo
o
SPBU Kasimbar di Kec. Kasimbar
o
SPBU Ampibabo di Kec. Ampibabo
o
SPBU Parigi di Kec. Parigi
o
SPBU Pombalowo di Kec. Parigi
o
SPBU Tolai di Kec. Torue
o
SPBU Sausu di Kec. Sausu
o
SPDN Ambesia di Kec. Tomini.
5.6.3 Potensi Air Bawah Tanah •
Eksplorasi yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Geologi Tata Lingkungan Bandung yang tertuang dalam Peta Hidrogeologi Lembar Parigi, memberi gambaran bahwa potensi air bawah tanah di wilayah Kabupaten Parigi Moutong cukup besar yang tersebar pada beberapa Cekungan Air Bawah Tanah antara lain Cekungan Air Bawah Tanah Parigi dan sekitarnya, Cekungan Air Bawah Tanah Ampibabo, Cekungan Air Bawah Tanah Ongka Malino dan Kota Raya dan Cekungan Air Bawah Tanah Lambunu dan sekitarnya. Cekungan Air Bawah Tanah di wilayah ini umumnya meruapakan Cekungan Air bAwah Tanah terbuka, rata-rata kedalaman akuifer tertekan lebih dari 40 meter, dengan produktifitas sedang sampai tinggi dan tinggi pisometrik lebih dari 1 meter. Profil Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2013
39
•
Eksplorasi Air Bawah Tanah telah dilakukan oleh beberapa kegiatan usaha antara lain Usaha Pabrik Es, Usaha Ikan Beku, Usaha tempat-tempat Pencucian Mobil, Usaha Perhotelan/Penginapan, dengan kapasitas pengambilan masih sangat rendah.
•
Telah dilakukan pendataan titik-titik/lokasi pengambilan air bawah tanah yang digunakan dan dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan usaha di wilayah Kabupaten Parigi Moutong. Hal ini dilakukan dalam rangka pemberian izin pengambilan dan pemanfaatan air bawah tanah dan pajak pengambilan air bawah tanah yang diharapkan ke depan dapat memberikan kontribusi dalam penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Jumlah titik pengambilan yang telah terdata ±57 buah (Sumur Pantek/Gali)
•
Hasil
dari
pemboran
sumur
uji
yang
dilakukan
oleh
Bagian
Proyek
Pengembangan Air tanah Sulawesi Tengah di Kecamatan Parigi sebanyak 4 buah menunjukan bahwa potensi air tanah cukup besar. 2 (dua) diantaranya merupakan sumur artesis positif (flowing) dengan debit ±1,2 ltr/dtk.
Profil Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2013
40
6.1 Pendidikan Salah satu faktor utama keberhasilan pembangunan
disuatu
negara
adalah
tersedianya cukup sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Merajuk pada amanat UUD 1945 serta amandemennya (pasal 31 ayat 2), maka melalui jalur pendidikan pemerintah secara konsisten berupaya meningkatkan SDM penduduk Indonesia. Pemerintah mengupayakan peningkatan kualitas SDM untuk menciptakan SDM yang tangguh, yang siap bersaing di era globalisasi. Peningkatan SDM sekarang ini lebih difokuskan pada pemberian kesempatan seluas-luasnya kepada penduduk untuk mengecap pendidikan, terutama penduduk kelompok usia sekolah (umur 7-24 tahun).
6.1.1 Kondisi Pendidikan Jumlah penduduk yang bersekolah berdasarkan usia di Kabupaten Parigi Moutong terbagi menjadi tiga kelompok usia, yaitu: 7-12 tahun (SD/MI), 13–15 tahun (SLTP/MTs) dan 16–18 SMU/SMK/MA). Distribusi penduduk terbanyak pada tahun 2012 adalah pada kelompok usia 7 – 12 tahun (SD/ MI) sebanyak 95,60 penduduk sedangkan paling sedikit adalah pada kelompok usia 16–18 tahun (SMU/SMK/MA) dengan jumlah sebanyak 53,60 penduduk.
Profil Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2013
41
Jenjang pendidikan di Kabupaten Parigi Moutong adalah terbagi menjadi : SD, MI, SLTP, MTs, SMA, MA dan SMK. Jumlah murid paling banyak pada tahun 2012 adalah jenjang pendidikan SD dengan jumlah sebanyak 60.391 siswa sedangkan
paling sedikit adalah jenjang MTS dengan jumlah sebanyak 629 siswa. Tabel 6.1 Jumlah Murid Tiap Jenjang Pendidikan di Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2010-2012 Jumlah Murid No
Tahun SD
MI
SMP
MTs
SMA
MA
SMK
1
2010
65.671
788
12.355
844
5.088
613
709
2
2011
62.219
524
15.131
859
6.248
649
1.167
3
2012
60.391
845
9.150
629
6.203
723
1.891
188.281
2.157
36.636
2.332
17.539
1.985
712.058
Jumlah
Sumber: Kabupaten Parigi Moutong Dalam Angka Tahun 2013
Rasio guru terhadap murid adalah jumlah guru tingkat pendidikan per 1.000 jumlah murid pendidikan. Rasio ini mengindikasikan ketersediaan tenaga pengajar. Di samping itu juga untuk mengukur jumlah ideal murid untuk satu guru agar tercapai mutu pengajaran. Berikut adalah rasio guru terhadap murid di Kabupaten Parigi Moutong pada tahun 2012. Tabel 6.2 Rasio Guru Taerhadap Murid Kab Parigi Moutong Tahun 2012 No
Sekolah
Jumlah murid
Jumlah Guru
Rasio
1
SD
60.391
3.062
20
2
MI
845
54
16
3
SMP
9.150
597
15
4
MTs
629
65
10
5
SMA
6.203
213
29
6
MA
723
57
13
7
SMK
1.891
142
13
Sumber: Kabupaten Parigi Moutong Dalam Angka Tahun 2013
Profil Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2013
42
6.1.2 Indikator Pencapaian Pendidikan A. Angka Partisipasi Kasar dan Angka Partisipasi Murni Angka Partisipasi Kasar (APK) didefinisikan sebagai perbandingan antara jumlah murid pada jenjang pendidikan tertentu (SD, SLTP, SLTA dan sebagainya) dengan penduduk kelompok usia sekolah yang sesuai dan dinyatakan dalam persentase. Hasil perhitungan APK ini digunakan untuk mengetahui banyaknya anak yang bersekolah di suatu jenjang pendidikan tertentu pada wilayah tertentu. Semakin tinggi APK berarti semakin banyak anak usia sekolah yang bersekolah di suatu jenjang pendidikan pada suatu wilayah. Nilai APK bisa lebih besar dari 100 % karena terdapat murid yang berusia di luar usia resmi sekolah, terletak di daerah kota, atau terletak pada daerah perbatasan. Berikut adalah APK jenjang pendidikan di Kabupaten Parigi Moutong selama dua tahun terakhir. Tabel 6.3 APK Menurut Jenjang Pendidikan Kab Parigi Moutong Tahun 2010-2011
No
Angka Partisipasi Kasar
2010
2011
1
SD/MI
110,77
102,44
2
SMP/MTs
64,36
75,84
3
SMA/MA
40,93
61,95
Sumber: Kabupaten Parigi Moutong Dalam Angka Tahun 2013
Gambar 6.1 Perkembangan Angka Partisipasi Kasar Kab. Parigi Moutong Profil Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2013
43
Angka Partisipasi Murni (APM) didefinisikan sebagai perbandingan antara jumlah siswa kelompok usia sekolah pada jenjang pendidikan tertentu dengan penduduk usia sekolah yang sesuai dan dinyatakan dalam persentase. Indikator APM ini digunakan untuk mengetahui banyaknya anak usia sekolah yang bersekolah pada suatu jenjang pendidikan yang sesuai. Semakin tinggi APM berarti banyak anak usia sekolah yang bersekolah di suatu daerah pada tingkat pendidikan tertentu. Berikut adalah APM jenjang pendidikan di Kabupaten Parigi Moutong selama dua tahun terakhir.
Tabel 6.4 APM Menurut Jenjang Pendidikan Kab Parigi Moutong Tahun 2010-2011
No
Angka Partisipasi Murni
2010
2011
1
SD/MI
91,29
91,29
2
SMP/MTs
52,65
60,44
3
SMA/MA
29,17
48,13
Sumber: Kabupaten Parigi Moutong Dalam Angka Tahun 2013
Gambar 6.2 Perkembangan Angka Partisipasi Murni Kab. Parigi Moutong
Profil Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2013
44
B. Angka Melek Huruf Salah satu indikator terlaksananya dengan baik pendidikan untuk masyarakat dapat diketahui dengan meningkatnya angka melek huruf atau kemampuan baca tulis dalam masyarakat tersebut. Indikator ini juga dapat menggambarkan mutu dari SDM yang ada di suatu wilayah yang diukur dalam aspek pendidikan, karena semakin tinggi angka kecakapan baca tulis maka semakin tinggi pula mutu dan kualitas SDM. Indikator ini tidak hanya digunakan untuk menggambarkan keberhasilan pembangunan bidang pendidikan tapi juga sebagai indeks keberhasilan pembangunan secara umum. Berikut adalah Angka Melek Huruf (AMH) Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas selama tiga tahun terakhir. Tabel 6.5 Angka Melek Huruf (AMH) Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas Tahun 2009-2011
Tahun
Angka Melek Huruf (AMH)
2009
93,68
2010
93,93
2011
93,96
Sumber Indeks Pembangunan Manusia 2013
Profil Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2013
45
C. Rata-rata Lama Sekolah Secara umum tingkat pendidikan penduduk dapat dilihat dari rata-rata lama sekolah, yang merupakan indikator kualitas sumber daya manusia, yang menunjukkan sampai pada jenjang pendidikan apa tingkat pendidikan penduduk. Makin tinggi angka rata-rata lama sekolah penduduk menunjukkan keadaan yang makin meningkatnya kualitas sumber daya manusia secara agregat. Rata-rata lama sekolah Kabupaten Parigi Moutong sebesar 7,16 tahun pada tahun 2011, meningkat sebesar 0,04 tahun dari tahun 2010 (7,12 tahun), kenaikan
angka
ini
sudah
lebih
cepat
dibandigkan
dengan
tahun
sebelumnya(0,02 tahun dari tahun 2009 hingga tahun 2010). Berikut adalah table rata-rata lama sekolah penduduk berumur lima tahun ke atas. Tabel 6.6 Rata-rata Lama Sekolah Penduduk Berumur 5 Tahun ke Atas Tahun 2010-2011
Keterangan
2010
2011
7,12
7,16
Rata-rata lama Sekolah
Sumber Indeks Pembangunan Manusia 2013
6.2 Kesehatan Pembangunan kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi salah satu hak dasar rakyat, yaitu hak rakyat untuk memperoleh akses atas kebutuhan pelayanan kesehatan. Pembangunan
Kesehatan
juga
harus
dipandang sebagai suatu investasi dalam kaitannya kualitas
untuk sumber
mendukung daya
peningkatan
manusia
dan
pembangunan ekonomi serta memiliki peran penting dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat. Profil Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2013
46
6.2.1 Fasilitas Kesehatan Fasilitas kesehatan di Kabupaten Parigi Moutong meningkat dari tahun ketahun, sebagai upaya meningkatkan derajat kesehatan yang masih rendah. Budaya dan kebiasaan masyarakat sangat mempengaruhi masih rendahnya indeks kesehatan, yang mencpai 67,45 persen pada tahun 2011.
Tabel 6.7 Banyaknya Fasilitas Kesehatan di Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2009-2012 Rumah
Rumah
Sakit
Bersalin
2009
1
2010
Tahun
Puskesmas
Pustu
Posyandu
Polindes
-
19
84
396
106
1
1
19
83
413
148
2011
1
1
19
81
417
182
2012
1
1
21
81
425
189
Sumber: Kabupaten Parigi Moutong Dalam Angka Tahun 2013
Gambar 6.4 Perkembangan Fasilitas Kesehatan Kab. Parigi Moutong
Profil Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2013
47
6.2.2 Sumber Daya Kesehatan Dalam
pembangunan
kesehatan,
sumber daya kesehatan perlu ditingkatkan dan
didayagunakan,
mendukung
sehingga
peningkatan
dapat
pelayanan
kesehatan pada masyarakat. Sumber daya kesehatan meliputi pula penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi
kesehatan/kedokteran,
serta
data dan informasi yang makin penting peranannya. Untuk mendukung keberhasilan pencapaian cakupan program kesehatan sangat dipengaruhi oleh ketersediaan sumber daya kesehatan yang mencukupi sesuai kebutuhan. Tabel 6.8 Banyaknya Tenaga Kesehatan Menurut Unit Kerja Kab. Parigi Moutong Tahun 2012
Tenaga Medis Unit Kerja
Tenaga Nonmedis
Dokte
Perawa
Bida
Farmas
Ahl
Teknis
Sanitaria
Kes.
r
t
n
i
i
i
n
Ma
Gizi Puskesma
s
19
260
226
17
10
-
49
35
Dinkes
1
4
1
6
-
-
3
21
Rumah
15
126
45
26
6
12
20
28
35
390
272
49
16
12
72
84
s
Sakit
Jumlah
Profil Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2013
48
Sumber: Kabupaten Parigi Moutong Dalam Angka Tahun 2013
6.3 Priwisata Sektor pariwisata yang termasuk dalam sektor jasa merupakan dampak dari peningkatan sektor-sektor lainnya, yaitu sektor pembangunan, transportasi dan akomodasi. Potensi pariwisata di Kabupaten Parigi Moutong cukup besar, terbukti dengan banyaknya objek wisata yang terdaftar pada Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Parigi Moutong. Sayangnya, objek wisata di wilayah ini belum dikembangkan secara komersial. Adapun objek-objek wisata yang terdapat di Kabupaten Parigi Moutong adalah sebagai berikut : 1.
2.
Kecamatan Sausu •
Pulau Rasita
•
Penangkaran Burung Maleo
•
Tugu Kalpataru
Kecamatan Torue • Air Terjun Tolai • Pantai Karang
Pantai Purwosari
• Pantai Torue
Kec. Torue
• Bendungan Torue • Pantai Purwosari • Gunung Topy Waja 3.
4.
Kecamatan Balinggi •
Pantai Tumpapa
•
Pulau Karang
•
Bendungan Suli
•
Lumpang Batu Tanjung Makakata Kec. Parigi Selatan
Kecamatan Parigi • Pelabuhan Parigi
Profil Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2013
49
• Pantai Bambalemo Beach . • Kubur Raja Toni Kota • Pantai Sinar Kampal • Pulau Lindu 5.
Kecamatan Parigi Selatan • Bone Bula Indah • Pantai Masi di Desa Sumbersari •
6.
7.
8.
Kecamatan Parigi Barat •
Air Panas Kayuboko lokasi
•
Perkebunan Durian
•
Kubur Raja Magau Janggo
•
Rumah Adat Parigi
Kecamatan Parigi Utara •
Air Terjun Jejea.
•
Panorama Puncak Pompausea
•
Pantai Uwenggalajo di Desa Toboli
•
Vormosa Beach di Desa Toboli
•
Pantai Montifou di Desa Toboli
Kecamatan Parigi Tengah •
9.
Tanjung Makakata
Pantai Uwenggalajo Kec. Parigi Utara
Pantai Kayu Bura di Desa Pelawa
Kecamatan Ampibabo •
Air Terjun Polindolara lokasi di Desa Marantale berjarak 27 km dari ibukota kabupaten
•
Wisata Gunung Sidole di Desa Sidole
•
Pantai Nalera di Desa Marantale
•
Tanjung Maranindi di Desa Marantale
•
Pantai Nadoli di Desa Silanga
•
Pulau Kelelawar di Desa Tomoli
•
Kubur Keramat Baruga di Desa Tomoli
•
Kubur Magau Makagero di Desa Buranga Profil Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2013
50
Pulau Kelelawar Kec. Ampibabo
10.
11.
12.
13.
•
Kubur Raja Ampibabo di Desa Ampibabo
•
Perkebunan Rambutan di Desa Buranga
Kecamatan Kasimbar •
Air Panas Kasimbar
•
Batu Polangga lokasi di Desa Laemanta
•
Batu Dolade di Desa Kasimbar
•
Gunung Palambalaila di Desa Donggulu
•
Air Terjun di Desa Laemanta
•
Batu Putih di Desa Laemanta
•
Goa Pongoribuong di Desa Donggulu
•
Vatu Talompulu di Desa Siantar
•
Sapo Oge di Desa Donggulu
•
Pantai Volo Vatu Raa di Desa Kasimbar
•
Pantai Junayasa di Desa Laemanta
•
Pantai Peningka di Desa Laemanta
•
Pantai Tanjung di Desa Donggulu
•
Pantai Mapana di Desa Donggulu
•
Kubur Tobaraka di Desa Laemanta
•
Sapo Oge di Desa Donggulu
•
Pantai Posona berada di desa Pesona .
Pantai Junayasa Kec. Kasimbar
Kecamatan Toribulu •
Perkebunan Kelapa Hibrida
•
Kubur Keramat Baruga
Air terjun Likunggavali Kec. Siniu
Kecamatan Siniu •
Air Terjun Likunggavali
•
Air Terjun Silanga
•
Air Terjun Polindolara
•
Pantai Nadoli
•
Gunung Siniu
Kecamatan Tinombo Profil Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2013
51
14.
15.
16.
17.
18.
•
Ogo Alas lokasi di Desa Lombok
•
Batu Tikar lokasi di Desa Sidoan
•
Tambak Ikan di Desa Baina
•
Rumah Raja Kuti Tombolotutu
•
Makam Kuti Tombolotutu
•
Penangkaran rusa di Desa Lombok
Rumah Raja Kuti Tombolotutu Kec. Tinombo
Kecamatan Tinombo Selatan •
Monumen Khatulistiwa
•
Pantai malanggo
Kecamatan Tomini •
Pulau Tomini
•
Air Terjun dan Air Panas di Tilung
•
Pulau Sama
•
Pulau Kubur di Desa Ambesia
•
Pulau Tenga
•
Pantai Tingkulang
•
Gua Tingkulang
•
Polu Polantiang
•
Air Terjun Ogotumubu
Pulau Kubur Kec. Tomini
Kecamatan Palasa •
Air Terjun Ogomojolo lokasi
•
Tradisi Masyarakat Suku Bela
•
Jembatan Bandonga
Kecamatan Mepanga •
Pulau Ogotion
•
Pantai Taman Impian Ogodako
•
Pasir Putih Mensung
Air Terjun Ogomojolo Kec. Palasa
Kecamatan Moutong •
Tambang Emas Lobu
•
Pulau Lalayo di Desa Moutong Tengah
•
Pulau Mandara
Profil Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2013
52
19.
20.
•
Pulau Pasir
•
Air Terjun Olonggata
•
Rumah Adat Moutong
Kecamatan Bolano Lambunu •
Bendung Lambunu di Desa Kota Nagaya
•
Pulau Soboa
•
Labuan Wisata Loas
•
Perkebunan (Durian, Rambutan dan Jeruk)
Kecamatan Taopa •
Arung Jeram Sungai Taopa lokasi di Desa Taopa
•
Pantai Moian di Desa Palapi
•
Pulau Pasir Putih di Desa Sibatang
21.
Kecamatan Bolano •
Danau Bolano Sau
•
Danau Batu Dako
•
Dagat Dede’i (Laut Kecil)
•
Gua Bomban Kecamatan Ongka malino
22. •
Pulau Ongka
•
Uwe Vatu Ripa
Danau Bolano Sau Kec. Bolano
Profil Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2013
53
7.1 Listrik Secara umum pelayanan dan keterjangkauan listrik di Kabupaten Parigi Moutong
sudah
pendistribusian
sampai masuk
aliran
listrik
ke desa-desa
sudah
dapat
terpencil. Penyebaran
dirasakan
oleh
dan
semua golongan
masyarakat. Penyaluran listrik diupayakan ke depan akan terus ditingkatkan melalui rancangan dan rencana pemerintah untuk membuat dan menambah gardu listrik di setiap kecamatan. Pembangkit Listrik di Kabupaten Parigi Moutong dihasilkan menggunakan mesin diesel. PLN terdiri dari PLN Ranting Parigi yaitu PLTD Parigi dan PLTD Kasimbar. Dan PLN Ranting Moutong. Untuk pelanggan yang ada di wilayah PLN Unit Palasa, Tinombo, Moutong dan Kota Raya, tenaga listriknya berasal dari PLN Cabang Tolitoli. Tabel 7.1 Produksi Listrik dan Daya Terpasang PT PLN Kab. Parigi Moutong Tahun 2012
Uraian
Daya Mampu
Kapasitas PLTD
(KW)
(KW)
PLN ranting Parigi
6.822
6.822
a. PLTD Parigi
4.972
4.972
b. PLTD Kasimbar
1.850
1.850
PLN Ranting Moutong
4.050
4.800
PLN Ranting Kotaraya
1.950
1.950
a. PLTD Kotaraya
1.200
1.200
Profil Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2013
54
b. PLTD Palasa
750
750
Sumber: Kabupaten Parigi Moutong Dalam Angka 2013
7.2 Air Bersih Ketersediaan kepentingan
air
disamping
pertanian,
juga
untuk sangat
diperlukan dan menjadi kebutuhan pokok manusia
dalam
kehidupan
sehari-hari.
Keberadaan air di Kabupaten Parigi Moutong sampai
saat ini
memenuhi
cukup
kebutuhan
berlimpah
untuk
masyarakat
Parigi
Moutong. Namun pemerintah tetap terus berupaya untuk mencari alternative lain dalam pemenuhan kebutuhan akan air bersih di masa yang akan datang. Tabel 7.2 Banyaknya Pelanggan PDAM Menurut Jenis Konsumen Tahun 2009 – 2012
Jenis Konsumen
2009
Sosial • Umum • Khusus Non Niaga • Rumah Tangga • Instansi Pemerintah Niaga • Besar • Kecil Industri • Besar • Kecil
2010
2011
2012
2 4
2 4
2 4
2 2
386 5
386 5
372 6
336 6
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Khusus • Pelabuhan
Profil Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2013
55
• Lainnya Jumlah
397
397
384
346
Sumber: kabupaten Parigi Moutong Dalam Angka 2013
7.3 Pos dan Telekomunikasi Sub sektor komunikasi pada era modern ini sangat penting peranannya dalam mendukung peningkatan nilai tambah bruto Kabupaten Parigi Moutong khususnya dan
nasional
umumnya.
kesadaran
masyarakat
komunikasi
juga
Peningkatan
akan
memberi
pentingnya
dampak
positif
terhadap teknologi. Hal ini sangat penting dalam perekonomian. Dalam sebuah masyarakat, kebutuhan akan media informasi adalah mutlak diperlukan. Dengan adanya media informasi tersebut , maka berita/informasi dalam berbagai aspek kehidupan dalam sebuah masyarakat akan dapat tersampaikan dengan cepat. Berikut adalah produksi pos menurut jenis di Kabupaten Parigi Moutong pada tahun 2012. Tabel 7.3 Produksi Pos Menurut Jenisnya Kab. Parigi Moutong Tahun 2012
Rincian
Surat
Diterima Dalam Negeri Diterima Dari Luar Negeri Dikirim Dalam Negeri Dikirim Ke Luar Negeri
Warkat &
Paket
Kartu Pos
Pos
Wesel Pos Jumlah
Nilai
35.376
1.852
2.592
-
-
16
17
27
-
-
8.712
156
864
-
-
28
46
16
-
-
Profil Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2013
56
Transaksi On Line SOPP
-
-
-
30.435
12.720
Wesel
-
-
-
1.024
1.631
Sumber: Kabupaten Parigi Moutong Dalam Angka 2013
7.4 Transportasi Jenis digunakan
transportasi di
yang
Kabupaten
Parigi
Moutong hanya dua, yaitu transportasi darat
dan
sangat
laut.
laut
peranannya
dalam
perekonomian
karena
hanya
digunakan
mobilitas
melalui
kecil
Transportasi
untuk
Pelabuhan
barang
Moutong
dan
hanya sedikit pula mobilitas manusia yang melalui Pelabuhan Parigi. Tranportasi utama yang digunakan penduduk adalah darat. Infrastruktur jalan utama adalah Jalan Trans Sulawesi yang menjadi penghubung antar kabupaten dan antar provinsi. Jalan terpanjang adalah jalan kabupaten, mencapai 68,45 persen. Sayangnya, kondisi jalan kabupaten terbesar masih tergolong jalan kerikil (46,65 persen). Tabel 7.4 Panjang Jalan Menurut Permukaan Jalan Kabupaten Parigi Moutong (Km) Tahun 2009 – 2012 Jenis Permukaan Tahun
Diaspal
Kerikil
Tanah
2009
446.750
591.100
84.350
2010
410.265
492.535
113.850
Profil Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2013
57
2011
419.650
483.150
113.850
2012
428.570
474.230
113.850
Sumber: Kabupaten Parigi Moutong Dalam Angka 2013
Tabel 7.5 Panjang Jalan Menurut Kondisi Jalan Kabupaten Parigi Moutong (Km) Tahun 2009 – 2013 Kondisi Jalan Tahun
Baik
Sedang
Rusak
Rusak Berat
2009
239.705
330.660
441.005
110.830
2010
212.695
305.815
392.230
105.910
2011
192.250
282.630
308.700
233.070
2012
226.026
332.944
344.500
113.180
Sumber: Kabupaten Parigi Moutong Dalam Angka 2013
Tabel 7.6 Banyaknya Kendaraan Bermotor Menurut Jenis (Unit) Tahun 2009 – 2012 Jenis Kendaraan
Tahun 2009
2010
2011
2012
Sedan
47
47
55
54
Jeep
153
156
161
158
Bus
1.643
1.711
1.825
1.923
Pick Up
1.15
1.021
1.075
1.122
Truck
665
630
740
524
Profil Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2013
58
Alat Berat
-
-
-
-
Sepeda Motor
39.189
41.780
45.275
36.704
Jumlah
42.712
45.345
49.131
41.085
Sumber: Kabupaten Parigi Moutong Dalam Angka 2013
8.1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan seluruh nilai tambah bruto yang dihasilkan oleh seluruh sektor perekonomian di suatu wilayah pada periode waktu tertentu (satu tahun). Angka ini berguna untuk mengetahui struktur ekonomi, melihat pertumbuhan ekonomi, dan melihat potensi ekonomi regional, yang sangat penting dalam perencanaan pembangunan serta kebijakan ekonomi. Tabel 8.1 PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010-2012 Tahun (Jutaan) Lapangan Usaha 1
Pertanian
2
2010
2011*)
2012**)
3.322.300
3.759.165
4.298.461
Penggalian
107.671
119.625
135.559
3
Industri Pengolahan
457.058
524.329
600.409
4
Listrik dan Air Bersih
11.565
12.861
14.408
5
Bangunan
439.617
490.740
561.858
6
Perdagangan, Hotel & Restoran
968.505
1.145.219
1.308.496
7
Angkutan dan Komunikasi
488.384
554.446
621.611
Profil Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2013
59
8
Keu, Persewaan & Jasa Perusahaan
9
Jasa-jasa JUMLAH
55.711
62.438
71.270
472.469
548.962
635.977
6.323.281
7.217.787
8.248.049
Sumber PDRB Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2013
Tabel 8.2 PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010 – 2012
Lapangan Usaha
Tahun (Jutaan) 2010
1
Pertanian
2
Penggalian
3
2011*)
2012**)
1.636.366
1.738.023
1.864.957
39.170
42.176
45.398
Industri Pengolahan
181.617
195.504
211.555
4
Listrik dan Air Bersih
3.238
3.397
3.597
5
Bangunan
188.822
202.303
216.649
6
Perdagangan, Hotel & Restoran
450.405
513.865
565.414
7
Angkutan dan Komunikasi
229.553
248.454
265.036
8
Keu, Persewaan & Jasa Perusahaan
22.237
24.001
25.915
9
Jasa-jasa
262.222
280.976
302.511
3.013.631
3.248.699
3.501.032
JUMLAH
Sumber PDRB Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2013
Laju pertumbuhan PDRB rill Kabupaten Parigi Moutong tahun 2012 mencapai 7,77 persen. Penambahan ini sedikit menurun dibandingkan selama tahun 2011, yaitu sebesar 7,80 persen, karena adanya penurunan kecepatan pergerakan ekonomi.
Profil Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2013
60
Tabel 8.3 Laju Pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010 – 2012 Tahun (Persen) Lapangan Usaha 2010 2011*) 2012**) 1
Pertanian
6,48
6,21
7,30
2
Penggalian
8,06
7,67
7,64
3
Industri Pengolahan
7,96
7,65
8,21
4
Listrik dan Air Bersih
5,24
4,91
5,87
5
Bangunan
7,06
7,14
7,09
6
Perdagangan, Hotel & Restoran
11,85
14,09
10,03
7
Angkutan dan Komunikasi
8,70
8,23
6,67
8
Keu, Persewaan & Jasa Perusahaan
6,59
7,93
7,97
9
Jasa-jasa
8,91
7,15
7,66
JUMLAH
7,78
7,80
7,77
Sumber PDRB Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2013
8.2 Perdagangan, Perindustrian dan Koperasi Keberhasilan
pembangunan
tidak
terlepas
dari
kegiatan
perdagangan
karena
setip
wilayah
tidak
memenuhi sendiri.
kebutuhan
Semakin
besar
dapat
masyarakatnya keunggulan
komparatif produk-produk yang dihasilkan,
Profil Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2013
61
semakin
besar
pula
peluang
lebih
cepat
meningkatkan
kesejahteraan
penduduknya. Tabel 8.4 Jumlah Perusahaan Menurut Bentuk Badan Hukum Tahun 2009-2012 Badan Hukum
2009
2010
2011
2012
PT
4
4
9
18
CV/Virma
57
57
47
60
Koperasi
210
223
220
224
Perorangan
356
364
237
267
Sumber PDRB Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2013
Gambar 8.1 Perkembangan Bentuk Badan Hukum di Kabupaten Parigi Moutong
Sektor perdagangan memiliki peran yang sangat penting dalam menunjang perekonomian di Kabupaten Parigi Moutong. Apabila dikelola dengan baik, hasil kekayaan alam yang melimpah tersebut, yang terdiri dari potensi laut dan darat akan dapat dijadikan komoditas ekspor ke luar daerah sehingga dapat memajukan perekonomian daerah. Berikut tabel jumlah sarana perdagangan yang ada di Kabupaten Parigi Moutong
Profil Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2013
62
Tabel 8.5 Jumlah Sarana Perdagangan Menurut Jenisnya Tahun 2009-2012 Jenis
2009
2010
2011
2012
Pasar Umum
1
1
2
2
Pasar Desa
48
49
47
48
Toko/Warung/Kios
630
994
1.110
1.158
R. Makan/Restoran
113
138
181
196
Sumber PDRB Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2013
Koperasi di Indonesia, menurut UU tahun 1992, didefinisikan sebagai badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan. Berikut table data koperasi yang ada di Kabupaten Parigi Moutong tahun 2012. Tabel 8.6 Data Koperasi di Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2012
No
Uraian
Satuan
Jumlah
1
Jumlah Koperasi
Unit
249
2
Koperasi Aktif
Unit
157
3
Koperasi Tidak Aktif
Unit
92
Sumber Kabupaten Parigi Moutong Dalam Angka 2013
Profil Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2013
63
8.3 Indeks Pembangunan Manusia Indeks
Pembangunan
Manusia
(IPM) adalah pengukuran perbandingan dari
harapan
hidup,
melek
huruf,
pendidikan dan standar hidup untuk semua
negara
digunakan
seluruh
untuk
dunia.
IPM
mengklasifikasikan
apakah sebuah negara adalah Negara maju, negara berkembang atau Negara terbelakang dan juga untuk mengukur pengaruh dari kebijaksanaan ekonomi terhadap kualitas hidup. Berdasarkan data dari BPS Kabupaten Parigi Moutong, perkembangan IPM di Kabupaten Parigi Moutong selama 3 (tiga) tahun terakhir mengalami peningkatan. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa pembangunan yang selama ini dilakukan telah berdampak pada peningkatan kualitas SDM di Kabupaten Parigi Moutong.
Tabel 8.7 IPM Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2009-2011 IPM
Tahun 2009
Kab. Parigi Moutong
2010
68,37
2011 68,83
69,28
Sumber IPM Kab. Parigi Moutong 2013
Tabel 8.8 Angka Harapan Hidup dan Indeks Harapan Hidup Kab. Parigi Moutong Tahun 2008-2011 Angka dan Indeks Harapan Hidup
2008
2009
2010
Profil Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2013
64
2011
Angka Harapan Hidup
64,53
64,84
65,16
65,47
Indeks Harapan Hidup
65,88
66,40
66,93
67,45
Sumber IPM Kab. Parigi Moutong 2013
Profil Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2013
65