Unit Pembelajaran QU-3.1
Modul 1, semester 3
Pengembangan Mutu & Pendekatannya LEAR UNIT 1
Pendahuluan Sistem Manajemen Mutu (SMM)
PENGEMBANGAN MUTU
& PENDEKATANNYA
BAHAN UNTUK MAHASISWA
– SEMESTER 3
Pusat Pelatihan Internasional ILO – Turin (Italia) Edisi pertama, 2008 Makalah ini disusun sebagai salah satu komponen ESDP (Entrepreneurial Skills Development Programme) ASPI (Asosiasi Politeknik Indonesia) yang didanai oleh Pemerintah Belanda. Isi makalah ini boleh dikutip dengan bebas, selama sumbernya dituliskan. Permohonan untuk menterjemahkan makalah ini kedalam bahasa selain Bahasa Indonesia, harus dikirimkan ke the International Training Centre of ILO, Viale Maestri del Lavoro, 10 – 10127 Turin (Italia) PROGRAM SISTEM MANAJEMEN KUALITAS. SEMESTER 3. MODUL 1 : Pengembangan Mutu & Pendekatannya UNIT PEMBELAJARAN 1 Pendahuluan QMS (Sistem Manajemen Mutu) Penulis:Barbara Marcelis (CINOP), Sara Colonna (DELTA Programme) Penyusunan yang digunakan dalam makalah-makalah yang dikeluarkan oleh Pusat Pelatihan Internasional ILO, yang sesuai dengan peraturan PBB, dan penyajian materi yang ada di dalamnya, bukanlah pernyataan pendapat Pusat Pelatihan tersebut atas masalah apapun yang terkait dengan status hukum negara, daerah, atau wilayah manapun yang berada dalam kewenangannya, atau masalah apapun yang terkait dengan perubahan batas negara tersebut. Pendapat atau pandangan apapun yang ada dalam artikel resmi yang dikeluarkan oleh Pusat Pelatihan ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab penulis, dan pendapat atau pandangan yang tercantum dalam artikel tersebut tidak berarti didukung atau dianjurkan oleh Pusat Pelatihan. Perujukan pada nama perusahaan dan produk komersil serta proses tertentu tidak berarti adanya dukungan atau anjuran dari Dewan Buruh Dunia (ILO) atas perusahaan, produk atau proses tersebut. Dan tidak disebutkannya perusahaan, produk komersil atau proses tertentu tidak berarti perusahaan, produk atau proses tersebut tidak didukung oleh ILO. DELTA (Distance Education and Learning Technology Applications/Aplikasi Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran Jarak Jauh) International Training Centre (Pusat Pelatihan Internasional) of the ILO Viale Maestri del Lavoro, 10 – 10127 Turin, Italy Tel.: +39-011-6936-523; +390-011-6936-111 Fax.: +39-011-6936-469; +39-011-6638-842 E-mail:
[email protected] Diterjemahkan oleh Dindin Sulaeman Sinta A Majid
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.1 PENGENALAN EDISI
: A
REVISI: 0
SMM, BARABARA MARCELIS / SARA COLONNA
TANGGAL 19/05/2008
2
PENGEMBANGAN MUTU
& PENDEKATANNYA
BAHAN UNTUK MAHASISWA
– SEMESTER 3
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.1
Pendahuluan QMS Tujuan khusus pembelajaran 1. Pendahuluan 2. Pengembangan Mutu & Pendekatannya 2.1. Beban akibat mutu yang buruk 2.1.1. Berfikir Dengan Orientasi Mutu 2.1.2. Delapan Prinsip Mutu 3. Guru Manajemen Mutu 4. Daftar tugas
Bibiografi & Webografi
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.1 PENGENALAN EDISI
: A
REVISI: 0
SMM, BARABARA MARCELIS / SARA COLONNA
TANGGAL 19/05/2008
3
PENGEMBANGAN MUTU
& PENDEKATANNYA
BAHAN UNTUK MAHASISWA
– SEMESTER 3
Tujuan Khusus Pembelajaran Di akhir unit pembelajaran ini, siswa diharapkan mampu: •
Menjelaskan beban akibat mutu yang buruk dan cara menghitungnya;
•
Menerapkan Berfikir dengan orientasi mutu
•
Menjabarkan 8 prinsip mutu;
•
Menjadi pemikir mutu yang paling penting
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.1 PENGENALAN EDISI
: A
REVISI: 0
SMM, BARABARA MARCELIS / SARA COLONNA
TANGGAL 19/05/2008
4
PENGEMBANGAN MUTU
1
& PENDEKATANNYA
BAHAN UNTUK MAHASISWA
– SEMESTER 3
Pendahuluan
Memperkenalkan
Sistem
Manajemen
Mutu
kepada
organisasi
atau
perusahaan manapun yang memiliki tujuan dasar untuk memenuhi kesesuaian dengan kinerja proses. Fokus peningkatan mutu seharusnya bukan lagi pada prosedur dokumentasi untuk menunjukkan kesesuaian dengan persyaratan, melainkan harus berfokus pada penyusunan kinerja proses yang menghasilkan keuntungan usaha. Kita memulai pelatihan kita tentang mutu dengan melihat beban akibat mutu yang buruk:
tanpa pelanggan yang puas, organisasi akan berada
dalam bahaya. Untuk menjaga kepuasan pelanggan, organisasi perlu memenuhi persyaratan-persyaratan yang mereka ajukan. Standar ISO 9001:2000 menyediakan suatu kerangka kerja yang telah dicoba dan teruji untuk melakukan pendekatan sistematis pada pengaturan prosesproses organisasi sehingga proses-proses tersebut terus menghasilkan produk yang memenuhi harapan pelanggan. Sistem
Manajemen
Mutu
tidak
lagi
disajikan
sebagai
serangkaian
prosedur, inspeksi, hukum dan peraturan. Orientasi yang ini berkaitan dengan penentuan kebutuhan dan harapan orang-orang yang akan kita layani, penentuan sasaran untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan ini, penyusunan suatu sistem proses untuk mencapai sasaran-sasaran ini, menilai kinerja dan meningkatkan kemampuan secara terus menerus untuk memenuhi kebutuhan semua pihak terkait. Badan sertifikasi perlu menunjukkan peningkatan kompetensi untuk mendorong
organisasi
lebih
maju
dalam
kesempurnaan
usaha,
memberikan panduan yang memungkinkan mereka mencapai hasil yang pasti. Disini juga dimasukkan bab tentang Pemikiran dan Pembelajaran Mutu sebagai alat bantu untuk memahami dan menyelami konsep yang UNIT PEMBELAJARAN QU-3.1 PENGENALAN EDISI
: A
REVISI: 0
SMM, BARABARA MARCELIS / SARA COLONNA
TANGGAL 19/05/2008
5
PENGEMBANGAN MUTU
& PENDEKATANNYA
BAHAN UNTUK MAHASISWA
– SEMESTER 3
diberikan. Yang disampaikan disini hanyalah pengungkapan konsep yang bisa dinyatakan dengan berbagai cara dan sebagian besar yang dituliskan disini memiliki lebih dari satu arti. Delapan prinsip mutu dapat digunakan untuk memastikan bahwa sistem manajemen organisasi memiliki dasar yang kuat, menyediakan panduan yang perlu ditafsirkan berdasarkan konteks dan kondisi penerapannya.
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.1 PENGENALAN EDISI
: A
REVISI: 0
SMM, BARABARA MARCELIS / SARA COLONNA
TANGGAL 19/05/2008
6
PENGEMBANGAN MUTU
2
& PENDEKATANNYA
BAHAN UNTUK MAHASISWA
– SEMESTER 3
Pengembangan Mutu dan Pedekatannya
2.1 Beban akibat mutu yang buruk Lebih dari 500.000 organisasi di seluruh dunia telah mengembangkan sistem mutu resmi yang didasarkan pada serangkaian standar ISO 9000 yang sudah terkenal.
Banyak dari seluruh organisasi tersebut mempertahankan sistem
kualitasnya selama lima tahun atau lebih.
Terkait dengan meningkatnya fokus
pada mutu dan kepuasan konsumen, para manajer eksekutif mengajukan sebuah pertanyaan: apakah usaha-usaha yang berhubungan dengan mutu memberikan hasil yang sepadan dengan beban yang dikeluarkan?
Dengan kata lain, apa
keuntungan yang diberikan mutu pada investasi? Jawaban untuk pertanyaan ini berbeda-beda bagi tiap organisasi dan didasarkan ada dua kondisi fundamental: •
Mutu harus bisa diukur.
•
Harus ada hubungan sebab-akibat antara mutu dan keuntungan ekonomi.
Bagaimana cara mengukur (menghitung) mutu? Di banyak organisasi, para manajer mutu mengevaluasi efektifitas sistem mutu. Bagian 4.1 dan 4.16 dalam ISO 9001:1994 mengharuskan agar catatan mutu digunakan untuk menunjukkan operasi efektif sistem mutu tersebut. Namun, banyak indikator mutu yang tidak diutarakan dengan istilah ekonomi yang umum.
Karena hal ini, para manajer eksekutif sering merasa kesulitan
mengevaluasi kinerja yang terkait dengan mutu. Selain itu, banyak manajer mutu yang tidak memiliki latar belakang keuangan yang memungkinkan mereka berkomunikasi dengan menggunakan istilah-istilah keuangan. diatasi
jika
para
manajer
mutu
belajar
menerapkan
Dilema ini bisa
konsep-konsep
dasar
manajemen usaha, termasuk prinsip-prinsip keuangan, untuk mengukur mutu. Tabel
1
menunjukkan
matriks
parameter
mutu
yang
bisa
diukur
yang
memungkinkan organisasi mengukur mutu. Sumbu vertikal terdiri dari tiga aspek mutu: nilai/beban, waktu (biasanya terkait dengan beban gaji buruh) dan mutu hasil kerja. Sumbu horizontal menggambarkan empat faktor utama—manusia,
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.1 PENGENALAN EDISI
: A
REVISI: 0
SMM, BARABARA MARCELIS / SARA COLONNA
TANGGAL 19/05/2008
7
PENGEMBANGAN MUTU
& PENDEKATANNYA
BAHAN UNTUK MAHASISWA
– SEMESTER 3
mesin, materi dan metode—yang diambil dari teknik sebab-akibat1 Kaoru Ishikawa, yang sering digunakan oleh para manajer mutu masalah.
untuk menganalisa
Tiap bidang tersebut mencakup contoh ukuran mutu yang ada dalam
kebanyakan organisasi; sejumlah ukuran ini lebih diterapkan pada lingkungan produksi, dan ukuran yang lain lebih terkait dengan lingkungan pelayanan. Sebagian besar ukuran ini dinyatakan dalam istilah keuangan atau bisa dengan mudah ditentukan nilainya dalam dolar. Table 1: Parameter-Parameter Pengukuran Mutu Manusia Nilai /
•
Beban
Penjualan per
Mesin •
pegawai
(dolar)
•
Pendapatan
•
per pegawai •
Beban
•
pelatihan •
Beban usia
•
Beban
Materi •
Beban materi
per jam
•
Beban
penyusunan
Beban
pengerjaan
kerja
perlengkapan
ulang
Beban/biaya
•
perbaikan •
Metode
Nilai tambah
Beban
•
penggunaan
perekrutan
•
potongan
kan
Beban
kegiatan •
Beban
(menit, jam,
Waktu untuk
•
menutup item
hari)
tindakan •
•
•
•
•
permintaan konsumen •
•
Waktu Waktu
•
•
inspeksi •
Waktu
tepat waktu
pengkajian
Pengembalian
kontrak •
Kekurangan materi
•
Beban
Waktu inspeksi
•
Waktu
Waktu untuk
untuk
perbaikan
pengerjaan
menutup
Waktu
ulang
keluhan
pengaturan •
Pengiriman
pesanan
perawatan •
Waktu untuk memproses
Masa hidup mesin
keluhan konsumen
•
proses
Waktu untuk menyelesaikan
Waktu siklus
Beban permesinan
limbah •
Beban berdasar-
pembuangan
Waktu
Beban
Beban
inventaris •
•
•
Waktu untuk
•
Waktu
Waktu untuk
memproses
untuk
Waktu yang
memasukkan
tiap bagian
menanggapi
dihabiskan
konsumen
Beban
permintaan
untuk tugas-
kedalam
•
pengiriman
•
Jam kerja
1
Di semester ini kita akan menggali cerita dan perangkat peningkatan mutu Ishikawa. Untuk mengetahui kisah Ishikaw silakan merujuk pada LU3.1.5, untuk mengetahui tentang diagram sebab-akibat, silakan merujuk ke LU3.2.3 UNIT PEMBELAJARAN QU-3.1 PENGENALAN EDISI
: A
REVISI: 0
SMM, BARABARA MARCELIS / SARA COLONNA
TANGGAL 19/05/2008
8
PENGEMBANGAN MUTU
& PENDEKATANNYA
BAHAN UNTUK MAHASISWA
tugas yang
sistem
memberi nilai
penting dan
yang
mendesak
memberi
tambah Kualitas
•
Hasil Kerja (baik/buruk)
nilai tambah
Pergantian
•
pegawai •
Output/
•
pegawai
•
Waktu
Tingkat
•
penolakan/
Bagian per
•
tindakan
Waktu
tertutup •
•
mesin yang tidak terjadwal • Jumlah bagian
•
yang tidak
Pengembalian
diharapkan •
barang yang konsumen •
komputer
Jumlah siswa yang
telah dibeli
• Waktu nyala
Produk sampingan
sesuaian
per jam
terpenuhi
Jumlah ketidak
yang ditolak
yang
Jumlah item
(ppm)
Jumlah
permintaan
permesinan
Pemotongan
untuk pegawai
Jumlah
Perubahan
jam
• Saat mati
kesalahan •
•
pengaturan
pelatihan •
Kapabilitas mesin
produktifitas •
– SEMESTER 3
lulus ujian •
Kualitas
Tingkat keberhasila
penyedia
n operasi
Mutu vs. keuntungan Adakah hubungan sebab akibat antara mutu dan keuntungan? Bagaimana kinerja mutu organisasi mempengaruhi tujuan dasarnya?
Sebuah persamaan ekonomi
yang telah disederhanakan berikut sangat berguna untuk meneliti hubungan ini:
Keuntungan = Pemasukan – Pengeluaran Agar
mutu
bisa
mempengaruhi
keuntungan,
mempengaruhi pemasukan atau pengeluaran.
maka
mutu
tersebut
harus
Bagaimana mutu yang ‘bagus’
bisa menurunkan pemasukan atau meningkatkan pengeluaran?
Lihat Tabel 2
sebagai contoh. Tabel 2: Dampak Mutu terhadap Pemasukan dan Pengeluaran
Pemasukan Mutu yang
•
‘bagus’
Lebih banyak
Usaha yang berulang
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.1 PENGENALAN
: A
REVISI: 0
•
konsumen •
EDISI
Pengeluaran Beban produksi lebih rendah •
Beban inspeksi lebih
SMM, BARABARA MARCELIS / SARA COLONNA
TANGGAL 19/05/2008
9
PENGEMBANGAN MUTU
& PENDEKATANNYA
•
BAHAN UNTUK MAHASISWA
Kelebihan persaingan
– SEMESTER 3
rendah •
Modal kerja yang lebih rendah lewat pengurangan inventaris
Mutu yang ‘buruk’
•
Kerugian usaha
•
Hukuman karena
•
dan potongan
pengiriman atau layanan yang terlambat •
Beban pengerjaan ulang
Pembayaran yang terlambat atau hanya sebagian karena
•
Beban garansi
•
Beban penyortiran
•
Beban pengiriman ekspress
ketidakpuasan konsumen
Ada banyak contoh yang menunjukkan bagaimana mutu yang ‘bagus’ bisa meningkatkan pendapatan.
Di sebagian besar industry, rujukan yang baik dari
para konsumen yang puas merupakan faktor penting bagi pertumbuhan usaha. Misalnya, konsumen yang ada akan lebih mungkin melakukan pemesanan lebih pada organisasi (perusahaan) yang telah mengirimi mereka produk tanpa cela tepat waktu.
Mutu juga memiliki dampak layanan bagi banyak konsumen.
Organisasi yang tanggap terhadap permintaan dan menunjukkan sikap ‘bisa melakukannya’ akan memperoleh kelebihan persaingan.
Secara umum,
kelebihan-kelebihan ini diperoleh setelah melewati periode jangka menengah sampai jangka panjang. Kelebihan internal, termasuk pengurangan beban dari peningkatan level mutu, seringkali tercapai dalam waktu yang lebih cepat. Beban produksi bisa dikurangi jika
proses
produksi
dipersingkat
dan
diperlancar
atau
jika
efektifitasnya
ditingkatkan. Hal ini bisa dicapai melalui kontrol proses peningkatan yang mengurangi produksi bagian yang jelek yang tidak diinginkan. Waktu pengaturan (penyiapan) mesin yang lebih singkat dan ketersediaan informasi produksi yang lengkap juga bisa lebih meningkatkan produktifitas.
Para ahli mutu telah mempelajari teknik-
teknik untuk mengurangi beban produksi melalui peningkatan mutu.
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.1 PENGENALAN EDISI
: A
REVISI: 0
SMM, BARABARA MARCELIS / SARA COLONNA
TANGGAL 19/05/2008
10
PENGEMBANGAN MUTU
& PENDEKATANNYA
BAHAN UNTUK MAHASISWA
– SEMESTER 3
Namun, banyak perusahaan yang masih memperhatikan beban non-mutu. Beban non-mutu ini mungkin mencakup beban pengiriman ekspress jika produknya dikirim dalam waktu semalam untuk memenuhi tenggang tanggal pengiriman yang telah ditentukan, bahkan meskipun hal ini menjadi masalah internal yang menghambat produksi.
Lebih jauh lagi, beban garansi, serta beban pengerjaan
ulang dan potongan, seringkali menghasilkan tingkat mutu yang tidak diharapkan. Peningkatan mutu bisa memunculkan pengurangan beban dengan cepat di bidangbidang ini. Contoh lain bisa ditemukan di industri jasa: sebuah organisasi yang memproduksi perabot dapur telah menganalisa alasan-alasan panggilan telepon yang masuk ke bagian penjualan dan layanan konsumen di organisasi tersebut. Pertanyaan yang paling sering ditanyakan oleh para penelepon tersebut terkait dengan daftar biaya; para konsumen biasanya ingin mengubah warna atau bahan produk yang dibelinya. Dengan mengubah format daftar tersebut hingga mencakup pilihan bahan dan warna
alternative
dalam
bentuk
lembar
tabulasi,
organisasi
tersebut
bisa
mengurangi jumlah telepon masuk. Tambahan fitur berupa waktu yang baru-baru ini dicantumkan dalam daftar tersebut juga memberi nilai tambah bagi kegiatan penjualan dan pelayanan.
Perusahaan tersebut mampu menangani volume
penjualan yang lebih besar tanpa harus menambah jumlah personel.
Konsumen
menerima daftar biaya yang ‘lebih baik’, dan organisasi tersebut bisa menghemat uang. Banyak
contoh
menunjukkan
bagaimana
mutu
bisa
mempengaruhi
kinerja
organisasi secara langsung; namun, kelebihan ini hanya bisa diukur dengan peninjauan ulang. menentukan semacam ini.
Maka, tantangan yang muncul bagi banyak organisasi adalah
bagaimana
pihak
manajemen
bisa
merencanakan
peningkatan
Dimana peningkatan mutu bisa mempengaruhi tujuan dasar?
Jawabannya terletak pada identifikasi dan manajemen proses-proses utama, yang mengarah ke peningkatan yang telah direncanakan.
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.1 PENGENALAN EDISI
: A
REVISI: 0
SMM, BARABARA MARCELIS / SARA COLONNA
TANGGAL 19/05/2008
11
PENGEMBANGAN MUTU
& PENDEKATANNYA
BAHAN UNTUK MAHASISWA
– SEMESTER 3
Baca handout “MATTEL MENARIK MAINAN” yang bisa saudara temukan di Bagian handout untuk semester 3 dan kerjakan Tugas “LATIHAN MATTEL MENARIK” yang menyertai artikel tersebut.
Orientasi proses Semua kegiatan organisasi bisa dijabarkan sebagai proses2. Ciri-ciri umum sebuah proses mencakup input, kegiatan yang dilakukan menggunakan input tersebut, dan
output.
Proses
teknis
perangkaian
membutuhkan
bagian-bagian,
perlengkapan-perlengkapan dan instruksi yang menjadi inputnya. Personel bagian produksi
yang
ditunjuk,
melaksanakan
kegiatan
perangkaian
dan
verifikasi
tersebut. Output adalah hasil lengkap dari kegiatan tersebut sesuai dengan yang diinginkan. Proses-proses yang penting untuk organisasi biasanya dikontrol. Kontrol tersebut bisa diperoleh melalui penyeliaan (supervisi), pengambilan dan pengkajian catatan; penugasan personel berkualitas dengan keahlian tertentu; kontrol teknis melalui piranti lunak atau perlengkapan tambahan; atau dengan menggunakan sarana lain. Sebuah organisasi harus menyadari bahwa sebagian besar prosesnya tidak terkontrol.
Hal ini normal dan bisa diterima, selama organisasi tersebut telah
mengidentifikasi dampaknya
proses-proses
terhadap
hasil
utama
usaha
yang
secara
membutuhkan keseluruhan,
kontrol
karena
mencakup
resiko,
kompleksitas proses, atau faktor terkait lainnya. Setelah
organisasi
mengidentifikasi
proses-proses
utamanya
dan
menyusun
kontrol proses yang sesuai, mutu bisa dengan mudah dikaitkan dengan kinerja dalam bidang ekonomi. Organisasi bisa menentukan output yang diinginkan dari proses-proses utamanya dan memonitor kinerja nyata proses-proses tersebut. Output harus ditentukan dalam batasan-batasan yang bisa diukur, termasuk batasan (istilah) keuangan (lihat Tabel 1).
Karena kinerja nyata dibandingkan
dengan tujuan yang telah ditetapkan, maka organisasi tersebut akan bisa melihat di bagian mana kegiatan perbaikan dibutuhkan. Kegiatan perbaikan tersebut akan
2
Untuk mendapatkan definisi rinci tentang pendekatan proses silakan lihat LU3.2, Proses dan perangkat
mutu. UNIT PEMBELAJARAN QU-3.1 PENGENALAN EDISI
: A
REVISI: 0
SMM, BARABARA MARCELIS / SARA COLONNA
TANGGAL 19/05/2008
12
PENGEMBANGAN MUTU
& PENDEKATANNYA
BAHAN UNTUK MAHASISWA
– SEMESTER 3
melibatkan penelitian sebab dan pemecahan masalah secara disiplin. Seorang ahli yang berkualitas harus mengetahui berbagai teknik perbaikan yang bisa digunakan untuk mengatasi kekurangan-kekurangan dalam memenuhi persyaratan atau mencapai tujuan. Ada dua aspek tambahan yang harus dipertimbangkan saat menganalisis manfaat yang diberikan oleh mutu pada investasi: •
Investasi vs. beban
•
Cakupan mutu
•
Investasi vs. beban = pencegahan vs. perbaikan
Dalam dunia finansial, ada perbedaan jelas antara investasi dan beban. Perbedaan utamanya adalah investasi melibatkan pengeluaran, yang terkait langsung dengan keuntungan yang bisa dinilai, sementara beban tidak. Dalam investasi, ada imbalan (keuntungan) tertentu yang diharapkan.
Setelah
beberapa waktu, imbalan tersebut biasanya perlu melebihi pengeluaran saat investasi agar bisa dianggap menguntungkan. Konsep in harus diterapkan di bidang mutu saat merencanakan tindakan pencegahan. Biaya-biaya perlu dihitung, begitu juga keuntungan (imbalan) yang diharapkan, untuk mengevaluasi tindakan pencegahan tersebut.
Kapanpun
manajemen proses dengan output yang bisa dihitung digunakan sebagai dasar tindakan pencegahan, konsep investasi finansial akan bisa diterapkan dengan mudah. Sebaliknya, beban tidak selalu terkait langsung dengan imbalan atau keuntungan yang bisa dihitung.
Tindakan perbaikan seringkali dianggap beban—yaitu beban
pengeluaran yang disebabkan oleh kurangnya mutu. Para manajer telah belajar dari perbandingan ini bahwa tindakan pencegahan jauh lebih menguntungkan dari tindakan perbaikan.
Namun, pengetahuan yang sudah umum ini belum menjadi
praktek umum di banyak organisasi. Cakupan mutu Awalnya, sebagian besar manajer mengaitkan istilah ‘mutu’ hanya dengan produk atau jasa yang mereka jual. Sekarang mutu telah jauh melebihi cakupan sempit ini.
Proses, dan bahkan sistem, juga bisa mencapai tujuan atau memenuhi
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.1 PENGENALAN EDISI
: A
REVISI: 0
SMM, BARABARA MARCELIS / SARA COLONNA
TANGGAL 19/05/2008
13
PENGEMBANGAN MUTU
harapan.
& PENDEKATANNYA
BAHAN UNTUK MAHASISWA
– SEMESTER 3
Hanya jika organisasi telah menerapkan konsep mutu pada semua
proses dan seluruh sistem manajemennya, barulah perusahaan tersebut bisa melihat dampak mutu terhadap tujuan dasarnya. Jika organisasi saudara telah membuat sebuah sistem mutu, saudara harus menyusun
dan
mempertahankan
daftar
tindakan
perbaikan
dan
tindakan
pencegahan yang mungkin dan akan diperlukan. Kaji ulang daftar tindakan ini dan analisalah persentase kegiatan peningkatan yang pernah dilakukan untuk sebuah produk, meskipun tindakan yang dilakukan untuk proses atau sistem.
Untuk
meningkatkan keseluruhan organisasi, tindakan peningkatan harus menjangkau proses dan sistem juga.
Tindakan peningkatan harus menitikberatkan pada
pencegahan kesalahan.
Apakah tindakan peningkatan yang dilakukan oleh
perusahaan saudara telah memenuhi kebutuhan ini?
Komitmen tim manajemen
saudara pada prinsip-prinsip pencegahan menentukan keuntungan yang bisa diberikan oleh sistem mutu saudara pada investasi.
2.1.1 Berfikir dengan orientasi mutu "He who learns but does not think is lost." (Confucius)
Para siswa harus diberi banyak kesempatan untuk mengembangkan kemampuan dan sarana yang dibutuhkan untuk memungkinkan mereka berpikir secara kreatif dan kritis pada level yang lebih tinggi.
Untuk bisa memfasilitasi hal ini, kami telah
menggunakan dan mengadaptasi sejumlah pendekatan dan model pengajaran pemikira yang telah terbukti untuk digunakan dalam program kurikulum kami dan untuk diberitahukan pada Program Sistem Manajemen Mutu untuk Keseluruhan Sekolah saudara. Siswa nanti harus mampu untuk: •
Mengatasi masalah
•
Berpikir kreatif – menemukan dan menghasilkan/memunculkan ide-ide dan pengetahuan baru
•
Berpikir kritis – menantang, berdebat, membantah
•
Membuat keputusan – membandingkan, menganalisis, memilih, membenarkan
•
Menganalisis dan menilai informasi serta gagasan
•
Membuat rencana masa depan
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.1 PENGENALAN EDISI
: A
REVISI: 0
SMM, BARABARA MARCELIS / SARA COLONNA
TANGGAL 19/05/2008
14
PENGEMBANGAN MUTU
& PENDEKATANNYA
BAHAN UNTUK MAHASISWA
– SEMESTER 3
Kemampuan yang bisa dipakai untuk masa yang akan datang •
Berkomunikasi
•
Kerja dalam tim/Kerja tim
•
Mengatasi masalah
•
Berinisiatif dan berwirausaha
•
Merencanakan dan mengorganisir
•
Manajemen diri
•
Pembelajaran
•
Memanfaatkan teknologi Semakin siswa yakin bahwa para guru mereka memang menekankan strategi pemikiran dan pembelajaran, semakin besar pula motivasi mereka, dan mereka akan semakin terlibat dalam strategi kognitif yang produktif.
Mereka juga akan semakin
fokus pada pemenuhan tujuan tugas, mereka akan semakin tidak menganggap sekolah hanya terfokus pada kemampuan dan persaingan individu, serta mereka akan lebih tidak beranggapan bahwa mereka kurang memiliki kontrol atas pembelajaran mereka sendiri. Berdasarkan Model Barrat (1998), berikut ini adalah poin-point utama Berfikir dengan orientasi mutu untuk Pembelajaran Remaja: Tujuan: Memiliki kesempatan untuk menegosiasikan pembelajaran yang berguna untuk masa kini, sekaligus untuk masa depan Penguatan:
Memandang dunia secara kritis dan bertindak secara independen,
kooperatif dan bertanggung jawab Keberhasilan: Memiliki banyak kesempatan untuk mempelajari pengetahuan dan kemampuan yang bernilai serta kesempatan untuk menggunakan bakat dan keahlian yang dibawa siswa kedalam lingkungan belajar. Ketegasan: Menerima tantangan realistis dalam lingkungan yang dicirikan oleh tingkat harapan (ekspektasi) yang tinggi Keamanan: Belajar dalam lingkungan yang aman, penuh perhatian dan penuh dorongan
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.1 PENGENALAN EDISI
: A
REVISI: 0
SMM, BARABARA MARCELIS / SARA COLONNA
TANGGAL 19/05/2008
15
PENGEMBANGAN MUTU
& PENDEKATANNYA
BAHAN UNTUK MAHASISWA
– SEMESTER 3
Berfikir dengan orientasi mutu berarti Pemikiran Tingkat-Tinggi, apa maksudnya? “Pemikiran tingkat tinggi oleh siswa melibatkan perubahan bentuk informasi
dan
gagasan.
Perubahan
ini
terjadi
saat
siswa
menggabungkan fakta-fakta dengan gagasan dan menyatukan, menyamaratakan, menjelaskan, menyusun hipotesis atau sampai pada kesimpulan atau penafsiran. Memanipulasi informasi dan gagasan melalui proses-proses ini memungkinkan siswa untuk memecahkan masalah, mendapatkan pemahaman dan menemukan makna baru.” “Saat
siswa
terlibat
dalam
konstruksi
pengetahuan,
unsur
ketidakpastian
dimasukkan dalam proses pengajaran dan hasilnya tidak selalu bisa diprediksi; dengan kata lain, guru tidak yakin apa yang akan dihasilkan oleh siswa.
Dalam membantu
siswa menjadi pencetus pengetahuan, tugas pengajaran utama seorang guru adalah menciptakan kegiatan atau lingkungan yang memberikan kesempatan pada mereka untuk melibatkan diri dalam pemikiran tingkat tinggi.” Ada tiga tingkat penggunaan kemampuan pemikiran tingkat tinggi dalam Kontinuum praktek: •
Level 1: Siswa terlibat hanya dalam pemikiran tingkat rendah; misalnya mereka menerima, atau mengutip, atau berpartisipasi dalam praktek pengajaran rutin. Tidak ada kegiatan selama pembelajaran yang membuat siswa
mampu
berbuat
lebih
dari
sekedar
mengutip
atau
meniru
pengetahuan yang sudah ada. •
Level 2:
Siswa terutama terlibat dalam pemikiran tingkat rendah yang
rutin untuk berbagi pelajaran dengan baik.
Paling tidak ada satu
pertanyaan atau kegiatan signifikan yang membuat mereka melakukan pemikiran tingkat tinggi. •
Level 3: Hampir semua siswa, di hampir sepanjang waktu terlibat dalam pemikiran tingkat tinggi
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.1 PENGENALAN EDISI
: A
REVISI: 0
SMM, BARABARA MARCELIS / SARA COLONNA
TANGGAL 19/05/2008
16
PENGEMBANGAN MUTU
& PENDEKATANNYA
BAHAN UNTUK MAHASISWA
– SEMESTER 3
Menciptakan Menciptakan gagasan, produk atau cara pandang baru Designing, constructing, planning, producing, inventing.
Mengevaluasi Menjustifikasi keputusan untuk melakukan tindakan tertentu Memeriksa, menyusun hipotesis, mengkritisi, bereksperimen, menilai
Menganalisa Memecah informasi menjadi bagian-bagian kecil untuk menggali pemahaman dan hubungan Membandingkan, mengatur, menyusun ulang, menginterogasi, menemukan
Panah diatas menunjukkan komponen-komponen utama pemikiran tingkat tinggi. Ketiga ketrampilan tersebut harus menjadi bagian dari proses pemikiran untuk mencapai Berfikir dengan orientasi mutu.
Menganalisis Para siswa memecah informasi yang telah didapatkannya menjadi bagian-bagian kecil agar bisa lebih memahami informasi tersebut.
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.1 PENGENALAN EDISI
: A
REVISI: 0
SMM, BARABARA MARCELIS / SARA COLONNA
TANGGAL 19/05/2008
17
PENGEMBANGAN MUTU
& PENDEKATANNYA
BAHAN UNTUK MAHASISWA
MENGATUR
MENEMUKAN
– SEMESTER 3
MEMBANDINGKAN
MENYATUKAN MENSTRUKTURISASI
MENYUSUN ULANG
MENGURAIKAN MENEMPATKAN
Bisakah saudara memecah informasi menjadi bagian-bagian kecilnya untuk menggali pemahaman dan hubungan yang ada dalam informasi tersebut? Menganalisis berarti memecah informasi menjadi elemen-elemen penyusunnya. Berikut ini adalah sejumlah kata kerja yang paling menggambarkan proses analisis:
Membedakan
Mempertanyakan
Menghargai
Mencoba
Memeriksa
Menguji
Menggali
Memisahkan
Menanyakan
Menyusun
Menginvestigasi
Menyaring
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.1 PENGENALAN EDISI
: A
REVISI: 0
SMM, BARABARA MARCELIS / SARA COLONNA
TANGGAL 19/05/2008
18
PENGEMBANGAN MUTU
& PENDEKATANNYA
BAHAN UNTUK MAHASISWA
Meneliti
Menghitung
Mengkritik
Membandingkan
Mempertentangkan
Mensurvei
Mendeteksi
Mengelompokkan
Menata
Menyusun
Menguji
Mendebat
Menganalisis
Menggambarkan
Menghubungkan
Membedah/Menelaah
Mengklasifikasi
Mendiskriminasi
– SEMESTER 3
Hasilnya antara lain:
GRAFIK SURVEI
LEMBAR KERJA
KUMPULAN DATA DAFTAR NAMA DATA BERGERAK DIAGRAM
LAPORAN GAMBARAN
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.1 PENGENALAN EDISI
: A
REVISI: 0
ABSTRAK
SMM, BARABARA MARCELIS / SARA COLONNA
TANGGAL 19/05/2008
19
PENGEMBANGAN MUTU
& PENDEKATANNYA
BAHAN UNTUK MAHASISWA
– SEMESTER 3
Pertanyaan-pertanyaan untuk analisis Kejadian-kejadian mana saja tidak mungkin terjadi? Jika...terjadi, bagaimana kemungkinan akhirnya? Apa kesamaan... dengan ...? Menurut saudara apa saja kemungkinan hasilnya? Mengapa perubahan…terjadi? Bisakah saudara menjelaskan apa yang harusnya pasti terjadi ketika...? Apa saja sejumlah masalah ...? Bisakah saudara membedakan antara...? Apa sajakah sejumlah motif dibalik...? Apa titik baliknya? Apa sebenarnya masalah...?
Menganalisis: Kemungkinan Kegiatan dan Hasilnya Susunlah kuesioner untuk mengumpulkan informasi. Buatlah iklan untuk menjual produk baru. Buatlah diagram aliran untuk memperlihatkan tahap-tahap kritis. Susunlah sebuah grafik untuk menggambarkan informasi terpilih. Buatlah semacam pohon keluarga untuk menunjukkan hubungan-hubungan yang ada. Susun sebuah drama tentang bidang yang diteliti. Buatlah biografi orang yang diteliti. Siapkan laporan tentang bidang yang diteliti. Lakukan penelitian untuk mendapatkan informasi yang bisa mendukung pandangan yang diajukan. Lakukan kajian karya seni dalam hal bentuk, warna dan tekstur.
Penilaian The learner makes decisions based on in-depth reflection, criticism and assessment. UNIT PEMBELAJARAN QU-3.1 PENGENALAN EDISI
: A
REVISI: 0
SMM, BARABARA MARCELIS / SARA COLONNA
TANGGAL 19/05/2008
20
PENGEMBANGAN MUTU
& PENDEKATANNYA
BAHAN UNTUK MAHASISWA
– SEMESTER 3
Para siswa mengambil keputusan berdasarkan pemikiran mendalam, kritik dan penilaian.
MENDETEKSI
MEMERIKSA MENGUJI
MENGAWASI
MENILAI
MENGKRITIK
MENYUSUN HIPOTESIS
Bisakah
saudara
MENCOBA
menjustifikasi
sebuah
keputusan
atau
tindakan?
Evaluasi
berhubungan dengan penilaian atas nilai gagasan, materi, dan metode dengan menyusun dan menerapkan standar dan kriteria. Berikut ini adalah sejumlah kata kerja yang paling bisa menggambarkan proses penilaian: Menghargai
Membantah
Memilih
Membandingkan
Menyimpulkan
Mendebat
Mendebat
Memutuskan
Mempertahankan
Membedakan
Menilai
Menduga
Menilai
Mengukur
Memperkirakan
Merata-rata
Memberi alasan
Memvalidasi
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.1 PENGENALAN EDISI
: A
REVISI: 0
SMM, BARABARA MARCELIS / SARA COLONNA
TANGGAL 19/05/2008
21
PENGEMBANGAN MUTU
& PENDEKATANNYA
BAHAN UNTUK MAHASISWA
Menyimpulkan
Meninjau kembali
Membedakan
Menugaskan
Menjustifikasi
Memprioritaskan
Memeriksa
Memberi skor
Merekomendasi
Memutuskan
Menilai
Menyeleksi
Menyimpulkan
Memilih
Merekomendasikan
Menyimpulkan
Menjastifikasi
– SEMESTER 3
Hasilnya mencakup:
PANEL
MELAPORKAN
EVALUASI
DEBAT
PENELITIAN KESIMPULAN
UCAPAN PERSUASIF MEMUTUSKAN
Pertanyaan-pertanyaan untuk menilai Adakah solusi yang lebih baik untuk...? Menilai nilai... Apa pendapat saudara tentang...? Bisakah saudara mempertahankan pendapat saudara tentang...? Apakah menurut saudara... adalah hal yang baik atau buruk? Bagaimana saudara akan menangani...? Perubahan apa yang akan saudara rekomendasikan pada…?
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.1 PENGENALAN EDISI
: A
REVISI: 0
SMM, BARABARA MARCELIS / SARA COLONNA
TANGGAL 19/05/2008
22
PENGEMBANGAN MUTU
& PENDEKATANNYA
BAHAN UNTUK MAHASISWA
– SEMESTER 3
Apakah saudara yakin bahwa...? Bagaimana perasaan saudara jika…? Seefektif apakah...? Apa saja konsekuensi dari...? Dampak apakah yang akan diberikan oleh...pada kehidupan kita? Apa saja pro dan kontra dari....? Mengapa...bernilai? Apa saja alternatifnya? Siapa yang akan mendapatkan keuntungan dan siapa yang akan rugi?
Mengevaluasi: Kegiatan-kegiatan yang Berpotensi dan Produk Siapkan daftar criteria untuk menilai… Laksanakan debat tentang isu yang paling menarik. Buatlah sebuah buklet tentang lima peraturan yang saudara anggap penting. Yakinkan siswa lain. Bentuklah panel diskusi untuk membahas tentang suatu pandangan. Tulislah selembar surat untuk memberi masukan tentang perubahan-perubahan yang diperlukan Tulislah laporan dua kali setahun. Siapkan tulisan untuk mempresentasikan pandangan saudara tentang...
Menciptakan Siswa menciptakan gagasan dan informasi baru menggunakan apa yang telah dipelajari
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.1 PENGENALAN EDISI
: A
REVISI: 0
SMM, BARABARA MARCELIS / SARA COLONNA
TANGGAL 19/05/2008
23
PENGEMBANGAN MUTU
& PENDEKATANNYA
BAHAN UNTUK MAHASISWA
– SEMESTER 3
PERANCANGAN PENYUSUNAN MERENCANAKAN
MEMBUAT PENGATURAN
MENEMUKAN
MEMBUAT
Can you generate new products, ideas, or ways of viewing things? Bisakah saudara menciptakan produk, gagasan atau cara pandang baru? Bertindak
Merakit
Merakit
Mencampur
Menyusun
Menyusun
Mengarang
Mengarang
Mengkonstruksi
Mengembangkan
Memikirkan
Memikirkan
Menduga
Memformulasi
Menghasilkan
Membayangkan
Memperbaiki
Menemukan
Menemukan
Mengorganisir
Mengorganisir
Memulai
Merencanakan
Menduga
Menyiapkan
Menghasilkan
Mengusulkan
Menyiapkan
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.1 PENGENALAN EDISI
: A
REVISI: 0
SMM, BARABARA MARCELIS / SARA COLONNA
TANGGAL 19/05/2008
24
PENGEMBANGAN MUTU
& PENDEKATANNYA
BAHAN UNTUK MAHASISWA
– SEMESTER 3
Berikut ini adalah sejumlah kata kerja yang paling bisa menggambarkan proses penciptaan: Penciptaan berarti menggabungkan berbagai gagasan atau elemen untuk membuat sebuah gagasan asli atau untuk terlibat dalam pemikiran kreatif.
Hasilnya mencakup:
PERMAINAN BARU
FILM
IKLAN KORAN LAGU PROYEK PROJECT
PRODUK MEDIA
RENCANA LUKISAN
Pertanyaan-pertanyaan untuk Penciptaan Bisakah saudara merancang sebuah...untuk...? Bisakah saudara memikirkan kemungkinan solusi untuk...? Jika saudara memiliki akses ke semua sumber daya yang dibutuhkan dan tersedia, bagaimana saudara akan menangani masalah...? Mengapa saudara tidak memikirkan cara saudara sendiri untuk...? Apa yang akan terjadi jika..? Berapa banyak cara yang bisasaudara gunakan untuk...? Bisakah saudara menemukan penggunaan yang baru dan tidak biasa dari...? Bisakah saudara menyusun proposal yang akan...? UNIT PEMBELAJARAN QU-3.1 PENGENALAN EDISI
: A
REVISI: 0
SMM, BARABARA MARCELIS / SARA COLONNA
TANGGAL 19/05/2008
25
PENGEMBANGAN MUTU
& PENDEKATANNYA
BAHAN UNTUK MAHASISWA
– SEMESTER 3
Menciptakan: Kemungkinan kegiatan dan produk Temukan sebuah mesin untuk melaksanakan tugas tertentu. Rancanglah sebuah bangunan yang bisa menampung semua kegiatan belajar saudara. Ciptakan produk baru. Beri nama dan rencanakan kampanye pemasarannya. Tuliskan perasaan saudara sehubungan dengan... Buatlah naskah TV, pertunjukan wayang, drama pendek, lagu atau pantomim tentang… Rancanglah sebuah sampul album rekaman, buku atau majalah untuk... Juallah gagasan saudara Pikirkan suatu cara untuk... Buatlah sebuah bahasa baru dan berikan contoh penggunaannya.
Sekarang kerjakan Tugas QU3.1-AS1/7 “PERJALANAN” yang bias saudara temukan di Bagian Tugas di akhir Unit Pembelajaran ini. Ingatlah untuk selalu mengikuti catatan panduan yang terkait dengan Jurnal Pembelajaran dan Bukti Portofolio Sekarang
kerjakan
Tugas
QU3.1-AS2/7
“ENAM
TOPI
PEMIKIRAN” yang bisa saudara temukan di Bagian Tugas di akhir Unit Pembelajaran ini.
Ingatlah untuk selalu mengikuti catatan
panduan yang terkait dengan Jurnal Pembelajaran dan Bukti Portofolio Sekarang kerjakan Tugas QU3.1-AS3/7 “DILEMA TAHANAN” yang bisa saudara temukan di Bagian Tugas di akhir Unit Pembelajaran ini.
Ingatlah untuk
selalu mengikuti catatan
panduan yang terkait dengan Jurnal Pembelajaran dan Bukti Portofolio
2.1.2 Delapan Prinsip Mutu
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.1 PENGENALAN EDISI
: A
REVISI: 0
SMM, BARABARA MARCELIS / SARA COLONNA
TANGGAL 19/05/2008
26
PENGEMBANGAN MUTU
& PENDEKATANNYA
BAHAN UNTUK MAHASISWA
– SEMESTER 3
Unit pembelajaran ini memperkenalkan delapan prinsip manajemen mutu yang menjadi dasar standar sistem manajemen mutu dari seri ISO 9001:20003 edisi revisi. Prinsip-prinsip ini bisa digunakan sebagai kerangka kerja untuk memandu organisasi menuju peningkatan kinerja. Prinsip-prinsip ini diambil dari pengalaman dan pengetahuan kolektif dari para ahli internasional yang menjadi anggota Dewan Teknis ISO ISO/TC 176, manajemen mutu dan jaminan kualitas, yang bertanggung jawab untuk menyusun dan mempertahankan standar ISO 9001. Manajemen mutu menjadi semakin penting bagi kepemimpinan dan manajemen semua organisasi.
Manajemen Mutu perlu diidentifikasi sebagai sebuah disiplin
ilmu manajemen yang terpisah dan yang menentukan aturan-aturan yang berterima dan dipahami di seluruh dunia untuk disiplin ilmu ini. “Prinsip
manajemen
mutu
adalah
aturan/keyakinan
yang
mendasar
dan
menyeluruh, bagi organisasi yang sedang memimpin dan berjalan, bertujuan untuk peningkatan kinerja secara terus menerus dalam jangka panjang dengan berfokus pada konsumen sekaigus memenuhi kebutuhan semua pemegang saham lainnya.” Dengan sedikit berusaha, bisa dilihat bahwa sumber sebagian besar masalah perusahaan adalah kurangnya penerapan satu atau lebih prinsip ini. Kedelapan prinsip ini adalah: •
Prinsip kesatu: Fokus pada Pelanggan
•
Prinsip kedua: Kepemimpinan
•
Prinsip ketiga: Keterlibatan orang-orang
•
Prinsip keempat: Pendekatan proses
•
Prinsip kelima: Pendekatan sistem terhadap manajemen
•
Prinsip keenam: Perbaikan terus menerus
•
Prinsip ketujuh: Pendekatan factual untuk mengambil keputusan
•
Prinsip kedelapan: Hubungan timbal balik para pemasok
3
Untuk analisa komprehensif tentang SMM ISO 9001:2000 lihat LU3.3
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.1 PENGENALAN EDISI
: A
REVISI: 0
SMM, BARABARA MARCELIS / SARA COLONNA
TANGGAL 19/05/2008
27
PENGEMBANGAN MUTU
& PENDEKATANNYA
BAHAN UNTUK MAHASISWA
– SEMESTER 3
Prinsip kesatu: Fokus pada konsumen dengan menentukan kebutuhan dan harapan mereka Kelebihan utama Pendapatan dan penguasaan pasar melalui tanggapan yang cepat dan fleksibel atas peluang pasar. Menggunakan sumber daya untuk meningkatkan kepuasan konsumen. Kesetiaan konsumen menyebabkan bisnis berulang kembali. Penerapan prinsip ini Penelitian tentang kebutuhan dan harapan konsumen. Keterkaitan yang bagus antara tujuan organisasi dengan harapan dan kebutuhan konsumen Komunikasi yang efektif tentang kebutuhan dan harapan konsumen ke seluruh bagian perusahaan. Pengukuran kepuasan konsumen dan tindakan strategis Melawan kekuatan yang ada dalam rantai konsumen-penyedia Mempengaruhi keseimbangan antara konsumen yang puas dengan pihak-pihak lain yang berkepentingan (seperti pemilik, pegawai, penyedia, penyandang dana, komunitas daerah dan masyarakat secara keseluruhan). Prinsip kedua: Kepemimpinan melalui kebijakan, tujuan dan lingkungan kerja Kelebihan utama: Meningkatnya kesadaran dan motivasi untuk mencapai sasaran dan tujuan organisasi. Kesatuan evaluasi dengan implementasi kegiatan Komunikasi yang baik antara berbagai level hirarki organisasi Penerapan prinsip ini: Analisis pasar, mempertimbangkan kebutuhan semua pihak yang berkepentingan termasuk konsumen, pemilik, pegawai, penyandang dana, komunitas daerah dan masyarakat secara keseluruhan. Penentuan Visi dan Misi masa depan organisasi.
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.1 PENGENALAN EDISI
: A
REVISI: 0
SMM, BARABARA MARCELIS / SARA COLONNA
TANGGAL 19/05/2008
28
PENGEMBANGAN MUTU
& PENDEKATANNYA
BAHAN UNTUK MAHASISWA
– SEMESTER 3
Penentuan sasaran dan target yang menantang. Komitmen etis dan nilai yang dimiliki bersama di semua level organisasi. Menumbuhkan kepercayaan dan menghilangkan rasa takut dalam lingkungan kerja Sumber daya yang tepat, pelatihan dan kebebasan bertindak Menginspirasi, mendorong dan menghargai kontribusi orang lain. Prinsip ketiga: Keterlibatan orang-orang dengan menyusun sistem proses alih-alih sistem fungsi Kelebihan utama Motivasi dan komitmen Inovasi dan kreatifitas dalam mengejar tujuan organisasi. Pertanggung jawaban kinerja individu Penerapan prinsip ini Memahami pentingnya kontribusi kolektif pada peran fungsional organisasi. enentuan keterbatasan kinerja Kepemilikan dan tanggung jawab untuk memecahkan masalah Rasa kepemilikan Evaluasi Kinerja Kelompok berdasarkan sasaran dan tujuan personal. Sikap
proaktif
dalam
mencari
peluang
untuk
meningkatkan
kompetensi,
pengetahuan dan pengalaman pribadi. Pembagian pengetahuan, pembelajaran tim, belajar sambil melakukan Diskusi dan dialog terbuka Prinsip keempat: Pendekatan proses, penerapan menggunakan kebijakan, tujuan, proses, penilaian, hasil dan perbaikan yang saling terkait Kelebihan utama: Biaya yang lebih murah dan waktu siklus yang lebih pendek dengan menggunakan sumberdaya secara efektif. Hasil yang meningkat, konsisten dan bisa diprediksi. Peluang perbaikan yang terfokus dan diprioritaskan.
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.1 PENGENALAN EDISI
: A
REVISI: 0
SMM, BARABARA MARCELIS / SARA COLONNA
TANGGAL 19/05/2008
29
PENGEMBANGAN MUTU
& PENDEKATANNYA
BAHAN UNTUK MAHASISWA
– SEMESTER 3
Menerapkan prinsip pendekatan proses biasanya menghasilkan: Definisi sistematis kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai hasil yang diharapkan. Menangkap gambar besarnya Analisis dan pengukuran kegiatan-kegiatan utama. Identifikasi hubungan antara kegiatan-kegiatan utama dengan fungsi organisasi. Faktor yang berfokus pada sumber daya, metode dan materi Evaluasi resiko dan asumsi, evaluasi dampak kegiatan pada konsumen, pemasok dan pihak-pihak lain yang terlibat. Prinsip kelima: Pendekatan sistem melalui saling keterhubungan antara berbagai proses yang berfokus pada pencapaian tujuan Kelebihan utama: Integrasi dan kesesuaian berbagai proses yang paling bisa mencapai hasil yang diinginkan. Memfokuskan usaha pada proses-proses utama. Meningkatkan keyakinan pihak-pihak terkait pada konsistensi, efektifitas dan efisiensi organisasi. Penerapan prinsip ini Menstrukturisasi sistem untuk mencapai tujuan organisasi dengan cara yang paling efektif dan efisien. Memahami saling ketergantungan antara berbagai proses dalam sebuah sistem. Pendekatan struktur untuk mengharmonisasi dan mengintegrasikan berbagai proses. Pemahaman yang lebih baik tentang peran dan tanggung jawab yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan bersama dan dengan demikian mengurangi hambatan antar bagian. Memahami kemampuan organisasi dan menentukan keterbatasan sumber daya sebelum pelaksanaan tindakan. Menentukan target dan menentukan bagaimana kegiatan tertentu dalam sebuah sistem harus beroperasi.
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.1 PENGENALAN EDISI
: A
REVISI: 0
SMM, BARABARA MARCELIS / SARA COLONNA
TANGGAL 19/05/2008
30
PENGEMBANGAN MUTU
& PENDEKATANNYA
BAHAN UNTUK MAHASISWA
– SEMESTER 3
Terus menerus meningkatkan sistem melalui pengukuran dan evaluasi. Prinsip keenam: Peningkatan terus menerus dari hasil pengukuran dan analisis proses Kelebihan utama Kelebihan kinerja melalui peningkatan kemampuan organisasi. Kesesuaian kegiatan perbaikan di semua tingkat dengan maksud strategis organisasi. Fleksibilitas untuk cepat tanggap terhadap peluang. Penerapan prinsip ini Pendekatan
keseluruh
bagian
organisasi
dengan
konsisten
untuk
terus
meningkatkan kinerja organisasi. Pelatihan tentang metode dan perlengkapan baru untuk perbaikan terus menerus. Menjadikan peningkatan produk, proses dan sistem secara terus menerus sebagai tujuan tiap individu dalam organisasi. Menentukan tujuan untuk memandu, dan menentukan ukuran untuk mengukur peningkatan terus menerus. Mengetahui dan menghargai peningkatan. Prinsip ketujuh: Pendekatan factual terhadap pengambilan keputusan melalui evaluasi objektif atas data pengukuran proses Keputusan yang efektif didasarkan pada analisis data dan informasi Kelebihan utama Keputusan yang diinformasikan ke semua. Peningkatan kemampuan untuk menunjukkan efektifitas keputusan di masa lalu dengan merujuk pada catatan factual. Peningkatan kemampuan untuk mengkaji, menantang dan mengubah pendapat dan keputusan. Penerapan prinsip ini Memastikan bahwa data dan informasi cukup akurat dan bisa dipertanggung jawabkan. Membuat data bisa diakses oleh siapa saja yang membutuhkannya. UNIT PEMBELAJARAN QU-3.1 PENGENALAN EDISI
: A
REVISI: 0
SMM, BARABARA MARCELIS / SARA COLONNA
TANGGAL 19/05/2008
31
PENGEMBANGAN MUTU
& PENDEKATANNYA
BAHAN UNTUK MAHASISWA
– SEMESTER 3
Menganalisis data dan informasi menggunakan metode yang valid. Mengambil keputusan dan melakukan tindakan berdasarkan analisis factual, diseimbangkan antara pengalaman dan intuisi. Prinsip kedelapan: Keuntungan timbal balik dalam semua hubungan dengan penyedia dengan menentukan kebutuhan dan harapan pihak lain yang terkait dan penyusunan kebijakan dan tujuan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Organisasi dan para pemasoknya (pemasok barang) saling tergantung dan hubungan yang memberi keuntungan timbal balik akan meningkatkan kemampuan kedua belah pihak untuk mendapatkan nilai tambah. Manfaat utama Memberikan nilai bagi kedua belah pihak Fleksibilitas dan kecepatan pemberian tanggapan terhadap perubahan pasar atau perubahan kebutuhan dan harapan konsumen. Optimalisasi biaya dan sumber daya. Penerapan prinsip ini Menentukan hubungan yang menyeimbangkan keuntungan jangka pendek dengan pertimbangan jangka panjang. Penyatuan keahlian dan sumber daya dengan mitra. Menentukan dan memilih penyedia utama. Komunikasi yang jelas dan terbuka. Berbagi informasi dan rencana masa depan. Menginspirasi, mendorong dan menghargai peningkatan dan pencapaian oleh pemasok.
Sekarang kerjakan Tugas QU3.1-AS4/7 “8 PRINSIP KUALITAS” yang bisa saudara temukan di Bagian Tugas di akhir Unit Pembelajaran ini. Ingatlah untuk selalu mengikuti catatan panduan yang terkait dengan Jurnal Pembelajaran dan Portofolio Bukti
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.1 PENGENALAN EDISI
: A
REVISI: 0
SMM, BARABARA MARCELIS / SARA COLONNA
TANGGAL 19/05/2008
32
PENGEMBANGAN MUTU
3
& PENDEKATANNYA
BAHAN UNTUK MAHASISWA
– SEMESTER 3
Guru Manajemen Mutu Berbagai cerita dan contoh seringkali adalah guru yang terbaik.
Guru, artinya,
adalah orang yang baik, orang yang bijak dan orang yang mengajari. Guru yang bermutu haruslah orang yang memenuhi ketiga kriteria ini, dan memiliki konsep dan pendekatan mutu dalam bisnis yang memiliki dampak besar dan tahan lama. Para guru yang dituliskan di bagian ini telah melakukan, dan terus melakukan, hal tersebut bahkan, untuk beberapa orang, sampai setelah meninggalnya. Untuk memahami kontribusi para pengarang ini, kita perlu meneliti terlebih dulu bagaimana konsep dan teknik kontrol mutu berkembang di Amerika Serikat, dan kemudian perkembangannya di Jepang. Kontrol mutu di Amerika Serikat Awalnya, kontrol mutu secara sempit diartikan sebagai proses wajib penentuan standar mutu, mengukur kinerja nyata mutu, dan melakukan tindakan yang diperlukan berdasarkan perbedaan antara kinerja nyata dengan standar yang telah ditentukan tersebut.
Namun, dalam perkembangannya, kontrol mutu akhirnya
dilihat dari sudut pandang yang lebih luas sebagai penentuan kualitas produk dengan nilai kegunaan tertinggi bagi konsumen, dengan menggunakan sarana paling ekonomis. Pada tahun 1920-an kontrol mutu mulai dikenal.
Kontrol mutu secara statistik
memiliki pilar utama berupa diagram kontrol, teknik statistik dan inspeksi sampel. Penerapan kontrol mutu secara statistik dengan sungguh-sungguh di Amerika Serikat dimulai selama Perang Dunia II.
Tentara Amerika, pembeli terbesar,
menentukan spesifikasi mutu senjata militer yang harus dipenuhi oleh pabrik senjata militer yang menjadi pemasok mereka. Angkatan
Bersenjata
Amerika
melaksanakan
pelatihan
untuk
perusahaan-
perusahaan pembuat senjata untuk membantu mereka memenuhi standar ini. Inspeksi sampel dilakukan, dan mereka hanya membeli senjata dari perusahaan yang lulus inspeksi.
Angkatan Bersenjata tidak puas hanya dengan pemenuhan
standar yang telah ditentukan dalam produk akhirnya saja.
Berdasarkan filosofi
bahwa mutu berasal dari proses bermutu, Amerika Serikat mulai menekankan aspek statistik dan aspek manajerial control mutu. UNIT PEMBELAJARAN QU-3.1 PENGENALAN EDISI
: A
REVISI: 0
SMM, BARABARA MARCELIS / SARA COLONNA
TANGGAL 19/05/2008
33
PENGEMBANGAN MUTU
& PENDEKATANNYA
BAHAN UNTUK MAHASISWA
– SEMESTER 3
Namun Angkatan Bersenjata melarang perusahaan pembuat senjata membuat sistem kontrol mutunya sendiri.
Perkembangan kontrol kualitas di Jepang Selama perang, Standar Militer Inggris BS10084 yang diadaptasi dari standar Amerika yang telah diceritakan diatas diterjemahkan kedalam bahasa Jepang dan penelitian teknik statistik modern dilaksanakan oleh sekelompok pelopor. Ketika perang berakhir, Jepang berada dalam kondisi yang mendekati kehancuran total.
Untuk bisa menghidupi populasi penduduknya yang makin bertambah,
Jepang, sebagai negara yang sumber daya alamnya sedikit, tidak memiliki sumber lain selain mengimpor bahan mentah, kemudian memproduksi dan mengekspor produk industri dan bermutu bagus.
Sebelum perang, produksi Jepang dikenal
murah dan bermutu rendah. Untuk membangun kembali ekonomi melalui ekspor produk industri, tidak ada cara lain kecuali meningkatkan mutu produk dengan drastis. Setelah perang, kontrol kualitas dilakukan dengan panduan dari Tentara Amerika yang menduduki Jepang. Berkebalikan dengan di Amerika Serikat, di Jepang pasca perang, tidak ada pembeli spesifik yang besar seperti Angkatan Bersenjata Amerika.
Maka, perusahaan manufaktur Jepang, dengan sendirinya, harus
bersaing ketat untuk memenuhi berbagai permintaan pasar konsumen.
Dalam
kondisi seperti itu, perusahaan-perusahaan tersebut, tanpa bantuan pihak lain, harus menentukan kebutuhan konsumen untuk bisa memproduksi dan menjual produk yang memenuhi kebutuhan tersebut. Dengan tidak adanya pengguna spesifik, produk-produk dengan rentang penggunaan yang luas harus dipasarkan; maka para perusahaan tersebut dibebani tugas untuk memproduksi barang yang sangat aman dan sangat terpercaya sesuai dengan standar yang ditentukan untuk negara tersebut, dengan tetap memperhatikan berbagai permintaan klien. Untuk berhasil dalam penjualan tersebut, sifat produk dan cara penggunaannya harus dijelaskan secara detail. Maka, untuk memproduksi dan menjual produk ke sejumlah konsumen tidak spesifik, diperlukan integrasi secara organis ke seluruh tahapan kontrol mutu,
4
Keterangan secara detil tentang British military standards dan penerapannya untuk ISO lihat LU3.3
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.1 PENGENALAN EDISI
: A
REVISI: 0
SMM, BARABARA MARCELIS / SARA COLONNA
TANGGAL 19/05/2008
34
PENGEMBANGAN MUTU
& PENDEKATANNYA
BAHAN UNTUK MAHASISWA
– SEMESTER 3
mulai dari menentukan kebutuhan klien, sampai ke produksi dan penjualan.
Hal
inilah yang kemudian mendorong kemunculan kontrol mutu di seluruh bagian perusahaan Jepang yang unik.
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.1 PENGENALAN EDISI
: A
REVISI: 0
SMM, BARABARA MARCELIS / SARA COLONNA
TANGGAL 19/05/2008
35
PENGEMBANGAN MUTU
& PENDEKATANNYA
BAHAN UNTUK MAHASISWA
– SEMESTER 3
Walter Shewhart—Kakek Manajemen Kualitas Total. Ide-idenya Gagasan awal Manajemen Kualitas Total dan peningkatan terus menerus bisa dilacak sampai ke seorang mantan pegawai perusahaan Bell Telephone yang bernama Walter Shewhart.
Sebagai salah satu
guru W. Edwards Deming, dia mengajarkan pentingnya menggunakan proses manajemen untuk menciptakan situasi yang menguntungkan baik untuk perusahaan maupun konsumen, dengan mempromosikan penggunaan ciptaannya sendiri—diagram kontrol SPC. Dr. Shewhart yakin bahwa kurangnya informasi akan sangat menghambat usaha kontrol dan proses manajemen di lingkungan produksi.
Untuk membantu manajer dalam
mengambil keputusan yang ekonomis, efisien dan ilmiah, dia mengembangkan metode Kontrol Proses Secara Statistik (SPC/Statistical Process Control).
Banyak gagasan
modern menyangkut mutu terinspirasi oleh Dr. Shewhart. Dia juga mengembangkan Siklus Pembelajaran dan Peningkatan Shewhart, yang menggabungkan pemikiran kreatif manajemen dengan analisis statistik. Siklus ini terdiri dari empat tahap berkesinambungan; Plan (Merencanakan), Do (Melaksanakan), Study (Meneliti) dan Act (Bertindak).
Langkah-langkah ini (yang umumnya dikenal dengan
sebutan siklus PDSA), diyakini Shewhart pada akhirnya akan menghasilkan peningkatan mutu total.
Siklus ini mengambil strukturnya dari pandangan bahwa evaluasi konstan
atas praktek-praktek manajemen—serta kerelaan pihak manajemen untuk menggunakan dan mengabaikan gagasan-gagasan yang tidak mendukung—adalah kunci evolusi perusahaan sukses.
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.1 PENGENALAN EDISI
: A
REVISI: 0
SMM, BARABARA MARCELIS / SARA COLONNA
TANGGAL 19/05/2008
36
PENGEMBANGAN MUTU
& PENDEKATANNYA
BAHAN UNTUK MAHASISWA
– SEMESTER 3
Trilogi Mutu Juran Joseph
M.
Juran
memberikan
banyak
kontribusi
pada
bidang
manajemen Mutu selama masa kerja aktifnya yang lebih dari tujuh puluh tahun.
Bukunya, “Panduan Kontrol Kualitas”, adalah rujukan
klasik bagi para insinyur Mutu. Dia merevolusi filosofi Jepang tentang manajemen Mutu dan bekerja keras membantu membentuk ekonomi Jepang sampai menjadi pemimpin industri seperti saat ini.
Dr. Juran adalah orang
pertama yang memasukkan aspek manusia kedalam manajemen mutu yang dikenal dengan nama Manajemen Mutu Total. Dr. Joseph M Juran mengembangkan trilogi mutu—perencanaan mutu, kontrol mutu dan peningkatan mutu.
Manajemen mutu yang baik mengharuskan tindakan mutu
direncanakan, dikontrol dan ditingkatkan.
Proses ini mencapai kontrol pada satu
tahapan kinerja mutu, kemudian dibuatlah rencana untuk meningkatkan kinerja tersebut dengan dasar proyek per proyek, menggunakan kelengkapan dan teknik seperti analisis Pareto.
Menggenggam Keuntungan
kendali mutu Proyek per proyek Terobosan
Perencanaan mutu Analisis Pareto
Peningkatan mutu
Kegiatan ini akhirnya mencapai terobosan ke level peningkatan yang lebih tinggi, yang sekali lagi di kontrol, untuk mencegah adanya kekurangan.
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.1 PENGENALAN EDISI
: A
REVISI: 0
SMM, BARABARA MARCELIS / SARA COLONNA
TANGGAL 19/05/2008
37
PENGEMBANGAN MUTU
& PENDEKATANNYA
BAHAN UNTUK MAHASISWA
– SEMESTER 3
Juran meyakini bahwa mutu berhubungan dengan kepuasan dan ketidakpuasan konsumen atas produk yang dihasilkan, dan dia menekankan pentingnya peningkatan mutu terus menerus melalui serangkaian proyek perbaikan dalam skala kecil yang dilakukan di seluruh bagian organisasi. Sepuluh langkah Juran untuk peningkatan mutu adalah sebagai berikut: •
Membangun kesadaran akan kebutuhan dan peluang perbaikan
•
Menentukan sasaran perbaikan
•
Mengatur pencapaian sasaran tersebut
•
Memberikan pelatihan
•
Melaksanakan proyek untuk menyelesaikan masalah
•
Melaporkan kemajuan
•
Memberi pengakuan
•
Mengkomunikasikan hasil
•
Menyimpan catatan skor peningkatan yang dicapai
•
Mempertahankan momentum
Dia berkonsentrasi tidak hanya pada konsumen akhir saja, tapi juga pada para konsumen eksternal dan internal lain. Tiap orang yang berada dalam rantai konsumenpemasok tersebut, mulai dari perancang produk sampai pengguna akhir, adalah pemasok dan konsumen.
Selain itu, orang akan menjadi proses, melaksanakan
sejumlah perubahan atau kegiatan.
PROSES
PEMASOK
KONSUMEN
Seorang Penyusun Teori yang dihargai Persatuan Ilmuwan dan Insinyur Jepang mengundang Dr. Juran ke Jepang, untuk mengajari mereka prinsip-prinsip manajemen mutu selagi mereka membangun kembali ekonomi negara tersebut. Bersama W. Edwards Deming, rekannya yang lebih berwarna dan mungkin lebih terkenal yang berasal dari Amerika, Juran menerima Penghargaan Harta Karun Suci Kelas Kedua dari Kaisar Hirohito di Jepang.
Dr. Juran menerbitkan kuliahnya dari Jepang dalam bukunya yang
berjudul Managerial Breakthrough (Terobosan Manajerial) pada tahun 1964. Pada tahun
1979,
Juran
mendirikan
Institut
Juran
untuk
lebih
memfasilitasi
pengungkapan gagasannya dengan lebih luas. Institut Juran saat ini menjadi salah UNIT PEMBELAJARAN QU-3.1 PENGENALAN EDISI
: A
REVISI: 0
SMM, BARABARA MARCELIS / SARA COLONNA
TANGGAL 19/05/2008
38
PENGEMBANGAN MUTU
& PENDEKATANNYA
BAHAN UNTUK MAHASISWA
– SEMESTER 3
satu perusahaan konsultasi manajemen mutu yang paling unggul di dunia, dan intitut ini menerbitkan buku, buku kerja, video, dan materi lain untuk mendukung penggunaan metode Dr Juran secara luas.
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.1 PENGENALAN EDISI
: A
REVISI: 0
SMM, BARABARA MARCELIS / SARA COLONNA
TANGGAL 19/05/2008
39
PENGEMBANGAN MUTU
& PENDEKATANNYA
BAHAN UNTUK MAHASISWA
– SEMESTER 3
Orang Amerika yang pergi ke Jepang: Edward Deming
Edwards
Deming
menganggap
pihak
manajemen
sangat
penting dan memikul tanggung jawab besar, baik di tingkat individu maupun di tingkat perusahaan, dengan meyakini bahwa manajemen bertanggung jawab atas 94% masalah mutu. Empat belas butir rencananya adalah filosofi manajemen lengkap, yang bisa diterapkan pada perusahaan besar ataupun kecil di sektor publik, swasta, maupun layanan jasa: •
Menciptakan tujuan konstan yang mengarah ke perbaikan barang dan jasa
•
Menggunakan filosofi baru.
Kita tidak bisa lagi hidup dengan tingkat
penundaan, kesalahan dan kelalaian pekerja yang selama ini selalu diterima •
Mengurangi ketergantungan pada inspeksi massal.
Selain daripada itu, kita
membutuhkan bukti statistik bahwa mutu telah terbangun dalam perusahaan kita •
Menghentikan
praktek
memberikan
hadiah
pada
perusahaan
dengan
berdasarkan pada harga •
Menemukan masalah. Tugas pihak manajemenlah bekerja terus menerus dalam sistem perusahaan
•
Mengembangkan metode modern untuk pelatihan pekerjaan
•
Mengembangkan metode modern penyeliaan pekerja di bagian produksi, tanggung jawab mandor harus diubah dari mengawasi jumlah ke mengawasi mutu pekerja
•
Menghilangkan rasa takut, jadi tiap orang bisa bekerja dengan efektif untuk perusahaan
•
Memutuskan batasan antar bagian
•
Menghilangkan sasaran, poster dan slogan numeris untuk serikat pekerja yang menuntut tingkat produktifitas baru tanpa memberikan metode
•
Menghilangkan standar kerja yang mengharuskan adanya kuota jumlah
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.1 PENGENALAN EDISI
: A
REVISI: 0
SMM, BARABARA MARCELIS / SARA COLONNA
TANGGAL 19/05/2008
40
PENGEMBANGAN MUTU
•
& PENDEKATANNYA
BAHAN UNTUK MAHASISWA
– SEMESTER 3
Menghilangkan batasan yang ada diantara pekerja per jam dengan hak mereka atas kebanggaan menjadi pekerja
•
Mengembangkan program pendidikan dan pelatihan ulang yang hebat
•
Menciptakan
struktur
di
tataran
manajemen
tingkat
atas
yang
akan
mendorong kinerja diatas target setiap hari Dia meyakini bahwa pengunaan, dan tindakan berdasarkan, ke empat belas poin ini adalah tanda bahwa pihak manajemen masih berniat bertahan dalam bidang usaha tersebut. Deming juga mendorong penggunaan pendekatan sistematis untuk pemecahan masalah dan mengusulkan siklus PDCA5 yang sudah terkenal. Siklus PDCA juga dikenal sebagai siklus Deming, meski sebenarnya siklus ini dibuat oleh rekan Deming, Dr Shewhart.
Siklus ini adalah
metode peningkatan universal, dan dengan demikian mengurangi perbedaan antara persyaratan konsumen dengan kinerja proses. Siklus
ini
berkaitan
dengan
pembelajaran
dan
peningkatan terus-menerus, mempelajari apa yang bisa dipakai dan apa yang tidak bisa dipakai secara sistemis; dan siklus tersebut berulang; setelah satu siklus selesai, siklus berikutnya dimulai.
5
Secara komprehensif tentang sikuls PDCA lihat LU3.2.1
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.1 PENGENALAN EDISI
: A
REVISI: 0
SMM, BARABARA MARCELIS / SARA COLONNA
TANGGAL 19/05/2008
41
PENGEMBANGAN MUTU
& PENDEKATANNYA
BAHAN UNTUK MAHASISWA
– SEMESTER 3
Philip Crosby: Paman Revolusi Mutu yang gembira “Lakukan dengan Benar saat Pertama Kali” Dr. Deming dan Dr. Juran adalah dua otak besar dalam revolusi mutu. Keunggulan Phil Crosby dari mereka hanyalah karena dia menemukan sebuah terminology untuk mutu yang bisa dipahami oleh manusia biasa.
Bukunya, “Kualitas tanpa Air Mata” dan
“Kualitas Gratis” sangat mudah dibaca, jadi banyak orang membacanya.
Dia mempopulerkan gagasan “beban karena
mutu yang buruk”, yaitu, menentukan seberapa besar beban biaya yang harus dikeluarkan sebenarnya jika kita melakukan sesuatu dengan buruk. Seperti
Frederick
Taylor,
gagasan-gagasan
Philip
Crosby
berasal
dari
pengalamannya di bagian perakitan. Dia menitik beratkan pada ‘Zero Defect’ (‘tanpa cela’), sama seperti fokus pada gerakan modern Six Sigma Quality. Namun, Mr. Crosby segera menunjukkan bahwa ‘Zero Defect’ bukanlah berasal bagian perakitan. Untuk menciptakan proses manufaktur yang ‘Zero Defect’, pihak manajemen harus menentukan suasana dan situasi yang harus diikuti oleh para pegawai.
Jika pihak manajemen tidak menciptakan sistem dimana ‘Zero Defect’
jelas menjadi tujuan, maka mereka tidak bisa menyalahkan para pekerja jika semuanya hancur dan terjadi banyak kekurangan.
Kelebihan perusahaan yang
menerapkan sistem tersebut adalah penurunan drastis sumber daya tidak terpakai dan jumlah waktu yang dihabiskan untuk memproduksi barang yang tidak diinginkan oleh konsumen. Philip B Crosby dikenal dengan konsep “Quality is Free” (“Mutu Gratis”) dan “Zero Defects”, dan proses peningkatan mutunya didasarkan pada empat kemutlakan mutunya: •
Mutu harus sesuai dengan persyaratan
•
Sistem mutu adalah sistem pencegahan
•
Standar kinerja terbaik adalah zero defect
•
Pengukuran mutu adalah harga untuk ketidaksesuaian
Empat belas langkah peningkatan mutu Crosby adalah: UNIT PEMBELAJARAN QU-3.1 PENGENALAN EDISI
: A
REVISI: 0
SMM, BARABARA MARCELIS / SARA COLONNA
TANGGAL 19/05/2008
42
PENGEMBANGAN MUTU
& PENDEKATANNYA
BAHAN UNTUK MAHASISWA
– SEMESTER 3
•
Management is committed to a formalised quality policy
•
Pihak manajemen harus berkomitmen untuk merumuskan kebijakan mutu
•
Membentuk tim peningkatan mutu (QIT) di tingkat manajemen dengan tanggung jawab untuk perencanaan dan pelaksanaan proses peningkatan mutu
•
Menentukan dimana masalah mutu saat ini dan yang akan datang berada
•
Mengevaluasi beban mutu dan menjelaskan kegunaannya sebagai sarana pihak manajemen untuk menghitung sisa
•
Meningkatkan kesadaran dan perhatian personal atas mutu diantara para pegawai
•
Melakukan tindakan perbaikan, menggunakan sistem formal yang telah ada untuk menghilangkan akar masalah.
•
Menyusun program dan komite zero defects
•
Melatih semua pegawai dalam peningkatan mutu
•
Menentukan Hari Tanpa Cela untuk menyampaikan perubahan dan saat pihak manajemen berkomitmen ulang dan para pegawai mulai berkomitmen.
•
Mendorong individu dan kelompok menentukan tujuan peningkatan
•
Mendorong para pegawai untuk berkomunikasi dengan pihak manajemen tentang hambatan apapun yang mereka hadapi dalam mencapai tujuan peningkatan mereka.
•
Memberikan pengakuan resmi pada semua partisipan
•
Membentuk dewan mutu untuk pembagian informasi manajemen mutu
•
Melakukan segalanya dari ulang lagi—membentuk tim peningkatan mutu yang baru
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.1 PENGENALAN EDISI
: A
REVISI: 0
SMM, BARABARA MARCELIS / SARA COLONNA
TANGGAL 19/05/2008
43
PENGEMBANGAN MUTU
& PENDEKATANNYA
BAHAN UNTUK MAHASISWA
– SEMESTER 3
Metode Taguchi dan Taguchi—Mutu Cepat dan Praktis Setelah PD II para perusahaan manufaktur Jepang berjuang untuk tetap hidup dengan sumber daya yang sangat terbatas. Jika bukan karena kemajuan Taguchi, negara itu mungkin masih terombangambing sendirian seperti dulu.
Taguchi merevolusi proses
manufaktur di Jepang melalui penghematan biaya. Dia tahu, seperti juga para ahli lainnya, bahwa proses manufaktur dipengaruhi oleh pengaruh dari luar, yang disebut ‘noise’ (bising).
Dr Robust product design Rancangan produk yang kekar
Genichi
Taguchi
yakin
bahwa rancangan produk yang lebih
disukai
adalah
produk
yang kekar atau tidak peka
Parameter design
terhadap
Rancangan parameter
proses
Statistical process control
berbagai
variasi
manufaktur,
daripada
mencoba
Kontrol proses secara statistik
mengontrol
semua
variasi
yang
Product inspection
proses
manufaktur
tersebut.
Inspeksi Produk
Untuk
menjalankan
gagasan
ini, pengetahuan
rancangan
eksperimental
yang
telah
muncul
dia
selama
menggunakan
ditentukan
sebelumnya
dan
membuatnya lebih bisa digunakan dan lebih praktis untuk para profesional mutu. Pesannya lebih memperhatikan optimalisasi rutinitas produk dan proses sebelum kegiatan manufaktur daripada memperhatikan mutu melalui inspeksi.
Mutu dan
reliabilitas didorong ke belakang sampai ke tahap perancangan dimana kedua hal tersebut harusnya berada, dan dia memecah mutu menjadi tiga tahap: •
Rancangan sistem
•
Rancangan parameter
•
Rancangan toleransi
“Metodologi Taguchi” pada dasarnya adalah metode ‘prototyping’ memungkinkan
pada
perancang
menentukan
seting
yang
(purwarupa) yang
paling
optimal
untuk
menghasilkan produk yang kekar yang bisa bertahan selama proses manufaktur, dari waktu ke waktu, dari satu potongan ke potongan lain, dan memberikan apa yang UNIT PEMBELAJARAN QU-3.1 PENGENALAN EDISI
: A
REVISI: 0
SMM, BARABARA MARCELIS / SARA COLONNA
TANGGAL 19/05/2008
44
PENGEMBANGAN MUTU
& PENDEKATANNYA
BAHAN UNTUK MAHASISWA
– SEMESTER 3
diinginkan oleh konsumen. Saat ini, berbagai perusahaan melihat hubungan erat antara metode Taguchi, yang bisa dipandang lewat sebuah continuum, dengan penyebaran fungsi mutu (QFD).
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.1 PENGENALAN EDISI
: A
REVISI: 0
SMM, BARABARA MARCELIS / SARA COLONNA
TANGGAL 19/05/2008
45
PENGEMBANGAN MUTU
& PENDEKATANNYA
BAHAN UNTUK MAHASISWA
– SEMESTER 3
Kaoru Ishikawa: jaminan mutu Kaoru Ishikawa ingin mengubah cara pandang orang terhadap pekerjaan.
Dia mendorong para manajer untuk menentang
perasaan puas hanya dengan meningkatkan mutu produk, dan bersikeras bahwa peningkatan mutu selalu bisa selangkah lebih maju.
Pandangannya tentang kontrol mutu di seluruh bagian
perusahaan (CWQC). Ini berarti bahwa seorang konsumen akan terus menerima layanan bahkan setelah menerima produknya. Layanan ini akan diperluas sampai ke seluruh bagian perusahaan di semua tingkat manajemen, dan bahkan melampaui perusahaan itu sendiri ke dalam kehidupan sehari-hari semua orang yang terlewat.
Menurut Ishikawa
peningkatan mutu adalah proses terus menerus, dan selalu bisa dibawa selangkah lebih jauh. Salah satu fitur kontrol mutu di seluruh bagian perusahaan berada pada fondasinya, filosofi manajemen Jaminan Kualitas: “Untuk memastikan mutu sama yang bisa dibeli oleh konsumen dan menggunakan produk untuk jangka panjang dengan kepuasan dan perasaan aman” Ada tiga sudut pandang dalam jaminan mutu: •
Inspeksi prinsip prioritas
•
Proses prinsip prioritas
•
Prinsip prioritas pengembangan produk baru
Inti jaminan mutu tidak bisa disadari hanya berdasarkan inspeksi. Ini karena tidak peduli betapapun ketatnya inspeksi dilakukan, hanya inspeksi saja tidak akan bisa menghilangkan produk bercela (cacat) sepenuhnya. Maka mutu harus muncul dari tahap manufaktur, bahkan dari tahap perancangan proyek. Ishikawa menekankan bahwa jaminan mutu harus
didasarkan pada proses dan prinsip prioritas
pengembangan produk baru. Maka, kontrol mutu harus diterapkan dari tahap awal penelitian pasar dan pengembangan produk, melalui produksi dan penjualan. Dengan diagram sebab akibatnya (juga disebut diagram Ishikawa atau diagram “fishbone” (tulang ikan) pemimpin manajemen ini membuat kemajuan yang signifikan dan spesifik dalam peningkatan mutu. UNIT PEMBELAJARAN QU-3.1 PENGENALAN EDISI
: A
REVISI: 0
Dengan menggunakan diagram
SMM, BARABARA MARCELIS / SARA COLONNA
TANGGAL 19/05/2008
46
PENGEMBANGAN MUTU
& PENDEKATANNYA
BAHAN UNTUK MAHASISWA
– SEMESTER 3
baru ini, pengguna bisa melihat semua kemungkinan penyebab dari suatu hasil, dan mudah-mudahan bisa mencari akar ketidak sempurnaan proses.
Dengan
menunjukkan akar masalah, diagram ini memberikan peningkatan mutu dari “bottom up” (“bawah sampai atas”)
Dr.W.Edwards Deming - salah satu kolega Isikawa – mengadopsi diagram ini dan menggunakannya untuk mengajarkan Total Quality Control (Kontrol Mutu Total) di Jepang sejak Perang Dunia ke II. Baik Ishikawa maupun Deming menggunakan diagram ini sebagai satu alat perangkat pertama dalam proses manajemen mutu.
Ishikawa juga memperlihatkan keutamaan dari 7 perangkat mutu6: •
control chart,
•
run chart,
•
histogram,
•
scatter diagram,
•
Pareto chart,
•
Flowchart.
6
Keterangan secara komprehensif tentang the seven quality tools lihat LU3.2
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.1 PENGENALAN EDISI
: A
REVISI: 0
SMM, BARABARA MARCELIS / SARA COLONNA
TANGGAL 19/05/2008
47
PENGEMBANGAN MUTU
& PENDEKATANNYA
BAHAN UNTUK MAHASISWA
– SEMESTER 3
Selain itu, Ishikawa juga menggali konsep lingkaran mutu. Lingkaran mutu adalah teknik manajemen partisipatif yang terdiri dari: •
Menerapkan kontrol mutu secara statistik.
•
Meningkatkan tanggung jawab untuk mengontrol mutu ke seluruh bagian perusahaan.
Ide dasar dibelakang kegiatan lingkaran QC yang dilakukan, sebagai bagian dari kegiatan CWQC, seperti berikut: •
Berkontribusi untuk perbaikan dan pengembangan kewirausahaan
•
Menghargai kemanusiaan dan membangun hidup yang bermafaat dan tempat pekerjaan yang menyenangkan
•
Menunjukkan
kemampuan
manusia
secara
utuh
dan
pada
akhirnya
menimbulkan kemungkinan tidak terbatas Sepuluh konsep dasar untuk Kegiatan Circle QC: •
perkembangan diri
•
Kesukarelaan
•
kegiatan-kegiatan kelompok
•
semua berpartisipasi
•
menggunakan teknik control mutu
•
kegiatan-kegiatan yang sangat terkait dengan tempat kerja
•
meningkatkan dan tidak pernah mengakhiri Kegiatan Lingkaran QC
•
pengembangan timbal balik
•
kreatifitas
•
kesadaran mutu, kesadaran masalah, kesadaran perbaikan
Fitur utama untuk Kontrol Mutu di seluruh bagian perusahaan (CWQC) adalah filosofi manajerial tentang jaminan mutu
yang disadari melalui manajemen kebijakan dan
manajemen harian sebagai inti dan partisipasi semua pegawai dalam kontrol mutu di semua bagian melalui lingkaran QC. UNIT PEMBELAJARAN QU-3.1 PENGENALAN EDISI
: A
REVISI: 0
SMM, BARABARA MARCELIS / SARA COLONNA
TANGGAL 19/05/2008
48
PENGEMBANGAN MUTU
& PENDEKATANNYA
BAHAN UNTUK MAHASISWA
– SEMESTER 3
Sekarang kerjakan tugas QU3.1-AS5/7 “GURU MANAJEMEN Mutu I” yang bisas audara temukan di Bagian Tugas di akhir Unit Pembelajaran ini.
Ingatlah untuk
selalu mengikuti catatan
panduan yang terkait dengan Jurnal Pembelajaran dan Bukti Portofolio Sekarang kerjakan tugas QU3.1-AS6/7 “GURU MANAJEMEN MUTU II” yang bisa saudara temukan di Bagian Tugas di akhir Unit Pembelajaran ini.
Ingatlah untuk selalu mengikuti catatan
panduan yang terkait dengan Jurnal Pembelajaran dan Bukti Portofolio Sekarang kerjakan tugas QU3.1-AS7/7 “GURU MANAJEMEN Mutu III” yang bisa saudara temukan di Bagian Tugas di akhir Unit Pembelajaran ini.
Ingatlah untuk selalu mengikuti catatan
panduan yang terkait dengan Jurnal Pembelajaran dan Bukti Portofolio
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.1 PENGENALAN EDISI
: A
REVISI: 0
SMM, BARABARA MARCELIS / SARA COLONNA
TANGGAL 19/05/2008
49
PENGEMBANGAN MUTU
4
& PENDEKATANNYA
BAHAN UNTUK MAHASISWA
– SEMESTER 3
DAFTAR TUGAS Judul Tugas
Perkiraan Waktu Pembelajaran
QU 3.1-AS1/7
LATIHAN PEMBELAJARAN “PERJALANAN”
20’
QU 3.1-AS1/7
LATIHAN PEMBELAJARAN “ENAM TOPI
30’
PEMIKIRAN” QU 3.1-AS3/7
LATIHAN
PEMBELAJARAN
“DILEMA
30’
TAHANAN” QU 3.1- AS4/7
LATIHAN
PEMBELAJARAN
“DELAPAN
20’
“GURU
40’
“GURU
25’
“GURU
25’
PRINSIP MUTU” QU 3.5 -AS5/7
LATIHAN
PEMBELAJARAN
MANAJEMEN MUTU I” QU 3.6-AS6/7
LATIHAN
PEMBELAJARAN
MANAJEMEN MUTU II” QU 3.7-AS7/7
LATIHAN
PEMBELAJARAN
MANAJEMEN MUTU III”
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.1 PENGENALAN EDISI
: A
REVISI: 0
SMM, BARABARA MARCELIS / SARA COLONNA
TANGGAL 19/05/2008
50
PENGEMBANGAN MUTU
& PENDEKATANNYA
QU
BAHAN UNTUK MAHASISWA
3-1.
AS
1/7
– SEMESTER 3
LATIHAN
PEMBELAJARAN “PERJALANAN” PERKIRAAN WAKTU PEMBELAJARAN: 20’ Tujuan pembelajaran: mempraktekkan Berfikir dengan orientasi mutu
Mengingat
Berapa banyak cara yang bisa saudara gunakan untuk pindah dari satu tempat ke tempat lain? Daftarkan dan gambar semua cara yang saudara tahu.
Jelaskan salah satu kendaraan yang
ada dalam daftar yang saudara buat, buat sebuah diagram dan beri
label
di
tiap
bagiannya.
Kumpulkan
gambar
‘alat
transportasi’ dari majalah atau koran—buatlah sebuah poster lengkap dengan keterangannya. Memahami
Bagaimana saudara pulang dari sekolah ke rumah?
Jelaskan
metode perjalanan saudara dan gambarlah peta. Buat sebuah drama
singkat
tentang
sebuah
alat
transportasi
modern.
Jelaskan bagaimana perasaan saudara saat saudara pertama kali naik sepeda.
Jadikan meja saudara sebagai bentuk
transportasi tersebut. Menerapkan
Jelaskan mengapa sejumlah kendaraan berukuran besar dan kendaraan lainnya berukuran kecil. kegunaan keduanya.
Tuliskan cerita tentang
Surveilah sepuluh orang anak untuk
mengetahui jenis sepeda apa yang mereka pakai.
Tampilkan
dalam bentuk diagram atau grafik. Menganalisis
Buat sebuah puzzle tentang anak-anak yang menaiki sepeda dengan berbahaya.
Masalah apa yang ada dalam bentuk
transportasi
dan
modern
pengunaannya
–
buat
laporan.
Bandingkan perahu dengan pesawat. Mengevaluasi
Perubahan apa yang akan saudara rekomendasikan untuk aturan lalu lintas agar bisa mencegah kecelakaan lalu lintas? Perdebatkan apakah kita seharusnya bisa membeli bahan bakar
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.1 PENGENALAN EDISI
: A
REVISI: 0
SMM, BARABARA MARCELIS / SARA COLONNA
TANGGAL 19/05/2008
51
PENGEMBANGAN MUTU
& PENDEKATANNYA
BAHAN UNTUK MAHASISWA
kendaraan dengan harga lebih murah.
– SEMESTER 3
Buat daftar alat
transportasi dan urutkan dari yang paling lambat sampai yang paling cepat, dsb. Menciptakan
Ciptakan sebuah kendaraan.
Gambar atau susun kendaraan
tersebut dengan merencanakannya secermat mungkin terlebih dulu. Jenis kendaraan apa yang mungkin ada dalam waktu dua puluh tahun ke depan? Bahas, tuliskan hasilnya dan laporkan di
depan
kelas.
Tulis
sebuah
lagu
tentang
bepergian
menggunakan berbagai alat transportasi.
QU
3-1.
AS
2/7
LATIHAN
PEMBELAJARAN
“ENAM
TOPI
PEMIKIRAN” PERKIRAAN WAKTU PEMBELAJARAN: 30’
Tujuan pembelajaran: menggambarkan pemikiran saudara sendiri dan untuk mengenali berbagai pemikiran yang dibutuhkan dalam berbagai situasi pembelajaran Enam Topi Pemikiran: Informasi Orangtua (ayah dan ibu)
Pada awal tahun 1980-an Dr. Edward de Bono menemukan metode Enam Topi Pemikiran.
Metode ini adalah kerangka kerja untuk pemikiran.
Metode ini
mengharuskan siswa (dan guru), untuk memperluas cara pikir mereka tentang sebuah topik dengan cara memakai sejumlah topi ‘pemikiran’ yang berbeda. Perusahaan-perusahaan seperti Prudential Insurance, IBM, Federal Expres, British Airways, Polaroid, Pepsico, DuPont, dan Nippon Telephone and Telegraph, yang mungkin merupakan perusahaan terbesar di dunia, menggunakan Enam Topi UNIT PEMBELAJARAN QU-3.1 PENGENALAN EDISI
: A
REVISI: 0
SMM, BARABARA MARCELIS / SARA COLONNA
TANGGAL 19/05/2008
52
PENGEMBANGAN MUTU
& PENDEKATANNYA
BAHAN UNTUK MAHASISWA
– SEMESTER 3
Pemikiran. Keenam topi ini mewakili enam mode pemikiran dan merupakan arah berpikir daripada sekedar label untuk pemikiran. Ini berarti, topi-topi ini digunakan secara proaktif, daripada reaktif. Saudara akan menggunakan Enam Topi Pemikiran untuk: •
Membahas topik
•
Memecahkan masalah
•
Menggali alternatif
•
Mengambil keputusan
•
Meneliti, menyusun dan menulis laporan
•
Curah gagasan Sekilas tentang Enam Topi Pemikiran:
•
Pemikiran Topi Putih mengidentifikasi fakta dan rincian sebuah topik
•
Pemikiran Topi Hitam mengamati masalah-masalah yang berhubungan dengan sebuah topik
•
Pemikiran topi Kuning berfokus pada aspek-aspek positif sebuah topik
•
Pemikiran topi Merah memandang sebuah topik dari sudut pandang emosi dan perasaan
•
Pemikiran topi Hijau membutuhkan kreatifitas, imajinasi dan pemikiran lateral tentang sebuah topik
•
Pemikiran Topi Biru berfokus pada perenungan, metakognitif (memikirkan tentang pemikiran pada yang dibutuhkan), dan perlunya memahami gambar besarnya.
Topi
Penjelasan
De Bono
Pertanyaan utama
menyuruh memikirkan tentang… Topi
•
Berfokus langsung pada informasi yang
Putih
tersedia
EDISI
: A
Fakta
•
Informasi netral
•
TANPA bantahan atau
REVISI: 0
Hasil printout komputer
•
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.1 PENGENALAN
Kertas Kosong
1. Informasi apa yang kita miliki? 2. Informasi apa yang tidak ada? 3. Bagaimana kita
SMM, BARABARA MARCELIS / SARA COLONNA
TANGGAL 19/05/2008
53
PENGEMBANGAN MUTU
& PENDEKATANNYA
BAHAN UNTUK MAHASISWA
memberikan usulan
– SEMESTER 3
bisa mendapatkan informasi yang kita butuhkan?
Topi Merah
•
emosi
•
perasaan
•
naluri
•
intuisi
•
kesukaan dan
Api dan
1. Apa yang saudara
kehangatan
sukai dari gagasan ini? 2. Bagaimana perasaan saudara
ketidaksukaan
tentang hal ini? 3. Apa yang tidak saudara sukai dari hal ini?
Topi
•
Topi yang paling sering digunakan
Hitam •
Hakim yang
1. Apakah ini akan
tegas
berhasil?
memperhatikan
2. Apakah ini cocok?
kebenaran dan kenyataan
3. Apa saja bahaya
•
Topi pemikiran kritis
dan masalahnya?
•
Mencegah kita melakukan kesalahan
Topi
•
Kelebihan sebuah gagasan
Kuning •
Sinar matahari dan optimisme
Topi kuning adalah
1. Apa kelebihannya? 2. Mengapa ini pasti berhasil?
jenis yang penuh harapan dan logis, jadi harus selalu ada alasan dibalik tiap harapan •
Ingin mencari dan menunjukkan kelebihan tersebut
Topi Hijau
•
Topi ‘aktif’
•
digunakan untuk pemikiran kreatif
•
Memperhatikan
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.1 PENGENALAN EDISI
: A
REVISI: 0
Rumput, pohon,
Pertanyaan utamanya
tanaman dan
harus berfokus pada:
pertumbuhan
1. Penggalian gagasan
SMM, BARABARA MARCELIS / SARA COLONNA
TANGGAL 19/05/2008
54
PENGEMBANGAN MUTU
& PENDEKATANNYA
BAHAN UNTUK MAHASISWA
usulan, saran,
2. Usulan dan saran
gagasan baru,
3. Alternatif
alternative baru, solusi
4. Gagasan-gagasan
dan penemuan baru •
baru
menekankan
5. Provokasi
‘kebaruan’ Topi Biru
•
garis besar
•
kontrol proses
•
diatas pemikiran,
Langit Biru
Jenis pemikiran apa
(diatas
yang dibutuhkan?
segalanya)
memandang pemikiran itu sendiri •
– SEMESTER 3
Memikirkan tentang
Konduktor orkestra
Dimana kita sekarang? Apa langkah selanjutnya?
pemikiran!
Sebelumnya kita telah sampai ke mana saja? Bagi kelas menjadi kelompok-kelompok yang terdiri dari minimal 5-6 orang. Tiap anggota kelompok menuliskan namanya di kartu warna, dan pemikiran mana yang paling bisa diterapkan padanya.
Tiap anggota bertukar kartu warna ke teman di
sebelahnya hingga tiap orang akhirnya akan mendapatkan profil topi pemikiran yang paling baik untuknya menurut pandangannya sendiri dan menurut pandangan para pengamat. Bahas hasilnya dalam diskusi panel bersama guru dan teman-teman sekelas.
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.1 PENGENALAN EDISI
: A
REVISI: 0
SMM, BARABARA MARCELIS / SARA COLONNA
TANGGAL 19/05/2008
55
PENGEMBANGAN MUTU
& PENDEKATANNYA
BAHAN UNTUK MAHASISWA
– SEMESTER 3
QU 3-1. AS 3/7 LATIHAN PEMBELAJARAN “DILEMA TAHANAN” PERKIRAAN WAKTU PEMBELAJARAN: 30’
Tujuan Pembelajaran: untuk memahami pentingnya kerjasama dalam pengambilan keputusan Situasinya Permainan ini mendapatkan namanya dari situasi hipotesis berikut: bayangkan dua orang penjahat ditahan karena diduga melakukan kejahatan bersama-sama. Namun, polisi tidak memiliki bukti yang cukup untuk menjadikan mereka tersangka.
Kedua tahanan ini kemudian dipisahkan satu sama lain, dan polisi
mendatangi mereka satu per satu untuk memberikan tawaran: orang yang memberikan bukti terhadap kejahatan orang yang satu lagi akan dibebaskan. Jika keduanya tidak menerima tawaran tersebut, mereka hanya terbukti tidak mau bekerja sama dengan polisi, dan keduanya akan mendapatkan hukuman yang sangat ringan karena kekurangan bukti.
Mereka berdua akan untung.
Namun, jika salah satu dari mereka mengkhianati temannya, dengan mengaku pada polisi, orang yang mengadu tersebut akan lebih untung, sebab dia akan bebas; orang yang tetap diam, di sisi lain, akan menerima hukuman penuh karena tidak mau bekerja sama dengan polisi, dan tidak ada bukti yang cukup. Jika keduanya saling mengkhianati, keduanya akan dihukum, namun tidak separah jika mereka tidak bicara apa-apa. Dilemanya adalah kenyataan bahwa tiap tahanan tersebut hanya boleh memilih satu diantara dua pilihan, tapi tidak bisa membuat keputusan yang bagus tanpa mengetahui yang dilakukan oleh orang yang satu lagi. Distribusi untung rugi seperti ini sangat sering terjadi di berbagai situasi, karena orang yang bekerja sama yang tindakannya tidak dibalas setimpal akan kehilangan sumber daya (kepercayaan) pada orang yang berkhianat, tanpa satupun
dari
mereka
mampu
‘sinergisnya’ kerjasama mereka.
mendapatkan
keuntungan
tambahan
dari
Untuk gampangnya, kita bisa membayangkan
dilema Tahanan sebagai jumlah nol selama tidak ada kerjasama timbal balik: masing-masing mendapat 0 jika keduanya berkhianat, atau saat salah satu dari mereka bekerja sama, si pengkhianat mendapat + 10 dan si pekerjasama UNIT PEMBELAJARAN QU-3.1 PENGENALAN EDISI
: A
REVISI: 0
SMM, BARABARA MARCELIS / SARA COLONNA
TANGGAL 19/05/2008
56
PENGEMBANGAN MUTU
& PENDEKATANNYA
BAHAN UNTUK MAHASISWA
mendapat -10, yang jika dijumlahkan hasilnya 0.
– SEMESTER 3
Disisi lain, jika keduanya
bekerjasama hasil sinergi mereka memberikan nilai tambah yang membuat jumlahnya menjadi positif: masing-masing mendapat 5, berarti totalnya 10. Kedua pemain dalam permainan ini bisa memilih diantara dua gerakan, baik “bekerja sama” atau “mengkhianati”. Gagasannya adalah bahwa tiap pemain mendapatkan keuntungan jika bekerja sama, namun jika hanya satu orang yang bekerja sama, orang yang satunya, yang berkhianat, akan mendapatkan keuntungan yang lebih banyak. kalah
(atau
mendapat
sedikit
Jika keduanya saling mengkhianati, keduanya sekali
keuntungan)
namun
tidak
sebesar
pekerjasama yang ‘curang’ yang kerjasamanya tidak mendapat balasan yang setimpal. Keseluruhan situasi permainan ini dan berbagai kemungkinan hasilnya terangkum di tabel 1, dimana “titik-titik” hipotesis diberikan sebagai contoh cara penghitungan berbagai hasil yang berbeda tersebut.
Tindakan A\Tindakan B
Bekerja sama
Berkhianat
Bekerja sama
Cukup bagus [+ 5]
Buruk [ - 10]
Berkhianat
Bagus [+ 10]
Kejam[0]
Tabel 1: hasil untuk actor A (dengan kata-kata, dan dalam ‘titik-titik’ hipotesis) tergantung pada kombinasi tindakan A dan B, dalam simulasi permainan ‘dilema tahanan’ .
Skema yang sama juga bisa diterapkan untuk hasil penghitungan
untuk B. Briefing ulang Keuntungan dari kerjasama timbal balik (5) dalam dilema tahanan tetap lebih kecil dari keuntungan yang didapat dari pengkhianatan satu pihak (10), sehingga akan selalu ada “godaan” untuk berkhianat. Asumsi ini tidak sepenuhnya valid. Misalnya, kita mudah saja membayangkan dua ekor serigala yang bersama-sama bisa membunuh hewan yang dua kali lebih besar dari hewan yang mungkin bisa dibunuh oleh salah satu dari mereka. Bahkan jika serigala yang mementingkan temannya membunuh kelinci dan memberikannya pada serigala satunya, dan serigala satunya itu tidak melakukan apapun untuk membalasnya, serigala yang egois pasti akan makan lebih sedikit dibanding jika dia membantu temannya membunuh rusa.
Namun kita pasti beranggapan bahwa dampak sinergisnya
lebih sedikit dibanding keuntungan yang didapat dari pengkhianatan (misalnya, membiarkan
orang
membantu
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.1 PENGENALAN EDISI
: A
REVISI: 0
saudara
tanpa
melakukan
SMM, BARABARA MARCELIS / SARA COLONNA
TANGGAL 19/05/2008
apapun
untuk 57
PENGEMBANGAN MUTU
& PENDEKATANNYA
BAHAN UNTUK MAHASISWA
– SEMESTER 3
membalasnya). Hal ini realistis jika kita mempertimbangkan fakta bahwa sinergi tersebut biasanya hanya bisa mendapatkan kekuatan maksimalnya setelah proses jangka panjang hubungan timbal-balik (membunuh rusa adalah usaha yang cukup rumit dan makan waktu).
Dilema tahanan dimaksudkan untuk meneliti
pengambilan keputusan jangka pendek dimana para aktornya tidak memiliki ekspektasi khusus atas interaksi atau pertemuan di masa depan (seperti dalam kasus asli tahanan yang dipenjara).
Ini adalah situasi normal selama evolusi
variasi buta dan penyimpanan selektif.
Kerjasama jangka panjang hanya bisa
berevolusi setelah kerjasama jangka pendek telah dipilih: evolusi bersifat kumulatif, menambahkan peningkatan kecil diatas peningkatan kecil yang sudah ada, tapi tidak pernah membuat lompatan besar yang membabi buta. Masalah yang ada dengan dilema tahanan ini adalah bahwa jika kedua pembuat keputusan tersebut sangat rasional, mereka tidak akan pernah bekerjasama. Memang pengambilan keputusan rasional berarti bahwa saudara mengambil keputusan yang paling baik untuk anda terlepas dari apapun yang dipilih oleh orang lain.
Anggap saja orang lain itu akan berkhianat, maka rasional jika
saudara mengkhianati diri sendiri: saudara tidak akan mendapatkan apa-apa, namun jika saudara tidak berkhianat, saudara akan mengalami kerugian -10. Jika kita anggap orang lain itu akan bekerja sama, maka saudara akan tetap untung, namun saudara akan lebih untung jika saudara tidak bekerja sama, jadi pilihan yang paling rasional disini adalah berkhianat.
Masalahnya, jika kedua
orang ini sama-sama rasional, keduanya akan memutuskan untuk berkhianat, dan tak seorangpun yang akan untung. Namun jika keduanya sama-sama ‘tidak rasional’ dan memutuskan untuk bekerja sama, keduanya akan mendapat untung 5.
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.1 PENGENALAN EDISI
: A
REVISI: 0
SMM, BARABARA MARCELIS / SARA COLONNA
TANGGAL 19/05/2008
58
PENGEMBANGAN MUTU
& PENDEKATANNYA
BAHAN UNTUK MAHASISWA
– SEMESTER 3
QU 3-1. AS4/7 LATIHAN PEMBELAJARAN “DELAPAN PRINSIP MUTU” PERKIRAAN WAKTU PEMBELAJARAN: 20’
Tujuan pembelajaran: mengetahui pentingnya delapan prinsip mutu dan menghapalnya Kelas dibagi menjadi dua kelompok. Tiap kelompok harus mengetahui kelebihan utama dan penerapan empat prinsip mutu Tunjuk seorang ketua kelompok untuk mengumpulkan hasil sesi brainstorming kalian Teknik curah gagasan Selama sesi brainstorming, bersiaplah memberikan ide yang akan membantu mendorong teman sekelas atau jika mereka kesulitan atau mulai mencari tantangan dari satu sudut pandang lain.
Saat gagasan mulai melambat,
dorong gagasan tersebut sampai menghasilkan se-‘X’ kemungkinan ide. Atau beritahu mereka saudara ingin mengumpulkan ide sebanyak mungkin dalam sekian menit. Menuliskannya Sebelum brainstorming (curah gagasan) verbal mulai, tiap partisipan diminta menuliskan gagasan di atas kertas atau kartu indeks. Kemudian kumpulkan semua gagasan dan bagikan lagi secara acak. partisipan mendapatkan idenya sendiri.
Tidak masalah jika para
Secara bergantian tiap orang harus
membacakan gagasan yang diterimanya tersebut. gagasan
diberikan
tanpa
identitas
pencetus
Ini memungkinkan
gagasan
tersebut
dan
memungkinkan sejumlah ide muncul tanpa harus membuat pencetusnya malu.
Setelah semua gagasan ini dibacakan, mulailah brainstorming dalam
kelompok. Tambahkan satu Gagasan
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.1 PENGENALAN EDISI
: A
REVISI: 0
SMM, BARABARA MARCELIS / SARA COLONNA
TANGGAL 19/05/2008
59
PENGEMBANGAN MUTU
& PENDEKATANNYA
BAHAN UNTUK MAHASISWA
Berikan setumpuk kartu indeks pada tiap partisipan.
– SEMESTER 3
Minta tiap orang
menuliskan gagasan mereka dan memberikan kartu yang telah ditulisi tersebut ke orang di sebelah kirinya.
Saat partisipan mendapatkan kartu
baru, dia harus membacanya, menulis gagasan lain, dan memberikannya ke orang yang ada di sebelah kirinya. Ini terus dilanjutkan sampai semua kartu telah ditulisi oleh semua orang.
Jika seseorang tidak bisa menuliskan
gagasan, dia harus menuliskan sebuah pertanyaan dan orang lain bisa mulai menjawabnya. Dalam brainstorming seperti ini, sesinya akan berjalan lambat sebab para partisipan membutuhkan waktu lebih untuk membaca gagasan dan menjawab pertanyaan. Fasilitator kemudian akan mengumpulkan semua kartu dan menyusunnya per kategori. Sejumlah ahli menyarankan agar partisipan diminta melihat semua kartu tersebut dan mencari gagasan yang paling kreatif, paling praktis, paling bisa dilakukan oleh siapa saja, dan sebagainya. Selalu ingat bahwa brainstorming hanyalah sepertiga dari keseluruhan proses pemecahan masalah. Proses ini memunculkan gagasan. Setelah itu, terserah partisipan dan pemimpin kelompok untuk menyusun gagasan-gagasan ini dan menentukan apa yang harus dilakukan dengan tiap gagasan tersebut. Bahas hasilnya bersama kelompok dan bersama kelas. •
Apakah prinsip-prinsip tersebut berguna bagi pengembangan sekolah dan perusahaan? Jika ya kenapa?
•
Selama sesi brainstorming apakah saudara menemukan kelebihan utama lain atau kemungkinan penerapan lain untuk prinsip tertentu?
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.1 PENGENALAN EDISI
: A
REVISI: 0
SMM, BARABARA MARCELIS / SARA COLONNA
TANGGAL 19/05/2008
60
PENGEMBANGAN MUTU
& PENDEKATANNYA
BAHAN UNTUK MAHASISWA
– SEMESTER 3
QU3-1 AS 5/7 LATIHAN PEMBELAJARAN “GURU MANAJEMEN MUTU I” PERKIRAAN WAKTU PEMBELAJARAN: 40 MENIT
Tujuan pembelajaran: Mencari informasi tentang guru manajemen mutu dan mempersiapkan presentasi tentang tema-tema utama sekitar orang ini. Bacaan: Siapkan presentasi tentang guru manajemen mutu untuk minggu depan Kelas dibagi menjadi 6 (atau 7) kelompok siswa. Anda dan kelompok anda akan menggali tentang salah satu dari enam guru yang dijelaskan dalam Artikel 3:Guru manajemen mutu Siapkan presentasi 3 menit tentang guru tersebut. Baca artikel tersebut dan coba cari sumber informasi lain, seperti buku di perpustakaan atau tulisan di Internet. Dalam presentasi anda cobalah untuk meyakinkan teman-teman sekelas mengapa guru tersebut merupakan pemikir terbesar dalam manajemen mutu. Beritahu mereka tentang kehidupan pribadi guru ini, atau hal-hal penting yang ia temukan atau ia cari.
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.1 PENGENALAN EDISI
: A
REVISI: 0
SMM, BARABARA MARCELIS / SARA COLONNA
TANGGAL 19/05/2008
61
PENGEMBANGAN MUTU
& PENDEKATANNYA
QU3-1
BAHAN UNTUK MAHASISWA
AS
6/7
LATIHAN
PEMBELAJARAN
IC:
– SEMESTER 3
GURU
MANAJEMEN MUTU II PERKIRAAN WAKTU PEMBELAJARAN: 25 MENIT
Tujuan pembelajaran: Menyampaikan presentasi yang meyakinkan Saudara telah mempersiapkan (bersama kelompok) presentasi tentang guru manajemen mutu. Sekarang saudara akan diberikan waktu maksimal 3 menit untuk mempresentasikan tentang guru dalam tugas saudara. Buat catatan tentang guru yang dipresentasikan dalam tugas teman saudara. Catatan ............................................................................................................... ............................................................................................................... ............................................................................................................... ............................................................................................................... ............................................................................................................... ............................................................................................................... ............................................................................................................... ............................................................................................................... ............................................................................................................... ............................................................................................................... ............................................................................................................... ...............................................................................................................
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.1 PENGENALAN EDISI
: A
REVISI: 0
SMM, BARABARA MARCELIS / SARA COLONNA
TANGGAL 19/05/2008
62
PENGEMBANGAN MUTU
& PENDEKATANNYA
BAHAN UNTUK MAHASISWA
– SEMESTER 3
QU3.1 AS7/7 LATIHAN PEMBELAJARAN OC: GURU MANAJEMEN MUTU III PERKIRAAN WAKTU PEMBELAJARAN: 25 Menit
Tujuan pembelajaran: Menggali ‘pemikir-pemikir besar’ untuk manajemen mutu Siapa, menurut pendapat saudara, guru manajemen mutu yang paling penting? Jelaskan alasannya dengan 3 kalimat. ............................................................................................................... ............................................................................................................... ............................................................................................................... ............................................................................................................... ............................................................................................................... ............................................................................................................... ............................................................................................................... ...............................................................................................................
Bagaimana saudara memandang gagasan guru tersebut jika dihubungkan dengan organisasi-organisasi di Indonesia? ............................................................................................................... ............................................................................................................... ............................................................................................................... ............................................................................................................... ............................................................................................................... ...............................................................................................................
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.1 PENGENALAN EDISI
: A
REVISI: 0
SMM, BARABARA MARCELIS / SARA COLONNA
TANGGAL 19/05/2008
63
PENGEMBANGAN MUTU
& PENDEKATANNYA
BAHAN UNTUK MAHASISWA
– SEMESTER 3
BIBLIOGRAPHY and WEBOGRAPHY (Department of Education, Queensland, A guide to Productive Pedagogies: Beaumant, L., R. ISO 9001: the standard interpretation. The international standard fot Quality Management Systems, Simply Quality, Middletown, 2000, third revision. Bergenhenegouwen,
L.,B.
(2001).
Change
over
to
the
new
ISO
9000-
series
(Overstappen op de nieuwe ISO 900-serie). KAM – management, 3, Delft. Claessen, J.,J.,H., Gobbels, M., W., Hortensius, D. (2003). Auditing. Kam-management 4. Classroom reflection manual , 2002, p. 1) De Bono, Edward. (1992). Teach Your Child How to Think. London : Viking. Dorr. D., C. (2006). Perform with processes.(Presteren met processen), Kluwer, Deventer. Gerritsen, R., Van den Berg, O., (2005).
KAM- managment in practice (de praktijk).
Kluwer, Deventer. Hoyle, D. (2007). ISO 9000 Quality systems handbook. Butterwirth-Heinemann. http://www.calcuttayellowpages.com/adver/106808about-qcfi-kolkata-chapter.html http://www.isixsigma.com/offsite.asp?A=Fr&Url=http://www.qualitydigest.com/feb00/ht ml/measure.html KAM –management 5, ISO 9001 for SME , 2003, Delft. Mary Lou Uy Onglatco, “Japanese quality control circles, features, effects, and problems”, Asian Productivity Organisation, 1988. McConnell, J. ( 1986). The seven tolls of TQC. Delaware books. Ool, van, p.,h.,j.,m. (2001). Quality pocketbook. Elsevier. UNIT PEMBELAJARAN QU-3.1 PENGENALAN EDISI
: A
REVISI: 0
SMM, BARABARA MARCELIS / SARA COLONNA
TANGGAL 19/05/2008
64
PENGEMBANGAN MUTU
& PENDEKATANNYA
BAHAN UNTUK MAHASISWA
– SEMESTER 3
Quality management systems, fundamentals and vocabulary. (2005) International standard, Switzerland. ReVelle, J.,B. (2004) Quality Essentials, a reference guide from A to Z. ASQ Quality press, Milwaukee, Wisconsin. Tague, N., R. (2005). Quality Toolbox. ASQ Quality press, Milwaukee, Wisconsin. To find out more about some of the management tools that have been developed from Shewhart and other quality pioneers, check on the SkyMark Management Tools page http://www.skymark.com Van Dam, N.,H.,M., Marcus, J.,A. (2000). Organisation and Management, a practice oriented apprach (een praktijkgerichte benadering), EPN, Houten. Vries, de, H.,J. (2002). KAM-management 2, Procedures for ISO 9000:2000,Delft. William Mohr, Harriet Mohr, “Quality Circles, CHANGING Images of people at work””, Addison Wesley Publishing Company, 1983.
UNIT PEMBELAJARAN QU-3.1 PENGENALAN EDISI
: A
REVISI: 0
SMM, BARABARA MARCELIS / SARA COLONNA
TANGGAL 19/05/2008
65