UNANG UNING
PERT RTAN RT ANGG AN GGUN GG UNGJAWAB UN ABAN AB AN TE TERT PERTANGGUNGJAWABAN TERTULIS PENC PE NCIPTA NC TAAN TA AN SE SENI PENCIPTAAN k memenuhi persyarat atan mencapai deraja at Untuk persyaratan derajad Magister dalam bidang seni, Minat Utama Musik Nusantara
Bayu Purnama NIM 1220618411
PROGRAM PENCIPTAAN DAN PENGKAJIAN PASCASARJANA INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA 2014
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
UNANG UNING
PERTANGGUNGJAWABAN TERTULIS PERT RTAN RT ANGG AN GGUN GG UNGJAWAB UN ABAN AB AN TE TERT PENC PE NCIPTA NC TAAN TA AN SENI SE PENCIPTAAN k memenuhi persyarat atan mencapai deraja at Untuk persyaratan derajad Magister dalam bidang seni, Minat Utama Musik Nusantara
Bayu Purnama 1220618411
PROGRAM PENCIPTAAN DAN PENGKAJIAN PASCASARJANA INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA 2014 i
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
PERTANGGUNGJAWABAN TERTULIS PENCIPTAAN SENI
UNANG UNING
Oleh BAYU PURNAMA NIM 1220618411
Telah dipertahankan an pada tanggal 10 Juli Jul 2014 Dewa wann Penguji wa Pen Pen engu guji yang terdiri dari gu d di depan Dewan
Pembimbing Utama, a,
Penguji Peng Pe ng Ahli,
Drs. R. Chairul Slamet, lame met, me t, M. Sn 98810 1001 10 01 NIP. 19580116119881001
Prof. Prof Pr of. Dr. of D Djohan, M. Si NIP. 196112171994031001 NIP.
Ketua Tim Penilai,
Dr. Fortunata Tyasrinestu, M. Si NIP. 197210232002122001 Yogyakarta, ….……….…………..2014
Direktur,
Prof. Dr. Djohan, M. Si NIP. 196112171994031001 ii
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
PERSEMBAHAN
Tugas Akhir ini kupersembahkan kepada :
Bapak dan Mamak Terkas
iii
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa karya seni dan pertanggungjawaban tertulis ini merupakan hasil karya saya sendiri, belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar akademik di suatu perguruan tinggi manapun, dan belum pernah dipublikasikan. Saya bertanggungjawab atas keaslian karya saya ini, dan saya bersedia menerima sanksi apabila di kemudian hari ditemukan hal-hal yang tidak sesuai dengan isi pernyataan aan ini.
Yogyakarta, Yogy Yo gyak gy akar ak arta ar ta, 110 Juli 2014 ta membuat Yang Ya ng me memb mb pernyataan,
Purnama Bayu Ba yu Pu Purnam 1220618411 NIM. NI M. 122061
iv
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
UNANG UNING Written Project Report Composition Program Graduate Program of Indonesia Institute of the Arts Yogyakarta, 2014 By Bayu Purnama
ABSTRACT Uran Uran has been get attention rarely in the community, especially in today's modern life. Musical composition "Unang Uning" is part of the reflection of the author's experience, when observing activity uran-uran, the author uses three tones which are tone 1, 6 and 5 with poetry ning nong ning gong. The combination of the effects of the threee tones t will bring the potential of music as a eation of the arc rchi rc hipe hi pela pe lago la go. go source of artistic creation archipelago. etic of gr grum umby um byun by ungg mu un musi sica si cali ca lity li ty is a blend b The aesthetic grumbyung musicality of three tones, interpreted by the author to complement each or as a balance bal alan al ance an ce that that will will be aligned alig other and contribute contrast te to building bu ng a musical mus mus usic ical ic al co cont ntra rast ra st music musi through sound effects. mu urce ur ce is then en co comp mpos mp osed os ed in into to three thre reee elements re ele ele leme me namely the rhythm, From the sound source composed with the the pattern pat pat attern rn of the the sukat su 4/4, 5/4, 6/8 7/8. These ideas melody, harmony with of ¾, 4/4, ormi or ming mi ng arts ts of music musi mu sicc using si usi usi sing ng the th media med edia ed ia Javanese Ja applied to the performing gamelan tunings slendro gadhon’s format. form rmat rm at.. at siti tion ti on Unang Un g Uning Uni Uni ning ng is a matter m te matte terr of of appreciation a app The composition of art music, ic of the the archipelago, arc arc rchi hipe hi pela pe lago la go,, so go so that tha tha hatt the the ar artt will w be developed according wil especially the music musica call progress ca pro pro rogr gres gr ess nowadays. es nowad aday ad ays. ay s. From From there th to the demands of musical it is a precious value that we need to interpret a variety in order to remain terprett and and can can address a var var arie iety ie ty of sources so nd stimulate excitement excit item it emen em entt in en i the creative work. sustainable long and Key words: uran-uran, grumbyung, three tones, and transformation.
v
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
UNANG UNING Pertanggungjawaban Tertulis Program Penciptaan Seni Pascasarjana Institut Seni Indonesia Yogyakarta, 2014 Oleh Bayu Purnama
ABSTRAK Uran-uran di lingkungan masyarakat sudah jarang mendapatkan perhatian lagi terutama di masa modern saat ini. Komposisi musik “Unang Uning” merupakan bagian dari refleksi pengalaman penulis ketika mengamati aktivitas uran-uran menggunakan tiga nada yaitu 1, 6, 5 dengan syair ning nong ning gong. Kombinasi dari efek tersebut potensi sebagai fek tiga nada terse sebut dapat memunculkan se memu Nusan anta an tara ta ra.. ra sumber penciptaan seni musik Nusantara. ikalitas as gr grum umby um byun by ungg merupakan un meru me rupa ru paka pa kann perpadu ka pperpaduan tiga nada, dimaknai Estetis musikalitas grumbyung oleh penulis sebagai dapat agai keseimbangan kese ke seim se imba im bangan ba an ya yang da dapa patt dis pa ddisejajarkan untuk saling melengkapi dan berperan membangun musik karawitan melalui erpe pera pe ran ra n dalam dal dal alam am me memb mban mb angu an gunn kon gu kkontras ontr on tras tr as mu arii sumber ar sum sum umberr bun bbunyi unyi un yi te ters rseb rs ebut eb ut ke kemu mudi mu dian di an di efek-efek bunyi. Dari tersebut kemudian dikomposisikan ke dalam k yak yyakni akni ak ni ad adan anya ri an ritm tme, tm e, melodi, melodi me di,, harmoni di har har armo moni mo ni dengan pola permainan tiga elemen musik adanya ritme, 6/8 7/ 7/8. Penuangan Penu Pe nuan nu anga an gann ide ga iide-ide de-i de -ide -i de ters rseb rs ebut eb ut diaplikasikan ke dalam sukat ¾, 4/4, 5/4,, 6/8 tersebut pertunjukan seni musik gamelan Jawa laras slendro usik us ik de dengan an menggunakan meng me nggu ng guna gu naka na kann media ka m ia ga game me format gadhon. Unan ang an g Uni U ning ni ng me menj njad nj adii bah ad bbahan ahan ah an ap apre resi re sias seni musik khususnya si Komposisi Un Unang Uning menjadi apresiasi sseni enii kar en kkarawitan araw ar awitan da aw dapa patt dikembangkan pa dik dik ikemba musik Nusantara,, agarr sen dapat sesuai tuntutan kemajuan zaman. Dari hal terdapat berharga yaitu kita perlu hal tersebut ter ter erse sebu se but terdapa bu patt nilai pa nil nil ilai ai yang be n mensikapi berbag agai ag ai su sumber lama agar ag memaknai dan berbagai tetap lestari serta merangsang kegairahan dalam berkarya kreatif. Kata-kata kunci: uran-uran, grumbyung, tiga nada dan transformasi.
vi
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
KATA PENGANTAR
Bismillaahirrohmaanirrokhim, Salam Budaya, Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas berkah rahmat serta hidayah-Nya, laporan pertanggungjawaban tertulis penciptaan seni Unang Uning ini dapat terselesaikan. Laporan tertulis ini merupakan salah satu syarat untuk melengkapii pertanggungjawaban memperoleh gelar pertanggungjawaba ban penciptaan seni guna ba g da Penciptaan Penc ncip nc ipta ip taan ta an Musik Musi Mu sikk Nusantara si Nus Nus usan antara an ra Program Prog Magister Seni pada Studi Pascasarjana nesiaa Yogyakarta Yog Yog ogyaka kart ka rtaa untuk rt unt unt ntuk uk mencapai menc me ncapai nc ai kelulusannya. kelu ke lulu lu Institut Seni Indonesia enya yada ya dari da ri dengan deng de ngan an sepenuh sepe se penu pe nuhh hati, nu hati, hat i, tanpa tanp ta npaa bimbingan np b Penulis menyadari dan dukungan Tug Tug ugas Akhir Akhi Ak hirr ini hi ini tidak tida ti dakk akan da a n terselesaikan. ter ter erse sele se le dari berbagai pihakk Tugas Oleh karena itu nuli liss mengucapkan li men men engu guca gu capk ca pkan pk an terima teri te rima ri ma kasih kasi ka sihh kepada: si kep kep epad perkenankanlah penulis 1.
Djoh Dj ohan oh an,, M. an M Si. selaku sela se laku la ku Direktur Di Prof.. Dr. Djohan, Program Pascasarjana Institut Seni Indonesia Yogyakarta dan sekaligus sebagai Penguji Ahli, yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk menempuh studi dan memberikan wejangan dan bimbingan.
2.
Drs. R. Chairul Slamet, M.Sn. selaku Dosen Pembimbing yang banyak meluangkan waktunya untuk membina, memberikan informasi, pengarahan, saran dan kritik, sehingga penciptaan karya tugas akhir ini dapat terselesaikan dengan lancar.
vii
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
3.
Dr. Fortunata Tyasrinestu, M. Si. selaku Pengelola S-3 PPs ISI Yogyakarta dan Ketua Tim Penilai yang telah memberikan pengarahan, sehingga penulisan pertanggungjawaban tertulis ini dapat terselesaikan.
4.
Bapak dan ibu dosen Program Pascasarjana ISI yang telah memberikan motivasi serta saran-saran dalam proses menempuh ujian tugas akhir.
5.
Pimpinan dan staf Administrasi bidang Akademik, Keuangan, Perlengkapan, Perpurtakaan gkapan, dan Perp rpur rp urta ur taka ta kaan PPs ISI Yogyakarta. ka Yo
6.
Bapak telah mengasuh dan membina saya k dan Ma Mamakk terka tterkasih kasi ka sihh yan si yyang ang tel an elah el ah meng sejak kecil, menempuh menyelesaikan bangku k kec ecil ec il,, sehin il ssehingga ingg in ggaa dap gg ddapat apat ap at me mene nemp ne mpuh mp uh da dan m perkuliahan. iaha ia han. ha n.
7.
Teman-teman n-te tema te man ma n pem ppemusik emus em usik us ik ya yang ng me menduk mendukung ukun uk ungg ddalam penyajian karya un ujian tugas akhir. ugas ak akhi hir. hi r.
8.
n-teman HMJ Ju Juru rusa ru sann Seni sa S Karawitan yang tergabung dalam Teman-teman Jurusan Javanese_Art Produksi yang telah mendukung dan membantu jalannya penyajian tugas akhir ini, sehingga semua proses penyajian dapat berjalan dengan lancar.
9.
Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan berbentuk apapun demi kelancaran proses ujian ini.
Akhir kata, besar harapan penulis, semoga penulisan tugas akhir ini dapat berguna bagi seluruh pembaca, khususnya bagi Program Studi Pascasarjana viii
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Dengan sepenuh hati, disadari bahwa penulisan ini masih kurang sempurna, oleh karena itu sangat diharapkan saran dan kritik demi kebaikan serta menambah wawasan guna meningkatkan karya serta pertanggungjawaban tertulis yang lebih baik.
Yogyakarta, Juli 2014
Penu Pe Penulis
ix
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................. i PENGESAHAN ..................................................................................... ii PERSEMBAHAN .................................................................................. iii PERNYATAAN..................................................................................... iv ABSTRACT…………………………………………………………… v ABSTRAK…………………………………………………………….. vi KATA PENGANTAR………………………..……………………….. vii DAFTAR ISI…………………………………………………………... x DAFTAR GAMBAR………….………………………………………. xii DAFTAR ISTILAH………….……………….……………………….. xiii
I.
AHULUA UAN… UA N……… N… ………… …… ………… …… ………… …… ………… …… PENDAHULUAN………………………………………….
1
Bel Bel elak akan ak angg ........................................................... an .................................................................................................. ... A. Latarr Belakang ….. 1 musa san sa n Ide Ide Penciptaan Penc Pe ncip nc ipta ip taan ta an .................................................. ............................................................................ B. Rumusan 4 inal alit al itas it as.. as .... .. .................................................................................................................. .. C. Orisinalitas........................................................................ 6 an dan dan Manfaat Man Man anfa faat ...................................................... fa ........................................................................................ D. Tujuan ... 10 II.
P PENCIPTAAN…..…………...…………………. PEN PEN ENCI CIPT CI PTAA PT AAN… AA N…......…… N… ………….......… …… .……… .… …… KONSEP 11 an Sumber Sumb Su mber mb er Penciptaan Penc Pe ncip nc iptaan .............................................. ip .................................................. A. Kajian an Pustaka…..………………………………. Pust Pu stak st aka…..…… ak ………… …… ……………… …… 1. Tinjauan Karya… a……… a… …………………… …… 2. Tinjauan Karya…………………………………….. B. Landasan Penciptaan ....................................................... 1. Teori……………………………………………….. C. Konsep Penggarapan....................................................... 1. Tema………………………………………….…..... 2. Judul……………………………………………….. 3. Penggarapan………………………………………..
III.
11 12 15 17 17 27 27 27 28
METODE PENCIPTAAN……......................…...………… 31 A. Eksplorasi ......................................................................... B. Improvisasi ....................................................................... C. Aplikasi ............................................................................ D. Penyajian ..........................................................................
32 35 38 40
x
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
IV.
V.
ULASAN KARYA ............................................................... A. Aspek Instrumen ............................................................. B. Pola Penyajian ................................................................. PENUTUP............................................................................
49 49 51 68
A. Kesimpulan ..................................................................... 68 B. Saran-saran ...................................................................... 69 KEPUSTAKAAN ................................................................................. 71 LAMPIRAN........................................................................................... 74
xi
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
DAFTAR GAMBAR
Gb. 1. Formasi pemain dalam bentuk setengah lingkaran………………… 47 Gb. 2. Penataan gamelan………………………………………………….. 47 Gb. 3. Posisi panggung yang dipakai dalam karya………………………... 47 Gb. 4. Proses latihan………………………………………………………. 88 Gb. 5. Proses latihan………………………………………………………. 88 Gb. 6. Pagelaran karya……………………………………………………. 89 karya………………… ………… …… …………………… …… Gb. 7. Pagelaran karya……………………………………………………. 89 laran n kar kkarya……………………………………………… arya ar ya………… ya ………… …… ……………… …… ………… …… Gb. 8. Pasca pagelaran 90 ian n Tugas Tug Tug ugas as Ak Akhi hir… hi r……… r… ………… …… ………… …… ………… …… ………… …… Gb. 9. Pamflet Ujian Akhir………………………………………… 90
xii
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
DARTAR ISTILAH
Ageng
:
Antal Balungan
: :
Bonang
:
Culikan
:
Dados
:
Demung
:
Dhawah Embat
: :
Gending
:
Gender
:
Gerongan
:
Gong Irama
: :
Kalih
:
Kempul Kendang
: :
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
besar. kendang ageng, kendang dengan ukuran yang besar, dalam hal gending termasuk gending ageng/ gending dengan bentuk besar. lamban, lambat, berkaitan dengan laya. kerangka, kerangka lagu komposisi gamelan bagaimana dinyanyikan dalam hati seorang musisi atau pengrawit. instrumen gamelan yang terdiri dari 10 hingga 14 bentuk pencon menyerupai gong horizontal kecil diletakkan di atas tali yang direntangkan an di atas bingkai kayu. kay lagu pendek, oleh rebab sebelum permainan pen ende en dek, de k, dimainkan di r gending menunjukkan laras gend ge ndin nd ingg dimulai, in dim dim imul ulai ul ai,, maksudnya ai mak mak aksu sudn su dnya untuk dn un da patet dari dari gending gend ge ndingg yang yan yan ang akan aka dimainkan. dan dalam d am hal hal irama ira ira rama ma berarti berart be rtii irama rt ira ira rama ma II, sedangkan dalam bentuk bent be ntuk nt uk gending gend ge ndin nd ingg merupakan in mer mer erup upak up akan ak an bagian bagi lagu setelah lamba. ba instrumen keluarga saron, ins ins nstrum umen um en dalam dala da lam la m gamelan gam gam amel elan el an termasuk te terd rdir rd irii dari ir dar dar arii 6 sampai samp sa mpai mp ai 7 bilah bil bil ilah ah diletakkan di terdiri di atas bingkai kayu yu dengan deng de ngan ng an paku paku pengaman. pengam pe aman am an.. an bagian b ia bagia iann lagu lag lag aguu setelah set set etel elah el ah dados. dado dos. do s. perbedaan per per erbe beda be daan da an interval/jarak inte in terv te rval rv al/j al /jar arak ar ak nada nada antara larasan instrumen satu dengan deng de ngan yang lainnya. ng lain la inny in nya. ny a. satu lagu, lag lag agu, u, satu sa istilah istila lahh umum la umu umu mum untuk menyebut komposisi gamelan, untuk menyebut n, secara seca se cara ca ra tradisi juga digunakan dig nama sebuah bentuk komposisi gamelan yang terdiri dari bentuk, lamba, dados dan dhawah. instrumen gamelan yang terdiri dari 13 hingga 14 bilah yang digantung dengan tali direntangkan pada bingkai kayu di atas resonator. nyanyian dalam karawitan yang dilakukan secara koor dan berirama ritmis dalam suatu penyajian gending. instrumen pencon dengan bentuk dan ukuran besar. pelebaran dan penyempitan gatra dalam gending, lagu, dan kecepatan ketukan instrumen pembawanya. dua, biasanya untuk menyebut irama atau pola kendangan (kendang kalih). gong gantung yang berukuran kecil. kendang dengan dua sisi yang diletakkan secara horizontal di atas bingkai kayu (plangkan) dimainkan dengan cara dikebuk. xiii
Kenong
:
Lamba
:
Laras
:
Laya
:
Lirih(an)
:
Ngelik
:
Nguyu-uyu
:
Pathet
:
Pathet lima
:
Pathet nem
:
Pathet sanga
:
Pelog Rebab Rep-repan
: : :
Saron
:
Setunggal
:
Slendro Slenthem
: :
Soran
:
Suwuk Ulihan Umpak
: : :
instrumen bentuk pencon menyerupai gong kecil beposisi horizontal. tunggal, dalam konteks musik berarti sederhana, lugu, permainan sederhana dalam tempo lambat. tata nada atau tangga nada dalam gamelan, pada dasarnya ada dua macam, laras slendro dan pelog. cepat lambatnya ketukan dalam irama yang terdiri dari cepat, sedang , dan lambat. lemah, istilah untuk menyebut penyajian karawitan instrumental dan vokal. kecil, tinggi, bagian lagu yang mempunyai wilayah nada tinggi. penyajian karawitan yang disajikan untuk mengawali suatu acara, biasanya dengan menyajikan gending soran. patet; aturann pemakaian nada-nada dalam gamelan dan p nada-n pengaruhnya Ada tiga macam pengaruh uhny uh nyaa pada ny pada tehnik permainan. pad perma pate pa tet: te t: dalam dala da lam la m laras lar lar aras as slendro slen sl endr en droo disebut dr d diseb patet: patet nem, sanga dan manyura; laras disebut ma lara la rass pelog ra p disebu patet lima, nem, dan di barang. bara ba rang ra ng. ng s ah satu satu patet pate pa tett dalam te dal dal alam am laras lara la rass pelog ra pel dengan tonika 5, nada pel salah poko po kokk terdiri ko ter ter erdi diri di ri dari dari 1, 2, 4, 5, 6. pokok salah dengan tonika 2, sal sal alah ah satu tu patet pate pa tett dalam te dal dal alam am laras lara la rass slendro ra s nada da pokok poko po kokk terdiri ko ter ter erdi diri di ri dari da 1, 2, 3, 5, 6 s ah satu satu patet pate pa tett dalam te dal dal alam laras lara la rass slendro ra s salah dengan tonika 5, nada nada pokok poko po kokk terdiri ko ter ter erdi diri di ri dari dari 1, 2, 3, 5, 6. nama jawa. nam nam amaa salah sal sal alah ah satu tu laras lara la rass dalam ra dal dal alam am gamelan ga instrumen gamelan. ins ins nstr trum tr umen um en jeniss gesek ges ges esek ek dalam da gam perubah ahan an teknik tekn te knik tabuhan dari kn dar keras menjadi lembut perubahan dalam penyajian karawitan. instrumen gamelan jawa yang terdiri 6 hingga 7 bilah, diletakkan di atas bingkai kotak yang juga berfungsi sebagai resonator. satu, biasanya untuk menyebut irama (irama satu atau setunggal), pola kendangan (kendang setunggal). nama salah satu laras dalam gamelan jawa. jenis keluarga saron yang beroktaf paling rendah; bilah slenthem digantung di atas bumbung-bumbung resonator sebagaimana gender. keras, istilah untuk menyebut panyajian karawitan instrumental. berhenti, dalam arti penyajian gending telah selesai. pengulangan bagian sajian gending. bagian gending yang disajikan sebelum bagian ngelik. xiv
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pengamatan pada bidang seni tidak terbatas pada penglihatan inderawi saja, tetapi termasuk pula yang disebut ‘penglihatan’ intuitif. Seni sebagai penjelmaan rasa indah yang terkandung dalam jiwa seseorang, dilahirkan dengan perantaraan alat-alat komunikasi ke dalam bentuk yang dapat ditangkap secara auditif, secara visual (seni rupa), maupun dengan perantaraan gerak dan bunyi. nya musik,, ada ada beragam bera be ragam jenisnya, masing-masing gaya ra Seperti halnya memiliki daya tarik evolusinya. Bila rik terhadap ter erha er hada ha dapp individu da ind ind ndiv ivid iv iduu tertentu id t nt tertent ntuu berdasarkan b berda ngar arka ar kan ka n musik, mus mus usik ik,, ia ik ia selalu sel sel elal aluu membuat al mem mem embu buat bu at representasi repr re seseorang mendengarkan mental tentang dari perlu perl pe rluu tidaknya rl tid tid idak akny ak nyaa ia ny ia dipengaruhi dip dip ipen engaru en ruhi ru hi (Djohan, (D musik itu terlepas dari 2009: 103). Jadi, adii perantara per per eran antara an ra dalam dala da lam la m mempengaruhi mem mem empe pengar pe aruh ar uhii suasana uh sua sua musik dapat menjadi hati yang berbeda ngarny nya. ny a. Seni Seni dimanfaatkan dimanf di nfaatk nf tkan tk an oleh oleh manusia manu dalam diri pendengarnya. penciptanya untuk kegunaa aan, aa n, hiburan, hibu hi buran, pendidikan, bu pendidikan sarana ritual, maupun bermacam-macam tujuan, kegunaan, untuk menopang kehidupan mereka sehari-hari. Keberadaan seorang seniman dalam lingkungan sosial budaya masyarakat tertentu dan berbagai pengalaman visual yang pernah dilihatnya berpengaruh besar terhadap karya seni yang diciptakan. Musik sebagai karya seni merupakan ungkapan ekspresi yang dapat memberi gambaran tentang banyak hal, karena musik yang diciptakan pada masa tertentu dirasa dapat mencerminkan kondisi pada masa itu (Djohan, 2010: 52).
1
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
Penciptaan sebuah karya musik bentuk komposisi terkadang terjadi peminjaman ciri khusus dari suatu budaya musik lain. (Sumarsam, 2002: 105). Sebagai contoh unsur musik Barat dimasukkan ke dalam musik etnis. Transfer ciri khusus tersebut tidak selalu disertai dengan perubahan besar rasa musik, sikap, atau konsepnya. Dapat juga terjadi pertukaran instrumen musik. Dalam hal ini instrumen tersebut tidak harus disertai dengan konsep lamanya. Ciri khusus juga diadopsi oleh seorang pencipta dari sumber musik asing dan hal ini merupakan masalah penting dalam musik. Hal ini penting bagi perkembangan pencipta karena makna baru akann muncul dalam musiknya. musi mu sikn si knya kn ya. Ini merupakan ya merupaka inovasi yang dianggap sebagian kecil darii transkulturasi transku kult ku lturasii yang lt yan yan angg sangat san san anga gat mungkin ga mun ungk un gkin terjadi. gk te Pencipta bisa sa saja saja menggabung-gabungkan meng ngga ng gabu ga bung bu ng-g ng -gab -g abun ab ungk un gkan gk an proses pros pr oses yang dia pahami lewat os pengalaman, mengadopsi gado ga dops do psii penciptaan ps pen pen enci cipt ci ptaa pt aann suatu aa sua sua uatu tu gaya ga musik, musi mu sik, menyilangkan dengan si yang lain atau diaa menemukan didalam melahirkan men men enem emukan em an sendiri send se ndir nd irii caranya ir car car aran anya berproses an berp be rpro rp ro karyanya. Berbagaii bentuk bentu tuk tu k dari dar dar arii konsep kon kon onsep yangg melatari mel mel elat atar at ari semua ar sem varian tadi termasuk cara penyajiannya:: Apakah disajikan cara lama seperti menyaksikan disaj ajik aj ikan ik an dengan de simphoni di concert hall, gending Jawa di pendopo, di jalan, pada situs-situs purbakala, di hutan atau di kebun. Bagaimana pula sikap dan aksi dari pemainnya? dan apakah alat musiknya tradisional-standar, akustik atau juga mempergunakan alat dalam kehidupan sehari-hari yang dijadikan sumber bunyi atau suara sebagai medium ekspresinya. Aktivitas uran-uran di lingkungan masyarakat sudah jarang mendapatkan perhatian lagi terutama di masa modern saat ini. Identitas kecil tersebut seharusnya dapat dipertahankan, karena diturunkan secara turun-temurun oleh
2
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
nenek moyang sebagai salah satu identitas manusia Jawa. Sebagai contoh uranuran tembang Jawa saat ngudang anak dan menidurkan bayi waktu siang atau menjelang malam hari. Sesuatu atau objek di sekitar pada mulanya tidak bermakna dan setelah diangkat dan dianalisis dari berbagai perspektif akan dijumpai nilai atau makna yang luar biasa (Dwi Marianto, 2006: 185). Realitas kehidupan sehari-hari seperti; keluarga, lingkungan, politik, fenomena alam, sosial, budaya maupun fenomena musik dengan berbagai ragam musik adalah segudang bahan yang dapat dijadikan Waya yann Senen ya Sen Sen enen mengatakan bahwa lahirnya sebuah ide atau gagasan berkarya. I Wayan danyaa rangsang ran ran angsang visual, vis isua is ual, rangsang ua rangsa sang sa ng auditif, audi karya didasari adanya rangsang idea, dan Sene Se nen, ne n, 2002: 2002 20 02:: 95) 02 995). 5).. 5) rangsang musikal (Senen, 201 201 012 2 penulis pen pen enul ulis ul is mengamati meng me ngam ng amat am atii aktivitas akt akt ktiv iv Pada tahunn 2012 momong dengan uran ur an-u an -uran menggunakan -u meng me nggu ng guna gu naka na kann lantunan ka l tu lantu tuna nann nada-nada na n bersenandung atau uran-uran gamelan Jawa. terjad adii saat ad saa saa aatt sia ssiang iang ia ng hari hari sekitar seki se kita ki tarr pukul ta puk puk ukul 13.00 – 15.00 di Desa Kejadian tersebut terjadi wo, Kasihan, Bantul Ban antu an tull ole tu ooleh leh seorang bapak-bapak le ba Salam, Bangunjiwo, saat momong cucunya yang masih balita. Tembang yang dilantunkan saat itu vokal “ning..neng..gong..ning..nong..neng..gong” dengan menggunakan melodi gamelan Jawa berlaraskan slendro “1 6 1 5 1 6 5”. Seiring perkembangan zaman dan waktu yang terus berputar aktivitas bersenandung tersebut jarang dilakukan sehingga, aktivitas olah vokal bernuansa tembang Jawa saat ini sudah jarang terdengar lagi dan sulit ditemui. Sehubungan dengan hal tersebut penulis merasa gelisah untuk mengekspresikan ke dalam karya musik komposisi karawitan.
3
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
Sajian konser musik ini, penulis menciptakan komposisi karawitan Unang Uning sebagai karya tugas akhir penciptaan musik nusantara dengan mengangkat ide uran-uran. Rancangan ide penciptaan karya ini dalam bentuk instrumental dan vokal, dan instrumentasinya seperti: gender, suling (Bali, Sunda, dan Yogyakarta), peking, slenthem, kempul, rebab, bendhe, siter, gambang, kendang, dan perkusi (sapu lidi). Adapun pertimbangan dari format instrumen ini dikarenakan bahwa instrumen gender, gambang, dan suling yang mempunyai fungsi sebagai melodi, itme, dan juga ga sebagai seba se baga ba gai kolotomis dalam ga da memainkan pola ritme, sebuah komposisi kan n instrumen ins ins nstr trumen kempul, tr kemp ke mpul mp ul,, peking, ul peki king ki ng,, bendhe, ng bend karawitan. Sedangkan siter dan slenthem berfungsi
ai ritme ritm ri tmee ornamentasi tm orn orn rnam amen am enta en tasi ta si dan dan pembawa pem pem emba bawa ba wa suasana. Selain wilayah sebagai
ulis ul is juga ju memp me mpun mp unya un yaii ide ya ide untuk untu tukk mengeksplorasi tu m instrumentasi penulis mempunyai beberapa men men engo golahh warna go war war arna na musik, musi mu sik, si k, dann mencari men men enca cari teknik permainan baru ca instrumen perkusi,, mengolah an-ura ran ra n merupakan meru me rupa ru paka pa kann bentuk ka b tukk alunan bentu alu alu luna nan vokal na vok dengan menggunakan karena aktivitas uran-uran sede se derh de rhan rh ana, yang selanjutnya an selanj nada, tempo, dann irama yang sederhana, ditransformasikan dalam sajian karya komposisi karawitan gadhon.
B. Rumusan Ide Penciptaan Dari pemaparan latar belakang tersebut, memunculkan keinginan untuk menciptakan karya komposisi karawitan yang dapat mewakili uran-uran dalam format musik ansambel atau karawitan gadhon. Pada tahapan ini penulis juga berupaya dalam menemukan kemungkinan lain dari warna suara dari instrumen yang dimainkan dan gaya musik yang akan dihasilkan.
4
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
Dari uraian tersebut maka ada beberapa hal yang harus dilakukan:
1. Mentransformasikan aktivitas uran-uran dengan konsep grumbyung (1, 6, 5) ke dalam komposisi karawitan dan mencari warna musik baru dengan teknik permainan baru. 2. Menganalisis dan mengolah elemen-elemen musik dalam konsep gadhon sehingga dapat ditransformasikan sesuai dengan ide penulis. Memahami pemaparan tersebut, maka di dalam menemukan ide penciptaan perlu mengetahui elemen-elemen dan unsur apa saja yang perlu dipahami agar menjadi landasann yang dalam merealisasikan rumusan yan yan angg kuat k rya, untuk untu un tukk merealisasikan tu m ea merea eali lisa li sasika sa kann karya ka kar kar arya ya yang akan dibuat, penulis menjadi suatu karya, an sebagai seba se baga ba gaii berikut: ga ber ber erik ikut ik ut:: ut membuat pembagian ditr di tran tr ansf an sfor orma or masi ma sika si kann ke ka ke dalam d am bentuk bent be ntuk nt uk ko a. Uran-uran ditransformasikan komposisi karawitan yang adii tiga ad tig tig igaa bagian b ia bagia iann tanpa tan tan anpa pa terpisah. terp te rpis rp isah. is dibagi menjadi elem emen em en-e en -ele -e lemenn musikal le mus mus usik ikal ik al meliputi; meli me lipu li puti; irama, pu i b. Mengolah elemen-elemen laras, melodi, harmoni,dann disharmoni. c. Menganalisis warna suara dari masing-masing instrumen yang untuk menemukan timbre. d. Komposisi musik disajikan dalam format gadhon dengan nada pokok 1, 6, dan 5. e. Komposisi dibuat dengan menggabungkan penggarapan tradisi karawitan; (ding dong, mbalung, laya, ngracik, lamba, nibani, pathet), dan musik Barat; (repetition, augmentation, diminutation, imitation, filler, sequence, dan elision) sehingga dapat memperkaya karya seni musik.
5
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
f. Pementasan disajikan dalam gedung dengan memadukan unsur artistik meliputi; penataan instrumen, lighting, dan kostum, agar maksud dari konsep karya ini mudah dimengerti audien. g. Jumlah pemusik 8 orang sesuai konsep minimalis dalam karawitan gadhon.
C. Orisinalitas Berbicara orisinalitas dalam proses sebuah karya seni sepertinya tidak ngatakan bahwaa karya kar kar arya ya komposisi musik mus betul-betul orisinal. mudah untuk mengatakan mer erai er aihh sukses ai s s dengan den den enga gann ide-ide ga ide-i ide -ide -i de yang ya kelihatan baru, awalnya Banyak orang yangg meraih ora ora rang ng lain, lain in,, namun in nam nam amun un pada pada tahap taha happ selanjutnya ha sel sel elan meminjam ide darii orang memasukan ide es mengaktualisasikan meng me ngak ng aktu ak tual tu alis al isas is asik as ikan ik an ide ide pinjaman pin pin inja jama ja mann itu ma i jadi karya (Marianto, kreatif dalam proses pern pe rnya rn yata ya taan tersebut ta ters te rseb rs ebut ada eb ada nilai n yang terkandung te 2004: 160). Dari pernyataan yang bahwa, setiap dar dar arii karya-karya kar kar arya ya-karya seni ya seni sebelumnya, sebe se belumn be karya seni tidak lepass dari antara karya yang kar kar arya ya yang ya diciptakannya. diciptakan dijadikan reverensi pencipta dann karya Kemudian tindakan kreatif tersebut haruslah dengan cara pandang yang kreatif juga atau kebaharuan, sehingga memberikan pengalaman yang berbeda bagi sang pencipta dan penikmatnya. Komposisi Unang Uning merupakan suatu bentuk komposisi karawitan dengan gamelan (Jawa) sebagai media pengungkapannya. Sudah banyak karyakarya komposisi karawitan baik bentuk aransemen maupun komposisi baru dengan gamelan sebagai medianya, namun di dalam sebuah karya tersebut selalu ada kebaruan baik secara teknik permainan, konsep, dan makna yang tersirat.
6
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
Sebuah karya tidak terlepas dari sumber acuan yang bersifat literatur maupun meninjau karya terdahulu yang pernah disajikan sebagai bentuk referensi. Di saat seniman menciptakan karya seninya – disadari atau tidak – ternyata teks yang sudah ada ataupun konteks
yang melingkupinya dipakai sebagai sumber
penciptaan ataupun sumber reverensi atau sebaliknya (Djoharnurani, 1999: 100). Komposisi karawitan ini merupakan karya orisinal terbaru penulis berdasarkan beberapa alasan sebagai berikut: 1. Sumber inspirasi karya ini berasal dari pengalaman estetis pribadi dalam stet st etik et ik yang yang dialami ketika ketik menyaksikan seorang mengamatii seni musik. Est Estetik ak melantunkan mela me lant la ntunkan uran-uran nt uran ur an-ura an ran saat ra at momong momo anak di Desa Salam, mo bapak-bapak Ban Ban angu gunjiw gu iwo, iw o, Kasihan, Kasi Ka siha si han, ha n, Bantul, Bantul Ba ul,, aktivitas ul akt akt ktiv Sambikerep,, Bangunjiwo, tersebut merupakan ndiv nd ivid iv idu id u yang yan yan angg mungkin mun mun ungk gkin gk in hanya hany ha nyaa dialami ny dia dia iala lami la mi oleh penulis pada ruang inspirasi individu saj saj aja. a. dan waktu ituu saja. ptaan n karya kar kar arya ya ini ini merupakan m merupak akan ak an hasil hasi ha sil imajinasi si ima 2. Ide penciptaan dan aktualisasi ap uran-uran uran ur an-u an -uran tiga nada (1, 6, 5) dalam kaitannya -u pemaknaann penulis terhadap dengan efek yang dihasilkan. Interpretasi penulis tentang subtansi dasar karawitan tradisi, teknik permainan, olah garap dalam pakem tradisi karawitan, dan penggarapan musik Barat turut menginspirasi penciptaan karya musik serta mempengaruhi pembentukan karakter dan identitas karya seni musik penulis. 3. Perpaduan dan kombinasi tiga nada grumbyung masih jarang menjadi subjek penciptaan karya seni musik khususnya karawitan karena secara
7
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
umum orientasi estetis musikalitas dalam karawitan lebih mengutamakan kombinasi nada yang selaras. 4. Karya seni musik ini digarap dengan menggunakan perpaduan beberapa unsur seperti: medium tradisi dan idiom Barat; pola-pola permainan tradisi karawitan secara teknis dan non teknis dikembangkan menurut percampuran metode tradisi dan musik Barat, serta penerapan beberapa teknik permainan alternatif sehingga keseluruhan elemen tersebut akan membentuk suatu karya musik gamelan yang bernuansa baru. udut pandangg dal ddalam alam al am karya ini dikaitkan dika 5. Cara dan sudut dengan pandangan tenta tang ta ng laku laku telu; telu lu;; Jag lu JJagad agad purwa, ag purw pu rwaa, ma rw orang Jawaa tentang madya, dan wasana yang lam m rangkaian-rangkaian ran ran angkai aian ai an-r an -ran -r angk an gkai gk aian ai an melodi me di tertata tert te rtat rt at dan terbagi dalam tiga tertuang dalam elod el odii karya od k ya in inii ditata dit dit itat ataa menurut at men men enur urut ur ut tataran tata ta tara filsafat nada dalam ta bagian. Melodi awa. a. gamelan Jawa. embe beda be daka da kann karya ka kar kar arya Un Unangg Uni U ning ni ng berb Hal inilah yang membedakan Uning berbeda dengan karya yang un ada sumberr tertulis ter ter ertu tuli tu liss serta li s audio-visu sudah ada walaupun audio-visual sebagai bahan untuk pendekatan proses penggarapannya. Penggarapan yang menghasilkan suatu karya orisinal, perlu mempunyai referensi guna menambah wawasan dan untuk merangsang pola pikir kreatif. Ide musikal secara khusus merupakan kapasitas untuk mewujudkan ide-ide yang ada menjadi suara musik (North, 2003:50). Keaslian karya Unang Uning dapat diwujudkan dengan membuat perbandingan dengan contoh karya di bawah ini:
8
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
Adapun sumber audio-visual dari perbandingan karya ini adalah “Duet” oleh Rahayu Supanggah, “Opera Jawa” oleh Garin Nugroho dengan penata musik Rahayu Supanggah, “Pyang Pyung” oleh Anon Suneka, “Tut” oleh Sugeng Riyadi. Dari sumber audio-visual karya tersebut terdapat nada-nada harmoni, disharmoni, dan pengulangan pada melodi serta dalam teknik permainan sehingga menambahkan variasi-variasi setiap bagiannya, Hal tersebut menimbulkan ide penulis untuk menciptakan karya baru sebagai bahan inspirasi dan perbandingan. Karya ini mentransformasi aktivitas uran-uran ke dalam bentuk karya an gadhon, dengan denga gann memberi ga mem mem emberi warna baru bar dalam teknik, melodi, komposisi karawitan ejalan dengan de revver re eren ensi en si individu indi in divi di vidu yang berdasarkan atas vi dan harmoni. Sejalan reverensi dida di dapa da patkan pa an dalam dala da lam la m profesinya pro pro rofe fesiny fe nyaa sebagai ny seb seb pengalaman yang didapatkan praktisi di dunia pene pe nent ne ntuan grumbyung nt grum gr umby um byun by ungg sebagai un seba se baga ba gaii subjek ga sub sub ubje jek penciptaan je p karawitan, maka penentuan karya seni Uni ning ni ng ini in tentunya ten entu en tuny tu nyaa didasarkan ny did did idas asar as arkann atas ar ata ata tass referensi ref ref berjudul Unangg Uning karya-karya seni yan yan angg telah telah tel ah diciptakan dici cipt ci ptak pt akan ak an oleh oleh penulis penu sendiri maupun oleh musik sebelumnyaa baikk yang orang lain. Perspektif penulis terhadap perpaduan tiga nada mencetuskan ide penciptaan yang mengolah nada-nada melalui sudut pandang yang berbeda dengan apa yang sudah pernah dilakukan. Grumbyung sebagai pola perpaduan yang sebelumnya belum pernah ditonjolkan dalam suatu karya musik akan diolah sedemikian rupa bersama dengan melodi sebagai perpaduan yang harmonis dalam musikalitas gamelan. Reverensi individu dan penguasaan subtansi dasar yang diolah sesuai dengan kecenderungan (trend) musik masa kini merupakan hal baru yang ditawarkan oleh penulis pada penciptaan seni musik kali ini.
9
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
D. Tujuan dan Manfaat 1. Tujuan a. Penemuan warna musik dan teknik permainan baru melalui komposisi musik Unang Uning. b. Konsep gadhon dalam komposisi karawitan Unang Uning terdapat percampuran antara penggarapan tradisi karawitan dan musik Barat. 2. Manfaat a. Personal embangkan wacan anaa dal an ddalam alam al am berkarya mu a.1. Mengembangkan wacana musik. a.2. Meningkatkan kemampuan katkan an ke kemampua uann kre ua kkreativitas reat re ativit at itas it as da dalam bberkarya seni. b. Masyarakat apre resi re siasii yan si yyang angg mam an m ampu am pu me memb mbuk mb ukaa kkesan dan dimensi baik uk Memberikan ap apresiasi mampu membuka upun up un pe penikm kmat km at se seni te tent ntan nt angg poten an ppotensi ensi en si se seni tradisi yang masih bisa penonton maupun penikmat tentang bangka kan. ka n. untuk dikembangkan. c. Lembaga c.1. Menambah repertoar untuk bahan kajian musik Nusantara dan Barat sebagai studi analisis. c.2. Sebagai reverensi mahasiswa dalam berkarya seni musik.
10
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta