ANALISIS PERMfNTAAN TEMBAKAU BES/NO Dua model analisis permintaan gunakan, tant
Tembakau Bes/No yang di-
yaitu ( 1 ) model analisis elstisitas konstan (cons-
elasticity
models) atau
double
log
models;
( 2 ) model
analisis pertumbuhan konstan ( a constant growth models) atau Uji model ( F test) dan korelasi determinasi
semilog models.
( R ~ ) yang tinggi dan significant yang
digunakan sebagai mo-
delnya. Analisis
permintaan
Tembakau
Bes/No,
dilakukan
dengan
membedakan Pasar Lelang menurut kualitas (pembalut, pembungkus d a n isi), di Luar Pasar Lelang
(kualitas isi) dan Pasar
Spanyol menurut kualitas (pembalut, pembungkus d a n isi).
.
Analisis Permintaan Pas=
Lelanx
Hasil analisis permintaan Tembakau Bes/No kualitas pembalut dengan menggunakan model semilog ( ~ e m i l o n ) ~ )ternyata , modelnya lebih bagus daripada model double-log. perhitungan korelasi determinasi ( R ' )
karena hasil
model semilon bernilai
0 , 6 7 5 6 0 , sedangkan model double log bernilai 0,59952. perhitungan
F
[uji model') pada
model
semilon
Hasil
[Probability
Significant F=0,0001), lebih baik dari pada model double-log (Probability Significant F = 0,0005).
Secara lebih terinci
hasil-hasil analisis tersebut dapat diikuti pada tabel 4. Jika
model
analisis
hasil analisisnya
yang
dipergunakan
model
semilon,
memberikan petunjuk bahwa pengaruh harga
---------------3 1 Secara Praktis pemakaian Logaritma yang biasa adalah log Hubungan antara log alami dan log biasa adalah dasar 10. ln,X = 23026 log
terhadap dengan
permintaan
negatif
teori yang
dan
inelastis,
mengatakan makin
ha1
ini
tinggi harga,
sesuai semakin
Tabel 4. Hasil Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Tembakau Bes/No Kualitas Pembalut di Pasar Lelang.
............................................................ Faktor-Faktor yang mempengaruhi
Elastisitas Semi lon
............................................................
Harga pembalut DM/KG GDP MEE ( U S $ ) (current price
)
Jumlah penduduk MEE ( Orang 1
Harga Tembakau USA ( US $/pond 1 Konstanta
Propability Signf. F
0,0001
Uji Durbin-Watson
2,04415
............................................................ Tingkat signifikasi : 9 0 X *) * * ) Tingkat signifikasi : 99 X rendah permintaan
pengaruh
harga
memberikan
atas
jumlah
terhadap
volume
barang. permintaan
Hasil dan
inelastis significant
informasi bahwa proporsi perubahan harga sebesar
satu DM memberikan pengaruh perubahan permintaan atas volume barang tersebut sebesar 0,57671 kg.
--------------4
M i = d(lnY)/dX = ( l / y ) ( d y / d x ) = ( d y / y ) x (l/dx). Jadi elastisitas dihitung dengan mengalikan mean variabel X. Nilai uji taraf significansi yang dikemukakan adalah ~ r o babilitv significant test
Hasil kajian permintaan tembakau rokok di Malaysia memberikan
informasi elastisitas harga terhadap jumlah permin-
taan' sebesar -1,3 (elastis) (Ismail, 1971).
Hal ini berarti
p e r u b a h a n harga 1 unit di M a l a y s i a d a p a t m e n g u b a h j u m l a h permintaan tembakau untuk rokok sebesar 1 , 3 unit, sebab proporsi perubahan harga yang relatif kecil dapat mempengaruhi perubahan besar.
proporsi
Kajian
atas
permintaan
tersebut
tidak
barang
memberikan
tersebut
rincian
sebagaimana yang dilakukan pada Tembakau Bes/No. na itu dalam memutuskan pembalut
perlu
dibatasi
kualitas
Oleh kare-
pengiriman Tembakau Bes/No
ke Pasar Lelang
lebih
kualitas
agar supaya menda-
patkan harga yang relatif tinggi. Pengaruh GDP negara-negara MEE t e r h a d a p p e r m i n t a a n Tembakau Bes/No kualitas pembalut bernilai positif,
dan in-
elastis,
permin-
taan.
artinya
semakin tinggi GDP
semakin tinggi
Hasil ini juga sesuai dengan teori, yaitu apabila GDP
negara-negara MEE kualitas
tinggi
meningkat, meningkat.
permintaan
Tembakau
memberikan
informasi
mintaan
atas
masyarakat
Bes/No
perrnintaan atas
Pengaruh kualitas
tentang
Tembakau
maka
Bes/No
masih
pendapatan
pembalut adanya
meningkat
yang
tembakau terhadap positif,
kemungkinan per-
apabila
pendapatan
negara tersebut meningkat, sebab pengaruh penda-
patan yang positif dapat menggeser
(shifting) kurva permin-
taan kekanan, sehingga masih memberikan peluang meningkatnya permintaan.
Hasil
Kabul Santoso pendapatan
kajian
konsumsi
( 1 9 8 6 ) memberikan
terhadap
permintaan
tembakau
Indonesia oleh
informasi bahwa elastisitas tembakau
inelastis
(0,56).
Hasil kajian Ismail (1971) memberikan informasi bahwa elastisitas pengeluaran total untuk tembakau di daerah perkotaan Malaysia lebih kecil (Melayu 0.929; Tionghoa 1,294 dan India 0,962) dibandingkan daerah pedesaan (Melayu 1,207; Tionqhoa 1,425 dan India 1,139). Pengaruh jumlah penduduk terhadap permintaan
tembakau
kualitas pembalut negatif, artinya pertarnbahan penduduk akan mengurangi permintaan terhadap Tembakau Bes/No kualitas pembalut.
Hal ini berarti apabila penduduk bertambah kurva
permintaan bergeser kekiri dan nilainya elastis Proporsi perubahan
permintaan jurnlah Ternbakau
(3,16907).
Bes/No turun
sebesar 3,1907 kg/tahun apabila penduduknya meningkat 1 unit (1 orang).
Hasil ini memberikan informasi yang tidak sesuai
dengan teori.
Kemungkinan besar
adanya pengaruh
kampanye
anti rokok mengakibatkan makin besarnya penduduk yang tidak menghisap cerutu.
Kemungkinan yang
lain adalah perubahan
cita rasa (taste) masyarakat yang berumur relatif muda tidak menghisap cerutu besar lagi. Pengaruh harga Tembakau Virginia U S A yang negatif terhadap permintaan Tembakau Bes/No, menunjukan bukti yang lebih kuat lagi bahwa kampanye anti rokok cukup efektif. Sedangkan hubungan harga Tembakau Bes/No kualitas pembalut dengan harga tembakau Virginia adafah komplemen. tas harga Tembakau U S A harga Tembakau Bes/No
Elastisi-
lebih tinggi dari pada elastisitas kualitas pembalut memberikan penger-
tian bahwa elastisitas silang yang teori (Peter Timmer, 1971).
diharapkan sesuai dengan
Penqaruh
harga
p e n g a r u h pendapatan pengaruh
jumlah
terhadap
permintaan
yang
inelastis,
terhadap p e r m i n t a a n p o s i t i f ,
penduduk
terhadap
jumlah
permintaan
negatif dan elastis, cukup banyak menqurangi t a a n T e m b a k a u Bes/No k u a l i t a s pernbalut. ekspor kualitas pembalut
tetapi yang
jumlah permin-
Oleh karena
itu
ke Pasar Lelang perlu diperhitung-
kan secara berhati-hati. Tabel 5. Hasil Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Tembakau Bes/No Kualitas Pembungkus di Pasar Lelang.
............................................................ Faktor-Faktor yang mempengaruhi
Elastisitas Semi Lon
............................................................ - 1.57447
Harga Pembungkus DM/KG
*)
(0,0201) GDP M E E ( U S $ 1 Jumlah Penduduk MEE ( orang ) Harga Tembakau USA ( U S $/pond) Konstanta
Propability Signif. F
0,0459
Uji Durbin-Watson
1,21458
............................................................ *)
**)
Tingkat signifikasi : 9 0 X Tingkat signifikasi : 99 % Uji Durbin-Watson memberikan nilai sebesar
2,04415 ar-
tinya serial autokorelasinya sebesar 0,04415 dan pasitif5"
-------------5 ) Menurut Gujarati (1978), serial autokorelasi dapat dinyatakan d = 2 ( 1 - P), jika P = 0 , d = 2, berarti tidak ada serial autokorelasi. Jika P = + 1, bararti ada korelasi positif yang sempurna pada sisanya.
Hasil
analisis
faktor-faktor
Tembakau Bes/No
yang
kualitas pembungkus
mempengaruhi
permintaan
(binder) dapat dilihat
pada tabel 5. Berdasarkan hasil analisis di atas, ternyata pengaruh harga
terhadap permintaan
elastis.
kualitas pembungkus
Hasil analisis harga kualitas
sedangkan kualitas pembalut
negatif
dan
pembungkus elastis
inelastis, kemungkinan kua-
litas pembungkus dapat pula digunakan sebagai pembalut luar cerutu kualitas relatif rendah, kadang-kadang yang baik juga dapat digunakan untuk
pembalut
cerutu
Keadaan
cigarollo.
ini sesuai dengan hasil kajian Ismail (19711, dimana pengaruh harga terhadap jumlah permintaan
tembakau di
Malaysia
juga mempunyai nilai elastis. Variabel-variabel lainnya (GDP negara-negara M E E , Jumlah penduduk MEE, Harga Tembakau virgina Amerika Serikat) tidak memberikan indikasi pengaruh yang signifikan.
Walau-
pun demikian variabel pendapatan mempunyai pengaruh positif sesuai dengan teori sedangkan variabel penduduk berpengaruh negatif (tidak sesuai dengan teori), harga tembakau virginia USA
ternyata
sebagai
barang
komplementer.
Tanda-tandanya
relatif sama dengan pengaruh variabel-variabel tersebut terhadap permintaan Tembakau Bes/No kualitas pembalut. kajian United Nation
(1977) dan Barford
informasi adanya kecenderungan tembakau cerutu semakin menurun. determinasi
(It2)
Hasil
(1973) memberikan
permintaan penduduk terhadap Informasi tentang korelasi
dan uji signifikan model analisis, menun-
jukkan bahwa model semilon lebih baik daripada double log.
Uji Durbin-Watson memberikan informasi adanya serial autokorelasi yang bernilai negatif. Model double-log yang uji aodelnya tidak signifikan juga, memberikan informasi yang secara teoritis benar, yaitu pengaruh GDP MEE dan Jumlah penduduk yang posistif terhadap permintaan kualitas pembungkus (lihat lampiran). Tabel 6.
Hasil Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Tembakau Bes/No Rualitas Isi di Pasar Lelang
............................................................ Faktor-Faktor yang mempengaruhi
Elastisitas Semi Lon
Harga Isi DM/KG GDP MEE
( US$ )
Jumlah penduduk MEE ( orang ) Harga Tembakau USA ( USS$ /pond ) Konstanta
Probality Signif. F
0,0001
Uji Durbin-Watson
2,00887
............................................................
*) **)
Tingkat signifikasi : 90 X Tingkat signifikasi : 99 X Pengaruh harga terhadap jumlah permintaan kualitas isi
negatif, elastis dan sangat signifikan.
Hal ini berarti
proporsi perubahan harga dapat mempengaruhi proporsi perubahan permintaan atas barang lebih besar.
Hasil kajian ini
sesuai sesuai teori (Bilas, 1981; Lipsey dan Steiner, 1983; Wold, 1953).
Hasil kajian permintaan tembakau di U S A ( U S D A ,
1981) memberikan informasi bahwa untuk chewing tobacco cen-
derung meningkat.
Hasil
kajian permintaan
bahan baku cerutu cigar0110
ternbakau untuk
di Eropah (Barford, 1973) juga
memberikan informasi masih adanya peningkatan, walaupun untuk kajian cerutu besar di Eropah menyatakan adanya kecenderungan menurun (United Nation, 1977). memberikan
informasi bahwa
untuk
Hasil ini (tabel 6)
kualitas isi
peningkatan
ekspor ke Pasar Lelang masih sangat memungkinkan. Pengaruh G D P MEE terhadap permintaan tembakau kualitas isi juga positif dan inelastis.
Hal ini berarti pendapatan
masih dapat menggeser kurva permintaan ke k a n a n , artinya apabila pendapatan Masyarakat Ekonomi Eropah meningkat dapat meningkatkan permintaan Tembakau Bes/No kualitas isi.
Ini
sesuai dengan hasil kajian Barford ( 1 9 7 3 ) tentang cerutu cigarollo.
Theil ( 1 9 7 2 ) juga mengatakan bahwa pengaruh penda-
patan terhadap permintaan yang
positif dan inelastis di ke-
lompokkan pada kebutuhan pokok.
Dengan demikian Tembakau
Bes/No kualitas isi di Pasar Lelang juga dikelompokkan dalam kebutuhan pokok. Apabila dilihat pengaruh jumlah penduduk terhadap permintaan yang negatif dan
signifikan, indikasi tersebut mem-
berikan informasi bahwa pertambahan penduduk akan mengurangi permintaan akan
kualitas isi.
Ini memberikan indikasi ter-
jadinya perubahan pandangan dan pendapat (Preference) masyarakat terhadap tembakau.
Informasi ini memberikan pengerti-
an bahwa dalam jangka panjang permintaan kualitas isi akan
menurun.
Hasil tersebut sama dengan gejala menurunnya per-
mintaan tembakau cerutu di Eropa (laporan ITC, 1978). atas
Permintaan
kualitas
(komplementer) komplemen r o k o k putih), kualitas
isi
dengan
ini berarti juga
isi
saling
Tembakau
bahwa
berkurang
dapat
Virginia
berkurangnya
pula
melengkapi
permintaan
(untuk
permintaan
atas
Tembakau
virginia Amerika Serikat. Hal ini berarti makin berkurangnya penghisap cerutu dan rokok putih di Eropa. H a s i l a n a l i s i s faktor-faktor
yang mempengaruhi per-
m i n t a a n akan T e m b a k a u Bes/No k u a l i t a s i s i s e p e r t i h a l n y a kualitas
pembungkus,
harga
kualitas
negatif dan elastis di atas 1.
isi mempunyai
pengaruh
Dengan demikian dapat
pula
diartikan bahwa harga kualitas isi relatif lebih stabil jika dibandingkan
dengan h a r g a k u a l i t a s p e m b a l u t
tetapi
agak
kurang elastis jika dibandingkan dengan kualitas pembungkus. Seluruh faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan Tembakau
Bes/No
memberikan
indikasi
pengaruh
yang
pada taraf kepercayaan antara 9 5 % atau 100 punyai
pengaruh
%,
signifikan
berarti mem-
yang nyata dengan elastisitas yang relatif
tinggi, terutama jumlah penduduk MEE, dan bertanda negatif. Hal ini memberikan informasi bahwa peningkatan penduduk akan semakin
mengurangi
permintaan Tembakau Bes/No
sebab adanya perubahan taste penduduk MEE. nya permintaan akan bahan dasar pembuat kajian Barford kau
kualitas
isi
Gejala menurun-
cerutu sesuai hasil
( 1 9 7 3 ) dan United Nation (1977), baik Temba-
kualitas pembalut
maupun
pembungkus
dan
isi
memberikan
b u k t i m a k i n berkurangnya p e r m i n t a a n a k a n c e r u t u .
Tetapi
tanda positif pada GDP, yang berarti bahwa permintaan cerutu kualitas tinggi masih cukup besar, sehingga permintaan akan Tembakau Bes/No kualitas tinggi pun makin meningkat jika GDP meningkat. Khusus untuk kualitas pembalut ekspornya perlu dibatasi sesuai dengan kebutuhan Pasar Lelang terhadap
jumlah permintaan
adalah
saja sebab elastisitas
inelastis.
Sudah
barang
tentu dengan imbangan ekspor ke pasar lain untuk mengimbangi kelebihan produksi
negeri misalnya
di dalam
ke
Spanyol dan
negara-negara Afrika serta Amerika Serikat. Seperti halnya dua persamaan sebelumnya, pada persamaan kualitas isi memberikan
indikasi bahwa model persamaan Semi
Lon
dari pada
lebih
ngan
baik hasilnya
nilai-nilai
koefisien
bility Significant pada Double-Log
Double-log.
korelasi
Terbukti de-
determinasi
dan proba-
F (model) lebih baik model Semi Lon dari
(lihat lampiran).
Analisis Permintaan Pasar Spans-01 P e r m i n t a a n P a s a r S p a n y o l t e r u t a m a d i p e n u h i o l e h PTP
XXVII,
dan
baru
dimulai
sekitar
tahun
1976.
Pada umumnya
jenis cerutu yang diproduksi Spanyol adalah cerutu cigarollo, yaitu
jenis cerutu kecil
meyerupai
rokok
tetapi seluruhnya terbuat dari daun tembakau.
sigaret
biasa
Jenis cerutu
ini banyak digemari oleh masyarakat Eropa, utamanya masyarakat
Spanyol
besar
sendiri.
Cerutu
cigar0110
sebagaimana
lainnya, memerlukan tiga macam daun, yaitu:
cerutu
daun pem-
balut, daun pembungkus dan isi. Kualitas yang diminta jenis S p a n y o l ini relatif l e b i h r e n d a h d a r i p a d a k u a l i t a s y a n g
diminta
Pasar
panjang. 40,
Lelang,
tetapi
mempunyai
ukuran
yang
lebih
Misalnya kualitas pembungkus yang mempunyai ukuran
dapat
digunakan
sebagai
kualitas
pembalut
di
Spanyol.
H a r g a n y a p u n relatif l e b i h t i n g g i d i S p a n y o l d a r i p a d a d i Pasar Lelang,
analisis
Hasil dan
tetapi jumlah permintaannya lebih sedikit. permintaan
menggunakan
Double-Log
khusus
kualitas
analisis
dengan
menggunakan
bahwa
Spanyol. model
model
Semi
Lon
memberikan
bukti
Double-Log
lebih
baik daripada Semi Lon, karena uji F model dan korelasi det e r m i n a s i n y a l e b i h baik Double-Log.
menggunakan model
Tetapi karena perbedaannya tidak terlalu besar
(hampir sama), maka ngan
analisis yang
Pasar
Lelang
agar dapat
dilihat
perbandingannya
interprestasinya dipakai dari
hasil
deana-
lisis Semilon. Pengaruh mintaan
pada
harga
kualitas pembalut
kualitas
(sesuai dengan
yang
teori) dan
sama di elastis
Peluang
kualitas pembalut laporan ITC
masih di
dapat
di
United
adalah
P a s a r Lelang
ditingkatkannya
Pasar Spanyol
(19781, dan
Spanyol
jumlah pernegatif
(-2,070), sedangkan
ngaruh harga terhadap permintaan inelastis.
terhadap
ini
Nation
pe-
adalah
permintaan
sesuai dengan ( 1 9 7 7 ) yang
hasil
menggam-
barkan gejala makin meningkatnya permintaan cerutu cigarollo dan menurunnya cerutu besar. nya
melayani
Spanyol.
industriawan
Industriawan
ini
Permintaan Spanyol pada umum-
cerutu
cigarollo
umumnya
gang
menggunakan
banyak mesin
di
yang
canggih (Bobby System) yang sedikit menggunakan tenaga kerja manusia
(reduce cost),
sehingga
mampu
membeli
bahan
dasar
cerutu yang relatif agak mahal, karena biaga tenaga kerjanya relatif murah. Jumlah
penduduk
Spanyof
permintaan Tembakau Bes/No, teoritis,
berpengaruh
ha1
positif
terhadap
ini dibenarkan pula
secara
karena makin bertambah penduduk permintaannya ma-
kin meningkat
(Bilas, 1984, Friedman, 1962).
Sedangkan GDP
Spanyol
berpengaruh positif,
yang
secara
teoritis
seharusnya
ternyata pengaruhnya negatif meskipun
Tabel 7. Hasil Analisis Faktor-Paktor yang Mempengaruhi Permintaan Tembakau Bes/No Kualitas Pembalut d i Pasar Spanyol
............................................................ Faktor-Faktor yang mempengaruhi
Elastisitas Semi Lon
Harga fembalut (DM/KG)
GDP Spanyol ( U S $ ) Jumlah penduduk Spanyol (orang 1 Harga Tembakau USA Konstanta
U J Model ~ F (Signif.F)
0,0417**)
Durbin-Watson
1,25567
............................................................ **)
*)
Tingkat Signifikasi Tingkat signifikasi
: 95 %
: 80 %
tidak signifikan. Hal ini berarti bahwa peningkatan GDP akan mengurangi permintaan.
Pendapatan yang berpengaruh negatif
pada jumlah permintaan kualitas pembalut
ini memberikan in-
formasi bahwa walaupun ekspor tembakau kualitas ini ke Pasar Spanyol masih dapat ditingkatkan,
tetapi perlu diperhatikan
pembatas elastisitas pendapatan yang negatif tersebut. laupun
jika
dibandingkan
dengan
elastisitas
penduduk
Water-
hadap permintaan yang relatif besar, keadaan tersebut tidak terlalu
Hasif
mengkhawatirkan.
( 1 9 7 7 ) dan
ITC
( 1 9 8 1 ) memberikan
penelitian informasi
United bahwa
Nation
golongan
pendapatan tinggi di Eropa lebih suka menghisap cerutu besar dari pada cerutu cigarollo.
Keadaan yang
sama terjadi pula
pada harga Tembakau Virginia di Amerika Serikat yang berpengaruh negatif, ini berarti bahwa Tembakau Virgina merupakan barang komplementer (tetapi pengaruhnya tidak nyata). Dari uji t secara parsial didapat petunjuk bahwa variabel bebas tidak berpengaruh nyata terhadap dependen variabel.
Dalam ha1
ini masih a d s perdebatan
Frisc dalam buku Maddala
antara para ahli,
( 1 9 7 7 ) memberikan penjelasan bahwa
apabila modelnya signifikan, maka otomatis pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen juga significan.
Ini
berarti pengaruh harga barang itu sendiri, GDP, penduduk dan harga substitusi juga signifikan.
Tetapi pada kelompok yang
lain ada yang tidak menyetujui pendapat
tersebut.
modelnya
variabel
signifikan,
apabila
pengaruh
Walaupun independen
terhadap variabel dependen (hubungan parsial) tidak signifikan, model tersebut dianggap tidak berpengaruh nyata. Seperti halnya analisis permintaan
kualitas pembungkus
di Pasar Spanyol, ternyata baik m o d e l n y a n a u p u n h u b u n g a n
parsialnya tidak memberikan kin
untuk
kuat,
kualitas
mungkin
indikasi yang signifikan. Hung-
tersebut
karena
hubungan
modelnya,
antar
mungkin
variabel
juga
karena
tidak jumlah
sampelnya yang kecil atau karena modelnya yang tidak tepat, mungkin juga karena datanya. Harga terhadap
kualitas
pembungkus
permintaan
kualitas
mempunyai
pengaruh
pembungkus
pasar
mempunyai nilai di bawah satu (inelastis).
negatif
Spanyol
dan
Padahal pengaruh
Tabel 8. Hasil Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Tembakau Bes/No Kualitas Pembungkus di Pasar Spanyol
............................................................ Faktor-Faktor yang mempengaruhi
Elastisitas Semi Lon
Harga Pembungkus IDM/KG) GDP Spanyo1 ( U S $ ) Jumlah penduduk Spanyol (orang Harga Tembakau USA Konstanta
4,61354
Uji Model F (Signif.F)
0.4166
Durbin-Watson
0,90875
harga pada kuafitas yang sama di Pasar Lelang mempunyai nilai lebih besar dari satu (elastis). Sebab kualitas pembungkus
kemungkinan
di
Pasar
sehingga tidak dapat
Spanyol
dipakai
audah
tertentu
(khusus),
untuk substitusi baru
sebagai
bahan cigarollo.
Kebutuhan di Pasar Spanyol untuk jenis ini
sangat kecil sekali (lihat lampiran). GDP Spanyol mempunyai pengaruh negatif terhadap permintaan kualitas pembungkus, sedangkan menurut teori seharusnya b e r p e n g a r u h positif.
H a l ini m u n g k i n k a r e n a a l a s a n y a n g
sama dengan kualitas pembalut, yaitu pada kurva Engel sudah berada pada titik balik atau berubah taste. J i k a dilihat d a r i p e n g a r u h j u m l a h p e n d u d u k t e r h a d a p permintaan tembakau kualitas pembungkus yang mempunyai nilai positif dan sangat elastis Tabel 9.
(8,34174) (sesuai dengan t e o r i ) ,
Hasil Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Tembakau Bes/No Kualitas isi di Pasar Spanyol
............................................................ Faktor-Faktor yang mempengaruhi
Elastisitas Semi Lon
Harga Isi ( D M / K G )
Jumlah penduduk Spanyol (orang ) Harga Tembakau U S A Kons tanta R~
Uji Model F (Signif.F) Durbin-Watson * ) Tingkat
signifikasi 95
%
dan untuk model 90 %
maka
tampaknya penduduk
Spanyol dapat
penghisap cerutu yang cukup besar.
digolongkan sebagai
Sebab apabila penduduk-
nya bertambah maka jumlah permintaan akan tembakau kualitas ini meningkat juga. Pengaruh harga isi terhadap permintaan negatif dan elastis untuk persamaan Semi Lon dan persamaan Double-Log. Walaupun demikian elastisitas
di Pasar Lelang tetap lebih
tinggi daripada Pasar Spanyol.
Artinya untuk permintaan
Tembakau Bes/No kualitas Isi, di Pasar Lelang lebih stabil dibandingkan dengan di Pasar Spanyol.
Harga yang lebih sta-
bil di Pasar Lelang tersebut, mungkin di Pasar Lelang selalu dipilih kualitas isi baik
dan sedang.
Sedangkan kualitas
isi yang dikirim ke Spanyol umumnya tidak menentu, ada kemungkinan baik, sedang, bahkan mungkin kualitas isi buruk. Pengaruh harga negatif, GDP positif, penduduk positif dan harga substitusi negatif terhadap jumlah permintaan kualitas isi Pasar Spanyol. sesuai dengan
(Bilas, 1984, Theil, 1971,
Friedman,
Artinya permintaan kualitas isi untuk Pasar Spanyol
1962).
meningkat, pula.
teori
Hasil ini memberikan indikasi
sehingga
ekspornyapun
dapat
terus
ditingkatkan
Hasil kajian ini memberikan informasi yang menggembi-
rakan, sesuai dengan laporan yang disusun oleh DITH (1979), Temindo
( 1 9 7 9 ) dan Tabakkomissie (1978) yang menggambarkan
bahwa pasar Spanyol memberikan harapan yang cerah pada permintaan
Tembakau Bes/No
dimasa mendatang,
kecuali apabila
ada perubahan kebijaksanaan negara tersebut, misalnya masuk menjadi anggota MEE.
Analisis Permintaan Pasar di Luar Pasar L e l a n ~ Di Luar Pasar Lelang, biasanya Tembakau Bes/No yang diminta adalah kualitas isi (filler) sedang dan rendah. alitas ini biasanya dan untuk
digunakan untuk
bahan membuat tembakau
dan tembakau hisap.
Ku-
cerutu kualitas rendah
kunyah (chewing tobacco)
Negara-negara yang mengimpor jenis tem-
bakau ini dari Indonesia antara lain adalah: Amerika Serikat, Maroko, Tunisia, Spanyol, Aldjazair dsb. Negara-negara tersebut kadang-kadang juga mengimpor Tembakau Bes/No kualitas pembungkus dan pembalut. tetapi tidak berkesinambungan dao bukan kualitas yang baik,
sehingga
tidak dapat dianalisis dengan analisis permintaan. Dalam produksi Tembakau Bes/No, kualitas isi merupakan bagian produksi yang terbesar (di atas 50 persen produksi), tetapi juga merupakan bagian produksi yang harganya paling rendah.
Bahkan apabila keadaan
musim
tidak menentu maka
hasil produksi kualitas isi bisa mencapai 70 persen. lahan pengolahan kualitas
Kesa-
(prosesing) juga dapat mengakibatkan daun
pembalut/pembungkus
menjadi
kualitas
isi.
Oleh
karena itu daun tembakau sebagai barang dagangan sering dikatakan sebagai fancy product (Anonim, 1969). Analisis permintaan Tembakau Bes/No kualitas isi seper-
t i halnya analisis permintaan
pada pasar Tembakau Bes/No
yang lain, menggunakan model analisis Semi Lon, karena hasil analisis korelasi determinasi dan uji model memberikan indikasi nilai yang lebih baik pada analisis Double-Log.
Hasil analis is pengaruh harga terhadap jumlah yang diminta, memberikan indikasi yang negatif dan inelastis. Hasil analisis
ini memberikan arti bahwa
di Luar Pasar Lelang berfluktuasi.
harga
pada
kualitas
isi
Jika dibandingkan antara
harga kuafitas isi di Pasar Lelang, harga isi di Pasar Spanyol dan harga kualitas
isi di
Luar Pasar Lelang,
ternyata
Tabel 10. Hasil Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Tembakau Bes/No Kualitas Isi di Luar Pasar Lelang Faktor-Faktor yang mempengaruhi
Elastisitas Semi Lon
Harga Isi (DM/KG) GDP Spanyol, USA, Tunisia, Maroko ( U S $ ) Jumlah penduduk ( 4 negara, orang) Harga Tembakau USA ( U S $ cents/pond) Konstanta FI2
Uji Model F (Signif.F) Durbin-Watson
yang paling
tidak elastis
Pasar lelang,
(inelastis) adalah harga
di
Luar
Hal ini berarti proporsi perubahan harga ber-
pengaruh terhadap proporsi permintaan atas barang yang relat i f lebih kecil.
Harga kualitas
isi
di
Luar Pasar
Lelang
adalah harga kualitas isi yang sedang dan jelek.
Jadi har-
ganya pun merupakan harga yang variasinya cukup besar, sehingga harga tersebut berfluktuasi tinggi. Apabila dilihat hasil analisis pengaruh harga terhadap jumlah barang
yang
diminta negatif dan
inelastis, berarti
pasar di Luar Pasar Lelang tidak dapat menerima tambahan ekspor, karena akan mengurangi penerimaan eksportir (Stiegler, 1966).
Analisis double-log juga memberikan informasi
yang relatif sama (inelastis), berarti untuk kualitas isi di Luar Pasar Lelang sulit untuk ditingkatkan ekspornya, kecuali apabila elastisitas pendapatannya positif. analisis
Semilon
maunpun
double-log
Padahal baik
memberikan
informasi
elastisitas pendapatannya negatif dan inelastis. Hasil laporan
USDA (1983)
memberikari informasi bahwa
pada umumnya di Amerika Serikat lebih menyenangi rokok putih atau cerutu yang menggunakan bahan dasar tembakau dari Kamerun dan Kuba, karena tembakaunya lebih hitam lebih tajam aromanya.
(coklat) dan
Tembakau kualitas isi Indonesia hanya
dipakai untuk bahan dasar tembakau hisap dan atau tembakau Kunyah.
Sedangkan di beberapa negara di Afrika
(Moroko,
Tunisia, dan Ajazair d s b ) , tembakau kualitas isi dibutuhkan hanya untuk tambahan bahan baku yang telah dihasilkan oleh negara itu sendiri (Anonim, 1981, Anonim 1972).
Oleh karena
itu pernintaan atas tembakau kualitas isi saja relatif tidak stabil, demikian pula kualitas pembalut dan pembungkus hanya sewaktu-waktu saja diperlukan.
GDP mempunyai pengaruh negatif (seharusnya secara teoritis berpengaruh positif), artinya ada kemungkinan jika GDP
naik mereka akan beralih pada cerutu yang berkualitas lebih baik, atau kemungkinan lain mereka tidak lagi menghisap cerutu.
Jika melihat hasil analisis double-log yang memberi-
kan indikasi bahwa jika jumlah penduduk meningkat permintaan tembakau kualitas isi juga meningkat (berpengaruh positif), maka permintaan akan kualitas isi di Luar Pasar Lelang menpunyai masa depan masih baik [elastisitasnya d i atas 3). Hasil analisis ini memeberikan informasi bahwa untuk Amerika Serikat, Tunisia, Maroko, dan Aljazqir d s b , penduduknya masih membutuhkan Tembakau Bes/No kualitas ini.
Oleh karena
itu perlu dikaji lebih jauh bagaimana kualitas yang diminta, harga yang diinginkan, dan jenis produk yang dihasilkan negara-negara tersebut, dalam
rangka untuk meningkatkan
permintaan.
(1981) memberikan
Hasil kajian USDA
informasi
bahwa permintaan tembakau untuk Amerika Serikat ada kecenderungan turun. kecil sekali.
Sedangkan untuk Afrika meningkatnya relatip
Harga Tembakau Amerika Serikat bernilai posi-
tif, karena mungkin memang merupakan barang substitusi terhadap tembakau kualitas isi. Model
analisis ternyata dapat diterima karena mempu-
nyai probability uji F yang bernilai 0,0005, artinya taraf kepercayaannya cukup tinggi. Nilai korelasi determinasi relatif rendah 0,598 artinya model tersebut hanya dapat menerangkan 60 persen dari seluruh parameter variable yang dipergunakan.
Selebihnya meru-
pakan variable analisis yang tidak masuk dan error. Berdasarkan hasil analisis permintaan di atas, ternyata
'
harga-harga
di
Pasar Lelang
lebih stabil
jika dibandingkan
dengan harka di Pasar Spanyol dan harga di Luar Pasar Lelang terutama untuk komoditi pembungkus dan isi. h a n y a l a h h a r g a kualitas P e m b a l u t elastis dibandingkan dengan di
di
Perkecualiannya
Pasar Spanyol
Pasar Lelang,
tetapi
lebih jumlah
p e n j u a l a n d i P a s a r Lelang l e b i h t i n g g i d a r i p a d a d i P a s a r , Spanyol.
Jadi walaupun h a r g a k u a l i t a s p e m b a l u t d i P a s a r
S p a n y o l l e b i h elastis, yang b e r a r t i l e b i h s t a b i l , t e t a p i j i k a S p a n y o l menjadi n e g a r a M E E a k a n m e n g i k u t i p e r a t u r a n
MEE, sehingga kemungkinan pembelian Tembakau Bes/No nya pun akan turun.
Proyeksi Permintaan Tembakau Bes/No Proyeksi
permintaan Teabakau
Bes/No
tahun 2000, dapat
diperhitungkan dengan cara membuat regresi linier tahun pada variable
independent (Harga, GDP, Penduduk dan Harga Temba-
kau Virginia USA).
Hasil perhitungannya dimasukkan ke dalam
hasil analisis permintaan
lanalisis Semi Lon), sehingga da-
pat
permintaan
diketemukan
proyeksi
2000 pada seluruh pasar
Tembakau
Bes/No
tahun
(Pasar Lelang, Pasar Spanyol h a n Lu-
ar Pasar Lelang). A s u m s i yang d i g u n a k a n a d a l a h p o l a h u b u n g a n y a n g a d a d a r i d a t a yang t e l a h l a l u a k a n b e r k e l a n j u t a n d i m a s a y a n g akan datang. Jika melihat
hasil proyeksi di bawah, permintaan untuk
tahun 2000 relatif turun drastis. Pasar Lelang untuk seluruh kualitas permintaan Tembakau Bes/No hanya tinggal 783.544 kg
(
7385.44
287.185
ball.
kg
Pasar Spanyol
(2871,85 bal).
total
Sedangkan
mintaannya sebesar 5.125.582 k g
permintaannya Luar
Pasar
(51.255,82 bal).
adalah
Lelang
per-
Total per-
mintaan seluruh pasar Tembakau Bes/No untuk tahun 2000 sebesar 6.151.311
kg
(61.513,ll bal).
Ini berarti
bahwa total
d e v i s a n e g a r a yang d i d a p a t k a n d a r i t e m b a k a u B e s / N o t u r u n m e n j a d i 21.986.000
DM
(rincian lihat t a b e l l a m p i r a n 22).
P a d a h a l d a l a m t a h u n 1984 d e v i s a y a n g d i h a s i l k a n t e m b a k a u Bes/No mencapai 90.383.000
DM.
Rician hasil analisis proyeksi permintaan Tembakau Bes/ No tahun 2000, pada seluruh pasar dspat dilihat pada tabel 11 berikut
:
Tabel 11. Hasil Proyeksi Permintaan Pasar Tembakau Bes/No Menurut Kualitas Untuk Tahun 2 0 0 0 ~ )
............................................................ Kuaf itas (kg ) pasar Tembakau Bes/No ..................................... Pembalut 86 583**'
Pasar Lelang
27 512**)
Pasar Spanyol Luar Pasar Lelang Total
114 0 9 5
Keterangan
**I 9 9 *)
-
%
95 X
Is i
Pembungkus 577 474*' 61 324
6 3 8 798
74 487**) 198 349**' 5 125 582**) 5 398 418
:
n r 10 ( 4 variabel) = 0,882 ; n = 26 = 0,642 n = 10 ( 4 variabel) = 0,811 ; n = 26 = 0,562
-------------6,
Selang kepercayaan (confidence interval) dapat pada tabel lampiran 38.
dilihat
Angka proyeksi permintaan tahun 2000 tersebut hanya rekitar 53,26 persen dari rata-rata 1972
-
Bes/No
1984
(115.506 kg).
total ekspor antara tahun
Padahal produksi
selama ini berkisar antara
63.000
total Tembakau
bal
sampai dengan
187.000 bal. Hasil
tersebut memberikan
proyeksi
implikasi
prospek permintaan tembakau Bes/No m a k i n menurun Kebijaksanaan yang
secara
menyangkut
dini
yang
kemungkinan
perlu
tajam.
dipersiapkan
kurangnya devisa,
bahwa
adalah
terlemparnya
tenaga kerja yang diserap oleh aktivitas komoditi Tembakau Bes/No
(terutama untuk prosesing) dan beralihnya tenaga ker-
ja dari komoditi tembakau ke komoditi lain yang dapat diker-. jakan pada bidang Jika
dan musim
angka proyeksi
tersebut
yang
s a m a serta menguntungkan.
benar,
maka
komoditi
Tembakau
Bes/No tipis sekali harapannya untuk dapat dikembangkan. Usaha pengembangan komoditi Tembakau Bes/No, kemungkinan hanya dapat dilakukan dengan cara perfuasan pasar, perbaikan
harga,
penurunan
biaya
produksi
tivitas), perbaikan pesayanan pasar pasar lainnya. pengaruhi
di
(peningkatan produkPasar Lelang
maupun
Apabila dilihat dari faktor-faktor yang mem-
permintaan
Tembakau
Bes/No
pada
seluruh pasar
{GDP, Penduduk dan Harga Tembakau USA) sulit diharapkan akan adanya perbaikan dibidang permintaan.
RESPON AREAL PRODUKSI TEMBAKAU BES/NO Pertanaman Tembakau Bes/No rata-rata setiap tahun areal produksinya berkisar 1 5 969 hektar (antara 9 700 H a Ha)(lihat tabel lampiran 1).
-
23 939
Semenjak adanya ITB/NO, penge-
lolaan pertanaman Tembakau Bes/No
ditangani oleh perusahaan
eksportir, walaupun petani berhak memutuskan apakah tanahnya akan
ditanami
Biasanya pada memutuskan
Tembakau
bulan-bulan
apakah
atau tidak.
Bes/No
tanahnya
atau
April akan
tanaman
a t a u Mei
ditanami
yang
lain.
petani
Bes/No
Tembakau
Pada saat-saat itu pula petani baru memutuskan
di bawah pengelolaan eksportir mana petani Tembakau bernaung petani
,
atau
Bes/No
bebas tanpa terikat dengan pengelola.
memutuskan
pula menjual
baru
untuk bebas,
hasil
maka petani
Jika
tersebut bebas
produksinya kepada pembeli
yang
menawar
dengan harga tertinggi. Areal pertanaman Tembakau Bes/No tersebar antara Gambirono (Kabupaten Jember) sampai dengan Tamansari (Bondovaso). Sedangkan
daerah
Sentral pertanaman
Gambirono
sampai
dengan
Sukowono
Tembakau Bes/No
antara
(Kabupaten Jember), untuk
lebih jelasnya lihat peta terlampir.
Tetapi pada dewasa ini
areal pertanaman Tembakau Bes/No meluas
ke
selatan
(daerah
Ambulu) dekat pantai selatan, sehingga mutu Tembakau Bes/No menurun karena diduga banyak mengandung chlor (CL). asan ke
daerah
selatan
tersebut
disebabkan oleh
Perlu-
( 1 ) makin
kurusnya daerah utara (sekitar Tamansari dan Sukowono);
(2)
petani daerah selatan rajin dan tekun menggarap tanah maupun daun tembakaunya;
( 3 ) Importir/industriawan mau mentolerir
-
mutu
(walaupun
rnengandung
CL), d a l a m h a 1
banyak
agak diragukan kebenarannya,
k a r e n a menurut
ini
masih
i n f o r m a s i banyak
k e l u h a n c e r u t u i n d u s t r i a w a n t e n t a n g t i n g g i n y a kandungan CL. Sementara a h l i mengatakan baiknya d i p e n u h i o l e h produk S e n t r a l (Anonim, pada
umumnya
mendapatkan pembalut
1987).
produk harga
bahwa
Tembakau
Pernyataan
relatif
pasar
Bes/No
ini relatif
Bes/No
Tembakau
yang
untuk
dari
tihggi,
lelang
dari
daerah
benar,
daerah
se-
sebab
Sentral
utamanya
kualitas
.
Tabel
12. H a r g a Tembakau Bes/No M e n u r u t Tahun d a n Daerah Pembelian d a n K u a l i t a s S e t i a p K g . Sentral
(
Rp. )
Selatan
(Rp.)
..................................................... Pembalut Pembungkus Isi Pembalut Pembungkus ............................................................
Tahun
1980
4370,88
2750.64
970.96
4169,04
2700,80
975.80
Ratarata
4322,31 2526,67 1016.54 3989,21 2476,91 ............................................................ Sumber
: PTP X X V I I ,
LDO.
harga
menurut
1001,78
Gading M a s
D a r i d a t a pada t a b e l 1 2 d i atas, besar
Isi
kualitas
selama
nampak bahwa s e b a g i a n
l i m a
tahun
rata-rata
harga d i daerah s e n t r a l l e b i h t i n g g i dibandingkan dengan daerah tentu
Selatan, yang
Sentral.
lebih
walaupun tinggi
Utamanya
kemungkinan d i
daerah
rata-rata
t i n g g i d i daerah Sentral,
harga
ada
selatan
harga-harga dari
kualitas
pada
pembalut
walaupun perbedaannya
ter-
daerah lebih
r e l a t i f
kecil.
Perbedaan
harga
tersebut
mungkin
diakibatkan
kan-
dungan CL yang relatif tinggi untuk daerah selatan, sehingga kualitasnya relatif lebih rendah. Hasil analisis faktor-faktor y a n g m e m p e n g a r u h i areal produksi adalah sebagai berikut Tabel 3.
luas
:
Faktor-faktor yang Mernpengaruhi Areal Produksi Tembakau Bes/No, Tahun 1959 - 1984.
............................................................
1) Faktor-Faktor yang mempengaruhi areal
Elastisitas
............................................................
Harga kualitas pembalut tahun lalu
0,21927*) (0.15559)
Harga kual itas pembungkus tahun lalu Harga kualitas isi tahun lalu Kebijaksanaan tahun 1977 Kebijaksanaan Sanering Produksi tahun lalu Harga beras tahun lalu Konstanta
Uji F model Durbin-Watson Test
1,52627 ............................................................
*)
**) 1)
Tingkat signifikan 8 0 X Tingkat signifikan 9 9 X Elastisitas = d(ln Y)/dX = (l/Y)(dY/dX) = (dY/Y)(l/dX), hasil kalkulasi dikalikan dengan mean dari setiap X yang dipergunakan.
Areal
produksi Tembakau Bes/No selalu berubah-ubah se-
tiap tahun, perubahan areal produksi tersebut banyak ditentu menanam
kan oleh keputusan petani untuk inginkan.
komoditi yang
di-
Sedangkan keputusan petani untuk menentukan bera-
p a luas areal yang a k a n ditanami Tembakau Bes/No kemungkinan ditentukan oleh berbagai
faktor yang mempengaruhinya, misal-
nya harga tahun lalu produksi
tahun lalu &an berbagai
kebi-
jaksanaan pemerintah atau eksportir. Model analisis fisien
determinasi
d i atas significant dengan tingkat koecukup
tinggi
(0,791, artinya
variabel yang belur diterangkan dalam model
variabel-
ini dan tingkat
ke salahan ( e r r o r ) sebesar 0,21. Harga
k u a l i t a s pembalut
berpengaruh
positif
areal produksi, dengan elastisitas sebesar 0.26479. ruh positif harga terhadap areal produksi teori
( H e n d e r s o n d a n Quandt,
kajian
Ismet
Ahmad
kenaikan areal
produksi
tembakau
nilai tembakaunya meningkat
(1975
-
1981).
adanya
ekspor
Indonesia,
1979).
berpengaruh
negatif
Hasil
kecenderungan apabila
Tetapi pengaruh
harga kualitss pembungkus tahun lalu dan kualitas lalu
Penga-
ini sesuai dengan
1 9 5 8 , Bilas.
(1982) mengatakan
kepada
isi tahun
terhadap areal produksi, walaupun
pengaruhnya tidak nyata.
Hal ini agak berbeda dengan teori
(Snodgras dan Wallace, 1964). Tampaknya nguntungkan
dari
hasil
analisis
atau harga yang
di
atas
harga
yang
me-
merangsang,petani adalah harga
kualitas pembalut, karena apabila hasil tanamannya berhasil, maka harga kualitas pembalutnya akan menjadi tinggi, aehingga apabila harga
kualitas
pembungkus dan kualitas isi relatif
rendah petani masih tetap untung. nyusunan
kebijaksanaan,
Oleh karena itu dalam pe-
perlu diadakan kebijaksanaan harga
yang dapat melindungi kemantapan harga yang diterima petani, a r t i n y a fluktuasi h a r g a d i serendah oleh
mungkin.
eksportir
dan
Standar
tingkat petani kualitas
importir
saja,
tidak tetapi
sertaan unsur petani Tembakau Bes/No.
dapat
hanya
ditekan
ditentukan
juga oleh
keikut
Ini dirnaksudkan
agar
supaya petani tahu persis, kualitas daun yang bagaimana yang mendapat tawaran harga relatif tinggi. Peubah boneka (dummy variable) kebijaksanaan tahun 1977 bernifai negatif, artinya areal produksi sesudah tahun 1977 lebih sempit
(berkurang) dibandingkan dengan areal produksi
sebelum kebijaksanaan tahun 1977.
Hasil kajian Ismet Ahmad
(1982) mengatakan bahwa turunnya nilai tambah komoditi komersial adalah akibat tembakau.
turunnya produktivitas
(Yield) kopi dan
Apabila Yield meningkat untuk mendapatkan suplai
yang tetap, maka areal t a n a h n y a p u n a k a n b e r k u r a n g .
Jika
hasil analisis ini dihubungkan dengan pengaruh harga terhadap areal produksi, maka jelas bahwa petani akan memutuskan untuk mengurangi areal produksinya apabila harga atau keuntungan yang diterimanya rendah/turun. Peubah
boneka
(dumy variable)
Sanering
juga
bernilai
negatif, walaupun tidak signifikan. Mernang kebijaksanaan sanering pada waktu itu mengakibatkan nilai uang yang diterima petani
menjadi
diterimanya
rendah,
akan
t i d a k dikurangi.
sehingga
terlalu Oleh
besar
karena
petani apabila
itu
merasa areal
resiko
yang
produksinya
kebijaksanaan
moneter
(mengurangi volume uang) yang dilakukan
oleh pemerintah, a-
pabila tidak diperhitungkan dengan matang akan dapat mengurangi keuntungan petani dan mengurangi areal produksi, yang berarti mengurangi volume ekspor. Pengaruh
produksi
tahun
lalu
mempunyai elastisitas sebesar
terhadap
areal
produksi
0,80736 dan bernilai negatif.
Hal ini dapat berarti, apabila produksi tahun lalu meningkat sebesar 1 persen, maka areal produksinya akan berkuranq sebesar 0,231 persen.
Hasil anaLisis variable ini sangat sig-
nifikan dan sesuai dengan hasil analisis Ismet Ahmad
(1982)
bahwa pengaruh produksi tahun lalu terhadap areal produksi akan
bernilai
negatif.
Hal
ini juga sesuai dengan teori,
karena apabila produksi tahun lalu tingsi, berarti suplainga tinggi dan
jika suplai tahun lalu meningkat sedangkan per-
mintaannya tetap,
maka harga akan turun.
Jika harga turun
maka keuntungan petani akan turun pula, sehingga petani akan berusaha rnenurunkan areal produksinya (Snodgras dan Wallace,
1964, Henderson dan Quandt, 1 9 5 8 , Hurwiez, 1972). Pengaruh harga beras tahun lalu terhadap areal Tembakau Bes/No negatif, tetapi secara parsial tidak signifikan.
Pe-
ngaruh negatif tersebut sesuai dengan teori, sebab apabila harga beras tahun lalu naik, petani akan lebih suka menanami lahannya dengan tanaman padi, akibatnga akan mengurangi areal tanam Tembakau Bes/No.
Ismet Ahmad ( 1 9 8 2 ) dalam analisis
nya juga menunjukkan bahwa harga tanaman kompetitif mempunyai pengaruh negatif terhadap areal produksi tembakau. Implikasi hasil analisis
ini adalah pengelolaan
areal
yang dilakukan oleh eksportir terhadap petani pemilik tanah
dalam melaksanakan Program ITB/NO supaya memperhatikan faktor harga, produksi tahun lalu, dan berbagai
kebijaksanaan
yang mempunyai dampak terhadap keuntungan yang diterima petani.
Usaha membagi keuntungan yang diterima eksportir dari
hasil ekspornya terhadap petani penanam Tembakau Bes/No perlu diperhatikan.
Sebab apabila kebijaksanaan tersebut dapat
meningkatkan keuntungan eksportir, tetapi tidak meningkatkan keuntungan petani, berarti eksportir sebagai pengelola kurang memperhatikan
kesinambungan produksi Tembakau Bes/No.
Artinya eksportir tidak
berbagi hasil dengan petani, tetapi
apabila menderita kerugian petani diajak menanggung resiko. Eksportir sebagai pengelola dirasakan perlu pula untuk membuat proyeksi kebutuhan Tembakau Bes/No pada tahun berikutnya, agar supaya produksi petani sesuai dengan kebutuhan pasar
.
Dalam
mengelola
areal produksi, utamanya untuk
Pasar
Lelang, dirasakan perlu untuk memperhatikan daerah Sentral sebagai daerah khusus untuk ekspor bagi
Pasar Lelang. Se-
dangkan daerah non sentral (selatan) dapat digunakan untuk melayani ekspor bagi Luar Pasar Lelang.