Pengukuran Indeks Pelayanan Publik Syarat Menilai Kinerja Organisasi Publik Monang Sitorus K hesi dalam Surat Dinas Se/viana NapiJupu/u Estimasi Permintaan Energi Listrik Rurnah Tangga dengan Ekstensi Variabel-variabel Demo fik : Suatu Kaj ian Te ritik dan Model Empirilc
T. Slhol Nababan
\r / Peranan Gondang Sabangunan Batak Toba pada Upacara Kematian Saur Matua di Kota Medan dan Beberapa Aspek yang Mempengarubinya Ance Juliet Panggabean Simulasi Laju Keausan pada Bantalan Kayu Nangka (Artocarpus Heteropillus Lamk) Akibat Getaran Poros Propeller pada Putaran Rendah dan Sedang pada Kapal Nelayan Parulian Siagian Alokasi Waktu Kerja Petani Hortikultura Pinggiran Kota (Studi Kasus di.Kelurahan Sumberjaya, Kota Pematangsiantar) Jet Rudiantho Saragih Vaksin Cama-5 dan Pemangkasan Pada Berbagai Frekuensi Pemupukan Fosfat Mempengaruhi Pertumbuhan dan Produksi Cabai Merah (Capsicum annuum L.)
Rolan Siregar Makna Ekonomis Corporate Social Responsibility di Era Otonomi Daerah (UU No 32 Tahun 2004) Parada ManiA, Jonson Rajagukguk
VI
oneSla Volume 16
Nomor 1
Monang Sitorus
Pengukuran Indeks Pelayanan Publik Syarat Menilai Kinerja Organisasi Pub
Selviana Napitupulu T. Sihol Nababan
Kohesi dalam Surat Dinas
Estimasi Permintaan Energi Listrik dengan Ekstensi Variabel-variabel De Suatu Kajian Teoritik dan Model Emp
LHN Ian UHN
\.
Ance Juliet V Panggabean
Peranan Gondang Sabangunan Batak Upacara Kematian Saur Matua di Kot dan Beberapa Aspek yang Mempenga
'b.D Paru/ian Siagian
Simulasi Laju Keausan pada Bantalan (Artocarpus Heteropillus Lamk) a Poros Propeller pada Putaran Rend pada KapaJ Nelayan
Jel Rudiantho Saragih
Vaksin Cama-5 dan Pemangkasan Pa Frekuensi Pemupukan Fosfat Mempen Pertumbuhan dan Produksi Cabai Mer (Capsicum annuum L.)
Rolan Siregar
Alokasi Waktu Kerja Petani Hortiku Kota (Studi Kasus di Kelurahan Su Pematangsiantar)
Parada Manik, Johnson Rajagukguk
Makn3 Ekonomis Corporate Social Di Era Otonomi Daerah (lJ lJ No 32
Majalah IImiah
Universitas HKBP Nomm
Pad a kesempatan ini, kami mengucapkan terima telah mengirirnkan artikel untuk dimuat di l11a pengembangan kualitas tulisan dan penerbitan serta ter pertukaran informasi ilmiah, kami akan senang hati memberikan masukan dan mengirimkan tulisannya selanjutnya. Akhirnya, kami berharap semoga tulisan-tulisan bermanfaat bagi para pembaca.
Pro Deo et Patria Redaksi
In the life of Batak Toba society, the role of Gondang Sabangunan Batak always related with religion ceremony, wedding ceremony, and Saur cultural ceremony. In the old period, the function of Gondang Sabangunan Toba was always related with the summoning of a spirit and healing ceremo After the existance of Christian religion in the Batak land by Missionaries Batak Toba people got familiar with Christ therefore the purpose of the ex of Gondang Sabangunan Batak Toba had a change. This research applied observation method, direct interview with the com source through questioner given to Batak Toba societyfrom the younger gen to the older people. Nowadays, the result of this research, the function and the role of G Sabangunan Batak Toba are almost abondened. Some aspects which influen are caused by, 1. Christian Factor 2. Educational Factor and the developm the society way of thingking progress of soc iety , 3. Economical Fac Environmental Influence Factor ( considering Field society are heterog environment for society which is have urbanization of countryside to to Social Interest Factor, especially younger generation, to get familia traditional music and study it until nowadays, younger generation do n much about it or they don't have a sense of belonging towards their tra music, 6. The development of the musical instrument factor. So, we can say that the role of Gondang Sabangunan Batak Toba has a ch the ritual, even Batak Toba society do not see from the point o f view of the Gondang Sabangunan in the traditional context which should be preserv traditional music.
Keywords : Role, Aspect, Gondang Sabangunan, Tradition, Saur Matua
1. PENDAH1JLUAN
Kehidupan manusia, ada beberapa tingkatan yang dialami ole sebagai suatu siklus kehidupan, antara lain: masa kelahiran, masa perka masa kematian. Tiap tingkat sepanjang siklus kehidupan ini, membawa m dalam suatu tingkat maupun lingkungan sosial yang baru dan luas. Fenomena-fenomena yang dikemukakan di atas merupakan fenomena yang esensil pula dalam kehidupan khususnya masyarakat B Dalam artian bahwa, fenomena-fenomena tersebut masih berlangsung mendapat tempat tersendiri di dalam kehidupan sehari-harinya sampai se Ada semacam rasa kewajiban bagi tiap-tiap keluarga masyara Toba, untuk melaksanakan tiap siklus kehidupan tersebut sebagai pengej
ISSN 0853 - 0203
V
IL.
It
ion JJl=
... tS
uf .1 .
:sus. ith
:are naJ In
e of b
a
nan usla lan dan lusia ke
omena Ii. Toba. n j ustru . ang. ; Batak antahan
ketaatan terhadap adat istiadat yang berlaku. Sebag pelaksanaan upacara kematian Saur Matua di kalanga Ada asumsi pada masyarakat Batak Toba, bahwa pelak adalah sebagai suatu langkah untuk memenuhi adat ya sekali kepada orang y;:J,ng meninggal Saur Matua. Bagi masyarakat Batak Toba, kematian Saur M kematian yang diinginkan dan diimpikan. Mati Saur Ma yang bersifat kontekstual, yaitu: seseorang yang mening mempunyai anak laki-laki dan perempuan. Telah memil dan dari anak perempuan, serta tidak ada lagi anakny Oleh sebab itu, kematian Saur Matua bukan untuk m keturunannya, akan tetapi, upacara yang dilaksanakan kegembiraan (sukacita) dari keturunannya. Untuk melaksanakan upacara penghormata meninggal Saur Matua ini, dilaksanakan suatu adat ya kehadiran Gondang Sabangunan Batak Toba, setelah keluarga. Bagi yang ekonominya mampu, melaksanaka tujuh hari tujuh malam. Selama itu pula, para kerabatl itu memberikan penghormatan dengan cara manort Gondang Sabangunan. Dengan kata lain, selama tuju sebagai pengiring Tortor pad a saat Mangondasi akan t adalah manortor dengan cara mengelilingi jenazah. Kehadiran musisi/pemain Gondang sabangunan adat dikalangan masyarakat Batak Toba, adalah:
• Atas undangan resmi dari pihak yang empunya secara bersama mengenai jumlah uang yang telah di • Kedatangan para musisi Gondang Sabangunan B suatu upacara adat yang khusus, untuk menyamb Gondang Sabangunan Batak Toba. Adalah suatu adat yang sudah tertentu, bahwa Gondang Sabangunan pada pertama sekali dalam suatu akan menerima suatu suguhan adat, yang dimanifes 'Parbue Satti', yaitu pemberian suatu keranjang any dilengkapi dengan ramuannya, uang kertas/logam, mi diberikan oleh pihak pengundang. Mengingat, adanya su terjadi secara mental dan spiritual pada masyarakat Bata • Proses Kristenisasi oleh para missionaris • Proses pendidikan dan tingkat kemajuan berpikir ma • Pengaruh lingkungan bagi masyarakat yang berur tidak dapat dipungkiri bahwa hal itu adalah se mempengaruhi cara pikir, pandangan dan persep terhadap penggunaan musik tradisinya. Sehingga fenomena tersebut memiliki dampak terhad dari musik ritual. Pengertian sekuler disini adalah tenta
375 ISSN 0853 - 0203
relatif barll dibandingkan dengan pemakaian Gondang Sabangunan, sebagai tra peninggalan nenek moyang orang Batak Toba. Justru pada kenyataannya sekarang ini, frekwensi pemakaian mllsik tiup dalam upacara Saur Matua sa mendominasi pad a pelaksanaan yang dilakukan di perkotaan dan oleh masyar Batak Toba yang beragama Kristen. Fenomena di atas bukanlah hal yang mudah dan sederhana u ditelusuri, mengingat proses perubahan secara mental dan spiritual yang per terjadi pada masyarakat Batak Toba adalah melalui proses yang cukup panjang. 2. TINJAUAN PUSTAKA
Ada beberapa tinjauan pustaka terhadap buku-buku atau tul isan y digunakan untuk mendapatkan informasi sebagai pendukung untuk melengk data-data yang diperoleh sebelumnya. Edward M. Bruner (1961) dalam artike mengatakan bahwa sebelum abad 19 suku bangsa Batak Toba masih bermukim suatu daerah yang terisolir. Kontak kebudayaan antara suku bangsa Batak T dengan bangsa luar (Eropa) mulai terjadi pada saat kedatangan para mission Jerman, yang tujuannya adalah untuk mengubah pandangan hidup sllku ban Batak Toba yang mereka yakini belum mengenal Tuhan (dari segi agama Kriste Menurut Haviland (1988), dalam kehidupan manusia ada bebe tingkatan yang akan dialami oleh manusia sebagai suatu siklus kehidupan, an lain: masa kelahiran, masa perkawinan dan masa kematian. Tiap tingkat sepan siklus kehidllpan ini membawa manusia itu ke dalam suatu tingkat dan lingkun sosial yang baru dan yang luas. Menurut Sihombing (1985), mati saur matua mempunyai dua penger yang bersifat kontekstual di kalangan masyarakat Batak Toba. Situmorang (1983) mengatakan bahwa, kesenian yang memakai un uningan Batak Toba (uning-uningan besar dengan uning-uningan kecil). Se orang Batak Toba, khusus generasi mudanya, untuk turut berpartisipasi memeli serta meneruskan adat nenek moyangnya. Adat bagi kematian sari matua, saur matua, terlebih bagi kematian matua maulibulung, menurut Situmorang (1983). Aritonang (1992) mengatakan bahwa, ansambel musik tiup masyar Batak Toba di kota Medan, analisis gaya melodi dan fungsi sosialnya pada upa saur matua. Manik (1977), suku Batak dengan gondang Bataknya.
lSSN 0853 - 0203
Purba (1989), mangido gondang di dalam Sabangunan pada masyarakat Batak Toba. Pardede (1997), penggunaan musik trad pandangan gereja HKBP. 3. METODE PENELITIAN
= tID;
ah
.ang
gJ..api .elnya jm di Toba onan gsa en) . '~rapa
antara lIljang Lmgan
.ertjan
mmg
Set iap ·Iihara
1
saur
ara kat )aCara
Daerah penelitian ini dilakukan di tiga kecam Sunggal, kecamatan Medan Baru, kecamatan Me adalah karena ke tiga kecamatan tersebutlah ya Gondang Sabangunan Batak Toba pada upacara Pertimbangan yang lain adalah, oleh karen a sedikitn atau diperoleh dari sumber berita koran untuk upacar kota Medan. Populasi dalam penelitian ini adalah masyara pad a upacara adat kematian Saur Matua. Data diperoleh dengan cara menyebarkan k para undangan serta pengetua adat yang mewakilinya Metode dasar yang diterapkan di dalam deskriptif. Dengan kat a lain, penelitian ini dimaksud atau gambaran secara lengkap, faktual dan teliti me hubungan antara fenomena yang diselidiki (Nasir 1 ini akan mendasari penelitian ini khususnya di d maupun penganalisaan data. Ada beberapa metode yang diterapkan di dalam peng (1) metode wawancara, (2) metode observasi, (3) me dilakukan untuk mendapatkan keterangan-keterangan yang mungkin sulit diperoleh dari bahan-bahan tertu kepustakaan diharapkan dapat memperoleh data-da fenomena yang pernah terjadi terkait proses perubah Gondang Batak pada masyarakat Batak Toba. Me untuk dapat membandingkan apa yang disebutka dilakukan informan. Data juga dikumpulkan denga upacara dengan menggunakan perangkat perekam au Metode Analisis, prosedur anal isis data dilak a. Seleksi Data Seleksi data dilakukan dalam rangka memilih dengan kebutuhan penelitian tentang perubah Gondang Batak Toba dalam upacara kematian sa b. Klasifikasi Data Pengklasifikasian data dilakukan untuk meny pembagian tertentu. c. Deskripsi Data
377 lSSN OgS3 - 0203
e. Menarik kesimpulan Langkah akhir adalah menarik kesimpulan, yaitu menegaskan kembali seca ringkas dan padat apa yang ditemukan dari pembahasan-pembahas sebelumnya.
4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam masyarakat Batak Toba dijumpai adanya bentuk-bentuk keseni seperti Tortor dan Gondang Batak. Gondang Sabangunan Batak Toba adal warisan budaya leluhur suku Batak Toba. Dalam kebudayaan Batak Tob Gondang sabangunan mendapat tempat yang khusus dalam masyarakat Bat Toba. Kebudayaan dan agama erat sekali hubungannya dan bahkan seringk sangat sulit dipisahkan. Masyarakat yang sudah menerima Kristus akan mam untuk menentukan sendiri unsur-unsur kebudayaannya yang mana masih b dipertahankan, dan mana yang harus dibuang atau ditinggalkan. Hampir tidak mungkin mengubah adat yang ada pad a masyarakat Bat Toba, karena adat itu telah diwariskan secara turun-temurun. Dalihan Na Tolu ya merupakan pangkal pokok dalam menentukan hubungan marga d kekerabatannya. Adat Dalihan Na Tolu inilah yang menjadi filsafat hid hubungan sosial masyarakat Batak Toba. Ada beberapa pengertian gondang dalam masyarakat Batak Toba sepe yang dikemukakan oleh Okazaki (1994) bahwa: I. Sebagai alat musik khusus dalam masyarakat Batak toba (misalnya: Gonda Sabangunan Dan Gondang Hasapi). 2. Sebagai suatu komposisi musik gondang (misal'nya: Gondang Simonan monang). 3. Sebagai nama Gondang yang dipakai untuk kegunaan tertentu, misalny Gondang Mula-mula, untuk peembukaan dari suatu upacara khusus . 4. Sebagai nama upacara. Misalnya Gondang Mangongkal Holi, yaitu gonda yang dipakai dalam acara pemindahan tulang-belulang yang sudah lama mati Musik Batak Toba, disebut juga sebagai uning-uningan. Kesenian unin uningan Batak Toba ini terdiri dari dua kelompok, Uning-uningan Bo (kelompok musik besar, yaitu Gondang Sabangunan) dan Uning-uningan Metm (kelompok musik ringan, yaitu Gondang hasapi). Situmorang (1983) Pada kelompok Uning-uningan Bolon, alat-alat musiknya terdiri dari:
ISSN 0853 - 0203
iperoleh relevan
yang
I secara bahasan
eseman . ada lah '. Toba, . Batak ~nngkali
ma mpu
sih bisa
it Batak .Iu yang !a dan
1
hidup
, seperti
iondang
nonang isa lnya: ~o ndang
mati. uning Bolon
Metmet.
I. 2. 3. 4.
Sarune Bolon Taganing, terdiri dari 5 gendang yang mempunyai u 4 Ogung (Oloan, Ihutan, Panggora, Odap-odap). Hesek-hesek (biasanya dari besi, logam atau kada yang dipakai). Dalam perkembangan selanjutnya memukul tiang gantungan Taganing sebagai gan sendok goreng. Keseluruhan pemain Uning-uningan Bolon Sabangunan) dinamakan Panggual Pargonsi (baik Sarune, si penabuh Gendang, si pemukul ke empat G ketika di jaman Animisme, para pemain musik ( Sabangunan) juga disebut sebagai Guru Humundul, ya yang terhormat yang diberikan. Dalam memintakan g ungkapan yang ditujukan kepada Debata Mula Jad Namun, pada saat sekarang pada masyarakat Batak To terse but sudah tergeser dan mengalami perubahan, ole Toba sudah beragama Kristen dan tidak lagi bertujuan berkat seperti pada kepercayaan dahulu . Pada saat sekarang ini, dimana orang-orang Ba proses tingkat pendidikan dan tingkat kemajuan berpi gondang maupun Tortor Batak masih dilaksanakan da tetapi, tidak lagi bertujuan untuk memuja atau memi pada kepercayaan dulu. Saat ini, peranan Gondang S sebagai hiburan saja. Kenyataannya pada masa kini, b didalam up acara adat kematian Saur Matua sering d musik lainnya, seperti: keyboard, drum set, trumpet, sa alat perkusi seperti: cowbell, tambourine, marakas, Sabangunan sudah tergeser fungsinya dalam konteks tra Hasil penelitian yang didapatldiperoleh oleh tim I. Tidak ada satu tempat pun dalam pelaksanaan u Matua di kota Medan, yang melibatkan Gondan musik tradisional dalam konteks tradisi (selalu d barat). 2. Gondang Sabangunan sudah tidak dipandang lagi d selalu dihubungkan dengan melihat adanya perb keagamaan. 3. Dari segi nama-nama gondang yang dimainkan da Saur Matua, pada saat sekarang adalah sebagai beri Gondang Mula-mula, mula gabe mula horas, Nabolon Gondang Somba-somba, manomba jala mamuj huhut asa ditambai hagabeon dohot ham habisuhon.
»
»
379 ISSN 0853 - 0203
4. Keseluruhan nama-nama gondang tersebut yang dapat dimainkan upacara adat kematian Saur Matua, ditinjau dari segi keKristenan . Disa itu, lagu-Iagu yang dibawakan sudah lebih ringan dan lebih bersifat h saja. Adapun lagu-Iagu yang dibawakan oleh gondang adalah sebagai be I. Lagu-Iagu Rakyat, seperti: >- Anakhon hi do hamoraon di au. (Iagu ini menggambarkan dimana anak adalah harta yang tak harganya). > Pos ni uhur (Iagu perpisahan yang sangat menyentuh hat i) >- Selayang pandang (Iagu menggambarkan kegembiraan hati) >- Rura Silindung (Iagu ini sering ditujukan kepada oranglmarga yang berasal da Silindung dan mengungkapkan keindahan desa Rura Silindung). 2. Lagu-Iagu rohani, seperti : > Marolop-olop Tondingki >- Maranatha Ro 0 Tuhan >- Surgoi Sambulonta Doi >- Setia, Setialah 3. Lagu rakyat yang dijadikan atau diangkat menjadi lagu rohani, seper ~ Aek Sarulla Sedangkan nama-nama gondang pada waktu dulu I jaman animisme tidak dapat dimainkan lagi pada saat sekarang, karena dianggap s penyembahan berhala. Adapun nama gondang tersebut ditujukan kepada debata, yaitu : debata diginjang, debata ditonga, debata ditoru. Oleh karen a perkembangan jaman dan keadaan masyarakat se bahwa alat musik tradisi juga dipakai dalam konteks musik gereja. pengamatan penulis, bahwa bagi orang-orang Batak Toba, mungkin menyadari secara langsung bahwa budaya Eropa atau kebarat-baratan/weste menjadi bag ian dari budaya Batak, semen tara budayaltradisi Batak itu menjadi suatu hal yang terlupakan/ditinggalkan . Berdasarkan hasil penelitian, ada beberapa usaha yang telah dilakuka kelompok-kelompok pemain musik Gondang Sabangunan yang ada di kota ini, untuk dapat tetap mempertahankan keeksisan dari ansambel musik Bata tersebut, seperti: biaya untuk mengundang ansambel terse but relatif
ISSN OgS3 - 0203
InU
an na n dalam isamping hiburan rikut :
~_ya berklSar Rp . 1.000.000 - Rp. 1.500 .000/ -:. arakat, supaya masyarakat mengetahui kebera rti membuat iklan, memberikan kursus-ku -usnya. Kehadiran kelompok pemusik lain, se enjamur di kota Medan saat ini tidak menjadikan -emangat. Bahwa, terdapat kesenjangan antara k --Jompok musik tiup (brassband). Hal ini wajar s lerj adinya kesenjangan itu? Konsekwensinya, seb adar terkond:si dengan musik semacam itu. Musik itulah yang menjadi stan dar. Disinilah hasil penelitian ini dapat disimp Sabangunan dapat dinyatakan telah mengalami p dalam pelaksanaan upacara kematian Saur Matua d
emilai
5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan
dari Rura ~
oerti:
me sudah ebagai la ke tiga
sekarang, l. Sejauh in tidak ~sternisasi
:u sendiri
ukan oleh Ita Medan atak Toba If murah,
Sejauh pengamatan penulis, dan meng peranan Gondang Sabangunan Batak Toba sud beberapa aspek yang mempengaruhinya, yang sud upacara adat kematian Saur Matua pada masyaraka Jika ditelusuri babwa keberadaan instr merupakan tradisi leluhur kita. Artinya masih re pemakaian Gondang Sabangunan. Kenyataan pada saat sekarang, frekwensi p dalam upacara adat kematian Saur Matua di kota M instrumen-instrumen barat, seperti: gitar listrik, dr saxophone. Tanpa kita sadari, Gondang Sabangun peranannya dalam konteks tradisi/adat (yang dise Sekarang ini, pemakaian Gondang Sabangunan ha melibatkan gondang sebagai acara hiburan saja.
5.2. Saran
I. Bagi masyarakat Batak Toba, dapat bersikap Gondang Sabangunan dalam konteks tra upacara adat kematian Saur Matua. 2. Agar masyarakat Batak Toba yang merasa pem menentukan sendiri unsur-u nsur kebudaya dipertahankan dan mana yang harus ditinggalka 3. Membantu dan dapat bekerjasama dengan kelompok musik gondang dalam menjaga dan
381 ISSN 0853 - 0203
Aritonang, Tetty Bonawaty. 1992. Ensambel Musik Tiup Masyarakat Ba
di Kota Medan, Analisis Gaya Melodi dan Fungsi sosialny Upacara Saur Matua. Medan: Skripsi Etnomusikologi USU.
Bruner, EM. 1961. Urbanizatiion And Etnic Identity in North Sumatra. A Anthropology Haviland, William A. 1988. Anthropology
Ivo Kusuma Sari Panggabean. 1994. Musik Populer Batak Toba Suatu O Musikologi-Diskograjis. Medan: Fakultas Kesenian Universitas Nommensen. Manik, Liberty. 1977. Suku Batak Dengan Gondang Bataknya. Jakarta: Jakarta, Lembaga Penelitian dan Studi DGI 4.1.
Okazaki, Yoshiko. 1994. Music Identity, And Religious Change Among T Toba People Of North Sumatra. USA : University Of Califo Angeles.
Pardede, Sonita. 1997. Penggunaan Musik Tradisional Batak Toba Pandangan Gereja RKBP. Medan: Fakultas Kesenian, Universita Nommensen. Pasaribu, Ben M. 1986. Taganing Batak Toba: Suatu Kajian Dalam Gondang Sabangzman. Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara,
..... ........ .. 1993. Taganing Batak Toba Suatu Analisis Struktural dan St
Sosial
Purba, Mauly. 1989. Mangido Gondang di dalam Penyajian Musik Sabangzman pada Masyarakat Batak Toba. Jakarta: Paper presente Conference of the Society for Indonesian Musicologists .
...................... , 2005. Review of Search Into the Gondang Sabangunan Genre In Batak Toba Society of North Sumatra. Etnomusicology, V I.
Siahaan, Mangaraja, Asal. 1953. Gondang Dohot Tortor Batak. Pematang Sjarif Saana
Sihombing, T. M. 1985. Jambar Rata Dongan Tu Ulaon Adat, Jakarta: C Jaya
ISSN 0853 - 0203
Bapak B. Htagaol
I.-\merican
'Obsenasi HKBP Peninjau
77ze Batak omia Los
a Dalam as HKBP Konteks 1edan rrQJ~fikasi
Gondang ed at the
Musical ,01. I, no. ~
Siantar:
V. Tulus
383
ISSN 0853 - 0203
kelompok pemain : Pengetua Adat