Tutor : Deden Rizal Riyadi,SE.ME
1
NILAI DALAM SAHAM
NILAI BUKU
• NILAI KETIKA PENERBITAN SAHAM • NILAI PEMBUKUAN
NILAI PASAR
• NILAI SAHAM DI PASAR HASIL LELANG • NILAI PENUTUPAN TERGANTUNG SUPLAI DAN DEMAND
NILAI INTRISIK
• NILAI TEORITIS / SEHARUSNYA TERJADI • DITENTUKAN FAKTOR FUNDAMENTAL PERUSAHAAN
Tujuan Investor Menilai Saham
1.
2. 3.
Memperkirakan harga pasar saham yad, dan menentukan harga saham yang ditawarkan apakah wajar/ tidak. Menentukan Keputusan beli dan jual saham sehubungan dengan kegiatan investasi Menghindari kerugian dan optimalisasi return
NILAI INTRISIK DAN JUAL BELI SAHAM
UNDERVALUED / BELI
NILAI INTRISIK
NILAI PASAR
NILAI INTRISIK
NILAI PASAR
OVERVALUED / JUAL
NILAI INTRISIK
NILAI PASAR
NO COMMENT
Pendekatan Penilaian Saham 1. Pendekatan Tradisional a.Analisis Teknikal b.Analisis Fundamental 2. Pendekatan Portofolio Modern Pendekatan yang di tekankan pada hipotesis efisiensi pasar dan faktor psikologis pasar
Pendekatan Analisis Fundamental Fokus analisis pada nilai intrisik saham Estimasi nilai intrisik saham di bandingkan dengan harga pasar saham sekarang. Pendekatan yang di gunakan dalam analisis fundamental : a. Pendekatan Nilai Sekarang (Present Value Approach) b. Pendekatan Laba (Price – Earning Ratio Aproach)
Pendekatan Nilai Sekarang Nilai suatu saham diestimasi dengan cara mengkapitalisasi pendapatan. Nilai sekarang suatu saham sama dengan nilai sekarang dari arus kas dimasa yang akan datang yang pemodal harapkan diterima dari investasi saham tersebut. Model Matematisnya sbb : n
V (Value ) = å t =1
CF t (1+ k )
»
Vo =
å D t =1
(1 +
Dimana : V = Nilai suatu saham CF = Cash Flow K = Tingkat return yang di harapkan (risk free rate of return + risk premium )
k
t
)
t
Pendekatan Nilai Sekarang / Devident Discount Model
D Vo = k Do (1 + g )
Vo =
k-g n
D0 (1 + g1 )
t =1
(1 + k )
Po = å
t
t
+
D1 = (k - g )
D (1 + g ) n
2
( k - g 2 )(1 + k )
n
KETERANGAN : • • • • •
g = ROE x b g= tingkat pertumbuhan deviden ROE = Return on Equity b = plowback atau retention rate atau ( 1- deviden pay out ratio)
Contoh Kasus Devident Discount Model Diketahui : Earning per share(Eps) $ 5, Deviden Payout Ratio (DPR)= 60%, k =15%, Roe = 20% Ditanya: a. Berapa Deviden tahun sekarang? b.Berapa pertumbuhan ? c. Berapa Deviden 1 tahun ke depan? d.Berapa harga saham ?
Jawab: a. Do = DPR x $ 5 = 0.6 x 5 =$3 b. g = ROE x b = 0.2 X(1-0.6) =0.08= 8% c. D1= Do(1 + g)= 3(1+0.08)=$3.24 d. Vo = 3(1+0.08)/0.15-0.08= 3.24/0.07=$46.286
Contoh Kasus Devident Discount Model Contoh: P.T BCC telah mengalami pertumbuhan diatas normal dengan tingkat 20% per tahun selama 5 tahun terakhir,pertumbuhan diatas tingkat normal tersebut diharapkan akan berlanjut untuk waktu 5 tahun sebelum ia turun ke tingkat yang lebih normal dengan pertumbuhan 6%.deviden yang terakhir adalah $ 0.5 per lembar saham,tingkat pengembalian yang diharapkan adalah 15%.Tentukan berapa harga saham sekarang ? Bagaimana sikap anda jika harga pasar sekarang Rp 15. Jawab: Dik : g1= 20%, g2=6%, Do=$0.5, k=15%, n=5
n
0.5 (1.20 )
t =1
(1.15)
=å
t
t
0.5 (1.20 ) (1.06 ) 5
+
( 0.15 - 0.06 )(1.15)
5
$0.522 + $0.544 + $0.568 + $0.593 + $0.619 + $0.7.29 = $10.14
Example Diramalkan bahwa PT. XYZ akan membayar dividen sebesar $3, $3.24, and $3.50 untuk 3 tahun yang akan datang. Pada tahun ketiga, kalian mengantisipasi menjual saham dengan harga pasar sebesar $94.48. Berapakah harga saham apabila diketahui 12% expected return?
3 .0 0 3 .2 4 3 .5 0 + 9 4 .4 8 PV = + + 1 2 ( 1 + .1 2 ) ( 1 + .1 2 ) ( 1 + .1 2 ) 3 P V = $ 7 5.0 0
Perusahaan Yahoo selama ini membagikan dividen yang jumlahnya berbeda sesuai dgn pertumbuhan perusahaan. Perusahaan memperkirakan kenaikan pendapatan sebesar 30% per tahun selama 3 tahun mendatang, tetapi setelah itu pendapatan akan menurun menjadi 10% per tahun untuk selamanya. Pemilik perusahaan menginginkan return sebesar 16%.Dividen terakhir yang dibagikan adalah 1,82/ lembar. Berapakah harga saham perusahaan tsb sekarang?
D0 = 1,82 D1 = D0 ( 1+0,30 ) = 1,82 (1,30) = 2,366 D2 = 1,82 (1+0,30 )2 = 3,070 , D3 = 1,82 (1+0,30)3 = 3,999 D4 = 3,999 (1+0,10) = 4,399 PV (D1,D2, D3) = 2,36/(1+0,16) + 3,070/(1+0,16)2 +3,999/(1+0,16)3 = 6,89
P3 = D4 / Ks – g = 4,399/ 0,16 – 0,10 = 73,32 PVP3 = 73,32 / (1+0,16)3 =46,97 Jadi harga saham P0 = PV (D1,D2,D3)+ PVP3 = 6,89 + 46,97 = 53,86
Keterbatasan Devident Discount Model 1.k harus lebih besar dari g,jika tak memenuhi syarat ini,maka model tidak bisa diterapkan. 2.model sangat sensitip terhadap perubahan g. 3.dianggap bahwa setiap tahun perusahaan akan membagikan deviden. 4.ada kritikan bahwa deviden tidak akan tumbuh secara konstan.
Pendekatan Price – Earning Ratio RUMUS UMUM
CurrentMarket Pr ice PER = Earningpershare PER DENGAN PERTUMBUHAN KONSTAN
Po =
1- b) ( = E 1 k - ( b ´ ROE )
E (1 - b )
Po
1
k - ( b ´ ROE )
PER TANPA PERTUMBUHAN
Po =
E k
1
P E
0 1
=
1 k
Contoh Kasus EPS Misalnya harga saham ADRO saat artikel ini ditulis adalah 1,990. EPS ADRO pada laporan keuangan 1Q10 adalah Rp 26.9 per saham. Karena angka 26.9 tersebut adalah EPS ADRO dalam satu kuartal (3 bulan), maka EPS-nya diannualized-kan alias disetahunkan terlebih dahulu dengan cara dikali empat (3 bulan x 4 = 12 bulan = 1 tahun), sehingga hasilnya 26.9 x 4 = 107.6. Maka, PER ADRO adalah 1,990 dibagi 107.6, dan hasilnya adalah 19.1 kali. (tahun 2010) Dengan demikian, bisa mengatakan bahwa ‘harga saham ADRO adalah 19.1 kali laba bersih yang dihasilkan perusahaan’. Semakin besar nilai PER sebuah saham, maka semakin mahal saham tersebut. ADRO adalah perusahaan batubara, maka kita harus membandingkan PER ADRO dengan PER ITMG, INDY, dan PTBA . Ternyata, PER ITMG adalah 16.4, INDY 12.4, dan PTBA 26.9 . Dengan demikian, kita bisa mengatakan bahwa PER ADRO yang 19.1 kali tersebut adalah relatif mahal,
Itu masih kesimpulan yang relatif. Lalu bagaimana untuk lebih memastikannya? Dengan melihat track record ADRO di masa lalu. Pada FY2009, ADRO menghasilkan laba bersih 4.4 trilyun yang naik berkali-kali lipat dibanding FY2008 yang cuma 887 milyar. Namun, pada tahun-tahun sebelumnya (2007 dan sebelumnya), laba bersih ADRO masih sangat kecil. Peningkatan signifikan baru dicapai ADRO pada 2009 kemarin, dimana pada 1Q10 ternyata turun lagi. Nah, karena ADRO dalam jangka panjang masih perlu membuktikan diri bahwa mereka adalah perusahaan yang profitabel, maka PER 19.1 jelas terlalu tinggi. Alhasil, kita bisa menyimpulkan bahwa harga ADRO pada 1,990 adalah mahal secara fundamental