BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan
temuan dan pembahasan penelitian
disim-
pulkan bahwa manajemen keuangan sumbangan BP3 di SMK 2 dan
SMK 9 Semarang belum sesuai dengan yang diharapkan sumbangan
tunjangan)
dalam
BP3
baru berperan kurang lebih 25%
(gaji
dan kurang lebih 50% (non gaji dan
menunjang
diindikasikan
(1) strategi
dan
tunjangan)
program pendidikan, disamping
dari
karena
penggalian
itu
dana
juga masih
tertuju pada orangtua siswa, (2) perencanaan dalam mengga li sumbangan BP3 belum sesuai dengan harapan karena keter
libatan orangtua masih rendah, (3) sumber dana yang
digali hanya dari orangtua, sedang masyarakat lain
dapat
belum,
(4) penggunaan yang tidak jelas antara sumbangan rutin dan
pembangunan, (5) pertanggungjawaban penerimaan dan penggu naan
sumbangan BP3 masih menghadapi masalah
merupakan
yaitu
belum
evaluasi.
Kesimpulan penelitian secara khusus disajikan sebagai berikut:
1. Strategi dan Perencanaan dalan Menggali Sumbangan BP3 di SMK 2 dan SMK 9 Semarang
Strategi
untuk
menarik
sumbangan
BP3
rutin
yang
menjamin ketepatan waktu dilakukan dengan jalan pada kartu pembayaran
diberi peringatan bahwa
146
pembayaran
dilakukan
147
setiap bulan paling lambat tanggal 10. Untuk
penerimaan,
strategi
yang dipergunakan
meningkatkan
adalah
dengan
menggali sumber-sumber sumbangan lain-lain. Strategi untuk menggali sumbangan pembangunan di SMK 2 Semarang dilakukan dengan mengadakan wawancara kepada orangtua sebelum
diterima,
yaitu tentang kesanggupan memberikan
pembangunan. pola
yang
Sedang
di SMK 9 Semarang
dinyatakan
diterima,
disampaikan
orangtua
sumbangan
dilakukan
rutin dan umum ditempuh, yaitu
diundang
siswa
dengan
setelah
rapat
siswa
kemudian
anggaran yang dibutuhkan dibagi jumlah
siswa
yang diterima.
Perencanaan
Semarang sumbangan untuk
berwujud
untuk
RAPBS untuk
pembangunan
sumbangan
menggali sumbangan BP3 di
sumbangan
berwujud RAP. Di
rutin maupun
rutin,
SMK
2
sedang
SMK 9 Semarang
pembangunan
dalam
RAPBS. Penyusunan RAPBS cenderung rutinitas dari
bentuk
pengala
man tahun yang lalu ke tahun berikutnya.
Proses penyusunannya dimulai dari sekolah ke Pengurus BP3, kemudian pengesahan oleh Pengawas sekolah dan Kantor
Depdikbud Kodya Semarang,
dengan
orangtua. Dalam perencanaan
BP3
selanjutnya
penggalian
saling percaya antara sekolah dan Pengurus
harus
.Kantor
ada
Kepala
diplenokan
sumbangan BP3,
dan
persetujuan dari Pengawas sekolah dan
Kepala
Depdikbud Kodya, dan keterlibatan orangtua
datang
rapat untuk menyetujui kesepakatan bukan musyawarah mencapai kesepakatan.
untuk
148
2. Sumber
Dana
yang
Dapat Digali Oleh BP3 SMK 2
dan
SMK 9 Senarang
Berdasarkan Keputusan Mendikbud RI nomor
0293/U/1993
junto Surat Edaran Kepala Kantor Wilayah Depdikbud Propin si
Jawa
dari
Tengah nomor 0841/103/97 sumbangan
iuran
orangtua Rp 3.000,00; sumbangan
4.000,00;
dan
Disamping
sumbangan rutin masih ada
yaitu:
BP3
sumbangan
tabungan
wisata,
pembangunan
koperasi,
sukarela
(tidak
lain-lain
perpustakaan,
praktik di dunia usaha (PSG). Untuk SMK 2 masih ada tik komputer, Bapopsi, STP2K, RAPBK. Sumber dana
berasal
Rp
mengikat).
sumbangan
OSIS,
terdiri
prak
tersebut
dari orangtua siswa, sedang masyarakat yang
lain
belum tergali.
3. Penerimaan dan Penggunaan Sumbangan BP3 di SMK 2
dan
SMK 9 Semarang
Penerimaan
sumbangan
BP3 di SMK 2
Semarang
selama
tahun pelajaran 1995/1996 adalah Rp 146.687.210,00. Pener
imaan
pada
tahun
pelajaran
berikutnya
(1996/1997)
168.482.570,00. Jadi penerimaan sumbangan BP3 tahun jaran 1995/1996 ke 1996/1997 naik 14,86%. Faktor
Rp
pela
penyebab
kenaikan tersebut adalah keberhasilan strategi yang
digu
nakan dan kesadaran dari orangtua siswa.
tidak
Penggunaan
sumbangan
jelas,
hal ini nampak
penggunaan
sumbangan
antara rutin
dana yang bersumber
pada
dan
pembangunan
pembagian
dari iuran
sukarela (rutin). Demikian juga
prosentase
orangtua
halnya
dan
dengan
149
sumbangan
pembangunan
yang
seharusnya
digunakan
untuk
pembangunan dan pengadaan barang digunakan untuk mensubsi di kegiatan rutin.
Kecenderungan terbesar
ke
penggunaan
sumbangan
yang terkecil adalah
BP3
untuk
dari
yang
honorarium
dan
kesejahteraan, kegiatan belajar mengajar, pembangunan
dan
pengadaan barang, program BP3, dan kegiatan pelajar.
Penerimaan
sumbangan
BP3 di SMK 9
Semarang
selama
tahun pelajaran 1995/1996 adalah Rp 59.016.000,00. Peneri maan pada tahun pelajaran 1996/1997 Rp 69.269.983,00. Jadi
penerimaan 1996/1997
sumbangan
BP3 tahun
pelajaran
1995/1996
naik 14,80%. Faktor penyebab kenaikan
adalah keberhasilan strategi yang digunakan dan
ke
tersebut kesadaran
orangtua.
Kecenderungan terbesar raan,
penggunaan
sumbangan
ke yang terkecil adalah
untuk
BP3
dari
yang
honor/kesejahte-
pengadaan barang, program BP3, perbaikan,
kegiatan
belajar mengajar, kegiatan pelajar, dan kas BP3. Hambatannya
dalam penerimaan dan
penggunaan
adalah
hambatan wajar yaitu keterlambatan, dan pengajuan keringa nan setelah tahun pelajaran berjalan.
4. Pertanggungjawaban Penerimaan dan Penggunaan
Sunbangan
BP3
Pertanggungjawaban
penerimaan dan
penggunaan
dalam
bentuk laporan keuangan untuk jangka waktu tertentu diada
kan
pemeriksaan
oleh
Tim
Pemeriksa.
Laporan
keuangan
150
setiap
tahun
bentuk
global
disampaikan
dalam
kepada
rapat BP3.
orangtua
Laporan
siswa
dalam
keuangan
juga
disampaikan kepada Kepala Kantor Depdikbud Kodya/Kabupaten setiap bulan. Khusus di SMK 2 Semarang sumbangan pembangu nan dipertanggungjawabkan langsung kepada orangtua
siswa.
Pertanggungjawaban belum merupakan alat evaluasi bagi per encanaan
dalam
RAPBS, karena pada
perencanaan
terdapat
prosentase untuk beberapa kebutuhan, sedang pada
gungjawaban seharusnya
tidak
tampak.
digunakan
untuk
Sumbangan
pertang
pembangunan
pembangunan
dan
yang
pengadaan
barang ternyata juga digunakan untuk kegiatan rutin.
Model manajemen keuangan sumbangan BP3 empirik disesuaikan
dengan manajemen keuangan ideal uang
siswa (tuition charges, student fees) mengingat BP3
merupakan
orangtua
sumbangan wajib yang
siswa,
dan kepercayaan
harus
orangtua
perlu sekolah
sumbangan
dibayar siswa
oleh kepada
sekolah dan pengurus BP3. B.
Rekomendasi
Secara umum rekomendasi yang dapat disampaikan manajemen keuangan sumbangan BP3 adalah perlu
dalam
perencanaan dan pertanggungjawaban
orangtua
dalam
keterbukaan
sehingga
peran
dalam membayar uang sekolah semakin tepat
waktu
dan meningkat jumlahnya yang pada gilirannya akan
mening
katkan
program
peran
sumbangan
BP3
dalam
pelaksanaan
pendidikan.
Secara
khusus
rekomendasi
yang
dapat
disampaikan
151
adalah:
(1)
Menggali sumbangan
BP3
perlu
dikembangkan
kreatifitas, proaktif yang tertuju pada orangtua siswa dan
masyarakat. SMK 9 Semarang perlu mempelajari strategi yang
dikembangkan pembangunan
menjadi
SMK
2
karena
Semarang dengan
dalam
menggali
sumbangan
sebelum
diterima
wawancara
siswa 80% sumbangan pembangunan dapat
terkumpul,
dengan memperhatikan komunikasi yang jelas antara orangtua calon siswa dengan sekolah maupun Pengurus BP3. (2) Keter libatan
orangtua
sehingga
tidak
diperlukan
dalam
proses
terkesan datang rapat
perencanaan
untuk
menyetujui,
untuk itu RAPBS sebelum diajukan ke Kepala Kantor
bud
perlu didiskusikan terlebih dahulu
(3)
Pengambil
untuk
kebijakan hendaknya
dengan
perlu
orangtua.
berbesar
merivisi kebijakannya yang berkaitan
orangtua
Depdik
dengan
iuran
dan sumbangan sukarela termasuk juga SPP
pengeluaran
hati
karena
orangtua tersebut bukan sukarela lagi
tetapi
sudah merupakan kewajiban. Untuk itu perlu penetapan
atas
dasar rasional yaitu dengan merubah sumbangan menjadi uang sekolah
siswa yang besarnya tentunya
kebutuhan, Dengan
laju
disesuaikan
inflasi, dan kemampuan
dengan
orangtua
siswa.
melegalisasi uang sekolah siswa maka tidak
muncul
sumbangan lain-lain. Disamping itu juga perlu aturan tegas
yang
tentang penggunaan sumbangan baik itu rutin
maupun
pembangunan, prosentase, dan perincian penggunaan.
Terba-
tasnya
swadana"
dana
pemerintah maka
dalam
rangka
perlu
peningkatan
dipikirkan
kualitas
"sekolah
pendidikan
is:
sekolah
negeri
di Indonesia. (4) Menggiatkan
kerja
Pemeriksa yang dipantau oleh Akuntan Publik yang oleh
untuk
Kepala Kantor Wilayah Depdikbud. Hal
pengurus
Publik
(external auditing) maka Tim
BP3)
ditunjuk
ini
dilakukan
meningkatkan kepercayaan orangtua terhadap
maupun
BP3.
Dengan
pemeriksaan
sekolah
oleh
Pemeriksa
Akuntan
(Pengurus
maupun sekolah akan melaksanakan tugas dengan
dan tanggungjawab.
Tim
jujur