TUGAS SD MODEL SLEMAN
Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Strategi Manajemen Dosen Pengampu: Dr. A. Siswanto, M.SEM.
Disusun Oleh: LAMBERTUS PRAMUDYA WARDHANA 2016081061 LIA WARDHANI
2016081062
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN DIREKTORAT PASCASARJANA PENDIDIKAN UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA 2017
Sistem pendidikan nasional yang didefinisikan dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 adalah keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional yaitu untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia. Setiap satuan pendidikan pada jalur formal dan nonformal wajib melakukan penjaminan mutu pendidikan sebagaimana diamanatkan di dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 tahun 2005. Penjaminan mutu pendidikan ini bertujuan untuk memenuhi atau melampaui Standar Nasional Pendidikan (SNP). Setiap satuan pendidikan beserta seluruh komponen didalamnya memiliki tanggungjawab dalam peningkatan dan penjaminan mutu pendidikan. Peningkatan mutu di satuan pendidikan tidak dapat berjalan dengan baik tanpa adanya budaya mutu pada seluruh komponen satuan pendidikan. Untuk peningkatan mutu sekolah secara utuh dibutuhkan pendekatan yang melibatkan seluruh komponen satuan pendidikan (whole school approach) untuk bersama-sama memiliki budaya mutu. Agar penjaminan mutu dapat berjalan dengan baik di segala lapisan pengelolaan pendidikan telah dikembangkan sistem penjaminan mutu pendidikan yang terdiri dari Sistem Penjaminan Mutu Internal (SMPI) dan Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SMPE). Sistem penjaminan mutu yang berjalan di dalam satuan pendidikan dan dijalankan oleh seluruh komponen dalam satuan pendidikan disebut sebagai SPMI. SPMI mencakup seluruh aspek penyelenggaraan pendidikan dengan memanfaatkan berbagai sumberdaya untuk mencapai SNP. Sistem penjaminan mutu ini dievaluasi dan dikembangkan secara berkelanjutan oleh satuan pendidikan dan juga ditetapkan oleh satuan pendidikan untuk dituangkan dalam pedoman pengelolaan satuan pendidikan serta disosialisasikan kepada pemangku kepentingan satuan pendidikan. Agar pelaksanaan SPMI dapat dilakukan oleh seluruh satuan pendidikan dengan optimal, perlu dikembangkan satuan pendidikan yang akan menjadi model penerapan penjaminan mutu pendidikan secara mandiri, yang selanjutnya disebut sekolah model, sebagai gambaran langsung kepada satuan pendidikan lain yang akan menerapkan penjaminan mutu pendidikan sehingga terjadi pola pengimbasan pelaksanaan penjaminan mutu hingga ke seluruh satuan pendidikan di Indonesia. Tentang Kami Sekolah Taman Kanak-Kanak Dasar Model (TK dan SD Model) Kabupaten Sleman merupakan salah satu Sekolah unggulan di Kabupaten Sleman. . Disamping itu sekolah ini adalah sekolah percontohan dalam hal manajemen dan lain-lain, Dengan demikian keberadaan TK dan SD Model Kabupaten Sleman mampu menjawab kebutuhan masyarakat indonesia yang semakin tinggi terhadap pendidikan yang bermutu. Sekilas TK dan SD Model Kabupaten Sleman
Tahun 2008 - 2009 Sekolah TK dan SD Model Kabupaten Sleman terletak di wilayah padukuhan Blotan Kelurahan Wedomartani Ngemplak Sleman Yogyakarta. Sekolah ini menempati area seluas 5 Ha, yang terdiri atas bangunan gedung, taman, playground, lapangan. Sekolah TK dan SD Model Kabupaten Sleman diadakan dalam kerangka Sistem Pendidikan Nasional dengan tujuan sebagai sebuah rintisan TK-SD di Sleman dengan orientasi mutu yang berwawasan global, serta sebagai pusat pengembangan mutu yang mampu memberikan imbas ke sekolah dan masyarakat di lingkungan Sleman dan Yogyakarta pada umumnya. Idealisme sekolah model ini adalah dari Sleman Yogyakarta membangun TK dan SD berwawasan global dalam Sistem Pendidikan Nasional. Sekolah TK dan SD Model Kabupaten Sleman adalah sekolah percontohan dibawah naungan Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman. Sebagai sekolah model/percontohan, secara konseptual dikandung harapan bahwa hasil perintisannya akan mengimbas ke sekolah lain, secara alami dan ataupun dengan rencana perekayasaan khusus.Secara spesifik, sesuai dengan Keputusan Bupati Sleman Nomor 185/ Kep.KDH/A/2008 Tentang Pendirian Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar Model, bahwa Sekolah ini didirikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan anak usia dini dan pendidikan dasar yang berlandaskan budaya bangsa dan wawasan global. Pendidikan di TK dan SD Model diselenggarakan secara terpadu untuk mendekatkan pola pembelajaran dan fasilitasi proses transisi pendidikan anak usia dini dan pendidikan dasar. SARANA DAN FASILITAS Ruang Belajar NO
Jenis Ruangan
Status
1. Ruang Kelas
Ada
2. Ruang Observasi
Ada
3. Ruang Perpustakaan
Ada
4. Ruang Bermain Bebas di Dalam
Ada
5. Ruang Kesenian
Ada
Ruang Kantor NO
Jenis Ruangan
Status
1. Ruang Kepala TK
Ada
2. Ruang Guru
Ada
3. Ruang Tamu
Ada
4. Ruang Rapat
Ada
5. Ruang Tata Usaha
Ada
6. Hall/Lobi
Ada
Ruang Penunjang NO
Jenis Ruangan
Status
1. Ruang UKS
Ada
2. KM/WC anak
Ada
3. KM/WC Tamu
Ada
4. KM/WC Kantor
Ada
5. Gudang
Ada
6. Ruang Penjemput
Ada
7. Kantin/Ruang Makan
Ada
8. Ruang Istirahat Anak
Ada
Ruang Terbuka Diluar NO
Jenis Ruangan
Status
1. Halaman Sekolah/Tempat Upacara
Ada
2. Area Bermain di Luar/Playground
Ada
Ruang Belajar NO
Jenis Ruangan
Status
1. Ruang Kelas
Ada
2. Ruang Observasi
Ada
3. Ruang Perpustakaan
Ada
4.
Laboratorium (Bahasa, Matematika, Komputer)
Ada
5. Ruang Keterampilan (Teknologi, Kerajinan) Ada 6. Ruang Kesenian (Tari, Musik, Seni Rupa)
Ada
Fasilitas dan Olahraga NO
Jenis Ruangan
Status
1. Lapangan Sepak Bola
Ada
2. Gedung Olahraga/Indoor Stadium
Ada
3. Lapangan Bulutangkis
Ada
INDIKATOR VISI SEKOLAH DASAR MODEL a. Penyelenggaraan pendidikan yang akuntabel, sustainabel, partisipasi warga sekolah dan stakeholder, b.Semua warga sekolah mengamalkan ajaran agama yang dianutnya dan berakhlak mulia, c. Memiliki kondisi tubuh yang prima dan bersemangat tinggi, d.Memiliki prestasi akademik dan non akademik, e. Peka terhadap segala bentuk perubahan, f. Mampu mengatasi masalah secara efektif, g.Mampu mengembangkan potensi untuk meraih prestasi dan berdaya saing tinggi. MISI SEKOLAH DASAR MODEL a. Melaksanakan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan. b.Melaksanakan pembelajaran berbasis teknologi informasi. c. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia. d.Melaksanakan pembelajaran agama secara efektif e. Melaksanakan manajemen sekolah secara akuntabel dan sustainabel. f. Menciptakan lingkungan sekolah yang aman, nyaman, dan kondusif. g.Memfasilitasi pengembangan potensi diri. h.Menumbuhkan jiwa yang kompetetitif. i. Mengaplikasikan nilai-nilai budaya jawa dalam kehidupan sehari-hari. j. Menggunakan bahasa internasional dalam pembelajaran math, science, bahasa inggris dan teknologi informasi TUJUAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR MODEL
a. Mewujudkan sistem pendidikan yang berdasarkan nilai-nilai kehidupan dan berwawasan lingkungan. b.Siswa memilki keimanan, ketaqwaan dan budi pekerti luhur. c. Siswa memiliki kessehatan jasmani dan rohani yang prima. d.Siswa cerdas, kreatif dan inovatif. e. Siswa menguasai teknologi infornasi dan komunikasi. f. Siswa memiliki kemandirian dan jiwa sosial yang tinggi.
Menerapkan prinsip fleksibel dan diversifikasi, yaitu memadukan antara muatan kurikulum nasional dengan materi-materi pembelajaran berskala internasional. Metode pembelajaran yang diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar adalah metode pembelajaran konvensional dan non konvensional, berbasis CTL dan TI, dengan konsep pendidikan yang mengembangkan kemampuan anak untuk membangun antusiasme anak dalam belajar, ditantang berfikir kreatif dan inovatif. Para siswa dilatih sejak dini untuk melakukan penelitian sederhana. Untuk mengoptimalkan pelayanan kepada siswa, TK dan SD Model menerapkan sistem pembelajaran dengan dua guru (team teaching), moving class dan moving teacher. Pengantar bahasa Jawa untuk pelajaran muatan lokal : Budaya dan Bahasa Jawa Pengantar bahasa Inggris untuk pelajaran Mathematics, Science, English. Menerapkan Kurikulum yang mengacu pada Permendiknas No 22,23, dan 24 Tahun 2006 dan Kurikulum Sekolah Bertaraf Internasional (Mathematics, Science, English, ICT) untuk Sekolah Dasar (SD) Menerapkan Kurikulum Standar Kompetensi TK/RA Tahun 2004 dan ICT, Bahasa Inggris untuk Taman Kanak-kanak (TK).
STRUKTUR KURIKULUM TK DAN SD MODEL KABUPATEN SLEMAN JENJANG SEKOLAH DASAR KOMPONEN A. Kurikulum Nasional 1. Pendidikan Agama 2. Pendidikan Kewarganegaraan 3. Bahasa Indonesia 4. Matematika 5. Ilmu Pengetahuan Alam 6. Ilmu Pengetahuan Sosial 7. Seni Budaya dan Keterampilan. 8. Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Olah Raga B. Kurikulum Muatan Lokal 9. Bahasa Jawa 10. Bahasa Inggris 11. Teknologi Informasi dan Komunikasi C. Pengembangan Diri 1. TPA / Pengembangan IMTAQ 2. Qiroah 3. Seni Tari 4. Seni Lukis 5. Bulu Tangkis 6. Catur 7. Modelling 8. Gitar 9. Biola 10. Batik 11. Robotic 13. Renang
14. English Cub 15. Science Club 16. Pramuka
Sekolah Model ini telah memiliki keunggulan yang susah di tiru oleh sekolah yang lain yaitu fasilitas dan luas sekolah, namun ini juga dapat menjadi masalah ketika pembiyaan disamakan dengan sekolah negeri yang hanya mengandalkan BOS. Jumlah ruangan yang harus dirawat, besarnya komplek sekolah, biaya listrik, air, internet yang pasti diatas sekolah-sekolah yang lain. Tahun ini sekolah model baru mengalami kesulitan pendanaan karena mereka di anggap sama dengan sekolah negeri yang lain dan tidak diperkenankan ada dana partisipasi dari masyarakat, yang masih berjalan hanya bantuan makan dari orang tua yang kembali lagi ke siswa. Pembiasaan makan bersama di sekolah menjadi keunggulan sekolah ini karena, sekolah dapat mengajarkan banyak hal kepada siswanya, yang pertama siswa diajarkan untuk antri, mengajarkan siswa untuk menghargai makanan, mengajarkan siswa untuk belajar memakan buah dan sayur, makan karena kebutuhan bukan makan karena keinginan. Ada yang menarik juga yaitu ada ruang observasi di belakang ruang kelas, dimana ruangan ini dapat digunakan untuk melihat aktifitas siswa dan guru di dalam kelas.
Team teaching sudah tidak dilakukan lagi di sekolah ini karena sudah tidak sesuai dengan aturan pemerintah, serta jumlah peserta didik yang idealnya 24 sesuai peraturan terbaru harus 28 dan ini juga menjadi beban tambahan bagi para guru karena beban guru harus mengawasi siswa dalam pembelajaran dan kegiatan di luar pembelajaran.
Nilai akreditasi sekolah sudah baik yaitu 91, namun masih dapat ditingkatkan lagi di standar pembiayaan, standar penilaian dan standar pengelolaan. Anak-anak sudah dibekali dengan kemampuan IT namun sekolah belum secara maksimal memanfaatkan IT, dalam proses dan penilaian masih dapat meningkatkan peran IT.