TUGAS MID TERM Kritik Populer pada Film Dokumenter “Wabah Gadget”
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Kritik Televisi & Film Dosen Pengampu : Citra Dewi Utami, S.Sn., M.A
Disusun oleh : Muna Rif’atil Akhlaq
13148109
Septian Khrisna W
13148131
Sri Rahayu Ramadhani
13148149
Tamara Geraldine
13148160
Program Studi Televisi dan Film Jurusan Seni Media Rekam Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta 2015
DESKRIPSI Kampung seni adalah sebuah acara tahunan yang di selenggarakan oleh Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD). Dilaksanakan pada tanggal 7-8 November 2015. Dari semua program studi di FSRD, Televisi dan Film menyelenggarakan sebuah kompetisi film yang di ikuti oleh mahasiswa-mahasiswi televisi dan film. Dari kompetisi tersebut menghasilkan 3 dokumeter dan 3 fiksi terbaik yang diputarkan pada acara Kampung Seni, dengan nama acara “mononton” spesial Kampung Seni. Acara mononton dilaksanakan pada 7 November 2015 pada pukul 20.00 WIB. Salah satu film yang diputar dalam acara tersebut adalah Wabah Gadget. Film Wabah Gadget, adalah film docudrama atau dokumenter yang mempunyai reka adegan di dalam film tersebut. Film ini di produksi oleh multimedia production SMK Negeri 5 Bandar Lampung, dan di sutradarai oleh Redo Saputra, dengan tahun produksi 2014. Didalam Film dokumenter yang berjudul Wabah Gadget menceritakan tentang kasus dimana dalam kehidupan modern saat ini membuat masyarakat tidak bisa lepas dengan gadget atau smartphone. Bangun tidur yang dicari pertama kali adalah gadget, begitu juga dengan halnya sebelum tidur. Semakin berkembangnya zaman, harga gadget semakin murah, dan fitur – fitur yang ditawarkan didalam gadget lebih menarik. Selain itu smartphone atau gadget didukung oleh social media yang mampu mengeluarkan audio dan visual yang mana membuat komunikasi semakin mudah dan murah. Misalnya saja aplikasi yang sering digunakan yaitu BBM, WhatsApp, Line, dan masih banyak aplikasi lainnya. Apabila kita akan berkunjung ke suatu tempat, namun kita tidak tahu tempat tersebut, kita tinggal menggunakan aplikasi GPS navigation. Bahkan untuk mengetahui cuaca yang akan terjadi pada hari ini, tinggal membuka aplikasi Weather. Gadget di zaman sekarang gadget berubah menjadi kebutuhan primer, yang mana itu menjadi kebutuhan utama. Tidak hanya remaja, orang dewasa atau orang tua saja yang menggunakan gadget. Anak-anak usia balita saat ini sudah sangat wasis dalam mengaplikasikan sebuah gadget yang begitu canggih. Dalam penggunakan gadget sendiri sebenarnya mempunyai banyak hal yang positif didapat, namun selagi itu dalam penggunakaan yang wajar. Segi positifnya yaitu menjadi lebih kreatif, inofatif, nemambah wawasan, menjalin komunikasi, dan lain sebagainya.
Namun sebenarnya begitu banyak hal negative yang ditimbulkan, yakni terpapar radiasi yang dari gadget tersebut, kesehatan mata, menjadi pribadiyang kurang bersosial dengan teman atau orang lain, dan tentunya mendekatkan yang jauh namun menjauhkan yang dekat. Akan lebih bahaya lagi jika anak dibawah 5 tahun sudah menggunakan gadget, karena dalam segi system kekebalan tubuh yang dimiliki masih belyum stabil, namun bagaimana jika situbuh mungil tersebut sudah mendapatkan paparan radiasi dari gadget?
ANALISIS FORMAL Film dokumenter yang berjudul wabah gadget dengan film fiksi yang berjudul SMART?, didalam dua film ini mempunyai sisi perbedaan dalam penyampaian pesan. Didalam film dokumenter wabah gadget lebih menonjolkan wawancara masyarakat mengenai pendapat mereka tentang dampak dan wabahnya gadget di masyarakat, dokumenter ini juga disisipkan beberapa ilustrasi / reka ulang tentang fungsi lebih dari gadget. Sedangkan Film fiksi yang berjudul SMART? Lebih menonjolkan cerita nyata tentang efek buruk dari kecanduan gadget. Film SMART ? lebih memilih cerita pendek karena agar masyarakat lebih tertarik untuk menonton dan pesan yang disampaikan bisa ditangkap oleh khalayak. Unsur sinematik dalam film Wabah Gadget ini cenderung bagus dan dapat ditangkap oleh indra pengelihatan dan pendengaran dengan baik. Meskipun masih sangat sedikit ditemukan gambar – gambar yang indah, namun penyampaian cerita lewat gambar yang disajikan sudah sesuai. Beberapa wawancara dengan narasumber juga memiliki suara yang jernih. Bakcsound yang merupakan suara dari salah satu game yang populer di kalangan masyarakat juga sudah sesuai untuk mendukung tema yang di dibawakan yaitu tentang gadget. Film ini banyak menggunakan medium shot karena mendukung adanya gambar wawancara dengan masyarakat dan pelajar.
INTERPRETASI Film dokumenter “Wabah Gadget” ini sudah cukup baik dalam pengambilan gambarnya, namun di dalam film ini terdapat beberapa kesalahan yang cukup fatal. Kesalahan terjadi pada adegan ilustrasi atau reka adegan. Ilustrasi “Video Call” di menit 02:23 terdapat dua orang siswa sedang duduk sambil memegang gadget masing-masin. Salah
satu siswa menunjukkan dirinya sedang berkomunikasi melalui video call dengan pacarnya. Penonton yang sadar akan tahu bahwa itu adalah sebuah video yang diputar ulang, karena terdapat ikon pause di video tersebut. Video call sendiri adalah fitur jaringan 3G yang memungkinkan dua penelepon untuk berbicara satu sama lain sementara pada saat yang sama melihat bentuk video langsung telepon masing-masing.1 Seharusnya video ditampilkan secara langsung untuk memberi contoh atau pada proses editingnya dimanipulasi agar terlihat mirip dengan video call.
Kesalahan kedua terjadi pada Ilustrasi GPS Navigation, dalam adegan tersebut terdapat dua shot pengambilan gambar. Adegan tersebut menceritakan tentang seorang pemuda yang tengah berhenti karena salah jalan dan kemudian seseorang lewat untuk memberitahukan kegunaan google maps di handphonennya. Tapi audio pada kedua shot terdengar berbeda.
1
http://hp-baru.readmores.com/2014/11/pengertian-video-call-adalah.html
Pada shot ini audio terdengar normal.
Namun di shot ini volume audio terdengar lebih tinggi dan menggema. Hal ini seharusnya bisa diselesaikan pada proses editing. Editor harus lebih peka dengan halhal kecil dan mendetail.
KESIMPULAN Gadget adalah suatu piranti atau alat yang memiliki tujuan dan fungsi yang praktis dan spesifik yang berguna dan umumnya diberikan terhadap sesuatu yang baru dan merupakan sesuatu yang tidak biasa dan selalu didesain lebih pintar dari teknologi yang ada. Contohnya adalah komputer, handphone, tablet, game console, dan lain-lain.Gadget yang sangat banyak digunakan saat ini ialah smartphone dan tablet. Ukurannya yang kecil dan
mudah dibawa kemana-mana, dan juga sangat praktis, membuat gadget jenis ini sangat diminati oleh penggunanya. Banyak dampak positif yang didapat dari penggunaan gadget, seperti menjadikan komunikasi menjadi lebih mudah dan praktis dari segi komunikasi, menambah banyak teman dari segi sosial, dan juga menambah wawasan dan ilmu pengetahuan dari segi pendidikan.Gadget juga memberikan dampak negatif seperti pada dapat menyebabkan kerabunan, memudarkan rasa nasionalisme, menjadikan manusia menjadi apatis, sampai maraknya penipuan dan ketidakstabilan kondisi ekonomi keluarga akibat keinginan memiliki gadget.Gadget merupakan suatu alat yang sangat membantu kehidupan kita sebagai manusia. Gadget memiliki banyak sekali manfaatnya. Kita sebagai manusia yang beradab dan berpendidikan, harus bisa memanfaatkan gadget dengan sebaik-baiknya. Gadget hanyalah suatu alat yang memudahkan kita dalam melakukan sesuatu, bukanlah sebuah alat yang harus kita junjung tinggi. Kita harus bisa memilah-milah mana kebutuhan yang paling penting bagi kita. Kita juga harus menilai suatu hal berdasarkan fungsionalisme nya bukan berdasarkan trend atau gengsinya. Kita harus tetap waspada pada perkembangan
gadget,
nikmatilah
perkembangannya,
jangan
menerapkan
paham
konsumerisme dan pilah-pilihlah mana jenis gadget yang benar-benar kita butuhkan, dan tetaplah menjaga komunikasi secara langsung dengan sesama manusia. Ini hidup kita, kitalah yang harus menjaganya, tempatkanlah sesuatu pada tempatnya.Semua tergantung pada kita sebagai manusia bagaimana menyikapi perkembangan gadget yang ada. Sehingga dampak positif dari gadget tersebut akan lebih menonjol daripada dampak negatifnya.
SARAN Lebih banyak mencari referensi pada contoh – contoh film docudrama,jadi kita mempuyai perbandingan antara film – film yang akan hendak dibuat oleh sang sutradara.Referensi film itu sangatalh membantu kita untuk menjadi jembatan inspirasi untuk dibuat suatu karya yang lebih bagus dengan mengunakan beberapa referensi itu sendiri.Perbaikan shot demi shot yang dibuat agar khalayak/ penonton supaya tidak bertanya – Tanya dengan film yang dibuat.
DAFTAR PUSTAKA 1. Derry Iswidharmanjaya. Bila Si Kecil Bermain Gadget “panduan bagi orang tua agar memahami faktor-faktor penyebab anak kecanduan gadget”. Beranda Agency 2014. Halaman : 14 dan 32 2. http://hp-baru.readmores.com/2014/11/pengertian-video-call-adalah.html pada tanggal 10-11-2015
diakses