MID TERM INVESTMENT
LEASING By : NETTI TINAPRILLA
Short Term Financing Trade credit Supplier credit Informal credit Formal credit (short term bank) Factoring (account receivable) menjual wesel tagih
Sumber Pendanaan Jangka Menengah Leasing (sewa guna usaha)
Venture Capital Sumber Pendanaan Jangka Panjang Bonds Warrants mortgage Common Stocks Preferred Stocks Longterm Bank credit
What’s the differences ? • Cash purchase • Credit purchase • Rent • Leasing
MENYEWA (LEASING) Sumber Aset (Tetap atau Bergerak): UTANG MODAL SENDIRI MENYEWA (LEASING). LEASING Pembiayaan dengan cara pihak yang membutuhkan aset/pihak penyewa (Lessee) membuat perjanjian dengan pihak yang menyewakan (Lessor), kemudian lessor akan menyediakan aset tersebut.
The Basics – A lease adalah perjanjian dalam kontrak antara penyewa (lessee) dan pemberi sewa (lessor). – Pemberi sewa (lessor) memiliki aset dan memberbolehkan penyewa (lessee) untuk menggunakan aset dengan imbalan biaya sewa.
Dalam pembiayaan model leasing, lessor tetap memiliki hak atas aset yang disewakan. Jika lessee tidak memenuhi kewajibannya membayar sewa, lessor dapat menarik aset tersebut. Model pembiayaan leasing bagi lessor lebih baik daripada pembiayaan utang karena dalam pembiayaan utang, kreditur tidak mempunyai hak milik atas aset. Jika pengutang (debitur) tidak memenuhi kewajibannya membayar bunga dan angsuran pinjaman, kreditur sulit menyita harta debitur; penyitaan harta debitur oleh kreditur harus melalui proses hukum.
Ciri-ciri kegiatan leasing Perjanjian antara lessor (yang menyewakan) dengan pihak lessee (penyewa). Lessee mendapat hak penggunaan barang atau aktiva lessor berdasarkan perjanjian. Lessee membayar uang sewa atas penggunaan barang atau aktiva kepada lessor. Lessee mengembalikan barang atau aktiva kepada lessor pada akhir periode perjanjian dan jangka waktunya kurang dari umur ekonomi barang tersebut.
Unsur-Unsur Leasing
Pembiayaan perusahaan. Penyediaan barang-barang modal. Jangka waktu. Pembayaran berkala. Hak pilih diakhir wkt kesepakatan Nilai sisa yang disepakati bersama.
Pihak yang Terlibat Dalam Transaksi Leasing Lessor : pihak yang memberikan jasa pembiayaan kepada pihak lessee dalam bentuk barang modal. Lessee : pihak yang memperoleh pembiayaan dalam bentuk barang modal dari lessor. Supplier : pihak yang menyediakan barang untuk dijual kepada lessee dengan cara pembayaran tunai oleh lessor. Bank atau Creditor : pihak yang berperan dalam penyediaan dana kepada lessor. Asuransi : pihak yang menanggung resiko terhadap perjanjian lessor dan lessee.
Prosedur Fasilitas Leasing 1. Lessee mengajukan permohonan leasing. 2. Lessor meneliti maksud dan tujuan lessee serta kelengkapan dokumen yang dipersyaratkan. Dokumen yang dimaksud :
Surat permohonan secara tertulis yang berisi maksud, tujuan , serta cara pembayaran. Akte pendirian perusahaan jika lessee berbentuk PT atau yayasan. KTP dan kartu keluarga jika lessee berbentuk perseorangan. Laporan keuangan 3 tahun terakhir jika lessee berbentuk PT. Slip gaji dan bukti penghasilan lain jika lessee berbentuk perseorangan. NPWP baik perseorangan maupun perusahan.
3. Lessor mengadakan penelitian dan analisis terhadap informasi dan data yang diberikan lessee dengan cara : 5C: Character Capacity Capital Condition Collateral. On the spot. Meneliti ke lokasi dimana lessee memiliki hubungan.
4. Penelitian dilakukan untuk mengukur kemampuan nasabah membayar, kemauan membayar, mengetahui kebenaran informasi dan data di lapangan.
5. Dari hasil penelitian dapat ditarik 3 jenis kesimpulan : Menolak permohonan lessee. Menunda dan mempertimbangkan permohonan lessee. Menerima permohonan lessee.
6. Jika permohonan diterima lessor, maka diadakan pertemuan untuk membahas lebih lanjut.
Mekanisme Leasing bank
Lessor 9
5 7 8
4 3 2
Lessee
asuransi
1 6
Supplier
Mekanisme Leasing 1. LS S ; Lessee menghubungi supplier untuk mengetahui jenis barang yang akan disewa. 2. LS LR; Lessee bernegosiasi dengan lessor mengenai kebutuhan pembiayaan modal. Lessee dapat meminta lease quotation yang tidak mengikat dari lessor. 3. LRLS; Lessor mengirim letter of offer atau comittment letter kepada lessee yang berisi syarat pokok persetujuan lessor untuk membiayai barang modal yang dibutuhkan lessee. Lessee menandatangani dan mengembalikan kepada lessor.
Mekanisme Leasing 4. LRLS ; Penandatangan kontrak leasing setelah semua persyaratan dipenuhi lessee. 5. LR S: Pengiriman order beli kepada supplier disertai pengiriman barang kepada lessee sesuai dengan tipe dan spesifikasi barang yang telah disetujui. 6. SLS; Pengiriman barang dan pengecekan barang oleh lessee sesuai pesanan serta menandatangani surat tanda terima dan perintah bayar yang selanjutnya diserahkan kepada supplier.
Mekanisme Leasing 7. SLR; Penyerahan dokumen dari supplier ke lessor termasuk faktur dan bukti-bukti kepemilikan barang lainnya. 8. LRS; Pembayaran oleh lessor kepada supplier. 9. LSLR; Pembayaran sewa secara berkala oleh lessee kepada lessor selama masa leasing yang seluruhnya mencakup pengembalian jumlah yang dibiayai beserta bunganya.
Penggolongan Perusahaan Leasing 1. Independent leasing company : perusahaan yang mandiri atau tidak bergantung kepada supplier yang mungkin dapat memenuhi kebutuhan barang modal lessee. Perusahaan ini dapat membelinya dari berbagai supplier yang kemudian disewakan kepada lessee.
2. Captive lessor perusahaan leasing yang didirikan oleh supplier yang menyediakan pembiayaan leasing. Bagi captive lessor, dg leasing, penjualan dpt lbh tinggi drpd cara tradisional
3. Lease broker atau Packager perusahaan yang memberi jasa leasing dengan mempertemukan calon lessee dengan pihak lessor. Perusahaan ini tidak memiliki barang atau peralatan untuk menangani transaksi leasing untuk atas namanya.
Manfaat Leasing bagi leasee Menghemat modal Diversifikasi sumbersumber pembiayaan Persyaratan yang kurang ketat dan lebih fleksibel Biaya yang lebih murah Di luar neraca (off-balance sheet) Menguntungkan arus kas Proteksi inflasi
Perlindungan akibat kemajuan teknologi Sumber pelunasan kewajiban Kapitalisasi biaya Resiko keuangan Kemudahan penyusunan anggaran Pembiayaan proyek skala besar
Pembayaran Sewa Guna Usaha Pembayaran di muka (payment in advance) : pembayaran angsuran pertama dilakukan pada saat realisasi. Angsuran ini mengurangi utang pokok. Pembayaran sewa di belakang (payment in arrears) : pembayaran angsuran dilakukan diperiode berikutnya setelah realisasi. Angsuran ini mengandung unsur bunga dan cicilan pokok.
Faktor Besarnya Pembayaran Sewa Nilai barang modal : Total nilai harga barang dengan nilai sisa pada akhir masa kontrak. Simpanan Jaminan : berfungsi sebagai security deposit yang mengurangi uang sewa periodik. Nilai sisa : perkiraan atas nilai barang modal yang ditransaksikan dalam kontrak lease pada masa akhir kontrak.
Jangka waktu leasing : dikaitkan dengan jangka waktu kegunaan ekonomis atau manfaat barang modal tersebut. Tingkat bunga : dihitung dengan cara effective interest rate yang berdasarkan besarnya biaya dana ditambah dengan tingkat keuntungan yang diharapkan.
Fleksibilitas Leasing Step lease : kontrak leasing dimana lessee dapat meningkatkan atau mengurangi jangka waktu pembayaran leasing. Skipped payment lease : kontrak leasing dimana lessee dapat melakukan pembayaran selama periode tertentu. Swap lease : kontrak lease dimana lessee dapat menukar barang yang disewa apabila barang itu mengalami kerusakan dan ditukar dengan barang lain selama barang rusak itu diservis.
Fleksibilitas Leasing Upgrade lease : kontrak leasing dimana lessee dapat meminta tambahan barang leasing guna meningkatkan kapasitas atau efisiensi. Master lease : kontrak leasing dimana lessee dapat menambah barang yang disewa dengan persyaratan sama seperti kontrak sebelumnya tanpa diperlukan negosiasi dan kontrak baru. Short term or experimental lease: kontrak leasing yang masa sewanya singkat atau masa percobaan penggunaan barang yang disewa.
MACAM JENIS PEMBAYARAN DENGAN LEASING 1. Sewa Keuangan (Financial Leases) 2. Jual dan Sewa Kembali (Sales and Leaseback)
3. Leverage Lease 4. Sewa Operasi (Operating Leases)
1. Finance Lease atau Fill Pay Out Leasing Penyewa (Lessee) Memperoleh aset dari lessor dengan harga tertentu, dimana penyewa tidak dapat membatalkan perjanjian secara sepihak. Lessor menyediakan aset (umumnya pabrik atau peralatan pabrik) dan lessee bersedia membayar sewa sesuai dengan perjanjian. Lessee dapat Memiliki Aset pada Akhir Periode Sewa, atau Lessee Harus Mempunyai Hak Untuk Membeli Aset yang Disewa Tersebut Pada Akhir Periode Sewa.
Lessor sebagai pihak pemilik barang yang berupa barang bergerak atau tidak bergerak berumur maksimum = masa kegunaan ekonomis barang tersebut. Lessee wajib membayar secara berkala sesuai dengan jumlah dan jangka waktu yang disetujui. Jumlah yang dibayar adalah biaya perolehan barang + biaya lain-lain + keuntungan yang diinginkan lessor. Lessor maupun lessee tidak dapat mengakhiri masa kontrak secara sepihak. Biaya pemeliharaan dan lainnya yang berkaitan dengan barang yang disewa ditanggung lessee.
Tidak menyediakan pemeliharaan atau
pelayanan oleh pemberi sewa. Penyewa pada umumnya memiliki hak untuk memperbarui sewa pada saat akhir masa sewa. Biasanya, financial leases tidak dapat dibatalkan. Financial leases diamortisasi secara penuh
Lessee pada akhir kontrak ; (1) memiliki hak opsi untuk membeli barang tersebut sesuai nilai sisa yang disepakati bersama; (2) mengembalikan kepada lessor; (3) memperpanjang masa sewa guna usaha dengan syarat yang disetujui bersama. Pembayaran berkala pada masa perpanjangan sewa biasanya jauh lebih rendah dari angsuran sebelumnya.
Bentuk Finance Lease • Direct finance lease : lessor membeli barang modal yang diinginkan dan dilease kepada lessee. • Sale and lease back : lessee menjual barang modal kepada lessor dan lessee menyewa barang modal kepada lessor. • Leveraged lease : lessor, lessee dan kreditor (bank) terlibat dalam pembiayaan objek leasing. Pihak kreditor memberikan porsi yang besar dalam pembiayaan.
• Syndicated lease : kegiatan leasing yang dilakukan oleh lebih dari satu lessor. • Vendor program : metode penjualan yang dilakukan dealer kepada konsumen dengan mendapatkan fasilitas leasing. • Cross border lease : leasing yang dilakukan melewati batas negara.
2. JUAL DAN SEWA KEMBALI (Sales and Leaseback) Jenis Sewa Ini Hampir Sama dengan Sewa Keuangan (Financial Leases) Tipe tertentu dari financial lease. Bentuk Pembiayaan dimana Pemilik Aset Menjual Kepada Lembaga Keuangan dengan Perjanjian Diperkenankan Menyewa Kembali Aset yang Dijualnya Pada Waktu Tertentu dengan Syarat-syarat Tertentu. Terjadi ketika perusahaan menjual aset yang telah dimiliki ke perusahaan lain dan setelah itu segera menyewa dari perusahaan pembeli.
Dua set arus kas yang terjadi : – Penyewa menerima kas sekarang dari penjualan aset – Penyewa setuju untuk melakukan pembayaran sewa secara periodik, dengan demikian penyewa tetap bisa mempertahankan penggunaan aset.
3. Leveraged Leases • Leveraged lease adalah tipe yang lain dari financial lease. • Perjanjian tiga sisi antara penyewa, pemberi sewa, dan pemberi pinjaman.
Leveraged Leases – Pemberi sewa memiliki aset dan dengan imbalan biaya sewa memperbolehkan penyewa untuk menggunakan asetnya. – Pemberi sewa meminjam uang untuk membiayai aset sebagian (ex.bank) – Bank biasanya menggunakan nonrecourse loan. Hal ini berarti bahwa pemberi sewa tidak memiliki kewajiban kepada bank saat penyewa tidak bisa membayar sewa.
4. Operating Lease Lessor sebagai pemilik objek leasing menyerahkannya kepada lessee untuk digunakan dengan jangka waktu yang lebih pendek dari umur ekonomis barang modal tersebut. Lessee membayar uang sewa kepada lessor meliputi harga perolehan + bunga + biaya lainnya.
Biasanya tidak sepenuhnya diamortisasi Biasanya mengharuskan pemberi sewa untuk memelihara dan mengasuransikan aset. Penyewa menikmati opsi untuk pembatalan. Dalam perjanjian sewa, pada akhir periode sewa, lessee harus mengembalikan aset yang disewanya, atau diberi hak untuk membeli aset tersebut dengan harga menurut perjanjian.
Operating Lease Biaya pemeliharaan barang ditanggung lessor. Objek leasing harus dikembalikan kepada lessor pada masa akhir kontrak. Lessor atau lessee dapat membatalkan perjanjian kontrak sewaktu-waktu.
Ketentuan diatur dalam Financial Accounting Standard Board (FASB) • Lessee membukukan aset sewa pada sisi aset, dan kewajiban sewa modal pada sisi utang jangka panjang. • Aset sewa diamortisasi, dan sewa modal jangka panjang dipindahkan secara periodik ke sewa modal utang jangka pendek (current liability).
PERHITUNGAN HARGA SEWA OLEH LESSOR Lessor menentukan harga sewa berdasarkan : 1. nilai aset, 2. biaya modal, 3. keuntungan yang diharapkan atau markup 4. waktu penyewaan. Pembayaran sewa (leases payment, Lt) = Lt + (Mark Up X Lt) Rumus : Lt (1- T) + T (Dep) n NPV Lor = - Lo + Σ --------------------------------t=1 (1 + k) n
Keterangan • NPVLor = Net Present Value dari pihak yang menyewakan • -LO = Nilai financial lease atau pengorbanan pihak yang menyewakan (investasi pada awal periode) • (1+k)n = 1/ discount rate • Lt(1 - T) = Lease payment setelah pajak • T(Dep) = Pajak atas penyusutan aset yang disewakan
PERHITUNGAN HARGA SEWA OLEH LESSOR Misalnya nilai aset Rp 1.000 (Lo), biaya modal (k) 7,55% per tahun, umur/periode sewa 10 tahun, pajak 40%, markup 15% per tahun, besarnya sewa dapat dihitung sebagai berikut:
1000 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
10
NPV Lor = - 1000 + Σ t=1
Lt (1- 0.4) + 0.4 (1000/10) -------------------------------------(1 + 0.0755) 10
= - 1000 + (0,6 Lt + 40) x 6,849 = - 1000 + 4,1094 Lt + 273,96 4,1904 Lt = 726,04 Lt = 176,68 (nilai ini selama 10 kali pembayaran, jika di PV akan bernilai 1000) Besarnya uang sewa yang ditetapkan oleh lessor dengan markup 15% adalah sebesar 176,68 + (15% X Rp 176,68) = Rp 203,18.
Table A-3 Present Value Interest Factors for One Dollar Discounted at k Percent for n Periods: PVIF k,n = 1 / (1 + k) n
Aplikasi tabel A.3 (PVIF)
Aplikasi tabel A.3 (PVIF) 4
2000 0.8227
1,645
3
2000 0.8638
1,728
2
2000 0.9070
1,814
1
2000 0.9524
1,905 7,092
Table A-4 Present Value Interest Factors for a One-Dollar Annuity Discounted at k Percent for n Periods: PVIFA = [1 - 1/(1 + k)n] / k
Aplikasi tabel A.4 (PVIFA) 2000 * tabel A.4 (3.5460) = 7092
Table A-1 Future Value Interest Factors for One Dollar Compounded at k Percent for n Periods: FVIF k,n = (1 + k) n
Aplikasi Tabel A.1 (FVIF)
Aplikasi Tabel A.1 (FVIF)
4 3 2 1
2,000 2,000 2,000 2,000 2,000
1.0500 1.1025 1.1576 1.2155 4.5256
2,100 2,205 2,315 2,431 9,051
Table A-2 Future Value Interest Factors for a One-Dollar Annuity Compouned at k Percent for n Periods: FVIFA k,n = [(1 + k) n - 1 ] / k
Aplikasi tabel A.1 (FVIFA)
Aplikasi Tabel A.2 (FVIFA) 2000 * tabel A.2 (4.3101) = 8620
Aplikasi Tabel A.1 (FVIF)
2000 x 4,52563 = 9051,26
PV=Py*PVIFA (15%.5t) 30000=Py * 3.8897 Py=7712.08
PERHITUNGAN HARGA SEWA OLEH LESSOR Lessor tidak akan menetapkan harga sewa sama dengan atau di bawah Rp 176,68. Jika lessor menetapkan harga sewa Rp 176,68, maka nilai tunai (present value) dari aset yang disewakan tersebut sebesar (To) : Net Cash Flow (NCF) = Lt (1-T) + T (Dep) = 176,68 (1- 0,4) + 0,4 (1000/10) = 106,01 + 40 = 146,01
146,01 x (1 + 0.0755)10 = Rp.1000
• Nilai tunai arus kas bersih lessor (pada t10) sama dengan nilai aset yang disewakan pada awal periode sewa (to). Berdasarkan perhitungan tersebut, lessor akan menetapkan harga sewa di atas Rp 176,68 agar nilai tunai (present value) arus kas bersih lebih besar daripada nilai investasi pada awal periode sewa
PEMIKIRAN PENYEWA (LESSEE) Penyewa akan mempertimbangkan apakah ia akan MENYEWA (Cost of Leases) atau MEMBELI ASET SENDIRI (Cost of Owning) dengan cara pinjam uang dari lembaga keuangan. 1. MEMILIKI ASET TETAP (BELI) Balance sheet; aset depreciation Depreciation merupakan beban yang dapat meringankan pajak atau PENGHEMATAN PAJAK (tax saving).
Keterangan
Laba Operasi Tanpa Laba Operasi Penyusutan Dengan Penyusutan (LEASING) (BELI)
Laba operasi
400
400
Penyusutan
0
Laba kena pajak
400
100 (1000/10) 300
Pajak 40%
160
120
Laba Bersih
240
180
Dari CONTOH : Besarnya uang sewa yang harus dibayar berdasarkan perhitungan adalah Rp 203,18. Alternatif pinjaman Rp 1.000, bunga 15% per tahun, umur 10 tahun untuk membeli aset sendiri, pajak perseroan 40%. Biaya utang setelah pajak adalah 0,15 (1- 0,4) = 0,09 Pajak yang dihemat Rp. 40,- (160-120)
10
Nilai Tunai Memiliki Aset = - Lo + Σ t=1
Atau :
1 ------------------- = 6.4176 (1 + 0.09)t
= Lo – [ T(Dep) * (PVIFA, 9%,10)] = 1.000 – [40 * (6.416) ] = 1.000 – 256.64 = Rp. 740.36 (to, dengan membeli)
PV=Py*(PVIFA 15%,10t) 1000=Py*5.0188 Py =199.2508 1
2
3
4
5
end yr
beginning Yr principal
loan payment
interest = 0.15*(1)
principal = (2)-(3)
end yr principal =(1)=(4)
1
1,000.00
199.25
150.00
49.25
950.75
2
950.75
199.25
142.61
56.64
894.11
3
894.11
199.25
134.12
65.13
828.98
4
828.98
199.25
124.35
74.90
754.07
5
754.07
199.25
113.11
86.14
667.93
6
667.93
199.25
100.19
99.06
568.87
7
568.87
199.25
85.33
113.92
454.95
8
454.95
199.25
68.24
131.01
323.94
9
323.94
199.25
48.59
150.66
173.28
10
173.28
199.25
25.99
173.26
0.03
2. BIAYA MENYEWA ( Cost of Leases)
Jika suatu perusahaan menyewa, maka ia harus membayar sewa tahunan sebesar Rp 203,18. Pembayaran sewa itu adalah beban (expenses), maka perusahaan dapat PENGHEMATAN PAJAK. Beban sewa yang dibayar adalah setelah dikurangi pajak yaitu : Lt (1-T) = Rp 203,18 (1- 0,4) = Rp 121,908
NILAI TUNAI
= Lt (1-T) x (PVIFA, 7.55%,10) = 203.18 (1 -0.4) x (6.849) = Rp. 834.95 = Rp 835
Keterangan
Laba Operasi Tanpa Beban Sewa (beli)
Laba operasi
400
Laba Operasi dengan beban Sewa (leasing) 400,00
Beban sewa
0
203,18
Laba kena pajak
400
192,62
Pajak 40%
160
78,73
Laba Bersih
240
117,89
KEPUTUSAN PENYEWA (LESSEE) DENGAN LEASING yang dibayar adalah sebesar Lt (1-T) = Rp 203,18 (1- 0,4) = Rp 121,908 Rp 203,18 - Rp 81,27 = Rp 121,91 Nilai tunainya selama 10 tahun dengan tingkat bunga 9%, adalah = Rp 121,91 x 6,849 = Rp 835.
Keputusan: MEMILIKI ASET SENDIRI LEBIH MURAH DARIPADA MENYEWA. (740.36 < 835)
Accounting and Leasing • Dulu, leases dimasukkan ke dalam offbalance-sheet financing. • Sekarang, leases diklasifikasikan sebagai capital leases atau operating leases. • Operating leases tidak tampak pada neraca • Capital leases tampak di neraca—present value dari pembayaran sewa tampak pada kedua sisi.
Accounting and Leasing Balance Sheet Truck is purchased with debt Truck $100,000 Land $100,000 Total Assets $200,000
Debt $100,000 Equity $100,000 Total Debt & Equity $200,000
Operating Lease Truck Land $100,000 Total Assets $100,000
Debt Equity $100,000 Total Debt & Equity $100,000
Capital Lease Assets leased Land Total Assets
Obligations under capital lease $100,000 Equity $100,000 Total Debt & Equity $200,000
$100,000 $100,000 $200,000
Capital Lease • Lease harus dikapitalisasi jika satu dari beberapa hal di bawah terjadi: – Present value dari pembayaran sewa setidaknya 90% dari nilai pasar aset pada saat lease dimulai. – Lessor mentransfer kepemilikan properti kepada penyewa pada akhir masa sewa. – Lease term adalah 75% atau lebih dari umur ekonomis aset yang diestimasi. – Penyewa dapat membeli aset pada harga yang dapat dinegosiasikan pada akhir masa sewa.
SOAL 1. PT. MEJA adalah perusahaan sewa operasi (operating lease). Aset yang disewakan adalah mesin fotocopy. Harga mesin Rp 2.000, biaya modal rata-rata tertimbang yang digunakan untuk membeli mesin tersebut adalah 12%, pajak perseroan 40%, umur aset 5 tahun, penyusutan garis lurus tanpa nilai sisa. Seluruh biaya modal tersebut akan dibebankan kepada penyewa. Penyewa memiliki alternatif membeli peralatan sendiri, dibiaya modal yang digunakan untuk memiliki aset 12%, pajak 40%, laba sebelum penyusutan, bunga, dan pajak (EBDIT) sebesar Rp 700,-. TUGAS: Beri rekomendasi atas masalah tersebut !.
SOAL 2. PT. MAYA akan menjual aset tetapnya berupa tanah an gedung, kemudian menyewa kembali. Hal ini dilakukan karena perusahaan kesulitan membayar utang dagangnya yang sudah jatuh rempo sebesar 80%. Posisi keuangan per 31 Desember 2005 sebagai berikut: Neraca Keuangan PT. MAYA per 31 Desember 2005 (Rp. Juta) Cash Receivable Inventories Total current assets Land Building Equipment Net fixed assets Total assets
300 1.500 1.800 3.600 1.100 700 300 2.100 5.700
Account payable Bank loans (at 8%) Others Total current debt Common stock Retained earning
1.500 1.500 600 3.600 1.500 600
Total claims
5.700
Keterangan tambahan: Laba bersih setelah pajak Rp 20.000, penyusutan tahunan Rp 57.600 atas bangunan, dan Rp 72.000 atas peralatan. Tanah dan bangunan dijual Rp 2.800.000, dan sewa tahunan Rp 240.000. TUGAS : Beri rekomendasi apakah PT MAYA dapat memecahkan masalahnya?
SOAL 3. PT. JAYA memiliki biaya modal rata- rata tertimbang 6%. Perusahaan memproduksi mesin-mesin industri bernilai Rp 30.000, umur ekonomis 5 tahun, untuk dijual atau disewakan kepada pihak ketiga. Penyusutan model garis lurus tanpa nilai sisa, pajak perseroan 40%. PT MEJA ingin membeli mesin seperti mesin yang diproduksi PT JAYA seharga Rp 30.000. perusahaan memperkirakan akan mampu menghasilkan laba Rp 10.000 per tahun. Biaya modal sendiri 12%, dan biaya utang 10%, pajak 40%.
MENURUT PENDAPAT ANDA : 1. Mana yang lebih baik bagi PT MEJA, membeli atau menyewa?
2. Jika biaya modal PT JAYA sebesar 9% yang dibebankan kepada penyewa, bagaimana solusinya?
Terima Kasih