TUGAS MAKALAH UKM MATA KULIAH PENGANTAR MANAJEMEN “TOKO PAK HERMAN”
OLEH : AHMAD IRVAN 01114006
FAKULTAS EKONOMI (AKUNTANSI) UNIVERSITAS NAROTAMA 2015
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayahnya penulis dapat menyelesaikan makalah tentang “Usaha Toko Kelontong”. Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah Pengantar Manajemen Universitas Narotama semester Ganjil periode 2014 - 2015. Pada kesempatan kali ini kami ingin mengucapkan terima kasih yang sebanyak – banyaknya kepada : 1.
Ibu Hj IGA Aju Nitya Dharmani, SE.,MM. selaku dosen mata kuliah Pengantar Manajemen.
2.
Keluarga Bapak Hermawan selaku nara sumber makalah ini.
3.
Rekan – rekan kuliah dan kerja yang telah membantu dalam penyusunan dalam makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini jauh dari sempurna, baik dari segi penyusunan, bahasan, ataupun penulisannya. Oleh karena itu kami mengharap kritik dan saran yang sifatnya membangun, khususnya dari guru mata pelajaran guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman bagi kami untuk lebih baik di masa yang akan datang.
Surabaya, 02 Januari 2015
Ahmad Irvan
i
DAFTAR ISI Kata Pengantar ........................................................................................................ i Daftar Isi ................................................................................................................ ii Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang ........................................................................................... 1 B. Tujuan ........................................................................................................ 1 Bab II Profil Usaha ................................................................................................. 2 Bab III Pembahasan 1. Perencanaan ................................................................................................. 3 2. Pengorganisasian ........................................................................................ 3 3. Pengawasan ................................................................................................ 4 4. Komunikasi ................................................................................................ 5 5. Sumber Daya Manusia ................................................................................ 6 6. Pemasaran .................................................................................................. 6 7. Keuangan ................................................................................................... 8 8. Pengembangan .......................................................................................... 10 Bab IV Penutup A. Kesimpulan .............................................................................................. 13 B. Saran ........................................................................................................ 14 Daftar Pustaka ...................................................................................................... 15
ii
BAB I PENDAHULUAN A.
LATAR BELAKANG Dewasa ini dengan semakin tingginya akan kebutuhan ekonomi di semua
bidang, maka manusia dituntut untuk kreatif dalam menghasilkan uang/pendapatan. Berharap pada gaji jika bekerja di suatu perusahaan kadanglah tidak cukup. Maka dari itu manusia dituntut untuk mencari usaha lain diluar dari usaha utama bekerja kantoran. Usaha sampingan yang bisa dibuat adalah wirausaha membuka toko kelontong yang menjual kebutuhan sehari – hari. Toko kelontong jika dikerjakan dengan tepat dan manajemen yang baik maka akan menghasilkan pendapatan yang cukup untuk digunakan sebagai investasi masa depan.
B.
TUJUAN Tujuan dari dibuatnya makalah ini adalah agar kalangan mahasiswa pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya dapat mengetahui & memahami proses manajemen dalam usaha toko kelontong. Sehingga dapat diketahui proses manajemen yang baik seperti apa dan dapat dipraktekan dalam kehidupan sehari – hari jika nantinya akan membuka usaha toko kelontong. Semoga dengan adanya makalah ini nantinya dapat memberikan manfaat yang baik bagi mahasiswa dan masyarakat yang akan membuka usaha toko kelontong atau toko pada umumnya.
1
BAB II PROFIL USAHA Toko Bapak Herman adalah toko kelontong atau toko sembako yang beralamatkan di daerah Kedung Anyar Gang 2 No 7A Sawahan Surabaya, toko tersebut didirikan pada tanggal 15 Juli 2008 oleh bapak Herman beserta istrinya. Hal yang melatar belakangi pembangunan toko tersebut adalah karena masih sedikit sekali toko kelontong/toko sembako yang melayani dan menjual kebutuhan sehari – hari warga lingkungan Kedung Anyar Gang 2 tersebut. Produk – produk yang dijual oleh toko bapak Herman beraneka ragam yang terutama adalah kebutuhan sehari – hari. Yaitu beras, minyak goreng, telur, mie instan, rokok, deterjen, sabun mandi, makanan & minuman ringan, serta kebutuhan sehari – hari lainnya. Yang terbaru dan menjadi inovasi dari toko bapak Herman adalah penjualan jasa isi ulang pulsa elektronik, token listrik dan PDAM yang dikelola oleh anak pertamanya yaitu Dian Aditya. Serta inovasi berjualan t-shirt, jaket, celana jeans & sepatu sneakers yang dikelola oleh anak keduanya yaitu Arif/Sinyo.
2
BAB III PROSES MANAJEMEN 1.
PERENCANAAN Pada saat membuka toko tersebut, pak Herman membuat perencanaan mengenai
target konsumen dari toko tersebut. Konsumen yang disasar adalah semua warga Kedung Anyar Gang 2 dari semua kelompok umur (anak – anak s/d orang tua). Dan tidak menutup kemungkinan orang yang mampir atau lewat di daerah tersebut. Barang yang dijual pun tidak luput dari perencanaan yaitu barang yang dijual adalah kebutuhan pokok sehari – hari warga sekitar seperti beras, telur, tepung, gula, minyak goreng, air mineral, rokok, deterjen, sabun dan aneka kebutuhan pokok lainnya. Dari semua varian barang yang dijual tersebut, pak Herman hanya memprioritaskan menjual barang yang sudah dikenal oleh masyarakat (brand). Hal ini dikarenakan warga sekitar pada saat berbelanja kebutuhan cenderung menyukai produk yang telah memiliki brand tersebut. Tata letak penempatan barang juga diatur sedemikian rupa membentuk huruf U, sehingga memudahkan dalam penataan barang dan memudahkan konsumen dalam melihat barang yang akan dibeli.
2.
PENGORGANISASIAN Toko pak Herman merupakan usaha kecil & menengah yang dikelola secara
pribadi. Maka organisasi yang dijalankan pun adalah organisasi kecil dimana pak Herman beserta istri sebagai pemilik modal dan juga pelaku usaha toko tersebut. Dalam menjalankan usaha toko tersebut pak Herman beserta istri dibantu oleh kedua anak mereka yaitu Adit & Arif. Dalam menentukan pembagian jam kerja penjagaan toko juga diatur sedemikian rupa. Dikarenakan ketiga stakeholder dalam usaha tersebut yaitu pak Herman (bekerja sebagai staf Perpustakaan Ubaya), Dian Aditya(bekerja sebagai Audit Internal PT PPT) dan Arif(kuliah di Ubaya). Maka sejak toko buka pada pukul 06.00 pagi toko tersebut dijaga oleh istri dari bapak Herman s/d pukul 14.00. Pukul 14.00 s/d pukul 18.00 toko tersebut dijaga oleh Arif setelah pulang kuliah atau oleh bapak Herman sendiri (dengan catatan beliau telah
3
pulang kerja). Pukul 18.00 s/d tutup toko yaitu pukul 22.00 toko tersebut dijaga oleh Adit. Hal ini dilakukan setiap hari kerja yaitu hari Senin s/d Jumat, untuk hari libur atau weekend maka system jaga toko nya berubah. Dimana untuk hari libur/weekend toko tersebut dijaga oleh siapa saja yang sedang tidak melakukan aktifitas keluar rumah atau dijaga bersama – sama anggota keluarga yang ada. Namun, lebih seringnya jika toko tersebut dijaga oleh lebih dari 1 anggota keluarga semisal istri pak Herman dan anaknya Arif. Maka yang bertindak sebagai penjual adalah Arif, sedangkan ibunya/istri pak Herman akan bertindak sebagai penerima uang atau kasir. Yang menjadi kelemahan dari pembagian organisasi tersebut adalah pada saat jaga toko hanya seorang diri saja, maka person yang menjaga tersebut harus bertindak sebagai penjual dan kasir secara bersamaan. Person tersebut bertugas menjual barang kepada konsumen dan disaat bersamaan juga menerima uang pembayaran dari konsumen.
3.
PENGAWASAN Sebagaimana dijelaskan dalam pembahasan organisasi bahwa di toko bapak
Herman terdapat kelemahan saat ada person yang menjaga toko seorang diri maka person tersebut harus bertindak double job sebagai penjual dan kasir. Hal ini tentunya akan menyebabkan melemahnya pengawasan terhadap keluar masuknya barang dan uang penjualan. Di toko bapak Herman untuk transaksi penjualan tunai, transaksi pembelian barang & keluar masuk barang tidak dicatat sama sekali. Untuk pengawasan terhadap stok barang yang ada di toko dilakukan secara kasat mata, sehingga apabila terdapat stok barang yang dirasa tinggal sedikit pada hari itu juga pak Herman kulakan barang ke pasar. Hal ini tentunya akan menyulitkan dalam pengaturan stok yang ada di toko. Dimana pada akhirnya pak Herman atau stakeholder yang lain harus melakukan pengecekan stok barang setiap hari supaya tidak terjadi barang kosong. Berbeda
halnya
untuk
pencatatan
transaksi
tunai,
untuk
transaksi
kredit/bon/piutang, toko pak Herman melakukan pencatatan secara manual di buku piutang konsumen. Hal ini sudah sesuai dengan proses pengawasan manajemen sehingga nantinya tidak ada konsumen yang menunggak piutang terlalu lama dan mengganggu perputaran arus kas (cash flow). Berikut adalah gambar dari buku piutang konsumen di toko bapak Herman : 4
Sebagaimana yang terlihat dalam buku piutang tersebut, untuk masing – masing konsumen terdapat rincian dari transaksinya seperti tanggal transaksi, barang yang dibeli dan nominal transaksinya.
4.
KOMUNIKASI Di toko pak Herman sebagaimana yang disampaikan oleh beliau bahwa
komunikasi merupakan salah satu hal penting dalam bisnis toko. Karena dengan komunikasi yang baik lah maka konsumen akan merasa nyaman dan ingin berbelanja kembali ke toko tersebut. Dalam prakteknya di toko pak Herman pada saat ada konsumen berbelanja maka akan dilayani dengan baik dan sepenuh hati. Dimana konsumen antara yang berbelanja sedikit dengan konsumen yang berbelanja banyak diperlakukan secara sama dan tidak ada perbedaan seperti yang dikatakan pak Herman, "ya sama saja mas, orang mau beli sedikit atau mau beli banyak intinya mereka adalah raja yang harus dipuaskan”. 5
Namun, meskipun demikian dalam menghadapi pembeli yang beraneka ragam karakternya pak Herman ataupun stakeholder di toko tersebut membedakan sesuai dengan jenjang usia atau pun pendidikannya. Juga apabila terdapat pembeli dalam waktu hampir bersamaan maka pak Herman ataupun anggota keluarganya yang lain akan memprioritaskan pelanggan pertama terlebih dahulu sampai selesai baru kemudian melayani pembeli kedua. Tujuannya jelas agar pembeli pertama tidak merasa ditinggal & diacuhkan sehingga tidak timbul perasaan kurang enak hati.
5.
SUMBER DAYA MANUSIA Sumber daya manusia yang ada di toko pak Herman adalah pak Herman sendiri
(pendidikan terakhir SMA), istri pak Herman(pendidikan terakhir SMA), anak pertama Dian Aditya(pendidikan terakhir S1 Ekonomi) & anak kedua Arif Ganda(sedang kuliah D3 Perpajakan). Sehingga untuk sdm di toko pak Herman sudah mencukupi dalam operasional toko baik saat pembelian barang maupun penjualan barang ke konsumen. Menurut pak Herman sendiri, beliau tidak tertarik untuk merekrut karyawan selain karena alasan bahwa toko tersebut adalah toko keluarga, juga untuk mengurangi pengeluaran baru atas gaji pegawai/karyawan. Dengan 4 orang karyawan termasuk pak Herman sendiri saat ini masih cukup memadai dalam kegiatan operasional toko tersebut. Nantinya kemungkinan akan adanya tambahan sdm, jika pada suatu hari nanti salah satu dari kedua anak pak Herman tersebut menikah dan stay disana maka menantunya tersebut otomatis akan menjadi karyawan/stakeholder di toko tersebut.
6.
PEMASARAN Dalam usaha yang terdapat barang dagangan maka bagian dari pemasaran atau
marketing tentulah krusial. Pemasaran bukan hanya sejauh mana kita mampu menjual banyak barang kepada konsumen. Namun, pemasaran adalah cara bagaimana kita berinteraksi dengan pembeli/konsumen dan membuat konsumen merasa membutuhkan barang yang kita jual. Toko pak Herman pun melakukan strategi pemasaran dengan berbagai cara salah satunya yaitu dengan memajang produk – produk yang dianggap penting & sering dibeli oleh pelanggan. Hal ini sebagai respon dari tingkah laku konsumen yaitu warga sekitar, dimana warga sekitar saat membeli barang cenderung membeli barang yang di display/dipajang. Terkecuali untuk kebutuhan pokok seperti beras, gula, minyak, tepung dan telur, maka untuk produk yang dipajang mempunyai kemungkinan penjualan lebih besar daripada barang yang tidak dipajang. Contoh barang tersebut seperti pada gambar 6
Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa produk – produk yang di display/ dipajang mempunyai persentase penjualan lebih banyak daripada produk yang tidak dipajang. Strategi berikutnya dalam mencari pelanggan adalah dengan mengambil margin penjualan di tiap produknya hanya sedikit dibanding toko lain. Dengan mengambil margin sedikit, harapannya pelanggan akan lebih sering berbelanja disana dibanding ke toko lain. Sehingga meski marginnya sedikit namun jumlah margin yang diterima banyak, meminjam dari istilah jawa yaitu “lumintu”. Seiring dengan makin banyaknya toko kelontong lain didaerah tersebut (competitor), maka toko pak Herman pun harus melakukan berbagai inovasi dan cara – cara baru supaya pelanggan tidak pergi. Terhitung di daerah tersebut pada saat ini terdapat kurang lebih 4 toko yang menjual produk yang kurang lebih sama dengan dijual oleh toko pak Herman. Salah satu inovasi yang dilakukan adalah dengan melayani pengantaran untuk produk – produk yang dibeli secara gratis. Produk yang diantar biasaya berkisar pada kebutuhan sehari – hari yang jika pembeli mengambil sendiri agak kerepotan. Misal air mineral gallon ataupun air mineral dalam karton, LPG ecern 3kg, beras, minyak goreng, telur, tepung dan gula. Untuk produk – produk tersebut biasanya pelanggan akan memesan melalui sms atau telepon kepada no telepon 7
salah satu anggota keluarga (biasanya Adit karena dia yang jual pulsa). Setelah pemesanan ok, maka barang akan segera disiapkan dan diantar kerumah warga yang memesan dan pelanggan yang membeli bisa membayar di tempat (COD/Cash On Delivery). Selain itu tak kalah pentingnya dalam usaha toko yang menjual barang dagangan adalah menjaga kualitas barang yang dijual. Di toko pak Herman, untuk produk – produk yang dijual adalah produk – produk yang siap & layak jual saja. Apabila ditemukan produk yang tidak layak jual semisal Expired, cacat produksi (penyok, kempes, isi berkurang atau kemasan rusak) maka barang tersebut akan segera dibuang dari stok toko. Apabila barang rusak tersebut baru diketahui setelah dibeli oleh pelanggan, maka pelanggan bisa menukarkan barang tersebut kembali ke toko dengan catatan belum 1x24jam. Hal ini untuk menjaga kualitas pelayanan dan kepercayaan pelanggan terhadap toko pak Herman.
7.
KEUANGAN Dalam aspek keuangan harus dipikirkan bagaimana cara memutar modal yang ada
supaya menghasilkan laba sebanyak – banyaknya. Di toko pak Herman, pelaksanaan aspek keuangan dimulai sejak proses pembelian barang. Dimana barang yang akan dibeli haruslah barang yang benar – benar bagus dan berkualitas namun memiliki harga beli yang rendah. Untuk pengadaan barang pak Herman membeli barang melalui 3 penyalur yaitu toko grosir, salesman motoris freelance dan distributor, dimana barang yang dibeli berbeda tiap supplier nya sebagai berikut : •
Toko Grosir
: kebutuhan pokok sehari – hari (beras, telur, tepung,
minyak goreng dsb). •
Sales motoris freelance : rokok, snack, mie instan, sabun mandi & deterjen
•
Distributor
: shampoo, pelembut pakaian, minuman sachet, air
mineral dan minuman kemasan lainnya Hal ini dilakukan demi mendapat harga pembelian barang yang serendah – rendahnya, misal jika membeli minuman kemasan di distributor maka akan mendapat diskon 1 – 3%. Tentunya dengan diskon tersebut maka toko akan mendapat keuntungan yang lebih banyak jika membeli minuman kemasan di toko grosir atau sales motoris. Secara garis besar terdapat perbedaan metode keuangan yang digunakan di toko pak Herman pada saat awal toko berdiri dan saat ini ; •
Awal berdiri : pada saat awal berdiri dengan laba 100ribu/hari, maka pak Herman memutar uang modal dan laba yang didapatkan untuk kemudian 8
dibelikan kembali barang untuk dijual. Berikut adalah hitung – hitungan kasar dari perputaran modal dan laba di toko pak Herman 1. Modal awal
: Rp 20.000.000
2. Pembelian Pembelian per hari : Rp 80.000 Pembelian per bulan : Rp 2.400.000 3. Penjualan Penjualan per hari : Rp 100.000 Penjualan per bulan : Rp 3.000.000 4. Barang Rusak
: 1% x (Rp 3.000.000) (kemungkinan)
5. Laba per bulan
: Rp 570.000
6. Modal+Laba
: Rp 20.570.000
Saat ini
•
: dengan adanya banyak pengembangan dan inovasi maka saat ini
toko pak Herman mampu mencapai penjualan 700ribu/hari dimana dari keuntungan tersebut sebagian disisihkan untuk pengembangan toko nantinya. Berikut adalah hitung – hitungan kasar dari penjualan di toko pak Herman 1. Pembelian Pembelian per hari : Rp 600.000 Pembelian per bulan : Rp 18.000.000 2. Penjualan Penjualan per hari : Rp 700.000 Penjualan per bulan : Rp 21.000.000 3. Barang Rusak
: 1% x (Rp 21.000.000) (kemungkinan)
4. Laba per bulan
: Rp 3.210.000
Untuk toko pak Herman sendiri, dari modal dan laba yang didapat tidak ada yang digunakan sebagai biaya operasional gaji, karena toko nya dijalankan oleh keluarga sendiri. Dimana untuk modalnya pun tidak ada melakukan pinjaman ke bank atau kreditur lainnya. Sehingga laba yang didapat benar – benar difokuskan untuk keuntungan keluarga atau digunakan untuk pengembangan toko supaya lebih besar nantinya. Mengapa pak Herman tidak mau melakukan pinjaman ke bank, karena dari pak Herman mempunyai pertimbangan dimana nantinya jika ada pinjaman ke bank akan terbebani dengan bunga atas pinjaman tersebut. Pak Herman lebih memilih menginvestasikan keuntungan atau laba dari tokonya dalam bentuk tabungan atau depo sito yang lebih jelas hasilnya dan bisa dinikmati sendiri. Pertimbangan dari pak Herman 9
tersebut adalah karena usaha membuka toko tidak selamanya mengalami keuntungan, ada kalanya pada saat toko sepi maka kerugian yang akan didapat. Sehingga jika saat toko mengalami kerugian penjualan, tidak dibarengi juga dengan beban bunga atas pinjaman dari kreditur.
8.
PENGEMBANGAN Dalam menjalankan sebuah usaha, aspek pengembangan juga mempunyai
peranan penting dimana perkembangan suatu usaha akan menentukan apakah usaha tersebut mempunyai prospek atau tidak di masa depannya. Toko pak Herman sejak awal berdiri pada pertengahan tahun 2008 telah banyak mengalami perubahan ataupun perkembangan. Beberapa aspek yang mengalami perkembangan adalah sebagai berikut : a.
Luas Area
: dahulu pada saat awal membuka usaha toko, luas area
toko pak Herman tersebut hanya seluas 2,5m x 3m. Saat ini dengan adanya pengembangan usaha yang ada maka luas tokonya bertambah menjadi 4m x 4m. Pertambahan luas area toko tersebut dikarenakan bertambahnya bidang usaha yang dijalankan dan produk yang dijual, sehingga dengan ruang yang memadai akan menciptakan tempat yang nyaman bagi pembeli saat berbelanja. b.
Produk yang dijual : awalnya toko pak Herman hanya berjualan kebutuhan sehari – hari berupa beras,minyak goreng, telur, tepung, sabun, shampoo, dan kebutuhan dasar lainnya. Namun, dengan berkembangnya luas area maka produk – produk yang dijual pun juga bertambah banyak. Beberapa tambahan produk yang dijual di toko pak Herman adalah air mineral galon, minuman dalam kemasan, makanan ringan dan mie instant. Berikut adalah gambar salah satu contoh pengembangan produk yang dijual :
10
Seperti yang terlihat dari gambar tersebut, pengembanga produk minuman kemasannya juga ditambah dengan lemari pendingin (showcase). Sehingga tentunya akan meningkatkan nilai jual dari produk tersebut. Apalagi pada saat musim panas tentunya minuman kemasan siap saji yang dingin tentu akan dicari oleh pelanggan, mengingat di antara toko kelontong di area Kedung Anyar tersebut yang memiliki showcase hanya toko pak Herman saja.
11
Produk lain yang juga dijual oleh toko pak Herman sebagai hasil dari pengembangan usaha adalah isi ulang pulsa elektronik, token listrik, pengisian saldo PDAM yang dikelola oleh anak pertama Dian Aditya. Sedangkan usaha lainnya adalah berjualan t-shirt, celana jeans, sepatu dan jam tangan model distro yang dikelola dan diproduksi oleh anak kedua Arif/Sinyo. c.
Omzet
: dengan bertambahnya luas area dan produk yang dijual
maka tentunya akan bertambah pula omzet/penjualan dari toko pak Herman tersebut. Dari awal berjualan dengan omzet per hari Rp 100.000 maka sekarang pada saat ini menjadi Rp 700.000 per hari. Penjualan sebesar itu hanya didapat dari penjualan barang – barang yang ada di toko saja dan belum termasuk omzet dari berjualan isi ulang pulsa (Adit) dan berjualan pakaian (Sinyo).
12
BAB IV PENUTUP A.
KESIMPULAN Saat ini usaha toko pak Herman telah mengalami perkembangan yang lumayan
dimana
toko pak Herman telah melakukan prosedur hampir semua aspek dalam
manajemen. Dalam aspek perencanaan, sudah dilakukan perencanaan yang dimulai dari segi pemetaan target konsumen, barang yang akan dijual, dan tata letak penempatan produk yang dijual. Aspek organisasi dilakukan pembagian jam kerja untuk penjagaan toko yang dilakukan secara jelas dan tepat. Karena tidak semua stakeholder yang ada di toko tidak selalu ada ditempat maka dibuat pengaturan pembagian yang jelas supaya toko tidak kosong dan mengakibatkan pelanggan tidak terlayani dengan baik. Aspek pengawasan sudah dilakukan dalam bentuk pengawasan terhadap pembeli yang melakukan pembelian dengan cara bon/piutang. Pengawasannya dibuat dalam buku piutang per masing – masing pembeli, sehingga dapat diketahui berapa sisa piutang masing – masing pembeli. Aspek komunikasi dilakukan dengan cara melayani pembeli dengan baik dan tidak membedakan pembeli mana yang beli sedikit atau pembeli yang beli banyak. Hal ini juga agar pembeli merasa dihargai sama oleh yang melayani saat berbelanja di toko. Aspek SDM dilakukan sebatas hanya pembagian kerja dengan melihat latar belakang pendidikan masing – masing anggota keluarga. Dimana pendidikan terakhir dalam keluarga adalah SMA, sehingga tidak canggung dan dapat menjaga toko dengan baik. Aspek pemasaran dilakukan dengan cara memperlakukan pelanggan secara sama dan tanpa beda. Memajang barang yang dijual dengan menarik sehingga konsumen tertarik untuk membeli. Selain itu untuk meningkatkan daya saing dengan kompetitor maka toko pak Herman mengambil margin sedikit dari barang yang dijual (system lumintu) dan menggratiskan pengantaran barang yang dipesan oleh konsumen (Cash On Delivery). Aspek keuangan, perencanaan membeli barang dibedakan dengan tingkat harga yang paling rendah dan yang memberikan potongan harga. Dari perputaran uang tersebut maka akan diperoleh margin yang cukup sehingga penjualan/omzet/laba yang
13
didapatkan akan maksimal. Dimana dari laba tersebut diinvestasikan dalam pengembangan usaha berikutnya karena tidak terbebani dengan pinjaman. Aspek pengembangan, dilakukan dengan memikirkan inovasi atau melihat perkembangan
masyarakat
kedepan.
Dimana
usaha
pengembangannya
yaitu
penambahan produk seperti minuman kemasan dingin,pulsa dan kaosnya cukup berkembang.
B.
SARAN Untuk usaha toko pak Herman meskipun telah melakukan banyak aspek
manajemen namun tetap ada beberapa kekurangan yang harus diperbaiki. Terutama yang paling kentara dari semua hal yang diperbaiki adalah aspek pengawasan. Apabila usahanya ingin lebih maju lagi, maka aspek pengawasan harus lebih ditingkatkan kembali. Beberapa contoh dari aspek pengawasan yang harus ditingkatkan atau diadakan adalah laporan atas semua transaksi yang dilakukan. Ini adalah faktor yang sangat penting karena dari laporan tersebut pemilik toko dapat mengetahui total laba real. Laporan yang harus dibuat contohnya adalah laporan pembelian barang harian/mingguan, laporan penjualan mingguan dan laporan sisa stok barang. Dari laporan tersebut dapat diketahui pengawasan terhadap barang yang akan dijual maupun pengawasan terhadap uang hasil penjualan. Sehingga pada akhirnya laba yang dihasilkan dapat maksimal dan membuat arus kas lancar. Dengan kelancaran arus kas tentu akan membuat keuangan dari toko menjadi sehat dan siap menghadapi segala kemungkinan.
14
DAFTAR PUSTAKA Wijayanto,Dian (2012). Pengantar Manajemen, Jakarta : Gramedia Pustaka.
15