Tugas : Sistem Informasi Manajemen
Tgl Penyerahan : 02/04/2012
Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc (CS)
Batas
: 02/04/2012
TUGAS INDIVIDU-TAKE HOME UAT
MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Oleh: Irfan Handrian P056111211.47
PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN DAN BISNIS SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang atas karunia-Nya lah saya dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini dengan baik. Terimakasih kepada bapak Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc(CS) dimana makalah ini tercipta berkaitan dengan soal TAKE HOME UAT Sistem Informasi Manajemen, serta semua pihak yang terlibat dalam penyusunan makalah ini, dan semoga makalah ini bermanfaat bagi pembacanya.
21 Maret 2012 Irfan Handrian
i
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ................................................................................. i DAFTAR ISI ............................................................................................... ii DAFTAR GAMBAR ................................................................................. iii BAB I
PENDAHULUAN ................................................................... 1 I.1 Latar Belakang ........................................................................ 1 I.2 Tujuan ..................................................................................... 2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA .......................................................... 3 II.1
Sistem informasi manajemen ................................................ 3
II.2
Software / Perangkat Lunak ................................................. 3
II.3
Rekayasa Perangkat Lunak ................................................... 4
II.4
Pengembangan Perangkat Lunak .......................................... 5
BAB III
PEMBAHASAN ...................................................................... 8
III.1
Pertanyaan ............................................................................ 8
III.2
Jawaban................................................................................ 8
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN.............................................. 14
IV.1 Kesimpulan ........................................................................ 14 IV.2 Saran .................................................................................. 14 BAB V
DAFTAR PUSTAKA ............................................................ 15
ii
DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Gambaran umum perangkat lunak komputer(O'Brian 2007) ............................ 4 Gambar 2. SDLC- System Development Life Cycle (O'Brian 2007) ................................. 6 Gambar 3. Kualitas Software berdasarkan ISO 9126 ......................................................... 9
iii
BAB I PENDAHULUAN I.1
Latar Belakang Sistem
informasi
manajemen
(SIM)
adalah
bagian
dari
pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh akuntansi manajemen untuk memecahkan masalah bisnis seperti biaya produk, layanan, atau suatu strategi bisnis. Dalam pelaksanaan-nya informasi merupakan sesuatu yang sangat penting dalam suatu organisasi,
tanpa adanya informasi maka para
manajer tidak dapat bekerja dengan efisien dan efektif, sehingga proses pengambilan keputusan tidak dapat dilakukan dengan cepat, efektif dan efisien sehingga terkadang untuk mencapai suatu kondisi tersebut dibutuhkan perubahan strategi, analisa mendalam dan konsekuensi logis yang menyebabkan keadaan cost/biaya yang fluktuatif pada suatu perusahaan sehingga dibutuhkan suatu rekayasa perangkat lunak. Para manajer
suatu
perusahaan
dituntut
mencari
tahu
atau
bahkan
mengembangkan sendiri suatu metode yang tepat bagi perusahaan sehingga peranan sistem informasi manajemen memegang peranan penting dalam usaha pengambilan keputusan Untuk mendukung usaha tersebut diharapkan makalah ini dapat membantu para manajer dalam menemukan metoda pengambilan keputusan dalam rangka pengelolaan sistem informasi manajemen sehingga dapat mencapai kondisi yang efektif dan efisien Pembahasan yang lebih spesifik dalam makalah ini mengenai pengelolaan sistem manajemen informasi yang berkaitan dengan masalah software/ perangkat lunak dan usaha-usaha dalam melakukan rekaya perangkat lunak , sehingga penerapan yang lebih aplikatif dapat diterapkan oleh para manajer suatu perusahaan.
1
I.2
Tujuan Tujuan dari penulisan makalah ini ialah mengetahui metoda yang paling baik dalam usaha rekayasa perangkat lunak sehingga dapat diterapkan oleh manajer suatu perusahaan
2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1 Sistem informasi manajemen Informasi merupakan sesuatu yang sangat penting dalam suatu organisasi. Tanpa adanya informasi maka para manajer tidak dapat bekerja dengan efisien dan efektif, sehingga proses pengambilan keputusan tidak dapat dilakukan dengan cepat, efektif dan efisien. Menurut Kenneth C. Laudon (2004) dalam Jimmy L. Gaol (2008), informasi merupakan data yang sudah dibentuk ke dalam suatu formula bentuk yang bermanfaat dan dapat digunakan oleh manusia dalam melakukan pengambilan keputusan. Sistem informasi manajemen menurut O’Brien (2007) adalah suatu kombinasi teratur apapun dari orang-orang (brainware), hardware, software,
jaringan
komunikasi
(netware),
dan
sumberdaya
data
(dataware) yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi. Mc Leod dan George P. Schell (2008) mendefinisikan sistem informasi manajemen sebagai suatu sistem berbasis komputer yang membuat informasi tersedia bagi para pengguna yang memiliki kebutuhan serupa. Berbicara mengenai software sebagai bagian dari sistem informasi manajemen
tentunya
tidak
terlepas
dari
berbagai
kendala
dan
permasalahan di dalamnya. Aktivitas yang biasa dilakukan dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh perangkat lunak (software) ialah
rekayasa
perangkat
lunak
atau
Software
Engineering
dan
pengembangan perangkat lunak atau Software Development tersebut
II.2 Software / Perangkat Lunak Merupakan kumpulan program komputer dan terkait data yang yang menyediakan instruksi untuk menceritakan komputer apa yang harus dilakukan dan bagaimana melakukannya. Perangkat Lunak mengacu pada 3
satu atau lebih program komputer dan data dalam penyimpanan komputer untuk beberapa tujuan. Dengan kata lain, perangkat lunak adalah seperangkat program, prosedur, algoritma dan dokumentasi-nya berkaitan dengan pengoperasian sistem pengolahan data. Menurut O’Brian(2007) Perangkat lunak/ software adalah istilah umum
untuk
berbagai
jenis
program
yang
digunakan
untuk
mengoperasikan dan memanipulasi komputer dan perangkat mereka perangkat. Salah satu cara umum untuk menggambarkan perangkat keras dan perangkat lunak adalah untuk mengatakan perangkat lunak yang dapat dianggap sebagai bagian variabel dari sebuah komputer dan perangkat keras sebagai invariable bagian. Ada banyak jenis dan kategori dari perangkat lunak.
Gambar 1. Gambaran umum perangkat lunak komputer(O'Brian 2007)
II.3 Rekayasa Perangkat Lunak Rekayasa
Perangkat
lunak
didefinisikan
sebagai
penerapan
pengetahuan keilmuan secara praktis dalam perancangan dan pengembangan program dan dokumentasi terkait yang diperlukan untuk mengembangkan, mengoperasikan dan memelihara program-program tersebut. Kegiatan yang dilakukan dalam rekayasa perangkat lunak diantaranya ialah: pengembangan 4
perangkat lunak (software development), manajemen proyek (project management), metrik perangkat lunak (software metric), pemeliharaan perangkat lunak (software maintenance) ,jaminan kualitas perangkat lunak (software quality assurance,. manajemen konfigurasi perangkat lunak (software configuration management), II.4
Pengembangan Perangkat Lunak Dalam penerapan suatu software yang selalu up-to-date terhadap kebutuhan suatu bisnis atau kegiatan tertentu maka memerlukan suatu proses perangkat lunak (software process) dan metodologi perangkat lunak (software methodology) yang berguna dalam pengembangan software itu sendiri, dimana hal tersebut memiliki fungsi utama, yaitu: •
Menentukan tahap-tahap yang diperlukan untuk pengembangan perangkat lunak.
•
Menentukan urutan pelaksanaan dari tahap-tahap tersebut dalam rangka pengembangan perangkat lunak.
•
Menentukan kriteria transisi/perpindahan dari satu tahap ke tahap berikutnya.
Mengenai proses pengembangan perangkat lunak teresebut terdiri atas beberapa model, yaitu: a. Code and Fix Model ini terdiri atas tahapan Code (Pemrograman) dan Fix (Perbaikan/ Pemeliharaan) yang memiliki kriteria transisi berupa Code (Program), dan model proses ini merupakan proses pengembangan perangkat lunak pada awal era pengolahan data yang memiliki ciri menggunakan 3GL atau lebih rendah dan biaya pemeliharaan yang besar. b. System Development Life Cycle (SDLC) Tahapan pada model ini diawali dengan investigasi, analisa, perancangan, pengkodean, pengoperasian, dan pemeliharaan. Pada model ini memiliki kriteria transisi dokumentasi sehingga sering dikenal sebagai “Document Driven Software Process”. Perlu diketahui model SDLC ini 5
merupakan perbaikan dari model sebelumnya yaitu code and fix, dan sampai saat ini merupakan salah satu proses perangkat lunak yang paling banyak digunakan.
Gambar 2. SDLC- System Development Life Cycle (O'Brian 2007)
c. Prototyping Tahapan pada model ini ialah identifikasi kebutuhan awal, prototyping, penggunaan dan evaluasi prototipe (feedback), revisi prototyping, penerimaan/persetujuan end user, implementasi sistem, operasionalisasi dan pemeliharaan. Kemudian kriteria transisi yang digunakan adalah code (program) sehingga sering dikenal sebagai “Code Driven Software Process”. Model prototyping merupakan salah satu proses perangkat lunak yang mulai banyak digunakan saat ini. Model ini banyak 6
memanfaatkan 4GL dan Application Generator. Bila dibandingkan dengan SDLC, model prototyping memiliki produktivitas lebih baik namun kelengkapan fungsi dari sistem dan keterpaduan (integrasi) sistem kurang baik. d. Spiral Tahapan pada model ini ialah determine, objectives, alternatives, dan constraints. Kriteria transisi yang digunakan adalah dokumen hasil analisa resiko “Risk Driven Software Process”. Model ini merupakan kombinasi SDLC, Prototyping dan Risk Analysis. Digunakan untuk pengembangan
proyek
dengan
skala
besar,
dan
memperhatikan
pengaruh resiko baik dilihat dari segi finansial maupun keamanan (jiwa manusia). e. CASE Computer-aided software engineering (CASE) adalah aplikasi ilmiah dari satu set alat dan metode untuk sebuah perangkat lunak sistem yang dimaksudkan untuk menghasilkan produk perangkat lunak berkualitas tinggi, bebas cacat, dan dipelihara. Hal ini juga mengacu pada metode untuk pengembangan sistem informasi bersama dengan alat otomatis yang dapat digunakan dalam proses pengembangan perangkat lunak
7
BAB III PEMBAHASAN Dalam pembahasan makalah ini akan menjawab mengenai pertanyaan yang diajukan dalam soal TAKE HOME UAT Sistem Informasi Manajemen III.1 Pertanyaan 1.
Jelaskan atribut-atribut dari software yang berkualitas? Apa yang perlu dilakukan dalam pembangunan sistem informasi agar software penunjang sistem informasi yang dibangun tersebut memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan oleh ISO?
2.
Mengapa kita perlu memperhatikan faktor “maintainaibility” dari suatu software? Jelaskan urgensinya!
3.
Apa‐apa saja yang perlu diperhatikan bila organisasi mengambil langkah kebijakan outsourcing dalam pengembangan sistem informasi-nya? Jelaskan!
4.
Kalau anda dipercaya untuk memimpin pembangunan sistem informasi terintegrasi bagi perusahaan di tempat anda bekerja langkah apa saja yang akan anda lakukan? Jelaskan!
III.2 Jawaban 1.
Jelaskan atribut-atribut dari software yang berkualitas? Apa yang perlu dilakukan dalam pembangunan sistem informasi agar software penunjang sistem informasi yang dibangun tersebut memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan oleh ISO? Jawab: Atribut dari suatu software dianggap berkualitas, bisa dilihat dari berbagai
macam
sudut
pandang,
seperti
dari
sudut
pandang
pengembangan perangkat lunak (proses) maupun software yang dihasilkan (product) tersebut, sedangkan berdasarkan ISO 9126 atributatribut software yang berkualitas, yaitu: 8
1.
Functionality : Kemampuan software untuk menjalankan fungsinya sebagaimana kebutuhan sistemnya
2.
Reliability : Kemampuan software untuk dapat tetap tampil sesuai dengan fungsinya ketika digunakan
3.
Usability : Kemampuan software untuk mudah dimengerti, dipelajari, digunakan, dan disukai pengguna
4.
Efficiency : Kemampuan software untuk menampilkan performans relatif terhadap penggunaan sumberdaya
5.
Maintainability : Kemampuan software untuk dimodifikasi (koreksi, adaptasi, perbaikan)
6.
Portability: Kemampuan software untuk ditransfer dari satu lingkungan ke lingkungan lain.
Gambar 3. Kualitas Software berdasarkan ISO 9126
2.
Mengapa kita perlu memperhatikan faktor “maintainaibility” dari suatu software? Jelaskan urgensinya! Jawab : Software
maintainability
diperlukan
karena
adanya
pengembangan yang terus menerus dari software tersebut agar dapat menyesuaikan kebutuhan End User yang selalu berubah sesuai 9
dengan perkembangan kebutuhan pekerjaan. Seperti adanya koreksi atas software tersebut, adaptasi dari software terhadap kebutuhan pekerjaan sehingga berujung kepada perbaikan atas software itu sendiri. Menurut Shach (1999), dari keseluruhan fase kehidupan suatu software, pemeliharaan membutuhkan
biaya terbanyak
sampai dengan sebesar 67% dari keseluruhan fase.
3.
Apa‐apa saja yang perlu diperhatikan bila organisasi mengambil langkah kebijakan outsourcing dalam pengembangan sistem informasi-nya? Jelaskan! Jawab : Outsourcing menurut Roehaety (2011) adalah Penyerahan aktivitas pendukung (non-core activities) terhadap pihak luar yang mempunyai keahlian untuk melakukan aktivitas tersebut, sehingga perusahaan dapat berkonsentrasi pada bisnis intinya. Agar program outsourcing dapat berhasil maka tahapan-tahapan yang harus ditempuh, yaitu: 1. Memilih aktivitas pendukung yang akan di-outsourcing 2. Memilih service company yang tepat 3. Membuat sasaran yang jelas 4. Membuat kriteria kinerja dan sistem insentif 5. Membuat tim operasional 6. Membuat rencana tindakan (Actionplan) 7. Mengalokasikan sumber daya yang memadai 8. Membuat dokumen kontrak sesuai dengan kesepakatan. Out sourcing biasanya dilakukan untuk memperkecil biaya produksi atau untuk memusatkan perhatian kepada hal utama dari perusahaan tersebut. Dalam mengambil kebijakan outsourcing dalam pengembangan sistem informasinya, perusahaan harus mempertimbangkan berbagai hal
termasuk manfaat/kelebihan dan kelemahan outsourcing tersebut.
Adapun manfaat outsourcing, yaitu 10
1.
Lebih berfokus pada masalah-masalah strategi,
2.
Mengurangi duplikasi pekerjaan,
3.
Pengendalian biaya dalam jangka panjang,
4.
Menyederhanakan proses kerja,
5.
Mendorong alokasi sumber daya,
6.
Efisiensi melalui penggabungan keahlian kedua pihak, dan aplikasi teknologi baru yang berkelanjutan.
7.
Modal Ventura - Beberapa negara sesuai modal pemerintah dana venture dengan modal ventura swasta untuk memulai bisnis di negara mereka].
8.
Manfaat Pajak - Negara-negara menawarkan insentif pajak untuk memindahkan operasi manufaktur untuk melawan pajak perusahaan tinggi dalam negara lain.
9.
Skalabilitas - Perusahaan outsourcing biasanya akan siap untuk mengelola peningkatan sementara atau permanen atau penurunan produksi.
10.
Waktu luang -. Individu mungkin ingin untuk melakukan outsourcing pekerjaan mereka dalam rangka untuk mengoptimalkan pekerjaan di waktu senggang mereka
11.
Kewajiban - Organisasi memilih untuk mentransfer kewajiban melekat pada proses bisnis yang spesifik atau layanan yang berada di luar kompetensi inti mereka. Disamping
manfaat atau keuntungan
yang
diberikan
oleh
outsourcing, beberapa kelemahan juga perlu diperhatikan diantaranya: 1.
Double Application : Jika aplikasi yang ada pada outsource tersebut adalah aplikasi yang cukup penting (strategic) maka dapat ditiru oleh pesaingnya yang merupakan klien dari outsourcer yang sama.
2.
Contorolling : Perusahaan akan kehilangan kendali terhadap aplikasi yang di outsource-kan. Jika aplikasinya adalah aplikasi kritikal yang harus ditangani jika terjadi gangguan, perusahaan akan menanggung resiko keterlambatan penanganan jika aplikasi 11
ini di outsource-kan karena kendali ada di outsourcer yang harus dihubungi terlebih dahulu. 3.
Contract power, jika vendor outsourcing menawarkan kontrak dalam jangka waktu yang panjang, dengan biaya mahal dan adanya perjanjian penalti sehingga perusahaan sulit melakukan pemutusan kontrak sehingga perusahaan tidak memiliki pilihan selain menjalankan kontrak sampai selesai.
4.
Kalau anda dipercaya untuk memimpin pembangunan sistem informasi terintegrasi bagi perusahaan di tempat anda bekerja langkah apa saja yang akan anda lakukan? Jelaskan! Jawab : Saya akan menerapkan strategi menggunakan metode System Development Life Cycle (SDLC) model ini terdiri atas tahapan investigasi (identifikasi, seleksi, dan perencanaan sistem), analisa, perancangan, pengkodean, pengoperasian, dan pemeliharaan. Model merupakan
SDLC
ini
perbaikan dari code and fix, dan sampai saat ini
merupakan salah satu proses perangkat lunak yang paling banyak digunakan, dikarenakan memiliki kelebihan , yaitu: •
Menyediakan tahapan yang dapat digunakan sebagai pedoman untuk mengembangkan sistem
•
Mampu memberikan hasil sistem yang lebih baik dikarenakan sistem dirancang secara keseluruhan dan dianalisis sebelum diimplementasikan berbeda halnya pada metode code and fix pembuat sistem akan langsung membuat sistem dan apabila terjadi kekurangan akan langsung memperbaikinya hal ini akan berdampak pada pengembangan sebuah sistem yang tidak efisien dan efektif
•
Pengontrolan di dalam pembuatan sistem dapat dipantau dengan baik
12
Disamping kelebihan-kelebihan tersebut, SDLC juga mempunyai kekurangan, yang diantara adalah : •
Hasil dari SDLC tergantung dari hasil di tahap analisis, sehingga jika terdapat kesalahan analisis, akan terbawa terus.
•
Dibutuhkan waktu yang lama untuk mengembangkannya karena sistem harus dikembangkan sampai selesai semua terlebih dahulu.
Dalam perkembangannya SDLC, terjadi perbaikan terhadap sistem ini dengan penambahan , seperti: Prototyping, Waterfall, Spiral, V Model, Formal Method, Extreme Programming
13
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN IV.1 Kesimpulan Model yang paling baik saat ini ialah model SDLC karena merupakan perbaikan dari model code and fix, dan sampai saat ini model ini sebagai salah satu proses perangkat lunak yang paling banyak digunakan. IV.2 Saran Masih banyak model lain yang dapat dikembangkan selain SDLC,atau bahkan dapat dapat dibuat suatu penelitian lebih spesifik terhadap pencarian model yang lebih baik
14
BAB V DAFTAR PUSTAKA Chr. Jimmy L Gaol. 2008.
Sistem Informasi Manajemen: Pemahaman dan
Aplikasi. Jakarta: Grasindo. McLeod R, Jr dan George P. S. 2007. Management Information Systems 10th ed. Pearson Education, Inc. O’Brien JA, dan Marakas, George M 2007. Management Information Systems :Managing Information Technology in the E-Business Enterprises. 10th Edition, Irwin Inc. Boston, 2007.
15