TUGAS AKHIR – RI 141501
DESAIN INTERIOR KANTOR PT. INSASTAMA DENGAN KONSEP INDUSTRIAL MODERN
NIKITA BUNGA PRATIWI 3412100098
DOSEN PEMBIMBING Ir. Budiono, M.Sn. Dr. Mahendra Wardhana, S.T., M.T.
JURUSAN DESAIN INTERIOR Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2017
FINAL PROJECT – RI 141501
INTERIOR DESIGN OF PT.INSASTAMA OFFICE WITH INDUSTRIAL MODERN CONCEPT
NIKITA BUNGA PRATIWI 3412100098
SUPERVISOR LECTURER Ir. Budiono, M.Sn. Dr. Mahendra Wardhana, S.T., M.T.
INTERIOR DESIGN DEPARTMENT Faculty of Civil Engineering and Planning Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2017
DESAIN INTERIOR KANTOR PT.INSASTAMA DENGAN KONSEP INDUSTRIAL MODERN Nama Mahasiswa NRP Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
: : : :
Nikita Bunga Pratiwi 3412100098 Ir. Budiono, M.Sn. Dr. Mahendra Wardhana, S.T., M.T.
ABSTRAK Dalam menghadapi persaingan era global, perusahaan di Indonesia harus menyusun strategi yang tepat agar memiliki keunggulan daya saing. Salah satu usaha tersebut adalah melakukan pembangunan gedung perkantoran pada area Central Business District di kota-kota besar. PT. Insastama, merupakan sebuah perusahaan industri yang memproduksi mur dan baut, serta produk metal lainnya. Perusahaan tersebut ingin mengembangkan bisnis perusahaan dengan membuka kantor cabang produknya ke wilayah Jakarta. Karena PT. Insastama membuka kantor cabang di lokasi yang baru, maka dari itu diperlukan upaya dalam pengenalan branding perusahaan agar dapat meningkatkan daya tarik konsumen. Selain branding melalui website dan sosial media lainnya, branding perusahaan juga dapat dilakukan dengan cara membuat desain interior yang menarik pada kantor. Selain memperhatikan segi kenyamanan untuk konsumen juga staff, juga terdapat penambahan fasilitas kantor yang dapat menunjang dan mempermudah pemenuhan kebutuhan konsumen. Perencanaan desain interior kantor PT. Insastama ini berdasarkan hasil analisa permasalahan, observasi, studi literatur, studi banding, wawancara dan pembagian kuisioner terhadap responden. Berdasarkan metodologi tersebut, hasil yang diperoleh adalah konsep desain interior kantor PT. Insastama dengan perpaduan langgam industrial dengan langgam modern, namun konsep tersebut tidak menghilangkan karakteristik dari PT. Insastama. Produk mur dan baut erat kaitannya dengan langgam Industrial, sedangkan langgam modern yang bersih, dan fokus pada fungsi cocok jika diterapkan pada gedung perkantoran. Dengan beberapa konsep diatas, kemudian disusun sebuah perencanaan yakni desain interior kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern. Konsep ini dibuat agar PT. Insastama semakin dikenal oleh masyarakat secara luas, sehingga produk-produk nya semakin dikenal dan sesuai dengan selera serta kebutuhan konsumen. Kata kunci : desain interior ; industrial ; kantor ; modern ; pembangunan
|i
( Halaman ini sengaja dikosongkan )
| ii
INTERIOR DESIGN OFFICE PT.INSASTAMA THE CONCEPT OF MODERN INDUSTRIAL Name NRP Supervisor I Supervisor II
: Nikita Bunga Pratiwi : 3412100098 : Ir. Budiono, M.Sn. : Dr. Mahendra Ward, S.T., M.T.
ABSTRACT In this era of global competition, the companies in Indonesia must develop the right strategy to get competitive advantage. One of the company’s effort is to build the office buildings in the Central Business District area in major cities. PT. Insastama is an industrial company that manufactures nuts and bolts, and other metal products. This company wanted to develop company's business by opening a branch office products in Jakarta. Since PT. Insastama opened a branch office in the new location, then it is necessary to introduce corporate branding in order to increase consumer appeal. Aside of branding through social websites and other media, company branding can also be accomplished by creating an attractive interior design at the office. In addition to consider the convenience for consumers and staff, there is also the addition of office facilities that can support and facilitate the needs of consumers. Planning interior design office of PT. Insastama are based on the results of the problem analysis, observation, literature study, comparative studies, interviews and the distribution of questionnaires to the respondents. Based on this method, the results are interior design concept of PT. Insastama with mixture of industrial style and modern style, but the concept does not eliminate the characteristics of PT. Insastama. Nuts and bolts products closely related to Industrial style, while the modern style are clean and focus on functionality suitable when applied to office buildings. With some of the above concept then organized a planning that is the interior design office of PT. Insastama with Industrial Modern concept. This concept was made for PT. Insastama to increasingly recognized by the public, so the products are increasingly recognized and in accordance with the tastes and needs of consumers.
Keywords: interior design ; industrial ; office ; modern ; buildings
| iii
( Halaman ini sengaja dikosongkan )
| iv
KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kesempatan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan Konsep Industrial Modern”. Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan mata kuliah Tugas Akhir, Jurusan Desain Interior, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya. Selama proses penyusunan laporan ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak sehingga pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada : 1. Mama, papa, adik-adik dan seluruh keluarga besar yang telah memberikan doa, dukungan, perhatian dan kasih sayang hingga saat ini. 2. Dr. Mahendra Wardhana, ST., MT. selaku dosen pembimbing II, dosen wali dan Ketua Jurusan Desain Interior, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya. 3. Ir. Budiono M.Sn., sebagai dosen pembimbing I yang telah banyak memberikan ilmu, bimbingan, kritik dan saran bagi penulis. 4. Ir. R. Adi Wardoyo, M.MT,. dan Anggra Ayu Rucitra S.T., M.MT., selaku dosen penguji mata kuliah Tugas Akhir. 5. Seluruh pimpinan dan staff PT. Insastama yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan survey dan menjadikan kantor sebagai objek desain. 6.
Sahabat-sahabat penulis yaitu Marsha, Yunita, Erviana, Anisa yang selalu memberikan dukungan dan semangat.
7.
Teman-teman dekat seperjuangan selama kuliah, Dinda, Widyasi, Maura dan Riza yang selalu bersama selama masa-masa Tugas Akhir dan seluruh
8.
Teman-teman SMA, Inge, Ely, Rezandy, Firda, Dessy, Cindhy dan Kharisma.
9.
Teman-teman eksklusif 115 yang telah membantu dan saling mendukung.
10. Semua pihak yang belum dapat disebutkan yang telah membantu dan mendoakan. Diharapkan dengan adanya laporan hasil desain interior ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi dan referensi bagi semua pihak. Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan pada laporan Tugas Akhir ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak. Surabaya, Januari 2017
Penulis |v
( Halaman ini sengaja dikosongkan )
| vi
DAFTAR ISI Abstrak ....................................................................................................... ..... ........i Abstract ....................................................................................................... .... ......iii Kata Pengantar …....................................................................................................v Daftar Isi ...............................................................................................................vii Daftar Tabel ..........................................................................................................xv Daftar Gambar .................................................................................................. ......xi Daftar Bagan ..................................................................................................... .xvii Daftar Diagram ....................................................................................................xix Daftar Lampiran ...................................................................................................xxi BAB I – PENDAHULUAN ........................................................................... .......1 1.1. Latar Belakang ......................................................................................... .......1 1.1.1. Pemilihan Lokasi di Jakarta ............................................................. .......1 1.1.2. Penilaian Masyarakat terhadap sebuah kantor ................................ .......2 1.2. Tema dan Judul ........................................................................................ .......3 1.2.1 Latar Belakang Tema....................................................................... .......3 1.2.2 Definisi Judul .................................................................................. .......4 1.3. Tujuan dan Manfaat .........................................................................................5 1.3.1. Tujuan .............................................................................................. .......5 1.3.2. Manfaat ............................................................................................ .......6 1.4. Permasalahan ...... ..................................................................................... .......6 1.4.1. Identifikasi Masalah ........................................................................ .......6 1.4.2. Batasan Masalah .............................................................................. .......7 1.4.3. Rumusan Masalah ........................................................................... .......7 1.5. Sistematika Laporan ................................................................................. .......7 BAB II – STUDI PUSTAKA, EKSISTING DAN PEMBANDING........... .......9 2.1 Studi Pustaka ............................................................................................. .......9 2.1.1 Desain Interior ................................................................................ .......9 2.1.2 Kantor ............................................................................................. .....10 2.1.2.1 Pengertian Kantor ............................................................... .....10 2.1.2.2 Aktivitas Kerja Kantor ........................................................ .....10
| vii
2.1.2.3 Sarana dan Fasilitas Kantor ................................................ .....11 2.1.2.4 Prinsip dan Pertimbangan Perancangan Kantor ................... .....12 2.1.2.5 Macam-Macam Tata Ruang Kantor ....................................... ...12 2.1.2.6 Ruangan Kerja Kantor ........................................................... ...15 2.1.2.7 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tata Ruang Kantor ....... ...17 2.1.2.8 Ciri-Ciri Kantor Yang Menyenangkan ................................. ...18 2.1.2.9 Jenis-jenis Perlengkapan Kantor ............................................ ...19 2.1.2.10 Ciri-Ciri Kantor Modern ..................................................... ...23 2.1.3 Warna .............................................................................................. .....24 2.1.3.1 Pengertian Warna ................................................................ .....24 2.1.3.2 Warna dalam Proses Berkomunikasi ................................... .....25 2.1.3.3 Psikologi Warna ................................................................. .....25 2.1.3.4 Warna untuk Kantor ............................................................. .....28 2.1.4 Langgam Desain Industrial ............................................................. .....31 2.1.4.1 Pengertian Langgam Desain Industrial ................................ .....31 2.1.4.2 Material pada Langgam Desain Industrial ........................... .....32 2.1.4.3 Warna pada Langgam Desain Industrial .............................. .....33 2.1.4.4 Dekorasi pada Langgam Desain Industrial .......................... .....33 2.1.4.5 Pencahayaan pada Langgam Desain Industrial .................... .....34 2.1.5 Langgam Desain Modern ................................................................ .....35 2.1.5.1 Definisi Modern .................................................................. .....35 2.1.5.2 Pengertian Langgam Desain Modern ................................... .....35 2.1.5.3 Sejarah Langgam Desain Modern ........................................ .....36 2.1.5.4 Arsitektur Modern ................................................................ .....36 2.1.5.5 Desain Interior Modern ........................................................ .....38 2.1.6 Antropometri ................................................................................... .....42 2.1.6.1 Resepsionis .......................................................................... .....42 2.1.6.2 Ruang Tunggu ...................................................................... .....43 2.1.6.3 Ruang Kantor ....................................................................... .....45 2.1.6.4 Ruang Meeting .................................................................... .....48 2.1.6.5 Pantry dan Minibar .............................................................. .....50
| viii
2.1.6.6 Showroom............................................................................ .....51 2.2 Studi Eksisting .......................................................................................... .....52 2.2.1 Identitas Perusahaan ........................................................................ .....52 2.2.2 Sejarah PT. Insastama ...........................................................................52 2.2.3 Makna Logo PT. Insastama ..................................................................54 2.2.4 Visi dan Misi PT. Insastama .................................................................55 2.2.5 Struktur Organisasi PT. Insastama ........................................................55 2.3 Studi Pembanding ...........................................................................................56 BAB III – METODOLOGI DESAIN .......................................................... .....61 3.1 Diagram Metode Desain ........................................................................... .....61 3.2 Objek Penelitian ........................................................................................ .....62 3.3 Tahap Pengumpulan Data ......................................................................... .....62 3.4 Tahap Analisa Data ................................................................................... .....66 BAB IV – DATA DAN ANALISA ......................................................................69 4.1 Data ........................................................................................................... .....69 4.2 Analisa Data .............................................................................................. .....71 4.2.1 Data Eksisting .................................................................................. .....71 4.2.1 Data Observasi ................................................................................. .....72 4.2.2 Data Hasil Interview / Wawancara .........................................................81 4.2.3 Data Kuisioner .......................................................................................83 BAB V – KONSEP DESAIN ....................................................................... ...107 5.1 Objek Desain ............................................................................................. ...107 5.2 Konsep Awal ............................................................................................. ...107 5.3 Tema ......................................................................................................... ...108 5.3.1 Latar Belakang Tema ....................................................................... ...108 5.3.2 Definisi dan Karakteristik Tema ...................................................... ...109 5.4 Konsep Desain .......................................................................................... ...110 5.4.1 Konsep Makro .................................................................................. ...110 5.4.1.1 Bentuk .................................................................................. ...110 5.4.1.2 Fasilitas e-KiosK ................................................................. ...111
| ix
5.4.2 Konsep Mikro .................................................................................... ...112 5.4.2.1 Dinding ................................................................................ ...112 5.4.2.2 Lantai ................................................................................... ...114 5.4.2.3 Plafon ................................................................................... ...116 5.4.2.4 Furnitur ................................................................................ ...116 5.4.2.5 Elemen Estetis ...................................................................... ...117 5.4.2.6 Pencahayaan ......................................................................... ...119 5.4.2.7 Penghawaan ......................................................................... ...120 BAB VI – PROSES DAN HASIL DESAIN ................................................ ...123 6.1 Alternatif Layout ....................................................................................... ...123 6.1.1 Alternatif Layout 1 ............................................................................ ...124 6.1.2 Alternatif Layout 2 ............................................................................ ...125 6.1.3 Alternatif Layout 3 ............................................................................ ...126 6.1.4 Layout Terpilih .................................................................................. ...127 6.2 Pengembangan Layout Terpilih.................................................................. ...128 6.2.1 Area Terpilih 1 : Lobby ..................................................................... ...128 6.2.2 Area Terpilih 2 : Showroom dan Ruang Bagian Operasional ........... ...132 6.2.3 Area Terpilih 3 : R. Tunggu Direktur dan R. Presiden Direktur ....... ...137 6.3 Pengembangan Desain dan Gagasan Ide .................................................... ...140 6.4 Hasil Desain ............................................................................................... ...141 6.4.1 Area Terpilih 1 : Lobby ..................................................................... ...141 6.4.2 Area Terpilih 2 : Showroom dan Ruang Bagian Operasional ........... ...144 6.4.3 Area Terpilih 3 : R. Tunggu Direktur dan R. Presiden Direktur ....... ...148 BAB VII – KESIMPULAN DAN SARAN ................................................. ...151 Daftar Pustaka .....................................................................................................153 Lampiran . ......................................................................................................... ...157 Biografi Penulis ...................................................................................................215
|x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
Tata Ruang Kantor Terpisah ................................................... .....13
Gambar 2.2
Tata Ruang Kantor Terbuka .................................................... .....14
Gambar 2.3
Macam-macam Ruang Kerja ................................................... .....15
Gambar 2.4
Macam-macam Ruang Pertemuan ........................................... .....16
Gambar 2.5
Macam-macam Ruang Pendukung .......................................... .....16
Gambar 2.6
Palet Warna ............................................................................. .....24
Gambar 2.7
Desain Interior berlanggam Industrial ...................................... .....31
Gambar 2.8
Material pada Langgam Desain Industrial .............................. .....32
Gambar 2.9
Penerapan Warna Utama pada Langgam Desain Industrial .... .....32
Gambar 2.10 Dekorasi pada Langgam Desain Industrial .............................. .....33 Gambar 2.11 Desain Lampu pada Langgam Industrial ................................. .....34 Gambar 2.12 Desain Rumah Modern ............................................................ .....35 Gambar 2.13 Material pada Langgam Desain Modern .................................. .....38 Gambar 2.14 Penerapan Palet Warna pada Langgam Desain Modern .......... .....39 Gambar 2.15 Desain Furniture pada Langgam Modern ................................. .....41 Gambar 2.16 Desain Elemen Estetis pada Langgam Modern ........................ .....41 Gambar 2.17 Studi Antropometri Meja Resepsionis ..................................... .....42 Gambar 2.18 Studi Antropometri Tinggi Konter / Meja Resepsionis ........... .....42 Gambar 2.19 Studi Antropometri Peletakkan Logo Perusahaan ................... .....43 Gambar 2.20 Studi Antropometri A pada Ruang Tunggu dan Lounge ......... .....43 Gambar 2.21 Studi Antropometri B pada Ruang Tunggu dan Lounge ......... .....44 Gambar 2.22 Studi Antropometri C pada Ruang Tunggu dan Lounge .......... .....44 Gambar 2.23 Studi Antropometri Kursi pada Ruang Kantor-1 ..................... .....45 Gambar 2.24 Studi Antropometri Kursi pada Ruang Kantor-2 ..................... .....46 Gambar 2.25 Studi Antropometri Ruang Staff .............................................. .....46 Gambar 2.26 Studi Antropometri Rak Penyimpanan Arsip ........................... .....47 Gambar 2.27 Studi Antropometri Ruang Direktur ........................................ .....48 Gambar 2.28 Studi Antropometri Ruang Meeting Skala Kecil ..................... .....48 Gambar 2.29 Studi Antropometri Ruang Meeting Skala Besar .................... .....49
| xi
Gambar 2.30 Studi Antropometri Pantry dan Mini Bar ................................. .....50 Gambar 2.31 Studi Antropometri Showroom ................................................ .....51 Gambar 2.32 Studi Antropometri Tempat Peletakan Barang yang umum .... .....51 Gambar 2.33 Logo PT. Insastama ................................................................. .....52 Gambar 2.34 Kantor Pusat PT. Insastama ..................................................... .....53 Gambar 2.35 Pabrik PT. Insastama ............................................................... .....53 Gambar 2.35 Produk PT. Insastama .............................................................. .....54 Gambar 2.36 Makna Logo PT. Insastama ..................................................... .....54 Gambar 4.1
Denah Lokasi Baru Kantor PT.Insastama ................................ .....71
Gambar 4.2
Foto Lokasi Eksisting Baru Kantor PT.Insastama ................... .....71
Gambar 4.3
Bentuk Fasad Bangunan Kantor PT.Insastama ........................ .....72
Gambar 4.4
Area Resepsionis Kantor PT.Insastama ................................... .....72
Gambar 4.5
Ruang Staff Kantor PT.Insastama ............................................ .....73
Gambar 4.6
Ruang Direktur Kantor PT.Insastama ...................................... .....73
Gambar 4.7
Interior Ruang Meeting Kantor PT.Insastama ......................... .....74
Gambar 4.8
Area Masuk Kantor PT.Insastama ........................................... .....78
Gambar 5.1
Desain e-KiosK ......................................................................... ...111
Gambar 5.2
Cara Penggunaan e-KiosK oleh pengunjung ............................ ...112
Gambar 5.3
Penerapan dinding pada konsep desain..................................... ...112
Gambar 5.4
Penggunaan warna cat pada dinding ......................................... ...112
Gambar 5.5
Penerapan dinding kedap suara pada ruang meeting ................ ...113
Gambar 5.6
Penerapan lantai semen concrete pada konsep desain .............. ...114
Gambar 5.7
Penerapan lantai karpet pada konsep desain ............................. ...114
Gambar 5.8
Penerapan lantai parket pada konsep desain ............................. ...114
Gambar 5.9
Motif lantai parket yang akan diterapkan pada konsep desain . ...115
Gambar 5.10 Penerapan lantai keramik pada konsep desain .......................... ...115 Gambar 5.11 Penerapan plafon ekspose pada konsep desain ......................... ...116 Gambar 5.12 Penerapan furnitur pada konsep desain..................................... ...117 Gambar 5.13 Jenis vitrin yang akan digunakan pada desain showroom ........ ...117 Gambar 5.14 Elemen estetis berupa typography pada dinding ...................... ...117 Gambar 5.15 Elemen estetis berupa pigora pada dinding .............................. ...117
| xii
Gambar 5.16 Elemen estetis lampu dinding terbuat dari pipa ....................... ...118 Gambar 5.17 Elemen estetis terbuat dari mur dan baut ................................. ...118 Gambar 5.18 Elemen estetis berupa metal figure........................................... ...118 Gambar 5.19 Pencahayaan Alami pada kantor .............................................. ...119 Gambar 5.20 Penerapan Lampu LED jenis tube pada konsep desain ............ ...119 Gambar 5.21 Penerapan Lampu Pijar pada konsep desain ............................ ...120 Gambar 5.22 Penerapan Penghawaan Buatan pada kantor ............................ ...120 Gambar 6.1
Alternatif Layout 1 .................................................................. ...124
Gambar 6.2
Alternatif Layout 2 .................................................................. ...125
Gambar 6.3
Alternatif Layout 3 .................................................................. ...126
Gambar 6.4
Layout Terpilih ........................................................................ ...127
Gambar 6.5
Layout Area Terpilih 1 ............................................................. ...128
Gambar 6.6
Pembagian Zoning Area Terpilih 1 .......................................... ...129
Gambar 6.7
Alur Masuk dan Keluar pada Area Terpilih 1 .......................... ...129
Gambar 6.8
Fasilitas pada Lobby ................................................................ ...130
Gambar 6.9
Jarak jangkauan pandang pengawasan pada Area Terpilih 1 .. ...131
Gambar 6.10 Sistem ME pada Area Terpilih 1 ............................................. ...131 Gambar 6.11 Layout Area Terpilih 2 ............................................................. ...132 Gambar 6.12 Pembagian Zoning Area Terpilih 2 .......................................... ...133 Gambar 6.13 Alur Masuk dan Keluar pada Area Terpilih 2 .......................... ...133 Gambar 6.14 Fasilitas pada Showroom ......................................................... ...135 Gambar 6.15 Fasilitas pada Ruang Bagian Operasional ............................... ...135 Gambar 6.16 Jarak jangkauan pandang pengawasan pada Area Terpilih 2 .. ...136 Gambar 6.17 Sistem ME pada Area Terpilih 2 ............................................. ...136 Gambar 6.18 Layout Area Terpilih 3 ............................................................. ...137 Gambar 6.19 Pembagian Zoning Area Terpilih 3 .......................................... ...137 Gambar 6.20 Alur Masuk dan Keluar pada Area Terpilih 3 .......................... ...138 Gambar 6.21 Fasilitas pada Ruang Tunggu Direktur ..................................... ...138 Gambar 6.22 Fasilitas pada Ruang Presiden Direktur .................................. ...138 Gambar 6.23 Jarak jangkauan pandang pengawasan pada Area Terpilih 3. .. ...139 Gambar 6.24 Sistem ME pada Area Terpilih 3 ............................................. ...139
| xiii
Gambar 6.25 Sketsa Area Lobby ................................................................... ...140 Gambar 6.26 Sketsa Area Manager Operasional ............................................ ...140 Gambar 6.27 Sketsa Ruang Meeting ............................................................. ...140 Gambar 6.28 Sudut Tampak View 1, Area Respsionis dan Security ............ ...141 Gambar 6.29 Visualisasi Tampak View 1, Area Respsionis dan Security .... ...141 Gambar 6.30 Sudut Tampak View 2, Fasilitas E-KiosK ............................... ...142 Gambar 6.31 Visualisasi Tampak View 1, Fasilitas E-KiosK ........................ ...142 Gambar 6.32 Sudut Tampak View 3, Area Tunggu ...................................... ...143 Gambar 6.33 Visualisasi Tampak View 3, Area Tunggu ............................... ...143 Gambar 6.34 Sudut Tampak View 1, Area Showroom .................................. ...144 Gambar 6.35 Visualisasi Tampak View 1, Area Showroom .......................... ...144 Gambar 6.36 Sudut Tampak View 2, Area Showroom .................................. ...145 Gambar 6.37 Visualisasi Tampak View 2, Area Showroom .......................... ...145 Gambar 6.38 Sudut Tampak View 1, Ruang Bagian Operasional ................. ...146 Gambar 6.39 Visualisasi Tampak View 1, Ruang Bagian Operasional ......... ...146 Gambar 6.40 Sudut Tampak View 2, Ruang Bagian Operasional ................. ...147 Gambar 6.41 Visualisasi Tampak View 2, Ruang Bagian Operasional ......... ...147 Gambar 6.42 Sudut Tampak View 1, Ruang Tunggu Direktur ...................... ...148 Gambar 6.43 Visualisasi Tampak View 1, Ruang Tunggu Direktur .............. ...148 Gambar 6.44 Sudut Tampak View 1, Ruang Presiden Direktur ..................... ...149 Gambar 6.45 Visualisasi Tampak View 1, Ruang Presiden Direktur ............ ...149 Gambar 6.46 Sudut Tampak View 2, Ruang Presiden Direktur ..................... ...150 Gambar 6.47 Visualisasi Tampak View 2, Ruang Presiden Direktur ............ ...150
| xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1
Jenis Meja Kantor berdasarkan ukuran dan fungsi .................... .....21
Tabel 2.2
Tabel Simbolisme warna dalam pandangan psikologi ............... .....26
Tabel 2.3
Dampak Aplikasi Warna Modern pada Kantor .......................... .....39
Tabel 2.4
Tabel Antropometri B pada Ruang Tunggu dan Lounge ........... .....44
Tabel 2.5
Tabel Antropometri C pada Ruang Tunggu dan Lounge ........... .....45
Tabel 2.6
Tabel Antropometri Ruang Staff ................................................ .....46
Tabel 2.7
Tabel Antropometri Rak Penyimpanan Arsip pada Ruang Staff .....47
Tabel 2.8
Tabel Antropometri Ruang Direktur........................................... .....48
Tabel 2.9
Tabel Antropometri Ruang Meeting Skala Kecil ....................... .....49
Tabel 2.10
Tabel Studi Antropometri Ruang Meeting Skala Besar ............. .....49
Tabel 2.11
Tabel Studi Antropometri Pantry dan Mini Bar ......................... .....50
Tabel 2.12
Studi Pembanding pada beberapa kantor .................................... .....56
Tabel 3.1
Tabel Protokol Wawancara dengan Ibu Sugiowati ..................... .....63
Tabel 3.2
Tabel Umur Responden .............................................................. .....64
Tabel 3.3
Tabel Pekerjaan Responden ........................................................ .....63
Tabel 3.4
Tabel Konten Kuisioner pada Responden .................................. .....65
Tabel 4.1
Variabel Permasalahan, metode dan data yang diterapkan ......... .....69
Tabel 4.2
Tabel Aktivitas Umum Staff dan Pimpinan Kantor.................... .....75
Tabel 4.3
Tabel Aktivitas Umum Pengunjung Kantor ............................... .....75
Tabel 4.4
Tabel Aktivitas Khusus Staff dan Pimpinan Kantor ................... .....76
Tabel 4.5
Tabel Aktivitas Khusus Pengunjung Kantor .............................. .....76
Tabel 4.6
Tabel Kebutuhan Ruang ............................................................. .....77
Tabel 4.7
Jenis Pekerjaan Responden ......................................................... .....97
Tabel 4.8
Total Pendapatan Perbulan Responden....................................... .....97
Tabel 4.9
Jenis Kendaraan yang digunakan ................................................ .....98
Tabel 4.10
Jenis Kelamin Responden ........................................................... .....99
Tabel 4.11
Umur Responden ........................................................................ .....99
Tabel 4.12
Hal yang diperhatikan responden pada sebuah kantor ................ .....99
Tabel 4.13
Tingkat penting desain interior dalam perencanaan kantor ........ ...100
| xv
Tabel 4.14
Warna Utama pada desain interior kantor PT. Insastama ........... ...102
Tabel 4.15
Warna tambahan pada desain interior kantor PT. Insastama ...... ...102
Tabel 4.16
Konsep dinding pada desain interior kantor PT. Insastama ........ ...103
Tabel 4.17
Konsep lantai pada desain interior kantor PT. Insastama ........... ...103
Tabel 4.18
Penerapan desain kursi pada kantor PT. Insastama..................... ...104
Tabel 4.19
Penerapan desain meja pada kantor PT. Insastama ..................... ...105
Tabel 4.20
Penerapan desain hanging lamp pada kantor PT. Insastama ...... ...106
Tabel 5.1
Pengaplikasian Konsep pada Permasalahan ................................ ...121
Tabel 6.1
Weighted Method Value .............................................................. ...123
Tabel 6.2
Hasil Weighted Method Value ..................................................... ...127
| xvi
DAFTAR BAGAN Bagan 2.1
Struktur Organisasi PT.Insatama .............................................. .....55
Bagan 3.1
Diagram Metode Desain ............................................................. .....61
Bagan 4.1
Matriks Hubungan Ruang ........................................................... .....79
Bagan 4.2
Interraction Net kantor PT. Insastama ........................................ .....80
Bagan 4.3
Bubble Diagram 1 ....................................................................... .....79
Bagan 5.1
Skema Objek Desain ................................................................... ...107
Bagan 5.2
Bagan Konsep Desain ................................................................. ...108
Bagan 5.3
Trasformasi Penerapan Bentuk ................................................... ...110
Bagan 6.1
Alur Masuk Pengunjung pada Area Terpilih 1 ........................... ...130
Bagan 6.2
Alur Masuk Pengunjung pada Area Terpilih 2 ........................... ...134
Bagan 6.3
Alur Masuk Staff pada Area Terpilih 2 ...................................... ...134
| xvii
( Halaman ini sengaja dikosongkan )
| xviii
DAFTAR DIAGRAM Diagram 4.1 Diagram Faktor Kenyamanan terhadap Kantor ........................ ...101 Diagram 4.2 Diagram Faktor Ketidak nyamanan terhadap Kantor ............... ...101
| xix
( Halaman ini sengaja dikosongkan )
| xx
DAFTAR LAMPIRAN Daftar Harga Satuan Pengerjaan ..................................................................... ...157 Rencana Anggaran Biaya Ruang Terpilih 2 ................................................... ...161 Rencana Anggaran Biaya Furniture ................................................................ ...163 Denah Lokasi Kantor PT.Insastama ................................................................ ...165 Siteplan Kantor PT.Insastama ......................................................................... ...166 Denah Eksisting Basement .............................................................................. ...167 Denah Eksisting Lantai 1 ................................................................................ ...168 Denah Eksisting Lantai 2,3 dan 4 ................................................................... ...169 Denah Eksisting Rooftop ................................................................................ ...170 Lantai 1 Denah Terpilih .................................................................................. ...171 Lantai 2 Denah Terpilih .................................................................................. ...172 Lantai 3 Denah Terpilih .................................................................................. ...173 Lantai 4 Denah Terpilih .................................................................................. ...174 Denah Furnitur Ruang Terpilih 1 .................................................................... ...175 Rencana Lantai Ruang Terpilih 1 ................................................................... ...176 Rencana ME Ruang Terpilih 1 ........................................................................ ...177 View 1 Ruang Terpilih 1 .................................................................................. ...178 View 2 Ruang Terpilih 1 .................................................................................. ...179 View 3 Ruang Terpilih 1 .................................................................................. ...180 Denah Furnitur Ruang Terpilih 2 .................................................................... ...181 Rencana Lantai Ruang Terpilih 2 ................................................................... ...182 Rencana ME Ruang Terpilih 2 ........................................................................ ...183 View 1 Ruang Terpilih 2 : Showroom ............................................................. ...184 View 2 Ruang Terpilih 2 : Showroom ............................................................. ...185 View 1 Ruang Terpilih 2 : Ruang Bagian Operasional.................................... ...186 View 2 Ruang Terpilih 2 : Ruang Bagian Operasional.................................... ...187 Denah Furnitur Ruang Terpilih 3 .................................................................... ...188 Rencana Lantai Ruang Terpilih 3 ................................................................... ...189 Rencana ME Ruang Terpilih 3 ........................................................................ ...190
| xxi
View 1 Ruang Terpilih 2 : Ruang Tunggu Direktur ......................................... ...191 View 2 Ruang Terpilih 2 : Ruang Tunggu Direktur ......................................... ...192 View 1 Ruang Terpilih 2 : Ruang Presiden Direktur ....................................... ...193 View 2 Ruang Terpilih 2 : Ruang Presiden Direktur ....................................... ...194 Lembar Asistensi Tugas Akhir ......................................................................... ...195 Formulir Revisi Kolokium ............................................................................... ...201 Surat Pernyataan Tidak Plagiat......................................................................... ...213
| xxii
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501 Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Mengingat pesatnya pertumbuhan ekonomi di Indonesia, perusahaan-
perusahaan di Indonesia semakin banyak bermunculan. Dalam menghadapi persaingan era global, maka perusahaan harus menyusun strategi yang tepat agar perusahaan memiliki keunggulan daya saing, salah satunya adalah melakukan pembangunan gedung perkantoran pada area CBD di kota-kota besar Indonesia, seperti Jakarta, Surabaya dan Makassar. Central Business District (CBD) atau Daerah Pusat Kegiatan (DPK) adalah bagian kecil dari kota yang merupakan pusat dari segala kegiatan politik, sosial budaya, ekonomi dan teknologi.[1] Kantor berperan penting bagi perusahaan, karena sebagai wadah kegiatan penunjang pemasaran produk perusahaan tersebut. Selain untuk meningkatkan dan mengembangkan bisnis perusahaan, juga berguna untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan bertujuan untuk mendekatkan perusahaan dengan konsumen. Dengan adanya hal tersebut, tentunya juga harus diiringi dengan peningkatan dalam usaha pemenuhan berbagai ketersediaan sarana prasarana fasilitas pada gedung perkantoran tersebut.
1.1.1 Pemilihan Lokasi di Jakarta Setiap tahunnya angka pembangunan gedung perkantoran milik perusahaan swasta maupun non swasta di kota-kota besar di Indonesia terus bertambah, salah satunya di wilayah Jakarta. Jakarta adalah ibu kota negara Republik Indonesia yang memiliki luas sekitar 661, 52 km² (lautan : 6.977,5 km²), dengan jumlah penduduk sebanyak 10.187.595 jiwa (2011). Jakarta merupakan kota metropolitan terbesar di Asia Tenggara atau urutan kedua di dunia. [2] Sebagai Central Business District, menjadikan Jakarta sebagai pusat bisnis, politik, dan kebudayaan. Jakarta merupakan tempat berdirinya kantor-kantor pusat BUMN, perusahaan swasta, dan perusahaan asing. Jakarta tampaknya akan terus [1] [2]
Teori Konsentris (Burgess, 1925), diambil dari : https://id.wikipedia.org/wiki/Kota DKI Jakarta, diambil dari https://id.wikipedia.org/wiki/Daerah_Khusus_Ibukota_Jakarta
|1
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern
membangun ratusan gedung tinggi baru. Saat ini terdapat 133 bangunan tinggi yang sedang dalam proses konstruksi. Menurut data Colliers International Indonesia, 43 pembangunan di antaranya merupakan gedung perkantoran.[3] Salah satu perusahaan yang ingin mengembangkan pembangunan gedung perkantoran di Jakarta adalah PT. Insastama. PT. Insastama adalah sebuah perusahaan industri yang spesialis memproduksi mur dan baut, serta produk metal lainnya. Selain memiliki pabrik dan kantor pusat yang terletak di Kota Kediri, Jawa Timur, PT. Insastama juga memiliki kantor cabang di Kota Surabaya. Sebagai salah satu perusahaan yang berkembang pesat dan ingin terus mengembangkan usahanya, PT. Insastama membutuhkan tidak hanya satu tempat yang digunakan sebagai wadah kegiatan penunjang pemasaran produknya. Dengan adanya hal tersebut, PT. Insastama ingin memperluas kantor cabang produknya ke wilayah Jakarta. Jakarta merupakan pilihan yang tepat sebagai lokasi yang sangat strategis bagi PT. Insastam. Kantor pemasaran ini nantinya dapat mewadahi berbagai aktifitas pengorganisasian, manajerial, perencanaan, pengolahan dan penyimpanan data, pergudangan, pemasaran, dan fungsi-fungsi perkantoran lainnya. Gedung yang digunakan sebagai perkantoran tersebut harus mencitrakan karakter berbagai kegiatan produksi dan jasa yang menjadi bidang usaha perusahaan ini, yakni yang berhubungan dengan mur, baut, paku dan produk metal lainnya.
1.1.2 Penilaian Masyarakat terhadap Sebuah Kantor Pada persepsi umum masyarakat, kebanyakan dari mereka yang datang ke kantor sebagai pengunjung, mengatakan bahwa mereka merasa bosan dan kurang nyaman saat berada dalam kantor. Hal ini juga dirasakan oleh para pegawai kantoran. Persepsi pegawai mengenai kantor yang merupakan suatu hal menakutkan, karena seluruh tenaga mereka setiap harinya tecurah disana, digunakan untuk bekerja. Selain itu mereka juga merasa bosan saat berada dalam kantor, karena tidak adanya aktifitas lain selain bekerja. Desain kantor yang kurang menarik, serta suasana kantor yang kaku dan menegangkan, semakin membuat para pegawai merasa lelah dan jenuh akan pekerjaan mereka. [3]
Data Colliers International Indonesia, diambil dari http://www.colliers.com/en-gb/indonesia
|2
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501 Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098
Berdasarkan latar belakang inilah, penulis akan mendesain sebuah kantor dengan konsep desain yang fresh dan inovatif, guna meningkatkan daya tarik serta tingkat kenyamanan konsumen dan staff kantor, maka diperlukan suatu desain interior yang menarik dan dapat memberikan citra baru sesuai dengan corporate image perusahaan. Konsep yang akan dipakai pada desain interior kantor PT.Insastama mengusung konsep modern dan industrial, sesuai dengan karakter dan corporate image perusahaan. Desain interior pada kantor PT. Insastama masih dapat dikaji dan ditinjau kembali, serta dapat dikembangkan penataan layout dan desainnya. Kantor ini menarik untuk menjadi bahan kajian interior karena terdapat suatu tantangan baru bagi penulis, dimana mendesain kantor mur dan baut yang sangat maskulin dan industrialis. Dengan adanya pengolahan elemen – elemen desain interior akan berpengaruh besar pada citra PT. Insastama.
1.2
Tema dan Judul
1.2.1 Latar Belakang Tema Berdasarkan hasil kuisioner yang telah dilakukan oleh penulis, sebanyak 53,3% responden memilh ‘Desain interior kantor yang tidak menarik’ sebagai jawaban atas pertanyaan mengapa mereka tidak nyaman saat berada di kantor. Dari hasil kuisioner tersebut, dapat disimpulkan bahwa desain interior kantor yang menarik juga mempengaruhi tingkat kenyamanan konsumen serta staff kantor. Sehingga pada Tugas Akhir Desain Interior Kantor PT. Insastama ini, penulis memilih langgam industrial modern, agar dapat menarik minat dan meningkatkan kenyamanan konsumen serta staff kantor PT. Insastama. Langgam
Industrial
merupakan
konsep
yang
tepat
untuk
dapat
merepresentasikan corporate image dari PT. Insastama. Produk mur, baut dan metal lainnya erat kaitannya dengan langgam Industrial yang maskulin. Sedangkan langgam modern cocok jika diterapkan pada gedung perkantoran yang terletak di kota besar, karena filosofi dari desain interior modern itu sendiri adalah bersih, simpel, dan fokus pada fungsi. Pengelolaan tata ruang yang baik mengikuti
|3
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern
geometri dasar membuat ruangan tampak lebih luas dengan penggunaan material yaitu bahan metal, chrome, maupun kaca. Konsep Industrial Modern nantinya akan menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen yang datang ataupun staff yang bekerja pada perusahaan tersebut. Kedua langgam tersebut akan memberikan kesan fresh dan membuat suasana kantor tidak membosankan. Hal ini sangat baik bagi dampak psikologis dari konsumen serta staff kantor.
1.2.2 Definisi Judul Dari latar belakang diatas, maka judul yang tepat pada Tugas Akhir Desain Interior yang dipilih adalah : “ Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern”. Judul tersebut memiliki definisi sebagai berikut : Desain : Gagasan awal, rancangan, perencanaan pola susunan, kerangka bentuk suatu bangunan, motif bangunan, pola bangunan, corak bangunan.[4] Interior : Bagian dalam gedung atau ruang, tatanan perabot atau hiasan di dalam ruang bagian dalam gedung.[4] Kantor : Menurut Ulbert Silalahi, kantor adalah tempat diselenggarakannya kegiatan atau aktivitas ketatausahaan, yaitu sebuah unit kerja yang terdiri dari ruangan, peralatan dan pekerja nya. [5] PT. Insastama : Sebuah perusahaan nasional yang memproduksi mur dan baut. PT. Insastama merupakan objek eksisting yang akan di rancang oleh Penulis. Dengan : Memakai (menggunakan) ; kata penghubung menyatakan hubungan kata kerja dengan pelengkap atau keterangannya ; kata penghubung untuk menerang kan cara (bagaimana terjadinya atau berlakunya). [6]
[4]
Tim Penyusun Pusat Kamus, 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka. Diambil dari : http://dilihatya.com/3213/pengertian-kantor-menurut-para-ahli-adalah [6] Diambil dari : http://artikata.com/arti-324822-dengan.html [5]
|4
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501 Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098
Konsep : Rancangan ; ide atau pengertian yang diabstrakkan dari peristiwa konkret ; gambaran mental dari objek, proses, atau apa pun yang ada di luar bahasa, yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain. [7] Industrial : Berkaitan dengan industri, atau seni dan produk industri; tentang mereka yang bekerja di tenaga kerja, terutama tenaga kerja manual, dan upah mereka, tugas, dan hak.[8] Modern : Terbaru ; mutakhir ; sikap dan cara berpikir serta cara bertindak sesuai dengan tuntutan zaman. [7] Dari definisi tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa judul “ Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern ” adalah merancang bagian dalam ruangan kantor PT. Insastama dengan menggunakan konsep atau ide yang menggabungkan langgam industrial dengan langgam modern. Dua karakter yang berbeda tersebut di padukan agar terjadi penyesuaian untuk mencapai satu kesatuan ruang yang baik dan menarik.
1.3
Tujuan dan Manfaat
1.3.1 Tujuan Tujuan yang ingin dicapai dalam laporan ini terdiri atas : 1. Dapat menciptakan sebuah desain yang dapat merepresentasikan identitas atau image dari perusahaan. 2. Dapat menemukan dan mengetahui cara untuk meningkatkan daya tarik serta kenyamanan fisik konsumen dan staff selama berada di dalam kantor PT.Insastama. 3. Dapat menciptakan efisiensi penggunaan ruang berupa peletakan layout furniture, alur serta sirkulasi pada luasan kantor yang terbatas.
[7] [8]
Penyusun Pusat Kamus, 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi 3, Jakarta, Balai Pustaka. Diambil dari : http://artikata.com/arti-95333-industrial.html
|5
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern
1.3.2 Manfaat Laporan ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat, yaitu : 1. Bagi pihak mahasiswa : - Sebagai proses pembelajaran dan penciptaan sebuah desain interior pada kantor. - Sebagai bahan referensi, bahan pertimbangan dan tolak ukur keberhasilan dalam merancang interior kantor yang baik dan ergonomis, serta memberikan masukan yang bermanfaat bagi studi interior kantor. 2. Bagi pihak kantor : - Menawarkan alternatif konsep desain kantor yang baru, dengan memberikan suasana berbeda, fresh dan menarik, serta dapat merepresentasikan corporate image dari PT. Insastama - Meningkatkan rating serta nama baik perusahaan di tengah persaingan industri yang semakin kompetitif. - Dengan adanya efisiensi peletakan layout furniture pada kantor yang memiliki luasan terbatas, kantor menjadi terlihat lebih luas dan tertata. - Memberikan solusi dan upaya dalam meningkatkan kenyamanan fisik konsumen dan staff kantor. - Dengan adanya alur serta sirkulasi yang baik, aktifitas konsumen dan staff menjadi lebih mudah dan tidak terganggu.
1.4
Permasalahan
1.4.1 Identifikasi Masalah Dari uraian latar belakang diatas, dapat diidentifikasikan beberapa permasalahan pada kantor, antara lain : 1.
Visualisasi ruangan kantor tidak menggambarkan corporate image.
2.
Konsumen serta staff kantor kebanyakan merasa bosan saat berada dalam kantor.
|6
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501 Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098
3.
Kantor membutuhkan perubahan desain interior, untuk dapat meningkatkan daya tarik konsumen dan staff.
4.
Kantor perlu meningkatkan kenyaman baik secara fisik ataupun non fisik bagi konsumen dan staff kantor.
5.
Perubahan layout eksisting sangat dibutuhkan guna meningkatkan efisiensi penggunaan ruang yang terbatas.
1.4.2 Batasan Masalah Agar tidak menyimpang dari tujuan laporan dan permasalahan menjadi jelas, maka laporan ini perlu pembatas masalah yaitu : 1.
Objek desain adalah kantor PT. Insastama.
2.
Batasan area desain kantor minimal seluas 800m2
3.
Analisa desain meliputi elemen interior.
4.
Desain tidak boleh menghilangkan karakteristik dari perusahaan tersebut.
5.
Desain tidak boleh mengubah fungsi pokok dan struktur bangunan.
1.4.3 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, berikut adalah rumusan masalah dalam laporan yang akan penulis bahas : 1.
Bagaimana menciptakan interior kantor yang dapat mencitrakan corporate image PT. Insastama ?
2.
Bagaimana cara untuk meningkatkan daya tarik konsumen dan staff terhadap kantor ?
3.
Bagaimana cara untuk meningkatkan kenyamanan baik secara fisik ataupun non fisik bagi konsumen dan staff kantor.
4.
Bagaiamana menciptakan efisiensi penggunaan ruang yang terbatas pada kantor PT. Insastama?
1.5
Sistematika Laporan Berikut ini sistematika laporan yang digunakan oleh penulis dalam menyusun laporan :
|7
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern
- BAB I. PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang desain, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan, manfaat, dan sistematika laporan laporan yang akan dilakukan dalam laporan ini. - BAB II. STUDI PUSTAKA, EKSISTING DAN PEMBANDING Bab ini berisi tinjauan-tinjauan pustaka, beserta data eksisting serta pembanding, guna mendukung laporan. Pada bab ini, akan dijadikan sebagai bahan referensi dan bahan pertimbangan dalam melakukan tahapan laporan. - BAB III. METODOLOGI DESAIN Bab ini berisi metode-metode yang digunakan dalam laporan ini. metode ini juga berisikan rencana tahapan laporan yang dilakukan oleh penulis untuk mendapatkan hasil dari laporan. - BAB IV. DATA DAN ANALISA Bab ini berisi hasil data berupa data observasi, data wawancara dan kuisioner. Pada bab ini juga terdapat analisa yang dibahas oleh penulis dari sampel data yang telah terkumpul. - BAB V. KONSEP DESAIN Bab ini berisi konsep desain interior secara keseluruhan, yang sesuai dengan corporate image dari PT. Insastama. Konsep desain tersebut meliputi pemilihan konsep pada elemen interior seperti lantai, furniture, elemen estetis, dinding, plafon, pencahaayan, penghawaan, material, dan warna. - BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini merupakan bab akhir, yang berisi kesimpulan dan saran. Kesimpulan ini disimpulkan dari semua kegiatan yang sudah dilakukan dalam menganalisa dan memberikan konsep pada objek yang dipilih. Sedangkan saran mengenai kelebihan dan kekurangan yang ada pada objek yang diambil. Tujuan saran diberikan agar kegiatan selanjutnya agar lebih baik.
|8
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501 Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098
BAB II STUDI PUSTAKA, EKSISTING DAN PEMBANDING 2.1
Studi Pustaka
2.1.1 Desain Interior Desain interior pada dasarnya terkait dengan hal merencanakan, menata, dan merancang ruang ruang interior didalam sebuah bangunan agar menjadi sebuah tatanan fisik untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia dalam hal penyediaan sarana bernaung dan berlindung. Sebagai perpanjangan dari bagian perencanaan, desain dalam sebuah interior merupakan hal yang penting untuk menciptakan hirarki visual untuk membantu dalam penekanan ruangan yang digunakan untuk ruang membaca. Pengertian desain interior menurut D.K. Ching (2002:46) : “Interior design is the planning, layout and design of the interior space within buildings. These physical settings satisfy our basic need for shelter and protection, they set the stage for and influence the shape of our activities, they nurture our aspirations and express the ideas which accompany our action, they affect our outlook, mood and personality.The purpose of interior design , therefore, is the functional improvement, aesthetic enrichment, and psychological enhancement of interior space”.
Terjemahan : “Desain interior adalah sebuah perencanaan tata letak dan perancangan ruang dalam di dalam bangunan. Keadaan fisiknya memenuhi kebutuhan dasar kita akan naungan dan perlindungan, mempengaruhi bentuk aktivitas dan memenuhi aspirasi kita dan mengekspresikan gagasan yang menyertai tindakan kita, disamping itu sebuah desain interior juga mempengaruhi pandangan, suasana hati dan kepribadian kita. Oleh karena itu tujuan dari perancangan interior adalah pengembangan fungsi, pengayaan estetis dan peningkatan psikologi ruang interior ”. [9]
[9]
Website : http://arsitekturinteriorku.blogspot.co.id/2013/04/pengertian-desain-interior-dan.html
|9
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern
2.1.2 Kantor 2.1.2.1 Pengertian Kantor Kantor, berasal dari bahasa Belanda kantoor, adalah sebutan untuk tempat yang digunakan untuk perniagaan atau perusahaan yang dijalankan secara rutin. Kantor bisa hanya berupa suatu kamar atau ruangan kecil maupun bangunan bertingkat tinggi.
[10]
Menurut Maryati, Kantor merupakan unit organisasi yang
terdiri atas tempat, staf personil dan ketatausahaan, guna membantu pimpinan. [11] Sedangkan menurut Sedarmayanti, kantor adalah tempat dilaksanakannya kegiatan menangani informasi. Proses menangani informasi, mulai dari menerima, mengumpulkan, mengolah, menyimpan, sampai menyalurkan/ mendistribusikan informasi. [12]
2.1.2.2 Aktivitas Kerja Kantor 1.
Perencanaan Perkantoran (Office Planning) - Perencanaan gedung, yang meliputi: letak gedung dan bentuk gedung - Tata suara, tata warna, tata ruang kantor - Ventilasi dan penerangan/cahaya - Metode-metode dan standarisasi pekerjaan kantor - Perlengkapan perabotan kantor dan peralatan kantor - Anggaran (Budgeting) perkantoran
2.
Pengorganisasian Perkantoran (Office Organizing) Pengorganisasian menghubungkan berbagai macam fungsi suatu organisasi serta orang atau pelaksana yang melaksanakan fungsi-fungsi organisasi tsb.
3.
Pengawasan Perkantoran (Office Controling) Objek pengawasan dalam bidang manajemen perkantoran meliputi : 1. Waktu dan kualitas pekerjaan kantor 2. Metode-metode dan standarisasi pekerjaan kantor. 3. Biaya perkantoran, Alat perlengkapan dan perabotan kantor 4. Pelayanan kantor dan pengawasan dokumentasi
[10]
Diambil dari : https://id.wikipedia.org/wiki/Kantor Maryati. 2008 : 8. Manajemen Perkantoran Efektif. Yogyakarta : Unit Penerbit STIM YKPN. [12] Sedamayanti, 2001. Dasar Pengetahuan Tentang Manajemen Perkantoran, Bandung, CV.Mandar Maju. [11]
| 10
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501 Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098
2.1.2.3 Sarana dan Fasilitas Kantor Kantor yang baik adalah kantor yang memiliki sarana dan fasilitas yang lengkap serta mendukung aktivitas kerja staff kantor ataupun aktivitas yang dilakukan oleh konsumen atau pengunjung kantor. Dalam mencapai sarana dan fasilitas kantor yang memenuhi syarat, berikut poin penting yang perlu diperhatikan : a.
Lokasi : Dalam menentukan lokasi pembangunan kantor, terdapat faktorfaktor yang perlu diperhatikan menentukan lokasi kantor, antara lain yaitu faktor lingkungan tetangga, harga, jarak dengan labour market, jalan keluar masuk pegawai, dan faktor keamanan.
b.
Gedung : Dalam mendesain sebuah gedung perkantoran, gedung harus memenuhi beberapa kriteria seperti dapat memberikan fasilitas yang baik, menjamin kesehatan, memiliki kesan yang baik dan fleksibel, serta juga mempertimbangkan keseimbangan biaya keuntungan.
c.
Interior : Interior adalah perangkat kantor yang menunjang pelaksanaan kerja dalam ruang kantor adalah: ventilasi, plafon, jendela, penerangan, dan hiasan kantor.
d.
Peralatan : Peralatan perkantoran digolongkan dalam dua kelompok, yaitu: - Perabotan kantor (office furniture), seperti meja, kursi, rak, laci-laci, dsb yang mempunyai peranan penting. - Bekal kantor (office supplies), seperti kertas, pena, tinta, pita mesin tik, penghapus dan peralatan habis pakai lainnya.
e.
Mesin-mesin Kantor Perencanaan kegiatan kantor harus pula dirumuskan, mesin- mesin kantor yang akan digunakan dan tergantung pada prosedur kerja, metode kerja dan kebutuhan kantor. [13]
[13]
http://pengertianadalahdefinisi.blogspot.co.id/2013/08/pengertian-manajemenperkantoran.html
| 11
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern
2.1.2.4 Prinsip dan Pertimbangan Perancangan Kantor Kantor merupakan bangunan komersial, yang oleh sebab itu aspek utama yang harus diperhatikan dan dipenuhi adalah efisiensi. Pada perencanaan maupun perancangan harus dipertimbangkan pengaturan /layout-nya. Faktor pertimbangan dalam perencanaan bangunan kantor dapat diklasifikaskan menjadi tiga kelompok yakni, faktor ekonomi, faktor konstruksi, dan faktor lingkungan ekologi. George Terry membuat batasan bahwa yang dimaksud dengan tata ruang kantor adalah penentuan mengenai kebutuhan-kebutuhan ruang dan pengunaan secara terperinci dari ruang tersebut untuk menyiapkan suatu susunan yang praktis dan faktor- faktor fisik yang dianggap perlu bagi pelaksanaan pekerjaan kantor dengan biaya yang layak. Tujuan umum dari kegiatan penataan ruang kantor adalah : [14] a.
Pekerjaan kantor dapat menempuh jarak sependek mungkin
b.
Rangkaian kegiatan pekerjaan kantor mengalir secara efektif dan efisien
c.
Penggunaan ruangan kantor efektif dan efisien:
d.
Kenyamanan kerja terjamin dan terpelihara:
e.
Menimbulkan kesan baik
f.
Mudah dilakukan perubahan letak jika diperlukan
g.
Mudah dilakukan pengawasan.
2.1.2.5 Macam-Macam Tata Ruang Kantor Menurut Harry L. Wylie dalam bukunya Office Manajement Handbook (1958), membedakan tata ruang menjadi dua macam yaitu tata ruang yang terpisah dan tata ruang yang terbuka. Sedangkan menurut para ahli yang lain tata ruang dibedakan menjadi tiga yaitu tata ruang kantor terbuka, tata ruang kantor tertutup, dan tata ruang kantor gabungan. [14] Berikut penjelasannya : 1.
Tata ruang terpisah, biasa juga disebut tata ruang tertutup, yaitu apabila unit kerja yang satu tetapkan secara terpisah dari unit kerja lainya. Pemisahan dapat berupa kamar-kamar terdiri atau dibuat kamar-kamar dengan penyekat pembuatan misalnya kayu.
[14]
https://oyarchie.wordpress.com/pertimbangan-dalam-sebuah-perencanaan-gedung-kantor-sewa/
| 12
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501 Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098
Gambar 2.1 : Tata Ruang Kantor Terpisah (Sumber : https://www.google.co.id/ )
a. Kebaikan Tata Ruang Terpisah : - Keamanan dan kerahasiaan pekerjaan lebih terjamin, misalnya pekerjaan penanganan uang tunai, dan pekerjaan-pekerjaan rahasia. - Suasana kerja lebih tenang karena tidak terganggu oleh pegawai unit lain. - Kebisingan dapat dikurangi karena terhalang oleh sekat-sekat. - Bagi para pegawai senior / pimpinan tidak merasa kehilangan status, karena ia menempati tempat terpisah dari tempat bawahannya. - Dapat menimbulkan rasa memiliki, karena pegawai yang ada dalam satu ruangan merasa bertanggung jawab atas peralatan kantor yanga ada diruangannya.
b. Kelemahan Tata Ruang Terpisah : - Perlu biaya besar untuk keperluan membuat sekat, lampu-lampu, alat pengatur suhu, pelayanan dan pemeliharaan umum lainnya. - Ruangan tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal. - Pengawasan pegawai sulit dilaksanakan. - Komunikasi antar pegawai, komunikasi antara atasan dan bawahan tidak mudah dilaksanakan. - Fleksibilitas tata ruang rendah ( tidak mudah di adakan perubahan )
| 13
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern
2.
Tata ruang terbuka, yaitu ruangan untuk bekerja tidak dipisah pisahkan tetapi semua aktivitas dilaksanakan pada satu ruangan besar.
Gambar 2.2 : Tata Ruang Kantor Terbuka (Sumber : https://www.google.co.id/ )
a. Kebaikan tata ruang terbuka : - Biaya lebih rendah karena tidak diperlukan biaya pembuatan penyekat, juga terhindar dari tambahan biaya perawatannya. - Bidang-bidang ruangan dapat dimanfaatkan secara maksimal. - Ada fleksibilitas bagi pegawai, bagian/seksi dapat berpindah dengan mudah disesuaikan, sehingga pengawasan pegawai dan komunikasi mudah dilaksanakan - Penggunaan mesin kantor dapat bergantian - Tata ruang mudah diubah - Kerjasama antara atasan dengan bawahan lebih erat.
b. Kelemahan tata ruang terbuka : - Keamanan dan kerahasiaan pekerjaan kurang terjamin misalnya bagi pekerjaan yang berhubungan dengan uang dan yang bersifat rahasia - Kebisingan dan gangguan tempat kerja, karena suara dari bagian ruangan lainya, disamping itu lalu lintas pegawai dan orang luar dapat mengganggu pegawai yang sedang melakukan pekerjaan. - Letak meja kerja yang selalu tetap, dapat menimbulkan rasa bosan dan menurunkan semangat kerja. Disamping itu mengakibatkan rasa kurang bertanggung jawab atas peralatan kantor karena dipakai bersama-sama. - Bagi staf senior dan pimpinan dapat mengakibatkan rasa statusnya kurang, karena ia sehari-hari bersatu dengan bawahannya
| 14
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501 Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098
3.
Tata Ruang Gabungan Kombinasi antara tata ruang terbuka dan tertutup. Untuk tetap menjaga wibawa pimpinan maka dibuatlah satu ruang kerja untuk seorang pimpinan. Adapun para pegawai ditempatkan dalam satu ruang kerja sehingga sistem pengawasan lebih mudah untuk dilakukan.
2.1.2.6 Ruangan Kerja kantor Mengingat beragamnya pekerja dan tugas yang dikerjakan, tidaklah selalu mudah untuk memilih ruang kantor yang cocok. Guna membantu pengambilan keputusan desain ruang kerja, dapat dibedakan tiga jenis ruang kantor [10] : 1.
Ruang Kerja (work space) Ruangan kerja dalam suatu kantor biasanya digunakan untuk melaksanakan
pekerjaan kantor yang lazim, seperti membaca, menulis dan pekerjaan dengan komputer. Ada sembilan jenis generik ruangan kerja, masing-masing mendukung aktivitas-aktivitas yang berbeda.
Gambar 2.3 : Macam-macam Ruang Kerja (Sumber : https: //id.wikipedia.org/wiki/Kantor )
[10]
Diambil dari : https://id.wikipedia.org/wiki/Kantor
| 15
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern
2.
Ruangan Pertemuan (meeting space) Ruangan pertemuan dalam sebuah kantor biasanya digunakan untuk proses
interaktif,
dapat
berupa
percakapan
singkat
atau
pertukaran
pendapat brainstorm intensif. Ada enam jenis generik ruangan pertemuan, masing-masing mendukung aktivitas-aktivitas yang berbeda.
Gambar 2.4 : Macam-macam Ruang Pertemuan (Sumber : https: //id.wikipedia.org/wiki/Kantor )
3.
Ruangan Pendukung (support space) Ruangan pendukung dalam suatu kantor biasanya digunakan untuk aktivitas
sekunder seperti pengarsipan dokumen atau beristirahat. Ada dua belas jenis generik ruangan pendukung, masing-masing mendukung aktivitas-aktivitas yang berbeda.
Gambar 2.5 : Macam-macam Ruang Pendukung (Sumber : https: //id.wikipedia.org/wiki/Kantor )
| 16
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501 Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098
2.1.2.7 Faktor-faktor yang mempengaruhi tata ruang Kantor 1.
Cahaya Cahaya penerangan yang cukup dan memancar dengan tepat akan
menambah efisiensi kerja para pegawai. Karena mereka dapat bekerja dengan lebih cepat, lebih sedikit membuat kesalahan, dan matanya tidak lekas menjadi lelah. Banyak ketidak beresan pekerjaan tatausaha disebabkan oleh penerangan yang buruk, misalnya ruangan terlampau gelap atau pegawai-pegawai harus bekerja dibawah penerangan yang menyilaukan.[15] 2.
Warna Warna merupakan faktor yang penting untuk memperbesar efisiensi kerja
para pegawai. Khususnya warna akan mempengaruhi keadaan jiwa mereka. Dengan memakai warna yang tepat pada dinding ruangan dan alat-alat lainya, kegembiraan dan ketenangan bekerja para pegawai akan terpelihara. Selain itu warna yang tepat juga akan mencegah kesilauan yang mungkin timbul karena cahaya yang berlebihan. 3.
Udara Mengenai faktor udara ini, yang penting sekali ialah suhu udara dan banyak
uap air pada udara itu. Adapun untuk mengatasi suhu udara dapat dilakukan dengan : a. Memasang AC (Air Conditioning) b. Membuat ventilasi udara c. Pakaian kerja dari bahan dingin dan mudah menyerap keringat. 4.
Suara Letakkan ruangan kantor sejauh mungkin dijauhkan dari sumber kebisingan.
Jika perlu digunakan bahan peredam suaru pada langit atau dinding ruangan.
[15]
http://anizalatifadinar08.wordpress.com/2013/04/15/tata-ruang-perkantoran/
| 17
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern
2.1.2.8 Ciri-Ciri Kantor Yang Menyenangkan Suasana kerja yang sehat tak hanya membantu pekerjanya bebas dari stres, tapi juga meningkatkan produktivitas. Dengan kondisi kantor yang sehat, pekerjaan berjam-jam tak akan membuat stres dan tubuh tetap bugar. Berikut ini beberapa
tanda
suasana
kerja
di
kantor
tergolong
sehat
seperti
dikutip Magforwomen, Kamis (2/5/2013) : [16]
1.
Lingkungan bersahabat yang membuat hati bahagia Jika suasana kerja riang dan jenaka maka pekerjaan semuanya menjadi lebih
menyenangkan. Jika bekerja dengan suasana yang serius, maka itu bisa mempengaruhi produktivitas kerja. Jika tak ada perasaan menyesal telah berbagi ide dengan bos atau rekan kerja, ini menunjukkan tempat kerja yang menyenangkan. Berbagi ide akan membantu meningkatkan output dari produktivitas kerja. Bekerja dengan suasana yang menyenangkan bisa membantu mencapai hasil yang lebih baik.
2.
Rapat dengan tujuan Jika menghadiri rapat tanpa tujuan, itu hanya akan membuat orang jengkel.
Ini akan memengaruhi produktivitas kerja. Saat rapat, memiliki tujuan spesifik itu sangat penting karena membantu menciptakan lingkungan kerja yang andal.
3.
Lokasi kerja bersih Bekerja di tempat yang segala sesuatunya tersusun rapi dan bersih juga
membuat kita kerasan. Sebaliknya, bekerja di tempat yang berantakan akan memengaruhi produktivitas kerja. Jika meja berantakan, akan menyebabkan pikiran negatif. Bersihkan lokasi kerja dengan benar agar tercipta lingkungan kerja yang sehat.
[16]
Diambil dari : http://10507276.blog.unikom.ac.id/ciri-ciri-kantor.6m
| 18
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501 Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098
4.
Manajemen lebih baik Manajemen bermain penting. Umumnya konflik di tempat kerja terjadi
karena perbedaan pendapat. Namun, dengan manajemen yang lebih baik, semuanya bisa dalam kendali. Jika memiliki manajemen yang hebat di tempat kerja maka semua konflik internal bisa teratasi. Inilah yang akan menciptakan lingkungan kerja yang sehat.
5.
Kenyamanan kantor Tingkat kenyamanan di kantor memiliki peranan penting. Jika merasa
nyaman di kantor yang semuanya terlihat terorganisir, maka akan terciptalah lingkungan kerja yang sehat di dalamnya.
2.1.2.9 Jenis-jenis Perlengkapan Kantor Berikut jenis-jenis perlengkapan kantor yang sering digunakan pada suatu instansi, diantaranya [17]: 1. Perbekalan Kantor (office suplies) Perbekalan kantor
(office suplies) yaitu benda-benda yang akan habis
pemakaiannya sehari-hari di kantor. Benda ini biasanya digunakan untuk kegiatan tulis menulis dan biasanya tidak tahan lama. Pengertian habis bukan berarti tidak ada bekasnya numun bisa masih ada tapi tidak dapat digunakan kembali. Contoh perbekalan kantor : a) Macam-macam kertas (HVS, Stensil, karton, dorslagh, karbon dll) b) Tinta, lem, karet penghapus, pita mesin tik. c) Paper clip, jepitan kawat, staples.
2. Peralatan Kantor (office appliences) Peralatan kantor (office appliences) adalah segenap alat yang digunakan dalam pekerjaan tata usaha. Misalnya alat-alat bukan mesin, atk. Contoh peralatan kantor yaitu kalender, penggaris, pena/ bolpoin, gunting, cap tanggal (band date), bantalan cap (stamp pad), dan lain-lain.
[17]
Diambil dari : http://anugerahdino.blogspot.com/2014/02/jenis-jenis-perlengkapan-kantor.html
| 19
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern
3. Mesin-mesin Kantor (office machine) Segenap alat yang digunakan untuk menghimpun, mencatat, mengolah bahan-bahan keterangan dalam pekerjaan tata usaha yang bekerja secara maknetik, elektronik dan mekanik. Contoh mesin-mesin kantor adalah sebagai berikut : a) Mesin penghitung (calculating machine) b) Mesin tulis (type writer) c) Mesin pengganda (reproducing machine) d) Mesin label (labeling machine) e) Mesin-mesin komunikasi (pesawat kantor) misalnya telephone, fax, intercom. f) Mesin perekam misalnya tape recorder, dictaphone, transcriber. g) OHP, LCD h) Komputer atau Laptop
4. Perabot Kantor (office furniture) Benda-benda kantor yang umumnya terbuat dari bahan yang kuat seperti kayu atau baja yang digunakan untuk pekerjaan tata usaha. a. Meja kantor Meja kantor yang baik harus memenuhi beberapa persyaratan, diantaranya : - Dari permukaan meja sampai lantai tidak seluruhnya tertutup, bagian bawahnya harus mempunyai kaki-kaki yang cukup terbuka untuk tempat peredaran udara. - Permukaan meja tidak berkilat-kilat agar tidak menyilaikan para pegawai yang memakainya. - Luas meja tidak terlampau berlebihan, karena luas meja yang berlebihan biasanya tidak dipergunakan untuk melaksanakan pekerjaan tapi digunakan untuk fungsi yang lain. - Meja kantor ada beberapa jenis, dilihar dari ukuranya dan fungsinya jenisjenis meja kantor adalah :
| 20
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501 Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098
Tabel 2.1: Jenis Meja Kantor berdasarkan ukuran dan fungsi
Meja besar atau satu biro dengan ukuran p = 121,5 cm, l = 71 – 80 cm, t = 74 cm biasanya digunakan oleh direktur.
Meja sedang atau meja ½ biro dengan ukuran p = 96,5 cm, l = 71 cm, t = 74 cm biasanya digunakan oleh kepala bagian
Meja biasa dengan ukuran p = 120 cm. l = 70 – 72 cm, t = 75 cm meja ini digunakan oleh pegawai biasa
Meja khusus sesuai dengan kegunannya seperti juru TIK, insinyur, desainer, dan lain sebagainya.
Meja rapat sesuai dengan jumlah peserta rapat kegiatan rapat atau pertemuan baik dalam jumlah besar maupun dalam jumlah kecil
(Sumber : http://anugerahdino.blogspot.com/2014/02/jenis-jenis-perlengkapan-kantor.html)
| 21
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern
b. Kursi. Menurut Ralph Barnes kursi kantor yang baik harus memenuhi persyaratan : - Dapat diatur tinggi rendahnya. - Dibuat secara kokoh dan disesuaikan dengan bentuk badan orang. - Mempunyai penyangga belakang. c. Lemari Lemari di kantor dapat dibedakan berdasarkan kegunaanya, macam-macam lemari atau alat penyimpan di kantor antara lain : - Lemari-lemari warkat, lemari ini biasanya digunakan untuk menyimpan warkat atau dokumen yang belum difile atau belum disimpan. - Lemari rak, lemari yang digunakan untuk menyimpan dokumen seperti buku, laporan yang sudah dibundel atau dimasukan dalam odner. - Lemari brandkas (cash box) lemari ini digunakan untuk menyimpan uang atau dokumen-dokumen penting dan surat berharga perusahaan. - Filling cabinet, alat untuk menyimpan dokumen yang telah selesai diproses dan dijadikan sebagai arsip perusahaan.
5. Hiasan Kantor (office ornament) Hiasan kantor adalah benda-benda kantor yang dapat menambah suasana menyenangkan dan
suasana indah di dalam kantor sehingga semangat kerja
pegawai dapat meningkat, dengan adanya hiasan di kantor diharapkan dapat mengurangi stress pegawai. Beberapa contoh hiasan kantor antara lain bunga hidup atau pohon hidup, lukisan, akuarium, lampu hias, dll.
6. Alat Bantu Peraga Alat bantu peraga adalah
alat-alat yang digunakan untuk membantu
kelancaran komunikasi antara penyaji dan pendengar misalnya tape recorder, LCD, televisi dll. Alat ini berguna untuk membantu meningkatkan pemahaman antar komunikan dan komunikator.
| 22
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501 Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098
2.1.2.10 Kantor Modern Modern dalam hal ini bukan berarti gedung mewah atau pegawai dengan pakaian rapi. Modern yang dimaksud, dapat dilihat dari bagaimana prinsip-prinsip pelaksanaan kerjanya. Suatu kantor disebut modern jika setiap aktivitas telah diperhitungkan secara rasional sesuai kebutuhan kantor. Ciri-ciri kantor modern dari segi aktivitasnya antara lain[18] : 1.
Merupakan alat penyambung panca indera dan ingatan pimpinan.
2.
Membantu pimpinan dalam mengambil keputusan dan pengaturan pekerjaan.
3.
Membantu pimpinan dalam penyederhanaan kerja dan system.
4.
Membantu efisiensi dalam pelaksanaan pekerjaan.
5.
Memiliki pegawai yang melaksanakan tugas dengan disiplin dan akuntabel
6.
Bekerja analitis, sistematis, rational, terbuka dan demokratis
7.
Memiliki sikap, cara berpikir, dan bertindak sesuai perkembangan jaman
8.
Pelaksanaan kerja mengutamakan profesionalisme.
9.
Menggunakan teknologi baru dalam komunikasi, pengumpulan, pengolahan dan pengelolaan data yang terus berkembang
10. Organisasinya dibangun berdasarkan fungsi sehingga diharapkan dapat menuntaskan segala macam pekerjaan tanpa harus khawatir tumpang tindih dengan pekerjaan lainnya 11. Tugas-tugas dibagi habis sedemikian rupa untuk menghindari terjadinya penumpukan kekuasaan di satu tangan 12. Setiap pekerjaan dilengkapi dengan SOP (Standart Operating Procedure), untuk memudahkan pelaksanaannya
Selain dari segi aktivitasnya, ciri-ciri kantor juga dapat dilihat dari segi sarana dan prasarana yang digunakan, diantaranya adalah : 1.
Punya bangunan dan tata ruang yang baik serta modern
2.
Seluruh sitem administrasinya dibangun berbasis Teknologi Informasi (TI) sehingga pelaksanaan pekerjaan lebih efisien, aman, dan akurat
3.
[18]
Perlengkapan kantor sesuai dengan keperluan terkini, misalnya komputer
Diambil dari : http://mukhtar17luthfy.wordpress.com/2012/08/13/ciri-ciri-kantor-modern/
| 23
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern
2.1.3 Warna
Gambar 2.6 : Palet Warna ( Sumber : https://www.google.co.id/)
2.1.3.1 Pengertian Warna Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, warna adalah kesan yang diperoleh mata dari cahaya yang dipantulkan oleh benda-benda yang dikenainya.[4] Menurut Eiseman (2000), warna merupakan bentuk komunikasi non verbal yang berfungsi sebagai metode penyampaian pesan dan makna yang paling instan atau menghasilkan pengaruh dengan seketika. [19] Definisi lain tentang warna, warna adalah mutu cahaya yang dapat ditangkap oleh indra penglihatan atau mata kita. Warna merupakan unsur penting dalam desain, karena dengan warna, suatu karya desain akan mempunyai arti atau nilai lebih (added value) dari utilitas karya tersebut. Keindahan sebuah warna tidak akan ada artinya apabila hadir sendiri tanpa kehadiran warna-warna lain disekitarnya. Karena warna-warna tersebut akan saling mempengaruhi. [19]
[4]
Tim Penyusun Pusat Kamus, 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka. Diambil dari : http://putrilupita.blogspot.co.id/2011/10/sejarah-teori-dan-fungsi-warna.html
[19]
| 24
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501 Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098
2.1.3.2 Warna dalam Proses Berkomunikasi
Penggunaan warna di dalam proses komunikasi dapat dikategorikan sebagai pesan non verbal artifaktual melalui penampilan untuk membangun image atau citra tertentu terhadap diri kita. Pesan non verbal mempunyai makna yang universal (universal meaning) yang seringkali merupakan display emosional dari komunikator (pengirim pesan dalam proses komunikasi - Little John, 2005).[20] Dalam kaitannya dengan warna, penggunaan warna seringkali menunjukkan suasana emosional, cita rasa, afiliasi politik, dll (Mulyana, 2007). Dalam tiap budaya terdapat konvensi tidak tertulis mengenai makna warna. Pemberian makna atas warna tidak berlaku universal, meski mirip dengan versi yang berlaku dalam budaya lain. Hingga derajat tertentu, ada hubungan antara warna dengan kondisi fisiologis dan psikologis manusia (Deddy Mulyana,2007). [21] Pemilihan warna oleh seseorang, menurut teori atribusi, dapat disebabkan oleh faktor personal dan faktor situasional. Faktor personal erat kaitannya dengan ketertarikan atau kesukaan terhadap suatu hal, sedangkan faktor situasional seringkali tindakan seseorang dipengaruhi oleh lingkungan seseorang. Dalam hal pemilihan warna pada tampak depan kantor dan pada interior ruang kantor, ada beberapa faktor yang mempengaruhi yaitu, pertama kesukaan atau ketertarikan pada warna tertentu, ke dua mengikuti trend yang berkembang di masyarakat.
2.1.3.3 Psikologi Warna Psikologi warna adalah suatu hal yang terbentuk dalam diri manusia ketika melihat warna tertentu. Dari sisi psikologi, warna memiliki dampak yang kuat terhadap emosi dan mood manusia dan merupakan aspek yang mempengaruhi penampilan visual suatu ruang. Pada masa sekarang orang memilih warna tidak hanya sekedar mengikuti selera pribadi berdasarkan perasaannya saja tapi telah memilih warna berdasarkan kesadaran penuh akan kegunaan warna tersebut (Darmaprawira, 2002). [22] [20]
Arniti Kusmiati dan Pramudji Suptandar. (1997:1). Definisi Warna. Riptek, Vol.4, No.1, Tahun 2010, Hal.: 37 – 44 [22] Http://bappeda.semarangkota.go.id/v2/wp-content/uploads/2013/12/5.aplikasi-semiotik.pdf [21]
| 25
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern
Dalam aktivitas manusia, warna membangkitkan kekuatan perasaan untuk bangkit atau pasif, baik dalam penggunaan untuk interior maupun untuk berpakaian. Setiap warna memiliki karakteristik tertentu. Karakteristik dalam hal ini adalah ciri-ciri atau sifat-sifat khas yang dimiliki oleh suatu warna. Sebagaimana rujukan dari Buku The Design of Medical and Dental Facilities (21) (Sumber: Malkin, 1982), Simbolisme warna-warna secara detail dapat disimak dalam tabel berikut ini. [23] Tabel 2.2 : Tabel Simbolisme warna dalam pandangan psikologi
WARNA
Merah
Pink
Orange
Kuning
[23]
KARAKTER
-
Bersemangat Enerjik Dinamis Komunikatif Kegembiraan Romantisme Feminim Kewanitaan Kelembutan Cinta / Kasih sayang - Kehangatan - Sosialis - Agresif dan aktif - Eksentrik - Percaya diri - Kreativitas - Spontan - Keceriaan - Kenangan - Investigatif - Menonjol
PENGARUH
-
Mendorong cepatnya denyut nadi Menaikkan tekanan darah Mempercepat pernafasan Menaikkan produktifitas
- Membuat ketenangan fisik - Memelihara kehangatan - Menyebabkan kurang bersemangat - Menyebabkan melemahnya energi - Meningkatkan kemauan seseorang - Meningkatkan semangat - Memberikan rasa nyaman. - Memberikan kehangatan dan kesenangan -
Membuat sikap dapat berubah Menjadikan seseorang perasa Membuat pengharapan Meningkatkan keceriaan Meningkatkan semangat Meningkat kan rasa bangga
Http://www.si-pedia.com/2014/12/psikologi-warna-arti-warna-dan-dampak-nya.html
| 26
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501 Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098
- Bertahan - Protektif - Ketenangan
Biru Muda
Biru
-
Kepercayaan Keseriusan Professional Stabil dan Efisiensi Kooperatif Integritas Maskulin - Konsentrasi - Cerdas - Perasa - Integratif
Biru Tua
- Segar - Harapan & Empati - Kehidupan - Harmoni - Pemulihan - Lingkungan - Kedamaian - Stabilitas - Kenyamanan - Kedewasaan - Elegan - Akrab - Kekuatan - Kaku dan kolot
Hijau
Coklat
- Emosional
Hitam
-
Potensi Pelindung Misteri / Horor Kegelapan Kesedihan Kematian - Melankolis
- Memberikan keteguhan - Membuat sering bangga diri - Membuat berpendirian tetap
-
Menenangkan denyut nadi Menstabilkan tekanan darah dan nafas Memberikan efek kepercayaan Menurunkan emosi
- Menunjukan perasaan mendalam - Memberikan kebijaksanaan - Membuat seseorang menjadi tidak mudah tersinggung - Meningkatkan kesan cerdas pada penggunaannya. - Memberikan kesan alam natural - Memberikan kesan tenang dan sejuk - Menurunkan stress - Melambangkan kesehatan. - Mendorong perasaan empati. - Terkadang dapat menimbulkan rasa tersesat, bosan dan ambisi. - Memberikan kehangatan, rasa aman dan nyaman. - Merupakan simbol warna bumi dan warna alam - Dampak negatif menunjukkan ciri-ciri : kurang toleran, pesimis terhadap kesejahteraan. - Mampu memberi kesan elegan - Jika digunakan dalam intensitas besar, menimbulkan perasaan tertekan - Melambangkan berhentinya kehidupan - Memberikan pemaknaan kondisi hampa, kematian, kegelapan, kebinasaan, kerusakan, duka, kemurungan, atau kepunahan.
| 27
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern
Putih
Abu-abu
-
Kejujuran Kemurnian Kesucian Kesopanan Kesederhanaan Persahabatan
-
Kerendahan hati Kesedihan Umur Tidak jelas / Suram Ketakutan Kematangan Tanpa emosi Isolasi
- Memberikan kesan ringan, dan bersih - Memberikan efek meredakan rasa nyeri - Menghadirkan aura kebebasan dan keterbukaan - Dalam memberikan perasaan dingin, steril, atau terisolasi - Dapat pula memberi efek rasa sakit kepala dan kelelahan mata, karena cahaya yang dipantulkan warna ini - Memberikan pemaknaan abstrak, atau tidak menyatakan tujuan dengan jelas. - Memberikan kesan stabil. - Memberikan kesan netral - Memberikan kesan bertanggung jawab - Dampak negatif jika warna abu-abu terlalu mendominasi, akan memberi kan kesan tidak komunikatif / membosankan. - Memberikan kesan kurang percaya diri
( Sumber : Http://www.si-pedia.com/2014/12/psikologi-warna-arti-warna-dan-dampak-nya.html )
2.1.3.5 Warna Untuk Kantor Warna adalah salah satu elemen dalam lingkungan perkantoran yang mempunyai dampak penting bagi pegawai. Meskipun sebagian besar pegawai sadar akan dampak fisik warna, namun banyak yang tidak sadar akan dampak psikologisnya baik positif maupun negatif pada produktivitas, kelelahan, moral, tingkah laku, dan ketegangan (McShane, 1997). Warna pada perkantoran tidak hanya mempunyai nilai estetika tetapi juga mempunyai nilai fungsi. Menurut Grandjean (1988) warna di dalam atau di sekitar tempat kerja memiliki beberapa fungsi : -
Keteraturan dan sebagai alat bantu untuk mengidentifikasi.
-
Untuk mengindikasikan perlengkapan keamanan.
-
Kontras warna yang membuat pekerjaan menjadi lebih mudah.
-
Efek psikologis pada operator.
| 28
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501 Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098
Sebelum
memulai
untuk
merencanakan
warna
ruangan
harus
dipertimbangan terlebih dahulu fungsi ruangan dan siapa yang akan menggunakan ruangan tersebut. Setelah itu merencanakan warnanya dan hubungannya dengan faktor-faktor psikologis dan fisiologisnya Pertimbangan juga harus diperhatikan pada pekerjaannya apakah pekerjaannya monoton atau pekerjaan yang sangat membutuhkan konsentrasi. Jika pekerjaannya monoton sebaiknya memasukkan beberapa area dengan warna yang menarik tetapi bukan area yang besar seperti dinding utama ataupun langit-langit, area yang diberi warna menarik seperti pilar, pintu ataupun dinding pemisah (Grandjean, 1988). Jika ruang kerjanya sangat besar dapat dibagi dengan warna-warna yang berbeda sehingga membuatnya lebih anonim. Jika pekerjaan yang dilakukan dalam ruangan membutuhkan konsentrasi maka seharusnya memilih warna yang lebih berhati-hati untuk menghindari distraksi. Dalam kasus ini, dinding, langitlangit, dan elemen struktural lain seharusnya dicat dengan warna yang terang tetapi tidak mengganggu penglihatan (Grandjean, 1988). Beberapa faktor yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pemilihan warna di kantor (Quible, 2001), antara lain : [24]
a.
Efek cahaya pada warna Karena berbagai jenis cahaya buatan mempunyai spektrum yang berbeda,
sistem pencahayaan yang digunakan pada kantor juga memiliki efek yang signifikan terhadap pilihan warna. Sumber cahaya hanya akan meningkatkan warna yang sesuai dengan spektrumnya.
b.
Pengaruh Warna Ruang Kerja terhadap Kenyamanan Lingkungan kerja sangat berpengaruh terhadap kinerja seseorang dimana
lingkungan yang sesuai dapat memberikan kesan nyaman dan berfungsi sebagai sarana yang harus diperhatikan terhadap efektivitas dan efisensi kerja (Hammer, 1999). Menciptakan lingkungan fisik kerja
yang nyaman, sehat, dan
menyenangkan adalah salah satu cara dalam meningkatkan kenyamanan para [24]
Diambil dari : http :// repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/41143/4/chapter%2011.pdf
| 29
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern
karyawan sehingga secara tidak langsung berpengaruh terhadap produktivitas kerja mereka khususnya karyawan yang menghabiskan banyak waktu untuk bekerja di kantor setiap harinya. Salah satu faktor yang mempengaruhi dalam menciptakan lingkungan kerja yang nyaman adalah keindahan. Dalam hal kenyamanan, keindahan dapat diperoleh dari segi bentuk ataupun warna (Hakim, 2006). Dalam aktivitas manusia, warna membangkitkan kekuatan perasaan untuk bangkit atau pasif khususnya dalam penggunaan interior. Penelitian telah membuktikan adanya reaksi tubuh manusia terhadap warna baik secara psikologis maupun fisiologis (Allen dan Stimpson, 1994). Riset tersebut membuktikan bahwa warna mempengaruhi suasana hati dan perasaan seseorang dalam hubungannya dengan ruang. Menurut penelitian ahli mata (opthamologist) dan ahli pencahayaan, warna yang baik untuk kantor sebaiknya mempunyai daya pantul sekitar 30% karena warna demikian bersifat netral, tidak akan menimbulkan kekacauan, dan meningkatkan kenyamanan serta efisiensi kerja (Darmaprawira, 2002). Hal ini telah dibuktikan oleh hasil penelitian bahwa warna yang sering digunakan dalam gedung perkantoran yaitu 88% warna putih, 88% campuran warna putih dan hijau, 83% warna abu-abu, dan 81% warna gading dimana warna-warna tersebut memiliki daya pantul yang rendah sehingga tidak menganggu penglihatan karyawan selama berada di ruang kerja. Penelitian yang dilakukan oleh Darul Amin Jemmy (2009) juga membuktikan bahwa warna lembut seperti abu-abu cerah, kream, dan warna gading yang memiliki tingkat pantul cahaya yang rendah akan cocok dengan suasana kerja dan secara langsung warna interior kantor yang tidak menganggu penglihatan tersebut mempengaruhi kinerja pekerja. Juga terdapat sebuah penelitian dari Creighton University (1999) mengungkapkan bahwa warna dapat mempengaruhi efisensi dan emosi para pekerja dimana karyawan yang berada di dalam ruang kantor berwarna biru memiliki perasaan tenang dalam mengerjakan tugas. [25]
[25]
Diambil dari : http :// repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/41143/4/chapter%2011.pdf
| 30
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501 Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098
2.1.4
Langgam Desain Industrial 2.1.4.1 Pengertian Langgam Desain industrial
Gambar 2.7 : Desain Interior berlanggam Industrial Sumber: https://www.google.co.id/
Langgam desain interior industrial (Industrial design) adalah seni terapan dimana estetika dan usability (kemudahan dalam menggunakan) suatu barang disempurnakan. Desain interior industri menghasilkan kreasi tentang bentuk, konfigurasi atau komposisi garis dan warna, yang berbentuk 3 atau 2 dimensi dan yang memberi kesan estetis. Dapat dipakai untuk menghasilkan produk, barang, komoditas industri atau kerajinan tangan. [26] Langgam desain interior industrial memang memiliki penggemarnya sendiri. Langgam Industrial adalah langgam desain interior yang di dalamnya memiliki nuansa dunia industri nan maskulin. Bagi para penggemar yang ingin suasana huniannya tampil rough dan maskulin, pilihan langgam desain ini sangat mewakili kepribadian. Bangunan industrial sendiri sesuai namanya memang tempat untuk mewadahi segala proses atau pekerjaan industri, dalam hal ini pabrik, gudang, dan semacamnya. Sejarahnya, dari tahun 1700-an pun bangunan ini sudah ada. Pada awalnya langgam industrial ini muncul karena banyaknya bangunan industri yang terbengkalai. [27] Di era modern, negara-negara di Eropa di awal tahun 2000-an lebih dulu mengembangkan desain ini. Mereka memanfaatkan bangunan-bangunan seperti bekas pabrik dan gudang. Karena kosong dan tidak terpakai, bangunan tersebut ditata ulang dan direnovasi, mulai dari dialih fungsikan jadi kantor, studio kreatif, sampai rumah tinggal. Beberapa bagian bangunan asli tetap dipertahankan, agar tampilan kasar bangunan terlihat jelas pada desain ini. [26] [27]
Diambil dari : http://www.wirata.com/pages/artikel2.html https://121904dewamadeteguhsuradipa.wordpress.com/konsep-eksplorasi-design-interior/
| 31
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern
2.1.4.2 Material pada Langgam Desain Industrial
Gambar 2.8 : Material pada Langgam Desain Industrial Sumber: https://www.google.co.id/
Langgam desain industrial didominasi dengan material keras seperti baja, besi, aluminium hingga logam. Dapat juga menggunakan material seperti bambu dan kaca yang diolah sedemikian rupa sehingga bisa dijadikan elemen interior yang menarik. Langgam industrial identik dengan material yang terekspos atau pemilihan material yang tampak apa adanya Material lantai kebanyakan menggunakan plesteran semen dan untuk dinding menggunakan dinding bata ekspos. Kemudian pada plafon dapat diaplikasikan sistem open, dimana nantinya tidak tertutup oleh gipsum, sehingga kabel-kabel listrik akan tampak diatasnya. Dapat pula menggunakan rangka atap berbahan kayu, dapat menimbulkan kesan yang alami. Untuk material furniture yang digunakan bisa juga memakai bahan-bahan yang didaur ulang. Menurut desainer Interior Alvin Tjitrowirjo, langgam industrial biasanya menggunakan bahan material yang upcycle dan recycle. Upcycle adalah barang bekas yang diaplikasikan dengan barang lain sehingga mendapatkan fungsi yang baru, misalnya seperti batang besi yang dipasangi bohlam. Dapat menggunakan kursi bekas metromini untuk kursi tunggu dirumah. Selain barang upcycle, barang-barang recycle juga bisa digunakan untuk aksesoris pelengkap rumah industrial. [28]
[28]
| 32
http://mozaic.co.id/female/bakal-hits-di-2016-gaya-rumah-dengan-desain-industrial/
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501 Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098
2.1.4.3 Warna pada Langgam Desain Industrial Langgam industrial biasanya menggunakan warna-warna monokromatik dan terkesan maskulin. Penggunaan warna-warna netral dan kebumian, seperti hitam, abu-abu, putih, coklat dan gradasinya. Untuk warna utama pada langgam desain industrial, hindari warna-warna dinamis seperti pink, magenta, ungu, biru muda dan toska. Karena warna-warna tersebut kurang pas jika diterapkan pada langgam industrial. Jika terlalu mendominasi, menyebabkan tabrakan pada warna dan membuat kesan terlalu ramai. Namun warna-warna dinamis tersebut dapat diterapkan sebagai warna aksen pada sprei atau sarung bantal.[29] .
Gambar 2.9 : Penerapan Warna utama pada Langgam Desain Industrial
2.1.4.4 Dekorasi pada Langgam Desain Industrial Agar langgam industrial terlihat lebih detail, berikan dekorasi pada dinding. Misalnya dengan grafis bold, mural, atau lukisan pada dinding ekspos di bagian ruang tamu atau kamar tidur. Elemen dekorasi lainnya adalah kabel-kabel listrik yang terlihat dengan jelas. Dapat membiarkan kabel listrik terlihat dengan jelas namun tetap disusun rapi agar tidak menimbulkan bahaya.[30]
Gambar 2.10 : Dekorasi pada Langgam Desain Industrial Sumber: https://www.google.co.id/
[29] [30]
http://www.rumahku.com/berita/read/mengubah-ruangan-dengan-gaya-industrial-409534 http://www.kompasiana.com/nugroho/tampil-beda-dengan-desain-industrial-yangmenggoda
| 33
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern
2.1.4.5 Pencahayaan pada Langgam Desain Industrial Unsur cahaya dalam desain industrial merupakan bagian penting. Bangunan industri identik dengan pencahayaan dari lampu dengan bohlam dan kepala lampu yang besar. Pilihlah kepala lampu yang berwarna putih atau yang terbuat dari logam. Biasanya lampu yang digunakan ini digantung di langit-langit. Adapun jenis lampu yang menggambarkan pabrik-pabrik tua lainnya seperti lampu gantung berlapis warna porselen, kerangkeng aluminium bohlam, dan kaca bergaris. [31]
Gambar 2.11 : Desain Lampu pada Langgam Industrial Sumber: https://www.google.co.id/
[31]
http://mozaic.co.id/female/bakal-hits-di-2016-gaya-rumah-dengan-desain-industrial
| 34
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501 Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098
2.1.5 Langgam Desain Modern 2.1.5.1 Definisi Modern Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, modern memiliki definisi yaitu terbaru ; mutakhir ; sikap dan cara berpikir serta cara bertindak sesuai dengan tuntutan zaman.[7] Modern berhubungan dengan kata baru dan barat. Hingga saat ini, segala sesuatu dianggap modern bila mengadopsi dari apa yang dilakukan oleh masyarakat dunia barat, walaupun paradigma tersebut tidak sepenuhnya benar. Kata modern juga berhubungan dengan hal-hal yang baru, yang ter up to date, tidak kuno, dan memiliki teknologi tinggi. Menurut Henry S. Sabari, modern merupakan sebuah era di mana kemajuan dan optimisme menjadi sebuah keniscayaan. Menurut R. Soekmono, modern merupakan jaman yang coraknya ditentukan oleh pengaruh Eropa Barat. Menurut Gatot P. Soemartono, modern akan selalu berkaitan dengan revolusi industry.[32]
2.1.5.2 Pengertian Langgam Desain Modern Langgam modern adalah langgam desain yang simple,
bersih,
fungsional,
stylish
dan
selalu
mengikuti perkembangan jaman. Langgam hidup modern ditopang oleh kemajuan teknologi, dimana banyak hal yang sebelumnya tidak bisa dibuat dan didapatkan menjadi tersedia bagi banyak orang. Dalam
mendesain
konsep
dan
langgam
modern selalu melihat nilai benda berdasarkan besar Gambar 2.12 : Desain Rumah Modern ( Sumber : http://arsitektur.me )
fungsi dan banyaknya fungsi benda tersebut, serta berdasarkan kesesuaiannya dengan gaya hidup yang
menuntut serba cepat, mudah dan fungsional. Dalam arsitektur, gaya hidup modern berimbas kepada keinginan untuk memiliki bangunan yang simple, bersih, efisien dan fungsional, sebagai symbol dari semangat modern. [33]
[7]
Penyusun Pusat Kamus, 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi 3, Jakarta, Balai Pustaka. Diambil dari : http://carapedia.com/pengertian_definisi_modern_info2170.html [33] Diambil dari : http://www.sanfranciscomirror.com/ [32]
| 35
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern
2.1.5.3 Sejarah Langgam Desain Modern Desain Interior modern berasal dari gerakan modernisme yang dimulai pada abad 20. Modernisme awalnya merupakan desain yang timbul akibat kejenuhan manusia akan bentuk yang rumit seperti ornament, ragam hias, ukiran. Desaindesain modern pada awalnya banyak terinspirasi dari gerakkan kubisme. Oleh karena itu karyanya banyak menghasilkan bentuk desain seperti kubus. Modernisme dipopulerkan oleh Bauhaus. Awalnya modernisme dicemooh oleh seniman dan desainer yang ada namun Amerika memiliki pola pikirnya berbeda. Mereka terbuka akan sebuah langgam desain dan karya seni yang ada. Oleh karena itu desain modernisme lebih banyak ditemui di Amerika dan berkembang pesat. [34] Seiring dengan berkembangnya jaman termasuk desain dan karya seni, modernisme pun berkembang menjadi bermacam langgam dan bentuk. Ada yang sebagian diakui dan ada yang tidak diakui. Dari modern asli yang sifatnya berbentuk kubus mulai berubah menggunakan lengkung dan pengetahuan modern yang baru seperti konstruksi yang modern, bentuk yang modern, dan ragam seni yang modern.
2.1.5.1 Arsitektur Modern Dalam mendesain konsep dan langgam modern selalu melihat nilai bendabenda (furniture) berdasarkan besar fungsi dan banyaknya fungsi benda tersebut, serta berdasarkan kesesuaian nya dengan gaya hidup yang menuntut serba cepat, mudah dan fungsional. Dalam arsitektur, gaya hidup modern berimbas kepada keinginan untuk memiliki bangunan yang simple, bersih dan fungsional, sebagai symbol dari semangat modern. Namun, gaya hidup semacam ini hanya dimiliki oleh sebagian masyarakat saja terutama yang berada di kota besar, dimana kehidupan menuntut gaya hidup yang lebih cepat, fungsional dan efisien. [35] Arsitektur modern memiliki ornament yang sangat minim. Pada arsitektur modern fungsi lebih diutamakan dalam menentukan bentuk, ukuran dan bahan. Di Indonesia rumah-rumah dengan gaya arsitektur modern mulai banyak diterapkan [34] [35]
http://rosadesain.blogspot.com/2010/03/desain-interior-modern-modern.html http://arsitektur-mudasukoharjo.blogspot.com/2010/07/pengertian-dan-ciri-ciri-arsitektur.html
| 36
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501 Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098
pada awal tahun 70-an. Pelopor Arsitektur Modern adalah Adolf Loos, Alvar Aalto, Frank Lloyd Wright, I. M. Pei, Le Corbusier, Louis Kahn, Louis Sullivan, Ludwig Mies van der Rohe, Oscar Niemeyer, Otto Wagner, Peter and Alison Smithson, Philip Johnson, Ralph Tubbs,Walter Gropius.
[36]
Beberapa pendapat
tentang arsitektur Modern :
-
Suatu penolakan terhadap gaya lama
-
Suatu yang mengadopsi prinsip bahwa bahan dan fungsi sangatlah menentukan hasil dalam suatu bangunan.
-
Suatu yang menyangkut tentang mesin
-
Menolak adanya bordiran atau ukiran dalam bangunan
-
Menyederhanakan bangunan sehingga format detail menjadi tidak perlu
-
Bentuk mengikuti fungsi ( Form follows function ) yang dicetuskan oleh pemahat Horatio Greenough atau yang lebih dikenal sebagai Louis Sullivan
-
Arsitek Mies van der Rohe mengatakan, sedikit adalah lebih (Less is more)
-
Sedikit adalah lebih dan lebih adalah terlalu banyak (Less is more only when more is too much ) yang dikatakan oleh Frank Llyod Wright.
-
Sedikit itu membosankan (Less is a bore) yang dicetuskan oleh Robert Venturi, pelopor arsitektur Postmodern sebagai jawaban atas Gaya Internasional yang tidak menarik yang dipopulerkan Mies van der Rohe.
Adapun beberapa ciri arsitektur modern adalah asimetris, orientasi pola horizontal, atap datar, tidak ada cornice atau profil atap, bentuk kotak, tekstur halus, penampilan efisien, sudut lengkung, jendela kaca, alumunium dan stainless steel trim pada pintu dan jendela, deretan jendela atau garis – gari, panel mengkilap, baluster metal, sedikit atau bahkan tidak ada hiasan, denah terbuka. [37]
[36] [37]
http://rurucoret.blogspot.com/2008/12/architecture-modern.html https://www.academia.edu/4409200/Identifikasi_Desain_Interior
| 37
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern
2.1.4.5 Desain Interior Modern A. Bentuk Filosofi dari desain interior modern diantaranya adalah bersih, simpel, dan fokus pada fungsi. Desain interior berlanggam modern memilik kesan tenang dan kesederhanaan sangat tampak. Bentuk bangunan lebih tegas dan simetris. Bentuk banguan seringkali memiliki liku-liku kotak yang tajam dan bukan dengan bentuk dinding yang lurus seperti persegi. Pengelolaan tata ruang yang apik mengikuti geometri dasar membuat ruangan tampak lebih luas. Interior ruang pada bangunan berlanggam modern umumnya transparan, menerus, ruang-ruang saling terhubung dengan ruang perantara dibatasi oleh dekorasi interior yang tidak masiv. Bagian jendela biasa berbentuk persegi panjang yanng memanjang dengan tegas. [38]
B. Material Bahan-bahan interior rumah modern biasanya lebih ringan dan praktis, sesuai dengan ciri utama masyarakat modern yang menyukai hal yang praktis. Pemakaian material biasanya berupa bahan bangunan metal dan chrome, seperti stainless steel finishing polished dan aluminum anodized. Juga kebanyakan menggunakan kaca berwarna / tinted glass yang merupakan bahan dengan jenis finishing dimana akan mencirikan desain interior modern. Material-material tersebut dimunculkan untuk dapat merefleksikan karakternya. Metal dan chrome, untuk menampilkan kesan massif dan dingin. Sedangkan kaca untuk kesan ringan, transparan, melayang. Terdapat juga menggunakan material kayu / wood untuk kesan natural simpel. Penggunaan material jenis keramik dapat juga diterapkan di lantai agar memiliki kesan modern elegan.
Gambar 2.13 : Material pada Langgam Desain Modern Sumber: https://www.google.co.id/ [38]
Diambil dari : http://prodezign.web.id/?p=292
| 38
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501 Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098
C. Warna Pengaplikasian warna pada elemen pembentuk ruang interior menggunakan warna warna netral sebagai analogi dari dunia modern. Warna putih, hitam ataupun warn abu-abu adalah ciri langgam ini. Jika memilih warna cokelat kayu, pilihlah warna yang solid dan tegas. Cat warna yang digunakan tidak hanya menggunakan satu warna, melainkan dengan menggunakan minimal dua paduan warna yang disesuaikan dengan lekuk ruangan. Untuk memperkuat kesan tegas pada ruangan diperlukan aplikasi warna non-klasik seperti warna-warna cerah dan terang seperti biru dan merah sebagai warna aksen atau elemen pembeda yang memberikan ciri khas. Warna-warna cerah dan terang ini mampu menciptakan kesan lapang pada ruangan. Aplikasi warna cerah dan terang boleh di terapkan pada furnitur maupun dinding / lantai rumah . [39]
: Palet Warna Utama
: Palet Warna Komplementer Gambar 2.14 : Penerapan Palet Warna pada Langgam Desain Modern Sumber : Penulis
Tabel 2.3 : Dampak Aplikasi Warna Modern pada Kantor WARNA DAMPAK Hitam membuat suasana serius dan tegas pada para konsumen dan staff kantor. Abu-abu memberikan warna kenyamanan terhadap konsumen dan staff kantor. Putih dapat menetralkan suasana dan memberikan kesan bersih pada kantor.
[39]
http://www.popeti.com/architecture/ciri-khas-desain-interior-untuk-rumah-minimalis-modern/
| 39
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern
Coklat memberikan kesan hangat dan natural pada kantor Merah memberikan kesan terbuka, berani dan cerah. Pengaplikasian warna ini pada ruang kerja menjadikan suasana hidup, akrab, penuh sukacita, mengalirkan energi positif, dapat meningkatkan kemampuan aktivitas motorik pekerja. Merah dan gradasinya seperti maroon dan burgundy cocok untuk diaplikasikan ke ruang resepsionis kantor. Hijau memberikan kesan yang sejuk, segar dan meneduhkan di mata. Warna ini dapat menstimulasi dan meningkatkan kondisi kerja yang menenangkan dan juga memberi nuansa keharmonisan. Biru memberikan kesan maskulin dan membuat pekerja untuk fokus dan berkonsentrasi. Warna ini menimbulkan perasaan aman dan dapat mengurangi ketegangan otot-otot tubuh dan tekanan darah. Warna kuning menghadirkan suasana hangat, riang dan menambah kesan luas pada ruang-ruang sempit. Kuning dapat merangsang mata dan saraf untuk lebih memunculkan kesan hidup yang membuat karyawan bersemangat. Sumber : http://www.si-pedia.com/2014/12/psikologi-warna-arti-warna-dan-dampak-nya.html
D. Furniture Ciri dari furnitur modern interior ini biasanya didesain sederhana, plain dengan bentuk yang persegi atau bentuk lain yang geometris, garisnya jelas, lurus atau lengkung, tegas, bersih tanpa banyak hiasan. Apabila diinginkan ada aksen juga berupa garis atau massa yang senada. Furnitur modern sebagai perabot interior yang fungsional, walaupun simpel, juga harus ergonomis, enak atau nyaman digunakan dan sesuai dengan fungsinya. [40] Bentuk dari furnitur diusahakan mempunyai proporsi sebaik mungkin antara bagian-bagiannya, disamping proporsinya sesuai dengan furnitur lain dalam ruangan. Ruangan akan terlihat sederhana dengan penempatan beberapa furnitur yang diperlukan saja. Furnitur yang kiranya kurang fungsional sebaiknya tidak perlu ditempatkan.
[40]
Diambil dari : http://bebibluu.blogspot.co.id/2009/05/desain-interior-modern.html
| 40
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501 Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098
Gambar 2.15 : Desain furniture pada Langgam Modern Sumber: https://www.google.co.id/
E. Elemen Estetis
Gambar 2.16 : Desain elemen estetis pada Langgam Modern Sumber: https://www.google.co.id/
Elemen estetis yang dipilih untuk hiasan bagian dalam ruangan dipilih yang sederhana serta tidak terkesan rumit. Untuk mempertinggi nilai estetika ruangan, dapat menambahkan aksesoris warna-warna terang serta pernak-pernik dekorasi. Faktor elemen estetis sebagai sentuhan yang diperuntukan guna memberi warna dan nuansa yang ingin dicapai oleh perancangnya dan diinginkan oleh pemakai atau pemiliknya. Elemen estetis ini bisa berupa hal-hal yang bersifat pribadi ataupun universal baik berupa permainan warna, motif, maupun ukiran atau relief.
| 41
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern
2.1.6
Antropometri
2.1.6.1 Resepsionis
Gambar 2.17 : Studi Antropometri Meja Resepsionis Sumber : Panero, Zelnik, Martin, 1979, Dimensi Manusia dan Ruang Interior. Jakarta : Erlangga.
Dalam sebuah kantor publik, area resepsionis sangatlah penting. Selain berfungsi sebagai penerima tamu, juga dapat berfungsi sebagai customer service. Hal yang penting dalam penetapan tinggi meja resepsionis secara antropometrik adalah ukuran tinggi siku, dengan rentang tinggi sebesar 86,4 – 99,1 cm.
Gambar 2.18 : Studi Antropometri Tinggi Konter / Meja Resepsionis Sumber : Panero, Zelnik, Martin, 1979, Dimensi Manusia dan Ruang Interior. Jakarta : Erlangga..
Gambar 2.18 menunjukkan tinggi meja resepsionis. Tinggi duduk dan tinggi mata merupakan hal yang penting dalam menciptakan daerah pandangan yang tak terhalangi. Gambar yang ditunjukkan dengan garis putus-putus, merupakan elemen permukaan sebuah konter yang sering kali diperlukan untuk keamanan atau sebagai tirai visual dari bagian atas permukaan meja.
| 42
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501 Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098
Gambar 2.19 : Studi Antropometri Peletakan Logo Perusahaan Sumber : Panero, Zelnik, Martin, 1979, Dimensi Manusia dan Ruang Interior. Jakarta : Erlangga.
Logo perusahaan merupakan tanda pengenal secara grafis bagi sebuah perusahaan, oleh karena itu harus diletakkan pada tempat yang mencolok secara visual. Logo perusahaan seringkali dipamerkan di dalam ruang penerima tamu. Pengukuran antropometri tinggi mata dari orang yang bertubuh kecil atau lebih besar, yang sedang memandang baik dengan posisi duduk maupun posisi berdiri, menentukan berbagai rentang visual yang harus dipertimbangkan. Ukuran-ukuran tertentu secara horizintal dan vertikal dari identitas perusahaan atau hal-hal yang ingin dipamerkan, akan bervariasi menurut jarak objek tersebut dan orang yang memandangnya, serta tujuan rancangan grafik tersebut. 2.1.6.2 Ruang Tunggu
Gambar 2.20 : Studi Antropometri A pada Ruang Tunggu dan Lounge Sumber : Panero, Zelnik, Martin, 1979, Dimensi Manusia dan Ruang Interior. Jakarta : Erlangga.
| 43
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern
Gambar 2.20 menunjukkan hubungan antara dimensi tubuh pria dan wanita dengan posisi duduk di sofa, tujuannya untuk menentukan banyaknya ruang yang diperlukan bagi tubuh dalam posisi duduk. Pengukuran antropometri yang penting adalah rentang tubuh dan jarak pantat ke lipatan lutut. Pemilihan penerapan ukuran sebaiknya memakai ukuran yang terbesar yaitu ukuran pria.
Gambar 2.21 : Studi Antropometri B pada Ruang Tunggu dan Lounge Sumber : Panero, Zelnik, Martin, 1979, Dimensi Manusia dan Ruang Interior. Jakarta : Erlangga Tabel 2.4 : Tabel Antropometri B pada Ruang Tunggu dan Lounge
Gambar 2.21 menunjukkan kemungkinan keadaan pada sudut ruang tunggu dan lounge. Dari gambar tersebut, terdapat dua keadaan, yaitu : 1. Sudut ruang tunggu dan lounge dengan sirkulasi untuk orang berjalan 2. Sudut ruang tunggu dan lounge dengan pot tumbuhan / bunga.
Gambar 2.22 : Studi Antropometri C pada Ruang Tunggu dan Lounge Sumber : Panero, Zelnik, Martin, 1979, Dimensi Manusia dan Ruang Interior. Jakarta : Erlangga
| 44
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501 Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098
Tabel 2.5 : Tabel Antropometri C pada Ruang Tunggu dan Lounge
Gambar 2.22 menunjukkan jarak bersih utama yang dilibatkan dalam suatu tata letak ruang tunggu atau lounge, dengan jarak bersih antara sisi muka tempat duduk dan tepian meja dibatasi antara 16 dan 18 inci atau 40,6 dan 45,7cm. Jarak bersih ini mungkin memerlukan beberapa tingkat kontak tubuh atau langkah menyamping untuk sirkulasi dan jalan masuk. Secara antropometri, hal ini memungkinkan jangkauan manusia, serta memungkinkan subyek yang sedang duduk untuk mencapai meja tanpa harus bangkit dari tempat duduknya.
2.1.6.3 Ruang Kantor ( Ruang Staff dan Ruang Direktur ) Pada gambar 2.23 dan 2.24 menunjukkan dimensi ukuran pada beberapa kursi, diantaranya kursi kerja staff, kursi pengguna umum dan kursi eksekutif yang biasa digunakan oleh direktur. Secara antropometri, dua pengukuran yang paling penting adalah jarak pantat-lipatan dalam, serta tinggi lipatan dalam lutut. Kursi kerja staff dan kursi eksekutif adalah jenis kursi yang didesain untuk penggunaan yang cukup lama. Jarak pantat ke bagian dalam lutut menentukan panjang tempat duduk. Panjang ini, untuk 95% kelompok pria dan wanita adalah sebesar 17 inci atau 43,2 cm atau lebih.
Gambar 2.23 : Studi Antropometri Kursi pada Ruang Kantor-1 Sumber : Panero, Zelnik, Martin, 1979, Dimensi Manusia dan Ruang Interior. Jakarta : Erlangga
| 45
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern
Gambar 2.24 : Studi Antropometri Kursi pada Ruang Kantor-2 Sumber : Panero, Zelnik, Martin, 1979, Dimensi Manusia dan Ruang Interior. Jakarta : Erlangga
Kursi pengguna umum ditujukan pada klien atau pengunjung kantor. Penggunaan kursi dalam waktu yang tidak terlalu lama / singkat. Dimensi tinggi tempat duduk sebesar 17 inci atau 43,2cm. Pemilihan dimensi ukuran kursi dipilih pada ukuran yang terbesar, karena jika yang dipilih adalah dimensi ukuran terkecil, maka jika manusia yang memiliki dimensi besar duduk di kursi tersebut, manusia itu tidak dapat muat dalam kursi.
Gambar 2.25 : Studi Antropometri Ruang Staff Sumber : Panero, Zelnik, Martin, 1979, Dimensi Manusia dan Ruang Interior. Jakarta : Erlangga Tabel 2.6 : Tabel Antropometri Ruang Staff
| 46
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501 Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098
Pada gambar 2.25 memberikan ilustrasi kebutuhan dimensi dasar dari sebuah lingkungan kerja yang biasanya diterapkan pada ruangan staff. Penataan jarak meja dengan lampu gantung yaitu 55,9-81,3cm. Kemudian juga terdapat keadaan pada gambar, dimana kursi tamu dapat ditambahkan hingga sebanyak 3 kursi, dengan jarak yang juga sudah ditentu kan.
Gambar 2.26 : Studi Antropometri Rak Penyimpanan Arsip pada Ruang Staff Sumber : Panero, Zelnik, Martin, 1979, Dimensi Manusia dan Ruang Interior. Jakarta : Erlangga
Tabel 2.7 : Tabel Antropometri Rak Penyimpanan Arsip pada Ruang Staff
Dalam banyak perkantoran, penyimpanan arsip seringkali ditempatkan membatasi zona sirkulasi. Pada gambar 2.26 menunjukkan ruang yang dibutuhkan dalam penyimpanan arsip umum, tanpa menggunakan sirkulasi sebagai pertimbangan utama. Figur pria dalam posisi berlutut membutuhkan ruang dengan jarak bersih sebesar 91,4 cm.
| 47
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern
Gambar 2.27 : Studi Antropometri Ruang Direktur Sumber : Panero, Zelnik, Martin, 1979, Dimensi Manusia dan Ruang Interior. Jakarta : Erlangga Tabel 2.8 : Tabel Antropometri Ruang Direktur
Gambar 2.27 memberikan ilustrasi kebutuhan dimensi dasar yang biasanya diterapkan pada ruangan eksekutif atau ruangan direktur. Zona kebutuhan kerja haruslah cukup besar untk mengakomodasi kertas-kertas kerja, peralatan dan aksesoris lain. Jarak ini haruslah tidak boleh kurang dari 30 inci atau 76,2cm, yang dibutuhkan untuk pengadaan ruang zona jarak bersih kursi. Zona tempat duduk tamu dengan lebar 30 - 42 inci atau 76,2 - 106,7 cm.
2.1.6.1 Ruang Meeting
Gambar 2.28 : Studi Antropometri Ruang Meeting Skala Kecil Sumber : Panero, Zelnik, Martin, 1979, Dimensi Manusia dan Ruang Interior. Jakarta : Erlangga
| 48
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501 Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098
Tabel 2.9 : Tabel Antropometri Ruang Meeting Skala Kecil
Gambar 2.28 memberikan ilustrasi penataan meja rapat berbentuk bundar dan segi empat untuk empat orang, biasanya digunakan pada ruangan yang tidak terlalu besar atau pada kantor dengan sistem ruang terbuka (open space). Jarak yang di sarankan sebesar 45,7 – 61 cm sebagai jarak yang diperlukan dari tepian meja hingga belakang kursi. Untuk menunjukkan hubungan yang umum dari dua orang yang sedang duduk berseberangan pada sebuah meja rapat. Ukuran meja yang disarankan sebesar 91,4-137,2cm. Tinggi meja juga harus dianalisa sehubungan dengan tinggi lipatan dalam lutut, tinggi siku, dan jarak bersih paha.
Gambar 2.29 : Studi Antropometri Ruang Meeting Skala Besar Sumber : Panero, Zelnik, Martin, 1979, Dimensi Manusia dan Ruang Interior. Jakarta : Erlangga Tabel 2.10 : Tabel Studi Antropometri Ruang Meeting Skala Besar
| 49
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern
Gambar 2.29 digunakan dalam sebuah ruang meeting berskala besar. Dalam situasi yang ditunjukkan, zona kerja meja rapat menyediakan sebuah zona sirkulasi internal untuk 2 orang, dengan rentang tubuh maksimal sebesar 137,2152,4cm. Garis pandang dan sudut pandang merupakan fungsi dari jarak tepian meja hingga dinding audiovisual, disarankan sebesar 182,8 cm. 2.1.6.2 Pantry dan Mini Bar
Gambar 2.30 : Studi Antropometri Pantry dan Mini Bar Sumber : Panero, Zelnik, Martin, 1979, Dimensi Manusia dan Ruang Interior. Jakarta : Erlangga
Tabel 2.11 : Tabel Studi Antropometri Pantry dan Mini Bar
Untuk mendapatkan jarak antar orang yang nyaman, jarak ruang horisontal antara setiap orang yang sedang duduk harus diupayakan sebesar 76,2 cm. Kemudian
untuk
tinggi
meja
bar
yaitu
91,4
cm,
diperlukan
untuk
mengakomodasikan tempat duduk dengan tempat istirahat kaki. Pada sentra persiapan, batas lebarnya ditentukan oleh jangkauan horisontal dari ujung ibu jari tangan seorang pemakai dengan tubuh berukuran kecil. Zona kerja konter yang penting sebesar 45,7 x 76,2 cm menyatakan area kerja yang berada langsung di depan seorang pemakai, dan dapat dicapai dengan nyaman.
| 50
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501 Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098
2.1.6.3 Showroom
Gambar 2.31 : Studi Antropometri Showroom Sumber : Panero, Zelnik, Martin, 1979, Dimensi Manusia dan Ruang Interior. Jakarta : Erlangga
Gambar 2.31 menunjukkan hubungan antara dimensi manusia dengan display pada suatu showroom. Tinggi mata merupakan yang terpenting pada pengukuran ini. Namun harus dicatat, bahwa sudut pandang mata untuk melihat detil-detil kecil dengan jelas adalah hanya sekitar 1 derajat. Garis pandang horizontal hanyalah bersifat teoritis. Tubuh dan kepala sering berada dalam posisi santai dan posisi garis mata berada dibawah garis horizontal.
Gambar 2.32 : Studi Antropometri Tempat Peletakan Barang yang umum Sumber : Panero, Zelnik, Martin, 1979, Dimensi Manusia dan Ruang Interior. Jakarta : Erlangga
Pada showroom hendaknya memperhatikan meja kasir agar antara staff kasir dengan konsumen dapat nyaman saat bertransaksi. Terdapat rak pajang, dimana rak adalah komponen interior yang sering digunakan sebagai tempat untuk mendisplay benda pada suatu showroom. Selain harus dapat dijangka secara antropometri, namun juga harus dapat dilihat dengan baik. Tinggi yang ditetapkan harus sesuai dengan jangkauan genggaman vertikal serta tinggi mata.
| 51
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern
2.2
Studi Eksisting
2.2.1 Identitas Perusahaan
Gambar 2.33 : Logo PT.Insatama Sumber : Website PT. Insastama
Nama Objek
: Kantor PT. Insastama
Produk Perusahaan
: Mur, baut, paku serta metal product lainnya.
Business hours
: Senin - Jumat (08:00 - 17:00), Sabtu (08:00 - 15:00)
Owner
: Rudy Soegijono, Slamet Soegijono, Bientarti Soegijono, Yinny Risye
Alamat
: - Jl. Gadungan Satak 7, Kediri, Jawa Timur (Kantor Pusat dan Pabrik) - Jl Raden Saleh 7-7 A, Surabaya, Jawa Timur ( Kantor Cabang ) - Jl. Juanda No.01, Jakarta ( Kantor Cabang ) -
2.2.2 Sejarah PT. Insastama Sejarah berdirinya PT. Insastama dimulai pada tahun 1970. Berawal dari Soegijono Group mendirikan PT. Insastama. Sebuah usaha kecil membuat mesin sederhana dari barang bekas, kemudian terjadi peningkatan berkelanjutan dalam hal alat perkakas dan pengetahuan metalurgi, yang memungkinkan untuk membuat presisi dan teknologi yang canggih. Sukses dalam usaha kecil, Soegijono Group mempertimbangkan untuk memperluas bisnis ke manufaktur field, yaitu memproduksi bisnis mur dan baut. Pada tahun 1987 mulai merencanakan dan menyiapkan, bangunan pabrik yang dibangun, serta mengimport beberapa mesin. Butuh tiga tahun dalam persiapan perusahaan secara matang dan memulai produksi pada tahun 1990. Produksi mulai dari baut baja dan mur berkarbon rendah. Kualitas dan kehandalan
| 52
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501 Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098
meningkatkan produksi kami menjadi 6000 MT lebih per tahun dan meningkat lagi setiap tahunnya. Akhirnya pada tahun 1999 PT. Insastama benar-benar aktif memproduksi dengan memulai grade produksi sebesar 8,8. Menjadi produsen yang paling dapat diandalkan dari baut dan mur di dalam negeri, PT Insastama mencapai reputasi nasional dengan berpartisipasi dalam proyek pembangunan nasional khususnya di daerah konstruksi (misalnya, baut dan mur aplikasi untuk konstruksi bangunan, jembatan baja konstruksi, juga automative dan teknis, mesin ). PT. Insastama mendapatkan
"ISO 9001"
sertifikasi sejak bulan Mei 2006.
Gambar 2.34 : Kantor Pusat PT. Insastama Sumber : Website PT. Insastama
Gambar 2.35 : Pabrik PT. Insastama Sumber : Website PT. Insastama
| 53
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern
Gambar 2.36 : Produk PT. Insastama Sumber : Website PT. Insastama
2.2.3 Makna Logo PT. Insastama
Gambar 2.37 : Makna Logo PT.Insatama Sumber : Website PT. Insastama
- Warna merah dapat memperkuat motivasi, membangkitkan emosi dan menyebarkan rasa gembira. Merah dapat membawa hoki. - Warna biru dilambangkan sebagai kepercayaan, ketenangan, keseriusan, kesan kecerdasan dan profesional. Dengan menggunakan warna biru pada logo, dapat mendorong konsumen dan klien untuk yakin terhadap perusahaan dan melihat keseriusan pada bisnis tersebut. - Bentuk segi enam atau hexagonal pada logo, melambangkan sifat yang efisien. Pola heksagonal juga diyakini sebagai salah satu bentuk dasar alam semesta. - Bentuk yin dan yang mendeskripsikan sifat kekuatan yang saling berhubungan, saling membangun satu sama lain, dan saling melengkapi. Arti Yin Yang dalam hubungan keluarga dan hubungan relasi. Sehingga diharapkan perusahaan dapat menjalin banyak relasi dan kerja sama dengan perusahaan lain, baik dari perusahaan kecil ataupun perusahaan besar.
| 54
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501 Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098
2.2.4 Visi dan Misi PT. Insastama 1. Visi Perusahaan “ Menjadi perusahaan yang terbaik dalam bidang manufacture dan bidang industri mur baut di Indonesia ataupun di luar Indonesia ” 2. Misi Perusahaan - Bertekad untuk menyediakan produk yang berkualitas tinggi dan handal secara berkesinambungan. - Menjaga hubungan baik dengan konsumen untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan memberikan layanan terbaik. - Mengembangkan karyawan yang berkompeten dengan menciptakan lingkungan kerja yang baik, serta mengembangkan operasi pasar perusahaan yang sehat dalam segala aspek.
2.2.5 Struktur Organisasi PT. Insastama
Bagan 2.1 : Struktur Organisasi PT.Insatama Sumber : Dok. Pribadi PT. Insastama
| 55
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern
2.3
Studi Pembanding Untuk mendapatkan referensi mengenai bangunan kantor, dan untuk
menemukan kelebihan dan kekurangan dari kantor PT. Insastama, maka dilakukan observasi terhadap kantor lainnya yang dijadikan acuan untuk meningkatkan konsep desain. Berikut ini adalah hasil analisa dari perbandingan tersebut :
Tabel 2.12: Studi Pembanding pada beberapa kantor Pembanding
Kantor PT. Insastama
Kantor PT. Wahana Sentra Niaga
Kantor Conclave
Jl Raden Saleh 7-7 A, Surabaya, Jawa Timur
Jl. Sentong Asri Blok A No.1, Tandes, Surabaya.
Jl. Wijaya I No. 5C, Jakarta Selatan.
Logo Perusahaan
Alamat Lokasi
Denah Lokasi
Gambar Area Sekitar
Fasilitas
| 56
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
Tempat Parkir Area Resepsionis Ruang Tunggu Ruang Staff Ruang Direktur Ruang Meeting Dapur R. Makan Direktur Musholla Kamar Mandi Ware Hous / Gudang Ruang serbaguna
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Tempat Parkir Area Resepsionis Ruang Tunggu Ruang Staff Ruang Direktur Ruang Meeting Dapur Musholla Kamar Mandi Ware House / Gudang
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
Tempat Parkir Area Resepsionis Ruang Tunggu Ruang Staff Ruang Direktur Ruang Meeting Coworking Space Audiotorium Entertainment Room Ruang Event Kamar Mandi Perpustakaan
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501 Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098
Eksterior
Interior : Resepsionis
Eksterior kantor PT. Insastama masih perlu untuk diredesain. Warna pada bangunan yang berwarna putih tersebut perlu di cat ulang karena terkena sinar matahari sudah cukup lama. Dapat dilihat bahwa bentuk eksterior kantor tersebut perlu untuk di redesain, agar dapat meningkatkan daya tarik konsumen.
Tampilan eksterior pada kantor PT. Wahana Sentra Niaga tampak modern dan kekinian. Warna biru dan putih mendominasi pada bagian eksterior ini, sehingga tampak segar dan eye catching. Tampilan eksterior tersebut sangat memvisualkan corporate image dari PT. Wahana Sentra Niaga
Resepsionis kantor PT.Insastama masih perlu diredesain. Pada area masuk kantor tersebut hanya menyediakan sebuah meja ber bentuk L dan 2 buah kursi untuk konsumen yang datang. Terdapat ruang tunggu yang berada disebelah area meja tersebut.
Area resepsionis pada kantor PT. Wahana Sentra Niaga tampak tertata rapi dan memiliki kesan yang cukup modern. Warna pada dinding dominan putih. Untuk pemilihan warna pada meja resepsionis yaitu perpaduan coklat tua dan coklat muda. Pemilihan bentuk sofa simple berwarna abu-abu.
Bangunan kantor Conclave merupakan bangunan baru, dari tampak depan sudah terlihat kesan industrialnya. Bangunan gedung dengan finishing semen ekspose sangat memberi ciri khas bahwa bangunan tersebut milik Conclave.
Area lobby kantor di dominasi dengan suasana hangat yang berasal dari pencahayaan berwarna kuning. Dinding pada area resepsionis menggunakan finishing cat polos berwarna putih dan pada area ruang tunggu menggunakan dinding dengan semen ekspose.
| 57
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern
Interior : Ruang Staff
Interior R. Direktur
| 58
Pada dinding ruang kantor PT. Insastama hanya dominan berwarna putih, tanpa sedikitpun ornamen ataupun pajangan. Sangat terasa monoton dan membosan kan, sehingga perlu untuk di redesain. Penataan meja juga perlu untuk di kaji kembali.
Warna pada ruangan kantor PT. Wahana Sentra Niaga dominan biru, sehingga menimbulkan kesan fresh. Penataan ruangan tidak terlalu padat dan lebih tertata rapi. Banyak bukaan jendela besar di dalam ruanganstaff.
Pada ruangan kantor direktur PT.Insastama, selain meja kerja dan lemari untuk menimpan berkas, terdapat meja makan dan juga mesin fotokopi. Penataannya masih dapat ditingkatkan. Dalam satu ruangan semua kegiatan dicampur jadi satu tanpa adanya space ruang. Sehingga jika ada konsumen yang bertemu direktur, akan merasa kurang nyaman dengan adanya meja makan dan mesin fotokopi yang berada dekat pintu masuk tersebut.
Pada ruangan kantor direktur PT. Wahana Sentra Niaga memiliki kesan yang cukup luas karena tidak terlalu banyak barang dan furniture. Penataannya juga cukup baik dan ergonomis. Pemilihan warna dominan cream dan untuk lantai diberi karpet berwarna biru keabu-abuan. Kekurangan nya adalah lantai dengan karpet akan lebih mudah kotor dan pembersihannya lebih sulit jika dibanding kan dengan penggunaan lantai keramik.
Pada ruang staff kantor Conclave memilih penataan meja yang sejajar dengan sistem ruang open space. Pencahayaan kuning memberikan kesan hangat pada ruangan.
Pada ruangan kantor direktur Conclave sangat luas dan nyaman. Pencahayaan warm white memberikan kesan nyaman. Didalam ruang tersebut dilengkapi dengan sofa yang berfungsi untuk santai atau melakukan pertemuan dengan klien.
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501 Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098
Interior R. Meeting
Interior : Ware House / Gudang
Penghawaan
Pencahayaan
Untuk ruang meeting kantor cukup luas, nyaman dan ergonomis, namun penataannya perlu ditingkatkan kembali
Ruang meeting PT. Wahana Sentra Niaga memiliki kesan modern, ergonomis dan cukup nyaman.
Ruang meeting pada kantor Conclave mengguna kan dinding material bata ekspose, dan juga menggunakan sistem plafon eskpose.
Gudang pada kantor PT. Insastama berada di depan kantor. Peletakan nya kurang tepat karena mengganggu konsumen yang akan datang. Pemanfaatan gudang kurang maksimal, sehingga banyak space yang kosong. Sehingga perlu untuk di redesain agar dapat meningkatkan efisiensi ruang kantor.
Gudang PT. Wahana Sentra Niaga sangat luas dan tertata rapi. Peletakan rak juga tersusun dengan baik.
-
Penggunaan AC pada ruang : 1. Ruang Direktur 2. Ruang Staff 3. Ruang Meeting
Penggunaan AC pada ruang : 1. Resepsionis 2. Ruang Direktur 3. Ruang Staff 4. Ruang Meeting
Penggunaan cahaya buatan pada seluruh ruangan di lantai 2,3, dan 4 karena minim bukaan Untuk lantai 1 mengguna kan pencahayaan alami pada siang hari dan pada malam hari mengguna kan pencahayaan buatan
Penggunaan cahaya alami pada siang hari karena terdapat banyak bukaan pada ruang staff. Ruang direktur, pada siang hari menggunakan cahaya buatan, karena tidak ada jendela.
Penggunaan AC pada seluruh ruangan, kecuali area kamar mandi.
Penggunaan cahaya alami pada siang hari, hanya beberapa ruangan saja yang menggunakan pencahayaan buatan..
| 59
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern
( Halaman ini sengaja dikosongkan )
| 60
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501 Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098
BAB III METODOLOGI DESAIN Untuk mendapatkan desain dengan hasil yang baik diperlukan metode desain yang tepat dan berurutan. Hal ini berguna memberikan kemudahan dalam pembuktian kebenaran, analisa, dan perbaikan kesalahan dan juga berguna bagi pengembangan selanjutnya. 3.1
Diagram Metode Desain Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan Konsep Industrial Modern Latar Belakang Permasalahan : Identifikasi Masalah, Rumusan Masalah, Batasan Masalah Tujuan dan Manfaat Data Primer :
Pengumpulan Data
Data Sekunder : Studi Literatur mengenai objek dan teori penunjang
Observasi Wawancara Kuisoner Analisis Data Konsep Desain
Modern
Industrial Kesimpulan Pengembangan Desain : Alternatif Desain, Skema Material Desain Akhir Bagan 3.1 : Diagram Metode Desain Sumber : Dok. Pribadi Penulis, 2015
| 61
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern
3.2
Objek Penelitian Objek dari penelitian ini adalah kantor cabang PT. Insastama yang berada di
Surabaya. Lokasi objek berada di Jl Raden Saleh 7-7 A, Surabaya, Jawa Timur,
3.3
Tahap Pengumpulan Data Tahap pengumpulan dan pengolahan data ini dilakukan untuk memperoleh
bahan laporan sesuai dengan tujuan laporan yang telah ditetapkan. Dalam tahap ini data yang dikumpulkan dibagi menjadi 2 jenis, yaitu :
3.3.1 Data Primer Data primer merupakan data yang didapatkan secara langsung, seperti observasi pada objek ataupun melalui interaksi penulis dengan pihak yang bersangkutan, baik berupa wawancara atau melalui kuisioner. Data ini dibutuhkan agar kita dapat mengerti kondisi lingkungan, isu dan permasalahan yang terdapat pada objek yang sedang diteliti. 1.
Observasi Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara melakukan
pengamatan langsung untuk memperoleh data yang berkaitan dengan objek desain. Metode obeservasi dilakukan di awal penelitian. Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan penulis dalam laporan ini, penulis mengamati segala sesuatu yang berhubungan dengan kantor. Observasi berupa pencatatan, peninjauan dan pengamatan terhadap bentuk, material dan interior kantor. Juga mengamati bagaimana serangkaian perilaku dan suasana yang berkenaan dengan kegiatan di kantor. Objek penelitian adalah Kantor PT. Insastama yang terletak di Jl Raden Saleh 7-7 A, Surabaya, Jawa Timur. 2.
Wawancara ( Interview ) Wawancara adalah bentuk komunikasi antara dua orang, melibatkan
seseorang yang ingin memperoleh informasi dari seseorang dengan mengajukan pertanyaan- pertanyaan berdasarkan tujuan tertentu (Mulyana, 2001).
| 62
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501 Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098
Interview atau wawancara yang digunakan oleh penulis dalam laporan ini adalah wawancara terbuka (Opended interview). Wawancara ini dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi yang tidak diperoleh lewat observasi dan mengakuratkan hasil observasi dengan hasil wawancara dengan pihak yang bersangkutan. Melalui wawancara penulis bisa mendapatkan informasi yang intensif sehubungan dengan struktur organisasi kantor serta bagaimana standarisasi kantor yang baik dan benar. Pihak yang menjadi narasumber antara lain yaitu para staff kantor PT. Insastama. Narasumber
: Ibu Sugiowati
Jabatan
: Manager Operasional PT. Insastama
Tanggal
: 18 September 2014
Pukuk
: 06.30 WIB
Lokasi
: Jl Raden Saleh 7-7 A, Surabaya, Jawa Timur.
Berikut merupakan protokol wawancara terhadap Ibu Sugiowati :
Tabel 3.1 : Tabel Protokol Wawancara dengan Ibu Sugiowati
Fokus Penelitian Pertanyaan
Perkembangan pada Kantor PT. Insastama 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Berapakah jumlah staff di kantor PT. Insastama ? Bagaimana job decription masing-masing staff tersebut? Bagaimana aktivitas dan sistem kerja kantor PT. Insastama ? Fasilitas apa saja yang ada dan disediakan oleh kantor PT. Insastama ? Konsumen seperti apa saja, yang mengunjungi kantor PT. Insastama ? Pelayanan apa saja yang diberikan kantor PT. Insastama terhadap konsumen ? Permasalahan apa yang sering dialami oleh konsumen ataupun staff kantor ? Apa harapan dan keinginan untuk kantor di masa mendatang ? Apakah anda setuju apabila kantor PT. Insastama di desain dengan konsep modern industrial ? Sumber : Dok. Pribadi Penulis, 2015
| 63
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern
3.
Kuisioner Kuisioner dilakukan secara langsung kepada 75 responden, dengan target
umur < 25 tahun yang merupakan pegawai negeri ataupun badan swasta. Kuisioner digunakan untuk mengerti bagaimana opini atau pendapat responden mengenai interior bangunan serta pelayanan suatu kantor.
Kuisioner berupa
susunan pertanyaan tertulis yang diberikan kepada responden untuk dijawab. Responden menjawab kuisioner dengan jawaban sebenarnya tanpa ada setting kondisi terlebih dahulu. Dibawah ini adalah penjelasan mengenai pertanyaan penelitian yang diajukan kepada responden dalam bentuk kuisioner: -
Jenis Kelamin Pertanyaan ini diajukan untuk mengetahui presentase segmen pria dan wanita yang diwakili oleh responden yang mengisi kuisioner.
-
Umur Pertanyaan ini diajukan untuk mengetahui presentase segmen umur calon konsumen yang diwakili oleh responden yang telah mengisi kuisioner Tabel 3.2 : Tabel Umur Responden
Umur
Jumlah
<25 tahun
30
25-30 tahun
7
30-40 tahun
32
40-50 tahun
5
>50 tahun
1
Jumlah
75
Sumber : Dok. Pribadi Penulis, 2015
-
Pekerjaan Pertanyaan ini diajukan untuk mengetahui presentase jenis pekerjaan calon konsumen yang berdampak pada klasifikasi segmen kantor.
| 64
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501 Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098
Tabel 3.3 : Tabel Pekerjaan Responden
Pekerjaan Responden
Jumlah
Pegawai Negeri
12
Pegawai Swasta
63
Jumlah
75
Sumber : Dok. Pribadi Penulis, 2015
Tabel 3.4 : Tabel Konten Kuisioner pada Responden
Fokus Penelitian Pertanyaan
Pandangan responden terhadap desain pada Kantor PT. Insastama
1. Berapakah jumlah staff di kantor PT. Insastama ? 2. Bagaimana job decription masing-masing staff tersebut? 3. Bagaimana aktivitas dan sistem kerja kantor PT. Insastama ? 4. Fasilitas apa saja yang ada dan disediakan oleh kantor PT. Insastama ? 5. Konsumen seperti apa saja, yang mengunjungi kantor PT. Insastama ? 6. Pelayanan apa saja yang diberikan kantor PT. Insastama terhadap konsumen ? 7. Permasalahan apa yang sering dialami oleh konsumen ataupun staff kantor ? 8. Apa harapan dan keinginan untuk kantor di masa mendatang ? 9. Apakah anda setuju apabila kantor PT. Insastama di desain dengan konsep modern industrial ? Sumber : Dok. Pribadi Penulis, 2015
| 65
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern
3.3.2 Data Sekunder Data ini diperoleh dari buku, literatur, jurnal, internet, dll yang tidak langsung berhubungan dengan pihak yang menjadi objek desain. Data sekunder didapatkan dari pihak yang tidak berkaitan langsung dan data ini diperlukan untuk menganalisa serta mendukung data primer yang ada. Data sekunder yang penulis pilih berupa studi literatur atau kajian pustaka, yang merupakan teknik mengumpulkan data teoritis sebagai dasar pemecahan masalah dalam pembahasan. Cara yang dilakukan untuk memperoleh data tersebut adalah dengan mempelajari, meneliti dan menelaah berbagai bahan bacaan (literature). Pencarian data penulis didapat melalui jurnal-jurnal serta contohcontoh laporan pada website serta buku. Studi literatur, dapat mengantarkan adanya pemecahan permasalahan pada interior kantor terhadap konsumen serta staff kantor. Penulis dapat mencari atau menggali informasi atau pengetahuan yang berhubungan dengan laporan ini. 3.4
Tahap Analisa Data Setelah semua data penelitian didapatkan, selanjutnya adalah tahapan
analisa data. Tahap ini dilakukan untuk mendapatkan hasil dari penelitian ini dengan menganalisa semua data yang telah didapatkan dari tahap pengumpulan data. Setelah data dianalisa, nantinya akan didapatkan hasil dari penelitian ini yakni berupa konsep desain yang sesuai dengan Kantor PT. Insastama berdasarkan penelitian yang telah dilakukan.
3.4.1 Analisa Hasil Observasi Hasil dari observasi penulis, akan di analisa lebih lanjut mengenai bagaimana kelebihan dan kekurangan dari kantor PT. Insastama.Dari hasil observasi, penulis dapat mengetahui karakteristik dan segmen dari kantor PT. Insastama. Data observasi yang akan di analisa, diantaranya : - Denah Eksisting dan Bentuk bangunan ( eksterior dan interior ) - Karakteristik pengunjung dan staff kantor - Kebutuhan fasilitas ruang kantor
| 66
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501 Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098
3.4.2 Analisa Hasil Wawancara Dari wawancara yang didapat penulis dengan narasumber, akan dilakukan analisa pada fokus penelitian bagaimana perkembangan kantor PT. Insastama
3.4.3 Analisa Hasil Kuisioner Setelah mendapatkan semua data hasil kuisioner, maka data tersebut akan diolah dan di hitung berapa jumlah persentase yang di dapatkan. Untuk menghitung persentase jawaban yang di dapatkan dari responden, penulis menggunakan hitungan berdasarkan rumus dari Hartono dalam Azizi (2002 : 3738) yaitu sebagai berikut :
P=
F x 100% N
P
=
Persentase
F
=
Frekuensi Jawaban Responden
N
=
Jumlah responden
Dari rumus diatas, N merupakan jumlah responden yang berjumlah 75orang. Terdapat 6 pertanyaan mengenai identitas responden dan 11 pertanyaan mengenai pendapat responden mengenai konsep yang akan diterapkan pada kantor PT. Insastama.
| 67
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern
( Halaman ini sengaja dikosongkan )
| 68
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501 Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098
BAB 4 DATA DAN ANALISA Setelah proses pengambilan data-data dari objek desain dilakukan, dalam proses mendesain sebuah interior bangunan diperlukan tahapan selanjutnya yaitu proses analisa data. Hasil analisa data tersebut akan dijadikan acuan dalam menyelesaikan masalah yang ada dan menentukan solusi.
4.1
Data Pengumpulan data non fisik dibagi dalam dua tahapan, yaitu pengamatan
terhadap kondisi objek desain, pembagian kuisioner kepada pengunjung, dan pembagian kuisioner kepada masyarakat umum. Berikut adalah tabel mengenai variabel permasalahan beserta metode dan data yang diterapkan : Tabel 4.1: Tabel Variabel Permasalahan beserta metode dan data yang diterapkan Metode Penelitian No Permasalahan Observasi Interview Kuisioner 1.
Corporate Image PT. Insastama yang mempengaruhi karakteristik perusahaan.
2.
Struktur organisasi PT. Insastama, hal ini mempengaruhi zoning area pada kantor.
3.
Denah eksisting seluruh ruangan pada kantor, yang berhubungan dengan penataan layout.
4.
Menentukan klasifikasi target konsumen dan segmen kantor.
√ Melakukan pengamatan pada objek secara langsung
√ Melakukan interview kepada salah satu staff kantor mengenai profil perusahaan √ Melakukan interview dan meminta data kepada staff kantor mengenai struktur organisasi beserta job description
√ Melakukan pengukuran dan pengamatan secara langsung pada setiap ruang kantor
√ Melakukan kuisioner mengenai identitas responden
| 69
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern
√ Melakukan pengamatan secara langsung mengenai fasilitas yang ada / tidak ada serta penilaian tingkat kelayakan fasilitas tersebut
√ Melakukan interview kepada salah satu staff kantor mengenai fasilitas apa saja yang disediakan oleh perusahaan
5.
Fasilitas-fasilitas yang tersedia pada kantor PT. Insastama
6.
Desain interior yang seperti apa yang dapat meningkatkan daya tarik serta kenyamanan konsumen dan staff selama berada dalam kantor
√ Melakukan kuisioner kepada konsumen dan staff kantor mengenai desain interior yang menarik dan sesuai untuk kantor.
7.
Mengetahui tingkat kenyamanan konsumen dan staff kantor saat berada dalam kantor
√ Melakukan kuisioner kepada konsumen dan staff kantor mengenai hal-hal yang membuat konsumen serta staff merasa nyaman / tidak nyaman pada saat berada dalam kantor.
Sumber : Dok. Pribadi Penulis, 2015
| 70
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501 Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098
4.2
Analisa Data 4.2.1 Data Eksisting Sesuai dengan keinginan dam harapan pemilik perusahaan, PT. Insastama
ingin mengembangkan perusahaan dengan membuka kantor pemasaran di kota Jakarta. Jakarta merupakan pilihan yang tepat sebagai lokasi yang sangat strategis bagi PT. Insastam, karena Jakrta sebagai Central Business District, menjadikan Jakarta sebagai pusat bisnis, politik, dan kebudayaan. Jakarta merupakan tempat berdirinya kantor-kantor pusat BUMN, perusahaan swasta, dan perusahaan asing. Berikut denah lokasi kantor baru PT. Insastama di Jakarta :
Gambar 4.1 : Denah Lokasi Baru Kantor PT. Insastama Sumber : Dok. Pribadi Penulis
Letak kantor tersebut sangat strategis, dekat dengan pusat kota, hotel, perkantoran, stasiun, dan lainnya. Hal ini sangat menguntungkan bagi perusahaan. Lokasi yang strategis akan membuat masyarakat mengetahui letak kantor. Hal ini dapat meningkatkan daya tarik konsumen serta jumlah kunjungan. Selain itu dapat meningkatkan omset penjualan produk PT. Insastama
Gambar 4.2 : Foto Lokasi Eksisting Baru Kantor PT. Insastama Sumber : Dok. Pribadi Penulis
| 71
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern
4.2.2 Data Observasi A.
Bentuk Bangunan pada kantor PT.Insastama
Gambar 4.3 : Bentuk Fasad Bangunan Kantor PT. Insastama Sumber : Dok. Pribadi Penulis
Gambar diatas adalah tampak eksterior bangunan kantor PT.Insastama. Kantor ini terdiri 4 lantai, dimana pada area depan bangunan digunakan untuk area parkir. Karena terkena sinar matahari sudah cukup lama, warna pada bangunan tersebut perlu untuk di cat ulang. Dapat dilihat bahwa bentuk luar bangunan kantor tersebut perlu untuk di redesain, agar dapat meningkatkan daya tarik konsumen.
B.
Desain Interior pada kantor PT.Insastama
Gambar 4.4 : Area Resepsionis Kantor PT. Insastama Sumber : Dok. Pribadi Penulis
| 72
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501 Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098
Pada gambar 4.4 kantor PT.Insastama tidak memiliki area resepsionis seperti pada umumnya. Pada area masuk kantor tersebut hanya menyediakan sebuah meja berbentuk L dan 2 buah kursi untuk konsumen yang datang. Terdapat ruang tunggu yang berada disebelah area meja tersebut.
Gambar 4.5 : Ruang Staff Kantor PT. Insastama Sumber : Dok. Pribadi Penulis
Pada gambar 4.5 merupakan ruang staff pada kantor PT.Insastama. Jika dibandingkan antara luas ruang dengan banyaknya staff serta furniture yang berada dalam ruang tersebut, dirasa perlu ditata kembali agar lebih ergonomis. Penataan jarak antar meja juga dirasa belum ergonomis, sehingga ruang terasa padat dan kurang luas.
Gambar 4.6 : Ruang Direktur Kantor PT. Insastama Sumber : Dok. Pribadi Penulis
Pada gambar 4.6 adalah ruang direktur PT. Insastama. Pada ruangan kantor direktur tersebut selain meja kerja dan lemari untuk menimpan berkas, terdapat meja makan dan juga mesin fotokopi. Area makan khusus untuk direktur
| 73
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern
dilengkapi dengan kulkas dan dining set. Mengenai penataan layout ruang kurang baik dan ergonomis. Dalam satu ruangan semua kegiatan dicampur jadi satu tanpa adanya space ruang. Sehingga jika ada konsumen yang bertemu direktur, akan merasa kurang nyaman dengan adanya meja makan dan mesin fotokopi yang berada dekat pintu masuk tersebut.
Gambar 4.7 : Interior Ruang Meeting Kantor PT. Insastama Sumber : Dok. Pribadi Penulis
Untuk ruang meeting kantor cukup luas dan ergonomis, namun penataannya perlu ditingkatkan kembali agar lebih rapi. Dapat dilihat bahwa terdapat kursi berjumlah 12 dan meja berbentuk oval. Dalam ruang tersebut juga terdapat 2 meja, satu untuk moderator, dan satu lagi untuk tempat meletakkan dispenser, serta terdapat sebuah storage untuk meletakkan alat-alat kantor yang dibutuhkan pada saat meeting.
C.
Karakteristik pengunjung dan staff kantor
- Target
: - Perusahaan-perusahaan kecil hingga besar ( CV, PT, dsb ) - Perusahaan baik negeri ataupun swasta - Digunakan untuk proyek pembangunan nasional ( konstruksi bangunan, konstruksi jembatan, dll ) - Digunakan untuk proyek otomotif dan teknis mesin
- Usia
: Dewasa
- Gender
: Pria dan Wanita
- Strata sosial : Universal segala kelas. Melayani konsumen baik pada strata menengah ke atasa ataupun menengah kebawah
| 74
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501 Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098
D.
Analisa Aktifitas
Tabel 4.2: Tabel Aktivitas Umum Staff dan Pimpinan Kantor
Sumber : Dok. Pribadi Penulis, 2015
Tabel 4.3: Tabel Aktivitas Umum Pengunjung Kantor
Sumber : Dok. Pribadi Penulis, 2015
| 75
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern
Tabel 4.4: Tabel Aktivitas Khusus Staff dan Pimpinan Kantor
Sumber : Dok. Pribadi Penulis, 2015
Tabel 4.5 : Tabel Aktivitas Khusus Pengunjung Kantor
Sumber : Dok. Pribadi Penulis, 2015
E.
Analisa Kebutuhan Ruang Setelah mengetahui bagaimana dan apa saja aktivitas yang dilakukan oleh
pimpinan, staff ataupun pengunjung, penulis dapat mengetahui kebutuhan ruang serta kebutuhan furniture. Berikut ini adalah data kebutuhan ruang serta kebutuhan furniture yang di perlukan pada konsep desain kantor PT. Insastama.
| 76
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501 Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098
Tabel 4.6 : Tabel Kebutuhan Ruang
| 77
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern
Sumber : Dok. Pribadi Penulis, 2015
F.
Analisa Alur dan Sirkulasi
Gambar 4.8 : Area Masuk Kantor PT. Insastama Sumber : Dok. Pribadi Penulis
| 78
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501 Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yakni pada area masuk, hendaknya tidak langsung tersaji area kosong yang merupakan area jika produk datang. Sesuai dengan hasil observasi penulis, banyak alur dan sirkulasi ruangan kantor PT. Insastama yang harus dibenahi. Hendaknya pada area masuk langsung tersaji meja security, meja resepsionis dan ruang tunggu. Bagan 4.1 : Matriks Hubungan Ruang
Sumber : Dok. Pribadi Penulis, 2015
Dalam menganalisa alur dan sirkulasi berdasarkan pada aktivitas staff dan konsumen kantor. Alur dan sirkulasi ruangan kantor agar menjadi baik, memerlukan zoning area yang jelas dan teratur. Berdasarkan aktifitas-aktifitas yang ada dan meninjau standart hubungan ruang padakantor PT. Insastama didapatkan analisa hubungan ruang pada bagan 4.1 Kemudian dalam melakukan pembagian ruangan yang disesuaikan dengan kelompok tingkat privasi akan membuat sebuah ruangan memiliki keamanan dan kenyamanan ruang baik untuk pimpinan, staff ataupun pengunjung kantor. Berikut ini pada bagan 4.2 merupakan Interravtion Net atau interaksi antar ruang sesuai dengan jalur umum dan jalur khusus serta tingkat privasi sebuah ruangan :
| 79
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern
Bagan 4.2 : Interraction Net kantor PT. Insastama
Sumber : Dok. Pribadi Penulis, 2015
Bagan 4.3 : Bubble Diagram 1
Sumber : Dok. Pribadi Penulis, 2015
| 80
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501 Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098
4.2.3 Data Hasil Interview / Wawancara Wawancara dilakukan pada salah satu staff kantor PT. Insastama. Pihak yang menjadi narasumber antara lain yaitu Ibu Sugiowati yang merupakan Manager Operasional PT. Insastama. Berikut pertanyaan dan jawaban pada saat melakukan wawancara.
1. Berapakah jumlah staff di kantor PT. Insastama ? Jawaban : Jumlah seluruh pimpinan dan staff ada 40 orang. Terdiri dari presiden direktur, wakil presiden direktur, asisten presiden direktur, direktur operasional, direktur administrasi, manager dan staff bagian dokumen controller, manager dan staff bagian operasional, staff administrasi, staff bagian showroom, ruang simpan produk, bagian respsionis hingga satpam dan OB.
2. Bagaimana job decription masing-masing staff tersebut? Jawaban : Untuk job description nanti akan saya beri lembaran nya, dapat dilihat lebih lengkapnya disitu.
3. Bagaimana aktivitas dan sistem kerja kantor PT. Insastama ? Jawaban : Aktivitas dimulai pukul 06.30 WIB biasanya para staff sudah pada datang. Kemudian pulangnya pukul 17.00 WIB. Sistem kerja disini tidak telalu padat, karena kantor yang berada di Surabaya ini merupakan kantor cabang dan pemasaran. Jadi tidak sama seperti dengan yang dikantor pusat, tidak ada aktifitas pengolahan pabrik, tidak ada ware house yang besar, jadi produkproduk yang datang hanya sementara disini. Istilahnya hanya singgah sejenak sebelum dikirim kepada konsumen.
| 81
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern
4. Fasilitas apa saja yang ada dan disediakan oleh kantor PT. Insastama ? Jawaban : Disini hanya kantor sederhana, tidak banyak fasilitas yang disediakan. Ada pantry diatas, dan pada lantai 4 ada ruangan yang belum selesai dibangun. Rencananya akan digunakan sebagai ruangan gym atau ruang serbaguna.
5. Konsumen seperti apa saja, yang mengunjungi kantor PT. Insastama ? Jawaban : Biasanya yang datang kesini itu perusahaan dari yang terkecil perseorangan, CV sampai yang perusahaan besar. Ada yang badan pemerintahan juga maupun badan swasta. Produk kami banyak dDigunakan untuk proyek pembangunan nasional ( konstruksi bangunan, konstruksi jembatan, dll.
6. Pelayanan apa saja yang diberikan kantor PT. Insastama terhadap konsumen ? Jawaban : Kami menjual produk-produk metal seperti mur, baut, paku dan sebagainya. Kami disini menerima grosir maupun ecer tapi dengan syarat tertentu. Kami menerima pengiriman barang dengan jumlah tertentu yang telah disepakati dengan konsumen. Biasanya konsumen yang datang boleh tanya-tanya dulu, tidak harus membeli produk kami.
7. Permasalahan apa yang sering dialami oleh konsumen ataupun staff kantor ? Jawaban : Menurut saya permasalahannya yang kurang pada kantor ini yaitu tata letak kantor kurang baik, minimnya ruangan yang tersedia, tidak ada ruang untuk beribadah, kurangnya luasan ruang membuat sirkulasi aktivitas staff kurang leluasa, tidak adanya area santai untuk staff, desain interiornya tidak menarik dan terasa membosankan.
| 82
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501 Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098
8. Apa harapan dan keinginan untuk kantor di masa mendatang ? Jawaban : Harapannya ingin PT. Insastama dapat semakin maju, lebih baik dan berkembang lebih besar lagi. Menjadi perusahaan terdepan dan dapat memberikan pelayanan yang baik kepada seluruh konsumennya. Kemudian untuk keinginan saya ingin dibangunnya sebuah showroom yang berfungsi untuk memajang dan memamerkan produk-produk perusahaan. Kemudian terdapat sebuah ruang santai untuk staff, area rooftop. Adanya perluasan kantor beserta ruangannya dan tata letak ruang antara direktur dengan staff lebih diatur dan dibedakan agar ada privasi satu sama lain.
9. Apakah anda setuju apabila kantor PT. Insastama di desain dengan konsep modern industrial ? Jawaban : Ya saya sangat setuju, karena industrial itu kan cocok ya sama produk mur dan baut yang diproduksi oleh perusahaan ini. Saya rasa sangat menarik
4.2.3 Data Kuisioner Kuisioner disebarkan secara online dan manual, total responden sebanyak 75 responden, dengan target umur < 25 tahun yang merupakan pegawai negeri ataupun badan swasta. Penulis membuat pertanyaan kuisioner sebanyak 6 butir pertanyaan berupa identitas responden dan terdapat 11 butir pertanyaan mengenai bagaimana opini responden mengenai interior bangunan sebuah kantor.
A.
Pertanyaan Kuisioner Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan bertujuan untuk mendapatkan hal-hal
apa saja yang dirasakan konsumen serta staff kantor selama berkunjung atau berada dalam kantor. Dari pertanyaan kuisioner juga akan diketahui konsep desain apa yang sesuai untuk Kantor PT. Insastama Berikut ini pembahasan mengenai 11 butir pertanyaan bagaimana opini responden mengenai interior sebuah kantor :
| 83
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern
1.
Hal apa yang paling anda perhatikan dalam sebuah kantor ? Pertanyaan ini diajukan untuk mengetahui hal-hal apa yang paling sering diperhatikan oleh responden. Apakah dekorasi, penghawaan, pencahayaan, alur sirkulasi ataukah furniture dalam kantor yang paling banyak diperhatikan oleh responden. Jawaban yang banyak diberikan oleh responden dapat menjadi acuan fokus mana yang menjadi acuan dalam mendesain kantor.
2.
Hal apa yang membuat anda merasa nyaman saat berada di kantor tempat anda bekerja? Pertanyaan ini diajukan untuk mengetahui tingkat kenyamanan responden dan untuk mengetahui faktor-faktor apa yang membuat responden merasa nyaman dalam sebuah kantor. Hal ini nantinya dapat diterapkan pada konsep kantor yang akan di desain penulis.
3.
Hal apa yang membuat anda tidak nyaman saat berada di kantor tempat anda bekerja? Pertanyaan ini diajukan untuk mengetahui faktor-faktor apa yang membuat responden merasa tidak nyaman dalam sebuah kantor. Hasil jawaban dapat dijadikan sebagai bahan analisa agar permasalahan-permasalahan tersebut dapat dihindari dan diatasi pada konsep kantor yang akan di desain penulis.
4.
Menurut anda, pentingkah Desain Interior yang terencana dengan baik untuk kantor? Pertanyaan ini diajukan untuk mengetahui seberapa penting sebuah desain interior untuk kantor menurut pandangan responden.
5.
Menurut pendapat anda, warna dominan apakah yang paling sesuai dengan konsep Modern Industrial dan dapat merepresentasi kan corporate image dari kantor PT. Insastama? Pertanyaan ini diajukan untuk mengetahui warna utama apa yang cocok untuk kantor PT. Insastama yang sesuai dengan corporate image, dan warna tersebut banyak dipilih atau diminati oleh responden sebagai konsumen atau staff kantor.
| 84
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501 Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098
6.
Menurut pendapat anda , warna tambahan apakah yang sesuai dengan konsep Modern Industrial dan dapat merepresentasi kan corporate image dari kantor PT. Insastama? Pertanyaan ini diajukan untuk mengetahui warna tambahan apa yang cocok untuk kantor PT. Insastama, yang sesuai dengan corporate image perusahaan tersebut. Warna ini menjadi corak atau sebagai color refreshing pada.
7.
Menurut pendapat anda, dinding seperti apakah yang sesuai dengan konsep Modern Industrial dan dapat merepresentasi kan corporate image dari kantor PT. Insastama? Pertanyaan ini diajukan untuk mengetahui konsep dinding apa yang cocok dan yang akan diterapkan pada kantor PT. Insastama.
8.
Menurut pendapat anda, material lantai seperti apakah yang sesuai dengan konsep Modern Industrial dan dapat merepresentasi kan corporate image dari kantor PT. Insastama? Pertanyaan ini diajukan untuk mengetahui bahan material apa saja yang cocok dan yang akan digunakan pada kantor PT. Insastama.
9.
Menurut pendapat anda, desain kursi seperti apakah yang sesuai dengan konsep Modern Industrial dan dapat merepresentasi kan corporate image dari kantor PT. Insastama? Pertanyaan ini diajukan untuk mengetahui desain kursi apa yang sesuai dan yang akan diterapkan pada kantor PT. Insastama.
10.
Menurut pendapat anda, desain meja seperti apakah yang sesuai dengan konsep Modern Industrial dan dapat merepresentasi kan corporate image dari kantor PT. Insastama? Pertanyaan ini diajukan untuk mengetahui desain meja apa yang sesuai dan yang akan diterapkan pada kantor PT. Insastama.
| 85
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern
11. Menurut pendapat anda, desain hanging lamp (lampu gantung) seperti apakah yang sesuai dengan konsep Modern Industrial dan dapat merepresentasi kan corporate image dari kantor PT. Insastama ? Pertanyaan ini diajukan untuk mengetahui desain lampu gantung apa yang sesuai dan yang akan diterapkan pada kantor PT. Insastama.
B. Hasil Kuisioner
| 86
1.
Jenis Kelamin
2.
Umur
3.
Pekerjaan
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501 Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098
4.
Perusahaan tempat bekerja PT. Insastama
CV. Merdeka Jaya
PT. Sari Melati Kencana
CV Dafa Trans Utama
PT. Ciomas Adisatwa
Bank Jatim
PT. Asuransi Bangun Askrida
BNI
Perusahaa Netting Performance
Citibank
PT. Len Industri
Bank Mandiri
PT. Recon Sarana Utama
Dinas Perhubungan Provinsi Jatim
PT. Gunnebo Chubb Safes
Dinas Kebudayaan DIY
PT. Cheil Jedang
Infomedia Telkomindo
Space Design
Garuda Indonesia
Yucas Design
Hotel Neo+ Awana Yogyakarta
Gendhis Gentari Interior Design
Taspen
CV. Wrchitects
RSI Siti Hajar
5.
Penghasilan perbulan
6.
Kendaraan yang digunakan saat pergi ke kantor
| 87
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern
7.
Hal apa yang paling anda perhatikan dalam sebuah kantor ?
8.
Hal apa yang membuat anda merasa nyaman saat berada di kantor tempat anda bekerja?
| 88
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501 Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098
9.
Hal apa yang membuat anda tidak nyaman saat berada di kantor tempat anda bekerja?
10. Menurut anda, pentingkah desain interior yang terencana dengan baik untuk kantor?
| 89
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern
11. Menurut pendapat anda, warna dominan apakah yang paling sesuai dengan konsep Modern Industrial dan dapat merepresentasi kan corporate image dari kantor PT. Insastama?
12. Menurut pendapat anda , warna tambahan apakah yang sesuai dengan konsep Modern Industrial dan dapat merepresentasi kan corporate image dari kantor PT. Insastama?
| 90
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501 Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098
13. Menurut pendapat anda, dinding seperti apakah yang sesuai dengan konsep Modern Industrial dan dapat merepresentasi kan corporate image dari kantor PT. Insastama?
| 91
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern
| 92
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501 Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098
14. Menurut pendapat anda, material lantai seperti apakah yang sesuai dengan konsep Modern Industrial dan dapat merepresentasi kan corporate image dari kantor PT. Insastama?
| 93
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern
15. Menurut pendapat anda, desain kursi seperti apakah yang sesuai dengan konsep Modern Industrial dan dapat merepresentasi kan corporate image dari kantor PT. Insastama?
| 94
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501 Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098
16. Menurut pendapat anda, desain meja seperti apakah yang sesuai dengan konsep Modern Industrial dan dapat merepresentasi kan corporate image dari kantor PT. Insastama?
| 95
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern
17. Menurut pendapat anda, desain hanging lamp (lampu gantung) seperti apakah yang sesuai dengan konsep Modern Industrial dan dapat merepresentasi kan corporate image dari kantor PT. Insastama?
| 96
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501 Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098
C.
Analisa Kuisioner Data kuisioner yang diperoleh akan diolah dan di hitung berapa jumlah
persentase yang di dapatkan. Seperti yang sudah dijelaskan dalam bab metode laporan sebelumnya, yaitu untuk menghitung persentase jawaban yang di dapatkan dari responden, penulis menggunakan hitungan berdasarkan rumus dari Hartono dalam Azizi (2002: 37-38) yaitu sebagai berikut : P = Persentase F = Frekuensi Jawaban Responden N = Jumlah responden ( 75 orang )
1.
Klasifikasi Segmentasi Kantor Tabel 4.7 : Jenis Pekerjaan Responden
Pekerjaan
Frekuensi (f)
Persentase (%)
Pegawai Negeri
12
16%
Pegawai Swasta
63
84%
Jumlah
75
100%
Sumber : Penulis, 2015
Tabel 4.8 : Total Pendapatan Perbulan Responden
Pendapatan
Frekuensi (f)
Persentase (%)
Rp. 500.000,00. - Rp. 2.000.000,00.
9
12%
Rp. 2.000.000,00. - Rp. 4.000.000,00.
11
14,7%
Rp. 4.000.000,00. - Rp. 6.000.000,00
37
49,3%
> Rp. 6.000.000,00.
18
24%
Jumlah
75
100%
Sumber : Penulis, 2015
| 97
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern
Tabel 4.9 : Jenis Kendaraan yang digunakan
Kendaraan
Frekuensi (f)
Persentase (%)
Tidak Menggunakan
3
4%
Angkutan umum
4
5,3%
Sepeda Kayuh
1
1,3%
Sepeda Motor
49
65,4%
Mobil
18
24%
Jumlah
75
100%
Sumber : Penulis, 2015
Pada tabel 4.7 dapat diketahui sebanyak 84% responden merupakan pegawai pada perusahaan swasta. Kemudian pada tabel 4.8 menunjukkan total pendapatan perbulan responden. Pendapatan disini terhitung sebagai pendapatan bruto, dimana berupa pendapatan secara keseluruhan yang belum terpotong oleh biaya hidup apapun. Pendapatan responden terbanyak dengan persentase 49,3% yaitu dengan rentang nominal Rp.4.000.000,00. - Rp.6.000.000,00. perbulan. Tabel 4.9 menunjukkan jenis kendaraan apakah yang digunakan responden pada saat ke kantor. Dapat dilihat pada tabel, persentase kendaraan yang paling banyak digunakan adalah sepeda motor, dan di posisi persentase terbanyak kedua adalah mobil. Dengan mengetahui jenis kendaraan yang digunakan, hasil tersebut dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan pihak kantor dalam menyediakan lahan parkir untuk sepeda motor dan mobil dengan luasan yang ergonomis. Data jenis kendaraan responden juga dapat menentukan strata sosial seseorang. Segmentasi kantor dapat diperoleh dari 3 data diatas, diantaranya jenis pekerjaan, total penghasilan perbulan, dan jenis kendaraan yang digunakan. Ketiga tabel tersebut menunjukkan bahwa tingkat ekonomi responden sebagai pegawai dapat dikatakan pada kelas menengah hingga menengah keatas, yang artinya merupakan taraf atau kapasitas mampu pada manusia.
.
| 98
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501 Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098
2.
Minat Konsumen dan Staff terhadap Kantor Tabel 4.10 : Jenis Kelamin Responden
Jenis Kelamin
Frekuensi (f)
Persentase (%)
Laki-laki
42
56%
Perempuan
33
44%
Jumlah
75
100%
Sumber : Penulis, 2015
Tabel 4.11 : Umur Responden
Umur
Frekuensi (f)
Persentase (%)
< 25 tahun
30
40%
25 – 30 tahun
7
9,3%
30 – 40 tahun
32
42,7%
40 – 50 tahun
5
6,7%
> 50 tahun
2
1,3%
Jumlah
75
100%
Sumber : Penulis, 2015
Tabel 4.12 : Hal yang diperhatikan responden pada sebuah kantor
Hal yang diperhatikan
Frekuensi (f)
Persentase (%)
Dekorasi Kantor
26
34,7%
Penghawaan Kantor
8
10,7%
Pencahayaan Kantor
21
28%
Alur dan Sirkulasi
15
20%
Furniture Kantor
5
6,6%
Jumlah
75
100%
Sumber : Penulis, 2015
| 99
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern
Tabel 4.13 : Tingkat penting desain interior dalam perencanaan kantor
Tingkat penting
Frekuensi (f)
Persentase (%)
Sangat Penting
62
82,7%
Cukup Penting
13
17,3%
Tidak Penting
0
0%
Sangat Tidak Penting
0
0%
Jumlah
75
100%
Sumber : Penulis, 2015
Tabel 4.10 menunjukkan sebagian besar responden yang didapatkan melalui kuisioner yang tersebar lebih banyak berjenis kelamin laki-laki daripada perempuan. Hal ini dikarenakan kantor PT. Insastama merupakan sebuah kantor yang memproduksi mur dan baut, sehingga kebanyakan konsumennya adalah berjenis kelamin laki-laki. Kemudian pada tabel 4.11 menunjukkan bahwa sebanyak 42,7% responden adalah berumur 30-40 tahun. Dimana pada umur tersebut bukan merupakan kategori umur remaja melainkan pada kategori umur dewasa. Hal ini dapat mempengaruhi desain yang akan dibuat dan diterapkan pada kantor. Tabel 4.12 menunjukkan hal yang diperhatikan responden saat berada dalam kantor. Penulis mengambil tiga persentase tertinggi pada tabel tersebut, yaitu : 1.
Dekorasi Kantor
2.
Pencahayaan Kantor
3.
Alur dan Sirkulasi Berdasarkan tabel 4.13 dapat diketahui tingkat penting desain interior dalam
perencanaan sebuah kantor. Sebanyak 82,7% responden berpendapat bahwa desain interior dalam sebuah kantor sangatlah penting, kemudian sisanya sebanyak 17,3% mengatakan cukup penting. Keempat hal tersebut nantinya akan diperhatikan secara lebih signifikan oleh penulis, guna mencapai suatu konsep desain yang baik dan dapat meningkatkan minat konsumen serta staff kantor.
| 100
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501 Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098
3.
Tingkat Kenyamanan Kantor Diagram 4.1 : Diagram Faktor Kenyamanan terhadap Kantor
Sumber : Penulis, 2015 Diagram 4.2 : Diagram Faktor Ketidak nyamanan terhadap Kantor
Sumber : Penulis, 2015
Diagram 4.1 menunjukkan persentase kenyamanan responden terhadap sebuah kantor. Penulis mengambil tiga persentase tertinggi pada hasil kuisioner tersebut. Hal-hal yang membuat responden nyaman pada sebuah kantor adalah : 1.
Fasilitas lengkap
2.
Penghawaan sejuk
3.
Alur pengunjung dan staff jelas
Pada diagram 4.2 sebagian besar responden yaitu sebanyak 53,3% responden merasa tidak nyaman saat berada dalam sebuah kantor, dikarenakan desain interior kantor yang tidak menarik. Dari kedua hasil pada diagram tersebut, penulis dapat mengetahui faktor-faktor apa yang perlu ditambahkan dan dibenahi pada konsep desain yang akan dibuat, agar ergonomis dan dapat memberikan kenyamanan pada konsumen dan staff kantor.
| 101
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern
4.
Penerapan konsep Modern Industrial pada kantor PT. Insastama Tabel 4.14 : Warna Utama pada desain interior kantor PT. Insastama
Warna Utama
Frekuensi (f)
Persentase (%)
Hitam
3
4%
Abu-abu
18
24%
Putih
42
56%
Crem
10
13,3%
Coklat Tua
2
2,7%
Jumlah
75
100%
Sumber : Penulis, 2015
Tabel 4.14 menentukan penggunaan warna utama yang akan diterapkan pada konsep desain. Sebanyak 42 responden memilih warna putih sebagai warna utama yang diterapkan dalam desain kantor. Hasil data tersebut nantinya akan diterapkan pada konsep desain yang akan dirancang penulis. Objek desain berupa kantor dari PT.Insastama akan didesain dengan pemilihan warna utama yaitu putih. Tabel 4.15 : Warna tambahan pada desain interior kantor PT. Insastama
Ranking Warna
Warna Tambahan
Frekuensi (f) / 75
1
Biru
51
2
Merah
41
3
Kuning
44
4
Hijau
45
5
Orange
41
Sumber : Penulis, 2015
Tabel 4.15 menentukan penggunaan warna tambahan yang akan diterapkan pada konsep desain kantor. Pada peringkat pertama, kebanyakan dari responden memilih warna biru sebagai warna tambahan. Penulis mengambil dua peringkat teratas pada tabel tersebut, yaitu warna biru dan warna merah. Kedua warna tersebut akan menjadi aksen membantu warna putih yang sebagai warna utama agar menjadi lebih cerah dan segar.
| 102
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501 Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098
Tabel 4.16 : Konsep dinding pada desain interior kantor PT. Insastama
Ranking
Konsep dinding
Frekuensi (f) / 75
1
Dinding Cat Polos
47
2
Dinding Bata Putih
47
3
Dinding Semen Concrete
41
4
Dinding Bata Merah
46
5
Dinding Kayu
38
Sumber : Penulis, 2015
Tabel 4.16 adalah tabel pengaplikasian konsep dinding pada desain interior kantor PT. Insastama. Pada peringkat pertama, kebanyakan dari responden memilih dinding cat polos sebagai konsep dinding utama. Penulis mengambil tiga peringkat teratas pada tabel tersebut, yaitu konsep dinding bercat polos, dinding bata putih dan dinding semen concrete. Tabel 4.17 : Konsep lantai pada desain interior kantor PT. Insastama
Ranking
Konsep dinding
Frekuensi (f) / 75
1
Lantai Keramik
47
2
Lantai Semen Concrete
45
3
Lantai Parket
39
4
Lantai Vinyl
42
5
Lantai Karpet
45
Sumber : Penulis, 2015
Tabel 4.17 adalah tabel pengaplikasian konsep desain lantai pada desain interior kantor PT. Insastama. Pada peringkat pertama, kebanyakan dari responden memilih lantai keramik sebagai konsep lantai utama. Penulis mengambil tiga peringkat teratas pada tabel tersebut, yaitu konsep lantai keramik, lantai semen concrete dan lantai parket yang akan diterapkan pada desain interior kantor.
| 103
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern
Tabel 4.18 : Penerapan desain kursi pada kantor PT. Insastama
Ranking
Desain Kursi
1
Molded Chair
2
Gambar
Frekuensi (f) / 75 51
Modern Swivel
40
Chair
3
Pouf
44
4
Barrel Chair
42
5
French Industrial
39
Metal Chair Sumber : Penulis, 2015
Tabel 4.18 adalah tabel pengaplikasian konsep desain kursi pada desain interior kantor PT. Insastama. Pada peringkat pertama, kebanyakan dari responden memilih desain kursi molded chair sebagai desain kursi utama. Penulis mengambil tiga peringkat teratas pada tabel tersebut, yaitu desain kursi molded chair , pouf dan Modern Swivel Chair yang akan diterapkan pada desain interior kantor. Kemudiaan pada tabel 4.19 adalah tabel pengaplikasian konsep desain meja pada desain interior kantor PT. Insastama. Pada peringkat pertama, kebanyakan dari responden memilih desain meja A sebagai desain meja yang akan diterapkan pada kantor. Penulis mengambil tiga peringkat teratas pada tabel tersebut, yaitu desain meja A, C dan D yang akan diterapkan pada desain interior kantor. Berikut tabel penerapan desain meja pada kantor PT. Insastama :
| 104
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501 Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098
Tabel 4.19 : Penerapan desain meja pada kantor PT. Insastama
Ranking
Desain Meja
Frekuensi (f) / 75
1
49
2
46
3
39
4
38
5
38
Sumber : Penulis, 2015
| 105
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern
Kemudiaan pada tabel 4.20 adalah tabel pengaplikasian konsep desain hanging lamp pada desain interior kantor PT. Insastama. Pada peringkat pertama, kebanyakan dari responden memilih desain hanging lamp A sebagai desain hanging lamp yang akan diterapkan pada kantor. Berikut tabel penerapan desain hanging lamp pada kantor PT. Insastama : Tabel 4.20 : Penerapan desain hanging lamp pada kantor PT. Insastama
Ranking
Desain Hanging Lamp
1
52
2
38
3
40
4
38
5
41
Sumber : Penulis, 2015
| 106
Frekuensi (f) / 75
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501 Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098
BAB 5 KONSEP DESAIN 5.1
Objek Desain Objek desain yang diambil merupakan sebuah perkantoran milik perusahaan
yang bernama PT. Insastama. Sebuah perusahaan industri yang spesialis memproduksi mur, baut dan produk metal lainnya. Pada suatu perkantoran, selain memperhatikan aspek desain interior pada ruangan, juga terdapat standar-standar yang harus dipenuhi demi mencapai fasilitas kantor yang layak dan terpenuhi bagi seluruh konsumen dan staff kantor.
ObjekKantor
Aktifitas yang mewadahi bisnis dan manajemen
1. Standar Ergonomis 2. Aktifitas dan Kebutuhan Ruang 3. Fasilitas Penunjang
1. Tempat Bekerja 2. Tempat pengenalan produk 3. Tempat transaksi
Suatu tempat untuk penyelenggaraan kegiatan manajemen, tata usaha, dengan terdiri dari unit organisasi, staf personil, pimpinan juga pengunjung kantor. Dilengkapi dengan fasilitas yang menunjang segala aktivitas kantor
Kantor PT. Insastama
Bagan 5.1 : Skema Objek Desain Sumber : Dok. Penulis, 2015
5.2
Konsep Awal Dari jenis produk yang di produksi oleh PT. Insastama dapat diketahui
bahwa perusahaan ini memiliki image yang industrial, maskulin, dan dinamis. Dari image tersebut, penulis memiliki gagasan ide konsep awal, diantaranya : -
Fresh Concept, yaitu menghadirkan suasana baru pada kantor untuk meningkatkan minat konsumen dan staff kantor
-
Inovasi, yaitu menghadirkan desain dan bentuk furniture serta elemen estetis yang baru pada kantor PT. Insastama
| 107
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern
Desain InteriorKantor Kantor PT. PT. Insastama konsep Industrial Modern Desain Interior Insastamadengan dengan konsep Industrial Modern
Bagan 5.2 : Bagan Konsep Desain Sumber : Dok. Penulis, 2015
5.3
Tema
5.3.1 Latar Belakang Tema Pemilihan tema pada konsep desain di dasari pada beberapa hal, yaitu : -
Industrial menampilkan karakteristik dunia industrial pada pemilihan konsep desain kantor. Konsep ini sesuai dengan corporate image atau
| 108
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501 Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098
karakteristik perusahaan, dan sangat sesuai dengan produk perusahaan yang berupa mur, baut dan produk metal lainnya. -
Modern, sangat cocok diterapkan pada sebuah konsep desain kantor. Dimana sebuah kantor yang ergonomis adalah desain kantor tersebut fungsional, ergonomis, alur dan sirkulasi baik, simple, namun tetap stylish mengikuti perkembangan jaman dan dapat memberikan kenyamanan kepada konsumen serta staff kantor tersebut.
5.3.2 Definisi dan Karakteristik Tema Langgam industrial adalah langgam desain interior yang di dalamnya memiliki nuansa dunia industri yang identik dengan maskulin. Furniture dapat menggunakan benda recycle atau daur ulang. Langgam ini didominasi dengan material seperti baja, besi, aluminium, logam, semen concrete, bata merah dan bata putih. Langgam industrial identik dengan material yang terekspos atau pemilihan material yang tampak apa adanya. Langgam modern adalah langgam desain yang simple, bersih, fungsional, stylish dan selalu mengikuti perkembangan jaman. Bentuk bangunan lebih tegas dan simetris. Bagian jendela biasa berbentuk persegi panjang yanng memanjang dengan tegas. Pemakaian material biasanya berupa bahan bangunan metal dan chrome, seperti stainless steel finishing polished dan aluminum. Juga kebanyakan menggunakan kaca berwarna / tinted glass yang merupakan bahan dengan jenis finishing dimana akan mencirikan desain interior modern. Penggunaan material jenis keramik dapat juga diterapkan di lantai agar memiliki kesan modern elegan. Kemudian pada plafon dapat diaplikasikan sistem open atau plafon ekspose, sehingga kabel-kabel listrik, sprinkle, dll akan tampak diatasnya. Langgam industrial biasanya menggunakan warna-warna monokromatik, seperti hitam, putih, abu-abu, dan coklat. Untuk warna utama pada langgam desain industrial, hindari warna-warna dinamis seperti pink, magenta, ungu, biru muda dan toska. Karena warna-warna tersebut kurang pas jika diterapkan pada langgam industrial. Jika terlalu mendominasi, menyebabkan tabrakan pada warna dan membuat kesan terlalu ramai.
| 109
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern
5.4
Konsep Desain Secara keseluruhan konsep yang akan diterapkan pada desain interior kantor
PT. Insastama adalah menciptakan desain interior kantor yang dikembangkan berdasarkan latar belakang, permasalahan dan tujuan. Konsep ini berfokus pada langgam dan elemen desain baru yang akan menarik perhatian konsumen dan staff kantor, serta meningkatkan kenyamanan baik secara fisik ataupun non fisik saat berada dalam kantor. Konsep interior ini juga memberikan penataan layout baru pada ruang kantor, sehingga ruang kantor dapat lebih fungsional dan ergonomis. 5.4.1 Konsep Makro Pemilihan konsep dengan tampilan yang berkarakter maskulin, perpaduan langgam industrial yang berani tampil apa adanya dengan langgam modern yang stylish dan kekinian. Dengan pemilihan warna-warna netral yang tidak mencolok sehingga memberikan kesan tenang bagi konsumen dan staff kantor. Pada beberapa area kerja menggunakan sistem ruang open space agar area terkesan lebih luas. Dengan sistem ruang open space, manager secara langsung dapat mengawasi sistem kerja para staff. Selain itu agar tercipta keakraban serta kedekatan antara atasan dengan bawahan, namun tetap dapat memperoleh privasi antar area.
5.4.1.1 Bentuk
Bagan 5.3 : Trasformasi Penerapan Bentuk Sumber : Dok. Penulis, 2016
| 110
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501 Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098
Bentuk layout bangunan diadopsi dari logo perusahaan yang berbentuk gabungan antara lambang yin dan yang dengan bentuk hexagonal atau segi enam. Karakter garis lurus memberikan kesan tegas dan minimalis. Penambahan dengan transformasi bentuk yin dan yang dubah menjadi bentuk ¼ lingkaran memberikan kesan yang tidak terlalu kaku.
5.4.1.2 Fasilitas e-KiosK Pada konsep desain kantor PT. Insastama terdapat penambahan fasilitas penunjang yaitu fasilitas e-KiosK pada area resepsionis. Didalam mesin e-KiosK tersebut terdapat tampilan visual baik 2D maupun 3D, mengenai profil perusahaan, sejarah perusahaan, produk yang dimiliki perusahaan, dll. Terdapat juga fitur wayfinding yang akan membantu konsumen untuk menemukan produk mur baut yang akan dicari dengan menggunakan aplikasi yang terhubung dengan google search engine. Konsumen secara langsung dapat mencari dan mengakses web perusahaan untuk mencari produk yang akan dicari beserta harga Hal ini sangat membantu konsumen dalam melakukan proses pencarian produk. Jaringan teknologi informasi melalui e-KiosK dapat dikombinasikan dengan dengan berbagai macam konten multimedia dari gambar, data statistik, video, online news, dan banyak lainnya, tentu saja ini menjadi suatu tontonan media informasi yang kaya dengan fitur, dinamis dan atraktif. Class A Metal Body LCD Touchscreen Keyboard Company Branding
Gambar 5.1 : Desain e-KiosK Sumber : http://www.touchscreen-me.com/images/products/kiosk.com
| 111
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern
Gambar 5.2 : Cara penggunaan e-KiosK oleh pengunjung Sumber : http://www.touchscreen-me.com/images/products/kiosk.com
5.4.2 Konsep Mikro 5.4.2.1 Dinding Dinding Bata Merah
Dinding Semen Ekspose
Dinding Cat Polos
Gambar 5.3 : Penerapan dinding pada konsep desain Sumber: https://www.google.co.id/
Dinding yang digunakan pada konsep desain kantor PT.Insastama ada 3 jenis, yaitu dinding semen concrete, dinding bata merah dan dinding cat polos. Untuk dinding semen dan bata merah dibiarkan terekpose karakter asli dari material dinding tersebut, agar menampilkan kesan industrialis. .
Gambar 5.4 : Penggunaan warna cat pada dinding
| 112
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501 Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098
Pemilihan warna dinding untuk penerapan cat polos yaitu warna-warna netral dan dingin seperti warna hitam, putih dan abu-abu. Tidak memilih warnawarna mencolok seperti pink, kuning, dsb karena akan menimbulkan kesan yang terlalu ramai. Pemilihan warna-warna netral digunakan agar ruangan memiiki kesan luas dan bersih. . Terdapat beberapa spot dinding yang memilih pengaplikasian berupa cat polos dengan warna biru, hal ini agar menggambarkan corporate image dari perusahaan. Kemudian penggunaan warna biru juga memberikan kesan maskulin. Tidak lupa memberi logo identity pada beberapa spot dinding di beberapa area, seperti area resepsionis dan area showroom. Dinding didesain dengan tidak terlalu banyak ornamen agar tidak memiliki kesan ramai dan terlalu padat. Material dinding lainnya yang digunakan adalah material yang memiliki sifat penyerap suara atau yang bersifat absorbent. Material – material ini akan diaplikasikan pada ruangan kantor seperti ruang meeting dan ruang direktur, serta ruangan yang memerlukan penanganan tata suara khusus lainnya dan dipadukan dengan material yang bersifat reflector.
Gambar 5.5 : Penerapan dinding kedap suara pada ruang meeting Sumber: https://www.google.co.id/
| 113
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern
5.4.2.2 Lantai
Gambar 5.6 : Penerapan lantai semen concrete pada konsep desain Sumber: https://www.google.co.id/
Penerapan lantai semen concrete diterapkan pada area kantor yang cukup luas dan bersifat publik, seperti pada resepsionis. Pengaplikasian semen concrete memberikan kesan luas pada area tersebut. Selain itu kesan industrial dan kesan unik anti mainstream akan terlihat pada area tersebut.
Gambar 5.7 : Penerapan lantai karpet pada konsep desain Sumber: https://www.google.co.id/
Pada gambar 5.7 penerapan lantai karpet dilakukan pada area ruang tunggu di lobby lantai 1. Pengaplikasian karpet ini dapat membuat konsumen yang sedang menunggu, dapat merasa lebih nyaman dan lebih santai. Karpet yang dipilih dengan motif geometri dengan perpaduan warna-warna netral, juga terdapat karpet dengan warna polos biru, agar mencirikan corporate image dan agar tidak berkesan terlalu kaku dan monoton.
Gambar 5.8 : Penerapan lantai parket pada konsep desain Sumber: https://www.google.co.id/
| 114
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501 Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098
Penerapan lantai parket pada area showroom dan pada area tunggu direktur yang berada di lantai 4 bangunan kantor. Pengaplikasian lantai dengan parket ini memberikan kesan santai, hangat dan nyaman. Parket yang dipilih dengan motif sejajar memanjang, dan dengan warna-warna kayu yang tidak terlalu gelap, agar ruangan tampak luas dan hangat.
Gambar 5.9 : Motif lantai parket yang akan diterapkan pada konsep desain Sumber: https://www.google.co.id/
Penggunaan lantai keramik diterapkan pada area ruang kerja, seperti pada ruang staff bagian manager operasional dan ruang presiden direktur. Lantai keramik dipilih, agar ruangan nampak bersih, stylish, dan berkesan modern. Untuk pemilihan warna yaitu warna netral seperti hitam dan putih. Lantai keramik juga diterapkan pada area kamar mandi. Pemilihan keramik pada area kamar mandi harus memperhatikan permukaan anti-slip, tidak glossy, dan berglasur dengan tekstur pada permukaannya, sehingga tidak licin pada waktu basah dan mudah dibersihkan.
Gambar 5.10 : Penerapan lantai keramik pada konsep desain Sumber: https://www.google.co.id/
| 115
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern
5.4.2.3 Plafon
Penerapan plafon ekspose pada kantor yaitu memperlihatkan langit-langit tanpa plafon. Pipa saluran air atau kabel listrik sengaja dibiarkan terlihat. Hal ini sangat mencirikan karakter industrial yang tampil apa adanya. Dalam penerapan plafon ekspose akan terlihat kolom-kolom pada bangunan kantor. Kolom-kolom tersebut dibiarkan berwarna abu-abu semen tanpa finishing atau dapat juga diberi cat dengan warna hitam atau putih. Penerapan plafon ekpose pada ruang kantor
Gambar 5.11 : Penerapan plafon ekpose pada konsep desain Sumber: https://www.google.co.id/
5.4.2.4 Furnitur
Pengaplikasian furnitur pada kantor memadukan furnitur yang simple modern dengan furnitur khas industrial yang memiliki karakter unik dan tampil apa adanya. Kebanyakan menggunakan furniture yang bermaterialkan besi, stainlessteel, dan kayu. Furnitur didesain sederhana, plain dengan bentuk yang persegi atau bentuk lain yang geometris, garisnya jelas, lurus atau lengkung, tegas, bersih tanpa banyak hiasan. Furnitur juga harus mempertimbangkan segi antropometri, ergonomis, dan nyaman digunakan dan sesuai dengan fungsinya. Pada gambar 5.12 adalah beberapa desain furnitur yang akan diterapkan pada konsep desain kantor PT.Insastama. kemudian pada gambar 5.13 terdapat pengaplikasian beberapa jenis vitrin yang akan digunakan pada area showroom.
| 116
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501 Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098
Desain meja untuk staff, material kayu dan kaki meja terbuat dari besi
Desain meja untuk area tunggu, material full besi
Modern Office Chair, pengaplikasian pada kursi staff
Modern Swivel Chair, pengaplikasian pada kursi direktur
Gambar 5.12 : Penerapan furniture pada konsep desain Sumber: https://www.google.co.id/ Jenis vitrin harac
Gambar 5.13 : Jenis vitrin yang akan digunakan pada desain showroom Sumber: https://www.google.co.id/
5.4.2.5 Elemen Estetis
Elemen estetis yang dipilih tidak terlalu banyak macamnya. Pemberian dekorasi pada dinding berupa typography dapat memberikan kesan industrial. Dapat juga memasang beberapa pigura pada dinding atau meletakkan lampu yang terbuat dari benda upcycle seperti pipa.
Gambar 5.14 : Elemen estetis berupa typhography pada dinding Sumber: https://www.google.co.id/
| 117
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern
Gambar 5.15 : Elemen estetis berupa pigura pada dinding Sumber: https://www.google.co.id/
Gambar 5.16 : Elemen estetis lampu dinding terbuat dari pipa Sumber: https://www.google.co.id/
Kemudian agar apat mempresentasikan corporate image perusahaan, dipilihlah elemen estetis untuk pajangan di meja menggunakan mini sculpture terbuat dari mur dan baut yang disusun dengan bentuk bermacam-macam. Selain itu, juga terdapat elemen estetis metal figure yang memberikan kesan maskulin.
Gambar 5.17 : Elemen estetis terbuat dari mur dan baut Sumber: https://www.google.co.id/
Gambar 5.18 : Elemen estetis berupa metal figure Sumber: https://www.google.co.id/
| 118
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501 Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098
5.4.2.6 Pencahayaan
Adanya banyak bukaan dalam suatu bangunan merupakan salah satu karakter modern. Pada bangunan kantor ini saat siang hari tidak memerlukan bantuan lampu dalam ruangan kantor, karena kantor didesain dengan memiliki banyak bukaan. Sehingga pencahayaan alami yang didapat dari sinar matahari dapat dimanfaatkan secara optimal.
Gambar 5.19 : Pencahayaan alami pada kantor Sumber: https://www.google.co.id/
Kemudian untuk pencahayaan buatan utama yaitu menggunakan lampu jenis LED. Lampu LED dapat menghemat energi sampai dengan 60% jika dibandingkan dengan lampu biasa. Lampu LED 4 watt setara dengan lampu pijar 24 watt. Lampu LED memang lebih mahal daripada lampu pijar, tetapi untuk pemakaian pada jangka panjang, pemakaian listrik akan lebih murah. Pada konsep ini, pengaplikasian pada kantor kebanyakan menggunakan lampu LED jenis tube, ada yang menggunakan armatur juga.
Gambar 5.20: Penerapan Lampu LED jenis tube pada konsep desain Sumber: https://www.google.co.id/
Pada beberapa titik spot dinding, terdapat lampu pijar yang digunakan sebagai lampu aksen yang mempercantik tampilan ruangan. Penggunaan jenis lampu ini tidak terlalu sering dinyalakan, karena lampu tersebut tidak sehemat lampu LED.
| 119
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern
Gambar 5.21 : Penggunaan lampu pijar pada kosep desain Sumber: https://www.google.co.id/
5.4.2.7 Penghawaan
Konsep penghawaan pada desain interior kantor PT. Insastama ini kebanyakan menggunakan penghawaan buatan. Karena bangunan memiliki banyak bukaan berupa jendela mati, sehingga penghawaan alami yang masuk sangat sedikit. Pada area kantor dari lantai 1 hingga lantai 4, secara keseluruhan menggunakan penghawaan buatan. Untuk basement dan rooftop menggunakan penghawaan alami. Penghawaan buatan yang digunakan adalah AC jenis central. Penggunaan AC central dikarenakan sistem kantor yang menggunakan plafon ekspose, sehingga AC central sangat cocok dan dapat memberikan penghawaan secara menyeluruh. Dengan AC central, pengunjung maupun para staf dapat merasa sejuk dan merasa nyaman didalam kantor.
Gambar 5.22 : Penerapan penghawaan buatan pada kantor Sumber: https://www.google.co.id/
Setelah mengetahui konsep makro dan mikro tersebut diatas, dapat diketahui konsep desain apa yang nantinya akan diterapkan. Penulis memberikan gambaran dalam berupa tabel, mengenai pengaplikasian konsep yang nantinya akan menyelesaikan permasalahan pada kantor PT. Insastama. Berikut tabel 5.1 :
| 120
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501 Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098
Tabel 5.1 : Pengaplikasian Konsep pada Permasalahan Masalah : 1. Menciptakan desain interior yang sesuai dengan Corporate image perusahaan
Elemen interior
Elemen Desain Warna
Bentuk
Material
Dinding
Bernuansa putih dan biru menggambarkan karakter maskulin perusahaan
Pemberian logo identity pada dinding beberapa ruangan
-
Lantai
-
-
-
Plafon
-
-
-
Furniture
-
Estetis
-
Bentuk furniture modern, simpel dan stylish Pengaplikasian mur baut menjadi suatu elemen estetis
Penggunaan material metal dan sejenisnya.
Masalah : 2. Meningkatkan daya tarik konsumen dan staff. Elemen Desain
Elemen interior
Warna
Bentuk
Dinding
-
-
Lantai
-
-
Plafon
-
Furniture
-
Estetis
-
Plafon ekspose memberikan kesan anti mainstream Beberapa furniture terbuat dari bahan recycle seperti ban bekas dan drum minyak Penggunaan elemen estetis dengan bentuk yang simpel namun unik, bisa terbuat dari bahan recycle seperti pipa bekas.
Material Material ekspose semen concrete dan bata putih Pada beberapa area menggunakan sistem lantai ekspose semen concrete Material furniture dibiarkan tampil apa adanya tanpa finising
-
| 121
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern
Masalah : 3.Meningkatkan kenyaman baik secara fisik ataupun non fisik bagi konsumen dan staff kantor. Elemen Desain
Elemen interior
Warna Dinding
Tidak memilih warna mencolok seperti pink, kuning, dsb.
Lantai
-
Plafon
-
Furniture
-
Estetis
-
Bentuk Tidak terlalu banyak ornamen agar tidak memiliki kesan ramai. Tidak terlalu banyak kabel ME yang terpasang diatasnya Furniture yang tetap mempertimbangkan ukuran antropometri agar tetap ergonomis -
Material Dinding dengan material kedap suara Keramik anti glossy agar tidak licin Material yang tidak licin agar furniture nyaman digunakan -
Masalah : 4. Meningkatkan efisiensi penggunaan ruang yang terbatas. Elemen Desain
Elemen interior
Warna
Dinding
Penggunaan warnawarna netral agar memiiki kesan luas
Lantai
-
Plafon
-
Furniture
Estetis
| 122
Bentuk Terdapat beberapa ruang kantor yang menerapkan sistem open space Pengunaan keramik pada beberapa ruangan dengan ukuran besar agar memiiki kesan luas -
Peletakan furniture memaksimalkan dan menyesuaikan bentuk area Peletakan elemen estetis tidak terlalu banyak, agar ruangan tidak padat Sumber : Dok. Penulis, 2016
Material
-
-
-
-
-
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501 Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098
BAB VI PROSES DAN HASIL DESAIN 6.1
Alternatif Layout Pada proses pembuatan desain dipilih empat kriteria yang nantinya menjadi
acuan untuk menemukan desain
yang terbaik. Kriteria yang diambil yaitu :
modern, industrial, nyaman dan tata ruang baik.
Tabel 6.1 : Weighted Method Value
Sumber : Dok. Penulis, 2016
Dari empat kriteria penilaian weighted methode diatas, berdasarkan bobot relatif yang menjadi acuan dalam proses mendesain yaitu kriteria kenyamanan. Kriteria ini menjadi acuan yang paling penting dalam mendesain kantor PT.Insastama. Dalam menentukan desain layout yang terbaik, dilakukan proses pembuatan sebanyak tiga alternatif layout. Dimana ketiga alternatif layout tersebut akan dipilih yang terbaik sesuai dengan pertimbangan penilaian weighted methode yang telah dibuat. Berikut alternatif layout yang dibuat :
| 123
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern
6.1.1 Alternatif Layout 1
Gambar 6.1 : Alternatif Layout 1 Sumber : Dok. Penulis, 2016
Pada alternatif layout satu, saat konsumen dan staff yang akan memasuki bangunan kantor disambut oleh dua elemen estetis metal figure di dekat pintu masuk. Secara keseluruhan penataan ruang sudah cukup baik, namun masih kurang teratur alur dan sirkulasi nya. Serta kurang memaksimal kan penataan layout furniture. Kekurangan lain pada alternatif ini adalah pada area lobby tidak terdapat area jaga untuk satpam, kemudian tidak ada fasilitas e-KiosK untuk konsumen. Selain itu pintu masuk masih bersifat manual, tidak otomatis membuka ketika pengunjung ataupun staff akan masuk.
| 124
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501 Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098
6.1.2 Alternatif Layout 2
Gambar 6.2 : Alternatif Layout 2 Sumber : Dok. Penulis, 2016
Pada alternatif layout dua, tidak banyak perubahan pada area lobby, hanya terdapat penambahan elemen estetis di dekat meja resepsionis. Total elemen estetis metal figure di area lobby menjadi 3 buah. Kekurangan pada area lobby tidak terdapat area jaga untuk satpam, kemudian tidak ada fasilitas e-KiosK untuk konsumen. Selain itu pintu masuk masih bersifat manual, tidak otomatis membuka ketika pengunjung ataupun staff akan masuk. Pada alternatif layout dua, terjadi banyak perubahan di lantai 2, 3 dan 4 yaitu pada penataan layout furniture beserta dinding. Penataan layout sudah baik, namun alur sirkulasi masih perlu dibenahi.
| 125
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern
6.1.3 Alternatif Layout 3
Gambar 6.3 : Alternatif Layout 3 Sumber : Dok. Penulis, 2016
Pada alternatif layout tiga, terjadi perubahan layout pada area lobby lantai satu. Elemen estetis berupa metal figure hanya terdapat satu, terletak diarea pintu masuk. Kelebihan alternatif layout ini adalah terdapat area jaga untuk satpam, tersedia fasilitas e-KiosK untuk konsumen. Selain itu pintu masuk sudah bersifat otomatis membuka ketika pengunjung ataupun staff akan masuk ke kantor. Alternatif layout tiga, secara keseluruhan sirkulasi dan alurnya sudah baik dan teratur. Penataan layout furniture juga lebih maksimal dan memanfaatkan ruang dengan baik.
| 126
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501 Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098
Dari beberapa alternatif desain diatas maka disimpulkan berupa nilai tertinggi yang didapatkan oleh tiga alternatif layout diatas : Tabel 6.2 : Hasil Weighted Method Value Alternatif 1 Kriteria
Bobot
Alternatif 2
Alternatif 3
Aspek Penilaian Magnitude Score Value Magnitude Score Value Magnitude Score Value
Modern
Industrial
Nyaman
Bentuk Furniture
Enough
6
1,74
Good
7
2,03
Very Good
9
2,61
Penerapan Warna
Poor
4
1,16
Enough
5
1,45
Very Good
9
2,61
Material Ekspose
Enough
6
1,26
Good
7
1,47
Good
8
1,68
Elemen Estetis
Enough
5
1,05
Good
7
1,47
Good
8
1,68
Pertimbangan Segi Antropometri
Good
7
2,24
Good
7
2,24
Good
8
2,56
0,29
0,21
0,32
Tata Ruang 0,18 Baik
Suasana Ruang
Good
7
2,24
Good
8
2,56
Good
8
2,56
Alur dan Sirkulasi
Poor
4
0,72
Good
7
1,26
Very Good
9
1,62
Tata Letak Furniture
Poor
4
0,72
Enough
6
1,08
Very Good
9
1,62
TOTAL VALUE
11,13
13,56
16,94
Sumber : Dok. Penulis, 2016
6.1.4 Layout Terpilih
Denah Lantai 1 (Layout Terpilih)
Denah Lantai 2 (Layout Terpilih)
Denah Lantai 3 (Layout Terpilih)
Denah Lantai 4 (Layout Terpilih)
Gambar 6.4 : Denah dan Layout Furniture Terpilih Sumber : Dok. Penulis, 2016
| 127
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern
Dari hasil penelitian dengan mempertimbangkan dari nilai weighted method, diperoleh alternatif layout ketiga merupakan desain yang paling baik dan memenuhi keempat kriteria yang ada. Alternatif layout terpilih ditentukan berdasarkan kriteria industrial, modern, nyaman dan tata ruang yang baik. Namun pada layout ini mengalami beberapa perbaikan pada tata letak layout furniture dan terdapat penyempurnaan didalam nya. Kemudian dapat dilihat pada gambar 6.3 dan 6.4, terdapat perbedaan antara alternatif layout 3 dengan layout terpilih yaitu perubahan pola lantai pada beberapa ruangan yaitu pada ruang tunggu direktur dan ruang presiden direktur.
6.2
Pengembangan Layout Terpilih Tahapan desain selanjutnya adalah pemilihan area pada layout terpilih.
Terdapat 3 area terpilih, yaitu : 1. Lobby 2. Showroom dan ruang bagian operasional 3. Ruang tunggu direktur dan ruang presiden direktur Area pada layout terpilih kemudian dilakukan pengembangan desain yang sesuai dengan konsep yang telah di dapat melalui proses analisa data. Hasil dari pengembangan desain tersebut nantinya akan di terapkan pada area layout terpilih. Berikut adalah pengembangan desain pada area layout terpilih : 6.2.1 Area Terpilih 1 : Lobby
Gambar 6.5 : Layout Area Terpilih 1 Sumber : Dok. Penulis, 2016
| 128
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501 Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098
Lobby merupakan area penting pada suatu kantor. Saat konsumen pertama kali masuk, yang akan dilihat pertama kali adalah bagian lobby. Lobby harus memberikan citra dan mencirikan corporate image PT.Insastama. Lobby kantor PT.Insastama berfungsi sebagai pusat informasi dan ruang tunggu konsumen.
Keterangan : : Security : Fasilitas e-KiosK : Resepsionis : Ruang Tunggu : Kamar Mandi : Ruang Genset Gambar 6.6 : Pembagian Zoning Area Terpilih 1 Sumber : Dok. Penulis, 2016
A.
Alur dan Sirkulasi Lobby Sirkulasi dalam kantor merupakan kriteria pertama untuk mencapai
kenyamanan pengunjung maupun staf. Terlebih lagi pada lobby, karena lobby merupakan area masuk awal pengunjung pada suatu kantor. Dapat dilihat pada gambar 6.7 panah berwarna merah merupakan alur masuk pengunjung dan staff, sedangkan panah berwarna biru merupakan alur keluar pengunjung dan staff. Berikut penjelasan dari alur panah tersebut:
Gambar 6.7 : Alur Masuk dan Keluar pada Area Terpilih 1 Sumber : Dok. Penulis, 2016
| 129
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern
Alur masuk dimulai dari pengunjung datang, kemudian masuk kedalam kantor. Pengunjung dapat bertanya ke bagian resepsionis, atau jika sudah pernah berkunjung sebelumnya, dapat langsung menggunakan fasilitas e-KiosK atau dapat langsung menuju ke lantai 2. Berikut adalah bagan alur masuk pengunjung : Bagan 6.1 : Alur Masuk Pengunjung Area Terpilih 1
Mesin e-KiosK
Ruang Tunggu
Resepsionis
Kamar Mandi
Lantai 2
Security
Pengunjung Masuk
Mesin e-KiosK
Ruang Tunggu
Kamar Mandi
Lantai 2
Keterangan : : Alur Konsumen / Pengunjung Baru (belum pernah datang ke kantor sebelumnya) : Alur Konsumen / Pengunjung Lama (sudah pernah datang ke kantor sebelumnya)
B.
Fasilitas Lobby
(Resepsionis)
(Fasilitas e-KiosK)
(Security)
(Ruang Tunggu)
(Kamar Mandi)
(Lift dan Tangga)
Gambar 6.8 : Fasilitas pada Area Terpilih 1 Sumber : Dok. Penulis, 2016
| 130
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501 Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098
C.
Sistem Keamanan Lobby Pada area lobby terdapat security dan staff resepsionis yang dapat
melakukan pengawasan terhadap keamanan kantor PT.Insastama. Berikut adalah jarak jangkauan pandang pengawasan lobby oleh staff bagian resepsionis dan security :
Keterangan : : Jarak Jangkauan Pandang Pengawasan pada Area Security : Jarak Jangkauan Pandang Pengawasan pada Area Resepsionis Gambar 6.9 : Jarak Jangkuan Pandang Pengawasan pada Area Terpilih 1 Sumber : Dok. Penulis, 2016
Selain itu juga terdapat beberapa kamera CCTV yang diletakkan di atap pada beberapa titik sudut ruangan. Terdapat 4 cctv yang dioperasikan pada area lobby ini yang berfungsi untuk memantau seluruh aktifitas selama 24jam full.
Keterangan :
Gambar 6.10 : Sistem ME pada Area Terpilih 1 Sumber : Dok. Penulis, 2016
| 131
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern
6.2.2 Area Terpilih 2 : Showroom dan Ruang Bagian Operasional
B C
Keterangan :
A
A
: Showroom
B
: R.Bagian Operasional
C
: Koridor
Gambar 6.11 : Layout Area Terpilih 2 Sumber : Dok. Penulis, 2016
Layout terpilih 2 terletak di bangunan lantai 2, terdiri dari 3 area yaitu area showrooom, ruang kantor bagian operasional dan koridor. Showroom merupakan area terpilih, karena ruangan tersebut berperan dalam proses branding atau pengenalan produk mur dan baut apa saja yang diproduksi dan dijual oleh PT.Insastama. Sehingga konsumen dapat mengerti produk apa yang akan dibeli. Dengan adanya showroom yang memiliki desain menarik, konsumen akan merasa nyaman berada didalamnya dan merasa tertarik akan produk-produk yang ditampilkan didalam showroom. Secara tidak langsung hal tersebut membantu dalam peningkatan angka penjualan produk PT. Insastama. Kemudian untuk ruang bagian operasional dapat diakses melalui koridor yang terdapat disebelah showroom. Koridor ini khusus untuk staff atau pengunjung yang berkepentingan. Koridor menghubungkan antara ruang simpan produk dengan showroom dan ruang bagian operasional. Berikut adalah zoning area terpilih 2 :
| 132
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501 Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098
Keterangan : : Area Pajang Produk : Area Duduk Pengunjung : Bagian Administrator : Area Staff Operasional : Area Manajer Operasional : Area Temu Klien : Koridor Gambar 6.12 : Pembagian Zoning Area Terpilih 2 Sumber : Dok. Penulis, 2016
A.
Alur dan Sirkulasi Showroom dan Ruang Bagian Operasional Dapat dilihat pada gambar 6.13 merupakan arah alur masuk dan keluar
pengunjung dan staff. Panah berwarna merah merupakan alur masuk pengunjung dan staff, sedangkan panah berwarna biru merupakan alur keluar pengunjung dan staff. Berikut penjelasan dari alur panah tersebut:
Gambar 6.13 : Alur dan Sirkulasi Area Terpilih 2 Sumber : Dok. Penulis, 2016
| 133
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern
Alur masuk dimulai dari pengunjung dari lantai satu, naik ke lantai dua. Setelah sampai dilantai 2, pengunjung bisa langsung masuk ke showroom atau menuju koridor jika sebelumnya sudah membuat janji bertemu dengan staff. Berikut adalah alur masuk pengunjung dan staff PT. Insastama :
Bagan 6.2 : Alur Masuk Pengunjung Area Terpilih 2 Manajer Operasional
Staff Operasional
R. Bagian Operasional (Jika sudah membuat janji terlebih dahulu )
Koridor
Showroom
(jika ada kepentingan )
Pengunjung Masuk Sumber : Dok. Penulis, 2016
Bagan 6.3 : Alur Masuk Staff Area Terpilih 2 Manajer Operasional
R. Simpan Produk
Showroom
R. Bagian Operasional
Koridor
Staff Masuk Sumber : Dok. Penulis, 2016
Keterangan : : Alur Pengunjung Masuk : Alur Staff Masuk
| 134
Staff Operasional
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501 Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098
B.
Fasilitas Showroom dan Ruang Bagian Operasional
(Administrator)
(Etalase)
(Kursi duduk pengunjung)
(Rak Pajang dan Vitrin)
Gambar 6.14 : Fasilitas pada Showroom Sumber : Dok. Penulis, 2016
(Area Staff Operasional)
(Area Temu)
(Coffee Maker Table)
(Storage Staff)
(Area Manajer Operasional)
Gambar 6.15 : Fasilitas pada Ruang Bagian Operasional Sumber : Dok. Penulis, 2016
| 135
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern
C.
Sistem Keamanan Showroom dan Ruang Bagian Operasional Pada area showroom terdapat staff administrator yang dapat melakukan
pengawasan terhadap keamanan showroom saat jam operasional berlangsung. Sedangkan pada ruang bagian operasional, manajer juga berfungsi sebagai pengawas ruangan dan mengawasi kinerja para staff operasional. Berikut adalah jarak jangkauan pandang pengawasan showroom dan ruang bagian operasional :
Keterangan : : Jarak Jangkauan Pandang Pengawasan pada Area Resepsionis : Jarak Jangkauan Pandang Pengawasan pada Area Security
Gambar 6.16 : Jarak Jangkuan Pandang Pengawasan pada Area Terpilih 2 Sumber : Dok. Penulis, 2016
Selain itu juga terdapat beberapa kamera CCTV yang diletakkan di atap pada beberapa titik sudut ruangan. Terdapat 6 cctv yang dioperasikan pada area ini yang berfungsi untuk memantau seluruh aktifitas selama 24jam full.
Keterangan :
Gambar 6.17 : Sistem ME pada Area Terpilih 2 Sumber : Dok. Penulis, 2016
| 136
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501 Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098
6.2.3 Area Terpilih 3 : Ruang Tunggu Direktur dan Ruang Presiden Direktur
A
B Keterangan : A
: R.Tunggu Direktur
B
: R.Presiden Direktur
Gambar 6.18 : Layout Area Terpilih 3 Sumber : Dok. Penulis, 2016
Layout terpilih 3 terletak di bangunan lantai 4, terdiri dari 2 area yaitu area ruang tunggu direktur dan ruang presiden direktur. Area ini merupakan satu kesatuan, karena saling berkesinambungan. Pada saat klien ingin menemui presiden direktur, klien dapat menunggu di ruang tunggu tersebut. Berikut adalah zoning area terpilih 3 :
Keterangan : : Area Tunggu : Area Resepsionis : Area Temu Klien : Area Presiden Direktur Gambar 6.19 : Pembagian Zoning Area Terpilih 3 Sumber : Dok. Penulis, 2016
A.
Alur dan Sirkulasi Ruang Tunggu Direktur dan Ruang Presiden Direktur Dapat dilihat pada gambar 6.19 merupakan arah alur masuk dan keluar klien
dan staff. Panah berwarna merah merupakan alur masuk klien dan staff, sedangkan panah berwarna biru merupakan alur keluar klien dan staff. Berikut penjelasan dari alur panah tersebut :
| 137
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern
Gambar 6.20 : Alur dan Sirkulasi Area Terpilih 3 Sumber : Dok. Penulis, 2016
Alur masuk dimulai ketika pengunjung tiba di lantai 4, pengunjung atau klien yang memiliki kepentingan khusus atau sudah terlebih dahulu membuat janji, dapat langsung menuju ke area resepsionis. Melalui staff resepsionis, pengunjung atau klien dapat mengetahui apakah presiden direktur ada ditempat atau tidak, kemudian apakah pengunjung atau klien tersebut harus menunggu atau tidak, saat akan bertemu.
D.
Fasilitas Ruang Tunggu Direktur dan Ruang Presiden Direktur
(Staff Resepsionis)
(Area Tunggu)
Gambar 6.21 : Fasilitas pada Ruang Tunggu Direktur Sumber : Dok. Penulis, 2016
(Area Presiden Direktur)
(Area Tamu)
Gambar 6.22 : Fasilitas pada Ruang Presiden Direktur Sumber : Dok. Penulis, 2016
| 138
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501 Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098
E.
Sistem Keamanan Showroom dan Ruang Bagian Operasional Pada area showroom terdapat staff administrator yang dapat melakukan
pengawasan terhadap keamanan showroom saat jam operasional berlangsung. Sedangkan pada ruang bagian operasional, manajer juga berfungsi sebagai pengawas ruangan dan mengawasi kinerja para staff operasional. Berikut adalah jarak jangkauan pandang pengawasan showroom dan ruang bagian operasional :
Keterangan : : Jarak Jangkauan Pandang Pengawasan pada Area Resepsionis
Gambar 6.23 : Jarak Jangkuan Pandang Pengawasan pada Area Terpilih 3 Sumber : Dok. Penulis, 2016
Selain itu juga terdapat beberapa kamera CCTV yang diletakkan di atap pada beberapa titik sudut ruangan. Terdapat 4 cctv yang dioperasikan pada area lobby ini yang berfungsi untuk memantau seluruh aktifitas selama 24jam full.
Keterangan :
Gambar 6.24 : Sistem ME pada Area Terpilih 3 Sumber : Dok. Penulis, 2016
| 139
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern
6.3
Pengembangan Desain dan Gagasan Ide Dari pengembangan area layout terpilih kemudian dikembangkan desain
ruangan melalui proses sketsa yang menghasilkan beberapa gagasan ide. Konsep industrial modern diterapkan ke dalam beberapa sketsa desain, diaplikasikan melalui bentuk maupun warna pada elemen interior dan elemen desain yang disesuaikan dengan corporate image dari PT. Insastama. berikut adalah beberapaa sketsa desain tersebut :
(1)
(2)
(3)
Gambar 6.25 : Sketsa Area Lobby Sumber : Dok. Penulis, 2016
(1)
(2)
(3)
Gambar 6.26 : Sketsa Area Manager Operasional Sumber : Dok. Penulis, 2016
(1)
(2)
Gambar 6.27 : Sketsa Ruang Meeting Sumber : Dok. Penulis, 2016
| 140
(3)
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501 Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098
6.4
Hasil Desain Dari proses membuat alternatif layout, pemilihan dan pengembangan layout,
kemudian melalui tahapan pengembangan desain dan gagasan ide pada konsep desain. Semua tahapan dimaksudkan agar menghasilkan konsep desain yang terbaik untuk kantor PT.Insastama. Dengan mempertimbangkan segala aspek desain, hal ini dapat menciptakan interior kantor yang dapat mencitrakan corporate image PT. Insastama. Selain itu dapat meningkatkan daya tarik, serta meningkatkan kenyamanan konsumen dan staff terhadap kantor. Berikut adalah desain akhir dari proses desain yang telah dilewati :
6.4.1 Area Terpilih 1 : Lobby A. View 1 : Area Resepsionis dan Security
Gambar 6.28 : Sudut Tampak View 1, Area Resepsionis dan Security Sumber : Dok. Penulis, 2016
Gambar 6.29 : Visualisasi Tampak View 1, Area Resepsionis dan Security Sumber : Dok. Penulis, 2016
| 141
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern
B. View 2 : Fasilitas e-KiosK
Gambar 6.30 : Sudut Tampak View 2, Fasilitas e-KiosK Sumber : Dok. Penulis, 2016
Gambar 6.31 : Visualisasi Tampak View 2, Fasilitas e-KiosK Sumber : Dok. Penulis, 2016
Gambar 6.31 nampak area tunggu dan area fasilitas e-KiosK. Poin dalam view 2 ini terletak pada fasilitas e-KiosK. Pada desain mesin e-KiosK memilih warna biru dan putih sebagai warna utama mesin e-KiosK. Kemudian pada tampak depan mesin diberi logo PT. Insastama sebagai branding perusahaan. Mesin tersebut nantinya akan dapat membantu konsumen untuk mencari dan mengetahui produk serta bertransaksi.
| 142
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501 Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098
C. View 3 : Area Tunggu
Gambar 6.32 : Sudut Tampak View 3, Area Tunggu Sumber : Dok. Penulis, 2016
Gambar 6.33 : Visualisasi Tampak View 3, Area Tunggu Sumber : Dok. Penulis, 2016
Gambar 6.29, gambar 6.31 dan gambar 6.33 suasana pada area terpilih 1 yaitu area lobby kantor PT. Insastama. Jenis material lantai yang digunakan adalah polished concrete warna abu-abu, dengan tekstur semen yang halus dan rata. Material semen ekspose dipilih agar diperoleh nuansa industrial dalam area ini. Pada kolom-kolom dinding menggunakan produk dari Conblog, yaitu produk flexitile tipe facebricks. Kemudian pemilihan warna biru sebagai warna aksen pada ruangan memberikan kesan sejuk dan tenang, selain itu warna biru sebagai warna yang mencirikan image dari PT. Insastama.
| 143
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern
6.4.2 Area Terpilih 2 : Showroom dan Ruang Bagian Operasional A. View 1 : Area Showroom
Gambar 6.34 : Sudut Tampak View 1, Area Showroom Sumber : Dok. Penulis, 2016
Gambar 6.35 : Visualisasi Tampak View 1, Area Showroom Sumber : Dok. Penulis, 2016
Pada area showroom pemilihan material lantai menggunakan jenis parket merk Wood Like Tile, tipe K 2010-301. Pada kolom-kolom dinding menggunakan produk dari Conblog, yaitu produk flexitile tipe facebricks. Untuk dinding menggunakan finisihing warnaputih polos dengan dihiasi elemen estetis berbentuk mur. Kemudian pemilihan warna biru pada meja admin, digunakan sebagai warna aksen pada ruangan agar tidak terlalu monoton.
| 144
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501 Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098
B. View 2 : Area Showroom
Gambar 6.36 : Sudut Tampak View 2, Area Showroom Sumber : Dok. Penulis, 2016
Gambar 6.37 : Visualisasi Tampak View 2, Area Showroom Sumber : Dok. Penulis, 2016
View 2 difokuskan pada rak dan vitrin yang diletakkan pada area showroom. Vitrin yang dipilih merupakan vitrin jenis single, dimana berfungsi sebagai tempat pajang mur dan baut. Vitrin dipilih dengan model yang simple, dengan material pada bagian atas menggunakan kaca putih transparan, sedangkan pada bagian bawah menggunakan material fiber glass finishing duco glossy. dengan pilihan warna hitam agar berkesan modern. Kemudian untuk rak digunakan untuk memajang sertifikat atau penghargaan apa saja yang telah diraih oleh PT. Insastama, serta pada bagian bawah digunakan untuk memajang produkproduk lainnya. Pemilihan rak berbentuk seperti pada gambar 6.37 dengan tampilan kayu dan besi apa adanya agar berkesan industrial.
| 145
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern
C. View 1 : Ruang Bagian Operasional
Gambar 6.38 : Sudut Tampak View 1, Ruang Bagian Operasional Sumber : Dok. Penulis, 2016
Gambar 6.39 : Visualisasi Tampak View 1, Ruang Bagian Operasional Sumber : Dok. Penulis, 2016
Gambar 6.39 merupakan suasana pada ruang bagian operasional, tepatnya pada bagian staff. Ruangan ini terletak pada lantai 2. Jenis material lantai yang digunakan pada area staff adalah polished concrete warna abu-abu, dengan tekstur semen yang halus dan rata. Untuk kolom-kolom dinding menggunakan produk dari Conblog, yaitu produk flexitile tipe facebricks. Pada material meja menggunakan perpaduan kayu dan besi. Pemilihan bentuk kursi simple berwarna hitam dan berkesan modern. Secara keseluruhan desain pada view 1 ini menggambarkan suasana industrial modern pada kantor PT. Insastama.
| 146
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501 Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098
D. View 2 : Ruang Bagian Operasional
Gambar 6.40 : Sudut Tampak View 2, Ruang Bagian Operasional Sumber : Dok. Penulis, 2016
Gambar 6.41 : Visualisasi Tampak View 2, Ruang Bagian Operasional Sumber : Dok. Penulis, 2016
Gambar 6.41 merupakan suasana pada ruang bagian operasional, tepatnya pada area temu klien. Biru sebagai warna aksen dipilih agar menampilkan corporate image dari PT. Insastama. Pada dinding dihiasi dengan elemen estetis berbentuk mur serta diletakkan lampu dinding yang terbuat dari pipa bekas. Karpet motif geometris dengan warna monochrome dipilih untuk menghiasi lantai pada area ini. Pemilihan bentuk meja serta peletakkan barrel kayu dan papan kayu membuat tampilan area ini semakin industrial. Untuk pemilihan single sofa dan double sofa dipilih dengan bentuk yang simple dan modern.
| 147
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern
6.4.3 Area Terpilih 3 : Ruang Tunggu Direktur dan Ruang Presiden Direktur A. View 1 : Ruang Tunggu Direktur
Gambar 6.42 : Sudut Tampak View 1, Ruang Tunggu Direktur Sumber : Dok. Penulis, 2016
Gambar 6.43 : Visualisasi Tampak View 1, Ruang Tunggu Direktur Sumber : Dok. Penulis, 2016
Gambar 6.43 merupakan suasana pada ruang tunggu direktur yang terletak dilantai 4. Jenis material lantai yang digunakan adalah polished concrete dan lantai parket. Papan signage pada area resepsionis dipilih berwarna biru, sebagai warna aksen. Pemilihan bentuk meja terbuat dari besi serta peletakkan elemen estetis sculpture yang berbentuk mur baut membuat tampilan area ini semakin industrial.
| 148
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501 Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098
B. View 1 : Ruang Presiden Direktur
Gambar 6.44 : Sudut Tampak View 1, Ruang Presiden Direktur Sumber : Dok. Penulis, 2016
Gambar 6.45 : Visualisasi Tampak View 1, Ruang Presiden Direktur Sumber : Dok. Penulis, 2016
Gambar 6.45 merupakan suasana pada ruang presiden direktur, terletak di lantai 4. Dapat dilihat pada gambar diatas, kebanyakan furniture menggunakan material berbahan kayu dan besi. Untuk lantai pada area presiden direktur, mengunakan bahan keramik marmer berwarna abu-abu. Terdapat pemilihan elemen estetis berupa lampu yang diletakkan pada topless kaca.
| 149
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern
C. View 2 : Ruang Presiden Direktur
Gambar 6.46 : Sudut Tampak View 2, Ruang Presiden Direktur Sumber : Dok. Penulis, 2016
Gambar 6.47 : Visualisasi Tampak View 2, Ruang Presiden Direktur Sumber : Dok. Penulis, 2016
Gambar 6.47 merupakan suasana pada ruang presiden direktur, tepatnya pada area temu klien. Lantai pada area ini mengunakan material parket. Untuk pemilihan bentuk sofa dipilih dengan bentuk yang simple, berwarna krem agar senada dengan lantai dan furniture. Terdapat karpet berwarna biru polos sebagai warna aksen pada area.
| 150
LAPORAN TUGAS AKHIR INTERIOR - RI 141501 Nikita Bunga Pratiwi - 3412100098
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Dalam Tugas Akhir Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern ini, dapat diambil kesimpulan diantaranya : a.
PT. Insastama kurang dikenal oleh masyarakat, oleh karena itu dibutuhkan konsep desain baru yang menarik dan dapat mencitrakan corporate image PT.
Insastama yang merupakan sebuah perusahaan produsen mur dan baut. b. Menampilkan interior dengan konsep baru yang fresh melalui perpaduan langgam Industrial dan langgam modern, dengan tidak menghilangkan image dari perusahaan. Dengan adanya konsep baru tersebut, dapat meningkatkan daya tarik serta minat konsumen dan staff kantor.
c.
Peningkatan kenyaman baik secara fisik ataupun non fisik bagi konsumen dan staff kantor dapat dilakukan melalui beberapa hal seperti penciptaan efisiensi ruang yang terbatas, serta penataan alur dan sirkulasi kantor. Juga dapat dilakukan melalui penambahan fasilitas serta pelayanan dalam kantor.
7.2 Saran Beberapa saran yang menjadi pertimbangan dalam mendesain interior kantor PT. Insastama dengan konsep industrial modern ini adalah sebagai berikut : a.
Perlu diadakan peninjauan terhadap corporate image perusahaan sebagai objek yang akan di desain, agar terdapat kesinambungan antara corporate image perusahaan dengan konsep desain yang akan diterapkan. b. Penelitian terhadap karakter serta minat konsumen dan staff terhadap sebuah kantor sangatlah penting, karena sebagai bahan acuan dan bahan referensi dalam mengolah sebuah konsep kantor yang baik dan benar.
c.
Perlunya penambahan fasilitas yang dapat menunjang dan mempermudah pemenuhan kebutuhan konsumen, karena hal ini dapat mempengaruhi image dan tingkat pendapatan perusahaan.
d.
Perubahan layout eksisting sangat dibutuhkan guna meningkatkan efisiensi penggunaan ruang yang terbatas.
| 151
Desain Interior Kantor PT. Insastama dengan konsep Industrial Modern
( Halaman ini sengaja dikosongkan )
| 152
DAFTAR PUSTAKA [1]
Burgess, 1925. Teori Konsentris. Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Kota. Di akses pada 01 Februari 2015.
[2]
Anonim, 2015. DKI Jakarta. Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Daerah_ Khusus _Ibukota_Jakarta. Di akses pada 30 Juli 2015.
[3]
Anonim, 2015. Data Colliers Indonesia. Sumber : http://www.colliers.com/ en-gb/ indonesia. Di akses pada 30 Juli 2015.
[4]
Tim Penyusun Pusat Kamus, 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka.
[5]
Aditya, 2013. Pengertian kantor. Sumber : http://dilihatya.com/3213/ pengertian-kantor-menurut-para-ahli-adalah. Di akses pada 24 April 2015.
[6]
Anonim, 2014. Arti kata dengan. Sumber : http://artikata.com/arti-324822dengan.html. Di akses pada 24 April 2015.
[7]
Tim Penyusun Pusat Kamus, 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi 3, Jakarta, Balai Pustaka.
[8]
Anonim, 2014. Pengertian Industrial. Sumber : http://artikata.com/arti-95333industrial.html. Di akses pada 24 April 2015.
[9]
Anonim, 2013. Pengertian Desain Interior. Sumber : http://arsitektur interiorku.blogspot. co.id/ 2013/04/pengertian-desain-interior-dan.html. Di akses pada 01 Februari 2015.
[10]
Anonim, 2013. Pengertian Kantor. Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/ Kantor. Di akses pada 01 Agustus 2015.
[11]
Maryati. 2008. Manajemen Perkantoran Efektif, Yogyakarta, Unit Penerbit STIM YKPN.
[12]
Sedamayanti, 2001. Dasar Pengetahuan Tentang Manajemen Perkantoran, Bandung, CV.Mandar Maju.
[13]
Anonim, 2013. Pengertian Manajemen Perkantoran. Sumber : http:// pengertianadalahdefinisi.blogspot.co.id/2013/08/pengertian-manajemen perkantoran.html. Di akses pada 01 Agustus 2015.
[14]
Anonim, 2014. Perencanaan Perkantoran. Sumber : https://oyarchie.word press. com / pertimbangan- dalam-sebuah-perencanaan-gedung-kantor-sewa/. Di akses pada 01 Agustus 2015.
| 153
[15]
Dinar, Aniza. 2014. Tata Ruang Perkantoran. Sumber : http://anizalatifa dinar08. word press.com/2013/04/15/tata-ruang-perkantoran/. Di akses pada 01 Mei 2015.
[16]
Unikom, 2014. Ciri-ciri Kantor. Sumber : http://10507276.blog.unikom.ac.id/ ciri-ciri-kantor.6m. Di akses pada 06 Agustus 2015.
[17]
Anonim, 2015. Jenis Perlengkapan Kantor. Sumber : http://anugerahdino. blogspot. com/2014/02/jenis-jenis-perlengkapan-kantor.html. Di akses pada 06 Mei 2015.
[18]
Anonim, 2015. Ciri kantor modern. Sumber : http://mukhtar17luthfy.word press.com/2012/08/13/ciri-ciri-kantor-modern/. Di akses pada 06 Mei 2015.
[19]
Lupita, 2015. Sejarah Warna. Sumber : http:// putrilupita.blogspot.co.id/2011/ 10/sejarah-teori-dan-fungsi-warna.html. Di akses pada 01 Mei 2015.
[20]
Kusmiati, Arniti. Pramudji Suptandar, 1997 : 1. Definisi Warna.
[21]
Anonim, 2010. Riptek, Vol.4, No.1, Hal.: 37 – 44.
[22]
Anonim, 2015. Warna dalam proses komunikasi. Sumber : http://bappeda. semarangkota.go.id/v2/wp-content/uploads/2013/12/5. aplikasi- semiotik. pdf. Di akses pada 01 Februari 2015.
[23]
Anonim,2014. Psikologi Warna. Sumber : http://www.sipedia.com /2014/ 12/ psikologi-warna-arti-warna-dan-dampak-nya.html. Di akses 06 Agustus 2015.
[24]
Anonim,2014. Pertimbangan warna pada desain kantor. Sumber : http :// repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/41143/4/chapter%2011.pdf. Di akses pada 06 Agustus 2015.
[25]
Anonim, 2015. Pengaruh warna pada ruang kerja. Sumber : http :// repository.usu.ac.id/ bitstream/123456789/41143/4/chapter%2011.pdf. Di akses pada 06 Mei 2015.
[26]
Anonim, 2013. Langgam Industrial. Sumber : http://www.wirata.com/pages/ artikel2.html. Di akses pada 30 Juli 2015.
[27]
Suradipa, 2013. Ciri desain industrial. Sumber : https://121904dewamade teguhsuradipa.wordpress.com/konsep-eksplorasi-design-interior/. Di akses pada 30 Juli 2015.
[28]
Anonim, 2015. Gaya Industrial. Sumber : http://mozaic.co.id/female/ bakal hits-di-2016-gaya-rumah-dengan-desain-industrial/. Di akses 30 Juli 2015.
| 154
[29]
Anonim, 2015. Ruangan bergaya industrial. Sumber : http://www.rumahku. com /berita/read/mengubah-ruangan-dengan-gaya-industrial-409534. Di akses pada 30 Juli 2015.
[30]
Anonim, 2015. Ruangan bergaya industrial. Sumber : http://www.kompasiana.com/nugroho/tampil-beda-dengan-desain-industrial-yangmenggoda. Di akses pada 30 Juli 2015.
[31]
Anonim, 2015. Gaya Desain Industrial. Sumber : http://mozaic.co.id/female/ bakal-hits-di-2016-gaya-rumah-dengan-desain-industrial/. Di akses pada 30 Juli 2015.
[32]
Anonim, 2014. Definisi Modern. Sumber : http://carapedia.com/pengertian _ definisi_modern_info2170.html. Di akses pada 06 Juni 2016.
[33]
Anonim, 2014. Arsitektur modern. Sumber : www.sanfranciscomirror.com/. Di akses pada 06 Juni 2016.
[34]
Anonim, 2015. Desain Interior modern. Sumber : http://rosadesain.blogspot. com/2010/03/desain-interior-modern-modern.html. Di akses 06 Juni 2016.
[35]
Anonim, 2015. Ciri Arsitektur Modern. Sumber : http://arsitektur-mudasuko harjo.blogspot.com/2010/07/pengertian-dan-ciri-ciri-arsitektur.html. Di akses pada 06 Juni 2016.
[36]
Ruru, 2016. Arsitektur Modern. Sumber : http://rurucoret.blogspot.com/ 2008/12/architecture-modern.html. Di akses pada 06 Juni 2016.
[37]
Anonim, 2015. Desain Modern. Sumber : https://www.academia.edu/ 4409 200/Identifikasi_Desain_Interior. Di akses pada 06 Juni 2016.
[38]
Anonim, 2015. Bentuk desain interior modern. http://prodezign.web.id/?p=292. Di akses pada 06 Juni 2016.
[39]
Anonim, 2013. Ciri Desain Arsitektur Modern. Sumber : http://www.popeti. com/architecture/ciri-khas-desain-interior-untuk-rumah-minimalis-modern/. Di akses pada 06 Juni 2016.
[40]
Sumber
:
Anonim, 2013. Desain Interior modern. Sumber : 40http://bebibluu.blogspot. co.id/2009/05/desain-interior-modern.html. Di akses pada 06 Juni 2016.
| 155
( Halaman ini sengaja dikosongkan )
| 156
LAMPIRAN HARGA SATUAN PENGERJAAN RUANG TERPILIH 2
Pekerjaan
: Mendesain Interior Showroom dan Ruang Kantor Bagian Operasional PT. Insastama Lokasi : Jakarta Tahun Anggaran : 2017
No 1. 2. 3. 4. 5.
PENGERJAAN DINDING SEMEN Item Volume Satuan Harga / Unit Batako 1500 buah Rp. 2.800,00. Semen 0,3 50kg/zak Rp. 70.000,00. Pasir Beton 0.2 m3 Rp. 275.000,00. Kepala Tukang 1 o/h (7jam) Rp. 85.000,00. Tukang Terampil 1 o/h (7jam) Rp. 70.000,00.
PENGERJAAN DINDING PARTISI No Item Volume Satuan Harga / Unit 2 1. Dinding Partisi Jayaboard 45 m Rp. 170.000,00. 2. Skrup Gypsum 0,2 kg Rp. 65.000,00. Paku Gypsum 0,2 kg Rp. 25.000,00. 3. Kepala Tukang 1 o/h (7jam) Rp. 85.000,00. 4. Tukang Terampil 2 o/h (7jam) Rp. 70.000,00.
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
Jumlah 4.200.000,00. 22.500,00. 55.000,00. 85.000,00. 70.000,00. 4.432.500,00. Jumlah 7.650.000,00. 13.000,00. 5.000,00. 85.000,00. 140.000,00. 7.893.000,00.
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. PENGERJAAN DINDING KACA ( CURTAIN WALL) No Item Volume Satuan Harga / Unit Jumlah Kaca Rayban ( tinted glass) warna white blue 1. 43 m2 Rp. 300.000,00. Rp. 12.900.000,00. 8mm + coating reflektif one way (sunblasting) 2. Kaca Clear Tempered 5mm 9,12 m2 Rp. 210.000,00. Rp. 1.915.200,00. Kusen Aluminium 4inch 141 m2 Rp. 10.000,00. Rp. 14.100.000,00. Alexindo warna silver Lem kaca (silikon). Dow 10 buah Rp. 42.000,00. Rp. 420.000,00. Corning 732- Bening Kepala Tukang 1 o/h (7jam) Rp. 85.000,00. Rp. 85.000,00. Tukang Kaca Terampil 1 o/h (7jam) Rp. 75.000,00. Rp. 75.000,00. Rp. 29.495.200,00.
| 157
No Item 1. Plamur Eco Emultion 2. Thinner Laba-laba hitam Cat Nippon Paint 3. Easywash with Teflon TM warna Lilac White Cat Nippon Paint Vinilex 4. 5000 warna Bright Blue 5. Kepala Tukang Cat 6. Tukang Cat Terampil
No 1. 2. 3. 4. 5.
No 1. 2. 3. 4. 5.
No 1. 2. 3. 4. 5.
| 158
PENGECATAN DINDING Volume Satuan Harga / Unit 4 kg Rp. 15.000,00. Rp. 4ltr/galon Rp. 101.600,00. Rp. 10
@25kg
Rp.
450.000,00. Rp.
180.000,00.
5
@25kg
Rp.
450.000,00. Rp.
90.000,00.
o/h (7jam) Rp. o/h (7jam) Rp.
85.000,00. Rp. 70.000,00. Rp.
85.000,00. 140.000,00.
Rp.
656.600,00.
1 2
PEMASANGAN TILE DINDING Item Volume Satuan Harga / Unit Semen Mortar MU-400 4 40kg/zak Rp. 205.000,00. Perekat Keramik Dinding Conblog flexitile tipe 38 m2 Rp. 250.000,00. facebricks Proseal(Sealant&gap Filler) Pcs Rp. 25.000,00. 5 Kepala Tukang 1 o/h (7jam) Rp. 85.000,00. Tukang Terampil 1 o/h (7jam) Rp. 70.000,00.
Item Pintu Single Slidding (rail, hollow,cover rail, kaca 5mm + ass) Pintu Single Swing silver + kaca polos 5mm Pintu Double Swing silver + kaca polos 5mm Kepala Tukang Tukang Terampil
Item Semen Biasa Semen Mortar MU-840 Finishing Coat Repair Pasir Biasa Kepala Tukang Tukang Terampil
Jumlah 60.000,00. 101.600,00.
Jumlah Rp.
20.500,00.
Rp
9.500.000,00.
Rp. Rp. Rp. Rp
125.000,00. 85.000,00. 70.000,00. 9.800.500,00.
PEMASANGAN PINTU Volume Satuan Harga / Unit
Jumlah
1
buah
Rp. 1.550.000,00. Rp.
1.550.000,00.
1
buah
Rp. 1.300.000,00. Rp.
1.300.000,00.
1
buah
Rp. 2.500.000,00. Rp.
2.500.000,00.
1 1
o/h (7jam) Rp. o/h (7jam) Rp.
85.000,00. Rp. 85.000,00. 70.000,00. Rp. 70.000,00. Rp. 5.505.000,00. PEMASANGAN LANTAI SEMEN Volume Satuan Harga / Unit Jumlah 10 50kg/zak Rp. 70.000,00. Rp. 14.000,00. 10
40kg/zak Rp.
325.000,00. Rp.
81.250,00.
10 1 1
m3 Rp. o/h (7jam) Rp. o/h (7jam) Rp.
260.000,00. Rp. 85.000,00. Rp. 70.000,00. Rp. Rp.
260.000,00. 85.000,00. 70.000,00. 510.250,00.
No 1.
2. 3. 4. 5.
No 1. 2. 3. 4.
No 1. 2.
3.
4. 5.
1.
2. 3. 4.
PEMASANGAN LANTAI PARKET Item Volume Satuan Harga / Unit Parket Flooring FJL Merbau UV Coating, by 160 m2 Rp. 420.000,00. PT. Rajawali Parket Indonesia Mur, baut, skrup 0,2 kg Rp. 30.000,00. Paku Kayu 0.1 kg Rp. 16.000,00. Kepala Tukang 1 o/h (7jam) Rp. 85.000,00. Tukang Terampil 1 o/h (7jam) Rp. 70.000,00.
Item Semen Mortar MU-450 Perekat Keramik Lantai Keramik Platinum, warna Dark Grey uk. 40x40 Kepala Tukang Tukang Terampil
Jumlah Rp.
6.720.000,00.
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
6.000,00. 1.600,00. 85.000,00. 70.000,00. 6.887.600,00.
PEMASANGAN KERAMIK Volume Satuan Harga / Unit 2 21
m2 Rp. (6/dos) o/h (7jam) Rp. o/h (7jam) Rp.
205.000,00. Rp.
410.000,00.
50.500,00. Rp
1.060.500,00.
85.000,00. Rp. 70.000,00. Rp. Rp. PENGERJAAN ME : KOMPUTER Volume Satuan Harga / Unit
Item Asus PC All in one EETOP-B0004C Lenovo Core i7 type : IP 500-151SK-80NT00HDID Broco Stop Kontak (2slot) + Outlet Data CAT5e (1slot) D25474-99. Warna Silver Jasa Pasang Outlet Data Jasa Instalasi Stop Kontak
1 1
40kg/zak Rp.
Jumlah
85.000,00. 70.000,00. 1.625.500,00. Jumlah
11
set
Rp. 8.650.000,00. Rp.
95.150.000,00.
2
unit
Rp. 9.547.000,00. Rp.
19.094.000,00.
3
buah
Rp.
3 3
titik titik
Rp. Rp.
323.000,00. Rp.
969.000,00.
50.000,00. Rp. 150.000,00. 50.000,00. Rp. 150.000,00. Rp. 115.513.000,00. PENGERJAAN ME : TELEPON DAN FAKSIMILE Telepon Panasonic KX3 buah Rp. 3.285.000,00. Rp. 9.855.000,00. TES824ND Faksimile KX2 buah Rp. 2.200.000,00. Rp. 4.400.000,00. MB20856CX Broco Stop Kontak (2slot) + Outlet Telepon (1slot) 3 buah Rp. 316.000,00. Rp. 948.000,00. D25471-99. Warna Silver titik Jasa Pasang Outlet Telepon 3 Rp. 50.000,00. Rp. 150.000,00. Jasa Instalasi Stop Kontak 3 titik Rp. 50.000,00. Rp. 150.000,00. Rp. 15.503.000,00.
| 159
No 1. 2.
Item Lampu Pijar 5 watt Philip Ecofit LED Tube 600mm 8 watt Philip Essentials LED Tube 16 watt 840-865 Kabel Lintasan Lampu : ETERNA Type Eterna NYY 2 x 1,5mm2 Broco Saklar Ganda + stop kontak - Atlantic Series Jasa instalasi titik lampu
PENGERJAAN ME : LAMPU Volume Satuan Harga / Unit 25 buah Rp. 5.000,00. Rp.
Jumlah 125.000,00.
2
pcs
Rp.
121.700,00. Rp.
243.400,00.
12
pcs
Rp.
191.800,00. Rp.
2.301.600,00.
50
50m
Rp.
332.000,00. Rp.
332.000,00.
3
buah
Rp.
95.000,00. Rp.
285.000,00.
14
titik
Rp.
50.000,00. Rp. Rp. PENGERJAAN ME : FIRE DETECTOR No Item Volume Satuan Harga / Unit Tandalone Smoke and 1. Heat Detector 26 unit Rp. 145.500,00. Rp. Combination 4 Wire titik 3. Jasa Ahli 26 Rp. 30.000,00. Rp. Rp. PENGERJAAN ME : SPEAKER No Item Volume Satuan Harga / Unit TOA ZS-2369 Ceiling 1. 3 unit Rp. 273.000,00. Rp. Speaker 6W 6’ Kabel Lintasan Speaker : 2. ETERNA Type Eterna 25 50m Rp. 332.000,00. Rp. NYY 2 x 1,5mm2 titik 3. Jasa Ahli 3 Rp. 50.000,00. Rp. Rp. PENGERJAAN ME : CCTV No Item Volume Satuan Harga / Unit CP PLUS CCTV Analog 1. Camera (SWS1015-LAC4 unit Rp. 812.500,00. Rp. DC90L25A) CP PLUS Dome Camera 2. 2 unit Rp. 840.000,00. Rp. (CP-VCG-D20L2) Kabel Lintasan CCTV : 3. ETERNA Type Eterna 40 50m Rp. 332.000,00. Rp. NYY 2 x 1,5mm2 titik 4. Jasa Ahli 6 Rp. 50.000,00. Rp. Rp.
700.000,00. 3.978.000,00.
3. 4.
5. 7.
| 160
Jumlah 3. 783.000,00. 780.000,00. 4.563.000,00. Jumlah 819.000,00. 166.000,00. 150.000,00. 1.135.000,00. Jumlah 3.250.000,00. 1.680.000,00. 265.600,00. 300.000,00. 5.495.600,00.
No 1. 2. 3. 4. 5. 6.
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 18.
PENGERJAAN ME : AC Item Volume Satuan Harga / Unit AC Casette General 2 Pk 8 unit Rp.11.500.000,00. Auy Abab Return Air Grill Aluminium 7 unit Rp. 12.000,00. Supply Air Grill Aluminium 8 unit Rp. 13.000,00. m Damper Galvanis 37,5 Rp. 25.000,00. 2 m Pemasangan Pipa 37,5 Rp. 50.000,00. unit Pemasangan AC 8 Rp. 250.000,00.
Jumlah Rp.
92.000.000,00.
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
84.000,00. 104.000,00. 937.500,00. 187.500,00. 2.000.000,00. 95.313.000,00.
KEBUTUHAN FURNITURE : SHOWROOM Item Volume Satuan Harga / Unit Sculpture 2 buah Rp. 3.650.000,00. Rp. Etalase 2 buah Rp. 1.350.000,00. Rp. Vitrin Harac 1 buah Rp. 1.600.000,00. Rp. Single Vitrin 1 buah Rp. 800.000,00. Rp. Rak Display 2 buah Rp. 2.250.000,00. Rp. Kursi Pengunjung 1 buah Rp. 1.400.000,00. Rp. Kursi Staff Admin 1 buah Rp. 600.000,00. Rp. Meja Admin 1 buah Rp. 1.300.000,00. Rp. Rp. KEBUTUHAN FURNITURE : R. BAG.OPERASIONAL Item Volume Satuan Harga / Unit Kursi Staff 12 buah Rp. 600.000,00. Rp. Meja Staff 12 buah Rp. 1.115.000,00. Rp. Storage Staff 6 buah Rp. 625.000,00. Rp. Coffee Table 1 buah Rp. 910.000,00. Rp. Kursi Manajer 1 buah Rp. 1.250.000,00. Rp. Meja Manajer 1 buah Rp. 1.230.000,00. Rp. Kursi Klien 1 buah Rp. 1.900.000,00. Rp. Storage Manajer 1 buah Rp. 960.000,00. Rp. Rak Manajer 1 buah Rp. 1.150.000,00. Rp. Brankas Manajer 1 buah Rp. 425.000,00. Rp. Double Sofa 1 buah Rp. 1.845.000,00. Rp. Single Sofa 2 buah Rp. 1.240.000,00. Rp. Meja Tamu 1 buah Rp. 1.686.000,00. Rp. Table Lamp 2 buah Rp. 210.000,00. Rp. Barrel Kayu 2 buah Rp. 375.000,00. Rp. Karpet Tile Kelas 1, Motif 1 buah Rp. 835.000,00. Rp. Minimalis Cubical Loop Coffee Maker 1 buah Rp. 950.000,00. Rp. Rp.
Jumlah 7.300.000,00. 2.700.000,00. 1.600.000,00. 800.000,00. 4.500.000,00. 1.400.000,00. 600.000,00. 1.300.000,00. 20.200.000,00. Jumlah 7.200.000,00. 13.380.000,00. 3.750.000,00. 910.000,00. 1.250.000,00. 1.230.000,00. 1.900.000,00. 960.000,00. 1.150.000,00. 425.000,00. 1.845.000,00. 2.480.000,00. 3.372.000,00. 420.000,00. 750.000,00. 835.000,00. 950.000,00. 42.807.000,00.
| 161
LAMPIRAN RENCANA ANGGARAN BIAYA RUANG TERPILIH 2 Pekerjaan
: Mendesain Interior Showroom dan Ruang Kantor Bagian Operasional PT. Insastama Lokasi : Jakarta Tahun Anggaran : 2017
No 1.
PENGERJAAN INTERIOR Item Satuan Pengerjaan Dinding Semen
2
m
Pengerjaan Dinding Partisi m2 Pengerjaan Dinding Kaca m2 Pengecatan Dinding m2 Pemasangan Tile Dinding m2 Pemasangan Pintu m2 Pengerjaan Lantai Semen m2 Pemasangan Lantai Parket m2 Pemasangan Keramik m2 TOTAL PENGERJAAN ME No Item Volume 1. Pengerjan ME : Komputer m2 2. Pengerjan ME : Telepon dan Faksimile m2 Pengerjan ME : Lampu 3. m2 Pengerjan ME : Fire Detector 4. m2 Pengerjan ME : Speaker 5. m2 Pengerjan ME : CCTV 6. m2 Pengerjan ME : AC 7. m2 TOTAL PENGADAAN No Item Volume 1. Kebutuhan Furniture : Showroom m2 2. Kebutuhan Furniture : R. Bag.Operasional m2 TOTAL 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
GRAND TOTAL
| 162
Harga / Unit Rp. 4.432.500,00. Rp. Rp. Rp. Rp Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
7.893.000,00. 29.495.200,00. 656.600,00. 9.800.500,00. 5.505.000,00. 510.250,00. 6.887.600,00 1.625.500,00. 66.805.550,00.
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
Satuan 115.513.000,00. 15.503.000,00. 3.978.000,00. 4.563.000,00. 1.135.000,00. 5.495.600,00. 95.313.000,00. 241.500.600,00.
Rp. Rp. Rp.
Satuan 20.200.000,00. 42.807.000,00. 63.007.000,00.
Rp. 371.313.150,00.
LAMPIRAN RENCANA ANGGARAN BIAYA PENGERJAAN FURNITUR MEJA PADA RUANG TERPILIH 2
NO
1.
2. 3. 4.
KETERANGAN EMCO Lux Synthetic Enamel, No.92, warna merah delima / Chinnese Apple EMCO Lux Synthetic Enamel, warna hitam Altex Super Gloss Enamel, warna putih San Palac, Special Polyester Putty
VOL
SAT
HARGA SATUAN TOTAL HARGA
0,50
Kg
Rp.
72.000,00.-
Rp. 36.000,00.-
0,50
Kg
Rp.
72.000,00.-
Rp. 36.000,00.-
0,25
Kg
Rp.
80.000,00.-
Rp. 20.000,00.-
0,50
Kg
Rp.
72.000,00.-
Rp. 36.000,00.-
5.
Tiner A
2
Liter Rp.
17.000,00.-
Rp. 34.000,00.-
6. 7.
Mur Baut, uk Ø12mm Roda Karet Ø12cm
12 4
Unit Unit
Rp. Rp.
600,00.35.000,00.-
8.
Besi Siku uk.5x5cm
12
Meter Rp.
10.000,00.-
Rp. 7.200,00.Rp. 140.000,00.Rp. 120.000,00.-
9.
Plat Galvanis, uk 3mm
2
Lembar Rp. 350.000,00.-
Rp. 700.000,00.-
10. 11. 12. 13. 14. 15.
Nikko Steel Welding Electrodes, tipe RD-460, uk Ø2mm Amplas Amplas Grenda, Merk Flap Disc Cutting Grenda, Merk WD Cutting Tipis, Merk WD Biaya Tukang
1
Pack Rp.
60.000,00.-
Rp. 60.000,00.-
2
Meter Rp.
6.000,00.-
Rp. 18.000,00.-
2
Unit
Rp.
10.000,00.-
Rp. 20.000,00.-
2
Unit
Rp.
16.000,00.-
Rp. 32.000,00.-
6 -
Unit -
Rp.
4.500,00.-
Rp. 27.000,00.Rp. 400.000,00.-
TOTAL
Rp.1.686.000,00.-
| 163
( Halaman ini sengaja dikosongkan )
| 164
| 165
| 166
| 167
| 168
| 169
| 170
| 171
| 172
| 173
| 174
| 175
| 176
| 177
| 178
View 1 : Area Terilih 1
| 179
View 2 : Area Terilih 1
| 180
View 3 : Area Terilih 1
| 181
| 182
| 183
| 184
View 1 : Area Terilih 2
| 185
View 2 : Area Terilih 2
| 186
View 3 : Area Terilih 2
| 187
View 4 : Area Terilih 2
| 188
| 189
| 190
| 191
View 1 : Area Terilih 3
| 192
View 2 : Area Terilih 3
| 193
View 3 : Area Terilih 3
| 194
View 4 : Area Terilih 3
LAMPIRAN DOKUMENTASI
Gambar A : Proses Pembuatan Maket Ruang Terpilih 2
Gambar B : Hasil Jadi Maket Ruang Terpilih 2
| 195
Gambar C : Proses Pembuatan Furniture Terpilih
Gambar D : Dokumentasi Pameran Tugas Akhir
| 196
BIODATA PENULIS
Nikita Bunga Pratiwi, lahir di Surabaya, 30 Oktober 1994. Merupakan anak pertama dari 3 bersaudara. Telah menempuh pendidikan formal yaitu di TK Cendekia Sidoarjo, SDN Lemah Putro III Sidoarjo, SMPN 1 Sidoarjo dan SMAN 4 Sidoarjo. Kemudian melanjutkan pendidikan kuliah di Jurusan Desain Interior, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan,
Institut
Teknologi
Sepuluh
Nopember,
Surabaya. Penulis sempat aktif di beberapa kegiatan kemahasiswaan, diantaranya anggota Student Champion with Google Student Ambassador, panitia Gerakan Integralistik ITS, anggota dance Selazar Despro ITS, staff Himpunan Mahasiswa Desain Produk Industri (HIMA IDE) periode 2013-2014, sekretaris Departemen Komunikasi dan Informasi Himpunan Mahasiswa Desain Interior periode 20142015, anggota World Merit Indonesia Surabaya City Chapter dan masih banyak lagi. Selain aktif dibeberapa organisasi kemahasiswaan, penulis juga seringkali mengikuti seminar-seminar dalam bidang desain interior, guna menambah pengalaman dan wawasan. Penulis bercita-cita ingin menjadi seorang desainer interior yang handal dan karyanya dapat dikenal masyarakat luas, tidak hanya dalam negeri, tetapi juga di mancanegara. Penulis ingin terus belajar dan mengembangkan potensi yang dimiliki serta menambah pengalaman dan wawasan dalam mendesain.
| 215