TUGAS AKHIR (RD 091481) TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR HANDPRINT 2 BERNUANSA MODERN HOMEY
FERRY NURYADI NRP 3410 100 135
DOSEN PEMBIMBING Ir. Susy Budi Astuti, MT NIP 19650624 199002 2001
JURUSAN DESAIN INTERIOR FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014
TUGAS AKHIR (RD 091481) TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR HANDPRINT 2 BERNUANSA MODERN HOMEY
FERRY NURYADI NRP 3410 100 135
DOSEN PEMBIMBING Ir. Susy Budi Astuti, MT NIP 19650624 199002 2001
JURUSAN DESAIN INTERIOR FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014
FINAL PROJECT (RD 091481) INTERIOR DESIGN HANDPRINT 2 WITH MODERN HOMEY
FERRY NURYADI NRP 3410 100 135
ACADEMIC ADVISOR Ir. Susy Budi Astuti, MT NIP 19650624 199002 2001
DEPARTMENT OF INTERIOR DESIGN FACULTY OF CIVIL ENGINEERING AND PLANNING INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014
KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas karunia dan hidayahNya sehingga penulis dapat melaksanakan dan menyelesaikan laporan Tugas Akhir desain interior dengan judul “Desain Interior Handprint 2 bernuansa Modern Homey”. Laporan Tugas Akhir ini disusun sebagai persyaratan kelulusan pada Jurusan Desain Interior, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan di Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Ini dimaksudkan agar mahasiswa dapat merancang sebuah konsep desain dan menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan obyek. Isi laporan ini mencakup proses desain untuk perencanaan sebuah percetakan digital. Dimulai dari pemilihan obyek, dilanjutkan dengan pemilihan konsep yang disesuaikan dengan permasalahan pada obyek. Yang diawali dari proses pengumpulan data baik itu data primer maupun sekunder, proses pengolahan data melalui analisa hingga disolusikan menggunakan konsep desain. Dengan adanya laporan ini, diharapkan dapat memberikan manfaat serta informasi lebih bagi pembaca terutama untuk suatu perancangan interior sebuah percetakan dengan konsep nuansa modern homey. Dalam penyusunan laporan Tugas Akhir ini, penulis menyadari bahwa isi dari laporan tersebut masih belum sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan setiap kritik dan saran untuk kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca. Atas dukungan dan bantuan dari semua pihak penulis mengucapkan banyak terima kasih. Surabaya, Juli 2014
Penulis
v
UCAPAN TERIMA KASIH 1. Allah SWT dan Nabi besar Muhammad SAW, karena dengan rahmat dan ridho nya Laporan Tugas Akhir ini dapat terlaksana. 2. Kedua orangtua, Papa dan mama. Atas segala doa, kerja keras mereka dan dukungan berupa semangat selama ini. 3. Kak Dian dan kak Hendy, terima kasih dukungannya. 4. Dosen pembimbing, Ibu Ir.Susy Budi Astuti, MT. Terima kasih banyak atas segala bimbingannya dalam bentuk saran dan masukan yang sangat membangun. Serta memberikan semangat untuk laporan Tugas Akhir ini. 5. Dosen penguji Tugas Akhir, Bapak Ir. Budiono, M.Sn. Terima kasih banyak atas masukan dan saran yang membangun. 6. Ibu Anggri Indraprasti, S.Sn, M.Ds selaku ketua koordinator Tugas Akhir. 7. Ibu Aria Weny A, ST, MMT selaku dosen wali selama penulis menempuh pendidikan di Jurusan Desain Interior, ITS. 8. Bapak Ir. Prasetyo Wahyudie, MT. Selaku ketua jurusan Desain Interior, ITS. 9. Seluruh dosen jurusan Desain Interior, terima kasih banyak atas segala ilmu yang telah diberikan selama ini. 10. Seluruh dosen ProDes-ITS. Terutama mas Nanang, terima kasih telah mengajarkan 3D yang sangat bermanfaat. 11. Untuk semua teman seperjuangan interior 2010. Terima kasih banyak atas kerjasama dan dukungan semangatnya selama ini. 12. Keluarga satu rumah kost, mas Hadi, mas Luthfi, mas Ari, mas Yusuf, mas Adwi, bang Mickael, Pak di, mas Tri. Terima kasih atas perhatian kalian selama ini. 13. Saudara terdekat, M.Nasruddin Prasetyo dan Haniansyah Nurgina. Terima kasih atas dukungan dan semangat yang telah kalian berikan. 14. Untuk Bapak Tony dan Bapak Andre, seluruh karyawan Devektor Primera Terima kasih atas bimbingannya dan ilmu lapangan yang telah diberikan. 15. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terima kasih.
vi
DESAIN INTERIOR HANDPRINT 2 BERNUANSA MODERN HOMEY Nama
: Ferry Nuryadi
NRP
: 3410100135
Jurusan
: Desain Interior, FTSP-ITS
Dosen Pembimbing : Ir. Susy Budi Astuti, MT
ABSTRAK Hingga sekarang, kemajuan teknologi informasi semakin berkembang jauh lebih maju dan mulai beranjak ke era digital. Kemunculan microchip sebagai otak buatan untuk perangkat komputer beberapa dekade yang lalu, Perlahan menggeser kerja otak manusia dan turut membantu manusia untuk berpikir, dari hal sederhana hingga kompleks sekalipun. Dengan adanya fenomena ini, seorang mahasiswa engineer, architect maupun desainer kini telah meninggalkan meja gambar dan rumus-rumus matematik dalam pekerjaan praktisnya, digantikan dengan perangkat lunak seperti autocad untuk mendesain baik berupa gambar konstruksi maupun gedung lengkap dengan interiornya. Printer digital merupakan jenis media cetak terkini menggantikan mesin cetak offset sebagai pendahulunya. Tempat printer digital saat ini, orang-orang biasa menyebutnya sebagai Digital Printing. Dalam prosesnya semua dilakukan dengan cara komputerisasi. Dan fungsi komputer itu sendiri, menjadi media untuk men-setup pekerjaan guna menyesuaikan ukuran kertas agar dapat dicetak dengan posisi yang tepat. Dan dari sekian banyak digital printing yang ada di Surabaya, Handprint khusus melayani pencetakan bagi untuk pekerjaan praktis mahasiswa teknik, arsitek dan desain. Berdiri pada awal tahun 2013, Handprint hadir sebagai jasa digital printing yang melayani pencetakan berbasis inkjet dan laser printer maupun plotter melalui berbagai jenis kertas seperti kertas hvs, kalkir, BC, glossy, matte, dengan ukuran hingga A0+. Kota Surabaya semakin modern dilihat dari sisi perkembangan dunia bisnis properti. Salah satu contohnya Pakuwon Group, dengan segala upayanya mereka mengembangkan usaha dalam bisnis properti. Tidak hanya rumah dan
i
apartment sebagai hunian,
selain dari itu seperti sarana hiburan, pusat
perbelanjaan dan tempat-tempat makan (foodcourt) yang dikemas dalam satu wadah yang menarik. Hal ini cukup menjadi gambaran bahwa kota Surabaya telah mengalami kemajuan kearah kehidupan yang lebih modern. Metode desain dalam hal ini dapat dilakukan dengan dua tahap yaitu tahap pengumpulan data dan juga tahap analisis. Tahap pengumpulan data berupa observasi, pengambilan gambar atau foto secara langsung, studi pembanding, studi literatur dan media wawancara. Pada tahap analisis data observasi dalam tata ruang atau sirkulasi, timbul permasalahan yakni adanya rasa bosan dari pengguna baik dalam suasana maupun lamanya waktu dalam proses cetak. Selain itu, hasil kuisioner menunjukkan kurangnya fasilitas yang masih dibutuhkan pengguna berkaitan dengan obyek. Melihat dari kondisi tersebut, maka dibutuhkan sebuah paduan sebagai solusi yang baik antara kenyamanan, kebutuhan pengguna dan masalah-masalah yang timbul akibat aktivitas terkait. Serta dengan pertimbangan fenomena yang ada di sekitar obyek agar dapat tercipta suasana yang nyaman didalam bangunan yaitu dengan cara mengkonsepkan sebuah “Desain Interior Handprint2 bernuansa Modern Homey.
Kata Kunci : Kemajuan Teknologi Informasi, Printer Digital, Handprint
ii
INTERIOR DESIGN HANDPRINT 2 WITH MODERN HOMEY Name
: Ferry Nuryadi
NRP
: 3410100135
Department
: Interior Design, FTSP-ITS
Academic Advisor
: Ir. Susy Budi Astuti, MT
ABSTRACT Until now, advances in information technology grows more sophisticated and began to move into the digital age. Emerging as an artificial brain microchips for computers a few decades ago, slowly shift the human brain works and also helps people to think, evently from simple to complex problems. With the existence of this phenomenon, a student engineer, architect or designer has now left the drawing board and mathematical formulas in the practical work, replaced by software such as AutoCAD to either complete engineering drawings to design and build the interior. Digital printer is the newest type of print media, replace offset press as its predecessor. Include a digital printer today, people used to call the Digital Printing. In the process, all done by automated. And the function of the computer itself, it is fit to be printed with the correct position. Following for a job setup to the paper. And of the many digital printing company in Surabaya, special Handprint serve the printing for engineering students to practical work, architects and design. At the beginning of 2013, Handprint present as digital printing services to print inkjet and laser based printers and plotters meet through various types of paper such as letterhead, detection, BC, shiny, matte, with sizes up to A0 +. Surabaya increasingly modern city in terms of development of business ownership. An example Pakuwon Group, with all their efforts to develop the business property business. Not only the house and as a residential apartment, except as a means of entertainment, shopping and dining (food court) are packed in a container that is interesting. It's quite an image that Surabaya has progressed to a more modern life.
iii
The design method in this case in two phases: data collection and analysis phase. Stage of data collection in the form of observation, taking pictures or photos directly, comparative studies, literature and media interviews. At this stage of the analysis of observational data in the spatial or circulation, the question of the existence of the boredom of users, both in the atmosphere and the length of time in the printing process. Increased Additionally, the results of the questionnaire on the lack of facilities required for the user associated with the object. Judging by these conditions, it takes a mix of a good solution between comfort, user needs and the problems arising from related activities. And taking into account the phenomenon around an object so as to create a comfortable atmosphere in the building is through the conceptualization of a "nuanced Handprint2 Interior Design Modern Homey.
Keywords : Information Technology Advancement, Digital Printer, Handprint
iv
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK .........................................................................................................
i
ABSTRACT ....................................................................................................... iii KATA PENGANTAR .......................................................................................
v
UCAPAN TERIMA KASIH .............................................................................. vi DAFTAR ISI ...................................................................................................... vii DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xii DAFTAR TABEL ...........................................................................................
xvi
DAFTAR SKEMA .......................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang .................................................................................
1
1.1.1 Pengaruh Kemajuan Teknologi di Era Globalisasi .................
1
1.1.2 Pengaruh Kemajuan Teknologi di Era Digital ........................
1
1.1.3 Kegunaan Digital Printer dan Jasa Digital Printing ...............
2
1.1.4 Perkembangan Kota Surabaya yang Modern ..........................
3
1.2 Definisi Judul ...................................................................................
3
1.3 Tujuan dan Manfaat .........................................................................
5
1.3.1 Tujuan .....................................................................................
5
1.3.2 Manfaat ...................................................................................
5
1.4 Masalah ............................................................................................
6
1.4.1 Identifikasi Masalah ................................................................
6
1.4.2 Batasan Masalah .....................................................................
6
1.4.3 Rumusan Masalah ...................................................................
7
BAB IITINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Tentang Percetakan ..........................................................
vii
9
2.1.1 Pengertian Percetakan ...........................................................
9
2.2.2 Sejarah Percetakan .................................................................
9
2.1.3 Jenis-Jenis Percetakan ........................................................... 10 2.2 Tinjauan Digital Printer ................................................................. 14 2.2.1 Pengertian Printer ................................................................. 14 2.2.2 Jenis Digital Printer .............................................................. 14 2.3 Tinjauan Tentang Jasa Percetakan Digital Handprint .................... 19 2.3.1 Latar Belakang Handprint ..................................................... 19 2.3.2 Visi dan Misi ......................................................................... 20 2.3.3 Lokasi .................................................................................... 21 2.3.4 Corporate Image ................................................................... 22 2.3.5 Struktur Organisasi ................................................................ 23 2.3.6 Konsumen Handprint ............................................................. 24 2.3.7 Waktu Pelayanan ................................................................... 24 2.3.8 Layanan dan Keunggulan Handprint ..................................... 24 2.4 Tinjauan Tentang Studi Pembanding ............................................. 25 2.4.1 FedEx Office ........................................................................... 25 2.4.2 Layanan Copy and Print FedEx Office .................................. 26 2.4.3 Fasilitas FedEx Office ............................................................ 28 2.5.Tinjauan Tentang Modern .............................................................. 31 2.5.1 Pengertian Arsitektur Modern ............................................... 31 2.5.2 Ciri-ciri Arsitektur Modern ................................................... 32 2.5.3 Meubel dan Furnitur Modern ................................................ 33 2.6 Tinjauan Tentang Homey ................................................................ 35 2.6.1 Pengertian Homey .................................................................. 35 2.6.2 Pengertian Home, House, dan Homey ................................... 35 2.6.3 Pemahaman Rumah Secara Umum ....................................... 36 2.7 Tinjauan Tentang Konsep-Konsep dalam Arsitektur ..................... 37 2.8 Tinjauan Tentang Studi Antropometri ............................................ 40 2.8.1 Dimensi Tempat Duduk Bangket .......................................... 40
viii
2.8.2 Dimensi Tempat Duduk Sofa pada Ruang Duduk ................. 41 2.8.3 Dimensi Lebar Meja pada Ruang Makan ............................... 43 2.8.4 Dimensi Bar untuk Makan Pagi .............................................. 44 2.8.5 Dimensi Pusat Daerah Kompor ............................................... 44 2.8.6 Dimensi Pos Kerja Dasar dengan Tempat Duduk Tamu ....... 45 2.8.7 Dimensi Pos Kerja Penerima Tamu / Tinggi Konter ............. 46 2.9 Tinjauan Tentang Common Room ................................................... 46 2.9.1 Pengertian Common Room ..................................................... 46 2.9.2 Jenis Ruang Publik ................................................................. 46 2.9.3 Ruang Publik berdasarkan Fungsi .......................................... 47 2.10 Tinjauan Tentang Ruang Komputer ................................................ 48 2.10.1 Pengertian Ruang Komputer ................................................ 48 2.10.2 Pencahayaan pada Ruang Komputer .................................... 48 2.10.3 Optimalisasi Penempatan Hardware ................................... 48 2.11 Tinjauan Tentang Penghawaan ....................................................... 48 2.11.1 Penghawaan dengan Sistem Ventilasi Horizontal ................ 49 2.11.2 Penghawaan dengan Sistem Ventilasi Vertikal .................... 50 2.12 Tinjauan Tentang Pencahayaan ....................................................... 52 2.12.1 Metode Pencahayaan dalam Interior .................................... 52 2.12.2 Karakter Pencahayaan .......................................................... 52 2.12.3 Pencahayaan berdasarkan Fungsi ......................................... 55 2.12.4 Pencahayaan berdasarkan Arah Penyebaran ........................ 57
BAB III METODE DESAIN 3.1 Tahap Pengumpulan Data ............................................................... 59 3.1.1 Observasi Lapangan ............................................................... 60 3.1.2 Wawancara ............................................................................. 61 3.1.3 Studi Literatur ........................................................................ 61 3.2 Tahap Analisa Data ......................................................................... 62 3.3 Diagram Alur Metode Desain ......................................................... 63
ix
3.4 Diagram Metode Pencarian Data .................................................... 64 BAB IV ANALISA DATA 4.1 Data ................................................................................................. 65 4.2 Analisa Hasil Observasi ................................................................. 65 4.2.1 Analisa Studi Eksisting .......................................................... 65 4.2.2 Analisa Studi Pembanding .................................................... 79 4.3 Kuisioner ........................................................................................ 80 4.3.1 Hasil Perhitungan Kuisioner .................................................. 81 4.4 Analisa Hasil Wawancara ............................................................... 86
BAB V KONSEP DESAIN 5.1 Rangkuman Hasil Analisa .............................................................. 89 5.2 Penerapan Konsep Desain .............................................................. 91 5.2.1 Konsep Makro ....................................................................... 92 5.2.2 Konsep Mikro ........................................................................ 94
BAB VI DESAIN AKHIR 6.1 Perancangan Desain ........................................................................ 99 6.1.1 Hubungan Antar Ruang ......................................................... 99 6.2 Alternatif Desain ........................................................................... 100 6.2.1 Alternatif Denah I Keseluruhan ........................................... 100 6.2.2 Alternatif Denah II Keseluruhan ......................................... 101 6.2.3 Alternatif Denah III Keseluruhan ........................................ 101 6.3 Aplikasi Layout Ruang Terpilih ................................................... 103 6.3.1 Plotting Service Area ........................................................... 103 6.3.2 Common Area ...................................................................... 104 6.4 Aplikasi Desain Furnitur Ruang Terpilih ..................................... 105 6.4.1 Aplikasi Desain Furnitur pada Plotting Service .................. 105 6.4.2 Aplikasi Desain Furnitur pada Common Area ..................... 106 6.5 Aplikasi Desain Elemen Estetis Ruang Terpilih .......................... 107
x
6.5.1 Aplikasi Desain Elemen Estetis pada Plotting Service .......
107
6.5.2 Aplikasi Desain Elemen Estetis pada Common Area .........
109
BAB VII PENUTUP 7.1 Kesimpulan .................................................................................. 111 7.2 Saran ............................................................................................. 111 7.2.1 Saran Bagi Peneliti Selanjutnya .......................................... 111 7.2.2 Saran Bagi Pemilik Handprint 2 ......................................... 112
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN 1. Gambar Teknik 2. RAB 3. Formulir Kuisioner BIODATA PENULIS
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Pencetakan blok kayu pada tekstil .................................................
9
Gambar 2.2 Contoh mesin cetak offset ............................................................. 11 Gambar 2.3 Mesin cetak digital inkjet ............................................................... 11 Gambar 2.4 Proses mencetak pada inkjet printer .............................................. 12 Gambar 2.5 Bentuk mesin cetak 3D .................................................................. 13 Gambar 2.6 Printer Canon PIXMA ix6550 ...................................................... 15 Gambar 2.7 Dimensi Printer Canon PIXMA ix6550 ........................................ 15 Gambar 2.8 Canon PIXMA ix6550 ................................................................... 16 Gambar 2.9 Plotter Canon ................................................................................. 18 Gambar 2.10 Laser jet printer ........................................................................... 18 Gambar 2.11 Handprint 2 kejawan gebang ....................................................... 21 Gambar 2.12 Peta lokasi Handprint 2 ................................................................ 22 Gambar 2.13 Logo Handprint ............................................................................ 22 Gambar 2.14 Keterangan warna logo ................................................................ 22 Gambar 2.15 Brosur Handprint ......................................................................... 25 Gambar 2.16 Logo FedEx office ....................................................................... 25 Gambar 2.17 Kantor pusat FedEx office ........................................................... 26 Gambar 2.18 Cetak full color dan hitam putih .................................................. 27 Gambar 2.19 Bentuk cetak oversized ................................................................ 27 Gambar 2.20 Macam jenis penjilidan ................................................................ 28 Gambar 2.21 Computer Rental Workstation at FXO South California ............. 29 Gambar 2.22 FedEx office menggunakan wifi at&t .......................................... 29 Gambar 2.23 Laptop Docking Station at FXO Long Beach, California ........... 30 Gambar 2.24 Self-Serve Printing at FXO Long Beach California .................... 30 Gambar 2.25 Office Supplies at FXO South California .................................... 30 Gambar 2.26 Shredding Service ........................................................................ 31 Gambar 2.27 Printing,copying and scanning .................................................... 31 Gambar 2.28 Hirarki konsep ............................................................................. 37
xii
Gambar 2.29 Analogi langsung .......................................................................... 38 Gambar 2.30 Analogi personal .......................................................................... 38 Gambar 2.31 Analogi fantasi ............................................................................. 38 Gambar 2.32 Metafora ....................................................................................... 39 Gambar 2.33 Tempat duduk bangket ................................................................. 40 Gambar 2.34 Tempat duduk sofa wanita ........................................................... 41 Gambar 2.35 Tempat duduk sofa pria ................................................................ 41 Gambar 2.36 Unit pencapaian dinding wanita dan pria ..................................... 42 Gambar 2.37 Penataan perangkat makan optimal .............................................. 43 Gambar 2.38 Bar untuk makan pagi .................................................................. 44 Gambar 2.39 Pusat daerah kompor .................................................................... 45 Gambar 2.40 Pos kerja dasar dengan tempat duduk tamu ................................. 45 Gambar 2.41 General lighting pada interior bangunan ..................................... 55 Gambar 2.42 Task lighting pada dapur .............................................................. 56 Gambar 2.43 Accent lighting pada area foyer .................................................... 56 Gambar 2.44 Downlight ..................................................................................... 57 Gambar 2.45 Uplight .......................................................................................... 57 Gambar 2.46 Backlight ....................................................................................... 58 Gambar 4.0 Denah eksisting Handprint 2 .......................................................... 66 Gambar 4.1 Area parkir Handprint 2 ................................................................. 67 Gambar 4.2 Entrance Handprint 2 ..................................................................... 68 Gambar 4.3 Kondisi Editing Corner Area ......................................................... 68 Gambar 4.4 Kondisi area tunggu ....................................................................... 69 Gambar 4.5 Area kasir ....................................................................................... 70 Gambar 4.6 Area operator .................................................................................. 70 Gambar 4.7 Area penjilidan .............................................................................. 71 Gambar 4.8 Area cetak ....................................................................................... 72 Gambar 4.9 Lantai karpet ................................................................................... 72 Gambar 4.10 Dinding dengan cat warna putih ................................................... 73 Gambar 4.11 Plafon expose rangka balok ......................................................... 73
xiii
Gambar 4.12 Ventilasi ruang ............................................................................. 74 Gambar 4.13 Pencahayaan dalam ruang ............................................................ 74 Gambar 4.14 Denah eksisting Handprint .......................................................... 75 Gambar 4.15 Denah sirkulasi konsumen ........................................................... 75 Gambar 4.16 Denah sirkulasi operator .............................................................. 76 Gambar 4.17 Gambar diagram matrik ............................................................... 77 Gambar 4.18 Gambar Bubble Diagram ............................................................. 77 Gambar 4.19 Pie Chart persentase jenis kelamin responden ............................ 81 Gambar 4.20 Pie Chart persentase jenis pendidikan responden ........................ 81 Gambar 4.21 Pie Chart persentase frekuensi kunjungan responden .................. 82 Gambar 4.22 Pie Chart persentase kepuasan terhadap suasana interior ............ 83 Gambar 4.23 Pie Chart persentase kepuasan terhadap sirkulasi ruang .............. 83 Gambar 4.24 Pie Chart persentase kepuasan terhadap kualitas pencahayaan .. 84 Gambar 4.25 Pie Chart persentase kepuasan terhadap pelayanan .................... 84 Gambar 4.26 Pie Chart persentase harapan konsumen agar Handprint Didesain ulang dan area diperluas ............................................... 85 Gambar 4.27 Pie Chart persentase harapan konsumen terhadap penambahan Fasilitas baru seperti common room, ruang computer, dll .......... 85 Gambar 5.1 Acuan konsep suasana modern homey .......................................... 93 Gambar 5.2 Konsep layout ruang ...................................................................... 93 Gambar 6.1 Diagram hubungan ruang .............................................................. 99 Gambar 6.2 Denah alternatif layout I .............................................................. 100 Gambar 6.3 Denah alternatif layout II ............................................................. 101 Gambar 6.4 Denah alternatif layout III ........................................................... 101 Gambar 6.5 Denah layout ruang terpilih I ....................................................... 103 Gambar 6.6 Final desain 3D ruang terpilih I ................................................... 103 Gambar 6.7 Denah layout ruang terpilih II ...................................................... 104 Gambar 6.8 Final desain 3D ruang terpilih II .................................................. 105 Gambar 6.9 Meja hadap pada Customer Service ............................................. 105 Gambar 6.10 Paper cabinet pada Customer Service ....................................... 106
xiv
Gambar 6.11 Common table pada Common Area ........................................... 106 Gambar 6.12 Credenza pada Common Area ................................................... 107 Gambar 6.13 Elemen estetis panel kolom ....................................................... 107 Gambar 6.14 Elemen estetis panel dinding .................................................... 108 Gambar 6.15 Elemen estetis panel dinding common ..................................... 109 Gambar 6.16 Elemen Estetis panel TV pada common area ............................ 109
xv
DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Spesifikasi printer canon PIXMA ix6550 ....................................... 16 Tabel 2.2 Tugas utama owner dan operator .................................................... 23 Tabel 2.3 Waktu pelayanan ............................................................................. 24 Tabel 4.1 Aktivitas dan dimensi furnitur ........................................................ 78 Tabel 4.2 Pola Aktivitas .................................................................................. 78 Tabel 4.3 Analisa studi pembanding ............................................................... 79 Tabel 5.1 Rangkuman hasil analisa ................................................................. 89 Tabel 5.2 Konsep desain ................................................................................. 91 Tabel 5.3 Kriteria elemen interior .................................................................... 94 Tabel 6.0 Weight method ................................................................................. 102 Tabel 6.1 Analisa alternatif kebutuhan ruang ................................................. 102
xvi
DAFTAR SKEMA Skema 2.1 Struktur Organisasi ........................................................................ 23 Skema 3.1 Diagram alur Metode Desain ........................................................ 63 Skema 3.2 Diagram metode pencarian data .................................................... 64
xvii
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang 1.1.1
Pengaruh Kemajuan Teknologi di Era Globalisasi
Kemajuan teknologi informasi di era globalisasi sudah menjadi sebuah fenomena yang sedang dialami masyarakat dunia. Munculnya perangkat elektronik canggih, seperti: komputer, telepon, televisi, internet dan alat informasi lainnya, menyebabkan arus globalisasi informasi semakin cepat dan meningkat drastis. Diperoleh keseragaman dan kecepatan informasi, sehingga menimbulkan perubahan gaya hidup dan cara berpikir baru. Perubahan yang mempengaruhi perilaku manusia dalam beraktivitas sehari-hari, menginginkan segala sesuatunya cepat dan instan demi memenuhi kebutuhan hidup. Kemajuan yang memberi dampak baik
terhadap cara berkomunikasi, cara belajar, cara bekerja, cara
berbisnis, dan lain sebagainya. Kemajuan ini memberikan ruang lingkup yang sangat besar untuk mengorganisasikan segala kegiatan melalui cara baru, inovatif, instan, transparan, akurat, dan tepat waktu. 1.1.2
Pengaruh Kemajuan Teknologi di Era Digital
Hingga sekarang, kemajuan teknologi informasi semakin berkembang jauh lebih maju dan mulai beranjak ke era digital. Kemunculan microchip sebagai otak buatan untuk perangkat komputer beberapa dekade yang lalu, Perlahan menggeser kerja otak manusia dan turut membantu manusia untuk berpikir, dari hal sederhana hingga kompleks sekalipun. Dengan adanya fenomena ini, seorang mahasiswa engineer, architect maupun desainer kini telah meninggalkan meja gambar dan rumus-rumus matematik dalam pekerjaan praktisnya, digantikan dengan perangkat lunak seperti autocad untuk mendesain baik berupa gambar konstruksi maupun gedung lengkap dengan interiornya. Ada juga software permodelan 3d, berbentuk gambar digital yang berwujud photo-realistic. Maupun perangkat lunak lain yang digunakan sebagai analisis teknis dan kekuatan. Selain fenomena tadi, Sekarang komputer juga dapat di integrasikan dengan perangkat lain seperti multimedia dan printer digital. Sehingga dengan adanya integrasi
1
tersebut, pengguna dapat mencetak hasil pekerjaan praktis mereka ke dalam sebuah kertas. 1.1.3
Kegunaan Digital Printer dan Jasa Digital Printing
Printer digital merupakan jenis media cetak terkini menggantikan mesin cetak offset sebagai pendahulunya. Tempat printer digital saat ini, orang-orang biasa menyebutnya sebagai Digital Printing. Dalam prosesnya semua dilakukan dengan cara komputerisasi. Dan fungsi komputer itu sendiri, menjadi media untuk men-setup pekerjaan guna menyesuaikan ukuran kertas agar dapat dicetak dengan posisi yang tepat. Jasa digital printing yang baik adalah jasa dimana melayani segala bentuk dari klasifikasi cetak digital dengan kualitas yang baik dan dapat mencakup seluruh kebutuhan terhadap permintaan konsumen. Salah satu tolak ukur kebutuhan tersebut adalah kualitas cetak, jenis kertas dan ukuran kertas yang beragam mulai A5 hingga A0+. Selain itu juga jasa percetakan yang baik harus dapat memberikan pelayanan yang baik guna memudahkan para konsumen pada saat proses mencetak. Dan dari sekian banyak digital printing yang ada, disini handprint khusus melayani pencetakan bagi untuk pekerjaan praktis mahasiswa teknik, arsitek dan desain di Surabaya. Berdiri pada awal tahun 2013, Handprint hadir sebagai jasa digital printing yang melayani pencetakan berbasis inkjet dan laser printer maupun plotter melalui berbagai jenis kertas seperti kertas hvs, kalkir, BC, glossy, matte, dengan ukuran hingga A0+. Selain itu, Handprint menyediakan jasa pelayanan lainnya seperti penerapan sistem order melalui media online, konsultasi seputar tentang desain interior dan pembuatan maket untuk para arsitek. Lokasi Handprint dirasakan cukup strategis, melihat di sekitar lokasi tersebut terdapat banyak sekali kampus teknik seperti ITS, Univ. Hang Tuah, ITATS, dan UPN Surabaya. Dengan lokasi yang strategis akan lebih berpotensi apabila ditunjang dengan interior bangunan yang baik, serta disesuaikan pada lingkungan setempat dengan segala perkembangannya.
2
1.1.4
Perkembangan Kota Surabaya yang Modern
Kota Surabaya semakin modern dilihat dari sisi perkembangan dunia bisnis properti. Salah satu contohnya Pakuwon Group yang sekarang menjadi magnet bagi warga pendatang dan warga kota Surabaya. Dengan segala upayanya mereka mengembangkan usaha dalam bisnis properti. Tidak hanya rumah dan apartment sebagai hunian,
selain dari itu seperti sarana hiburan, pusat
perbelanjaan dan tempat-tempat makan (foodcourt) yang dikemas dalam satu wadah yang modern, cukup dapat menarik minat sekaligus memanjakan para warga kota. Hal ini cukup menjadi gambaran bahwa kota Surabaya telah mengalami kemajuan kearah kehidupan yang lebih modern. Selain itu, dengan kondisi cuaca kota Surabaya yang cukup panas dan curah hujan yang tinggi, Sudah menjadi suatu bahan pertimbangan bagi para desainer untuk menyesuaikan kondisi tersebut. Terutama dalam upaya untuk menjaga kestabilan suhu udara dan kenyamanan pengguna saat berada didalam ruangan huniannya. Melihat dari kondisi tersebut, maka dibutuhkan sebuah paduan sebagai solusi yang baik antara kenyamanan, kebutuhan pengguna dan masalah-masalah yang timbul akibat aktivitas terkait. Serta dengan pertimbangan fenomena yang ada di sekitar obyek agar dapat tercipta suasana yang nyaman didalam bangunan yaitu dengan cara mengkonsepkan sebuah desain interior Handprint2 bernuansa Modern Homey. 1.2
Definisi Judul
Desain Interior Desain interior adalah perencanaan, tata letak dan desain ruang interior dalam bangunan. Pengaturan ini secara fisik memenuhi kebutuhan dasar kita akan tempat tinggal dan perlindungan, desain interior juga dapat dikatakan sebagai pengatur panggung dan mempengaruhi bentuk aktivitas kita, desain interior juga menampung aspirasi kita dan mengekspresikan gagasan-gagasan yang mengiringi tindakan kita, serta mempengaruhi pandangan kita, suasana hati dan kepribadian. Oleh karena itu, tujuan desain interior adalah untuk perbaikan
3
fungsional, memperkaya estetika, dan peningkatan psikologis ruang interior. Pengertian Desain Interior menurut D.K. Ching (2002:46) Menurut Rahmanu Widayat pada bukunya berjudul „Kumpulan Istilah Desain Interior‟. Desain Interior adalah merencanakan bagian dalam dari sebuah bangunan. Bangunan-bangunan tersebut antara lain, Residential, Educational, Cultural, Health, Religius, Govermental and Public, Commercial, Transportation, Industrial, Recreation and Entertainment.
Handprint Mulai berdiri pada awal tahun 2013, Handprint hadir sebagai jasa digital printing yang menyediakan beragam jenis cetak digital ke media cetak seperti kertas hvs, kalkir, BC, glossy, matte, banner dengan ukuran special hingga A0+. Handprint juga menyediakan jasa pelayanan lainnya seperti penerapan sistem order melalui media online, konsultasi seputar tentang desain interior dan juga pembuatan maket untuk para arsitek. (sumber: Sdr. Soful Ulum, Pemilik Handprint )
Nuansa Variasi atau perbedaan yang sangat halus atau kecil sekali atau kepekaan terhadap, atau kewaspadaan atas atau kemampuan menyatakan adanya pergeseran yang kecil sekali. ( Kamus Besar Bahasa Indonesia 2003)
Homey Seperti suasana rumah, yang bisa juga diartikan sebagai suatu area yang dapat membuat anggota keluarga betah tinggal di area tersebut.
Modern Menurut Frank Lloyd Wright pada bukunya yang berjudul “Falling Water”. Arsitektural modern adalah sebuah sesi dalam perkembangan arsitek dimana ruang menjadi objek utama untuk diolah. Menurut Rayner Banham pada bukunya yang berjudul “Age of The Master : A Personal View of Modern Architecture”.1978, perkembangan arsitek modern menekankan pada kesederhanaan suatu desain. arsitek modern
4
merupakan Internasional Style yang menganut Form Follows Function (bentuk mengikuti fungsi). 1.3
Tujuan dan Manfaat 1.3.1
Tujuan
-
Mendapatkan informasi tentang semua aktivitas yang dilakukan pada objek untuk memecahkan masalah yang ada pada obyek.
-
Merancang desain interior bernuansa modern homey yang diterapkan ke dalam elemen interior bangunan.
-
Merancang suasana interior Handprint yang berkarakter dengan memadukan warna, material dan elemen interior. Baik yang ada pada corporate, modern, maupun homey.
-
Menata layout ruang yang sistematis terhadap alur proses cetak agar hal itu dapat dirasakan oleh segmen sebagai bagian dari karakter obyek.
-
Menambah fasilitas baru seperti Common Room dan Computer Room sebagai penunjang aktivitas konsumen.
1.3.2
Manfaat
-
Timbul rasa kepercayaan dan kenyamanan konsumen
terhadap
pelayanan dan fasilitas yang dihadirkan pada obyek. -
Handprint
dapat
dikenal
sebagai
percetakan
khusus
bagi
mahasiswa teknik, arsitek dan desainer yang memiliki karakter. -
Segmen akan lebih tertarik dan ingin merasakan pelayanan dan fasilitas pada obyek bernuansa modern homey.
-
Segmen mudah untuk memahami karakter pada obyek melalui tata layout ruang dan suasana yang akan di rancang tersebut.
5
1.4
Masalah 1.4.1
Identifikasi Masalah
-
Suasana interior seperti tatanan layout, sirkulasi gerak, kualitas cahaya, pemilihan furnitur, kualitas udara, dan fasilitas yang kurang mendukung karakter sebuah jasa percetakan digital, dimana segala urusan mencetak dapat tercover dengan baik dan cepat.
-
Timbul kebosanan yang dirasakan konsumen saat melakukan proses pra hingga pasca cetak terhadap suasana interior tersebut.
-
Tidak tersedia sarana penghubung komunikasi antara konsumen dengan operator.
-
Tatanan layout yang belum dapat menginformasikan adanya alur kerja dalam proses mencetak.
-
Kurangnya staff pelayanan pada customer service dan fasilitas duduk di area tunggu.
-
Belum tersedia fasilitas pendukung (proses kerja cetak) seperti common room dan rental komputer sebagai kebutuhan dari konsumen
-
Sirkulasi ruang antara fasilitas satu dengan yang lain belum cukup nyaman.
-
Kondisi penerangan utama yang kurang cukup menyinari area di setiap fasilitas yang ada.
-
Furnitur
yang
sebagian
besar
memilih
produk
pabrikan
menimbulkan kesan kaku terhadap suasana interior. -
Luas bangunan yang kurang mengakomodir semua fasilitas yang dibutuhkan.
1.4.2
Batasan Masalah
-
Mengarah kepada permasalahan karakter dan aktivitas pada obyek.
-
Menemukan masalah pada karakter obyek, aktivitas obyek, kebutuhan konsumen terhadap aktivitas baru, dan keinginan pemilik untuk mewujudkan kebutuhan konsumen.
6
-
Mengarah kepada permasalahan kondisi sirkulasi ruang terhadap pola aktivitas, penghawaan, dan pencahayaan dalam ruang.
1.4.3
Rumusan Masalah
-
Bagaimana merencanakan tatanan layout ruang yang nyaman dan homey agar para konsumen dapat mencover semua kebutuhan yang harus dipersiapkan sebelum melakukan proses cetak?
-
Bagaimana merencanakan tatanan layout ruang yang nyaman dan homey agar para operator dapat melayani konsumen dalam proses mencetak dengan baik dan cepat?
-
Bagaimana merencanakan tatanan layout ruang yang nyaman dan homey agar dapat menginformasikan adanya alur aktivitas dalam proses mencetak?
-
Bagaimana mendesain suasana yang nyaman dan homey untuk mengurangi kebosanan yang dirasakan konsumen di saat melakukan proses pra atau pasca cetak?
-
Bagaimana cara merancang suatu nuansa yang nyaman melalui perpaduan unsur corporate image dengan unsur-unsur modern dan homey agar obyek tersebut memiliki karakteristik yang berbeda dengan tempat sejenis lainnya ?
7
( Halaman ini sengaja dikosongkan )
8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1
Tinjauan Tentang Percetakan 2.1.1
Pengertian Percetakan
Percetakan adalah sebuah proses industri untuk memproduksi secara massal tulisan dan gambar, terutama dengan tinta di atas kertas menggunakan sebuah mesin cetak. Merupakan sebuah bagian penting dalam penerbitan dan percetakan transaksi.1 2.1.2
Sejarah Percetakan
Percetakan dikenal pertama kali menggunakan media blok kayu, percetakan blok kayu adalah sebuah teknik untuk mencetak tulisan, gambar atau motif yang sudah digunakan secara luas di Asia Timur. Teknik ini berasal dari Cina kuno yang juga digunakan sebagai metode percetakan pada tekstil dan kertas.
Gambar 2.1 Pencetakan blok kayu pada tekstil
Percetakan mempunyai catatan sejarahnya sendiri. Sejarah menuliskan informasi tanggal dari gambar dinding gua yang berumur lebih dari 30.000 tahun. Pada tahun 2500 B.C., orang Mesir mengukir hieroglyphics pada batu. Akan
1
Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
9
tetapi, percetakan yang kita ketahui sekarang tidak ditemukan hingga lebih dari sekitar 500 tahun yang lalu. Orang China membuat banyak penemuan. Mereka menemukan kertas di abad pertama dan moveable type yang terbuat dari tanah liat sekitar abad ke-11. Orang Korea pertama kali membuat moveable type dari perunggu pada pertengahan abad ke-13. Akan tetapi, tidak diketahui adanya hubungan antara penemuan awal orang Asia dan penemuan percetakan di Eropa pada abad ke-15. Di Eropa, sebelum percetakan ditemukan, semua informasi yang tercatat ditulis dengan tangan. Buku-buku dengan hati-hati disalin oleh ahli tulis (scribes) yang sering menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk menyelesaikan satu jilid buku. Metode ini begitu lambat dan mahal dan hanya sedikit orang yang memilik kesempatan atau kemampuan untuk membaca karya yang telah selesai. Kemungkinan
besar
percetakan
pertama
kali
ditemukan
untuk
mempermudah penduplikasian Injil. Jika sebelumnya ditulis dengan tangan di ruang scriptoria, maka sejak zaman renaisans manusia mulai berpikir untuk mempercepat proses ini lewat produksi massal. Teknik cetak pertama kali yang dikenal dimulai dari Kota Mainz, Jerman pada tahun 1440 yang merupakan sentra kerajinan uang logam saat itu. Pertama kali metode cetak diperkenalkan oleh Johannes Gutenberg dengan inspirasi uang logam yang digesekkan dengan arang ke atas kertas. 2 2.1.3
Jenis Percetakan
Menurut sejarah dan perkembangannya terdapat beberapa jenis percetakan antara lain :3 a. Percetakan Offset adalah cara pencetakan untuk volume tinggi dan secara umum telah dilakukan untuk keperluan komersial. Ciri khas dalam cetak offset yaitu diperlukan penggunaan Film dan Plat cetak (alumunium Plate) yang akan 2 3
Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas URL: http://www.percetakanbali.com/perbedaan-cetak-offset-digital-printing/
10
dimanfaatkan sebagai media transfer dokumen yang hendak dicetak ke permukaan media kertas, plastik, dll. dan dukumen yang akan dicetak diisi tinta dari roll mesin.
Gambar 2.2 Contoh Mesin Cetak Offset
b. Percetakan Digital Pencetakan dengan menggunakan digital printer adalah kebalikan dari proses pencetakan Offset, dimana cara digital print ini tidak diperlukan pelat dan film sehingga harganya tidak diukur dari bahan tersebut. Digital printing terhitung lebih murah daripada percetakan offset untuk pencetakan dalam volume jumlah sedikit. Pencetakan dengan Print digital ini dapat diselesaikan dalam waktu yang sangat cepat daripada menggunakan cara offset.
Gambar 2.3 Mesin cetak digital inkjet
11
Gambar pada tanda lingkar diatas merupakan bagian dalam dari printer yang disebut dengan cartridges. Cartridges berfungsi sebagai tempat tinta cair yang nantinya akan menuangkan tinta ke kertas dengan posisi tertentu yang digerakkan oleh Cartridges Holder.
Gambar 2.4 Proses mencetak pada inkjet printer
Gambar diatas merupakan alur proses mencetak. Langkah awal, masukkan hasil gambar baik melalui kamera, camrecorder, scanner, sdcard, cd/dvd kedalam komputer. Setelah itu gambar di setting terlebih dahulu untuk menyesuaikan kertas yang akan dicetak. Hidupkan printer, kemudian lihat hasil cetak pada printer yang mengeluarkan kertas secara perlahan saat. tunggu sampai proses cetak selesai. Proses pencetakan menggunakan printer digital harus menggunakan media komputer. Karena semua setingan pencetakan dilakukan melalui komputer. Sebelum memulai mencetak, komputer perlu meng-instal software printer terlebih dahulu. Ini perlu untuk jalur masuk koneksi antara printer dan komputer. Setelah itu sambungkan koneksi perangkat satu sama lain menggunakan USB Cable. Keunggulan dengan Cetak Digital :
12
Waktu yang diperlukan untuk mencetak sangat singkat
Biaya produksi lebih murah dibandingkan cara cetak lain terutama untuk jumlah yang sedikit.
Percetakan yang lebih ramah lingkungan dari pada cara percetakan yang lain karena proses digital printing merupakan proses percetakan yang paling hemat dalam menggunakan kertas dan tinta.
c. Percetakan 3D
Gambar 2.5 Bentuk mesin cetak 3D
Printer 3D adalah proses pembuatan benda padat tiga dimensi dari sebuah desain secara digital menjadi bentuk 3D yang tidak hanya dapat dilihat tapi juga dipegang dan memiliki volume. Printer 3D dicapai dengan menggunakan proses aditif, dimana sebuah obyek dibuat dengan meletakkan lapisan yang berurut dari bahan. Pencetakan 3D merupakan proses yang berbeda dari teknik mesin tradisional (proses subtraktif) yang sebagian besar bergantung pada penghapusan materi oleh pengeboran, pemotongan dan lain–lain. Berbeda pada teknologi konvensional. Untuk membuat suatu obyek, diperlukan proses yang rumit dan panjang dengan membuat alat cetak terlebih dahulu (mold, die, cast). Hal tersebut tentu saja membutuhkan investasi cetakan yang kurang ekonomis jika hanya membuat satu buah obyek.4
4
URL : http://inet.detik.com/read/2012/09/05/140732/2008705/317/printer-3d-siap-mewujudkanimajinasi
13
Dari kajian diatas, percetakan yang digunakan oleh obyek adalah percetakan berbasis digital (Digital Printing) yang nantinya kajian tersebut dijadikan sebagai acuan dalam perencanaan konsep desain.
2.2
Tinjauan Digital Printer 2.2.1 Pengertian Printer Printer dalam bahasa Indonesia berarti pencetak (alat cetak), Printer adalah
sebuah perangkat keluaran (output) berupa piranti keras (hardware) yang terhubung ke komputer atau perangkat digital lain yang mempunyai fungsi untuk mencetak tulisan, gambar dan tampilan digital lainnya ke berbagai media cetak seperti kertas dan sejenisnya. Istilah yang dikenal untuk resolusi printer pada umumnya adalah DPI (dot per inch), yaitu banyaknya jumlah titik dalam luas area 1 inci yang dihasilkan sebuah printer. Semakin tinggi angka DPI dari sebuah printer, maka akan semakin bagus cetakan yang dihasilkan dan demikian juga sebaliknya. Ada beberapa printer inkjet yang menawarkan kemampuan maksimal hanya sampai 1200×1200 dpi ada juga yang mampu mencetak gambar dengan resolusi sampai 5760×1440 dpi. 5 2.2.2 Jenis Digital Printer a. Ink-Jet Printer Cara kerja printer jenis ini adalah dengan menggunakan semprotan tinta (dimana proses penyemprotan diatur oleh komputer) ke media cetak guna menghasilkan karakter ataupun gambar yang diinginkan. Karena menggunakan teknik semprot, maka printer jenis ini sama sekali tidak menimbulkan suara berisik. Karena menggunakan resolusi cetak yang tinggi (minimal 300 dpi/dot perinci), maka hasil cetakkan printer jenis ini biasanya lebih bagus khususnya dalam menghasilkan gambar ataupun grafik. Kelemahan printer jenis ini adalah, tidak
5
URL : http://ockyhafidz.blogspot.com/2012/10/printer-dari-gnerasi-pertama-hingga.html
14
bisa mencetak secara rangkap pada saat yang bersamaan. Dibawah ini beberapa jenis inkjet printer adalah sebagai berikut : PIXMA ix6550
Gambar 2.6 Printer Canon PIXMA ix6550
PIXMA ix6560 adalah salah satu jenis inkjet printer produksi Canon Keluaran terbaru. Printer ini dapat mencetak foto pada kertas dengan ukuran hingga A3+. Berikut dimensi dan spesifikasi dari PIXMA ix6560. Dimensi ix6550
Gambar 2.7 Dimensi Printer Canon PIXMA ix6550
Gambar 2.6 merupakan dimensi printer maksimal pada saat printer melakukan proses mencetak. Rear Tray berfungsi untuk meletakkan kertas kosong. Sedangkan Front Tray berfungsi untuk tempat keluarnya kertas setelah dicetak. Dimensi ini akan di jadikan acuan untuk posisi dan tempat pelatakan printer pada konsep desain.
15
Tabel 2.1 Spesifikasi Printer Canon PIXMA ix6550
Lampu Indikator
Gambar 2.8 Canon PIXMA ix6550
Berikut ini adalah arti tanda dari indikator blink lampu jingga pada printer inkjet merek canon: 1. Blinking 2X – 2 Kali : Printer is out of Paper, Masukkan kertas ke Rear Tray kemudian tekan Tombol Resume. 2. Blinking 3X -3 Kali : Paper Jams – Kertas Macet, keluarkan kertas yang macet kemudian masukan Kertas kembali lalu tekan tombol resume untuk memulai mencetak kembali. 3. Blinking 4X/5X – 4 atau 5 Kali : The FINE Cartridge cannot be recognized, Cartridge tidak terpasang dengan baik atau cartridge tidak kompatibel dengan Printer, Pasang cartridge dengan benar atau ganti cartridge baru. 4. Blinking 7X – 7 Kali : FINE Cartridge is not installed in the correct position, Pastikan Masing-masing Cartridge terpasang dengan benar. 5. Blinking 8X – 8 Kali : INK Absorber is almost full, Penyerap tinta hampir penuh tekan tombol Resume untuk melanjutkan pencetakan.
16
6. Blinking 13X – 13 Kali : The Ink Level Cannot be detected, Tinta Mungkin sudah habis karena fungsi ini untuk mendeteksi level tinta yang tersisa, tekan tombol RESUME/CANCEL selama 5 detik untuk mengatasi Blinking 13 X pada Printer Canon ix6560. 7. Blinking 14X – 14 Kali : The Fine Cartridge cannot be recognized, Cartridge tidak kompatibel dengan Printer Canon iP 2770, ganti Cartridge sesuai dengan tipe Printer. 8. Blinking 15X – 15 Kali : The Fine Cartridge cannot be recognized, Buka cover pelindung tinta Printer Canon ix6560 kemudian pastikan Cartridge terpasang dengan benar. 9. Blinking 16X – 16 Kali : The Ink has run out, Cartridge sudah habis atau Cartridge perlu di reset, Tekan tombol Resume / Cancel selama 5 detik kemudian lepas tombol Resume. 6 Dengan adanya tanda pada lampu indikator printer, pengguna dapat dengan mudah dan cepat mengetahui masalah yang ada pada printer saat proses mencetak. Ini dapat berguna untuk membantu mempercepat proses pelayanan apabila printer dalam kondisi tidak stabil.
Ink-jet Plotter Plotter merupakan jenis printer yang dirancang secara khusus guna menghasilkan output komputer yang berupa gambar ataupun grafik. Dengan menghubungkan plotter pada sistem komputer, maka berbagai bentuk gambar akan dapat disajikan secara prima. Landscape-arsitektur banyak menggunakan plotter guna menghasilkan gambar landscape, potongan pohon, ataupun untuk membantu memvisualisasikan efek dari segala kegiatan yang ada.
6
URL : http://kangbudhi.wordpress.com/2013/05/07/indikator-blink-pada-printer-canon-ip-1980dan-solusinya/
17
Gambar 2.9 Plotter Canon
Head dari plotter terdiri dari beberapa buah pena berwarna yang secara terus-menerus akan bergerak keatas kertas gambar guna menghasilkan gambar yang sebelumnya telah dirancang pada sistem komputer. Secara umum, bagian yang ada di dalam plotter terbagi menjadi dua, yaitu drum-plotter dan table-topplotters (flatbad). Flatbad plotter yang dilengkapi dengan pena ataupun gantungan pena yang selalu bergerak menelusuri permukaan kertas guna menghasilkan gambar Inkjet Plotters merupakan plotter jenis lain yang bisa menghasilkan berbagai image dengan menggunakan semprotan tinta dari berbagai warna yang mana warna tersebut kemudian akan menempel pada kertas yang tergulung pada sebuah drum. Komputer yang dihubungkan dengan inkjet plotter ini, akan mengontrol pergerakan drum serta semprotan dari tinta yang bersangkutan. Inkjet plotter dapat menghasilkan berbagai kombinasi warna gambar secara cepat, tidak berisik, dan tepat. Laser Jet Printer
Gambar 2.10 Laser-Jet Printer
18
Printer jenis ini memakai sistem yang hampir sama dengan sistem yang dipakai oleh mesin foto-copy, sehingga hasil cetakkannya jauh lebih rapi jika dibanding dengan printer-printer sebelumnya. Proses pencetakkannya dilakukan dengan mem-fokuskan gambar yang akan dicetak titik demi titik yang dilakukan oleh semi conductor laser dimana pada mesin foto-copy biasa, pemfokusan gambar dilakukan oleh silinder yang berputar. Karena output yang dihasilkan sangat memuaskan, maka printer jenis laser jet sangat cocok digunakan dalam dunia percetakan. Selain itu, pilihan huruf yang dimiliki juga sangat beragam, demikian pula style ataupun bentuk dari huruf yang bersangkutan. 2.3
Tinjauan Tentang Percetakan Digital Handprint 2.3.1
Latar Belakang Handprint
Berawal dari pengalaman Soful Ulum ( salah satu owner Handprint) yang merupakan alumni Arsitektur FTSP-ITS Surabaya, dimana pada masa kuliahnya beliau pernah mengalami sedikit permasalahan ketika hendak mencetak tugastugas baik laporan maupun yang berupa gambar kerja. Masalahnya tidak lain ialah sulitnya mencari percetakan yang melayani cetak untuk gambar kerja dengan kualitas baik dan dengan ukuran kertas cukup besar yang terhadang ada satu tugas yang membutuhkan ukuran kertas hingga A0+. Ada juga yang menyediakan tetapi sudah pasti dengan harga yang cukup mahal. Menurut Soful Ulum, hal seperti ini jelas menjadi suatu masalah baginya dan juga mahasiswa jurusan teknik lainnya, terutama disaat hari-hari menjelang pengumpulan tugas pada pertengahan dan akhir setiap semester perkuliahan yang diharuskan menyertakan pencetakan gambar kerja sebagai salah satu syarat penilaian. Tidak sedikit yang mengantri bahkan ada yang sampai meninggalkan hasil akhir tugasnya untuk dicetak dan menunggu sampai 1-2 hari. Selain tempat percetakan yang menyediakan layanan seperti ini sangat sedikit, hal ini bisa terjadi karena dalam satu universitas, salah satunya ITS Surabaya, memiliki banyak fakultas teknik dengan jadwal perkuliahan yang hampir sama, sehingga pada saat pengumpulan semua mahasiswa teknik
19
berbarengan untuk mencetak tugas mereka. Dan juga dalam prosesnya, mencetak gambar kerja atau dengan istilah lainnya „plot‟, membutuhkan proses pengeditan sebelum dicetak dan dibutuhkan untuk membuka kembali software autoCAD atau sejenisnya. Software ini biasa digunakan mahasiswa untuk menggambar teknik. Pengeditan dilakukan agar gambar kerja dapat dicetak dengan posisi yang sesuai pada kertas yang sudah ditentukan. Pengeditan yang membutuhkan kurang lebih 1 menit setiap lembarnya. Hal-hal semacam inilah yang menyebabkan permasalahan itu bisa terjadi. Yang juga secara tidak langsung menjadi penghambat jalannya proses perkuliahan dan juga mengurangi kualitas dari kemampuan mahasiswa saat menyelesaikan tugas mereka. Hingga Timbul kesan terburu-buru dan kurang detail saat mengerjakan tugas karena takut mengantri saat mencetak gambar kerja. Dari pengalaman pribadi inilah Soful Ulum mengajak 3 rekannya yakni Agung, Rendra, dan Ela yang semuanya pernah kuliah di jurusan teknik untuk memulai bisnis nya membuka jasa percetakan yang menyediakan layanan pencetakan berbasis digital (digital printing). Dan mengkhususkan layanan plot dan juga pencetakan dengan gambar berskala besar. Pada perjalanan memulai bisnisnya, mereka mengajukan proposal kepada salah satu teman mereka lainnya untuk modal pertama. Benak awal mereka ingin membuka digital printing dan photography. Karena pada saat proses pengajuan dana terasa cukup lama, akhirnya mereka memutuskan untuk menggunakan dana pribadi dan mengurungkan niat untuk membuka bisnis photography yang akhirnya membuka bisnis handprint sebagai jasa digital printing. 7 2.3.2
Visi & Misi
Visi:
Melayani konsumen terutama mahasiswa teknik dan desain dalam memenuhi
kebutuhan
mereka
saat
menyelesaikan
memberikan pelayanan dan kualitas hasil cetak terbaik.
7
Sumber: Hasil wawancara pemilik Handprint
20
tugas
dengan
Misi:
Menyediakan pelayanan order online 24 jam.
Menjamin kualitas hasil cetak digital para konsumen
Menyediakan area khusus bagi para konsumen yang ingin melakukan editing.
Menciptakan komunikasi yang baik dengan konsumen layaknya teman saat melayani.
Menciptakan area-area yang nyaman untuk mendukung para konsumen dalam memenuhi kebutuhannya.
2.3.3
Lokasi
Pada tanggal 9 Januari 2013 Handprint memulai bisnisnya dan berlokasi di sebuah rumah tinggal Jl. Keputih 1 No. 12A, Surabaya. Berada di lingkup yang cukup strategis, berdekatan dengan kampus teknik seperti IT, Hang Tuah , dan ITATS. Dalam proses pengembangan usahanya, pada 9 September 2013 Handprint membuka cabang di Jl. Kejawen Gebang No. 30c. Lokasi baru ini juga cukup strategis karena tidak jauh dari lokasi yang lama dan cukup dekat dengan rumah kost-kost an mahasiswa.
Gambar 2.11 Handprint 2 Kejawan Gebang
21
Gambar 2.12 Peta lokasi Handprint 2
2.3.4
Logo Usaha
Gambar 2.13 Logo Handprint
Logo Handprint memiliki karakter bentuk yang cukup unik, dimana terdapat gambar sidik tangan yang merupakan bentuk komunikasi secara visual untuk menandakan bentuk tersebut adalah Handprint. Dipilihnya warna hijau pada latar belakang logo menurut pemilik gunanya agar logo terlihat lebih segar dan mudah di ingat oleh konsumen. Keterangan Warna Logo R: 141 G:197 B:64
R: 225 G: 225 B: 225
Gambar 2.14 Keterangan warna logo
22
2.3.5 Struktur Organisasi
Owner
Custumer Service (Operator)
Bag. Pengadaan Stok Barang
Bag. Tools Maintenance
Bag. Administrasi & Keuangan
Bag. Jaringan
Skema 2.1 Struktur Organisasi Tabel 2.2 Tugas Utama Owner dan Operator No. 1.
Jabatan Owner
2.
Operator
3.
Bag. Pengadaan stok barang
4.
Bag. Tools Maintenance
5. 6.
Bag. Administrasi & Keuangan Bag. Jaringan
Tugas Utama - Menjaga stabilitas kelangsungan usaha - Memberi inovasi dan ide baru terhadap pengembangan usaha. - Mengawasi aktivitas yang sedang berlangsung didalam tempat usaha. - Merencanakan dan ikut melaksanakan pengembangan segi pelayanan terhadap konsumen. - Melayani konsumen yang ingin mencetak. - Mengedit dokumen atau file yang akan dicetak. - Melakukan proses cetak pada alat cetak (laserjet, inkjet dan plotter) - Mengemas pekerjaan konsumen setelah proses cetak selesai - Check list stok barang yang habis terpakai dan kebutuhan mendatang. - Check list kondisi dari komponen alat cetak - Check list perawatan rutin yang dilakukan - Melakukan cek dan perawatan terhadap Kondisi Printer dan komputer sebelum digunakan. - Membuat rekap laporan keuangan per hari - Melakukan cek jaringan antar komponen dari komputer dengan printer maupun scanner.
23
2.3.6
Konsumen Handprint Konsumen handprint sebagian besar adalah mahasiswa kampus yang
berada di sekitar lokasi obyek dan sebagian lagi pelajar SMA. Karena handprint menyediakan layanan order melalui sistem online, tidak sedikit konsumen berasal dari luar pulau seperti pulau kalimantan. 2.3.7
Waktu Pelayanan Tabel 2.3 Waktu Pelayanan
Hari
Pukul
Minggu-Jumat (Handprint 1)
06.00-22.45
Minggu-Jumat (Handprint 2)
07.00-22.45
Sabtu
2.3.8
Libur
Layanan dan Keunggulan Handprint Untuk kepuasan dan kenyamanan konsumen, Handprint senantiasa
memberikan berbagai layanan, antara lain:
Pelayanan Order Online 24 Jam Pelayanan order selama 24 jam nonstop melalui website Handprint dengan jaminan Quick Response. Pelayanan online bisa dilakukan dengan cara: 1. Masuk ke situs www.handprint-sby.com 2. Pilih menu formulir online dan masukkan file 3. Tunggu konfirmasi dari website 4. sms ke CS untuk mengkonfirmasi kembali
Customer Service Terdapat 2 Customer Service yang juga mahir dalam menguasai softwaresoftware teknik dan desain seperti CorelDraw dan AutoCAD.
24
Free Wifi Terdapat Free Wifi buat para konsumen handprint saat mengedit data atau mengunduh file yang akan di print.
Editing Corner Tersedia juga area khusus untuk para konsumen yang membawa laptop dilengkapi dengan stop kontak untuk mengedit file yang ingin dicetak.
Potongan Harga (diskon) Para konsumen dapat menikmati diskon sebesar 5%* hanya dengan melakukan transaksi 30-100 ribu. Dan sebesar 10%* dengan nilai transaksi diatas 100 ribu. *hanya untuk tugas mahasiswa
Doorprize
Gambar 2.15 Brosur pengumuman undian handprint
Pengundian dilakukan setiap 6 bulan sekali dengan hadiah yang berbeda disetiap periode pengundian 2.4
Tinjauan Tentang Studi Pembanding 2.4.1
FedEx Office
Gambar 2.16 Logo Fedex Office
25
FedEx Office (sebelumnya FedEx Kinko’s) menyediakan jalur akses untuk pencetakan dan pengiriman dengan keahlian pelayanan yang dapat diandalkan setiap saat anda membutuhkannya. Perusahaan yang bepusat di Dallas, Texas, Amerika Serikat ini memiliki lebih dari 1.800 lokasi jaringan digital yang terkoneksi. Layanan FedEx Office antara lain copy dan digital printing, hasil yang profesional, pembuatan dokumen, direct mail, sign and graphic, akses internet, rental komputer, pengiriman melalui FedEx Express dan FedEx Ground, dan masih banyak lagi. Selain itu, perusahaan FedEx Office menawarkan Cetak online, solusi pencetakan online untuk para pelaku bisnis dan pribadi, baik di rumah maupun dikantor. 8
Gambar 2.17 Kantor pusat FedEx Office di Galleria Tower III Dallas, Texas. Amerika Serikat.
2.4.2
Layanan Copy and Print ada beberapa jenis layanan Copy and Print pada FedEx Office antara lain
sebagai berikut.9
8
URL : http://about.van.fedex.com/fedex-overview
9
URL : http://www.fedex.com/us/office/
26
a Digital Printing
Gambar 2.18 cetak full color dan hitam putih
o Full-Color Printing
: Cetak dengan full warna
o Black & white Printing: Cetak hitam putih o Photo Printing
: Cetak foto
o Oversized Prints
: Cetak dengan format kertas ukuran besar untuk engineer dan denah arsitek.
Gambar 2.19 Bentuk cetak Oversized
Pada layanan cetak digital terdapat juga beragam pilihan bentuk finishing antara lain: o Laminating o Padding o Cutting o Mounting, o Hole Punching o Folding o Flyer&Brochures o Postcard
27
o Poster o Photo Posters o Calendars o Vinyl Lettering o Decals b. Copying c. Penjilidan
Coil Binding
Comb Binding
Strip Binding
Black Binders
Book Binding
White Binders
Gambar 2.20 macam jenis penjilidan
2.4.3
Fasilitas FedEx Office
a. Computer Rental Workstations10 FedEx Office buka 24jam setiap hari, dengan menawarkan akses rental computer untuk: o Membuat, mengedit, dan mencetak dokumen hitam putih atau warna. o Akses pencarian internet o Scan dokumen o Mengecek email 10
URL : http://www.fedex.com/us/office/computer-rental.html
28
Gambar 2.21 Computer Rental Workstatios at FXO South California
Selain itu juga didukung dengan perangkat lunak berkelas, seperti: o Adobe® CS3 Suite: Acrobat, Illustrator, Photoshop, PageMaker and InDesign. o Internet software: Internet Explorer 9 and Firefox 8. o Chat software: AIM, MSN and Yahoo!. o Microsoft® Office 2010 Professional. b. Free Wifi
Gambar 2.22 FedEx Office menggunakan wi-fi at&t
29
c. Laptop Docking Stations
Gambar 2.23 Laptop Docking Station at FXO Long Beach, California
d. Self-Serve Printing
Gambar 2.24 Self-Serve Printing at FXO Long Beach, California
e. Office Supplies
Gambar 2.25 Office Supplies at FXO South California
30
f. Shredding Services
Gambar 2.26 Shredding Services
g. Printing,Copying,and Scanning
Gambar 2.27 Printing,copying, and Scanning
2.5
Tinjauan Tentang Modern 2.5.1
Pengertian Arsitektur Modern
Menurut Frank Lloyd Wright pada bukunya yang berjudul “Falling Water” arsitektur modern adalah sebuah sesi dalam perkembangan bangunan dimana ruang menjadi objek utama untuk diolah. Jika pada masa sebelumnya arsitektur lebih memikirkan bagaimana cara mengolah fasad, ornament, dan aspek-aspek lain yang sifatnya kualitas fisik, maka pada masa arsitektur modern kualitas nonfisik lah yang lebih dipentingkan. Fokus dalam arsitektur modern adalah
31
bagaimana memunculkan sebuah gagasan ruang, kemudian mengolah dan mengolaborasikan
sedemikian rupa hingga akhirnya di artikulasikan dalam
penyusunan elemen-elemen ruang secara nyata. Menurut Rayner Banham pada bukunya yang berjudul “Age of The Master : A Personal View of Modern Architecture‟, 1978, perkembangan arsitektur modern menekankan pada kesederhanaan suatu desain. Para arsitek pada masa itu menginginkan bangunan rancangannya bersih dari ornament dan sesuai dengan fungsinya. Arsitektur modern merupakan Internasional Style yang menganut Form Follows Function (bentuk mengikuti fungsi). Bentukan platonic solid yang serba kotak, tak berdekorasi, perulangan yang monoton, merupakan cirri arsitektur modern. 2.5.2
Ciri-ciri Arsitektur Modern
Menurut Peter Gossel dan Gabriele Leu Thauser dalam bukunya yang berjudul “ Architecture in the 20th century” 1991, Ciri-ciri dari arsitektur modern adalah :
Satu gaya internasional atau tanpa gaya (seragam), Merupakan suatu arsitektur yang dapat menembus budaya dan geografis.
Berupa khayalan, idealis
Bentuk tertentu, fungsional , bentuk mengikuti fungsi, sehingga bentuk menjadi monoton karena tidak diolah.
Less is more, semakin sederhana merupakan suatu nilai tambah terhadap arsitektur tersebut.
Ornamen adalah suatu kejahatan sehingga perlu ditolak. Penambahan ornament dianggap suatu hal yang tidak efisien. Karena dianggap tidak memiliki fungsi, hal ini disebabkan karena dibutuhkan kecepatan dalam membangun setelah berakhirnya perang dunia II.
Singular (tunggal), Arsitektur modern tidak memiliki suatu cirri individu dari arsitek, sehingga tidak dapat dibedakan antara arsitek yang satu dengan yang lainnya (seragam)
32
Nihilism, Penekanan perancangan pada space, maka desain menjadi polos, simple, bidang-bidang kaca lebar. Tidak ada apa-apanya kecuali geometri dan bahan aslinya.
Kejujuran bahan, jenis bahan/material yang digunakan, diekspos secara polos, ditampilkan apa adanya. Tidak ditutup-tutupi atau dikamuflase sedemikian rupa hingga hilang karakter aslinya. Terutama bahan yang digunakan adalah beton, baja dan kaca. Material-material tersebut dimunculkan apa adanya untuk merefleksikan karakternya yang murni.
Melihat Less is more sebagai salah satu ciri arsitektur modern, Ciri ini dapat bermanfaat dikala kondisi obyek memiliki banyak fasilitas, berbanding dengan luasan eksisting yang sempit. Apabila ruang ditata mengikuti ciri ini. Maka akan semakin timbul karakter arsitek modern, tanpa mengurangi rasa nyaman dari segi sirkulasi ruang. Dan kajian tentang arsitektur modern diatas nantinya akan digunakan untuk konsep desain.
2.5.3
Mebel dan Furnitur Modern
a. Pengertian Mebel dan Furnitur Mebel atau furnitur adalah perlengkapan rumah yang mencakup semua barang seperti kursi, meja, dan lemari. Mebel berasal dari kata movable, yang artinya bisa bergerak. Pada zaman dahulu meja kursi dan lemari relatif mudah digerakkan dari batu besar, tembok, dan atap. Sedangkan kata furniture berasal dari bahasa Prancis fourniture (1520-30 Masehi). Fourniture mempunyai asal kata fournir yang artinya furnish atau perabot rumah atau ruangan. Walaupun mebel dan furniture punya arti yang beda, tetapi yang ditunjuk sama yaitu meja, kursi, lemari, dan seterusnya. Dalam kata lain, mebel atau furnitur adalah semua benda yang ada di rumah dan digunakan oleh penghuninya untuk duduk, berbaring, ataupun menyimpan benda kecil seperti pakaian atau cangkir. Mebel terbuat dari kayu, papan, kulit, sekrup, dll.
33
b. Fungsi Mebel akan terasa fungsinya jika tidak ada di rumah. Kita akan terpaksa duduk berselonjor, tidur di lantai dan kedinginan, membuka laptop di lantai. Pakaian tergeletak di lantai. Kaki cepat kesemutan, tidur dan bekerja juga tidak nyaman, barang-barang berantakan. Terasa manfaat mebel atau furniture: membuat rumah kita nyaman untuk beristirahat, bekerja, serta membantu rumah kita menjadi lebih rapi. c. Makna Mebel bukan hanya bermanfaat untuk kenyamanan dan kerapian rumah saja tetapi juga mengusung makna-makna sosial yang menegaskan status sosial. Memang ada kursi yang berfungsi sebagai tempat duduk semata, tetapi ada kursi yang menegaskan kekuasaan. Karena itu dikenal kursi raja, kursi direktur, tahta. Dalam Bahasa Indonesia juga dikenal istilah "berebut kursi" yang artinya "berebut kekuasaan". Karena kursi juga mempunyai arti kekuasaan, maka kursi kekuasaan berlainan dengan kursi yang hanya sebagai tempat duduk. Kursi Raja penuh dengan ukir-ukiran yang rumit. Dan di istana, kursi raja paling bagus dan paling besar. Kursi bawahan raja, harus lebih sederhana dan kecil, walaupun secara finansial mampu menyediakan kursi yang lebih bagus. Bagaimana makna mebel pada zaman sekarang, dimana sudah jarang ada status raja. Kursi bisa dijadikan sarana menyampaikan status ekonomi seseorang. Seseorang tidak nampak kaya sampai dia menampakkannya dalam bentuk mebel yang mewah. Biasanya mebel mewah itu adalah mebel klasik. Mebel minimalis juga bisa mewah jika bahannya mahal, misalnya dari kayu jati berdiameter besar dan berukuran besar. Tanpa berbicara secara verbal, kursi sudah berbicara bahwa pemilik mebel ini adalah orang kaya. Dari kajian diatas, furnitur modern dapat dilihat bukan dari bentukan melainkan dari pemilihan bahan. Tentu bahan yang dipakai beragam dan berasal dari bahan modern. Dimana bentukan furnitur modern nantinya mengacu pada ciri modern yang menganut Form Follow Function (bentuk mengikuti fungsi) dan minim ornamen (Ornamen is Crime). Acuan ini dipakai untuk pemilihan bentuk dan bahan furnitur pada perancangan konsep desain.
34
2.6
Tinjauan Tentang Homey 2.6.1
Pengertian Homey
Menurut Wojowasito (1980), Homey berasal dari kata dasar home yang berarti rumah.Homey disini mempunyai pengertian mengibaratkan suasana rumah.Wojowasito mengatakan homey membuat kita merasa senang untuk ditempati. 2.6.2
Pengertian Home, House, dan Homey
Home yang berarti rumah, mempunyai fungsi-fungsi pokok yang cukup penting dari segi psikologis penggunanya, Berbeda dengan house yang juga berarti rumah, menurut Rapoport (1969), House (rumah) mempunyai fungsi pokok sebagai sebuah bangunan secara fisik. Schonauer dalam Rapoport (1969) menyatakan bahwa rumah sebagai shelter (naungan atau tempat berlindung) sangat dibutuhkan oleh manusia serta merupakan faktor utama yang dapat membuat manusia bertahan terhadap segala kondisi cuaca dan iklim. Karena setiap daerah memiliki kondisi lingkungan yang berbeda, serta melihat bahwa keberadaan shelter yang terbentuk dari proses pengalaman manusia dalam menanggapi lingkungannya. Dalam Rapoport (1969), archer menyebutkan bahwa manusia membangun rumah (house) adalah untuk melindungi diri dari iklim ( matahari, hujan, badai ) serta untuk mengusir hewan liar. Alasan yang dikemukakan oleh Archer tersebut merupakan alasan pembangunan rumah yang paling mendasar. Pada kenyataan dan perkembangannya, terutama ditinjau dari aspek sosiokultural, maka kebutuhan perumahan juga menyangkut akan kebutuhan untuk bersosialisasi bahkan beraktualisasi diri, disamping pemenuhan kebutuhan pokok (yang bersfat fisiologis). mengingat fungsi rumah juga sebagai tempat beraktivitas serta bersosialisasi maka persyaratan keamanan dan kenyamanan pun dapat menjadi kebutuhan pokok.Pada kebutuhan yang lebih kompleks hal tersebut dikaitkan pula dengan konservasi energi. Pada kondisi real ideal, alasan yang mendasari kebutuhan (needs) manusia untuk membangun sebuah rumah adalah bukan hanya sebagai house untuk tempat
35
beerteduh dan bernaung saja, melainkan juga sebagai home, yakni tempat bersosialisasi dengan keluarga dan rekan dekat. Suasana yang umunya timbul dari sebuah home adalah suasana hangatnya keluarga. Kegiatan antara penghuni terkesan dekat dan tidak asing. Suasana inilah yang disebut homey, dimana penghuni didalamnya begitu familiar dengan apa yang dilihat dan dirasakan. Kesan homey dapat diimplementasikan melalui berbagai premis desain. 2.6.3
Pemahaman Rumah Secara Umum11
Undang-Undang No. 1 tahun 2011 pasal 1 ayat 7 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman: “Rumahadalah bangunan gedung yang berfungsi sebagai tempat tinggal yang layak huni, sarana pembinaan keluarga,cerminan harkat dan martabat penghuninya, serta asset bagi pemiliknya”. Rumah sebagai tempat awalpengembangan kehidupan dan penghidupan keluarga dalam lingkungan yang layak, sehat, serasi dan teratur. Menurut Pedro Arupe, SJ, dalam Eko Budihardjo (1998:55) bahwa rumah bukan hanya sekedar bangunan tetapimerupakan suatu konteks atau hubungan sosial dari suatu keluarga. Rumah memberi peluang untuk interaksidan aktivitas komunikasi yang akrab dengan lingkungannya. Rumah cenderung mengadakan penyesuaianterhadap aspek kehidupan manusia untuk memenuhi kebutuhan dasarnya. Oleh karena itu rumah sebagai tempatmenetap, selayaknya juga melindungi penghuni dari gangguan fisik serta mental untuk mencapai kesejahteraandan kebahagiaan lahir batin. Menurut Amos Rapoport (1969) rumah adalah suatu lembaga dan bukan hanya struktur, yang dibuat untukberbagai tujuan kompleks dan karena membangun suatu rumah merupakan gejala budaya maka bentuk dan pengaturannya sangat dipengaruhi budaya lingkungan dimana bangunan itu berada. Bentuk rumah bukan merupakan hasil kekuatan faktor fisik atau faktor tunggal lainnya, tetapi merupakan konsekuensi dari cakupan faktor-faktor budaya yang terlihat dalam pengertian yang luas. Bentuk berubah menurut kondisi iklim, 11
Sumber : Jurnal Rumah Produktif, Wiwik Wahidah Osman & Samsuddin Amin
36
metode konstruksi, material yang tersedia dan teknologi. Yang utama adalah faktor sosial budaya sedangkan lainnya merupakan faktor yang kedua atau melengkapi/memodifikasi. Bentuk rumah dan permukiman merupakan gambaran fisik dari budaya, agama, material dan aspek sosial serta merupakan alam simbolik mereka. Kajian tentang homey akan digunakan sebagai acuan dalam merancang suatu area yang nyaman dan santai, dengan suasana seperti dirumah sendiri pada konsep desain.
2.7.
Tinjauan Tentang Konsep-Konsep dalam Arsitektur Konsep merupakan gagasan-gagasan yang memadukan berbagai unsur
kedalam suatu keseluruhan, Sedangkan tema adalah suatu pola atau gagasan spesifik yang berulang di seluruh disain pada suatu proyek. 2.7.1
Hirarki Konsep
Gambar 2.28 Hirarki Konsep
Salah satu prinsip pokok pemecahan masalah ilmiah (synectics ) adalah pembangkitan gagasan secara acak. Kesanggupan untuk membangkitkan gagasan secara acak tersebut sangat tergantung pada wawasan seseorang. Gagasan: merupakan suatu pemikiran nyata yang spesifik yang dimiliki sebagai hasil pemahaman, pengertian, atau pengamatan. Konsep dan gagasan sama-sama merupakan hasil dari pengamatan. Perbedaannya adalah konsep merupakan pemikiran mengenai cara beberapa unsure atau karakteristik dapat digabungkan ke dalam satu hal saja. Skenario Konsep : Merupakan sebuah essay singkat (skenario) yang mempertalikan semua faktor dan gagasan penting yang mempengaruhi pemecahannya. Skenario konsep memasukkan sejumlah konsep yang dapat diterapkan, yang digunakan untuk komunikasi gagasan-gagasan kepada diri sendiri dan para klien.
37
2.7.2
Jenis Konsep Ada lima jenis konsep, yaitu
a. Analogi : konsep yang mengidentifikasikan hubungan sifat khas suatu benda dengan disain. Contoh : Analogi Langsung
Gambar 2.29 Analogi Langsung
Analogi Personal
Gambar 2.30 Analogi personal
Analogi Fantasi
Gambar 2.31 Analogi fantasi
38
b. Metafora (Perumpamaan) : Konsep yang menggunakan ungkapan „bagaikan‟ atau „seperti‟ untuk mengidentifikasikan suatu hubungan antara benda tertentu dengan desain. Analogi
: Merupakan hubungan sifat atau cara kerja
Metafora
: Hubungan bentuk atau pola
Contoh :
Gambar 2.32 Metafora
c. Esensi ( Hakekat ) : konsep yang mengandung pengertian aspek yang paling penting dan intrinstik dalam disain. Konsep ini merupakan hasil penemuan dan identifikasi pokok masalah. Contoh:
Istana
Skala Monumental
Hotel
Best View
d. Progamatik ( Pragmatik ) : Konsep yang dikembangkan berkisar persoalan-persoalan yang pragmatis yang diidentifkasi dari program sebuah bangunan. Konsep ini merupakan tanggapan langsung dari pemecahan masalah. e. Utopia ( Cita-cita Ideal ) : Konsep yang mengangkat cita-cita ( khayalan idealis yang ekstrim. Konsep ini merupakan cita-cita tertinggi si arsitek Contoh:
„Ruang Universal‟ ( Mies Van Der Rohe )
„Kota dalam Bangunan ( le Corbuiser )
39
Acuan dari kajian diatas yang digunakan untuk pembahasan nantinya adalah Analogi langsung. Dimana yang menjadi contoh dari analogi tersebut ada sifat dan cara kerja area pada obyek yang dihubungkan dengan sifat dan cara kerja dari ruang-ruang yang ada dalam rumah atau hunian.
2.8
Tinjauan Tentang Studi Antropometri 2.8.1 Dimensi Tempat Duduk Bangket Gambar 2.33 menunjukkan dimensi yang diperlukan bagi perancangan
tempat duduk bangket yang dimaksudkan untuk pemakaian dalam waktu yang singkat. Tidak adanya sandaran lengan menimbulkan kesulitan untuk menentukan batasan tempat duduk. Oleh karena itu, pemakai cenderung menentukan batasnya sendiri dengan mengansumsikan postur duduk yang diinginkannya dan menempatkan barang-barang pribadinya, seperti tas, dompet, atau bungkusan.12
Gambar 2.33 Tempat duduk bangket
Data antropometri diatas menjelaskan dimensi terhadap tempat duduk bangket, yang nantinya akan digunakan sebagai acuan dalam menentukan dimensi terhadap sebuah rancangan tempat duduk sejenis bangket yang terletak pada area tunggu pasca cetak pada konsep desain.
12
Sumber: Buku Dimensi Manusia dan Ruang Interior
40
2.8.2
Dimensi Tempat Duduk Soda pada Ruang Duduk
Gambar 2.34 dan 2.35 ini menunjukkan hubungan antara dimensi tubuh pria dan wanita dengan posisi duduk di sofa, tujuannya untuk menentukan banyaknya ruang yang diperlukan bagi tubuh dalam posisi duduk tersebut. Pengukuran antropometrik yang penting disini adalah rentang tubuh dan jarak pantat ke lipatan dalam lutut.
Gambar 2.34 Tempat duduk sofa wanita
Gambar 2.35 Tempat duduk sofa pria
Gambar di atas menunjukkan dimensi pria; berdasarkan pada data persentil rentang tubuh maksimal berukuran 22,8 inci atau 57,9 cm. Kelonggaran untuk
41
pakaian dan beberapa pergerakan tubuh serta perubahan postur dan posisi, ukuran minimal 28 inci atau 71,1 cm. Untuk sandaran lengan rentang yang disarankan adalah berkisar antara 3 sampai 6 inci atau 7,6 sampai 15,2 cm. Dan untuk sandaran punggung mendapat penambahan kelonggaran sebesar 6 sampai 9 inci atau 15,2 sampai 22,9 cm. Sedangkan untuk sandaran punggung serta zona minimal dibagian depan sofa untuk pergerakan kaki, ukuran panjang keseluruhan disarankan sebesar 42 hingga 48 inci atau 106,7 hingga 121,9 cm. Alasan yang sama digunakan untuk gambar di bawah yang berkenaan dengan data kelompok wanita.
Gambar 2.36 Unit pencapaian dinding pria dan wanita
Gambar diatas menunjukkan hubungan antara dimensi tubuh manusia dengan kemungkinan pencapaian ke tempat penyimpanan yang tinggi dan rendah atau produk yang biasanya dihubungkan dengan ruang duduk.Susunan perabot ini bukan dimaksudkan sebagai ilustrasi, namun lebih sebagai gambaran umum dari berbagai jenis perabot yang biasanya ditemukan di dalam suatu ruang duduk. Tinggi maksimal rak untuk jangkauan nyaman disarankan setinggi 72 inci atau 182,9 cm. Sedangkan untuk lebar cabinet berkisar antara 18 sampai 24 inci atau 45,7 sampai 61 cm. Dan untuk sirkulasi gerak manusia dengan lemari cabinet berpintu atau laci disarankan sebesar 48 sampai 58 inci atau 121,9 sampai 147,3 cm.
42
Data antropometri diatas menjelaskan rentang pada tempat duduk sofa pria dan wanita, serta jarak pencapaian unit dinding untuk pria dan wanita. Yang nantinya akan digunakan sebagai acuan pemilihan dan peletakan sofa maupun kabinet pada konsep desain terutama pada common area.
2.8.3 Dimensi Lebar Meja pada Ruang Makan
Gambar 2.37 Penataan perangkat makan optimal
Gambar pada 2.37 merupakan dimensi ideal pada penataan perangkat makan yang diletakkan diatas meja. Lebar zona ini harus dapat mengakomodasi dimensi manusia dan posisi-posisi tubuh yang diasumsikan sepanjang proses kegiatan makan. Secara antropometrik, pengukuran rentang tubuh maksimal orang bertubuh lebih besar harus dipertimbangkan. Sehubungan dengan hal itu, lebar optimal yang diusulkan bagi zona ini, yang memungkinkan peletakan siku, adalah sekitar 30 inci atau 76,2 cm dan lebar minimal sekitar 24 inci atau 61cm. Untuk memungkinkan penempatan elemen-elemen itu sendiri, lebar optimal yang diusulkan bagi zona ini adalah 18 dan 16 inci atau 45,6 dan 40,6cm. Pada data studi antropometri diatas, merupakan dimensi lebar meja optimal dan penataan perangkat makan optimal pada ruang makan. yang nantinya akan digunakan sebagai acuan dalam menentukan dimensi rancangan common table dan dining table di common area pada konsep desain.
43
2.8.4
Dimensi Bar untuk Makan Pagi
Gambar 2.38 Bar untuk makan pagi
Pada gambar 2.38 menunjukkan beberapa jarak bersih vertikal dan horizontal yang lebih penting sehubungan dengan meja makan yang khas pada bar. Untuk mendapatkan jarak orang yang nyaman, jarak ruang horizontal antara setiap orang yang duduk harus diupayakan sebesar 30 inci atau 76,2 cm. Perlu dicatat pula bahwa meja bar setinggi 36 inci atau 91,4 cm diperlukan untuk mengakomodasi tempat duduk dengan tempat istirahat kaki. Data Studi antropometri diatas, merupakan dimensi jarak bersih vertikal dan horizontal meja makan dengan model bar. Maka dari itu, data ini nantinya akan digunakan sebagai acuan dalam menentukan dimensi ideal pada bar pantry yang terletak di area common room pada konsep desain.
2.8.5
Dimensi Pusat Daerah Kompor
Gambar 2.39 merupakan ilustrasi berbagai jarak bersih sehubungan dengan kompor. Jarak bersih minimal antar perabot sebesar 48 inci atau 121,9 cm. dan untuk melihat jarak ideal dan lebar minimal antara kompor dengan perabotan lain dapat dilihat pada gambar 2.39.
44
Gambar 2.39 Pusat daerah kompor Data diatas memperlihatkan ilustrasi jarak bersih sehubungan dengan kompor. Untuk itu, data tersebut nantinya akan digunakan sebagai acuan dalam menentukan dimensi ideal jarak antara kompor dengan perabot lainnya pada kitchen cabinet yang terletak di ruang mini kitchen.
2.8.6
Dimensi Pos Kerja Dasar dengan Tempat Duduk Tamu
Gambar 2.40 Pos kerja dasar dengan tempat duduk tamu
Zona kebutuhan kerja haruslah cukup besar untuk mengakomodasi kertaskertas kerja, peralatan dan aksesori-aksesori lain yang ditunjukkan pada gambar 2.40 Jarak ini haruslah tidak boleh kurang dari 30 inci atau 76,2 cm, yang dibutuhkan untuk pengadaan ruang zona jarak bersih kursi. Zona tempat duduk tamu, haruslah dengan 42 inci atau 76,2 sampai dengan 106,7 cm. dan untuk mengetahui lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 2.40 45
2.8.7
Dimensi Pos Kerja Penerima Tamu / Tinggi Konter
Gambar 2.41 Pos kerja penerima tamu / tinggi konter
Untuk tujuan keleluasaan pribadi atau keamanan, lingkungan kerja penerima tamu seringkali merupakan daerah yang terpisahkan secara fisik dengan digunakannya perabot built-in atau partisi-partisi. Tinggi minimal dari bukaandi atas permukaan lantai ditetapkan sebesar 78 inci atau 198,1 cm. Sedangkan, untuk kedalaman permukaan kerja penerima tamu mempunyai rentang 26 hingga 30 inci atau 66 hingga 76,2 cm. untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada gambar 2.41. 2.9
Tinjauan Tentang Common Room 2.9.1
Pengertian Common Room
Ungkapan ruang umum digunakan terutama di inggris dan kanada inggris untuk menggambarkan jenis ruang berbagi. Paling sering ditemukan di asrama, seperti contoh di universitas, perguruan tinggi, pangkalan militer, rumah sakit, rumah istirahat, hostel, dan bahkan penjara dengan keamanan minim. Pada umumnya terhubung ke beberapa kamar pribadi, dan dapat menyatu dengan kamar mandi. Termasuk fitur biasa, sofa , televisi , meja kopi , dan furnitur santai generik lainnya untuk bersosialisasi.13 2.9.2
Jenis Ruang Publik
Berdasarkan pelingkupannya (Carmona, et al : 2003, p.111), ruang publik dapat dibagi menjadi beberapa tipologi antara lain : 13
URL : http://en.wikipedia.org/wiki/Common_room (Terjemahan)
46
External public space. Ruang publik jenis ini biasanya berbentuk ruang luar yang dapat diakses oleh semua orang (publik) seperti taman kota, alun-alun, jalur pejalan kaki, dan lain sebagainya.
Internal public space. Ruang publik jenis ini berupa fasilitas umum yang dikelola pemerintah dan dapat diakses oleh warga secara bebas tanpa ada batasan tertentu, seperti kantor pos, kantorpolisi, rumah sakit dan pusat pelayanan warga lainnya.
External and internal “quasi” public space. Ruang publik jenis ini berupa fasilitas umum yang biasanya dikelola oleh sektor privat dan ada batasan atau aturan yang harus dipatuhi warga,seperti mall, diskotik, restoran dan lain sebagainya.
Kajian diatas menunjukkan Common Room
termasuk dalam kategori ruang public
External and internal public space. Kategori ini yang dipilih dan nantinya akan dijadikan sebagai acuan dalam perancangan konsep desain.
2.9.3
Ruang Publik berdasarkan Fungsi
Berdasarkan fungsinya secara umum dapat dibagi menjadi beberapa tipologi (Carmona, et al : 2008,p.62), antara lain :
Positive space. Ruang ini berupa ruang publik yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan-kegiatan yang sifatnya positif dan biasanya dikelola oleh pemerintah. Bentuk dari ruang ini antara lain ruang alami/semi alami, ruang publik dan ruang terbuka publik.
Negative space. Ruang ini berupa ruang publik yang tidak dapat dimanfaatkan bagi kegiatan publik secara optimal karena memiliki fungsi yang tidak sesuai dengan kenyamanan dan keamanan aktivitas sosial serta kondisinya yang tidak dikelola dengan baik. Bentuk dari ruang ini antara lain ruang pergerakan, ruang servis dan ruang-ruang yang ditinggalkan karena kurang baiknya proses perencanaan.
Ambiguous space. Ruang ini adalah ruang yang dipergunakan untuk aktivitas peralihan darikegiatan utama warga yang biasanya berbentuk
47
seperti ruang bersantai di pertokoan, café,rumah peribadatan, ruang rekreasi, dan lain sebagainya.
Private space. Ruang ini berupa ruang yang dimiliki secara privat oleh warga yang biasanya berbentuk ruang terbuka privat, halaman rumah dan ruang di dalam bangunan.
Berdasarkan kajian diatas, Nantinya ruang umum yang akan dirancang pada konsep adalah hasil penggabungan antara positive space dengan private space.
2.10
Tinjauan Tentang Ruang Komputer 2.10.1 Pengertian Ruang Komputer Secara garis besar pengertian ruang computer adalah tempat perangkat
utama komputer diletakkan. 2.10.2 Pencahayaan pada Ruang Komputer Yang perlu di perhatikan pada pencahayaan adalah sebagai berikut
Perhatikan alat penerangan
Perangkat jangan terkena sinar matahari langsung
Perhatikan tata letak lampu dan monitor 2.10.3 Optimalisasi Penempatan Hardware Yang perlu diperhatikan dalam penempatan hardware adalah sebagai
berikut :
Keyboard, mouse, dan monitor sebaiknya diletakkan di atas meja tepat berhadapan dengan pengguna
2.11
Antara keyboard dan monitor harus memiliki jarak + 30 cm. Tinjauan Tentang Penghawaan Prinsip upaya perancangan bangunan pada daerah beriklim tropis yang
benar harus mempertimbangkan pemanfaatan sebanyak mungkin kondisi alam, diantaranya adalah pengupayaan pemikiran penghawaan alami untuk memenuhi kebutuhan udara dan kelancaran sirkulasi udara pada bangunan tersebut.
48
Brown (1987:123) menyebutkan bahwa prinsip terjadinya aliran udara adalah, mengalirnya udara dari daerah bertekanan tinggi kearah daerah yang bertekanan rendah. Perbedaan tekanan udara terjadi karena adanya perbedaan temperatur pada masing-masing daerah tersebut, dimana secara horizontal akan menimbulkan perbedaan tekanan dan secara vertikal akan menimbulkan perbedaan berat jenis. Dalam upaya pemanfaatan penghawaan alami, perlu diperhatikan bahwa pengaliran udara yang perlahan-lahan namun kontinyu sangat mutlak diperlukan, agar udara didalam ruangan selalu diganti dengan udara yang bersih, sehat, segar dan terasa nyaman. Pada kegiatan rumah tinggal, pergantian udara bisa dikatakan baik apabila udara didalam ruangan dapat selalu berganti sebanyak 15 m3/orang/jam, semakin kecil ukuran ruang, maka frekuensi pergantian udara harus semakin sering. Keterlambatan atau kekurangan volume pergantian udara didalam ruang akan meningkatkan derajat kelembaban ruang, yang akan menimbulkan perasaan tidak nyaman, disamping itu udara kotor sisa gas buang yang tidak secepatnya tersalur keluar akan sangat merugikan kesehatan pemakai ruang. Sebagai pedoman, suatu ruang akan terasa nyaman untuk tubuh apabila kelembaban didalam ruang tersebut berkisar antara 40 – 60%. Pada ruang-ruang yang jarang terkena pengaruh panas sinar matahari, maka pengendalian kelembaban sangat ditentukan oleh kelancaran sirkulasi udara yang mengalir didalam ruang tersebut. Dari kajian diatas, nantinya akan dijadikan acuan konsep desain kaitan penambahan elemen bangunan yang sekaligus nanti dari bentukannya dapat dijadikan elemen estetika pada interior. Tentu elemen tersebut dirancang guna mencapai kenyamanan sirkulasi udara dalam ruang.
2.11.1 Penghawaan dengan Sistem Ventilasi Horisontal Perancangan tata ruang yang benar harus dengan memperhatikan kelancaran sirkulasi atau pengaliran udara yang dapat melalui seluruh ruang-ruang yang dirancang. Kelancaran aliran/ sirkulasi udara pada suatu susunan ruang bisa diperoleh dengan:
49
Membuat lubang-lubang ventilasi pada bidang-bidang yang saling berseberangan (cross ventilation), Memanfaatkan perbedaan suhu pada masing-masing ruang, karena udara akan mengalir dari daerah dengan suhu rendah (yang mempunyai tekanan tinggi) kedaerah dengan suhu tinggi (yang mempunyai tekanan rendah). Dengan memperhatikan dua hal diatas, dalam perancangan tata ruang, perlu dipikirkan 1). Spesifikasi arah angin dominan pada suatu lokasi dimana bangunan akan didirikan (orientasi bangunan), dan 2). Dengan memperhitungkan perancangan tata ruang yang dapat menghasilkan ruang dengan kondisi suhu ruang yang bervariasi, untuk mengarahkan dan memperlancar sirkulasi udara ruang, yaitu dengan upaya pengolahan pelubangan-pelubangan yang berbedabeda. Pada kasus-kasus tertentu dapat terjadi, angin yang datang masuk ke ruangan ternyata terlalu kencang, sehingga justru menimbulkan perasaan yang tidak nyaman. Untuk mengatasi hal ini perlu dipikirkan dan diupayakan adanya semacam louvre atau kisi-kisi yang dipasang pada lubang tersebut. Kisi-kisi tersebut berfungsi sebagai sarana untuk membelokkan dan memperlambat kecepatan angin yang masuk ruangan, sehingga ruangan bisa terasa nyaman. Brown (1987:87) menyatakan bahwa dengan dipasangnya louvre atau kisikisi tersebut, dapat mengurangi kecepatan angin dari 9 - 40 km/jam menjadi 5 – 7,5 km/jam. 2.11.2 Penghawaan dengan Sistem Ventilasi Vertikal. Mangunwijaya (1980:153) menyebutkan bahwa prinsip perancangan ventilasi vertikal adalah berdasarkan suatu teori bahwa udara kotor dan kering akan selalu mengalir keatas secara alamiah, sedangkan udara segar dengan berat jenis yang lebih besar akan selalu mengalir kebawah atau selalu mendekati lantai. Prinsip diatas harus diperhatikan dalam upaya perancangan tata ruang, sehingga pembuangan udara kotor keluar ruangan dan suplai udara segar ke dalam ruangan dapat terpenuhi. Penerapan prinsip-prinsip tersebut pada perancangan fisik ruang mencakup:
50
Pelubangan dan atau kisi-kisi pada langit-langit, yang memungkinkan udara kotor dan kering bisa menerobos keluar ruangan secara vertikal, Adanya pori-pori pada atap, aplikasinya pada susunan genting yang masih mempunyai sela-sela. Penerapan “skylight”, yaitu upaya memanfaatkan sinar matahari dengan sistem pencahayaan dari atap, yang dikombinasikan dengan lubang-lubang ventilasi vertikal pada daerah tersebut, dengan demikian panas akibat adanya radiasi sinar matahari dari skylight bisa berfungsi sebagai penyedot udara, hal ini disebabkan didaerah tersebut terjadi tekanan udara rendah akibat timbulnya kenaikan suhu udara, Mangunwijaya juga menyebutkan bahwa, perencanaan penghawaan alami pada perencanaan bangunan akan lebih efektif apabila merupakan penggabungan antara sistem ventilasi horisontal dengan sistem ventilasi vertikal, karena kedua sistem tersebut akan saling menunjang. Berdasarkan penelitian, upaya tersebut ternyata bisa menaikkan tingkat keberhasilan 10% dibandingkan apabila sistem tersebut diterapkan secara terpisah. Kegunaan dari aliran udara atau ventilasi adalah sebagai berikut : A. Untuk memenuhi kebutuhan kesehatan yaitu penyediaan oksigen untuk pernafasan, membawa asap dan uap air keluar ruangan, mengurangi konsentrasi gas-gas dan bakteri serta menghilangkan bau. B. Untuk memenuhi kebutuhan kenyamanan thermal, mengeluarkan panas, membantu mendinginkan bagian dalam bangunan. Aliran udara terjadi karena adanya gaya thermal yaitu terdapat perbedaan temperatur antara udara di dalam dan diluar ruangan dan perbedaan tinggi antara lubang ventilasi. Kedua gaya ini dapat dimanfaatkan sebaik baiknya untuk mendapatkan jumlah aliran udara yang dikehendaki. Jumlah aliran udara dapat memenuhi kebutuhan kesehatan pada umumnya lebih kecil daripada yang diperlukan untuk memenuhi kenyamanan thermal. Untuk yang pertama sebaiknya digunakan lubang ventilasi tetap yang selalu terbuka. Untuk memenuhi yang kedua, sebaiknya digunakan lubang ventilasi yang bukaannya dapat diatur.
51
Sistem ventilasi vertikal dan horizontal sangat berguna untuk menstabilkan kondisi suhu dalam ruangan. Oleh karena itu, Acuan diatas akan digunakan untuk penerapan kedalam konsep desain.
2.12
Tinjauan Tentang Pencahayaan 2.12.1 Metode Pencahayaan dalam Interior Ada tiga metode pencahyaan dalam suatu ruang : a. Pencahayaan umum (general lighting) Pencahyaan umum atau menerangi ruang secara merata dan umumnya
terasa baur. Sifat cahaya yang menyebar dapat mengurangi kesan kontras antara pencahayaan untuk kegunaan tertentu dan permukaan yang mengelilingi ruang tersebut dengan efektif. Pencahayaan umum juga dapat digunakan untuk mengurangi kesan bayangan, menghaluskan dan memperluas sudut-sudut ruang, serta menyediakan level pencahyaan yang memadai agar dapat bergerak dengan aman dan untuk kepentingan umum. b. Pencahayaan Lokal ( local lighting) Pencahayaan lokal atau penerangan untuk kegunaan khusus menerangi sebagian ruang untuk penampilan obyek ayau aktivitas visual tersebut. Sumbersumber cahaya biasanya dipasang dekat dengan -, diatas, atau disamping permukaan yang diterangi, sehingga memungkinkan pemakaian daya listrik yang lebih efisien dari pada penerangan umum dan pengaturan tingkat terang (dengan dimer atau rheostat) dan arahnya selalu baik. c. Pencahayaan aksen ( accent lighting) Merupakan bentuk dari pencahayaan lokal yang menciptakan titik fokus atau pola ritme dari cahaya dan kegelapan dalam ruang. Bukan hanya berfungsi menyinari sesuatu tempat atau aktivitas tertentu, Pencahyaan aksen juga digunakan
untuk
mengurangi
kesan
monoton
dari
penerangan
umum,
menonjolkan keistimewaan ruang atau menerangi obyek seni atau benda koleksi. 2.12.2 Karakter Pencahayaan Matahari, bintang, dan lampu listrik terlihat mata kita karena cahaya yang ditimbulkannya. hampir semua yang kita lihat bagaimanapun, dapat dilhat karena
52
cahaya yang dipantulkan oleh permukaan obyeknya. kemampuan kita untuk meliahat dengan baik yaitu pengenalan bentuk , warna dan tekstur dipengaruhi tidak saja oleh banyaknya cahaya yang menyinarinya tetapi juga oleh faktorfaktor berikut ini: a. Kekuatan terang cahaya b. kontras c. silau d. pembauran e. Warna a. Kuat Terang Cahaya Kuat terang cahaya merujukpada banyaknya energi cahaya yang dipantulkan oleh suatu permukaan. Tingkat kuat terang cahaya suatu benda, pada gilirannya tergantung pada kekuatan warna dan tekstur permukaan tersebut. Permukaan yang mengkilat dan warna yang terang akan lebih banyak memantulkan cahaya daripada permukaan yang gelap, kusam atau teksturnya kasar walaupun sama besar. b. Kontras Kuat terang permukaan pada suatu bidang tugas harus sama dengan latar belakangnya atau sedikit lebih terang. biasanya direkomendasikan rasio kuat terang maksimum sebesar 3:1 antara permukaan tugas dan latar belakangnya. Anatara bidang tugas dan bagian yang paling gelap dari rasio ruang kuat terang dapat menimbulkan kesialauan dan masalah-masalah lain seperti kelelahan mata dan hilangnya penampilan visual. c. Silau Ada dua jenis silau, langsung dan tidak langsung. Silau langsung disebabkan oleh kuat terang sumber cahaya yang terjadi dalam bidang pandangan normal. Semakin besar kuat terang sumber cahaya, semakin menyilaukan. Silau tak langsung disebabkan oleh suatu permukaan tugas atau pandangan cahaya dari sumber cahya ke mata yang melihatnya. Istilah refleksi tertutup kadang – kadang digunakan untuk menjelaskan jenis silau karena refleksi dari sumber cahaya
53
menimbulkan bayangan yang menutupi permukaan tugas dan rugi kontras resultan yang diperlukan untuk dapat melihat suatu bayangan. Sinar menyilaukan yang dipantulkan dapat menimbulkan masalah apabila permukaan tugas atau yang dipandang berkilau dan mempunyai tingkat pantul yang kuat. penggunaan permukaan bahan yang kusam dapat menguranginya tetapi tidak menghilangkan refleksi tertutup. d. Pembauran Cahaya Penyebaran cahaya adalah ukuran dari arah dan dispersi cahaya setelah terpancar dari sumbernya. Kualitas cahaya ini mempengaruhi baik atmosfer visual suatu ruang maupun penampilan benda-benda yang ada didalamnya. Sumber cahaya yang luas seperti langit-langit yang bersinar menghasilkan pencahayaan tersebar yang datar seragam dan pada umumnya tidak menyilaukan. Cahaya yang lembut meminimalkan kontras dan bayangan dan membuat sulit pengenalan tekstur permukaan yang ada. Sebaliknya sumber cahaya bentuk titik seperti lampu pijar menghasilkan arah cahaya dengan sedikit penyebaran. Penerangan searah menambah persepsi kita terhadap rupa, bentuk dan tekstur permukaan dengan menghasilkan bayangan dan variasi kekuatan terang pada benda-benda yang disinari. Pencahayaan tersebar juga dapat menjadi monoton. Beberapa penerangan searah dapat mengurangi kebosanan dengan menciptakan aksen-aksen visual, memberikan variasi-variasi kekuatan terang cahaya dan membuat permukaan semakin terang. e. Warna Cahaya Sifat penting cahaya yang lain adalah warnanya dan bagaimana warna tersebut mempengaruhi warna benda dan permukaan dalam ruang. Sementara kita menganggap hampir semua cahaya berwarna putih, distribusi spectrum cahaya bervariasi sesuai dengan sifat sumbernya. Distribusi spektrum suber-sumber cahaya buatan bervariasi menurut jenis lampunya. Misalnya, lampu pijar menghasilkan cahaya kuning keputih-putihan sedangkan lampu TL putih – dingin menghasilkan cahaya biru keputih-putihan.
54
Warna permukaan aktual adalah hasil dari refleksi warna yang paling dominan dan penyerapan waran acahaya lain yang menyinari permukaan tersebut. Distribusi spectrum suatu sumber cahaya sangat penting karena jika panjang gelombang waran tertentu tidak ada, maka warna-warna tersebut tidak dapat dipantulkan adan akan tampak ilang atau menjadi abu-abu disetiap permukaan yang disinari oleh cahaya tersebut. 2.12.3 Pencahayaan berdasarkan Fungsi a. General Lighting
Gambar 2.41General lighting pada interior bangunan
General lighting atau penerangan merata adalah penerangan yang mutlak ada dan harus rata menerangi seluruh ruang. Fungsi penerangan ini adalah untuk membantu kita melihat dengan jelas dan merupakan sumber penerangan ruang.General lighting berasal dari sumber cahaya yang cukup besar dan terang sehingga cukup untuk menerangi seluruh ruangan. Peletakannya yang sentral terutama pada plafon sebagai sumber cahaya utama.
55
b. Task Lighting
Gambar 2.42 Task lighting pada dapur
Pencahayaan setempat, untuk mendukung kegiatan tertentu yang butuh cahaya lebih terang seperti membaca, memasak, atau menulis. Sehingga fungsi lain dari task lighting adalah mendukung aktifitas yang membutuhkan pencahayaan lebih. Tipe penataan lighting tersebut fokus (spot) terhadap objek/aktivitas yang dimaksud. c. Accent Lighting
Gambar 2.43 Accent lighting pada area foyer
Merupakan penerangan tambahan yang lebih berperan dalamsegi estetika untuk menonjolkan detail elemen estetik. Jenis lampu ini menjadi aksen yang
56
cukup domonan terhadap ruang. Sesuai dengan fungsi ya sebagai decorative lighting, sinar lampu ini dapat dijadikan “latar” pendukung tema, sehingga memberikan nuansa dan suasana tersendiri pada ruang. Dari ketiga fungsi pencahayaan diatas nantinya akan dijadikan acuan dan dipakai pada perancangan konsep desain di setiap ruang.
2.12.4 Pencahayaan berdasarkan Arah Penyebaran Arah sebaran cahaya secara garis besar dapat dibagi menjadi 5 kategori yaitu: a. Downlight
Gambar 2.44 Downlight
Arah pencahayaan datang dari atas dan menyinari obyek di bawahnya, jenis lampu yang digunakan berupa lampu pijar, neon, compact fluorecent dengan sudut distribusi cahaya yang besar b. Uplight
Gambar 2.45 Uplight
57
Arah pencahayaan datang dari atas dan menyinari obyek di bawahnya, jenis lampu yang digunakan berupa lampu pijar, neon, compact fluorecent dengan sudut distribusi cahaya yang besar c. Sidelight Arah pencahayaanya berasal dari samping, side light tidak menyinari keseluruhan. cenderung menciptakan siluet yang memberikan efek dramatis. d. Frontlight Cahaya yang diarahkan di depan obyek,seperti foto atau lukisan.Cahaya yang disebar rata pada obyek foto atau lukisan membuat obyek terlihat apa adanya. e. Backlight
Gambar 2.46 Backlight
Arah cahaya berasal dari belakang obyek ,misalnya untuk memunculkan siluet. Pada obyek tertentu backlight ini memberikan cahaya pinggir yang mempesona, membuat bentuk obyek lebih terlihat jelas. Dari kelima kategori penyebaran cahaya diatas, semuanya akan dijadikan acuan untuk penerapan kedalam konsep desain dalam ruang.
58
BAB III METODE DESAIN
3.1
Tahap Pengumpulan Data Dalam tahap pengumpulan data dapat terbagi menjadi dua bagian,yaitu : 1.
Data Primer Data Primer merupakan data yang didapat secara langsung di
lapangan dengan melakukan pengamatan dan proses dokumentasi. Data ini dibutuhkan agar kita tahu dan mengerti permasalahan serta mengetahui kondisi lingkungan yang terjadi pada hal-hal yang sedang di teliti. Dalam tahap pengumpulan data primer dilakukan melalui beberapa metode pengambilan data, yaitu : a.
Studi Lapangan / eksisting (survey langsung) Dilakukan dengan melakukan survey seperti melihat,
mengamati, mencatat informasi yang diperlukan, serta melakukan dokumentasi sebagai eksistingnya untuk mengetahui kondisi yang sesungguhnya mengenai interior maupun aktifitas yang ada di dalam lingkup Handprint Observasi yang dilakukan dibagi menjadi 2 obyek studi,yaitu : 1. Observasi pada obyek studi dalam kasus ini yang dipilih adalah obyek Handprint. 2. Pengamatan secara langsung pada obyek pembanding yang
akan dijadikan studi tentang kebutuhan ruang pada
percetakan b.
Wawancara
Wawancara yang dilakukan ditujukan kepada pemilik yang sekaligus merangkap sebagai operator.
59
2.
Data Sekunder Data sekunder adalah data yang didapatkan dari pihak yang tidak
berkaitan langsung dan didapatkan dengan jalan menghimpun data yang ada dan menjadi sumber perolehan data yang akan dianalisis. a.
Studi Literatur Diperoleh melalui literatur, internet,majalah, dan media
informasi lain yang mendukung penelitian khususnya yang berhubungan
dengan
meterial
dan
elemen
estetis
pada
perpustakaan untuk memperkaya informasi yang telah diperoleh melalui metode studi lapangan dan wawancara.
3.1.1 Observasi Lapangan Observasi dilakukan secara langsung ke tempat yang berkaitan dengan obyek riset, yaitu : 1.
Handprint Observasi langsung ke obyek tugas akhir bertujuan untuk
memperoleh
diperoleh data mengenai :
a. Luas bangunan pada obyek b. Kondisi pencahayaan dan penghawaan pada obyek c. Jumlah alat dan kebutuhan obyek d. Aktivitas pada obyek e. Permalasahan obyek h. Karakteristik Obyek k. Fasilitas pada obyek 2.
Objek Pembanding Pengamatan
secara
langsung
pada
beberapa
obyek
percetakan yang akan dijadikan studi pembanding tentang standar obyek.
60
3.1.2 Wawancara Wawancara dilakukan melalui pemilik dari Handprint.Adapun point-point pertanyaan dalam wawancara sebagai berikut. 1. Melalui
wawancara
terhadap
pemilik
dilakukan
untuk
mengetahui perihal:
Company Profile
Corporate Image
Karakteristik Obyek
Segmentasi Konsumen
Keinginan
serta
harapan
kedepan
pemilik
terhadap
pengembangan obyek
3.1.3
Permasalahan pemilik terhadap obyek
Prioritas obyek terhadap pelayanan yang disediakan
Kebutuhan dan kelengkapan fasilitas
Studi Literatur
Studi literatur merupakan data sekunder yang didapatkan dari pihak yang tidak berkaitan langsung dan didapatkan dengan jalan mengumpulkan data yang ada dan kemudian dianalisa untuk mendapatkan sumber perolehan data. Pencarian data diperoleh dari buku pedoman, laporan penelitian, internet, koran dan majalah. Data dan informasi yang dicari berupa : a. Tinjauan Tentang percetakan b. Tinjauan Tentang Digital Printer c. Tinjauan Tentang Jasa Percetakan Digital Handprint d. Tinjauan Tentang FedEx Office e. Tinjauan Tentang Modern f. Tinjauan Tentang Modern g. Tinjauan Tentang Homey h. Tinjauan Tentang Studi Antropometri i. Tinjauan Tentang Common Room j. Tinjauan Tentang Ruang Komputer 61
k. Tinjauan Tentang Penghawaan l. Tinjauan Tentang Pencahayaan
3.2
Tahapan Analisa Data Pada tahapan analisa data, approach research yang digunakan adalah
deskriptif dengan membagi tahap pengolahan data kedalam tiga metode. Metode yang digunakan dalam pengolahan data adalah metode induktif, yaitu dengan cara mengumpulkan semua data yang ada kemudian dianalisis berdasarkan literatur dan kemudian diambil kesimpulannya. Selain itu analisis data juga dapat menggunakan metode deduktif dan komparatif. Metode deduktif merupakan metode mengolah dan menganalisa data-data yang bersifat umum, kemudian menganalisa kembali data-data tersebut menjadi bersifat lebih khusus yang sesuai dengan judul tugas akhir. Metode komparatif merupakan metode menggabungkan data untuk melakukan perbandingan data - data yang ada. Selanjutnya membentuk data-data tersebut sesuai judul tugas akhir. Metode yang digunakan adalah : 1. Mengumpulkan data secara keseluruhan. 2. Memilah berdasarkan tinjauan dan kepentingan tugas akhir. 3. Menentukan fasilitas yang akan menjadi obyek tugas akhir. 4. Membandingkan dan menyesuaikan data terhadap judul tugas akhir 5. Menentukan data - data yang sesuai dengan proses desain akhir
62
3.3
Diagram Alur Metode Desain
Latar Belakang
Tujuan
Identifikasi Masalah
Pendahuluan
Batasan Masalah
Observasi Langsung: -Pengamatan Obyek -Wawancara
Rumusan Masalah
Pengumpulan Data Observasi tidak Langsung: - Buku pedoman - Internet - Majalah
Metode Pencarian Data Analisa Data
Konsep Desain
Output Desain
Skema 3.1 Diagram Alur Metode Desain
63
3.4
Diagram Metode Pencarian Data
Studi Pustaka
Observasi
Wawancara
Percetakan Eksisting
Pembanding
Ergonomi Handprint
Merangkap
Modern
Operator
Homey Analisa Data
Konsep Desain
Skema 3.2 Diagram Metode Pencarian Data
64
Pemilik
BAB IV ANALISA DATA 4.1
Data Dalam melakukan tugas akhir dibutuhkan data-data yang valid untuk
menunjang proses analisa. Data tersebut terdiri dari hasil observasi lapangan, kuisioner dan wawancara. Data-data yang sudah terkumpul nantinya akan di analisa dan diambil suatu kesimpulan yang nantinya akan mengarah pada penyusunan konsep desain akhir. Pada tugas akhir interior Handprint pengumpulan data dibagi dalam tiga tahapan, yaitu observasi obyek tugas akhir, kuisoner ke pengguna, dan wawancara dengan salah satu owner sekaligus merangkap sebagai operator.
4.2
Analisa Hasil Observasi Pengumpulan data melalui observasi lapangan dibedakan menjadi dua
yaitu analisa studi eksisting dan analisa studi pembanding. Analisa eksisting bertujuan untuk mendapatkan data-data lapangan dari eksisting yang dijadikan obyek tugas akhir. Sedangkan analisa pembanding bertujuan untuk mendapatkan data pembanding dan pendekatan desain yang nantinya dapat menjadi referensi bagi konsep desain.
4.2.1
Analisa Studi Eksisting
Analisa eksisting Handprint mengambil data-data foto survey lapangan dan dibantu sedikit keterangan dari hasil wawancara pada pemilik. Analisa ini difokuskan pada hasil pengamatan interior bangunan, meliputi denah ruang, sirkulasi ruang, keterangan fasilitas disetiap area, pola aktivitas ruang dan dan program ruang.
65
a. Denah Eksisting
9
3 1
5 2
10
8 6
7
4
9
11
Gambar 4.0 Denah Eksisting Handprint Keterangan : 1. Area Parkir 7. Operator 2 2. Entrance 8. Penjilidan 3. Editing Corner Area 9. Area Cetak 4. Area Tunggu 10. Ruang Istirahat Operator 5. Kasir 11. Toilet 6. Operator 1
Kelebihan :
Terletak dipinggir jalan yang ramai.
Bangunan sedikit menjorok kedalam sebagai alasan keamanan.
Disamping kiri ter bangunan terdapat lahan kosong yang nantinya dapat dimanfaat jika ingin melakukan pengembangan lahan.
Fasad bagian depan cukup teduh karena dibagian depan terdapat pohon yang rindang. Baik juga untuk filter udara panas. Kekurangan :
Minim bukaan pada bangunan.
Pintu dan jendela menggunakan kaca one-side, membuat cahaya matahari tidak dapat masuk kedalam bangunan.
Tidak ada perbedaan level ketinggian tanah antara bangunan dengan halaman depan.
66
Tidak tersedia pintu dan jendela selain pintu dan jendela utama.
Handprint memiliki luas tanah 76m2 dan luas bangunan 48m2. Bangunan ini merupakan jenis ruko 2 lantai dimana pada lantai 2 bukan area obyek melainkan rumah kost-kost an. Berikut dibawah ini penjelasan berupa analisa tiaptiap area dan fasilitas yang disediakan serta program ruang dan pola aktivitas obyek Handprint. b. Area Parkir
Gambar 4.1 Area parkir Handprint
Luas area parkir pada Handprint adalah 24m2. Luasan ini tidak sesuai denah yang luasnya 30m2, karena sisa dari area tersebut digunakan untuk lalu lalang pengguna kost-kost an yang letaknya di samping bangunan obyek. Dari segi keamanan, semua kendaraan yang terparkir dapat terlihat dari dalam bangunan karena Handprint menggunakan kaca one side pada jendela depan dan pintu masuk. Parkir tidak dipungut biaya. Ini menarik karena, seperti yang dirasakan beberapa mahasiswa, parkir berbayar dapat sedikit menurunkan minat saat ingin mengunjungi lokasi tersebut dimanapun itu baik di percetakan, mini market, tempat makan atau pada obyek lainnya. Dari segi sirkulasi, area parkir cukup teduh karena di tengah-tengah area tersebut terdapat pohon yang cukup rindang. Dan disaat pengguna lama beraktivitas didalam obyek. Kondisi seperti ini bermanfaat sekali, melihat kondisi cuaca Surabaya yang cukup panas, pengguna tidak perlu khawatir jok kendaraan mereka panas terutama kendaraan roda 2 (dua).
67
c. Entrance Ada dua yang diamati pada area ini yaitu entrance bagian luar dan dalam. Untuk bagian luar, Dipojok kanan terdapat rak sepatu sebagai tempat untuk alas kaki bagi para pengguna, baik pengunjung maupun operator (lihat gambar 4.2). Sebelum masuk ke dalam ruangan, pengguna harus melepaskan alas kaki mereka terlebih dahulu karena Handprint menggunakan lantai karpet. Perbedaan Entrance dalam dan luar adalah saat pengguna sudah berada dalam ruangan, pengguna dapat melihat area luar (parkir) secara jelas dan tidak untuk sebaliknya. Hal ini dikarenakan kaca pintu dan jendela menggunakan jenis kaca one-side demi alasan keamanan.
Gambar 4.2 Entrance bagian luar (kiri) dan dalam (kanan)
d. Editing Corner Area
Gambar 4.3 Kondisi Editing Corner Area
68
Saat masuk kedalam ruangan, pengguna sudah dapat langsung melihat area editing corner, karena area ini berdekatan dengan entrance sama seperti area lain seperti kasir dan area tunggu. Pada area ini disediakan meja lesehan berukuran 25x40x50cm yang difungsikan untuk mengedit pekerjaan mereka sebelum proses cetak. Selain itu, disediakan juga colokan untuk menge-charge laptop. Area editing corner dibuat lesehan memungkinkan karena lantai yang digunakan adalah lantai karpet. Kekurangan area ini adalah letaknya terlalu berdekatan dengan tempat pemotong kertas dan area kasir. Sehingga ruang gerak pengguna pada area ini sedikit kurang nyaman. Kabel-kabel kurang tertata dengan baik. Juga tidak ada tempat untuk penempatan barang bawaan konsumen. e. Area Tunggu
Gambar 4.4 Kondisi Area Tunggu
Luas area tunggu pada obyek hanya sekitar 6m2. Tersedia 3 bench custom berlapis kain oscar warna hitam dengan dimensi 40x80x40 cm. Area ini terletak berdekatan dengan area operator dan kasir. Selain itu, Pengguna juga dapat menikmati acara televisi sambil menunggu antrian atau menunggu pekerjaan mereka saat dicetak. Kekurangan pada area ini adalah tidak ada tempat untuk peletakkan barang bawaan konsumen ruang seperti tas, jaket atau barang bawaan lainnya.
69
f. Kasir
Gambar 4.5 Area kasir
Saat masuk kedalam ruangan, konsumen sudah dapat langsung berhadapan dengan kasir, Letak area ini berdekatan dengan entrance sama seperti area lain seperti area editing corner dan area tunggu. Pada area ini terdapat 1 meja kasir berdimensi 120x60x75cm. dan 1 perangkat komputer dengan layar monitor LCD terletak di atas meja. Kekurangan dari segi interior, pada area ini tidak didukung dengan furnitur yang menunjukkan bahwa area ini adalah area interior. Seperti yang terlihat pada lingkar (Gambar 4.7), Meja kasir terlihat hampir sama dengan meja operator. Sehingga sulit untuk membedakan fungsi dari kedua area tersebut. g. Area Operator
Gambar 4.6 Area Operator
70
Seperti terlihat pada gambar 4.6, Terdapat dua operator dengan perangkat komputer yang berguna untuk menerima dan mengedit file pekerjaan konsumen sebelum melakukan proses pencetakan. Terdapat dua kursi hadap jenis stool pendek dimasing-masing operator. Masing-masing meja operator memiliki dimensi 75x180x75 cm. Area ini merupakan area paling penting karena pencetakan tidak dapat dilakukan sebelum menghadap ke operator untuk menerima dan mengedit file. Kekurangan pada area ini dari segi estetika interior adalah masih terdapat unsur lain seperti tempat makanan-makanan ringan yang keberadaannya seharusnya tidak di meja operator. h. Area Penjilidan
Gambar 4.7 Area Penjilidan
Area ini termasuk area privat karena letaknya berada didalam area operator dan area cetak. Karena ukuran kertas yang dicetak bisa hingga ukuran A0. Maka area ini disediakan 2 meja yang disatukan masing-masing berdimensi 75x80x60 cm. Fungsinya adalah sebagai tempat untuk membentangkan lembar kerja yang sudah dicetak untuk dicek ulang hasilnya atau untuk dijilidkan. Kekurangan segi interior untuk area ini adalah letaknya cukup menghalagi sirkulasi area lain seperti area cetak dan operator. Sedikit menjadi penyebab dalam keterlambatan waktu saat pelayanan.
71
i. Area Cetak Pada area cetak, tersedia 2 (dua) plotter A0+ dan 3 (tiga) printer A3. Dimensi untuk plotter adalah cm dan untuk printer A3 berdimensi diletakkan
55x30x16cm. diatas
rak
Printer
dengan
A3
dimensi
80x40x90 cm. Area ini termasuk area yang cukup penting mengingat aktivitas utama dari obyek adalah mencetak. Namun, terdapat beberapa kekurangan dari segi interiornya, yaitu sirkulasi ruang yang terlalu berdekatan dengan area jilid. Akan terasa tidak nyaman
Gambar 4.8 Area Cetak
ketika 2j. Lantai aktivitas (cetak dan jilid) berjalan bersamaan. Untuk
lantai,
keseluruhan
area
Handprint menggunakan lantai keramik yang dilapisi dengan karpet. Dari segi akustik, pemilihan lantai karpet cukup baik karena tidak ada unsur suara yang biasa ditimbulkan dari alas kaki pengguna apabila menyentuh lantai. Kekurangannya
adalah
pemilihan
material karpet dengan warna yang gelap membuat lantai tidak dapat memantulkan cahaya yang fungsinya cukup berguna untuk menambah
penerangan
dalam
bangunan yang minim akan bukaan.
72
ruang
Gambar 4.9 Lantai karpet
k. Dinding
Gambar 4.10 Dinding dengan cat putih
Dinding dengan cat putih polos sebenarnya dapat memberikan kesan ruang menjadi lebih luas. Akan tetapi, pada obyek ini dinding terlihat monoton karena tidak adalah unsur elemen dinding lain yang dapat dijadikan estetika ruang guna memanjakan mata dan menarik perhatian konsumen saat berada dalam ruang. Terdapat juga beberapa pigora berisi informasi tentang pelayanan pada obyek Handprint yang terasa kurang informatif.
l. Plafon
Gambar 4.11 Plafon expose rangka balok
Plafon pada obyek terlihat masih dalam kondisi standar bangunan ruko pada umumnya. Balok melintang disepanjang bangunan dengan jarak 3m. Elemen ini sebenarnya dapat berpotensi dijadikan estetika ruang dan dapat menjadi salah satu media penciptaan sebuah karakter obyek, Namun kurangnya perhatian dari pemilik membuat elemen ini tidak difungsikan dengan baik.
73
a. Penghawaan
Gambar 4.12 Ventilasi ruang
Seperti terlihat pada gambar diatas, Terdapat 2 sisi ventilasi jenis roaster yang sejajar dan tidak bersilang. Ventilasi udara seperti ini kurang baik dimana pada obyek tidak ada lagi ventilasi lain kecuali mengandalkan penghawaan buatan dari AC (Air Conditioner). Walau pada ruangan sudah menggunakan AC tetap saja pertukaran udara diperlukan agar penghawaan dalam ruangan dapat mengalir dan berganti terus menerus antara kadar Oksigen dengan Karbondioksida. b. Pencahayaan
Gambar 4.13 Pencahayaan dalam ruang
Seperti terlihat pada gambar diatas, Cahaya yang dipancarkan dalam ruang hanya bersumber dari 2 (dua) lampu hemat energi berwarna putih (cool light). Dengan kondisi minim cahaya seperti ini membuat aktivitas menjadi terganggu karena dalam prosesnya saat beraktivitas, diperlukan pencahayaan yang terang untuk melihat detail tidaknya hasil cetak yang dihasilkan.
74
c. Analisa Ruang Eksisting
Gambar 4.14 Denah Eksisting Handprint Keterangan : Privat Semi Privat Semi Publik Servis
p. Analisa Sirkulasi Ruang
Gambar 4.15 Denah Sirkulasi Konsumen
Gambar diatas merupakan denah sirkulasi aktivitas konsumen. Sirkulasi konsumen dimulai dari area parkir. Area Parkir yang disediakan cukup luas sekitar 30m2. Selanjutnya pengunjung masuk ke entrance dan langsung berhadapan tiga area lainnya seperti area Editing Corner, Kasir dan Area Tunggu. Setelah itu, pengunjung langsung bisa langsung ke area operator
75
Gambar 4.16 Denah Sirkulasi Operator
Gambar 4.4 merupakan denah sirkulasi aktivitas Operator. Sirkulasi operator dimulai dari area parkir. Area Parkir yang disediakan cukup luas sekitar 30m2. Selanjutnya operator masuk ke entrance dan bisa langsung ke area operator dengan melewati area tunggu terlebih dahulu. Sirkulasi yang digunakan oleh operator jaraknya cukup pendek karena area operator, area cetak, dan area jilid letaknya berdekatan seolah menyatu. Untuk ke toilet, operator harus melewati ruang istirahat yang diberi partisi menggunakan built-up curtain sampai atap. Hal ini cukup menjadi tanda bahwa ruang istirahat merupakan ruang privat. Dan dari kedua gambar diatas (Gambar 4.14 dan 4.15), terdapat panah berwarna merah. Panah tersebut menunjukkan tempat menaruh sandal atau sepatu. Seluruh pengguna baik pengunjung maupun operator harus melepaskan alas kaki terlebih dahulu sebelum beraktivitas dalam ruangan. Karena lantai pada objek ini menggunakan lantai beralaskan karpet.
76
q. Analisa Hubungan Ruang Diagram Matrix Entrance Editing Corner Area Tunggu Kasir Operator 1 Operator 2 Penjilidan Area Cetak Ruang Istirahat Toilet Gambar 4.17 Diagram Matrik
Privat Semi Privat Semi Publik Servis Berhubungan Sedikit Berhubungan Tidak Berhubungan
AREA PARKIR
Bubble Diagram
AREA CETAK
EDITING CORNER AREA OPERATOR
ENTRANCE KASIR Privat
AREA TUNGGU
Semi Privat Semi Publik Servis Pengunjung Operator
RUANG ISTIRAHAT
AREA JILID SEMI PRIVAT
TOILET Gambar 4.18 Bubble Diagram
77
r. Area dan Aktifitas Tabel 4.1 Aktivitas dan dimensi furnitur
NAMA RUANG
CIRI RUANG
FURNITUR & DIMENSI
AKTIVITAS
AREA EDITING CORNER
SEMI PUBLIK
Konsumen mengedit dokumen sebelum proses mencetak. Konsumen melakukan pencarian data online untuk penambahan unsur didalam dokumen yang akan dicetak.
KASIR
SERVIS
Transaksi pembayaran Sarana informasi
Konsumen menunggu hasil pekerjaan yang sedang dicetak. Konsumen menunggu giliran menuju operator untuk memberikan dokumen yang akan dicetak.
AREA TUNGGU
SEMI PUBLIK
SERVIS
PRIVAT
AREA CETAK
PRIVAT
RUANG ISTIRAHAT
PRIVAT
Bench 80x40x40cm
Meja operator 160x70x75cm Kursi operator Kursi hadap (stool)
Mengecek hasil cetak Mengemas hasil cetak Menjilid hasil cetak Merapikan & Menyusun urutan cetak
Meja 80x60x75 cm
Mencetak dokumen Mengecek kesiapan alat cetak Mengisi tinta dan kertas
Beristirahat Pengambilan stok tinta dan kertas
AREA JILID
Meja kasir 120x60x75cm Kursi hadap (stool)
Melayani konsumen yang akan mencetak dokumen. Menerima, mengecek, mengedit dokumen yang akan dicetak. Konsultasi terkait pra-cetak dan hasil pasca cetak. Memantau order cetak yang berasal dari media online.
OPERATOR
Meja pendek 50x40x25cm
Rak printer A3 40x80x90 cm Plotter Rak
s. Pola Aktifitas Tabel 4.2 Pola Aktivitas
HARI
AKTIVITA S
TEMPAT
d. Konsumen Minggu-Jumat
Mencetak file
e. f. g.
78
Area operator Editing Corner Area tunggu Kasir
WAKTU
CATATAN
07.00-22.45 WIB
Urutan proses : - Konsumen menuju area editing corner atau bisa langsung menuju area operator. - Mengedit file di area editing (bila diperlukan) - Memberikan file siap cetak kepada operator
- Menunggu proses cetak di area tunggu - Membayar hasil cetak di kasir
4.2.2
Proses cetak & penjilidan
Operator MInggu-Jumat
Area operator Area cetak Area penjilidan
Urutan proses : - Operator menerima file siap cetak dari konsumen dan mengedit di area operator. - Operator menyiapkan kertas dan menghidupkan printer di area cetak. - Operator mengambil hasil cetak dan menyiapkan untuk dijilid atau langsung diserahkan ke konsumen setelah dikemas.
07.00-22.45 WIB
Analisa Pembanding
Analisa
pembanding
yang
dilakukan
adalah
menunjukkan
hasil
perbandingan antara Handprint sebagai obyek tugas akhir dengan FedEx Office sebagai obyek pembanding melalui unsur-unsur dari segi pelayanan dan fasilitas. Tabel 4.3 Analisa Studi Pembanding No.
Unsur Pembanding
Fasilitas 1. Digital Print Area Copying Area 2. Binding Area 3. Front Counter (Cashier) 4. Self Serve-Printing 5. Laptop Dock Stations 6.
Office Supplies 7. Customer Service 8. Computer Rental Workstations 9. 10. Waiting Area 11. Free Wifi Pelayanan Laser-Jet Print 1. Ink-jet Print 2.
FedEx Office
Handprint 2 (obyek)
-
Keterangan
Pada obyek dikenal dengan nama Editing Corner Area
FXO tidak menyediakan inkjet karena
79
keseluruhan sudah menggunakan laser-jet. 3. 4. 5.
Plotter Print Uniform Sign
6. 7.
Vinyl Lettering and Decals Binding
8.
Online Service
Obyek memiliki sign hanya saja kurang lengkap dan kurang informatif Jenis binding obyek lengkap
output pada belum
Berdasarkan tabel perbandingan diatas diperoleh beberapa persamaan dan perbedaan dari segi fasilitas dan pelayanan. Perbedaan tersebut tidak terlalu jauh berbeda, akan tetapi melihat perbedaan tersebut pada obyek Handprint masih banyak terdapat kekurangan yang sebenarnya itu menjadi kebutuhan bagi konsumen seperti fasilitas self serve printing, computer rental dan dari segi pelayanan adalah belum banyak tersedia sign dan juga uniform untuk operator Handprint. 4.3
Kuisioner Berikut ini adalah analisa kuisioner dari 30 responden yang pernah
mengunjungi dan menggunakan fasilitas di Handprint 2. Responden merupakan mahasiswa kampus ITS yang terdiri dari laki-laki dan perempuan berasal dari berbagai jurusan seperti jurusan Desain Interior, Teknik Mesin, dan Teknik Kelautan. Kuisioner berisi pertanyaan yang mengarah kepada jawaban tentang kondisi interior dan harapan responden terhadap Handprint 2. Proses pengolahan data hasil kuisioner menggunakan teknik dan alat kuantitatif berupa statistik.. metode penghitungan statistik yang digunakan yaitu berupa analisa deskriptif. Anailisis deskriptif atau statistik deskriptif memberikan informasi deskriptif dalam bentuk pie chart. Pada tugas akhir ini analisis statistik dilakukan guna menggambarkan karakteristik dan perilaku responden.
80
Bahasan kuisioner yang akan dianalisis pada penelitian ini antara lain karakteristik konsumen, tingkat kepuasan konsumen, dan harapan untuk perkembangan obyek kedepan terhadap Handprint 2. 4.3.1
Hasil Perhitungan Kuisioner
Berikut ini merupakan analisis mengenai karakteristik konsumen Handprint 2 a. Jenis Kelamin Perempuan
43%
Laki-laki
57%
Grafik 4.19 Pie Chart Persentase jenis kelamin responden
Berdasarkan grafik diatas dapat diperoleh hasil yang menginformasikan bahwa mayoritas konsumen adalah mahasiswa perempuan sebanyak 57%. Sedangkan, responden mahasiswa laki-laki berjumlah 43% dari total keseluruhan responden yang mengisi kuisioner. b. Jenis Pendidikan
7%
3%
7%
17%
Desain Interior Teknik Mesin Teknik Kelautan
66%
Desain Produk lain-lain
Grafik 4.20 Pie Chart Persentase jenis pendidikan responden
Berdasarkan grafik diatas menunjukkan bahwa 66% pengunjung handprint 2 mayoritas merupakan mahasiswa desain interior. Angka 17% merupakan
81
mahasiswa dari jurusan teknik mesin. Untuk jurusan teknik kelautan dan desain produk masing-masing 7% dan sisa 3% untuk mahasiswa jurusan lain. c. Frekuensi Kunjungan
17%
37%
6%
Akhir Semester Sesekali 1x perminggu
17%
2-3x perminggu 2x perbulan
23%
Grafik 4.21 Pie Chart Persentase frekuensi kunjungan responden
Berdasarkan grafik diatas menunjukkan bahwa mayoritas responden mengunjungi Handprint 2 yaitu setiap akhir semester perkuliahan dengan presentase sebanyak 37%. Angka 23% untuk responden berkunjung ke Handprint hanya sesekali. Angka 17% untuk responden yang datang 2 kali dalam sebulan. Angka 17% nya lagi untuk responden yang datang 1 kali dalam seminggu dan sisanya sebanyak 6% untuk responden yang sering datang sebanyak 2 hingga 3 kali dalam seminggu.
Berikut ini merupakan analisis mengenai tingkat kepuasan konsumen terhadap fasilitas dan interior Handprint 2
82
d. Kepuasan terhadap suasana interior 13%
17%
Puas Kurang Puas Tidak Puas
70%
Grafik 4.22 Pie Chart Persentase kepuasan terhadap suasana interior
Berdasarkan grafik diatas menunjukkan bahwa sebagian besar responden yang merupakan konsumen dari Handprint 2 merasakan kurang puas terhadap suasana interior. Sebagian responden lainnya sebanyak 17% sesudah merasa puas dan sisanya sebanyak 13% merasa tidak puas. e. Kepuasan terhadap sirkulasi area dan udara
20%
Puas 80%
Kurang Puas
Grafik 4.23 Pie Chart Persentase kepuasan terhadap sirkulasi area dan udara
Berdasarkan grafik diatas menunjukkan bahwa sebagian besar responden yang merupakan konsumen dari Handprint 2 merasakan kurang puas terhadap sirkulasi area dan udara pada interior menunjukkan angka 80%. Dan sisanya 20% sudah merasa puas.
83
f. Kepuasan terhadap kualitas pencahayaan 3%
33%
Puas Kurang Puas 64%
Tidak Puas
Grafik 4.24 Pie Chart persentase kepuasan terhadap kualitas pencahayaan
Berdasarkan grafik diatas menunjukkan bahwa sebagian besar responden yang merupakan konsumen dari Handprint 2 merasakan kurang puas terhadap kualitas pencahayaan disetiap area interior dengan persentase 64%. 33% responden sudah merasa puas dan sisanya 3% merasa tidak puas. g. Kepuasan terhadap kualitas pelayanan dan hasil cetak 3%
37%
33%
Puas Sangat Baik Cukup Baik Kurang Baik 27%
Grafik 4.25 Pie Chart persentase kepuasan terhadap kualitas pelayanan dan hasil cetak
Berdasarkan grafik diatas menunjukkan bahwa sebanyak 37% responden sudah merasa puas dengan kualitas pelayanan dan hasil cetak yang diberikan oleh Handprint 2. Ditambah dengan responden yang merasa kualitas dinilai sangat baik
84
menunjukkan angka 27%. Ada juga responden menilai cukup baik dengan angka 33% dan sisanya 3% menilai kualitasnya masih terasa kurang baik.
Berikut ini merupakan analisis mengenai harapan konsumen terhadap fasilitas dan interior Handprint 2 h. Harapan konsumen terhadap interior Handprint 2 untuk di desain ulang dan area diperluas. 3%
40% 57%
Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju
Grafik 4.26 Pie Chart persentase harapan konsumen untuk didesain ulang dan area diperluas
Berdasarkan grafik diatas menunjukkan bahwa 57% dari responden sangat setuju dan berharap interior Handprint 2 dapat didesain ulang dan areanya diperluas. Dan 40% responden lain menyatakan ikut setuju dan sisanya hanya 3% responden yang kurang setuju terhadap harapan ini. i. Harapan konsumen terhadap penambahan fasilitas pendukung seperti common room, ruang komputer, self service printing, dan binding. 8%
8% Common Room 42% Ruang Komputer Self Service Printing 42%
Binding
Grafik 4.27 Pie Chart persentase harapan konsumen terhadap penambahan fasilitas baru seperti common room, ruang computer, self service dan binding
85
Berdasarkan grafik diatas menunjukkan bahwa sebagian besar responden berharap penambahan area common room dan ruang computer dengan persentase menunjukkan 42%. 8% dari responden menginginkan Self Service Printing dan sisanya lagi 8% dari responden ingin adanya area binding.
4.4
Analisa Hasil Wawancara Wawancara dilakukan kepada pemilik yang sekaligus merangkap sebagai
operator Handprint, untuk mengetahui kebutuhan dan berbagai hal seputar Handprint. Nantinya dari hasil wawancara tersebut dapat menjadi acuan dalam menyelesaikan permasalahan yang terdapat pada obyek yang diriset. Berikut ini table hasil dari wawancara.
Tabel 4.4 Hasil wawancara
Pertanyaan Wawancara No. 1. Tentang kapan dimulai berdirinya usaha Handprint.
Jawaban 9 Januari 2013
2.
Gambaran tentang usaha
Bisnis percetakan
3.
Segmentasi konsumen
Mahasiswa teknik dan desain
4.
Permasalahan pada Handprint
Permasalahan teknis
5.
Prioritas pelayanan
Pelayanan terhadap tugas mahasiswa
86
Keterangan Berdiri pada awal tahun 2013 di Jl. Keputih I No.12A Surabaya. Bisnis utama adalah percetakan dengan rencana kedepan membuka bisnis dunia photography. Prioritas mahasiswa teknik dan desain yang sering mencetak gambar kerja menggunakan plotter. Permasalahan teknis berupa kurangnya fasilitas dan peralatan cetak. tugas-tugas dari mahasiswa teknik dan desain.
Harapan pemilik kedepan Terhadap Handprint
6.
Terdapat fasilitas dan Fasilitas meliputi area baru ruang kerja kelompok, area galeri dan kafe kecil.
Kesimpulan : Dari wawancara dengan pemilik diperoleh kesimpulan antara lain :
Belum ada konsep yang matang untuk menghadirkan karakteristik dari handprint.
Segmentasi pasar mentargetkan mahasiswa jurusan teknik dan desain.
Adanya harapan dan keinginan dari pemilik untuk menghadirkan aktivitas baru yakni dengan penambahan ruang atau area baru untuk kerja kelompok, galeri dan kafe kecil.
Hasil wawancara dengan pemilik ini nantinya akan menjadi data penunjang dan acuan untuk penyusunan konsep rancangan desain interior pada Handprint.
87
( Halaman ini sengaja dikosongkan )
88
BAB V KONSEP DESAIN
5.1
Rangkuman Hasil Analisa Rangkuman hasil analisa berisi hasil analisa data yang dikumpulkan dan
dirangkum dalam sebuah tabel. Rangkuman ini menunjukkan temuan – temuan analisa (hasil analisa dari variabel – variabel). Berikut tabel rangkuman hasil dari analisa: Tabel 5.1 Tabel rangkuman hasil analisa
No.
Variabel (Pertanyaan)
Temuan (Hasil Analisa)
Ide Konsep Desain Merancang nuansa homey yang
mayoritas konsumen 1
Segmentasi konsumen
yang datang merupakan mahasiswa jurusan teknik dan desain. (Hasil kuisioner 4.6.2.b)
modern pada interior ruang yang menyesuaikan karakter dari mahasiswa yang modern saat ini. (Pembahasan 1.1)
2
Sirkulasi area
Area yang berdekatan,
Merancang
letaknya masih belum
penataan setiap
sesuai dengan alur dari
area interior
aktivitas konsumen saat
dengan cara
melakukan proses cetak
modern, dan juga
ataupun melakukan
menambahkan
aktivitas lainnya.
tanda (sign) pada
( Pembahasan 4.8 & pola
setiap area. (Lihat
89
aktifitas pada tabel 4.2 )
pembahasan pada 2.5)
Pada obyek ini,tidak ada area ataupun ruang bagi mahasiswa untuk 3
Kebutuhan konsumen terhadap fasilitas baru
mengerjakan tugas mereka terutama tugas gambar kerja menggunakan komputer. (Latar belakang 1.1 dan Grafik 4.9 )
Ditambahkan fasilitas baru yaitu, Common Room dan Ruang Komputer dengan nuansa homey namun tetap modern pada elemen interior dan furnitur.
Belum tersedia fasilitas untuk peletakan barang bawaan, dan yang terjadi konsumen meletakkan 4
Fasilitas tempat penempatan barang
barang di lantai dan di tempat duduk area tunggu sehingga mengganggu aktivitas lain pada area itu. (Lihat pembahasan pada
Menambahkan area penitipan barang yang didesain menggunakan furnitur modern. (Lihat pembahasan pada 2.5.3)
4.4 Area Tunggu) 5
90
Penghawaan
Seluruh area menggunakan
Menambahkan
Air Conditioner. Tidak ada
ventilasi udara
bukaan untuk aliran udara
yang didesain
6
5.2
Pencahayaan
dan hanya tersedia sedikit
dengan gaya
ventilasi.
modern. (Lihat
(Lihat pembahasan pada
pembahasan pada
4.4 Area Tunggu)
2.5.2)
Cahaya dalam ruang
Menambahkan
kurang menerangi secara
sekaligus menata
maksimal di setiap area,
general lighting
karena
dan accent lighting
hanya terdapat 2 (dua)
baik direct maupun
penerangan buatan,
indirect di seluruh
menggunakan lampu LHE
area.
berwarna putih.
(Pembahasan 2.12)
Penerapan Konsep Desain Konsep dalam rancangan dibagi menjadi dua, yaitu konsep makro dan
konsep mikro. Konsep makro merupakan garis besar dari keseluruhan konsep yang akan diterapkan pada semua ruangan sehingga akan mendapatkan suatu kesatuan yaitu benang merah disetiap desain antar ruang. Sedangkan konsep mikro adalah sebuah konsep yang lebih detail yang akan diterapkan di setiap ruangan. Berikut tabel gambaran aktivitas yang di sesuaikan dengan tema pada konsep desain. Tabel 5.2 Konsep Desain
Konsep Desain
Gambaran Aktivitas
Bernuansa Modern Homey Obyek : Handprint 2
Gambaran Tema Style (nuansa) konsumen dimanjakan
Seluruh aktivitas
dengan interior homey
konsumen saat berada di
seperti berada di rumah
dalam ruangan.
sendiri dengan gaya yang modern.
91
Pada Common Room konsumen dimanjakan Konsumen mengerjakan
dengan tampilan dan
tugas praktis secara
material furnitur yang
individu atau kelompok
modern. Serta merasakan nyamannya bantal sofa yang diletakkan di Common Room serasa berada pada ruang keluarga. Pada area tunggu, kesan homey ditunjukkan
Konsumen menunggu antrian cetak sambil duduk santai menikmati buku majalah dan acara televisi
seperti berada dalam living room dengan bentukan sofa lebar yang modern dan menggunakan material fabric lembut dan warna soft yang dapat memberikan rasa nyaman saat menunggu.
5.2.1
Konsep Makro Konsep makro pada obyek Handprint dapat diterapkan dari berbagai sisi.
Dari segi suasana, konsep yang dipakai adalah ruang-ruang yang menghadirkan nuansa modern homey. Nuansa ini hadir dari pemilihan berikut pengaplikasian perabot dan material yang sering digunakan dalam hunian. Aplikasi konsep dari segi suasana dapat dilihat pada gambar 5.1.
92
Gambar 5.1 Acuan konsep suasana modern homey
Sedangkan dari segi layout ruang pada denah eksisting, konsep yang dipakai adalah konsep penataan tiap area yang diatur berdekatan dengan menyesuaikan alur kerja pada proses cetak.
Gambar 5.2 konsep layout ruang
93
Gambar 5.2 memberikan visualisasi akan pembagian zoning yang telah disesuaikan dengan proses alur kerja cetak. Gambar 5.2 mengacu pada tabel 5.3 tentang konsep aktivitas yang didalam nya terdapat alur kerja dalam proses mencetak.
Gambar 5.3 konsep aktivitas
5.2.2
Konsep Mikro Konsep mikro lebih mengarah kepada sesuatu yang bersifat detail,
terutama pada kategori elemen pembentuk ruang, baik dari segi perancangan bentuk, pemilihan material dan warna. Yang nantinya menyesuaikan kepada suasana yang telah direncanakan pada konsep makro. Dan kategori elemen pembentuk ruang pada konsep mikro dapat dilihat pada tabel 5.4 dibawah ini. Tabel 5.4 Kriteria Elemen Interior
Contoh Dasar No.
Elemen
Contoh Kriteria Elemen Interior
Interior
(ide-ide)
Kesesuaian dari Hasil Analisa (Variabel)
Elemen Pembentuk Ruang 1
94
Lantai
a. Bahan Lantai
Lantai berbahan kayu (Wood Flooring)
corak kayu berwarna brown walnut b. Warna
Mayoritas konsumen menyukai lantai
Lantai
bercorak kayu (dari variabel Laminated Flooring
kuisioner konsumen No.9)
c. Jenis Lantai
2
Dinding a.Bahan Dinding
Berbahan gypsumboard dan papan kayu olahan (multiplek)
Bentukan kotak, persegi dan minim lengkungan b.Bentuk Dinding
95
Putih polos untuk dinding semi c. Warna
permanen (partition) , dan sebagian
Pemilihan warna
Berwarna cream
cream merupakan
Dinding
bentuk penyesuaian dari warna homey
3
Plafon a. Bahan Plafon
Material Gypsumboard bentukan kotak dan persegi
b. Bentuk Plafon
c. Warna Plafon
Warna putih polos Drop Ceiling (hollow frame)
d. Jenis Plafon
96
Elemen Pelengkap Pembentuk Ruang 4
Furnitur a. Bahan Furnitur
b. Warna
Dominan kayu olahan (multiplex) pada storage dan fabric dan kayu pada kursi sofa Warna hijau cerah dan krem untuk
Mayoritas
fabric dan dominan polos putih pada
konsumen
bahan besi dan warna brown walnut
menyukai warna
pada furnitur berbahan kayu.
hijau cerah dan krem
Furnitur
(dari variabel kuisioner konsumen no.9 dan no.10)
5
Pencahayaan a. Letak Direct dan indirect lamp pada seluruh cahaya
ruang
b.Arah
Downlight pada sisi sisi ruang dan
Cahaya
Backlight pada aksen Menggunakan general lamp pada
Sebagai solusi dari
keseluruhan ruang, task lamp pada
analisa terhadap
area cetak, aktivitas pelayanan, dan
kondisi
fasilitas seperti editing corner dan
pencahayaan pada
c.Jenis
ruang komputer. Accent Lamp pada
obyek (pada gambar
Cahaya
common room dan ruang tunggu.
4.13)
97
98
BAB VI DESAIN AKHIR
Handprint 2 merupakan jasa percetakan digital yang khusus melayani pencetakan untuk pekerjaan praktis bagi mahasiswa teknik, arsitek dan desain di Surabaya. Handprint 2 juga hadir sebagai jasa yang melayani pencetakan berbasis inkjet dan laser printer maupun plotter melalui berbagai jenis kertas seperti kertas hvs, kalkir, BC, glossy, matte, dengan ukuran hingga A0+.
6.1
Perancangan Desain Perancangan desain yang diaplikasikan pada desain akhir ini adalah fokus
kepada penerapan konsep awal terhadap bentukan elemen interior pada setiap ruang dan tata ruang pada obyek. Penerapan ini merujuk kepada konsep yang berawal dari studi analisa ruang, studi aktivitas, masalah-masalah yang timbul, dan kebutuhan objek melalui riset yang telah dilakukan sebelumnya. Sehingga akan mendapatkan hasil desain dan penjabaran bagian-bagian yang didesain secara keseluruhan.
6.1.1
Hubungan Antar Ruang Semi-Public Service Privat
Connected Should be Connected Not Connected
Gambar 6.1 Hubungan Ruang / Matrix
99
Gambar 6.1 merupakan diagram hubungan ruang dimana berfungsi untuk menunjukkan keterhubungan antar ruang secara keseluruhan. Dengan demikian, diagram ini dapat dijadikan sebagai pedoman untuk menata posisi setiap area , yang nantinya memberikan gambaran beberapa alternatif denah terkait dengan hubungan ruang yang dapat mempengaruhi proses kerja mencetak.
6.2
Alternatif Desain Alternatif desain merupakan bagian dari proses merancang yang
digunakan untuk menemukan desain akhir untuk mencapai tujuan dan menyesuaikan terhadap konsep yang telah dibuat. Dibawah ini merupakan beberapa alternatif layout Desain Interior Handprint 2 bernuansa Modern Homey, menggunakan hubungan antar ruang sebagai acuan.
6.2.1
Alternatif I Denah Keseluruhan
Gambar 6.2 Alternatif Layout I
Pada alternatif layout pertama lantai 1 diatas masih terlihat belum maksimal. Dimana letak area satu sama lain yang seharusnya memiliki keterhubungan, masih belum terintegrasi dengan baik. Seperti area cetak masih terlalu jauh dengan area customer service, yang seharusnya berdekatan karena yang dibutuhkan konsumen dalam hal ini adalah proses yang cepat dalam pelayanan terutama pelayanan cetak mencetak.
100
6.2.2
Alternatif II Denah Keseluruhan
Gambar 6.3 Alternatif Layout II
Pada alternatif layout kedua lantai 1 (Gambar 6.3) terlihat sudah dapat memberikan sedikit perubahan yang baik, dimana area cetak sudah dekat dengan area customer service. Akan tetapi, pada alternatif ini area tunggu untuk konsumen yang sedang menunggu antrian (pra-cetak), letaknya sangat jauh. Karena kedua area ini memiliki koneksi hubungan ruang yang cukup penting, Maka, jelas hal ini dapat mempengaruhi proses kerja dalam mencetak.
6.2.3
Alternatif III Denah Keseluruhan
Gambar 6.4 Alternatif Layout 3
101
Alternatif ketiga ini merupakan perubahan tata letak bentuk dari penyempurnaan layout sebelumnya. Alternatif ini menjadi final desain denah keseluruhan. Bisa dilihat, masalah jarak dan keterhubungan ruang pada layout sebelumnya telah disolusikan dengan cara mendekatkan semua area yang memiliki konektivitas yang kuat. Seperti contoh, pada layout ini posisi area tunggu (pra-cetak), customer service, kasir dan print area sudah berada dekat dan memiliki alur yang sudah cukup nyaman. Sehingga dapat menunjang kecepatan pelayanan pada proses cetak. Untuk lebih lengkapnya dapat melihat data weight method dan analisa alternatif kebutuhan ruang dibawah ini: Tabel 6.0 Weight Method
Tabel 6.1 Analisa alternatif kebutuhan ruang
Dan dapat disimpulkan bahwa desain layout paling ideal dan sesuai dengan konsep adalah alternatif layout ketiga.
102
6.3
Aplikasi Layout Ruang Terpilih Dalam layout rancangan interior Handprint 2 berikut ini, dipilih 2 ruang
yang akan didesain, diantaranya adalah Plotting Service dan Common Area. 6.3.1
Plotting Service
Plotting Service Area merupakan ruang terpilih pertama yang dirancang lebih rinci dibandingkan dengan layout keseluruhan. Dapat dilihat pada gambar 6.5, Plotting Service Area terdapat beberapa area seperti Plot Printing Area, Paper Stock Area dan customer service. Jelas dalam posisi ini lebih banyak memberikan kemudahan terutama mempercepat proses cetak.
Plot Printing Area Paper Stock Area
Customer Service (plotting)
Gambar 6.5 Denah layout ruang terpilih I (Plotting Service Area)
Gambar 6.6 Final desain 3D ruang terpilih I (Plotting Service Area)
103
Customer Service letaknya berdekatan dengan area cetak plot dan juga kasir (lihat pada gambar 6.4). Ini dilakukan agar proses cetak dari awal sampai akhir terutama dalam urusan cetak plot dan berjalan dengan cepat dan mudah sesuai alur proses cetak yang telah dikonsepkan melalui penataan layout. Untuk plot printing area, terdapat tiga mesin plotter canon diposisikan sejajar menghadap ke area Customer Service. Disamping kanan masing-masing plotter terdapat basket case yang difungsikan untuk meletakkan hasil cetak yang sudah dikemas sebelumnya. Sementara paper stock area, terdapat area dengan suasana living. Area ini difungsikan agar pada waktu pertukaran jam kerja para operator berlangsung, mereka dapat menunggu atau beristirahat sejenak di area tersebut selagi shift pertama menyelesaikan tugasnya. 6.3.1 Common Area Common Area merupakan ruang terpilih kedua yang dirancang lebih rinci dibandingkan dengan layout keseluruhan. Dapat dilihat pada gambar 6.7, Penerapan konsep homey pada ruang ini terlihat adanya bar pantry yang mewakili adanya area makan dan dapur bersih layaknya seperti rumah pada umumnya. Selain itu juga penyusunan tata letak tempat duduk mewakili seperti adanya area living didalam hunian.
Bar Pantry
Common Area
Gambar 6.7 Denah layout ruang terpilih II (Common Area)
104
Gambar 6.8 Final desain 3D ruang terpilih II (Common Area)
6.4
Aplikasi Desain Furnitur Ruang Terpilih 6.4.1 Aplikasi Desain Furnitur pada Plotting Service
Gambar 6.9 Meja hadap pada Customer Service
Furnitur diatas merupakan meja hadap terletak pada area Customer Service berdimensi 140x75x75cm. Pada table top, material yang digunakan adalah multiplek 18 mm lapis HPL bertekstur horizontal oak dan kaki meja berbahan dasar kayu meranti dengan lapisan akhir cat duco powder coating warna putih.
105
Gambar 6.10 Paper cabinet pada Customer Service
Furnitur pada gambar diatas merupakan paper cabinet berdimensi 200x50x120 cm terletak pada area paper stock. Furnitur ini berdimensi lebih tinggi dibandingkan furnitur sejenis lain karena disesuaikan dengan fungsinya yakni sebagai tempat peletakan stok roller kertas mesin plotter.
1.4.2 Aplikasi Desain Furnitur pada Common Area
Gambar 6.11 Common table pada Common Area
Gambar 6.11 adalah Common Table berdimensi 160x80x60cm. Table top menggunakan multiplek dengan ketebalan 18mm lapis HPL bertekstur brown walnut dan kaki meja berbahan dasar kayu meranti berlapis melamin dengan
106
warna tekstur menyesuaikan pada table top. Untuk furnitur pada Common Area ini lebih berfungsi untuk memenuhi kebutuhan konsumen disaat mereka harus menyelesaikan pekerjaan praktis mereka sebelum dihadapkan pada proses cetak.
Gambar 6.12 Credenza pada Common Area
Sedangkan gambar diatas merupakan credenza custom berdimensi 180x50x60cm. Berbahan dasar multiplek berlapis HPL berwarna putih dan sliding door berlapis HPL bertekstur brown walnut. Kaki credenza menggunakan besi berlapis cat duco warna black doff dengan ketinggian 10cm.
6.5
Aplikasi Desain Elemen Estetis Ruang Terpilih 6.5.1 Aplikasi Desain Elemen Estetis pada Plotting Service
Gambar 6.13 Elemen estetis panel kolom
107
Pada gambar 6.13 merupakan kolom di lapisi panel yang terbuat dari kombinasi dua material yakni, kayu dan kaca cermin. Bagian permukaan lantai sampai ketinggian 90 cm, kolom dilapisi dengan multiplek 9mm finishing HPL tekstur brown walnut. Sedangkan 90cm hingga plafon menggunakan kaca cermin. Panel ini di aplikasikan hampir dari keseluruhan kolom yang ada pada tiap ruang. Menggunakan rangka hollow berukuran 2/4.
Gambar 6.14 Elemen estetis panel dinding
Pada gambar 6.14 merupakan panel dinding terbuat dari material gypsumboard 9mm dengan rangka hollow 2/4 dan kayu 5/7. Bagian dalam permukaan dinding dilapisi dengan cat warna cherry blossom dan untuk bagian luar berwarna putih mawar. Bentuk panel dinding ini merupakan hasil dari pemisahan dari kesatuan bentuk.
108
6.5.2 Aplikasi Desain Elemen Estetis pada Common Area
Gambar 6.15 Elemen estetis panel dinding common
Pada gambar 6.15 merupakan panel dinding hias pada common area dengan garis abstrak inisial kata Handprint. Menggunakan material multiplek berlapis HPL dengan tekstur brown walnut. Sedangkan garis abstrak berasal dari dc-fix sticker dengan pemilihan warna putih.
Gambar 6.16 Elemen estetis panel TV pada common area
Gambar 6.16 merupakan panel dinding TVpada common area dengan Menggunakan material multiplek 9 mm berlapis HPL dengan tekstur brown walnut. Terdapat lampu tersembunyi menggunakan T5 mini 14 watt.
109
( Halaman ini sengaja dikosongkan )
110
BAB VII PENUTUP
7.1
Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari seluruh pembahasan adalah sebagai
berikut: 1. Handprint 2 merupakan jenis usaha jasa percetakan berbasis digital yang melayani mahasiswa jurusan teknik dan desain sebagai konsumen utama. 2. Handprint
2
saat
ini
belum
bisa
mengambil
kesempatan
dan
menerapkannya dari fenomena yang sedang terjadi di kota Surabaya dimana saat ini sedang mengalami kemajuan kearah modern dari segi dunia bisnis hiburan dan properti. Yang secara tidak langsung fenomena tersebut dapat dijadikan sebagai daya tarik untuk obyek Handprint sendiri. 3. Konsep yang digunakan pada desain interior Handprint 2 adalah mencoba untuk merancang sebuah nuansa homey yang modern dengan penambahan faslitas baru seperti common room dan computer room yang merupakan kebutuhan dan harapan baik dari konsumen maupun pemilik dalam hal pengembangan obyek.
7.2
Saran Untuk pengembangan teori dan kajian mengenai tugas akhir desain interior
terhadap usaha jasa percetakan, timbul saran sebagai berikut: 7.2.1
Saran bagi Peneliti Selanjutnya
Dalam proses berkelanjutan, diharapkan peneliti baru dapat melakukan penelitian menggunakan obyek yang sama dengan peneliti sebelumnya. Akan tetapi, dengan variabel yang berbeda agar setiap obyek dapat bertambah suatu wawasan lebih luas dari hasil penelitian tersebut guna dijadikan acuan untuk pengembangan obyek kedepan.
111
7.2.2
Saran bagi Pemilik Handprint 2
Dapat menerapkan konsep desain Interior Handprint 2 bernuansa Modern Homey demi pengembangan obyek yang berguna untuk meningkatkan daya tarik konsumen dan juga meningkatkan kualitas dari sisi fasilitas yang disediakan dengan
tetap beracuan kepada kepentingan, kebutuhan, dan harapan dari
konsumen.
112
DAFTAR PUSTAKA Panero, Julius dan Zelnik, Martin. 2010. Dimensi Manusia dan Ruang Interior. Jakarta: Erlangga. Sunarya, Yan Yan. DS-413 Sejarah Seni Rupa & Desain Modern.Bandung : ITB Cross, Nigel. 2006. Engineering Design Methods: Strategies for Product Design – 3rd ed. England. Crane.Dixon. 1991. Architects Data Sheets : Office Spaces. UK: Architecture Design and Technology Press
Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. http://www.wikipedia.com/ http://inet.detik.com/read/2012/09/05/140732/2008705/317/printer-3d-siapmewujudkan-imajinasi/ Percetakan Bali. http://www.percetakanbali.com/perbedaan-cetak-offset-digitalprinting/ http://ockyhafidz.blogspot.com/2012/10/printer-dari-gnerasi-pertama-hingga.html Handprint. www.handprint-sby.com/ FedEx. http://www.fedex.com/us/office/ Common Room. http://en.wikipedia.org/wiki/Common_room/ http://kangbudhi.wordpress.com/2013/05/07/indikator-blink-pada-printer-canonip-1980-dan-solusinya/
113
DAFTAR HARGA SATUAN BAHAN DAN TENAGA No. 1 2 3 4 5 6 7
NAMA BARANG/BAHAN/TENAGA TENAGA Tukang batu Tukang kayu Tukang besi Tukang cat Tukang listrik Pekerja Mandor BAHAN Batu bata merah Pasir pasang Semen portland (pc) Semen warna Catylac cat dasar Catylac ICI cat tembok Plamir Kaca polos 3mm Sealant Keramik Granito Salsa grey stone 60x60 Lantai karpet 50x50 BALI strip
SATUAN
HARGA SATUAN Rp.
OH OH OH OH OH OH OH
75,000.00 75,000.00 75,000.00 75,000.00 75,000.00 60,000.00 100,000.00
bh m3 sak kg kg kg kg m2 tube m2
500.00 185,000.00 70,000.00 7,000.00 18,000.00 40,000.00 7,500.00 45,000.00 12,000.00 380,000.00
m2
75,000.00
Downlight Philips new extra 4″ white buah Kaca Cermin 3mm m2 Multiplek 120x240 18mm m2 TACO HPL 122x244 lbr Triplek 122x244x9mm lbr Multiplek 120x240 12mm lbr Multiplek 120x240 6mm lbr Reng Galvalum 3x4cm t=0.5mm m1 Kalsiboard EG Uk. 240x120x6mm lbr Gypsumboard Uk. 240x120x9mm lbr Saklar Tunggal Ex. Broco bh Saklar Ganda Ex. Broco bh Stop Kontak Ex. Broco bh Besi Hollow 20x40 t=2mm bh Besi Hollow 40x40 t=2mm bh Kayu Meranti balok/usuk 5/7 m3 Kayu Meranti balok/usuk 6/15 m3 TACO sheet 120x240 lbr
31,000.00 75,000.00 195,000.00 215,000.00 120,000.00 165,000.00 120,000.00 12,000.00 82,000.00 84,000.00 30,450.00 30,450.00 30,450.00 15,000.00 18,000.00 3,300,000.00 3,650,000.00 95,000.00
KETERANGAN
DAFTAR HARGA SATUAN BAHAN DAN TENAGA
ANALISA HARGA SATUAN BAHAN DAN TENAGA
I
PEKERJAAN : INTERIOR HANDPRINT LOKASI : KALIWARON SURABAYA No. Uraian Pekerjaan Koefisien Satuan Harga Satuan (Rp) Total Harga (Rp) PEKERJAAN PERSIAPAN 1 1m2 Pembongkaran Tembok Bahan: Alat Bantu 1.00 500.00 500.00 Tenaga: Tukang Batu 0.02 org 50,000.00 1,000.00 Pekerja 0.02 org 50,000.00 1,000.00 Jumlah 2,500.00 2 1m2 Pasangan Bata Merah 1PC : Pasir Bahan : Bata Merah PC Pasir pasang Tenaga: Tukang Batu Pekerja
II
500.00 45,000.00 185,000.00
35,000.00 13,050.00 7,955.00
0.18 OH 0.32 OH
75,000.00 60,000.00 Jumlah
13,500.00 19,200.00 88,705.00
70,000.00 185,000.00
10,920.00 4,255.00
60,000.00 75,000.00 100,000.00 Jumlah
17,400.00 17,250.00 1,500.00 40,405.00
75,000.00
75,000.00
20,000.00 27,500.00 5,000.00
5,000.00 11,000.00 1,250.00
35,000.00 50,000.00 60,000.00 Jumlah
7,000.00 1,500.00 600.00 101,350.00
PEKERJAAN PLESTERAN, BENANGAN DAN ACIAN 1 Plesteran Tebal 15mm Campuran 1:3 1.00 m2 Semen Portland 50kg 0.16 zak Pasir Pasang 0.023 m3 Pekerja Tukang batu Mandor
III
70 bh 0.29 sak 0.043 m3
0.29 OH 0.23 OH 0.02 OH
PEKERJAAN PEMASANGAN 1 1m1 Partisi Dobel Jayaboard 9mm, rangka metalfuring Bahan: Jayaboard 9mm + 1.00 m2 Rangka Partisi Metalfuring Sekrup 0.25 kg Lem Aica Aibon 0.40 kg Cottontape 0.25 rol Tenaga : Pekerja 0.20 org Kepala tukang 0.03 org Mandor 0.01 org
3 1m2 Kaca polos 3mm Bahan : Kaca polos 3mm Sealant Tenaga : Pekerja Tukang
4 2m2 Pintu Alumunium Bahan : Frame Alumindo 90x210 + kaca 5mm Skrup+rivet Sealant Tenaga : Pekerja Tukang
IV
PEKERJAAN LANTAI 1 1m2 Lantai Granite tile 60x60 cm Bahan : Granito grey stone 60x60 cm PC Pasir pasang semen warna Tenaga : Pekerja Tukang Mandor
2 1m2 Lantai Vinyl Bahan : LG Wood Vinyl 90x20 Tenaga : Pekerja Tukang
3 1m2 Lantai Karpet Bahan : Karpet Lantai polos BALI cd: BL 393 Tenaga : Pekerja
V
PEKERJAAN DINDING 1 1m2 Pengecatan Tembok Interior Bahan : Plamir Cat dasar Cat Penutup 2 kali Tenaga : Pekerja Tukang Mandor
1.10 m2 0.10 tube
45,000.00 12,000.00
49,500.00 1,200.00
0.15 org 0.15 org
85,000.00 50,000.00 Jumlah
12,750.00 7,500.00 70,950.00
2.00 m2 2.00 bh 0.10 tube
600,000.00 1,000.00 12,000.00
1,200,000.00 2,000.00 1,200.00
0.30 org 0.40 org
35,000.00 50,000.00 Jumlah
10,500.00 20,000.00 1,233,700.00
m2 kg m2 kg
380,000.00 45,000.00 175,000.00 7,000.00
380,000.00 27,000.00 7,000.00 10,500.00
0.60 OH 0.30 OH 0.03 OH
85,000.00 50,000.00 100,000.00 Jumlah
51,000.00 15,000.00 3,000.00 493,500.00
1.65 m2
125,000.00
206,250.00
0.10 OH 0.20 OH
60,000.00 75,000.00 Jumlah
6,000.00 15,000.00 227,250.00
1.00 m2
75,000.00
75,000.00
0.10 OH
75,000.00 Jumlah
7,500.00 82,500.00
0.14 kg 0.10 kg 0.20 kg
7,500.00 18,000.00 45,000.00
1,050.00 1,800.00 18,000.00
0.10 org 0.20 org 0.010 org
50,000.00 85,000.00 100,000.00
5,000.00 17,000.00 1,000.00
1.00 0.60 0.04 1.50
VI
VII
PEKERJAAN ATAP 1 1m2 DROP CEILING Bahan: Reng Hollow Galvalum 20x40 Kalsiboard 9 mm Kasa Gypsum Tepung Gypsum Alkasit Kawat Penggantung Tenaga: Pekerja Tukang Mandor
PEKERJAAN LAIN LAIN 1 Electrical Bahan: Downlight Philips new extra 4″ white Tenaga : Tukang Listrik
2 1m1Kaca Cermin Bahan : Kaca Cermin 3mm Tenaga : Pekerja Tukang
3 1m2 Meja Kerja Bahan: Multiplek 120x240 18mm TACO HPL 120x240 tekstur kayu Pekerja Tukang
Jumlah
43,850.00
m2 lbr roll kg kg m2
15,000.00 82,000.00 10,000.00 3,500.00 300,000.00 500.00
67,500.00 29,520.00 500.00 1,575.00 900.00 2,500.00
0.24 org 0.37 org 0.01 org
60,000.00 75,000.00 100,000.00 Jumlah
14,400.00 27,750.00 1,200.00 145,845.00
1.00 pcs
31,000.00
31,000.00
0.10 org
50,000.00 Jumlah
5,000.00 36,000.00
1.00 m2
75,000.00
75,000.00
0.15 m2 0.20 m2
50,000.00 85,000.00 Jumlah
7,500.00 17,000.00 99,500.00
0.96 m2 0.96 m2
195,000.00 95,000.00
187,200.00 215,000.00
0.30 org 0.40 org
60,000.00 75,000.00 Jumlah
18,000.00 30,000.00 450,200.00
4.50 0.36 0.05 0.45 0.003 5.00
RINCIAN ANGGARAN BIAYA (RAB) PEKERJAAN : INTERIOR HANDPRINT LOKASI : KALIWARON SURABAYA NO.
I.
URAIAN PEKERJAAN
PEKERJAAN PERSIAPAN 1 Pengukuran dan persiapan alat/bahan
II. 1 2 3 4 III. IV. 1 V. 1 2 VI. VII.
PEKERJAAN LANTAI DAN DINDING Rabat Lantai t=10cm Pasang Lantai Vinyl Pasang Lantai Karpet Pasang Dinding Partisi rangka hollow PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA PEKERJAAN PLAFOND Drop Ceiling Kalsiboard Rangka hollow PEKERJAAN PENGECATAN Pengecatan Dinding Interior, ex Catylac Pengecatan Drop Ceiling, ex Catylac PEKERJAAN MEKANIKAL & ELEKTRIKAL PEKERJAAN MEUBEL & LAIN-LAIN
VOLUME
SATUAN
1.00 ls
HARGA SATUAN HARGA TOTAL (Rp) (Rp)
500,000.00
500,000.00 500,000
m2 m2 m2 m2
40,405.00 227,250.00 82,500.00 101,350.00
1,818,225 10,226,250 1,361,250 4,915,475
11.60 m2
145,845.00
1,691,802
48.50 m2 11.60 m2
43,850.00 43,850.00
2,126,725 508,660
45.00 45.00 16.50 48.50
JURUSAN DESAIN INTERIOR FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111 Telp. 031 5931147,5910281; ext 206
KUISIONER Responden yang terhormat, kami adalah mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) dengan Jurusan Desain Interior yang tengah mengerjakan penelitian untuk Tugas Akhir. Sehubungan dengan hal tersebut, kami membutuhkan data primer yang mendukung Tugas Akhir kami yang mengangkat tentang objek Handprint Print Solution. Kami memohon kesediaan para responden untuk meluangkan waktunya mengisi kuisioner ini. Atas kesediaannya kami ucapkan terima kasih. Hormat Kami, Mahasiswa Desain Interior ITS Ferry Nuryadi NRP. 3410100135 Nama Alamat Jenis Kelamin
No.
: : : L/P
Pertanyaan tentang Handprint Print Solution
1.
Menurut saya desain interior Handprint sudah bagus dan menarik.
2.
Menurut saya desain interior yang baik adalah sebuah desain yang dapat meningkatkan citra image Handprint Print Solution
3.
Menurut saya sirkulasi ruang dan udara dalam ruangan cukup baik.
4.
Menurut saya pencahayaan pada interior Handprint cukup baik.
5.
Menurut saya lantai karpet pada interior Handprint cukup nyaman.
6. 7.
Menurut saya interior Handprint perlu di desain ulang dan diperluas. Menurut saya informasi kesediaan jasa dan fasilitas pada objek sudah cukup lengkap.
8.
Menurut saya perlu ditambahkan ruang rental komputer untuk menggambar teknik.
9.
Menurut saya perlu ditambahkan common room pada objek ini.
Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Setuju
Sangat Setuju
JURUSAN DESAIN INTERIOR FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111 Telp. 031 5931147,5910281; ext 206
Isi pertanyaan dibawah ini dengan memberi tanda silang (X) atau lingkar (O) pada pilihan jawaban. 1.
Apa anda pernah mencetak pekerjaan anda di Handprint ? a. Pernah b. Belum pernah
2.
Darimana anda mengenal Handprint ? a. Teman Sekolah b. Teman Kampus c. Teman Kerja d. Situs Online e. Lainnya, sebutkan …………………………………………………………….
3.
Seberapa sering anda menggunakan jasa Handprint ? a. 1 kali per minggu b. 2-3 kali per minggu c. 2 kali perbulan d. Setiap akhir semester e. Lainnya, sebutkan…………………………………………………………….
4.
Bagaimana kualitas hasil cetak dan pelayanan pada Handprint? a. Kurang baik b. Cukup baik c. Sangat baik d. Memuaskan e. Lainnya, Sebutkan…………………………………………………………......
5.
Fasilitas apa yang dibutuhkan terhadap Handprint selain percetakan digital ? a. Common Room (Ruang duduk, santai) b. Ruang computer untuk menggambar teknik (AutoCAD, 3D) c. Self Service Printing d. Self Service Binding (penjilidan) e. Semua dibutuhkan
6.
Interior dengan suasana seperti apakah yang anda inginkan dapat hadir di Handprint2 ? a. Modern b. Homey c. Minimalis d. Kolonial e. Lainnya, sebutkan …………………………………………………………….
JURUSAN DESAIN INTERIOR FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111 Telp. 031 5931147,5910281; ext 206
7.
Menurut anda, suasana manakah yang nyaman digunakan untuk area tunggu? a.
8.
b.
c.
Menurut anda , jenis lantai apakah yang nyaman digunakan untuk ruang santai? a. Lantai karpet
10.
c.
Menurut anda, sofa manakah yang nyaman untuk digunakan ? a.
9.
b.
b. Lantai kayu
c. Lantai marmer
Menurut anda, warna apa yang dapat membuat suasana hati menjadi tenang dan relax? a.
b.
c.
BIODATA PENULIS
Penulis lahir di Palembang 03 Februari 1992. Bernama
lengkap
Ferry
Nuryadi,
yang
biasa
dipanggil Eyik. Keseharian dari kecil hobi dengan kegiatan menggambar. Pendidikan formal pertama adalah TK Dharma Wanita, kemudian SDN Pucang 2 Sidoarjo, SMPN 2 Sidoarjo dan SMA Bina Warga 2 Palembang. Setelah lulus SMA, penulis masuk ke jenjang S1 jurusan Desain Interior melalui tes penjaringan UMDES tahun 2010 dan terdaftar dengan NRP 3410100135. Sebelum mengikuti UMDES, penulis sempat menempuh pendidikan setahun di PRODES ITS dengan mengambil jurusan Desain Komunikasi Visual. Diharapkan setelah lulus dari perkuliahan ini, penulis mampu mengembangkan dan menerapkan ilmu yang telah diperoleh sehingga dapat berguna bagi orang lain. Cita-cita yang ingin diraih adalah menjadi orang berhasil dalam bidang desain dan bisnis yang nanti dapat membahagiakan orang tua dari hasil kerja keras sendiri.