TUGAS AKHIR Perencanaan dan perancangan interior rumah sakit umum di Surakarta (lobby, ruang rawat inap anak dan perpustakaan)
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas – tugas dan Memenuhi Syarat – syarat Guna Kelulusan Mata Kuliah Tugas Akhir
Disusun oleh : Hery Ratnadi C 0800026 DESAIN INTERIOR
JURUSAN DESAIN INTERIOR FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2006 1
2
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Keberadaan rumah sakit sebagai suatu lembaga yang menyediakan pelayanan jasa kesehatan sering kali menimbulkan tekanan psikologis dan ekonomi bagi konsumennya. Selama ini masyarakat awam lebih mengenal rumah sakit sebagai tempat mengobati dengan bayangan perlakuan medis yang akan diterima melalui peralatan kedokteran. Kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan akhir – akhir ini meningkat hingga mencapai angka 85 %. Ditambah dengan fenomena sekarang yang menunjukkan adanya kecenderungan konsumen yang lebih memilih untuk berobat ke luar negeri, yang memang harus diakui fasilitas dan layanannya jauh lebih baik dari yang dimiliki di dalam negeri. Sebuah rumah sakit yang baik tentunya mengutamakan mutu dan kualitas dari pelayanan pada konsumen. Namun disamping itu, bentuk fisik dan interior juga berperan menentukan baik buruknya penilaian konsumen terhadap rumah sakit tersebut.setidaknya dengan bentuk fisik dan interior dari bangunan rumah sakit yang baik akan dapat mengurangi kesan menyeramkan sehingga mempercepat proses penyembuhan. Tidak dapat dipungkiri bahwa tempat, ruang dimana seseorang yang akan beraktifitas dapat berpengaruh terhadap perilaku psikologis orang tersebut.
3 Setiap ruang dalam rumah sakit akan membawa pengaruh yang cukup kuat terhadap pola tingkah laku dan sikap manusia yang beraktivitas di dalamnya. Dengan demikian desain interior yang menunjang untuk tempat pelayanan kesehatan semakin diperlukan dalam menghadapi teknologi yang semakin maju. Tuntutan kenyamanan dan keselamatan menjadi prioritas utama bagi pasien. Bila perencanaan interior rumah sakit mencapai sasaran yang mengacu pada fungsional maka akan menguntungkan berbagai pihak. 1. Bagi pasien ( konsumen utama ) Tata ruang yang baik dapat memberikan kenyamanan dan membantu proses penyembuhan pasien. 2. Bagi keluarga pasien dan pegunjung Tenang dan percaya akan kemampuan rumah sakit dalam menangani pasien yang menyatakan tersirat dalam interiornya. 3. Bagi tenaga medis Akan bekerja lebih nyaman dan memberi pelayanan yang baik untuk kepentingan pasien dan keluarga, terbentuk dari suasana yang mendukung psikologisnya. 4. Bagi pihak rumah sakit Memperoleh keuntungan melalui promosi gratis dari konsumen, pengunjung yang datang dan mendapat pelayanan dan kenyamanan dari rumah sakit. Dari latar belakang diatas dirasa perlu menciptakan sebuah fasilitas pelayanan kesehatan dengan penataan dan penampilan interior yang tepat dan
4 fungsional sesuai dengan aktifitas yang berlangsung didalamnya tanpa meninggalkan faktor kenyamanan untuk mencapai tujuan derajat kesehatan yang optimal.
B.
Batasan Masalah
1. Perencanaan dan perancangan interior rumah sakit umum yang bernuansa rekreatif yang terdapat di surakarta. 2. Membatasi perencanaan ruang yang berhubungan dengan masalah penyakit, yaitu dapat mewadahi kegiatan pasien jalan, pasien inap, kegiatan penunjang medis, kegiatan penunjang non medis dan kegiatan servis. Proyek yang akan dikerjakan di dalam rumah sakit ini adalah: 1. Fasilitas rawat inap anak ( in patient department ) meliputi ruang perawatan VIP yang didalamnya terdapat area bermain., kelas I, kelas II dan Kelas III 2. Penunjang non medis yaitu perpustakaan dan ruang tunggu. 3. Kegiatan servis meliputi lobby. 3. Peranan warna pada elemen pembentuk ruang, elemen estetis, dan furniture.
C.
Rumusan Masalah
Perencanaan dan perancangan interior rumah sakit umum terdapat beberapa perumusan masalah. Adapun rumusan masalah tersebut adalah: 1. Bagaimana perencanaan dan perancangan interior sebuah rumah sakit umum yang mendukung proses penyembuhan pasien.
5 2. Bagaimana menampilkan ruang yang tepat pada rumah sakit umum yang tepat dengan mempertimbangkan pola sirkulasi dan sistem pelayanan medis. 3. Bagaimana
perencanaan
dan
perancangan
suatu
ruangan
dengan
mempertimbangkan faktor kesehatan, keamanan dan kenyamanan. 4. Bagaimana menghadirkan warna pada suatu ruang dilihat dari segi psikologis.
D.
Tujuan Perancangan
1. Merencanakan interior sebuah rumah sakit umum yang mendukung proses penyembuhan pasien. 2. Merencanakan rancangan interior rumah sakit umum yang tepat dengan mempertimbangkan pola sirkulasi dan sistem pelayanan medis. 3. Merencanakan rancangan suatu ruangan dengan mempertimbangkan faktor kesehatan, keamanan dan kenyamanan. 4. Merencanakan perancangan ruang interior dengan warna tertentu sebagai unsur pendukung proses penyembuhan pasien secara psikologis.
E.
Sasaran Perancangan
Menghasilkan sebuah rancangan interior ruang pada rumah sakit umum yang mampu mewadahi segala aktivitas yang berlangsung di dalamnya namun tetap bernilai estetis sehingga diharapkan dapat menjadi alternatif pilihan masyarakat sebagai konsumen.
6
F.
Sistematika Pembahasan
Sistematika dalam perencanaan dan perancangan interior rumah sakit umum di Surakarta adalah : Tahap I
PENDAHULUAN Berisi tentang latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan perencanaan, sasaran perancangan serta metodologi dan sistematika pembahasan.
Tahap II
LANDASAN TEORI Berisi tentang kajian teoritis/telaah pustaka secara teoritis membahas masalah tentang rumah sakit anak khususnya ruang – ruang yang dijadikan proyek utama yang kaitannya dengan desain interior didalamnya.
Tahap III STUDI LAPANGAN Berisi tentang deskripsi lapangan yang berhubungan dengan perencanaan dan perancangan interior yang akan dikerjakan. Tahap IV ANALISA DATA Berisi tentang analisa data perencanaan dan perancangan interior yang berhubungan dengan rumah sakit umum di Surakarta. Tahap V KESIMPULAN Berisi kesimpulan dan hasil analisa data, evaluasi konsep perencanaan dan keputusan desain.
7
G.
Metodologi dan Sistem Pembahasan
Adapun dalam pembahasan permasalahan ini menggunakan metodologi penelitian kualitatif, yaitu: 1. Lokasi Penelitian ini dilaksanakan pada beberapa rumah sakit. Rumah sakit yang dipilih sebagai lokasi penelitian adalah rumah sakit Triharsi Surakarta, Rumah sakit Happy Land Yogyakarta serta Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita Jakarta. 2. Bentuk/strategi Berdasarkan permasalahan yang diajukan, maka bentuk/strategi penelitiannya yaitu dengan menggunakan penelitian kualitatif deskriptif. Bentuk penelitian ini akan mampu menangkap berbagai informasi dengan deskriptif yang penuh nuansa. 3. Jenis sumber yang dimanfaatkan meliputi: a. Informan, dalam pemmasalahan ini yang menjadi nara sumber adalah selaku pengelola rumah sakit. b. Arsip dan dokumen resmi mengenai rumah sakit umum serta buku – buku yang relevan. c. Tempat dan peristiwa yang ada didalamnya. 4. Teknik pengumpulan data Adapun teknik yang dipergunakan dalam pengumpulan data dalam permasalahan ini adalah :
8 a. Observasi Mengadakan pengamatan langsung pada objek dengan menggunakan alat bantu observasi seperti alat pencatat, alat perekam foto, serta alat yang diperlukan lain. b. Wawancara/interview Mengadakan pembicaraan/memberi pertanyaan langsung kepada pihak yang berkaitan, dalam hal ini adalah pihak pengelola dari pihak yang diamati. c. Analisa dokumen Teknik ini akan dilakukan untuk mengumpulkan data yang bersumber dari arsip dan dokumen yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti. d. Teknik cuplikan Karena penelitian ini merupakan penelitian kualitatif maka teknik cuplikan yang akan digunakan bersifat purosif, sehingga bersifat selektif dengan menggunakan pertimbangan berdasarkan konsep teoritis yang digunakan, serta keingintahuan pribadi, karakteristik empiris dan lain-lainnya. e. Validitas data Untuk menjamin validitas data yang diperoleh, maka dilakukan trianggulasi data yang sejenis dengan menggunakan berbagai sumber data yang berbeda dan tersedia. Dengan demikian kebenaran data yang satu akan diuji oleh data yang diperoleh dari sumber data yang lain.
9 f. Model analisis Dalam penelitian ini model analisis data yang dipergunakan adalah model analisis interaktif dimana semua data yang diperoleh perlu direduksi, disajikan serta melakukan penarikan kesimpulan. Di dalam analisa ini apabila data yang dibutuhkan masih kurang, kita dapat kembali kelokasi untuk mencari data yang diperlukan. Adapun skema metode anaisis interaktif adalah sebagai berikut :
Pengumpulan data
Reduksi Data
Sajian data
Penarikan Kesimpulan
Skema Model Analisa Interaktif Gb 1.1. Skema Model Analisa Interaktif ( Sumber: Metodologi Penelitian Kualitatif, H.B. Sutopo, 2000; 40 )
10