TUGAS AKHIR Perencanaan dan perancangan interior rumah sakit umum di Surakarta (lobby, ruang rawat inap anak dan perpustakaan)
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas – tugas dan Memenuhi Syarat – syarat Guna Kelulusan Mata Kuliah Tugas Akhir
Disusun oleh : Hery Ratnadi C 0800026 DESAIN INTERIOR
JURUSAN DESAIN INTERIOR FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET
143
144
BAB IV ANALISA DESAIN A. Perencanaan dan Perancangan Rumah Sakit Umum Surakarta 1. Langkah Kerja Perancangan
Perancangan Interior
Manusia
· · · · · ·
Pendekatan
Aktivitas Kebutuhan antar ruang Hubungan antar ruang Zoning Grouping Sirkulasi
Norma Desain · Fungsi · Bahan · Tekhnik
Ruang
· ·
Fungsi Dimensi
Unsure Ruang · Aspek Pembentuk Ruang · Sistem Interior · Sistem Keamanan · Persyaratan Teknis · Elemen Pengisi Ruang
Alternatif Desain
Desain
: Alur Langkah Kerja Perancangan
Gb. 4.1. Skema Langkah Kerja Perancangan.
145
2. Pengertian Rumah sakit adalah suatu organisasi yang melalui medis profesional yang
terorganisir
serta
sarana
kedokteran
yang
permanen
menyelenggarakan pelayanan kedokteran, asuhan keperawatan yang berkesinambungan, diagnosis serta pengobatan penyakit yang diderita oleh pasien. ( American Hospital Asosiation ; 1974). Surakarata adalah salah satu kota di Jawa Tengah yang terletak 660km di sebelah timur laut Yogyakarta dengan luas 44,51 km. Dahulu merupakan ibu kota Kasunanan Surakarta, pecahan dari kerajaan Mataram oleh perjanjian Gianti 1755. 3. Tujuan Tujuan dengan adanya Rumah Sakit Umum Surakarta adalah: a. Umum §
Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
§
Sebagai tempat pendidikan dan pelatihan dalam bidang kesehatan.
b. Khusus Aspirasi yang ditetapkan dan ingin dicapai oleh pemilik rumah sakit. 4. Status Kelembagaan Rumah Sakit Umum Surakarta adalah rumah sakit swasta Indonesia.
milik badan
dan di bawah koordinasi Departemen Kesehatan Republik
146
5. Fungsi Rumah Sakit Umum Surakarta Adapun Fungsi Rumah Sakit Umum Surakarta adalah : a. Fungsi utama adalah menyediakan dan menyelenggarakan upaya kesehatan yang
bersifat penyembuhan dan pemulihan pasien.
b. Rumah sakit memberikan pelayanan rujukan medik spesialistik dan sub spesialistik. 6. Asumsi Lokasi Dalam mengasumsikan lokasi harus dipertimbangkan beberapa kriteria lokasi, yaitu : a. Lokasi strategis, yaitu lokasi mudah dijangkau oleh umum dan lokasi dapat mendukung adanya Rumah Sakit Anak Surakarta. b. Adanya fasilitas dan sarana penunjang operasional yang mudah terjangkau. c. Ditempatkan pada lokasi yang dekat dengan masyarakat yang membutuhkan. Dengan demikian lokasi diasumsikan di Jl. Adi Sucipto.
Gb. 4.2. Site yang Direncanakan.
147
7. Progam Kegiatan Secara garis besar progam kegiatan yang diwadahi Rumah Sakit Umum Surakarta adalah: a. Kegiatan Medis §
Pelayanan Medis.
§
Penunjang Medis.
§
Unit perawatan.
b. Kegiatan non medis §
Perpustakaan.
§
Ruang bermain.
§
Lobby.
8. Progam Ruang a. Medis : 1. Pelayanan Medis § 2.
3.
Ruang Rawat Inap
Penunjang Medis §
Laboraturium.
§
Farmasi.
§
Apotik.
§
Radologi.
§
Bank Donor.
Unit Perawatan §
Rawat inap.
§
Rawat jalan.
148
b. Non Medis : §
Administrasi.
§
Perpustakaan.
§
Instalasi Gizi.
§
Ruang bermain.
9. Sasaran Pengguna a. Masyarakat yang membutuhkan pengobatan dan penyembuhan di layani secara utuh dalam upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat. b. Tenaga dalam bidang kesehatan. c. Tenaga medis, non medis, tenaga para medis perawatan ( perawat). d. Tenaga para medis non perawat (tenaga lulusan ahli madya). e. Kaum terdidik yang membutuhkan pengetahuan dalam bidang kesehatan dan perkembangan upaya kesehatan.
B. Konsep Perencanaan dan Perancangan Interior Rumah Sakit Umum Surakarta 1. Kegiatan dan fasilitas a. Lobby Utama Pelaku
Kegiatan
Kebutuhan ruang
Dokter
Mencari informasi.
Ruang informasi.
Telepon.
Telepon umum.
Menunggu.
Ruang tunggu.
Telepon.
Telepon umum.
Toilet.
Km / wc.
Perawat
149
Pasien
Orang tua
Makan minum.
Café.
Daftar.
Ruang pendaftaran.
Menunggu.
Ruang tunggu.
Telepon.
Telepon umum.
Toile.
Km / wc.
Administrasi.
Ruang administrasi / bank.
Menunggu.
Ruang tunggu.
Telepon.
Telepon umum.
Mencari informasi.
Ruang informasi.
Administrasi.
Ruang administrasi / bank. Km / wc.
Toilet.
Café.
Makan minum. Pengunjung
Menunggu.
Ruang tunggu.
Telepon.
Telepon umum.
Mencari informasi
Ruang informasi.
Toilet.
Km / wc.
Makan minum.
Café.
Gb.4.3. Tabel Kegiatan dan Fasilitas Lobby RSU Surakarta.
b. Bangsal Rawat Inap Pelaku Dokter
Kegiatan
Kebutuhan ruang
Pemeriksan pasien.
Ruang periksa.
Rapat medis.
Ruang rapat.
Pengobatan.
Ruang
pengobatan
tindakan.
Perawat
Toilet.
Km / wc.
Telepon.
Telepon umum.
Pengawasan pasien.
Nurse station.
Rapat medis.
Ruang rapat.
/
150
Perawatan pasien.
Ruang perawatan.
Perawatan pasien dengan Ruang isolasi. penyakit khusus.
Pasien
Telepon.
Telepon umum.
Toilet.
Km / wc.
Pemeriksaan pasien.
Ruang periksa.
Pengobatan.
Ruang
Perawatan pasien.
tindakan.
pengobatan
/
Perawatan pasien dengan Ruang perawatan.
Pengunjung
penyakit khusus.
Ruang isolasi.
Makan dan minum.
Ruang perawatan.
Menjenguk.
Ruang keluarga.
Telepon.
Telepon umum.
Toilet.
Km /wc.
Mencari informasi.
Nurse station.
Gb.4.4. Tabel Kegiatan dan Fasilitas Bangsal Inap RSU Surakarta.
c. Perpustakaan Pelaku Pengunjung
Kegiatan §
Kebutuhan Ruang
Membaca/mendapatkan
§
Ruang koleksi.
§
Ruang
informasi melalui buku. §
Mencari
informasi
melalui
internet/ bahan pustaka non
audio
visual/internet.
buku. §
Diskusi.
§
Ruang diskusi.
§
Meminjam/mengembalikan
§
Ruang
bahan-bahan pustaka.
peminjaman dan pengembalian.
Pengelola/
§
Mengadakan
bimbingan
§
Ruang
kepala,
151
Staff
terhadap
pengguna
menggunakan
dalam
wakil, sekretaris,
perpustakaan,
dan
memberi layanan informasi buku dan koleksi non buku. §
Pengadaan
§
§
Pengolahan
Perawatan
bahan-bahan
bahan-bahan
Ruang administrasi.
§
pustaka. §
perpustakaan.
bahan-bahan
pustaka.
staff
Ruang jilid dan konservasi.
§
Ruang arsip.
§
Gudang.
pustaka. §
Administrasi.
Gb.4.5. Tabel Kegiatan dan Fasilitas Perpustakaan RSU Surakarta. 2. Pola kegiatan a. Dokter Datang
Ganti pakaian
r. periksa
Periksa pasien
Pulang
:
Mengobati/merawat
Istirahat
alur sirkulasi dokter. Dokter datang kemudian malayani konsultasi atau pemeriksaan pasien, kemudian melakukan perawatan pasien rawat inap. Gb.4.6 Skema Analisa Kegiatan Dokter.
152
b. Pasien § Datang
Kegiatan umum
Daftar
Menungg u
Konsultasi
Periksa
Obat
Bayar/pulang
Lab/radiology
Gb.4.7. Skema Analisa Kegiatan Umum Dokter.
§
Kegiatan khusus
R. periksa
Tunggu
:
Persiapan
Anestesi
Operasi
Pemulihan
Alur sirkulasi pasien. Pasien datang dan mendaftar, kemudian di rawat dan melakukan pendataan di bag. rekam medis.
Gb.4.8. Skema Analisa Kegiatan Khusus Pasien. c. Perawat
Datang
Medical record
Perawatan
Operasi
Nicu / Picu
153
:
Alur kegiatan perawat. Perawat datang dan melihat data-data pasien di bagian medical record / rekam medis, kemudian merawat pasien di bagian rawat inap / rawat jalan, kemudian membantu dokter di ruang operasi.
Gb.4.9. Skema Analisa Kegiatan Perawat. d. Pola Kegiatan Medis § Datang
Pola Kegiatan Poliklinik
Daftar
Menunggu
Medical record
Bermain
Konsultasi
Periksa
Obat
Lab/radiology
Bayar
Pulang
Gb.4.10. Skema Analisa Kegiatan Poliklinik.
§
Datang
Pola Kegiatan Rawat Inap
Daftar
Konsultasi/periksa
Perawatan
Medical record
Pulang
Bayar
Operasi
Bermain
Farmasi, lab, radiologi
NICU/PICU
Gb.4.11. Skema Analisa Kegiatan Rawat Inap.
Service
154
e. Pola Kegiatan Penunjang Medis § Rawat Jalan
Pola Kegiatan Laboratorium Daftar
Pemeriksaaan lab. ( darah, patologi, mikrobiologi
Tunggu
Bermain
Cuci Alat
Rawat Inap
Service
Operasi
Gb.4.12. Skema Analisa Kegiatan Laboratorium. §
Pola Kegiatan Farmasi
Penerimaan Bahan/Stok Obat
Rawat Jalan
Penyimpanan
Daftar/Tungu
Racik Obat
Service
Distribusi Obat
Rawat Inap
Gb.4.13. Skema Analisa Kegiatan Farmasi. f. Pola Kegiatan Penunjang Non Medis § Pasien Rawat Jalan
Pola Kegiatan Fasilitas Pasien Daftar
Kegiatan Rekreasi Pasien § Membaca § Bermain § Menggambar
Gb.4.14. Skema Kegiatan Fasilitas Pasien.
Pasien Rawat Inap
155
§ Pengunjung
Pola Kegiatan Fasilitas Publik Datang
Staff Medis/non Medis Pengelola
Menengok, mengantar, menunggu pasien
Istirahat/ menginap
Kegiatan Publik: Sholat, telekomunikasi, makan, minum, transaksi uang, ke toilet
Gb.4.15. Skema Analisa Kegiatan Fasilitas Publik.
Penginapan /hotel
156
3. Struktur Organisasi Ruang ME
SECURITY
R. TUNGGU
LOBBY
RESEPSIONIS
KANTIN KM/WC
TELP
GUDANG
PANTRY NURSE STATION
KELOMPOK KEGIATAN PENGOBATAN
KEGIATAN PENANGANAN MEDIS
KEGIATAN PENUNJANG MEDIS
C I R C U L A T I O N A R E A
STAFF
R. TATA USAHA
R. UTILITAS
RUANG OPERASI
BANGSAL INAP DOKTER
KEGIATAN NON MEDIS TREATMENT
BANK DARAH
NURSE STATION APOTIK SE
GB. 4.16. Skema Struktur Organisasi Ruang.
157
4. Analisa organisasi ruang Jenis Linier
Keuntungan Mudah
Kerugian
menyesuaikan Kurang efisien
kondisi
Butuh banyak ruang
Sirkulasi jelas dan terarah
Tidak ada orientasi utama
Pencapaian mudah
dari semua ruang
Adanya hirarki ruang
Sulit
pengaturan
arah
cahaya berdasarkan sifat kegiatan Tidak
adanya
keterangan : ruang yang
pengelompokan
berderet
pemilahan
dan kegiatan
berdasarkan
sifat-sifat
fungsi kegiatan
Radial
Memiliki pusat kegiatan / Arah sirkulasi terpusat orientasi
pada satu titik sehingga
Efisiensi tinggi, karene perhatian ruang
yang
terpakai berkurang
minimal Pencapaian tertentu langsung
keterangan :
ruang poros (pusat)
arah ruang mengembang
ke
titik
mudah
dan
ke
titik
lin
158
keluar
deretan bangunan
Grid
Teratur
Kaku
Mudah di mengerti
Tidak memiliki orientasi
Efisien
Tidak terarah
Kemudahan antar pengguna
Keteranagan : Ruang :
: stuktur rangka yang
terbentuk
dari
perpotongan 2 atau lebih garis-garis sejajar yang berjarak teratur
interaksi
159
Mengelompok
Adanya pengelompokan Control dan
pemilahan
berdasarkan
visual
kurang
adanya
suatu
ruang baik
kesamaan Tidak
dan perbedaan sifat dan orientasi pada masingfungsi kegiatan
masing
Adanya hirarki ruang Adanya pencahayaan dan penghawaan alami yang diatur
sesuai
kebutuhan
dengan
ruang
dan
mempengaruhi tat letak ruang
Gb.4.17. Tabel Analisa Organisasi Ruang.
5. Sistem Sirkulasi Analisa pola sirkulasi pada rumah sakit bersalin surakarta adalah sebagai berikut : a. Line With Branches (pola garis bercabang)
Keuntungan : -
sirkulasi
rute
langsung
dengan
memberi
banyak
alternative. - pengunjung memiliki banyak pilihan
beberapa
fungsi ruang .
160
Kerugian
: -
sirkulasi
agak
membingungkan. -
pengunjung mengerti fungsi
harus arah
ruang
ke yang
akan dituju. Gb.4.18. Sistem Sirkulasi Line With Branches (pola garis bercabang). b. Radiating Sirkulasi Keuntungan:
- pengunjung banyak di hadapkan pada banyak alternative ruang. - jelasnya pola sirkulasi antara ME dan SE.
Keuntungan:
- pengunjung banyak di hadapkan pada banyak alternative ruang.
- jelasnya pola sirkulasi antara ME dan SE. Kerugian :
- Sirkulasi yang terlalu panjang
dan
melelahkan. - pengunjung yang akan menuju ke fungsi ruang yang
kebetulan
letaknya di ujung area
161
harus
melewati fungsi
ruang yang lain. Gb.4.19. Sistem Sirkulasi Radiating Sirkulasi c. Ring Circulation (pola cincin)
Keuntungan : -
pengunjung
dapat
langsung
memilih
alternative
fungsi
ruang
dituju
yang
jelasnya alur sirkulasi antara ME dan SE,
Kerugian
: -
hanya bisa diterapkan untuk ruang
organisasi yang
fungsi
ruangnya sedikit, Gb. 4.20. Sistem Sirkulasi Ring Circulation (pola cincin ).
162
6. Hubungan Antar Ruang Kelompok
Jenis
Sifat
Ruang
ruang
ruang
Lobby utama
Bangsal inap
Program ruang
Ruang tunggu P
Pb
S
Pb
R. informasi
S
Pb
R. pendaftaran
S
Pb
Telepon
S
Pb
Lavatory
U
P
R .inap
U
P
R.kelas
S
Spb
R
.periksa
&
pengobatan S
Spb
R .konsultasi
P
Pb
R .tunggu
S
Pb
Lavatory
P
Spb
R .utilitas
S
Spb
Nurse station
U
Pb
R. koleksi
P
P
R. audio visual
P
Pb
R. diskusi
U
Spb
R.
Perpus takaan
peminjaman
& Pengembalian P
P
R. staff
S
Spb
R.administrasi
P
P
R.arsip
Gb.4.21. Hubungan Antar Ruang RSU Surakarta.
Keterangan : O :
Berhubungan langsung.
:
Berhubungan tidak langsung .
:
Tidak berhubugan.
163
U : Utama.
P
: Penunjang.
Pb : Publik.
Spb : Semi public.
S
: Service.
P
: Privat.
7. Pola Hubungan Antar Ruang a. Lobby
2
3
5
Gb. 4.22. Pola Hubungan Antar Ruang ( Lobby ) 1. Ruang tunggu 2. R. Informasi. 3. R. Pendaftaran b. Ruang Rawat Inap Anak 4 5
3 1
6
2 7
8
GB. 4.23. Pola Hubungan Antar Ruang ( R. Rawat Inap ) 1. Ruang Rawat Inap 2. Ruang Kelas
3. R.
Periksa
Pengobatan 4. Ruang Konsultasi
&
164
5. Ruang Tunggu
7. Ruang Utilitas
6. Lavatory
8. Nurse Station
c. Perpustakaan 6 5
7 1 4
2 3
Gb. 4.24. Pola Hubungan Antar Ruang ( Perpustakaan ) 1. Ruang Koleksi
5. R. Staff
2. Ruang Audio Visual
6. R. Administrasi
3. R. Diskusi
7. R. Arsip
4. R. Peminjaman dan Pengembalian
Keterangan :
Berhubungan Langsung Berhubungan Tidak Langsung
8. Kebutuhan Ruang (fasilitas dan ruang) yang disediakan Ruang Lobby utama
Analisa kebutuhan ruang Lobby yang tertata dengan baik sangat diperlukan dalam manajemen pengunjung dalam rumah sakit umum di surakarta, untuk mencapai hal ini maka perlu
165
adanya : a. Pemenuhan kebutuhan fungsi ruang lobby yang bersadarkan atas aktivitas yang di tampung dengan menyediakan : §
Fasilitas ruang pendaftaran.
§
Fasilitas ruang informasi.
§
Fasilitas ruang adm / pembayaran.
§
Fasilitas ruang tunggu dan ruang telepon umum.
§
Fasilitas service berupa lavatory.
§
Tanda-tanda
penunjuk
arah,
sehingga
memudahkan orientasi ruang yang akan dituju oleh pengunjung. b.
Pemenuhan
kebutuhan
fisik
ruang
melalui
pemilikan komponen dari pembentuk ruang, sistem interior, sistem keamanan yang didasarkan atas karakteristik kegiatan yang ditampung. c.
Pemenuhan kebutuhan estetis menyangkut tema sebagai ungkapan citra dan karakter yang tercipta dari lobby sebagai ruang yang pertama kali dimasuki pengunjung.
Bangsal Inap
Sebagai tempat perawatan bagi pasien inap, maka pada bangsal ini perlu adanya : a.
Pemenuhan kebutuhan fungsi bangsal inap ibu yang didasarkan atas aktivitas yang ditampung, dengan penyediaan: §
Fasilitas ruang pemeriksaan..
§
Fasilitas ruang pengobatan.
§
Fasilitas ruang konsultasi.
§
Fasilitas ruang pos jaga perawat.
§
Fasilitas ruang dokter jaga.
§
Fasilitas ruang kelas.
166
b.
§
Fasilitas ruang rapat.
§
Fasilitas ruang duduk.
§
Fasilitas ruang gudang.
§
Fasilitas utilitas bersih dan kotor.
§
Fasilitas instalasi gizi.
§
Fasilitas km /wc.
§
Fasilitas ruang dapur bangsal.
Pemenuhan
kebutuhan
fisik
ruang
melalui
pemilihan komponen pembentuk ruang, sistem interior, sistem keamanan yang didasarkan atas karakteristik kegiatan yang di tampung. c.
Pemenuhan kebutuhan estetis menyangkut tema sebagai ungkapan citra dan flesibilitas ruang sehingga bisa diterapkan pada berbagai aktivitas yang di tampung.
Perpustakan
Sebagai fasilitas public memerlukan: a. Lobby. b. R. Resepsionisnt. c. R. Locker. d. R. Katalog. e. R. Bahan Pustaka Umum. f. R.Pustaka Khusus Fasilitas Pengelola a. R. Kepala Perpustakaan. b. R. Administrasi. c. R. Pelayanan. d. R. Pustakawan. e. R. Arsip. Fasilitas Pengunjung a. R. peminjaman dan pengembalian b. R. baca Fasilitas Service
167
a. Lavatory. b. R. Mekanikal dan Elektrikal. c. R Security.
Gb.4.25. Tabel Analisa Kebutuhan Ruang. 9. Fasilitas Ruang Perawatan Berdasarkan R. Kelas R. Kelas
Kelas Masyarakat
Fasilitas
VIP
Menengah keatas.
§
1 orang.
§
Double bed electric.
§
Almari pakaian.
§
Meja rias.
§
Almari es.
§
TV.
§
AC.
§
Telephone.
§
Shower tray with steam.
§
1 orang.
§
Single bed electric.
§
Almari pakaian.
§
Almari es.
§
TV.
§
AC.
§
Telephone.
§
Shower tray with steam.
Menengah
§
orang.
kebawah.
§
Single bed manual.
§
Almari dwi fungsi.
§
AC.
§
Interkom.
§
Shower tray saturnus kotak.
K. I
K. II
Menengah keatas.
168
K. III
Menengah
§
orang.
kebawah.
§
Single bed manual.
§
Almari dwi fungsi.
§
AC.
§
Interkom.
§
Shower tray saturnus kotak.
Gb.4.26. Tabel Fasilitas Ruang Perawatan Berdasarkan R. Kelas.
10. Besaran Ruang Luas area untuk sirkulasi berbeda pada tiap ruang, tergantung luas kebutuhan ruang tersebut. Standart untuk ruang-ruang yang ada pada sebuah rumah sakit anak adalah sebagai berikut : No Ruang
1
R.
Sumber
Stan
Sirk
Luas/
dart
40%
Ruang
H.dimention 3/or
Pendaftaran
Jml ruang
Total ruang
9
1(3 org)
9
9
1
9
98
1(50 org)
98
2
5,4
g
2
R. adm
Neufert
3
R. Tunggu
Neufert
1/4/
28
org 4
Lavatory
Neufert
2,70/ buah
Jml total Gb.4.27. Tabel Analisa Besaran Ruang Lobby.
121,4
169
Bangsal Inap
No
Ruang
Sumber
Standart
Sirk
Luas /
Jml
Total
40 %
ruang
ruang
ruang
1
VIP
Neufert
26,25
10,5
36,75
5
183,75
2
Kelas 1
Neufert
13,8
5,52
19,32
5
96,6
3
Kelas 2
Neufert
13,6
5,44
19,04
5
190,4
4
Kelas 3
Neufert
8
3,2
11,2
5
5
Nurse stastion
Neufert
9
3,6
12,6
2
25,2
6
Toilet dokter
Depkes
4,32
1,72
6
2
12
7
Toilet umum
Neufert
7
2,8
9,6
1
9,8
8
R .pengobatan
Depkes
14
5,6
19,6
1
19,6
9
Gudang
Neufert
12
4,8
16,8
1
16.8
10
R .kelas
Neufert
11
R .utilitas
Depkes
10
1
10
Depkes
12
1
12
58.8
1(30
58.8
bersih 12
R .utilitas kotor
13
R .duduk
Neufert
1.4/org
16.8
org) Gb.4.28. Tabel Analisa Besaran Ruang Bangsal Inap.
11. Komponen Pembentuk Ruang a. Lantai Dasar pertimbangan : §
Lay out.
§
Bentuk, fungsi dan
§
Aktivitas dalam ruang.
§
Fungsi guiden ( pemandu
besaran ruang. lay §
Sirkulasi.
out
170
Ruang
Kriteria §
Lobby
Bangsal Inap
Alternatife Bahan
Mudah dibersihkan dan tahan
§
Granit
lama.
§
keramik
§
Tahan gesekan.
§
Vynil
§
Mendukung suasana.
§
Mudah dibersihkan dan tahan
§
Granito
lama
§
Keramik semi matt
Mudah dibersihkan dan tahan
§
Parket
lama
§
Karpet
§
Tahan gesekan, tidak licin dan tidak lembab
Perpustakaan
`
§ §
Tidak licin dan tidak lembab
§
Mendukung suasana
Gb.4.29. Tabel Analisa Lantai Pembentuk Ruangan. b. Dinding Dasar pertimbangan : §
Akustik.
§
Aktivitas
dalam
§
Bentuk ruang.
§
Lay out dan pola
ruang.
lantai.
Ruang Lobby
Kriteria §
Tahan lama dan mudah
Alternatif Bahan §
perawatannya. §
Mampu menahan bising.
§
Estetis.
Tembok
plester
fin. Cat. §
Lumbersering fin.natural (coklat).
Bangsal Inap
§
Tahan lama dan mudah
§
Fin .wallpaper.
§
Tembok
perawatannya.
fin. Cat.
§
Mendukung arahan tema.
§
Keramik.
§
Estetis.
§
Wallpaper.
plester
171
Perpustakaan
§
§
Tahan lama dan mudah perawatannya.
Tembok
plester
fin. Cat .
§
Mendukung arahan tema.
§
Tidak
memantulkan
§
(
Tembok
plester
fin. Wallpaper.
menyerap cahaya ). Gb.4.30. Tabel Analisa Dinding Pembentuk Ruangan.
c. Langit - langit §
Akustik.
§
Bentuk ruang.
Ruang
Kriteria §
Lobby
Bangsal Inap
§
Alternatif Bahan §
Gypsum board
kebisingan dan panas.
§
Multiplek
Mampu
§
Gybsum board
§
Multiplek
§
Gypsum board
§
Multiplek
§
Lumberserring
Mampu
menahan
menahan
kebising an dan panas. Perpustakaan
§
Mampu
menahan
kebisingan dan panas.
Gb. 4.31. Tabel Analisa Langit-langit Pembentuk Ruangan.
12. Sistem Interior a. Pencahayaan Ruang Lobby
Kriteria §
Alternatif Sistem
Tidak memerlukan bahan
§
Pencahayaan alami.
dan intalasi khusus dalam
§
Pencahayaan
pengoperasian. §
Tidak
buatan.
memerlukan
perawatan khusus. §
Dapat dipergunakan
di
172
beberapa tempat. §
Dapat dipermainkan atau diletakkan
sesuai
kebutuhan
benda
yangmemerlukan pencahayaan. §
Besarnya
tingkat
penerangan
rata-rata
minimal 100 lux. Bangsal Inap
§
Tidak memerlukan bahan
§
Pencahayaan alami
dan intalasi khusus dalam
§
Pencahayaan
pengoperasian. §
Tidak
buatan
memerlukan
perawatan khusus. §
Dapat dipergunakan di beberapa tempat.
§
Dapat dipermainkan atau diletakkan kebutuhan
sesuai benda
yang
memerlukan pencahayaan §
Besarnya
tingkat
penerangan rata-rata pada rawat inap saat tidak tidur 100-300 lux , saat tidur maksimum 50 lux. Perpustakaan
§
Tidak memerlukan bahan
§ Pencahayaan alami.
dan intalasi khusus dalam
§ Pencahayaan buatan.
pengoperasian. §
Tidak
memerlukan
perawatan khusus. §
Dapat dipergunakan di beberapa tempat.
173
§
Dapat dipermainkan atau diletakkan kebutuhan
sesuai benda
yang
memerlukan pencahayaan §
Sinar
matahari
yang
masuk hendaknya pada sudut urang dari 450. §
Faktor
cahaya
minimum pantulan
alami
10% 80%
dan (
dari
dinding dan langit-langit ) dan 30% ( dari lantai dan perabot ). Gb.4.32. Tabel Analisa Pencahayaan Ruangan
b. Penghawaan Ruang Lobby
Kriteria §
Tidak
Alternatif System
memerlukan
instalasi
khusus
dalam
penggunaannya. §
Mampu
§
Penghawaan buatan.
§
Penghawaan alami.
§
Penghawaan
memberikan
derajat kelembaban sesuai yang
diinginkan
pengguna
atau
oleh suatu
tempat. §
Mudah
dalam
pengoperasiannya.
Bangsal Inap
§
Tidak instalasi
memerlukan khusus
penggunaannya.
dalam
buatan. §
Penghawaan alami.
174
§
Mampu
memberikan
derajat kelembaban sesuai yang
diinginkan
pengguna
atau
oleh suatu
tempat. §
Mudah
dalam
pengoperasiannya. §
Suhu rata-rata 240 - 250 C dan
kelembaban 50% -
60 %.
Perpustakaan
§
Tidak
memerlukan
instalasi
khusus
dalam
Mampu
Penghawaan buatan.
§
penggunaannya. §
§
Penghawaan alami.
memberikan
derajat kelembaban sesuai yang
diinginkan
pengguna
atau
oleh suatu
tempat. §
Mudah
dalam
pengoperasiannya. §
Suhu rata-rata 190-230C dan kelembaban nisbi 170190 dan 49%-55%.
Gb.4.33. Tabel Analisa Penghawaan Ruangan.
175
c. Akustik Ruang
Kriteria §
Lobby
Alternatif Bahan
Bahan akustik yang dapat
§
Gybsum board.
diterapkan
pada
§
Wallpaper.
pemilihan
bahan
komponen
pembentuk
Bahan akustik yang dapat
§
Gybsum board.
diterapkan
pada
§
Wallpaper.
pemilihan
bahan
komponen
pembentuk
Bahan akustik yang dapat
§
Gybsum board.
diterapkan
pada
§
Wallpaper.
pemilihan
bahan
komponen
pembentuk
ruang. §
Bangsal Inap
ruang. §
Perpustakaan
ruang
yang
dapat
mendukung suasana. §
Dapat
menghilangkan
unsur bising. Gb.4.34. Tabel Analisa Akustik Ruangan.
13. Sistem Keamanan Perlindungan dari bahaya kebakaran Ruang Lobby
Kriteria § §
Alternatif Sistem
Dapat mendeteksi api dan
§
Pendekteksi panas.
bekerja secara otomatis.
§
Springkle.
§
Emergebscy
Dapat
memadamkan
api
lighting
176
dalam pencapaian area yang §
luas. §
and fixture.
Dapat
dengan
memadamkan
Multipurpose
segera
drychemical
yang
extinggisher.
api
besar. §
Dapat
diletakkan
diruang
mana saja. Bangsal
§
Inap §
Dapat mendeteksi api dan
§
Pendekteksi panas.
bekerja secara otomatis.
§
Springkle.
§
Emergebscy
Dapat
memadamkan
api
dalam pencapaian area yang §
and fixture. §
luas. Dapat
dengan
memadamkan
Multipurpose
segera
drychemical
yang
extinggisher.
api
lighting
besar. §
Dapat
diletakkan
diruang
mana saja. Perpustakaan
§ §
Dapat mendeteksi api dan
§
Pendekteksi panas.
bekerja secara otomatis.
§
Springkle.
§
Emergebscy
Dapat
memadamkan
api
dalam pencapaian area yang §
luas. §
and fixture.
Dapat
dengan
memadamkan
api
Multipurpose
segera
drychemical
yang
extinggisher.
besar. §
Dapat
diletakkan
diruang
mana saja. Gb.4.35. Tabel Analisa Sistem Keamanan.
lighting
177
14. Konsep Desain Pada perencanaan dan perancangan Rumah Sakit Umum di Surakarta memakai konsep warna sebagai proses penyembuhan pasien dari segi psikologis yang di terapkan pada seluluh ruang yang ada, yaitu : Ruang
Konsepsi warna
Lobby
Crem
Arti Psikologis Menenangkan kesan
otak, mewah,
kebahagiaan.
Bangsal Inap
Merah
VIP I
Menenangkan kesan
otak, mewah,
kebahagiaan.
Bangsal Inap VIP Biru II & III
Bersifat dingin, baik dan tenang
Bangsal
Inap Hijau
Kelas I
Bangsal
Menyejukkan, mengurangi perhatian
Inap Kuning
Merangsang,
menarik
Kelas II & III
perhatian
Perpustakaan dan Biru
Penenang semua sistem.
Ruang Bermain
Mempunyai radang.
Gb.4.36. Tabel Analisa Konsep Desain.
efek
anti
178
15. Zoning a. Dari altrenatif l organisasi ruang, maka ada beberapa alternatif bentuk zoning, yaitu : Alternative 1
ME Gb.4.37. Skema Alternatif 1 Zoning RSU Surakarta. Keterangan : : Privat : Semi Publik : Service
: Publik
: Sirkulasi Pengunjung. ME : Main Entrance.
Pengunjung masuk melalui me menuju ke ruang public (lobby, ruang tunggu, ruang pendaftaran dan lain-lain), kemudian dapat menuju ke ruang nurse ststion pada ruang semi pblik. Kemudian menuju ruang privat (ruang rawat ianap, dan pengelola rs) setelah itu menuju ruang service ( dapur, laundry, dan lain-lain)
179
Kelebihan
Kekurangan
Nurse station dalam hal ini termasuk Dari
me
ke
zona
privat
jauh
zone semi publik berada di tengah pencapaiannya. sehingga
pengawasan
dan
pengamatan jadi baik. Zona privat terjaga privasinya karena jauh dari zona public.
Gb.4.38. Tabel Kelebihan & Kekurangan Alternatif 1 Zoning RSU Surakarta
Alternatif 2
ME Gb.4.39. Skema Alternatif 2 Zoning RSU Surakarta. Keterangan : : Privat : Semi Publik : Service
: Sirkulasi Pengunjung. ME
:
Main
Entrance
: Publik Pengunjung masuk melalui ME menuju ke ruang publik ( lobby, ruang tunggu, ruang pendaftaran, dan lain-laink). Ruang semi public (nurse station) berdekatan dengan ruang service (dapur, laundry, dan lain-lain) dan ruang privat (ruang rawat inap, ruang pengelola RS).
180
Kelebihan §
Nurse
station
Kekurangan
dalam
hal
ini §
termasuk zona semi public berada
Zona privat terlalu dekat dengan zona public
di tengah sehingga pengawasan dan pengamatan jadi lebih baik. §
Antara zona satu dengan yang lain saling berdekatan, sehingga sangat efisien dalam pencapaiannya.
§
Perhatian personal lebih.
Gb.4.40. Tabel Kelebihan & Kekurangan Alternatif 2 Zoning RSU Surakarta. 16. Grouping Alternative 1
ME Gb.4.41. Skema Alternatif 1 Zoning RSU Surakarta.
181
Keterangan : : R. Rawat Inap, lavatory, km/wc
: Nurse Station, resepsionist,
: Lobby, Perpustakaan, Ruang Tunggu
: R. Dokter, Ruang Bermain : Sirkulasi Pengunjung. ME : Main Entrance.
Analisa alternatif I. Analisa: §
Bangsal inap dan ruang dekat dari lobby utama sehingga dekat pencapaiannya.
§
Bangsal inap dan kurang terjaga privasinya karena dekat dari area publik..
Alternatif Grouping 2
ME Gb.4.42. Skema Alternatif 2 Zoning RSU Surakarta.
Keterangan : : R. Rawat Inap, lavatory, km/wc
: Nurse Station, resepsionist,
: Lobby, Perpustakaan, Ruang Tunggu
: R. Dokter, Ruang Bermain : Sirkulasi Pengunjung. ME : Main Entrance.
Analisa grouping 2: §
Sirkulasi menjadi lebih baik, jarak antar ruang saling berdekatan.
§
Pengawasan dari nurse station dapat berjalan dengan baik, perhatian pada pasien lebih baik.
§
Harus memperhitungkan kebisingan suara.
BAB V KESIMPULAN DESAIN
Dari tinjauan permasalahan dan analisa pada bab sebelumnya maka diperoleh beberapa simpulan sebagai berikut : 1. Perencanaan Rumah Sakit Umum di Surakarta a. Pengertian Rumah Sakit Anak Surakarta adalah Rumah Sakit yang berada di Kota Surakarta dengan daya tanpung 400 tempat tidur yang dalam segala kegiatannya
memakai terapi warna.
182
183
b. Lokasi dalam perencanaan
dan perancangan Rumah Sakit Umum
Surakarta ini diasumsikan terletak di Jalan Adi Sucipto, karena lokasi sangat strategis, yaitu berada pada pusat kota Surakarta dan pencapaian lokasi terdapat fasilitas dan sarana penunjang operasional yang terjangkau. c. Kegiatan yang diwadahi di Rumah Sakit Umum Surakarta adalah : 1. Kegiatan Medis : §
Pelayanan Medis.
§
Penunjang Medis.
§
Unit Perawatan.
2. Kegiatan Non Medis ·
Ruang Bermain, Perpustakaan.
d. Proyek yang dikerjakan di batasi pada fasilitas lobby, bangsal inap dan perpustakaan. Batasan ini mengacu pada berbagai macam kegiatan yang ada pada lobby utama, bangsal inap, dan perpustakaan berlandaskan terapi warna. 2. Perancangan Interior Rumah Sakit Umum Surakarta a. Organisasi Ruang Organisasi ruang yang terpilih pada Rumah Sakit Umum Surakarta adalah organisasi
ruang Linier.
§
Mudah menyesuaikan kondisi.
§
Sirkulasi jelas dan terarah.
§
Pencapaiannya mudah.
§
Adanya hirarki ruang.
§
Penghawaan dan pencahayaan dapat diatur sesuai kebutuhan.
184
Keterangan : Ruang yang berderet. Gb.5.1. Simpulan Organisasi Ruang RSU Surakarta
b. Hubungan Antar Ruang Kelompok
Jenis
Sifat
Ruang
ruang
ruang
Lobby utama
Bangsal inap
Program ruang
Ruang tunggu P
Pb
S
Pb
R. informasi
S
Pb
R. pendaftaran
S
Pb
Telepon
S
Pb
Lavatory
U
P
R .inap
U
P
R.kelas
S
Spb
R
.periksa
pengobatan S
Spb
R .konsultasi
P
Pb
R .tunggu
S
Pb
Lavatory
P
Spb
R .utilitas
S
Spb
Nurse station
U
Pb
R. koleksi
P
P
R. audio visual
P
Pb
R. diskusi
Perpus takaan
&
185
U
Spb
R.
peminjaman
& Pengembalian P
P
R. staff
S
Spb
R.administrasi
P
P
R.arsip
Gb.5.2. Simpulan Hubungan Antar Ruang RSU Surakarta. Keterangan : O : Berhubungan langsung. : Berhubungan tidak langsung. : Tidak berhubugan. U : Utama.
P
: Penunjang.
Pb : Public.
Spb : Semi public.
S : Service.
P : Privat.
c. Pola Hubungan Antar Ruang 1. Lobby
2
3
5
Gb. 5.3. Simpulan Pola Hubungan Antar Ruang ( Lobby )
186
1. Ruang tunggu 2. R. Informasi. 3. R. Pendaftaran 2. Ruang Rawat Inap Anak 4 5
3 1
6
2 7
8
GB. 5.4. Pola Hubungan Antar Ruang ( R. Rawat Inap ) 1. Ruang Rawat Inap
6. Lavatory
2. Ruang Kelas
7. Ruang Utilitas
3. R.
Periksa
&
8. Nurse
Pengobatan 4. Ruang Konsultasi 5. Ruang Tunggu 3. Perpustakaan 6 5
7 1 4
2 3
Station
187
Gb. 5.5. Pola Hubungan Antar Ruang ( Perpustakaan ) 1. Ruang Koleksi
5. R. Staff
2. Ruang Audio Visual
6. R. Administrasi
3. R. Diskusi
7. R. Arsip
4. R.
Peminjaman
dan
Pengembalian
Keterangan :
Berhubungan Langsung Berhubungan Tidak Langsung
d. Sirkulasi Sirkulasi Rumah Sakit Umum Surakarta yang terpilih adalah sebagai berikut : Radiating Circulation (pola radiasi), jelasnya pola sirkulasi antara ME dan SE
: Alur sirkulasi.
188
: Garis tembok ruang.
Gb.5.6. Simpulan Sistem Sirkulasi RSU Surakarta e. Zoning Alternatif zoning yang terpilih adalah alternatif 1 Alternative 1
ME Gb.5.7. Skema Simpulan Zoning RSU Surakarta. Keterangan : : Privat : Semi Publik : Service
: Sirkulasi Pengunjung. ME : Main Entrance
: Publik Dasar pertimbangan
189
§
Nurse station terletak di zone semi public berada diantara public dan pvivat sehingga dapat memberi pengawasan dan pengamatan yang lebih baik kepada pasien yang terletak di zone privat.
§
Letak antar zone berurutan sehingga memudahkan sirkulasi.
f. Grouping Alternative Grouping yang terpilih adalah : Alternatif 2
ME Gb.5.8. Simpulan Skema Grouping RSU Surakarta. Keterangan : : R. Rawat Inap, lavatory, km/wc
: Nurse Station, resepsionist,
: Lobby, Perpustakaan, Ruang Tunggu
: R. Dokter, Ruang Bermain : Sirkulasi Pengunjung. ME : Main Entrance.
190 Analisa Sirkulasi menjadi lebih baik karena ruang saling berdekatan pengawasan nurse station dapat berjalan dengan baik, perhatian pada pasien lebih baik. g.
Komponen Pembentuk Ruang
Ruang
Lobby utama
Komponen
Pembentuk
Ruang
Lantai
Dinding
Langit-langit
Granit
Plester
Gypsum board
Cat Dinding Bangsal inap
Granit, keramik
Plester
Gypsum board
Wall paper Perpustakaan
Laminated Floor
Plester
Lumberserring
Gb.5.9. Simpulan Komponen Pembentuk Ruang RSU Surakarta h. Komponen Pengisi Ruang / Furniture Ruang
Keterangan
Lobby utama
Meja informasi, meja pendaftaran, seating area, meja administrasi.
Bangsal inap
Hospital bed with side rails, bedside locker, almari pakaian, bed screen, sofa bed, dan lain-lain.
Perpustakaan
Rak buku, rak surat kabar, meja kursi, counte peminjaman, kereta buku dan lain-lain.
Gb. 5.10. Simpulan Komponen Pengisi Ruang RSU Surakarta
i.
Sistem Interior
Ruang
Sistem
Interior
Pencahayaan
Penghawaan
Lobby utama - Alami
- Alami
Akustik Gypsum board
191 Memasukkan cahaya
memasukkan
matahari
melalui
udara dari luar
dinding
tembus
bangunan
pandang (kaca)
dalam
- Buatan
ke melalui
ventilasi
Menggunakan
down
udara
maupun jendela
light, wall lamp, dan - Buatan spot light,Tube lamp
Dengan
sistem
conditioning (AC), yaitu AC central
Bangsal inap
- Alami
- Alami
Gypsum board
Memasukkan cahaya
memasukkan
matahari
melalui
udara dari luar
dinding
tembus
bangunan
pandang (kaca)
dalam
- Buatan
ke melalui
ventilasi
Menggunakan
down
light, wall lamp
udara
maupun jendela - Buatan Dengan
sistem
conditioning (AC), yaitu AC split
Perpustakaan - Alami
- Alami
Laminated
Memasukkan cahaya
memasukkan
matahari
melalui
udara dari luar lumberserring
dinding
tembus
bangunan
pandang (kaca) - Buatan
dalam ventilasi
Floor,
ke melalui udara
192 Menggunakan
down
light, wall lamp
maupun jendela - Buatan Dengan
sistem
AC central (AC), yaitu AC split
Gb.5.11. Tabel Simpulan Sistem Interior RSU Surakarta
j.
Sistem Keamanan Ruang
Lobby utama
Sistem Keamanan ( bahaya kebakaran) Smoke Detector Sprinkle Hydrant Box
Bangsal inap
Smoke Detector Sprinkle
Perpustakaan
Smoke Detector Sprinkle
Gb.5.12. Tabel Simpulan Sistem Keamanan RSU Surakarta. k. Konsep Desain Ruang
Konsepsi Warna
Lobby utama
Warna merah
Bangsal inap
Warna kuning, biru,
Corak Dengan corak bergaris
merah Hijau Perpustakaan
Warna –warna pastel biru
-
Gb. 5.13 Tabel Simpulan Konsep Desain RSU Surakarta.
DAFTAR PUSTAKA Babit Edwin. 1878. The Principles Of Light and Colour.
193 Ching D.K. Francis. 1986. Arsitektur : Bentuk, Ruang, dan Susunannya. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama Depkes. 1993. Persyaratan dan Petunjuk Teknis Tata Cara Penyehatan Lingkungan Rumah Sakit. Jakarta Graham Helen. 1996 . Penyembuhan dengan Warna. Jakarta.
PT. Gramedia
H.B. Sutopo. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta : Universitas Sebelas Maret Hancock John and Chiara De Joseph. 197 . Time Saver Standart for uilding Types. New York : Mc Graw – Hill Lewer Helen . Alih bahasa : Erni Noviestri. 1998. Learning to Ward. Jakarta . Penerbit Buku Kedokteran EGC
Care on The Pediatric
M. Jusuf Hanafiah dan Amri Amir. 1999. Etika Kedokteran dan Huku Kesehatan. Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran EGC Pile John F. 1988. Interior Design. New York : Precentice Hall Syamsu Amril. 1989. Data Arsitek. Jakarta. Erlangga Y.B. Mangun Wijaya. 1988. Wastu Citra. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Umum Yan Dianto. 1985. Dasar - Dasar Arsitek. Bandung : M2S Internet: www.happyland.co.id Internet:
www.tripillar.online.com