perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
TUGAS AKHIR PENGEMBANGAN STRATEGI PEMASARAN PRODUK ASURANSI KREDIT PADA PT. ASURANSI JASA INDONESIA CABANG SURAKARTA
Diajukan untuk memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar Ahli Madya di Bidang Keuangan dan Perbankan
Oleh : Adi Bagus Wahyono F3609001
PROGRAM STUDI DIPLOMA III FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO Jangan pernah menilai seberapa lama kamu bekerja namun nilai lah apa yang telah kamu kerjakan untuk waktu yang lama. (Penulis)
Ada yang memberikan dengan kebahagiaan, dan kebahagiaan adalah imbalannya. Ada yang memberikan dengan kesedihan, dan kesedihanlah sebagai balasannya. (Kahlil Gibran)
Ucapkan kata terimakasih walau sekecil apapun pengorbanan yang dihadirkan. (Penulis)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Ku persembahkan karya ini kepada : 1.
Bapak Sutarno dan ibu Sri Wahyuni, terimakasih untuk segenap doa, kasih sayang dan segala-galanya yang telah diberikan kepada penulis.
2. Adikku Fibri Dwi Astuti yang telah memberikan dukungan moral untuk meraih cita-cita. 3. Dosen-dosen Ekonomi UNS yang telah banyak memberikan ilmu. 4. Kakak Karina Widyastuti yang telah membantu memberikan saya bimbingan. 5. Teman-teman Program D3 Keuangan dan Perbankan Angkatan 2009.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb Alhamdulillahirrabil’alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
segala
rahmat
dan
karunia-Nya
sehingga
penulis
dapat
menyelesaikan Penulisan Tugas Akhir ini untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapat gelar Ahli Madya. Selama penulisan hingga penyusunan hasil penelitian ini, penulis tidak terlepas dari rintangan dan hambatan. Meskipun demikian, berkat usaha, kerja keras, doa dan bantuan dari berbagai pihak, maka Laporan Tugas Akhir ini dapat terselesaikan. Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada: 1. Dr. Wisnu Untoro, SE, M.Si selaku dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Kresno Sarosa Pribadi, SE, M.Si selaku Ketua Program Diploma III Keuangan dan Perbankan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Dr. Evi Gravitiani, SE, M.Si Selaku dosen pembimbing, yang telah sabar memberikan bimbingan dan arahan dalam penulisan Tuga Akhir ini. 4. Seluruh Bapak/ Ibu dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta, semoga ilmu yang didapat penulis dapat menjadi berkah dan bermanfaat untuk hidup dan masa depan. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... ABSTRAK........................................................................................................ HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................
i
HALAMAN PENGESAHAN .........................................................................
ii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN..............................................
iii
KATA PENGANTAR ....................................................................................
v
DAFTAR ISI ..... .............................................................................................
vii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................
ix
DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................
x
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN A. Latar Belakang .......................................................................
1
B. Rumusan Masalah ..................................................................
3
C. Tujuan Penelitian ....................................................................
3
D. Manfaat Penelitian ..................................................................
3
E. Metode Penelitian ....................................................................
4
F. Teknik Pengumpulan Data ......................................................
5
TINJAUAN PUSTAKA A.
Pengertian Pemasaran ..........................................................
6
B. Pengertian Strategi .................................................................
13
C. Pengertian Produk ..................................................................
21
D. Pengertian Asuransi ...............................................................
29
commit to .................................................... user E. Pengertian Asuransi Kredit
46
perpustakaan.uns.ac.id
BAB III
BAB IV
digilib.uns.ac.id
ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan ................................................
52
B. Analisis dan Pembahasan .......................................................
70
1.
Pemasaran .......................................................................
70
2.
Strategi Pemasaran ..........................................................
73
3.
Kendala dalam strategi pemasaran ..................................
77
PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................................
78
B. Saran .......................................................................................
80
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman 1.1
Struktur Organisasi PT Asuransi Jasa Indonesia Cabang Surakarta............55
1.2
Alur Penjualan Polis Melalui Agen Pemula……………………………….69
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Surat Pernyataan Tugas Akhir
Lampiran 2
Surat Keterangan diterima Magang
Lampiran 3
Surat Persetujuan Magang
Lampiran 4
Surat Keterangan Magang
Lampiran 5
Laporan Magang
Lampiran 6
Form Penilaian Magang
Lampiran 7
Surat Permintaan Pertanggungan Kendaraan Bermotor (SPPKB)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAKSI DEVELOPMENT OF STRATEGY PRODUCT MARKETING OF CREDIT INSURANCE PT. INSURANCE SERVICE INDONESIA BRANCH SURAKARTA ADI BAGUS WAHYONO F3609001 This research have a purpose to know how marketing strategy and applying of promotion hotchpotch used by PT. Insurance Service Indonesia branch Surakarta in the effort to offer its product to client. This research can be used as by consideration of PT. Insurance Service Indonesia branch Surakarta in product marketing of period to come to be earning better in its development of its product. Component in research obtained by using observation method, interview, and book study. This Final duty use method under consideration is descriptive by depicting or narrating applying of marketing strategy done by PT. Insurance Service Indonesia branch Surakarta in the effort improving company performance particularly in Credit insurance product. PT. Insurance Service Indonesia represent eldest service firm in Indonesia in its growth always experience of the make up of fast up to now turn into big service firm in Indonesia, important seeing of perception him to constraint which emerge at development of strategy marketing of its credit insurance it him branch Surakarta hence needing the existence of assessment about marketing performance. Company use guidance to planning process and execution, idea, pricing, promotion and also channeling of idea, service to create satisfying transfer is target of organization or individual. After conducted by research at PT. Insurance Service Indonesia branch Surakarta can be concluded that Company in running efficient him it run marketing concept so that expected to advantage earn terealisasi better, activity designating that marketing in company have to coordinate and managed by better. Company have used strategy of eksternal which have goodness, internal but usah him require to improve;repair its employees performance by conducting more study and trainings centrally at problem of field, and also enhance personnel in marketing unit in order not to happened delay or postponement which can influence growth of company. Key Word: Marketing Strategy, Interview, and Book Study. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAKSI PENGEMBANGAN STRATEGI PEMASARAN PRODUK ASURANSI KREDIT PADA PT. ASURANSI JASA INDONESIA CABANG SURAKARTA ADI BAGUS WAHYONO F3609001 Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui bagaimana strategi pemasaran dan penerapan bauran promosi yang digunakan oleh PT. Asuransi Jasa Indonesia cabang Surakarta dalam upaya untuk menawarkan produknya kepada nasabah. Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan PT. Asuransi Jasa Indonesia cabang Surakarta dalam pemasaran produk dimasa mendatang agar dapat lebih baik dalam pengembangannya produknya. Data dalam penelitian diperoleh dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan studi pustaka. Tugas akhir ini menggunakan metode dalam pembahasan adalah deskriptif dengan menggambarkan atau menceritakan penerapan strategi pemasaran yang dilakukan oleh PT. Asuransi Jasa Indonesia cabang Surakarta dalam upaya meningkatkan kinerja perusahaan terlebih dalam produk Asuransi kredit. PT. Asuransi Jasa Indonesia merupakan perusahaan jasa tertua di Indonesia dalam perkembangannya selalu mengalami peningkatan yang pesat hingga kini berubah menjadi perusahaan jasa besar di Indonesia, melihat pentingnya pengamatan terhadap kendala yang muncul pada pengembangan strategi pemasaran asuransi kredit kususnya cabang Surakarta maka perlu adanya penilaian tentang kinerja pemasaran. Perusahaan menggunakan pedoman terhadap proses perencanaan dan pelaksanaan, pemikiran, penetapan harga, promosi serta penyaluran gagasan, jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuantujuan individu atau organisasi. Setelah dilakukan penelitian pada PT. Asuransi Jasa Indonesia cabang Surakarta dapat disimpulkan bahwa Perusahaan dalam menjalankan aktifitasnya efisien menjalankan konsep pemasaran agar keuntungan yang diharapkan dapat terealisasi dengan baik, kegiatan yang menandakan bahwa pemasaran dalam perusahaan harus dikoordinasi dan dikelola dengan cara yang lebih baik. Perusahaan sudah menggunakan strategi eksternal yang sudah baik, namun diinternalnya perusahan perlu memperbaiki kinerja karyawannya dengan melakukan pelatihan-pelatihan dan studi yang lebih terpusat pada masalah dilapangan, serta menambahkan personil didalam unit pemasaran agar tidak terjadi penundaan atau keterlambatan yang bisa mempengaruhi perkembangan perusahaan. commit toWawancara, user Kata kunci: Strategi Pemasaran, dan Studi Pustaka.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN A.
Latar Belakang Pengusaha merasa kebutuhan akan jasa asuransi kini makin dirasakan, baik oleh perorangan maupun dunia usaha di Indonesia. Asuransi merupakan sarana finansial dalam tata kehidupan rumah tangga, baik dalam menghadapi resiko yang mendasar seperti resiko kematian, atau dalam menghadapi resiko atas harta benda yang dimiliki, demikian pula dunia usaha dalam menjalankan kegiatannya menghadapi berbagai risiko yang mungkin dapat mengganggu kesinambungan usahanya. Asuransi merupakan lembaga yang dikaitkan dengan dunia perbankan dan lebih dititik beratkan pada asuransi jaminan kredit merupakan bidang asuransi kerugian (general insurance) yang meliputi : 1.
Asuransi kebakaran (fire insurance)
2.
Asuransi pengangkutan laut (marine insurance)
3.
Asuransi kendaraan bermotor (motor vehicle insurance) dirasa tepat agar para pengusaha kredit lebih terdorong untuk giat
membantu
para
nasabahnya
dalam
menyediakan
modal
untuk
mengembangkan usahanya. Asuransi kredit mempunyai kaitan erat dengan jasa perbankan terutama dibidang perkreditan yang selalu dikaitkan dengan jaminan kredit commit to user berupa barang bergerak dan barang tidak bergerak yang sewaktu-waktu
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dapat tertimpa risiko yang dapat mengakibatkan kerugian bagi pemilik barang dan bank sebagai pemberi kredit. Kredit adalah pinjaman uang yang diberikan oleh pemberi kredit (bank, lembaga keuangan) kepada nasabahnya, sejak kredit diberikan kepada nasabah, pemberi kredit oleh nasabah atau tidak diperolehnya kembali kredit tersebut dari nasabah sehingga pemberi kredit menderita kerugian, untuk melindungi diri dari kemungkinan kerugian tersebut, pemberi kredit menutup asuransi atas kredit yang diberikannya kepada nasabah, dalam asuransi kredit yang tertanggung adalah pemberi kredit (bank, lembaga keuangan) dan yang ditanggung oleh penanggung adalah risiko kredit dimana tidak diperolehnya kembali kredit kepada para nasabahnya (yang umumnya terdiri atas para pengusaha). PT. Asuransi Jasa Indonesia juga menyediakan Asuransi didalam kaitannya dengan perbankan yakni asuransi kredit, yang memberikan kemudahan dan semua keunggulannya. Sebenarnya kondisi ini sangat tepat untuk mengembangkan kualitas pemberian dana segar terhadap nasabah oleh bank namun dalam persaingan pasar PT. Asuransi Jasa Indonesia menghadapi banyak lawan asuransi yang memiliki produk yang sama sehingga mereka mereka tertantang untuk menciptakan strategi pemasaran. Penulis dengan demikian merasa penting untuk menemukan inovasi penunjang kelangsungan produk asuransi kredit dan mengangkatnya commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
kedalam judul tugas akhir “Pengembangan Strategi Pemasaran Produk Asuransi Kredit Pada PT. Asuransi Jasa Indonesia Cabang Surakarta”.
B.
Rumusan masalah Berdasarkan urain latar belakang diatas, maka permasalahan yang dapat dirumuskan adalah: Bagaimana strategi pemasaran PT. Asuransi Jasa Indonesia kedepannya dalam menghadapi persaingan pasar yang dinamis dengan persaingan pasar lebih unggul dan lebih ketat.
C. Tujuan penelitian Penulis dapat mengetahui strategi yang harus diambil PT. Asuransi Jasa Indonesia kedepannya dalam menghadapi persaingan pasar yang lebih unggul dan lebih ketat.
D.
Manfaat penelitian Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini yaitu: dengan diketahuinya strategi yang diambil PT. Asuransi Jasindo, maka akan memudahkan bagi asuransi untuk terus mengembangkan produk asuransi kredit kenasabah kedepannya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
E.
digilib.uns.ac.id
Metodologi Penelitian 1.
Lokasi penelitian Penelitian akan dilakukan di “PT. Asuransi Jasa Indonesia Cabang Surakarta”.
2.
Jenis dan Sumber Data Data adalah hasil penelitian baik berupa fakta-fakta maupun angka yang dapat dijadikan bahan untuk dijadikan suatu sumber informasi, sedangkan informasi adalah hasil pengolahan data yang dipakai untuk suatu keperluan. Jenis dan sumber data yang digunakan penulis dalam penelitian pada PT. Jasa Asuransi Indonesia ini adalah sebagai berkut: a. Data primer Data primer adalah data atau fakta yang diperoleh secara langsung melalui penelitian dilapangan dan narasumber langsung yang berhubungan dengan penelitian termasuk karyawan PT. Asuransi Jasa Indonesia Cabang Surakarta. b. Data Sekunder Merupakan sumber data yang mendukung dan melengkapi data primer, dalam hal ini meliputi peraturan perundang-undangan, dokumen resmi, laporan-laporan, data tertulis dari PT. Asuransi Jasa Indonesia Cabang Surakarta.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
F.
digilib.uns.ac.id
Teknik pengumpulan data Teknik pengumpulan data merupakan teknik untuk mengumpulkan data yang ditentukan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut: a. Wawancara (interview) Wawancara langsung dengan Bapak Rudy Bagus Tjahjono selaku Ka. Unit pemasaran “PT. Asuransi Jasa Indonesia Cabang Surakarta. b.
Studi pustaka Melalui metode ini, digunakan teknik pengumpulan data dengan mempelajari peraturan perundang-undangan. Studi pustaka tersebut terdiri dari dokumen-dokumen, laporan, teori-teori dan sumber-sumber tertulis lainnya dari PT. Asuransi Jasa Indonesia yang berkaitan dan relevan dengan masalah yang diteliti.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PEMASARAN 1. Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah salah satu kegiatan dalam perekonomian yang membantu dalam menciptakan nilai ekonomi. Nilai ekonomi itu sendiri menentukan harga barang dan jasa. Faktor penting dalam menciptakan nilai tersebut adalah produksi, pemasaran dan konsumsi. Pemasaran menjadi
penghubung
antara
kegiatan
produksi
dan
konsumsi
(http://fitrian.staff.gunadarma.ac.id, 12/05/2012, 15.30). Banyak ahli yang telah memberikan definisi atas pemasaran ini. Definisi yang diberikan sering berbeda antara ahli yang satu dengan ahli yang lain, perbedaan ini disebabkan karena adanya perbedaan para ahli tersebut dalam memandang dan meninjau pemasaran. Aktivitas pertukaran merupakan
hal
sentral
dalam kegiatan pemasaran.
Pertukaran merupakan kegiatan pemasaran dimana seseorang berusaha menawarkan sejumlah barang atau jasa dengan sejumlah nilai keberbagai macam kelompok sosial untuk memenuhi kebutuhannya. Pemasaran sebagai kegiatan manusia diarahkan untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan melalui proses pertukaran. Definisi yang paling sesuai dengan tujuan tersebut adalah: Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang commit to user didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan prosuk yang bernilai kepada pihak lain (Kotler, 1997). Definisi pemasaran ini bersandar pada konsep inti yang meliputi kebutuhan (needs), keinginan (wants), dan permintaan (demands). Manusia harus menemukan kebutuhannya terlebih dahulu, sebelum ia memenuhinya. Usaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut dapat dilakukan dengan cara mengadakan suatu hubungan. Dengan demikian pemasaran bia juga diartikan suatu usaha untuk memuaskan kebutuhan pembeli dan penjual (Swasta: 1996). 2. Pengertian Manajemen Pemasaran Penanganan proses pertukaran memerlukan waktu dan keahlian yang banyak. Manajemen pemasaran akan terjadi apabila sekurangkurangnya satu pihak dari pertukaran potensial memikirkan cara untuk mendapatkan tanggapan dari pihak lain sesuai dengan
yang
diinginkannya. Dengan demikian, manajemen pemasaran dapat diartikan: Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi serta penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan-tujuan individu dan organisasi (Kotler: 1997). Definisi ini mengakui bahwa manajemen pemasaran adalah proses yang melibatkan analisa, perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian yang mencakup barang, jasa dan gagasan yang tergantung pada commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
pertukaran dengan tujuan menghasilkan kepuasan bagi pihak-pihak yang terkait. Manajemen pemasaran dapat diterapkan pada semua bidang usaha. Dalam manajemen terdapat fungsi penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan atau penerapan serta pengawasan. Tahap perencanan merupakan tahap yang menentukan terhadap kelangsungan dan kesuksesan suatu organisasi pemasaran. Proses perencanaan merupakan satu proses yang selalu memandang ke depan atau pada kemungkinan masa akan datang termasuk dalam pengembangan program, kebijakan dan prosedur untuk mencapai tujuan pemasaran. 3. Konsep Pemasaran Perusahaan
dalam
menjalankan
aktifitasnya
harus
efisien
menjalankan konsep pemasaran agar keuntungan yang diharapkan dapat terealisasi dengan baik. Kegiatan yang menandakan bahwa pemasaran dalam perusahaan harus dikoordinasi dan dikelola dengan cara yang labih baik. Falsafah konsep pemasaran bertujuan untuk memberikan kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan konsumen. Kegiatan perusahaan yang berdasar pada konsep pemasaran ini harus diarahkan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Secara definisi dapat dikatakan bahwa konsep pemasaran adalah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomis dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan (Swasta: 1996). commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Perusahaan memiliki konsekuensi seluruh kegiatan perusahaan harus diarahkan untuk mengetahui kebutuhan konsumen dan mampu memberikan kepuasan agar mendapat laba dalam jangka panjang. Organisasi perusahaan yang menerapkan konsep pemasaran ini disebut organisasi pemasaran. Konsep pemasaran juga menyatakan bahwa kunci untuk meraih tujuan organisasi adalah menjadi lebih efektif daripada para pesaing dalam memadukan kegiatan pemasaran guna menetapkan dan memuaskan kebutuhan pasar sasaran Kotler (1999). Konsep pemasaran ini bersandar pada empat pilar, yaitu: pasar sasaran, kebutuhan pelanggan, pemasaran terpadu dan profitabilitas. Dewasa ini konsep pemasaran mengalami perkembangan yang semakin maju sejalan dengan majunya masyarakat dan teknologi. Perusahaan tidak lagi berorientasi hanya pada pembeli saja, akan tetapi berorientasi pada masyarakat atau manusia. Konsep yang demikianlah yang disebut dengan konsep pemasaran masyarakat (Swasta: 1996). Selanjutnya akan dibahas tiga faktor penting yang digunakan sebagai dasar dalam konsep pemasaran (Swasta: 1996): a.
Orientasi konsumen Pada intinya, jika suatu perusahaan ingin menerapkan orientasi konsumen ini, maka: 1) Memilih kelompok pembeli tertentu sebagai sasaran dalam penjualan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2) Menentukan produk dan program pemasarannya. 3) Mengadakan penelitian pada konsumen untuk mengukur, menilai dan menafsirkan keinginan, sikap serta tingkah laku mereka. 4) Menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik, apakah menitikberatkan pada mutu yang tinggi, harga yang murah atau model yang menarik. b.
Koordinasi dan integrasi dalam perusahaan Koordinasi ada untuk memberikan kepuasan secara optimal kepada konsumen, semua elemen pemasaran yang ada harus diintegrasikan, hindari adanya pertentangan antara perusahaan dengan pasarnya, salah satu cara penyelesaian untuk mengatasi masalah koordinasi dan integrasi ini dapat menggunakan satu orang yang mempunyai tanggung jawab terhadap seluruh kegiatan pemasaran, yaitu manajer pemasaran, jadi dapat disimpulkan bahwa setiap orang dan bagian dalam perusahaan turut serta dalam suatu upaya yang terkoordinir untuk memberikan kepuasan konsumen sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.
c.
Mendapatkan laba melalui pemuasan konsumen Salah satu tujuan dari perusahaan adalah untuk mendapatkan profit atau laba, dari laba tersebut perusahaan bisa tumbuh dan berkembang dengan
kemampuan
yang lebih
besar.
Laba
merupakan tujuan umum dari sebuah perusahaan, banyak commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
perusahaan yang mempunyai tujuan lain disamping laba, dengan menggunakan konsep pemasaran ini, hubungan antara perusahaan dan konsumen akan dapat diperbaiki yang pada akhirnya akan menguntungkan bagi perusahaan. 4. Pengertian Segmentasi Pasar Pasar terdiri atas pembeli dan pembeli berbeda dalam banyak hal. Pasar dapat dibedakan atau disegmentasikan dalam berbagai cara. Pasar bisa diartikan sebagai orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk belanja dan kemauan untuk membelanjakannya. Adapun istilah segmentasi pasar dapat didefinisikan sebagai berikut: Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari suatu produk ke dalam satuan-satuan pasar (segmen pasar) yang bersifat homogen (Swasta: 1996). Segmentasi pasar ini merupakan suatu falsafah yang berorientasi pada konsumen. Falsafah ini menunjukan usaha untuk meningkatkan ketepatan penetapan sasaran dari suatu perusahaan. Segmen pasar ini dapat dibentuk dengan banyak cara, dengan mengacu pada demografi atau gaya hidup, segmentasi pasar dapat dilakukan, ada beberapa pola berbeda yang akan muncul dalam melakukan segmenatasi pasar ini, yaitu: preferesi homogen, preferensi yang tersebar dan preferensi terkelompok (Kotler: 1997). Program pemasaran disatukan yang ditujukan kepada segmensegmen pasar yang dituju, manajemen dapat melaksanakan pemasaran commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dengan lebih baik dan dapat menggunakan sumberdaya pemasaran secara efisien. Segmentasi pasar dapat membantu manajemen dalam hal menyalurkan uang dan usaha ke pasar potensial yang paling menguntungkan,
merencanakan
produk
yang
dapat
memenuhi
permintaan pasar, menentukan cara-cara promosi yang paling efektif, memilih media advertensi, dan mengatur waktu yang sebaik-baiknya. Segmentasi pasar ini juga perlu suatu alasan yang cukup baik, misalnya, adanya pasar yang bersifat dinamis dan adanya pasar untuk suatu produk tertentu, akan tetapi tidak semua segmentasi pasar yang dilakukan efektif, dengan demikian perlu suatu upaya agar segmentasi pasar yang dilakukan itu berjalan sesuai dengan yang diharapkan, ada beberapa hal yang mungkin perlu untuk diperhatikan dalam melakukan segmentasi, diantaranya: dapat diukur, dalam jumlah besar, dapat diakses dengan mudah, bisa dibedakan serta dapat diambil tindakan. Perusahaan yang mengidentifikasi segmen pasarnya harus bisa mengevaluasi berbagai segmen dan memutuskan berapa banyak segmen yang akan dimasuki, ada dua faktor penting yang mesti diperhatikan dalam melakukan evaluasi segmen pasar, yaitu daya tarik segmen secara keseluruhan dan sumberdaya perusahaan (Kotler: 1997), setelah evaluasi dilakukan, perusahaan kemudian mengambil keputusan seberapa banyak segmen yang akan dilayani. Evaluasi, ada berapa hal tambahan yang dapat dijadikan pertimbangan untuk memilih segmen commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
yaitu pilihan etika atas pasar sasaran, interelasi dan segmen-super, rencana serangan segmen per segmen dan kerjasama antarsegmen.
B. STRATEGI PEMASARAN 1. Pengertian Strategi Definisi strategi adalah cara untuk mencapai tujuan jangka panjang. Strategi bisnis bisa berupa perluasan geografis, diversifikasi, akusisi,
pengembangan
produk,
penetrasi
pasar,
rasionalisasi
karyawan, divestasi, likuidasi dan joint venture (David: 2004). Pengertian strategi adalah rencana yang disatukan, luas dan berintegrasi yang menghubungkan keunggulan strategis perusahaan dengan tantangan lingkungan, yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama dari perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh organisasi (Glueck dan Jauch: 1989). Pengertian strategi secara umum dan khusus sebagai berikut (http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/08/konsep-strategi-definisiperumusan.html, 12/05/2012, 15.40): a. Pengertian Umum Strategi adalah proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai. b. Pengertian khusus Strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus-menerus, serta commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan. Strategi hampir selalu dimulai dari apa yang dapat terjadi dan bukan dimulai dari apa yang terjadi, terjadinya kecepatan inovasi pasar yang baru dan perubahan pola konsumen memerlukan kompetensi inti (core competencies). Perusahaan perlu mencari kompetensi inti di dalam bisnis yang dilakukan. 2. Perumusan Strategi Perumusan strategi merupakan proses penyusunan langkahlangkah ke depan yang dimaksudkan untuk membangun visi dan misi organisasi, menetapkan tujuan strategis dan keuangan perusahaan, serta merancang strategi untuk mencapai tujuan tersebut dalam rangka menyediakan customer value terbaik, beberapa langkah yang perlu dilakukan perusahaan dalam merumuskan strategi, yaitu: a. Mengidentifikasi lingkungan yang akan dimasuki oleh perusahaan di masa depan dan menentukan misi perusahaan untuk mencapai visi yang dicita-citakan dalam lingkungan tersebut. b. Melakukan analisis lingkungan internal dan eksternal untuk mengukur kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang akan dihadapi oleh perusahaan dalam menjalankan misinya. c. Merumuskan faktor-faktor ukuran keberhasilan (key success factors) dari strategi-strategi yang dirancang berdasarkan analisis sebelumnya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
d. Menentukan tujuan dan target terukur, mengevaluasi berbagai alternatif strategi dengan mempertimbangkan sumber daya yang dimiliki dan kondisi eksternal yang dihadapi. e. Memilih strategi yang paling sesuai untuk mencapai tujuan jangka pendek dan jangka panjang. (Hariadi: 2005). 3. Tingkat-tingkat Strategi Tingkat strategi dengan merujuk pada pandangan menjelaskan adanya empat tingkatan strategi. Keseluruhannya disebut Master Strategy, yaitu: enterprise strategy, corporate strategy, business strategy dan functional strategy (Schendel dan Higgins, 1985). a. Enterprise Strategy Strategi ini berkaitan dengan respon masyarakat. Setiap organisasi mempunyai hubungan dengan masyarakat. Masyarakat adalah kelompok yang berada di luar organisasi yang tidak dapat dikontrol, di dalam masyarakat yang tidak terkendali itu, ada pemerintah dan berbagai kelompok lain seperti kelompok penekan, kelompok politik dan kelompok sosial lainnya. Strategi enterprise terlihat relasi antara organisasi dan masyarakat luar, sejauh interaksi itu akan dilakukan sehingga dapat menguntungkan organisasi. Strategi itu juga menampakkan bahwa organisasi sungguh-sungguh bekerja dan berusaha untuk memberi pelayanan yang baik terhadap tuntutan dan kebutuhan masyarakat. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b. Corporate Strategy Strategi ini berkaitan dengan misi organisasi, sehingga sering disebut Grand Strategy yang meliputi bidang yang digeluti oleh suatu organisasi. Pertanyaan apa yang menjadi bisnis atau urusan kita dan bagaimana kita mengendalikan bisnis itu, tidak semata- mata untuk dijawab oleh organisasi bisnis, tetapi juga oleh setiap organisasi pemerintahan dan organisasi nonprofit. Apakah misi universitas yang utama? Apakah misi yayasan ini, yayasan itu, apakah misi lembaga ini, lembaga itu? Apakah misi utama direktorat jenderal ini, direktorat jenderal itu? Apakah misi badan ini, badan itu? Begitu seterusnya. Jawaban terhadap pertanyaanpertanyaan itu sangat penting dan kalau keliru dijawab bisa fatal. Jawaban terhadap misi universitas ialah terjun kedalam dunia bisnis agar menjadi kaya maka akibatnya bisa menjadi buruk, baik terhadap anak didiknya, terhadap pemerintah, maupun terhadap bangsa dan negaranya. Bagaimana misi itu dijalankan juga penting. Strategi ini memerlukan keputusan-keputusan stratejik dan perencanaan strategi yang selayaknya juga disiapkan oleh setiap organisasi. c. Business Strategy Strategi pada tingkat ini menjabarkan bagaimana merebut pasaran di tengah masyarakat. Bagaimana menempatkan organisasi di hati para penguasa, para pengusaha, para donor dan sebagainya. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Perusahan menepatkan semua itu dimaksudkan untuk dapat memperoleh keuntungan keuntungan strategi yang sekaligus mampu menunjang berkembangnya organisasi ke tingkat yang lebih baik. d. Functional Strategy Strategi ini merupakan strategi pendukung dan untuk menunjang suksesnya strategi lain. Ada tiga jenis strategi functional yaitu: 1) Strategi functional ekonomi yaitu mencakup fungsi-fungsi yang memungkinkan organisasi hidup sebagai satu kesatuan ekonomi yang sehat, antara lain yang berkaitan dengan keuangan,
pemasaran,
sumber
daya,
penelitian
dan
pengembangan. 2) Strategi
functional
manajemen
yaitu
manajemen, planning,
mencakup
organizing,
fungsi-fungsi
implementating,
controlling, staffing, leading, motivating, communicating, decision making, representing, dan integrating. 3) Strategi isu stratejik, fungsi utamanya ialah mengontrol lingkungan, baik situasi lingkungan yang sudah diketahui maupun situasi yang belum diketahui atau yang selalu berubah. Tingkat-tingkat strategi itu merupakan kesatuan yang bulat dan menjadi isyarat bagi setiap pengambil keputusan tertinggi bahwa mengelola organisasi tidak boleh dilihat dari sudut commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
kerapian
administratif
semata,
tetapi
juga
hendaknya
memperhitungkan soal “kesehatan” organisasi dari sudut ekonomi (J. Salusu: 1996). 4. Jenis-jenis Strategi Banyak organisasi menjalankan dua strategi atau lebih secara bersamaan, namun strategi kombinasi dapat sangat beresiko jika dijalankan terlalu jauh. Di perusahaan yang besar dan terdiversifikasi, strategi kombinasi biasanya digunakan ketika divisi-divisi yang berlainan menjalankan strategi yang berbeda. Juga, organisasi yang berjuang untuk tetap hidup mungkin menggunakan gabungan dari sejumlah strategi defensif, seperti divestasi, likuidasi, dan rasionalisasi biaya secara bersamaan. Jenis-jenis strategi adalah sebagai berikut: a. Strategi Integrasi Integrasi ke depan, integrasi ke belakang, integrasi horizontal kadang semuanya disebut sebagai integrasi vertikal. Strategi integrasi vertikal memungkinkan perusahaan dapat mengendalikan para distributor, pemasok, dan / atau pesaing. b. Strategi Intensif Penetrasi pasar, dan pengembangan produk kadang disebut sebagai strategi intensif karena semuanya memerlukan usaha-usaha intensif jika posisi persaingan perusahaan dengan produk yang ada hendak ditingkatkan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
c. Strategi Diversifikasi Terdapat tiga jenis strategi diversifikasi, yaitu diversifikasi konsentrik, horizontal, dan konglomerat. Menambah produk atau jasa baru, namun masih terkait biasanya disebut diversifikasi konsentrik. Menambah produk atau jasa baru yang tidak terkait untuk pelanggan yang sudah ada disebut diversifikasi horizontal. Menambah produk atau jasa baru yang tidak disebut diversifikasi konglomerat. d. Strategi Defensif Disamping
strategi
integrative,
intensif,
dan
diversifikasi,
organisasi juga dapat menjalankan strategi rasionalisasi biaya, divestasi, atau likuidasi. Rasionalisasi Biaya, terjadi ketika suatu organisasi melakukan restrukturisasi melalui penghematan biaya dan aset untuk meningkatkan kembali penjualan dan laba yang sedang menurun. Kadang disebut sebagai strategi berbalik (turnaround) atau reorganisasi, rasionalisasi biaya dirancang untuk memperkuat kompetensi pembeda dasar organisasi. Selama proses rasionalisasi biaya, perencana strategi bekerja dengan sumber daya terbatas dan menghadapi tekanan dari para pemegang saham, karyawan dan media. Divestasi adalah menjual suatu divisi atau bagian dari organisasi. Divestasi sering digunakan untuk meningkatkan modal yang selanjutnya akan digunakan untuk akusisi atau investasi strategis lebih lanjut. Divestasi dapat menjadi commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
bagian dari strategi rasionalisasi biaya menyeluruh untuk melepaskan organisasi dari bisnis yang tidak menguntungkan, yang memerlukan modal terlalu besar, atau tidak cocok dengan aktivitas lainnya dalam perusahaan. Likuidasi adalah menjual semua aset sebuah perusahaan secara bertahap sesuai nilai nyata aset tersebut. Likuidasi merupakan pengakuan kekalahan dan akibatnya bisa merupakan strategi yang secara emosional sulit dilakukan. Namun, barangkali lebih baik berhenti beroperasi daripada terus menderita kerugian dalam jumlah besar. e. Strategi Umum Michael Porter Porter, ada tiga landasan strategi yang dapat membantu organisasi memperoleh keunggulan kompetitif, yaitu keunggulan biaya, diferensiasi, dan fokus. Porter menamakan ketiganya strategi umum. Keunggulan biaya menekankan pada pembuatan produk standar dengan biaya per unit sangat rendah untuk konsumen yang peka terhadap perubahan harga. Diferensiasi adalah strategi dengan tujuan membuat produk dan menyediakan jasa yang dianggap unik di seluruh industri dan ditujukan kepada konsumen yang relatif tidak terlalu peduli terhadap perubahan harga. Fokus berarti membuat produk dan menyediakan jasa yang memenuhi keperluan sejumlah kelompok kecil konsumen. (David: 2004)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
C. PRODUK 1. Pengertian Produk a. Produk adalah “A product as anything that can be offered to a market for attention, acquisition, use or consumption and that might satisfy a want or need”. Artinya produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan dan yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan konsumen (Kotler dan Amstrong, 1996). b. Stanton (1996), “A product is asset of tangible and intangible attributes, including packaging, color, price quality and brand plus the services and reputation of the seller”. Artinya suatu produk adalah kumpulan dari atribut-atribut yang nyata maupun tidak nyata, termasuk di dalamnya kemasan, warna, harga, kualitas dan merk ditambah dengan jasa dan reputasi penjualannya. c. Tjiptono (1999) secara konseptual produk adalah pemahaman subyektif dari produsen atas “sesuatu” yang bisa ditawarkan sebagai
usaha
untuk
mencapai
tujuan
organisasi
melalui
pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2. Lima Tingkatan Produk Kotler (2003) ada lima tingkatan produk, yaitu core benefit, basic product, expected product, augmented product dan potential product. Penjelasan
tentang
kelima
tingkatan
produk
adalah:
a. Core benefit (namely the fundamental service of benefit that costumer really buying) yaitu manfaat dasar dari suatu produk yag ditawarkan kepada konsumen. b. Basic product (namely a basic version of the product) yaitu bentuk dasar dari suatu produk yang dapat dirasakan oleh panca indra. c. Expected product (namely a set of attributes and conditions that the buyers normally expect and agree to when they purchase this product) yaitu serangkaian atribut-atribut produk dan kondisi-kondisi yang diharapkan oleh pembeli pada saat membeli suatu produk. d. Augmented product (namely that one includes additional service and benefit that distinguish the company’s offer from competitor’s offer) yaitu sesuatu yang membedakan antara produk yang ditawarkan oleh badan usaha dengan produk yang ditawarkan oleh pesaing. e. Potential product (namely all of the argumentations and transformations that this product that ultimately undergo in the future) yaitu semua argumentasi dan perubahan bentuk yang dialami oleh suatu produk dimasa datang.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3. Klasifikasi Produk Banyak
klasifikasi
suatu
produk
yang
dikemukakan
ahli
pemasaran, diantaranya pendapat yang dikemukakan oleh Kotler. Kotler (2002), produk dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok, yaitu: a. Berdasarkan wujudnya, produk dapat diklasifikasikan ke dalam dua kelompok utama, yaitu: 1) Barang Barang merupakan produk yang berwujud fisik, sehingga bisa dilihat, diraba atau disentuh, dirasa, dipegang, disimpan, dipindahkan, dan perlakuan fisik lainnya. 2) Jasa-Jasa merupakan aktivitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual (dikonsumsi pihak lain). Seperti halnya bengkel reparasi, salon kecantikan, hotel dan sebagainya. Kotler (2002) juga mendefinisikan jasa sebagai berikut: “ Jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apa pun. Produknya dapat dikaitkan atau tidak dikaitkan dengan suatu produk fisik. b. Berdasarkan aspek daya tahannya produk dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu : 1)
Barang tidak tahan lama (nondurable goods) Barang tidak tahan lama adalah barang berwujud yang biasanya habis commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali pemakaian. Dengan kata lain, umur ekonomisnya dalam kondisi pemakaian normal kurang dari satu tahun. Contohnya: sabun, pasta gigi, minuman kaleng dan sebagainya. 2). Barang tahan lama (durable goods) Barang tahan lama merupakan barang berwujud yang biasanya bisa bertahan lama dengan
banyak
pemakaian
(umur
ekonomisnya
untuk
pemakaian normal adalah satu tahun lebih). Contohnya lemari es, mesin cuci, pakaian dan lain-lain. 3). Berdasarkan tujuan konsumsi yaitu didasarkan pada siapa konsumennya dan untuk apa produk itu dikonsumsi, maka produk diklasifikasikan menjadi dua, yaitu: a) Barang konsumsi (consumer’s goods) Barang konsumsi merupakan suatu produk yang langsung dapat dikonsumsi tanpa melalui pemrosesan lebih lanjut untuk memperoleh manfaat dari produk tersebut. b) Barang industri (industrial’s goods) Barang industri merupakan suatu jenis produk yang masih memerlukan pemrosesan lebih lanjut untuk mendapatkan suatu manfaat tertentu. Biasanya hasil pemrosesan dari barang industri diperjual konsumen
belikan adalah
kembali. barang
Kotler yang
(2002), dikonsumsi
”barang untuk
kepentingan konsumen akhir sendiri (individu dan rumah commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
tangga), bukan untuk tujuan bisnis”. Pada umumnya barang konsumen dibedakan menjadi empat jenis : 1). Convenience goods Merupakan barang yang pada umumnya memiliki
frekuensi
pembelian tinggi
(sering dibeli), dibutuhkan dalam waktu segera, dan hanya memerlukan usaha yang minimum (sangat kecil) dalam pembandingan dan pembeliannya. Contohnya antara lain produk tembakau, sabun, surat kabar, dan sebagainya. 2). Shopping goods Barang-barang yang dalam proses pemilihan dan pembeliannya dibandingkan oleh konsumen diantara berbagai alternatif yang tersedia. Contohnya alat-alat rumah tangga, pakaian, furniture, mobil bekas dan lainnya. 3)
Specialty
goods
Barang-barang
yang
memiliki
karakteristik dan/atau identifikasi merek yang unik dimana sekelompok konsumen bersedia melakukan usaha khusus untuk membelinya. Misalnya mobil Lamborghini, pakaian rancangan orang terkenal, kamera Nikon dan sebagainya. 4) Unsought goods Merupakan barang-barang yang tidak diketahui konsumen atau kalaupun sudah diketahui, tetapi pada umumnya belum terpikirkan untuk commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
membelinya. Contohnya asuransi jiwa, ensiklopedia, tanah kuburan dan sebagainya. Produk memiliki beberapa maka aspek yang perlu diperhatikan
(http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/07/produk-
definisi-klasifikasi-dimensi_30.html, 12/05/2012, 15.45) adalah kualitas produk. American Society for Quality Control, kualitas adalah “the totality of features and characteristics of a product or service that bears on its ability to satisfy given needs”, artinya keseluruhan ciri dan karakter-karakter dari sebuah produk atau jasa yang menunjukkan kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang tersirat. Definisi ini merupakan pengertian kualitas yang berpusat pada konsumen sehingga dapat dikatakan bahwa seorang penjual telah memberikan kualitas bila produk atau pelayanan penjual telah memenuhi atau melebihi harapan konsumen. Kualitas produk merupakan pemahaman bahwa produk yang ditawarkan oleh penjual mempunyai nilai jual lebih yang tidak dimiliki oleh produk pesaing. Perusahaan berusaha memfokuskan pada kualitas produk
dan
membandingkannya
dengan
produk
yang
ditawarkan oleh perusahaan pesaing. Akan tetapi, suatu produk dengan penampilan terbaik atau bahkan dengan tampilan lebih baik bukanlah merupakan produk dengan kualitas tertinggi jika tampilannya bukanlah yang dibutuhkan dan diinginkan oleh commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
pasar. (Kotler and Armstrong, 2004) arti dari kualitas produk adalah “the ability of a product to perform its functions, it includes the product’s overall durability, reliability, precision, ease of operation and repair, and other valued attributes” yang artinya kemampuan sebuah produk dalam memperagakan fungsinya, hal itu termasuk keseluruhan durabilitas, reliabilitas, ketepatan, kemudahan pengoperasian dan reparasi produk juga atribut produk lainnya. Dimensi Kualitas Produk (Mullins, Orville, Larreche, dan Boyd, 2005) apabila perusahaan ingin mempertahankan keunggulan kompetitifnya
dalam pasar,
perusahaan harus mengerti aspek dimensi apa saja yang digunakan oleh konsumen untuk membedakan produk yang dijual perusahaan tersebut dengan produk pesaing. Dimensi kualitas produk tersebut terdiri dari: a.
Performance (kinerja), berhubungan dengan karakteristik operasi dasar dari sebuah produk
b. Durability (daya tahan), yang berarti berapa lama atau umur produk yang bersangkutan bertahan sebelum produk tersebut harus diganti. Semakin besar frekuensi pemakaian konsumen terhadap produk maka semakin besar pula daya tahan produk. c.
Conformance
to
specifications
(kesesuaian
dengan
spesifikasi), yaitu sejauh mana karakteristik operasi dasar commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dari sebuah produk memenuhi spesifikasi tertentu dari konsumen atau tidak ditemukannya cacat pada produk. d. Features (fitur), adalah karakteristik produk yang dirancang untuk menyempurnakan fungsi produk atau menambah ketertarikan konsumen terhadap produk. e. Reliabilty (reliabilitas), adalah probabilitas bahwa produk akan bekerja dengan memuaskan atau tidak dalam periode waktu tertentu. Semakin kecil kemungkinan terjadinya kerusakan maka produk tersebut dapat diandalkan. f. Aesthetics (estetika), berhubungan dengan bagaimana penampilan produk bisa dilihat dari tampak, rasa, bau, dan bentuk dari produk. g.
Perceived
quality
(kesan
kualitas),
sering
dibilang
merupakan hasil dari penggunaan pengukuran yang dilakukan
secara
tidak
langsung
karena
terdapat
kemungkinan bahwa konsumen tidak mengerti atau kekurangan informasi atas produk yang bersangkutan. Jadi, persepsi konsumen terhadap produk didapat dari harga, merek,
periklanan,
reputasi,
dan
Negara
asal.
Tjiptono (1997), dimensi kualitas produk meliputi: 1) Kinerja (performance) yaitu karakteristik operasi pokok dari produk inti (core product) yang dibeli. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2) Keistimewaan tambahan (features) Yaitu karakteristik sekunder atau pelengkap. 3) Keandalan (reliability) Yaitu kemungkinan kecil akan mengalami kerusakan atau gagal dipakai. 4) Kesesuaian
dengan
spesifikasi
(conformance
to
specifications) Yaitu sejauh mana karakteristik desain dan operasi memenuhi standar-standar yang telah ditetapkan sebelumnya. 5) Daya tahan (durability) Berkaitan dengan berapa lama produk tersebut dapat terus digunakan. 6) Estetika (asthethic) Yaitu daya tarik produk terhadap panca indera.
D. ASURANSI 1. Pengertian Asuransi Pasal 246 KUHD: Asuransi atau pertanggungan adalah sesuatu perjanjian, dengan mana seseorang penanggung mengikatkan diri kepada seorang tertanggung, dengan menerima suatu premi, untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian,kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa yang tak tentu. Asuransi (pertanggungan) adalah perjanjian dua belah pihak, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu pembayaran yang
didasarkan
atas
meninggal
atau
hidupnya
sesorang
yang
dipertanggungkan (Ps 1 UU No. 2/1992). Asuransi memiliki tigal didalamnya, antara lain : a. Penanggung: pihak yang berjanji membayar jika peristiwa pada unsur ke tiga terlaksana. b. Tertanggung: pihak yang berjanji membayar uang kepada pihak penanggung. c. Suatu peristiwa belum tentu akan terjadi. 2. Pengaturan didalam perasuransian Peraturan perundangan yang digunakan sebagai dasar acuan pembinaan dan pengawasan atas usaha perasuransian di Indonesia saat ini adalah: a. KUH Perdata, KUHD (Ps. 246 s/d 308), Keppres RI No. 40 tentang Usaha di Bidang Asuransi Kerugian, UU Nomor 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian, PP Nomor 73 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian, Keputusan Menteri Keuangan, antara lain: 1) Nomor 223/KMK.017/1993 tanggal 26 Februari 1993 tentang Perizinan Perusahaan Asuransi dan Reasuransi. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2) No.224/KNE.017/1993 tanggal 26 Februari 1993 tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi atau Reasuransi. 3) No.225/KMK.017/1993 tanggal 26 Februari 1993 tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Asuransi atau Reasuransi. 4) No.226/CMK.017/1993 tanggal 26 Februari 1993 tentang Perizinan dan Penyelenggaraan Kegiatan Usaha Perusahaan Penunjang Usaha Asuransi. 3. Prinsip Asuransi a. Insurable Interest Asuransi pada prinsipnya merupakan hak berdasarkan hukum untuk mempertanggungkan suatu risiko yang berkaitan dengan keuangan, yang diakui sah secara hukum antara tertanggung dengan sesuatu yang dipertanggungkan. Selain itu, sesuatu yang dipertanggungkan itu semata-mata menyangkut kepentingan yang menimbulkan kerugian keuangan yang tertanggung atas sesuatu yang dipertanggungkan tersebut. Ada beberapa syarat yang perlu dipenuhi agar memenuhi criteria insurable interest: 1) Kerugaian tidak dapat diperkirakan Risiko yang dapat diasuransikan berkaitang dengan kemungkinan terjadinya kerugian. Kerugian tesebut harus dapat diukur. Selanjutnya kemungkinan tersebut tidak dapat diperkirakan terjadinya. Misalnya kebakaran rumah. Terbakarnya suatu rumah tidak dapat ditentukan sebelumnya mengenai waktu terjadinya dan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
penyebabnya, hal ini berbeda dengan kerusakan kemeja karena dipakai. Apabila kemeja tersebut dipakai, maka lama-kelamaan pasti akan usang dan tidak layak lagi dipakai, oleh karena itu kerusakan sebuah kemeja tidak dapat diasuransikan karena sudah dapat diperkirakan sebelumnya terjadinya kerusakan kemeja tersebut. 2) Kewajaran Risiko yang dipertanggungkan dalam asuransi adalah benda atau harta yang memiliki nilai material baik bagi penanggung maupun penanggung. 3) Catastrophic Agar suatu barang atau harta dapat diasuransikan, risiko yang mungkin
terjadi
haruslah
tidak
akan
menimbulkan
suatu
kemungkinan rugi yang sangat besar, yaitu jika sebagian besar pertanggungan kemungkinan akan mengalami kerugian pada waktu yang bersamaan. 4) Homogen Untuk memenuhi syarat dapat diasuransikan, barang atau harta yang akan dipertanggungkan harus homogeny, yang bearti banyak barang serupa atau sejenis. Banyaknya barang yang sejenis ini berkaitan dengan prinsip bahwa asuransi menutup sejumlah besar risiko supaya dapat membayar beberapa kerugian dari yang dipertanggungkan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
b.
digilib.uns.ac.id
Itikad Baik (Utmost Good Faith) Dalam melakukan kontrak asuransi, kedua belah pihak dilandasi oleh itikad baik (utmost good faith). Pihak penanggung perly menjelaskan secara lengkap hak dan kewajibannya selama masa asuransi. Selain itu yang dapat perlu diperhatikan adalah perlakuan dari penanggung pada saat benar-benar ada risiko yang menimpa tertanggung. Pihak penanggung harus konsisten terhadap hak dan kewajiban
yang
pernah
disampaikan
pada
tertanggung
dan
dicantumkan didalam kontrak (polis) termasuk batasan-batasan yang ada sehingga jelas apabila ada risiko yang tidak ditanggung oleh asuransi. Pihak tertanggung juga perlu mengungkapkan secara rinci kondisi yang akan diasuransikan sehingga pihak penanggung memiliki gambaran yang memadai untuk menetukan persetujuan. Kewajiban darikedua belah pihak untuk mengungkapkan fakta disebut duty of disclosure. Faktor-faktor yang melanggar prinsip duty of disclosure adalah: 1) -Nondisclosure. Adanya data-data penting yang tidak diungkapkan sehingga menyalahi utmost good faith. 2) Concealment. Secara sengaja melakukan kebohongan dan tidak mengungkapkan fakta penting. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3) Fraudulent misrepresentation. Sengaja memberikan gambaran yang tidak cocok dengan kondisi rill. 4) Innocent
Misrepresentation.
Secara
tidak
sengaja
member
gambaran yang salah yang memiliki pengaruh besar dalam proses asuransi. c.
Indemnity Konsep
indemnity
adalah
mekanisme
penanggung
untuk
mengompensasi risiko yang menimpa tertanggung dengan ganti rugi financial. Prinsip indemnity tidak dapat dilaksanakan dalam asuransi kecelakaan dan kematian. Dalam kedua jenis asuransi tersebut, pihak penanggung tidak dapat mengganti nyawa yang hilang atau anggota tubuh yang cacat/hilang karena indemnity berkaitan dengan ganti rugi financial. Indemnity ini dapat dilakukan dengan beberapa cara: pembayaran tunai, penggantian, perbaikan dan pembangunan kembali. d.
Proximate Cause Adalah suatu sebab aktif, efisien yang mengakibatkan terjadinya suatu peristiwa secara berantai atau berurutan tanpa intervensi suatu ketentuan lain, diawalai dan bekerja dengan aktif dari suatu sumber baru dan independen.
e. Subrogation Subrogation pada prinsipnya merupakan hak penanggung yang telah memberikan ganti rugi kepada tertanggung untuk menuntut pihak lain yang mengakibatkan kepentingan asuransinya mengalami suatu commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
peristiwa kerugian. Dengan prinsip subrogasi, tertanggung tidak mungkin menerima ganti rugi yang lebih besar dari kerugian yang dideritanya. f.
Kontribusi Prinsip kontribusi merupakan salah satu akibat wajar dari prinsip indemnity yaitu, bahwa penanggung berhak mengajak penanggungpenanggung lain yang memiliki kepentingan yang sama untuk ikut bersama membayar ganti rugi kepada seorang tertanggung meskipun jumlah tanggungan masing-masing belum tentu sama besar.
4.
Manfaat Asuransi Pada dasarnya asuransi dapat memberikan manfaat bagi tertanggung antara lain: a. Rasa aman dan perlindungan. Polis asuransi yang dimiliki oleh tertanggung akan memberikan rasa aman dari risiko atau kerugian yang mungkin timbul. Kalau risiko atau kerugian tersebut benar-benar terjadi, pihak tertanggung (insured) berhak atas nilai kerugian sebesar nilai polis atau ditentukan berdasarkan perjanjian antara tertanggung dan penanggung. b. Pendistribusian biaya dan manfaat yang lebih adil. Prinsip keadilan diperhitungkan dengan matang untuk menentukan nilai pertanggungan dan premi yang harus ditanggung oleh pemegang polis secara periodic dengan memperhatikan secara cermat factor-faktor yang berpengaruh besar
dalam
asuransi tersebut. commit to user
Untuk
mendapatkan
nilai
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
pertanggungan, pihak penanggung sudah membuat kalkulasi yang tidak
merugikan
kedua
belah
pihak.
Semakin
besar
nilai
pertanggungan maka semakin besar pula premi periodic yang harus dibayar oleh tertanggung. c. Polis asuransi dapat dijadikan sebagai jaminan untuk memperoleh kredit. d. Berfungsi sebagai tabungan dan sumber pendapatan. Premi yang dibayarkan setiap periode memiliki subsistansi yang sama dengan tabungan. Pihak penanggung juga memperhitungkan bunga atas premi yang dibayarkan dan juga bonus (sesuai dengan perjanjian kedua belah pihak). e. Alat penyebaran risiko. Risiko yang seharusnya ditanggung oleh tertanggung ikut dibebankan juga pada penanggung dengan imbalan sejumlah premi tertentu yang didasarkan atas nilai pertanggungan. f. Membantu meningkatkan kegiatan usaha. Investasi yang dilakukan oleh para investor dibebani dengan risiko kerugian yang bisa diakibatkan oleh berbagai macam sebab (pencurian, kebakaran, kecelakaan dan lain sebagainya. 5.
Penggolongan asuransi a.
Menurut sifat Pelaksanaannya 1) Asuransi Sukarela Pada prinsipnya pertanggungan dilakukan dengan cara sukarela, dansemata-mata
dilakukan atas commit to user
kesadaran
seseorang
akan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
kemunginan
terjadinya
risiko
kerugian
atas
sesuatu
yan
dipertanggungkan tersebut, missal: asuransi kecelakaan asuransi kebakaran, asuransi kendaraan bermotor dan sebagainya. 2) Asuransi Wajib Merupakan asuransi yang sifatnya wajib dilakukan oleh pihak-pihak terkait yang pelaksanannya dilakukan berdasarkan perundangundangan yang ditetapkan oleh pemerintah, misalnya: asuransi tenaga kerja, asuransi kecelakaan dan sebagainya. b.
Menurut Jenis Usaha Preasuransi Menurut undang-undang Nomor 2 Tahun 1992 tentang usaha preasuransi yaitu usaha preasuransi dibagi menjadi beberapa jenis: a. Usaha Asuransi a) Asuransi kerugian (nonlife insurance) Asuransi kerugian menurut Undang-undang Nomor 2 Tahun 1992
yaitu
usaha
yang
memberikan
jasa-jasa
dalam
penanggulangan risiko atas kerugian, kehilangan manfaat dan tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang timbul dari peristiwa yang tidak pasti. Di beberapa Negara asuransi kerugian juga disebut sebagai general insurance karena lingkup usahanya yang sangat luas. Usaha asuransi kerugian dapat dibagi sebagai berikut: (1) Asuransi kebakaran adalah asuransi yang menutup risiko kebakaran. Kebakaran adalah sesuatu yang terbakar yang commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
seharusnya tidak terbakar yang diakibatkan karena adanya kejadian tiba-tiba dan terlepas dari unsur kesengajaan seperti petir, ledakan dan jatuhnya pesawat. (2) Asuransi pengangkutan adalah asuransi pengangkutan ( marine insurance)
penanggung
atau
perusahaan
asuransi
akan
menjamin kerugian yang dialami tertanggung akibat terjadinya kehilangan atau kerusakaan pada saat pelayaran. (3) Asuransi aneka adalah jenis asuransi kerugian yang tidak dapat digolongkan
kedalam
asuransi
kebakaran
dan
asuransi
pengangkutan. Jenisnya antara lain : asuransi kendaraan bermotor, asuransi kecelakaan diri, pencurian uang dalam pengangkutan dan penyimpanan, kecurangan dan sebagainya. b) Asuransi jiwa (life insurance) Asuransi jiwa adalah sesuatu jasa yang diberikan oleh perusahaan asuransi dalam penanggulangan risiko yang dikaitkan dengan jiwa atau meninggalnya seorang yang dipertanggungkan. Pada prinsipnya manusia menghadapi risiko berkurang
atau
hilangnya
produktifitas
ekonomi
yang
diakibatkan oleh: kematian, mengalami cacat, pemutusan hubungan kerja dan pengangguran. Asuransi jiwa memberikan: (1) Dukungan bagi pihak yang selamat dari suatu kecelakaan. (2) Santunan bagi tertanggung yang meninggal. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
(3) Bantuan untuk menghindari kerugian yang disebabkan oleh meninggalnya orang kunci. (4) Penghimpunan dana untuk persiapan pension. Ruang lingkup usaha asuransi jiwa digolongkan menjadi tiga. (a) Asuransi jiwa biasa (ordinary life insurance). Biasanya polis asuransi jiwa ini diterbitkan dalam suatu nilai tertentu dengan premi yang dibayar secara periodik ( bulanan, triwulan, semesteran dan tahunan). (b) Asuransi jiwa kelompok (group life insurance). Asuransi jiwa yang biasanya dikeluarkan tanpa ada pemeriksaan medis atas suatu kelompok orang dibawah satu polis induk dimana masing-masing anggota kelompok menerima sertifikat partisipasi. (c) Asuransi jiwa industrial (industrial life insurance). Dalam jenis asuransi ini dibuat dengan jumlah nominal tertentu. Premi umunya dibayar mingguan yang dibayarkan dirumah pemilik polis kepada agen yang disebut debit agen. c) Reasuransi (reinsurance) Reasuransi adalah pertanggungan ulang atau pertanggungan yang dipertanggungkan atau asuransi dari asuransi. Reasuransi adalah suatu sistem penyebaran risiko dimana penanggung menyebarkan seluruh atau sebagian dari pertanggungan yang ditutupnya kepada penanggung yang lain. Pihak tertanggung commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
biasa disebut sebagai ceding company dan yang menjadi penanggung adalah resurader. Dalam menjalankan usahanya, ada kemungkinan perusahaan asuransi menanggung risiko yang lebih besar dari kemampuan finansialnya, untuk mengatasi kemungkinan kegagalan menanggung klaim dari tertanggung, perusahaan dapat membagi risiko dengan perusahaan lain. Penyebaran risiko tersebut dapat dilakukan dengan dua mekanisme, yaitu koasuransi dan reasuransi. Koasuransi adalah pertanggungan yang dilakukan secara bersama atas suatu objek asuransi. Nilai pertanggungannya berjumlah besar sehingga perusahaan asuransi tersebut perlu menawarkan kepada beberapa perusahaan asuransi yang lain, dalam kerja sama tersebut diperlukan perusahaan asuransi yang berperan sebagai pemimpin, setelah melakukan koasuransi gabungan beberapa perusahaan asuransi tersebut dapat mempertimbangkan untuk melakukan
reasuransi.
Reasuransi
adalah
proses
untuk
mengasuransikan kembali pertanggungjawaban pada pihak tertanggung. Fungsi reasuransi adalah: (1) Meningkatkan kapasitas akspetasi, dengan melakukan reasuransi, penanggung akan dapat meningkatkan akspetasi sehingga pemasukan asuransi tersebutdapat memperbesar jumlah nilai pertanggungan. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
(2) Alat penyebaran risiko. Penyebaran asuransi pada dasarnya tidak menghendaki pemusatan atau terkonsentrasinya pada suatu jenis risiko atau asuransi. Dengan adanya mekanisme penyebaran risiko ini maka akan tertanggulangi adanya kemungkinan kerugian dalam jumlah sangat besar yang tidak mungkin ditanggung sendiri. (3) Meningkatkan stabilitas usaha. Jumlah kerugian yang mungkin timbul karena adanya klaim dari tertanggung sangat sulit untuk diprediksikan secara tepat. Dengan penyebaran risiko keperusahaan asuransi lain maka kekhawatiran akan adanya kegagalan usaha akan semakin kecil. (4) Meningkatkan kepercayaan. Reasuransi akan menambah kepercayaan bagi tertanggung karena kemungkinan risiko yang akan dialami mendapat jaminan dari perusahaan asuransi. Dengan melakukan pertanggungan ulang atas risiko yang ditutupnya akan memberi peluang perusahaan asuransi melakukan pengambangan bidang usahanya. Reasuransi dapat dilakukan dengan berbagai cara. Mekanisme untuk reasuransi antara lain: i.
Treaty dan facultative reinsurance Mekanisme ini disebut juga automatic reinsurance. Dalam model
ini, reasuradur commit to user
memberikan
sejumlah
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
pertanggungan yang diinginkan dengan perjanjian kontrak dan reasuradur harus menerima jumlah yang ditawarkan. ii.
Reasuransi proporsional Pembagian
risiko
antara
ceding
company
dengan
reasuradur dilakukan secara proporsional beradasarkan jumlah retensi yang telah ditetapkan. Retensi adalah jumlah maksimum risiko yang ditahan atau ditanggung oleh ceding company. iii.
Reasuransi nonproporsional Bentuk ini memberikan kemungkinan bagi reasuradur untuk tidak membayar klaim atau membayar klaim terbatas jumlah yang ada dalam treaty. Treaty dalam mekanisme
reasuransi
adalah
pertanggungan
yang
dilakukan berdasarkan ketentuan-ketentuan dan syaratsyarat yang dituangkan dalam suatu perjanjian antara ceding company dan reasuradur yang mana reasuradur mengikatkan diri untuk menerima setiap penutupan yang diberikan oleh cading company. b. Usaha penunjang 1) Pialang asuransi Adalah usaha yang memberikan jasa keperantaraan dalam penutupan asuransi dan penanganan penyelesaiaan ganti rugi asuransi dengan bertindak untuk kepentingan tertanggung. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2) Penilai kerugian asuransi Adalah usaha yang memberikan jasa penilaian terhadap kerugian pada objek asuransi yang dipertanggungkan. 3) Konsultan alkutaria Adalah usaha yang memberikan jasa konsultan aktuaria. 4) Agen asuransi Adalah pihak yang memberikan jasa keperantaraan dalam rangka pemasaran jasa asuransi untuk dan atas nama penanggung. c. The Chartered Insurance Institute, London beranggapan 1)
Asuransi kerugian (property insurance) Merupakan pertanggugan untuk semua milik yang berupa harta benda yang memiliki risiko atau bahaya kebakaran, kecurian, tenggelam dilaut. a) Asuransi kebakaran (fire insurance) b) Asuransi pengangkutan (marine insurance) c) Asuransi penerbangan d) Asuransi kecelakaan (accident insurance)
2) Asuransi tanggung gugat (liability insurance) Adalah asuransi untuk melindungi tertanggung terhadap kerugian yang timbul dari gugatan pihak ketiga karena kelalaian tertanggung. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3) Asuransi jiwa (life insurance) a) Asuransi kecelakaan b) Asuransi jiwa, meliputi : asuransi berjangka (term insurance), asuransi seumur hidup (whole life insurance), endowment insurance c) Anuitas (annuity) d) Asuransi industry (industrial insurance) e) Asuransi kerugian (general insurance) f) Reasuransi (reinsurance) 6.
Polis Asuransi Polis asuransi adalah bukti tertulis atau surat perjanjian antara pihak-pihak yang mengadakan perjanjian asuransi. Polis memegang peranan penting dalam menjaga konsitusi pertanggung jawaban baik pihak penanggung maupun tertanggung. Dengan adanya polis asuransi perjanjian antara kedua belah pihak mendapatkan kekuatan secara hukum. Dengan memiliki polis asuransi tersebut maka pihak tertanggung memiliki jaminan bahwa pihak penanggung akan mengganti kerugian yang mungkin dialami oleh tertanggung akibat peristiwa yang tidak terduga. Polis tersebut merupaka bukti otentik yang dapat digunakan oleh tertanggung untuk mengajukan klaim apabila pihak penanggung mengabaikan tanggung jawabnya. Penggantian financial dari penanggung akan sangat bermanfaat untuk mengembalikan tertanggung kepada kedudukannya semula sebelum mengalami kerugian dan menghindarkan tertanggung dari kebangkrutan. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Polis asuransi juga berfungsi sebagai barang bukti pembayaran premi kepada penanggung. Polis asuransi memuat hal-hal sebagai berikut: a. Nomor polis, nama dan alamat tertanggung, uraian risiko, jumlah pertanggungan, jangka waktu pertanggungan, besar premi, bea materai
dan lain-lain, bahaya-bahaya
yang
dijaminkan. b. Khusus untuk
polis pertanggungan kendaraan bermotor
ditambah dengan nomor polis, nomor rangka (chasis) dan nomor mesin kendaraan. 7.
Premi Asuransi Premi asuransi adalah kewajiban pihak tertanggung kepada pihak penanggung yang berupa pembayaran uang dalam jumlah tertentu secara periodic. Jumlah premi sangat tergantung pada faktor-faktor yang mrnyebabkan
tinggi
rendahnya
tingkat
risiko
dan
jumlah
nilai
pertanggungan. Apabila kemungkinan terjadinya risiko kerugian sangat tinggi, pihak penanggung tentu saja akan memperhitungkan tingkat premi yang jauh lebih tinggi dari pertanggungan yang kemungkinan terjadinya kerugian
kecil.
Selain
itu,
biasanya
pihak
penanggung
juga
memperhitungkan nilai waktu uang yang akan dibayarkan oleh pihak tertanggung. Jangka waktu pembayaran premi sangat tergantung pada perjanjian yang sudah dituangkan didalam polis asuransi. Jangka waktu pembayaran dapat bulanan, triwulan, semesteran atau tahunan. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
E. ASURANSI KREDIT 1. Pengertian asuransi kredit Asuransi yang diciptakan untuk memberikan jaminan kredit yang dilaksanakan oleh pemberi kredit kepada nasabahnya, sejak kredit diberikan kepada nasabah atau tidak diperolehnya kembali kredit tersebut dari nasabah sehingga pemberi kredit menderita kerugian. Untuk melindungi diri dari kemungkinan kerugian tersebut, pemberi kredit menutup asuransi atas kredit yang diberikannya kepada nasabah. 2. Dasar hukum asuransi kredit Perizinan pendirian menurut PP No. 73 tahun 1992. 3. Tujuan asuransi kredit Asuransi kredit bertujuan : a. Melindungi pemberi kredit dari kemngkinan tidak diperolehnya kembali kredit yang diberikan kepada para nasabahnya. b. Membantu kegiatan, pengarahan dan keamanan perkreditan baik kredit perbankan maupun kredit lainnya diluar perbankan. 4. Pihak Tertanggung Pada
asuransi
kredit
yang
menjadi
tertanggung
adalah
BankUmum/Lembaga Pembiayaan Keuangan yang mengajukan permintaan asuransi kredit bukan debitur yang meminjam dana dari Bank Umum/Lembaga Pembiayaan Keuangan tersebut. Dengan demikian asuransi kredit adalah merupakan bi-party agreement dimana hanya ada dua pihak yang terlibat yaitu perusahaan asuransi sebagai commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
penanggung dan bank umum atau lembaga pembiayaan sebagai tertanggung. 5. Objek Asuransi Kredit Objek pertanggungan pada asuransi kredit adalah resiko timbulnya kerugian yang dialami oleh BankUmum/Lembaga Pembiayaan Keuangan karena adanya kredit macet dari debitur. 6. Kriteria Kredit yang dijamin Asuransi Kriteria kredit yang dapat dijamin pada asuransi kredit adalah kredit yang diberikan: a. Berdasarkan norma-norma perkreditan yang sehat, wajar dan berlaku umum. b. Sesuai dengan Manual Pemberian Kredit yang sesuai SE Bank Indonesia. c. Kepada debitur yang memiliki izin usaha yang ditentukan oleh pihak yang berwenang dan tidak bertentangan dengan hukum. d. Kepada debitur yang tidak sedang dalam proses kepailitan atau telah dinyatakan pailit atau bubar demi hukum. e. Kepada debitur yang tidak memiliki tunggakan kredit yang digolongkan kualitas kredit diragukan. Kredit massal (berkelompok), kriteria kredit yang dapat dijamin adalah kredit yang:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
1) Mempunyai sektor ekonomi sama. 2) Ditinjau dari aspek manajemen, pemasaran, pembelanjaan dan aspek teknis, usaha tersebut memerlukan pengelolaan yang terkait satu dengan lainnya. 7. Dokumen Oleh Pihak Tertanggung Dalam Pengajuan Asuransi BankUmum/Lembaga Pembiayaan Keuangan yang mengajukan asuransi kredit harus menyerahkan dokumen-dokumen berikut ke calon penanggung: a. Perjanjian Kerja Sama atau Surat Kesepakatan Bersama antaram Perusahaan
Asuransi
sebagai
penanggung
dan
Bank
Umum/Lembaga Pembiayaan Keuangan sebagai tertanggung. b.
Manual
Pemberian
Kredit
yang
diterbitkan
oleh
BankUmum/Lembaga Pembiayaan Keuangan tersebut. c.
Akte perusahaan debitur, company profile debitur, laporan keuangan debitur 3 tahun terakhir
d. Copy/tembusan
permohonan
kredit
dari
debitur
ke
bank
umum/lembaga pembiayaan, memorandum persetujuan kredit dari bank umum/lembaga pembiayaan ke debitur. 8. Risiko yang dapat dijamin Pada Asuransi a.
Debitur
tidak
melunasi
kredit
pada
saat
kredit
yang
bersangkutan jatuh tempo dengan ketentuan usaha debitur sudah tidak ada / tidak berjalan lagi. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b. Debitur dinyatakan dalam keadaan insolvent dan untuk itu harus memenuhi salah satu dari hal-hal berikut: 1) Debitur dinyatakan pailit oleh Pengadilan Negeri yang berwenang 2) Debitur dikenakan likuidasi berdasarkan keputusan Pengadilan yang berwenang dan untuk itu telah di tunjuk likuidatur. 3) Debitur, sepanjang bukan Badan Hukum ditempatkan dibawah pengampunan. c. Debitur melarikan diri/menghilang/tidak lagi diketahui alamatnya. d. Terjadinya penarikan kembali kredit sebelum jangka waktu kredit berakhir yaitu khusus untuk kredit dengan jangka waktu lebih dari 2 (dua) tahun, dengan syarat bahwa penarikan kembali kredit tersebut memenuhi salah satu ketentuan berikut: 1) Dimaksudkan untuk mencegah atau mengurangi terjadinya kerugian yang lebih besar apabila kredit tersebut dilanjutkan. 2)
Disebabkan
karena
adanya
ketidaksesuaian
atau
penyimpangan yang dilakukan debitur atas ketentuan-ketentuan dalam perjanjian kredit. e. Resiko
lain-lain
yang
disepakati
antara
tertanggung
dan
penanggung yang dituangkan dalam Perjanjian Kerja Sama atau Surat Kesepakatan Bersama.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
9. Risiko yang tidak dapat dijamin dalam Asuransi Resiko yang tidak dijamin pada asuransi kredit adalah resiko yang timbul karena : a. Reaksi nuklir, sentuhan radio aktif, radiasi dan reaksi inti atom yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi dan mengakibatkan kegagalan usaha Debitur Bank tanpa memandang bagaimana dan dimana terjadinya. b. Kerugian yang diderita Debitur yang disebabkan oleh resiko-resiko yang wajib ditutup pertanggungannya dalam Asuransi Kerugian dengan nilai penuh (fully insured) atau minimal sama dengan pokok kreditnya. c. Terjadinya salah satu risiko politik yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi dan mengakibatkan kegagalan usaha Debitur untuk melunasi Kreditnya. d. Tindakan hukum yang dilakukan oleh Pemerintah terhadap Debitur dan atau usaha Debitur yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi dan mengakibatkan Debitur Bank tidak dapat/mampu melunasi kreditnya. e. Bencana alam (Act of God). f. Akibat kesalahan/kelalaian yang dilakukan oleh Bank/Lembaga Pembiayaan Keuangan .
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
10. Prosedur Timbulnya Hak Klaim dari Tertanggung Hak klaim dari tertanggung muncul: a. Setelah 3 (tiga) bulan terhitung dari tanggal jatuh tempo Kredit. b. Debitur telah dilaporkan menunggak pada periode Laporan Debitur Menunggak, minimal 3 (tiga) bulan sebelum timbulnya hak klaim. c. Khusus untuk pengajuan klaim sebelum jatuh tempo, klaim mulai timbul pada saat setelah kredit dikategorikan “Macet” sebagaimana ketentuan SE Bank Indonesia.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah singkat PT. Asuransi Jasa Indonesia Pembentukan PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) merupakan bagian penting dari perjalanan sejarah bangsa dan tanah air Indonesia. Sejarah tersebut bermula pada tahun 1845 ketika dilaksanakannya nasionalisasi atas NV Assurantie Maatschappij de Nederlander, sebuah perusahaan Asuransi Umum milik kolonial Belanda, dan Bloom Vander, perusahaan Asuransi Umum Inggris yang berkedudukan di Jakarta. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia yang dinyatakan pada 17 Agustus 1945 oleh Proklamator RI, Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta, sekaligus meng-amanatkan pelaksanaan pemindahan kekuasaan dan kepemilikan Kerajaan Belanda kepada Pemerintah Indonesia. Termasuk, melakukan nasionalisasi terhadap dua perusahaan tersebut dan mengubah nama ke-duanya menjadi PT. Asuransi Bendasraya yang bergerak di bidang Asuransi Umum dalam Rupiah dan PT. Umum Internasional Underwriters (UIU) yang bergerak pada bidang Asuransi Umum dalam valuta asing. Kedua perusahaan hasil tindak lanjut nasionalisasi ini bertujuan untuk memberikan
manfaat
yang
maksimal
kepada
masyarakat
dan
memperkokoh keamanan serta perekonomian negara. Adapun kebijakan nasionalisasi tersebut dilaksanakan berdasarkan payung hukum Undangcommit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Undang Nomor 86 tahun 1958 tentang Nasionalisasi PerusahaanPerusahaan Milik Belanda yang berada di dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. PT.
Asuransi
Jasa
Indonesia
paska
implementasi
kebijakan
nasionalisasi dan pribumi maka kemudian muncul sebuah inisiatif untuk mengoptimalkan fungsi dan peran dari kedua perusahaan nasional tersebut dalam menghadapi tantangan sekaligus mengisi era kemerdekaan Republik Indonesia. PT. Asuransi Jasa Indonesai dalam perjalanan bersejarahnya, melalui Keputusan Menteri Keuangan No.764/MK/IV/12/1972 tertanggal 9 Desember 1972, pemerintah Indonesia memutuskan untuk melakukan merger antara PT. Asuransi Bendasraya dan PT. Umum Internasional Underwriters (UIU) menjadi PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) sebagai sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang usaha Asuransi Umum. Pengesahan penggabungan tersebut selanjutnya dikukuhkan dengan Akta Notaris Mohamad Ali Nomor 1 tanggal 2 Juni 1973. Sebagai salah satu BUMN yang memiliki kinerja usaha gemilang di Indonesia, seluruh saham PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) dimiliki oleh Negara Republik Indonesia, apalagi perjalanan waktu telah membuktikan bahwa PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) atau yang dikenal dengan Asuransi Jasindo, memang memiliki pengalaman yang mumpuni, panjang dan matang di bidang Asuransi Umum bahkan sejak commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
era kolonial. Pengalaman ini memberikan nilai kepeloporan tersendiri bagi keberadaan dan pertumbuhan kinerja Asuransi Jasindo hingga saat ini, sehingga berhasil dalam meraih kepercayaan publik baik yang ada di dalam maupun di luar negeri. 2.
Sejarah berdirinya PT. Asuransi Jasa Indonesia Cabang Surakarta Berdirinya
PT.
Asuransi
Jasa
Indonesia
cabang
Surakarta
sepenuhnya tidak dapat dilacak secara bukti real yang konkrit namun berdasarkan penuturan karyawan PT. Asuransi Jasindo ini berdiri secara bersamaan dengan peleburan dua Asuransi besar waktu itu yakni PT. Asuransi Bendasraya dan PT. Umum Internasional Underwriters namun jika bicara tahun beridirnya sekitar tahun 1972 s/d 1973. 3. Deskripsi Institusi PT. Asuransi Jasindo Surakarta PT. Asuransi Jasindo Surakarta beralamat di Jl. Slamet Riyadi No. 333, Solo 57142, Telepon (0271) 712298, 741017, 741018. Fax (0271) 715408. Email
[email protected] 4. Visi dan misi Visi PT. Asuransi Jasa Indonesia yakni, Menjadi perusahaan asuransi yang tangguh dalam persaingan global dan menjadi market leader dipasar domestik Misi PT. Asuransi Jasa Indonesia yakni, Menyelenggarakan usaha asuransi kerugian dengan reputasi internasional melalui peningkatan pangsa pasar, pelayanan prima dan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
tetap menjaga tingkat
profitabilitas serta memenuhi harapan
stakeholders. 5.
Struktur organisasi perusahaan per September 2011 Kepala Cabang
Ka. KP. Madiun
Ka. Unit Pemasaran
Ka. Unit Teknik
Ka. Unit Keuangan
Asando Karya
Staff Pemasaran
Akspetasi/Data Entry
Kasir
Klaim
Akuntasi
Surveyor
Asando Karya
Administrasi Teknik Gambar 1. 1 Sumber PT. Asuransi Jasa Indonesia Cabang Surakarta 6.
Deskripsi jabatan Berikut tugas dan tanggung jawab bagian-bagian
yang ada
dalamstruktur organisasi PT. Asuransi Jasa Indonesia Cabang Surakarta sebagai berikut: a. Kepala cabang 1. Mengelola fungsi fungsi cabang. 2. Menandatangani surat surat kepada tertanggung intern Jasindo untuk isi surat yang penting. 3. Menandatangani polis asuransi. 4. Memberikan kebijakan keputusan. commit todalammemberi user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b. Kepala Kantor Madiun 1. Membawahi Kepala Cabang. 2. Membantu kinerja Cabang. 3. Menunjang setiap aktifitas cabang dalam hal ini pemasaran dan penjualan. c. Kepala Unit Penjualan / Pemasaran Kepala unit pemasaran mempunyai tugas: 1. Memperkenalkan produk produk unggulan dari Asuransi Jasindo. 2. Merekrut pangsa pasr dari para kompetitor / pesaing. 3. Memberikan penjelasan asuransi, trif dan luas jaminan kepada klien. 4. Memberikan pelayanan yang baik dan memberikan surat pemberitahuan untuk jatuh tempo polis. 5. Sebagai koordinator untuk masing masing tenaga pemasaran ( Staff ), broker dalam rangka mempertahankan kepercayaan dari tertanggung ( Klien ). 6. Meningkatkan perolehan premi dan mengembangkan jaringan kerjasama ( Network ). a) Kepala urusan penjualan / pemasaran membawahi dua fungsi yaitu: commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
1) Fungsi penjualan / pemasran untuk BUMS / Bank / Broker / penjalan lansung ( Direct ). 2) Fungsi penjualan / pemasaran untuk BUMN / BUMD. d. Kepala Unit Tehnik Kepala Urusan Tehnik mempunyai tugas : 1. Memberikan keputusan atas usulan usulan unit terkait yang dibawahnya. 2. Membantu urusan kepala cabang dalam hal penandatanganan polis maupun yang berhbungan dengan surat menyurat jika kepala cabang tidak berada ditempat. 3. Memberikan T & C ( Tern and Conditions ) polis. T & C adalah kebijakan dalam hal pemutusan kondisi dan resiko asuransi kepada tertanggung. Kepala urusan tehnik membawahi lima fungsi yaitu : a. Fungsi akseptasi yang mempunyai tugas: 1) Membuat polis yang berhubungan dengan Marine Cargo, Marine Hull ( Rangka Kapal ) dan Avation. 2) Meminta persetujuan pembuatan polis / underwriting info kepada Divisi Underwriting kantor pusat. 3) Membuat laporan produksi bulanan kepada unit penjualan / pemasaran.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b. Casuality & Bonding yang mempunyai tugas: 1)
Membuat polis yang berhubungan dengan Surety Bond, Kendaraan Bermotor ( KBM ), Hole In One, Alat Berat / Moveable All Risk.
2)
Meminta
persetujuan
pembuatan
polis
/
underwriting info kepada Divisi Underwriting Kantor Pusat. 3)
Membuat laporan produksi bulanan kepada unit penjualan / pemasaran.
4)
Membuat polis polis yang berhubungan dengan Marine dan Avation.
c. Fungsi Non Marine yang mempunyai tugas: 1) Membuat polis polis yang berhubungan dengan Asuransi Kebakaran, Erection All Risk ( EAR ), Contuction All Risk s (CAR), Machinery Breakdown ( MB ). 2) Meminta persetujuan pembuatan polis / underwriting info kepada Divisi Underwriting Kantor Pusat. 3) Membuat laporan bulanan kepada unit prnjualan / pemasaran. d. Fungsi Klaim yang mempunyai tugas: 1) Melakukan analisa terhadap klaim / kerugian yang dialami tertanggung. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2) Membuat laporan kerugian ( Nonfication Of Loss ) kepada divisi klaim kantor pusat. 3) Membuat LKS ( Laporan Kerugian Sementara ) yang dimasukan kedata komputer sentral. 4) Membuat analisa perhitungan ganti rugi terhadap tertanggung dengan angka yang wajar. 5) Membuat LPK ( Laporan Kerugian Pasti ), nota debit / kredit, kwitansi sebagai bukti penyelesaian klaom. 6) Meminta dana kepada divisi pendanaan pusat. 7) Membuat surat permintaan pembayaran klaim kepada unit keuangan. e. Surveyor / Adjuster yang mempunyai tugas: 1) Melakukan survey lapangan / analisa atas kebenaran klaim / kerugian yang dialami tertanggung dan melaporkan data – data kerugian kepada kepala unit. e. Kepala Unit Keuangan 1) Kepala unit keuangan mempunyai tugas yaitu: a) Mengelola keuangan cabang. b) Menandatangani urusan-urusan yang berhubungan dengan keuangan. c) Memberikan laporan keuangan tiap bulan pada kantor pusat. d) Mengelola seluruh karyawan dikantor cabang. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
e) Mengatur operasional kendaraan. f) Menilai produktifitas karyawan. 2) Kepala unit keuangan membawahi lima fungsi yaitu: a) Fungsi pembendaharaan yang mempunyai tugas yaitu: (1) Menyediakan fasilitas keuangan yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan. b) Fungsi penagihan yang mempunyai tugas yaitu: (1) Melakukan penagihan yang berhubungan dengan premi angsuran. (2) Membuat nota kas kredit / debet surat – surat yang berkaitan dengan aktifitas keuangan. (3) Membuat laporan keuangan setiap bulan. c) Fungsi akuntansi & SIM yang mempunyai tugas yaitu: (1) Melakukan analisa atas data-data yang masuk ke komputer sentral. (2) Membuat data – data produksi / akseptasi dan klaim. (3) Membuat laporan bulanan ke kantor pusat. d) Fungsi SDM & umum yang mempunyai tugas yaitu: (1) Menilai produktifitas karyawan. (2) Memberikan laporan keuangan tiap bulan pada kantor pusat. (3) Mengelola seluruh karyawan dikantor pusat. (4) Mengatur operasional kendaraan. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
e) Kasir yang mempunyai tugas yaitu: (1) Mengeluarkan dana / uang yang berhubungan dengan kegiatan keuangan kantor cabang. 7.
Produk dan jasa lainnya a. Asuransi Kebakaran Musibah kebakaran dapat menimpa siapa saja, dimana saja dan kapan saja tanpa pernah terduga sebelumnya. Untuk memberikan perlindungan Tertanggung atas ancaman kebakaran yang dapat memberikan kerugian harta benda, maka produk Asuransi Kebakaran yang ditawarkan Asuransi Jasindo dapat diandalkan sepenuhnya. Produk Asuransi Kebakaran menjamin kerugian atas harta benda milik Tertanggung yang meliputi jaminan terhadap industri hingga rumah tinggal, rumah susun, perkantoran, show room mobil, toko, gudang dan juga Asuransi Gangguan Usaha akibat musibah kebakaran. b. Asuransi Jasindo OTO Asuransi ini merupakan produk asuransi kendaraan bermotor unggulan dengan motto “Solusi Pasti Aman di Hati”. Produk ini memberikan proteksi meliputi kerugian (kerusakan atau kehilangan total), tanggungjawab hukum terhadap pihak ketiga dan santunan terhadap pengemudi dan penumpang. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Jasindo Oto merupakan produk unggulanyang ditawarkan asuransi jasindo dan menjadi sangat diminati oleh masyarakat pemilik kendaraan bermotor dengan pelayanan klaim yang cepat,tepat dan akurat. c. Asuransi Aneka Asuransi Aneka ini meliputi jaminan proteksi untuk Public Liability, Commercial General Liability, Employer's Liability, Workmen's
Compensation, Automobile Liability,
Professional Indemnity, Product Liability, Fidelity Guarantee, Moveable All Risk, Freight Forwarder Liability, Carrier's & Warehousement Liability, Stevedoring Liability, Director's and Officer's Liability, Hole-In-One dan masih banyak lagi. d. Asuransi Pengangkutan Asuransi Pengangkutan berpusat pada alur pengangkutan barang (cargo) baik melalui darat, laut dan udara memiliki risiko yang tidak kecil. Risiko ini, kalau terjadi, dapat menimbulkan dampak kerugian financial bagi pemilik barang (cargo), menjadi sangat tepat, kehadiran produk Asuransi Jasindo berupa Asuransi Pengangkutan, untuk memberikan jaminan pengangkutan baik Ekspor, Impor dan Antar Pulau berupa barang seperti general cargo, containers, barang curah, komoditas, mesin-mesin, pupuk, semen, bahan bakar minyak, CPO dan lainnya. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
e. Asuransi Rangka Kapal Bahaya-bahaya laut amat sangat menghawatirkan para pengusaha pelayaran dan pemilik kapal, khususnya ancaman yang dapat menimpa rangka kapal miliknya. Ancaman ini dapat menyebabkan kerugian finansial yang sangat besar sekaligus mempengaruhi kelanjutan usaha dimasa mendatang, dengan proteksi asuransi rangka kapal yang ditawarkan asuransi jasindo, maka para pengusaha pelayaran dan pemilik kapal tak perlu kawatir lagi. Produk ini juga menawarkan produk asuransi Builder Risks yang menjamin kerugian/kerusakan atas risikorisiko pembangunan kapal. f. Asuransi Pesawat dan Ruang Angkasa Sektor industri jasa penerbangan membutuhkan jaminan proteksi atas seluruh infrastruktur yang mendukung operasional perusahaan, terutama asset yang nilainya sangat signifikan seperti pesawat, helikopter dan lainnya, tak salah apabila untuk memberikan jaminan atas rangka pesawat, tanggung jawab hukum terhadap pihak ketiga, personal accident crew, loss of license, airport owner liability dan untuk skala risiko yang lebih besar (mega risk) seperti satelit. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
g. Asuransi Engineering Usaha dalam setiap tahap perencanaan, pelaksanaan hingga operasional sebuah proyek dibidang teknik tentu memiliki risiko-risiko yang harus ditanggung oleh masing-masing pelaku usaha, dengan mengikuti asuransi engineering, maka asuransi jasindo memberikan jaminan perlindungan pada para pelaku industry teknik. h. Asuransi Oil dan Gas Bidang industri energi, terutama minyak dan gas bumi, masih menjadi primadona komoditas dan pondasi utama perekonomian nasional, dengan produk asuransi oil dan gas. Asuransi jasindo memberikan jaminan perlidungan kepada tertanggung yang meliputi oil and gas onshore and offshore exploration, oil and gas onshore and offshore exploration, oil and gas onshore and offshore production, oil and gas onshore and offshore construction along with many others. i. Asuransi Kecelakaan Diri Musibah kecelakaan tentu tidak diinginkan dan selalu dihindari dengan berlaku ekstra hati-hati. Kecelakaan tentu tak akan mengenal siapa, dimana dan kapan waktunya, sebelum itu benar-benar terjadi, lebih tepat bila segera mempergunakan asuransi kecelakaan diri karena akan memberikan perlindungan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
meliputi
kecelakaan
diri
anak
sekolah,
kecelakaan
diri
pengunjung tempat wisata, deposan bank, asuransi keluarga, tamu hotel, dan asuransi kecelakaan diri perjalanan haji dan umroh, dan lainnya. j. Asuransi Keuangan Produk asuransi keuangan ini memberikan jaminan proteksi meliputi jaminan penawaran, jaminan pelaksanaan, jaminan uang muka, jaminan pemeliharaan custom bond kontrak bank garansi, jaminan L/C impor, asuransi kredit dan lain-lain. k. Jasindo Graha Produk ini merupakan produk asuransi unggulan dengan kerjasama bersama industry perbankan dimana jasindo graham menawarkan jaminan atau perlindngan bukan hanya atas risiko kebakaran (rumah tinggal, ruko, rukan, apartemen) namun juga risiko meninggal dunia akibat kecelakaan dan meninggal dunia bagi para debitur KPR sehingga sisa kreditnya otomatis akan lunas (berkaitan dengan pemberian KPR oleh bank). l. Jasindo PA PHK Bancassurance Asuransi ini memberikan perlindungan kepada pegawai atas kredit yang diberikan oleh pihak bank apabila pegawai tersebut meninggal dunia akibat kecelakaan atau pemutusan hubungan kerja (PHK), sehingga sisa kreditnya secara otomatis akan lunas (berkaitan dengan pemberian kredit oleh bank). commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
m. Jasindo PA PHK Korporasi Produk ini menawarkan jaminan (back up dana) kepada perusahaan dimana apabila terjadi pemututusan hubungan kerja (PHK) dengan pegawainya, perusahaan dapat memenuhi kewajibannya yang sesuai dengan ketentuan undang-undang (Program Pengelolaan Dana Pesangon). n. Jasindo Lintasan PT. Asuransi Jasa Indoneisa Sebagai perusahaan yang berpengalaman, memahami betul seluruh kebutuhan masyarakat dan segala bentuk risiko yang dimiliki pelanggan selama dalam perjalanan. Produk jasindo lintasan ini merupakan suatu produk yang memberikan perlindungan dalam seluruh perjalanan baik melalui darat, laut maupun udara selama masa pertanggungan. o.
Jasindo Pelangi Produk
ini
merupakan
pelayanan
prima
kepada
tertanggung dalam setiap perjalanan yang dimulai sejak saat berada dibandara keberangkatan, saat penerbangan dan berakhr dibandara tujuan. Produk jasindo pelangi ini member bukti betapa asuransi jasindo memang sangat peduli dalam hal keselamatan dan kenyamanan setiap tertanggung. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
p.
digilib.uns.ac.id
Jasindo Pengangkutan Produk
asuransi
yang
memberikan
jaminan
atau
pengiriman barang-barang dagangan, barang pindahan, bahan baku pabrik maupun barang jadi, selamadalam pengangkutan diwilayah Indonesia. q.
Inbound Travel Insurance Produk asuransi ini menawarkan jaminan,santunan kepada wisatawan mancanegara yang mengalami musibah akibat kecelakaan
yang
terjadi
di
Indonesia,
adapun
masa
pertanggungannya dimulai sejak pembelian asuransi saat tiba diterminal kedatangan bandara/pelabuhan di Indonesia, sampai dengan saat beranjak meninggalkan terminal keberangkatan bandara/pelabuhan di Indonesia menuju ke negara asal sesuai ikhtisar polis. r. Jasindo Anak Sekolah Produk
asuransi
ini
menawarkan
jaminan
bagi
siswa/pelajar atau mahasiswa termasuk pengajar dan administrasi atas risiko yang diakibatkan oleh kecelakaan. s. Jasindo Takaful Pengelolaan bisnis Jasindo Takaful merupakan suatu wujud komitmen perusahaan dalam menyuguhkan pelayanan bagi para pelanggan dengan berbasiskan syariah islam. Jasindo Takaful berada dibawah supervisi Unit Usaha Takaful (UUT) commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
yang pembentukannya berdasarkan Surat Keputusan Direksi SK No.023/DMA.115/XI2008 tanggal 10 Nopember 2008 serta dibawah pengawasan Dewan Pengawas Syariah (DPS) Jasindo Takaful, adapun sistem pengelolaan premi (Dana Peserta Asuransi) merupakan pengelolaan yang terpisah dari system konvensional. Kantor cabang Jasindo Takaful yang beroperasi sejak tahun 2003 hingga kini terus kontinyu untuk memasarkan produk-produk Asuransi Syariah di seluruh Kantor Cabang Asuransi Jasindo,dan juga telah bekerjasama secara baik dengan pihak Perbankan Syariah di Indonesia. t. Jasindo Health Care Produk
Jasindo
Health
Care
merupakan
asuransi
kesehatan yang memberikan manfaat bagi jaminan kesahatan yang komprehensif dan dikemas dalam model indemnity maupun managed care. Jasindo Health Care menawakan banyak pilihan yang bervariasi dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan tertanggung/pelanggan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
8. Diagram Alur Penjualan Polis Melalui Agen Pemula Tertanggung SPPA
Agen SPPA yang sudah ditandatangani
Penolakan /negosiasi ulang
Unit Penjualan Monitoring Aktifitas Agen
Unit Tekhnik Keputusan Akspetasi Tidak
Nota Produksi dan POLIS/KWT Ya
Membuat Polis, KWT dan Nota Produksi
POLIS/KWT
Unit Keuangan
Melakukan Pembayaran
Proses Pembukuan dan Penerimaan Uang
Premi
Gambar 1.2 Sumber PT. Asuransi Jasa Indonesia Cabang Surakarta Keterangan: a. Tertanggung mengisi SPPA yang kemudian akan diterima agen. b. Agen akan menyerahkan SPPA yang sudah ditanda-tangani kepada unit penjualan serta memonitoring aktifitas agen untuk kemudian SPPA diserahkan kepada unit tekhnik. c. Unit tekhnik meneliti SPPA, melakukan survey risiko, melaporkan survey risiko untuk kemudian menolak atau menyetujui akspetasi, jika tidak akan dilakukan negosiaisi ulang jika iya unit tehnik akan membuat Polis, KWT dan Nota Produksi kemudian diserahkan kepada unit keuangan. d. Unit keuangan akan menerbitkan Polis/KWT untuk diserahkan kepada tertanggung dan memproses pembukuan dan penerimaan uang. e. Tertanggung melakukan pembayaran.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B. Analisis dan Pembahasan 1. Pemasaran PT. Asuransi Jasa Indonesia dalam manajemen pemasarannya berpedoman terhadap proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi serta penyaluran gagasan, jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan-tujuan individu atau organisasi. Perusahaan
dalam
menjalankan
aktifitasnya
harus
efisien
menjalankan konsep pemasaran agar keuntungan yang diharapkan dapat terealisasi dengan baik, kegiatan yang menandakan bahwa pemasaran dalam perusahaan harus dikoordinasi dan dikelola dengan cara yang lebih baik. PT. Asuransi Jasa Indonesia dengan konsep seperti ini bertujuan untuk memberikan kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan konsumen. Kegiatan perusahaan yang berdasar pada konsep pemasaran ini harus diarahkan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Konsep ini dapat definsi bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomis dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan. Perusahaan juga harus memiliki konsekuensi seluruh kegiatan perusahaan harus diarahkan untuk mengetahui kebutuhan konsumen dan mampu memberikan kepuasan agar mendapat laba dalam jangka panjang. Organisasi perusahaan yang menerapkan konsep pemasaran ini disebut organisasi pemasaran. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Perusahaan dengan konsep pemasaran seperti ini juga menyatakan bahwa kunci untuk meraih tujuan organisasi adalah menjadi lebih efektif dari pada para pesaing dalam memadukan kegiatan pemasaran guna menetapkan dan
memuaskan kebutuhan pasar. Konsep
pemasaran ini bersandar pada empat pilar, yaitu: pasar sasaran, kebutuhan pelanggan, pemasaran terpadu dan profitabilitas. PT. Asuransi Jasa Indonesia mempunyai tiga faktor penting yang digunakan sebagai dasar dalam konsep pemasaran: a. Orientasi konsumen Perusahan menerapkan orientasi konsumen dengan: 1) Menentuan kebutuhan pokok dari pembeli yang akan dilayani dan dipenuhi. 2) Memilih kelompok pembeli tertentu sebagai sasaran dalam penjualan. 3) Menentukan produk dan program pemasarannya. 4) Mengadakan penelitian pada konsumen untuk mengukur, menilai dan menafsirkan keinginan, sikap serta tingkah laku mereka. 5) Menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik, apakah menitik beratkan pada mutu yang tinggi, harga yang murah atau model yang menarik.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b. Koordinasi dan integrasi dalam perusahaan Koordinasi ada untuk memberikan kepuasan secara optimal kepada konsumen, semua elemen pemasaran yang ada harus diintegrasikan, hindari adanya pertentangan antara perusahaan dengan pasarnya, salah satu cara penyelesaian untuk mengatasi masalah koordinasi dan integrasi ini dapat menggunkan satu orang yang mempunyai tanggung jawab terhadap seluruh kegiatan pemasaran, yaitu manajer pemasaran, jadi dapat disimpulkan bahwa setiap orang dan bagian dalam perusahaan turut serta dalam suatu upaya yang terkoordinir untuk memberikan kepuasan konsumen sehingga tujuan perusahaan tercapai. c. Mendapatkan laba melalui pemuasan konsumen PT. Asuransi Jasa Indonesai memiliki tujuan, salah satu tujuan dari perusahaan adalah untuk mendapatkan profit atau laba, dari laba tersebut perusahan bisa tumbuh dan berkembang dengan kemampuan yang lebih besar. Laba merupakan tujuan umum dari sebuah perusahaan, banyak perusahaan yang mempunyai tujuan lain disamping laba, dengan menggunkan konsep pemasaran ini, hubungan antara perusahaan dan konsumen akan dapat diperbaiki yang pada akhirnya akan menguntungkan bagi perusahaan. Perusahaan juga memiliki segmentasi pasar dalam setiap produktifitasnya. Segmentasi pasar ini merupakan suatu falsafah yang berorientasi pada konsumen. Falsafah ini menunjukan usaha commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
untuk meningkatkan ketepatan penetapan sasaran dari suatu perusahaan. Segmen pasar ini dapat dibentuk dengan banyak cara, dengan mengacu pada demografi atau gaya hidup, segmentasi pasar ini dapat dilakukan dengan beberapa pola yang berbeda yaitu, prefesi homogeny, preferensi yang tersebar dan preferensi terkelompok. 2. Strategi pemasaran Strategi yang dilakukan PT. Asuransi Jasa Indonesia merupakan tindakan yang bersifat increasemental (senantiasa meningkat) dan terus-menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan dimasa depan. Strategi hamper selalu dimulai dari apa yang dapat terjadi dan bukan dimulai dari apa yang terjadi, terjadinya kevepatan inovasi pasar yang aru dan perubahan pola konsumen memerlukan kompetensi ini (core competencies). PT. Asuransi Jasa Indonesia perlu mencari kompetensi inti di dalam bisnis yang dilakukan. PT. Asuransi Jasa Indonesia dalam hal ini melakukan perumusan strategi merupakan proses penyusunan langkah-langkah ke depan yang dimaksudkan untuk membangun visi dan misi organisasi, menetapkan tujuan strategis dan keuangan perusahaan, serta meranccang strategi untuk mencapai tujuan tersebut dalam rangka menyediakan customer value terbaik, beberapa langkah yang perlu dilakukan perusahaan dalam merumuskan strategi, yaitu: commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
a. Mengidentifikasi lingkungan yang akan dimasuki oleh perusahaan di masa depan dan menetukan misi perusahaan untuk mencapai visi yang dicita-citakan dalam lingkungan tersebut. b. Melakukan analisis lingkungan internal dan eksternal untuk mengukur kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang akan dihadapi oleh perusahaan dalam menjalankan misinya. c. Merumuskan factor-faktor ukuran keberhasilan (key success factors) dan strategi-strategi yang dirancang berdasarkan analisis sebelumnya. d. Menentukan tujuan dan taret terukur, mengvaluasi berbagai alternatif strategi dengan mempertimbangkan sumber daya yang dimiliki dan kondisi eksternal yang dihadapi. e. Memilih strategi yang paling sesuai untuk mencapai tujuan jangka pendek dan jangka panjang. Perusahaan membagi tingkatan strategi dengan merujuk pada pandangan
menjelaskan
adanya
empat
tingkatan
strategi,
keseluruhannya disebut master strategy, yaitu: enterprise strategy, corporate strategy, business strategy dan functional strategy. 1) enterprise strategy Strategi ini berkaitan dengan respon masyarakat, setiap organisasi
mempunyai
hubungan
dengan
masyarakat.
Masyarakat adalah kelompok yang berbeda di luar organisasi yang tidak dapat dikontrol, di dalam masyarakat yang tidak commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
terkendali itu, ada pemerintah dan berbagi kelompok lain seperti kelompok penekan, kelompok politik dan kelompok sosial lainnya. Strategi enterprise terlihat relasi antara organisasi dan masyarakat luar, sejauh interaksi itu akan dilakukan sehingga dapat menguntungkan organisasi. Strategi itu juga menampakkan bahwa organisasi sungguh-sungguh bekerja dan berusaha untuk memberi pelayanan yang baik terhadap tuntutan dan kebutuhan masyarakat. 2) Corporate strategy Strategi ini berkaitan dengan misi organisasi, sehingga sering disebut Grand Strategy yang meliputi bidang yang digeluti oleh suatu organisasi. Pertanyaan apa yang menjadi bisnis atau urusan kita dan bagaimana kita mengendalikan bisnis itu, tidak semata-mata untuk dijawab oleh organisasi bisnis, tetapi juga oleh setiap organisasi pemerintahan dan organisasi nonprofit. Strategi ini memerlukan keputusankeputusan stratejik dan perencanaan strategi yang selayaknya juga disiapkan oleh setiap organisasi. 3) Business Strategy Strategi pada tingkat ini menjabarkan bagaimana merebut pasaran di tengah masyarakat, bagaimana menempatkan organisasi di hati para penguasa, para pengusaha, para donor dan
sebagainya. Perusahan commit to user
menepatkan
semua
itu
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dimaksudkan
untuk
dapat
memperoleh
keuntungan
keuntungan strategi yang sekaligus mampu menunjang berkembangnya organisasi ke tingkat yang lebih baik. 4) Functional Strategy Strategi ini merupakan strategi pendukung dan untuk menunjang suksesnya strategi lain, ada tiga jenis strategi functional yaitu: a) Strategi functional ekonomi yaitu mencakup fungsi-fungsi yang memungkinkan organisasi hidup sebagai satu kesatuan ekonomi yang sehat, antara lain yang berkaitan dengan keuangan, pemasaran, sumber daya, penelitian dan pengembangan. b) Strategi functional manajemen, mencakup fungsi-fungsi manajemen yaitu planning, organizing, implementating, controlling, staffing, leading, motivating, communicating, decision making, representing, dan integrating. c) Strategi isu stratejik, fungsi utamanya ialah mengontrol lingkungan, baik situasi lingkungan yang sudah diketahui maupun situasi yang belum diketahui atau yang selalu berubah. Tingkat-tingkat strategi itu merupakan kesatuan yang bulat dan menjadi isyarat bagi setiap pengambil keputusan tertinggi bahwa mengelola organisasi tidak boleh dilihat dari sudut kerapian administratif semata, commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
tetapi juga hendaknya memperhitungkan soal “kesehatan” organisasi dari sudut ekonomi. 3. Kendala dalam strategi pemasaran a. Selalu dinamisnya macam strategi di market sell membuat strategi pemasaran hanya dijadikan pedoman utama namun dikegiatan pasarnya strategi tersebut berubah sesuai kebutuhan pasar. b. Terbatasnya personil didalam pengembangan atau penyelesaian masalah dalam unit pemasaran.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari pembahasan yang telah dilakukan tentang beberapa pendekatan pemasaran dan strategi pemasaran yang diterapkan pada PT. Asuransi Jasa Indonesia Cabang Surakarta maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut; 1. Strategi pemasaran yang diterapkan secara garis besar adalah: PT. Asuransi Jasa Indonesia dalam manajemen pemasarannya berpedoman terhadap proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi serta penyaluran gagasan, jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan-tujuan individu atau organisasi. Perusahaan dalam menjalankan aktifitasnya efisien menjalankan konsep pemasaran agar keuntungan yang diharapkan dapat terealisasi dengan baik, kegiatan yang menandakan bahwa pemasaran dalam perusahaan harus dikoordinasi dan dikelola dengan cara yang lebih baik. PT. Asuransi Jasa Indonesia mempunyai tiga faktor penting yang digunakan sebagai dasar dalam konsep pemasaran: a. Orientasi konsumen. b. Koordinasi dan integrasi dalam perusahaan. c. Mendapatkan laba melalui pemuasan konsumen. PT. Asuransi Jasa Indonesia dalam hal ini melakukan perumusan strategi merupakan proses penyusunan langkah-langkah ke depan yang commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dimaksutkan untuk membangun visi dan misi organisasi, menetapkan tujuan strategis dan keuangan perusahaan, serta meranccang strategi untuk mencapai tujuan tersebut dalam rangka menyediakan customer value terbaik, beberapa langkah yang perlu dilakukan perusahaan dalam merumuskan strategi, yaitu: 1) Mengidentifikasi lingkungan yang akan dimasuki oleh perusahaan di masa depan dan menetukan misi perusahaan untuk mencapai visi yang dicita-citakan dalam lingkungan tersebut. 2) Melakukan analisis lingkungan internal dan eksternal untuk mengukur kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang akan dihadapi oleh perusahaan dalam menjalankan misinya. 3) Merumuskan factor-faktor ukuran keberhasilan (key success factors) dan strategi-strategi yang dirancang berdasarkan analisis sebelumnya. 4) Menentukan tujuan dan taret terukur, mengvaluasi berbagai alternatif strategi dengan mempertimbangkan sumber daya yang dimiliki dan kondisi eksternal yang dihadapi. 5) Memilih strategi yang paling sesuai untuk mencapai tujuan jangka pendek dan jangka panjang.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2. Kendala dalam strategi pemasaran a. Selalu dinamisnya macam strategi di market sell membuat strategi pemasaran hanya dijadikan pedoman utama namun dikegiatan pasarnya strategi tersebut berubah sesuai kebutuhan pasar. b. Terbatasnya personil didalam pengembangan atau penyelesaian masalah dalam unit pemasaran.
B. Saran Dalam pembahasan ini dapat disimpulkan bahwa strategi pemasaran yang diterapkan PT. Asuransi Jasa Indonesia Cabang Surakarta sudah dikoordinasi dan dikelola dengan baik, namun penulis masih perlu memberikan saran agar dapat bermanfaat antara lain: 1. Mengacu pada strategi eksternal yang sudah baik, penulis menyarankan agar internalnya diperbaiki, dengan melakukan pelatihan-pelatihan dan studi yang lebih terpusat terhadap masalah dilapangan. 2. Perkembangan kedepannya penambahan personil dalam unit pemasaran dapat membantu aktifitas berjalan dengan lancar tanpa adanya suatu penundaan atau keterlambatan.
commit to user