TUGAS AKHIR PANCASILA PENGAMALAN PANCASILA DALAM KEHIDUPAN
DI SUSUN OLEH: NAMA
: DWI MEIDIKA SAPUTRA
NIM
: 11.12.5792
KELOMPOK
: Hak Azasi
PROGRAM STUDI
: S1
JURUSAN
: SISTEM INFORMASI
Dosen Pembimbing : Drs. Muhammad Idris P, MM SEKOLAH TINGGI MANAJEMN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK “AMIKOM” YOGYAKARTA 2011
ABSTRAK Sebagai mana yang telah kita ketahui dalam ilmu bahasa bahwa pernyataan adalah sederetan kata yang mengandung makna. Maka dalam pancasila terdiri atas sederetan kata yang secara structural merupakan suatu fase (sederetan kata-kata) yang mengandung makna tertentu. Untuk memahami makna yang terkandung dalam sila-sila pancasila maka terlebih dahulu perlu di analisis satuan frase(sederetan kata-kata) pada uska-sila pancasila tersebut. Deretan kata-kata pada pancasila tersebut masing-masing sila berupa suatu frase(kelomopk kata-kata) yang terdiri dari unsur inti frase dan keterangan. Berdasarkan analisis pada kata-kata ketuhanan,kemanusian,persatuan,kerakyatan dan keadilan , secara semantic berhubungan makna “hal” yang berkaitan dengan tuhan, rakyat dan adil. Selain itu kata-kata tersebut mengandung makna abstrak. Jadi inti kata yang terkandung dalam sila-sila yaitu ketuhanan, kemanusiaan,persatuan,kerakyatan, dan keadilan , kesemuanya mengandung makna abstrak. Kata-kata ketuhanan,kemanusian,persatuan, kerakyatan dan keadilan seluruhnya merupakan suatu inti frase pada setiap sila oleh subyek (S) dan di sebut sebagai term(lihat lanur,1983:15).oleh karena fungsinya sebagai subyek maka kata-kata itu bermakana dab bersifat menentukan dalam pengambilan keputusan. Oleh karena afungsinya sebagai term, maka kata-kata tersebut memiliki luas pengertian yang bersifat umum universal, yang artinya luas menunjukan seluruh lingkungan dan masing-masing bawahanya, tidak terkecuali(poespoprodjo,dkk.,1987:51). Jadi luas pengertian yang umum universal , menunjukan suatu luas pengertian yang seumum-umumnya, tidak terikat ruang,waktu,lingkungan,kelompok atau jumlah tertentu. Selain itu dalam ilmu logika di kenal juga luas pengertian yang umum kolektif, yaitu berarti umum dan terbatas
pada suatu kelompok
,lingkungan,kumpulan, atau jumlah tertentu (poespoprodjo,dkk.,1987:51).
Misalnya term manusia
Indonesia , adalah mempunyai luas pengertian yang umum kolektif yaitu terbatas pada kolektifitas, atau kelompok manisia (Indonesia). Berdasarkan analisis tersebut maka term-term sila-sila pancasila adalah bersifat abstrak, dan memiliki luas pengertian yang umum universal. Karena sifatnya yang abstrak ,umum dan universalisi arti pancasila itu bersifat tetap dan tidak berubah. Hal ini berarti pancasila sebagai filsafat Negara
Indonesia mempunyai kedudukan yang mutlak yang terlekat
pada kelangsungan hidup
Negara
Indonesia secara material,karena karena semua aspek pelaksanaan dan penyelengaraan Negara di jabarkan dari nilai-niulai pancasila. Adapun secara formal pancasila sbagai sumber dari segala sumber hukum termuat dalam pembukaan UUD 1945 yang kedudukannya sebagai tertib hukum yang tertinggi, maka pancasila sebagai hukum tidak bisa di ubah. Pancasila sebagai dasar filsafat Negara yang mempunyai isi arti yang abstrak, umum dan universal maka secara logis bersifat tetap dan tidak berubah, karena sifatnya yang tidak terbatas pada ruang,waktu ,jumlah serta keadaan tertentu. (pendidikan pancasila yuridis kenegaraaan/61-63)
BAB I A.Latar Belakang Masalah Tidak bisa di pungkiri lagi bahwa pancasila sebagai dasar Negara Indonesia. Akan tetapi di saat sekarang ini pancasila mulai terkikis oleh modernisasi atau globalisasi yang menyebabkan kurangnya pengamalan pancasila oleh masyrakat itu sendiri. Di sini saya tidak akan menjelek-jelekan pancasila karena tujuan saya bukan itu tetapi degan berbagai refrensi saya akan mencoba mencari jalan keluar dari permasalahn di negeri ini. Saya ingin membangun negeri ini dengan menyumbanagkan makalah ini untuk negeri ini. Karena pancasila lahir untuk di amalkan bukan untuk hiasan.
B.Rumusan Masalah Untuk mewujudkan masyrakat adil dan makmur berdasarkan pancasila,perlu di laksanakan pembangunan di segala bidang yang pada hakekatnya merupakan pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia. Dengan hakekat pembagunan sebagai mana di atas, maka pembangunan merupakan pengalaman pancasila. Ini mengndung arti, bahwa pembagunan sebagai pengamalan pancasila. Meliputi pengalaman pancasila dalam seluruh segi kehidupan bangsa dan Negara , baik di lapangan politik, ekonomi,social,hokum,pertahanan keamanan dan seterusnya. Oleh karena itu pembagunan merupakan pengalaman pancasila , dan tujuan serta subyeknya adalah manusia dan seluruh masyrakat warga Negara repblik Indonesia yang berpancasila, maka wajar bila mana pancasila juga di jadikan sebagai satu-satunya asas dalam kehidupan berbangsa ,bermasyrakat dan bernegara.
C.Pendekatan pancasila A. Pendekatan Yuridis Dalam pelaksanaan pendidikan pancasila di lakukan berdasarkan system peraturan perundangundagan sebagai berikut: a) Undang-Undang Dasar 1946 Sesui dengan isi yang terkandung dalam UUD 1945 . Bahwa setiap warga Negara berhak mendapat pengajaran . pasal
31 ayat (1) serta pemerintah mengusahakan dan
menyelengarakan pendidikan nasional dalam suatu system pengajaran nasional yang diatur dalam Undang-Undang ,ayayt(2). Terutama tujuan Negara Negara yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945 yang menyatakan bahwa pemerintah Negara Indonesia bertujuan”…. Mencerdaskan kehidupan bangsa(alenia IV) b) Undang-Undang Republik Indonesia nomor 2 Tahun 1989. Tentang system pendidikan Nasional Indonesia. Dalam Undang-Undang tersebut di nyatakan bahwa:…..’’ pendidikan nasional adalah pendidikan yang berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan yang berdasarkan pada pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945’’.pasal 1 ayat(2). c) Ketetapan No II/MPR/1978 Bahwa pancasila yang merupakan pandangan hidup bangsa dan dasar Negara Republik Indonesia perlu di hayati dan di amalkan secara nyata untuk menjaga kelestarian dan terwujudnya tujuan nasional serta cita-cita Bangsa seperti tercantum dalam pembukaan UUD 1945. Demikian maka dalam pelaksanaan perkuliahan pancasila berlandaskan pada ketentuanketentuan peraturan perundang-undangan yang ada antara lain sesuai dengan amanat dalam pembukaan UUD 1945. UUD 1945. Undang-undang
No 2 tahun 1989
tentang system
pendidikan nasional serta ketetapan No.II/MPR/1978 tentang pedoman penghayatan dan pengalaman pancasila.
B. Pendekatan Historis Pancasila sebagai dasar Negara Republik Indonesia sebelum di syahkan tanggal 18 Agustus 1945 oleh PPKI, nilai-nilainya telah ada pada bangsa Indonesia sejak jaman dahulu kala berupa nilai-nilai adat-isti-adat,kebudayaan serta nilai Religius. Nilai-nilai tersebut telah ada dan melekat pada bangsa Indonesia sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia sebagai kuasa materialis, kemudian pada Republik Indonesia yaitu dalam siding-sidang BPUPKI I,panitia’9’,BPUPKI II serta siding PPKI. Rintisan untuk terwujudnya Negara Indonesia yang berdasarkan Pancasila telah di lakukan oleh para pejuang kemerdekaan termasuk para para pejuang bangsa dalam melawan penjajah. a) Jaman sriwijaya Menurut Mr. M. yamin bahwa berdirinya Negara kebangsaan Indonesia tidak dapat dipisahkan dengan kerajaan –kerajaan lama yang merupakan warisan lama yang merupakan warisan nenek moyang bangsa Indonesia. Negara kebangsaan Indonesia terbentuk memalui tiga tahap: tahap pertama ,jaman sriwijaya di bawah wangsa Syailendra (600-1400) yang bercirika kedatuan, kedua,Negara kebangsaan jaman kerajaan majapahit (1293-1525) yang bercirikan ke prabuan , keduanya merupakan Negara kebangsaan Indonesia lama. Kemudian ketiga, Negara kebangsaan Indonesia modern yaitu Negara Indonesia merdeka( sekarang Negara proklamasi 17 agustus 1945) (secretariat Negara R.I.1995:11). Pada abad ke VII; munculah suatu kerajaan Sriwijaya di bawah wangsa syailendra hal ini termuat dalam prasasti ke dudukan bukit. Di kaki bukit siguntang dekat Palembang yang bertarikh 605 caka atau 683 Masehi dalam bahasa melayu kuno dan huruf pallawa . kerajaan ini adalah kerajaan maritim yang yang mengandalkan pada keagungan lautnya. Kunci-kunci lalu lintas indosesia bagian barat di kuasainya misalnya selat sunda (686) . dan kemudian selat malaka(775) . pada jaman itu kerajaan sriwijaya merupakan Negara besar yang cukup di segani di kawasan asia tenggara demikian pula dengan india dan asia selatan perkembangan di kerajaan itu terkenal baik bahkan
terkenal ke negara lain. Banyak musafir agama budha dari cina harus belajar terlebih dahulu di kerajaan sriwijaya(dalam agama budha dan bahasa sangsekerta) sebelum melanjutkan studynya ke india . Malahan terdapat guru-guru besar tamu dari india mengajar di Sriwijaya misalnya Dharmakitri misalnya sehingga cita-cita Negara yang “adil dan makmur “ telah terukir dalam prasasti kedudukan yang berbunyi ‘marvual vanua Criwijaya siddhayatra subhiksa’(Suleiman.tanpa tahun:53) b) Jaman Majapahit Sebelum Majapahit muncul dalam panggung sejarah Indonesia , maka muncullah terlebih dahulu banyak kerajaan-kerajaan kecil di jawa tengah dan jawa timur silih berganti. Di mana tengah kita kenal kerajaan seperti: kerajaan kalingga(abad ke VII), sanjaya (abad ke VIII),syailendra(abad ke VIII dank e IX) . Refleksi puncak dari jawa tengah ini , dalam periode kerajaan-kerajaan itu,
adalah menjulangnya candi
Borobudur(candi agama Buddha pada abad ke IX) dan candi Prambanan( candi agama hindu pada abad ke X). Di jawa timur berkembanglah kerajaan-kerajaan , seperti kerajaan Isana(abad ke IX) ,Darmawangsa(abad ke X),Airlangga(abad keXI),Kediri(abad ke XII),Singasari(abad ke XIII). Kemudian yang erat hubungnya dengan kerjaan Majapahit adalah kerjaan Singasari ini. Mulailah di bangun kerajaan Majapahit(1293) yang akan berlangsung dalam jangka waktu yang panjang (1520) kerajaan ini mencapai puncak kemegahanya di bawah pemerintahan Raja Hayam Waruk asuhan Mahapatif gajah Mada yang selalu siap di bantu oleh laksamana Nala dengan armadanya yang selalu waspada mengawasi Nusantara. Wilayah kekuasaan semasa jayanya itu, membentang dari Malaya sampai irian barat melalui Kalimantan barat. Pada waktu agama hindu dan Buddha berdampingan dengan damainya. Empu prapanca menulis :Negarakertagama(1365) dalam kitab tersebut telah terdapat istilah “pancasila” . Empu tantular mengarang :sotasoma , di dalam buku sotasoma inilah kita jumpai kalimat yang kemudian menjadi terkenal ”Bhinneka tunggal Ika”. Sebenarnya
kalimat lengkapnya berbunyi :’Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrua” .artinya ‘walau berbeda ,satu jua adanya , sebab tidak ada agama yang mempunyai tuhan yang berbeda’. Ini mengambarkan realistas kepercayaan dan keyakinan agama yang hidup pada waktu itu , yaitu: Agama Hindu dan Agama Buddha. Malahan salah satu daerah kekuasaaan bawahanya seperti pasei justru telah memeluk agama islam . toleransi positif dalam bidang agama di junjung tinggi sejak masa bahari yang silam. Sumpah palapa yang di ucapkan Maha patih Gajah Mada dalam siding Ratu dan Mentri-Mentri di pasembahan Keprabuan Majapahit pada tahun 1331, yang berisi citacita mempersatukan seluruh nusantara raya bebagai berikut:’saya bary akan berhenti berpuasa makan palapa,jikalau seluruh nusantara bertahluk di bawah kekuasan Negara jikalau Gurun,seram,tanjung,haru,Pahang,Dempo,Bali,Sunda,Palembang dan Tumasik telah di kalahkan(Yamin ,1960:60). Majapahit, menjulang dalam arena sejarah Iindonesia. Kemudian di sebabkan factor kelemahan di dalam negeri sendiri(seperti adanya perang saudara
pada
permulaan abad ke XV), maka sinarnya mulai redup dalam panggung sejarah tanah air kita. Makin lama mengalami kemunduran dan akirnya runtuh dengan ”Sinar Hilang Kertaning Bumi” pada permulaan abad ke XVI(1520)
BAB II A.Pembahasan
Pancasila sebagai dasar filsafat Negara Indonesia mengandung konsekuensi setiap aspek penyelengaraan Negara dan semua dan semua sikap dan tingkah laku bangsa Indonesia dalam bermasyarakat dan bernegara harus berdasarkan nilai –nilai pancasila. Sebagaimna telah di bahas di muka bahwa nilai-nilia pancasila yang bersumber pada hakekat pancasila adalah bersifat abstrak umum universal,tetap dan tidak berubah. Nilainilai tersebut perlu di jabarkan dalam setiap aspek penyelengaraan Negara dan dalam wujud norma-norma baik norma-norma kenegaraan maupun norma-norma moral yang harus di laksanakan dan di amalkan oleh setiap warga nehara Indonesia Jadi dalam masalah ini kita sampai pada masalah pengamalan nilai-nilai pancasila tersebut baik yang kaitanya dengan sikap moral dan tingkah laku semua warga Negara Indonesia. Oleh karena itu permasalahan pokok dalam pengamalan pancasila adalah bagaimana wujud pengamalan itu, yaitu bagaimana nilai-nilai pancasila yang abstrak umum universal tersebut di jabarkan dalam bentuk norma-norma yang jelas dalam kaitanya dengan tingkah laku semua warga Negara dalam bermasyrakat , berbangsa dan bernegara,serta dalam kaitanya dengan segala aspek penyelengaraan Negara. Selain itu dalam pengamalan pancasila ini di perlakukan,juga suatu kondisi yang dapat menjujung terlaksananya pengamalan pancasila tersebut, baik kondisi yang berkaitan setiap warga Negara Indonesia dan wujud realisai pengalaman pancasila. Maka perlu di dasari oleh setiap warga Negara Indonesia bahwa dalam bermasyarakat , berbangsa dan bernegara setiap wara Negara memiliki hak dan kewajiban. Berdasarkan pada hakikat sifat kodrat manusia bahwa setiap manusia adalah sebagai mahluk individu dan sekaligus sebagai mahluk sosial. Kesepakatan kita sebagai suatu kesepakatan yang luhur untuk
mendirikan bangsa Indonesia yang berdasarkan pancasila mengandung konsekuensi bahwa kita harus merealisasikan pancasila itu dalam setiap aspek penyelengaraan Negara dan setiap sikap dan tingkah laku kita dalam Bermasyrakat ,Berbangsa dan Bernegara. Dengan lain perkataan bagi Bangsa Indonesia mengamalkan Pancasila adalah merupakan suatu keharusan.
BAB III A. Kesimpulan Pengamalan nilai-nilai pancasila dalam praktek kehidupan sehari-hari meliputi pengamalan Pancasila dalam bidang-bidang ketatanegaraan ,pelaksanaan pembagunan maupun dalan kehidupan bermasyrakat . Analisis di lakukan agar dapat memberikan suatu penilaian krisis dan memberikan suatu solusi yang positif. Masalah-masalah yang timbul dalam kehidupan sehari-hari dapat di sebabkan oleh berbagai hal ,antara lain kurang di hayatinya nilai-nilai Pancasila, perbedaan pendapat di antara anggota masyrakat , penyelewengan, atau mungkin kesengajaan sebagai upaya untuk menimbulkan kerawanan dalam kehidupan bermasyarakat. Masalah-maslah yang timbul dalm kehidupan masyrakat itu sangat kompleks dan tak terbatas oleh karena itu analisis di lakukan utnuk mendapatkan suatu gambaran yang jelas tentang pengalaman pancasila dalam berbagai bidang kehidupan dan pada akhirnya mampu memberikan arah bagi pengamalan pancasila secara konsisten
B. Saran Beberapa hal yang telah dikemukan Bahwasanya saya sadar betul yang saya tulis masih jauh dari kesempurnaan dan penulisan makalah yang telah dilakukan memeliki kekurangankekurangan/ketidak lengkapan materi , keterbatasan-keterbatasan, atau pun asumsi-asumsi sehingga bagi pihak yang akan memanfaatkan hasil penulisan ulang dapat mengetahui kelemahan-kelemahan,kekurangan dan keterbatasan ini sehingga dapat diantisipasi untuk di jadikan lebih baik lagi. Bagi penulis ulang yang akan datang yang ingin mengembangkan hasil tulisan ulang hendaknya memiliki cukup referensi lagi agar menjadi lebih baik dari sekarang.
Referensi: 1. Kaelan,Drs.,Ms.,1995,Pendidikan Pancasila Yuridis Kenegaraan ,Penerbit”Paradgima”Yogyakarta,Yogyakarta 2. Thaib Dahlan,SH.,MSi.,1993,Edisi Revisi Pancasila Yuridis Ketetanegaraan,Unit Penerbit Dan Percetakan AMP YKPN,Yogyakarta