TUGAS AKHIR PANCASILA PENGAMALAN PANCASILA SEBAGAI DASAR PEMBANGUNAN BANGSA
DI SUSUN OLEH: NAMA
:SUTRISNO
NIM
:11.11.4846
PROGRAM STUDI
:S1-TI-O4
KELOMPOK
:C
Dosen Pembimbing : Drs. Tahajudin Sudibyo SEKOLAH TINGGI MANAJEMN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK “AMIKOM” YOGYAKARTA 2011
ABSTRAK Sebagai mana yang telah kita ketahuidalam ilmu bahasa bahwa pernyataan adalah sederetan kata yang mengandung makna. Maka dalam pancasila terdiri atas sederetan kata yang secara structural merupakan suatu fase (sederetan kata-kata) yang mengandung makna tertentu. Untuk memahami makna yang terkandung dalam sila-sila pancasila maka terlebih dahulu perlu di analisis satuan frase(sederetan kata-kata) pada uska-sila pancasila tersebut. Deretan kata-kata pada pancasila tersebut masing-masing sila berupa suatu frase(kelomopk kata-kata) yang terdiri dari unsur inti frase dan keterangan. Berdasarkan analisis pada kata-kata ketuhanan,kemanusian,persatuan,kerakyatan dan keadilan , secara semantic berhubungan makna “hal” yang berkaitan dengan tuhan, rakyat dan adil. Selain itu kata-kata tersebut mengandung makna abstrak.Jadi inti kata yang terkandung
dalam sila-sila yaitu ketuhanan, kemanusiaan,persatuan,kerakyatan, dan
keadilan, kesemuanya mengandung makna abstrak. Kata-kata ketuhanan,kemanusian,persatuan, kerakyatan dan keadilan seluruhnya merupakan suatu inti frase pada setiap sila oleh subyek (S) dan di sebut sebagai term(lihat lanur,1983:15).oleh karena fungsinya sebagai subyek
maka kata-kata itu bermakna dan
bersifat menentukan dalam pengambilan keputusan. Oleh karena afungsinya sebagai term, maka kata-kata tersebut memiliki luas pengertian yang bersifat umum universal, yang artinya luas
menunjukanseluruh
lingkungan
dan
masing-masing
bawahanya,
tidak
terkecuali(poespoprodjo,dkk.,1987:51). Jadi luas pengertian yang umum universal , menunjukan
suatu
luas
pengertian
yang
seumum-umumnya,
tidak
terikat
ruang,waktu,lingkungan,kelompok atau jumlah tertentu. Selain itu dalam ilmu logika di kenal juga luas pengertian yang umum kolektif, yaitu berarti umum dan terbatas pada suatu kelompok ,lingkungan,kumpulan,
atau
jumlah tertentu (poespoprodjo,dkk.,1987:51).
Misalnya term manusia Indonesia , adalah mempunyai luas pengertian yang umum kolektif yaitu terbatas pada kolektifitas, atau kelompok manusia (Indonesia). Berdasarkan analisis tersebut maka term-term sila-sila pancasila adalah bersifat abstrak, dan memiliki luas pengertian yang umum universal. Karena sifatnya yang abstrak ,umum dan
universialisasi arti pancasila itu bersifat tetap dan tidak berubah. Hal ini berarti pancasila sebagai filsafat
Negara Indonesia mempunyai kedudukan yang mutlak yang
terlekat pada kelangsungan hidup Negara Indonesia secara material,karena karena semua aspek pelaksanaan dan penyelengaraan Negara di jabarkandari nilai-nilai pancasila. Adapun secara formal pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum termuat dalam pembukaan UUD 1945 yang kedudukannya sebagai tertib hukum yang tertinggi, maka pancasila sebagai hukum tidak bisa di ubah. Pancasila sebagai dasar filsafat Negara yang mempunyai isi arti yang abstrak, umum dan universal maka secara logis bersifat tetap dan tidak berubah, karena sifatnya yang tidak terbatas pada ruang,waktu ,jumlah serta keadaan tertentu. (pendidikan pancasila yuridis kenegaraaan/61-63) Isi arti pancasila yang abstrak umum universal adalah tetap tidak berubah dan dapat berlaku di mana saja,tidak hanya untuk bangsa dan negara indonesia, tetapi juga bagi bangsabangsa lain dengan ciri khusus tertentu,sehinga dari sifat abstrak umum universal dapat di susun arti pancasila umum kolektif sebagai pelaksanaan dalam kedudukanya dasar filsafat negara atau sebagai pedoman praktis dalam penyelengaraan negara. Pengertian ummum kolektif ini di dalam sifat umumnya
mempunyai tingkatan-tingkatan , tergantung dari
banyak sedikitnya unsur-unsur yang berada termasuk di dalamnya.
DAFTAR ISI
ABSTRAK .................................................................................................................... i DAFTAR ISI .............................................................................................................. iii BAB I A.Latar Belakang Masalah ............................................................................. 1 B.Rumusan Masalah........................................................................................ 2 C.Pendekatan Pancasila 1. Pendekatan Yuridis ........................................................................ 3 2. Pendekatan Historis ....................................................................... 4 BAB II A.Pembahasan ................................................................................................. 7 BAB II A. Kesimpulan .............................................................................................. 10 B. Saran ........................................................................................................ 11 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 12
BAB I A.Latar Belakang Masalah Negara Indonesia mempunyai Pancasila sebagai Dasar Kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia, nilai dan norma yang terkandung di dalamnya merupakan keinginan dari bangsa Indonesia yang harus di amalkan. Pengamalan Pancasila secara subjektif akan memperkuat pengamalan Pancasila secara objektif. Pengamalan Pancasila ini harus di lakukan dalam berbagai bidang kehidupan di negara Indonesia agar Pancasila benar-benar berperan sebagaimana Fungsi dan kedudukannya dan supaya tujuan serta cita-cita bangsa Indonesia mudah terwujud. Bila benar Pancasila itu masih ada pada setiap sanubari bangsa indonesia, pastinya persatuan dan kesatuan negeri ini tetap ada. Dan memang bila benar Pancasila itu masih melekat kuat di jiwa raga kita ini, seharusnya kita selalu mau untuk bertoleransi dalam kehidupan yang damai dan indah. Dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tetap ada, tidak menjadi kenangan diwaktu yang akan datang di karenakan kalah di makan oleh globalisasi.
B.Rumusan Masalah Seharunya semua warga masyarkat Indonesia harus selalu concerned terhadap nilainilai yang terkait dengan kesepakatan nasional yang sudah final dalam kehidupan bangsa, yaitu Pancasila sebagai margin of appreciation, dan UUD Negara Kesatuan RI 1945; NKRI dan Bhineka Tunggal Ika, yang berfungsi sebagai instruments of national pattern of maintenance dan instrumeh of goal attaintment. Apalagi perumusan Pancasila terdapat dalam Pembukaan UUD NKRI 1945, yang bersifat untouchable. Bagi suatu bangsa Konstitusi merupakan cornerstone, yang menciptakan symbol and myth; Konstitusi memberikan kepada negara unity, purpose and pride, yang sama sekali tidak boleh underestimated. Constitution is the supreme law of the land, constitution must be respected, because constitution is a nastional symbol (Dye and Ziegler, 2003, hal. 51-53). Dalam hal ini Ideologi merupakan the crown of the constitution. Hal-hal tersebut di atas harus tersurat dan tersirat dalam politik hukum nasional dan di segala sapek kehidupan. Untuk itu pengamalan pancasila yang mulai hilang perlahan harus kita bangkitkan kembali agar pengamalan pancasila dapat memberikan kemajuan bagi bangsa indonesia di kemudian harinya.
C.Pendekatan Pancasila 1.Pendekatan Yuridis Dalam pelaksanaan pendidikan pancasila di lakukan berdasarkan system peraturan perundang-undagan sebagai berikut: a) Undang-Undang Dasar 1945 Sesui dengan isi yang terkandunf dalam UUD 1945 . bahwa setiap warga Negara berhak mendapat pengajaran . pasal 31 ayat (1) serta pemerintah mengusahakan dan menyelengarakan pendidikan nasional dalam suatu system pengajaran nasional yang diatur dalam
Undang-Undang ,ayayt(2). Terutama tujuan Negara Negara yang
terkandung dalam pembukaan UUD 1945 yang menyatakan bahwa pemerintah Negara Indonesia bertujuan”…. Mencerdaskan kehidupan bangsa(alenia IV) b) Undang-Undang Republik Indonesia
nomor 2 Tahun 1989.tentang system
pendidikan Nasional Indonesia. Dalam Undang-Undang tersebut di nyatakan bahwa:…..‟‟ pendidikan nasional adalah pendidikan yang berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan yang berdasarkan pada pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945‟‟.pasal 1 ayat(2). c) Ketetapan No II/MPR/1978 Bahwa pancasila
yang merupakan pandangan hidup bangsa
dan dasar Negara
Republik Indonesia perlu di hayati dan di amalkan secara nyata untuk menjaga kelestarian dan terwujudnya tujuan nasional serta cita-cita Bangsa seperti tercantum dalam pembukaan UUD 1945. Demikian maka dalam pelaksanaan perkuliahan pancasila berlandaskan pada ketentuan-ketentuan peraturan perundang-undangan yang ada antara lain sesuai dengan amanat dalam pembukaan UUD 1945. UUD 1945. Undang-undang No 2 tahun 1989 tentang system pendidikan nasional serta ketetapan No.II/MPR/1978 tentang pedoman penghayatan dan pengalaman pancasila.
2.Pendekatan Historis Pancasila sebagai dasar Negara Republik Indonesia sebelum di syahkan tanggal 18 Agustus 1945 oleh PPKI, nilai-nilainya telah ada pada bangsa Indonesia sejak jaman dahulu kala berupa nilai-nilai adat-isti-adat,kebudayaan serta nilai Religius. Nilai-nilai tersebut telah ada dan melekat pada bangsa Indonesia sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia sebagai kuasa materialis, kemudian pada Republik Indonesia yaitu dalam siding-sidang BPUPKI I,panitia‟9‟,BPUPKI II serta siding
PPKI. Rintisan untuk
terwujudnya Negara Indonesia yang berdasarkan Pancasila telah di lakukan oleh para pejuang kemerdekaan termasuk para para pejuang bangsa dalam melawan penjajah. a) Jaman sriwijaya Menurut Mr.M. yamin bahwa berdirinya Negara kebangsaan Indonesia tidak dapat dipisahkan dengan kerajaan –kerajaan lama yang merupakan warisan lama yang merupakan warisan nenek moyang bangsa Indonesia. Negara kebangsaan Indonesia terbentuk memalui tiga tahap: tahap pertama ,jaman sriwijaya di bawah wangsa Syailendra (600-1400) yang bercirika kedatuan, kedua,Negara kebangsaan jaman kerajaan majapahit (1293-1525) yang bercirikan ke prabuan , keduanya merupakan Negara kebangsaan Indonesia lama. Kemudian ketiga, Negara kebangsaan Indonesia modern yaitu Negara Indonesia merdeka( sekarang Negara proklamasi 17 agustus 1945) (secretariat Negara R.I.1995:11). Pada abad ke VII; munculah suatu kerajaan Sriewijaya di bawah wangsa syailendra hal ini termuat dalam prasasti ke dudukan bukit. Di kaki bukit siguntangdekat Palembang yang bertarikh 605 caka atau 683 Masehi dalam bahasa melayu kuno dan huruf pallawa . kerajaan ini adalah kerajaan maaritim yang yang megandalkan pada keagungan lautnya.
Kunci-kunci lalu lintas indosesia bagian
baratdi kuasainya misalnya selat sunda (686) . dan kemudian selat malaka(775) . pada jaman itu kerajaan sriwijaya merupakan Negara besar yang cukup di segani di kawasan asia tenggara demikian pula dengan india dan asia selatanperkembangan di kerajaan itu terkenal baik bahkan terkenal ke negara lain. Banyak musafir agama budha dari cina harus belajar terlebih dahulu di kerajaan sriwijaya(dalam agama budha dan bahasa sangsekerta) sebelum melanjutkan studynya ke india . malahan terdapat guru-guru besar tamu dari india mengajar di Sriwijaya misalnya Dharmakitri misalnya sehingga cita-cita Negara yang “adil dan makmur “ telah terukir dalam
prasasti kedudukan
yang berbunyi „marvual vanua Criwijaya siddhayatra
subhiksa‟(Suleiman.tanpa tahun:53) b) Jaman Majapahit Sebelum Majapahit muncul dalam panggung sejarah Indonesia , maka muncullah terlebih dahulu banyak kerajaan-kerajaan kecil di jawa tnegah dan jawa timur
silih berganti. Di mana tenggah kita kenal
kerajaan seperti: kerajaan
kalingga(abad ke VII), sanjaya (abad ke VIII),syailendra(abad ke VIII dank e IX) . refleksi puncak dari jawa tengga ini , dalam periode kerajaan-kerajaan itu, adalah menjulangnya candi Borobudur(candi agama Buddha pada abad ke IX) dan candi Prambanan( candi agam hindu pada abad ke X). Di jawa timur berkembanglah kerajaan-kerajaan , seperti kerajaan Isana(abad ke
IX)
,Darmawangsa(abad
ke
X),Airlangga(abad
keXI),Kediri(abad
ke
XII),Singasari(abad ke XIII). Kemudian yang erat hubungnya dengan kerjaan Majapahit adalah kerjaan Singasari ini. Mulailah di bangun kerajaan Majapahit(1293) yang akan berlangsung dalam jangka waktu yang panjang (1520) kerajaan ini mencapai puncak kemegahanya di bawah pemerintahan Raja Hayam Waruk asuhan Mahapatif gajah Mada yang selalu siap di bantu oleh laksamana Nala dengan armadanya yang selalu waspada mnegawasi Nusantara. Wilayah kekuasaan semasa jayanya itu, membentang dari Malaya sampai irian barat melalui Kalimantan barat. Pada waktu agama hindu dan Buddha berdampingan dengan damainya. Empu prapanca menulis :Negarakertagama(1365) dalam kitab tersebut telah terdapat istilah “pancasila” . Empu tantular mengarang :sotasoma , di dalam buku sotasoma inilah kita jumpai kalimat yang kemudian menjadi terkenal”Bhinneka tunggal Ika”. Sebenarnya kalimat lengkapnya berbunyi :‟Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrua” .artinya „walau berbeda ,satu jua adanya , sebab tidak ada agama yang mempunyai tuhan yang berbeda‟. Ini mengambarkan realistas kepercayaan
dan
keyakinan agama yang hidup pada waktu itu , yaitu: Agama Hindu dan Agama Buddha. Malahan salah satu daerah kekuasaaan bawahanya seperti pasei justru telah memeluk agama islam . toleransi positif dalam bidang agama di junjung tinggi sejak masa bahari yang silam. Sumpah palapa yang di ucapkan Maha patih Gajah Mada dalam siding Ratu dan Mentri-Mentri di pasembahan Keprabuan Majapahit pada tahun 1331, yang
berisi cita-cita mempersatukan seluruh nusantara raya bebagai berikut:‟saya bary akan berhenti berpuasa makan palapa,jikalau seluruh nusantara bertahluk di bawah kekuasan
Negara
jikalau
Gurun,seram,tanjung,haru,Pahang,Dempo,Bali,Sunda,Palembang dan Tumasik telah di kalahkan(Yamin ,1960:60). Majapahit, menjulang dalam arena sejarah Iindonesia. Kemudian di sebabkan factor kelemaahn di dalam negeri sendiri(seperti adanya perang saudara
pada
permulaan abad ke XV), maka sinarnya mulai redup dalam panggung sejarah tanah air kita. Makin lama mengalami kemunduran dan akirnya runtuh dengan”Sinar Hilang Kertaning Bumi” pada permulaan abad ke XVI(1520)
BAB II A.Pembahasan KedudukanPancasila pada hakekatnya di bedakan atas dua kelompok, yaitu secara material dan formal.secara material pancasila adalah merupakan filsafat hidup bangsa yang dapat di hayati sebagai jiwa bangsa,kepribadian bangsa,sarana tujuan hidup,bangsa, pandangan hidup bangsa dan pedoman hidup bangsa, dab secara formal pancasila adalah merupakan dasar filsafat negara, yaitu sebagai sumber dari segala sumber hukum negara indonesia dan juga sebagai perjanjian luhur bangsa indonesia dalam bernegara. Penghayatan ini akan di uraikan secara jelas dalam bab kusus mengenai penghayatan dan pengamalan pancasila Teori Asal Mula Pancasila Asal mula Pancasila dasar filsafat Negara dibedakan:
a) Causa materialis (asal mula bahan) ialah berasal dari bangsa Indonesia sendiri, terdapat dalam adat kebiasaan, kebudayaan dan dalam agama-agamanya.
b) Causa formalis (asal mula bentuk atau bangun) dimaksudkan bagaimana Pancasila itu dibentuk rumusannya sebagaimana terdapat pada Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Dalam hal ini BPUPKI memiliki peran yang sangat menentukan.
c) Causa efisien (asal mula karya) ialah asal mula yang meningkatkan Pancasila dari calon dasar negara menjadi Pancasila yang sah sebagai dasar negara. Asal mula karya dalam hal ini adalah PPKI sebagai pembentuk negara yang kemudian mengesahkan dan menjadikan Pancasila sebagai dasar filsafat Negara setelah melalui pembahasan dalam sidang-sidangnya.
d) Causa finalis (asal mula tujuan) adalah tujuan dari perumusan dan pembahasan Pancasila yakni hendak dijadikan sebagai dasar negara. Untuk sampai kepada kausan finalis tersebut diperlukan kausa atau asal mula sambungan. Unsur-unsur Pancasila berasal dari bangsa Indonesia sendiri, walaupun secara formal Pancasila baru menjadi dasar Negara Republik Indonesia pada tanggal 18 Agustus 1945, namun jauh sebelum
tanggal tersebut bangsa Indonesia telah memiliki unsur-unsur Pancasila dan bahkan melaksanakan di dalam kehidupan mereka. Sejarah bangsa Indonesia memberikan bukti yang dapat kita cari dalam berbagai adat istiadat, tulisan, bahasa, kesenian, kepercayaan, agama dan kebudayaan pada umumnya misalnya: Di Indonesia tidak pernah putus-putusnya orang percaya kepada Tuhan, bukti-buktinya: bangunan peribadatan, kitab suci dari berbagai agama dan aliran kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, upacara keagamaan pada peringatan hari besar agama, pendidikan agama, rumah-rumah ibadah, tulisan karangan sejarah/dongeng yang mengandung nilai-nilai agama. Hal ini menunjukkan kepercayaan Ketuhanan Yang Maha Esa.
Pancasila sebagai dasar filsafat
Negara Indonesia mengandung konsekuensi
setiapaspek penyelengaraan Negara dan semua dan semua sikap dan tingkah laku bangsa Indonesia dalam bermasyarakat dan bernegara harus berdasarkan nilai –nilai pancasila. Sebagaimna telah di bahas di muka bahwa nilai-nilia pancasila yang bersumber pada hakekat pancasila adalah bersifat abstrak umum universal,tetap dan tidak berubah. Nilai-nilai tersebut perlu di jabarkan dalam setiap aspek penyelengaraan Negara dan dalam wujud norma-norma baik norma-norma kenegaraan maupun norma-norma moral yang harus di laksanakan dan di amalkan oleh setiap warga nehara Indonesia Jadi dalam maslah ini kita sampai pada masalah pengamalan nilai-nilai pancasila tersebut baik yang kaitanya dengan sikap moral dan tingkah laku semua warga Negara Indonesia.oleh karena itu permasalahan pokok dalam pengamalan pancasila adalah bagaimana wujud pengamalan itu, yaitu bagaimana nilai-nilai pancasila yang abstrak umum universal tersebut di jabarkan dalam bentuk norma-borma yang jelas dalam kaitanya dengan tingkah laku semua warga Negara dalam bermasyrakat , berbangsa dan bernegara,serta dalam kaitanya dengan segala aspek penyelengaraan Negara. Selain itu dalam pengamalan pancasila ini di perlakukan,juga suatu kondisi yang dapat menjujung terlaksnanya pengamalan pancasila tersebut, baik kondisi yang berkaitan setiap warga Negara Indonesia dan wujud realisai pengalaman pancasila. Maka perlu di dasari oleh setiap warga Negara Indonesia bahwa dalam bermasyarakat , berbangsa dan bernegara setiap wara Negara memiliki hak dan kewajiban. Berdasarkan pada hakikat sifat kodrat manusia bahwa setiap manusia adalah sebagai mahluk individu dan sekaligus sebagai mahluk sosial. Kesepakatan kita sebagai suatu kesepakatan yang luhur untuk mendirikan bangsa Indonesia yang berdasarkan pancasila mengandung konsekuensi
bahwa kita harus merealisasikan
pancasila itu dalam setiap aspek penyelengaraan Negara dan setiap sikap dan tingkah laku
kita dalam Bermasyrakat ,Berbangsa dan Bernegara. Dengan lain perkataan bagi Bangsa Indonesia mengamalkan Pancasila adalah merupakan suatu keharusan.
BAB III A. Kesimpulan Pengamalan nilai-nilai pancasila dalam praktek kehidupan sehari-hari meliputi pengamalan Pancasila dalam bidang-bidang ketatanegaraan ,pelaksanaan pembagunan maupun dalan kehidupan bermasyrakat . analisis di lakukan agar dapat memberikan suatu penilaiin krisis dan memberikan suatu solusi yang positif. Masalah-masalah yang timbul dalam kehidupan sehari-hari dapat di sebabkan oleh berbagai hal ,antara lain kurang di hayatinya nilai-nilai Pancasila, perbedaan pendapat di antara angota masyrakat
, penyelewengan, atau mungkin kesengajaan sebagai upaya untuk
menimbulkan
kerawanan dalam kehidupan bermasyarakat. Maslah-maslah yang
timbul dalm kehidupan masyrakat itu sangat kompleks dan tak terbatas oleh karena itu analisis di lakukan utnuk mendapatkan suatu gambaran yang jelas tentang pengalaman pancasila dalam berbagai bidang kehidupan dan pad akirnya mampu memberikan arah bagi pengamalan pancasila secara konsistenUntuk itu pengamalan pancasila yang mulai hilang perlahan harus kita bangkitkan kembali agar pengamalan pancasila dapat memberikan kemajuan bagi bangsa indonesia di kemudian harinya.
B. Saran Beberapa hal yang telah dikemukan Bahwasanya saya sadar betul yang saya tulis masih jauh dari kesmpurnaan dan penulisan makalah yang telah dilakukan memeliki kekurangan-kekurangan/ketidak lengkapan materi , keterbatasan-keterbatasan, atau pun asumsi-asumsi sehingga bagi pihak yang akan memanfaatkan hasil penulisan ulang dapat mengetahui kelemahan-kelemahan,kekurangan dan keterbatasan ini sehingga dapat diantisipasi untuk di jadikan lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Kaelan,Drs.,Ms.,1995,Pendidikan
Pancasila
Yuridis
Kenegaraan
,Penerbit”Paradgima”Yogyakarta,Yogyakarta Thaib Dahlan,SH.,MSi.,1993,Edisi Revisi Pancasila Yuridis Ketetanegaraan,Unit Penerbit Dan Percetakan AMP YKPN,Yogyakarta Bakry, noor ms,1986,Pancasila uraian singkat ajaran pancasila dan soal jawab pancasila untuk persiapan ujian negara perguruan tinggi,liberty,yogyakarta Bakry, noor ms,1994,Pancasila Yuridis Kenegaraan,liberty,yogyakarta