TUGAS AKHIR PANCASILA
PANCASILA ADALAH CERMIN HIDUP BANGSA INDONESIA
Nama
: Winarsih
No. Mahasiswa : 11.02.8020 Kelompok
:A
Jurusan
: Manajemen Informarika
Dosen Pengampu : M. Khalis Purwanto, Drs.MM.
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Pancasila Adalah Cermin Hidup Bangsa Indonesia “Aku bukan pencipta Pancasila. Pancasila diciptakan oleh bangsa Indonesia sendiri. “ “Aku hanya menggali Pancasila dari pada buminya Indonesia. Pancasila terbenam didalam bumi Indonesia 350 tahun lamanya. Aku gali kembali dan aku persembahkan Pancasila ini diatas persada bangsa Indonesia (Bung Karno)
Kalimat-kalimat diatas bukanlah syair didalam pusi karya seniman namun kalimat-kalimat diatas adalah ucapan didalam pidato yang diucapkan oleh Bung Karnoa atau “Founding Father” Negara kita. Pidato yang penuh semangat dan arti yang mendalam yang disampaikan oleh Bung Karto diatas adalah tentang lahirnya Pancasila. Berbicara tentang Pancasila berarti bicara tentang Negara kesatuan republik Indonesia dan berbicara tentang Negara kesatuan Republik Indonesia berarti berbicara tentang Pancasila. Dua hal ini adalah satu kesatuan yang utuh dan tidak dapat dipisahkan oleh suatu kekuatan apapun. Pancasila lahir di Indonesia oleh karena kebutuhan, dan kebutuhan yang dimaksud adalah kebutuhan yang sangat mendasar, dan sangat dibutuhkan oleh dan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara Republik Indonesia. Mengapa demikian, Indonesia ini adalah Negara yang terdiri dari beribu-ribu pulau dan penduduknya terbesar di pulau-pulau yang terbesar itu. Dengan berbagai macam suku dan dengan keyakinan yang berbeda-beda. Pancasila lahir dan hadir di tengah-tengah kebhinekaan, nilai-nilai dasar yang terkandung di dalam Pancasila terbukti telah mampu dan berhasil menjawab dan memenuhi kebutuhan bangsa Indonesia, karena di dalam Pancasila terkandung nilai0nilai dasar antara lain, religiusme moralitas, nasionalisme, yuridisme dan pluralisme. Maka “Pancasila adalah pemersatu bangsa Indonesia adalah benar adanya dan terbukti. Menurut sejarah Pancasila lahir pada tanggal 1 Juni 1945, pada waktu itu Bung Karno berpidato untuk pertama kalinya tentang Pancasila dihdapan sidang Dokoritsu Zxumbi Tyoosakai. Dalam kesempatan itu Bung Karno mengeluarkan pemikiran-pemikiran tentang Pancasila sebagai dasar kehidupan berbangsa dan bernegara Republik Indonesia. Pancasila sebagai dasar Negara Republik Indonesia, sebenarnya dalah hal yang digali dari refleksi kehidupan bangsa Indonesia, maksud dari hal tersebut di atas adalah bahwa bangsa Indonesia itu dari dan sejak dulu telah mengenal, ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan serta bahwa Indonesia adalah Negara yang terdiri dan dibangun oleh
perbedaan dan kebhinekaan (ras, suku dan golongan). Berangkat dari hal tersebut diatas, Bung Karno meletakkannya di dalam nilai-nilai dasar Pancasila. Nilai-nilai dasar Pancasila itu dirasakan sangat mencerminkan realita kehidupan Bangsa Indonesia, karena setiap sila yang ada di Pancasila adalah refleksi nyata kehidupan bangsa Indonesia. Sila yang pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa, prinsip ketuhanan yang dimaksud adalah bukan saja bangsa Indonesia bertuhan, tetapi masing-masing orang Indonesia hendaknya bertuhan tuhannya sendiri. Yang beragama Kristen menyembah Tuhan menurut petunjuk IsaAl Masih, yang beragama Islam menyembah Allah SWT menurut petunjuk Nabi Muhammad SAW, yang beragama Budha menyembah Tuhan menurut Budha Gautama dan yang beragama Hindu menyembah Tuhan menurut ajaran Sidharta Gautama. Dan didalam sila tersebut juga terkandung maksud bahwa manusia Indonesia dalam beribadah hendaknya diberikan hak kebebasan dalam beragam, namun bukan berarti fanatisme dalam beragama juga dibebaskan karena bisa mengakibatkan suatu bentuk “Egoisme-Agama” Penekanan yang lain bahwa sila pertama ingin menunjukkan dan menegaskan bahwa Negara Indonesia adalah Negara yang bertuhan.
Sila yang ke dua, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, yang dimaksud sila kedua bahwa di dalam kehidupan tentu banyak hal-hal yang berhubungan dengan rasa dan perasaan. Dan setiap kehidupan yang ada dimuka bumi ini menginginkan kedamaian yang nantinya akan menuju sebuah keadilan yang berdasarkan atas sendir-sendi peradaban. Setiap manusia tentu pada hakekatnya mempunyai jiwa sosial yang terinteraksi dikehidupan sehari-hari, yang dimaksud jiwa sosial adalah sifat lahir manusia yang secara psicologis telah mempunyai sent of socio. Kemanusiaan adalah suatu jiwa sosial yang ada dalam manusia yang didalamnya mempunyai kekuatan unsure cinta kasih dan kedamaian. Hal ini telah ada dan ada dari sebelum Indonesia merdeka sampai Indonesia merdeka. Masyarakat Indonesia sangat mendalami arti kemanusiaan yang refleksinya lebih pada tolong menolong sesama. Bangsa Indonesia sanat yakin dan menyakini bahwa ketika jiwa sosial yang telah ada ketika manusia lahir adalah sebuah amanah dan anugerah sekaligus kewajiban yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa untuk dijalankan sebagai cuan untuk mencapai kerukunan. Mengingat bahwa bangsa Indonesia itu bangsa yang berbeda-beda menurut ras, suku dan golonga, tentu saja prinsip kwadilan dan beradab harus diselaraskan dengan prnsip kemanusiaan, mengapa demikian peradaban di dunia ini sangat identik dengan perdamaian, oleh karena peradaban bangsa Indonesia yang teramat banyak sehingga dipandang sangat perlu dan penting jiwa
kemanuisaan itu ditanamkan, dikembangkan dan dijalankan sesuai dengan peradaban bangsa Indonesia secara adil.
Sila yang ketiga, Persatuan Indonesia Sila ke III ini adalah sesuai dengan kondisi dan keadaan geografis dan topografi Indonesia, bahwa secara nyata Indonesia ini adalah Negara maritime dan dibangun oleh pulau-pulau dengan beraneka ragam perbedaan yang menghuni setiap pulau-pulaunya. Persatuan Indonesia pada hakekatnya adalah sebuah keinginan dan kebutuhan yang dibutuhkan oleh bangsa ini oleh karena begitu besarnya bangsa ini. Maksud dari pernyataan inia dalah keinginan untuk selalu bersatu dalam Negara kesatuan Republik Indonesia adalah harga mutlak, dari setiap suku dan ras yang ada di Indonesia. Dengan kesadaran yang dibangun oleh sejarah bangsa yang pada waktu untuk merebut kemerdekaan tidak mudah dan dihargai pengorbanan harta, benda dan nyawa. Ada beberapa faktor yang sangat mendorong rasa persatuan dan kesatuan sangat dibutuhkan di Negara kita, antara lain : 1.
Indonesia adalah Negara maritime yang sangat rentan terhadap masalah pertahanan dan keamanan
2. Indonesia merupakan Negara yang beraneka ragam budaya, suku dan ras, sehingga jika rasa dan jiwa peratuan itu tidak di tanamkan dalam jiwa maka dikawatirkan akan timbul egoism, dan fanatisme adat istiadat dan budaya 3. Penduduk Indonesia menganut beberapa macam agama, ketika kita berbicara agama maka kita berbicara masalah keyakinan dan hal ini memounyai kekuatan fanatisme yang luar biasa ketika kita tidak mempunyai alat pemersatu yang mampu mengikat dan mengendalikan suatu keegoismean. Adalah 3 hal diatas yang sangat mendasat ketika kita berbicara sila ke 3. Dan kehadiran Pancasila memang sangat dibutuhkan, di dalam sila ke III sangat jelas dan tegas bahwa Indonesia ini juga dibangun oleh jiwa dan rasa persatuan dan kesatuan tanpa hal itu maka Indonesia akan tercerai berai dan rapuh dalam memertahankan kedaulatan Negara. Sila Ke IV (empat), Kerakyatan yang dimpimpin oleh hikmat kebjaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, serelah kita berbicara mengenai keyakinan, kemanusiaan, persatuan, maka mestinya setiap bangsa di dunia ini mempunyai sistem pemerintahan yang bertujuan mengatur kehidupan rakyatnya.
Maksud dari sila keempat, bahwa kehidupan rakyat Indonesia dalam menjalankan secala kegiatan dalam rangka mengisi kemerdekaan adalah dengan pembangunan Negara dan bangsa. Pembangunan dapat berjalan sesuai dengan keinginan rakyat harus memerlukan sistem pemerintahan seperti tersebut diatas, dan hal ini sangat penting. Negara Indonesia menganut sistem pemreintahan menganut sistem presidential, yang mana kepala pemerintahan dikepalai oleh seorang presiden. Namun rakyat Indonesia dalam menyampaikan kehendaknya atau aspirasinya tidak serta merta langsung tetapi diwakilkan kepada lembaga-lembaga permusyawaratan yang nantinya akan bekerja sama dengan presiden untuk menjalankan pemerintahan. Di Indonesia, ada beberapa lembaga permusyawaratan yang menurut tugas dan wewenangnya dibagi menjadi dua, yaitu eksekutif dan legislative, lembaga eksekutif itu presiden dan legislative itu MPR, DPR. Mereka akan bekerja menurut tugas dan wewenangnya, dan hal itu diatur oleh pancasila. Pancasila ini adalah alat control dan monitoring setiap berjalannya tata kelola pemerintahan. Hal ini adalah bertujuan untuk kesejahteraan bagi seluruh rakyat dapat tercapai. Kekuatan Pancasila sangat besar dalam mendukung pemerintah, di dalam sila keempat diuraikan bahwa di dalam menjalanklan amanat rakyat Indonesia, pemerintah dan perwakilan rakyat harus sesuai dengan ketentuan yang ada dalam Pancasila yaitu kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, artinya segala perbuatan, keputusan dan kebijakan harus sesuai dengan kehendak seluruh rakyat Indonesia. Sila ke V (Lima), Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia Bahwa segala bentuk kehidupan yang ada di tanah air Indonesia harus bertujuan untuk kesejahteraan Rakyat Indonesia secara adil dan merata, artinya rakyat Indonesia sangat membutuhkan rasa keadilan, keadilan dalam hal ini meliputi antara lain : keadilan beragam keadilan ekonomi, keadilan hukum dan keadilan yang lainnya. Hal ini dimaksudkan bahwa tujuan kehidupan berbangsa dan bernegara tidak alin adalah untuk kedaulatan rakyat Indonesia, artinya bumi, air dan lain sebagainya yang ada di Indonesia adalah milik rakyat Indonesia dan harus digunakan dimanfaatkan dan dirasakan untuk rakyat Indonesia secara adil dan merata.
Pancasila telah mengatur hal itu dalam pasal-pasalnya dan dalam batang tubuhnya, sehingga setiap orang atau lembaga pemerintah harus tunduk dan patuh terhadap ketentuan yang ada di dalam Pancasila.
Secara hostoris bangsa Indonesia sebetulnya telah mengenal ketuhanan yang direfksikan melalui adat budaya yang selalu kita lestarikan dan ketuhanan dimaksud telah disempurnakan oleh agama-agama yang ada di Indonesia. Kemudian rasa kemanusiaan, Indonesia dan rakyatnya sangat mengagungkan rasa perasaan dan budi pekerti luhur, karena rakyat Indonesia menyadari bahwa mereka tidak bisa hidup sendiri tanpa dukungan dan bantuan orang lain. Dan Pancasila hadir melalui nilai-nilai kearifan dasar untuk memenuhi kebutuhan kemanusiaan rakyat Indonesia melalui ketentuan dan aturan aturannya. Persatuan Indonesia, sejak dulu nenek moyang kita merupakan kerajaan-kerajaan yang tersebar, sehingga maha patih Gajahmada dengan lantang mengucpkan sumpah “PALAPA” demi untuk bersatunya tanah air. Demikian juga para pemuda dengan sumpah pemuda, dan dalam hal ini Pancasila penaungi dan memenuhi kebutuhannya (bersatu) dengan mottonya “Bhineka Tunggal Ika”, berbedabeda tetapi tetap satu. Kerakyatan, Indonesia ini budaya musyawarah untuk mencapai mufakat merupakan budaya yang selalu dilestarikan dari dulu, sehingga di dalam Pancasila juga diatur, agar rakyatnya mencapai kesejahteraan maka dibentuklah lembaga permusyawaratan sebagai cerminan budaya musyawarah dalam menentukan keputusan. Keadilan sosial, rakyat Indonesia ini mempunyai banyak kekayaan yang ada di tanah air, maka setiap hasl bumi yang ada di Indonesia digunakan sebaiknya untuk rakyat Indonesia dalam rangka benghidupan yang layak untuk hajat hidup rakyat Inodnesia. Pancasilan dalam hal ini juga telah mengatur melalui ketentuan di dalam pasal-pasalnya. Dan pancasila memang layak disebut sebagai dasar Negara, diatas lima sila itu Negara kesatuan Republik Indonesia berdiri dan berjalan dengan tegap.
DAFTAR PUSTAKA
Bung Karno “Menggali Pancasila” Wawan Tunggal Alam, SH ………………………… Pt. GRAMEDIA, 2001. Pancasila Yuridis Kenegaraan Noor MS Bakry …………………………….. LIBERTY, YK, 1994