TRIBUTE TO KARTINI 2011 “PEREMPUAN JUGA BISA”
FESTIVAL PENYANYI LAGU MELAYU 2011: Promosi Budaya
Welcome Note
REFLEKSI Snapshot
Studio Mini SLN-Puspem Asean Summit, Mei 2011
lhamdulillah, segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME seiring dengan penerbitan Buletin EXPLORING RRI pada Mei 2011 ini. Buletin ini diterbitkan dengan harapan dapat menjadi bagian integral dari branding strategy yang menggunakan semua platform media, salah satunya melalui forum komunikasi internal di lingkungan keluarga besar RRI, serta sarana dokumentasi kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan RRI. Exploring artinya menggali dan menjelajah. Karena dunia RRI sangat luas, maka pantas dan selalu menggoda untuk ditelusuri siapapun. Untuk edisi promosi kali ini, team Exploring RRI mengangkat liputan dan agenda kegiatan Kantor Pusat, terutama Direktorat Program dan Produksi. Diantaranya mengenai Orchestra & Dialog Tokoh Tribute To Kartini II yang diselenggarakan untuk memperingati semangat dan nilai luhur oleh pahlawan wanita Indonesia tersebut. Selain itu tak lupa kami sajikan berbagai aktivitas dan kegiatan RRI lainnya dengan harapan dapat memupuk semangat kerjasama juga kebersamaan pada keluarga besar Radio Republik Indonesia. Akhir kata, selamat menikmati Exploring RRI, semoga dapat membawa manfaat bagi para pembaca. Penerbitan ini diharapkan akan menggugah penerbitan edisi-edisi berikutnya. Sekali di Udara, Tetap di Udara!!
RRI adalah radio publik yang menganut tradisi media massa modern: kualitas karya yang disajikan kepada khalayak merupakan orientasi setiap kinerja, baik pelayanan melalui siaran di udara maupun pelayanan off air kepada publik. Kompetisi radio publik tidak hanya dengan radio –radio siaran yang berskala nasional, tetapi internasional. Persaingan atau kompetisi merebut posisi dan reputasi terbaik bagi RRI adalah berarti kompetisi untuk memperkuat posisi dan reputasi Indonesia di komunitas internasional. RRI telah memantapkan diri melalui visi mewujudkan LPP RRI sebagai radio berjaringan terluas, pembangun karakter bangsa dan berkelas dunia. Budaya kompetitif harus menjadi pilihan dan melembaga dalam setiap gerak langkah Angkasawan. RRI mendorong semua Angkasawan untuk menjadi yang terbaik di semua lingkup. Setiap pekerjaan rutin, setiap program kerja strategis harus diberi makna dan diorientasikan kepada penciptaan karya dan reputasi diri sebagai kreator penyiaran. Ukuran prestasi untuk sebuah karya siaran, dapat berupa penghargaan yang berskala lokal, nasional, internasional. Tetapi dapat pula berupa atensi publik dan dampak sosial yang positif dari karya siaran itu bagi lingkungan masyarakat dan pembangun karakter bangsa. Demikian pula dengan karya kerja nonsiaran. Penghargaan atas karya terbaik perlu terus dilakukan dengan berbagai cara, kompetisi adalah instrumen utamanya. Kompetisi akan membangun kesadaran kualitas, bukan kuantitas saja. Kompetisi membangun kesadaran reputasi, bukan hanya keinginan meraih materi. Kompetisi akan membangun budaya kerja yang inovatif. Melalui penerbitan perdana bulletin Exploring RRI ini, saya menyambut segala prakarsa membangun budaya kompetitif dikalangan satuan kerja LPP RRI di seluruh Indonesia. Saya juga menyambut baik penerbitan Exploring RRI ini, sebagai media komunikasi, sosialisasi kebijakan, interaksi dengan publik, pencitraan. Budaya kompetitif paling mudah dilakukan jika dimulai dari komitmen, mulai dari diri sendiri, bukan orang lain.
Medan Merdeka Barat 4-5 Jakarta
Rosarita Niken Widiastuti
Page 2 to Page 3
Main Topic erempuan Indonesia sudah bisa membuktikan bahwa mereka mampu menjalankan amanat Kartini untuk setara dengan kedudukan dan prestasi laki-laki.” Kalimat tersebut merupakan inti dari dialog khusus pada acara Tribute To Kartini II yang diselenggarakan oleh RRI Selasa 19 April 2011. Menghadirkan pembicara diantaranya dua Srikandi media publik Indonesia: Direktur Utama RRI Ibu Rosarita Niken Widiastuti, Direktur Utama TVRI Ibu Immas Sunarya, Nursyahbani Katjasungkana, juga beberapa tokoh penting lainnya. Dialog tokoh tersebut merupakan pembuka dari serangkaian pagelaran konser yang secara khusus RRI persembahkan untuk menyambut hari Kartini.
Ada juga wawancara interaktif dengan para pendengar VOI yang berasal berbagai negara diantaranya seorang TKW asal HongKong yang telah lama mengabdikan hidupnya bagi pendidikan para TKW di Hong-Kong. Beberapa TKW di Hong-Kong bahkan telah memiliki jenjang pendidikan S1. Acara disemarakkan konser yang diawali pembacaan puisi Kartini oleh Direktur Utama RRI, Ibu Rosarita Niken Widiastuti diiringi alunan musik dari Marusya Nainggolan serta Sara Michieletto. Untuk menambah kemeriahan acara, disuguhkan sajian musik spesial dari Marusya Chamber Music yang memukau dengan teatrikal orchestra „Calon Arang‟. Kemudian dilanjut penampilan opera dari Susvara Opera Company. Sebagai performer penutup, disajikan lantunan perpaduan biola dari Neo Capella Amadeus yang menambah semaraknya pagelaran Tribute To Kartini II 2011 di Auditorium RRI Jakarta.
Page 3 to Page 4
MONTHLY DISCUSSION
rekuensi liputan lapangan para reporter senior dan junior Pusat Pemberitaan RRI yang tinggi memerlukan kegiatan „penyeimbang‟. Peningkatan wawasan terhadap isu-isu publik, akan memperkaya strategi dan pilihan topik pemberitaan. Dalam kerangka itulah, Direktorat Program dan Produksi bersama Pusat Pemberitaan, sejak November 2010 menyelenggarakan diskusi rutin redaksional, di ruang rapat KBRN. Kegiatan ini ternyata disambut antusias dan memperkuat tradisi intelektual dalam newsroom RRI. Terbukti, forum diskusi selalu dipenuhi para reporter Puspem dan Siaran Luar Negeri RRI, berlangsung santai tapi serius, menghadirkan pakar dan pengambil kebijakan multidisiplin. Dua diantaranya disajikan pada Exploring edisi ini: Wakil Mendiknas Prof. Fasli Djalal dan Pengamat Terorisme Nasir Abbas.
“Sampai saat ini sistem evaluasi keberhasilan belajar siswa, masih banyak mengalami kekurangan. Oleh karena itu Pemerintah melalui Kemendiknas membuka ide maupun masukan dari masyarakat untuk sama-sama menyusun sistem evaluasi penilaian keberhasilan belajar siswa yang ideal”.
Fasli sendiri menceritakan bahwa sistem Ujian Nasional di Indonesia telah mengalami banyak perubahan ke berbagai tingkatan periode untuk menyesuaikan dengan perubahan kurikulum dan agar penilaiannya dilakukan secara efektif dan efisien. Namun dalam perkembangan tersebut masih banyak kekurangan disana-sini, sistem evaluasi sampai saat ini masih terpatok kepada dua alternatif, yaitu penilaian dari pihak sekolah sendiri dan penilaian dengan menggunakan ujian nasional yang dilaksanakan secara seragam dan serentak di seluruh Indonesia. Tolak ukur penilaian tersebut yang menyebabkan akhirnya sistem penilaian keberhasilan siswa lebih dinilai secara kuantitatif bukan kualitatif. Kondisi ini semakin diperparah dengan banyaknya teori yang harus dipelajari oleh siswa sehingga jarang mereka untuk melakukan hal-hal yang bersifat praktek.
Pada akhirnya kualitas pembelajaran di Indonesia harus lebih dinilai berdasarkan kualitas dan passion/ketertarikan dari masing-masing siswa sejak dini.
Hal ini merupakan tugas pemerintah untuk membentuk kurikulum yang ideal dan memberi manfaat serta porsi lebih kepada para siswa untuk mengembangkan bakat serta kreatifitas mereka sehingga akan melahirkan ahli-ahli dengan berbagai profesi yang berbeda-beda pula. Selain itu, kualitas pengajaran guru sangat diperlukan untuk menciptakan suasana belajar yang kondusif serta menyenangkan.
Dalam diskusi redaksional bulanan di ruang rapat KBRN RRI
Edisi 5 tanggal 26 April 2011, RRI mendapat kehormatan pembicara tamu Fasli Jalal selaku Wakil Menteri Pendidikan Nasional. Kedatangannya ke RRI kali ini untuk membahas seputar pelaksanaan Ujian Nasional yang pada pertengahan April 2011 berlangsung. Tentu saja tema pendidikan sangat penting bagi keberadaan RRI yang merupakan radio publik dengan tujuan untuk mencerdaskan masyarakat Indonesia. Menurut Fasli, pemerintah sampai saat ini masih menerima ide-ide dan masukan dari masyarakat Indonesia mengenai sistem evaluasi yang tepat digunakan untuk menilai keberhasilan kelulusan siswa.
Suasana Saat Diskusi Redaksional RRI
Page 4 to Page 5
MONTHLY DISCUSSION
.Target utama teroris pada saat itu bertujuan akan menumbangkan pemerintahan NKRI dan menggantikannya dengan NII. Disana mereka bahkan mempelajari berbagai macam strategi militer TNI, peralatan militer apa yang TNI sering gunakan, sehingga mereka ingin melampaui keahlian berperang TNI.
Semakin maraknya aktivitas pengeboman yang dilakukan oleh berbagai pihak, menuntut masyarakat untuk semakin waspada. RRI sebagai media kontrol sosial rakyat Indonesia, berperan besar melakukan pengawasan dan kontrol nilai agar publik tidak menjadi korban „Pencucian Otak‟.
Pada diskusi redaksional seri ke 4, tanggal 01 April 2011, RRI mengundang narasumber mantan petinggi Jamaah Islamiyah (JI) Nasir Abbas, untuk berdiskusi bersama dan membahas permasalahan isu bom yang kembali hangat dibicarakan. Nasir mengungkapkan bahwa sejarah „embrio‟ teroris di Indonesia berawal dari kekecewan Kartosoewirjo terhadap NKRI sehingga timbul niatnya untuk membentuk NII (Negara Islam Indonesia). Kemudian sekitar tahun 1984 dikirimlah sejumlah pemuda untuk dididik secara militer di camp Jamaah Islamiyah Afganistan
Pertanyaannya, mengapa bom yang marak terjadi di Indonesia seringkali dihubungkan dengan kejahatan Amerika? Padahal target JI utama adalah membentuk NII dan menumpas pemerintahan NKRI. Hal ini dipicu oleh Hambali,dkk. yang pada akhir tahun 1998 membawa doktrin Osama Bin Laden untuk melakukan perang dengan Amerika dalam bukunya yang berbahasa Arab berjudul “Nasihat dan Wasiat Untuk Umat Islam”. Sebenarnya, tidak semua anggota JI sependapat dengan aksi bom, namun sayangnya di Indonesia telah terjadi perekrutan masal dari para anggota JI minoritas yang membawa misi jihad dengan mengatasnamakan perang melawan Amerika. Mereka melakukan doktrinisasi „cuci otak‟ kepada sejumlah anggota baru. Lantas, bagaimana caranya agar masyarakat tidak mudah menjadi korban doktrinisasi? Mengingat kiblat kegiatan terorisme di Asia Tenggara berada di Indonesia. Nasir menjelaskan bahwa pencegahan itu dimulai dari diri sendiri melalui sikap proteksi, kritis, dan selalu terbuka untuk berdiskusi dengan berbagai pihak. Dia menambahkan bahwa peran media massa sangat penting untuk „menjerakan‟ para teroris maupun sebagai kontrol sosial masyarakat. Media massa dapat menumbuhkan wacana untuk memberikan kesadaran serta kewaspadaan kepada masyarakat mengenai terorisme. Page 5 to Page 6
PROGRAM PILIHAN RRI sebagai radio publik, berkomitmen untuk berperan serta membantu mengurangi dampak pemanasan global dengan menyiarkan isu-isu lingkungan kepada publik. Komitmen tersebut ditunjukkan melalui berbagai aktivitas lingkungan yang telah dijalankan oleh segenap keluarga besar RRI diantaranya melalui program “Sedekah Pohon” di berbagai daerah. RRI mengajak masyarakat untuk mencintai lingkungannya, dengan cara menanam pohon yang berguna bagi keasrian lingkungan, selain lingkungan menjadi asri dan segar, penanaman pohon juga bisa mencegah banjir dan tanah longsor. Kemudian terdapat juga siaran green radio yang menjadi program siaran bersifat rutin di seluruh stasiun RRI dengan format interaktif, wawancara, obrolan, feature, majalah udara dan drama. Green Radio merupakan program siaran radio yang disepakati dalam sidang umum Asia Pasifik Broadcasting Union (ABU) di Nusa Dua Bali November 2008 lalu. Green Radio ini merupakan program nasional RRI yang dicanangkan sejak 2009 dan telah diadopsi oleh lembaga-lembaga penyiaran radio di Asia Pasifik untuk mengurangi dampak dari pemanasan global. Program Green Radio tidak hanya menyangkut acara siaran tetapi juga memberi porsi lebih banyak pada isu-isu lingkungan termasuk juga penampilan fisik RRI yang lebih pro lingkungan. Terhitung mulai 01 April 2011, diterapkan secara bertahap sistem administrasi siaran berjaringan yang bersifat paperless. Setiap RRI daerah yang mengajukan permohonan berjaringan gelar budaya, selain harus bersurat minimal seminggu sebelum hari H, juga wajib memakai surat elektronik. Dengan cara ini pengambilan keputusan juga menjadi lebih cepat. Era faximile sudah selesai!
Penanaman pohon di kompleks perumahan dinas RRI Semarang Sumber www.dinhut.jatengprov.go.id
“Penanaman Pohon oleh Gubernur Kaltim, H.Awang Farroek di Halaman RRI Regional Kalimantan Timur” Sumber www.kaltimprov.go.id
Page 6 to Page 7
PERISTIWA
Tanggal 12-15 April 2011 RRI bekerjasama dengan dua radio publik : RTM Malaysia dan RTB Brunei Darussalam membentuk Aliansi Siaran Budaya demi memajukan Budaya Melayu agar lebih dikenal dunia.
Page 7 to Page 8
PERISTIWA
Koin Sastra adalah konser amal penggalangan dana bagi keberlangsungan Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin di kompleks TIM, yang digagas oleh komunitas peduli sastra dan budaya di akun Twitter, Facebook. Komunitas ini bergerak di Jakarta dan beberapa kota besar di Indonesia. Konser #KOINSASTRA digelar oleh Bentara Budaya Jakarta, didukung sepenuhnya melalui siaran langsung dari lokasi via Programa 4 sebagai bagian dari “Program Aliansi Siaran Budaya di pusat-pusat kebudayaan” oleh Direktorat Program dan Produksi LPP RRI. Para musisi dan budayawan terkemuka di Indonesia telah tampil: Sutradara Garin Nugroho, Dalang Edan Sujiwo Tedjo, Cerpenis Djenar Maesa Ayu, Musisi Dwiki Dharmawan, Pesinden Hip Hop Soimah Pancawati, penekun World Music Ayu Laksmi, Piyu PADI, Gitaris GIGI Dewa Bujana, vokalis grup Band DRIVE, dan anggota DPR RI Wanda Hamidah.
Acara digelar di Bentara Budaya, Jl. Palmerah Selatan 17, Jakarta Barat, 10270 Telepon (021) 5483008
Aliansi
Siaran Budaya (ASB) adalah sebuah inovasi program siaran budaya kombinasi indoor-outdoor yang dikembangkan oleh Direktorat Program dan Produksi LPP RRI tahun 2011 dalam kerangka meningkatkan peran, kontribusi dan apresiasi publik terhadap programa 4 di seluruh Indonesia. Sebagai program yang akan berskala nasional, maka untuk tahun 2011 ASB dimulai di Jakarta, kemitraan antara Direktorat PP dengan RRI Jakarta. Program ASB 2011 melibatkan mitra-mitra: oPKJ-Taman Ismail Marzuki, oGedung Kesenian Jakarta, oGaleri Nasional Jakarta, oTMII (perwakilan anjungan daerah), oInstitut Kesenian Jakarta, oPusat Kebudayaan Prancis, oPusat Kebudayaan Jepang, oBentara Budaya Jakarta. Bentuk kegiatan yang dilakukan: oSiaran “Warta Budaya” Setiap Hari di Pro-4 RRI Jakarta, oSiaran Langsung Gelar Budaya Berjaringan, oLiputan Langsung Gelar Budaya di Pusat Kebudayaan, oSiaran ROS Budaya Keliling oleh Tim RRI Jakarta, oPromosi Kegiatan Bersama melalui brosur, leaflet, dll, oPembekalan Ketrampilan Siaran Budaya Untuk Reporter RRI, oProgram Khusus “Seniman menjadi Reporter Budaya RRI”. Proses Pelaksanaan dimulai Februari 2011 hingga November 2011, berupa: oPertemuan Jakarta Untuk Kerjasama Siaran Budaya, 08 Februari 2011, oUji Coba Siaran Langsung Gelar Budaya Poso di TMII, Gelar Konser Musik Kontemporer di Pusat Kebudayaan Perancis di CCF Jakarta, Maret 2011, oPembuatan Schedule Siaran Budaya, Keliling Pusat Kebudayaan 2011, oPeluncuran Program dan MOU: 13 April 2011 di TMII dan Bentara Budaya Jakarta, oPelaksanaan ASB secara terjadwal di berbagai pusat kebudayaan Jakarta, oEvaluasi dan Pembuatan Panduan ASB untuk dikembangkan di RRI Daerah.
Page 8 to Page 9
COMING SOON
MENYAMBUT FESTIVAL PENYANYI LAGU MELAYU Lagu-lagu Melayu mulai terlupakan seiring perkembangan jaman, dan perlahan-lahan tergeserkan dengan musik-musik populer yang kebanyakan diadaptasi dari budaya barat. Oleh karena itu, RRI setiap dua tahun sekali menyelenggarakan kompetisi menyanyi dengan bertemakan lagu-lagu Melayu seperti diantaranya Hitam Manis, Japin Naam Saidi, Kasih dan Budi, atau Tudung Periuk. Setelah Riau pada tahun 2009 silam, kali ini giliran kota Pontianak yang didaulat sebagai tuan rumah festival penyanyi lagu Melayu yang akan diselenggarakan pada 30 Juni-03 Juli 2011. Festival tersebut merupakan bentuk kepedulian LPP RRI terhadap pelestarian budaya bangsa dan menyebarkan secara luas, khususnya budaya Melayu agar dapat lebih dicintai lagi utamanya oleh generasi muda. Siapa yang berhak jadi peserta? Bagi masyarakat pencinta lagu Melayu dan mempunyai bakat menyanyikan lagu-lagu Melayu, berusia 16 s/d 35 tahun, sehat jasmani dan rohani, dapat mengikuti festival ini secara gratis. Informasi pendaftaran dapat diperoleh di RRI terdekat di seluruh Indonesia. Bagi peserta RRI setiap daerah, pemenang pertama baik pria maupun wanita akan dikirim sebagai wakil/duta daerah untuk mengikuti grand final nasional di Pontianak akhir 1-3 Juni 2011 mendatang.
RANGKAIAN KEGIATAN FESTIVAL MELAYU 2011 Acara
Bentuk
*Catatan: Lokasi dan Kegiatan Bersifat Tentatif PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT
Lokasi
Opening Ceremony: Pawai Budaya Nusantara: Delegasi Alun Alun Kapuas, Pembukaan oleh Direktur dari Semua Provinsi Mengenakan Depan Kantor Walikota Utama LPP RRI bersama Pakaian Adat dan Diarak keliling Pontianak, Seputaran Jalan Strategis di Gubernur/Walikota Pontianak Kota Pontianak diiringi Marching Band/Musik Hadrah Pontianak Dialog Budaya Melayu di atas Dialog Interaktif, disiarkan Tepian Sungai Kapuas, melalui Pro-1 dan Pro-3 LPP RRI Kawasan Alun-Alun Sungai Kapuas se-Indonesia, menghadirkan Kapuas Pimpinan RRI, Budayawan dan Akademisi Universitas Tanjungpura Kompetisi Utama: Setiap Finalis tampil Pontianak Convention Performance Seluruh Finalis membawakan lagu Melayu yang Center sudah ditentukan, diiringi Untuk dinilai Juri Orkestra Melayu Nusantara Ethnic Swara ISI Padang Sumatera Gelar Budaya dan Gala Penyambutan (Welcome Dinner) Pendopo Rumah Dinas oleh Gubernur Kalimantan Barat Gubernur dan Walikota Dinner Nasional dan Walikota Pontianak di Pontianak Pendopo Gubernuran (Pembukaan) dan Pendopo Walikota (Penutupan). Diselingi gelar budaya Melayu Dilakukan oleh tokoh budayawan Rumah Melayu (Melayu Orasi Budaya Melayu setempat sebagai bentuk Art Center), Kota penyampaian pikiran akademis Pontianak terkait eksistensi sejarah Melayu di Indonesia Sebuah inovasi dan disain acara Halaman Studio RRI Berbalas Pantun Outdoor rutin RRI Pontianak yang Pontianak dan Rumah digemari: Berbalas Pantun yang Melayu (Melayu Art digelar terbuka untuk umum, Center) memeriahkan suasana festival, bekerjasama dengan kantor BKKBN setempat Perjalanan melintasi situs dan Istana Kadiriyah, Kota Melayu Tourism Trip kawasan bersejarah terkait Singkawang, dan budaya Melayu dan Peranakan di sekitarnya Kalimantan Barat: Istana Kadriyah dan kota Singkawang Melayu Craft and Pameran terbuka menampilkan Pontianak Convention kerajinan khas Melayu dan Culinary Expo Center souvenir serta kuliner khas Kalimantan Barat Closing Ceremony: Awarding Digelar sekaligus farewell dinner Pontianak Convention night dan Pemberian untuk semua delegasi. Center Dimeriahkan performance artis Anugerah Peduli Melayu penyanyi Melayu, pemberian penghargaan untuk semua juara dan pemerhati Melayu Bekerjasama dengan Koran lokal Seputar kota Pontianak, Publikasi dan Promosi diterbitkan Jurnal Harian Festival, sejak dari Bandara berisi liputan peristiwa selama hingga kantor Walikota Festival. Panitia juga`aka menerbitkan poster dan spanduk yang dipasang di beberapa titik strategis kota Pontianak.
Page 9 to Page 10
OPINION
Prof. Sasa Djuarsa Sendjaja, Guru Besar Ilmu Komunikasi FISIP UI dan Mantan Ketua KPI: “RRI perlu tetap berkiprah mempertahankan visi-misinya sebagai lembaga penyiaran publik yang mengutamakan fungsinya sebagai media informasi, pendidikan, hiburan yang sehat, kontrol dan perekat sosial”.
Bimo Cahyo, Redaksi Liputan 6 SCTV: “RRI adalah legenda yang terus dituntut memodernisasi bentuk dan kualitasnya agar bisa terus diterima terutama buat generasi X yaitu generasi anak muda yang gaul dan melek akan gadget”.
Adelisa, Pegawai Depkominfo 24 tahun: “Sepengetahuan saya RRI dulu lebih ke Pemerintah, sekarang ke lembaga penyiaran publik di bawah naungan Kominfo. Tapi sekarang karena banyaknya media baru seperti internet dan orang lebih suka nonton TV, keberadaannya mulai tergeser”. Fanni, Reporter TVRI 26 tahun: “RRI sebagai radio pertama di Indonesia harus tetap bertahan walaupun harus menghadapi persaingan dengan radio swasta lainnya. RRI merupakan radio pemersatu bangsa yang terus melestarikan budaya nasional, berbeda dengan radio lainnya yang lebih kebarat-baratan”. Amanda, Mahasiswa FISIP UI 20 tahun: “RRI kontennya bagus-bagus bahkan saya pernah menjadi pendengar setia Pro 2 yang update terus musik-musiknya dan Pro 3 yang tajam mengupas topik aktual secara interaktif. Saran saya RRI harus melakukan banyak promosi terutama di kalangan anak muda mungkin melalui media internet. Agar mereka tahu RRI bukan radionya orang-orang tua saja”. Page 10 to Page 11
REGULASI
Awal
Mei
2011
RRI
me-launching
seluruh
pedoman
penyelenggaraan siaran programa yang baru, yang nantinya akan berlaku selama 5 tahun ke depan. Pedoman Pro 1 dan 2 telah dirancang mulai Februari 2011 selama 3 bulan, dan resmi diberlakukan pada bulan Mei ini. Khusus untuk Programa 3 ketentuan siaran berjaringan telah berlaku sejak bulan April 2011. Perancangan pedoman penyelenggaraan siaran programa yang baru telah melibatkan berbagai pihak internal dan eksternal, antara lain konsultan, para peneliti, dan ahli penyiaran. Seluruh pedoman akan diberlakukan secara bertahap yang nantinya akan berlaku menyeluruh pada RRI di seluruh Indonesia di bulan Juli 2011. Berarti masih ada waktu 2 bulan untuk melakukan sosialisasi dan penyesuaian. Perubahan berbagai pedoman dilakukan dengan latar belakang, diantaranya: 1. Adanya perubahan visi dan misi RRI menjadi lembaga penyiaran publik yang membangun karakter bangsa, berjaringan terluas, dan berkelas dunia. 2. Perkembangan lingkungan sosial, psikologis dan demografis pendengar yang mengalami perubahan signifikan. 3. Kompetisi yang semakin ketat antara RRI dengan radio komersial dan media massa lainnya.
Keunggulan pedoman penyelenggaraan penyiaran yang baru ini, diantaranya adalah lebih lengkap serta terperinci, dan proses perumusannya dilakukan berdasarkan riset di beberapa kota di Indonesia. Dengan adanya pedoman penyelenggaraan penyiaran yang baru, RRI akan mengalami perubahan signifikan dari segi konten siaran, yang nantinya akan menempatkan RRI sebagai radio publik paling menjadi rujukan pendengar. Yang terpenting di antara semuanya, penerapan pedoman penyelenggaraan siaran ini akan berhasil apabila semua keluarga besar RRI dapat mematuhi secara konsisten. Komitmen seluruh Kepala RRI Daerah adalah tonggak pelaksana pedoman.
No 1
Nama Pedoman Smartbook Pemberitaan RRI
Isi Utama Pedoman yang berisi standar kinerja pemberitaan berjaringan RRI, database RRI dan reporter RRI, kebijakan redaksional Siaran Luar Negeri, Ketentuan Perwakilan Luar Negeri, SOP Kantor Berita Radio Nasional, dan sebagainya.
2
Pedoman Penyelenggaraan Siaran Programa 1-2
Berisi pedoman redesain format programa 1 dan 2, sesuai visi dan misi LPP RRI 2010-2015. Pro1 sebagai Pusat Pemberdayaan Masyarakat, Pro2 sebagai Pusat Kreatifitas Anak Muda, dilengkapi contoh cycle clock dan contoh audio siaran.
3
Pedoman Penyelenggaraan Siaran Berjaringan Programa-4
Pedoman ini terkait ketentuan program dan mekanisme koordinasi siaran berjaringan budaya melalui Pro-4 secara nasional, terkait pula dengan saluran Pro-1 di RRI tipe C.
4
Potret Studio Produksi LPP RRI 2011
Berupa buku yang berisi kebijakan pengembangan Studio Produksi RRI baik untuk perbatasan maupun kawasan blank spot. Disarikan dari Pertemuan Nasional Pengelola Januari 2011.
Semua pedoman bisa diakses melalui portal Pusat Data dan Informasi Siaran RRI di http://222.124.10.206
Page 11 to Page 12
PROGRAM BARU
INOVASI PROGRAM 2011
Sepanjang Oktober
Diskusi Bulanan Redaksional dengan Dr.Aviliani, Januari 2011
2010 hingga April 2011, beberapa inovasi program siaran telah dikembangkan oleh Satuan Kerja, baik di tingkat pusat maupun daerah. Inovasi ini menunjukkan kreatifitas dan semangat yang tinggi, sekaligus upaya memperkuat visi dan misi LPP RRI untuk menjadi radio berjaringan terluas, pembangun karakter bangsa, berkelas dunia. Sinergi antara Direktorat Program dan Produksi selaku leading sector berjalan baik dengan Direktorat lain di kantor pusat dan satuan kerja di semua daerah. Berikut ini beberapa dokumentasi foto program baru LPP RRI, akhir 2010 dan awal 2011.
Training Radio Oleh Tim LPU-PP di Taiwan, Desember 2010
Media Coverage saat Presiden SBY mengunjungi Posko RRI Peduli Merapi di Maguwoharjo Yogyakarta
RRI Jakarta melalui Pro 4, mulai April 2011 membuka Shautul Istiqlal (Radio Istiqlal), yaitu program siaran seputar aktivitas rohani Istiqlal diantaranya khutbah Jumat, adzan, serta renungan maupun kajian agama.
Dialog Warga Korban di Posko Bencana Merapi Pada Oktober 2010
Page 12 to Page 13
PROGRAM BARU
Program Baru “Bilik Sastra” VOI-SLN
“Diplomatic Forum“ VOI
Mario Teguh Pemulih Jiwa
Indonesia Menyapa di Panti Rehab Napza Bogor
Seminar Peluncuran KBRN
Pada 14 April 2011, Indonesia
telah kehilangan sosok pahlawan jurnalis tiga zaman Rosihan Anwar. Rosihan memulai karier jurnalistiknya sebagai reporter Asia Raya di masa pendudukan Jepang hingga menjadi pemimpin redaksi Siasat dan Pedoman (1948-1961). Sejak berumur 20, tercatat telah menulis 21 judul buku dan ratusan artikel di hampir semua koran dan majalah utama di Indonesia dan di beberapa penerbitan asing. Selama enam tahun, sejak 1968, ia menjabat Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI). Pada usia senja, ia masih aktif mengirimkan tulisan ke media massa dan menulis buku. Buku terakhir yang dia tulis adalah Sejarah Kecil (Petite Histoire) Indonesia Jilid IV yang diterbitkan Kompas pada November 2010 lalu.
Indonesia Menyapa di Rumah Menkominfo
PROFILE
“Kesetiaan kepada sang istri ditorehkan dalam karya, sebuah hikayat cinta. Guru jurnalis, salah satu Founding Fathers RRI”
Indonesia Menyapa di Rutan Pondok Bambu Tidak banyak yang mengetahui, Rosihan sangat dekat dengan sejarah perkembangan RRI. Ia pernah bertugas sebagai reporter RRI. Rosihan merupakan bagian dari keluarga besar RRI. Istrinya, Siti Zuraida Sanawi adalah salah satu dari tiga penyiar Voice Of Indonesia pertama tahun 1945. Saat peresmian auditorium Jusuf Ronodipuro Januari 2010, Rosihan sempat memperkenalkan dua dari tiga penyiar VOI di awal kemerdekaan, yaitu Ibu Mien Sudarpo dan Ibu Siti Zuraida. Pada upacara penandatanganan perjanjian Linggarjati, RRI melakukan siaran langsung pandangan mata, Rosihan-lah reporternya. Pada tahun 2007, Rosihan Anwar mendapat penghargaan „Life Time Achievement‟ atau „Prestasi Sepanjang Hayat‟ dari PWI Pusat. Rosihan menikah dengan Siti Zuraida Binti Moh. Sanawi pada tahun 1947 dan dikaruniai tiga anak. Rosihan sangat cinta kepada sang istri dan keluarga, sewaktu ditinggal oleh istri enam bulan yang lalu, dia merasa sangat sedih. Bahkan menjelang akhir hayatnya, dia sedang menyiapkan memoar kehidupan cintanya dengan sang istri dengan judul “Belahan Jiwa, Memoar Rosihan Anwar dengan Siti Zuraida”. Page 13 to Page 14
INSIGHT
Radio publik seperti RRI banyak terdapat di negara-negara lain di seluruh dunia. Mari kita mengintip sekilas beberapa di antaranya:
MENGINTIP RADIO PUBLIK DI BERBAGAI NEGARA Dimulai dengan tetangga kita terdekat Malaysia. Penyiaran publik mereka dikenal dengan nama Radio Televisyen Malaysia „RTM‟, yang dibentuk pada tahun 1946 dengan nama Radio Malaya dan memiliki motto “Teman Setia Anda”. Sekarang ini RTM memiliki 11 stasiun radio lokal dan pada tahun 2011 ini RTM akan melakukan merger dengan Asia Media, Media Prima, dan Astro All Asian Network dengan harapan akan dapat merebut hati publik Malaysia, sehingga dapat menaikkan rating RTM.
Di Amerika Serikat, radio publik mereka dikenal dengan nama National Public Radio „NPR‟ yang berdiri pada tahun 1970 silam. Merupakan gabungan dari 90 radio publik non-profit yang dibentuk sebagai respons atas pertemuan Public Broadcasting Act pada tahun 1967. Gabungan itu diberi nama Corporation for Public Broadcasting (CPB) yaitu sekumpulan media massa nirlaba yang bergerak sebagai media masyarakat untuk membiayai kegiatan operasi dari NPR. NPR lebih menyiarkan news dan budaya, Semua jenis pemberitaan NPR tidak boleh disiarkan oleh stasiun radio lainnya karena NPR juga memiliki saingan radio lain diantaranya American Public Media dan Public Radio International, bahkan kedua saingan radio NPR yang bersifat komersil tersebut menduduki rating teratas di Amerika Serikat.
Deutschlandradio merupakan radio publik milik pemerintahan Jerman yang pada mulanya digunakan sebagai alat komunikasi penyiaran pemerintah sewaktu perang dunia. Sekarang ini Deutschlandradio beroperasi melalui empat jaringan, yaitu Deutschlandfunk, Deutschlandradio Kultur, Dokumente und Debatten dan DRadio Wissen. Deutschlandfunk pada awalnya sebuah stasiun radio milik Jerman Barat yang memiliki target pendengar di Jerman Timur pada masa komunis dulu. Kemudian dibentuklah Deutschlandradio Kultur sebagai hasil dari merger antara West Berlin's RIAS dengan East Berlin's DS Kultur setelah Jerman bersatu. Dokumente und Debatten merupakan AM stasiun dari Deutschlandfunk dan Deutschlandradio Kultur yang menyiarkan mengenai berita pemerintahan seperti isuisu parlemen, talkshow, maupun kondisi militer Jerman. Sedangkan DRadio Wissen merupakan jaringan yang menyiarkan seputar ilmu pengetahuan dan ilmu alam yang baru beroperasi pada tahun 2010 kemarin.
Pada negara India, radio publik yang mereka miliki bernama All India Radio „AIR‟ yang lebih akrab disebut Akashvani yang dalam bahasa India berarti “Suara Langit”. Radio ini berdiri sejak tahun 1936. AIR merupakan salah satu radio yang memiliki jaringan terbesar di dunia dengan kantor pusat di kota New Delhi. Seperti layaknya RRI, AIR juga memiliki beberapa programa yaitu The Drama Section, The FM section dan The National Service. Sumber: www.wikipedia.org/wiki/Public_broadcasting
Page 14 to Page 15
ADVOKASI
ROAD SHOW ADVOKASI KELEMBAGAAN RRI 1.
Asset negara strategis. Telah menjadi lembaga penyiaran milik negara Republik Indonesia sejak 11 September tahun 1945 di Jakarta. Hingga 2011 asset infrastruktur RRI mencapai 5 trilyun lebih di seluruh Indonesia.
2.
Media penjaga NKRI. Telah menjadi salah satu pilar pendukung kemerdekaan melalui siaran pembacaan naskah proklamasi oleh presiden Soekarno dan siaran-siaran kenegaraan khususnya pidato presiden yang menggemakan nasionalisme, keutuhan NKRI sekaligus media ruang publik yang terbuka bagi masyarakat semua lapisan menyalurkan ekspresi mereka.
3.
Media pelayanan terluas. Telah menjadi radio siaran saluran terbanyak dan terkaya, melayani publik di 95 kawasan Indonesia, dikelola oleh 7600 lebih SDM dari Indonesia, tersebar di 62 studio siaran RRI dari Sabang Merauke.
4.
Media penyiaran milik publik. Sejak tahun 2002 melalui UU 32/2002 menjadi Lembaga Penyiaran Publik (LPP) yang independen dari berbagai kekuatan politik dan ekonomi, bersifat non-profit dan setara dengan lembaga penyiaran publik di negara lain seperti BBC di Inggris, VOA di Amerika Serikat, ABC di Australia dan NHK di Jepang.
5.
Bela negara seperti TNI dan Polri. Berperan strategis memangku fungsi kenegaraan melalui “BELA NEGARA” melalui siaran informasi sebagai “SENJATA” pada kawasan perbatasan NKRI dengan membangun studio produksi siaran di 12 kawasan perbatasan RI dengan Malaysia, Papua Nugini, Timor Timur, Thailand, Singapura dan Filipina sejak tahun 2009 dan RRI akan terus memperbanyak studio siaran perbatasan hingga melayani seluruh kawasan.
6.
Proteksi budaya lokal nusantara. Berperan strategis memangku fungsi kenegaraan merawat dan melestarikan budaya nusantara melalui siaran-siaran di programa 4 yang 100 persen berisi siaran budaya lokal tanpa tendensi komersial.
7.
Check and Balances. Berperan strategis memangku fungsi sosialkenegaraan, sebagai institusi media public yang menjalankan fungsi check and balances antara pemerintah dengan publik melalui siaran informasi yang aktual, tajam, berimbang, interaktif pada programa 3 (channel 3) yang berjaringan nasional dan berisi 100 persen berita tentang Indonesia.
8.
Diplomat Indonesia. Berperan strategis memangku fungsi kenegaraan sebagaimana kementerian luar negeri melalui saluran khusus siaran luar negeri: Voice of Indonesia sejak tahun 1944 dengan nama Voice of Free Indonesia. Menyiarkan Indonesia ke seluruh dunia dan membangun citra positif di luar negeri, menggunakan 9 bahasa dunia, 24 jam sehari.
9.
Dipilih langsung DPR. Pimpinan tertinggi RRI yaitu Dewan Pengawas sejak tahun 2005 dipilih langsung melalui fit n profer test secara terbuka oleh DPR/Komisi I sebagaimana lembaga negara lain seperti Komisi Penyiaran (KPI) dan Komisi Informasi (KIP). Keanggotaan Dewan Pengawas dan Dewan Direksi mengakomodasi perwakilan publik yang memiliki kompetensi.
10.
Independen dan Netral. Merujuk pasal 14 UU 32/2002, RRI adalah badan hukum yang didirikan oleh negara, bersifat independen, netral dan non komersial. Posisi ini membedakan RRI dengan radio komersial yang dimiliki individu dan rentan intervensi kekuasaan pemodal.
Sepanjang Januari-April 2011, Dewan Pengawas LPP RRI menggelar road show ke beberapa kota di Indonesia. Kegiatan ini dalam upaya sosialisasi, menggalang dukungan publik terhadap pilihan bentuk kelembagaan RRI, yang diajukan dalam revisi UU 32/2002. Di hampir semua daerah seperti Solo, Denpasar, Banjarmasin, Lampung dan Kendari, dukungan agar RRI menjadi lembaga negara yang independen, netral serta tidak komersial sangat tinggi. RRI sebagai lembaga strategis, juga dinilai pantas memperoleh kewenangan pengelolaan anggaran dan kepegawaian sendiri. Selain pernyataan pada diskusi/seminar terbuka, dukungan disampaikan berupa tandatangan. Berikut dokumentasi foto kegiatan road show, yang digelar di Banjarmasin oleh anggota Dewas, Dra. Dwi Hernuningsih, M.Si dan di Lampung oleh IB. Allit Wiratmaja.
dengan persen seluruh sampai
Page 15 to Page 16
LISTENER‟S CENTRE erupakan aplikasi pengelolaan dan pengarsipan data dan informasi siaran RRI yang dikembangkan untuk menjawab tantangan perlunya layanan data siaran yang cepat dan komprehensif. Hal ini terbentuk atas dasar perlunya pelayanan data kebutuhan siaran yang cepat dan komprehensif; Perlunya perawatan dokumen siaran yang memiliki nilai historis, sosial dan komersial; Juga perlunya pengembangan moda layanan publik berbasis data siaran. Selanjutnya aplikasi ini diharapkan dapat menjadi rujukan sumber data dan informasi siaran yang lengkap, akurat dan terpercaya, menunjang LPP RRI sebagai Radio berjaringan terluas, pembangun karakter bangsa dan berkelas dunia. Pada 2011 ini data yang terdapat adalah: Pola Siaran RRI se-Indonesia 2011; Deskripsi Programa dan Profil Stasiun RRI; Data Reporter dan Pejabat Struktural Siaran; Laporan Eksekutif Bulanan Satuan Kerja; Regulasi UU dan PP Terkait Penyiaran; Panduan Siaran: Olah Raga, Editorial Policy, Dll; Foto-foto Kegiatan Bersejarah RRI; Karya Terbaik: Sandiwara Radio, Anugerah Suara Kencana, dll.
BENTUK LAYANAN: 1.
Berbasis Web agar membuka peluang diakses stakeholders dimanapun berada. 2. Kombinasi antara data teks, audio, foto dan video, 3. Bersifat data statis, fokus kepada data siaran berskala nasional. Anda ingin mengetahui pedoman programa RRI yang baru? Silahkan Kunjungi: http://222.124.10.126
Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia untuk kedua kalinya akan menyelenggarakan kegiatan Jambore Siaran Nasional (JAMSINAS 2011) yang akan berlangsung di kota palangkaraya, ibukota Provinsi Kalimantan Tengah. Jambore Siaran Nasional merupakan sebuah kegiatan yang mempertemukan segala kalangan penyiaran di Indonesia, baik dari lembaga penyiaran publik nasional/lokal/RSPD, lembaga penyiaran swasta, lembaga penyiaran komunitas serta mengundang lembaga penyiaran lain sebagai peninjau. Kegiatan ini juga di rancang melibatkan secara aktif pihak pemerintah baik pusat dan daerah setempat, beserta instansi terkait lainnya, termasuk LSM dan Pramuka. Sesuai dengan istilahnya 'Jambore', maka kegiatan tidak hanya berlangsung di tempat tertutup, melainkan juga di alam terbuka yang melibatkan banyak pihak dan masyarakat luas. Jamsinas diselenggarakan sebagai forum silahturahmi kalangan penyiaran Indonesia, sekaligus sebagai ajang peningkatan kemampuan tenaga penyiaran (broadcaster) Indonesia. Selain itu Jamsinas merupakan sarana kegiatan pemberdayaan/keterikatan masyarakat secara aktif melalui program-program yang berorientasi terhadap publik.
No
Jenis
1
Call Center (Konten)
2
SMS Center
0821 1411 1945
3
E-Mail Center
4
Mail Center
5
Call Center (Teknik) Pusat Data dan Informasi Siaran
[email protected] &
[email protected] Direktorat Program dan Produksi RRI Bidang Manajemen Kemitraan Kantor Pusat LPP RRI Jl. Medan Merdeka Barat 4-5, Jakarta Pusat, 10110 0800 1547 7774
6
Kontak 021-345 5381
http://222.124.10.126
Waktu Setiap Senin-Jum‟at, 10.00-15.00 WIB Setiap Senin-Jum‟at 10.00-15.00 WIB Setiap Hari, 24 Jam Setiap Senin-Jum‟at 10.00-15.00 WIB
Setiap Hari, 24 Jam E-mail:
[email protected]